melekat. Kemungkinan selalu ads bahwa karena beberapa konstruksi bangunan kapal seperti bang-bang cerobong dan sebagainya. Pandangan keliling sekitar pedoman menjadi terhalang untuk mengambil suatu baringan. Maka untuk menanggulangi hal tersebut di atas terutama di kapal-kapal yang lama ditempatkan beberapa buah pelurus (atau pedoman tiruan), di tempat-tempat yang sesuai sehingga , pengambilan baringan dapat dilakukan. Tempat-tempat yang biasanya pelurus dapat dipasang di kiri dan kanan anjungan (wing bridge), di buritan dan sebagainya. Di atas kapal-kapal yang lebih modem dimana digunakan pedoman giro, di tempat-tempat pelurus biasanya ditempatkan sebagai gantinya ditempatkan pedoman giro pengulang (gyro repeaters). Sebuah pelurus sebenarnya hanyalah sebuah cincin logs biasa dibuat dari kuningan dan tidak bermagnit, dipasang secara mendatar melalui / dengan cincin lenja. Keseluruhannya ditempatkan pada suatu kerangkakerangka tegak setinggi kurang lebih 1 1/2 meter. Pada tepi dalam cincin tersebut diberi skala derajat mulai dari 0" sampai 360o sesuai dengan arah putaran jarum jam. Piringan pedoman terpasang dengan rapi pada bagian dalam cincin di dalam rumah ketel pedoman keseluruhannya dapat di putar bebas setiap skala derajat dapat diatur / dipasang segaris, dengan garis layar kapal. Di atas piringan pedoman dapat ditempatkan model alat baring jarum samat, penjera celah benang atau azimuth circle yang harus dapat berputar dengan bebas minyak mengambil baringan.
Gambar :
Cara penggunaannya adalah sebagai berikut : Untuk memperoleh haringan sejati langsung dan suatu benda bantu navigasi, maka skala derajat pelurus, yang besarnya sesuai dengan haluan sejati kapal ditempatkan / dipasang pada tepat layar pelurusnya (sama dengan garis layar kapal). Dimana juru mudi harus membantu. Ada saat perwira membaring, juru mudi siap membaca Setiap kali haluan pedoman di skala derajat. Setiap kali hal itu terjadi juru mudi memberitahu dengan teriakan "Tepat". Pada saat yang sama perwira harus mengambil baringan, ini dilakukan lebih dari sat kali (3 atau 4 kali). Hasil rata-ratanya adalah baringan sejati benda bantu navigasi yang bersangkutan. Untuk memperoleh baringan relatip, maka skala derajat 0° pelorus dipasang tepat pada garis layar kapal. Setiap kali Perwira mengambil baringan, juru mudi harus melihat penunjukkan pada skala derajat pedoman kemudi. Selanjutnya hasil baringan pelorus hares diperbaiki dengan salah tunjuk untuk mendapatkan baringan. sejati.
Catatan :
Sebuah pelorus yang berukuran yang kecil dan yang dapat dengan mudah diangkut dan dipasang di sembaran tempat yang sesuai untuk penggunaan banyak digunakan di kapal-kapal, terutama oleh para pandu laut. Pelorus jenis ini sangat praktis digunakan, terutama pada keadaan khusus seperti cuaca hujan atau malam hari. Si pembaring tidak perlu pindahpindah tempat dan dalam waktu yang singkat dapat diperoleh suatu hasil baringan gaga cukup baik.
Alat Baring Thomson Alat baring ini sama baiknya dengan azimuth circles, malahan dalam beberapa hal lebih praktis.
Alat baring ini digunakan dengan mudah balk untuk membaring benda atau navigasi (bumiawi) maupun benda angkasa seperti matahari, dan dapat ditempatkan hampir setiap piringan pedoman yang memiliki tuas atau paku di tengah-tengahnya.
Alat baring Thomson terdiri dari : 1. Rangka (R)
2. Semat (S) 3. Pegas (P) 4. Lensa (L) 5. Prisma (lvi 6. Anak panah penunjuk Skala (A)
Rangka alat baringan ini dibuat dari kuningan yang tidak bermagnit : diperlengkapi dengan sebuah Jarum semat. Di bagian tengahnya di bagian tengah rangka berlubang-lubang berlektuk untuk menempatkan rangka mendatar di tengah-tengah piringan pedoman. Rangka diperlengkapi pula dengan sebuah pegas sehingga dapat berputar bebas keliling tuas. Di atas pada bagian depan rangka ditempatkan sebuah tabling secara miring. Di dalam tabling ditempatkan sebuah lensa cembung. Pada ujung bagian depan rangka berimpit dengan titik fokus lensa. Tepat di ujung atas tabling terdapat rumah untuk menempatkan suatu prisma pantul yang dilengkapi dengan kaca berwarna. Prisma ini dapat diputar sehingga dapat disesuaikan untuk membaring benda bantu navigasi dan benda angkasa.
Cara menggunakannya sebagai berikut : Pada saat kita akan membaring benda bantu navigasi maka alat baring Thomson kita arahkan ke benda yang bersangkutan. Dari arah belakang semat dan melalui bagian tepi prisma yang berlekuk (di bagian tengah) kita harus melihat lurus ke arah bonda bantu navasi jadi satu. Untuk melihat besar baringan, maka harus diarahkan pada prisma sehingga anak panah penunjuk Skala derajat yang merupakan besarnya baringan dari benda bantu navigasi yang bersangkutan. Pada saat kita akan membaring / mengambil azimuth benda angkasa seperti matahari maka alat baring Thomson kita arahkan ke tepi lain di bawah benda angkasa yang bersangkutan.
Kita melihat dari arah belakang semat ke arah prisma. Prisms kita putar sedemikian rupa sehingga bayangan berkas sinar dari benda angkasa seperti matahari, akan dipantulkan ke lensa cembung. Oleh lensa berkas sinar tersebut, akan terlihat berupa bayangan dari matahari, tepat di depan anak panah penunjuk, Maka kita akan melihat bayangan matahari ini dari skala derajat yang terkena bayangan tersebut melalui prisma sehingga dapat dibaca hasil baringan dari benda angkasa matahari. Apabila tidak digunakan maka alat baring ini diangkat dari atas pedoman dan disimpan di kotaknya, di tempat yang bebas dari pengaruh magnit sekitarnya. Selanjutnya secara teratur alat ini harus dibersihkan dari debu dan kotoran.
Catatan : Pada saat membaring benda angkasa agak tinggi, besar kemungkinan akan terjadi kesalahan baring, terutama karena kedudukan pedoman dan alat baring Thomson tidak datar betel, akibat kapal yang oleng. Sebaiknya tidak membaring benda angkasa yang lebih tinggi dari 30°.
SOAL: 1. Sebutkan jeni-jenis alat baring yang anda kenal 2. Jelaskan anda membaring matahari dengan sebuah azimuth circle 3. Lukiskan skema sebuah penhera celah benang dan sebut bagianbagiannya 4. Jelaskan cara anda membaring benda darat dengan sebuah penjera celah baring 5. Jelaskan sifat-sifat yang harus dimiliki suatu alat baring 6. Jelaskan cara kerja sebuah pelorus pada saat digunakan untuk membaring benda darat.