MEKANISME AKTlViTAS ANTIHIPERGLIKEMIK EKSTRAK BUNCIS (Phaseolus vulgaris Linn) PADA TlKUS DIABETES DAN IDENTlFlKASl KOMPONEN AKTIF
OLEH:
YAYUK ANDAYANI
PROGRAM PASCASARJANA INSTlTUT PERTANtAN BOGOR 2003
n
Bersukacifalah dalam pengharupan, sabarlak dulam kesengsaraun data bertekuniah dalam don (Roma,12:12) karena m kusih Allalt tiada berkesudahan ....
Disertasi ini saya persembahakan untuk: Ayah, Ibu, Suami dan ananda tercinta Dmitry dan Buma
YAYUK ANDAYANI. Mekanisme Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Buncis (Phaseolus vulgaris Linn) pada Tikus Diabetes dan identifikasi Kmponen A M . Dibawah bimbingan REVlANY WDJAJAKUSUMA sebagai ketua, StAMET SUYONO, RIMBAWAN dan HERU SETIJANTO, sebagai anggota.
Buncis (Phaseolus vulgads Unn) sangat potensial untuk dikernbangkan menjadi bahan baku sediaan obat anfihiperglkemik, tetapi sayangnya bukti ilmiah tentang mekanisme kerja dan komponen aW yang tehndung dakrm bunas M u m pemah dilaporkan. Peneliian ini bertujuan untuk mempdajari mekanisme keja antihiperglikemik eksfrak bunus dan mengidentifikasi komponen aktifnya. Ekstrak buncis yang dihasilkan metalui p m e s masemi dengan pe(anrt alkohol dan klodorm, diuji aMivitasnya terhadap penurunan kadar glukosa darah, respons arnbilan ' 4 C - ~ t u k o s aotot, peningkahn kadar glikogen dot maupun M i serta perubahan morfologis puhu Langerhans pada tikus nomal, tikus hiperglikemik sesaat maupun tikus diabetes induksi aldtsan dan diukur selama 5 jam. Hasil pengukuran kadar giukosa darah menggunakan metode glukosa oksidasepemksidase menunjukkan bahwa penunrnan kadar glukosa darah yang dihadkan oleh ekstrak akohol (57,556) nyata lebih kuat (P
0,05) dibanding metformin. Efek antihiperglikemik yang dihasilkan oleh fraksi A-6 hasil elusi ekstrak alkohot (klorofom-metano,l9:1)dan frrtksi K-5 hasil elusi ekstrak kloroform (kloroform mumi) paling kuat dibanding fraksi lain. Analisis fdokimia dan identifikasi lanjut menggunakan metode KLT maupun KCKT menunjukkan bahwa komponen akW yang terdapat datam fraksi A 4 dan K-5 adahh /I-dosterol dan stigmasterol.Anatisis proksirnat bunds menunjukkan adanya kandungan zat gizi seperti karbohidrat, lemalr, protein dan sent kasar serta sejumlah mineral diantaranya kalsium, kalium dan magnesium. Ambitan '*C-Dglukosa atot sobus yang diukur menggunakan muid Sunti'lafibnCounfer pada tikus diabetes yang mendapat ekstrak buncis (40%) hampir dua kali lebih besar (P0,05) dibanding efek metformin (37,2%). Efek ekstrak buncis temadap peningkatan W a r glikogen hati tklak signifikan. Pengamatan histopatdogis menggunakan pewamaan HE maupun Gonaori menunjukkan bahwa ekstrak buncis yang diberikan pada fikus diabetes sedang ( M a r giukosa 200400 mg/dL) secara kualiif menghasilkan gambaran morfdogis pulau Langehans bbih baik dibanding tikus diabetes parah (kadar giukosa 2400 mgIdL) maupun efek metformin. Bardasarkan hasil peneliian ini dapat disimpulkan bahwa mekanisme kerja antihiperglikemik ekstrak bunas terutama ferjadi metatui peningkabn a m k n gtukosa otot, peningkatan sintesis glikogen otot serfa rnemperlambat kenrsakm seCse( p pulau Langerhans pankreas. Sedangkan komponen aktir yang terkandung dalam ekstrak hnds adalah &.sStosfeml dan stigmasterol. Adanya zat gizi dan mineral diduga berkontribusi terhadap aldivitas antihiperglikemik ekstrak bunas. Agar buncis dapat digunakan d a r n astern pengobatan konvensimal perlu diiakukan uji klnik dan kqian tentang peran insulin yang berkaitan dengan mekanisme kerja ekstrak buncis.
ABSTRACT
YAYUK ANDAYANI. Antihypergtycemic Adion of G m n Snap 8eans (Phasedus vulgaris Linn) Exifad in Diabetic Rats and the IderMcAiin of Its Active Compounds. Under the supervision of REVlANY WlDjAjAKUSUMA as chairman of advimy committee, SMMET SUYONO, RIMBAWAN and FEERU SELlJANTO as membrs of advisory committee Green Snap Beans (PhaSBdus w&a& Linn) are very potential as raw material for antihyperglycemic agents, hawever, them seems to be no evidence regarding its mechanism of adion nor its adive compounds-Thisstudy is to invesbgate the antihyperglycmic mechanism of action of g m n snap beans extract and to duddate its adive compounds. Alcohol and chloroform g m snap bans extracts were examined on its bbod glucose lowering effect, muglucose uptake, ch-s of musde and fiver glycogen and morphologid changes of the ldet of Langehans in normal, transiently hyperglycemic and alloxan-induced diabetic rats der 5 hours of treatment. Determination of b M glucose lev& by the glu~oseoxydase-pemxydase Mal resulted in a highly significant (P0,05) d i m in Mood glucose were observed when compared with the metformin M e d rats. P h y t d i c s d analysis and further identification using TLC and HPLC showed that the E3ctive compounds of A-6 and K-5 fmdcms were f34osfemtand sfigmssterol. Proximate analysis of green snap beans resulted in compounds such as carbohydrate, fat, protein, cnrde fiber and minerals such as Ca,K and Mg.
Soleus rnusde ' ' m l u c o s e uptake using Liquid Sdntilation Counter in rats obtaining green snap k a n s extract (40%) are ahnost twice (P 400 mg/dL) or metformin.
f3ased on the above mentioned results of this study, it could be oonduded that the mechanism of antihypergwmic &ion of green snap beam extract is through t h imease of mu& glucose uptake, the increase of muglycogen syrrthesis and i n h i b i of further degtruction of &celk of the pmcmak Islets. The adive compounds of the g m snap beans edrad are &srtosterol and dgmewterd. The existence of nutrients and minerals apparently e n h a d the antihyperglycemiceffed. Clinical W i need to be cmductBd before the green snap beans ex&& could be used in oc#wentional medication. The role of i n d n in relation to the anh"hypr&cmk mechanism of adion ofgreen snap k a n s exk&, Rawever, has yet to be investigated.
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
: Yayuk Andayani
Asal Program Sfudi S3 : Biotogi
NRP
: 985099
Asal lnstansi
: Fakultas Kegunran dan llmu Pendidikan,
Universitas Mataram (UNRAM)
NIP
: 131763422
Alarnat Asat
: Jt.Jernber Ill No. 5, Mataram- NTR
Telp. 0370-626888
menyatakan dengan sebenarnya, bahwa: judul, isi dan data hasit peneliian di dalam proses penyusunan dan penulisan disertasi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan
informasi yang digunakan telah dinyatakan secara j&s
dan dapat diperiksa
4
Bagor, September 20 3
(Yayuk ~ndayani)
MEKANISME AKTlVlTAS ANTlHlPERGLlKEMlK EKSTRAK BUNCIS (Phaseolus vulgaris Linn) PADA TIKUS DIABETES DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN AKTlF
OLEH: YAYUK ANDAYANI
Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoieh gelar Doktor pada Prognm Studi Biologi
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2003
Judul D i s e M
: Meltanisme A W i Antihiperglikernik Ekstmk B u d s
(RMWO/LCS vu@aris tinn ) pada Tikus Diabetes dan ldentifikasi Kmponen Aktif
Nama
: Yayuk Andayani
NRP
: 985099
Program Studi
:8 i i i
Prof. Dh.Revianv Wtdjaiakusuma.PhD, MSG Ketua
Prof. dr.Slamet S u v m . Sp.PD.KEM0 Anggo&
m
2. Ketua Program Studi Blologi
Dr.lr. Dedv Duwadi Sdihin. DEA Tanggal lulus : 9 September 2003
Dr. Drh. Heru S e t i i o Anggata
ram Pascasajana
Penulis dilahirkan di Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur pada tanggal 14 September 1961 sebagai putri kedua dari tujuh bersaudara, dengan ayah yartg bemarna Drs. A. Setijohadi dan b u Murtilahningsih. Menikah dengan Drs. Hany
Soeprianto, MSi pada tanggal 30 Januan 1986 dan dikaruniai dua orang putra masing-masing bemama Omitry Arditya Harsya Priangga (29 Agustus 1987) dan Buana Maheswara Harsya Syailendra ( 21 N w e m b r 1993). Penulis luius sekolah dasar dari SD Negeri Sumberbahagia Pare tahun 1972, iulus sekolah menengah pertama dari SMP Negeri 1 Pare tahun 1975 dan lulus sekolah menengah atas dari SMA Negeri 2 Kediri tahun 1979. Pada tahun 1981 melanjutkan pendidikan sajana di Junrsan Pendidikan Kimia, Faku#as
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, lnstitut Keguruan dan llmu Pendidikan Malang luius tahun 1986. Pendiiikan Pascasajana Jurusan Kimia-
Fisika diternpuh di Universitas Gadjahmada dan lulus pada tahun 1994. Kesempatan melanjutkan ke pragram ddrtor diperdeh pada tahun 1998 di Program Studi Biologi Pascasajana lnstitut Pertanian Bogor. Penulis bekerja sebagai staf pengajar di Jurusan Bihgi, Fakuitas Keguruan dan llmu Pendidikan, Universitas Mataram sejak tahun 1988 hingga
sekarang. Selama mengikuti program S3,penulis menghasilkan karya ilmiah
bejudul: Pofensi kandungan kimiawi ekstrak bunds (Phaseolus vulgans )
sebagai anti diabet, teiah disarnpaikan pada Sirnposium llmiah dan Konggres Nasional Obat Tradisional Indonesia di Surabaya @a tahun 2000. Artikel lain
dengan judul: Hypoglycaemic E M ofGreen Snap Bean {Phasedus vulgans LJ in Alloxan Ola6ek Rabbit diterbitkan pada Journal of ASEAN Federation of EndoMne Weties tahun 2002.
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME karma atas kanrnia dan kehendak-Nya, setelah rnelalui perjuangan yang cukup berat maka disertasi
ini dapat d k t e d k a n dalam rangkt mengakhiri studi S3 pada Program Pascasajana IPB, -or.
Adanya hrnbingan, saran, kerjasama serta bantuan
berbagai pihak menrpakan safah @u faktor W n g dad k e k M l a n studi ini.
Oleh kamm itu penulis dengan tulus ingin mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam kepada bebrapa Khak.
Kepada lbu Prof. dm. Reviany Wdjajakusuma, Ph.D, MSc, selaku Ketua K m b i penulis dengan penuh m a homat dan tubs megucapkan terirnaksih yang m d a l a m atas kesabarannya membirnbing W r a intensif terutama dalam
bidang llmu Frsiobgi dan Endokrindogi yang merupalcan biblaw ilmu baru bagi penulis, serta segala bantuan baik materiil maupun dukungan semangat dan perhatian yang fak pemah putus sampai akhir studi ini. Penulis mengucapkan
krirnakasih yang tulus dan mendafam kepada Bapak Prof. dr. Slamet Suyono, Sp.PD.KEMD, selaku Anggota Komisi yang dengan penuh k-baran
dan
k w y a a n tittggi telah membimbing penulis memahami tentang penyam Diabetes W u s yang awan bagi penulis. Kepada Bapak Dr.Rimbawan selaku
Komisi, penulis juga menyampaikan rasa ferimakasih yang mendarn
An-
atas bimbingan, saran dan pemikirakpemikimn yang cemeriang sehingga mempduas wawasan penuSs tenrtama dslam bdang Kimii Pangan. Penulii
juga menguqkan terimakasih yang memMarn kepada 8apak Or-drh. Heru Setijarrto, d a k u Anggota Komisi, yang telah membimbing penulis m f m m i
Maw Iimu Histopatobgi, serta segala dukungan yang t&h
diMkan sehingga
penuli dapat menyehaikan digertssi ini.
Ucapan terimakasih pen& P-rjana
IPB dan
R
sampaikan k-a
Reldor IPB, Pimpinan
W Uni~ersitas Mataram yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk rnengikuti program S3. Kepada Oitjen Dilrti
Depdiknas (BPPS), Pimpinan Proyek PGSM dan Kefua Kmsorsium Pendidikan
P e ~ m i n adisampaikan ucapan tenmakasih atas beasiswa dan bantuan biaya
peditiin yang telah diberikan. Kepada Kepala Bagian Fisiobgi dan famakologi, Kepala Bagian Anatomi FKH-tPB, Kepala Laboratorium Biokimia dan Zoddgi FMIPA-tPB, DireHur dan Kapala Labratonurn Natural Product
BIOTROP serta Kepala Labraforium Patologi B A L I M T 6agor penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan fasilitas bboraforium yang telah diberikan.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tufus kepada : Drh. Mlskandar,
MSc yang tehh memberi bimbingan bidang farmakdogi; Drh. Rini Damayanti
MSc (Witvet) atas bantuan histopatobgi, Dra Cornelia Hendratno dan Ir. Suharyono, M.Rur.Sci. (BATAN) atas bantuan isatop ''~D-glukosa; Dr.
Rib
Ekasfuii atas banfuan cairan scintilasi; Dm.Prapti Sediyani, MSc; Dm. Hamowo
Permadi, MSc, Tina, Astrid, Kiki, Yanti, 1bu Asmarida, Bapak Pairin dan Arif Nuryadin (BlOTROP) yang telah rnernbantu selama proses peneiiin dan semua fihak yang tidak &pat disebutkan satu per satu dahm kesempan ini.
w a n terirnakasih yang tak terhingga penulis sarnpaikan kepada yang
tecinta Aya handa Drs.A.Setijohadi dan lbunda Murtilahningsih serta semua saudara yaw senantiasa memberikan doa dan dukungannya. Akhimya rasa
terimakasih yang tulus penulis sampaikan kepada suami Drs. Harry Soeprianto,
MSi dan kedua anak kami yaitu Dmary Arditya Harsya Ptiangga dan Buana Mafwwara Harsya Syaikndra yang banyak berkohan dan dengan sabar senantka memberikan semangaf dan dukungan hingga penulis dapat
menyehakan studi S3 ini. Akhimya penulis berharap semoga hasil p e n d i n
ini akan bermanfaat bagi rnasyarakat has. Bogor, September 2003 Penulis
Pemisahan dan Identif~kasi Kmponen dengan Metode KLT...............................................
77
Analisis Kuantitatif Sitosterol dan Sgmasterol dengan Metode KCKT.. ..........................................
79
Pembahasan
...............................................................
MEKANlSME KERJA ANTIHIPERGUKEMIK EKSTRAK BUNCIS (Phasedmvuyak tininn) MELALUl STlMULASl PENlNGKATAN TRANSPOR ' C-DGLUKOSA 0T0T SOLEUS TIKUS ................... Pendahuiuan .................................................................
Bahan dan Metde .........................................................
84
87 87 88
Penyiapan Ekstrak dan Hewan Percobaan.................
89
Pengukuran Arnhlan "C-0-Gtu kosa........................
89
Hasil ...........................................................................
92
................................................................
95
fernbahasan
PERANAN EKSTRAK BUNCtS (Phasedus wIg& Linn) DAUM SlMESlS GLlKOGEN OTOT SKELET DAN HATI........................... Pendahuluan .................................................................
100 100
Penyiapan Ekstrak dan Hewan P e r w h n.................
101
Pengukuran Kadar Glikogen...................................
102
Hasil ...........................................................................
103
Pemhahasan ................................................................
I06
EFEK EKSTRAK BUNCIS (Phasdus wigads Linn) TERHAOAP PIERUBAHAN MORFOLOGI PUUU LANGERHAMS PANWEAS TIKUS .................................................................................
110
Pendahuluan ................................................................
110
BahandanMetode .........................................................
Ill
Penyiapan Ekstrak dan Hewan Perwbaan.................
111
Morfdqi Pankreas Tikus Normal.............................
112
Ef8k Aloksan Temadap h b a h a n Morforogi Pankreas... 113
Efek Ekstmk Buncis temadap Perubahan Morfologi Pan..................................................
I 15
PEMBAHASAN UMUM..............................................................
121
=Sf MPUiAM UMUM ...............................................................
131
SARAN...................................................................................
132
DAfTARPUSTAKA..................................................................
133
LAMPIRAN .............................................................................
144
Perubahan kadar glikogen otot *us normal dan diabetes pada jam ke 1,3 dan 5 setelah perlakuan dengan d i n . ekstmk bunds (300mg/kg 06) atau mefformin (200 mglkg BB)......................................................
103
Perubah Mar glikogen hati tikus normal, tikus hiperglikemik dan tikus d i e s @a jam ke 1, 3 dan 5 setelah perlakuan ...............................................
Pengelompdcan tikus untut pengujian histobgi ............
111
Rekaprtutasi h a d uji mekanisme anthiperglikernikekstrak bun& selama 5 jam pada tikus diabetes indubi a-n dan hasii identifikasi komponen aMir ...........................
121
DAFTAR GAMBAR Teks
Habman
Tanaman Buncis ...............................................................
8
Diagram pulau Langerhans tikus ( Banner-Weir dan Smith. 1994)
15
... Etiobgi tejadinya DM T i p 2 (Samno. 2002) ........................
16
Salah satu kemungkinan &hapan ehbgi terjadinya DM tipe.1
17
Bebrapa fakfor yang mempengaruhi h o m o s h i s glukosa (McDonald. 1980).............................................................
Mekanisme hipotetik f ranspor glukosa yang distimuli insulin .......
Skema hipotetik transbhsi GLUT-4 dahm otot yang distimuli Insulin (Satoh eta!.. 1993) .................................................. Skema hipotetik translokasi GLUT-1 dalam keadaan basal (Zmano et a!.. 1996).........................................................
22 22
Mekanisme aldivitasi glikogen sintase otot deh insulin (Villar-Palasi dan Guinovart. 1997).......................................
24
Target organ thiazolidinedione.............................................
29
Mekanisme pembentuitan spesies w e n reatif dabm sel fl p a n h a s tikus yang diinduksi aloksan..................................
32
Mekanisme ~ t r e p t o z t ~pada n sel pankreas tikus
(Szkudelski. 200 1)............................................................
34
Diagram dur proses eksfraksi dan fraksinasi..........................
38
Respons W a r glukosa tikus normal .................................... R e q m m W a r glukosa darah tikus diabetes.......................... Pda wpom kadar glukosa darah tikus diabet yang mendapat prbkuan fraksi alkohd dengan dosis 300 mgkg 60..................... Pola m p n s M a r glukasa darah tikus d i a M yang mndapat perlakuan fraksi kloroform dengan dosis 300 mglkg BB..................
55
69
Pda pemisahanfmksi-fra ksi dalam pengembang Idoroform-metand (9:1) X. Y .A dan K berturut-tunrt standar sitosterol. strgmasterd fraksi alkohol dan fraksi kkroform...........................................
78
57 69
Pda kmnatogram standar p4tosterOl hasil dari analisis KCKT...... Pda kmmtogram standard stigmasterol hasil analisk KCKT........
79
Pula hwmtrograrnfraki A S hasil analisis KCKT pada h=240 nm...
80
Pols krwnatogram fraksi A 6 hadl analisis KCKT pada A= 220 nm....
81
Pda kmmatogmrn KS ha91and& KCKT pada A= 240 nm............
82
Pda M o g r a m K-5hasil anarkis KCKT pada A= 220 nm ...........
82
Respons arnbilan l4 C-Dglukosa pada tikus normat................... ....
93
Pols respons ambihn l4EBg1ukos.a otat tikus d
i ...............
80
94
Teks
Halaman
Pembuatan pereaksi Wagner. Meyer. Dragendorff dan Ninhidn'n............................................................
144
Pembuatan preparat histomi.................................
145
Pewamaan Kromium Hematokitin Floksin................
147
Kromatogram fraksi A 4 dan K-5 hsil analisis KCKT pada h 240nm ..................................................
149
Kromatqram fraksi A-6 dan K-5 hasil anatisis KCKT pada h 220nm ..................................................
150
DesCdpsi singkatan dan istilah:
Hipoglikernik
Hiperglikemik Anfihiperglikemik
ADA BE
CMV DM DCCT FFA GLUT GS G6-P GSH HIA lDDM IRS KLT KCKT MHC NIDDM PPAR
ST2 m s MF UKPOS
NS NA HS
HA HK
0s DA DK DM
.
: Isfilah yang b e m n dengan kondisi M a r glukosa darah yang lebih rendah dad normal, atau istilah yang digunakan untuk batran (W)yang dapat menunrnkan kadar glukosa darah baik pada kondisi normal maupun kondisi hiperglikemik : Istilah yang berkaitan dengan kondisi kadar glukosa darah yang kbih tinggi dad W a r glukosa darah normal : Istitah yang digunakan untuk bahan (OM) yang dapat rnenurunkan kadar glukosa darah pada kondisi hiperglikemik tetapi tidak menyebabkan hipogfikemik pada kondisi normal
: American Diabetes Association : Berai badan : Cytomegalovirus : Diabetes Mellitus : Diabetes Control and Complication Trial : Free fatty acid : Glucose transporter : Glycogen Synthase : Glucose-&phosphate : Glutathione : Human leukocyte antigens : lnsulin Dependent Diabetes Mellitus : lnsulin receptor substrate : Kromatogrnfi lapis fipis : Krornatografi dr kine* tinggi : Major hii~~~rnpatibtlity ~omplex : Non Insulin Dependent Diabetes Mdlitus : Peraxisome prdiferator-hated receptor :Streptozotodn : Thiiaroliiinedione : Tumor necrosis fador : United Kingdom Prospectwe Diabetes Study : Tikus normal yang mendapat salin steril : Tikus n o m l yang mendapat ekstrak alkohol : Tikus hipergfikemik sesaat yang mendapal salin : Ilkus hiperglikemik sesaat yang menciapat ekstrak ackohol : nkus hiperglikemik sesaat yang mendapat ekstrak klorofonn : Tikus diabetes yang menciapat d i n :Tikus diabetes yang mendapet ekstrak dkohol : Tikus diabetes yang menapad ekstrak klwoform : Tikus d i a m yang menciapal metformin
Oeskripsi Wlah untuk khan him&:
NaOH HCl PB CHCk MetOH NaCl KC1 CaCk MsCh NaHCOj PPO POPOP KRBB RSA
: Natrium htdroksida : Asam klorida : Petroleum benzen :Kloroform : Metanol : Natriurn klorida : Wium klorida : kalsium kbtida : Magnesium klorida : Natrium bibarbonat :2 , W i p h e n y l o d : 1,4-&2,5- diphenybx8zoly :Krebs-Ringer Bikarbonat Buffer : Bovine serum albumin
Deskdpsi lstllah untuk elrstrakhksi : Ekstrak alkohol yang diikrsi d a m eluen petroleum-benzen (1 :1) : Ekstrak alkohd yang diilusi dahm duen petroleum-knzen (4:6) : Eksfrak afkohad yang djekrsi dalam duen petrdeum-lmzen (3:7) : Ekstrak alkohd yang dielusi dalam d m petmiem-benzen (;9) I : Ekstrak alkahol yang cfiilusi dalarn duen kloroform : Ekstrak alkohol yang dielusi dalam eftsen Idorofommetan01 (9:t) : Eksfrak alkohot yang dielui dabm d e n Idoroform-mtanol(8:Z) : Ekstrak alkohd yang dilusi dalam duen W m m e t a n d (6:4) : Ekstrak a I k M yang dielusi dalam eluen kbmfommebnd( 2 8 ) : Ekstrak alkohol yang d i u s i dalam eluen metand : Ekstrak W o r m yang d i i s i dalam ekren petroleumbetwen (1:I) : Ekstrak klorofom yang diekrsi dalam eiuen petroleum-bem (4:6) : Ekstrak kfuyang dklusi dahn duen ptdewn-benzen (3:7) : Ekstrak kbmfbrm ysng dielusi dakm duen petroleum-benzen (1:9) K4 : Ekstrak kloraformyang didusi dalam eluen W o r m K-5 : Ekstrak klorodom~yang dielusi dalam eluen klorofommetand (9:I) K4 : Ekstrak klomfonn yang dielusi dalam duen Idorofommetanol(8:2) K-7 : Ekstrak klorofm yang dielusi dalam duen ldorofomwneCanol(6:4) K-8 : Ekstrak W o r m yang diiusi dahn eluen klo#fmwManol(2:8) K-9 : Ekstrak alkohol yang dkhsi &lam eluen metanol K-10 : sistern pdamt y m g diiumkan untuk memisahkan komponen p d a Eluen KLT atau KCKT Pengembang : Pelarut yang digunakan untuk memigahkan komponen pada KLT K-l K-2 K-3
Desltripsi istilah untuk h-kgi: :maten fibril (pdimerisasi peptida) dalam pubu Langeham Amybid :seCsel yang telah mati NekKIsis Hp i: pernksam pulau Langerlrans lnsulttls :puiau Lsngemans yang mmgandung A limfoslt Karyoreksis : pecahnya inti sel Piknosis : mengecilnya inti sel Vahmhsi : Stoplama yang inti sefnya tdah lisis