Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
MASALAH ANAK PUTUS SEKOLAH DALAM PROGRAM PENDIDIKAN GRATIS DI DESA RANTAU PANJANG KABUPATEN KAYONG UTARA Oleh: NILLA CRISTYANI NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. 2015. E-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi sosial ekonomi orang tua anak putus sekolah serta ingin mengungkapkan faktor penyebab anak putus sekolah di Desa Rantau Panjang Kabupaten Kayong Utara. Permasalahan mengenai anak putus sekolah ini menjadi menarik untuk diteliti mengingat adanya program pendidikan gratis yang sudah terealisasikan di Desa Rantau Panjang Kabupaten kayong Utara tetapi masih ada anak yang putus sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada lima faktor penyebab anak putus sekolah pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas di Desa Rantau Panjang Kabupaten Kayong Utara. Kondisi sosial ekonomi orang tua menunjukan bahwa beberapa orang tua masih tergolong keluarga pra-sejahtera dan latar belakang pendidikan orang tua yang masih rendah sehingga menyebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. Faktor penyebab anak putus sekolah tersebut diantaranya (1) rendahnya minat anak untuk bersekolah, (2) faktor ekonomi, (3) pergaulan bebas, (4) kurangnya perhatian orang tua, (5) pandangan masyarakat terhadap pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memberikan saran kepada pemerintah daerah untuk perlubekerjasama serta bersosialisasi antarpihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan seperti kepala desa, sekolah, masyarakat dan orang tua/wali siswa untuk mengentaskan anak putus sekolah secara terprogram dan berkelanjutan. Kata Kunci : Anak Putus Sekolah, Program Pendidikan Gratis, Pemerintah Daerah
1 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
SCHOOL DROUPTS IN THE FREE EDUCATION PROGRAM IN RANTAU PANJANG VILLAGE KAYONG UTARA REGENCY By: NILLA CRISTYANI NIM. E11111009 Study Program Sosiatri Science Faculty Of Social And Politics Science Tanjungpura University Pontianak. 2015. E-mail:
[email protected]
Absctarct The research aimed to reveal economic social problem of school dropout parents and to find out factors of school dropouts in Rantau Panjang village, Kayong Utara regency. This problem was interesting to investigate because there has a program for free education and has been implemented in Rantau Panjang village, however there are still children not going to school. Descriptive research using qualitative approach was used as a methodology of the research. The findings showed that there were five factors why there were many dropouts in senior high school level in Rantau Panjang village, Kayong Utara regency. Economic social problem of the parents showed that the parents were still in poor condition and was left behind in education background as a result they did not seem attentive to their children education. The factors causing many dropouts were (1) children’ low motivation to study, (2) economic condition, (3) promiscuity, (4) lack of parents attention, (5) people’s view of education. It is suggested that local government needs to cooperate and socialize with related institution/shakeholders such as village head, schools, communities, and parents to eradicate school dropouts sustainably Key words: school dropouts, free education program, local government
2 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Camat Simpang Hilir yakni, 49,30 km2.
PENDAHULUAN
Sedangkan jumlah penduduk Desa Rantau Pendidikan merupakan salah satu hal
Panjang yakni, 3.862. Kemudian dari pada
sangat
dalam
itu Desa Rantau Panjang terbagi menjadi 8
kehidupan seorang anak. Sebab dengan
dusun yang terpecah dalam 32 RT. sejauh
adanya pendidikan dalam diri seseorang, itu
ini, jumlah anak yang termasuk dalam usia
dapat mengembangkan diri mereka dan
sekolah di Desa rantau Panjang, Kecamatan
mengatasi segala permasalahan yang ada
Simpang Hilir, kabupaten Kayong Utara
dalam dirinya. Karena begitu pentingnya arti
khususnya, yakni ada 745 anak. Diantaranya
pendidikan
membuat
711 anak usia sekolah yang bersekolah, ada
pendidikan tercantum dalam salah satu hak
34 anak usia sekolah yang putus sekolah.
asasi manusia yang harus dipenuhi.
Dan ini menjadi masalah yang dianggap
yang
berperan
bagi
Peran pendidikan
mereka,
negara yang
penting
dalam
dilaksanakan
dunia
serius untuk diteliti karena mengapa masih
oleh
ada anak dengan jumlah tersebut yang putus
pemerintahpun telah diamanatkan dalam
sekolah
Undang-Undang
digratiskan.
Dasar
1945
hasil
padahal
pendidikan
telah
amandemen dalam pasal 31 ayat (1) telah
Dalam pendidikan gratis yang ada di
disebutkan bahwa “setiap warga negara
Kabupaten Kayong Utara ini merupakan
berhak mendapat pendidikan”. Telah jelas
salah satu upaya pemda setempat untuk
bahwa betapa pentingnya arti pendidikan
membantu terlaksananya pendidikan yang
bagi setiap orang. Betapa tidak, dengan
dapat dirasakan sama oleh setiap anak pada
pendidikan maka setiap orang akan dibekali
usia sekolah. Pendidikan gratis ini telah
pengetahuan
sehingga
diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten
berkat pengetahuan itu orang akan mudah
Kayong Utara Nomor 5 tahun 2014 tentang
memahami segala hal dan berfikir lebih
Pendidikan Gratis. Sejalan dengan amanah
rasional dalam menanggapi serta menjalani
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
segala hal yang akan dilakukan.
tentang
yang
berlimpah
Sistem
Pendidikan
Nasional,
Untuk dapat lebih melengkapi tulisan
program pendidikan gratis di Kabupaten
ini, maka akan dijelaskan terlebih dahulu
Kayong Utara di selenggarakan untuk
luas wilayah Desa Rantau Panjang menurut
memberikan pelayanan pendidikan dasar
BPS Kabupaten Kayong Utara dan Kantor
dan menengah yang seluas-luasnya kepada 3
NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
warga negara Indonesia tanpa membedakan
Berdasarkan fokus penelitian di atas,
latar belakang agama, suku, sosial, budaya
maka di buat rumusan masalah sebagai
dan ekonomi. Setiap warga negara usia
berikut : fakor-faktor
belajar wajib berhak mendapat pelayanan
menyebabkan anak usia sekolah di Desa
pendidikan
Rantau Panjang Kabupaten Kayong Utara
yang
tua/walinya
bermutu
dan
berkewajiban
kesempatan
kepada
mendapatkan
memberi
anaknya
pendidikan
orang
dasar
apa saja yang
menjadi putus sekolah ?
untuk
Adapun tujuan dari penelitian ini
dan
adalah Ingin mengungkapkan kondisi sosial
menengah.
ekonomi orang tua mereka sebagai anak usia
Pembangunan dibidang pendidikan
sekolah yang putus sekolah, serta Ingin
merupakan salah satu prioritas utama dalam
mengungkapkan faktor penyebab anak usia
agenda pembangunan nasional. Mengapa
sekolah menjadi putus sekolah.
pembangunan
dibidang
pendidikan
Manfaat
teoritis
dari
adanya
dikatakan menjadi sangat penting, karena
penelitian ini diharapkan dengan adanya
perannya yang sangat signifikan diberbagai
penelitian ini, dapat memberikan manfaat
bidang kehidupan umat manusia. Baik
terhadap perkembangan ilmu baik ilmu
ditinjau dari sisi ekonomi, sosial, politik,
sosial
maupun budaya. Oleh karenanya dikatakan
menambah wawasan pengetahuan dalam
kembali bahwa negara melalui pemerintah
mengaplikasikan
berkewajiban untuk memenuhi hak setiap
selama perkuliahan, juga untuk memenuhi
warga negara dalam memperoleh pendidikan
salah satu syarat dalam mencapai gelar
guna meningkatkan kualitas hidup bangsa
Sarjana Sosial Universitas Tanjungpura.
negara Indonesia.
maupun
ilmu
teori
lainnya.
yang
Serta
diperoleh
Sedangkan manfaat praktis dengan
Agar penelitian ini tidak terlalu luas,
adanya penelitian ini, diharapkan dapat
maka penulis menentukan fokus penelitian
memberikan manfaat dengan penerapan
hanya
yang
teori di kehidupan nyata baik oleh peneliti,
menyebabkan anak putus sekolah pada
pemerintah maupun masyarakat umum.
tingkat Sekolah Menengah Atas di Desa
Dapat
Rantau Panjang Kabupaten Kayong Utara
pengetahuan bagi siapa saja yang membaca
sementara
penelitian ini. Serta dapat menjadi masukan
pada
apa
saja
pendidikan
di
faktor
sana
telah
digratiskan.
memberi
pemahaman
dan
bagi pemerintah setempat untuk dapat untuk 4
NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menangani masalah putus sekolah sehingga
studinya ke jenjang pendidikan berikutnya.
dapat meningkatkan kualitas pendidikan
Dalam hal ini berarti putus sekolah itu
anak di Kabupaten Kayong Utara.
ditujukan kepada seseorang dalam usia sekolah atau peserta didik yang pernah bersekolah namun berhenti
atau tidak
melanjutkan pendidikan lagi baik disengaja
TINJAUAN PUSTAKA
maupun tidak. Dalam
Kamus
Bahasa
Oleh karenanya masalah pemerataan
Indonesia Pusat Bahasa, masalah di artikan
pendidikan bagi setiap anak dianggap
sebagai sesuatu yang ada dalam diri
menjadi sangat penting. Sehingga dengan
seseorang;
Dalam
pendidikan yang ia miliki, maka seorang
pendidikan, masalah dapat diartikan sebagai
anak akan dapat mengikuti perkembangan
persoalan/masalah
kemajuan dari berbagai media massa.
soal;
Besar
persoalan.
tidak
menentu
yang
tengah dihadapi oleh dunia pendidikan.
Sehingga mereka tidak merasa terbelakang
Dalam penelitian ini, penulis akan
dan jadi penghambat pembangunan.
meneliti bagaimana persoalan atau masalah
Dalam
Kamus
Besar
yang tengah dihadapi oleh dunia pendidikan,
Indonesia,
salah satunya adalah persoalan anak putus
pengubahan sikap dan tata laku seseorang
sekolah. Putus sekolah sebenarnya bukan
atau
hanya disebabkan oleh lembaga pendidikan
mendewasakan
(sekolah), namun juga banyak anak yang
pengajaran dan pelatihan; proses, cara,
putus sekolah dikarenakan keinginannya
perbuatan mendidik. Ki Hajar Dewantara
sendiri
(dalam
atau
karenanya,
kondisi
keluarga.
permasalahan
ini
Oleh
dianggap
menarik untuk diteliti.
bahwa
kelompok
yaitu
proses
orang
dalam
usaha
manusia
melalui
upaya
Bernadib,
1996)
mengartikan
pendidikan pada hakikatnya bertujuan agar subjek didik menjadi insan yang bebas
Gunawan dalam Andreas (2013:7), mengatakan
pendidikan
Bahasa
putus
sekolah
merdeka.
Bebas
merdeka
berarti
kepribadian, dewasa, berpendirian tanpa
merupakan predikat yang diberikan kepada
adanya
mantan peserta didik yang tidak mampu
pendidikannya,
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan,
Bernadib juga mengatakan, dalam sosiologi
sehingga
pendidikan ditandai oleh interaksi manusia.
tidak
dapat
menyelesaikan
tekanan
dari dan
luar tanggung
termasuk jawab.
5 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Menurut Undang-Undang Nomor 20
sering menjadi objek pembahasan yang
tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar
berbeda.
dan terencana untuk mewujudkan suasana
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sosial_ekonom
belajar dan proses pembelajaran agar peserta
i). Sosial ekonomi adalah kaitannya dengan
didik secara aktif mengembangkan potensi
kondisi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
bermasyarakat yang saling berinteraksi satu
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
sama
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
bagaimana
yang diperlukan dirinya.
pemenuhan kebutuhannya.
Menurut Haryono dalam Parwadi (2013:38),
pembangunan
lain
dalam
sedangkan upaya
kehidupan
ekonomi
masyarakat
yakni
terhadap
Ada beberapa faktor yang dapat
suatu
mempengaruhi seorang anak menjadi putus
proses perubahan yang direncanakan untuk
sekolah. Menurut Prihatin (dalam Dewi,
mencapai tujuan yang lebih baik bagi
Zukhri dan Dunia, 2014) ada enam faktor
masyarakat, dan dilakukan dengan norma-
yang menyebabkan anak menjadi putus
norma
seoklah.
atau
nilai-nilai
adalah
sosial
tertentu.
Istilah
Diantaranya
:
(1)
faktor
pembangunan sangat popular dibarbagai
ekonomi;Faktor ekonomi keluarga amat
kalangan baik yang berada di bawah
sangat
naungan perencana pembangunan itu sendiri
ditempuh oleh seorang anak. Bagaimana
seperti badan pemerintahan birokrat sampai
tidak, dengan minimnya penghasilan orang
pada
(2006:40)
tua dengan mata pencaharian serabutan,
mengatakan, pada dasarnya setiap konsep
belum lagi jumlah anak atau tanggungan
pembangunan masyarakat mengandung tiga
keluarga maka membuat kebutuhan rumah
unsur pokok yang disebut sebagai konsep
tangga menjadi pas-pasan tidak cukup untuk
dasar yakni proses perubahan, mobilisasi
memenuhi kebutuhan sekolah seorang anak.
sumber daya dan pengembangan kapasitas
Oleh karenanya banyak anak yang berhenti
masyarakat.
sekolah atau putus sekolah karena faktor
masyarakat.
Soetomo
mempengaruhi
pendidikan
yang
Sosial ekonomi adalah kedudukan
ekonomi keluarga tersebut, (2) kurangnya
atau posisi seseorang dalam kelompok
perhatian orang tua; Perhatian orang tua
masyarakat yang ditentukan oleh jenis
terhadap tumbuh kembang anak sangat
aktivitas
dibutuhkan. Dan juga telah kita ketahui
ekonomi,
pendidikan
serta
pedapatan. Dalam pembahasannya, sosial
bahwa
keluarga
merupakan
lembaga 6
NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pendidikan pertama yang diperoleh seorang
menjadi minder juga akhirnya menjadi
anak. Dalam keluarga orang tua akan selalu
malas sekolah dan berujung dengan berhenti
membimbing,
pengajaran,
sekolah atau putus sekolah, (5) faktor
membina seorang anak sebelum mereka
budaya; Faktor budaya di sini di artikan
beradaptasi di lingkungan masyarakat luar.
sebagai
Oleh karenanya tidak heran jika banyak
pendidikan. Anak perempuan yang terutama
anak yang putus sekolah dikarenakan kurang
sering menjadi ibarat bagi pemaknaan
mendapat perhatian dari orang tua mereka.
perkataan masyarakat. Misalnya, sering kita
Perceraian orang tua atau yang lebih dikenal
dengar orang mengatakan bahwa anak
dengan broken homejuga sering menjadi
perempuan meskipun sekolah tinggi mereka
penyebab anak kurang mendapat perhatian
juga akan bekerja di dapur sebagai ibu
dari orang tuanya sehingga ia memutuskan
rumah tangga. Oleh karenanya banyak anak
jalannya sendiri untuk berhenti sekolah, (3)
khususnya anak perempuan yang mulai
fasilitas belajar yang kurang memadai;
minder dengan dunia pendidikan disebabkan
Suatu pendidikan yang ditempuh seorang
perkataan yang ia dengar seperti itu, (6)
anak tidak bila tidak tersedia fasilitas belajar
faktor lokasi atau letak sekolah; Jarak
yang dibutuhkan oleh seorang anak. Sebab
sekolah
fasilitas belajar dapat mendorong semangat
transportasi juga kondisi jalan yang kurang
belajar anak. Apabila fasilitas belajar untuk
memungkinkan
anak tidak terpenuhi maka anak akan
penyebab mengapa anak menjadi putus
menjadi
menerima
sekolah. Seorang anak akan mengalami rasa
pelajaran. Fasilitas tersebut antaranya : buku
bosan ketika setiap hari harus menghadapi
bacaan yang berkaitan dengan pelajaran dan
hal-hal tersebut untuk dapat mencapai
pendidikan anak, papan tulis yang dipakai
sekolah mereka. Oleh karenanya banyak
seorang
anak yang mengeluh dan memutuskan untuk
memberi
kesulitan
guru
untuk
dalam
memudahkannya
menyampaikan materi maupun mencatat apapun yang diperlukan dalam proses
anggapan
yang
jauh
masyarakat
dengan
merupakan
tantang
kurangnya
salah
satu
berhenti sekolah. Keseluruhan
faktor
yang
telah
belajar mengajar, (4) rendahnya minat anak
disebutkan di atas saling berhubungan satu
untuk bersekolah; Kurangnya minta belajar
dengan yang lain. Antara kondisi sosial
anak atau motivasi diri yang kurang akan
ekonomi keluarga dan kurangnya perhatian
dengan mudah membuat seorang anak
orang tua dapat menjadi penyebab mengapa 7
NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
seorang anak memilih untuk berhenti dari
saja penyebab anak putus sekolah usia
sekolah formalnya. Begitu juga antara faktor
pendidikan dasar di Kecamatan Gerokgak
lokasi atau letak sekolah dengan fasilitas
Tahun 2012/2013? (2) faktor apa yang
belajar di sekolah yang kurang memadai
paling
dapat memicu seorang anak menjadi putus
sekolah usia dasar di Kecamatan Gerokgak
sekolah.
Tahun 2012/2013? Adapun metode dalam
Menurut
Bachtiar
(2010),
dominan
penyebab
anak
putus
fakta
penelitian ini yakni metode kuantitatif
sosial merupakan cara bertindak dan cara
dengan menggunakan data berupa angka-
merasa. Untuk menguji apakah bahan-bahan
angka yang dapat dihitung dengan satuan
tertentu harus digolongkan sebagai fakta
ukur.
sosial, maka kriterianya adalah apakah
Namun berbeda dengan penelitian
bahan-bahan tersebut mampu memberikan
yang dilakukan sekarang, karena peneliti
pengendali atas individu. Dalam masalah
tidak akan menggunakan metode kuantitatif
anak putus sekolah di Desa Rantau Panjang
dalam penelitiannya. Dalam penelitian yang
Kabupaten
penulis
akan dilakukan nantinya peneliti akan
mencoba menguraikan bagaimana mengenai
menggunkan metode penelitian kualitatif
fakta yang ada dilapangan. Hal itu tentunya
dengan bentuk deskriptif. Yakni dengan
dinilai berdasarkan pada bagaimana cara
menggambarkan keseluruhan masalah yang
bertindak
seseorang
mengakibatkan anak putus sekolah dengan
terhadap pentingnya pendidikan. Apabila
adanya gagasan program pendidikan gratis
orang tersebut sudah merasa pendidikan itu
di Desa Rantau Panjang Kabupaten Kayong
penting, maka kecil kemungkinan terjadi
Utara. Namun gambaran menganai faktor-
masalah putus sekolah ini.
faktor apa saja yang menyebabkannya,
Kayong
dan
cara
Utara
ini,
merasa
Berdasarkan jurnal oleh Ni Ayu Krisna Dewi, Anjuman Zukhri, I Ketut Dunia Vol: 4 No: 1 Tahun 2014 dengan
penulis mengambil dari jurnal tersebut di atas. Sebab sejauh ini belum ada hasil
judul Analisis Faktor-Faktor Penyebab Anak
penelitian
yang
Putus Sekolah Usia Pendidikan Dasar di
Masalah
Kecamatan Gerokgak Tahun 2012/2013
Program Pendidikan Gratis di Desa Rantau
(http://wordskripsi.blogspot.com), mengkaji
Panjang Kabupaten Kayong Utara. Sehingga
tentang permasalahan (1) faktor-fakor apa
penelitian ini belum memiliki perbandingan
Anak
menunjukan Putus
Sekolah
adanya dalam
8 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
beberapa
hasil
dapat
yaitu penelitian dilakukan dengan cara
ini.
mencari teori, konsep dan definisi yang
Meskipun sudah ada program pendidikan
berhubungan dengan masalah penelitian. 2)
gratis yang telah dijalankan oleh beberapa
Pra
kabupaten dalam lingkup pemerintahan
memastikan bahwa masalah yang diteliti
daerah.
secara empiris ada dilokasi penelitian. 3)
dibandingkan
penelitian dengan
yang
penelitian
Penelitian
(Pra
Research),
yaitu
Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu mengumpulkan data primer dan sekunder pada masyarakat dalam rangka menjawab
METODE PENELITIAN
masalah penelitian. Paradigma penelitian ini menggunakan
Subjek
atau
informan
dalam
paradigma (sudut pandang) kualitatif dengan
penelitian ini terdiri dari informan pangkal
jenis penelitian deskriptif, yaitu dengan cara
dan informan kunci. 1). Informan pangkal
menggambarkan dan menerangkan berbagai
dalam penelitian ini yakni mereka yang
komponen tentang situasi sosial, suatu objek
memiliki
dan subjek penelitian. Dipilihnya penelitian
masalah yang akan diangkat yakni putus
deskriptif
hendak
sekolah. Dengan demikian maka informan
mendeskripsikan atau menguraikan masalah
pangkalnya adalah :Kepala Desa Rantau
anak putus sekolah di Desa Rantau Panjang
Panjang Kabupaten Kayong Utara, Kepala
Kabupaten Kayong Utara dalam program
Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan
pendidikan gratis yang telah dilaksanakan
Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara,
oleh pemerintah Kabupaten Kayong Utara.
dan Kepala Sekolah Menengah Atas 3
karena
peneliti
pengetahuan
luas
mengenai
Menurut Taylor dan Bogdan (dalam
Simpang Hilir. 2) Informan Kuncidalam
Suyanto, 2010:166) penelitian kualitatif
penelitian ini yaitu mereka yang terkait
adalah penelitian yang menghasilkan data
dengan masalah yang akan dibahas serta
deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun
yang memiliki keterkaitan dengan masalah
tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati
putus sekolah, yaitu : Anak usia sekolah
dari orang-orang yang diteliti..
yang putus sekolah di Desa Rantau Panjang
Langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam penelitian ini antara lain : 1)
Kabupaten Kayong Utara, Orang tua anak yang putus sekolah tersebut.
Penelitian Kepustakaan (Library Research), 9 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sugiyono (2013:222) mengatakan dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument
atau
alat
penelitian
adalah
penunjang dalam memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian. Miles
dan
(dalam
menyebutkan
teknik
peneliti itu sendiri. Oleh karenanya peneliti
Sugiyono,
harus dapat menetapkan fokus penelitian,
analisis data menggunakan analisis model
memilih informan sebagai sumber data,
interaktif dan berlangsung secara terus
melakukan
menilai
menerus sampai tuntas, sehingga datanya
kualitas data, analisis data, menafsirkan data
sudah jenuh. Aktifitas analisis data yaitu
dan membuat kesimpulan atas temuannya.
melalui tiga komponen diantaranya: 1)
pengumpulan
data,
Menurut Sugiyono (2013:225) dalam
Reduksi
2013)
Huberman
data
yaitu
proses
pemilihan,
penelitian kualitatif teknik pengumpulan
pemusatan perhatian pad penyederhanaan,
data
observasi,
pengabstrakan dan transformasi data “kasar”
wawancara dan dokumentasi. (1) Observasi
yang mucul dri catatan yang tertulis di
lapangan,
lapangan.
lebih
banyak
yaitu
pada
melakukan
observasi
2)
Penyajian
yaitu
tersusun
yang
langsung kelapangan dengan melaksanakan
sekumpulan
pengamatan
secara
memberi kemungkinan adanya penarikan
sistematik terhadap gejala yang tampak pada
kesimpulan dan pengembilan tindakan. 3)
objek
Verifikasi/kesimpulan data yaitu membuat
dan
pencatatan
penelitian.
Peneliti
langsung
informasi
data
melakukan pengamatan terhadap pendidikan
kesimpulan
gratis di Kabupaten Kayong Utara. (2)
dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan
Wawancara yakni, pertanyaan mendalam
dari permasalahan penelitian.
dan
terbuka
dilakukan
adalah
secara
wawancara informal.
dari
data
yang
telah
yang
Dalam penelitian ini, keabsahan data
Peneliti
dilakukan dengan menggunakan metode
melakukan wawancara terhadap informan
triangulasi
yang telah ditentukan diatas, berpedoman
metode triangulasi sebagai teknik untuk
kepada aspek-aspek penelitian yang telah
memeriksa
diformat didalam pedoman wawancara. (3)
(2013:273) mengatakan triangulasi sebagai
Dokumentasi dilakukan dengan mendatangi
pengecekan data dari berbagai sumber
Kantor
dengan berbagai cara dan berbagai waktu,
Kepala
Desa
Rantau
Panjang,
Internet dan Perpustakaan. Dokumen ini
data.
Peneliti
keabsahan
menggunakan
data.
Sugiyono
maka demikian terdapat triangulasi sumber.
digunakan sebagai catatan tambahan dan 10 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
digratiskan. Terlebih lagi jenjang pendidikan
PEMBAHASAN Desa Rantau Panjang merupakan
yang mereka tinggalkan tersebut sudah
salah satu desa yang terdapat di Kecamatan
hampir mendekati terselesaikannya program
Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara.
wajib
Desa Rantau Panjang berada pada 01º10’00”
pemerintah.
LS-01º08’00” LS dan 109º56’00” BT-
dipaparkan di atas
110º09’00” BT. Menurut Badan Pusat
seorang anak dalam usia sekolah menjadi
Statistika Kabupaten Kayong Utara, Desa
putus
Rantau Panjang memiliki luas (km2) yakni
Menengah Atas tentu penyebabnya sangat
49,30 km2 dengan jumlah penduduk di
beragam dan hal tersebut sesuai dengan
Tahun 2014 yakni 4.190 jiwa.
kondisi sosial yang dialami oleh seorang
Angka anak putus sekolah di Desa Rantau
Panajng
ini
menjadi
lebih
mengkhawatirkan lagi apabila dilihat pada anak usia sekolah yang putus sekolah yang
anak
Menengah
Dari
sekolah
yang
belas jumlah
tahun
dari
yang
telah
berbagai penyebab
pada
jenjang
memutuskan
Sekolah
dirinya
tidak
A. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Anak Putus Sekolah Latar belakang pendidikan orang tua
Mengapa
yang masih rendah sangat mempengaruhi
demikian ?karena pada tingkat ini anak usia
pendidikan bagi anaknya pula. Kenyataan
sekolah yang telah memutuskan dirinya
yang terjadi bahwa tingkat pendidikan orang
untuk tidak lagi melanjutkan pendidikan itu
tua anak yang putus sekolah tersebut
sangat disayangkan sebab pendidikan yang
memang
harus mereka tempuh tidak akan lama lagi
sekolah dasar saja. Bahkan ada sebagian
untuk dapat memenuhi wajib belajar dua
orang tua mereka yang tidak mengenyam
belas tahun seperti yang telah ditetapkan
pendidikan. Hal ini tentunya berpengaruh
pemerintah.
pada
Pada
usia
Atas).
dua
melanjutkan pendidikan lagi.
berada pada jenjang pendidikan SMA (Sekolah
belajar
mereka
yang
masih
pikir
orang
berpendidikan
tua
terhadap
Kondisi sosial ekonomi orang tua
dengan
sengaja
anak putus sekolah menunjukan bahwa ada
berhenti
sekolah.
kaitannya dengan tingkat pendidikan, jenis
Apalagi di Desa Rantau Panjang tepatnya di
pekerjaan dan penghasilan orang tua anak
Kabupaten Kayong Utara pendidikan telah
yang
memutuskan
mereka
pola
hanya
pendidikan anak.
terbilang muda tentunya sangat disayangkan mengapa
rata-rata
untuk
putus
sekolah
tersebut.
Tingkat 11
NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pendidikan dan penghasilan menjadi sangat
yang harus mencukupi kebutuhan penunjang
penting mengingat bahwa kedua unsur
sekolah anak demi kelancaran proses belajar
tersebut saling berhubungan untuk dapat
mengajar.
membentuk aktivitas ekonomi yang baik.
B. Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah Di
Meskipun tidak selamanya pendidikan akan
Desa Rantau Panjang kabupaten kayong
menentukan penghasilan yang akan diterima
Utara
seseorang.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat
Tingkat pendidikan orang tua anak putus
sekolah
mempengaruhi
ini jenis
memang pekerjaan
beberapa faktor yang menjadi penyebab
benar
anak di Desa Rantau Panjang pada tingkat
mereka.
Sekolah Menengah Atas menjadi putus
Pekerjaan yang digeluti oleh orang tua anak
sekolah, diantaranya :
putus sekolah ini diantaranya sebagai petani
1. Rendahnya minat anak untuk bersekolah
dan nelayan. Hal tersebut mendominasi
Sejauh yang dirasakan pada anak
dikarenakan
memang
kedua
mata
putus sekolah yang terdapat di Desa Rantau
pencaharian
tersebut
menjadi
mata
Panjang Kabupaten Kayong Utara yang
pencaharian tetap masyarakat di Desa
memutuskan berhenti bersekolah karena
Rantau Panjang. Namun ada beberapa orang
minat yang dimiliki berkurang timbul dari
tua anak yang bekerja sebagai pedagang
adanya semangat atau dorongan dalam diri
sembako.
sendiri
ingin
bersekolah
yang
sudah
Tingkat penghasilan orang tua anak
berkurang pula. Beberapa anak tidak ingin
putus sekolah tersebutpun dapat dikatakan
memaksakan dirinya untuk melanjutkan
rata-rata ± 1.000.000;/bulan. Dilihat dari
sekolah lagi meskipun mereka menyadari
tingakt pendapatan yang diterima maka
bahwa pendidikan untuk sekolah mereka
dapat dikatakan bahwa orang tua anak putus
telah digratiskan oleh pemerintah daerah
sekolah masih tergolong masyarakat pra
setempat.
sejahtera.
Hal
sangat
Dengan berkurangnya minat pada
mempengaruhi kondisi keluarga mereka.
anak inilah membuat mereka tidak lagi
Oleh
yang
patuh terhadap peraturan yang telah dibuat
mengatakan bahwa meskipun pendidikan
oleh pihak sekolah dan juga sering tidak
sudah digratiskan namun uang jajan anak
mengikuti proses belajar mengajar, sehingga
tidak digartiskan maka tentunya orang tua
perlahan anak tersebut mulai meninggalkan
karenanya
ini
ada
tentunya
orang
tua
12 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
sekolah atau memutuskan untuk berhenti
Simpang Hilir
bersekolah. 2. Faktor ekonomi
3. Kurangnya perhatian orang tua
Rendahnya ekonomi yang dimiliki
Kurangnya perhatian dari orang tua
sebuah keluarga tentu sangat mempengaruhi
terhadap anak-anaknya tentu mempengaruhi
perkembangan sekolah anak. Bagaimana
sekolah anak. Anak yang tidak mendapat
tidak, dengan ekonomi yang serba pas-pasan
kasih sayang dari orang tuanya tentu akan
tentunya orang tua merasa kebingungan
membuat anak tersebut berpikir bahwa
untuk
orang tuanya
mengatur
keuangannya
tersebut
belum
mampu memberi
sehingga biaya pendukung anak sekolah
perhatian lebih terhadapnya seperti yang
seperti uang jajan menjadi terbengkalai.
dirasakan oleh teman-teman lainnya. Selain
Tidak jarang anak yang mengalami
itu
kasih
sayang
orang
tua
tentunya
kondisi demikian tentunya mulai berpikir
mempengaruhi psikis atau perkembangan
bagaimana
pemenuhan
anak. Orang tua yang kurang memberikan
terhadap uang jajannya bisa terpenuhi
perhatiannya terhadap anak maka secara
meskipun harus bekerja sendiri. Inilah yang
langsung
kemudian menjadi gambaran bagaimana
perkembangan anak terutama pada bidang
anak yang sudah bekerja tentu lebih
sekolah.
caranya
agar
juga
tidak
menghiraukan
mengedepannkan pekerjaannya dibanding
Inilah yang dikatakan bagaimana
sekolah. Tentulah sekolah yang tengah
anak yang merasa tidak diperhatikan oleh
dihadapi
kali
orang tuanya sangat mudah mengambil
pekerjaan.
keputusan karena tidak ada pihak yang akan
anak
ditinggalkan
tersebut
hanya
sering
karena
Berikut adalah data ekonomi orang tua siswa
mempertimbangkannya
terlebih
lagi
berdasarkan laporan bulanan SMAN 3
mengharapkan pertimbangan orang tua, itu dianggap tidak penting. Karena toh selama
Ekonomi Orang Tua Siswa
Jumlah Siswa
ini mereka menjalani segala kehidupan
Dalam Kelas
sendiri tanpa adanya dukungan atau kasih
X
XI
XII
sayang dari orang tua.
Pra-Sejahtera 1 (Miskin)
15
11
15
4. Pandangan
Menengah dan Sejahtera
94
86
84
Total
109
97
99
masyarakat
terhadap
pendidikan
13 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pada sebagian
Desa
Pergaulan bebas yang sejauh ini
bahwa
sudah menyebar luas kesemua kalangan
terhadap
terutama para remaja yang memiliki usia
perkembangan seorang anak. Banyak juga
labil sehingga mudah terpengaruh dan pada
diantaranya anak yang tidak bersekolah tapi
akhirnya terjerumus kedalamnya. Pergaulan
mendapatkan
layak.
antar teman sebaya yang banyak disalah
Mereka menganggap banyak pendidikan
artikan oleh sebagaian anak maka akan
anak tentu tidak mempengaruhi kehidupan
membuat anak tersebut lupa terhadap jati
anak ke depannya. Apakah anak itu akan
dirinya sendiri.
Rantau
Panjang
pendidikan
tidak
masyarakat
menganggap berpengaruh
pendidikan
yang
menjadi baik, buruk, miskin atau kaya itu tergantung dari anak itu sendiri.
Selanjutnya,
Kepala
Bidang
Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan
Adapula tanggapan masyarakat yang
Kabupaten
Kayong
bahwa
meskipun
toh
disetiap sekolah yang terdapat di Kabupaten
nantinya akan bekerja di dapur mengurus
Kayong Utara dianggap sudah terpenuhi.
segala pekerjaan rumah tangga. Sehingga
Terlebih daerah yang mudah dijangkau
masyarakat berpikir bahwa anak perempuan
seperti Desa Rantau Panjang. Selain itu,
tentunya harus lebih pandaibekerja rumah
peranan
tangga daripada bersekolah yang hanya
Kayong Utara terhadap pendidikan dapat
membuang waktu.
terlihat dengan adanya :
5. Pergaulan Bebas
1. Pemberian akses pendidikan
tinggi-tinggi
minimal
mengatakan
mengatakan bahwa bagi anak perempuan bersekolah
standar
Utara
pemerintah
untuk
daerah
sarana
Kabupaten
Pergaulan bebas merupakan satu-
Mengenai akses yang di maksudkan
satunya faktor lain yang ditemukan penulis
yakni bagaimana pembangunan gedung
sebagai faktor yang mendominasi terjadinya
sekolah yang dianggap layak seperti atap
putus sekolah bagi kalangan anak usia
sekolah tidak lagi bocor, ruangan kelas
sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas di
mencukupi, ruang kepala sekolah, ruang
Desa Rantau Panjang. Pergaulan bebas yang
guru, ruang laboratorium Ilmu Pengetahuan
lebih sering diakukan oleh remaja ini, yakni
Alam (IPA), laboratorium komputer, dan
suatu
lain sebagainya
perbuatan
yang
melanggar
dan
menyimpang dari norma dan aturan yang
2. Peningkatan mutu pendidikan
dilakukan oleh remaja. 14 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Peningkatan
mutu
pendidikan
dalam perannya menangani masalah anak
tersebut yakni melalui kualitas tenaga
putus sekolah tersebut. Diantaranya :
pengajar atau guru dalam mengajar yang
1. Tidak menekankan pada kehadiran siswa
mana kualitas yang dimaksudkan itu adalah
di kelas,
pengajaran seorang guru sesuai dengan
2. Mendatangi kediaman siswa,
bidangnya.
Selain
itu
3. Mencarikan solusi agar siswa tersebut
penunjang
untuk
meningkatkan
sebagai
sarana mutu
pendidikan di sekolah yaitu dengan adanya perpustakaan
sekolah,
laboraturium
tetap dapat bersekolah, dan 4. Terus memberikan motivasi agar siswa tersebut tetap bersekolah.
komputer, laboraturium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), perlengkapan olahraga di sekolah,
dan
lain
sebagainya
yang
KESIMPULAN DAN SARAN
menyangkut peningkatan mutu pendidikan. 3. Pemberian pelayanan pendidikan Begitu
pula
dengan
pelayanan
Berdasarkan hasil uraian di atas penulis telah menyajikan hasil penulisan dan
pendidikan yang ada di sekolah menjadi
pembahasan,
kewajiban yang diemban oleh seorang guru.
sebagai berikut :
Bagaimana teknik mengajar guru terhadap
1. Kondisi sosial ekonomi orang tua anak
siswa harus melalui teknik pengajaran yang
maka
dapat
disimpulkan
putus sekolah
mudah dipahami oleh seluruh siswa, karena
Menunjukan bahwa ada kaitannya
hal tersebut tentunya mempengaruhi output
dengan tingkat pendidikan, jenis pekerjaan
pada siswanya kelak. Dengan pemberian
dan penghasilan orang tua anak yang putus
pelayanan pendidikan secara maksimal yang
sekolah tersebut.Tingkat pendidikan orang
dilakukan oleh seorang guru pada saat
tua anak putus sekolah ini memang benar
mengajar di kelas maka akan berdampak
mempengaruhi jenis pekerjaan mereka.
baik pula pada perkembangan siswa.
Pekerjaan yang digeluti oleh orang
Selain peranan pemerintah daerah
tua anak putus sekolah ini diantaranya
melalui Dinas Pendidikan dalam upaya
sebagai petani dan nelayan. Hal tersebut
menangani anak putus sekolah di Desa
mendominasi dikarenakan memang kedua
Rantau Panjang, ada pula upaya dari pihak
mata pencaharian tersebut menjadi mata
sekolah yakni SMAN 3 Simpang Hilir
pencaharian tetap masyarakat di Desa 15
NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Rantau Panjang. Namun ada beberapa orang
d. Kurangnya perhatian orang tua, ini
tua anak yang bekerja sebagai pedagang
mengenai
peran
orang
sembako.
mendidik
anak
di
rumah
karena
juga
anak
sangat
Tingkat penghasilan orang tua anak
bagaimanapun
tua
dalam
putus sekolah tersebutpun dapat dikatakan
memerlukan kasih sayang, perhatian,
rata-rata ± 1.000.000;/bulan. Dilihat dari
semanagat, serta dorongan agar tetap
tingakt pendapatan yang diterima maka
bersekolah.
dapat dikatakan bahwa orang tua anak putus
e. Pandangan
masyarakat
terhadap
sekolah masih tergolong masyarakat pra
pendidikan, hal ini berkaitan dengan
sejahtera.
opini masyarakat terhadap pendidikan
2. Mengenai fakor penyebab anak putus
yang menilai bahwa sekolah tinggi-
sekolah antara lain
tinggipun akan berakhir di dapur.
a. Rendahnya minat anak untuk bersekolah,
Dari
keseluruhan
faktor
yang
ini menyangkut masalah motivasi anak
disebutkan di atas, faktor yang sangat
yang sudah
mendominasi yaitu faktor rendahnya minat
berkurang dalam hal
pendidikan dan membuat anak tersebut
anak untuk bersekolah. Padahal
lebih memilih untuk berhenti bersekolah.
semangat untuk bersekolah tersebut ada,
b. Faktor
ekonomi,
permasalahan
hal
ini
dalam
bila
mengenai
maka kendala apapun yang menyangkut
pembiayaan
dengan pendidikan anak di sekolah dapat
pemenuhan kebutuhan sekolah anak yang
dikalahkan
terkadang masih belum dapat terpenuhi,
prioritas. Oleh karenanya permasalahan
sehingga
yang menyangkut rendahnya minat anak
anak
8 1
terpaksa
berhenti
bersekolah c. Pergaulan bebas, ini berkaitan dengan
dan
tidak
menjadi
sebuah
untuk bersekolah harus dihilangkan karena 8
itu sama saja berakhir pada kebodohan. 2
lingkungan tempat tinggal serta tempat
3. Upaya pemerintah dalam menangani
anak bergaul. Banyak anak terjerumus
anak putus sekolah di Desa Rantau
dalam pergaulan bebas yang tidak dapat
Panjang
menjaga pergaulannya terhadap lawan
a. Pemberian akses pendidikan, berkaitan
jenis. Dan anak inilah yang kemudian
dengan akses jalan menuju sekolah yang
selalu mengakhiri sekolah karena sudah
kini semakin membaik dan terjangkau,
terlanjur hamil.
sekolah yang sudah memiliki kelayakan 16
NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
7 6
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
standar yakni ruang kelas, ruang guru,
anak tersebut tetap mau melanjutkan
perpustakaan,
sekolahnya.
dan
lainnya
yang
berkenaan dengan penunjang proses belajar mengajar siswa. b. Peningkatan bagaimana
d. Terus memberikan motivasi agar siswa tersebut tetap bersekolah, selain motivasi
mutu
pendidikan,
kualitas
seorang
siswa
yang didapatkan dari orang tua di rumah, tentunya
anak
juga
harus
selalu
tentunya dipengaruhi dengan kualitas
mendapat motivasi dari guru di sekolah
tenaga
penyampaia
agar ia tetap semangat untuk bersekolah
nmateri di kelas. Oleh karenanya saat ini
agar nantinya tidak menjadi anak putus
komposisi pengajaran guru di kelas
sekolah.
pengajar
dalam
terfokus pada bidangnya saja. c. Pemberian
Dari kesimpulan di atas maka saran
pelayanan
tentang
pendidikan, hal ini mengenai bagaimana
atau harapan penulis ke depannya ialah : 1. Orang tua diharapkan selalu mengontrol
pengajaran yang diberikan guru terhadap
perkembangan
anak,
khususnya
siswa di kelas sehingga mudah dipahami
perkembangan anak terhadap pendidikan
oleh siswa.
di sekolah. Selain itu orang tua juga
4. Upaya pihak sekolah dalam menangani
harus selalu memberikan pengawasan
anak putus sekolah di Desa Rantau
terhadap pergaulan anak agar tidak
Panjang
mudah terjerumus ke dalam pergaulan
a. Tidak
menekankan
pada
kehadiran
bebas yang menyesatkan.
siswa, secara keseluruhan siswa tidak di
2. Guru sebagai orang tua siswa di sekolah
tekankan pada maksimal kehadiran di
diharapkan untuk membantu melihat
kelas namun tetap memacu anak untuk
lebih jauh mengenai kebutuhan siswa
tetap bersekolah.
seperti
kebutuhan
dapat
dibantu
b. Mendatangi
kediaman
sekolah
langsung
kendala
yang
siswa,
menanyakan
dhadapi
agar
pihak
ekonominya dalam
agar
mencari
apa
penyelesaiannya. Dengan memberikan
dapat
modal usaha kecil untuk dapat di
diberikan solusinya. c. Mencarikan solusi agar siswa yang bersangkutan tetap dapat bersekolah,
kembangkan oleh siswa tersebut serta dapat
pula
dengan
memberikan
keterampilan diluar pelajaran kelas yang
pihak sekolah memberikan solusi agar 17 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
7 7
8 3
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
nantinya dapat dikembangkan siswa menjadi usahanya,. 3. Pemerintah
Desa
Rantau
Panjang
diharapkan rutin mengadakan sosialisasi kepada seluruh kalangan masyarakat mengenai
peningkatan
kesadaran
terhadap pentingnya pendidikan. 4. Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara diharapkan perlu bekerjasama serta bersosialisasi antar pihak yang terkait
dalam
penyelenggaraan
pendidikan seperti kepala desa, sekolah, masyarakat dan orang tua/wali siswa untuk mengentaskan anak putus sekolah secara terprogram dan berkelanjutan, sehingga nantinya dari hasil sosialisasi tersebut dapat dijadikan landasan untuk membuat
kebijakan
mengenai
penanganan masalah anak putus sekolah.
Bungin, Burhan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia. Dwiningrum, Siti Irene Astuti. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Munawaroh.2012.Panduan Memahami Metode Penelitian. Malang: Inti Media. Parwadi, Redatin. Pembangunan. Press.
2013. Sosiologi Pontianak: Untan
Praptantya, Donatianus BSE. 2011. Teori Ilmu Sosial Dan Perubahan. Pontianak: STAIN Pontianak Press. Scott, John. 2011. Sosiologi: The Key Concepts. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Soetomo. 2006. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 2005. Penelitian Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Ahmadi. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Bachtiar, Wardi. 2010. Klasik.Bandung: Rosdakarya Offset.
Sosiologi Remaja
Bernadib, Imam. 1996. Dasar-Dasar Kependidikan Memahami Makna dan Perspektif Beberapa Teori Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2010. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tirtarahardja, Umar., La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sumber Internet 18
NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
http://wordskripsi.blogspot.com (diakses pada 23-12-2014 pukul 9:28 WIB).
Gerokgak Tahun 2012/2013. Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014.
http://kbbi.web.id/masalah (diakses pada 3112-2014 pukul 07:05 WIB). Sumber Dokumen Pemerintah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia “UUD’45” yang Sudah Diamandemen. Surabaya: Apollo Lestari. Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 5 Tahun 2014 Profil Desa Rantau Panjang Tahun 2015 Laporan Bulanan SMAN 3 Simpang Hilir Tahun 2015 Badan Pusat Statistik Kabupaten Kayong Utara Tahun 2015 BKKBN Provinsi Kalimantan Barat KUA Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten kayong Utara Tahun 2015 Sumber Skripsi Andreas, Dedi. 2013. Profil Anak Putus Sekolah di Desa Engkahan Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau. Pontianak: Universitas Tanjungpura. Benny Heldrianto. 2014. Penyebab Rendahnya Tingkat Pendidikan Anak Putus Sekolah dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Pontianak: Universitas Tanjungpura. Purnama, Desca Thea. 2014. Fenomena Anak Putus Sekolah dan Faktor Penyebabnya di Kota Pontianak. Pontanak: Universitas Tanjungpura Sumber Jurnal Ni Ayu Krisna Dewi1, Anjuman Zukhri1, I Ketut Dunia2. Analisis Faktor-faktor Penyebab Anak Putus Sekolah Usia Pendidikan Dasar di Kecamatan 19 NILLA CRISTYANI, NIM. E11111009 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik