MAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME Joseph Kurniawan Agieta Purba Abstrak Pada umumnya mahasiswa sering menggunakan Google untuk mencari referensi tugas, materi kuliah, dan informasi lainnya. Terutama bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi atau tesis, mereka tentu ingin mendapatkan informasi yang jelas, akurat dan semua itu bisa didapatkan dengan cepat. Dengan menggunakan Google, cakupan informasi yang dapat diakses menjadi sangat luas dan beragam serta memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Setiap fitur yang disediakan oleh Google sangat berguna untuk menunjang kelengkapan informasi dalam menyusun skripsi maupun tesis. Penelitian yang berjudul Makna Media Google Bagi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Studi Pembangunan Universitas Negeri Medan Dalam Kajian Konstruktivisme ini menilik tentang manfaat media Google dan terpenuhi tidaknya kebutuhan informasi para mahasiswa. Selain itu, juga melihat bagaimana para mahasiswa itu mengkonstruksi media Google. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Paradigma yang digunakan adalah paradigma konstruktivisme, dengan wawancara mendalam dan studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan datanya. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisa dengan teknik reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification). Kata Kunci: Google, konstruktivisme, informasi, tesis
PENDAHULUAN Mudahnya mencari informasi dan lengkapnya informasi yang ada di internet membuat bahan referensi dari internet menjadi salah satu favorit mahasiswa. Apapun yang diinginkan bisa dicari lewat internet tanpa memakan waktu dan biaya yang banyak. Internet merupakan suatu kumpulan jaringan komputer dari berbagai tipe, yang saling berkomunikasi dengan menggunakan suatu standar komunikasi. Dilihat dari segi ilmu pengetahuannya internet adalah sebuah perpustakaan raksasa yang didalamnya terdapat jutaan bahkan miliaran informasi berupa data, teks, grafik, suara maupun animasi dalam bentuk elektronik. Perkembangan internet yang sudah semakin maju dan pesat serta telah mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat saat ini memungkinkan para akademisi mau ataupun tidak menjadikan media online seperti internet sebagai salah satu medium atau ranah yang sangat bermanfaat bagi penelusuran berbagai informasi, mulai dari informasi teoretis
1
maupun data-data primer maupun sekunder yang diinginkan oleh peneliti untuk kebutuhan penelitian (Bungin, 2011: 127). Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Negeri Medan (UNIMED), terutama yang sedang menyusun tesis banyak mencari referensi dan informasi dengan menggunakan Google. Informasi yang mereka inginkan dapat ditemukan dengan menggunakan search engine ini. Mahasiswa bisa mendapatkan buku dari internet dengan cara membeli ebook (electronic book) yang sesuai dengan penelitian atau bahkan mengunduhnya secara gratis. Caranya adalah, dengan menggunakan Google Book Search dicarilah ebook yang sesuai, kemudian dilakukan transaksi pembayaran (apabila ebook tersebut berbayar) dan ebook sudah dapat diunduh. Cara ini tentu saja lebih menghemat waktu dan tenaga. Mahasiswa juga dapat menemukan contoh-contoh jurnal yang bisa mereka gunakan sebagai panduan sistematika penulisan jurnal. Kemudahan-kemudahan yang diberikan Google akan sangat membantu dalam pencarian informasi yang sesuai dengan tesis yang dikerjakan. Informasi yang didapatkan akan menambah khazanah mahasiswa tentang berbagai pengetahuan yang didapatkannya. Informasi-informasi yang sulit didapatkan lewat buku bisa didapatkan dengan mudah dan cepat serta akurat dengan menggunakan Google, sehingga pengerjaan karya tulis ilmiah tersebut diharapkan akan menjadi lebih baik dan lebih cepat pula. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme untuk mengetahui bagaimana Makna Media Google Bagi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED. Paradigma konstruktivisme meyakini bahwa makna atau realitas bergantung pada konstruksi pikiran. Paradigma ini menegaskan bahwa pengetahuan tidak lepas dari subjek yang sedang belajar mengerti. Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri (Ardianto, 2007 : 154). Peneliti ingin melihat bagaimana makna yang dikonstruksi atau bentukan dari para mahasiswa terhadap penggunaan media Google sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi. Seringnya mereka menggunakan Google dengan pola atau cara yang berbeda-beda tentu akan membuat konstruksi mereka terhadap Google berbeda-beda pula. Pengalamanpengalaman mereka dalam menggunakan Google, baik itu untuk mencari informasi perkuliahan maupun bukan, akan menjadi salah satu faktor yang membentuk pengetahuan mereka tentang media Google.
2
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Makna Media Google Bagi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED Dalam Kajian Konstruktivisme”. Fokus Masalah Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan diatas, fokus masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah Makna Media Google Bagi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Negeri Medan Dalam Kajian Konstruktivisme?”.
KAJIAN PUSTAKA Perspektif/Paradigma Kajian Dalam
penelitian
ini,
perspektif
atau
paradigma
yang digunakan
adalah
konstruktivisme. Perspektif konstruktivisme dianggap perspektif turunan dari interpretif (Ardianto, 2007: 150). Pandangan ontologis dari kebanyakan teoretisi interpretif dalam ilmu komunikasi menganggap realitas sosial hadir dalam beragam bentuk konstruksi mental, berdasar pada situasi sosial dan pengalamannya, bersifat lokal dan spesifik, kemudian bentuk dan formatnya bergantung pada orang yang menjalaninya. Inti dari ontologi interpretif adalah kepercayaan bahwa kita mengonstruksi dunia kita secara sosial lewat interaksi komunikatif (yaitu tindakan untuk mencapai pemahaman timbal balik). Oleh sebab itu, keberadaan makna dibuat secara intersubjektif, seperti halnya seseorang membawa pemahaman subjektif pada sebuah interaksi, dan pemahaman ini kemudian tumbuh, berkembang, serta kadangkala tertata ulang melalui tindakan-tindakan komunikatif. Uraian Teoritis Konstruktivisme Kajian pokok dalam paradigma konstruktivisme, menerangkan bahwa substansi bentuk kehidupan di masyarakat tidak hanya dilihat dari penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan yang timbul dari alasan-alasan subjektif. Tiap individu akan memberikan pengaruh dalam masyarakatnya tetapi dengan beberapa catatan, dimana tindakan sosial yang dilakukan oleh individu tersebut harus berhubungan dengan rasionalitas dan tindakan sosial harus dipelajari melalui penafsiran serta pemahaman (interpretive understanding). Kajian paradigma konstruktivisme ini menempatkan posisi peneliti setara dan
sebisa
mungkin
masuk
dengan
subjeknya,
dan
berusaha
memahami
dan
mengkonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman si subjek yang akan diteliti (http://www.scribd.com). 3
Google Google merupakan sebuah search engine (mesin pencari) yang menjadi sarana untuk mempermudah mencari informasi yang diinginkan. Hal ini dikarenakan Google bisa menjadi sebuah sarana informasi dimana para pengguna dapat memperoleh informasi itu kapanpun, dimanapun dan bagaimapun. Google dapat menjadi tempat pertukaran informasi yang up to date dan dapat diakses dengan sangat mudah, hanya dengan menggunakan keyword. Google melakukan pencarian dengan empat tahap dengan menggunakan mesin yang bernama Googlebot (Zaenal, 2011: 7). Dewasa ini, Google tidak hanya menjadi sarana penyebarluasan informasi ataupun pencarian informasi saja, melainkan menjadi sebuah kebutuhan. Maksudnya adalah, Google membuat adanya kecenderungan atau ketergantungan untuk terus menggunakannya sehingga Google menjadi sumber pencarian informasi yang paling digemari masyarakat pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya intensitas orang-orang pada umumnya untuk pergi ke perpustakaan untuk mencari literatur utama (buku) karena mereka lebih memilih untuk menggunakan Google. Bahkan, bayak orang yang menganggap informasi apa saja bisa ditemukan di Google.
METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif (Qualitative research). Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Dalam hal ini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Makna Media Google Bagi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan UNIMED Dalam Kajian
Konstruktivisme. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah tiga orang Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Negeri Medan yang dipilih berdasarkan tujuan dari penelitian. Peneliti mengambil tiga orang informan karena jumlah Mahasiswa
4
pascasarjana yang sedikit (13 orang) dan peneliti ingin melihat makna media Google bagi mahasiswa pascasarjana yang sangat sering menggunakan Google tersebut. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Mendalam (In-depth Interview) Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan
cara langsung bertatap muka dengan informan agar
mendapatkan data lengkap dan mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respons informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. b. Studi Kepustakaan (Library Research) Peneliti mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Literatur-literatur tersebut akan sangat membantu mengungkapkan berbagai hal yang kadang tidak terlintas dalam pikiran peneliti sebelumnya. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku, majalah, internet, dan sebagainya yang terkait dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Selain itu pula, beberapa artikel dan jurnal yang didapat melalui internet.
Teknik Analisis Data a. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. b. Penyajian data (Data Display) Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberikan kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan maupun hubungan antar kategori. Penyajian data yang paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif untuk mempermudah memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami sebelumnya. c. Kesimpulan atau verifikasi (Conclusion Drawing/Verification) Setelah reduksi data dan penyajian data, langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan.
Kesimpulan-kesimpulan 5
juga
diverifikasi
selama
penelitian
berlangsung. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang lain harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengumpulan data (wawancara) dilakukan pada tanggal 6 April 2013 hingga 18 April 2013 dengan cara menemui para Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Negeri Medan yang dipilih untuk diwawancarai. Dari 20 orang mahasiswa, sudah dinyatakan tamat atau lulus 7 orang mahasiswa, sehingga yang tersisa tinggal 13 orang mahasiswa. Mahasiswa yang dipilih sebagai narasumber adalah maahasiswa yang masih aktif berkuliah dan sangat sering menggunakan Google dalam mencari informasi baik untuk menyusun tesis maupun untuk keperluan sehari-hari.
Karakteristik Informan Peneliti menggunakan teknik Sampling purposif (purposive sampling) untuk menentukan informan yang akan diwawancarai. Teknik sampling purposif merupakan teknik penentuan informan dengan cara peneliti memilih sendiri orang yang akan dijadikan informan, yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Para mahasiswa diseleksi berdasarkan kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Karakteristik yang telah dibuat peneliti adalah, mahasiswa tersebut harus merupakan Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED yang aktif dan sering menggunakan media Google dalam kesehariannya. Peneliti telah memilih tiga (3) orang informan sebagai subjek penelitian yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Berikut ini adalah karakteristik mahasiswa yang menjadi informan dalam penelitian ini: a. Informan 1 Nama Pekerjaan
: Isabella Catarina Ketaren, S.Pd : Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED Penggunaan Google : Hampir setiap hari
b. Informan 2 Nama Pekerjaan
: Lince Anastasia Saragih, S.Pd : Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED, Guru IPS dan PKn Kelas 3 SD Swasta GKPS Medan 6
Penggunaan Google : Cukup Sering, satu minggu berkisar lima sampai enam kali menggunakannya dan rata-rata satu kali satu hari, dengan sekali penggunaan langsung banyak informasi yang dicari c. Informan 3 Nama : Uline Afriany Prasetia Simarmata, ST Pekerjaan : Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan UNIMED, Freelance Penggunaan Google : Cukup sering, terutama dalam penyelesaian tesis
Analisis Kasus Informan 1 Makna Google yang dibentuk oleh Bella tersebut merupakan pengetahuan yang dikonstruksikannya dalam menghadapi berbagai macam fenomena atau persoalan yang telah dilaluinya ketika menggunakan Google dalam mencari informasi. Pengalamannya ketika Ia tidak menemukan apa yang dicarinya di Google, membuat konstruksi dirinya tentang Google menjadi demikian. Ia menganggap Google sangat handal, mumpuni, dapat menemukan banyak informasi dan referensi bahkan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam penyusunan tesisnya dan cukup memenuhi kebutuhan informasinya, akan tetapi seperti ada cela bahwa tidak semua informasi juga bisa ditemukan dengan menggunakan media Google. Informan 2 Peneliti dapat melihat bahwa
Lince memaknai Google itu sebagai sumber
pengetahuan yang lengkap, bisa diakses semua orang dan di Google juga banyak ditemukan informasi yang sebelumnya tidak bisa ditemukan dari buku-buku biasa. Pengetahuan Lince tentang Google ini tentulah bukan hasil sekali jadi melainkan proses panjang dari sejumlah pengalamannya. Pengalaman Lince dari dulu menggunakan Google membuat konstruksinya tentang Google sebagai mesin pencari yang lengkap dan memiliki banyak sekali informasi. Informan 3 Uline memaknai Google sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penghimpunan informasi dan menyebarluaskan informasi itu kepada masyarakat melalui media elektronik (internet). Pengalamannya menggunakan Google mengkonstruksi pengetahuannya tentang Google menjadi seperti itu. Makna subjektifnya tersebut berdasarkan pada interpretasi-interpretasinya selama ini. Pengetahuannya tentang Google berasal dari konstruk diri sekaligus konstruksi luar lingkungan dirinya. Oleh karena itu, Uline setuju bahwa Google sangat mumpuni dan handal dalam mencari suatu informasi karena dari
7
pengalamannya, Google memberikan banyak sekali tentang informasi yang dicarinya dan dengan tingkat keakuratan yang tinggi pula. Pembahasan Informan 1,2 dan 3 cukup bahkan sangat sering menggunakan Google dalam kesehariannya. Keseringan ini semakin meningkat terutama dalam satu tahun terakhir ketika mereka sedang menyusun tesis dan menggunakan Google untuk mencari informasi yang berkaitan dengan tesis mereka. Memang ada beberapa search engine lain yang tersedia di internet, namun mereka lebih memilih menggunakan Google dan juga karena sudah terbiasa menggunakannya. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa, mereka memiliki banyak pengalaman dari penggunaan Google selama ini. Hal ini tentu membuat konstruksi mereka tentang media Google didasarkan kepada proses panjang dari pengalaman mereka menggunakan Google selama ini. Ketiga informan ini menganggap bahwa internet sangat penting dalam kehidupan ini. Melalui internet dapat dengan cepat ditemukan informasi-informasi yang tidak dapat ditemukan dari sumber lain. Sedikit berbeda dengan informan 1 yang mengatakan bahwa kadang-kadang ada juga informasi yang tidak dapat Ia temukan di internet tetapi menurutnya untuk kemudahan mencari informasi, internet itu sangat penting. Dalam hal search engine atau mesin pencari, Informan 1, 2 dan 3 sama-sama familiar dan menganggap bahwa Google merupakan yang terbaik dan paling mudah digunakan. Mereka menganggap informasi yang diberikan oleh Google jauh lebih banyak dan lebih lengkap dibandingkan search engine lain, Google juga lebih mudah mencerna bahasa para informan dan memiliki tampilan sederhana dan menarik. Informan 1, 2 dan 3 memiliki makna yang berbeda tentang pengertian Google. Informan 1 menganggap Google sebagai mesin pencari yang jitu yang dapat dijadikan sebagai jendela dunia. Menurut informan 2 Google adalah “buku” atau sumber ilmu pengetahuan yang lengkap dan dapat diakses siapa saja dan dari sana dapat ditemukan informasi-informasi yang sebelumnya tidak dapat ditemukan dari text book biasa. Sedangkan menurut informan 3, Google merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penghimpunan informasi dan menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat dengan menggunakan media massa elektronik yaitu internet. Semua pengetahuan mereka tentang Google membentuk makna subjektif yang mengacu kepada interpretasi-interpretasi mereka tentang Google. Dari pengertian yang telah diutarakan oleh informan 1, 2 dan 3 dapat dilihat sebuah kesamaan yaitu Google merupakan sumber informasi lengkap dan memiliki banyak ragam informasi yang memudahkan penggunakanya dalam mencari suatu informasi. 8
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Media Google merupakan sumber informasi yang memuat banyak sekali informasi tentang berbagai hal dan sangat lengkap, bahkan informasi yang tidak dapat ditemukan di buku sekalipun bisa ditemukan dengan menggunakan Google. 2. Ada banyak sekali manfaat dari penggunaan Google untuk mencari suatu informasi seperti yang diutarakan oleh ketiga informan (Bella, Lince dan Uline). Manfaat Google tersebut adalah, Google sebagai sumber informasi yang terpercaya dan akurat dapat digunakan untuk mencari jurnal ilmiah, mencari referensi untuk menyusun tesis, menyelesaikan tugas akhir, tugas-tugas rumah dan dapat juga digunakan sebagai sarana hiburan. Singkatnya Google lebih mengefisienkan waktu dan biaya dalam pencarian informasi. 3. Bella mengatakan kebutuhan informasinya cukup terpenuhi oleh Google, Lince mengatakan semua kebutuhan informasinya telah terpenuhi dan menurut Uline, Google hampir memenuhi semua kebutuhan informasinya. Meskipun anggapan ketiga informan sedikit berbeda-beda, namun dapat dilihat bahwa media Google cukup memenuhi kebutuhan informasi mereka bertiga. 4. Ketiga informan menggunakan Google untuk mencari referensi dan informasi dalam menyusun dan mengembangkan tesis mereka. Saran 1. Pencarian informasi yang akurat dan lengkap tentu menjadi keinginan bagi setiap orang yang membutuhkan. Pengguna Google sebaiknya memasukkan keyword atau kata kunci yang benar dan spesifik agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Mencari informasi ini juga dipermudah dengan banyaknya fitur-fitur yang diberikan Google dan semuanya dapat digunakan dengan gratis. 2. Banyaknya manfaat dan keunggulan yang didapatkan dari penggunaan Google merupakan keuntungan bagi para penggunanya. Oleh karena itu, dalam mencari suatu informasi yang tidak didapatkan dari buku-buku, tidak ada salahnya menggunakan Google untuk mencarinya. 3. Sebagai seorang mahasiswa, terutama mahasiswa pascasarjana, Google bisa menjadi sumber informasi yang sangat membantu pengerjaan tesis. Namun sebaiknya dalam pengerjaan tesis penulis lebih mengutamakan hasil pemikirinnya terlebih dahulu
9
sebelum kemudian menambahkan informasi yang didapat dari Google untuk menambah referensi mengembangkannya.
DAFTAR REFERENSI Buku : Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burhan. 2011. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana. Zaenal, Ali. 2011. Buku Pintar Google. Jakarta: Mediakita.
Internet : http://www.scribd.com/doc/15252080/Paradigma-Konstruktivisme-Paradigma-Kritikal (diakses 31 Desember 2012).
10