KONFLIK BATIN TOKOH PENDETA SEBASTIAN RODRIGUES DALAM NOVEL CHINMOKU KARYA SHUSAKU ENDO
(Melalui Konsep Self dan Imago)
Oleh: ADHI DARMADI H1F050040
UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA JATINANGOR AGUSTUS 2012
KONFLIK BATIN TOKOH PENDETA SEBASTIAN RODRIGUES DALAM NOVEL CHINMOKU KARYA SHUSAKU ENDO
(Melalui Konsep Self dan Imago) ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang pergolakan batin yang dialami oleh tokoh utama yang terdapat dalam novel “Chinmoku” karya Shusaku Endo yang ditinjau melalui Konsep Self dan Imago. Novel “Chinmoku”(沈黙)memuat perjalanan hidup Sebastian Rodrigues sebagai seorang pendeta sampai akhirnya ia murtad. Novel “Chinmoku”(沈黙)menceritakan perjalanan Sebastian Rodrigues, yaitu seorang pendeta berkebangsaan Portugis yang ditugaskan untuk mencari kebenaran cerita yang beredar di Portugal yang mengatakan bahwa gurunya, yaitu pendeta Christavao Ferreira telah murtad saat ditugaskan ke Jepang, karena penyiksaan yang ia alami di Nagasaki, sesampainya di Jepang, Rodrigues malah mengalami hal yang sama dengan gurunya, Ferreira. Rodrigues bertemu dengan Gubernur Chikugo, Inoue, yang telah membuat gurunya murtad. Setelah mengalami penyiksaan secara psikologis dan pergolakan batin yang hebat, Rodrigues pun murtad. Ia beranggapan bahwa yang ia lakukan adalah untuk menolong umat Kristen Jepang yang sedang disiksa, dan ia juga beranggapan bahwa Kristus pun akan melakukan hal yang sama karena cinta kasihnya yang besar terhadap manusia. Kata kunci : Konsep Self dan Imago.
ABSTRACT
This thesis discusses the inner turmoil experienced by the main character in the novel "Chinmoku" by Shusaku Endo is viewed through the concept of Self and Imago. This novel contains contains Sebastian Rodrigues life journey as a priest until he finally lapsed. Novel "Chinmoku" (沉 黙) recounts the journey Sebastian Rodrigues, is a Portuguese Pastor who were assigned to search for the truth of the story circulating in Portugal who said that his teacher, pastor Christavao Ferreira had lapsed when assigned to Japan, because of the torture he experienced in Nagasaki , when arrived in Japan, Rodrigues even experienced the same thing with his teacher, Ferreira. Rodrigues met with Governor of Chikugo, Inoue, which has made his teacher apostate. After experiencing the psychological torture and a great internal struggle, Rodrigues was an apostate. He thought that what he did was to help the Japanese Christians who were tortured, and he also thought that Christ would have done the same because of his great love for mankind.
Key words : Concept of Self and Imago
Konflik Batin Tokoh Sebastian Rodrigues dalam Novel Chinmoku karya Shusaku Endo (Melalui Konsep Self dan Imago)
Adhi Darmadi H1F050040 I.
Pendahuluan Novel
ini merupakan hasil karya Shusaku
Endo yang sudah terkenal di dunia
kesustraan jepang. Novel ini menceritakan tentang konflik batin yang dialami pendeta Sebastian Rodrigues, dimana ia harus berkorban dengan menginjak "fumie" untuk menyelamatkan umat kristen jepang yang ia cintai. konflik batin yang dialami pendeta Sebastian Rodrigues inilah yang membuat penulis ingin mengkaji lebih dalam lagi dengan menggunakan Konsep Self Imago Carl Gustav Jung.
II.
Isi 2.1 Ringkasan Cerita Cerita dimulai saat seorang pendeta yang dikirim ke Jepang oleh persatuan gereja spanyol disiksa dan terpaksa mengubah keyakinannya. Setelah
itu,Sebuah gereja di Portugal kemudian
mengirim 3 pendeta untuk
memastikan kejadian itu. Namun setelah sampai di jepang ketiga pendeta tersebut mengalami kontak batin yang hebat. Dan tentu saja diantara mereka pendeta rodriges yang paling merasakannya. 2.2 Penokohan 2.2.1
Tokoh utama: : Sebastian Rodrigues
2.2.2
Tokoh
tambahan
:
Garrpe,
kichijiro,
penerjemah, inoue, christavao ferreira. 2.3 Latar Cerita
mokichi,
ichizou,
2.3.1
Latar tempat : Macau, Kapal Santa Isabella, Gubuk penyimpanan arang, Desa tomogi, goto, Penjara di luar Nagasaki, Kuil Saishoji, Kantor Hakim.
2.3.2
Latar waktu: 9 Oktober 1638, 1 Mei 1639, 1 September 1639, 月 13 日 1839.
2.4 Alur cerita Alur yang digunakan dalam Novel Chinmoku ini adalah Alur maju. 2.5 Sudut pandang Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama "Aku" tokoh tambahan. 2.6 Tema dan Amanat 2.6.1
Tema:Keyakinan seseorang akan Tuhannya. Dan dalam novel ini ialah dilema akan keraguan tentang Tuhannya saat melihat penderitaan orang sekitarnya.
2.6.2
Amanat: Amanat dari novel Chinmoku adalah sebagai berikut:
1. Orang harus percaya pada keyakinannya dan terus berdoa. 2. Berbuat baik pada sesama adalah bentuk pembaktian pada Tuhan. 3. Semua hal yang terjadi pada manusia selalu ada hikmahnya.
4. Analisis Analisis Tokoh utama Berdasarkan Konsep Self dan Imago Dei Carl Gustav Jung.
1. Melalui konsep imago dei jung memastikan hubungan manusia dan Tuhan, bahwa segala penderitaan yang dialami Kristus haruslah dialami oleh manusia. Kemurtadan Rodriges itu dilakukan karena untuk menyelamatkan
umat kristen. Semua yang ia lakukan atas dasar Cintanya kepada Manusia. Hal ini menjelaskan Kristus adalah Imago dei dari Rodrigues. 2. Pendeta Rodrigues selalu menggambarkan penderitaannya sama dengan penderitaan sang Kristus. Ia percaya hal yang telah ia lakukan tidaklah mengkhianati Tuhan. Ia ingin melakukan hal seperti Kristus. Untuk Cinta kasih ia rela menjadi murtad. Sewaktu ia menginjak Fumie ia berpikir seperti penderitaan Kristus saat disalib. Kemudian ia juga berpikir harus mngorbankan dirinya sepeerti yang dilakukan Kristus, dan itu adalah takdirnya. Dalam psike Rodrigues terlihat jelas Imago dei Allah. Ia selalu mencerminkan perbuatannya seperti perbuatan Kristus. Penderitaan yang dialami Kristus juga harus dialaminya,merupakan wujud berkembangnya Self.
5. Kesimpulan Kesimpulan dari Novel Chinmoku adalah sebagai berikut: 1. Perbuatan tokoh utama pendeta Rodriges selalu menuruti perintah Allah. 2.
Penderitaan yang ia alami selalu disamakan dengan penderitaan Sang Kristus.
3.
Kesan Allah dalam konsep Imago dei Jung adalah faktor psike manusia menggambarkan hubungannya dengan Tuhan.
4. Imago Dei terlihat dalam diri pendeta Rodriges. Ia menjadi murtad demi
menyelamatkan umat Kristen. 5. Penderitaan Kristus harus dialami oleh setiap manusia. Meruoakan Proses
perkembangan Self.
DAFTAR SUMBER
BUKU : Boxer, C.R. The Christian century in Japan, 1549-1650. University of California Press, Berkeley and Los Angeles, California, 1974. Endo, Shusaku. Chinmoku. Shinkoosha, Tokyo, 1966. Hardjana, Andre. Kritik Sastra, Sebuah Pengantar. Pt Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1983. Isoji, Asoo. Sejarah Kesusastraan Jepang (Nihon Bungakushi). Diterjemahkan oleh Staf Pengajar Jurusan Asia Timur Seksi Jepang. Penerbit Universitas Indonesia, 1983. Johnston, William. Silence (English Translation), Kodansha International, Tokyo, 1982. Jung, Carl Gustav. Menjadi Diri Sendiri, Pendekatan Psikologi Analitis. Diterjemahkan oleh Drs. Agus Cremers. PT Gramedia, Jakarta, 1987. Jung, Carl Gustav. Memperkenalkan Psikologi Analitis, Pendekatan Terhadap Ketidaksadaran. Diterjemahkan oleh Drs. G. Cremers. PT Gramedia, Jakarta, 1989. Kartono, Kartini, DR. Psikologi Umum. Penerbit Mandar Maju, Bandung, 1990. Milner, Max. Freud dan Interpretasi Sastra. Diterjemahkan oleh Apsanti Ds, Sri Widaningsih, dan Laksmi. Intermasa, Jakarta, 1992.