MAKANAN DAN MINUMAN DALAM ISLAM OLEH : SAEPUL ANWAR
Konsep dasar halal dan haram dalam islam Halal dan Haram adalah Hak absolut Allah dan • RasulNya Kejelasan halal dan haram • Dalam islam sesuatu itu terbagi kedalam tiga macam hukum, yaitu halal, haram dan syubhat
Halal dan Haram bersifat Universal • Sesuatu yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah dan RassulNya berlaku bagi semua umat manusia
Hubungan Islami : Halal Haram dalam Makanan dan Minuman
Perintah Allah mencari makanan yang halal lagi baik Al-Quran hanya mengharamkan Al Khabaits yaitu; -
Bangkai Darah Babi Binatang yang disembelih atas nama selain Allah Arak
MAKANAN HARAM Bahan yang diharamkan Allah adalah bangkai, darah, babi dan hewan yang disembelih dengan nama selain Allah (QS. Al-Baqarah : 173).
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Makanan-Makanan Haram dalam Hadis
Binatang Buas yang bertaring Burung yang memiliki cakar Keledai jinak Hewan-hewan baik (unta, kambing, sapi, ayam, itik ) – Menurut Syekh Fauzi Muhammad jika dikandangi selama 40tahun bagi unta, tiga puluh hari bagi sapi, tuuh hari babi kambing, dan tiga hari bagi ayam hilang kemakruhan dan keharamannya
MINUMAN HARAM minuman yang diharamkan Allah adalah semua bentuk khamar (minuman beralkohol) (QS. Al-Baqarah : 219).
”Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir.”
Bangkai
MAKANAN HARAM Bangkai yaitu hewan yang mati bukan karena disembelih atau diburu. Hukumnya jelas haram dan bahaya yang ditimbulkannya bagi agama dan badan manusia sangat nyata, sebab pada bangkai terdapat darah yang mengendap sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan.
MAKANAN HARAM Macam Bangkai 1.Al-Munkhaniqoh yaitu hewan yang mati karena tercekik baik secara sengaja atau tidak. 2.Al-Mauqudhah yaitu hewan yang mati karena dipukul dengan alat/benda keras hingga mati olehnya atau disetrum dengan alat listrik. 3.Al-Mutaraddiyah yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat tinggi atau jatuh ke dalam sumur sehingga mati. 4.An-Nathihah yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya (lihat Tafsir Al-Qur'an Al-Adzim 3/22 oleh Imam Ibnu Katsir).
BANGKAI & DARAH TAPI HALAL Sekalipun bangkai haram hukumnya tetapi ada yang dikecualikan yaitu bangkai ikan dan belalang berdasarkan hadits: "Dari Ibnu Umar berkata: " Dihalalkan untuk dua bangkai dan dua darah. Adapun dua bangkai yaitu ikan dan belalang, sedang dua darah yaitu hati dan limpa." (Shahih. Lihat Takhrijnya dalam Al-Furqan hal 27 edisi 4/Th.11)
MAKANAN HARAM Darah Darah yang diharamkan adalah darah yang mengalir sesuai dengan (QS. Al-An'Am: 145) Daging Babi Babi baik peliharaan maupun liar, jantan maupun betina. Dan mencakup seluruh anggota tubuh babi sekalipun minyaknya. Tentang keharamannya, telah ditandaskan dalam alQur'an, hadits dan ijma' ulama (QS An Nahl :115)
Sembelihan Untuk Selain Allah Yakni setiap hewan yang disembelih dengan selain nama Allah hukumnya haram, karena Allah mewajibkan agar setiap makhlukNya disembelih dengan nama-Nya yang mulia.
Sertifikat Halal MUI
SERTIFIKAT HALAL Tujuan Sertifikat Halal Tujuan pelaksanaan Sertifikat Halal pada produk pangan, obat-obat dan kosmetika adalah untuk memberikan kepastian kehalalan suatu produk, sehingga dapat menentramkan batin yang mengkonsumsinya.
Hal-hal Berkaitan Sertifikat Halal 1. Sertifikat Halal 2. produk halal 3. Pemegang Sertifikat Halal MUI 4. Sertifikat yang sudah berakhir masa berlakunya
SERTIFIKAT HALAL Jaminan Halal dari Produsen Syarat-syarat yang harus Dipenuhi produsen: 1. Sistem Jaminan Halal (Halal Assurance System). 2. Sistem Jaminan Halal tersebut harus didokumentasikan secara jelas dan rinci . 3. Sistem Jaminan Halal ini dalam bentuk panduan halal (Halal Manual). 4. Produsen menyiapkan prosedur baku pelaksanaan . 5. panduan halal maupun prosedur baku pelaksanaan yang disiapkan harus disosialisasikan dan diuji coba di lingkungan produsen 6. Produsen melakukan pemeriksaan intern 7. perusahaan harus mengangkat minimum seorang Auditor Halal Internal yang beragama Islam dan berasal dari bagian yang terkait dengan produksi halal.
MASA BERLAKU SERTIFIKAT HALAL 1. Sertifikat Halal hanya berlaku selama dua tahun, pengapalan. 2. Tiga bulan sebelum berakhir masa berlakunya sertifikat, LP POM MUI akan mengirimkan surat pemberitahuan kepada produsen yang bersangkutan. 3. Dua bulan sebelum berakhir masa berlakunya sertifikat, produsen harus daftar kembali untuk Sertifikat Halal yang baru. 4. Produsen yang tidak memperbaharui Sertifikat Halalnya, tidak diizinkan lagi menggunakan Sertifikat Halal tersebut dan dihapus dari daftar yang terdapat dalam majalah resmi LP POM MUI, Jurnal Halal. 5. Jika Sertifikat Halal hilang, pemegang harus segera melaporkannya ke LP POM MUI.
Proses Sertifikasi Halal 1. Produsen harus mengisi formulir yang telah disediakan dengan berbagai lampiran 2. Tim Auditor LP POM MUI melakukan pemeriksaan/audit ke lokasi produsen 3. Hasil pemeriksaan/audit dan hasil laboratorium. Jika telah memenuhi persyaratan, maka dibuat laporan hasil audit untuk diajukan kepada Sidang Komisi Fatwa MUI untuk diputuskan status kehalalannya. 4. Sidang Komisi Fatwa MUI dapat menolak laporan hasil audit 5. Sertifikat Halal dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia setalah ditetapkan status kehalalannya oleh Komisi Fatwa MUI. 6. Perusahaan yang produknya telah mendapat Sertifikat Halal, harus mengangkat Auditor Halal Internal
ANALISIS Perkembangan teknologi pengolahan pangan telah menyebabkan yang halal menjadi samar sehingga membutuhkan penelitian. Sertifikasi halal merupakan proses klarifikasi terhadap produk-produk yang samar kehalalannya. Dengan sertifikat halal yang halal menjadi jelas sehingga konsumen muslim tidak ragu mengkonsumsinya.
Pendirian LPPOM MUI Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia atau yang disingkat LPPOM MUI adalah lembaga yang bertugas untuk meneliti, mengkaji, menganalisa dan memutuskan apakah produkproduk baik pangan dan turunannya, obatobatan dan kosmetika apakah aman dikonsumsi baik dari sisi kesehatan dan dari sisi agama Islam yakni halal atau boleh dan baik untuk dikonsumsi bagi umat Muslim khususnya di wilayah Indonesia, selain itu memberikan rekomendasi, merumuskan ketentuan dan bimbingan kepada masyarakat.
Pentingnya Label Halal A. Makanan Berformalin lebih dari 700 jenis makanan di pasar tradisional dan modern di tujuh kota, terbukti menggunakan formalin. Kandungan formalin yang tinggi pada makanan, akan meracuni tubuh, menyebabkan iritasi lambung, kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat, ginjal, alergi, dan bisa menyebabkan kanker, serta menyebabkan perubahan fungsi sel. Dalam kadar yang sangat tinggi, formalin bisa menyebabkan kegagalan peredaran darah yang bermuara pada kematian. Efek jangka pendeknya antara lain berupa iritasi saluran pernapasan, muntahmuntah, pusing, dan rasa terbakar pada tenggorokan.
Pentingnya Label Halal B. Makanan Restoran berlabel "100% halal" Jangan terkecoh dengan tulisan “Halal” yang dipasang besar-besar di baliho restoran ternama. Harus diselidiki betul, apakah tulisan itu memang sudah dapat sertifikasi dari lembaga yang berwenang (dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia), atau cuma “halal” menurut definisi si pemilik restoran.
C. BreadTalk, Bintang Zero, dan Hoka Hoka Bento Berdasarkan data yang dperoleh, ketiga makanan tersebut tidaklah halal karena sampai sekarang belum mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.