CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
ISSN 2338-3593
MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri) Angga Dwi Pamungkas S. Jurusan Akuntansi Fakultas Manajemen Universitas Islam Kadiri
ABSTRAK RS Islam Al-Arafah Kediri merupakan perusahaan di bidang jasa yang sudah berdiri selama 13 tahun dalam melayani kesehatan masyarakat. Dalam melakukan aktivitas pelayanannya, RS Islam al-Arafah Kediri masih menggunakan sistem pengelolaan berbasis fungsi yang hanya menekankan pada fungsi dari sebuah perusahaan dan kelompok sistem alokasi oleh departemen sehingga muncul inefisiensi. Untuk mengatasi inefisiensi dan dapat meningkatkan laba diperlukan pengurangan biaya (cost reduction) dan salah satu upaya pengurangan biaya tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan manajemen berbasis aktivitas (activity based management). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Activity Based Management dapat digunakan untuk mencapai cost reduction sehingga mampu meningkatkan laba. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa data berupa data tentang laporan laba rugi, jumlah tenaga kerja, laporan biaya operasional baik anggaran maupun realisasinya serta data rencana operasional rumah sakit dan realisasinya tahun 2010 – 2011. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa sejarah, struktur organisasi , gambaran umum serta lokasi rumah sakit. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif dan alat analisis yang digunakan adalah activity based management. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa perhitungan biaya dengan menggunakan activity based management menunjukkan penghematan biaya pada laporan laba rugi perusahaan sebesar Rp. 46.260.326 dan ini akan memberikan dampak positif pada RS Islam Al-Arafah Kediri serta membuktikan bahwa activity based management dapat diandalkan oleh manajerial perusahaan dalam upaya penghematan biaya. Hal ini terjadi karena dengan activity-based management, perusahaan dapat melakukan eliminasi aktivitas tidak bernilai tambah (non value added activity) dan efisiensi terhadap ativitas bernilai tambah. menggunakan jasa tersebut. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan atau bahkan memenangkan persaingan ini, mereka harus dapat menciptakan dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keunggulan dalam pelayanan diantaranya melakukan pengurangan aktivitas, peningkatan kualitas dan cost reduction. Untuk dapat melakukan pengurangan aktivitas, peningkatan kualitas dan cost reduction maka diperlukan metode untuk mengelola aktivitas tersebut. Metode tersebut dinamakan manajemen berdasarkan aktivitas (activity-based management) yang dapat diartikan sebagai suatu metode yang mengelola aktivitas sehingga mampu meningkatkan nilai (value) yang diterima oleh
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kemajuan yang sangat pesat pada dunia usaha dewasa ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi di berbagai bidang kehidupan yang telah memacu terciptanya lingkungan yang maju. Seiring dengan adanya kemajuan yang sangat pesat pada dunia usaha tersebut otomatis akan mendorong pertumbuhan perekonomian sehingga berdampak pada peningkatan persaingan bisnis yang semakin ketat. Peningkatan persaingan ini tidak hanya terjadi di bidang industri barang saja melainkan juga telah merambah pada industri jasa. Keberhasilan dari industri jasa ini dapat dinilai dari kepuasan customer yang
60
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
pelanggan dan meningkatkan laba melalui peningkatan nilai (value) tersebut. Manajemen berdasarkan aktivitas meliputi analisis perhitungan biaya produk berdasarkan aktivitas dan analisis nilai proses. Analisis perhitungan biaya produk berdasarkan aktivitas memberikan informasi biaya mengenai biaya sumber daya, aktivitas, produk, dan pelanggan. Perhitungan biaya sulit dilakukan tanpa melakukan analisis aktivitas secara rinci. Analisis aktivitas berperan penting untuk penentuan biaya sumber daya yang tepat dan akurat sehingga dapat ditelusur ke aktivitas-aktivitas kemudian biaya aktivitas tersebut dibebankan ke produk dan pelanggan. Sedangkan analisis nilai proses memberikan informasi tentang aktivitas apa saja yang dilakukan, mengapa aktivitas tersebut dilakukan, dan bagaimana pelaksanaan aktivitas tersebut sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan atas aktivitas yang perlu ditingkatkan (value added activity) dan yang perlu dihilangkan (non value added activity) untuk mencapai penurunan biaya (cost reduction). RS. Islam al-Arafah, Kediri adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan, rumah sakit ini telah berdiri selama 13 tahun. RS Islam al-Arafah Kediri dalam melakukan aktivitas pelayanannya masih menggunakan sistem pengelolaan berbasis fungsi (functional based management) yang hanya menekankan pada fungsi dari sebuah perusahaan dan kelompok sistem alokasi oleh departemen sehingga muncul inefisiensi. Untuk dapat mengatasi inefisiensi tersebut diperlukan pengurangan biaya (cost reduction) dan salah satu upaya pengurangan biaya tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan manajemen berbasis aktivitas (activity based management).
ISSN 2338-3593
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan, maka peneliti membatasi penelitian pada : a. Manfaat Activity Based Management untuk mencapai cost reduction sehingga mampu meningkatkan laba. b. Penelitian dibatasi hanya pada aktivitas pada bagian rawat inap rumah sakit. c. Data yang akan digunakan adalah data seluruh aktivitas bagian rawat inap Rumah Sakit Islam al – Arafah Kediri periode tahun 2010 – 2011. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Activity Based Management dapat digunakan untuk mencapai cost reduction sehingga mampu meningkatkan laba.
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mengkaji dalam bidang Akuntansi Manajemen yang difokuskan pada masalah manfaat activity based management untuk dapat mencapai cost reduction sehingga mampu meningkatkan laba pada Rumah Sakit Islam al-Arafah Kediri dengan menggunakan data bagian rawat jalan rumah sakit tahun 2010 – 2011. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Al-Arafah yang berlokasi di Jalan Raung No.190, Kec. Mojoroto, Kota Kediri. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian ini karena: a. Perusahaan terbuka dalam memberikan informasi terkait dengan data yang dibutuhkan peneliti b. Data perusahaan tersebut layak dijadikan obyek penelitian c. Belum ada penelitian tentang manfaat activity based management dalam rangka pencapaian cost reduction untuk meningkatkan laba.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana Activity Based Management dapat digunakan untuk mencapai cost reduction sehingga mampu meningkatkan laba. Batasan Penelitian
Data dan Teknik Pengumpulannya Data a. Jenis Data
61
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
Dalam hal ini ada 2 jenis data yang digunakan peneliti, yaitu : 1. Data Kuantitatif Adapun data kuantitatif berupa data tentang laporan laba rugi, jumlah tenaga kerja, laporan biaya operasional baik anggaran maupun realisasinya serta data rencana operasional rumah sakit dan realisasinya tahun 2010 – 2011. 2. Data Kualitatif Adapun data kualitatif berupa data tentang sejarah, struktur organisasi , gambaran umum serta lokasi rumah sakit. b. Sumber Data Sumber data yang diperoleh berasal dari data primer yaitu : 1. Laporan laba rugi. 2. Laporan biaya operasional bagian rawat jalan rumah sakit baik anggaran maupun realisasinya. 3. Data rencana operasional bagian rawat jalan rumah sakit dan realisasinya. 4. Jumlah tenaga kerja. 5. Sejarah rumah sakit 6. Gambaran umum rumah sakit 7. Struktur organisasi rumah sakit 8. Lokasi rumah sakit
ISSN 2338-3593
a. Aktivitas masukan (activity input), yang merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu aktivitas untuk memproduksi keluaran. b. Aktivitas keluaran (activity output), yang merupakan hasil dari aktivitas. c. Ukuran keluaran aktivitas (activity output measure), yang menunjukkan berapa banyak aktivitas tersebut dilakukan. 2. Menentukan cost driver dan besarnya biaya pada setiap kelompok biaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Adapun langkahnya - langkahnya adalah sebagai berikut: a. Menentukan Cost Driver b. Menentukan Jenis Biaya dan Resource Driver c. Pembebanan biaya ke berbagai aktivitas d. Pembebanan biaya ke berbagai aktivitas dan pengelompokan ke beberapa cost pool : e. Tarif cost pool = biaya dalam cost pool ukuran aktivitas yang dilakukan f. Pembebanan biaya yang melekat dalam aktivitas pada produk berdasarkan jumlah konsumsi atau muatan untuk setiap produk yang dihasilkan Biaya overhead yang dibebankan = tarif x unit cost driver yang digunakan 3. Mengelompokkan aktivitas yang tergolong aktivitas bernilai tambah atau aktivitas tak bernilai tambah. 4. Menentukan biaya dari aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tak bernilai tambah yang telah diidentifikasi. 5. Melakukan pengurangan biaya (cost reduction). 6. Membandingkan laporan laba rugi sebelum dilakukan cost reduction dan sesudah dilakukan cost reduction. 7. Melakukan analisa terhadap peningkatan laba setelah dilakukan cost reduction.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti, yaitu: 1. Interview 2. Dokumentasi Identifikasi Variabel a. Activity Based Management ( ABM ). b. Cost Reduction ( Pengurangan Biaya ) c. Laba Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dipakai pada penelitian ini yaitu menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menganalisis data-data yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi seluruh aktivitas yang dilakukan pada bagian rawat jalan. Setiap aktivitas yang terjadi akan dianalisis untuk mencari penyebab utama terjadinya aktivitas tersebut dengan dasar pemikiran bahwa setiap aktivitas terdiri dari:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a. Aktivitas pasien rawat jalan RS Islam AlArafah Kediri 1. Pendaftaran pasien masuk dan keluar
62
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
2. Pencatatan kartu kontrol medik 3. Pemeriksaan dan pencatatan surat kontrol rawat jalan 4. Penanganan pasien rawat jalan dan UGD 5. Pencatatan berkas rekam medik pasien 6. Pemeriksaan atau tindakan dokter spesialis 7. Pemeriksaan atau tindakan dokter umum 8. Pemeriksaan atau tindakan dokter jaga 9. Konsultasi dokter spesialis 10. Konsultasi dokter umum 11. Pencatatan surat visum atau rujukan 12. Pemeriksaan penunjang laboratorium atau radiologi 13. Penyampaian resep 14. Pelayanan resep 15. Membersihkan ruang poli dan UGD 16. Mencuci perlengkapan bed poli dan UGD b. Aktivitas pasien rawat inap RS Islam AlArafah Kediri 1) Menjemput pasien UGD 2) Pendaftaran pasien masuk dan keluar 3) Registrasi kamar 4) Penomoran status pasien pada rekam medik 5) Penanganan pasien 6) Seleksi pasien 7) Pemeriksaan atau tindakan dokter jaga 8) Pencatatan surat visum atau rujukan 9) Pemeriksaan penunjang laboratorium atau radiologi 10) Konsultasi dokter spesialis
ISSN 2338-3593
11) 12) 13) 14) 15) 16) 17) 18)
Konsultasi dokter umum Visite dokter Visite perawat Pemberian konsumsi pasien Mencatat laporan pemeriksaan Menyiapkan injeksi dan obat oral Injeksi pasien Memasang infus, alat untuk memasukkan cairan atau Nasugatric Tube (NGT), alat pendeteksi kesehatan jantung atau Elektrocardiagraph (ECG), dan pemasangan selang kateter ke dalam kandung kemih atau Dower Cateter (DC) 19) Memberikan dan meminumkan obat oral 20) Penyampaian resep 21) Pelayanan resep 22) Mempersiapkan kamar 23) Pencucian linen 24) Mencuci perlengkapan bed pasien 25) Mengantar dan menjemput pasien dengan kendaraan Pembahasan 1. Mengidentifikasi seluruh aktivitas yang dilakukan pada bagian rawat jalan Dalam penerapan activity based management, langkah pertama yang perlu dilakukan oleh pihak perusahaan yaitu mengidentifikasi seluruh aktivitas yang dilakukan pada bagian rawat jalan RS Islam Al-Arafah Kediri dengan mengelompokkan aktivitas menjadi 4 unit aktivitas berdasarkan fungsinya masing-masing, seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jenis dan Ukuran Aktivitas Rawat Jalan RS Islam Al-Arafah Kediri Jenis Aktivitas Unit Aktivitas Administrasi
Ukuran Aktivitas
Pendaftaran Pasien Masuk dan Keluar
Jumlah Pelayanan administrasi Pasien
Pencatatan Kartu Kontrol Medik
Jumlah Pelayanan administrasi Pasien
Unit Aktivitas Poliklinik Konsultasi Dokter Spesialis
Jumlah Pasien
Konsultasi Dokter Umum
Jumlah Pasien
Unit Aktivitas Pelayanan
63
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
ISSN 2338-3593
Pemeriksaan dan Pencatatan Surat Kontrol Rawat Jalan Penanganan Pasien Rawat Jalan dan UGD Pencatatan Berkas Rekam Medik Pasien Pemeriksaan atau Tindakan Dokter Spesialis Pemeriksaan atau Tindakan Dokter Umum
Jumlah Pelayanan kepada Pasien Jumlah Pelayanan kepada Pasien Jumlah Pelayanan kepada pasien Jumlah Pelayanan kepada Pasien Jumlah Pelayanan kepada Pasien
Pemeriksaan atau Tindakan Dokter Jaga
Jumlah Pelayanan kepada Pasien
Pencatatan Surat Visum atau Rujukan Pemeriksaan Penunjang Laboratorium atau Radiologi Penyampaian Resep Pelayanan Resep
Jumlah Pelayanan kepada Pasien Jumlah Pelayanan kepada Pasien Jumlah Pelayanan kepada Pasien Jumlah Pelayanan kepada Pasien
Unit Aktivitas Cleaning Service dan Laundry Membersihkan Ruang Poli dan UGD Pencucian Linen
Jumlah Kamar yang Dibersihkan Jumlah Linen yang Dicuci
Mencuci Perlengkapan Bed Poli dan UGD Sumber : Data Primer Diolah
Jumlah Bed yang Dicuci Tabel 4.2 Biaya Rawat Jalan RS Islam Al-Arafah Kediri 2011
2. Menentukan cost driver dan besarnya biaya pada setiap kelompok biaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Dalam menentukan cost driver dan besarnya biaya pada setiap kelompok biaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas terdapat beberapa hal yang harus ditentukan sebagai berikut: a. Menentukan Biaya Rawat Jalan ( cost driver ) Dari tabel-tabel resource driver yang ada di atas maka pengalokasian biaya ke masing-masing unit aktivitas dapat dilakukan dengan membagi biaya yang ada dengan persentase pemicu biaya tiap unit aktivitas. Pada Tabel 4.2 akan ditampilkan secara keseluruhan mengenai rasio konsumsi pemicu biaya pada masing-masing unit aktivitas tahun 2011.
Biaya gaji
Jumlah (Rp) 168.860.190
Biaya jasa medis
385.173.772
Jenis Biaya
Biaya penunjang medis
74.916.925
Biaya listrik, air dan telepon
48.353.678
Biaya bahan habis pakai
46.384.437
Biaya administrasi dan umum Biaya cleaning service Biaya laundry Biaya pemeliharaan peralatan medis Total Sumber: Data Primer Diolah
9.654.135 609.998 463.709 5.201.790 734.416.843
b. Menentukan Jenis Biaya dan Resource Driver Biaya gaji akan ditelusuri ke setiap unit aktivitas berdasarkan jumlah jam tenaga kerja yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut. 1) Biaya jasa medis akan ditelusuri ke unit aktivitas yang menggunakannya berdasarkan jumlah pasien yang menggunakan jasa medis per hari. Semakin banyak pasien yang 64
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
2)
3)
4)
5)
menggunakan jasa medis maka semakin besar biaya ini. Biaya penunjang medis akan ditelusuri ke unit aktivitas pelayanan berdasarkan jumlah pemakaian bahan dan alat penunjang medis per hari. Semakin banyak penggunaan bahan dan alat penunjang medis maka semakin besar biaya ini. Biaya listrik air dan telephon akan ditelusuri ke unit aktivitas berdasarkan jumlah jam pemakaian listrik, air dan telephon per hari. Biaya bahan habis pakai akan ditelusuri ke unit aktivitas yang menggunakannya berdasarkan jumlah pemakaian bahan habis pakai medis per hari. Semakin banyak penggunaan bahan habis pakai maka semakin besar biaya ini. Biaya administrasi dan umum akan ditelusuri ke unit aktivitas yang menggunakannya berdasarkan jumlah pemakaian alat tulis dan cetak per hari. Semakin banyak penggunaan
ISSN 2338-3593
alat tulis dan cetak maka semakin besar biaya ini. 6) Biaya cleaning service akan ditelusuri ke unit aktivitas cleaning service berdasarkan jumlah penggunaan bahan pembersih. Semakin banyak penggunaan bahan pembersih, maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan rumah sakit untuk biaya cleaning service. 7) Biaya laundry akan ditelusuri ke unit aktivitas laundry berdasarkan jumlah pencucian. Semakin banyak pencucian dilakukan maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan rumah sakit untuk biaya laundry. 8) Biaya pemeliharaan peralatan medis akan ditelusuri ke unit aktivitas yang menggunakannya berdasarkan jumlah perbaikan yang dilakukan di bagian rawat inap. c. Pembebanan biaya ke berbagai aktivitas Pembebanan biaya ke masing-masing unit aktivitas hitung dengan cara berikut:
Tabel 4.3 Rasio Konsumsi Cost Driver Biaya Pada Masing-Masing Unit Aktivitas Tahun 2011 Unit Aktivitas Jenis Biaya Unit Level Activity Driver Biaya Gaji Biaya Jasa Medis Biaya Penunjang Medis Biaya Listrik, Air, dan Telephon Batch Related Activity Driver Biaya Bahan Habis Pakai Biaya Administrasi dan Umum Biaya Cleaning Facility Sustaining Activity Driver Biaya Pemeliharaan Peralatan Medis Biaya Laundry Service
Administrasi & Umum Jumlah %
Poliklinik
Pelayanan
Jumlah
%
Jumlah
%
Cleaning and Laundry Service Jumlah %
8736 0 0 4680
9,18% 0,00% 0,00% 20,97%
16848 4320 0 3240
17,70% 57,14% 0,00% 14,52%
49920 3240 3600 8640
52,46% 42,86% 100,00% 38,71%
19656 0 0 5760
20,66% 0,00% 0,00% 25,81%
0 4680 0
0,00% 28,30% 0,00%
0 3120 0
0,00% 18,87% 0,00%
2496 6240 0
100,00% 37,74% 0,00%
0 2496 1800
0,00% 15,09% 100,00%
0 0
0,00% 0,00%
24 0
11,11% 0,00%
192 0
88,89% 0,00%
0 240
0,00% 100,00%
Sumber: Data Primer Diolah
65
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
ISSN 2338-3593
berbagai aktivitas dan pengelompokan ke beberapa cost pool, dengan mengalikan tabel 4.2 dengan tabel 4.3. Perincian alokasi biaya ke masing-masing unit aktivitas ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut ini.
d. Pembebanan biaya ke berbagai aktivitas dan pengelompokan ke beberapa cost pool Dari hasil rasio konsumsi pemicu biaya pada masing-masing unit aktivitas pada tahun 2011 dapat dilakukan pembebanan biaya ke
Tabel 4.4 Pemicu Biaya (Cost Driver) Rawat Jalan Tahun 2011 Jenis Biaya
Administrasi & umum (Rp)
Poliklinik (Rp)
Pelayanan (Rp)
Cleaning Laundry service (Rp)
Total (Rp)
15.501.919
29.896.558
88.582.395
34.879.318
168.860.190
220.099.298
165.074.474
385.173.772
74.916.925
74.916.925
Unit Level Activity Driver Biaya Gaji Biaya Jasa Medis Biaya Penunjang Medis Biaya Listrik, Air, dan Telephon
10.138.674
7.019.082
18.717.553
12.478.368
48.353.678
Batch Related Activity Driver Biaya Bahan Habis Pakai Biaya Administrasi dan Umum
46.384.437 2.732.302
1.821.535
3.643.070
Biaya Cleaning
46.384.437 1.457.228
9.654.135
609.998
609.998
Facility Sustaining Activity Driver Biaya Pemeliharaan Peralatan Medis Biaya Laundry Service Total Biaya
577.977
28.372.896
259.414.450
4.623.813
401.942.666
5.201.790 463.709
463.709
49.888.620
739.618.633
Sumber : Data Primer Diolah Aktivitas yang tergolong bernilai tambah atau value added activities (VA) yaitu antara lain sebagai berikut: 1) Pendaftaran pasien masuk dan keluar 2) Pencatatan berkas rekam medik 3) Konsultasi dokter spesialis 4) Konsultasi dokter umum 5) Pemeriksaan dan pencatatan surat kontrol rawat jalan 6) Penanganan pasien rawat jalan dan UGD 7) Pencatatan berkas rekam medik pasien 8) Pemeriksaan atau tindakan dokter spesialis 9) Pemeriksaan atau tindakan dokter umum 10) Pemeriksaan atau tindakan dokter jaga
e. Pembebanan biaya yang melekat dalam aktivitas pada produk berdasarkan jumlah konsumsi atau muatan untuk setiap produk yang dihasilkan Pembebanan biaya yang melekat dalam aktivitas pada produk berdasarkan jumlah konsumsi atau muatan untuk setiap produk yang dihasilkan ditentukan berdasarkan persentase yang dihitung dengan membagi jumlah cost driver masing-masing aktivitas dengan jumlah cost driver tiap unit aktivitasnya. Setelah itu persentase ini dikalikan dengan total biaya yang diserap oleh setiap unit aktivitas untuk memperoleh biaya tiap aktivitas. 3. Mengelompokkan aktivitas yang tergolong aktivitas bernilai tambah atau aktivitas tak bernilai tambah
11) Pencatatan surat visum atau rujukan 12) Pemeriksaan penunjang laboratorium atau radiologi 13) Pelayanan resep 14) Membersihkan ruang poli dan UGD 15) Mencuci perlengkapan bed poli dan UGD
66
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
Aktivitas yang tergolong tidak bernilai tambah atau Non Value Added Activities (NVA) adalah: 1) Penyampaian resep 2) Pencucian linen
ISSN 2338-3593
bernilai tambah diidentifikasi
yang
telah
Berikut ini pada tabel 4.6 akan diperlihatkan jumlah biaya yang telah diklasifikasikan menjadi dua menurut analisis aktivitas yaitu value added activities (VA) dan non value added activities (NVA).
4. Menentukan biaya dari aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tak
Tabel 4.6 Biaya Value Added Activity dan Non Value Activity Biaya Aktivitas (Rp)
Jenis Aktivitas
VA
NVA
Unit Aktivitas Administrasi Pendaftaran pasien masuk dan keluar
14.069.729
14.069.729
Pencatatan berkas rekam medic
14.303.167
14.303.167
Total
28.372.896
28.372.896
Konsultasi dokter spesialis
152.459.490
152.459.490
Konsultasi dokter umum
106.954.960
106.954.960
Total
259.414.450
259.414.450
5.755.478
5.755.478
10.985.507
10.985.507
5.573.325
5.573.325
Pemeriksaan atau tindakan dokter spesialis
68.726.636
68.726.636
Pemeriksaan atau tindakan dokter umum
55.199.465
55.199.465
Pemeriksaan atau tindakan dokter jaga
71.990.539
71.990.539
Pencatatan surat visum atau rujukan
54.846.170
54.846.170
104.249.385
104.249.385
Unit Aktivitas Perawatan
Unit Aktivitas Pelayanan Pemeriksaan dan pencatatan surat kontrol rawat jalan Penanganan pasien rawat jalan dan UGD Pencatatan berkas rekam medik pasien
Pemeriksaan penunjang laboratorium atau radiologi Penyampaian resep
5.755.478
Pelayanan resep
5.755.478
18.860.684
18.860.684
401.942.666
396.187.188
Membersihkan ruang poli dan UGD
20.022.301
20.022.301
Pencucian linen
20.962.073
Total
5.755.478
Unit Aktivitas Cleaning Service dan Laundry
Mencuci perlengkapan bed poli dan UGD Total TOTAL
Sumber : Data Primer Diolah
67
20.962.073
8.904.247
8.904.247
49.888.621
28.926.548
20.962.073
739.618.633
712.901.082
26.717.551
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
ISSN 2338-3593
dampak positif pada peningkatan laba RS Islam Al-Arafah Kediri. Pengurangan biaya (cost reduction) pada RS Islam Al-Arafah Kediri dilakukan dengan mengeliminasi aktivitas tak bernilai tambah (non value added activity) dan meningkatkan efisiensi dari aktivitas bernilai tambah (value added activity). Pengurangan biaya untuk beberapa aktivitas tidak bernilai tambah dan efisiensi dari nilai bernilai tambah tersebut (Tabel 4.7)
5. Melakukan pengurangan biaya (cost reduction) Pengurangan biaya (cost reduction) perlu dilakukan seiring dengan munculnya beberapa aktivitas tidak bernilai tambah di rumah sakit karena aktivitas tersebut nantinya hanya berdampak pada munculnya biaya yang tidak bernilai tambah yang tentu saja merugikan bagi pihak RS Islam Al-Arafah Kediri. Efisiensi biaya juga perlu dilakukan rumah sakit berkaitan dengan aktivitas bernilai tambah sehingga nantinya memberikan
Tabel 4.7 Biaya Aktivitas Rawat Jalan Setelah Cost Reduction Biaya Aktivitas Sebelum Cost Reduction (Rp)
VA (Rp)
Pendaftaran Pasien Masuk dan Keluar
14.069.729
14.069.729
14.069.729
Pencatatan Berkas Rekam Medik
14.303.167
14.303.167
14.303.167
Total
28.372.896
28.372.896
28.372.896
Konsultasi Dokter Spesialis
152.459.490
152.459.490
152.459.490
Konsultasi Dokter Umum
106.954.960
106.954.960
106.954.960
Total
259.414.450
259.414.450
259.414.450
5.755.478
5.755.478
5.755.478
10.985.507
10.985.507
10.985.507
5.573.325
5.573.325
5.573.325
68.726.636
68.726.636
68.726.636
55.199.465
55.199.465
55.199.465
Pemeriksaan atau Tindakan Dokter Jaga
71.990.539
71.990.539
71.990.539
Pencatatan Surat Visum atau Rujukan
54.846.170
54.846.170
54.846.170
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium atau Radiologi
104.249.385
104.249.385
104.249.385
Jenis Aktivitas
NVA (Rp)
Eliminasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Biaya Aktivitas Setelah Cost Reduction (Rp)
Unit Aktivitas Administrasi
Unit Aktivitas Perawatan
Unit Aktivitas Pelayanan Pemeriksaan dan Pencatatan Surat Kontrol Rawat Jalan Penanganan Pasien Rawat Jalan dan UGD Pencatatan Berkas Rekam Medik Pasien Pemeriksaan atau Tindakan Dokter Spesialis Pemeriksaan atau Tindakan Dokter Umum
Penyampaian Resep
5.755.478
5.755.478
Pelayanan Resep
18.860.684
18.860.684
Total
401.942.666
396.187.188
Unit Aktivitas Cleaning Service dan Laundry Membersihkan Ruang Poli dan UGD
20.022.301
20.022.301
68
5.755.478 18.860.684
5.755.478
5.755.478
396.187.188
6.495.234
6.495.234
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
ISSN 2338-3593
Pencucian Linen
20.962.073
Mencuci Perlengkapan Bed Poli dan UGD
20.962.073
8.904.247
8.904.247
Total
49.888.621
28.926.548
20.962.073
TOTAL
739.618.633
712.901.082
26.717.551
20.962.073
2.888.538
2.888.538
20.962.073
9.383.772
9.383.772
26.717.551
9.383.772
693.358.306
Sumber: Data Primer Diolah added activity maupun efisiensi value added activity. Berdasarkan analisa dengan menggunakan ABM maka peneliti akan membuat laporan laba rugi baru yang nantinya akan dibandingkan dengan laporan laba rugi RS Islam Al-Arafah Kediri sehingga cost reduction akan terlihat (Tabel4.8).
6. Membandingkan laporan laba rugi sebelum dilakukan cost reduction dan sesudah dilakukan cost reduction Setelah dilakukan pembahasan diawal dan dilakukan analisa aktivitas dengan menggunakan Activity Based Management ( ABM ) maka akan diperoleh hasil berupa cost reduction baik melalui eliminasi non value
Tabel 4.8 Laporan Laba Rugi Bagian Rawat Jalan RS Islam Al-Arafah Kediri Tahun 2011 Sebelum Cost Reduction Dan Sesudah Cost Reduction Sebelum Cost Reduction (Rp)
Setelah Cost Reduction (Rp)
Karcis
16.028.863
16.028.863
Jasa Administrasi
19.417.300
19.417.300
Observasi UGD dan Poli
2.126.250
2.126.250
Sewa Kendaraan
8.126.300
8.126.300
Total Pendapatan Jasa Sarana
45.698.713
45.698.713
20.488.327
20.488.327
42.700
42.700
Jasa Dokter Spesialis
25.744.028
25.744.028
Konsul Dokter Spesialis
9.975.000
9.975.000
Tindakan Dokter Umum
4.937.629
4.937.629
733.600
733.600
Tindakan Dokter Spesialis
107.386.935
107.386.935
Tindakan Dokter Operator
170.513.654
170.513.654
Tindakan Dokter Anesthesi
59.875.489
59.875.489
Tindakan Asisten Operasi
43.547.368
43.547.368
Tindakan Paramedis
147.990.920
147.990.920
Total Pendapatan Jasa Medik
591.235.651
591.235.651
Uraian PENDAPATAN USAHA UNIT RUMAH SAKIT Jasa Sarana Rumah Sakit
Jasa Medik Jasa Dokter Umum Jasa Dokter Gigi
Tindakan Dokter Gigi
69
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
ISSN 2338-3593
Jasa Penunjang Medik Laboratorium
184.404.886
184.404.886
Foto Rontgen
11.447.545
11.447.545
Oksigen
6.566.700
6.566.700
Perlengkapan Kaber
19.945.975
19.945.975
Bahan Habis Pakai
71.084.102
71.084.102
Total Pendapatan Jasa Penunjang Medik
293.449.207
293.449.207
TOTAL PENDAPATAN
930.383.571
930.383.571
Biaya Gaji Medis
71.343.045
57.467.033
Biaya Gaji Non Medis
97.517.145
78.550.348
Honor jasa dokter umum
12.102.650
12.102.650
54.500
54.500
Honor jasa dokter spesialis
47.758.250
47.758.250
Honor tindakan dokter umum
2.844.464
2.844.464
Honor tindakan dokter gigi
1.246.200
1.246.200
Honor tindakan dokter spesialis
65.801.728
65.801.728
Honor Tindakan Dokter Operator
163.279.120
163.279.120
Honor Tindakan Dokter Anesthesi
56.170.699
56.170.699
Honor Tindakan Asisten Operasi
35.916.162
35.916.162
Biaya Bahan Habis Pakai
46.384.437
46.384.437
Biaya Reagen Laboratorium
7.308.000
7.308.000
Biaya Reagen Foto Rontgen
53.103.125
53.103.125
Biaya Cetak
14.505.800
14.505.800
Biaya Listrik
28.467.096
21.944.839
Biaya Air
1.569.420
1.209.841
Biaya Telephon
18.317.162
14.120.414
Biaya ATK, Fotocopy, dan Cetak
9.654.135
8.055.639
Biaya Cleaning Service
609.998
197.883
Biaya Laundry
463.709
135.384
5.201.790
5.201.790
TOTAL BIAYA
739.618.633
693.358.306
LABA
190.764.938
237.025.264
BIAYA USAHA UNIT RUMAH SAKIT
Honor jasa dokter gigi
Biaya Pemeliharaan Peralatan Medis
Sumber: Data Primer Diolah management pada tabel 4.27 di atas, maka dapat diketahui total biaya operasional RS Islam Al-Arafah Kediri sebelum cost reduction adalah Rp. 739.618.633 dan sesudah dilakukan cost reduction adalah Rp. 693.358.306 sehingga terjadi penghematan
7. Melakukan analisa terhadap laba setelah dilakukan cost reduction Berdasarkan perbandingan antara Laporan laba rugi RS Islam Al-Arafah Kediri Tahun 2011 dengan Laporan Laba Rugi yang dihitung dengan menggunakan activity based
70
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 3 – September 2013
biaya sebesar Rp. 46.260.326 pada Laporan Laba Rugi RS Islam Al-Arafah Kediri. Dengan adanya penghematan biaya Rp. 46.260.326 maka diperoleh peningkatan laba pada RS Islam Al-Arafah Kediri sebesar Rp. 46.260.326 yang merupakan selisih dari laba RS Islam Al-Arafah Kediri sebelum cost reduction sebesar Rp. 190.764.938 dan sesudah cost reduction Rp. 237.025.264 dan ini memberikan dampak positif pada RS Islam Al-Arafah Kediri, hal tersebut juga membuktikan bahwa ABM dapat diandalkan oleh manajerial perusahaan dalam upaya peningkatan laba RS Islam Al-Arafah Kediri.
ISSN 2338-3593
point 1 dapat disimpulkan bahwa apabila dalam melakukan analisis aktivitas dilakukan dengan tepat, maka manfaat activity based management dalam rangka pencapaian cost reduction akan tercapai dan penghematan dapat dilakukan dengan demikian laba perusahaan meningkat. Saran Saran yang dapat peneliti berikan kepada pihak RS Islam Al-Arafah Kediri dengan hasil penelitian yang dilakukan adalah hendaknya perusahaan perlu mempertimbangkan manfaat activity-based management (ABM) sebagai salah satu cara untuk melakukan reduksi biaya. Hal tersebut perlu dilakukan karena untuk mempertahankan usaha dan mengatasi persaingan bisnis yang kompetitif.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan a. Activity-Based Management merupakan suatu sistem yang digunakan oleh pihak manajemen untuk mengendalikan aktivitasaktivitas yang terjadi di perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dan mereduksi biaya yang muncul dengan menganalisis biaya dasar aktivitas. Dengan activity-based management yang telah ditentukan, maka perusahaan dapat melakukan eliminasi yang didasarkan pada aktivitas tidak bernilai tambah (non value added activity) dan efisiensi yang dilakukan terhadap ativitas bernilai tambah. Hasil perhitungan menunjukkan penghematan biaya pada laporan laba rugi perusahaan sebesar Rp. 46.260.326 dan ini akan memberikan dampak positif pada RS Islam Al-Arafah Kediri, ini juga membuktikan bahwa ABM dapat diandalkan dalam manajerial perusahaan dalam upaya penghematan biaya RS Islam Al-Arafah Kediri. b. Reduksi biaya merupakan suatu upaya perbaikan berkelanjutan yang ditempuh oleh perusahaan dalam melakukan penghematan ditengah persaingan bisnis yang kompetitif, diantaranya melakukan penyempurnaan metode-metode yang telah digunakan dengan memfokuskan pada pemborosan sehingga produk yang diinginkan pelanggan dapat dibuat tepat waktu dan dengan biaya serendah mungkin. Jika dilihat dari kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA Angkoso, (2006), Akuntansi Lanjutan, Yogjakarta: BPFE Yogyakarta. Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin (1999), Manajemen Biaya (jilid 1), Edisi Kesatu, Jakarta: Salemba Empat. Hansen, Don R. and Maryane M. Mowen (2003), Management Accounting, Sixth Edition, Ohio: South-Western Publishing Co. ------------ (1997), Akuntansi Manajemen (jilid I), Jakarta: Salemba Empat. ------------ (2006), Management Accounting, Edisi 7, Jakarta: Salemba Empat. ------------ (2009), Managerial Accounting, Edisi 8, Jakarta: Salemba Empat. Hilton, Ronald W. (1997), Managerial Accounting, Boston: McGraw-Hill. Kusnadi, dkk. (2001), Akuntansi Manajemen, Penerbit: Universitas Brawijaya. Mulyadi dan Johny Setyawan (2000), Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi Kesatu, Yogjakarta: Aditya Media. Simamora, Henry (2002), Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua, Jakarta: UPP AMP YKPN. Soemarso, (2000), Akuntansi Suatu Pengantar (jilid I), Jakarta: Rineka Cipta.
71