MANFAAT TEH ROSELA (Hibiscuss Sabdariffa L) DALAM PENYEMBUHAN GINGIVITIS MARGINALIS KRONIS
Saluna Deynilisa Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
ABSTRAK Saat ini penggunaan obat-obatan herbal banyak digemari oleh masyarakat, disamping mudah didapatkan di sekitar rumah juga harganya terjangkau oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas teh rosela yang mengandung vitamin C terhadap penyembuhan gingivitis marginalis kronis ringan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen yang dilakukan pada anak usia 13 – 16 tahun di SMP Alkautsar Kabupaten Lahat pada bulan Mei 2012 dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang anak yang menderita gingivitis marginalis kronis ringan. Cara pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teh rosela efektif terhadap penyembuhan gingivitis marginalis kronis ringan.
Kata kunci: Gingivitis marginalis kronis ringan, teh rosela
Abstract Today the use of herbal medicines much-loved by the community, in addition to readily available around the house is also affordable by almost all levels of society. Research purposes to determine the effectiveness of roselle tea contains vitamin C to healing of chronic mild gingivitis marginalis. This type of research is carried out experiments on children aged 13-16 years in junior Alkautsar Lahat regency in May 2012 with a total sample of 80 children who suffered from mild chronic gingivitis marginalis. Way of sampling is purposive sampling. Data collection by observation. Results of this study showed that roselle tea is effective against mild chronic Marginal gingivitis healing. Keywords: Gingivitis marginalis foot light, tea roselle
Pendahuluan Tujuan dibidang
utama dari perawatan
kedokteran
mengusahakan
dan
gigi
gingivitis yaitu plak, kalkulus, bernafas
adalah
melalui mulut, gigi geligi maloklusi, dan
mempertahankan
tumpatan atau gigi tiruan yang kurang
kesehatan serta keutuhan jaringan gigi,
baik
jaringan pendukung gigi, dan jaringan
penyebab sistemik adalah obat-obatan,
lainnya di dalam rongga mulut, sehingga
perubahan
dapat
vitamin
memberikan
keuntungan
bagi
(Krisna,
1995)
hormon
C.
Sedangkan
dan
Kekurangan
kekurangan vitamin
C
kesehatan umum. Sebagaimana halnya
berhubungan
dengan jaringan gigi, maka jaringan
pembentukan
pendukung gigi mempunyai peranan
kolagen
penting sebagai alat pengunyah. Bila
integritas elemen penempelan gigi dan
gigi dan jaringan pendukungnya sakit,
gusi. Selain itu kolagen juga berperan
maka dengan sendirinya kemampuan
sebagai
pengunyahan akan terganggu sehingga
bakteri di dalam plak sehingga tidak
terganggunya
makanan.
masuk ke pembuluh darah dalam gusi.
Gusi atau gingival adalah bagian dari
Pada umumnya gingivitis disebabkan
mukosa mulut yang menutup processus
oleh bakteri di dalam plak. Bakteri yang
alveolaris rahang dan mengelilingi leher
menginfeksi gusi menyebabkan radang,
gigi. Gingivitis adalah peradangan pada
pembengkakan, perdarahan dan nafas
gingival.
berbau. Terkadang
penyerapan
Gingivitis
dibagi
menurut
dengan
gangguan
kolagen,
penting
yang
untuk
pertahanan
mana
memelihara
terhadap
toksin
kondisi ini diikuti
durasinya yaitu gingivitis akut, gingivitis
dengan
sub akut, Gingivitis rekuren dan gingivitis
menggosok gigi. Gingivitis marginalis
kronis.
kronis
kronis merupakan proses peradangan
terjadinya dalam waktu cukup lama dan
gusi di bagian marginal yang merupakan
tidak begitu nyeri, paling sering dijumpai
stadium
di dalam mulut. Penyebab local dari
periodontal.
Gingivitis
marginalis
perdarahan
paling
awal
pada
dari
saat
penyakit
Rosela (Hibiscuss Sabdariffa L)
100 gram bunga sangat bermanfaat
merupakan tanaman obat. Di Indonesia
untuk mengatasi kekurangan vitamin C
rosella sudah dikenal sejak tahun 1922.
di dalam tubuh. Masyarakat tradisional di
Kandungan penting yang terdapat pada
berbagai negara telah memanfaatkan
bunga rosela adalah vitamin C yang
tanaman
cukup tinggi hal ini sesuai dengan
berbagai
terminology obat herbal (tempointeraktif
kesehatan.
2009)
yang
rosella ini berkaitan dengan fungsinya
membentuk flavonoid yang berperan
sebagai antiseptic, astringen ,diuretic,
sebagai antioksidan. Pigmen antosianin
onthelmintik
ini membentuk warna ungu kemerahan
sedative,dyspepsia, demam, hipertensi,
menarik di kelopak bunga maupun teh
neurosis,
hasil seduhan teh rosella. Kandungan
penyakit
dan
pigmen
antosianin
rosella
untuk
penyakit
mengatasi
dan
masalah
Pemanfaatan
tanaman
(obat
sariawan hati
dan
cacing),
mencegah
(Mardiah,dkk.2009
vitamin C sebesar 214,68 dalam setiap
Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian
Teknik sampling dalam penelitian ini
ini adalah desain pra eksperimen (pre
adalah
experiment
menggunakan
design)
perbandingan
kelompok
kelompok
eksperimen
perlakuan
yang
dengan statis,
menerima
purposive
sampling,
siswa SMP Al Kautsar
kabupaten
Lahat
yang
menderita
Gingivitis
Marginalis Kronis Ringan
dengan
sebanyak 80 orang sampel yang di bagi
pengukuran kedua atau observasi. Hasil
menjadi 2 kelompok masing-masing 40
observasi ini kemudian dibandingkan
sampel.
Prosedur
dengan kelompok control yang tidak
pertama
dibuat
menerima
menggunakan kelopak bunga rosella
perlakuan
diikuti
yaitu
secara
atau
(Notoatmojo,Soekidjo.2002).
intervensi
kerjanya
dahulu
teh
adalah, rosella
segar sebanyak 0,5 kg disedu dengan
air panas sebanyak 4 liter, lalu dibiarkan
rosella diberikan kepada semua sampel
sampai air menjadi merah. Kemudian teh
kelompok pertama untuk dikonsumsi.
Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 80 orang
sehari pada pukul 09.00 dan
sampel, dibagi menjadi 2 kelompok.
16.00 sebanyak 100cc selama 5 hari,
Masing-masing kelompok terdiri dari 40
dan
orang. Kelompok pertama atau kelompok
mineral pada waktu dan jumlah yang
perlakuan meminum teh rosella 2 kali
sama sebagai kelompok kontrol.
kelompok
kedua
pukul
meminum
air
Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Kesembuhan dari Gingivitis Marginalis Kronis Ringan setelah Meminum Teh Rosela dan Air Mineral Bahan
N
Teh Rosela Air Mineral
40 40
1 0 0
0% 0%
2 0
2 5% 0%
Sembuh 3 9 22,5% 0 0%
4 23 57,5% 0 0%
5 40 100% 3 7,5%
Dari tabel diatas dapat dilihat frekuensi
selama 5 hari didapatkan kesembuhan
dan
setelah
100%,
sedangkan
meminum teh rosella dan air mineral.
kontrol
kesembuhan
persentasi
kesembuhan
pada
kelompok
hanya
7.5%.
Dimana setelah meminum teh rosella
Pembahasan Gingivitis adalah peradangan pada gingival.
Pada
umumnya
gingivitis
perdarahan Terkadang
dan
nafas
berbau.
kondisi ini diikuti dengan
disebabkan oleh bakteri di dalam plak.
perdarahan pada saat menggosok gigi.
Bakteri
Gingivitis marginalis kronis merupakan
yang
menginfeksi
gusi
menyebabkan radang, pembengkakan,
proses
peradangan
gusi
di
bagian
marginal yang merupakan stadium paling
Pada tabel terlihat bahwa pada hari
awal dari penyakit periodontal. Salah
pertama pada kelompok perlakuan,
satu penyebab sistemik gingivitis adalah
setelah meminum teh rosella terlihat
kekurangan vitamin C (Krisna, 1995).
belum ada sembuh dari Gingivitis
Bunga rosella (Hibiscuss Sabdariffa L) memiliki
kandungan vitamin C
sebesar 214,68 mg dalam setiap 100 gram bunga sangat bermanfaat untuk mengatasi kekurangan vitamin C di dalam tubuh (Mardiah, dkk. 2009).
Marginalis Kronis. Pada hari ke dua mulai terlihat ada dua responden yang sembuh. Pada hari ke tiga ada 9 responden sembuh. Hari ke empat sebanyak 23 responden sembuh dan di hari ke lima seluruh responden sembuh. Sedangkan pada kelompok kontrol,
dimana semua responden meminum
kolagen berjalan sempurna maka tidak
air mineral, terlihat hanya ada 3
terjadi
responden yang sembuh pada hari ke
terjadi
lima.
Gingivitis Marginalis Kronis. Vitamin C Hal ini dapat terjadi karena
dengan meminum teh rosella yang mengandung
vitamin
C,
maka
kekurangan vitamin C di dalam tubuh dapat
diatasi,
sehingga
penyebab
terjadinya Gingivitis Marginalis Kronis karena kekurangan vitamin C dapat dihilangkan. Vitamin
C merupakan
salah satu unsur pembentukan serat kolagen pada jaringan ikat pembuluh darah.
Bila
pembentukan
serat
lagi
perdarahan,
penyembuhan
sehingga terhadap
dapat meningkatkan produksi protein kolagen. Pada penelitian Pussinen P.J, dkk.
2003
menemukan
pengaruh
vitamin
terhadap
tingginya
C dalam darah kadar
terhadap
bakteri
periodontitis.
Hal
bahwa memacu
vitamin system
adanya
penyebab
ini C
antibody
menunjukkan
penting
dalam
kekebalan
tubuh
untuk melawan bakteri. Disamping itu
vitamin C dapat sebagai zat penguat
pembuluh darah, sebagai antioksidan.
Kesimpulan Sebagai kesimpulan dari penelitian
karena bunga rosella mengandung
ini adalah Gingivitis Marginalis Kronis
vitamin C. Kesembuhan total terjadi
dapat disembuhkan dengan meminum
pada hari ke lima penelitian.
air teh yang terbuat dari bunga rosella
Saran Untuk menjaga kesehatan gingival
tumbuhan
dianjurkan kepada masyarakat untuk
rumah,
meminum
teh
berhasiat
tumbuhan
rosella
rosella.
Karena
mudah
ditanam
maka dianjurkan untuk menanam
rosella Melihat yang
di
pekarangan
banyaknya terkandung
zat dalam
tumbuhan rosella, s maka sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan terhadap tumbuhan rosella di masa mendatang
Daftar Pustaka Budiharto. 2008 Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta. EGC Ircham, M.C. 2005. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-anak dan Ibu Hamil. Jogyakarta. Fitramaya. Krisna. 1995. Periodontal. Jakarta. Universitas Trisakti Krisna. 1995. Periodontal II. Jakarta. Universitas Trisakti Mardiah, dkk. 2009 Rosela. Jakarta.PT. Agromedia Pustaka Notoatmojo, Soekidjo. 2005 Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta PT Rineka Cipta