MANAJEMEN DANA PENSIUN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Heri Prasetyo E-mail:
[email protected]
Abstract Pension funding sistem allows the formation of an accumulation of funds needed to maintain the continuity of income in old age program participants. Islam teaches followers to prepare for old age as possible. The establishment of pension funds can be regarded as the implementation of the majority of Islamic economic teachings of respect for those who live the old days. Utilization of the pension fund as of old on the day allowance is a right thing and is needed by all employees of both public and private. With the pension fund, is expected to help the social and economic welfare of the people of Indonesia in general and Muslims in particular. Utilization of the pension fund shall be in accordance with the laws of Islamic economics (fiqh muamalah).
Keywords; Employees, Pensions, Retirement
A. Pendahuluan Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional yang pada hakikatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
Penulis Heri Prasetyo Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Indonesia berdasarkan
pancasila dan UUD 1945, maka upaya untuk mewujudkan kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan kewajiban konstitusional yang harus dilakukan secara berencana, bertahap dan berkesinambungan. Sejalan
dengan
itu,
upaya
memelihara
kesinambungan
penghasilan pada hari tua perlu mendapat perhatian dan penanganan yang lebih berdaya guna dan berhasil guna. Dalam hubungan ini di masyarakat telah berkembang suatu bentuk tabungan masyarakat yang semakin banyak dikenal oleh para karyawan yakni dana pensiun. Bentuk tabungan ini memiliki ciri sebagai tabungan jangka panjang untuk dinikmati hasilnya setelah karyawan yang bersangkutan pensiun. Penyelenggaraan dilakukan dalam suatu program, yakni KOMPETENSI Jurnal Ekonomi,
Manajemen & Akuntansi Vol 13 No.1 Januari – Juni 2015 Fak. Ekonomi – Universitas Cokroaminoto Yogyakarta ISS`N : 1412-9450
program pensiun, yang mengupayakan manfaat pensiun bagi pesertanya melalui suatu sistem pemupukan dana yang lazim disebut sistem pendanaan. Sistem
pendanaan
terbentuknya
suatu
suatu
program
akumulasi
dana
pensiun yang
memungkinkan
dibutuhkan
untuk
memelihara kesinambungan penghasilan peserta program pada hari 32
tua. Keyakinan akan adanya kesinambungan
menunjukkan bahwa dana pensiun merupakan
penghasilan menimbulkan ketentraman kerja,
sebuah
sehingga akan meningkatkan motivasi kerja
berbadan hukum serta bertugas menjalankan
karyawan
yang
program untuk memberikan manfaat pensiun
kondusif sumber dana yang diperlukan untuk
kepada para pesertanya. Sebagai sebuah
memelihara dan meningkatkan pembangunan
lembaga, dana pensiun memiliki beberapa
nasional
kemampuan
fungsi diantaranya yakni sebagai asuransi
sendiri. Hal ini sejalan dengan salah satu arah
(takafful), yang terlihat dalam hal peserta
dan kebijakan pembangunan jangka panjang,
meninggal
yakni peningkatan dan pengembangan sumber-
sebelum usia pensiun, sebagai tabungan,
sumber dana pembangunan yang berasal dari
karena dana yang dihimpun dari iuran peserta
dalam negeri secara optimal, baik dari
dan iuran pemberi kerja, sebagai pensiun yang
pemerintah maupun dari masyarakat.
akan dibayarkan kepada peserta yang pensiun
yang
yang
merupakan
berlandaskan
iklim
lembaga,
dunia
dan
atau
lembaga
tersebut
mengalami
cacat
Islam juga mengajarkan umatnya untuk
atau yang berhak menerimanya (janda, anak
mempersiapkan hari tua sebaik mungkin. Hal
atau orang yang ditunjuk) secara berkala
tersebut telah dijelaskan dalam Al Qur’an
setelah memasuki usia pension (Syamsul
maupun Al Hadits, yang mana hari esok
Anwar; 2007; 212).
merupakan suatu hal yang tidak pasti, tidak
Terkait
dengan kelembagaan
dana
ada seorang pun yang mengetahui bagaimana
pensiun, terdapat dua jenis yakni: pertama,
kehidupan yang akan datang, apakah sejahtera
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yakni
ataukah sebaliknya, sengsara? Karenanya dana
dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau
pensiun merupakan suatu program yang sangat
badan yang mempekerjakan karyawan, selaku
penting sebagai upaya kesejahteraan di hari
pendiri dan untuk menyelenggarakan program
tua.
pension, manfaat pasti atau program pensiun
B.
Sekilas Definisi Dana Pensiun
iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau
Dana pensiun adalah suatu badan
seluruh karyawan sebagai peserta, dan yang
hukum yang mengelola dan menjalankan
menimbulkan kewajiban terhadap pemberi
program yang menjanjikan manfaat pensiun
kerja. Kedua, yakni Dana Pensiun Lembaga
bagi pesertanya. Badan hukum ini secara rutin
Keuangan (DPLK) yakni dana pensiun yang
mengumpulkan iuran pensiun dari pegawai
dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi
yang
jiwa
menjadi
pesertanya
selanjutnya
untuk
menyelenggarakan
program
pembayaran kembali dilakukan pada saat
pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik
pegawai sudah tidak bekerja lagi (Subagyo;
karyawan maupun pekerja mandiri, yang
2008;
terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi
168).
Dari
penjelasan
tersebut
35
karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa
dokter yang tidak bekerja pada suatu lembaga.
yang bersangkutan.
Program pensiun ini diselenggarakan oleh
Dari
penjelasan
di
atas
dapat
DPLK dan DPPK.
disimpulkan perbedaan dari DPPK dan DPLK
Sedangkan
pensiun
manfaat
pasti
yakni dana pensiun pemberi kerja dibentuk
adalah program pensiun yang manfaatnya
oleh pemberi kerja, sedangkan dana pensiun
ditetapkan oleh peraturan dana pensiun atau
lembaga keuangan didirikan oleh bank atau
program pensiun lain yang bukan merupakan
perusahaan asuransi jiwa dan terpisah dari
program
bank
yang
manfaat didasarkan pada formula tertentu yang
bersangkutan serta dari dana pensiun pemberi
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.
kerja yang mungkin didirikan oleh bank atau
Misalnya
oleh perusahaan asuransi untuk karyawannya.
pensiun Muhammadiyah (2,5% X masa kerja
Dalam pelaksanaannya dana pensiun memiliki
X penghasilan dasar pensiun). Program ini
tiga jenis program sebagaimana disebutkan
hanya diselenggarakan oleh DPPK (Dana
dalam UU No. 11 Tahun 1992 yakni program
Pensiun Pemberi Kerja). Program pensiun
iuran pensiun pasti (Defined Contribution
berdasarkan
Plan), program pensiun manfaat pasti (Defined
pensiun iuran pasti dengan iuran hanya dari
Benefit
atau
perusahaan
Plan)
berdasarkan
dan
asuransi
pensiun
iuran
bagaimana
pasti.
dalam
keuntungan
Penentuan
kasus
adalah
dana
program
program
pensiun
pemberi kerja yang didasarkan pada rumus
(Profit
Sharing
yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi
keuntungan
Pensiun Plan).
kerja. Kekayaan dana pensiun bersumber dari
Program iuran pensiun pasti adalah
iuran pemberi kerja, iuran peserta, iuran
program pensiun yang mana iurannya telah
investasi dan pengalihan dari dana pensiun
ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan
lain.
seluruh iuran serta hasil pengembangnnya dibukukan
pada
rekening
Syarat-syarat menjadi peserta dana
masing-masing
pensiun adalah setiap pegawai yang telah
peserta sebagai manfaat pensiun, dan besar
diangkat sebagai pegawai tetap sesuai dengan
iuran yang akan dibayar ditentukan secara
peraturan pemberi kerja dan telah berusia 18
pasti, misalnya 2% dari gaji pokok, namun
tahun atau telah menikah. Kepesertaan dana
manfaat pensiun yang akan diterima tidak
pensiun
dapat ditentukan, tergantung pada lamanya
sebagai peserta dan berakhir pada saat pegawai
peserta membayar iuran. Biasanya program
meninggal dunia atau pensiun atau berhenti
pensiun iuran pasti ini diikuti oleh para pekerja
bekerja dan telah mengalihkannya ke dana
mandiri bukan karyawan perusahaan, seperti
pensiun lain. Seorang peserta tidak dapat
konsultan, pengacara, pengusaha mandiri, atau
mengundurkan diri atau menuntut haknya dari
dimulai sejak
pegawai
terdaftar
36
dana pensiun apabila masih memenuhi syarat
mencapai usia 21 tahun. Pembayaran pensiun
kepesertaan.
anak
dimaksud
diteruskan
sampai
anak
Terdapat beberapa macam manfaat
mencapai usia 25 tahun dengan ketentuan:
dana pensiun yang diperuntukkan bagi peserta
anak tidak memiliki penghasilan sendiri dan
sesuai dengan keadaan masing-masing yakni:
belum menikah serta masih sekolah atau
(1)
kuliah.
manfaat
pensiun
normal
yang
diperuntukkan bagi peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai usia pensiun
C.
Sekilas Dana Pensiun dalam Sejarah Ekonomi Islam
normal (usia 55 tahun bagi tenaga non edukatif
“Tidaklah termasuk golongan ummatku
dan usia 60 tahun bagi tenaga edukatif); (2)
orang yang tidak mneghormati orang yang
manfaat
yang
berusia lanjut dan tidak menyayangi anak-
diperuntukkan bagi peserta yang berhenti
anak” (HR. Ahmad). Dari hadis tersebut dapat
bekerja dan telah mencapai usia pensiun
disimpulkan bahwa, selaku muslim meski
dipercepat
tahun
menghormati orang tua dengan cara dan
sebelum usia pensiun normal), namun belum
bentuk apapun. Terkait dengan dana pensiun
memasuki usia pensiun normal; (3) manfaat
yakni setiap perusahaan meski memperhatikan
pensiun cacat yang diperuntukkan bagi peserta
kesejahteraan karyawannya yang sudah tidak
yang berhenti bekerja karena cacat; (4) pensiun
produktif atau yang telah berusia lanjut.
ditunda yang diperuntukkan bagi peserta yang
Mereka berhak mendapat apa yang menjadi
berhenti bekerja dan belum mencapai usia
haknya, yakni berupa tunjangan hari tua agar
pensiun dipercepat dan telah memiliki masa
mereka terus dapat bertahan hidup meski
kepesertaan sekurang-kurangnya 3 tahun; (5)
sudah tidak bekerja lagi.
pensiun
dipercepat
(sekurang-kurangnya
10
iuran peserta sendiri plus bunga yang layak
Dengan
demikian,
pendirian
dana
dan dibayarkan sekaligus, diperuntukkan bagi
pensiun dapat dipandang sebagai pengamalan
peserta yang berhenti bekerja dan belum
terhadap sebagian ajaran sosial ekonomi Islam
mencapai usia pensiun dipercepat, namun telah
tentang penghormatan terhadap mereka yang
memiliki masa kepesertaan kurang dari 3
menjalani hari tua. Hal semacam ini, secara
tahun.
historis bukan suatu yang asing dalam sejarah Jika peserta meninggal dunia, janda
Islam. Pada zaman khulafaurrosyidin, para
atau duda berhak atas manfaat pensiun janda
khilafah
menetapkan
atau duda. Jika janda atau duda tidak ada atau
(Veithzal Rivai; 2006). Meskipun merupakan
meninggal dunia atau kawin lagi, manfaat
tunjangan
pensiun dibayarkan kepada anak. Manfaat
menggambarkan
pensiun anak wajib dibayarkan sampai anak
menekankan
hari
tua, ajaran
penyediaan
sistem
tunjangan
sistem
tersebut
Islam rasa
aman
yang dan 37
jaminan ekonomi bagi warga masyarakat.
ada maka diberikan kepada orang yang
Seperti disebutkan dalam salah satu hadis
ditunjuk. Begitu pula dalam ekonomi Islam,
Rasulullah Saw, dalam doa Beliau memohon
apabila
agar terhindar dari hari tua yang jelek. Doa
meninggalkan harta kekayaan maka harta
tersebut yang artinya sebagai berikut “Ya
kekayaannya dan seluruh hal-hal meteriil yang
Tuhan aku mohon kepada-Mu akan kebaikan
ditinggalkannya beralih demi hukum dan
yang terdapat pada malam ini dan kebaikan
secara otomatis menjadi hak ahli warisnya,
pada saat-saat sesudahnya dan aku berlindung
sesuai dengan ketentuan Rasulullah Saw yang
kepada-Mu dari kejahatan yang ada pada
artinya “Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi Saw
malam ini dan kejahatan pada saat-saat
(diriwayatkan bahwa) Beliau Saw berkata,
sedudahnya. Ya Tuhan aku berlindung kepada-
barang siapa meninggalkan harta kekayaan
Mu dari kemalasan dan hari tua yang jelek. Ya
maka kekayaan itu adalah untuk para ahli
Tuhan aku berlindung kepada-Mu dari siksaan
warisnya” (HR. Jamaah ahli hadis, seperti
di dalam neraka dan siksaan di dalam kubur”
Bukhari, Muslim dan para penyusun kitab-
(HR. Muslim). Pada zaman khalifah Abu
kitab sunah).
Bakar
ash
dunia
dan
Dari penjelasan di atas tampak bahwa
zaman
pemberian manfaat dana pensiun meninggal
tunjangan
dunia sesuai dengan kaidah hukum Islam
dibedakan diantara berbagai penerima sesuai
tantang waris. Namun terdapat beberapa hal
dengan
yang
khalifah
Akan
Umar
jasa-jasa
bin
tunjangan
meninggal
itu
disamaratakan.
Shiddiq
seseorang
tetapi
pada
Khattab
yang
telah
diberikan
harus
diperhatikan,
seperti
apakah
penerima terhadap Islam (Syamsul Anwar;
pemanfaatan dana pensiun peserta meninggal
220-222).
dunia sesuai dengan hukum waris? Jika dalam
D.
Dana Pensiun Bagi Peserta Meninggal
hukum waris dijelaskan dengan rinci bagian-
Dunia dalam Ekonomi Islam
bagiannya
apakah
begitu
halnya
dalam
Didalam Al Qur’an dan Al Hadits
manfaat dana pensiun orang yang meninggal
terdapat beberapa rujukan tentang hari tua,
dunia? Namun berdasarkan hadist Nabi Saw di
yang keseluruhannya terlihat sebagai hari yang
atas bahwa pada pokoknya harta peninggalan
dapat menimbulkan keperihatinan jika tidak
seseorang
dipersiapkan sebelumnya. Seperti yang telah
hukum waris syariah kepada para ahli waris
dijelaskan di atas mengenai manfaat pensiun
yang berhak. Namun dalam Islam juga
bagi orang yang meninggal dunia. Maka
terdapat lembaga wasiat, yang mana seseorang
manfaat pensiunnya diberikan kepada janda
dapat menunjuk orang yang akan menerima
atau duda, jika janda atau duda tidak ada maka
kekayaannya setelah meninggal.
diwariskan
menurut
ketentuan
diberikan kepada anaknya, jika anaknya tidak 38
Sebagaimana makna pewarisan, yakni proses
pemindahan
harta
yang
janda atau duda dibayarkan seumur hidup; ayat
dimiliki
(3) dalam hal tidak ada janda atau duda
seseorang yang sudah meninggal kepada pihak
meninggal dunia, atau janda atau duda kawin
penerima yang jumlah, ukuran dan bagian
lagi, manfaat pensiun dibayarkan kepada anak;
yang diterimanya telah ditentukan dalam
ayat (4) manfaat pensiun kepada anak wajib
mekanisme warisan (Muhammad Syahrur; 2004;
dibayarkan sampai anak tersebut mencapai
334).
usia sekurang-kurangnya 21 (dua puluh satu) Jadi jika si pewaris telah menulis
tahun. Selanjutnya pada pasal 20 ayat (1)
wasiat maka harta yang ditinggalkannya
dalam hal peserta meninggal duniadan tidak
menjadi hak yang diberi wasiat, namun jika si
ada janda atau duda atau anak maka dana yang
pewaris tidak menulis wasiat maka hartanya
merupakan hak peserta dibayarkan kepada
dibagikan sesuai dengan hukum waris. Namun
pihak yang ditunjuk oleh peserta; ayat (2)
ada ketentuan yang harus dipenuhi dalam
pembayaran sebagaimana dimaksud dalam
penerimaan wasiat yakni: pertama, jumlah
ayat (1) dilakukan secara sekaligus (; 1999).
kekayaan yang diterima orang yang ditunjuk
Hal tersebut di atas bertentangan
melalui wasiat tidak melebihi sepertiga jumlah
dengan ketentuan hukum ekonomi syariah
seluruh kekayaannya. Kedua, orang yang
(fiqh muamalah), karena menurut ketentuan
ditunjuk bukan ahli waris yang berhak. Hal ini
hukum ekonomi syariah (fiqh muamalah) dana
seperti ditegaskan dalam Q.S. An Nisa’ ayat
tersebut menjadi hak para ahli waris. Dana
12 yang artinya “Jika yang mewariskan tidak
tersebut bisa menjadi hak milik orang yang
memiliki ayah atau anak, namun ada saudara
ditunjuk jika memenuhi ketentuan tersebut di
laki-laki dan perempuan, masing-masing dari
atas, seseorang peserta meninggal dunia boleh
keduanya mendapat seperenam. Tetapi jika
membuat wasiat apabila dana yang menjadi
mereka lebih dari seorang, mereka berbagi
haknya
dalam
sepertiga,
kekayaannya, maka seluruh manfaat pensiun
wasiat
dan
sesudah
sepertiga
demikianlah
yang ditunjuk. Akan tetapi jika dana (manfaat
ketentuan Allah, Allah maha mengetahui lagi
pensiun) melebihi dari sepertiga dari jumlah
maha penyantun”.
seluruh kekayaan yang ditinggalkan peserta
dirugikan,
tidak
melebihi
dapat diterima sebagai wasiat kepada orang
yang
sehingga
tidak
ada
seorangpun
hutang
diselesaikannya
itu
Dalam PP No. 77 Tahun 1999 pasal 19
setelah dilunasi hutang dan kewajibannya,
dan pasal 20 dijelaskan bahwa: Pasal 19 ayat
maka kelebihan itu tidak dapat diterima kepada
(1) dalam hal peserta meninggal dunia,
pihak
manfaat pensiun dibayarkan kepada janda atau
dimasukkan
duda atau anak; ayat (2) manfaat pensiun bagi
diwariskan kepada ahli waris. Atas dasar ini,
yang
ditunjuk,
melainkan
harus
kedalam
kekayaan
yang
39
maka pasal 20 di atas harus diperrbaiki sesuai
E.
dengan ketentuan hukum ekonomi Islam (fiqh
Penutup Dari
pembahasan
di
atas
dapat
muamalah) bahwa seluruh kekayaan seseorang
disimpulkan bahwa hari tua merupakan suatu
termasuk sisa dana miliknya dilembaga dana
masa yang harus diperhatikan secara intensif,
pensiun diwariskan kepada ahli waris.
jika
Sekarang
kita
perhatikan
pasal
tidak
menimbulkan
demikian
maka
akan
dapat
kesengsaraaan
dan
tidak
sebelumnya, yakni pasal 19 yang mana
menikmati hari tua dengan bahagia. Selain itu
disebutkan hal peserta meninggal dunia, maka
penghormatan terhadap seseorang yang berusia
manfaat pensiun dibayarkan kepada janda atau
lanjut juga selayaknya dilakukan, dan Islam
duda seumur hidupnya dan jika janda atau
mengajarkan hal tersebut.
duda itu meninggal atau menikah lagi maka
Pemanfaatan dana pensiun sebagai
dibayarkan kepada anak hingga mencapai
tunjangan dihari tua merupakan suatu hal yang
umur 21 tahun. Hal tersebut dapat diterima
tepat dan sangat dibutuhkan oleh seluruh
dari segi hukum ekonomi syariah (fiqh
karyawan baik negeri maupun swasta. Dengan
muamalah), oleh karena tidak bertentangan
adanya dana pensiun, maka diharapkan dapat
dengan hukum kewarisan Islam. Sebagaimana
membantu kesejahteraan sosial masyarakat
ditegaskan dalam Q.S. An Nisa’ ayat 9 yang
Indonesia pada umumnya dan umat Islam pada
artinya “Dan hendaklah takut kepada Allah
khususnya. Pemanfaatan dana pensiun harus
orang-orang
mereka
sesuai dengan hukum ekonomi Islam (fiqh
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak
muamalah) dan hal tersebut telah terbukti pada
yang
hal pemanfaatan dana pensiun meninggal
yang
lemah,
mereka
seandainya
khawatir
terhadap
kesejahteraan mereka”
dunia, yang mana dana tersebut diberikan
Dengan demikian pembayaran manfaat
kepada janda atau duda, jika janda atau duda
pensiun kepada janda atau duda seumur
meninggal dunia atau menikah lagi maka harta
hidupnya dan jika janda atau duda itu
tersebut diberikan kepada anaknya. Hal ini
meninggal atau menikah lagi maka dibayarkan
sesuai dengan hukum waris dalam Islam.
kepada anak itu tidak dipandang sebagai wasiat melainkan merupakan suatu tindakan hukum ekonomi syariah (fiqh muamalah) tersendiri terhadap
yang asas
merupakan perlindungan
kongkretisasi masa
depan
keluarga yang ditinggalkan (Syamsul Anwar; 227).
DAFTAR PUSTAKA Ani Faujiah.” Ijaroh: Sebuah Upaya untuk Mencari Keadilan Antara Karyawan dan Majikan”. Jurnal Ekosiana. Jurnal Ekonomi Syariah STAI An Najah Surabaya. Volume 1 Nomor 1 Maret 2014. http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/eduk asi_dp/istilah.htm 40
http://www.fiskal.depkeu.go.id/bapekki/klip/de tailklip.asp?klipID=N349346426 http://www.taspen.com/files/uu_11_thn_1992_ tentang_dana_pensiun.pdf Muhammad Syahrur. Metodologi Fikih Kontemporer. Yogyakarta: Elsaq Press. 2004. PP No.77 Tahun 1999 Tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 2003. Subagyo, dkk. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: STIE YKPN. 2008. Syamsul Anwar, Studi hukum Islam Kontemporer. Jakarta: RM. Books. 2007. Veithzal Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006
41