MANAJEMEN ENERGI LISTRIK UNTUK PENCAHAYAAN RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
Latar Belakang Ruangan disistem perumahan akan menjadi ruangan yang sehat apanbila memenuhi beberapa persyaratan diantaranya adalah sirkulasi udara yang cukup, pencahayaan yang cukup dan lain sebagainya, pencahayaan yang dimaksud adalah cahaya daari sinar matahari. Berdasarkan penelitian cahaya matahari memiliki kemampuan membunuh bakteri dan membantu proses pembentukan vitamin pada tubuh manusia. Terkadang kala pemilik rumah pada saat siang hari membiarkan gorden jendela tetap tertutup dan menyalakan lampu listrik untuk pencahayaan ruangan. Padahal sesungguhnya dengan meambuka gorden jendela akan memungkinkan masuknya cahaya matahari kedalam ruangan yang membeikan keuntungan peneerangan ruangan maupun kondisi ruangan yang lebih sehat seperti yang telah dijelaskan diatas. Yang menjadi lataar belakang masalah diatas kebiasaan yang buruk ada saat siang hari membiarkan gorden tetap tertutup dan lampu listrik tetap menyala. Sehingga kondisi ruangan menjadi tidak sehat karena kurangnya cahaya matahari dan penggunaaan erergi listrik disiang hari untuk penerangan menjadi pemborosan.
Tujuan Penulisan • Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka saya dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut: • ”Bagaimana menciptakan suatu sistem yang dapat menditeksi adanya cahaya matahari dan memanfaatkan cahaya matahari tersebut untuk penerangan ruangan sehingga dapat mengurangi penerangan lampu listrik?? “
Tujuan Penulisan Tujuan penelitian ini adalah memahami perancangan alat manajemen energi listrik untuk pencahayaan ruangan berbasis mikrokontroler ATMEGA 8535 dan diharapkan dapat membatu dalam penghematan penggunaan sumber daya listrik.
Blok Diagram Sistem
DIAGRAM ALUR
LISTING PROGRAM #include <mega8535.h> #include <delay.h> #asm .equ __lcd_port=0x15 ;PORTC #endasm
#include
void main(void) { PORTA=0xFF; port A merupakan Aktif hight DDRA=0x00;
// input
PORTB=0xFF; port B merupakan Aktif hight
DDRB=0xFF;
// ouput
PORTC=0xFF; port c merupakan aktif hight DDRC=0xFF;
// output
PORTD=0xFF; port D merupakan hight DDRD=0xFF;
// output
lcd_init(16); lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("==TUGAS AKHIR=="); tanpilan pada lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("==RIZQI SAEFUL=="); delay_ms(1500); lcd_clear();
while(1) { if (PINA.2==0) {
// ldr aktif
lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("==CUACA GELAP=="); lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("=LAMPU MENYALA="); PORTD = 0xFE;
// motor tutup
PORTB = 0xFE;
// lampu nyala
delay_ms(100); if (PINA.1==0) { PORTD = 0xFF; };
// switch 2 aktif // motor mati
}; if (PINA.2==1) { lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("==CUACA CERAH=="); lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("===LAMPU MATI==="); PORTD = 0xFD; PORTB = 0xFF; delay_ms(100); if (PINA.0==0) { PORTD = 0xFF; }; }; } }
// ldr tidak aktif
// motor buka // lampu mati // switch 1 aktif // motor mati
Output
Output
Output
Output
Output
Kesimpulan Dari hasil pengujian sistem manajemen energi listrik ini dapat bekerja pada kondisi cahaya matahari minimal dan maksimal. Hasil perhitungan data hasil uji coba dengan menggunakan 3423 Lux Hitester diperoleh hasil : Pada kondisi pencahayaaan lingkungan (matahari) bernilai 25,47 lx dengan ketelitian 94,89 % yang terjadi gorden menutup dan lampu ruangan aktif. Pada kondisi pencahayaan lingkungan (matahari) bernilai 48,84 lx dengan ketelitian 95,56 % yang terjadi gorden membuka dan lampu ruangan tidak aktif. Penggunaan sistem dapat dikendalikan oleh cahaya dari lingkungan tanpa campur tangan manusia, serta dapat memanfaatkan energi cahaya dari lingkungan sehingga memberikan penerangan yang dibutuhkan dalam suatu ruangan. Dan sistem ini dapat membantu penghematan energi listrik jika suatu saat ada pembatasan penggunaan energi listrik.
Saran Berdasarkan hasil pengujian didapatkan beberapa kekurangan dan saran untuk penyempurnaan alat ini, yaitu : Untuk mengimplementasikan alat management aliran energy lstrik untuk pencahayaan ruangan berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dalam ukuran sebenarnya bukan miniature sebaiknya menggunakan motor stepper atau moto servo,karena pengaturan mekaniknya akan lebih mudah dari pada motor DC. Alat ini mempunyai kelemahan yaitu bagian sensornya yang kurang peka terhadap cahaya. Hal ini disebabkan karena kesensitifan kompinen fisik LDR (Light Defenden Resistor) yang digunakan diranglaian alat kurang baik. Bila alat ini ingin dijadikan sebagai alat pengecil yang dapat diperjual belikan sebaiknya rangkaian ini ditambah dengan komponen trafo agar dapat menggunakan tegangan listrik lngsung dari rumah. Rangkaian yang membutuhkan dua tegangan catu yang besarnya berbeda disarankan menggunakan ice (integerated circuit) regulator,agar pada saat pemberian tegangan lebih paktis dengan menggunakan satu baesaran tegangan saja.