Edisi
5
8 NOV 2013 Dari meja redaksi….
KPIN Batam - 3 September 2013 Pdt.Dr. Stephen Tong sedang menaiki mimbar di tengah hujan
M
“Kuasa Penginjil!”
elanjutkan sesi ketujuh KIN, maka pada sesi keduabelas KIN hari keempat ini Pdt. Stephen Tong kembali menguraikan karya Allah Tritunggal. Alkitab mencatat bahwa ketiga Pribadi Allah Tritunggal terlibat di dalam ketiga karya besar Allah yang dibahas kemarin. Berkenaan dengan penciptaan, misalnya, maka Yohanes 1:3 mencatat bahwa “Segala sesuatu dicipta oleh Dia [Firman] dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan,” dan Kejadian 1:2 juga mencatat bahwa “Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Demikian pula dengan penebusan. Yesaya 43:3 menuliskan bahwa TUHAN
KIN Flash
Allah, Allah Israel, adalah sang Juru Selamat. Maka kita dapat simpulkan bahwa ketiga pribadi Allah Tritunggal bekerja sama di dalam ketiga karya Allah – mencipta, menebus, dan mewahyukan. Bahkan Pdt. Stephen Tong menegaskan bahwa di luar Allah Tritunggal tidak ada yang mencipta, menebus, dan mewahyukan. Lalu mengapakah dikatakan setiap pribadi Allah Tritunggal mengerjakan karya yang berbeda? Ini hanyalah titik penekanan yang berbeda. Seluruh pribadi Allah Tritunggal terlibat mengerjakan ketiga karya besar Allah tersebut, Bersambung ke hal.7
More refreshed, half-way through KIN! Many continue to be blessed, having their hearts and minds keep being saturated by the Word of God. Rev. Aiter compares the first Adam to the second and last Adam, Christ, and shows that while both were tempted, the second Adam, contrary to the first, chose the way of self-denial. Christ sets an example for us so that we live out the way of the cross. Rev. Sutjipto Subeno calls our attention that humanistic mysticism has started to contaminate the effort of evangelism. The mystical union of believers to Christ differ from humanistic mysticism; while the latter is man’s self-effort to divinize himself, believers’ union with Christ is made possible because of the work of the Triune God, resulting in man’s realization of their sins, their repentance, and their obedience to God. Warning that often times our prayers still reflect our sinful desires, Rev. Romeo Mazo calls all church leaders to be willing to suffer, even to the point of death, for God and for the proclamation of His gospel. Ev. Jimmy Pardede calls all pastors to preach the true gospel to their congregation as genuine revival is impossible without true realization of what sin is. Since many in the church no longer knows God truly, many church worships nowadays have become abomination for God and scoffed by unbelievers. Rev. Stephen Tong reminds us that Christ, who has been bestowed with authority in heavens and on earth, is the One who has given us mandate to evangelize. Therefore, Christians, knowing that they have been given power by God, must preach the gospel confidently and courageously. Furthermore, Rev. Stephen Tong stresses that Christ crucified, and no other, should be the message of our gospel preaching! (dt)
Melihat antusiasme setiap peserta KIN 2013 sungguh merupakan suatu syukur yang luar biasa. Empat hari perjalanan KIN 2013 memberikan berbagai pengalaman yang begitu luar biasa. Pembicaraan melalui perkenalan setiap peserta dari berbagai daerah sungguh hal yang sangat kami harapkan. Inilah wadah kita bisa bersinergi dalam panggilan misi Allah, yaitu membawa Injil, bukan hanya di Indonesia, tetapi kepada seluruh dunia. Seluruh Panitia sangat bersyukur untuk banyaknya peserta yang sangat membantu Panitia di dalam menjalankan tugasnya. Kerja sama yang ditunjukkan membuat kami sangat merasakan persekutuan di dalam kasih dan pengertian untuk mengelola seluruh acara Konvensi ini. Kami tentu mengharapkan para rekan peserta lainnya bisa semakin menopang pelayanan semua rekan Panitia yang pada dasarnya adalah para pelayan sukarela, setiap jemaat yang rela meluangkan waktu, cuti bekerja, demi untuk bisa mengerjakan pekerjaan Tuhan yang besar ini. Pengorbanan mereka kiranya boleh menjadi contoh yang baik bagi setiap peserta. Kami tim redaksi juga berharap agar kita semua boleh terus dikuatkan oleh Tuhan untuk dapat terus belajar di dalam sesisesi yang begitu banyak mencerdaskan iman kita dan memperlengkapi setiap kita melayani Tuhan di tempat kita masingmasing seturut rencana dan kehendak-Nya. Immanuel. Redaksi.
SEKILAS
L i p u ta n S e putar K IN
KIN
“Mari kita bicarakan Injil , Mari kita beritakan Injil !” (Persiapan Kebaktian Pembaruan Iman Nasional, Jakarta)
L
iputan seputar KIN kali ini ingin kami ajak para rekan sekerja kami, para hamba Tuhan yang hadir dari berbagai daerah yang mewakili kehadiran para hamba Tuhan seluruh Indonesia sebagai peserta Konvensi Injil Nasional untuk melihat dari lebih dekat persiapan Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN) Jakarta yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 9 November 2013 ini. Siang ini kami berkesempatan berbincang-bincang dengan Ketua Pelaksana KPIN Jakarta, Bapak Mas Agung ; yang kami temui di sela-sela kesibukan beliau yang juga terlibat di KIN. Apakah yang dapat Bapak bagikan kepada para peserta KIN berkenaan dengan ide dan gagasan tentang KPIN secara umum? Saya secara pribadi pertama kali mendengar ide tentang KPIN dari Bapak Pdt. Dr. Stephen Tong sekitar bulan April 2012. Pdt Stephen Tong menaruh keprihatinan yang mendalam tentang hidup dan kesaksian orang Kristen dewasa ini. Apalagi kesaksian-kesaksian orang Kristen yang dikaitkan dengan pemberitaan Injil dan model kebaktiankebaktian penginjilan (KKR) dewasa ini. Orang-orang Kristen yang bersaksi di dalam model kebaktian-kebaktian semacam itu sering kali ada tendensi menjadikan dirinya lebih penting di hadapan Tuhan daripada berita yang disaksikan. Pengalaman lebih penting dari Injil dan firman Tuhan. Apa yang hilang dari model kesaksian-kesaksian semacam itu adalah membawa orang percaya lebih mengenal Kristus dan firmanNya lebih mendalam lagi. Pengalaman dan diri sendiri diagungkan dan ditinggikan; bukan Kristus dan Injil-Nya. Ini merupakan persoalan pertama yang seharusnya menggelisahkan gereja dan para pimpinan gereja. Yang kedua adalah masalah pertobatan. Dewasa ini pertobatan telah sangat direduksi oleh sebagian kalangan orang Kristen. Pertobatan sejati yang seharusnya menuntut manusia berhenti berbuat dosa, berhenti berbuat jahat, tetapi suka hidup dalam kesucian telah diganti dan direduksi dengan berbagai pengalaman spiritualitas yang dangkal dan pengalaman-pengalaman yang tidak didasarkan pada ajaran Alkitab. Ada banyak model pertobatan yang palsu. Ada orang yang setiap kali KKR selalu berbuat seolah-olah dia bertobat, namun setelah selesai kebaktian dia lebih berani berbuat dosa lagi dari sebelumnya, lalu bertobat lagi, berbuat dosa lagi, dan seterusnya. Tentu saja ini bukan pertobatan! Ini adalah
2
kemunafikan. Saya percaya kenyataan-kenyataan semacam inilah yang kemudian mendorong Pdt. Stephen Tong untuk mengajak, mengundang, dan mendorong agar semua orang Kristen, semua sinode, semua gereja untuk kembali kepada model kesaksian dan pertobatan yang sesuai dengan ajaran firman Tuhan. Pertobatan yang benar adalah pertobatan karena akibat pendengaran akan firman Tuhan! Apakah yang menjadi keunikan kesaksian di dalam KPIN selama ini? Kalau kita perhatikan KPIN selama ini, Pdt. Stephen Tong selalu mengundang Ev. Michael Liu untuk bersaksi. Seorang anak muda yang dibesarkan di New York. Apa yang disaksikan bukan diri seorang “Michael Liu” melainkan “bagaimana Tuhan Allah telah mengubah seorang berdosa”; dari seorang anak muda yang awalnya kelihatan begitu kenal Kitab Suci, namun suatu saat meninggalkan Tuhan dan hidup di dalam dosa. Oleh kasih karunia dan belas kasihan Tuhan Allah, anak muda ini dipimpin Tuhan kembali kepada Kristus melalui khotbahkhotbah Pdt. Stephen Tong yang dia dengar berulang-ulang sampai puluhan bahkan ratusan kali. Setelah dengar firman, timbul takut akan Tuhan Allah dalam hatinya. Dia berubah dan berjanji tidak pernah kembali lagi pada cara hidup yang lama. Sejak hari itu dengan penuh kegairahan setiap hari memberitakan Injil Kristus dengan membagi-bagikan traktat kepada orang yang belum percaya. Saya kira model pertobatan semacam ini sangat penting bagi kehidupan orang Kristen yang sungguh-sungguh. Sekali lagi, kesaksian harus membawa manusia kembali kepada Kristus dan mengakibatkan manusia berhenti berbuat dosa karena takut akan Allah. Melalui kesaksian Michael yang dijadikan teladan oleh Pdt. Stephen Tong, maka beliau ingin memberikan dorongan dan harapan kepada orang Kristen, khususnya kepada kalangan muda , bagaimanapun orang muda jatuh dalam dosa, bagaimanapun rusaknya moral dan tingkah laku anak muda, di dalam Kristus ada pengampunan dosa dan pembaruan. Kristus yang telah mengubah Michael adalah Kristus yang sama, yang akan mengubah berjuta-juta anak muda di Indonesia. Inilah berita yang ingin disampaikan melalui kesaksian Michael.
Jakarta kali ini dengan KPIN di kota-kota lain? KPIN Jakarta merupakan kota ke-68 dari 100 kota yang direncanakan; baik kota besar maupun kecil yang dikunjungi oleh Pdt. Dr. Stephen Tong dalam rangka KPIN, sebagaimana visi yang beliau terima dan digerakkan oleh Tuhan. Selama 67 kota yang sudah dilewati, kita menyaksikan ada satu kesamaan yang unik, yakni di setiap tempat yang dikunjungi, manusia begitu haus akan firman Tuhan. Baik kota besar maupun kecil – sama! Bahkan terjadi di beberapa kota, ada orang yang harus berjalan kaki sehari penuh untuk tiba di lokasi berlangsungnya KPIN dan setelah selesai acara mereka harus berjalan kaki sehari penuh lagi kembali ke tempat tinggal mereka. Kami juga menemukan hal yang sama pada saat kami melakukan pengamatan atas jumlah orang yang berespons terhadap firman Tuhan. Satu hal pasti yang kami sangat yakin adalah bahwa KPIN ini memang rencana Tuhan, dipimpin oleh Tuhan, dan untuk kemuliaan Tuhan. Selama KPIN di 67 kota yang sudah lewat, kami sangat bersyukur kepada Tuhan Allah. Kami menyaksikan banyak sinode, gereja, hamba Tuhan, penatua, majelis gereja, dan orang-orang percaya telah diberkati melalui KPIN. Banyak gereja dibangunkan dan dikuatkan. Banyak orang Kristen diteguhkan, banyak orang belum percaya dimenangkan bagi Kristus. KPIN Jakarta kali ini sangat penting, karena pelaksanaannya bersamaan dengan dilangsungkannya Konvensi Injil Nasional. Melalui kesempatan ini, kami rindu membagikan visi, beban, dan semangat dengan banyak hamba Tuhan di seluruh Indonesia untuk menjadikan KPIN sebagai bagian perjuangan bersama bagi Injil Tuhan di dalam Kerajaan Allah. Yang membedakan persiapan KPIN Jakarta dengan kota-kota lain adalah konteksnya dan tingkat kesulitannya yang berbeda. Namun semangat bergantung kepada Tuhan dan bersandar pada kuasa Roh Kudus melalui doa di setiap kota tidaklah pernah kendor. KPIN adalah peperangan dengan kuasa dosa dan Iblis. Di tengah-tengah tantangan kondisi kota Jakarta dan segala bentuk kesulitan yang tidak mudah, kami mau terus berjuang hingga Injil diberitakan pada waktu-Nya. Dengan lokasi KPIN yang tidak
Apakah kesamaan dan perbedaan KPIN di
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
Bersambung ke hal.7
SEKILAS
KIN
Refleksi Hari ke-4 Renungan Pagi Pdt. Aiter
pelayanan penginjilan bagi setiap hamba Kristus di dunia ini.
Pdt. Aiter menyoroti mengenai pencobaan yang dialami Tuhan Yesus di padang gurun. Ada hal yang unik di sana, Tuhan Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai padahal Adam dan Hawa dicobai di Taman Eden. Uniknya yang diuji di Taman Eden gagal, yang diuji di padang gurun malah menang. Selain itu, Yesus dibawa ke padang gurun padahal di padang gurun tidak ada manusia. Allah tidak menghendaki kalau Yesus diikat di suatu tempat. Dan, sering kali Tuhan berbuat seperti ini terhadap hamba Tuhan karena Tuhan tidak ingin hamba Tuhan diikat pelayanannya di satu tempat. Kemudian, Pdt. Aiter juga menyatakan bagaimana di padang gurun waktu Yesus dicobai, Yesus menjawab dengan firman, sementara iblis membawa Yesus ke bubungan Bait Allah dan menawarkan firman yang palsu. Dan di bagian akhir, Pdt. Aiter menyatakan kesamaan pencobaan yang dilakukan iblis mulai dari yang dialami oleh Adam dan Hawa, umat Israel, dan Yesus, tetapi dengan penyelesaian yang berbeda. Adam dan Hawa serta umat Israel tidak mau menyangkal diri, tetapi Yesus memilih jalan penyangkalan diri, jalan salib. Jalan salib satu-satunya yang harus kita lewati.
Sesi 13 Pdt. Sutjipto Subeno
Pdt. Sutjipto membicarakan bahaya kontaminasi mistik terhadap penginjilan. Memang Injil mengandung unsur mistik yang benar seturut Alkitab, karena di dalamnya mengandung sifat supranatural. Tetapi yang dimaksud mistik di sini adalah pemahaman supranatural dari dunia natural. Mistik yang salah adalah mistik yang diinisiasi oleh Iblis dengan menipu manusia agar menghilangkan sifat mistik yang asli untuk masuk ke dalam mistik yang palsu. Mistik yang palsu ini dibangun di atas sifat berhala, sifat yang paling dibenci oleh Tuhan, yaitu keinginan manusia untuk menjadi sakti, bisa seperti Allah. Inilah yang ditawarkan oleh banyak Injil palsu pada zaman ini. KIN harus menyuarakan Injil yang sejati. Injil sejati adalah kembalinya manusia kepada Allah. Injil adalah tindakan mistik, di mana Roh Kudus bekerja menghidupkan hati manusia yang sudah mati dan mengeras (Yeh. 36:26-27) dan menyebabkan manusia bisa berespons kepada Allah dengan benar, bertobat, lalu belajar taat menjalankan kehendak Allah dengan kuasa-Nya. Kiranya hal inilah yang boleh menjadi kekuatan
Sesi 14 Pdt. Romeo Mazo
Pdt. Romeo Mazo mengajak setiap peserta untuk melihat dan mengerti bagaimana hidup berkorban demi untuk rela berkorban demi Injil. Pdt. Romeo Mazo mengajak setiap peserta untuk mengerti tentang doa yang benar. Terkadang kita menjadi hamba Tuhan hanya mau menikmati berkat, kuasa, dan pertolongan Tuhan, tetapi tidak mau mengalami berkorban untuk Tuhan. Banyak orang Kristen hanya ingin mendapatkan hal-hal yang menyenangkan, tetapi begitu cepat dan mudah mengeluh ketika Tuhan membiarkan kita masuk ke dalam berbagai lembah kekelaman. Doa sering kali mendemonstrasikan sifat dosa manusia. Kita sering kali lebih berdoa berteriak keras untuk kepentingan kita, tetapi tidak sebegitu berteriak keras untuk jiwa-jiwa yang terhilang. Kita tidak berdoa menyatakan isi hati Tuhan, tetapi isi hati kita sendiri. Pdt. Mazo mengakhiri khotbahnya dengan menantang setiap pemberita Injil untuk rela menderita, bahkan mati bagi Tuhan. Siapkah kita meneladani Kristus?
Pdt. Aiter
Pdt. Sutjipto Subeno
Sesi 15 Ev. Jimmy Pardede
Ev. Jimmy, gembala sidang GRII Bandung ini melakukan exposisi kitab Hosea. Ev. Jimmy mengajak peserta menggumulkan kerusakan iman yang terjadi di tengahtengah umat Israel yang tidak berbeda dengan banyak situasi pada zaman ini. Situasi orang Israel di zaman Hosea sangat menyedihkan. Mereka hidup seperti beribadah, tetapi sebenarnya mereka tidak mengerti apa itu ibadah dan bagaimana beribadah. Mereka tidak mengenal Allah dengan benar, sehingga respons religius mereka menjadi menyeleweng. Mereka merasa sudah berbuat begitu baik, tetapi Tuhan melihat itu menjijikkan. Berbagai praktik ibadah hari ini mengalami penyelewengan sedemikian. Gejala seperti orang yang berguling-guling dan melolong seperti binatang, lalu mengatakan itu penuh Roh Kudus, sungguh merupakan pelecehan terhadap pribadi dan pekerjaan Roh Kudus. Kita perlu menjadi penginjil yang membawa berita sejati. Kita perlu mengajar kebenaran firman yang sejati kepada jemaat.
Pdt. Romeo Mazo
Ev. Jimmy Pardede
“A gentleman is not disturbed by anything” (Aristotle) Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
3
GER AKAN REFORMASI DALAM SEJAR AH Bagian 1 A
SEKILAS
KIN
oleh: Pdt. Dr. Stephen Tong
pakah Gerakan Reformasi itu? Apakah Gerakan Reformasi adalah suatu gerakan untuk mengubah sistem masyarakat, kebudayaan, politik, atau ekonomi? Jawabannya: Tidak! Apakah Gerakan Reformasi mempunyai akibat terhadap masyarakat, kebudayaan, politik, dan ekonomi? Jawabannya: Ya!
Gerakan Reformasi, pertama-tama, bukan bertujuan merombak sistem politik, kebudayaan, atau masyarakat, sekalipun berdampak ke dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Kedua, apakah reformasi adalah satu gerakan yang hanya menyerang dan berusaha untuk membereskan dosa-dosa yang diperbuat oleh para uskup dan hirarki gereja Roma saja? Jawabannya: Tidak! Ketiga, apakah Gerakan Reformasi adalah suatu gerakan yang bertujuan mendobrak segala wibawa yang diturunkan dalam tradisi dan otoritas pemimpin sehingga manusia boleh mencapai kebebasan dan kehormatan sebesar mungkin? Jawabannya: Tidak! Tetapi apakah Gerakan Reformasi mengakibatkan banyak tradisi dan banyak otoritas yang harus dibongkar dan kebebasan manusia dipulihkan kembali? Jawabannya: Ya! Reformasi bukan bertujuan untuk membongkar semua tradisi, semua otoritas, dan semua kewibawaan yang ada dalam hirarki agama. Tetapi akibatnya tidak dapat dibendung lagi bahwa banyak tradisi dan otoritas yang tidak sesuai Alkitab harus diturunkan, sehingga manusia memperoleh kebebasan-kebebasan kembali. Semua ini merupakan akibat sampingan (side effect). Keempat, apakah Gerakan Reformasi bertujuan untuk menghentikan segala macam upacara dan adat-adat gereja yang tidak sesuai dengan Alkitab? Jawabannya: Tetap tidak! Tetapi apakah Gerakan Reformasi mengakibatkan terjadinya pengoreksian terhadap segala macam upacara, adat, dan warisan-warisan tradisi gereja? Jawabannya: Ya! Kita perlu memiliki kejelasan apakah sebenarnya Gerakan Reformasi itu. Setelah itu kita baru dapat menyelami theologinya. Apakah Gerakan Reformasi itu? Bagaimana dan dari mana kita mengerti Gerakan Reformasi yang sedemikian penting ini? PENGERTIAN REFORMASI Reformasi adalah satu gerakan yang hendak mengembalikan kekristenan kepada otoritas Alkitab, dengan iman kepercayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Wahyu Allah dan mempertahankan kebenaran serta pelaksanaan kebenaran. Ini merupakan
sesuatu gerakan yang begitu murni dan memiliki tempat yang begitu penting dalam sejarah gereja. Begitu bermakna, begitu penting, begitu unik oleh karena motivasinya begitu jujur dan murni, yaitu ingin mengembalikan kekristenan kepada Kitab Suci saja. Peristiwa dan Gerakan Reformasi tidak boleh kita abaikan karena Martin Luther melihat bahwa hanya dengan doktrin atau ajaran yang berotoritaskan Alkitab baru kita dapat mengatur segala sesuatu. Ini adalah porosnya. Pada waktu itu begitu banyak otoritas yang berusaha mengontrol manusia dan manusia bersandar padanya, sehingga manusia kehilangan porosnya. Jikalau pemimpin gereja Roma menyatakan pengampunan dosa, maka umat merasa memperoleh penghiburan, tetapi lebih besar lagi jikalau memiliki surat pengampunan dosa yang berasal dari Paus apalagi memiliki benda peninggalan para rasul atau Yesus. Semua itu dianggap suci dan menjadi tempat sandaran yang kuat dan meneguhkan iman. Martin Luther menyadari bahwa otoritas hanya terdapat pada Alkitab. Oleh karena dari Alkitab kita beroleh pengharapan iman. Iman pengharapan berdasarkan Alkitab sebagai otoritas tertinggi karena Alkitab diwahyukan oleh Allah. Jikalau bukan Allah yang mewahyukan Alkitab maka tidak ada Firman Tuhan di dalam dunia. Jikalau tidak ada Firman Tuhan maka kita akan kehilangan otoritas yang sejati. Itulah sebabnya kita harus kembali kepada otoritas Alkitab. Pada saat kita kembali kepada Alkitab barulah kita menyadari di mana letaknya penyelewengan itu terjadi, baik di dalam organisasi, upacara, tradisi, individu, administrasi, kuasa politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, maupun dalam bidang-bidang yang lain. Hanya dengan tolok ukur Alkitab, kita dapat menilai segala sesuatu. Jelaslah bahwa doktrin itu adalah suatu hal yang penting dan tidak dapat diabaikan. Reformasi melihat permasalahan dengan tepat berdasarkan doktrin yang diajarkan Alkitab. Seorang rohani adalah seseorang yang melihat segala sesuatu dengan jelas dan menerobosnya. Sebaliknya orang yang tidak rohani tidak dapat melihat dengan jelas akar permasalahannya dan hanya melihat carang-carangnya. Seorang dokter yang pandai akan segera melihat sumber penyakit, bukan hanya gejalanya saja. BEBERAPA HAL PENTING Selanjutnya kita akan melihat lagi beberapa hal yang penting dalam Gerakan Reformasi: Pertama, Reformasi menyadari pentingnya
Anugerah Allah. Theologi Anugerah (Theology of Grace) ditegakkan kembali oleh para reformator. Anugerah yang tidak bersandarkan jasa manusia, tidak bersandarkan kepada kelakuan manusia, tidak bersandarkan segala kebajikan atau usaha dari manusia, dan tidak bersandarkan pergumulan manusia. Anugerah merupakan suatu pemberian dari Allah secara cumacuma. Itulah anugerah. Bagi Martin Luther, anugerah hanya boleh didefinisikan dan menjadi jelas dalam satu kalimat, yaitu pengampunan dosa. Jikalau pengampunan adalah pengampunan dosa maka kita tidak seharusnya membelinya dengan uang untuk memperoleh karcis pengampunan dosa. Martin Luther berjuang melepaskan manusia dari hal-hal yang dibuat oleh manusia yang sama sekali tidak Alkitabiah. Pandangan ini sama dengan pandangan Calvin dan Zwingli, yaitu Allah dengan cuma-cuma memberikan pengampunan dosa, kelahiran baru, dan memberikan pembenaran kepada manusia yang berdosa. Semua reformator menerima konsep anugerah ini. Tanpa penegakan kembali konsep anugerah sesuai dengan Alkitab, kita tidak mungkin mempunyai hidup yang benar-benar memberikan syukur dan kemuliaan dengan sesungguhnya kepada Allah. Kedua, para Reformator menekankan pengertian tentang iman kepercayaan. Iman kepercayaan bukan semacam pengakuan intelektual saja terhadap doktrin yang dipaksakan. Bagi Martin Luther, iman kepercayaan adalah sesuatu penerimaan-atas-penerimaan (The acceptance of the acceptance) yang berarti anugerah diberikan kepada kita, yaitu Allah menerima orang berdosa. Konsep ini begitu jelas tetapi tidak logis. Bagaimana Allah yang suci, adil, dan bijak dapat menerima orang berdosa? Orang berdosa diterima dalam anugerah bukan oleh karena jasa ataupun perbuatan manusia itu. Sekalipun sulit dimengerti oleh rasio kita, namun kita tetap boleh menerima bahwa Allah berkenan menerima kita, itulah iman. Iman justru menerima apa yang Kristus kerjakan dan genapi untuk melayakkan kita. Pentingnya hubungan antara iman dan perbuatan ini menjadi dasar pemikiran reformasi (Theology of Reformation). Dari Reformasi kita menemukan bahwa tidak ada theologi yang memperbolehkan kita melarikan diri atau melalaikan diri dari kewajiban untuk berbuat baik, sebaliknya segala perbuatan baik kita merupakan akibat dari iman kita dalam Kristus yang memberikan hidup yang berbuah.
Orang yang menganggap diri sudah sempurna adalah orang yang tidak sempurna 4
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
SEKILAS
The Descent from the Cross, Rubens
KIN
Anonym
L
P
eter Paul Rubens (1577-1640) termasuk salah seorang pelukis terbesar dalam sejarah. Karyanya memiliki keseimbangan namun sekaligus menyatakan semangat zaman Barok. Rubens sangat dipengaruhi gaya Michelangelo yang menekankan postur tubuh yang kuat dengan penggambaran otot yang realistis. Dalam lukisan Descent from the Cross ini misalnya kita melihat gravitasi bebas dan tubuh yang tidak lagi terkontrol dari mayat Yesus yang dilukiskan dengan ekspresi yang kuat. Perhatikan misalnya rasul Yohanes (pemuda di latar depan yang kaki kanannya menginjak tangga) yang berusaha untuk menahan beban ini dengan sekuat tenaga.Lukisan ini aslinya ada di Katedral Onze Lieve Vrouw di Antwerpen, Belgia. Di Sophilia Fine Art Center, Saudara bisa menyaksikan satu ruang khusus yang didedikasikan untuk karyakarya Rubens. Dalam semangat Barok, Rubens menekankan daya tarik lukisannya pada kehadiran tubuh dari setiap figur yang dilukiskan. Selain Michelangelo, Rubens juga dipengaruhi oleh gaya kontras cahaya Caravaggio. Pada lukisan ini misalnya kita melihat cahaya dikonsentrasikan pada tubuh Kristus yang diturunkan, sementara figur-figur yang lain mengelilinginya dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. (BK)
ukisan yang ada di lantai 1 Gedung Kebudayaan di depan Kapel Agape ini, sekalipun bukan lukisan terkenal, merupakan sebuah lukisan yang sangat memberikan inspirasi untuk tugas penginjilan. Dalam lukisan ini kita menyaksikan seorang misionaris yang sedang dalam perjalanannya di sebuah kapal menuju tempat yang hendak diinjili. Digerakkan oleh cinta kasih yang besar dan urgensi penginjilan, ia tidak dapat menahan dirinya menggunakan waktu selama di kapal untuk memberitakan Injil kepada para penumpang yang berada di atas kapal. Kita melihat berbagai macam sikap dari para pendengar yang ada di kapal ini. Di sebelah kanan ada dua orang laki-laki, yang satu sama sekali tidak tertarik, yang seorang lagi melihat namun dengan sikap tangan terlipat yang menyatakan keterlibatan setengah hati. Di tengah ada yang tetap menghisap opium, ada yang mendengar sambil berbaring, namun kita juga menyaksikan wajah-wajah yang menyimak pemberitaan Injil. Seorang anak perempuan bahkan berusaha untuk melihat Kitab Suci yang sedang dikhotbahkan. Sang misionaris sendiri berkhotbah dengan pandangan ke atas yang menggambarkan hatinya yang bergantung dan berpaut pada Tuhan. (BK)
Elijah, Mendelssohn
S
eperti Messiah gubahan Händel, oratorio Elijah juga merupakan salah satu oratorio yang paling banyak dipentaskan. Komponisnya, Felix Mendelssohn Bartholdy (1809-1847) adalah seorang Yahudi Jerman yang berpindah dari agama Yahudi menjadi agama Kristen. Mendelssohn hidup pada zaman Romantik, suatu zaman yang menghidupkan kembali cerita-cerita kuno, termasuk dalam Alkitab. Mendelssohn sendiri banyak dipengaruhi oleh gaya komposisi Händel, Bach, dan Haydn dalam tradisi penulisan oratorio dan musik sakral. Selain J. Brahms, Mendelssohn adalah komponis zaman Romantik yang sangat menguasai cara komposisi polifonik seperti pada zaman Barok. Ini dikarenakan kedua komponis ini
sangat tekun mempelajari karya-karya komponis besar zaman Barok seperti Bach dan Händel. Oratorio ini membicarakan tentang pelayanan kehidupan Elia yang dimulai dengan pernyataan Elia, “tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan” (1 Raj. 17:1) dan diakhiri dengan nubuatan akan datangnya Mesias yang akan memberitakan nama Tuhan dan yang kepada-Nya Tuhan berkenan. Beberapa nomor yang akan kita dengar pada konser adalah sebuah aria soprano Hear ye, Israel dengan kontras bagian pertama dan akhir dan aria tenor Then shall the righteous shine forth yang menggambarkan pengharapan eskatologis bagi orang-orang benar. (BK)
Seseorang yang dipuji harus tahan uji. Orang yang dipuji dan tahan pujian akan tahan uji. (Stephen Tong) Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
5
SEKILAS Jadwal Siaran Kotbah Pdt. Dr. Stephen Tong di TV Daerah
Daerah
TV Station
Hari
Jam
Indovision
SUNTV Ch. 83
Minggu
15:00-16:00 WIB
Top TV
SUNTV Ch. 83
Minggu
15:00-16:00 WIB
Oke Vision
SUNTV Ch. 101
Minggu
15:00-16:00 WIB
LOMBOK
Indovision
Life Channel
Jumat
18:00-19:00 WIB
Mataram
Sabtu
06:00-07:00 WIB
Minggu
10:30-11:30 WIB
NTT
Minggu
22:30-23:30 WIB
Kupang
TV Station
Hari
Jam
BMC TV Denpasar
Sabtu
22:00-23:00 WITA
BALI
NASIONAL
Denpasar
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Medan
Deli TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Pontianak
KCTV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Pematang Siantar
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Palangkaraya
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Palembang
Sky TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Balikpapan
TV8 Balikpapan
Minggu
17:00-18:00 WITA
Samarinda
Kaltim TV Samarinda
Sabtu
21:00-22:00 WITA
Banjarmasin
TV9 Banjarmasin
Minggu
17:00-18:00 WITA
21:00-22:00 WIB
Tarakan
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WITA
Pelaihari
SUN TV
Sabtu
21:00-22:00 WITA
Padang
Minang TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Bukit Tinggi/Tanah Datar
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Bengkulu
Sindo TV
Sabtu
Banda Aceh
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Batam
UTV Batam
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Lampung
LTV Lampung
Sabtu
21:00-22:00 WIB
SULAWESI
Siger TV
Minggu
16:00-17:00 WIB
Makassar
Sun TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Riau
Cendawan TV Riau
Minggu
17:00-18:00 WIB
Kendari
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Tanjung Pinang
Cindai TV
Minggu
17:00-18:00 WIB
Gorontalo
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Pangkal Pinang
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Manado
M-Channel Manado
Sabtu
22:00-23:00 WITA
CTV Manado
Minggu
17:00-18:00 WITA
Pacific TV
Rabu
21:00-22:00 WITA
Mamuju
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Palu
Sindo TV
Sabtu
22:00-23:00 WITA
Tondano
Celebes TV Tondano
Minggu
17:00-18:00 WITA
Molluca TV
Minggu
20:30-21:30 WIT
Sindo TV
Sabtu
23:00-24:00 WIT
Sindo TV
Sabtu
21:00-22:00 WIT
Gamalama Ternate
Minggu
17:00-18:00 WIT
JAWA Tangerang
TV3
Minggu
20:00-21:00 WIB
Banten
Ctv Banten
Sabtu
17:00-18:00 WIB
Bandung
IMTV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Magelang
MGTV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Tasikmalaya
TAZTV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Cirebon
DIAN TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
INDONESIA TIMUR
Pandeglang
CARLITA TV
Minggu
17:00-18:00 WIB
Ambon
Indramayu
CCTV Indramayu
Minggu
16:30-17:30 WIB
Ceremai
Ceremai TV
Sabtu
17:00-18:00 WIB
Cirebon
Cirebon TV Kuningan
Minggu
17:00-18:00 WIB
Surabaya
MHTV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Marauke
Sindo TV
Sabtu
23:00-24:00 WIT
Semarang
PRO TV
Sabtu
21:00-22:00 WIB
Papua
TVMP
Minggu
21:00-22:00 WIT
Ternate
JADWAL KHOTBAH PDT. DR. STEPHEN TONG DI RADIO Penyedia
FM
Waktu
RRI Manokwari, Papua Barat
94.3 MHZ
Sabtu 05.00 WIT
Radio Suara Kasih Biak
107.7 FM
Selasa 18.00 WIT
MaxFM - Waingapu, NTT
96.9 FM
Rabu 05.30 WITA
RRI Palu, Sulawesi Tengah
1035 KHZ dan 90.8 MHZ
Minggu 14.45 WITA
Radio Furai, Nias
102.9FM
Kamis 18.00 dan Minggu 06.00 WIB
Radio Harmoni, Jawa Timur
107.1 FM
Minggu 20.30 dan Rabu 05.30 WIB
RRI Malang, Jawa Timur
Setiap Minggu genap 08.00 WIB
Radio Syaloom – Tobelo, Halmahera
Jumat 21.30 WIT
RRI Palangkaraya – KalTeng Radio Pemda TOBASA – SumUt
Pengumuman Transportasi: Terminal Keberangkatan
KALIMANTAN
SUMATRA
KIN
di Bandara Soekarno-Hatta Terminal 1A
1. Lion Air, tujuan: a. Jawa b. Sulawesi c. Papua d. NTT (via Surabaya) e. NTB f. Maluku 2. Wings Air Terminal 1B
1. Lion Air, tujuan: a. Sumatera 2. Sriwijaya Air 3. Express Air Terminal 1C
1. Lion Air, tujuan: a. Kalimantan 2. Citilink 3. Kalstar 4. Aviastar Terminal 2F
1. Garuda 2. Merpati Terminal 3
1. Lion Air, tujuan: a. Denpasar 2. Mandala/Tiger Air 3. Air Asia
Sabtu 08.00 WIB 100,7 FM
Rabu 18.30 WIB
“Tidak ada orang yang mempunyai ketabahan yang lebih besar daripada mereka yang sudah meneguhkan pengharapan di dalam Tuhan, di dalam dasar iman.” (Stephen Tong) 6
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
SEKILAS Kuasa Seorang Penginjil (sambungan dari hal.1) tapi dengan penekanan yang berbeda: Allah Bapa mencipta, Allah Anak menebus, dan Allah Roh Kudus mewahyukan. Karya penebusan melibatkan ketiga pribadi Allah Tritunggal. Di sini kita mengerti bahwa Allah Bapa mempersiapkan penebusan, Allah Anaklah yang menggenapi penebusan, dan Allah Roh Kuduslah yang menerapkan penebusan. Allah Bapa telah mempersiapkan penebusan bahkan sejak dunia belum diciptakan. Bahkan sebelum ada manusia di dalam dunia ini Allah sudah tahu bahwa manusia akan jatuh di dalam dosa. Maka Allah merencanakan penebusan. Allah Anak, yang walaupun setara dengan Allah Bapa, menundukkan diri di bawah kehendak Allah Bapa untuk menggenapi rencana keselamatan Allah Bapa. Di atas kayu salib, Yesus berteriak “Genaplah!” Berarti Allah Anak sudah menggenapkan seluruh rencana keselamatan Allah Bapa dengan sempurna. Ketaatan Allah Anak ini adalah ketaatan yang paling asli dan yang paling abadi yang menjadi teladan pelayanan kita. Setelah Allah Anak menggenapkan keselamatan, maka Dia naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Di “sebelah kanan” adalah suatu tanda penggenapan memiliki tiga arti penting: Allah Bapa mengonfirmasikan bahwa karya keselamatan yang digenapi Allah Anak sudah digenapi dengan sempurna, Allah Anak sudah menang mengalahkan segala musuh, Allah Anak diberi kuasa untuk menaklukkan segala sesuatu di dalam alam semesta.
KIN
Seperti kata Tuhan Yesus, “Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Apa yang kita ikat dan kita lepaskan di dalam penginjilan yang kita lakukan? Waktu kita mengabarkan Injil, kita mengikat iblis dan melepaskan orang berdosa. Tuhan memberikan konfirmasi pengabaran Injil kita dengan juga mengikat apa yang kita ikat, dan melepaskan apa yang kita lepaskan.
Mandat untuk mengabarkan Injil ke bangsa (Mat. 28:19) diberikan setelah Tuhan Yesus mengatakan bahwa “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Mat. 28:18). Tidak ada seorang pun – termasuk raja, pembesar, kaisar, dan presiden – yang dapat mengatakan kalimat ini. Setelah Yesus naik ke sorga, maka Allah Bapa dan Anak mengirim Roh Kudus untuk menerapkan penebusan. Ketika Roh Kudus turun pada Hari Pentakosta maka Roh Kudus memberikan kuasa kepada muridmurid untuk menjadi saksi bagi Kristus di Yerusalem, di Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). Kuasa yang diberikan Allah Bapa kepada Allah Anak menjadi dasar penginjilan kita. Kita harus ingat bahwa kita sudah diberikan kuasa oleh Kristus untuk mengabarkan Injil. Maka Injil harus dikabarkan!
Segala bangsa hanya bisa kembali kepada Tuhan melalui perkabaran Injil. Jikalau tidak ada Injil, tidak ada pertobatan orang berdosa. Pengabar Injil penting sekali, menjadi utusan Tuhan kepada orang berdosa, mengikat dan melepaskan. Waktu mengabarkan Injil, kita melepaskan orang berdosa dan mengikat iblis. Di dalam perkabaran Injil kita harus semakin bergantung kepada Tuhan karena suatu perperangan rohani besar di mana kita akan mengikat setan. Tanpa penyertaan Tuhan, kita akan hancur sendiri. Yang kita ikat, surga juga akan ikat. Tuhan mengonfirmasikan pekerjaan kita.
Perkabaran Injil menjadi suatu yang penting karena kita menjadi utusan Tuhan kepada orang berdosa. Perkabaran Injil adalah suatu peperangan dengan setan – suatu peperangan rohani yang besar sekali. Maka, terlebih lagi, kita yang mengabarkan Injil harus memiliki keyakinan (confident) bahwa kita diutus dan diberikan kuasa untuk mengabarkan Injil. Oleh karena itu kita tidak perlu takut di dalam mengabarkan Injil. Bahkan kuasa yang kita miliki di dalam mengabarkan Injil adalah kuasa yang dapat “mengikat” dan “melepaskan”.
Allah Tritunggal bekerja di dalam karya penebusan. Oleh karena itu kiranya semakin kita mengerti Allah Tritunggal, kita semakin mengerti pentingnya mengabarkan injil. (dt)
單 為 祢 Eb - 4/4
Rev. Stephen Tong Taipei, 1982
3 3 . 4 5 . 3 \ 6 5 3 1 1 j, \ 2 2 3
5 . 4\ 4
1
1
2
3 . \
千萬 靈 魂 面 向 永 遠 沉 淪, 今 生 福 樂 似 煙 霧 般 消去; Liputan Seputar KIN (sambungan dari hal.2) jauh dari tempat KIN ini, dan yang mudah dicapai dari berbagai daerah di Jakarta, kami berdoa meminta belas kasihan Tuhan Allah agar KPIN Jakarta menjadi alat di tangan-Nya yang membawa banyak manusia mengalami pertobatan sejati di hadapan Allah. Adakah hal khusus yang ingin Bapak sampaikan kepada para peserta KIN? Saya ingin mengundang dan mengajak seluruh peserta KIN untuk mendoakan KPIN Jakarta pada hari Sabtu mendatang. Mendoakan pemberitaan firman dan kesaksian agar terjadi pembaruan iman pada gereja dan orang percaya, mulai dari Jakarta sampai ke seluruh Indonesia, bahkan ke seluruh dunia. Saya ingin mengundang dan mengajak seluruh peserta berjuang bersama untuk Injil Tuhan melalui KPIN di seluruh Indonesia. Mari kita bicarakan Injil, mari kita beritakan Injil! (lhw)
3 3 . 4
審判 q
5 . 3 \ 6 5 3 1 1 j, \ 2 3 4 5
台 前
6 7 q . q \ 7
6
3 3 . 4
5
賜
5 . 3 \ 6
6 7 . \ 6
主 信 息,
7 q . w q \ 7 7
主 差 我 去,
4 \h j 1 . \
眾 罪行 盡顯 露, 無 人 可 承 擔 主 公義 忿怒。
主 差 我 去, 速 傳 q
7 6 5
5 6
4
5 6 6 5 4 \ 5 . . 1 \
傳 揚 我 主 福 音 真 理; 求, 7 . \ 6 2 7 7
6 5 6 \5 . . .\
我 智 慧 能 力, 放 膽 傳 出 救 恩 奧 秘。 5 3 1 1 j, \ 2 2 3
5 . 4 \ 4 1
1 2 3. \
親 愛 救 主 我 今 奉 獻 與 祢, 求 主 悅 納 這 卑 微 活 祭; 3 3 . 4 5 . 3 \ 6 5 3 1 1
j, \ 2
我 身 我 心 為 主 寶 座 主 殿,
3
主
4 5
7 6 5 4\ h j 1. /
啊 我 終 生 奉 獻單為 祢。
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!
7
SEKILAS
S
ejak muda Jaffray sudah merasakan panggilan menjadi misionaris. Ayahnya adalah seorang senator di Kanada dan pemilik surat kabar yang berpengaruh, Toronto Globe (sekarang Toronto Globe and Mail) yang akan mewariskan perusahaannya ini kepada anaknya. Setelah pertemuan dengan A. B. Simpson, pendiri Christian and Missionary Alliance (C&MA), ia memutuskan untuk masuk sekolah misi di New York untuk mempersiapkan pelayanan misinya ke Tiongkok. Ayahnya tidak setuju dengan keputusannya menjadi seorang misionaris. Namun, Jaffray tetap melanjutkan tekadnya melayani Tuhan tanpa dukungan keuangan dari ayahnya dan berangkat ke Tiongkok pada tahun 1897 beberapa bulan sebelum memasuki usia 24 tahun. Jaffray diutus C&MA dari Kanada sebagai misionaris yang akan melayani di Wuzhou, Guangxi, di bagian selatan Tiongkok. Setelah 32 tahun di Wuzhou, ia berhasil mendirikan gereja, panti asuhan, sekolah Alkitab, dan lembaga penerbitan, The South China Press yang menerbitkan Majalah Alkitab (The Bible Magazine) yang dikenal sampai seluruh Asia, khususnya komunitas yang berbahasa Kanton (Cantonese) sehingga nama Jaffray terkenal di dunia komunitas Tionghoa. Kisah sukses misi Jaffray masuk sampai ke Vietnam (dulu dikenal dengan Indo-China) pada tahun 1916. Sampai saat ini gereja-gereja C&MA adalah salah satu gereja Protestan terbesar di Vietnam. Jaffray juga merasakan panggilannya untuk melayani di Indonesia, terutama di Borneo
KIN
Asia Tenggara pada tahun 1942, Jaffray dan keluarganya sedang berada di Baguio, Filipina, menunggu untuk berangkat ke Kanada. Saat itu mereka mempunyai pilihan untuk tetap berangkat ke Kanada atau kembali ke Indonesia. Jaffray memilih untuk kembali ke Makassar. Jaffray beserta Melalui badan misi yang didirikannya, Minnie, istri, dan Margaret, anaknya, Chinese Foreign Mission Union (CFMU), ditangkap dan dikenai tahanan rumah ia mulai pelayanannya di Indonesia oleh tentara Jepang selama setahun. dan menjadikan Sulawesi Selatan basis Kemudian Jaffray dipindahkan ke dalam kamp tawanan pria di Pare-Pare. Menurut kesaksian Randall Whetsel, teman sepenjaranya, Jaffray tetap sibuk menerjemahkan buku-buku dan tafsiran-tafsiran yang telah dia tulis dalam bahasa Tionghoa ke dalam bahasa Inggris dengan harapan bahwa setelah perang berakhir bukunya akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tentara Sekutu menyerang Pare-Pare sehingga tentara Jepang terpaksa memindahkan para tawanan ke kamp baru yang kondisi lebih buruk. Dalam waktu singkat, Jaffray bersama dengan sebagian tawanan terkena wabah disentri. Jaffray akhirnya meninggal dalam kondisi yang sangat Jaffray dengan orang-orang Indonesia (1936) tragis pada tanggal 29 Juli 1945. Ia pelayanannya. Dalam waktu yang tidak dikuburkan di kota Makassar. begitu lama, gereja bertumbuh dengan pesat di Kalimantan Timur. Pada Januari Jejak-jejak yang ditinggalkannya adalah ribuan gereja berkat 1932, ia meresmikan berdirinya Sekolah pertumbuhan Alkitab Makassar (SAM), yang sekarang pelayanannya di Indonesia. Setidaknya dikenal dengan STT Jaffray. Tujuannya ada tujuh sinode gereja yang lahir secara adalah untuk melaksanakan misi Amanat langsung dari pelayanannya bersama tim Agung Kristus kepada dunia bagi kemuliaan misi C&MA dan CFMU. Generasi muda perlu terus mengenal pelayanan Dr. Jaffray dan Allah. belajar untuk melaksanakan tugas misi Ketika tentara Jepang mulai menyerang dunia yang belum selesai. (JES) (sekarang Kalimantan) dan Sulawesi. Visi Jaffray untuk Indonesia adalah menjangkau dunia untuk Tuhan melalui penginjilan, pendidikan, dan penerbitan. Ia akhirnya menjejakkan kakinya di Indonesia pada tahun 1928.
Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN)
HANYA 1 HARI - (9 November 2013)
Pengumuman 8 November 2013 1. Jumat dan Sabtu akan diadakan Sesi Tanya Jawab oleh Pdt. Dr. Stephen Tong, pertanyaan-pertanyaan dapat diberikan kepada panitia dalam bentuk kertas tulisan atau melalui sms ke nomor : 0858-5056-1788 dengan format: KIN#pertanyaan 2. Bagi Bapak/Ibu/Saudara yang merasa kehilangan barang, dapat menghubungi sekretariat KIN. 3. Bagi peserta yang ingin memiliki DVD Khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong dapat dibeli di counter STEMI Audio. 4. Khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong dapat disaksikan 24 jam di Reformed 21 (TV kabel First Media Channel 21) dan juga live streaming di http://reformed21.tv. TIM REDAKSI SEKILAS KIN: Penasihat: Pdt. Dr. Stephen Tong; Redaktur umum: Pdt. Sutjipto Subeno M.Th.; Tim Redaksi: Pdt. Hendra Wijaya M.Th., Ev. Edward Oei M.C.S., Ev. Dr. David Tong, Rubrik: Ev. Jun Eddy M.C.S, Iwan Darwins, Mildred Sebastian, Erwan, Soekarmini; Layout: Johannes Kornelius, Adhya Kumara; Produksi: Wilianto S. Tjio, Iwan Darwins, Evalina Kwok.
8
Theologi Tanpa Penginjilan, Mati Adanya! Penginjilan Tanpa Theologi, Lemah Adanya!