MANAGEMENT BY RITA KUSUMAWATI
MANAJEMEN SEBAGAI SUATU ILMU DAN SENI • MANAJEMEN MANAJEMEN SEBAGAI SUATU ILMU SEBAGAI SUATU ILMU MEMPUNYAI CIRI‐CIRI : ¾ PRINSIP DAN KONSEP MANAJEMEN DAPAT DIPELAJARI DAN TELAH DIORGANISASI MENJADI SUATU RANGKAIAN TEORI ¾ DECISION MAKING DAPAT DIDEKATI DENGAN KAIDAH‐KAIDAH ILMIAH ¾ OBYEK DAN SARANA MANAJEMEN UNTUK MENCAPAI TUJUAN SEBAGIAN ADALAH ELEMEN‐ELEMAN YANG BERSIFAT MATERI ¾ DALAM PENERAPANNYA MANAJEMEN MEMERLUKAN PENDEKATAN DARI BIDANG ILMU YANG LAINNYA : ILMU EKONOMI,STATISTIK, AKUNTANSI DAN LAIN SEBAGAINYA.
HUBUNGAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK MANAJEMEN • PRAKTEK PRAKTEK MENIMBULKAN SUATU TEORI MENIMBULKAN SUATU TEORI MENGHASILKAN PRINSIP‐PRINSIP YANG AKAN MENJADI KAIDAH‐KAIDAH AKAN MENJADI KAIDAH KAIDAH DASAR PENGEMBANGAN KEGIATAN MANAJEMEN DALAM PRAKTEK MANAJEMEN DALAM PRAKTEK
MANEJEMEN SEBAGAI SUATU SENI MEMPUNYAI CIRI-CIRI CIRI CIRI : 1. KESUKSESAN DALAM MENCAPAI TUJUAN SANGAT DIPENGARUHI DAN DIDUKUNG OLEH SIFAT‐SIFAT DAN BAKAT PARA MANAJER 2. DALAM PROSES PENCAPAIAN TUJUAN SERINGKALI MELIBATKAN UNSUR NALURI (INSTINCT), PERASAAN DAN INTELEKTUAL 3. DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN FAKTOR YANG CUKUP YANG MENENTUKAN KEBERHASILANNYA ADALAH KEKUATAN PRIBADI YANG KREATIF YANG DIMILIKI
MANAJEMEN SEBAGAI SUATU PROFESI MANAJEMEN SEBAGAI SUATU PROFESI ¾
PENEKANAN MANAJEMEN SEBAGAI PROFESI ADALAH PADA KEGIATAN YANG DILAKUKAN OLEH SEKELOMPOK ORANG ATAU MANAJER DENGAN MENGGUNAKAN KEAHLIAN TERTENTU
•
KRITERIA UNTUK MENENTUKAN (MENURUT EDGAR H.SCHEIN) H SCHEIN) :
1.
PARA PROFESIONAL MEMBUAT KEPUTUSAN ATAS DASAR PRINSIP‐PRINSIP UMUM
2.
PARA PROFESIONAL MENDAPATKAN STATUS MEREKA KARENA MENCAPAI STANDAR PRESTASI KERJA TERTENTU, TERTENTU BUKAN KARENA FAVORITISME ATAU KARENA SUKU BANGSA ATAU AGAMANYA DAN KRITERIA POLITIK LAINNYA.
3.
PARA PROFESIONAL HARUS DITENTUKAN OLEH SUATU KODE ETIK YANG KUAT, DENGAN DISIPLIN UNTUK MEREKA YANG MENJADI KLIENNYA
SESUATU
SEBAGAI
PROFESI
ADALAH
PENGERTIAN-PENGERTIAN YANG BERBEDA PENGERTIANDENGAN ISTILAH MANAJEMEN 1.
MANAJEMEN BERBEDA (WIRASWASTA).. (WIRASWASTA)
DENGAN
KEWIRAUSAHAAN
¾
WIRASWASTA MENURUT DEFINISI, MEMAHAMI , MENDAPATKAN SUMBERDAYA--SUMBERDAYA, SUMBERDAYA SUMBERDAYA MENGORGANISASIKAN DAN MENJALANKAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN.. MEREKA CENDERUNG MENJADI PENGAMBIL RISIKO YANG DIDORONG OLEH MOTIF KEUNTUNGAN.. KEUNTUNGAN
¾
MANAJEMEN, TERLIBAT DALAM PENGORGANISASIAN DAN MEMIMPIN PERUSAHAAN (BISNIS) DAN ORGANISASI LAINNYA, TETAPI TIDAK MENCAKUP PEMILIKAN PEMILIKAN..
¾
MANAJER DAPAT MENJADI WIRASWASTA DAN WIRASWASTA DAPAT PULA MENJADI MANAJER
MANAJEMEN BERBEDA DENGAN SUPERVISI
¾ SUPERVISI
ADALAH PENGARAHAN DAN PENGENDALIAN KARYAWAN-KARYAWAN TINGKAT BAWAH DALAM SUATU ORGANISASI. SEHINGGA SUPERVISI MERUPAKAN BAGIAN DARI MANAJEMEN. MANAJEMEN
APLIKASI--APLIKASI YANG BERBEDA DARI APLIKASI ISTILAH MANAJEMEN : 1.
PENGELOMPOKAN PEKERJAAN. PEKERJAAN. MANAJEMEN DAPAT BERARTI SUATU KELOMPOK ORANG YANG MELAKSANAKAN TUGAS TUGAS--TUGAS ATAU FUNGSI--FUNGSSI MANAJERIAL FUNGSI MANAJERIAL..
2.
SEORANG INDIVIDU INDIVIDU.. INDIVIDU YANG MELAKSANAKAN FUNGSI FUNGSI-FUNGSI MANAJERIAL ATAU BAGIAN DARI KELOMPOK SECARA KESELURUHAN.. KESELURUHAN
3.
SUATU DISIPLIN AKADEMIK AKADEMIK..
4.
SUATU PROSES. PROSES. KARENA MENCAKUP PELAKSANAAN RANGKAIAN TIPE TIPE--TIPE KHUSUS KEGIATAN ATAU FUNGSI
SUATU
BAB.I MENGENALI ORGANISASI DAN MANAJEMEN z z
SIAPAKAH MANAJER ITU ? MANAJER adalah seorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain dengan mengkoordinasikan k di ik k i kegiatankegiatan -kegiatan k i pekerjaan mereka guna mencapai sasaran organisasi.. organisasi
MANAJER LINI PERTAMA MANAJER MENENGAH MANAJER PUNCAK
1 1. 2. 3.
MANAJER LINI PERTAMA MANAJER MENENGAH MANAJER PUNCAK
TINGKATAN MANAJER
MANAJER PUNCAK
MANAJER MENENGAH
MANAJER LINI PERTAMA
KARYAWAN NON MANAJERIAL
MANAJEMEN • MANAJEMEN adalah p proses p pengkoordinasian g kegiatan‐kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. lain • EFISIEN adalah memperoleh output terbesar dengan input yang terkecil, digambarkan sebagai “melakukan melakukan segala sesuatu secara benar / doing things right” • EFEKTIVITAS adalah menyelesaikan kegiatan‐kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai, digambarkan sebagai melakukan sesuatu yang benar/ doing the right things things”
EFISIENSI DAN KEEFEKTIFAN ORGANISASI EFISIENSI DAN KEEFEKTIFAN ORGANISASI KEEFEKTIFAN(HASIL AKHIR)
EFISIENSI(SARANA)
PENERAPAN SASARAN
PENGGUNAAN SUMBER DAYA KEMUBAZIRAN RENDAH
PENCAPAIAN TINGGI
UPAYA KERAS MANAJEMEN KEMUBAZIRAN SUMBERDAYA YANG RENDAH (EFISIENSI TINGGI) PENCAPAIAN SASARAN YANG TINGGI(EFEKTIVITAS TINGGI
PARADIGMA MANAJEMEN
Berfungsi sebagai Alat Dan Bersifat bebas nilai
ORGANISASI
Diperlukan : Sarana & Prasarana, Waktu, SDM, Metode Untuk mencapai tujuan
Manajemen
FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN MERENCANAKAN
MENGORGANI MEMIMPIN SASIKAN
MENGENDALIKAN
Mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi, dan menyusun bagian-bagian rencana untuk mengkoordinasik an sejumlah kegiatan
Menentukan apa yang perlu dilakukan, bagaimana cara melakukan dan siapa yang harus melakukannya
Memantau kegiatan guna meyakinkan baahwa kegiatan tersebut diselesaikan seperti yang direncanakan
Mengarahkan dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat dan menyelesaikan konflik
Mengha silkan Pencapaian Tujuan yg Telah diNayatakan oleh organisasi
PROSES MANAJEMEN N J N
PROSES MANAJEMEN yaitu serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang sedang terjadi yang dialami oleh para manajer sewaktu mereka merencanakan , mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan.. mengendalikan PERAN MANAJER adalah kegiatankegiatan-kegiatan tertentu perilaku manajerial manajerial..
PERAN MANAJERIAL MENURUT MINTZBERG :
INTERPERSONAL ROLES adalah Peran menejerial yang melibatkan orang dan tugas y g bersifat seremonial dan simbolis simbolis.. lain yang INFORMATIONAL ROLES adalah peran j yyangg meliputi p menejerial menerima,mengumpulkan,dan menyebarkan informasi.. informasi DECISIONAL ROLE adalah peran manajerial yang berkisar seputar membuat pilihan
KEAHLIAN MANAJEMEN TECHNICAL SKILLS adalah pengetahuan dan kemahiran dibidang spesialisasi i li i tertentu t t t . tertentu. HUMAN SKILLS adalah kemampuan b k j secara baik bekerja b ik dengan d orang lain l i secara individual atau dalam kelompok CONCEPTUAL SKILL adalah d l h kemampuan berfikir dan konseptualisasi tentang situasi yang abstrak dan rumit
KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN PADA TINGKAT MANAJEMEN YANG BERBEDA BEDA MANAJEMEN YANG BERBEDA‐BEDA
MANAJ. PUNCAK MANAJ. MENENGAH
Keahlian Konseptual Keahlian Tentang orang Keahlian Teknis
MANAJ. TINGKAT BAWAH Derajat Kepentingan
SISTEM PENGELOLAAN
¾
¾
SISTEM PENGELOLAAN adalah serangkaian bagian yang saling terkait dan saling tergantung yang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan keseluruhan yang menyatu SISTEM TERTUTUP adalah siatem yang tidak dipengaruhi oleh atau tidak berinteraksi dengan lingkungannya SISTEM TERBUKA adalah sistem yang secara dinamis berinteraksi dengan lingkungannya.. lingkungannya
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM TERBUKA ORGANISASI SEBAGAI SISTEM TERBUKA
INPUT Bahan baku Sumberdaya manusia Modal Teknologi Informasi
PENGUBAHAN
OUTPUT
Berbagai kegiatan Kerja Karyawan Berbagai kegiatan Manajemen Teknologi dan Metode Operasi
Produk dan jasa Hasil keuangan Inffformasi hasil Berupa orang
Umpan balik
MENGELOLA DALAM SITUASI YANG BERBEDA DAN BERUBAH BERUBAH--UBAH z
z 1. 2. 3. 4.
PERSPEKTIF KONTINGENSI adalah pendekatan yang menyatakan bahwa organisasi itu berbeda berbeda--beda menghadapi situasi yang berbeda berbeda--beda(kontingensi) dan membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda pula VARIABEL--VARIABEL KONTINGENSI YANG VARIABEL POPULER: UKURAN ORGANISASI KERUTINAN TEKNOLOGI TUGAS KETIDAK--PASTIAN LINGKUNGAN KETIDAK PERBEDAAN INDIVIDUAL
APAKAH ORGANISASI ITU? APAKAH ORGANISASI ITU? • ORGANISASI ORGANISASI adalah pengaturan yang adalah pengaturan yang disengajaterhadap sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu mencapai tujuan tertentu • KARAKTERISTIK ORGANISASI : TUJUAN YANG BERBEDA
ORANG
STRUKTUR YANG CERMAT
PERUBAHAN ORGANISASI PERUBAHAN ORGANISASI ORGANISASI TRADISIONAL
ORGANISASI BARU/MODERN
STABIL
DINAMIS
TIDAK FLEKSIBEL
FLEKSIBEL
PEKERJAAN DIDEFINISIKAN BERDASARKAN S POSISI OS S PEKERJAAN J
BERFOKUS PADA KEAHLIAN
BERORENTASI INDIVIDU
PEKERJAAN DIDEFINISIKAN BERDASAR TUGAS YANG HARUS DILAKUKAN
PEKERJAAN YANG G TETAP
BERORENTASI O S TIM
BERORENTASI PERINTAH
PEKERJAAN SEMENTARA
LANJUTAN
MANAJER SELALU MEMBUAT KEPUTUSAN
KARYAWAN BERKEPENTINGAN DALAM PENGAMBILKAN KEPUTUSAN
BERORENTASI PERATURAN
BERORENTASI KONSUMEN
TENAGA KERJA YANG RELATIF HOMOGEN
TENAGA KERJA YANG BERAGAM
HARI KERJA DITENTUKAN DARI JAM 9 SAMPAI JAM 5
WAKTU KERJA TIDAK MEMPUNYAI BATASAN WAKTU
HUBUNGAN HIRARKHI
HUBUNGAN LATERAL DAN JARINGAN
BEKERJA DI FASILITAS ORGANISASI SELAMA JAM KERJA TERTENTU
BEKERJA DI MANA SAJA, KAPAN SAJA
MENGAPA MEMPELAJARI MANAJEMEN KEUNIVERSALAN MANAJEMEN ¾ Kenyataan bahwa manajemen dibutuhkan pada segala jenis dan ukuran organisasi, pada semua tingkat organisasi, pada semua bidang organisasi dan pada organisasi di semua negara diseluruh dunia • REALITAS S KERJA • IMBALAN DAN TANTANGAN SEBAGAI SEORANG MANAJER
LINGKUP MANAJEMEN SEMUA BIDANG
KEBUTUHAN UNIVERSAL AKAN MANAJEMEN Semua ukuran organisasi Kecil Besar
Semua Bidang Organisasional Produksi-Pemasaran-SDMAkuntansi-Sistem InformasiDan sebagainya
Manajemen Dibutuhkan dalam
Semua Tingkat Organisasi Bawah Atas
Semua jenis organisas Laba Nirlaba
IMBALAN DAN TANTANGAN SEBAGAI MANAJER IMBALAN
TANTANGAN
¾Menciptakan lingkungan kerja di mana anggota organisasi dapat bekerja sebaik mungkib sesuai d dengan k hli mereka keahlian k ¾Mempunyai peluang untuk berpikir secara kreatif dan menggunakan i ji tif imajinatif ¾Membantu orang lain dalam mencari arti dan kepuasan kerja ¾Mendukung, melatih dan membimbing yang lain
¾Benar-benar harus bekerja keras ¾Harus menghadapi berbagai kepribadian ¾Sering harus bekerja dengan sumberdaya yang terbatas ¾Memotivasi p pekerja j dalam situasi yanhg kacau dan tidak menentu
IMBALAN DAN TANTANGAN SEBAGAI MANAJER IMBALAN DAN TANTANGAN SEBAGAI MANAJER IMBALAN
TANTANGAN
¾Bekerja dengan bermacammacam orang ¾M ¾Menerima i pengakuan k d dan status t t dalam organisasi dan masyarakat ¾Memainkan peran dalam mempengaruhi hi h hasilil kkerja j organisasi i i ¾Menerima kompetensi yang memadai dalam bentuk gaji, bonus d pilihan dan ilih saham h ¾Manajer yang baik diperlukan oleh organisasi
¾Dengan sukses meramu pengetahuan, keahlian, ambisi dan pengalaman berbagai kelompok kerja ¾Kesuksesan tergantung pada kinerja pekerjaan orang lain
BAB II MANAJEMEN DAHULU DAN SEKARANG
HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN BIDANG STUDI LAINNYA STUDI LAINNYA ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
ILMU POLITIK
EKONOMI
MANAJEMEN
FILSAFAT
SOSIOLOGI
HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN BIDANG STUDI LAINNYA
ANTROPOLOGI adalah suatu studi tentang masyarakat, yang j tentangg manusia dan kegiatannya. g y membantu kita belajar EKONOMI menekankan sumberdaya yang langka.
pada
alokasi
dan
distribusi
FILASAFAT mempelajari asal sesuatu, khususnya nilai dan etika. etika
HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN BIDANG STUDI LAINNYA STUDI LAINNYA ILMU POLITIK mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam lingkungan politik PSIKOLOGI adalah ilmu yang berusaha untuk mengukur, g menjelaskan j dan kadangkala g mengubah g perilaku manussia dan makhluk lain. SOSIOLOGI adalah studi tentang orang‐orang dalam hubungannya dengan rekan manusia.
EVOLUSI TEORI MANAJER EVOLUSI TEORI MANAJER TEORI MANAJEMEN
Latar Belakang Sejarah
Manajemen Ilmiah
Teori Adminsitrasi Umum
Pendekatan Kuantitatif
Perilaku Organisasi
Contoh Awal manajemen
Pendukung Awal
Adam Smith
Studi Hawthorne
Revolusi Industri
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN • 1. 2 2. • 1 1. • • •
ALIRAN KLASIK : ALIRAN KLASIK : TEORI MANAJEMEN ILMIAH TEORI ORGANISASI KLASIK TEORI ORGANISASI KLASIK ALIRAN NEO KLASIK TEORI HUBUNGAN MANUSIAWI TEORI HUBUNGAN MANUSIAWI ALIRAN MANAJEMEN MODERN PENDEKATAN SISTEM PENDEKATAN KONTINGENSI
SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN PERIODE WAKTU
ALIRAN MANAJEMEN
KONTRIBUTOR
1870 - 1930
MANAJEMEN ILMIAH
FREDERICK W.TAYLOR FRANK DAN LILIAN GILBRETH HENRY GANTT HARIMGTON EMERSON
1900 - 1940
TEORI ORGANISASI KLASIK
HENRI FAYOL JAME D, MOONEY MARY PARKER FOLLETT HERBERT SIMON CHESTER L.BARNARD
1930 - 1940
HUBUNGAN MANUSIAWI
HAWTHORNE STUDIES ELTON MAYO FRITZ ROETHLISBERGER HUGI MUNSTERBERG
1940 - SEKARANG
MANAJEMEN MODERN
ABRAHAM MASLOW, CHRIS ARGYRIS, DOUGLAS MCGREGOR, EDGER SCHEIN, DAVID MCCLELLAND ROBERT BLAKE & MCCLELLAND, JANE MOUTON,. ERNEST DALE, PETER DRUCKER, DAN SEBAGAINYA SERTA AHLI-AHLI OPERATION RESEARCH
EMPAT PRINSIP MANAJEMEN MENURUT TAYLOR : 1.
KEMBANGKANLAH SUATU ILMU BAGI TIAP‐TIAP UNSUR PEKERJAAN SESEORANG YANG AKAN MENGGUNAKAN METODE LAMA YANG BERSIFAT UNTUNG‐ UNTUNGAN.
2.
SECARA ILMIAH PILIHLAH DAN KEMUDIAN LATIHLAH, AJARILAH ATAU KEMBANGKANLAH PEKERJAAN TERSEBUT
3.
BEKERJASAMALAH SECARA SUNGGUH‐SUNGGUH DENGA PARA PEKERJA UNTUK MENJAMIN BAHWA SEMUA PEKERJAAN DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN PRINSIP‐PRINSIP ILMU YANG TELAH DIKEMBANGKAN TADI.
4.
BAGILAH PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB SECARA HAMPIR MERATA MANAJEMEN DAN PARA PEKERJA. MANAJEMEN MENGAMBIL ALIH SEMUA PEKERJAAN YANG TELAH SESUAI BAGINYA DARIPADA BAGI PARA PEKERJA.
FRANK DAN LILIAN GILBRETH (1878 – ( 1972)) • MENURUT FRANK GILBRETH : ANTARA GERAKAN DAN KELELAHAN SERING BERKAITAN, SETIAP GERAKAN YANG DIHILANGKAN JUGA MENIMBULKAN KELELAHAN • MENURUT LILIAN GILBRETH : DALAM PENGATURAN UNTUK MENCAPAI GERAKAN YANG EFEKTIF DAPAT MENGURANGI MENCAPAI GERAKAN YANG EFEKTIF DAPAT MENGURANGI KELELAHAN, MAKA AKAN MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP UPAYA UNTUK MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN PEKERJA SEBAGAI MANUSIA PEKERJA SEBAGAI MANUSIA
GAGASAN HENRY L.GANTT(1861‐1919) ( ) Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen g kerja j Seleksi ilmiah tenaga Sistem insentif (bonus) untuk merangsang p produktivitas Penggunaan instruksi kerja yang terperinci
GAGASAN HERINGTON EMERSON (1853‐ 1931) ♠ ♠ ♠ ♠ ♠ ♠
TTujuan‐tujuan dirumuskan dengan jelas j t j di k d j l Kegiatan yang dilakukan masuk akal Ad Adanya staf yang cakap t f k Disiplin B l j Balas jasa yang adil dil Laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg‐sistem informasi dan akuntansi informasi dan akuntansi
GAGASAN HERINGTON EMERSON (1853‐1931 GAGASAN HERINGTON EMERSON (1853 1931)
♠ Pemberian perintah perintah‐ perencanaan dan pengurutan kerja ♠ Adanya standar standar‐standar standar dan skedul skedul‐skedul skedul – metode dan waktu setiap kegiatan ♠ Kondisi yang distandardisasi ♠ Operasi yang distandardisasi ♠ Instruksi‐instruksi praktis tertulis yang standar ♠ Balas jasa efisiensi‐rencana insentif.
SUMBANGAN MANAJEMEN ILMIAH SUMBANGAN MANAJEMEN ILMIAH 1. 2. 3 3. 4 4.
Manajemen ilmiah telah banyak diterapkan pada bermacam‐macam kegiatan organisasi, terutama dalam usaha peningkatan produktivitas. Teknik‐teknik Teknik teknik efisiensi manajemen ilmiah seperti studi gerak dan waktu, telah menyebakan kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisien. Gagasan seleksi dan pengembangan ilmiah para karyawan menimbulkan kesadaran akan pentingnya kemampuan dan latihan untuk meningkatkan efektivitas karyawan. P i Pentingnya d i kerja desain k j mendorong d manajer j untukk mencari “cara terbaik” pelaksanaan tugas
KELEMAHAN MANAJEMEN ILMIAH KELEMAHAN MANAJEMEN ILMIAH ¾ Kenaikan p produktivitas tidak diikuti kenaikan pendapatan ¾ Perilaku manusia bermacam‐macam menjadi h b hambatan ¾ Pendekatan rasional hanya memuaskan kebutuhan ekonomis dan phisik, phisik tidak memuaskan kebutuhan‐kebutuhan sosial karyawan g keinginan g manusia untuk kepuasan p ¾ Mengabaikan kerja.
TEORI ORGANISASI KLASIK /TEORI ADMINISTRASI DAN UMUM ADMINISTRASI DAN UMUM • HENRY FAYOL :
9 Pembagian kerja 9 Wewenang 9 Disiplin 9 Kesatuan perintah Kesatuan perintah 9 Kesatuan pengarahan 9 Mengesampingkan kepentingan individu dan Mengesampingkan kepentingan individu dan mengedepankan kepentingan umum
TEORI ORGANISASI KLASIK /TEORI ADMINISTRASI DAN UMUM ADMINISTRASI DAN UMUM 9 Balas jasa j 9 Sentralisasi 9 Rantai skalar 9 Tatanan 9 Kesamaan 9 Stabilitas personalia sehingga tidak ada kekosongan jabatan 9 Inisiatiff 9 Semangat kerja
BIROKRASI IDEAL MENURUT WEBER BIROKRASI IDEAL MENURUT WEBER Pekerjaan dirinci menjadi Tugas-tugas sederhana, Rutin,dan didefinisikan Dengan g baik
Para manajer adalah Profesional karir, Bukan pemilik unit-unit Yang mereka kelola
Orientasi karier
Pembagian kerja
Posisi disusun Dalam hirarhi Dg rantai komando Yang jelas
Hirarkhi wewenang
Birokrasi Harus memiliki iliki
Impersonalitas p
Penerapan yang seragam At peraturan Atas t dan d Pengendalian, bukan Menurut kepribadian
Peraturan dan Ketetapan formal
Sistem peraturan Tertulis dan prosedur Operasi standar
Seleksi formal
Orang g dipilih p untuk Pekerjaan berdasarkan Kualifikasi teknis
PENDEKATAN KUANTITATIF = RISET OPERASI PENDEKATAN KUANTITATIF RISET OPERASI ¾ Mencakup sejumlah teknik kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan. pp penerapan p statistik,, model ¾ Pendekatan ini mencakup optimisasi, model informasi, dan simulasi komputer terhadap aktivitas manajemen ¾ Misalnya : Critical Path analysis (CPM) untuk penjadualan kerja lebih efisien ; Model EOQ untuk penentuan tingkat k persdiaan d yang optimum.
PENDUKUNG AWAL OB PENDUKUNG AWAL OB Manajer yang sebenarnya yang Berpikir organisasi adalah sistem Sosial yang memerlukan kerja sama Me akini pekerjaan manajer adalah Meyakini Mengkomunikasikan dan merangsang Tingkat usaha karyawan yg tinggi Pertama yang mengemukakan pendapat Bahwa organisasi adalah sistem yang terbuka
Memperhatikan sekali kondisi kerja yang Menyedihkan Mengusulkan tempat kerja yang idealitis Berpendapat bahwa uang yang digunakan Untuk memperbaiki buruh adalah Investasi yang cerdik
Robert Own Akhi th 1700-an Akhir 1700
Chester Barnard 1930-an
Pendukung awal OB Mary Parker Follett Awal tahun 1900-an
Yang pertama harus disadari adalah Bahwa organisasi dapat dipandang dari Perspektif perilaku individu dan kelompok Mengusulkan ide yang lebih berorientasi Pada orang dibandingkan penganut Manajemen ilmiiah Berpikir organisasi harus berdasatrkan Pada etika kelompok
Menciptakan bidang psikologi Industri-penelitian ilmiah yang Mempelajari orang-orang di tempatn kerja Menganjurkan menggunakan tes Psikologi untuk seleksi karyawan Konsep teori pembelajaran, dan Mengkaji perilaku manusia untuk Memotivasi karyawan
Hugo Munsterburg Awal th 1900-an
KECENDERUNGAN DAN MASALAH TERKINI KECENDERUNGAN DAN MASALAH TERKINI 1. 2. 3 3. 4. 5 5. 6. 7.
Globalisasi Keragaman angkatan kerja Kewirausahaan Mengelola dalam dunia E‐Bisnis K b t h Kebutuhan akan inovasi dan fleksibilitas k i i d fl k ibilit Manajemen mutu Organisasi pembelajaran dan manajemen pengetahuan
SPIRITUALITAS TEMPAT KERJA (WORKPLACE SPIRITUALITY) ¾ Menekankan pada pengenalan terhadap kehidupan dalam diri yang bertumbuh dan ditumbuhkan oleh pekerjaan yang berarti , yang dilakukan dalam konteks masyarakat. ¾ Spiritual di tempat kerja dimanifestasikan dalam cara manajer : 1. Memperlakukan karyawan dan cara menghormati dan menghargai sumbangan karyawan. karyawan 2. Derajat kepercayaan yang muncul dalam semua transaksi organisasi (internal dan eksternal) dan cara memperlakukan mitra i organisasi i i 3. Seberapa etis dan bertanggungjawabnya para manajer ketika mereka membuat keputusan dan bertindak.
• Al Quran Ali Imran, ayat 133 133‐134 134 : dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang‐orang yang bertakwa, (yaitu orang‐orang yang menafkahkan (hartanya), baik di kt lapang diwaktu l maupun sempit, it dan d orang‐orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahannya) orang. orang Allah menyukai orang yang berbuat kebajikan.
BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI • SANG MANAJER : MAHA KUASA ATAU SIMBOLIS ? ¾ Pandangan maha kuasa terhadap manajemen : manajer bertanggungjawab secara langsung atas keberhasilan atau kegagalan organisasi ¾ Pandangan simbolis terhadap manajemen : para manajer h hanya memiliki iliki akibat kib t yang terbatas t b t hasil h il pada d orgaanisasi i i yang berarti karena banyak faktor di luar kendfali mereka
BUDAYA ORGANISASI ¾Budaya Organisasi adalah sistem makna bersama yang menentukan pada kadar yang gg cara karyawan y bertindak tinggi,
Makna Budaya Lembaga • Masyarakat y yyang bermartabat g memiliki budaya y yyang baik g (corporate culture), yang merupakan cerminan dari perilaku mayoritas masyarakat tersebut. • Budaya B d yang baik b ik didukung did k oleh l h sistem it nilai il i yang terpuji t ji dari d i komunitas‐komunitas yang membentuknya. • Nilai‐nilai masyarakat y itu banyak y dan beragam, namun g , dapat p diperas menjadi nilai‐nilai utama bersama (shared values) • Untuk mudah difahami dan dihayati oleh masyarakat, sehingga hi di diamalkan, maka lk k nilai‐nilai il i il i utama tersebut b perlu l diartikulasikan.
Nilai‐nilai Nilai nilai Utama UMY • • • • • • • • •
Amanah dan Tanggung gg g jjawab Kebersamaan j j Kejujuran Kedisiplinan Keadilan Mawas diri Tulus ikhlas Kepedulian Professionalitas
Fungsi Budaya Organisasi Fungsi Budaya Organisasi • • • •
Pembeda antara kita dengan mereka Identitas bagi anggota‐anggotanya S b i perekat Sebagai k organisasi i i Sebagai alat kontrol
(Robbins 2001) (Robbins, 2001)
Pembeda antara kita dengan mereka Pembeda antara kita dengan mereka • Contoh Contoh :: • Perguruan Tinggi : karyawan dikelompokkan menjadi dua meski status keduanya sesungguhnya sama yakni y gg y y karyawan tetap sebuah PT. g p g j • Seorang staff pengajar dari sebuah “PT” lebih suka disebut sebagai dosen bukan karyawan PT. preferensi ini menunjukkan bahwa seolah‐olah dosen bukan k karyawan PT “X”. “ ”
Identitas bagi anggota‐anggotanya • Organisasi Organisasi sering disebut sebagai artificial sering disebut sebagai artificial being‐ bisa diperlakukan seolah‐olah seperti manusia dan memiliki sifat‐sifat manusia dan memiliki sifat sifat manusia. Oleh manusia Oleh karena itu layaknya seorang manusia, organisasi juga dianggap mempunyai tata nilai organisasi juga dianggap mempunyai tata nilai, karakter dan identitas diri.
Karakteristik identitas organisasi Karakteristik identitas organisasi •
Identitas organisasi merupakan gambaran tentang kondisi internal, baik gambaran tentang organisasi secara keseluruhan maupun orang‐orangnya. • Gambaran tentang kondisi internal tersebut internal tersebut diungkapkan sendiri oleh para anggota organisasi dalam rangka untuk memahami diri sendiri (organisasi yang bersngkutan) • Kondisi internal yang hendak internal yang hendak diungkapkan oleh para anggota organisasi menyangkut 3 aspek : 1. Aspek organisasi yang sangat esensial 2. Aspek organisasi yang bersifat permanen 3. Aspek organisasi yang memiliki sifat pembeda
• Secara Secara internal identitas organisasi adalah karakter internal identitas organisasi adalah karakter sebuah organisasi yang memungkinkan para anggota organisasi mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi. • Contoh : I’am IBMer‐ saya adalah orang IBM yang sangat popular dikalangan para karyawan IBM pada tahun 1970‐an menunjukkan kuatnya budaya dan identitas dii IBM identitas dii IBM.
Fungsi identitas organisasi Fungsi identitas organisasi • Memungkinkan organisasi bisa beradaptasi dengan l k lingkungan eksternal k l ¾ Semakin tegasnya identitas organisasi diharapkan eksternal semakin mau bertransaksi dengan organisasi‐ investor mau menanamkan k dananya, d k konsumen mau membeli b li produknya, d k supplier mau memasok kebutuhan organisasi dan pemerintah serta masyarakat umum mau memfasilitasi dan menjaga eksistensi organisasi. organisasi ¾ Walhasil, identitas diri organisasi yang pada awalnya dibentuk secara internal pada akhirnya bertujuan agar organisasi bisa diterima di lingkungan eksternal. eksternal ¾ Ujud penerimaan pihak eksternal terhadap keberadaan sebuah organisasi adalah pengakuan terhadap citra organisasi.
DIMENSI BUDAYA ORGANISASI DIMENSI BUDAYA ORGANISASI Kadar seberapa Karyawan diharapkan Mampu menunjukkan Ketepatan, analisis dan Perhatian pada detail
Kadar seberapa Karyawan Didorong untuk inovatif Dan mengambil risiko
Inovasi dan Pengambilan risiko
Stabilitas
Kadar seberapa keputusan Dan tindakan organisasi Menekankan usaha untuk Mempertahankan Status quo
Perhatian Pada detail
Budaya O Organisasi i i
Keagresifan
Kadar seberapa Karyawan agresif dan Bersaing bukannya Daripada bekerjasama
Kadar seberapa Manajer berfokus pada Hasil atau keluaran Bukannya pada cara Mencapai hasil itu
Orientasi h il hasil Orientasi orang
Orientasi tim
Kadar seberapa Keputusan manajemen T r t mempengaruhi Turut mempengar hi Orang-orang yang ada Dalam organisasi
Kadar seberapa Pekerjaan disusun Berdasar tim bukannya perorangan
BUDAYA KUAT VS BUDAYA LEMAH BUDAYA KUAT VS BUDAYA LEMAH Budaya kuat : organisasi di mana nilai‐nilai kunci dipegang teguh dan diikuti secara luas Cara karyawan mempelajari budaya : 1. Cerita 2. Upacara 3. Simbol materi 4. Bahasa
Keputusan manajer yang di dipengaruhi oleh Budaya : hi l h B d • Perencanaan : Perencanaan : ¾ Kadar risiko yang harus dikandung oleh rencana ¾ Apakah rencana harus disusun oleh individu atau Apakah rencana harus disusun oleh individu atau tim ¾ Kadar pengamatan lingkungan yang akan Kadar pengamatan lingkungan yang akan dilakukan manajemen
Pengorganisasian : ¾Seberapa besar otonomi harus dirancang ke pekerjaan karyawan ¾Apakah tugas harus dilakukan oleh individu atau dalam tim ¾K d seberapa ¾Kadar b b besar i interaksi k i para manajer j departemen dengan masing‐masing yang lain
• Kepemimpinan ¾ Kadar kepedulian para manajer pada peningkatan kepuasan kerja karyawan ¾ Gaya G k kepemimpinan i i apa yang memadai d i ¾ Apakah seluruh ketidaksepakatan‐bahkan yang konstruktif sekali‐pun harus dihilangkan
Pengendalian : ¾Apakah harus memaksakan kendali eksternal atau memberi kesempatan pada karyawan untuk mengendalikan tindakan mereka sendiri ¾Apa kriteria yang harus ditekankan pada pengevaluasian kinerja karyawan ¾Dampak buruk apa yang terjadi jika melampaui l i anggaran seseorang
LINGKUNGAN ORGANISASI LINGKUNGAN ORGANISASI Global Ekonomi Pemasok
Kelompok Penekan publik Demo grafi
Organisasi Pesaing
Pelanggan
Tekno logi Sosial budaya
Polittik/ hukum
CARA LINGKUNGAN MEMPENGARUHI MANAJER CARA LINGKUNGAN MEMPENGARUHI MANAJER 9 Melalui derajat j ketidakpastian p lingkungan g g yyangg ada sekarang 9 Melalui berbagai hubungan stock holder yang terjadi antara organisasi dengan kelompok pendukung eksternal. Derajat ketidakpastian ditentukan oleh 2 dimensi : 1. Derajat perubahan 2. Derajat kerumitan lingkungan organisasi ¾ Ketidakpastian adalah derajat perubahan dan kerumitan lingkungan g g organisasi g
Matrik ketidakpastian Lingkungan Matrik ketidakpastian Lingkungan Dinamis
Stabil
Seder hana
Rumit
Sel 1 Lingkungan yang stabil dan mudah diperkirakan Sedikit komponen lingkungan K Komponen nyaris i serupa d dan pada d dasarnya masih sama Kebutuhan akan pengetahuan yang canggih mengenai komponen minimal
Sel 2 Lingkungan yang dinamis dan sulit diperkirakan Sedikit komponen lingkungan Komponen nyaris serupa tetapi proses Perubahannya berjalan terus menerus Kebutuhan akaan pengetahuan yang canggih mengenai komponen minimal
Sel 3 Lingkungan yang stabil dan mudah diperkirakan Komponen tidak serupa dengan yang lain pada dasarnya sama Kebutuhan akan pengetahuan yang canggih mengenai komponen tinggi
Sel 4 Lingkungan yang dinamis dan sulit diperkirakan Komponen tidak serupa dengan yang lain dan pada dasarnya sama Kebutuhan akan pengalaman yang canggih mengenaai komponen tinggi
Derajat Perubahan
Kerumitan lingkungan : jumlah komponen yang ada di lingkungan organisasi dan sejauh mana pengetahuan yang dimiliki organisasi itu tentang berbagai komponen t di tadi. g hubungan g dengan g stock holder : • Pengelolaan o Stock holder : semua unsur dalam lingkungan yang dipengaruhi p g oleh keputusan p dan kebijakan j organisasi dan dapat mempengaruhi organisasi • Mengapa g p p pengelolaan g hubungan g dengan g stock holder penting ?:
Pengelolaan dapat berakibat pada hasil Pengelolaan dapat berakibat pada hasil organisasi lainnya seperti : 1.Membaiknya prediksi terhadap perubahan 1.Membaiknya prediksi terhadap perubahan lingkungan 2.Inovasi yang lebih sukses 2.Inovasi yang lebih sukses 3.Kadar kepercayaan yang lebih besar di antara stock holder stock holder 4.Fleksibilitas organisasi yang lebih besar untuk mengurangi dampak perubahan mengurangi dampak perubahan
Bisnis Kecil Bisnis Kecil Bisnis Kecil adalah bisnis yang dimiliki dan Bisnis Kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri yang tidak mendominasi pasarnya
Pentingnya Bisnis Kecil didalam Perekonomian Indonesia ?? k d • Penciptaan lapangan Kerja Penciptaan lapangan Kerja • Inovasi • ?
Bentuk‐Bentuk Bentuk Bentuk Bisnis Kecil Bisnis Kecil • • • • •
Jasa Konstruksi Keuangan dan Asuransi d i Grosir Transportasi dan Perakitan
Kewirausahaan Wirausahawan adalah mereka yang Wirausahawan adalah mereka yang menanggung risiko kepemilikan dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama
Memulai dan Mengoperasikan Bisnis Kecill 1. Menyusun Rencana Bisnis 1 Menyusun Rencana Bisnis • Menetapkan Tujuan dan Sasaran • Peramalan Penjualan l j l • Perencanaan Keuangan 2. Memulai Bisnis Kecil • Membeli bisnis yang sudah ada Membeli bisnis yang sudah ada • Memulai dari awal
Memulai dan Mengoperasikan Bisnis Kecil................ l 3. Membiayai Bisnis Kecil 3 Membiayai Bisnis Kecil • Sumber investasi lainnya • Program keuangan SBA k S • Program SBA lainnya
WARALABA Waralaba adalah perjanjian yang mengatur Waralaba adalah perjanjian yang mengatur transaksi antara terwaralaba untuk membeli hak menjual barang atau jasa dari perawalaba menjual barang atau jasa dari perawalaba
Tren dalam Memulai Bisnis Kecil Tren dalam Memulai Bisnis Kecil • • • •
Kehadiran EE‐Commerce Kehadiran Commerce Peralihan dari Bisnis Besar Peluang bagi Kaum Minoritas dan Wanita l b i i i d i Peluang Global
Kegagalan dan Keberhasilan Kegagalan dan Keberhasilan Alasan Kegagalan Alasan Kegagalan • Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman • Kurang memberi perhatian • Sistem kontrol yang lemah • Kurangnya modal g y
Kegagalan dan Keberhasilan Kegagalan dan Keberhasilan Alasan Keberhasilan Alasan Keberhasilan • Kerja Keras, dorongan, dan dedikasi • Permintaan pasar akan produk atau jasa yang i k d k j disediakan • Kompetensi manajerial • Keberuntungan g
Kepemilikan Bisnis Nonperusahaan Kepemilikan Bisnis Nonperusahaan Bentuk Bisnis
Tanggung Jawab
Kontinuitas
Manajemen
Sumber Investasi
Usaha Perseorangan
Pribadi, tidak terbatas
Berakhir karena kematian atau k keputusan pemilik t ilik
Pribadi, tidak terbatas
Pribadi
Persekutuan Umum
Pribadi, tidak terbatas
Berakhir karena kematian atau keputusan sekutu keputusan sekutu lain
Tidak terbatas atau bergantung pada perjanjian pada perjanjian persekutuan
Pribadi berdasarkan sekutu (para sekutu (para sekutu)
Perusahaan
Modal yang diinvestasikan
Seperti yang dicantumkan dalam anggaran dasar, abadi atau dalam jangka waktu tertentu
Di bawah kontrol dewan direktur, , yang dipilih oleh para pemegang saham
Pembelian saham
Perusahaan Perusahaan adalah bisnis yang secara hukum Perusahaan adalah bisnis yang secara hukum dianggap sebagai satu entitas yang terpisah dari pemilik‐pemiliknya pemilik pemiliknya dan bertanggung jawab atas dan bertanggung jawab atas hutang‐hutangnya sendiri: tanggung jawab pemilik terbatas pada besarnya investasi mereka pemilik terbatas pada besarnya investasi mereka
Jenis Perusahaan Jenis Perusahaan Jenis
Ciri
Contoh
Tertutup
Saham dimiliki hanya oleh sedikit orang. h d lk h l h dk Dikenai pajak perusahaan
Blue Cross/Blue Shield l / l h ld MasterCard Primestar
Terbuka
Saham dimiliki banyak investor Saham dimiliki banyak investor Dikenai pajak perusahaan
Dell Computer Dell Computer Starbucks Texas Instrumen
S Corporation Dikelola S Corporation Dikelola seperti perusahaan tertutup seperti perusahaan tertutup Terkena peraturan tambahan Dikenai pajak persekutuan
Minglewood Associates Entech Pest Systems Frontier Bank
Limited Liability
Pacific Northwest Associates Global Ground Support Ritz Carlton
Dikelola seperti perusahaan terbuka Terkena peraturan tambahan Dikenai pajak persekutuan
Jenis Perusahaan Jenis
Ciri
Contoh
Profesional f l
Dikelola k l l seperti persekutuan k Dikenai pajak persekutuan Tanggung jawab bisnis yang terbatas Tanggung jawab profesional yang tidak gg g j p y g terbatas
Norman Hui, DDS & Associates B & H Engineering Anderson, McCoy & Orta , y
Multinasional
Melintas batas‐batas nasional Terkena peraturan dalam berbagai negara yang berbeda
Toyota Nestle General Electric