Media Komunikasi Paroki St. Stefanus, Cilandak - Jakarta Selatan
144 Th.XIV
#
Agustus 2016
MP Agustus 2016 1
2 MP Agustus 2016
KERLING
K
Pimpinan
A. Setyo Listiantyo (Tyo) Creative Design
Agung Efrem Wijanarko, Donald Saluling (DS), Benny Arvian, Lucia Asri Ayu Heryanto (Cia), Triasputro (Put) Redaksi
Paulus Sihombing (PAS), Adiya W. S (Dya), Kornelius Jemada (KJ), Felicia N (FN), Veronica Putri Larosa (VPL), Prima Pasaribu (Pr), Saverinus (Ver), Ignatia Astrid D. F (As), Stevanus Putro (SS), Maria Love (Mary), Cicilia Putri (CP) Facebook
[email protected] Artikel/peliputan
[email protected], (+62813-28130513) Iklan & Donasi Dian Wiardi (+818-183419) No rekening Komsos BCA dengan no 731.0278879 an. Mirjam Anindya Wiardi atau R. Prakoso Penerbitan Majalah MediaPASS dibawah perlindungan Dewan Paroki St. Stefanus Cilandak melalui Seksi Komunikasi Sosial Ketua Dewan Paroki Antonius Sumardi, SCJ Penasehat KOMSOS Dauddy Bahar Ketua Seksi KOMSOS Agustinus Sonny Prakoso Sekretaris Theofilus Prisko Laka (Ko) Bendahara Dian Wiardi (DW) Koord. Unit Kerja A. Setyo Listiantyo Koord. Unit Media Dian Wiardi Koord. Unit Teknologi Informasi (IT)
Sukiahwati H (Suki) Web Page www.st-stefanus.or.id Email
[email protected] twitter @ParokiStefanus Redaktur Sukiahwati H Programmer Yorren H Administrator Patricia Utaminingtyas Maintenance Waluyo, Erwin Sibarani Warta Paroki Dian Wiardi, Yohanes Ledo Radio/Video/TV/Facebook Triasputro, Benny Arvian Mading/Akrilik Kornelius Jemada Twiter Susan J, Irene.
emerdekaan Republik Indonesia yang ke-71 tahun dimaknai dengan sepak terjang Presiden kita saat ini, Bapak Joko Widodo (Jokowi). Sebuah inspirasi untuk berubah, ia mengedepankan Revolusi Mental dan menumbuhkan semangat ‘Kerja, Kerja, dan Kerja’ pada kabinetnya. Pemimpin Indonesia yang genap akan memimpin Indonesia selama 657 hari pada saat 17 Agustus 2016 ini, menentang korupsi, suap, dan ketidakadilan. Komunikasi Sosial St. Stefanus, pada bulan ini juga menyuarakan ‘MERDEKA’ di seluruh media komunikasinya. Majalah MediaPASS sendiri mengambil semangat kemerdekaan dengan mengupasnya ke dalam tiga pondasi dasar. Pertama, bagi umat beriman kepada Kristus, bagaimana kita melihat Yesus sebagai sosok teladan dalam kemerdekaan. Kedua, sejauh mana Gereja dapat memerdekakan umatnya dalam mengembangkan makna kekatolikan. Ketiga, pada Tahun Suci Luar Biasa ini, seberapa besar ‘kemerdekaan’ berada tepat menyentuh sisi kerahiman ilahi yang berbelas kasih. Setelah euforia kebahagiaan umat Muslim (6-7 Juli lalu), mampu melunturkan terror bom yang menghentak sebelum hari yang Idul Fitri baik di Arab Saudi maupun Indonesia. “Kami tidak takut”, benarbenar menjadi virus yang menjadi senjata ampuh. Secara redaksional kami pun akan terus berusaha untuk tidak takut dalam memberitakan pekerjaan-Nya. Sehingga, umat St. Stefanus semakin berani untuk bermain dalam liga komunikasi yang sehat dan rohani. Pada kesempatan kali ini, kami atas nama Redaksi mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia. Semoga pembangunan Ekonomi kemasyarakatan, Politik dan Demokrasi yang sehat, serta kemanusiaan yang mengedepankan keadilan, benar-benar kokoh demi persatuan Indonesia. Selamat membaca dengan MERDEKA!MP Agustus 3 3 MP MP Agustus 20162016
4 MP Agustus 2016
SEPUTAR PAROKI
MP Agustus 2016 5
3.
Daftar Isi
Kerling
Seputar Paroki 4. 7. 8. 10. 14. 16. 18. 20. 22. 24. 26. 28.
Kalenderium Agustus 2016 Buka Puasa Bersama Seminar Sehati Seiman PORSENI OMK Se-Dekanat Selatan Kaderisasi Remaja Katolik Rekoleksi Kerahiman Allah Rekoleksi Pro-Diakon Ulang Tahun WKRI Studi Katekese 4 Wilayah WIL III-Ziarah Gereja WIL IX-Pemilihan Ketua Lingkungan St. Bonifacius WIL XI-Be Yourself, You Are God’s Dream
ORBITAN UTAMA 30.
Merdeka dalam Beriman
42
PESONA SABDA 36.
Yesus yang Memerdekakan
PROFIL Ery Seda
MENURUT MEREKA 40.
Siapakah Pahlawan dalam Hidup Anda
PSIKOLOGI 51.
Memerdekakan Diri Sendiri
55
.
KESEHATAN 60.
PENDIDIKAN Ilmu Sejarah dalam Pendidikan Indonesia
Waspada Kanker Paru-Paru
ORBITAN LEPAS 58.
Membangun Peradaban Belas Kasih
64.
Hari Peringatan Narkotika
66.
Yesus Penyelamat Manusia
POTRET GEREJA 70.
Meditasi Kristiani
TUNAS STEFANUS 72.
DANA PAROKI
73.
Regino Keiko
6 MP Agustus 2016
68
New Adventure - Rm. Joko Lilo SCJ
EDISI SPESIAL KEMERDEKAAN
“Ayo Mewarnai Cover MediaPASS” Kirim hasil mewarnai sisipan cover edisi ini ke Ruangan MediaPASS No. 107 atau dimasukkan ke dalam kotak KOMUNIKASI SOSIAL di Kesekretariatan Paroki St. Stefanus. Kegiatan terbuka untuk umum. Mohon cantumkan nama, umur, dan nomor HP yang bisa dihubungi, sebelum tanggal 20 Agustus 2016. Informasi : Koko HP: 0858 1031 8539 email:
[email protected]
Buka Puasa Bersama Dewan Paroki St. Stefanus & Kecamatan Cilandak
MP Agustus 2016 7
SEPUTAR PAROKI
Memilih Pasangan Sehati dan Seiman
Penulis: Sherly Agatha
M
engapa sebaiknya kita memilih pasangan hidup yang seiman? Itulah judul besar yang diambil dalam talkshow yang diselenggarakan oleh Seksi Kerasulan Keluarga (SKK), Seksi Kepemudaan, dan PDKK Paroki St. Stefanus, Cilandak. Tujuan utama dari diadakannya talkshow tersebut adalah untuk membuka mata dan pikiran para pasangan muda, khususnya yang ingin menjalani hubungan lebih lanjut agar dapat memilih pasangan dengan tepat, yaitu salah satunya dengan memiliki satu iman dan satu hati. Talkshow yang didakan pada sabtu, 2 Juli 2016 ini, pukul 09.00 – 13.00 wib dibawakan dengan sangat menarik oleh Romo Alexander Erwin, MSF yang biasa 8 MP Agustus 2016
disapa dengan sebutan Romo Erwin. Beliau merupakan bagian Komisi Kerasulan Keluarga KAJ (Keuskupan Agung Jakarta). Acara tersebut juga dihadiri dengan bintang tamu Delon dan Yeslin Wang yang memberikan tips dan trik memilih pasangan hidup yang dikehendaki oleh Tuhan. Talkshow ini membahas betapa penting dan sakralnya pernikahan katolik itu sendiri. Mulai dari adanya perencanaan, yaitu dengan mendaftarkan diri ke Pastor paroki masing-masing, melakukan pembaharuan surat baptis. Surat Baptis Katolik yang kita miliki, khususnya Katolik Roma adalah satu-satunya bukti otentik yang berisi data-data kita mulai dari kapan kita menerima
Sakramen Pembaptisan, Sakramen Penguatan, Sakramen Tahbisan atau perkawinan dan lain sebagainya. Surat baptis ini juga tercatat dalam gereja Katolik di seluruh dunia. Sehingga kemanapun kita pergi, dan apapun yang kita pernah lakukan dapat dengan mudah dilihat dari surat Baptis kita. Kemudian dalam Katolik juga dikenal adanya Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) yang diadakan setiap bulannya berdasarkan bahan ajar yang sudah distandardisasi oleh KAJ. Setelah itu akan dilakukan penyelidikan kanonik. Penyelidikan kanonik ini penting, karena dalam penyelidikan ini akan ditanyakan dua hal penting yang setiap pasangan wajib menjawabnya dengan tegas dan meyakinkan agar proses ke tahap selanjutnya dapat segera terealisasi. Yaitu, kesediaan setiap pasangan untuk membaptis anak-anaknya kelak secara gereja Katolik dan kesedian untuk mendidik anak-anaknya secara Katolik. Setelah proses perencanaan selesai dengan baik, maka barulah pasangan ini dapat melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu dengan
dilakukan pemberkatan di gereja Katolik dan menurut tata cara Liturgis Katolik. Rumit? Mungkin terlihat rumit, namun gereja Katolik melihat perkawinan sebagai sebuah kontrak kesetiaan seumur hidup antara seorang pria dan wanita. Tahap-tahap di atas akan dengan mudah dilalui jika pasangan kita kelak juga memiliki pengetahuan yang sama akan gereja Katolik dan tata cara liturgis. Apakah berarti kita tidak dapat menikah secara kawin campur? Berdasarkan pemaparan Romo Erwin, konflik yang ditimbulkan pasangan yang melakukan kawin campur ini pada umumnya akibat perbedaan agama mereka. Kenyataan ini harus diketahui terlebih dahulu oleh para pasangan sebelum menikah nanti, agar mereka memahami jenis kehidupan apa yang akan mereka masuki. Pada akhir acara Romo Erwin mengatakan, alangkah baiknya jika pasangan hidup kita kelak adalah seseorang yang memiliki satu hati dan satu iman dengan kita.MP Foto CP & SS MP Agustus 2016 9
SEPUTAR PAROKI
SPORT & CREATIVITY IN HARMONY S orak-sorai telah terdengar sejak pukul 07.00 pagi di SMPSMA Charitas pada tanggal 19 Juni 2016. Sorak-sorai itu datang dari sekumpulan OMK yang siap mengikuti pembukaan Porseni Dekenat Selatan 2016.
Kurang lebih sebanyak 600 OMK dari Paroki Cilandak, Blok B, Pasar Minggu, Jagakarsa, Blok Q, dan Tebet mengikuti Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali ini. Porseni tahun 2016 ini diadakan pada tanggal 19, 25, dan 26 Juni 2016. Berhubung Paroki Cilandak menjadi tuan rumah, maka Porseni Dekenat Selatan tahun 2016 ini diadakan di SMP-SMA Charitas, Lebak Bulus.
10 MP Agustus 2016
Porseni Dekenat Selatan tahun 2016 mengusung tema Sport and Creativity in Harmony yang disingkat menjadi Sportivity. Agung Putra Pratama, selaku ketua panitia, dalam pidato pembukaan mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan menumbuhkan keakraban dalam bentuk kompetisi olah raga dan lomba seni. Agung juga mengingatkan bahwa bukan kompetisinya yang diutamakan melainkan silaturahmi dan keakraban yang ingin dijunjung dalam kegiatan ini. Bpk. Albertus Primusanto, selaku pendamping seksi kepemudaan Paroki Cilandak mengungkapkan bahwa bukan hanya kemenangan yang dicari, tetapi persahabatan dan keakraban di antara semua OMK Dekenat Selatan.
Porseni Dekenat Selatan tahun 2016 ini terdiri dari serangkaian acara olah raga dan seni yang sangat menarik. Olah raga yang dipertandingkan antara lain : basket putra dan putri, mini soccer, bulu tangkis, tenis meja, dan voli putra dan putri. Di bagian seni yang diperlombakan adalah dekenat idol, mix dance, dan dance battle. Pada kompetisi olah raga ataupun perlombaan seni pasti ada tim yang menang dan kalah. Begitu juga halnya dengan Porseni Dekenat Selatan. Berikut ini adalah hasil rekapitulasi para pemenang berdasarkan paroki yang mengikuti ajang ini: Mini Soccer Juara I : Paroki Blok Q (a) Juara II : Paroki Pasar Minggu (a) Juara III : Paroki Jagakarsa (b)
Voli Putri Juara I : Paroki Jagakarsa Juara II : Paroki Blok Q Juara III : Paroki Pasar Minggu
Basket Putra Juara I : Paroki Cilandak (a) Juara II : Paroki Blok Q (a) Juara III : Paroki Pasar Minggu (a) MVP (Most Valuable Player): Arnold – Paroki Cilandak
Bulu Tangkis Juara I : Paroki Cilandak Juara II : Paroki Blok Q Juara III : Paroki Pasar Minggu
Basket Putri Juara I : Paroki Cilandak Juara II : Paroki Blok B Juara III : Paroki Blok Q MVP (Most Valuable Player): Varrel – Paroki Blok B Voli Putra Juara I : Paroki Pasar Minggu Juara II : Paroki Jagakarsa Juara III : Paroki Blok Q
Tenis Meja Juara I : Paroki Blok Q Juara II : Paroki Pasar Minggu Juara III : Paroki Cilandak Dekenat Idol Juara I : Paroki Blok Q Juara II : Paroki Tebet Juara III : Paroki Blok B Best Talented: Christin Andrean – Paroki Tebet Idol Favorite: Dominikus Bekti – Blok Q MP Agustus 2016 11
Mix Dance Juara I : Paroki Blok Q Juara II : Paroki Cilandak Juara III : Paroki Jagakarsa Battle Dance: Metta – Paroki Cilandak Best Supporter: Paroki Blok Q Juara Umum: Paroki Blok Q Acara Porseni Dekenat Selatan ini ditutup dengan begitu meriah, yaitu diisi dengan misa kaum muda yang dipimpin oleh Rm. Joko Susilo, SCJ. (Rm Moderator Kepemudaan Paroki St. Stefanus). Pada kotbahnya, Rm. Joko Susilo berpesan agar kita sebagai orang muda harus mau dan siap diutus dengan mau diajak terlibat di dalam kegiatan gereja, seperti halnya murid-murid Yesus yang setia mengikuti Yesus. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian piala dan medali kepada setiap tim yang memenangkan pertandingan. 12 MP Agustus 2016
Terdapat satu hal berbeda di mana kali ini tradisi yang sudah lama tidak muncul kembali dimunculkan, yaitu pembagian piala bergilir yang sudah lama tidak diberikan ketika porseni berlangsung. Pada Porseni Dekenat Selatan tahun 2016 ini juara umum jatuh kepada paroki Blok Q dan mereka tentunya berhak untuk membawa piala bergilir tersebut. Porseni Dekanat Selatan 2018 akan dilangsungkan di Paroki Blok B. Untuk seluruh teman-teman OMK yang sudah dan belum terlibat di dalam Porseni Dekenat Selatan, sampai bertemu dua tahun lagi di Porseni Dekenat Selatan berikutnya, Tuhan Yesus memberkati.MP Penulis. CP
KOLASE PORSENI OMK CANDID
MP Agustus 2016 13
SEPUTAR PAROKI
Kaderisasi Remaja Katolik
Herdi Robert
D
alam rangka mewujudkan salah satu program strategis paroki, Seksi Pendidikan, bekerja sama dengan Seksi Kepemudaan menginisiasi kegiatan Kaderisasi Remaja, yang diadakan di Cikopo, Jawa Barat pada tanggal 21 - 23 Juni 2016. Kegiatan ini mensinergikan tiga kelompok remaja dalam paroki, yaitu Putraputri Altar (PPA), Kelompok Remaja Katolik dan Ikatan Siswa-siswi Katolik Negeri se-Dekenat Selatan (ISKDN). Mereka berkolaborasi dalam penyelenggaraan sebagai panitia dan sebagai peserta dalam menyiapkan regenerasi kepengurusan. Tantangan terbesar dari kegiatan ini adalah menyelaraskan materi dan metode kaderisasi yang akan dijalankan. Di hari pertama, diberikan gambaran mengenai Spiritualitas Pelayanan yang dibawakan oleh 14 MP Agustus 2016
Romo Joko Susilo, SCJ dan nilai-nilai dalam peran sebagai pemimpin lewat Dinamika Kelompok yang difasilitasi oleh Tim Komisi Kepemudaan, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Sesi berbagi dan berbicara dari hati ke hati yang dinamis antar pengurus dan calon pengurus mewarnai hari kedua. Mereka mendapatkan wawasan organisasi, melatih kekompakan, tanggung jawab serta kepedulian sebagai satu tim. Pada waktu yang bersamaan, teman-teman Remaja Katolik dan ISKDN mengadakan sharing internal yang difasilitasi oleh tim Kepemudaan KAJ. Semua bertujuan untuk membantu proses pengenalan diri, latihan berbicara depan umum. melalui “Perjalanan ke Emaus” mereka membangun
Amirullah. Kehadiran mereka, yang baru saja selesai mengikuti Temu Pastoral para Imam KAJ, sungguh memberikan dukungan moral dan spiritual yang luar biasa kepada semua peserta. Acara ini berhasil walaupun masih ada kekurangan di sana-sini. Peserta mendapat nilai-nilai penting dari pengalaman yang mereka rasakan bersama melalui beberapa program yang telah disiapkan. Perlu diketahui acara ini baru diadakan pertama kali. Semoga mereka menjadi pemimpin masa depan dan Gereja yang baik.MP kepekaan, dimana mereka bertigatiga bertemu dengan masyarakat secara langsung untuk mengenali kehidupan masyarakat sekitar. Hari kedua ini diakhiri dengan acara kreatifitas dan api unggun. Di hari ketiga, dilakukan evaluasi kegiatan oleh tim dari KAJ. Setelah itu, peserta mendengarkan paparan pengelolaan kegiatan mengenai penyusunan proposal dan pembuatan laporan kegiatan oleh Seksi Kepemudaan dengan tujuan supaya ada pemahaman yang sama dalam pengelolaan kegiatan para remaja di paroki kita tercinta ini. Puncak Kegiatan kaderisasi diakhiri dengan perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi ini terasa spesial karena dipersembahkan oleh semua pastor yang berkarya di paroki St. Stefanus, yakni Romo Sumardi, Romo Martin van Ooij dan Romo MP Agustus 2016 15
Rekoleksi TSLBKA Kerahiman Allah dalam Penggerak Katolik Sabtu, 2 Juli 2016 Gd. Leo Dehon Lt. 3
hi sebagai narasumber Bpk Harry Tjan Silala
16 MP Agustus 2016
si Kerhaiman Ilahi Suasana para peserta Rekolek
r nama sebagai moderato Bpk. Michael Utama Pur
Ooij, SCJ itia dan Rm. Martin Van berfoto bersama para pan Bpk. Harry Tjan Silalahi MP Agustus 2016 17
SEPUTAR PAROKI
MENGHADIRKAN KERAHIMAN ALLAH DALAM HIDUP & TUGAS PELAYANAN GEREJA Frans Jonosewojo SKK
P
ada hari Sabtu, 18 Juni 2016, Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) bekerja sama dengan Paguyuban Prodiakon mengadakan rekoleksi setengah hari di gedung Leo Dehon, yang dimulai pada pukul 09.00 WIB. Dalam sambutannya, Romo Martin van Ooij, SCJ, menekankan pentingnya pendampingan dalam tiap tahapan kehidupan berkeluarga, khususnya pada saat kehadiran anak dalam keluarga muda. Saat itu dinilai sebagai saat yang krusial, karena sangat dimungkinkan terjadinya perubahan karakter setelah hidup bersama. Rekoleksi ini rencananya akan dipandu oleh Romo Budi Santoso, MSC. Tetapi, menjelang acara dimulai mendadak dikabarkan bahwa Romo Budi sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Berkat 18 MP Agustus 2016
rahmat Tuhan, rekoleksi tetap dilaksanakan, dimana Pasutri Ferry Goenadhi dan Agnes Mariani bersedia untuk memandu rekoleksi. Selaras dengan tahun suci Kerahiman Allah, tema yang diangkat dalam rekoleksi ini adalah “Kerahiman Allah dalam hidup dan tugas pelayanan Gereja.” Tema ini dipilih dengan tujuan untuk memberikan dukungan kepada para aktivis paroki, termasuk Ketua Seksi, Ketua Lingkungan, Koordinator Wilayah, anggota Dewan Paroki dan Prodiakon. Mereka berharap kehadiran dari pasutri dapat saling menyemangati dan bersama-sama meningkatkan pelayanan dalam lingkup Gereja. Berikut ini beberapa poin permenungan dalam rekoleksi tersebut. Pertama, dalam setiap keluarga harus ada Karya, Doa, dan
Musyawarah (KarDoMu). Keluarga adalah Gereja kecil, dimana pelayananan yang utama adalah pada keluarga sendiri. Musyawarah dalam hal ini dimaksudkan untuk bertukar pikiran di antara anggota keluarga. Melalui doa, kita semua saling melayani dalam berkarya. Kedua, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dan dianugerahi banyak bakat. Tuhan memberikan talenta itu dengan tujuan tertentu. Bukan hanya untuk kepentingan sendiri tetapi untuk dibagikan juga pada orang lain. Berikut ini yang kemudian menjadi tantangan bagi para peserta. Setelah menyadari banyak anugerah dan talenta yang diterima dari Tuhan, para peserta diajak untuk menyadari bahwa Tuhan memberi bukan tanpa maksud. Ia memberi supaya kita bisa saling berbagi. Itulah yang dikehendaki Tuhan kepada kita, bahwa kita diutus untuk saling berbagi. Rekoleksi dipuncaki dengan merenungkan persoalan hidup kita dalam terang Sabda Allah. Dalam Kitab suci, kita memperoleh pencerahan bahwa Allah itu tidak selalu memilih orang yang sempurna untuk diutus. Nabi Nuh adalah pemabuk, Musa suaranya gagap, Daud berzinah dengan istri serdadunya, Petrus berulang kali menyangkal Yesus karena ketakutan, Paulus bahkan membunuh banyak pengikut Yesus. Tuhan tahu siapa yang dipilihNya dan Ia akan mendampingi dan membantu kita bila mau menjawab panggilan perutusanNya. Yang
Ia kehendaki adalah kita mau menggunakan talenta dan anugerah yang dikurniakanNya pada kita masing-masing untuk bekerja diladangNya. Tidak perlu berkecil hati bila yang dilakukan bukan hal hal besar dan belum tentu hasilnya dapat kita lihat. Ibarat buruh bangunan yang tidak dapat menikmati kemegahan gedung di mana ia bekerja, tidak juga mengerti apa yang di design arsitek. Tuhan juga hanya meminta kita bekerja sesuai rancanganNya. Rekoleksi ditutup dengan acara makan siang bersama dan diharapkan semua pulang dengan semangat baru untuk lebih giat melayani dan selalu menghadirkan kerahiman Allah dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menanggapi panggilan perutusan Tuhan di dalam paroki, baik sebagai Prodiakon, Ketua Seksi atau Ketua Lingkungan, Koordinator Wilayah, maupun sebagai pasangan yang mendampingi suami/istri dalam menjalankan tugasnya.MP MP Agustus 2016 19
92 Tahun WKRI Berkarya
D
alam rangka HUT WKRI yang jatuh pada tanggal 26 Juni 2016, DPD Jakarta mengadakan kegiatan lomba tari dan senam “Gemu Fa Mi Re” di Aula Gereja St. Kristoforus, Grogol. Kegiatan lomba ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 25 Juni 2016 pukul 08.00 Wib sampai selesai. Peserta yang berpartisipasi dalam lomba tari ini ada 50 group senam dan untuk group senam WKRI Cabang St. Stefanus Cilandak mendapat nomor undian 37. Group senam cabang St Stefanus sudah berusaha dengan penampilannya yang memukau untuk menjadi yang terbaik namun masih belum mampu menjadi pemenang. Kita tetap mengacungkan jempol buat peserta dari St. Stefanus ini yang ratarata sudah berusia lansia dan tetap bersemangat dalam gerak dan lagu tersebut.
20 MP Agustus 2016
Kegiatan DPD Jakarta selanjutnya adalah kegiatan di puncak acara dari serangkaian acara berlangsung pada hari Minggu, 26 Juni 2016, dengan Misa Syukur yang dibawakan oleh Pastor Thomas S. Sarju Munarsa, SJ bertempat di Gedung Aula Ratna, Vincentius Putra, Jalan Kramat Raya nomor 134, Jakarta Pusat. MP
Kota Tua, dalam bahasa Inggris berarti Old City. Wilayahnya khusus memiliki luas 1,3 KM2 melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Kota Tua memiliki bangunanbangunan tua peninggalan kolonialisme Belanda, sehingga gaya arsitektur Belanda sangat kentara di kawasan ini. Foto Credit : FN
MP Agustus 2016 21
MP Agustus 2016 21
Penulis: Irene Woelandari & Anny Sugiarto Foto: Irene Woelandari & Budi Japadermawan
Study Katakese 4 Wilayah III IV V XII :
AMBROSIUS, THERESIAAVILA, IRENEUS, FRANSISKUS ASISI
U
Sesi pertama dibawakan Bp. Andreas Bangun Wibawa M.Si. Sesi ini mengajarkan kepada peserta bagaimana menyelesaikan semua permasalahan berdasarkan Kitab Suci. Setelah mengikuti katekese, peserta diharapkan bisa menjelaskan kepada orang-orang di sekitarnya dengan cara yang kreatif, namun sesuai dengan Kitab Suci.
ntuk mempertebal iman kepada Yesus Kristus, Wilayah St. Ambrosius, Sta. Theresia Avila, St. Irenius dan St. Fransiskus Asisi bekerja sama dengan Seksi Katekese Paroki mengadakan Study Katakese selama 6 kali berturut-turut setiap hari Senin, 23 Mei - 27 Juni 2016.
Sesi kedua dibawakan Bp. Petrus dengan tema Iman Katolik. Banyaknya agama lain, dan munculnya Atheisme, juga ancaman-ancaman terhadap Iman Katolik (arus sekularisme yang merajalela), perlunya pembaharuan agama dan kehadiran Allah melalui Suara Hati.
Setiap lingkungan diwakili minimal 2 orang, dan tanggapan umat cukup antusias, sehingga total peserta setiap pertemuan antara 4550 orang. Acara yang diadakan pada pukul 19.00-21.00 ini selalu dimulai lebih cepat setengah jam untuk makan bersama lebih dulu.
Sesi ketiga dibawakan Bp. Markus membahas mengenai Sakramen, tanda kehadiran Kristus, tanda yang menyelamatkan. Ke-7 Sakramen dijelaskan secara terperinci materinya, bentuk doanya, pelayan (orang yang mengucapkan) dan penerimanya.
22 MP Agustus 2016
Sesi keempat dan kelima dibawakan oleh Bp. Petrus. Pada bagian ini, dikupas secara mendalam tentang Sakramen Ekaristi sebagai puncak hidup Kristiani dan Liturgi. Sesi terakhir dibawakan Bp. Andreas Bangun Wibawa M.Si yang mengajarkan cara menerapkan isi Alkitab ke dalam kehidupan sehari-hari menggunakan metode sandwich: • Unsur Manusia, mengidentifikasi masalah. • Unsur Spiritualitas Alkitabiah, pilih tema dari Alkitab yang bisa diterapkan ke masalah tersebut. • Unsur Pastoral Kateketis, membentuk niat dan program untuk mendukung perubahan. Semua pertemuan diikuti peserta dengan antusias, dan keingintahuan peserta dipenuhi dengan sesi tanya-jawab. Katekese ini akan dilanjutkan kembali ke sesi-sesi berikutnya, yang masih diatur oleh ketua dari 4 wilayah dan seksi katekese paroki.MP MP Agustus 2016 23
SEPUTAR PAROKI
WilayahIII Ziarah Gereja dalam Rangka AMBROSIUS
P
Tahun Kerahiman Allah
ada hari Sabtu 11 Juni 2016, Lingkungan Nikodemus dan Paulinus (Wilayah – III) mengadakan kunjungan ke 4 gereja di Jakarta Timur. Ziarah ini bagian dari kegiatan lingkungan dalam rangka Tahun Suci Kerahiman Allah, dan juga menjalin kebersamaan. Empat Gereja yang kami kunjungi tersebut adalah: • Gereja Paroki Kalvari, Lubang Buaya • Gereja Paroki St. Leo Agung, Jatiwaringin • Gereja Paroki St. Servatius, Kampung Sawah • Gereja Paroki St. Yohanes Maria Vianney, Cilangkap Di dalam setiap gereja yang kami kunjungi kami melakukan ibadat, seperti yang tercantum di Buku Pedoman. Warga juga menyiapkan amplop kasih untuk setiap gereja yang akan kami kunjungi. 24 MP Agustus 2016
Rombongan, yang terdiri dari 18 warga lingkungan Nikodemus dan 12 warga lingkungan Paulinus, berangkat pk. 06.00 WIB dari Pondok Indah dengan bis menuju Gereja Kalvari di Lubang Buaya. Salah satu keunikan paroki ini adalah pada namanya, bukan nama Santo atau Santa sebagai pelindung, tetapi menggunakan nama ”Kalvari” sebagai nama paroki sekaligus nama gereja. Kalvari menyimpan dan mengenang misteri iman tentang sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus yang menyelamatkan umat manusia dan alam semesta. Kalvari juga mencerminkan perjuangan umat dalam mewujudkan gedung gereja. Kemudian kami melanjutkan ziarah kami ke Gereja St. Leo Agung di Jatiwaringin yang terletak di perbatasan wilayah Kabupaten
Bekasi, Propinsi Jawa Barat dan Wilayah kota Jakarta Timur, DKI Jakarta. Gereja ini pada hari Selasa malam tanggal 17 September 1996 dibakar oleh ratusan massa berkendaraan truk. Massa bergerak ke Pastoran, membongkar pagar depan dan berusaha masuk Pastoran. Sejak perayaan Paskah 1997, setelah 4-5 bulan mengembara dalam beribadat – umat bisa beribadat di Gereja tenda di kompleks Kodam Jatiwaringin – Jakarta Timur sampai sekarang. Gereja berikutnya yang kami kunjungi adalah Gereja St. Servatius di Kampung Sawah. Gereja ini merupakan satu-satunya gereja yang mempunyai warna Betawi di seluruh KAJ. Ia memunyai warna Betawi sebagai ciri paguyuban umat beriman alias hidup menggerejanya. Betawi adalah darah daging, tumpah darah, bumi pertiwi. Prinsip dasar yang kedua adalah perjalanan sejarah itu sendiri. Sejak dulu sampai kini, sebagai umat Katolik, Kampung Sawah berkiblat ke gereja induk Katedral di Batavia dulu, Jakarta kini.
Dengan tujuan untuk melayani dan memperkenalkan devosi terhadap Santo Servatius, bentuk lahiriah tersebut ditunjukkan dengan adanya relikwi (tulang2 orang suci) yang ditempatkan di dalam gereja tersebut. Gereja keempat yang kami kunjungi adalah Gereja St. Yohanes Maria Vianney di Cilangkap. Setelah berjuang selama 12 tahun tanpa gedung gereja, umat katolik Cilangkap akhirnya punya gereja yang megah dan besar. Gereja ini didirikan di tanah seluas 6.000 meter persegi di Bambu Apus, mulai tahun 2012. Sampai saat ini masih dalam proses pembangunan, walaupun sudah dapat digunakan. Penolakan warga non-katolik sekitar masih terlihat, dengan adanya spanduk penolakan. Ziarah 4 gereja selesai persis waktu makan siang. Kami bersama pengurus gereja St. Yohanes Maria Vianney makan siang bersama di depan gereja. Setelah santap siang, kami kembali ke bis, dan dengan hati gembira pulang kerumah masing-masing, dan tiba dirumah pk. 15.00.MP
MP Agustus 2016 25
SEPUTAR PAROKI
Pemilihan Ketua Lingkungan Bonaventura Penulis: Agus P. Rahardjo
Wilayah IX BENEDICTUS W ilayah IX BENEDICTUS
I
badat doa Rosario Lingkungan Bonaventura dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Mei 2016, di rumah keluarga Antonius Anwar Harianto. Ibadat ini dihadiri lebih dari 35 warga Lingkungan. Selain ibadat Rosario yang dilakukan, ada acara setelah ibadat, yakni acara Pemilihan Calon Ketua Lingkungan. Surat undangan yang dikirim dan diterima warga, salah satunya berisikan memo penting, yakni memohon para warga menyampaikan 3 nama calon Ketua Lingkungan. Kemudian dari usulan ketiga calon itu, berkas memo diserahkan kepada Ibu Lenny Anwar. Secara tidak langsung Lingkungan Bonaventura memberikan “2 tugas penting” kepada bpk Anwar, pertama rumah Bpk Anwar menjadi sarana pemilihan Ketua Lingkungan, kedua ibu Anwar bertindak sebagai Ketua Pemilihan. Ada kebiasaan penyebutan dalam ajang pemilihan Ketua Lingkungan Bonaventura,
26 MP Agustus 2016
disingkat Pilkabo (Pemilihan Lingkungan Bonaventura) yang merupakan Pemilihan Ketua Lingkungan. Pemilihan Ketua Lingkungan Setelah melaksanakan Ibadat Rosario, Ketua Lingkungan periode yang sekarang masih berjalan, memberikan kesempatan kepada warga untuk menyampaikan kesan dan pesan. Secara berturut-turut disampaikan pertama dari Ibu Yuniar yang menyampaikan sangat bahagia, karena di Lingkungan sektornya hampir semua warga yang dihubungi hadir. Kedua dari Ibu Iin yang menyampaikan dalam mempopulerkan istilah pemilihan ini adalah Pilkabo (Pemilihan Ketua Lingkungan Bonaventura). Ketiga dari Bapak Hendra yang mengajak umat untuk berdevosi Koronka, dalam rangka menyambut tahun liturgi Kerahiman Allah. Keempat dari bapak Bona Sutadi bertutur pengalaman sebagai Ketua
Lingkungan, menyampaikan bahwa ada suka duka dalam menghadapi masalah-masalah selama menjadi Ketua Lingkungan. Selepas perwakilan memberikan kesan dan pesan, acara pemilihanpun dimulai. Diawali dari Ibu Anwar membaca formulir isian calon Ketua pilihan warga, sedangkan Ibu Yuniar dan ibu Iin menulis untuk perhitungan jumlah hasil yang diperoleh masing-masing calon. Dalam prosesnya sekalikali Ibu Lenny memberi komentar mengenai nama-nama dibacakan, dan melalui komentar itupun kerap menjadikan suasana suka cita, tawa gembira bagi kami semua. Proses perhitungan suara tak terasa sudah berjalan 5 menit dan nama bpk Husada Budidharma yang merupakan Ketua Lingkungan Petahana, diunggulkan dalam perolehan suara dan mulai jauh meninggalkan pesaing-pesaingnya. Berikut hasil akhir penghitungan pemilihan Ketua Lingkungan Bonaventura:
1. Husada Budidharma = 42 suara 2. Agus P Rahardjo = 24 suara 3. Fredy Setiadi = 19 suara. Dari hasil Pemilihan Ketua Lingkungan, akan dibuatkan laporan oleh Sekretaris Lingkungan untuk diserahkan ke Paroki. Setelah acara pemilihan selesai, dilanjutkan dengan ramah tamah dan diawali dengan doa makan yang dipimpin oleh bpk Agus Rahardjo. Seperti yang diperkirakan sebelumnya bahwa hidangan jasmani yang disantap sungguh istimewa, makanan yang disajikan lebih enak dan lebih bergizi. Pada acara ramah tamah ini suasana kian marak sampai di penghujung acara. Terima kasih kepada warga Lingkungan Bonaventura! Berkat Tuhan Yesus bagi kita semua!MP
MP Agustus 2016 27
SEPUTAR PAROKI
WilayahXI GABRIEL
W
ilayah XI Santo Gabriel, pada hari Sabtu, 11 Juni 2016 yang lalu, baru saja mengadakan rekoleksi dengan tema “Be Yourself, You are God’s dream”. Rekoleksi ini dipimpin oleh Rm. Alex Dirja, Romo Paroki Blok B, Kebayoran Baru, yang akan segera dialih tugaskan ke Paroki Cililitan. Rekoleksi ini diselenggarakan di rumah Keluarga Handoko Santoso, dan dihadiri oleh 78 orang umat dari Lingkungan Felicitas, Anastasia dan Maria Ratu Damai. Rekoleksi ini terdiri dari 3 bagian, bagian pertama pengenalan lebih dalam tentang Tuhan Allah yang menjadikan diriku sebagai gambarNya. Bagian
28 MP Agustus 2016
Penulis: Ongki W. Dana Lingk. Anastasia
kedua mengagumi Allah Bapa sebagaimana terungkap dalam perbuatan dan perkataan Yesus dan bagian terakhir pengenalan diriku – Apakah aku menerima diriku ? Dalam rekoleksi ini kita disadarkan bahwa kita ini Gambar Allah. Allah maha sempurna, sedangkan kita manusia punya banyak kekurangan dan “cacat”. Supaya bisa menjadi Gambar Allah, kita perlu menghayati dan menerima kekurangan dan “cacat” kita. Kita disadarkan bahwa kekurangan dan “cacat” juga adalah Rahmat dari Allah. Jika ingin menjadi Gambar Allah, kita perlu rendah hati, menghayati keunikan kita dan jangan melekat pada apapun di dunia ini.
Rekoleksi ini juga semakin menyadarkan kita bahwa kita sebagai orang Katolik diselamatkan bukan saja oleh iman , tapi juga oleh penghayatan iman melalui pekerjaan dan perbuatan kasih kita. Pak Andre dan Ibu Sinta dari lingkungan Felicitas, telah sejak lama menginginkan terselenggaranya rekoleksi ini dan telah lama pula mendapatkan waktu Romo Alex Dirja. Beliau memang piawai dan telah membawakan rekoleksi ini dengan amat menarik. Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat, acara rekoleksi ini diakhiri dengan acara ramah tamah dan makan siang bersama.MP
MP Agustus 2016 29
ORBITAN UTAMA
30 MP Agustus 2016
MP Agustus 2016 31
32 MP Agustus 2016
MP Agustus 2016 33
34 MP Agustus 2016
MP Agustus 2016 35
PESONA SABDA
36 MP Agustus 2016
MP Agustus 2016 37
38 MP Agustus 2016
MP Agustus 2016 39
40 MP Agustus 2016
MP Agustus 2016 41
PROFIL
FRANCISIA SAVERIA SIKA ERY SEDA
SIAPAPUN BISA ME NJADI
PAHLAWAN
Kredit foto: Koleksi Komunitas Salihara dan berbagai sumber di media sosial
M
alam itu sekitar pukul 20.15 WIB, tim redaksi MediaPass tiba kediaman almarhum bapak Frans Seda di bilangan daerah Pondok Indah. Tidak begitu sulit untuk menemukan rumah beliau, karena memang terletak tidak jauh dari Jalan Raya Metro Pondok Indah. Rumah yang megah ini tampak begitu sejuk, dengan lampu temaram di atas taman yang terlihat cukup terawat. Setelah disambut oleh petugas keamanan, kami pun dipersilahkan masuk. Maksud kedatangan kami tak lain untuk mewawancarai putri sulung bapak Frans Seda, Ibu Francisia Saveria Sika Ery Seda. 42 MP Agustus 2016
Sang ayah, almarhum Bapak Fransiskus Xaverius Seda merupakan seorang SXEOLFÀJXUH multi predikat. Semasa hidupnya beliau pernah menjadi Politikus, Menteri, Tokoh Gereja, Pengamat Politik, dan Pengusaha Indonesia. Sedangkan putrinya yang akrab disapa Ery Seda adalah dosen tetap di Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia sejak tahun 1990 dan Dosen Luar Biasa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara sejak 2001. “Selamat malam, selamat datang” sambut bu Ery dengan senyum ramahnya. Beliau mempersilahkan kami duduk di ruang tamunya yang berdinding ornamen Jawa dan dihiasi dengan berbagai hiasan etnik. Salah satu yang paling menarik di ruangan itu adalah gading gajah yang biasa dijadikan belis atau mas kawin di Flores. Tampak sekali bahwa tuan rumah ini begitu mencintai berbagai kebudayaan di negerinya. Ery Seda, putri tertua diantara dua bersaudara ini, lahir di Jakarta, 3 Desember 1962. Beliau menyelesaikan studi S1 bidang Sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (1987). Studi Pascasarjana (0DVWHURI$UWV/MA) bidang $VLDQ6WXGLHV diselesaikannya di Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat (1989) dengan tesis berjudul “7KH3ROLWLFV RI'HYHORSPHQW $&DVH6WXG\RI 7KH$VDKDQAluminium 3URMHFW LQ1RUWK6XPDWHUD(Indonesia)”. Sementara gelar Doktor di bidang
'HYHORSPHQW6WXGLHV diperoleh di University of Wisconsin at Madison, Amerika Serikat (2001) dengan disertasi “3HWUROHXP3DUDGR[ 1DWXUDO5HVRXUFHVDQG'HYHORSPHQWLQ ,QGRQHVLD 1967 - 1997”. Mengikuti jejak sang ayah, sosiolog dari Universitas Indonesia ini juga aktif di berbagai kegiatan. Salah satunya beliau sering diundang untuk memberikan kuliah umum di beberapa universitas. Selain itu, beliau juga pernah di undang sebagai pembicara pada tanggal 13 November 2013, yang diselenggarakan oleh Komunitas Salihara. Komunitas Salihara sendiri adalah sebuah pusat seni multidisiplin swasta pertama di Indonesia. Pada acara ini beliau turut mengupas persoalan Indonesia Timur sebagai persoalan bangsa, dan bagaimana mendorong generasi muda Indonesia Timur untuk berjuang, merawat, menjaga dan membangun daerahnya. Ery Seda juga sangat FRQFHUQ dalam penelitian di bidang Sosiologi Lingkungan Hidup, Sosiologi Gender, Kemiskinan dan Eksklusi Sosial. Beberapa karyanya yang bisa kita nikmati adalah artikel yang beliau tulis di berbagai jurnal ilmiah antara lain, Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Penelitian di Indonesia (2002); “3HWUROHXP3DUDGR[ 7KH3ROLWLFVRI2LODQG*DV,” dalam Budy P Resosudarmo (ed.), 7KH 3ROLWLFVDQG(FRQRPLFVRI,QGRQHVLD·V 1DWXUDO5HVRXUFHV(2005); bersama Cecilia Bylesjo menulis “,QGRQHVLD 7KH6WUXJJOHIRU*HQGHU4XRWDVLQ WKH:RUOG·V/DUJHVW0XVOLP6RFLHW\” MP Agustus 2016 43
dalam Drude Dahlerup (ed.), :RPHQ4XRWDVDQG3ROLWLFV (2006). SOSOK PAHLAWAN SEJATI YANG TIDAK MENGENAL DENDAM Siapakah sosok pahlawan yang mengena di hati beliau? Dengan lugas beliau menuturkan bahwa ia sangat mengagumi sosok Nelson Mandela. Menurut beliau, sosok Nelson Mandela (Presiden Afrika Selatan, 1994 – 1999) adalah
Bu Ery pada acara talkshow bersama komunitas Salihara
pahlawan sejati karena sifatnya yang tidak mengenal dendam. Sistem Apartheid mendukung rasisme dan digagas oleh seorang Hendrik Verwoerd berkebangsaan Jerman ini. Sistem ini melakukan pelarangan berbagai aspek kehidupan, antara lain larangan pernikahan campuran, pemisahan kawasan tempat tinggal, pendidikan dan lapangan kerja. Pemisahan ras oleh orang-orang berkulit putih yang memandang dirinya sebagai anggota kaum elit di benua Afrika ini memunculkan gerakan protes yang diorganisir Kongres Nasional 44 MP Agustus 2016
Afrika ANC, yang kemudian menjadi gerakan massal seperti demonstrasi, boikot dan mogok kerja. Salah satu aktivis utamanya adalah pengacara muda Nelson Mandela, yang kemudian menjadi ketua ANC. Nelson Mandela melakukan perlawanan bersenjata dalam gerakan bawah tanah, dengan menyerang pusat-pusat industri. Ketika ditangkap Nelson Mandela dikenai tahanan seumur hidup. Di pengadilan Mandela menekankan ia bersedia mati untuk visinya. Hal yang membuat Ery Seda kagum kepada sosok Nelson Mandela adalah meski selama 27 tahun dipenjara oleh Rezim Apartheid, ia malah mengatakan bahwa dia sudah memaafkan mereka yang memenjarakannya. Kemampuannya memaafkan ketidakadilan membuat negara itu tidak mengalami perpecahan, kerusuhan dan kekerasan. “Dia tidak menghasut orang kulit hitam untuk balas dendam terhadap penderitaan yang telah mereka alami selama ratusan tahun. Alhasil negara itu tidak mengalami revolusi. Itu karena pemimpinnya berjiwa besar,” tandas beliau. Satu lagi sosok pahlawan yang beliau kagumi adalah bapak Mohammad Hatta. Selain karena beliau adalah salah satu pemimpin yang paling bersih dari korupsi, beliau juga terkenal tidak silau dengan kekuasaan, tidak terus menerus memanfaatkan kekuasaan. Itu terbukti ketika menjadi salah satu proklamator bersama bung Karno, pada saat dia tidak lagi
sejalan dengan bung Karno, dia pun akhirnya mengundurkan diri. FRANS SEDA DI MATA ERY SEDA Frans Seda sudah membaktikan dirinya sejak awal kemerdekaan sampai era Reformasi. Sebuah penghargaan Pahlawan Nasional dari negeri ini pantas disandangnya, karena prestasinya yang cukup banyak baik dari segi perjuangan Kemerdekaan Indonesia, karier politik, karier di bidang usaha, kegiatan sosial dan keagamaan. Prestasinya yang luar biasa adalah ketika beliau menunjukkan kemampuannya membawa ekonomi Indonesia ke arah yang lebih stabil VHWHODKGLGHUDLQÁDVLKLQJJD Beliau berhasil mengarahkan Indonesia kembali dalam pergaulan masyarakat internasional dengan menerapkan model anggaran penerimaan dan belanja yang berimbang; dua hal penting yang hingga kini masih diterapkan dalam dunia keuangan Indonesia. Dalam dunia usaha, beliau pernah menjabat sebagai Presiden Dewan Komisaris PT Narisa, Presiden Dewan Komisaris PT Gramedia, Presiden Dewan Komisaris PT Kompas Media Nusantara, anggota Dewan Komisaris PT Bayer Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia dan Asosiasi Perdagangan Tekstil Indonesia (19821988) dan lain sebagainya. Di bidang pendidikan, ia adalah Pendiri dan Perintis Yayasan Atma Jaya dan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma
Bung Hatta dan Nelson Mandela, dua tokoh pahlawan sejati di mata Ery Seda
Jaya) yang juga tercatat sebagai Dekan, Rektor pertama Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Dalam bidang kegiatan sosial dan keagamaan, tak perlu diragukan lagi. Bapak Frans Seda beserta rekannya begitu gigih memperjuangkan pembangunan gereja paroki kita. Paroki St. Stefanus Cilandak. Beliau juga mendampingi Sri Paus Paulus VI dalam kunjungan ke Indonesia pada tahun 1970, ia menjadi Ketua Organizing Committee pada kunjungan Sri Paus Johanes Paulus II ke Indonesia pada tahun 1989. Namun ternyata beliau adalah sosok seorang ayah yang sederhana dan rendah hati di keluarga. Hal itu terlihat ketika ditanya mengenai keterlibatan sang ayah dalam memperjuangkan bangsa di mata putrinya. “Bagi saya beliau hanyalah sebagai ayah saja, bukan sebagai pejabat atau pahlawan. Ayah saya bukan tipe orang yang mau menceritakan pengalaman atau pekerjaannya di rumah. Justru kami lebih sering mendengar cerita orang MP Agustus 2016 45
tua kami dari orang lain,” tutur beliau. Di mata Ery Seda justru, ibu adalah sosok Pahlawan keluarga. Karena meskipun sudah sibuk dalam berbagai kegiatan sosial, beliau juga dengan telaten mengurus keluarga, mengurus urusan rumah. “Ibu selalu ada untuk kita semua,” imbuh beliau. Seperti yang kita tahu, ibu Jo Seda, begitu sapaan istri dari Alm Bapak Frans Seda, adalah ibu yang tidak hanya mendampingi mendiang suaminya tetapi sungguh berperan pada masa-masa awal Atma Jaya.
Atma Jaya dan siapa saja yang membutuhkan penguatan. PAHLAWAN TANPA PAMRIH ADALAH PAHLAWAN DI MASA SEKARANG “Kita semua bisa jadi pahlawan. Tidak harus dilihat dalam konteks besar, seperti Nelson Mandela atau Mohammad Hatta tadi. Sifat sifat seperti berjiwa besar, bersih dari korupsi dan tidak silau terhadap kekuasaan itu yang perlu kita pedomani,” simpul beliau.
Bagi saya, beliau hanyalah sebagai ayah saja, bukan sebagai pejabat atau pahlawan ... Almarhum Pak Frans Seda
Beliau tanpa kenal lelah dan pamrih berusaha melakukan penggalangan dana bagi pembangunan kampus serta pencarian dana untuk beasiswa yang akan diberikan kepada para mahasiswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ibu Jo Seda yang dahulunya adalah guru Bahasa Indonesia di Sekolah Sta. Ursula dan tinggal di asrama bersama para Suster. Beliau kemudian memberikan dirinya kepada begitu banyak orang, memberikan tangan kasihnya bagi 46 MP Agustus 2016
Kelompok- kelompok orang yang masih punya mimpi atau cita-cita dengan cara yang baik dapat juga disebut sebagai pahlawan. Contohnya orang orang yang melakukan gerakan penghijauan, kelompok UKM yang memperdayakan kelestarian kebudayaan dengan kerajinan tangan seperti batik atau mungkin dokter, bidan dan guru yang bekerja di daerah pedalaman, yang mengabdi untuk orang orang di daerah terpencil adalah sosok pahlawan di
masa sekarang. Mereka melakukan segala sesuatunya, baik di dunia kerja, di Gereja, di pemerintahan atau keluarga secara tulus, ikhlas dan tanpa pamrih, tidak pamer, atau tidak pencitraan. “Intinya seperti yang Bunda Teresa sampaikan kepada kita bahwa kita harus melakukan hal kecil dengan cinta yang luar biasa,” tambah beliau. MENTALITAS YANG BELUM MERDEKA Ketika ditanya, apakah kita sebagai bangsa Indonesia sudah dikatakan merdeka atau belum, beliau menuturkan tentu bangsa kita secara kedaulatan sudah merdeka, di mana kita sudah bisa menentukan jalan hidup kita masing masing. Tetapi sayangnya kita masih terkungkung mentalitas peninggalan penjajahan. Salah satu contohnya adalah kita sering minder kepada orang asing, merasa mereka lebih hebat dari kita. Kita lebih percaya pada apa kata orang, menganggap bahwa produk hasil karya anak bangsa kurang berkualitas dibandingkan produk asing. Padahal kenyataannya, banyak produk domestik yang mampu bersaing, bahkan mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan dengan produk luar negeri. Kegemaran mengkonsumsi barang import daripada lokal sehingga, menyebabkan bangsa kita menjadi bangsa yang konsumtif, dan kurang kreatif. Ini dinamakan mental ,QODQGHU, yakni sebuah mental yang telah mendarah daging
dari masa kolonial Belanda, selama 3,5 abad hingga sekarang. Padahal dari data Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menyatakan bahwa di Indonesia terdapat 6.342 benda cagar budaya. Selain itu, Indonesia juga memiliki lebih dari 300 bahasa lokal dan 1.000 etnis asli. Tentu saja kekayaan budaya kita, tidak bisa dinilai dengan materi. Perbaikan mental pertama-tama dilakukan dengan cara merubah pandangan bangsa yang terlalu mengagungkan bangsa asing. Seharusnya kita patut bangga dengan bangsa kita sendiri. Rasa bangga itu akan memunculkan rasa percaya diri dari masyarakat. Rasa minder itu akan berganti menjadi bangsa yang memiliki jati diri yang jelas, percaya diri yang tinggi dan menjadi bangsa yang berkarakter kuat, sehingga, Indonesia tidak lagi menjadi negara boneka, melainkan negara yang independen serata tidak terlalu menggantungkan negara lain. Sebagai penutup pembicaraan, beliau berpesan dan berharap semoga bangsa kita menjadi lebih baik, lebih adil secara sosial, ekonomi dan hukum. Terutama untuk kelompok orang orang kecil dan tersisih serta lebih menghargai hak asasi manusia. Bagi kaum perempuan juga semakin mencapai keadilan dan kesetaraan gender. Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, kita tentu sangat setuju dengan harapan ibu Ery Seda, semoga Indonesia ke depannya Penulis:Tyo/ Tyo/Pr semakin lebih baik.MP (Penulis: Prima) MP MP Agustus 2016 47
Siapakah Pahlawan
MENURUT MEREKA
Dalam Hidup Anda?
Nama Adelia Paroki St. Stefanus Aktif PS Seraphim
Nama Willy Susanto Paroki St. Yohanes Penginjil
“Aku menganggap mama adalah pahlawanku. Ia selalu ada dalam segala hal yang aku rasakan baik senang, sedih, marah, walaupun tidak jarang kami suka berdebat. Aku tidak mau melihat mama bersedih, dan jangan sampai itu bisa terjadi. Aku tidak akan berhenti dalam menyayanginya! Saat anakanaknya menjengkelkan, dan buat mama kesal, ia tidak perlu lama untuk kembali baik di kemudian harinya. Buktinya, dia dapat melakukan hal-hal yang kita anggap sederhana seperti memasak makanan kesukaanku, she’s always my number one”
“Bagi saya Jeffery Rachmat, salah seorang pendeta di JPCC adalah orang yang bisa saya anggap pahlawan. Jeffery Rachmat dalam khotbahnya mampu memberikan pemikiran-pemikiran terbaiknya dalam kekristenan secara universal. Dia berusaha untuk tidak mengkotak-kotakan kehidupan beragama, bahkan dia mampu mengajarkan, bagaimana hidup sesuai dengan ajaran Yesus dalam hal-hal yang sepele. Saya sendiri merasakan banyak hal baru yang belum pernah saya dapatkan. Melalui pandangannya itulah, cara hidup saya berubah”
Nama Bambang Lingk/Wil Elias / XII Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Kata pahlawan berasal dari bahasa Sansekerta phala-wan. Arti dari istilah Sansekerta tersebut adalah orang yang dirinya menghasilkan buah (pahala) yang berkualitas bagi bangsa, negara dan agama. Maka saat ini hanya ada satu: A Hok. 48 MP Agustus 2016
Nama Josh Umboh Paroki St Stefanus Pahlawan dalam hidup saya adalah alm. Ayah saya. Karena Ayah yang mengajarkan ke saya tentang konsep “bahagia itu sederhana, kesederhanaan adalah kebahagiaan”
Nama Fransiscus Asisi Adi Hari Soedirjo Lingk/Wil Maria Fatima / II
Ada pertanyaan mengenai “Siapakah pahlawan dalam hidup anda?”, kalau dulu saya akan sangat sulit sekali menjawabnya tapi kalau sekarang tanpa ragu saya akan jawab yaitu kedua orang tua saya alias bapak dan ibu saya. Terus suruh jawab lagi “Jelaskan mengapa dia?”, karena melalui perantaraan bapak dan ibu sayalah bisa mengenal Tuhan Yesus. Tentunya bukan dengan cara yang mudah dalam mengenal Dia, harus melewati tangisan, rasa sakit, kesendirian dan ketakutan. Tapi saya yakin setiap orang memiliki pengalamannya sendiri-sendiri dalam mengenal Tuhan Yesus. Saat ini saya selalu memakai kalimat “pegangan” dan “menatap” yaitu pegangan pada kakiNya, masalah sebesar apapun tidak akan mampu mencelakakan kita dan selalu menatap wajahNya, karena sukacitalah yang selalu terpancar. Kesetiaan dari kitalah yang Dia minta, saran dari saya adalah dalam berkomunitaslah maka kita akan selalu dikuatkan
Nama Esti Lingk/Wil St. Bartolomeus / V Untuk seorang pahlawan yang selalu ada pada saat kapanpun dan di manapun di dalam hidup saya? Sebut saja Pahlawan dalam hidup saya adalah orang yang telah membuat kita menjadi seperti ini, orang yang telah melahirkan kita, orang yang telah memberikan segalanya buat kita tanpa mengharapkan balasan dari kita, orang yang selalu menyayangi kita, orang yang selalu ada di saat kita suka maupun duka, orang yang telah membesarkan kita menjadi seorang manusia yang berguna... Ibulah yang pantas menyandang sebagai Gelar “pahlawan bagi saya” . I love my mother... MP Agustus 2016 49
Nama Chrishartantyo Agung Lingk / Wil St. Timotius / 8 “Pahlawan bagiku adalah ‘semesta alam’ karena melalui alam kita sebagai manusia dapat belajr untuk membentuk pribadi. Ilmu yang diberikan alam, mampu membentuk karakterku seperti sekarang ini. ‘Semesta alam’ sendiri adalah bukti nyata kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, kelihatannya klise tapi memang itu adanya. Pada prinsipnya sedikit sulit dijelaskan dengan teoritis atau tekstuil karena bersamanya (semesta alam) aku mengalami banyak hal. Disitulah aku merasa ‘bermain’ delam dinamikaNya, sehingga ‘sosok’ ini dapat aku artikan sebagai pahlawan. Semesta alamlah yang telah mengajarkan dan menginspirasi kita tentang keseimbangan dan harmoni.”
Nama Joshep Andhika Lingk St. Bartolomeus “Pahlawan bagi saya pribadi adalah orangtua saya. Alasan pendeknya karena ini merupakan jawaban paling mudah. Mereka hampir selalu ada di saat susah dan senang, berkorban agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga, dan membentuk saya menjadi yang sekarang ini. Jawaban biasa sekali, namun saya harus membuat tulisan ini dengan cepat dan orangtualah yang paling pertama terlintas di kepala. Penjelasan lebih panjangnya mungkin lebih mudah bila diceritakan secara kronologis. Pertama sejak saya dilahirkan, diberi sandang, pangan, papan dan lain-lainnya hingga saya masih bisa hidup sampai sekarang. Hal penting lainnya bagi saya adalah apa yang telah saya pelajari dari mereka. Sebagian dari pelajaran yang saya pelajari dari mereka adalah melalui kesalahan-kesalahan mereka, apa yang sebaiknya tidak saya lakukan.”
UCAPAN TERIMA KASIH Romo, bapak dan ibu, serta umat yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Dalam kesempatan ini saya dan keluarga Mengucapkan Syukur kepada Tuhan Yesus. Berkat campur tangan Tuhan, saya dalam kondisi baik-baik saja. Kami ucapkan terima kasih atas bantuan, dukungan dan doa, serta materi berupa uang. Sehingga kasus saya, kecelakaan tanggal yang terjadi pada Selasa, 5 Juni 2016 pk. 09:30 lalu, yang menyebabkan dua korban meninggal dunia, dapat diselesaikan dengan cara musyawarah antara pihak keluarga korban dengan saya. Sekali lagi terima kasih kepada Rm. Stefanus Sumardi, SCJ, PAK, serta umat sekalian. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan bapak dan ibu. Tuhan Yesus Memberkati Kita semua. Amin. Salam saya dan keluarga Zakarias Batlayeri (Aci) 50 MP Agustus 2016
Barisan. Sepeda Onthel warna-warni yang terbaris di depan Museum Fathillah, seperti menunggu di sapa oleh para wisatawan. Wisatawan lokal ataupun mancanegara bisa menikmati romantisme jaman Belanda di Kota Tua dengan bersepeda mengelilingi kawasan kota tua. Foto FN
MP Agustus 2016 71 MP Agustus 2016 51
“Bangsa yang CERDAS bukan bangsa yang terus mengeluh, tetapi bangsa yang mampu mengalirkan sumber-sumber KESEJAHTERAAN
“PEMIMPIN adalah KETEGASAN tanpa ragu”
“Berhenti PESIMIS pada negeri ini kita kembalikan HARGA DIRI dan KEHEBATANNYA”
MEMERDEKAKAN DIRI SENDIRI “Penguasa yang ENAK hidupnya hanya karena banyak harta bendanya kelak matinya tidak akan TERHORMAT”
“Kekuasaan seorang Presiden ada batasnya karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan RAKYAT dan diatas segala kekuasaan TUHAN YANG MAHA ESA” 52 MP Agustus 2016
“Tidak ada JABATAN di dunia ini yang perlu DIPERTAHANKAN mati-matian”
“Hiduplah seperti kamu akan MATI besok dan berbahagialah seperti kamu akan HIDUP SELAMANYA”
MP Agustus 2016 51
T
anggal 17 Agustus diperingati sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Sejak tahun 1945 sampai dengan tahun 2016, Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-71 tahun. Indonesia memang sudah merdeka, tetapi apakah diri kita sudah mampu memerdekakan diri sendiri untuk mampu menjadi pemimpin yang mumpuni? Seringkali kita melihat bahwa masyarakat dapat dengan sangat mudah tersinggung oleh hal-hal sensitif yang berujung pada sikap dan perilaku bermasalah yang merugikan diri sendiri, tidak percaya diri, sulit berdaya dan menerima perbedaan serta berbagai masalah lain yang benang merahnya sulit terurai. Gambaran diri pemimpin bangsa dalam menunjukkan citra diri yang positif juga ternyata belum dianggap mampu untuk menjadi role model bagi masyarakat Indonesia. Rasanya masih sulit untuk menemukan pemimpin yang mementingkan kepentingan rakyat, yang mampu mengayomi rasa aman, mampu menyelesaikan pertengkaran personal yang diarahkan pada pertarungan ȱ¢ȱȱĚȱma, etnis, suku yang tidak pernah selesai. Perbedaan keyakinan yang seharusnya menjadi sebuah rahmat, malah menimbulkan musibah bagi kaum minoritas. Kemerdekaan diri dalam rangka membentuk pemimpin bangsa menȱȱ¢ȱȱħȱȱvidu tidak mampu mengenal karak-
ter yang sebaiknya ditampilkan oleh seorang pemimpin. Memerdekakan diri dan menjadi pemimpin adalah suatu kesatuan yang berjalan berǯȱ ȱ ȱ ȱ ħȱ mengenai bagaimana menjadi pemimpin yang merdeka. Pemimpin yang merdeka sebaiknya memiliki inner freedom, artinya ia harus mampu menjadi tuan atas dirinya sendiri. Pada kenyataannya ketika individu telah memiliki kekuasaan, akan banyak godaan yang berdatangan. Godaan-godaan tersebut dapat berupa korupsi ataupun suap. Namun, pemimpin yang sudah merdeka akan mampu mengatasi godaan-godaan tersebut karena ia tidak terpasung oleh kebutuhan memuaskan diri sendiri. Pemimpin yang sudah merdeka mampu menerima kritik yang dituȱ¢ǯȱ ȱħȱbagai sarana untuk membangun diri, bukan melampiaskan kemarahan. Ia justru akan mengelola kemarahannya untuk memikirkan solusi yang lebih baik bagi bangsanya berdasarkan kritik tersebut. Seorang pemimpin merdeka juga bebas dari rasa takut dan ia akan mampu memberi ketenangan bagi rakyatnya, bukan membangkitkan kekhawatiran. Pemimpin yang merdeka juga memiliki outer freedom, artinya ia tidak terpengaruh tekanan pihak-pihak eksternal. Pemimpin yang merdeka memiliki otonomi untuk menentukan yang terbaik bagi rakyatnya. Menurut Thomas Pink, hal ini diMP Agustus 2016 53
“
Pemimpin yang merdeka mampu memadukan logika dan nurani, sehingga dapat menentukan yang terbaik bagi rakyatnya. mungkinkan karena pemimpin yang merdeka memiliki rational self-determination, artinya ia mampu mandiri dalam mengambil keputusan terbaik berdasarkan akal sehat. Selain itu, pemimpin yang merdeka memiliki rasionalitas praktis (practical rationality). Rasionalitas praktis terbagi menjadi dua haal, yaitu kemampuan untuk menimbang masak-masak (deliberative capacity), dan kemampuan melaksanakan keputusan hasil pertimbangan matang (executive capacity). Jadi pemimpin yang merdeka tidak hanya bisa menggagas sesuatu tetapi juga melaksanakan gagasan tersebut. Pemimpin yang memiliki outer freedom tidak akan terikat dengan orang-orang yang harus ia pikirkan kepentingannya karena alasan politis tertentu. Pemimpin merdeka akan berfokus pada kepentingan rakyat. Ia tidak akan terjebak dalam permainan politik yang tidak sehat, karena pemimpin yang merdeka tidak hanya mengandalkan logika, namun juga nurani. Ia tidak akan menyangkal true self-nya. Selanjutnya pemimpin yang merdeka sebaiknya mengadopsi nilai-nilai universal, seperti kebaikan, ǰȱ ȱ ǯȱ ħȬ ħȱ ¢ȱ ¢ȱ ȱ ȱ berpihak pada rakyat. Pemimpin semacam ini akan paham bahwa tidak ada seorang pun yang sesungguhnya merdeka ketika orang lain tertindas.
54 MP Agustus 2016
Dalam konsep inner dan outer freedom, juga ada satu kunci, yaitu tanggung jawab. Kemerdekaan membuka jalan bagi tanggung jawab untuk muncul dan berkembang dalam diri orang yang merdeka. Ketika seorang dinyatakan merdeka, bukan berarti ia bebas berbuat sekehendak hatinya, tetapi justru mulai saat itu, ia harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Untuk itu ia harus mulai memikirkan konsekuensi-konsekuensi dari tindakannya. Pemimpin tentulah bukan budak, namun untuk dapat disebut sebagai pribadi yang merdeka, ia hendaknya berorientasi masa depan, memikirkan resiko dari tindakantindakan yang ia ambil, dan dapat mempertanggungjawabkannya. Berkaitan dengan tema hari Kemerdekaan Indonesia ke-71 tahun 2016 ini adalah “Kerja Nyata”, hendaknya kita semua memiliki jiwa sebagai pemimpin. Pemimpin yang bukan hanya mampu mendelegasikan tugas, melainkan memiliki nilai-nilai dan karakter yang mampu menggiring bangsanya untuk mampu mewujudkan karya dalam “Kerja Nyata.” Niscaya konsep utama dalam dan outer freedom, yaitu tanggungjawab dapat menjadi pedoman utama dalam kerja nyata. Penulis CP, Sumber : http://himpsi.or.id, https://esterlianawati.wordpress.com/2009/08/15/pemimpinyang-merdeka/
PENDIDKAN PENDIDKAN
ILMU SEJAR AH 3 ( 1 ' , ' , . $ 1 6 ( - $ 5 $ + ' , , 1 ' 2 1 ( 6 , $
.DWD6HMDUDKVHFDUDKDUDÀDKEHUDVDO GDULNDWD$UDEÖÎÓË: šajaratun) yang DUWLQ\D SRKRQ GDODP EDKDVD DUDE VHQGLUL VHMDUDK GLVHEXW tarikh ÌÉÓìÐ). $GDSXQNDWDWDULNKGDODPEDKDVD,QGRQHVLDDUWLQ\DNXUDQJOHELKDGDODK ZDNWX DWDX SHQDQJJDODQ .DWD 6HMDUDKOHELKGHNDWSDGDEDKDVD<XQDQL \DLWX KLVWRULD \DQJ EHUDUWL LOPXDWDX RUDQJ SDQGDL .HPXGLDQ GDODP EDKDVD LQJJULV PHQMDGL history, yang EHUDUWLPDVDODOXPDQXVLDDWDXEDQJVD .DWD ODLQ \DQJ PHQGHNDWL DFXDQ WHUVHEXWDGDODKGeschicte\DQJEHUDUti sudah terjadi. 6HMDUDK DGDODK LOPX SHQJHWDKXDQGHQJDQXPXPQ\D\DQJEHUKXEXQJDQ GHQJDQ FHULWD EHUWDULNK VHEDJDL KDVLO SHQDIVLUDQ NHMDGLDQ NHMDGLDQ GDODP PDV\DUDNDW DWDX PDQXVLD SDGD ZDNWX \DQJ WHODK ODPSDXDWDXWDQGDWDQGDODLQ 6HLULQJ GHQJDQ SHUNHPEDQJDQ 6HMDUDK EDQJVD ,QGRQHVLD GDQ SHUJDQWLDQ0HQWHUL3HQGLGLNDQNXULNXOXP SHQGLGLNDQ ,QGRQHVLD SXQ EHUJDQWL sesuai dengan Menteri Pendidikan, MLNDGLOLKDWGDULVLWXV.HPHQGLNEXG NXULNXOXP SHQGLGLNDQ ,QGRQHVLD VXGDKEHUJDQWLNDOLVHPHQMDNLQGRQHVLD PHUGHND WHUPDVXN GHQJDQ LOPXVHMDUDK
MENGAPA KITA PERLU BELAJAR SEJARAH
'HQJDQ NLWD PHPSHODMDUL VHMDUDK PDND DGD VHVXDWX \DQJ EHQDU EHQDU PHQDULN .DUHQD LQL DNDQ PHPEHULNDQ ODWDU EHODNDQJ \DQJ SHQWLQJ SDGD EDJDLPDQD PDV\DUDNDW NLWD GDQ FDUD KLGXS GLFLSWDNDQ0DVDPDVDODPSDXMXJD PHQJDMDU NLWD SHODMDUDQ EHUKDUJD \DQJEDLNGDQEXUXNEDJLPDV\DUDNDW'HQJDQ GHPLNLDQ SHQWLQJ XQWXNEHODMDUSHODMDUDQGDULPDVDODOX VHKLQJJD NLWD WLGDN PHPEXDW NHVDODKDQ \DQJ VDPD GL PDVD GHSDQ -LNDNHVDODKDQGLXODQJPDNDVDQJDW PXQJNLQEDKZDNHMDGLDQDWDXSHULVWLZD\DQJVDPDDNDQWHUMDGLNHPEDOL EDKNDQELVDPHQLPEXONDQEDKD\D 'HPLNLDQ MXJD GHQJDQ PHPSHODMDUL NHVXNVHVDQ GL EDOLN SHULVWLZD VHMDUDK GDSDW GLJXQDNDQ VHEDJDL EDKDQ XQWXN PHQ\XVXQ UHQFDQD GL PDVDGHSDQ'HQJDQNDWDODLQVHMDUDK DPDW EHUJXQD XQWXN PHQMDODQL KLGXS GL PDVD NLQL GDQ PHQ\XVXUL NHKLGXSDQGLPDVD\DQJDNDQGDWDQJ 6XGDK WHUEXNWL PHQGHOHJLWLPDVL VHMDUDKEHUGDPSDNIDWDOEDJLNLWDMP Penulis
Mary Penulis Mary
57 MP Agustus 2016 55
Tahun 1952 kurikulum Indonesia berubah menjadi “RENTJANA PELAJARAN TERURAI”. Kurikulum ini mulai mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional yang pelajarannya terhubung dengan kehidupan sehari-hari.
Ilmu Sejarah pertama kali di perkenalkan di Indonesia pada kurikulum pendidikan Indonesia tahun 1947, yang pada saat itu di perkenalkan dengan nama “RENCANA PELAJARAN”.
Satu hal yang tidak pernah berubah mengenai isi ilmu sejarah sejak tahun 1947 yang ada di buku dalam setiap buku pelajaran sejarah yang berganti ganti nama adalah Perang melawan kolonialisme yang terjadi di abad 16 sampai dengan abad 18. ilmu sejarah Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat.
58 56 MP Agustus 2016
Tahun 1964 pun kurikulum pendidikan berubah menjadi “RENTJANA PENDIDIKAN 19 6 4” ya ng menitikberatkan p a d a p e n g e m ba nga n mo ra l, emosional atau artistik, keterampilan dan jasmani.
Ilmu sejarah baru di pelajari oleh para siswa di tahun 1950, yang mencakup sejarah perjuangan bangsa Indonesia meraih KEMERDEKAAN. Isinya lebih bersifat politis, karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan. Karya penulisannya dilakukan oleh pujangga kraton, bertujuan untuk meligitimasi kedudukan raja yang sangat berperan dalam melawan penjajah di masa itu.
Buku teks yang dipakai pada saat itu adalah “PSPB (PENDIDIKAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA)” yang saat itu sarat kepentingan politik, kemudian menjadi “Sejarah Nasional indonesia” yang terdiri dari 6 jilid, dimana dikembangkan pada tahun 90an s/d 2000an (ORDE BARU).
Ada buku sejarah yang tidak mencantumkan PKI pada penyebutan tragedi “G 30 S”, padahal pada pada tahun 1970-1999 selalu di sebut dengan “G 30 S PKI” yang sampai sekarang pun terdapat beberapa versi.
Tahun 1968,1975, 1984 & 1994 juga berubah semakin menekankan pada pendidikan yang lebih efektif dan efisien, kegiatan yang mempertinggi kecerdasan dan keterampilan serta pendekatan proses keahlian.
Fakta Sejarah Indonesia yang tidak pernah masuk dalam buku sejarah sekolah, seperti Indonesia pernah masuk dalam piala dunia tahun 1938, saat itu masih bernama Hindia Belanda. Hotel Indonesia merupakan proyek mercusuar Presiden Soekarno untuk membangkitkan harga diri bangsa Indonesia setelah merdeka dari Belanda. Dirancang oleh arsitek Amerika Serikat. Gedung ini hotel bintang 5 pertama di asia tenggara. Tahun 2004 kurikulum pendidikan pun berubah menjadi KBK (kurikulum berbasis Kompetensi), 2 tahun kemudian berubah lagi kurikulum pendidikan menjadi KSTP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Buku Teks berganti nama menjadi “SEJARAH” pada tahun 2006 Tahun 2013 berubah lagi dengan sebutan Kurikulum 2013 dengan merampingkan materi pembelajaran, dan tahun 2015 pun berubah kembali, yang merupakan tahap penyempurnaan dari kurikulum 2013. Pada Tahun ini sampai dengan sekarang Buku Teks menjadi “SEJARAH INDONESIA”
59 MP Agustus 2016 57
ORBITAN LEPAS
Penulis : Yulius Sunardi, SCJ
K
itab Suci (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) berkisah tentang Allah yang penuh belaskasih kepada manusia. Bagi Allah, setiap individu berharga dan pantas mendapat tempat di hatiNya. Tak soal apakah pernah berbuat salah atau dosa, semua pantas menerima kerahiman dan belaskasihNya. Allah tak ingin kehilangan seorang pun; kerahiman Allah tersedia bagi semua orang. Kita juga dipanggil untuk menjadi seperti diriNya: Seorang pribadi yang penuh belaskasih bagi sesama. Mungkinkah itu
58 MP Agustus 2016
bagi kita? Tentu saja. Allah tak hanya menciptakan, tetapi juga memperlengkapi kita dengan kapasitas yang memungkinkan kita berbelaskasih. Kita dianugerahi akal budi. Sejak awal, otak kita sebenarnya terlatih untuk berbelaskasih. Otak (khususnya bagian depan atau frontal lobe) sangat responsif terhadap pesan atau signal emosional, khususnya empati yang berasal dari amigdala. Dacher Keltner (2012) dari Universitas California, Berkeley, U.S.A, mendokumentasikan: Ketika menyaksikan sesama yang
menderita atau malang, setiap orang mempunyai dorongan alamiah untuk berbelaskasih. Belaskasih merupakan respon bawaan yang menjamin kelangsungan hidup manusia (Bowlby, 1969; Mikulincer & Shaver, 2003). Tanpa belaskasih, khususnya empati, peradaban manusia terancam kepunahan. Namun, sukar dijumpai negara yang tak memiliki prinsip keadilan dan belaskasih.
dasariah dalam hidup manusia sebagai masyarakat. Walaupun keadilan social dan belaskasih telah menjadi prinsip kehidupan bernegara dan bermasyarakat, empati dan kepekaan hati nurani makin merosot. Artinya, kapasitas kodrati untuk berbelasih makin berkurang, dan karena itu perlu di perlu diasah kembali. Kalau menengok perkembangannya, kita disadarkan
Bagi Allah, setiap individu berharga dan pantas mendapat tempat di hatiNya. Tak soal apakah pernah berbuat salah atau dosa, semua pantas menerima kerahiman dan belaskasihNya. Negara dan masyarakat yang tidak memiliki prinsip keadilan dan tak menghidupi belaskasih bagi warganya yang miskin, malang, dan menderita kehilangan hak keberadaannya. Namun, hal itu tak terbayangkan. Warga sendiri akan menggugat dan naluri atau dorongan belaskasih mereka akan berbicara. Tidak mengherankan bahwa keadilan sosial ini dan belaskasih kerap kali akan menjadi proyek kemanusiaan hampir di tiap masyarakat berbudaya. Namun, perlu juga disadari adanya perubahan-perubahan
akan anugerah kodrati lain yang menjadi semancam pintu hati nurani (dan empati): Panca indera. Pengalaman-pengalaman kemanusiaan kita pada awalnya terbentuk berkat pengalaman inderawi, yakni apa yang kita lihat, yang kita dengar, yang kita hirup, yang kita cecap, dan yang kita sentuh. Kalau serius mengasah dan mempertajam kembali kepekaan inderawi kita, bukan tidak mungkin kita bisa menghidupkan kembali hati nurani dan dorongan alamiah kita untuk berbelaskasih. MP
MP Agustus 2016 59
KESEHATAN
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru-paru, yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen (zat yang menyebabkan penyakit kanker). Zat-zat karsinogen terutama asap rokok dapat menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.
60 2016 2 MP Agustus Austus 2016
WASPADA
R E K N KA PARU-PARU
K
anker paru-paru adalah kanker pembunuh terbesar dimana telah membunuh hampir 90% penderitanya atau 30% dari seluruh kematian akibat kanker. Sekitar 1,56 juta orang meninggal setiap tahunnya karena kanker paru-paru. Jika tidak diobati, pertumbuhan sel kanker bisa menyebar ke luar paru-paru melalui proses metastasis (pindah ke bagian tubuh lainnya di dekatnya). Seringkali kanker paru-paru berasal dari pertumbuhan sel abnormal pada jaringan epitel. Orang yang paling beresiko terkena kanker paru-paru adalah orang yang sering terpapar asap rokok (sekitar 80-90% dari total penderita kanker paru-paru) walaupun orang itu bukan perokok yang sering disebut perokok pasif (sekitar 10-15% dari total penderita). Penyebab lainnya adalah faktor genetik, paparan gas radon, asbes, dan polusi udara. GEJALA KANKER PARU-PARU Kanker paru-paru biasanya tidak menimbulkan tanda dan gejala pada tahap awal. Tanda dan gejala kanker paru-paru terjadi hanya ketika kondisinya telah memburuk. Gejala kanker paru-paru dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1. Gejala pernapasan: Batuk, batuk darah, dan sesak napas. 2. Gejala sistemik: Penurunan berat badan, demam, kelelahan, sakit kepala, sering mengalami infeksi yang berulang seperti radang paru dan bronkitis. 3. Gejala karena tekanan dari pertumbuhan sel kanker: nyeri dada, nyeri tulang, mengalami kesulitan saat menelan, Sakit dada yang nyeri dan dalam ketika batuk atau tertawa, emosi yang tidak stabil, mood berubah-ubah, lesu dan depresi. 61 MP Agustus Agustus 2016 2016 3 MP
Pengobatan kanker paru-paru tergantung pada tahap kanker dan kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan. Perawatan umum pada penderita meliputi operasi, kemoterapi, dan radioterapi. 16,8% orang di Amerika Serikat bertahan hingga lima tahun setelah didiagnosa, sedangkan di negara berkembang harapan hidupnya lebih pendek. Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia muda dan menghindari faktor-faktor penyebab kanker. Meskipun penyebab kanker secara pasti belum diketahui, setiap orang dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari penyebab kanker: HINDARI DIRI DARI PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN SEKSUAL
2
.FOVUVQ LFNVOHLJOBO UFSJOGFLTJQFOZBLJU MBJOOZBTBMBITBUVOZB "*%4
HINDARI KEBIASAAN MEROKOK.
3
#BHJQFSPLPL IBSVTCFSIFOUJ NFSPLPL CFHJUVKVHB ZBOHIJEVQEJTFLJUBS QFSPLPLQBTJG
1
MENGENAI MAKANAN: r.FOHVSBOHJNBLBOBO CFSMFNBLZBOHCFSMFCJIBO r-FCJICBOZBLNBLBO NBLBOBOCFSTFSBU r-FCJICBOZBLNBLBOTBZVS TBZVSBOCFSXBSOBTFSUBCVBI CVBIBO CFCFSBQBLBMJTFIBSJ r-FCJICBOZBLNBLBO NBLBOBOTFHBS r.FOHVSBOHJNBLBOBO ZBOHUFMBIEJBXFULBOBUBV EJTJNQBOUFSMBMVMBNB r.FNCBUBTJNJOVNBOBMDPIPM
70 62 4 MP Agustus 2016 Austus 2016
UPAYAKAN KEHIDUPAN SEIMBANG DAN HINDARI STRESS.
4
1FSJLTBLBOLFTFIBUBO TFDBSBCFSLBMBEBO UFSBUVSTFSUBSVUJO CFSPMBISBHB Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/ Lung_cancer, http://yayasankankerindonesia. org/tentang-kanker/#a01, http://www.depkes. go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/ infodatin-kanker.pdf . Penulis As MP
Ketika kita berhenti merokok
K
etika memutuskan berhenti merokok. Percayalah, kita tidak akan mengalami kerugian apa pun, sebaliknya begitu banyak manfaat bisa dirasakan setelah berhenti mengisap tembakau gulung yang mematikan itu. Merokok dapat mengurangi asupan oksigen ke kulit, sehingga membuat kulit terlihat tua. Apakah selama ini kita berpikir bahwa rokok dapat mengurangi stress, sepertinya tidak sama sekali. Berdasarkan penelitian, justru tingkat stress orang akan berhenti setelah mereka mengambil keputusan berhenti merokok. Ingat! Nikotin bukanlah obat penghilang stress. Kualitas sperma dan lapisan rahim akan membaik, sehingga kesempatan memiliki anak lebih tinggi ketimbang saat masih merokok. Performa seks-pun menjadi lebih prima, karena aliran darah
menjadi lancar dan memberikan efek baik serta sensitivitas. Apa kita terlihat lebih menawan saat merokok? Ketika merokok malahan gigi terlihat kuning, bernoda dan napas bau. Bagaimana kita bisa tersenyum dengan baik? Merokok berarti rentan terhadap penyakit yang mematikan. Diantaranya adalah kanker paru-paru, stroke, serangan jantung, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker bibir dan kanker lidahakan menurun setelah Anda berhenti merokok. Keluarga yang sehat adalah keluarga yang bebas dari bahaya asap rokok. Mari kita tunjukkan besarnya cinta kita terhadap keluarga dengan berhenti Merokok.MP
MP Agustus 2016 63
ORBITAN LEPAS
Peringatan Hari
ANTI NARKOTIKA Internasional Penulis : Mario Carl Joseph
Pencegahan Narkoba Berbasis Sekolah sebagai Pendidikan Karakter Generasi Bangsa dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
P
eringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2016 yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta (26/6) mengusung tema “Dengarkan Suara Kami : Mendegarkan Suara Hati Anak-anak dan Generasi Muda Merupakan Langkah Awal untuk Membantu Mereka Tumbuh Sehat dan Aman dari Penyalahgunaan Narkoba”. Presiden Jokowi dalam mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh dijadikan tempat peredaran dan perdagangan narkoba, apalagi sebagai tempat produksi narkoba. Pada kesempatan tersebut, disamping menyerahkan penghargaan kepada sejumlah pegiat anti narkoba, Presiden juga meyaksikan Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso menandatangi kerja sama pemberantasan narkoba dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani. Peringatan HANI 2016 yang diadakan oleh BNN juga melibatkan Unit Kecil Menengah (UKM) dan
64 MP Agustus 2016
sejumlah organisasi sosial yang bergerak di bidang pencegahan dan rehabilitasi narkoba dalam memebrikan pelayanan konsultasi kesehatan termasuk HIV dan Narkoba serta mengadakan bazar bagi masyarakat sekitar. Yayasan Kasih Mulia yang dipimpin oleh Pastor Lambertus Somar, MSC merupakan salah satu organisasi sosial yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Beliau bersama dengan para staff memberikan 500 paket sembako kepada masyarakat sekitar dengan harga yang relative terjangkau. Terbukti bahwa sampai acara selesai, pengunjung tetap berdatangan dan 500 paket sembako yang disediakan habis terjual. Kepedulian terhadap ancaman bahaya narkoba di Indonesia telah dilakukan oleh Pastor Lambertus Somar sejak tahun 1998 dan pada tahun 1999, beliau mendirikan Panti Rehabilitasi Narkoba Kedhaton Parahita. Sampai saat ini, bersama dengan para staff di Kedhaton Parahita, dengan konsisten melakukan usaha pencegahan dan rehabilitasi bagi para korban penyalahgunaan narkoba. Salah satu usaha yang dilakukan adalah program pencegahan narkoba berbasis sekolah (school based prevention program) dengan
memberikan pengetahuan dan ketrampilan berkaitan dengan usaha pencegahan narkoba khususnya anak-anak dan remaja sebagai generasi bangsa. Sejak tahun 2015 ini, negara-negara di Asia mulai menerapkan kebijakan MEA (Masyarakat Ekonomi Asia), termasuk Indonesia. Kebijakan ini meningkatkan persaingan dunia usaha. baik nasional maupun internasional (Mukhlis,2016). Karyawan memegang peranan penting dalam memajukan kesuksesan perusahaan. Semakin tinggi produktivitas yang dihasilkan maka semakin besar kesempatan bagi organisasi untuk tetap bersaing. Untuk itu, diperlukan generasi bangsa yang bukan hanya sehat
secara jasmani dan rohani tetapi juga generasi muda yang memiliki karakter kuat sehingga dapat mengatasi setiap permasalahan dengan baik. Pengamat pendidikan Arief Rachman (dalam Iradat, 2016) menilai, dalam perkembangannya, pendidikan karakter malah membingungkan. Sebab, nilai-nilai yang diajarkan di sekolah, kadang tidak sejalan dengan kehidupan anak-anak di luar sekolah. Sebagai contoh adalah seorang murid yang menolak menyontek ketika hampir seluruh teman-temannya sepakat untuk melakukan perbuatan tercela itu. Murid yang menolak kemungkinan besar akan dikucilkan dari pergaulannya dan sesama murid, namun, karakternya yang menolak menyontek justru makin teruji. Karakter yang sudah ditanam sejak kecil ini akan terbawa hingga dewasa. Jadi, seorang murid ini dapat menolak ajakan-ajakan yang tidak benar. Oleh sebab itu, usaha pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja dapat dilakukan sejak dini ketika anakanak menjalani proses belajar di sekolah dengan melibatkan guru, murid, orang tua dan masyarakat agar anak-anak dan remaja dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan memiliki karakter yang kuat untuk mampu bersaing di dunia usaha baik nasional maupun internasional sebagai konsewkensi dari penerapan kebijakan Masyarakat Ekonomi Asia. MP MP Agustus 2016 65
ORBITAN LEPAS
YESUS PENYELAMAT MANUSIA KKS di Leo Dehon, Gereja St. Stefanus Agus P Raharjo
Masih ingat peristiwa pembajakan pesawat Garuda 206 ? Pesawat yang lepas landas dari bandara Talang Betutu, Palembang menuju Polonia, Medan. Dipaksa mendarat oleh para pembajak di bandara DongMuang, Thailand. Tugas penyelamatan dilakukan oleh pasukan Kopassus, yang kala itu disebut Kopassanda. Dipimpin oleh Kolonel Infanteri Sintong Panjaitan, operasi berhasil dengan gemilang. Di Jakarta, Sintong dan semua anggotanya mendapat kenaikan pangkat 2 tingkat dan banyak dielu66 MP Agustus 2016
elukan sebagai penyelamat para penumpang. Kejadian itu terjadi di tahun 1981 bulan Maret. Masih ingat bencana Tsunami Aceh ? Ujung Barat tanah air itu luluh lantak. Dari semua penjuru baik dari dalam maupun manca Negara. Bantuan berdatangan. Rakyat menantikan dengan antusias para relawan, mereka sungguh mengharapkan uluran tangan yang diberikan. Kejadian itu terjadi di tahun 2004, sudah 12 tahun berlalu.
Baik pasukan Kopassus dan relawan itu sangat dinantinantikan kedatangannya. Pekerjaan penyelamatan yang dilakukannya berbuah manis bagi yang diselamatkan. Pasukan Kopassus dan Team Relawan membebaskan dari kondisi cemas, ketakutan, kengerian, kelaparan yang dialami. Kopassus menyelamatkan dari cengkeraman para penjahat/pembajak pesawat sedang Team Relawan menyelamatkan dari bencana alam Tsunami yang mematikan. Berbeda dengan Kopassus dan Team Relawan. Kerahiman Allah memberi PuteraNya yang terkasih bagi kita, manusia. Namun Tuhan Yesus datang kedunia menyelamatkan manusia dari DOSA. Akibat dosa adalah maut, dan Tuhan Yesus menebus dosa kita dengan kematianNya disalib. Yang oleh karenaNya kita tidak BINASA ! bahkan memperoleh HIDUP kekal (Yohanes 3:16). Sekarang mari kita lihat diri kita masing-masing sebagai refleksi. Dosa-dosa yang kita lakukan tidak membuat kita cemas, ngeri, takut, lapar dan perasaan negatip lainnya.Banyak diantara kita ketika berdosa malah merasa nyaman. Renungan ini mengingatkan sekaligus menghantar kita agar kita yang sudah diselamatkan. Meninggalkan dosa dengan melakukan pertobatan setiap waktu. Tuhan Yesus telah memberikan Hidup, DIA telah menyelamatkan kita semua dari maut!
Seyogyanya kita menangis memandang salib. Mengingat pengorbanan yang sudah diberikan Tuhan. Terharu saat menerima ekaristi. Karena kerinduan bersama Tuhan berhasil kita peroleh. Dan berpengharapan besar pada Pemberkatan Ritus Penutup Perayaaan Ekaristi. Agar kita dimampukan berbuat seperti yang Tuhan contohkan. Itulah sebagian cara mengelu-elukan Yesus, Tuhan kita ! Kutipan Matius 10:28 adalah sabda Tuhan Yesus untuk kita semua: “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh didalam neraka. MP
• Bukankah Tuhan Yesus, kita imani sebagai Penyelamat Manusia, artinya Penyelamat kita semua ? Tapi mengapa kita menyambutnya tidak se”fenomenal” seperti 2 kelompok yang disebut sebelumnya. Bukankah hal ini aneh? • Meninggalkan dosa dengan melakukan pertobatan setiap waktu. Tuhan Yesus telah memberikan Hidup, DIA telah menyelamatkan kita semua dari maut! MP
MP Agustus 2016 67
POTRET GEREJA
NEW ADVENTURE Sosoknya yang berperawakan besar dan berewokan. Suaranya yang menggelegar dalam berkhotbah menjadi ciri khasnya.
P
enuh semangat dan mampu membuat suasana hidup serta bergairah di setiap homilinya itulah Romo Fransiskus Xaverius Joko Susilo,SCJ atau biasa dipanggil Romo Lilo atau Romli. Sudah beberapa minggu ini umat di Paroki St. Stefanus bertanya tanya tentang kedatangan sosok gembala baru ini. Romo Lilo sebelumnya, menjadi pastor rekan di Paroki St. Yosep Pringsewu, Padang Bulan – Lampung. Secara khusus ia menjadi pendamping rohani di Rumah Retret La Verna, selama 5,5 tahun. Sekarang ia ditugaskan untuk menjadi gembala umat di Paroki St. Stefanus-Cilandak, jauh dari paroki sebelumnya yang ada di Pulau Sumatera. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini lahir di kota Sidoarjo Jawa Timur
68 MP Agustus 2016
pada tanggal 05 Desember 1980. Beliau sendiri menghabiskan masa SD sampai dengan SMP-nya di kota Sidoarjo, kemudian melanjutkan pendidikannya di SMUK Seminari Menengah St. Vincentius a Paulo, Garum, Blitar. Panggilannya menjadi gembala, berlanjut dan diteruskan pendidikan novis di Novisiat St. Yohanes Gisting Lampung serta jenjang pendidikan tingginya di Fakultas Teologi Wedabhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Romo yang menerima tahbisan pada 3 Februari 2009 ini ternyata menyukai olahraga, diantaranya bola voli dan berenang. Kebiasaan lain yang digemari oleh beliau adalah touring dan traveling. Baginya melayani di daerah itu memiliki kepuasan tersendiri, karena selain pelayanan, hal tersebut juga mengandung unsur “adventure”. Unsur inilah yang secara kebetulan sejalan dengan hobi traveling dan touring si Romo Lilo ini.
“Saya berterima kasih sudah dipercaya berada di paroki ini. Bagi saya situasi baru ini seperti penyegaran kembali. Meskipun harus banyak belajar karena sangat berbeda dengan situasi sebelumnya, tetapi saya senang karena penerimaan umat yang cukup apresiatif, apalagi umat di paroki ini juga luar biasa banyak, mapan dan mandir,” tuturnya ketika ditanya kesan pertamanya di Paroki St. Stefanus. Ia berharap bisa belajar melayani bersama umat disini. Menurutnya Paroki St. Stefanus-Cilandak segala sesuatunya telah berjalan dengan baik dan mandiri. Umatnya mampu beraktivitas dengan dengan sangat aktif. Kehadirannya memberikan suasana yang berbeda dan tentu saja, membuat umat St. Stefanus-Cilandak sangat berbahagia. “Selamat melayani dan berpetualang di rumah baru Romo Lilo, semoga semakin teguh dalam panggilan”.MP MP Agustus 2016 69
KOMUNITAS
MEDITASI KRISTIANI St. STEFANUS
“Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu berteletele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah.” (Matius 6:7). Meditasi merupakan salah satu warisan tertua dan terpenting dari umat manusia yang menjadi bagian dari ke-arifan semua agama-agama besar. kita memahami bahwa Meditasi Kristiani (MK) juga merupakan tradisi Kristiani. Meditasi membawa pikiran kita ke hati kita (kontemplatif). Meditasi Kristiani membuka misteri Yesus yang berdoa di dalam diri kita, dalam kata lain ber-arti MK adalah sebuah cara berdoa, doa kontemplatif – doa hati. Meditasi Kristiani tidak menggantikan bentuk- bentuk doa yang lain. Sebaliknya Meditasi Kristiani memperkaya, memperdalam dan menyatukan semua bentuk doa: sakramen, kitab suci, devosi dan segala macam spiritualitas yang berbeda yang memperkaya tradisi Kristiani. 74 MP 70 MP Agustus Agustus2016 2016
“Tujuan penting dalam bermeditasi adalah untuk membiarkan kehadiran Allah yang misterius dalam keheningan diri kita, tidak hanya sebagai suatu kenyataan melainkan KENYATAAN yang memberi makna, bentuk dan tujuan dari semua yang kita lakukan, dari keberadaan kita.” John Main OSB.
Tiga Unsur Utama Meditasi Kristiani
Silence - Hening “Silence By paying attention’’ Hening merupakan sikap batin yang mengungkapkan tanda saling mengenal, saling percaya, saling menerima, saling mencinta. Keheningan adalah bahasa Allah. Allah bersabda di dalam keheningan. Stillness – Diam “Diamlah dan Ketahuilah, Bahwa Akulah Allah!” (Mzm 46:11). Diam fisik membantu kita untuk menyadari bahwa tubuh kita adalah bait Allah (1Kor 6:19) Simplicity – Sederhana “Miskin dihadapan Allah” (Mat 5:3). Allah itu Sederhana, Cinta itu Sederhana dan Meditasi itu Sederhana.
Cara Bermeditasi
John Main OSB mengajarkan cara bermeditasi sebagai berikut: “Duduk. Duduk diam dengan punggung tegak. Perlahan-lahan tutuplah mata Anda. Duduk santai tapi sadar penuh.
Mulailah mengucapkan dalam hati sebuah kata-doa. Kata doa yang dianjurkan adalah ‘’Maranatha’’. Jangan berpikir atau membayangkan sesuatu apapun – baik yang rohani maupun yang bukan rohani. Bila muncul pikiran atau imajinasi muncul, ini adalah pelanturan yang muncul saat meditasi. Kembalilah mengucapkan kata-doa sampai akhir meditasi. Bermeditasilah setiap pagi dan petang kira-kira dua puluh sampai tiga puluh menit.”
Buah – Buah Meditasi
KASIH ditempatkan pertama karena kasih adalah ‘karunia terbesar’. KEDAMAIAN karunia yang diberikan kepada kita melalui Roh-roh Yesus. KESABARAN mengatasi letupanletupan perasaan dan segala cara yang kita lakukan untuk menguasai dan memiliki orang lain KEBAIKAN bukanlah milik kita, tetapi diri kita pada hakekatnya adalah baik, dan kodrat manusiawi kita adalah ilahi. PENGUASAAN DIRI diperlukan untuk menikmati hidup dalam kebebasan Roh menjaga keseimbangan di tengah-tengah segala sesuatu yang berlebihan.MP
Jadwal Meditasi Kristiani Paroki St. Stefanus : Tempat : Kapel Adorasi Gedung Leo Dehon lt. 3 Waktu : Senin, Pk. 06.15 (setelah misa pagi) Sabtu, Pk 06.15 (setelah misa pagi) Contact person: Maria Margaretha Esti Wulandari Hesti
: 0812-1929-0930 : 0818-280-995 : 0815-11898774
75 MP Agustus Agustus 2016 MP 2016 71
'$1$3$52.,6767()$186-81, No Wil
Lingkungan
Kode
Perhit.
Amplop
6 Juni16
Perhit.
RP
Amplop
1
1
St.Hubertus
HBS
1
20,000
11
2
1
St.Yoh.Pemandi
YPE
2
45,000
1
3
1
St.Gregorius
GRR
10
4
1
St.Yudas Tadeus
YTA
2
13 Juni16
Perhit.
RP
Amplop
1,540,000 100,000
12 -
20 Juni16
Perhit.
RP
Amplop
27 Juni16
RP
1,680,000
1
40,000
-
5
155,000
300,000
4
230,000
1
75,000
5
180,000
70,000
8
820,000
2
90,000
2
120,000
5
2
Sta. Theresia
THE
10
160,000
9
135,000
4
130,000
-
-
6
2
Sta.M.Immaculata
MIM
9
291,000
1
30,000
2
60,000
-
-
7
2
Sta.Maria Fatima
MFA
13
532,000
1
2,000
5
115,000
1
10,000
8
2
Sta.M. Bernadette
BDE
8
610,000
5
255,000
2
30,000
9
90,000 20,000
9
3
St.Markus
MKI
2
140,000
1
100,000
8
300,000
1
10
3
St.Nicodemus
NDS
-
-
3
150,000
-
-
-
-
11
3
St.Oktavianus
OTS
3
860,000
1
20,000
6
400,000
1
10,000
12
3
St.Paulinus
PLN
5
550,000
2
100,000
12
362,000
1
100,000
13
3
St.Quirinus
QRS
3
140,000
4
450,000
3
175,000
5
190,000
14
4
St.Antonius
ATS
7
610,000
3
60,000
15
4
St.Clementus
CLS
2
100,000
6
600,000
16
4
Sta. Faustina
FSA
34
17
5
Sta.Angela
AGE
1
1,810,000 100,000
12
18
5
St.Bartholomeus
BTS
4
500,000
19
5
Emmanuel
EML
-
-
19
6
10
270,000
-
-
3
400,000
1
100,000
1,005,000
3
60,000
-
-
-
1
50,000
5
250,000
1,750,000 540,000
12 3
2,250,000
5
800,000
250,000
4
190,000
20
5
Sta.Ursula
URS
5
700,000
4
500,000
5
450,000
5
400,000
21
6
St.M.Magdalena
MMA
-
-
6
240,000
10
270,000
5
170,000
22
6
St.Aloysius
ALS
14
345,000
12
385,000
1
20,000
5
140,000
23
6
St.Thomas Aquino
TAQ
11
440,000
12
660,000
2
100,000
3
200,000
24
7
Sta.Helena
HLN
-
-
8
55,000
-
-
1
5,000
25
7
Romo Sanjoyo
RSO
2
30,000
5
41,000
-
-
5
60,000
20,000
18
26
7
St.Simeon
SMN
3
3
17,000
27
7
Sugiyopranoto
SGO
37
326,000
4
152,000 20,000
20
4
313,000
9,000
14
75,000
28
7
St.Theodorus
THO
13
150,000
10
60,000
10
146,000
7
34,000
29
8
St.Paulus
PLS
28
1,345,000
2
20,000
40
1,175,000
2
10,000
30
8
St.Timotius
TTS
15
190,000
26
1,055,000
9
735,000
4
120,000
31
8
Sta.Veronica
VRA
8
120,000
3
30,000
4
240,000
3
30,000
32
9
St.Bonaventura
BVA
-
-
7
175,000
14
625,000
3
120,000
33
9
St.Bonifacius
BFS
9
274,000
6
100,000
1
5,000
5
220,000
34
9
Keluarga Kudus
KKS
9
490,000
5
265,000
5
160,000
6
235,000 130,000
35
10 St.Yoh Don Bosco
DBD
3
55,000
1
5,000
4
62,000
3
36
10 St.Kristoforus
CRS
4
70,000
2
15,000
-
-
3
50,000
37
10 Sta. Maria Goretti
MGI
10
300,000
4
167,000
3
160,000
3
140,000
38
10 Sta.Maria B.Setia
MBS
4
140,000
3
110,000
7
490,000
9
808,500
39
11 Sta.Felicitas
FSE
2
20,000
1
50,000
14
805,000
7
290,000
40
11 Sta.Anastasia
ANS
8
340,000
4
170,000
-
-
1
50,000
41
11 Maria Ratu Damai
MRD
-
-
3
122,000
-
-
7
385,000
42
12 St.Bernardus
BDS
4
210,000
-
-
8
240,000
2
70,000
43
12 St.Dionisius
DNS
5
330,000
1
100,000
-
-
3
170,000
44
12 St.Elias
ELS
8
680,000
10
300,000
-
-
-
-
DONASI'21$6,3(1**$17,$1%,$<$&(7$.0$-$/$+0(',$3$66-8/, PENGGANTIAN BIAYA CETAK MAJALAH MEDIAPASS JULI 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Lingk. Sta. Bernadette Lingk. St. Felicitas (tahun 2014) Lingk. St. Felicitas (tahun 2015) Lingk. St. Kristoforus Lingk. St. Markus (Juli sd Des. 2016) Lingk. St. Hubertus (tahun 2015 & tahun 2016) Lingk. St. Bonaventura (tahun 2015 & tahun 2016) Lingk. St. Bernardus (Juli sd Des. 2016) Lingk. Sta. Ursula (tahun 2015 & tahun 2016) Lingk. St. Paulinus (Januari sd Juni 2016) Lingk. St. Bonifasius(Juli sd Desember 2016) Lingk. Emmanuel (Juni sd Desember 2016) Lingk. Sta. Faustina (Sept. 2015 sd Agust. 2016)
Terima kasih atas donasi yang telah diberikan. Kami menunggu kontribusi Anda di edisi-edisi berikutnya. Setiap penerimaan donasi, akan diberikan bukti penerimaan resmi. Informasi lebih lanjut Hubungi Dian Wiardi (0818 183419)
600,000 900,000 1,350,000 650,000 750,000 600,000 4,500,000 1,500,000 4,200,000 1,200,000 1,260,000 1,170,000 1,800,000 Total 20,480,000 Terima kasih atas donasi yang telah diberikan, kami menunggu kontribusi anda di edisi-edisi berikutnya.
Harap memberitahukan ke Dian Wiardi - 0818183419 (Bendahara Sie Komunikas Sosial) apabila donasi dikirim melalui transfer. Setiap penerimaan donasi, akan diberikan bukti penerimaan resmi. 80 Agustus 2016 2 MP Austus 2016 72
TUNAS STEFANUS
N
amanya Regine Keiko Gwendinna putri tunggal dari pasangan Yudi
dan Lena, Lingkungan Simeon Wilayah VII. Gadis cantik ini sekarang duduk di kelas 3 SD dan aktif dengan aktifitas baik di sekolah maupun di luar sekolah. Keiko memiliki hobi menyanyi, dan ia merupakan anggota Paduan Suara dan komunitas Biola di sekolahnya SD Charitas, Pondok Labu. Aktifitas di luar sekolahnya, Putri cantik ini juga mengambil kursus olah vocal di Elfa Music School. Karena keuletan dan semangat dari kedua orangtuanya, Keiko telah mengukir prestasi di bidang seni. Cita-cita peraih prestasi hobi menyanyi ini adalah menjadi penyanyi yang dapat membuat harum nama bangsa.MP
PRESTASI: • Juara 1 – Fashion Show Lustrum VII, Paroki St Stefanus • Juara 1 – Menyanyi program TV : Bukan Talent Biasa RCTI • Juara 1 – Karaoke Anak di Cinere Bellevue • Finalis Idola Cilik RCTI sbg Penyanyi “Theme Song” Indonesia Kids Choice Award 2016 Global TV
MP Agustus 2016 73
POJOK KOMSOS GEDUNG FILATELI, JAKARTA Gedung ini didirikan antara tahun 1912-1929, dirancang oleh arsitek Belanda, J van Hoytema, dengan gaya arsitektur Art Deco. Gedung ini cukup lama berfungsi sebagai kantor pos utama sampai saat kantor pos yang baru dibangun di lapangan Banteng. Gedung ini kemudian berubah fungsi menjadi museum filateli (perangkat pos). Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475/1993, gedung ini masuk daftar cagar budaya dengan kategori A yang harus tetap dilestarikan dengan mempertahankan arsitektur bangunan secara keseluruhan. Sketcher: Putri Minangsari. Artist, Poet, Balinese Dancer
SEKOLAH SANTA URSULA, JAKARTA Walaupun baru didirikan sebagai sekolah resmi pada tahun 1947, gedung yang menjadi salah satu sekolah Katolik pertama di Jakarta ini sudah beroperasi sebagai lembaga pendidikan sejak abad ke 19. Sesuai dengan misi para suster Ursulin, sekolah ini mempertahankan tradisi sekolah khusus untuk kaum perempuan sampai saat ini. Sketcher: Donald. Artist, Designer 74 MP Agustus 2016
GEDUNG KESENIAN JAKARTA Dibangun tahun 1821 di Weltevreden (sekarang Jalan Pos) dan saat itu dikenal dengan nama Theater Schouwburg Weltevreden. Gedung ini pernah digunakan untuk Kongres Pemoeda yang pertama (1926). Dan, di gedung ini pula pada 29 Agustus 1945, Presiden RI pertama Ir. Soekarno meresmikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kemudian beberapa kali bersidang di gedung ini. Gedung ini direnovasi pada tahun 1987 dan mulai menggunakan nama resmi Gedung Kesenian Jakarta. Sketcher: Putri Minangsari. Artist, Poet, Balinese Dancer
Istana Kepresidenan Bogor Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia sejak Januari 1950. Setelah kemerdekaan fungsi istana Bogor berubah menjadi kantor urusan kepresidenan serta menjadi kediaman resmi Presiden Republik Indonesia. Bangunannya sendiri dibuat sendiri oleh Gunernur Jendral Imhoff 10 Agustus 1744. Sketsa Buiten zorg (artinya “bebas masalah/kesulitan”) nama lain dari Istana Bogor meniru arsitektur Blenheim Palace, kediaman Duke of Malborough, dekat kota Oxford di Inggris. Sketcher: Sintia MP Agustus 2016 75
76 MP Agustus 2016