1 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
MASUKNYA ISRILIYAT DALAM TAFSIR AL-QUR’AN QUR’AN (Dari Dari Tokoh Sampai Pengaruhnya Pengaruh Terhadap Penafsiran Penafsiran) Oleh : Nursyamsu1 Abstrak This article discusses the theme of isra'iliyyat and interpretation. After his death began the Prophet Muhammad, the interpretation of the Qur'an evolved from era Companions (sahabat), Successors (tabi’in) and then evolved to the next generation.. One interpretation is that affect isra'iliyyat stories that come from Jews or Christians and others who converted to Islam either from past ffriends and Successors. Isra'iliyyat figures such as Abu Hurairah, Abdullah bin Salam, Munabbih and others, have a high science and tsiqoh pious, but there are many who doubt and did not rule out periwayatannya no negative impact on the interpretation of thee Koran and Islamic understanding. Some isra'iliyyat story that goes on the interpretation of the Qur'an such as stories, yakjuj wa makjuj, ashab kahfi, about the Prophet Isha and Maryam, Ibrahim and Ismail and others. Tafseer of the Qur'an which contains stories Qurtubi isra'iliyyat such interpretation, Tabari, Ibn Kathir and others. Isra'iliyyat influence in the interpretation of the Qur’an also has influence among hedge controversial negatively to trust the people, there is also the opinion that the incl inclusion of isra'iliyyat in the interpretation of the Qur'an and hadith are not always negative, but add a science. Keywords: isra'iliyyat, character, effect, interpretation of the Qur’an LATAR BELAKANG Al-Qur'an Qur'an adalah wahyu Allah yang tidak akan berubah oleh campur tangan manusia, tapi pemahaman terhadap terhada al-Qur'an yang bisa berbeda,, selalu berubah sesuai dengan kemampuan manusia. Berkembangnya nya pemahaman itu sejalan dengan tuntutan dan permasalahan hidup yang dihadapi manusia, maka di sinilah celah-celah celah orang yang ingin menghancurkan Islam berperan sebagai petunjuk, 1
Dosen di STAI Darul Kamal NW Kembang Kerang, NTB
1
2 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
tentunya al-Qur'an Qur'an harus dipahami, dihayati dan diamalkan oleh manusia yang beriman, namun dalam kenyataannya tidak semua orang bisa dengan mudah memahami al-Qur'an, Qur'an, bahkan sahabat-sahabat sahabat Nabi sekalipun yang secara umum menyaksikan turunnya wahyu, mengetahui konteksnya, serta memahami secara alamiah struktur bahasa dan kosa katanya. Tidak jarang mereka berbeda pendapat atau bahkan keliru memahami maksud firman Allah yang mereka mereka dengar atau yang mereka baca.2 Rasulullah saw satu-satunya satu penjelas (mubayyin)) berbagai masalah atau pengertian yang berkaitan dengan ayat-ayat ay al-Qur'an,, apabila para sahabat mengalami kesulitan mengenai pengertian yang berkaitan dengan sebuah ayat al alQur'an, baik makna atau kandungannya, merekapun langsung bertanya kepada Rasulullah saw.3 Beliau menjelaskan maksud kandungan ayat tersebut. Akan tetapi sepeninggal Rasulullah saw, umat Islam banyak banyak menemukan kesulitan meskipun mereka mengerti bahasa Arab, Arab al-Qur'an Qur'an terkadang mengandun isyarat isyarat-isyarat yang belum bisa dijangkau pikiran orang-orang orang Arab. Oleh karena itu mereka membutuhkan penafsir siran yang bisa membimbing mereka untuk memahami makna
2
Muhammad Husain adz-Dzahabi, adz al-Tafsir al-Mufassirin, (Mesir : Dar al al-Kutub wal alHadits, 1976), jilid I, h. 59 3 Zainal Hasan Rifai, Rifai Kisah-kisah Israiliyat dalam Penafsiran al-Qur'an Qur'an dalam Belajar Ulumul Qur'an, (Jakarta: Lentera Basitama, 1992), h. 278
2
3 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
kitab suci. Termasuk pemuatan kisah israiliyat sebagai kelompok agama samawi Yahudi dan Islam yang mempunyai beberapa tema ajaran yang mirip mirip.4 Beberapa langkah yang digunakan gunakan untuk memahami kitab suci adalah pertama melihat hadits Rasulullah saw, kedua dengan cara menafsirkan satu ayat dengan ayat lainnya, ketiga menanyakannya kepada sahabat yang terlibat langsung serta memahami konteks posisi ayat tersebut. Selain bertanya kepada para sahabat senior sumber informasi bagi penafsiran al-Qur'an, al Qur'an, mereka bertanya juga kepada ahli kitab, yaitu kaum Yahudi dan Nashrani.5 Penafsiran al-Qur’an Qur’an terus berkembang sejalan dengan perkembangan pemikiran manusia dari penafsiran klasik sampai penafsiran kontemporer. Kebutuhannya akan urgensi al-Qur'an al sebagai bagai petunjuk bagi kehidupan. Sehingga tanpa disadari adari bercampurlah tafsir dan Israiliyat. Hadirnya nya israiliy israiliyat dalam penafsiran al-Qur'an Qur'an menjadi polemik para ulama dan mufassir. Adanya Israi Israiliyat dalam kitab-kitab kitab tafsir al-Qur’an Qur’an merupakan realitas yang tidak dapat dipungkiri. Sejak periode tadwin sampai sekarang berpuluh-puluh puluh macam kitab tafsir telah dihasilkan oleh para mufassir al-Qur’an.6
4
Pemuatan kisah israiliyat di dalam kitab tafsir dimaksudkan untuk memberikan penjelasan (mubayyin). Lihat : Nasaruddin Umar, Qur’an Untuk Perempuan (Jakarta: JIL 2002). h. 82 5 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur'an, al (Bandung: Mizan, 1992), h. 71 6 Namun, sebagian besar didalamnya apa yang dikenal dengan istilah Israiliyat yang dianggap sebagai unsur-unsur unsur yahudi dan Kristen dalam penafsiran al-Qur’an Prof. DR. H. Rachmat Syafe’I Syafe’I, MA. Pengantar Ilmu Tafsir. (Bandung : Pustaka Setia cet I, 2006). h 103
3
4 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
1. PENGERTIAN ISRAILIYAT Ditinjau secara etimologi, israiliyat adalah bentuk jamak, israiliyat bentuk kata yang dinisbahkan pada kata Israil yang berasal dari bahasa Ibrani, Isra bararti hamba dan Il berarti Tuhan, jadi Israil adalah Hamba Tuhan. Dalam deskreptif histories, Israil barkaitan erat dengan Nabi Ya'kub bin Ishaq bin Ibrahim as, dimana keturunan beliau yang berjumlah dua betas disebut disebut Bani Israil.7 Di dalam al-Qur'an Qur'an banyak disebutkan tentang Bani Israil yang dinisbahkan kepada Yahudi.8 Misalnya, firman Allah dalam surah al-Maidah:78, al
Artinya : telah dila'nati orang-orang orang orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (Q.S. al-Maidah al : 78) al-Isra:4
, Artinya : “dan dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan kerusaka di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar". (Q.S. al-Isra’ :4)
7
Sukardi (editor), Belajar Mudah Ulum Al-Qur’an Al Studi Khazanah Ilmu Al-Qur’an Qur’an, (Jakarta : Penerbit Lentera,, 2002), h. 277. 277 Lihat juga Ensiklopedi Islam, h. 775 8 Muhammad Husain adz-Dzahabi, adz al-Israilyyat fit-Tafsiri wa al-Hadits, terjemahan Didin Hafiduddin (Jakarta: PT. Litera Antara Nusantara, 1993), h. 8.
4
5 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
an--Naml: 76.
Artinya “Sesungguhnya Sesungguhnya al-Qur'an al Qur'an ini menjelaskan kepada Bani Israel sebagian besar dari (perkara-perkara) perkara) yang mereka berselisih tentangya“(an-Naml: tentangya“(an Naml: 78). Secara terminologi ada beberapa pendapat para ulamaa dalam mendefinisikan israiliyat.. Menurut adz-Dzahabi adz israiliyat mengandung dua pengertian yaitu, pertama:: kisah dan dongeng yang disusupkan dalam tafsir dan hadits yang asal periwayatannya kembali kepada sumbernya yaitu Yahudi, Nashrani dan yang lainnya. Kedua:: cerita-cerita cerita yang sengaja diselundupkan oleh musuh musuh-musuh Islam ke dalam tafsir dan hadits yang sama sekali tidak dijumpai dasarnya dalam sumber-sumber sumber lama.9 Menurut Muhammad Nashiruddin al-Bani. al Israiliyat adalah berita berita-berita yang dinukil dari Israil,, kebanyakan dari Yahudi atau dari Nasrani.10 Menurut asySyarbasi
Israiliyat
adalah
kisah-kisah
dan
berita-berita berita
yang
berhasil
diselundupkan oleh orang-orang orang orang Yahudi ke dalam Islam. Kisah Kisah-kisah dan kebohongan mereka kemudian diserap oleh umat Islam, selain dari Yahudi merekapun menyerapnya dari yang lain.11 Sedangkan Sayyid Ahmad Khalil mendefenisikan Israiliyat adalah riwayat-riwayat yang ang berasal dari Ahli Kitab,
9
Muhammad Husin adz-Dzahabi, adz ibid, h. 9-10 Muhammad Shalih al-Utsmani al dan Muhammad Nashiruddin al-Bani, Belajar Mudah Ilmu Tafsir Bersama Utsman Dan Al-Bani, Al terjemahan Farid Qurusy (Jakarta : Pustaka As--Sunah, 2005), h. 103 11 Rosihan Anwar, Melacak Unsur-unsur Unsur Israiliyyat dalam Tafsir ath-Thabari ri dan danTafsir Ibnu Katsir,, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h. 24-25 24 10
5
6 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
baik k yang berhubungan dengan agama mereka maupun yang tidak ada hubungannya sama sekali dengannya. Riwayat israiliyat kepada orang orang-orang Yahudi karena para perawinya berasal dari kalangan mereka yang sudah masuk Islam.12 Jadi israiliyat adalah sesuatu yang masuk dalam tafsir dan hadis dimana periwayatannya berkaitan dengan sumber s Yahudi dan Nasrani baik menyangkut tentang agama atau tidak. Kisah-kisah Kisah kisah yang ada di dalamnya berbaur dari berbagai agama dan kepercayaan yang masuk ke Jazirah Arab yang di bawa oleh orang orangorang Yahudi dan Nasrani . 2. BERKEMBANGNYA ISRAILIYAT DALAM TAFSIR AL QUR QUR’AN Israiliyat dalam tafsir al-Qur'an al tidak lepas dari kondisi sosio cultural masyarakat Arab pada ada zaman jahiliyah.13 Masuknya israiliyat ke dalam tafsir bermula dengan masuknya peradaban bani Israil yang berhijrah ke semenanjung Arab. Bangsa Yahudi (Bani ( Israil) membawa ilmu pengetahuan yang diambil dari pada Kitab-kitab kitab agama mereka. mereka Islam lahir dan tersebar di kalangan penduduk semenanjung Arab. Pada zaman Rasulullah saw pusat Islam adalah Madinah alMunawarah,, tempat ayat-ayat ayat ayat hukum diturunkan, dimana banyak dipengaru dipengaruhi oleh tradisi Yahudi. Nabi Muhammad saw sejak awal tidak respek terhadap tradisi
12
Sayyid Kamal Khalil, Dirasah fil al-Qur'an, (Mesir: Dar al-Ma'rofah, Ma'rofah, 1961), h.113. Pengetahuan mereka tentang Israiliyat telah lama masuk ke dalam benak keseharian mereka sehingga tidak dapat dihindari adanya interaksi kebudayaan Yahudi dan Nasrani dengan kebudayaan Arab yang kemudian menjadi jazirah Islam itu. 13
6
7 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
Yahudi yang nilainya tidak sejalan dengan ajaran “monoteis mutlak / Tauhid”.14 Dakwah Islam disebarkan dan Madinah15 sebagai tempat tujuan Nabi hijrah tinggal beberapa bangsa Yahudi yaitu Qunayqa, ayqa, Bani Quraidah, Bani Nadzir, Yahudi Haibar, Tayma dan Fadak. Sejak tahun 70 M terjadi imigrasi besar-besaran besar besaran orang Yahudi ke Jazirah Arab karena adanya ancaman, ancaman tekanan, penindasan dan siksaan yang dil dilakukan oleh panglima Romawi yang bernama Nitus.16 Mereka mempunyai tempat yang bernama Midras sebagai pusat pengajian kebudayaan warisan yang telah mereka terima dan menemukan tempat tertentu sebagai tempat beribadah dan menyiarkan agama mereka.17 Bangsa Arab sering berpindah-pindah, berpindah baik ke arah timur maupun barat. Mereka memiliki dua tujuan dalam berpergian. Bila musim panas pergi ke Syam dan dingin pergi ke Yaman. Pada waktu itu di Yaman dan Syam banyak sekali ahli kitab yang sebagian besar adalah bangsa Yahudi. Karena itu tidaklah mengherankan bila antara orang Arab dengan Yahudi terjalin hubungan. Di saat yang demikian Islam hadir dengan kitabnya yang bernilai tinggi dan mempunyai ajaran yang bernilai tinggi pula. Orang Yahudi bertetangga dengan Muslimin,
14
Nasaruddin Umar, op.cit, h. 83 Madinah sebelumnya bernama yatsrib yang berkonotasi Yahudi nabi merubahnya menjadi Madinah. Rasulullah juga di Madinah memohon perubahan arah kiblat dari yerusalem ke makkah makkah, Lihat Nasaruddin Umar, Ibid, h. 83 16 Sukardi (editor), op. cit., h 278 17 Adz-Dzahabi, op. cit., h. 25 15
7
8 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
lama-kelamaan terjadi jadi pertemuan pertemua yang intensif antara keduanya yang akhinya terjadi pertukaran ilmu pengetahuan. Ibnu Khaldun menyatakan orang Arab A apabila ingin mengetahui tentang permulaan kejadian makluk dan rahasia kejadian, mereka cendrung bertanya kepada Ahli Kitab18 dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Apabila mereka masuk Islam, pengaruh dari ajaran agama mereka yang berkaitan dengan asal kejadian makhluk, cerita tentang peperangan dan sebaginya masih kuat dalam diri mereka. Rasulullah juga telah memberikan semacam green light pada umat Islam untuk menerima informasi yang menyebarkan informasi dari Bani Israil, hal ini tampak dalam hadits, yang sebenarnya memberikan peluang atau kebebasan pada umatnya untuk mengambil atau menerima riwayat-riwayat riwayat dari ahli Kitab.19 Dua hadits memberikan semacam warning akan perlunya sikap selektif dan hati hati-hati terhadap riwayat ahli kitab.20
18
disebut Ahli Kitab bukan Muslim karena arena menentang Nabi Muhammad dan ajarannya, dan dapat dikenali dengan : 1. tidak memiliki kitab suci, 2. Mereka memiliki semacam kitab suci, 3. memiliki kitab suci yang jelas ialah Yahudi dan Nasrani. Lihat : Nurcholis Madjid, jid, Islam Agama Peradaban Membangun Makna Dan Relevansi Doktrin Islam Dalam Sejarah, Sejarah (Jakarta : Paramadina, 2000), h. 61 19 Orang-orang orang Arab adakalanya menanyakan hal-hal hal hal yang berkaitan dengan penciptaan alam semesta, rahasia-rahsia rahsia yang terkandung dalam dalam penciptaan alam, sejarah masa lalu, tokoh tokoh-tokoh tertentu, atau tentang suatu peristiwa yang pernah terjadi pada suatu masa, kepada orang orang-orang Yahudi karena mereka memiliki pengetahuan yang didapat dari kitab Taurat atau kitab-kitab kitab kitab agama mereka lainnya. Lihat, Mana’ Al-Qaththan, Qaththan, Mabahits fi Ulum al-Qur’an, Cet. 3 (Riyadh: Mansyurat al al-‘Ashr al-Hadits, 1393 H/ 1973 M), hal. 355 20 "Sampaikanlah yang datang dariku walaupun satu ayat, dan ceritakan (apa yang kamu dengar) dari Bani Israil dan hal itu tidak ada salahnya. Barang siapa yang berdusta ayatku, maka siap-siaplah siaplah untuk menempati tempatnya di neraka"(H.R. neraka" Bukhari). Dalam hadits lain beliau bersabda: "Janganlah kamu benarkan orang-orang orang orang ahli Kitab dan jangan pula kamu dustakan mereka. Berkatalah kamu sekalian, kami beriman kepada dan kepada apapun apapun yang diturunkan kepada kam” (H.R. Bukhari) . hadis adis pertama mengandung petuah atau suritauladan, hadis kedua penolakan atas
8
9 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
Pada masa shahabat israiliyat mulai berkembang dan tumbuh subur. Hanya saja dalam menerima riwayat dan kaum Yahudi dan Nashrani pada umumnya mereka amat ketat. Mereka hanya membatasi kisah-kisah kisah dalam al--Qur'an secara global dan Nabi sendiri tidak menerangkan kepada mereka kisah-kisah kisah tersebut. Disampng itu mereka terkenal sebagai orang-orang orang orang yang konsekuen dan konsisten pada ajaran yang diteima dari Rasulullah saw, sehingga jika mereka menjumpai kisah-kisah israiliyat yat yang bertentangan dengan syari'at Islam, mereka menentangnya. Dan apabila kisah-kisah kisah kisah itu diperselisihan merekamenangguhkannya. adzDzahabi mengatakan keterlibatan para sahabat sahabat dalam meriwayatkan israiliyat tidak berlebih-lebihan lebihan dan dalam batas kewajaran.21 Pada era tabi'in, pen penukilan dari ahli Kitab semakin meluas dan cerita-cerita cerita cerita israiliyat dalam tafsir semakin berkembang. Termasuk masa pentadwinan tafsir al-Qur’an, al , memasukan kisah kisahkisah yang bersumber pada orang-orang orang orang yang Yahudi dan Nasrani. Sehingga tafsir-tafsir tafsir menjadi simpang si siur dan bahkan kadang-kadang kadang mendekati takhayul dan khurafat. Diantaranya adalah Muqatil bin Sulaiman. Pada era ini pula banyak hadits-hadits hadits palsu, kedustaan dan kebohongan yang disandarkan kepada Rasulullah saw tersebar.22
cerita dari ahli kitab untuk tidak terima begitu saja sebelum sebel diteliti. Lihat, Sukardi di (ed (editor), op.cit, h. 278 21 Muhammad Husin adz-Dzahabi, adz Penyimpangan dalam Penafsiran al-Qur'an, Qur'an, (Jakarta: Rajawali, 1986), h.24 22 Ibid.
9
10 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
Masa pembukuan hadis Nabi Nab yang dipelopori oleh khalifah Umar bin Abdul Aziz. Banyak karya tafsir yang ditulis pada masa ini. ini Namun tafsir--tafsir ini tidak mencantumkan sanad secara tegas, sehingga banyak kitab tafsir yang memuat kisah-kisah israiliyat israiliyat.23 Setelah era tabi'in tumbuh kecintaan yang luar biasa terhadap cerita israiliyat dan diambil secara ceroboh, sehinga setiap cerita tersebut tidak lagi ada yang ditolak. Mereka tidak lagi mengambil cerita tersebut kepada al alQur'an. Mereka menganggap tidak perlu membuang cerita-cerita cerita dan kisah kisah-kisah yang tidak dibenarkan untuk menafsirkan al-Qur'an. al 3. MASUKNYA ISRAILIYAT ISRAILI DALAM TAFSIR Masuknya israiliyat dalam kitab-kitab kitab tafsir bukanlah tanpa sebab, karena di dalam kitab Taurat dan Injil terdapat hal yang sama dengan al-Qur’an. al Qur’an. Khususnya berkaitan dengan kisah-kisah kisah para Nabi. Di dalam al-Qur’an Qur’an menceritakan kisah kisahkisah nabi secara Mujmal tidak disebutkan secara tafshil (terperinci) (terperinci). Berbeda dengan taurat dan injil menuliskannya secara terperinci. Ketika ahlul kitab banyak masuk masuk ke dalam Islam, mereka memba membawa tsaqofah agama mereka berupa berita-berita, berita kisah-kisah kisah agama. Mereka itu ketika mendengar kisah-kisah kisah Al-Qur’an Al kadang-kadang mereka mengaitkannya dengan kisah yang ada dalam kitab-kitab kitab kitab mereka sebelumnya. Para sahabat akhirnya
23
Sikap selektef dalam periwayatan menjadi hilang. Banyak periwayatan yang tidak melalui jalur "kode etik metodologi penelitian" ilmu hadits dengan tidak menuliskan sanadnya secara lengkap. Lihat, Sukardi (editor), op.cit, op.cit h. 280-281
10
11 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
berpegang dari apa yang mereka dengar dengar dari mereka. Hal ini memang ada dasar dari hadis Rasul saw sendiri: “Janganlah kalian membenarkan dan mendustai ahli kitab, katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami...” (HR. Bukhari). Para sahabat dan ahli kitab bergaul, berga Mereka menerima sebagian darinya selama tidak berkaitan dengan akidah dan hukum, kemudian hal itu jadi isu perbincangan.24 Ada beberapa faktor fa yang menyebabkan masuknya israiliyat dalam tafsir yaitu:25 Pertama,, perbedaan metodologi antara al-Qur'an. al Qur'an. Taurat dan Injil dalam global dan ringksan titik tekannya adalah memberikan petunjuk jalan yang benar bagi manusia, sedangkan Taurat dan Injil mengemukakan secara terinci, perihal, waktu dan tempatnya. Ketika menginginkan menginginkan pengetahuan secara lebih teperinci tentang kisah-kisah kisah maka umat Islam bertanya kepada kelompok Yahudi dan Nasrani. Kedua,, ada pula pendapat yang mengatakan rendahnya kebudayaan masyarakat Arab karena kehidupan mereka yang kurang banyak yang pandai dalam hal tulis menulis (ummi). Meskipun pada umumnya ahli Kit Kitab juga selalu berpindah-pindah,, tetapi teta pengetahuan mereka tentang sejarah arah masa lampau lebih luas. Ketiga, ada justifikasi dari dalil-dalil dalil naqliah yang difahami masyarakat Arab 24
25
Manna Al-Khattan, Mabahis fi Ulumil Qur’an, (Mansurat Al-Ashril Ashril hadits ,1393) hal. 354 Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi'i, Ulumul Qur'an, (Bandung, Pustaka Setia, 1997), h. 242-
243.
11
12 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
sebagai pembenaran bagi mereka untuk bertanya pada ahli Kitab. Keempat Keempat, adalah heterogenitas penduduk. Menjelang masa kenabian Muhammad saw jazi jazirah Arab dihuni juga oleh kelompok Yahudi dan Nasrani. Kelima,, adanya rute perjalanan niaga. masyarakat Arab, rute selatan adalah Yaman yang dihuni oleh kalangan Nasrani. sedangkan rute ke utara adalah Syam yang dihuni oleh kalangan Yahudi. Faktor-faktor lain yang meyebabkan masuknya israiliyat dalam tafsir adalah:26 Pertama. Terjalinnya hubungan baik antara kaum muslim dan ahlu kitab, kedua.. Kebesan ilmu ahlu kitab, ketiga. Terdapat kemiripan antara kutub samawi, keempat.. Rasa keingin tahuan kaum muslimin, kelima.. Penghapusan sanad sanad-sanad riwayat, keenam.. Rasa dendam serta dan niat buruk Yahudi dan Nasrani terhadap kaum Muslimin. Ketujuh. Ketujuh. Dilarang menulis dan menukil hadis, kedelapan. Pemberian izin khalifah untuk pembacaan pembacaa cerita-cerita fiktif. Faktor yang juga menjadi sebab s masuknya kisah israiliyat adalah masuk Islamnya ulama Yahudi, seperti Abdullah bin Salam, Ka’ab bin Akhbar, dan Wahab bin Munabbih. Mereka dipandang punya andil besar terhadap masuknya kisah israiliyat di kalangan Muslim. Ini juga mengindikasikan kisah israiliyat telah
26
Ibnu husen al-hady, hady, israiliyyat dalam tafsir dan hadis. www. Alhasanain.com
12
13 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
muncul sejak masa sahabat dan membawa pengaruh besar terhadap kegiatan penafsiran Al-Qur’an Qur’an pada masa-masa masa sesudahnya.27 4. TOKOH-TOKOH TOKOH PERAWI ISRAILIYAT Ada beberapa tokoh baik dari kalangan sahabat maupun tabi’in yang bersinggungan dengan israiliyat. yaitu : a. Abu Hurairah Adalah Abdurahman Bin Skhr anak dari Sa’labah bin sulaiman bin pahm bin daus al-Yamani.. Beliau bertemu dengan Rasulullah selama 4 tahun, beliau juga termasuk sebagian sahabat yang menjaga dan meriwayatkan Hadits Hadits.28 Yang banyak menghafal hadis pada masanya walaupun bersama Rasulullah hanya sebentar,, yang diragukan dari Abu Hurairah adalah karena banyak meriwayatkan Israiliyat yang identik dengan kebohongan dan batil.29 Sesungguhnya sahabat Abu Hurairah mempunyai metode dan seleksi yang ketat dalam menerima cerita israiliyat yang beliau terima. terima. Jika cerita israiliyat sesuai dengan syariat maka beliau membenarkan dan apabila tidak tidak sesuai maka
27
Ahmad Izzan, Ulumul Quran; Telaah Tekstualitas dan Kontekstualitas Kontekstuali Al-Quran, Quran, (Bandung (Bandung, tafakur, 2009). h. 233 28 Abdullah As-Samandy Samandy Abdullah Al-Awari, Al Dirasah Fi Tanbih Ala Ma Fi Tafsir Min Dakhil Wal Israiliyat, (Kairo: Ushuluddin, 1997), h. 205 29 Seorang sahabat pun memberikan kritik, lihat Ibid, 207
13
14 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
ditolaknya. Sesungguhnya beliau ingin mengetahui untuk melengkapi khabar yang telah ada dan benar.30 b. Abdullah bin Salam Abdullah bin salam adalah ad Abu Yusuf Abdullah Bin Salam Bin Har Haris. Dia termasuk keturunan Nabi Yusuf A.S. nama aslinya pada masa jahiliyah adalah al alHashim im kemudian oleh Rasulullah diberi nama Abdullah. Beliau masuk Islam ketika Rasulullah masuk ke Madinah. Madinah. Bersama masuknya Islam Abdullah bin Salam maka masuk Islam juga keluarga dan bibinya bernama Khalidah.31 Beliau juga meriwayatkan eriwayatkan Hadits tentang Rasulullah datang membawa kebenaran ke Madinah,, menjadi daya tarik bagi manusia untuk masuk Islam.32 c. Ka'bi al-Ahbar Ahbar Ka'bi al-Ahbar Ahbar bin Mati Bin Amru Bin Qais, memeluk Islam pada masa pemerintahan Khalifah Umar ibn al-Khattab. al Ia berdomisili di Madinah. Ka'bi al alAhbar merupakan salah satu sahabat Umar. Umar Berasal dari Yahudi al-Yaman. Ia pernah mengikuti peperangan melawan tentara Romawi pada masa kepemimpinan Umar. Ia adalah seorang yang cerdas, memiliki pengetahuan yang luas terkait 30
Kritik atas matan hadis yang diriwayatkan oleh abu hurairah, banyak dikritik untuk meneliti illat atau syadz dalm hadis. Selain itu para sahabat juga melakukan kritik atas matan hadis seperti ummul mukminin aisyah, Umar bin Khattab, Ali bin Abu Thalib, Utsman bin affan dan para sahabat yang lain. Lihat, Wahyuddin Darmalaksana, Hadits Dimat Orientalis : Telaah Atas Pandangan Ignaz Golldziher Dan Josep Schach, (Bandung: Benang Merah Press, 2004) h. 101. 31 Abdullah As-Samandy Samandy Abdullah Al-Awari, Al Dirasah Fi Tanbih anbih Ala Ma Fi Tafsir Min Dakhil Wal Israiliyat, op.cit h. 220 32 Ketika Rasulullah datang ke madinah, orang-orang orang orang mengerumuninya. Mereka mengatakan: “Rasulullah telah datang !. lalu aku datang ke kerumunan orang banyak itu untuk melihatnya. Ketika aku melihat lihat wajahnya Rasulullah, tahulah aku bahwa wajahnya itu bukanlah wajah pendusta.” (H.R. Turmuzi dengan sanad sahih) Lihat. Lihat Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an Qur’an (terj), (Bogor : Pustaka Lentera, 1996), h. 54
14
15 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
kebudayaan Islam maupun kebudayaan Yahudi. Atas keluasan ilmu inilah sebagian sahabat memujinya. Contohnya separti Abu Darda' yang mengatakan bahwa "Ka'bi al-Ahbar Ahbar adalah orang yang luas ilmuny"a. Muawiyah juga meberikan pujian dengan mengatakan "Abu Darda' adalah seorang hukama', Amr ibn al-'Ash 'Ash juga salah seorang hukama', adapun Ka'bi al-Ahbar al Ahbar merupakan salah seorang ulama".33 Sering meriwayatkan dari sahabat Umar dan Aisyah, Muawiyah, Abu Hurairah, ibnu Abbas, Abdullah bin Amru, anas, athak bin Rabah Rabah, dan lainlain,, kaab termasuk tabiin yang berilmu tinggi.34 Jumhur ulama melabeli tsiqah pada diri Ka'bi al-Ahbar. Ahbar. Sehingga banyak ulama hadits seperti Muslim, Abu Dawud, al-Turmudzi, al al--Nasa’i, yang meriwaytkan darinya. Ini menunjukkan ketsiqahannya. Akan tetapi juga terdapat ulama yang meragukan ketsiqahannya, diantaranya seperti Ahmad Amin dan Rasyid Ridha. d. Wahab ibn Munabbih Wahab ibn Munabbih Abu Abdullah al-Yamani al al-Shona’any, Shona’any, lahir pada 34 H. Pada masa khalifah Usman. Disamping Ka'bi al-Ahbar, Ahbar, Wahab juga merupakan tokoh Ahl al-Kitab al Kitab dari golongan Yahudi yang banyak meri meriwayatkan cerita-cerita Israiliyat at.. Banyak komentar para tokoh ahli hadits yang utarakan kepadanya. Seperti al-Dzahabi, al Dzahabi, beliau mengatakan bahwa "Wahab adalah orang 33
Jumhur ulama melabeli tsiqah pada diri Ka'bi al-Ahbar. Ahbar. Sehingga banyak ulama hadits seperti Muslim, Abu Dawud, al--Turmudzi, al-Nasai, Nasai, yang meriwaytkan darinya. Ini menunjukkan ketsiqahannya. Akan tetapi juga terdapat ulama yang meragukan ketsiqahannya, diantaranya sepe seperti Ahmad Amin dan Rasyid Ridha. Al-Dzahabi, Al al-Israiliyyat fi al-Tafsir wa al-Hadis, hh. 127 34 Abdullah As-Samandy Samandy Abdullah Al-Awari, Al op.cit, h. 225.
15
16 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
yang tsiqah dan jujur, ia banyak meriwayatkan dari kitab-kitab kitab Israiliyat Israiliyat". Al-'Ijly berkomentar Wahab adalah "orang yang tsiqah dan ia termasuk golongan tabi'in". Ibn Hajar juga berpendapat bahwa "Wahab adalah termasuk dari golongan tabi'in, para jumhur ulama memberikan label tsiqah pada dirinya". Abu Zar'ah juga al alNasai bersepakat atas ketsiqahannya. Bukhari juga memberikan predikat tsiqah kepada Wahab ibn Munabbih dan dalam shohinya jugamencantumkan satu hadits yang diriwayatkan darinya.35 Banyak meriwayatkan hadis dari (berguru kepada) Abu Hurairah, Abu Said al-Khudri, al Khudri, ibnu Abbas, Ibnu Umar dan Muridnya adalah Abdurrahman, Amru bin Dinar, dan lain-lain. lain Periwaayatan hadisnya terdapat diberbagai kitab hadis seperti, Shahih Bukhari, shahih Muslim, nnasa’i, dan Turmuzi.36 Lebih lanjut Rosihan menambahkan selain tokoh tersebut tercatat nama Ka'ab al-Ahbar. Ahbar. Nama aslinya adalah Abu Ishaq Ka'ab bin Mani al-Humairi al Humairi yang terkenal dengan Ka'ab al-Ahbar al Ahbar karena pengetahuannya yang dalam, ia berasal dari Yahudi Yaman dan memeluk Islam pada masa Umar bin Khattab. Dalam perjuangan menegakan Islam ia turut berjuang menuju Syam bersama kaum muslimin lainnya. Banyak cerita Israiliyat Israili yang dinisbahkan kepadanya. Riwayat Riwayatriwayatnya diterima oleh Muawiyah, Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Malik bin Abi Amir al-Asbani, Asbani, Atha bin Abi Rabbah dan lain-lain. lain lain. Kestsiqatannya menjadi
35 36
Al-Dzahabi, al-Israiliyyat Israiliyyat fi al-Tafsir al wa al-Hadits, op.cit, h. 127 Abdullah As-Samandy Samandy Abdullah Al-Awari, op.cit, h. 233.
16
17 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
perdebatan para ulama, Ahmad bin Amir misalnya meragukan ketsiqatannva bahkan keagamaannya. Nama lain adalah Wahab bin Munabbih, nama langkapnya adalah Abu Abdillah bin Munabbih bin Sij al-Yamani. al Yamani. Ia masuk Islam pada masa Rasululah saw. Dzahabi mengatakan ia adalah orang jujur, terpercaya dan banyak menukilkan israiliyat. israiliyat Menurut Ibnu Hajar ia adalah alah tabi'in miskin yang mendapat kepercayaan dari Jumhur ulama. Abu Zahrah dan Nasa'i mengatakan la adalah orang terpercaya. Karena itulah cerita-cerita cerita israiliyat yang terdapat dalam kitab kitabkitab tafsir dipenuhi dari riwayat dari mereka. 5. PENGARUH ISRAI AILIYAT DALAM PENAFSIRAN AL QUR’AN AN Masuknya Israiliyat Israiliy dalam penafsiran al-Qur'an terutama yang bertentangan dengan prinsip asasinya banyak menimbulkan pengaruh negatif pada Islam. Diantaranya adalah merusak akidah umat Islam, seperti yang dikemukakan oleh Mudatil ataupun Muhammad dengan Zainab binti Jahsyi yang keduanya mendiskriditkan pribadi Nabi yang ma'shum Berta menggambarkan menggambarkan Nabi sebagai pemburu nafsu seksual.37 Hal ini membawa kesan bahwa Islam adalah agama khurafat, takhayul dan menyesatkan. Hal ini tampak pada riwayat al al-Qurthubi ketika menafsirkan firman Allah Al swt surat al-Mukmin: ayat 7,, yaitu :
37
Zainul Hasan Rifa'i, Kisah-kisah Israiliyyat dalam Penafsiran al-Qur'an, Qur'an, dalam Jurnal Hikmah, No. 13, Edisi Zulqaidah, 14141414 Muharrah 1415, h. 12
17
18 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
Artinya : (malaikat-malaikat) (malaikat malaikat) yang memikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang orang orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan Kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang orang orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan si neraka yang menyala-nyala. nyala. (QS. Al Al-mu’min : 7)
Ayat ini ditafsirkan dengan mengatakan "Kaki malaikat pemikul `arsy berada di bumi paling bawah, sedangkan kepalanya menjulang ke 'arsy.38 Masuknya israiliyat ini memalingkan perhatian umat Islam dalam mengkaji soal soal-soal keilmuan ilmuan Islam. Dengan larutnya umat Islam ke dalam keasyikan menikmati kisah-kisah israiliyat, at, mereka tidak lagi antusias memikirkan hal hal-hal makro, seperti sibuk dengan nama dan anjing Ashabul Kahfi, jenis kayu dari tongkat Nabi Musa a.s, s, nama binatang yang ikut serta dalam perahu Nabi Nuh as dan sebagainya dimana perincian itu tidak dinamakan dalam al-Qur'an Qur'an karena memang tidak bermanfaat. Sekiranya bermanfaat al-Qur'an al Qur'an tentu menjelaskan. Selanjutnya adz-Dzahabi Dzahabi mengatakan Israiliyat Israili akan merusak akidah kaum muslimin karena mengandung unsur penyerupaan dan pengkongkritan pengkong (tasybih dan tajsim tajsim) kepada
38
Zainul Hasan Rifa'i, ibid. h. 12
18
19 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
Allah dan mensifati Allah dengan sifat yang tidak sesuai keagungan dan kesempumaan-Nya.39 Di kalangan ulama salaf seperti Ibnu Taimiyah membagi israiliyat menjadi tiga bagian, pertama ada yang sejalan dengan Islam perlu dibenarkan dan diriwayatkan, kedua tidak sejalan harus ditolak dan tidak boleh diriwayatkan. Dan yang ketiga adalah tidak masuk bagian pertama dan kedua tidak perlu dibenarkan dan didustakan, tetapi boleh diriwayatkan. Pendapat Pendapat serupa dikemukakan ooleh lbu Hajar al-Asqalani.40 Ibnu Katsir mengklasifikasikan men kisah israiliyat menjadi tiga diantaranya : pertama, israiliyat diketahui kebenarannya karena tidak bertentangan dengan al alQur’an dan hadis, sehingga bisa diterima dan bisa dijadikan sebagai pembanding sumber hukum. kedua, kedua israiliyat diketahui kebohongannya karena bertentangan dengan al-Qur’an Qur’an dan hadits, kisah ini tidak tidak boleh dijadikan sumber atau pembanding. Ketiga, israiliyat at yang didiamkan karena tidak dapat dipastikan statusnya benar atau salah, kisah ini tidak boleh dibenarkan ataupun didustakan.41 Di kalangan ulama Khalaf seperti Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Musthafa al-Maraghi Maraghi, Mahmud Syaltut, Abu Zahrah dan al-Biqa'i. Biqa'i. Diantara para ulama ini Muhammad Abduh paling gencar mengkritik kebiasaan ulama Tafsir yang banyak menggunakan israiliyat dalam menafsirkan al-Qur'an. al Qur'an. Menurut 39
Muhammad Husin adz-Zahabi, adz op. cit., h. 27-28, 32-33. Rosihan Anwar, op. cit., h. 42. 41 Ibnu katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Katsir h. 5 40
19
20 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
Muhammad Abduh menggunakan israiliyat israiliyat adalah cara yang mendistori pemahaman terhadap Islam. Sikap keras serupa diperlihatkan oleh Rasyid Ridha. Ia mengatakan riwayat israiliyat yang secara eksterim diriwayatkan oleh para ulama telah keluar dari konteks al-Qur'an. al Lebih jelas al-Maraghi Maraghi mengatakan kitab-kitab kitab tafsir keluar dari konteks israiliyat yang tidak jelas kualitasnya. Sikap negatif yang sama juga, diperlihatkan oleh Muhammad Muhammad Syaltut, israiliyat menurutnya hanya menghalangi umat Islam menemukan petunjuk al al-Qur'an. Kesibukan mempelajarinya telah memalingkan mereka dari intan dan mutiara yang terkandung dalam al-Qur'an. al Abu Zahrah mengatakan israiliy israiliyat harus dibuang karena tidak dak berguna dalam memahami al-Qur'an. al Qur'an. Bahkan al al-Biqa'i berargumentasi dengan israiliyyat adalah sesuatu yang mungkar. Penafsiran ayat-ayat ayat gender di dalam al-Qur’an. al Qur’an. Banyak sekali menggunakan tradisi Yahudi dan Nasrani. Beberapa tafsir yang menjelaskan sikap ap agama Yahudi terhadap perempuan terlihat sangat berat sebelah. Dengan demikian semakin banyak mengintrodusir kisah-kisah kisah israiliyat at dalam penafsiran teks, semakin besar pula peluang terjadinya bias gender.42 Beberapa contoh penafsiran berdasarkan kisah israiliyat banyak kita jumpai seperti dalam tafsir ath-Thabari. ath Dalam al-Qur'an Qur'an kisah penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim as diabadikan dalam dala QS. Al-Shafat 102 :
42
Nasaruddin Umar, op.cit, h. 82
20
21 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
“Maka tatkala anak itu sampai (Pada umur sanggup) berusaha bersama bersama-sama dengan Nabi Ibrahim, rahim, Nabi Ibrahim berkata: "Hai anakku, sesunguhnva aku melihat dalam mimpi aku meyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu? Ia menjawab, "Wahai Bapaku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatkanku termasuk orang-orang orang orang ya yang sabar ".(Q.S. Al-Shafat Shafat 102) 102 Sering menjadi perdebatan para ulama berkaitan dengan tema ini adalah uraian tentang siapa sebenarnya yang di `adzabahu' ` pada ayat di atas. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud itu adalah Nabi Ismail as. putra Nabi Ibrahim as. dari Siti Hajar. Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud adalah Nabi Ishaq as, putranya dari Siti Sarah. Pendapat terakhir, menurut Ibnu Katsir dan mufassir lainnya berasal dari israliyat.43 Karena sumber tafsiran ini berasal dari keinginan mengangkat nenek moyang bangsa Yahudi yaitu Ishaq as. Bahkan menurut Ibnu Katsir lagi pendapat mereka itu bertentangan dengan sumber-sumber sumber ahli kitab mereka. Berkaitan dengan pesoalan di atas, dalam tafsirnya mengungkapkan dua kelompok riwayat yang masing-masing masing masing mewakili dua pendapat di atas. Riwayat yang menjelaskan an bahwa yang dimaksud dengan al-dzabih adalah Nabi Ishaq as. diterimanya dari Abi Kuraib, Zaid bin Habilm, al-Hasan al Hasan bin Dinar, dari Ali bin Zaid bin Zad'an, dari al-Ahnaf al bin Qaid dan al-Abbas Abbas bin Abdul Muthalib dan dari Nabi.44
43
Muhammad Nazib ar-Rifa'i, ar Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta, Gema Insani, 2000), jilid. IV, h. 40. 44 Sanad israiliyat yang disandarkan kepada Nabi di atas ditolak oleh para ulama. Menurut Ibnu Katsir sebagaimana ditulis oleh Syu'bah, riwayat itu dha'if, gugur dan tidak dapat dijadikan hujjah
21
22 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
Namun kelemahan-kelamahan kelemahan kelamahan ini tidak dikemukakan oleh ath ath-Thabari,45 bahkan ia menjadikannya pemihakan terhadap israiliyat yang mengatakan yang disembelih adalah Nabi Ishaq a.s, s, meskipun tidak mengomentari sanadnya, ia mengomentari matannya. nnya. Dalam hal ini ia memilih riwayat yang mengatakan yang dimaksud dengan al--dzahib adalah Nabi Ishaq a.s. Ia juga mengatakan akan al al-Qur'an mendukung riwayat itu.46 Anak itulah yang menurutnya kemudian dilihatnya disembelih dalam ketiga mimpinya. "Maka Maka kami memberi kabar gembira kepadanya seorang anak yang sabar" Diantara israiliyat yang mewarnai tafsir ada juga yang sejalan dengan al al-Qur'an, tetapi jumlahnya sangat sedikit sedi dibandingkan dengan israiliyat yat yang bertentangan dengan al-Qur'an. Diantara yang sejalan dengan al-Qur'an al Qur'an adalah israili israiliyat yang berhubungan dengan ayat al-A'raf al 157 yang dikutip oleh Ibnu Katsir, yaitu: "Yaitu orang--orang orang yang mengikuti Rasul, Nabi Ummi yang (namanya) mereka dapati di dalam Taurat dan Injil yang berada di sisi mereka Nabi yang menyuruh mereka mengerjakan perbuatan ma'ruf dan melanggar perbuatan munkar unkar serta menghalalkan bagi mereka segala yang baik ". Ketika menafsirkan ayat ini, ini Ibnu Katsir mengutip israiliyat at yang yang disampaikan ath-Thabari Thabari dari al-Mutsanna al Mutsanna dari Utsman bin Umar dari Fulaih dari Hilal bin Atha bin Yasar. Yasar Ibnu Katsir mengkaitkan israiliyat yat itu dengan pernyataan sebab salah satu rawinya yaitu Hasan bin Dinar, harus ditinggalkan periwayatannya dan gurunya pun, Zaid bin Zad'an, periwayatannya tidak dapat diterima. 45 Rosihan Anwar, op. cit., h. 83 46 Untuk mendukung pendapatnya, ia mengajukan berbagai argumentasi, umpamanya ia berargumentasi bahwa permintaan Nabi Ibrahim as agar dikaruniai putra ketika berpisah dan kaumnya dan hendak hijrah ke Syam bersama isterinya Sarah, terjadi ketika ia belum mengenal Hajar isterinya yang kedua. Setelah peristiwa hijrah itu Tuhan mengabulkan do'anya.
22
23 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
bahwa Imam Bukhari telah meriwayatkan dalam kitab Shahihnya yang diterima dari Muhammad bin Sinan. dari Fulai, dari Hilal bin Ali dengan tambahan redaksinya berbunyi, "dan bagi sahabat-sahabatnya sahabat sahabatnya di pasar, Nabi tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan, tetapi ia senantiasa mempunyai ssifat pemaaf. Keberadaan israiliyat israili itu dalam Shahih Bukhari menunjukan bahwa kaalitas sanadnya Shahih. Shahih Kisah israiliyat banyak ditemukan dalam menjelaskan beberapa kisah dalam al-Qur’an Qur’an seperti komentar tentang Ya’juj dan Ma’juj (Q.S. Al-anbiya’ anbiya’ 21:96), Zulqarnain (Q.S. al-kahfi, kahfi, 18:83)47, Ashabul Kahfi (al-kahfi, kahfi, 18:9), kisah beberapa Nabi dan Firaun,, termasuk kisah penciptaan pencip alam semesta.48 Demikian pula israiliyat israiliyat ada yang memiliki kualifikasi tidak dapat diterima dan tidak pula dapat didustakan kebenarannya (maukuf), contohnya surah an an-Nisa 158 tentang tang kenaikkan Isa al-Masih. al
47
Bagi sebagian kalangan, dalam tafsir ini terdapat ter beberapa riwayat Israiliyat at dan ini dianggap kesalahan. Riwayat itu banyak berasal dari Ka’ab Al-Ahbar, Al Ahbar, Wahhab bin Munabbih, Ibnu Juraij, As AsSudi dan lain-lain. Salah satu contoh beliau menafsirkan surat Al-Kahfi Al Kahfi ayat 94:“Mereka berkata: Hai Zulkarnain, ya’juj dan ma’juj itu perusak di muka bumi.”Ibnu Jarir Al-Thabariy Al Thabariy menyebutkan riwayat dengan isnad yang menyatakan: “Telah menceritakan kepada kami Humaid”; ia berkata:”telah menceritakan kepada kami salamah” ia berkata: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bi Ishaq, shaq, yang berkata, “Telah menceritakan kepada kami salah seorang ahli kitab yang telah masuk Islam, yang suka menceritakan kisah-kisah kisah asing: “dari warisan-warisan warisan cerita yang diperoleh, dikatakan bahwa Zulkarnain termasuk salah seorang penduduk Mesir. Nama ama lengkapnya Mirzaban bin Murdhiyah, bangsa Yunani keturunan Yunann bin Yafits bin Nuh dan seterusnya.” Oleh para muhaqqiq seharusnya Ibnu Jarir tidak menukil riwayat-riwayat riwayat yang belum jelas kesahihannya berkenaan dengan Israiliyyat. Namun, bagaimanapun juga beliau selalu menulis lengkap sanad sanad-sanad riwayat yang dinukilnya,, lihat : Supiana dan M. Karman, Ulumul Quran, (Jakarta:Pustaka Islamika) hh. 206 48 Nasaruddin Umar, Qur’an Untuk Perempuan, Perempuan op.cit, h. 83.
23
24 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
"Tetapi Tetapi (yang sebenarnya) Allah telah mengangkat Isa kepadaNya dan adalah Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana". Masih diperselisihkan apakah yang diserupakan dengannya itu dan kemudian dibunuh oleh orang-orang orang Yahudi hanya satu orang atau semua sahabatn sahabatnya yang ketika kejadian itu berlangsung berada di rumah dengannya. Bila ada uraian tentang hal itu sudah bisa dipastikan bersumber pada israiliyyat. Dalam hal iini athThabari mengutip israiliyat israili itu. Ia mengemukakan dua macam riwayat yang masing-masing masing didukung diduku oleh banyak sanad. Riwayat pertama berasal dan Wahbah bin Munabbih mengatakan yang diserupakan dengan Nabi Isa as adalah seluruh sahabatnya. Ketika memasuki rumah tersebut dan hendak membunuhnya, orang-orang orang Yahudi kebingungan karena seisi rumah itu wajahnya sama, akhirnya mereka membunuh salah seorang sahabatnya, sedang Nabi Isa a..s diangkat ke langit. Riwayat kedua yang berasal dari Qatadah mengatakan bahwa yang diserupakan dengannya adalah salah seorang sahabatnya saja, ketika masuk orang orangorang Yahudi ahudi membunuh orang yang diserupakan itu, sedangkan Nabi Isa as diangkat ke langit. Ath-Thabari Ath Thabari lebih cenderung kepada pendapat Wahab bin Munabbih dengan pertimbangan rasionya lebih mendekati kebenaran, jika salah satu saja yang diserupakan, tentu para sahabatnya sahabatnya yakin yang dibunuh adalah orang yang diserupakan. Sebenarnya mereka merasa kebingungan siapa sebenarnya yang mereka bunuh tersebut.
24
25 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
Sikap kita terhadap israliyat adalah ada beberapa persoalan yang haru harus diperhatikan mengenai Israiliyat Israili terutama bagi para mufassir yang ingin menafsirkan al-Qur’an Qur’an antara lain :49 Pertama mufassir harus berhati berhati-hati dan kritis terhadap israiliyat, israiliyat Kedua. mufassir tidak boleh mengambil riwayat dar ahlul kitab jika sudah ada hadits Nabi yang menjelaskan men al-Qur’an secaraa rinci, Ketiga jika
terjadi
perbedaan
pendapat
dikalangan
mufassir
terdahulu
maka
mencantumkan dan menjelaskan pendapat yang benar dan pendapat yang batil batil, Keempat memahami israiliyat hanya sebatas penjelas bagi dalil-dalil dalil dalil yang masih global. Penafsiran al-Qur’am Qur’am tidak bisa menyelak israiliyat dengan demikian pasti ada dampaknya. Diantara dampak Israiliyat dalam penafsiran Al-Qur Qur’an adalah ; Pertama. Dapat Merusak akidah, akidah kedua. Dapat memberikan gambaran seakan-akan akan agama Islam itu khurafat dan tahayul yang menyesatkan menyesatkan, ketiga. Dapat menghilangkan kepercayaan terhadap ulama’-ulama’ ul ulama’ shalaf yang shaleh baik aik dari kalangan sahabat maupun tabi’in, tabi keempat. Dapat memalingkan perhatian manusia dari maksud diturunkannya Al-Qur’an Al menuju kepada pembahasan yang samasekali tidak berfaedah dan hanya membuang membuang-buang waktu, kelima. Dapat menimbulkan menimbul sikap apriori terhadap hampirr semua tafsir, terutama tafsir masa awal dikalangan sebagian peminat ilmu tafsir.50
49 50
As-syamandi, op.cit, op.cit h 263 Dr. Usman, M.Ag. Ilmu Tafsir. Tafsir (Yogyakarta : Cetakan I. Penerbit Teras 2009), h. 66
25
26 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
KESIMPULAN Israiliyat adalah bentuk kata yang dinisbahkan kepada kata israil, Secara istilah israiliyat adalah kisah dan dongeng yang disusupkan dalam tafsir dan hadits yang asal riwayatnya disandarkan atau bersumber pada Yahudi, Nashrani dan lainnya atau cerita-cerita cerita yang secara se sengaja diselunduplan oleh musuh-musuh musuh Islam ke dalam tafsir dan hadits, yang sama sekali tidak dijumpai dalam sumber sumber-sumber yang sahih. Masuknya israiliyat israiliyat dalam tafsir tidak terlepas dari kondisi sosio cultural masyarakat arab pada zaman jahiliyah. Keberadaan israiliyat dalam tafsir sejak sepeninggal Nabi Muhammad saw. Dimana para sahabat dan tabi’in masih menggunakan kisah-kisah kisah israiliyat baik dari kalangan yahudi dan nasrani dalam penyelesaikan persoalan agama. Adapun tokoh-tokoh tokoh israiliyat dari tabaqah sahabat dan tabiin seperti Abu Hurairah, Abdullah bin Salam, Munabbih dan lain-lain. Israiliyat banyak memberikan pengaruh buruk, sikap teliti yang diperlihatkan oleh para sahabat bat dalam mentransfer. Israiliyat tidak Menjadi perhatian genarasi sesudahnya, dahnya, sehingga banyak israiliyat israiliyat yang Mengandung khurafat dan bertentangan dengan nash mewarnaii kitab tafsir. tafsir Namun kisah israiliyat tidak selamanya negatif dan tidak bisa dijadikan sumber hukum, walaupun demikian kisah israiliyat ada dalam penafsian al-Qur’an. Qur’an. Dengan adanya israiliyat dalam tafsir maka dapat dikatakan kan bahwa penafsiran berkembang, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dan ilmu itu bisa diambil dari mana saja termasuk dari kalangan Yahudi dan Nasrani atau kisah-kisah kisah israiliyat, akan an tetapi sebaliknya yang kontra
26
27 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
dengan israiliyat menganggap israiliyat berdampak negatif terhadap umat Islam dan pemahaman al-Qur’an Qur’an atau tafsir.
DAFTAR PUSTAKA Anwar, Rosihan, Melacak Unsur-unsur Unsur unsur Israilliyyat dalam Tafsir ath ath-Thabari dan Tafsir Ibnu Katsir, Katsir (Bandung : Pustaka Setia, 1999). Al-Awari, Abdullah As--Samandy Abdullah, Dirasah Fi Tanbih Ala Ma Fi Tafsir Min Dakhil Wal Israiliyat, (Kairo: Ushuluddin, 1997). al-Bukhari, Matan n Bukhari, Bukhari (Beirut : Dar al-Fikri, tth) jilid II dan IV. Darmalaksana, Wahyuddin, Hadits Dimata Orientalis : Telaah Atas Pandangan Ignaz Golldziher Dan Josep Schach, (Bandung: Benang Merah Press Press, 2004) adz-Dzahabi, Dzahabi, Muhammad Husain, al-Tafsir wa al-Mufassir, (Mesir Mesir : Dar alKutub wa al-Hadits, Hadits, 1976) 1976 jilid I. _________________, ________________, Penyimpangan dalam Penafsiran al-Qur'an, Qur'an, (Jakarta : Rajawali, 1986).. _________________, al-Israiliyyat al fi Tafsir wa al-Hadits, terjemahan Didin Hafiduddin, (Jakarta Jakarta : PT Litera Antara Nusantara, 1993). al-Hady, Ibnu Husen, Israiliyyat Dalam Tafsir Dan Hadis.. www. Alhasanain.com Izzan, Ahmad, Ulumul Quran; Telaah Tekstualitas dan Kontekstualitas Al Al-Quran, (Bandung, Tafakur, 2009). Khalil, Sayyid Kamal, Dirasah fi al-Qur'an, al (Mesir : Dar al-Ma'rifah, Ma'rifah, 1961 1961).
27
28 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
Madjid, Nurcholis, Islam Agama Agama Peradaban Membangun Makna Dan Relevansi Doktrin Islam Dalam Sejarah, Sejarah (Jakarta : Paramadina, 2000). Rifai, Zainal Hasan, Kisah-kisah Kisah Israiliyyat dalam Penafsiran al-Qur'an Qur'an dalam Belajar Ulumul Qur'an, Qur'an (Jakarta : Lentera Basitama, 1992). ________________, Kisah-kisah Kisah Israiliyyat dalam Penafsiran al-Qur'an Qur'an, dalam Jurnal Hikmah, No. 13, Edisi Zulqaidah, 14141414 Muharrah ar-Rifai, Rifai, Muhammad Nazib, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: Gema Insani, 2000). Supiana dan M. Karman, Ulumul Quran, (Jakarta:Pustaka Islamika) Syadali, Ahmad, dan Ahmad Rofi'i, Ulumul Qur'an I, (Bandung Bandung: Pustaka Setia, 1997). Shihab, M. Quraish, Membumikan al-Qur'an, al (Bandung: Mizan, 1992) Syafe’I, Rachmat, Prof. DR. H. MA. Pengantar Ilmu Tafsir. (Bandung : Pustaka Setia cet I, 2006). Sukardi (editor), Belajar Mudah Ulum Al-Qur’an Al Qur’an Studi Khazanah Ilmu Al Al-Qur’an, (Jakarta : Penerbit Lentera, 2002) Umar, Nasaruddin, Qur’an Untuk Perempuan, Perempuan (Jakarta: JIL 2002). Usman, Dr., M.Ag. Ilmu Tafsir. (Yogyakarta rta : Cetakan I. Penerbit Teras 2009). al-Utsmani, Muhammad Shalih dan Muhammad Nashiruddin al-Bani, al Belajar Mudah Ilmu Tafsir Bersama Utsman Dan Al-Bani, Al terjemahan Farid Qurusy (Jakarta : Pustaka As-Sunah, Sunah, 2005)
28
29 ISSN : 208 88 - 6829 Jurnal Al-IIrfani STAI Darul Kamal NW Kembang kerang Volume 3 No 1 Tahun 2015
Al-Qaththan, Mana’, Mabahits fi Ulum al-Qur’an, Cet. 3 (Riyadh: Mansyurat al al‘Ashr al-Hadits, Hadits, 1393 H/ 1973 M) _____________________, Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an (terj), (Bogor : Pustaka Lentera, 1996)
29