Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 - 122
ISSN 1978-2365
MANAJEMEN PEMBEBANAN PADA KELUARAN FUEL CELL JENIS PEMFC UNTUK OPTIMALISASI INVERTER DC-AC LOADING MANAGEMENT ON THE OUTPUT OF FUEL CELL PEMFC TYPE FOR OPTIMIZATION OF DC-AC INVERTER Bono Pranoto, Khalif Ahadi, Harun Al Rasyid Puslitbangtek Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Jl.Ciledug Raya kav.109 Cipulir Keb.Lama, Jakarta Selatan
[email protected]
ABSTRAK Permasalahan pengoperasian sistem fuel cell adalah menjaga tegangan keluaran fuel cell yang cenderung menurun seiring meningkatnya arus beban. Pengaturan aliran masuk gas hidrogen dan oksigen tidak memberikan reaksi yang cepat terhadap perubahan tegangan keluaran fuel cell, sedangkan perubahan beban memberikan reaksi yang sangat cepat pada perubahan tegangan. Manajemen pembebanan dilakukan pada jalur masukan inverter untuk melihat karakteristik tegangan keluaran fuel cell akibat pengaruh pemberian beban pada jalur keluaran inverter. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pengaturan pembebanan menggunakan beban aktivasi pada keluaran fuel cell dapat menjaga range tegangan masukan inverter yaitu 12-15 volt sehingga inverter dapat terus bekerja. Namun demikian, pengaturan ini membutuhkan ketelitian operator saat terjadi perubahan beban. Kata kunci: Fuel cell, inverter, pembebanan
ABSTRACT The operating problem on fuel cell system is to mantain the output voltage of fuel cell, which tends to drop as the load current inreases. Controlling the flow of hydrogen and oxygen does not give a quick response, on the other hand, changes in load give very quick responses on output voltage. Loading management is done on inverter input to observe characteristics of fuel cell’s output voltage under the influence of changes in load on inverter output. The experiment result shows that loading management using activating load on output fuel cell could maintain on the input voltage range of inverter, which is 12-15 volts, so that inverter still works. However, this arrangement still needs thoroughness of the operator during load change. Keywords: Fuel cell, inverter, load.
Diterima redaksi : 25 Mei 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
115
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 -11 122No. 2 Desember 2012 : 115 - 122
terlepas ketika terjadi reaksi oksidasi hidrogen
PENDAHULUAN Fuel cell dengan membran polimer atau
dan mengalir melalui elektrolit membran ke
dikenal sebagai Polymer Electrolyte Membran
katoda. Karena membran bukan penghantar
Fuel cell (PEMFC) merupakan suatu perangkat
listrik, maka elektron yang terlepas bergerak ke
elektrokimia
penghantar luar dan akhirnya menghasilkan arus
yang
mengkonversi
langsung
energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar
menjadi
listrik.
Penggunaan
Walaupun memiliki beberapa keunggulan,
beberapa
keunggulan
penggunaan PEMFC sebagai sumber energi
dibandingkan sumber energi maupun fuel cell
masih memiliki beberapa kendala. Salah satu
jenis lainnya, antara lain efisiensinya yang jauh
kendala dalam penggunaan PEMFC adalah
PEMFC
energi
listrik [9].
memiliki
melebihi mesin pembakaran biasa
[2]
, emisinya
permasalahan
pengoperasian.
Permasalahan
yang ramah lingkungan karena berupa air,
pengoperasian sistem fuel cell adalah menjaga
kondisi operasinya yang berada pada suhu relatif
tegangan keluaran fuel cell. Tegangan keluaran
rendah
untuk
fuel cell dapat dijelaskan dari karakteristik V-I
kebutuhan rumah tangga, sensitivitasnya yang
atau dikenal sebagai Polarisasi dari fuel cell yang
rendah terhadap perubahan orientasi sehingga
digunakan. Karakteristik tegangan keluaran fuel
sehingga
aman
digunakan
sesuai digunakan pada kendaraan
[4]
dan lain-
cell sangat dipengaruhi oleh perubahan beban
lain. Skema sederhana PEMFC ditunjukkan pada
yang dihubungkan [6]. Semakin besar arus beban
Gambar 1.
maka akan semakin menurun tegangan keluaran fuel cell
[3]
. Karakteristik fuel cell seperti ini
mengakibatkan
sulitnya
mempertahankan
tegangan keluaran fuel cell pada nilai tertentu yang konstan.
Karakteristik
tegangan
keluaran terhadap arus beban dari fuel cell ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 1. Skematik Proton Exchange Membran Fuel cell (PEMFC) tunggal [2] Bahan bakar berupa hidrogen diumpankan melalui kanal gas sisi anoda, sementara oksidan, dapat berupa udara diumpankan melalui kanal gas sisi katoda. Prinsip elektrokimia pada PEMFC adalah memanfaatkan reaksi oksidasi
Gambar 2. Karakteristik keluaran Fuel cell pada
hidrogen yang terjadi pada anoda dan reaksi
suhu 25oC, tekanan 1 atm [4].
reduksi oksigen yang terjadi pada katoda. Proton
Diterima 116 redaksi : 25 Mei 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
Management Pembebanan Pada Keluaran Fuel Cell Jenis Pemfc Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 -Untuk 122 Optimalisasi Inverter DC-AC
Kondisi tegangan yang tidak konstan
lampu DC terlebih dahulu pada jalur keluaran
tersebut akan menjadi permasalahan saat fuel
fuel cell (jalur masukan inverter) sampai
cell dihubungkan ke beban berupa peralatan
tegangan
elektronik. Hal ini disebabkan karena biasanya
jangkauan tegangan kerja inverter. Gambar 3
peralatan elektronik mempunyai tegangan kerja
menunjukkan skema beban aktivasi tersebut.
keluaran
fuel
cell
berada
pada
tertentu sehingga jika melewati ambang batas tegangan kerja tersebut, peralatan akan rusak dan jika tegangan yang disuplai oleh fuel cell kurang dari tegangan kerjanya, maka peralatan tidak dapat bekerja optimal. Untuk meningkatkan tegangan fuel cell dapat
melakukan
pendekatan
dengan
Gambar 3. Skema Beban Aktifasi (sumber:Percobaan P3TKEBTKE)
menggunakan tiga terminal tekan-tarik dc-dc converter
[5]
. Atau mengoperasikan sambungan Fuel cell Output DC
inverter dari sumber daya energi didistribusikan sebagai filter daya aktif dalam jaringan distribusi tegangan rendah
[1]
. Dengan memanfaatkan Pembebanan (R)
tapping dinamis dari trafo juga dapat mengatasi dampak dari berbagai tegangan input pada sisi
+R
[8]
tegangan sekunder dan efisiensi inverter .
Voltase < 15V
Tidak
-R
Tujuan
YA
Tulisan ini membahas mengenai metode
Tidak
pengaturan beban untuk menjaga tegangan
Voltase > 12V
keluaran fuel cell sebagai sumber tenaga listrik YA
agar sesuai dengan kebutuhan tegangan masukan
Inverter Range 12V - 15 V
inverter serta mempelajari pengaruh manajemen pembebanan tersebut terhadap daya keluaran inverter
dan
performa
fuel
cell
Beban AC
dengan
Membrane Electrode Assembly (MEA) buatan.
METODOLOGI Untuk mengatasi permasalahan tegangan
Gambar 4. Flow chart managemen pembebanan awal. Manajemen pembebanan dilakukan pada
keluaran yang tidak stabil dari fuel cell, maka proses pembebanan dilakukan secara bertahap dengan menggunakan beban aktivasi berupa
jalur
masukan
inverter
untuk
melihat
karakteristik tegangan keluaran fuel cell.
Diterima redaksi : 25 Mei 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
117
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 - 122 Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 - 122
a. Aktivasi fuel cell
dengan kebutuhan beban yang terpasang
Untuk pengaktivasian, fuel cell diberi beban
pada keluaran inverter.
aktivasi dengan rangkaian paralel lampu DC yang
dihubungkan
langsung
ke
jalur
keluaran fuel cell. Karena inverter komersial yang digunakan bekerja pada range tegangan masukan 12V – 15V, maka pemberian beban aktivasi dilakukan sampai tegangan keluaran fuel cell terkondisikan pada range tegangan tersebut
[10]
. Hal ini diperlukan karena
inverter tidak dapat berfungsi jika diluar
Gambar 5. Kondisi Aktivasi Awal Sistem Fuel cell dan Saat Percobaan Pembebanan
range tersebut. Jika tegangan masukan lebih
Gambar 5 menunjukkan tegangan keluaran
besar dari 15 Volt maka buzzer akan
fuel
berbunyi kemudian inverter mati. Jika beban
pembebanan yang direncanakan. Sesaat setelah
fuel cell terlalu besar, tegangan akan turun
beban
hingga dibawah 12 V, buzzer inverter juga
keluaran
berbunyi dan inverter akan mati. Aktivasi
mengatasi adanya penambahan beban dan
dilakukan sampai daya fuel cell mampu
terjaganya tegangan dalam range inverter maka
menghidupkan keempat beban lampu dan
tindakan
temperatur fuel cell telah mencapai > 40oC.
mengurangi beban aktivasi. Beban aktivasi satu
Dalam percobaan ini kondisi fuel cell yang
persatu dilepas sehingga tegangan masukan
digunakan adalah sebagai berikut:
inverter naik sehingga terjaga pada range
Tekanan O2 dan H2 : + 2 bar
tegangan 12-15V. Saat melepas beban aktivasi
Jumlah Sel ( 2 x 12 sel)
perlu diperhatikan pengaruh yang ditimbulkan,
Luas Elektroda 7cm x 7 cm
jika
Menggunakan MEA buatan sendiri
dimatikan maka tegangan akan naik hingga di
Grafit yang digunakan adalah produksi
atas 15 V dan inverter akan mati.
2
Electrochem berukuran 50 cm
cell
saat
proses
terhubung fuel
terlalu
pada
cell
yang
aktivasi
inverter,
dilakukan
beban
saat
tegangan
akan menurun.
perlu
banyak
dan
aktivasi
Untuk
adalah
yang
Pada saat pengoperasian, sistem fuel cell dilengkapi kipas pendingin untuk menjaga
b. Pemberian beban Setelah temperatur fuel cell mencapai 40oC dan daya yang dihasilkan telah mampu untuk menghidupkan beban aktivasi berupa lampu DC, fuel cell dihubungkan ke inverter untuk
diubah
menjadi
tegangan
AC.
Pemutusan beban aktivasi harus disesuaikan
kestabilan temperatur fuel cell. Kipas pendingin diset
50oC
pada
diukur
menggunakan
thermocouple yang terhubung dengan fan control. Dua buah stack fuel cell disusun secara seri
untuk
mendapatkan
tegangan
yang
diinginkan yaitu sebesar 24 Volt. Stack 1 berada didepan Stack 2 lalu terhubung kedalam sistem.
Diterima 118 redaksi : 25 Mei 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
Management Pembebanan Pada Keluaran Fuel Cell Jenis Pemfc Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 - Untuk 122 Optimalisasi Inverter DC-AC
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran yang dilakukan saat uji coba metoda tersebut yang dapat dilihat pada
inverter selain disebabkan oleh beban juga dipengaruhi oleh kecepatan reaksi yang terjadi di dalam fuel cell untuk menghasilkan arus.
Gambar 6. Ketidakstabilan tegangan masukan
Gambar 6. Tegangan Keluaran Fuel cell tekanan 2 Bar, suhu 50 oC setelah penarikan beban
Gambar 7. Arus Keluaran Fuel cell
Gambar 8. Daya Keluaran Fuel cell
Diterima redaksi : 25 Mei 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
119
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 - 122 Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 - 122
Dari bagian yang dilingkari pada Gambar 6
Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa rata-
tersebut, dapat terlihat bahwa pada saat kondisi
rata arus keluaran fuel cell saat pembebanan
beban tetap, dimana arus terlihat konstan,
adalah 6.5 Ampere/cell.
tegangan keluaran fuel cell cenderung menurun
Perhitungan daya yang dihasilkan oleh
(lihat gambar 7). Hal ini disebabkan karena
fuel cell untuk mensuplai beban ditampilkan
kebutuhan
maka
dalam bentuk grafik seperti yang dapat dilihat
dibutuhkan reaksi elektrokimia yang cepat,
pada Gambar 8. Dari Gambar 8 tersebut terlihat
menyebabkan pembentukan air semakin cepat
bahwa daya maksimum yang terukur adalah
juga. Air yang terbentuk membutuhkan waktu
sekitar 120 Watt.
akan
arus
yang
stabil
dari mulai embun air hingga menjadi gumpalan
Kondisi temperatur fuel cell yang terjadi
air lalu terdorong keluar. Semakin banyak
saat uji coba metoda pembebanan tersebut juga
gumpalan air yang terbentuk sebelum terdorong
diukur dan dapat dilihat pada Gambar 9. Pada
keluar menyebabkan turunnya tegangan yang
Stack 1, temperatur cenderung meningkat namun
dihasilkan. [4]
dijaga temperaturnya oleh suatu fan control yang
Daerah yang di-blok pada Gambar 6
di-set pada 50oC. Kenaikan temperatur ini
tersebut adalah daerah kerja tegangan masukan
menandakan reaksi kimia yang terjadi juga
inverter menurut spesifikasi teknisnya. Namun
menghasilkan energi lain berupa panas sehingga
demikian, jika tegangan keluaran fuel cell turun
efisiensi fuel cell untuk menghasilkan energi
sesaat hingga 11 Volt, inverter tersebut masih
listrik akan menurun. Besaran thermal yang
dapat bekerja tetapi dengan alarm peringatan
dihasilkan dapat mempengaruhi kemampuan
berbunyi. Begitu juga jika tegangan keluaran
PEMFC [7]
fuel cell melebihi tegangan 15 Volt.
Gambar 9. Temperatur Fuel cell
Diterima redaksi : 25 Mei 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012 120
Management Pembebanan Pada Keluaran Fuel Cell Jenis Pemfc Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 -Untuk 122 Optimalisasi Inverter DC-AC
[2] Carrette, L., Friedrich, K.A., dan U.
KESIMPULAN DAN SARAN
Stimming. 2001. Fuel cells – Fundamentals and Applications. Fuel cells, 1: 5-39.
Kesimpulan Metode pengaturan beban keluaran fuel cell terbukti berhasil menjaga tegangan agar sesuai dengan kebutuhan tegangan masukan inverter. Pengaturan Beban dilakukan secara manual dengan menyeimbangkan beban output inverter
Manajemen pengaturan beban tersebut masih secara
manual
sehingga
MossObservation of a Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell Degradation Under Dynamic
Load
Cycling,
Degree
of
Bachelor of Science, Worcester Polytechnic
dengan beban sebelum masuk inverter.
dilakukan
[3] Choi Eugene and Jennifer A, 2009,
perlu
Institute. [4] Cooper,
K.R,
Ramani,
V.
2005.
ketelitian dan kewaspadaan operator terhadap
Experimental Methods and Data Analyses
beban yang akan digunakan.
for Polymer Electrolyte Fuel cells, Scribner Associates,
Saran Perlu dirancang piranti elektronik tambahan yang mampu menjaga kestabilan tegangan
[5] Gopinath R, Sangsun Kim, Jae-Hong Hahn, Prasad N. Enjeti, Mark B. Yeary, and Jo W. Howze 2004, Development of a Low Cost
masukan inverter dari fuel cell.
Fuel Cell Inverter System With DSP Control, Ieee Transactions On Power
UCAPAN TERIMA KASIH Kami
ucapkan Terima
Kasih sebesar-
Electronics, Vol. 19, No. 5
besarnya kepada Dr.Verina J Wargadalam yang telah membantu dalam hal membimbing dan
[6] Janssen, G.J.M., E.F. Sitters, A. Pfrang, 2009, Proton-exchange-membrane fuel
sarana penelitian.
cells durability evaluated by load-on/off DAFTAR PUSTAKA
cycling, Journal of Power Sources 191,
[1]. Beltran.H, N. Aparicio, E. Belenguer, C.
page 501–509.
Cervelló
García,
2008,
Fuel
Cell
Connection Inverters used for Unbalance
[7] Kandlikar Satish G and Zijie Lu, 2009,
Compensation in Low Voltage Distribution
Thermal management issues in a PEMFC
System,
On
stack – A brief review of current status,
Renewable Energies And Power Quality,
Elsevier, Applied Thermal Engineering 29
Santander, Spain, ICREPQ
,1276–1280
International
Conference
Diterima redaksi : 25 Mei 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
121
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 - 122 Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 115 - 122
[8]
Mazumder Sudip K, Rajni K. Burra, Rongjun Huang, Muhammad Tahir, and Kaustuva Acharya 2010, A Universal GridConnected
Fuel-Cell
Inverter
for
Residential Application. IEEE Transactions On Industrial Electronics, Vol. 57, No. 10
[9] Rayment C. 2003. Introduction to Fuel cell Technology. University of Notre Dame, IN 46556 U.S.A.
[10] Woojin Choi, Prasad N. Enjeti, Jo W. Howze, 2004, Development of an Equivalent Circuit Model of a Fuel Cell to Evaluate the Effects of Inverter Ripple
Current,
Applied
Power
Electronics Conference and Exposition, APEC. Nineteenth Annual IEEE
Diterima redaksi : 25 Mei 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012 122