Penelitian ini berusaha untuk memperoleh dedeslcripsi mengenai perubahan sosial n m p d m t pedesaam. Perubahan mana
wadi dalam konteke stmktur dan
fungsi keluarga maupun perubahan s t r u b ekonomi pada &&at M t-
miko.
dengan keteharmonisan sistem sosialnya berhadapan dengan telcanan-
tekanan dsri luar, kini terpaksa meldcdcaa penyesuaian-penyesuaiam untuk mengakomodasi perubahaa yang terjadi di lingkungamya aEau bahkan blah menggoyahkau h a m p i semua sendi-sendi kehic&pan sosial masynralrnt pedesaan
Oleh lcarena itu sepatutnya penelitian ini difokwlcan k e p d a finomenst sosial &lam sehrsn masyaralcet desa atau dalam beberapa hal kebanyakm disebut petani, yaitu masyarakat yang masih kenEal dengan karakteristik pedesaan yang selalu menjalinlam hubungan dan saling ketergantungan rlengan masyardcat perlrotaan (Foster, 1987;Redfield, 1963). Cwelc masyaralcat dernikian tidak hanya ditandai dengan satu struktw otonom, seperti halnya m:asymakat lokal primitif yang tertutup, tetapi lebih ditandai oieh bebempa dn&w yang dihasilkan oleh
ketejalinan hubungan yang semakin dalam dengan masyarakat kota Pemilihan metode untuk m
e
n
w agar operasionalisasi penelitian ini
berjafan sesuai dengan skenario yang diinginkan pada daaamya tidak terlepas dari sebuah pertinbangan kamkkr masyaraicrtt itu sendiri sebagai objek masalab, seperti pola kehidupan berkelompok dan gotong royong yang senantiasa mengedepankan hubungan saliog membantu di antara anggota kel-
maupun
tetangga Atas dasar tersebut malca dengan pendelcatan deskriptiā¬ kualitatif;
penelitian ini dapat memperoleh pemahaman "insight" yang m e n y e l d dan
tuntas rnengenai struktur yang ada (Vredenbergt, 1978).
Pernilillan Lolvlsi Penelitian Pengertian lokasi iui. adalah satuan- 1
masyaralcaf baik yang
mengalami perubahan aosial, budaya dan ekonomi maupun satuan lingkwgan perbutian yang kenyataamya telsh mengalami penyempitan dan perubahan ihngsi p e m m f a s t a ~ y aHal ini dimaksudkan uohtk membatasi dan mempmudab proses pemilihan lokaei penelitiau tersebut
Daiam proses pemilihan satuan lingkmgan sebagai lokasi penelitiau laogkah pertamanya, &ah
dengan sengaja melakukan pendekatan kepada
Pemerintah Kota Bengkuly yakni Kepala Biro P -
Pada b b p ini
peneliti b e r u s k memberikan penjetasan dan meyakidcan mereka bahwa penelitian ini b e m a h a untuk mengidentifikasi proses perubahan sosial pada masyardat Bul-
sebagai dampak dari sentuhan pembangunan dan ekonomi
uang ke daerah pedesaan Pihak pemerintah Kota Bengkulu meresponnya secara
poaitiĀ£ Dengan memberikan sebuah rekomendasi peneliti disamukm langsung menemui Kepala Kantor Pembanguaan Desa (Bang&s)
Pemerintah Kota
Bengkdy dimana data mengenai kebijakan m u m dan peta pembangunan b a h pedesaan dalam wilayab kota dapat diperoleh. Dat-i iaformasi peta penbangunan maupun informasi lm@ung dari Kepala Krmtor tersebut, peneliti mendapat regpon balik agar m e n e n t u b Iangsung bagian daeah yaw pesat pembangunannya sebagai lolcasi penelitian, tanpa ada unsur pen+
dari pihak pemerintah.
Selanjutnya setelab mendapat kejelasen gambaran d a d pedesaao yang sesuai dengan tujuan penelitisn, serta dengan bekal informasi pernetintab dan peta pexnbmgwmn, maka pen&-
kepada pihak Pemerintah Kecamntnn mulai
Iangsung dilakukaa Adapun orientasinya diarahlcan untuk mernperoleh sebanyak
mungkin ciat% sekunder, yaitu ti&
hanya mengenai amh, saaaran dan peta
kebijskaa pembengunan, akaa tetapi juga menyentuh data tentang latar belakang sosial maqwakat yang menjadi objek pen -
Pada Cahap iniiah KepaIa
Seksi Pernerdahan Desa Kador KecamRtan Gadiag Cempalca memberilcan i n f i a s i dan dah desa-desa yang dimasuki pembaagunan dan ekonomi uang ysng sesuai dengan tujusn penelitian sebagai altenmtif lokasi penelitian, anEera
lain: Desa Panorama, Desa Jembetan Kecil dan Iiesa Dusm Beaar.
A k b h y a k g a n sengaja dipilih Desa Panorama (lampiran peta 2), sebagai ldcesi penelitian P e r t i m b m p n n ~bahwa des4 termbat dipandan8 dapat mewakili makna satwn Lingkungan yang menyimpau berbagai Gnomena dampak sosial sebuah perubahaa Selain itu secara geografia daerab ini pada awalnya terletak di bagipn piaggiran Kotaa Bengkulu, dan termasuk dalam bagian wilayah-
wilayab perencaaaaa pembangunan. Di s a w i n g itu, menurut Kepda Deaa Panorama bahwa dari tahun 1980-an sampai akhir tahun 1990-an d a d temebut menjadi desa yang banyak mengalami penyempitau lahan p 4 a n sudah mencapai 70,25 persen atau 127,85 hektar dari I82 hektar 1-
kesel&
lahan
kering yang dialih fungsikan p e m a d b h m y a ke dalam berbagai kepeatingan pembangunan fasilitas umum, seperti: terminal, paaar, jalan rap, rumah toko, perumnas, taman rekreasi clan perluasan pemukiman pendud*
Meskipun demikian pihek keeamatan memdyardcan agar data itu dapat
dilengkspi dengan data p e -
tanah dati -tor
Agraria Kota Bengkulu
maupun data drtri Kantor PerEenian Bengkulu Setelah menentukaa lokasi yang
tepat dan mendapat izin dari pemerintah kec-
maka pene1usu-m data
berikutnya langsung melakulcaa pendekatan dengan para pemimpin desa maupun
tokoh-tokohnya Keaelumhzm proses ini mulai dari p e n d e b dengan para pemimpin f
d secara hierarkhis aempai selesai pelaksamaannya beilangsung
selama 2 bulan, yaitu dari M a n J d i sampai den-
Aguatus 2001.
Tahapan proses di atas dilakukan d e n g ~shategi ~~ pendekaCan snowbolling ArCinya aktifibs yang bedcaitan dengan usaha untuk mendapat d s b yang benar-benar tejamin dimulai dengan upaya mencari infwman kunci dan selenjutnya menemulcan bebemapa orang petani atsu keluarga petani dan mantan petani yaag dapat memberikan infimnasi lengkap mengenai kondisi awal desa maupun kondisi pada saat desa mulai mengalami proses pexubahea Upaya-upaya
dimakaud adalab melakulcan pendelcatan kepada pemimpin &sa, yaitu denpendelcatan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa dan setelah itu dibruslcan dengan melakulcen pertemuan peladelcatan kepada 11 orang Ketua
RT. Dari
pendekatan tersebut, peneliti disarankan untuk melakukan pendebatan para pemimpin i
d
d desa, yaitu: 1 orang kehra adat, 2 orang tokoh pemuda,
dan sesorsng yang ditokohkan karena keberhasilan atan prestasinya dalam salah
sabu bidang, yakni 3 orang menurut aspek pendidikan, 2 orang berdasarkan kebeahsilannys dalam bidsng wiraswasEa dan 1 orang pads aspek olah raga Befsnjsk dari informasi yang diperoleh pada tabap ini, selenjutnya peneliti
melakukan pendekahn dan berusaha membina hubungan d d a m suasaua kekelwrgaan lrepada 11 wang mantan petani yang mengalami persodan yang berkaih erat dengan perubahan fbgsi p
e
m
h laha pertaniannya Di antara
11 orang tersebut pada akhirnya ditemukan 3 keluarga elcs petani dan keluarga
pdeni sebagai responden kunci dalam mengungkapkan dampek aosial prmbahan fungsi labo pertanisn di li4gkungan Desa Panorama
Pendekatan dengan para pemimpin formal desa m q u n dengan pemimpia i d o d desa sebagaimana tet-sebut orientasinya &tap diarebkaa untuL menyerap data aekunder, seperti: data tentang latar belakang sosial b u d q a
masyerakaf sistem kekerabatan, registraei penduduk men&
struMur ekonomi,
jumlah p e e dimana lahannya pernah dimanfastlran untuk pembeagunan kepentingan umum, pencatatan luas lahao pertanian yang masih ah, proses maupun pemetaan lioghrn&anperfanian yang mengalami penyempitan lahan bagi
pembangunan fasilitas umum dan pengembangan pemukiman penduduk serta keterlibatan pemerintah dalam memberilcan penerangau bagaimana Btartegi masyarakat menghadapi perubahan ini.
Di samping ha1 itu pada dasamya pada tahap braebut sudah muiai mengarab kepada kebutuhan data primer juga Hal ini berpijak dari kebutuhao tehadap peta lokasi mmahtangga petani clan masyarakat Desa Panorama yang
dipilih menjdi responden, obs-
h@cungau pertaniamya, latar belalceng
sosial budgra mengenai sistem kekerabatan dan &bat perubahaa lingkungan pertanian.
dilakukan, adalah de-
sosid dari sebuah
OIeh ksrena itu langkah-langkah yang
mengunjungi masing-masing individu dan menjalin
hubungsn yang baik, melalcukan wawancara dan me&ukan
beberapa p h y a a n
kepada masing-masing individu dalrrm suasana yang sangat akrab. Hubungan dan pendelcatan itu terus berlangsung Eanpa terikat dengan suatu tempat, sehingga
keharmonisan hubungan itu juga berlangsung di tempat-tempat rumah ibadah,
khususnya sebelum dan seeudah selesai shalat Jum'at maupun di tempat selamatan clan hajataa pericffwiaan Sedangkan pendekatan dengan Kepala Desa
serta Sekretaris Desa lebih bauyak berlaugsung pada jam kej a di Kantor Deaa Panorama
Aktifitas pendekatao di atas dipergunalcam juga untuk memperoleh data infomumi tentang stmkhu ekonomi petani sebe~lummaupun sesudab daemh ini menerima perl-
kebijalcen pembangunan, den infMrnaSi teotang b e d
strdegi adaptasi pe&aui dengan sisa lahan yang masih dimiliiyat
untuk sekedar
bertahan hidup- Selanjutnya untuk mendapati gambnran kondisi Nmahtangga
mantyan petani yang demikisn, penetitiao ini berusaha menjalin hubungan yang
akrab kepada Leluarga -tan
petani. Untuk kepentingan ity maka peneliti selalu
mengikuti aktifitaa mmeka yaag ti&
h n p terbatas di lhghmgau ternplat tinggal
tetapi juga di tempat keja atau tempat-tempain geperti pada saat upacara perlcawinan, selnmatnn dan bahlcan di nunah-rutnah ibadah. Dalan suasana sebagaimana dimaksud, peneliti tidak hanya ditmima sebagai bagian dari warga mereka, tetapi dapat juga mengetahui clan merapakau sebagian dari dinamika kehidupamya Mereka merasa senang dao memberilcen respon den-
seldu bersilcap terbulca dan membantu proses penelitiaa ini katika
peneliti ada kesulitan memahsmi makaa fiiosofia bahasa ibu Menurut Wahyuni (2000) penciptaan euasana demikiau adaIah d d f i C a a p e n t i ~ g daldalam us&
pencapaian sasaran penelitian dapat berhasil dimana infinmasi y selain wswancara deqpm respondem bisa juga den-
melskulcan observasi
terhadap aktifitas Icehidupan mereka sebari-hari. Dalam k e -
dilakuk~nobsenmsi tentang s-gi
q diperoleh
inilah
mmahtaugjgs petani menghadapi realitas
perubahan yang memaksa mereka melakulcan penyesuaiau usaha dengan bidangbidang usaha di luar pertaniaa
Urut-uruh kegiatan tersebut sangat penting dilakukan agar penelitian ini terarah ke dalam permasalahan yang dimmuskan, bahwa telah wadi suatu proses
adaptasi dsn akomodasi dari m a s y a d & (petani) terbadap sisa lahao yang d i l i k i n y a Dari proses i b muncul juga suatu dampak sosial budaya bagi kehidupan rumahtangganya sendiri. Dengan berbagai keterbatasan, seperti:
a,
tenaga dan waktu yaag ada tidak mungkin unhrk menjangkau kesel&
populasi di seluruh Desa Panorama, maka dengan merujuk kepada S i t o m (1998) yang menyebutkan bahwa tujuan lltsma dari sebuah penelitian kualitatif, adalah mendeskripsilcm kenyataan yang sebenamya dan sebagaimaua d m y a , sehingga penelitian sampelnya dapat berupa segalahal, peristiwa, manusia d a u situasi yang menjadi objek pengan~atansebagaimana Icatakteristiknya-pun mengitendaki data
mih. B a d a s h rujukan itu, rnalca penclitian ini menggrmaho suatu sampel menraut keterwakilan aspek rnasalah dan tidak mengutsmakan agpek keterwakilan populasi. Dengan kata lain, bahwa sampelnya tidak bergmtung kepada jumlah repponden, melainkao potensi kasus yang msnggambarb kedalaman responden mengalami w j a l a sosial itu. Oleh
lcarepa
itu keiuarga atau rumabtangga mantan
peiani dan keluarga p e e yang sesuai dengan kasum menjadi objek pen~pmahni telah dipilih secsra sengajamenggunakan kriteria yang d i t u a n g b d a m Tabel 1. Setelah ditemulcan rumahbmggapelaai alau keluarga mantan petani yang seauai dengan acuan di atas, pada kenyataannya terdapat dua ha1 yang menjadi hambatan yang cukup urgen dan substansial, yskui: pe&ama, belum temedianya
data lenghp tentang keadaan lahan pertaaian atau &aran
jumlah lalzan yang
telah berkurang atau menyempit, alih fungsi dan pemberdayaamya,
maupun alih
Tabel 1. KriteriaPemilihan Rumahtangga dan Kelwga sebagai Responden.
Dahulu p& pemilik dan s e h g bekerja di
Proses p e r u b h kerja dan perubahao nilai keluarga P e r u b h nilai-nilai hubungan bkaabatas ketetanggaan dan nilai hubugsm kemasywekaean Proses peayempitan I* Proses dan s(ratesi Saaptasi, akomodasi perub*
Sebelumada P ~ V merniliki lahan pertanian di atas 1 hektar- Setelah ada pembangunan 1pemilikan menjadi di
luer pertenian
pembangunan memili w a n
di
atas
1
N i l a i 4 l a i kerja dsa proses adzsptasi dengan pola kenja baru di luar kerja ag-6
-Dahulu petani pemilik eeka-g buruh induslxi bat+ bang-
Nilai-nilai kerja dalam keluarga dan aha di Luar
-#
-
Proses peqgambilau
penggerap
kepllhrsan keluarga menBhaaapi
P kerja keluarga atau sistem tani k e l m g a Lahan sumber ekonomi keluargza
pertimbangan mike yang diambil Proses adaptasi *&an pen-8
kepemilikan di instansi terkait, seperti: Kantor Agraria Sub.Dit Taba GunaTaaah, Ksntor
Balai
Ptnyuluhan
Pertanian,
Kantor
Kecamatam
clan
Kantor
Desaf'kellPahan. Kedua, ada kesulitan dalam teknik wawancaa berkaitan d m g m
kebiasasn dan laia h
a masycnalcat di desa ini tidak boleh berbicara s e c a a
laagsung meagenai suatu pokok persodan, misalnya dalam masalah bentuk perkawinan, sistem kekerabafan
yang berkembang,
hak-hak wauita
aiau
membandiigkan nilai-nilai keja agraria dengan nilai-nilai di law kmja agraris. Oleh karena itu, peneliti perlu melakulcan pendekntan kembaii deagan para idorman kunci untuk mendapat petunjulc afau cara apa yang paling tepat dipergunakan agar proses wewancera kepada responden dapat berlangsung akrab
dan data dapat diperoleh langsung dari responden itu. Dari informasi ini, malca harus dilak&an perubahan pedoman wawanc-
teru&una pertanyaao tentang
sistem Icekenhatan yang bedcembang di lingkungan mas-
Bulang,.
Misaloya pertanyaan mengenai besarau jumlah pembaycprao Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) atau b q a i m a a a peresaan mereka mengenai jumlah kewajiban pajak itu, pada h a k e b y a d
i untuk meneluslpi ~ ~luae lahan yang dimililri.
Demikian jugs teutaug pembicaresn yang menyaugkut kehidupan d t a n g g a
dimana suami yang masuk ke dalam lingkungan keluarga istri, eebenarnya untuk memperoleh
data yang berkaitan dengan upaya m e m p e r h h n k m sistem
perkawinan, dan setenaa dalam menelusuri data luas lahan y m g masih ada dialih
ftmgsikan dalam bemak kegiatan usaha apa di luar pertanian atau dasan-dasan mengalih kepemilikan lahan i t y semuanya tidak menggunakan perhoyasn secara
laogsung tehadap pokok masaiah Implikasinya, waktu yam dibuhrhkan untuk wa-ara
itu lebib banyak dari yang direzlcmmkam dan hams dilalrukan dengan
lebih hati-hati agar wawancax-a tidak keluar dari konteksnya Keaulitan lainnya, sdalah upaya mennnnm*nn keperczyaan kepada p m keluarga petani atau mantan petani bahwa has1 penelitian ini pada prinaipnya
untuk keperluan akademis dan jilca mengandung manfiiat m s , maka haail
peaelitian tersebut dapat menjadi b
h pertimbangen, sehingga dalam bentuk
apapun pembangunan yang dilakukan agar dapat mempertimbangkan efeknya h h d a p sumber-sumber kehidupan ekonomi petani dan berusaha menekan
sekecil mungkin dampak sosid yang tidak menguntungkan kehidupan petani pedesaan itu Hal ini penting dilakukan karena ada kecendenutgan mereka
beranggapan bahwa penelitian ini menjadi &at m e y pembangunan berikutnya dengan pola yang sama, tetap m e m a d k h n lahaa pertanian mereka Untuk kepentingan mengatasi persodan demildan, maka Iangkah yang
ditempuh addah mendataagi para tokoh desa daa Kepala Rukun Tetangga (RT) untuk menentukan data penyempitan lahan pertanian Dengan Langlnrh temebut
hambatan di atas dapat tendasi dengan temediaoya catatan yang rel&
cukup
mengenai kpexluan rnasyarslcat untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di lbgkuqpmya semdiri. Berdasarlcan catstrrn iniiah dapat diketahui
bshwa telah terjadi penyempitan dan penghambatan kepemilikan lahan pertanian di Desa Panorama (lampinn Tabel 2), yang ternyata lahaa sawah lebih sedikit mengalami proses penyempitan dib813dicgkan dengan lahan kebun Wormasi data
ini term dikembangkan lagi ke dalam suatu pemahaman bahwa telah terdspat kasw atau proses penyempitan lahan pertauian dalam satuau linghngan pertanian mas-
yang berdampak kepada nilai-nilai sosial budgya magyaralcst Bulang
di Desa Panorania
Benksarkan tipe lingkungan sosial di atas, makapemilihan para keluarga petani dan keluarga mantan petani itu sendiri menjadi sampel responden &am
pengumpulan data primer yang ditetapkan dengan sengaja menurut keterwakilan aspek masalah, yakni: Pertama, keluarga Bapak H. A Humadsmi. Beliau audab sangat sulit
mengingatkart pereis tanggal, bulan dan tahun kelahiraonya Suatu hal yang masih dapat terngiang dalam ingabmnya adalah dia sebagai anak petaai clan bekerja
sebagai petaoi di Desa Panorama ini secara turun temuruo, walaupun ada sebagian lahan usaha perbniennya diperoleh dari h a i l sendiri dan haail bersama istrinya Ssat ini (saat penelitian ini berlangsung) men&
pengakuannya, bahws dia blah
berumur tidak kuran dari 82 tahun dan ada kemungkinan l e b l tua dari wnw
Perkiraan ini. Indikasiiya. bahwa dari lima orang &ya,
yang semuaaya telah
bmaMangga clan masing-masing mempunyai aoak ketummn, dalam shvkhP
kel-ga
hal ini merupakaa cucu dan s e w ketmumm kedua dari kakek, pada
saat ini juga telah memililci cucu ddam struMur keluarga pada tingkat ini disebut
cicit dari silsilah p m a (Icakekidatddnenek). Sebagai orang Bulsng yaug tergolong sudah c h a p tua di Desa Panorama ini, Bspak HA Hurnardani adalah
salah seorang generasi ke-empat dari keturunan "Hulu ~alang"'pendiri kampung ini. sejak kecil sebagai anak petmi mxd& rnengenal dnnia p d a n bercocok tanam sebagai sumber kehidupan k e l u a r e Karena itu padausiarema, beliau
terbiasa bekerja keras, mandiri dan ulet, di samping wang tuanya me-
telah
unNr membantu ekonomi
sawah maupun kebun, bagi beliau bekerja merupalcaa
dorongan 11ntuk selalu menjaga c i H kel-ga
dari berbagai macam fitmh
masyaralcst terhadap pemuda yang tidak mampu bekerja mandiri. Kegiatan ini
Hulu Balang. mcnsjuk ktpada jewara yeng bqctasalang mencsri d a d jajahm bans km-cna tidak m a m p u b a a i n g di d a d sendiri.
dilakukannya hingga berusia h - k i r a 17 tahun atau sampai memasuki usia perkawinan Berdasarkan pengakuannya sebagai kaum remaja desa yang seusia tersebut, bekeja &&an sosial bagi sea-
di samping sebagai bentuk penghargasn terhadap etilca
remaja tetapi juga merupalcan ajang latihaa atau magang unNr
mempersiapkan diri menjadi kepala keluarga ketika saatnya nanti telah berishi atau mampu mendirikan
rumahtangga sendiri* Jadi ketika usianya dipandang
dewasa dan siap membentuk mmahtaaggabeliau telah mengenal cam-caa strategi berpro-i menil*
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga Sehingga setelah belaiu bersama istrinya Aimaniyab (almarhumah) sudah menjadi petani
pemilik penggarap yang memiliki luas laham di atas 3 h e k . Lahaa pertanian ini terdiri dari 1,73 helrtar diperoleh aebagai bagian dari orasg tuanya Selanjutnya
kehidupmya bersama istrinya, beliau dikaruniai lima orang anak, yakni tiga orang laki-laki dan 2 orang perempuau. Sekarang kelima anaknya itu semuanya telah menikah, terapi tidak ada yang berprofesi sebagai pefani yang meneruskan waha orang tuaoya meskipun maping-masing mereka &tap mendapat bagirrn lahan
pertanian dari orang tu;mya Kesemua aoak-anair betiau tersebut tetap mengenal dunia pertanian IClPena mulai dari kecil mereka memang telah dikenallcan pada csra produksi pertrmian. Hanya saja Bapak H A . Humardani dan istrinya tidak mengharapkan kelima anak-amaknya menjadi pet&.
menuRut pengakuan Bapak
H A Humardani, memang kepada anak-anaknya selalu disosialisasikan tentang usaha tani untuk hidup danjuga usaha lain di luar pertanian seperti berjualau juga merupakan sumber ekonomi kelmrga yang paling pokok adalah sebuah kejujuran
dan kemauan be kej a keras.
Dalam konteks h-adisi Bulang, arti penting lahan pertanian sangat atrategis bagi
kehidupaa kelurrrga Baprtk HA. Humer&
dengan 3 orang anaknya W a h l&i-lski.
d m berbub-
juga
Oleh sebab itulab beliau selalu
m e n s o s i d i s e s ~urgensi nilai lahan p d a n kepada tutal-anaknya sebagai
wadah kesinambungan kehidupan ekonomi keluarga dan Icesinambungan nilainilai ikatw kekelabatan, sangat perlu diberdayakao mmfaatnya searifuya Sehubungan &ngm hal itu pada seat beliau sudah tidak mampu menggarap
sendiri sisa l a b perhmisn yang masih ah., malca lahan tersebut dibagi-bagikan kepada anak-anaknya, namuo kondisi beberapa l u a lahan ti&
dapat digarap
sebagai lahan produksi pertanian karenn lugs dan kondisi di sekitar iahan itu ti& memungkinkan dikelola sebagai lehao pertanian. Oleh anak-&ya,
iahan yang
telah menjadi bsgiannya ihr dialih fUngsikan menjadi lahan i n d m b
a
mendiikan rumah sewa atau bahkan dialihlcan k e p e m i l ~ y kepada a pihak lain
Ketika pembangunsn terminal dsn pasar Panorama dimulai pada tahun 1980-an, harga tanah juga m d a i m e n i n e b e r m dengan kebutuhan lahanpun
meningkat Dan bagi Bapak H . k Humardani sendiri hanya sebagian dari l a b kebunnya yang terkena pembangunan yang mendapat uang ganti rugi sebesar Rp. 450.000,- dari luss lahan 385 meter atau sepertitiga patok2. Bapak )LA
Humarchmi, di samping sebagai petani yang selalu bekeja keras dan ulet mengelola lahan pertaniannya sendiri, beliau juga d i e d eebagai petani aktif yang hanya menggantungkan sumbsr ekonomi keluarga dengan pobnsi lahan
pertaniaa, sehingga dengan ketekunan dan aktifitasnya dalam berusaha untuk memnuhi kebutuhan ekonomi keluarga beliau pernah berprofeai s e b w petani Pat& adalah istilah yang menggembarican ukluas lahan menurutkeViaaaan masyarakaddi Desa P a n m a Satu pat& biasanya dihargai sama dcngsn % hektar.
ngahon3, nyondok4 clan sekarang sebagai penjual bahan bangunan dari kayu dan bambu (lampiraa -bar
1). Ketekunannya berusaha di samping bersawab dan
berlrebun, maka beliau termasuk petani yang ulet dan terampil di bidaog membust atap (nyondok). Dengan keteranrpilan itu beliau dikenal oleh rnasyadcatnya"Pak
a t o p (Bapak tuksng aiap rumbia). Namun u e h ini, menurut pen-ya bisa menjadi sumber utama ekonomi keluarga Oieh h
a itu
tidak
untuk mencukupi
kebutuhan tersebut pekejaan ngahon tetap ditelcuninya seminggu selcali khugusnyapada setiap hari pekan di luar desanya. Dari hasil usaha sambiian itu, beliau berssma i*ya
telah mendapat
lahan baru, sehingga luas l a b m y a berhnbah menjadi 3,75 hew.Ketika lahan pertaaiannya rnulai
berkrPang dan sebagiannya tidak dapat difimgsikaa sebagai
iahan produksi pertsnian, maka sebagian lahan itu dijual uolNr menambah modal
usaha berdagang dan sisa lahaunya di bagi-bagikan kepada anak-analmya Sejak ssat ilulah beliau bersama istrinya sengaja mengalihlcan usaha di luer perbmiaa Menurut pengakuan seianjutnya ha1 itu tidak terlalu sulit baginya untuk menyesuaikan jenis usaha baru tersebut teruEamaberdagang, h
a pekerjaan
ini
pernah dilskukan dart ditekuninya meskipun dulunya sebagai usaha sambilsn Adapun modalnya sebagian dari uang g a d rugi lahatl dan modal dari hasil pertaniannya Dengan pengalihan bidang usaha ini maka i h y a mempunyai
dan kesempatan yang lebih terbuka untuk ikut dalam usaha tersebut, terutama dalam ha1 pengafinan I d u litas buangan.
Di samping itu i d r h y a ikut
Nyondok. rncrujuk kepada kcatifdao manbuad atap dari bahw dsun Nmbia sebegai baginn dmi usaha sambilan tanpa m e n d mushtertentu
membantu mengawasi dan menjaga cucu-cucunya Usaha ini tern-
*at
diikuti juga oleh seoraog anaknya, sehingga dia dapat becbagi pengalaman kepada maknya tentang bagaimana mengeloia usaha demikian dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga Jadi beibmngnya lahan pertanian itu m e n w t kenyataamya bahwa sewbagian laban sudah dibagi-begilcan untuk kepentingan
anak-anaknya setelah dia merasa tidak mampu menggsrap send% dan sudah saaluya dia menjual sebagian lahannyrt aerta sisa I
h yang
b a & m kepada ad-anaknya. Di sinilah lahan itu terny*
mas& ada dibagi-
ti&
sebatas menjadi
sumber kehidqan tetapi juga sebagai "cugunjfJ. Ke*
keluarga Ibu Kaematia (54 tattun). Beliau lahir dan dibesarkan
dalam lingkungan pedesaaa Be&
merupakan sumber ekonomi keluarga di
dalam kehidupannya Ibu Kasmatia tidak eempat mengikuti pendidikan lanjutan. Pendidikan pada tingkat imi ditemguhnya hanya sarnpai dapai lepas dari predikat buta aksrw semata Menurut penjelasannya, eejak gadis kecil tiogSal di desa ini. meskipun orang tuanya tidak mampu membiayai pendidika~yake jenjsng lebih tinggi, orang tuanya tidak pernab mengajaknya unNr b e k e j a di sawah atau di
kebun Hal demikian memang lumrab &kalangan tm -i
Bulang, karena
wanita gadis dibiasakan untuk tingal di rumah untuk belajar mengurus keperiuan
rumah, seperti memasak, mencuci dan menyapu atau bekerja hanya di liugkungan rumah s e w Tetapi dia cukup mengerti bahwa kebidupan di desa s a n e bergantung dengan potensi dan luas iahan Sejak menikah dengan suaminya TahlPin Naqsya (58 tahun), keluarga Ibu Kasmatia memilii luas lahan sawah 2 helrtar yang diperolehnya dari h t a Cugung, adalah istilah pananfaatan fungsi biaya p d m v i n a n anak
sebagai jaminan hari tua, biaya pcndidikan ntau
bawam guami clan 1,s hektar lahan kebun sebagai hasil usaha bersama Lahan
tersebut diblolanya s e n d i betssma 8uaminya. dan dalarn waktu tertentu tenaga kerjanya diambil dengan cara gotong royong daiam istilah daerah ini dikenai den-
ngambik arai atau nyeraye6. Tetapi dia ti&
sepenuhnya ikut terlibat
dalam usaha tersebut karena pada waMu itu harua dibaiasi dengan mengasuh
anak-&ya
yang magih kecil. Kerena kegiatannya terbatas di sawah aEau di
kebun, Ibu Kasmatia membantu suaminya mengelola usaha indmtri bata yang banr mulai digelutinya lbu Kasmatia, adalah
seam
ibu rumahtangga peeani yang terkend
cukup gigih dan d e t daldalam menjalankan usahanya sebagai petani, berdagang kue
dan memiliki waha induslri bata Usaha-usebanya ini diakuinya telah sering mengalami k e g a d a n atau pasang m m ~dan t a k h h y a dengan keputusan bersama, maka usaha yang patut dilanjuti dan digeluti adalah industri bata demernadktkan sisa l a b yang sering disebut dengan " p l a ~ dan ' ~ sebagian sisa lahan yang masih ada beliau mendirilcan rumah sewaan yang d i j d i y a sebagai pengganti lahan "cugung" untuk memperkuat sumber-sumber ekonomi keluarga Peralihan bidang kerja agraris ke bidang usaha non a,graris seperti mendirikan
industri bata (lampiran gambar 2) sampai saat sek8rang ini telah mclmpu memperkerjakan tiga orang sampai dengan empat orang tenaga k e j a keluarga yang tidak lagi memiliki lahan garapaa Namun pada saat pasar mengalami
kelesuan, usaha indushi bata ini diserahkannya kepada keluarga pekejauya sendiri mtuk dalam waktu tertentu saja, dan beliau bersama suaminya berdagang
Ngambik arai atau nyeraye,merujuk kepada suatu aktifitas k a j a sarna d i n g banb t d a p i mengandung tmar ptenaga keqi a Plak, rncs-upskan sisa lehan yang luasrqra Iebih s-it unluk twamw hortikulbw atau m e r n b m usaha seperti in-i bsts
'
di p a s s Panorama dimana suaminya kembali menekuni usaha sambilan sebagai pedagang dari kampung ke kampung terutao~apada hari "pekan"8. Adapun sebagai modal usaha itu sebagiannya diperoleh dari hasil
penjualan sebagian l&an dan bata Selanjutnya walaupun bersama suaminya sempat mengalami keraguan menentulcan pilihan usaha yang
alcan ditekuni, malca
usaha bata menjadi pilihan utama sebab meskipun hasilnya relatif kecil, namun nilai lahannya terua menin-
dan lahan itu sendiri menjadi jaminan hari tun
aebagaimaaa fimgsi cugung untak membaatu biaya pendidikan anak atau biaya pernikahaa Oleh kaaena itu berdagang tetsp diiakukamya sebagai upaya untuk membantu kebutuhan mrnahtangga sehari-hari terue meningkat juga. Tetapi diakuinya bahwa pebrjaao demikian sangat sering menyita waktunya untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial masyadcatnya maupun dalam aletifitas saling kunjung antar anggota keluarga, tetangga maupun kenbat luasnya Hal ini diakuinyapula sebagai akibat dari perubahan sumber kehidupan keluargauya tidak Iagi bergantung dengan sawah dan kebun Di sampins itu *bat
dari pergaulan
anak-zmaknya dengan aoak-anaktetangga pendalang sudab mulai b-ya
hidup
modern seperti pola makan, pakaian maupun kebutthm akan hiburan merupakan suatu bentuk pengkaburan pengha-
nilai-nilai kehidupan pedesaan yang
menurutnya tidak sesuai juga dengan kemampuan ekonomi kelwqpnya. Ketiga, kelmrga Bapak M. Aldiyanto (37 tahun). Lahir dan dibesarkan di Desa Panwama dalam lingkungan tradisi keluarga petani penggarap. Dalam usianya yang relatif m w belim mengaku tidak sempat meneruslcan pendidikao ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebingga pendidikao temkbnya hanya
'Pekm merujuk kepada hari pasar pada suatu desa tmtuk bebmapa desa lain di sekitamyn dilakukan sekali dalam- s
ditempuhnya q a i kelas dua tingkat gekolah IanjllEan pertama Bekeja gebagai petani penggffep ditekuninya sejak weag tua ( e y a ) meninggd pada tahun
1983. Sebagai analr kedua drPi lima bersaudara pada mulanya bekerja b y a dilakukan untuk membantu Ibunya dalam memenuhi kebutuhan keluarga seharihari yaug hanya beqanhmg dengan potenmi dan luaa lahso pextaaian yang
dimiiiki. M e n d tradisi Bulsag bagi anak laki-laki mernang sangat perlu deng8n keterampilan berusaha tani, sehingga dipanclang jeiek jika remaja tidak memanfast kesempatm magang pertanian di lahan keluarganya eendiri. Pekejaan
tani bagi Bapak Aldiyanto trme digelutinya sampai waktu menikab dengan Jainyah (30 tahun). Setelah Icelahiran anak perbmanya pada tahun 1996, bersama
dengan istrinya menjadi petani penggat-ap.
Di manping jenis pekejaan itu, beliau-pun pernah menjadi sopir. Tetapi setelah tidak memiliki lahan pmpan, dia kembali mencoba beralih lsgi menjadi sewang sopir tetq selama empat tahm aebelum ada pilihau untulr beralib lagi d pada indusiri bata Hal itu dilakukannya sebegai langkah untuk
menjadi b
menentukan sikap dan keputussn bidang usaha yang akan ditekuni seianjutnya sebagai pengganti usaha yang bergantwag dengan dunia pertsnian Beiceija menjadi sopir menurut pengakuannyatidak *at
menjadi jaminen kehidttpan hari
tua Sebab penghasil8~yasemata-mata culcup untuk memenuhi kebutuhan seharihari. Untuk itu dia memutuskan kembali menjadi bun& indushi babi milik Bapak
h4. S-e
Hakim (60 tahun) hingga sakamng. Di lkglnmgan k e j a inilah dia
(laupirsn gambar 3) mendapat kepercayaan seb@ h e b u t den-
pengefola langpung usaha
sistem bagi haail. Sehingga keterlibatan istrinya dalam usaha ini
lebih beear daripada keterlibrdramya di bidang pertanian. Sedanglcan
anaknya y.ang masih kecil, sehari-harinya diserahkan pengasuhannya kepada olrmg tuanya PcngmmpdanDmta
Penelitian ini menetapkan dua jenis data yang dibutuhlcaq yakni data
daEa yang berupa infinmasi
primer dan data sekunder- Data primer, a&&
mengenai berbagai peristiwa atau ha1 yang menyauglcut proses perubahan nilainilai aosial budaya maayarakat Nilai-nilai yang dirnalcsud, adalah biaa berupa
panclangan hidup yang ada hubungannya dengan mlai-nilai keluarga, nilai-nilai
kerja, sirate@ yang dilakulcan petani dalam mengakomodasi implikasi, perubahan, gambaran interprehi k e l m g a petani terhadap fenomena itu maupun dalam konteh proses menentukan keputtssan arah atau bidang uaaha yang ditekuni di luar aktifitas keja agraris. Penelusurau da?a primer ini dilahkan &ngan wawancara mendalam dao obsemasi dimana peneliti selalu bersama dengan
aktifitas responden
Khusus kepada responden perempuan,
maka proses
wawancaranya dibantu oleh seoraag peneliti wanib yang sebelumnya tetab
diberikan peiatihan clan peagetahuantentang masalah dan tujuan perrelitiau, h d ini merujuk kepada Tin, K (2000) yang menyebutkan aktifitas pengumpulan data
adaiah sebuah prosedm yang sistematis untuk memperoleh data yang seldu s e d ada hubungan antara meto& memperoleh data dengan masalah penelitian yang
ingin dipecehlcan serta shategi unNc mencapainya
Data sekunder, yakni data yang meliputi berbagai jenis infonnasi dari catatan dan peristiwa yang terekam dalarn dokumen untuk menunjang data primer.
Peneluswan data tersebut dilakulrao denpendekatan den-
pendebatan dokumentasi dan
peminopin formal di lingkungan instansi terkait Untuk
kepentingan i&
maka pada saat peneluswan datanya peneliti juga selalu
mengikuti aktifitaanya sambil meiakukan wawancara mendalarm Dan sebelum prosesnya dimulai, peneliti berueaha untuk menjalin hubun-
yang akrab agar
responden dapat menerima penetiti dalam suasana kekeluaagaan Wawancara yang berllangsung pada masing-masing respionden kunci d i l s k s h dalam bahasa ibu Roses wawancara itu juga tidak hanya di rumah
tempat tinggal tetapi berlaagsung di tempat-tempat kerja T
m
a pada 3
responden kunci sebagai contoh kasus. Aperpindahan tempat wawancara tersebut dipaadang cowk dan layak dilakulcan sebagai suatu variasi dengin maksud untuk meningkakkan mutu wawancara Sehingga data yang diperoieh benar-benar lengkap dan valid Tahapan ini dilakukan dengan menggunalcan tuntunan yang telah dipersiapkan sebelumnya Meskipun demikiao, wawancars itu tetap mengandung kelemahaa dan hambatan prosesnys, antam lain @tu
ketika tuntunan wawancara belum sempat
dikembanglcan pa& saat si d j e k kes11litPn mengingat peristiwa yang lalu atau kesulitan mengekspresikan hal yang dialaminya serta kurang mampu menan* persoaiaanya sendiri. Oleh lcareaa itu ketika wmancara, peneliti menjadi partisipasi &if sambil meldkukm pengamatan langsung pada rumahtangga petani dengan dibautu oleh seorang tenaga asistensi. Menurut konsep Nazir (1999) lrmgkah seperti demikian merupakan sebuah langlcah yang mendapat keuntungan
dimana pengamatan larigsung mempunyai kemungkinan-kemungkinan unhrk mencatat hal-hd, perilah peiimnbuhan clan sebagftinya pa& berlangsung atau sew&tu periiah tersebut terjadi.
saat kejadian itu
Dengan kata lain data yang Iangsmg rnengenai peril&
objek dapat
dicatat segera den tidak menggantungkan dengan data ingatan Artinya, padst saat
proses peqgumpulan dah melalui wawancara mendalam, tunhmmya blah harus disiapkau lebih dulu secara terencana, dan sistematis berlcait dengan tujuan penelitian pula Analisa Data
Pada bagian a d penelitian h i disebutkan bahwa peoeiitian tersebut
adalah sebuah penelitian yang menggunakan pendelcatan l c u a l i i Dart bahwa tujuan dari pengunrpulan data tentu saja, adalah untuk menyajikan beberapa analisis atau bterpretasioya Sesuai denpan pen&katannm maka kegiataa andisis datanya telah dimulai sejak awal pel&-
penelitim di lapang, yakni
dengan kegiatan-kegiatsm yang memberikan makna-makna tentang pemahaman petani terhadap fenomena sosial yang terjedi.
Dengan demikian tahapan kegiatan pentingnya, adalah memberikan arti
dau makna yang bergtersebut
merupakan
dalam memecahlcsn magalah penelitian ini. analisa data aktistas
membaagun
konsep-konsep
yang
bersif&t
menjelasican "expianatory concepf', terutama tentang pemaknaan atas lajunya perubshan sosial secant kdi-di
daerah ini. misalnya memberikan pemaknaan
tentang bagaimana strategi petani mengubah cara hidup tradisional dalam suaiu
gerak ke mab yang ditenhrkan, dan memberilcsn pemaknaan terhdq konsep arti atau i n t w t a s i kehidupsm mereka mengakomodasi perubahan lingkmgan pertanian terhadap kehidupan keluarga Selanjutnya bahwa dampak sosial dari fewmena perubahan fitngsi lahan pertanian ke luar pertaoian dilihat sebagai sebagai suatu gejala sosiologis yang
berlangsung dalam konteks strukfip sosial. Dalam ha1 ini struktur sosial masyarakat Bulang
di Desa Panorama sebagai akibat masuknya program
pembangunan dan ekonomi uang ke dalam &&ur
ekonomi masyarakat desa ini.
Dalam konteks tersebut, b e d fokus pembahsssnnya dideksti dengan anafisa fjunjpioaal strulrhaal, baik *am
bingkai nilai-nilai keluarga maupun
dalarn k a i t a ~ y adengan nilai-nilai kerja dimma penjelasan perubahan sosial dapat lebih efektifmenurut cam pandaag atau konsep h g a i o n a l struktural. Macx yang dikutip oleh Nasikun (1992)menyebutlcan bghwa kegiatan produksi untuk
memenuhi kebutuhan hidup merupalcan landasan pokok kegiataa manusia dalam menciptakaa jalan lcehidupan yang menenhrkan bentuk-bentuk kegiatan sosial. Kegiatan
produksi
yaag
brbeda
menciptakan hubungan-hub-
dan
mengalami
perubh-perubahau
sosial produksi. KeeelrPuhan hubungan-
hubungau produksi itu merupakan etruMur ekonomi yang menjadi lsndasan munculnya s-ktur
dao bentuk Lcesadaran sosial laitmya, sehingga struldur
ekonomi menjadi &terminan
terhadap keseluruhan k a d c t e r sosid. Sedanglcao
Vago (1989)menyebutnya sebagai peristiwayang menyangkut struMur sosial &in pola nilai yaug s d i g berhubungan.
Perubahan sosial yang tejadi di dalam lhghngan masyard& Bulang
cum relevau disebut sebagai perubahau yang muncul dari sebuah perubahan tereocana Jilca dit.arik ke dalam pandangan Moore (1968), ha1 itu merupakan konsekuensi dari tindakan sosial dm interaksi sosial. Selaqjutnya dengan mengajukan pandaogan fhgsional struktural Parson (1986) bahwa diketahui
dampak sosiainya pada tingkat milcro dapat ditersngkan d e q ~ a npemikiran bdapat
hub-
yang fungsioaal antars lahan pertanian seb@
eumber
kehidupan
dengan
iahan
untuk
mengembangkan
nilai-nilai
kehidupan
komuaitasnnya Dengan &mikian perubahan pada tingkai h g s i p e d a a t a n
fahan pertsnian ke dalsm bentuk pemanfbhn di luar fimgsinya, mempengaruhi perkembangan nilai-nilai kehidupan komunitas masysrslcat itu sendiri.
Berdasarksn konsep di atas, maka data kualitatiftersebut dikeiompoklum
aCau digolongkan menurut substansi pennasalahan. Kemudian langkah bedcdnya diinterpretasi dan &analisis secara dexkriptif dengan pendekatsn h g s i d s b u k t d dalam tema-iema tertentu Akhimya, hasil hteqm?tasi
itu disqjikan
dalam bentuk teks naratif atau bagan yang disesuailcan dengan alw pembahasam
Ringkasan Pemilihan metode yang tepat clan jelas dalam suatu penelitian ilmiah
merupakan kegistan yang penting dalam menelwuri dan menggali, m e m p ~ o l e h . mengumpulkan maupun
memberikan arab dalam melakukan
interpretasi-
hkqmdasi terhadap, substansi masdah. Karena itulah dalam kegiatan penelitian
ini, p e m i l i i dan penentuan metode tersebut sebagei satu rencana yang pada hakekatnya dipergunakan untuk memberikan gatis yang p a t menjadi pedoman agar pada
tahapan-tshspan penelitian dapat berlangsung sesuai dengan rencana
penelitian sampai kepada aktifitas mendeskripsikan data dalam teks naratif @at tersaji secara sistemsbis.