MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MODEL PEMBELAJARAN THE 5 E LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI KALOR BAGI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 PEGANDON SEMESTER 2 TAHUN 2015
DALAM RANGKA SIMPOSIUM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015
Oleh : NAMA NIP SEKOLAH
: KRISTANTINIATI, S.Pd. : 197007301992012001 : SMA N 1 PEGANDON
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 PEGANDON 2015
i
PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) 1. Judul Penelitian
Model Pembelajaran The 5 E Learning Cycle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Kompetensi Kalor Bagi Siswa Kelas X1 SMA Negeri 1 Pegandon Semester 2 Tahun 2015 Fisika Pembelajaran Fisika
2. a. Mata Pelajaran b. Bidang Kajian 3. Identitas Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar b. Jenis Kelamin c. Pangkat,Golongan,NIP / NUPTK
Kristantiniati,S.Pd. Perempuan Pembina TK I ,IV/b,197007301992012001/ 3062748649300003 SMA N 1 Pegandon Kendal Jawa Tengah Jl Raya Putat Pegandon 0294 3686180/ 02945736531
[email protected] Enam bulan ( Februari s.d. Juli 2015 )
d. Unit Kerja e. Kabupaten f. Provinsi g. Alamat Institusi h. Nomor Telepon / HP i. E-mail 4. Lama Penelitian
Kendal, 27 Juli 2015 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Pegandon
Peneliti
Eustasia Christine Martati,S.Pd.,M.Pd. NIP : 196403291987032008 .
Kristantiniati,S.Pd. NIP.197007301992012001
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Kristantiniati, S.Pd.
NIP
: 19700730 199201 2 001
Unit Kerja
: SMA N 1 Pegandon, Kendal
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Ilmiah Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “ MODEL PEMBELAJARAN THE 5 E LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI KALOR BAGI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 PEGANDON SEMESTER 2 TAHUN 2015”
adalah benar-benar karya
sendiri. Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk mengikuti Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tingkat Nasional tahun 2015.
Pegandon, 2 Nopember 2015 Mengetahui Kepala SMA N 1 Pegandon
Yang membuat pernyataan
Eustasia Christine Martati, S.Pd., M.Pd. NIP 19640329 198703 2 008 .
Kristantiniati, S.Pd. NIP 19700730 199201 2 001
iii
ABSTRAK MODEL PEMBELAJARAN THE 5 E LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI KALOR BAGI SISWA KELAS X1 SMA N 1 PEGANDON SEMESTER 2 TAHUN 2015 Oleh : Kristantiniati Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana proses pembelajaran, seberapa besar peningkatan hasil belajar, dan bagaimana perubahan perilaku siswa setelah menerapkan model The 5 E Learning Cycle pada kompetensi Kalor bagi siswa kelas X1 SMA N 1 Pegandon semester 2 tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan mulai bulan Februari sampai Juli 2015. Tempat penelitian di kelas X1 SMA N 1 Pegandon Kabupaten Kendal, dengan subjek penelitian siswa kelas X1 yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 12 siswa putra dan 24 siswa putri. Metode penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian memberikan data aktivitas proses belajar Fisika kondisi awal rendah menjadi tinggi pada kondisi akhir, kondisi awal hasil belajar kognitif 41,7% siswa mencapai KKM meningkat menjadi 77,8% pada siklus II. Kata kunci : Model The 5 E Learning Cycle, Proses Pembelajaran, Hasil Belajar Fisika, dan Perubahan Perilaku siswa
iv
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat Rahmad, Hidayah dan Petunjuk –Nya maka penulisan laporan penelitian ini dapat diselesaikan. Laporan penelitian ini berjudul “Model Pembelajaran The 5 E Learning Cycle Untuk Meningkatkn Hasil Belajar Pada Kompetensi Kalor Bagi Siswa Kelas X1 SMA Negeri 1 Pegandon Semester 2 tahun 2015”, dimaksudkan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan salah satu solusi pemecahan masalah dalam pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas proses, hasil belajar dan perubahan perilaku siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, sejak bulan Februari sampai dengan Juli 2015. Tanpa mendapat bantuan dari berbagai pihak, penelitian ini tidak mungkin selesai. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada : 1.
Bapak Drs. Bagiyo Santoso, selaku Kepala SMA N 1 Pegandon Kendal (sampai dengan bulan Mei 2015) yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk terlaksananya penelitian ini.
2.
Ibu Eustasia Christine Martati,S.Pd.,M.Pd., selaku Kepala SMA N 1 Pegandon Kendal (mulai bulan Mei 2015) yang telah memberikan kesempatan untuk melanjutkan penelitian ini.
3. Bapak Sujarwo, S.Pd. selaku kolaborator yang telah membantu dalam observasi dan memberi masukan serta saran pada penelitian ini. 4. Rekan sejawat, guru SMA Negeri 1 Pegandon Kendal yang telah memberikan bantuan waktu, pemikiran dan tenaga. 5. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk penyempurnaan penelitian selanjutnya. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya, dan proses pembelajaran di kelas pada khususnya.
Kendal, Juli 2015
v
Peneliti DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….
i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………… .. .. ii SURAT PERNYATAAN………………………………………………;;;……....iii ABSTRAK...................................................................................................iv PRAKATA…………. ………………………………………………….......
v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... .
vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................
viii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..
ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………… ... ……
x
BAB I
PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ..................…...………....………………..
1
B. Rumusan Masalah .......................................................... ..2 C. Tujuan Penelitian...... …………………………………… .
2
D. Manfaat Penelitian…………..........……………………....
2
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori........................................................................3 1. Model The 5 E Learning Cycle.................................3. 2. Aktivitas Belajar Fisika….…………………..………
4
3. Hasil Belajar Fisika…………....................................
4
4. Pendidikan Karakter……..............................................
5
B. Penelitian Yang Relevan…………………………………… 5 C. Kerangka Berpikir……………………………….........
6
D. Hipotesis Tindakan …………………………………… ....
6
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL A. Deskripsi Kondisi Awal…………………………….. ...
vi
7
B. Hasil Penelitian Siklus I………………………………….
9
C. Hasil Penelitian Siklus II………………………………...
.12
D. Pembahasan Hasil Penelitian……………………….…
16
BAB IV PENUTUP A. Simpulan…………………………………………………
18
B. Rekomendasi……………………………........ …….. .
18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… ..
20
LAMPIRAN – LAMPIRAN……………………………………………….
21
vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Aktivitas Siswa Dalam Engagement Pada siklus I............... .. 9 Gambar 2. Aktivitas Siswa Dalam Exploration Pada siklus I.................. .. 9 Gambar 3. Aktivitas Siswa Dalam Explanation Pada siklus I…………...... 9 Gambar 4. Aktivitas Siswa Dalam Elaboration Pada siklus I ……….........10 Gambar 5. Aktivitas Siswa Dalam Evaluation Pada siklus I................... 10 Gambar 6. .Aktivitas Guru dan Siswa saat Kegiatan awal Pada siklus II..13 Gambar 7. Aktivitas Siswa Dalam Engagement Pada Siklus II.................13 Gambar 8. Aktivitas Siswa Dalam Exploration Pada siklus II ……............13 Gambar 9. Aktivitas Siswa Dalam Explanation Pada siklus II...................14 Gambar 10. Aktivitas Siswa Dalam Elaboration Pada siklus II …….........14 Gambar 11. Aktivitas Siswa Dalam Evaluation Pada siklus II…………….14
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Fisika Siswa Pada Kondisi Awal......................................................................................... 7 Tabel 2. Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa Pada Kondisi Awal.............. 8 Tabel 3. Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Pada Kondisi Awal....... 8 Tabel 4. Hasil Perubahan Perilaku Siswa Pada Kondisi Awal............... 8 Tabel 5. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Fisika Siswa Pada Siklus I 10 Tabel 6. Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa Pada Siklus I……………… 11 Tabel 7. Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Pada Siklus I…………….11 Tabel 8. Hasil Perubahan Perilaku Siswa Pada Siklus I……………….. 11 Tabel 9. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Fisika Siswa Pada Siklus II15 Tabel 10. Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa Pada Siklus II…………… .15 Tabel 11. Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Pada Siklus II……… ..15 Tabel 12. Hasil Perubahan Perilaku Siswa Siklus II………………….……16
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Curriculum Vitae ................................................................. 21 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian.............................................................. 22 Lampiran 3a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.................. 23 Lampiran 3b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II..................30 Lampiran 4a. Rekap Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Fisika Pada Kondisi Awal....................................................................36 Lampiran 4b. Rekap Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Fisika Pada Pada siklus I ...... …………..…………………………………….. 38 Lampiran 4c. Rekap Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Fisika Pada Pada siklus II.............................................................................. 40 Lampiran 5a. Rekap Hasil Belajar Fisika Kondisi awal…………...............43 Lampiran 5b. Rekap Hasil Belajar Fisika Siklus I................................... 44 Lampiran 5c. Rekap Hasil Belajar Fisika Siklus II…… ...........................45 Lampiran 6a. Rekap Hasil Pengamatan Ketrampilan Psikomotor Belajar Fisika Pada Kondisi Awal................................................ 46 Lampiran 6b. Rekap Hasil Pengamatan Ketrampilan Psikomotor Belajar Fisika Pada Siklus I……….............................................. 48 Lampiran 6c. Rekap Hasil Pengamatan Ketrampilan Psikomotor Belajar Fisika Pada Siklus II……................................................. 50 Lampiran 7a. Lembar Pengamatan Perubahan Perilaku /Nilai Karakter Kondisi Awal
…………………………………………....... 53
Lampiran 7b. Lembar Pengamatan Perubahan Perilaku /Nilai Karakter Siklus I...............................................................................55 Lampiran 7c. Lembar Pengamatan Perubahan Perilaku /Nilai Karakter Siklus II………………....................................................... 57 Lampiran 8a. Daftar Hadir Siswa Siklus I…………................................ 59 Lampiran 8b. Daftar Hadir Siswa Siklus II.........................................
x
61
Lampiran 9a. Kisi-Kisi soal Ulangan Siklus I ......................................... 63 Lampiran 9b. Butir soal Tes Siklus I................................................... . . 65 Lampiran 9c. Kunci Jawaban Tes Siklus I............................................... 66 Lampiran 9d. Kriteria/Pedoman Penilaian Tes Siklus I............................ 67 Lampiran 9e. Contoh Hasil Ulangan Siswa Siklus I……………………..…68 Lampiran 10a. Kisi-Kisi soal Ulangan Siklus Ii…………...…………………70 Lampiran 10b. Butir soal Tes Siklus II…………..………………...…………71 Lampiran 10c. Kunci Jawaban Tes Siklus II………………………………...72 Lampiran 10d. Kriteria/Pedoman Penilaian Tes Siklus II ……………..….73 Lampiran 10e. Contoh Hasil Ulangan Siklus II……………………………..74
xi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tujuan mata pelajaran Fisika antara lain agar peserta didik memiliki kemampuan: 1) membentuk sikap positif terhadap Fisika, 2) memupuk sikap ilmiah, 3) dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui
percobaan,
merancang
dan
merakit
instrumen
percobaan,
mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan, 4) mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif, 5) menguasai konsep dan prinsip Fisika, mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, sikap percaya diri, serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kondisi yang terjadi di SMA Negeri 1 Pegandon, khususnya di kelas X1 tahun pelajaran 2014/2015 adalah rendahnya aktivitas siswa dalam belajar Fisika, yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar Fisika. Dari fakta hasil ulangan pada materi pengaruh kalor terhadap suatu zat, hanya 15 siswa dari 36 siswa mencapai KKM atau 41,7 % dengan nilai rata-rata 57,53. Dari hasil pengamatan di kelas, sebagian besar siswa kurang menunjukkan kesiapan belajar ketika mulai jam pelajaran, kurang konsentrasi, senang bergurau, dan catatan kurang lengkap. Pada sisi lain dalam kesulitan pembelajaran Fisika yaitu guru belum optimal menciptakan iklim pembelajaran yang dapat menumbuhkan aktivitas belajar siswa. dalam hal ini guru belum menerapkan model pembelajaran The 5 E Learning Cycle. Model pembelajaran The 5 E Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran dari aliran konstruktivisme memiliki lima langkah belajar yang efektif dipilih sebagai alternatif pemecahan masalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Fisika. Model tersebut mempunyai kelebihan seperti dapat meningkatkan motivasi belajar, siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, diharapkan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran, merekapun
aktif
pengamatan/praktikum,
mengeksplor terbiasa
materi untuk
1
pembelajaran
menjelaskan
suatu
melalui konsep,
2
mengaplikasikan konsep untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam penyelesaian soal-soal, serta mengerjakan evaluasi. Dari uraian di atas, peneliti akan melakukan pembelajaran dengan model The 5 E Learning Cycle. Penelitian dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada kompetensi perpindahan kalor dan asas Black. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah proses pembelajaran kompetensi kalor sesuai dengan model pembelajaran The 5 E Learning Cycle siswa kelas X1 SMA N 1 Pegandon Semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. 2. Seberapa besar peningkatan hasil belajar kompetensi kalor dengan model pembelajaran The 5 E Learning Cycle siswa kelas X1 SMA N 1 Pegandon semester 2 tahun 2014/2015. 3. Bagaimanakah perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran kompetensi kalor dengan model pembelajaran The 5 E Learning Cycle siswa kelas X1 SMA N 1 Pegandon semester 2 tahun 2014/2015. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan proses pembelajaran kompetensi kalor dengan model pembelajaran The 5 E Learning Cycle. 2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar kompetensi kalor dengan model pembelajaran The 5 E Learning Cycle. 3. Mengidentifikasi perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran kompetensi kalor dengan model pembelajaran The 5 E Learning Cycle siswa kelas X1 SMA N 1 Pegandon pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. D. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi
siswa,
memberikan
motivasi
dan
pengalaman
baru
untuk
meningkatkan kemampuan kompetensi kalor, meningkatkan hasil belajar. 2. Bagi guru, sebagai panduan dalam pembelajaran kompetensi kalor dengan model pembelajaran The 5 E Learning Cycle . 3. Bagi sekolah, dapat meningkatkan prestasi sekolah.
2
3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Model The 5 E Learning Cycle Menurut Bybee (2006:2) model The 5E Learning Cycle adalah siklus belajar dengan lima langkah E terdiri dari Engagement, Exploration , Explanation, Elaboration, dan Evaluation. Paparannya adalah sebagai berikut. a. Engagement, guru menugasi siswa untuk menghubungkan pengetahuan awal dan membantu agar terlibat dalam suatu konsep baru melalui aktivitas singkat untuk meningkatkan ketertarikan dan menghubungkan pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya. Aktivitas tersebut memberikan hubungan antara pengalaman belajar sebelumnya dan yang sedang dipelajari, memaparkan konsep-konsep sebelumnya, mengelola pemikiran ke arah hasil pembelajaran dari kegiatan yang berlangsung. b. Exploration, pengalaman eksplorasi memberikan siswa aktivitas umum yang berkaitan dengan konsep, proses, dan ketrampilan yang sedang dipelajari, dan pemberian fasilitas yang memungkinkan perubahan konsep. Siswa melakukan aktivitas laboratorium yang membantu mereka menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk menghasilkan ide-ide baru, memunculkan pertanyaan dan kemungkinan rancangan-rancangan yang menghubungkan terhadap penyelidikan sebelumnya. c. Explanation, fase ini berpusat pada perhatian siswa pada aspek tertentu dari
pengalaman
dalam
fase
“engagemen”
dan
“exploration“,
memberikan kesempatan untuk menjelaskan pemahaman konsep dan keterampilan, memberikan kesempatan guru untuk mengarahkan secara langsung mengenai
konsep, proses, dan keterampilan. Siswa
menjelaskan pemahaman konsep, penjelasan guru membimbing siswa ke arah pemahaman yang lebih mendalam. d. Elaboration, guru memberi tantangan, memperluas pemahaman konsep dan
keterampilan
siswa
melalui
3
pengalaman
baru,
siswa
4
mengembangkan pemahaman lebih mendalam dan luas, memberikan lebih banyak informasi dan keterampilan yang memadai, siswa menerapkan pemahaman konsep mereka dengan aktivitas tambahan. e. Evaluation, fase evaluasi meningkatkan siswa dalam menilai pemahaman dan kecakapan mereka serta memberikan kesempatan bagi guru untuk mengevaluasi kemajuan siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Kelebihan model pembelajaran The 5E Learning Cycle menurut Cohen dan Clough (dalam Wibowo, 2010:2) penerapan model The 5E Learning Cycle memberi keuntungan sebagai berikut 1) meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, 2) membantu mengembangkan sikap ilmiah siswa, 3) pembelajaran menjadi lebih bermakna. Kekurangan penerapan model The 5E Learning Cycle yang harus selalu diantisipasi. 1) efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran, 2) menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, 3) perlu pengelolaan kelas yang baik. 2. Aktivitas Belajar Fisika a. Aktivitas belajar Sardiman (2010:97) mengemukakan dalam kegiatan belajar, siswa harus aktif berbuat, dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar
tidak
mungkin berlangsung dengan baik. b. Aktivitas Belajar Fisika Semua kegiatan yang dilakukan anak didik dapat berupa menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, menyalin, melakukan percobaan, memecahkan soal, menganalisis, menaruh minat dalam proses perubahan perilaku seseorang yang berupa sikap, pengetahuan dan ketrampilan, mengandung cara-cara bagaimana memperoleh fakta dan prinsip beserta sikapnya. 3. Hasil Belajar Fisika
4
5
Hasil belajar Fisika adalah kompetensi yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor ditentukan pula oleh motivasi dan minat belajar yang mengandung cara-cara bagaimana memperoleh fakta dan prinsip beserta sikap dalam melakukannya, membentuk siswa berilmu dan berketrampilan unggul serta terbuka, memiliki etos kerja, melatih melakukan penelitian, sesuai metode ilmiah, belajar dengan mengaplikasikan pengetahuan terbaiknya, mempunyai sikap disiplin, jujur, dan bertanggung jawab. 4. Pendidikan Karakter Freud (Soedarsono:2008) karakter adalah kumpulan tata nilai yang mewujud dalam suatu sistem daya juang yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku, merupakan nilai-nilai yang terpatri dalam diri seseorang melalui pendidikan, pengalaman, percobaan dan pengaruh lingkungan yang dipadukan dengan nilai dalam dirnya. Menurut Khan (2010:34) karakter merupakan sikap pribadi yang stabil bagi proses konsolidasi secara progresif dan dinamis, integrasi pernyataan dan tindakan. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. a. Karakter kerja sama Nilai karakter kerja sama tidak mementingkan diri sendiri, tetapi memikirkan bagaimana dapat melakukan hal yang bisa membantu orang lain untuk mencapai tujuan. Jika seseorang meminta bantuan, bantulah. Fokus menyelesaikan tugas dan saling bantu membantu dengan lainnya. b. Karakter Tanggung Jawab Menepati janji, melakukan setiap kegiatan dengan penuh tanggung jawab, segera menyadari jika berbuat yang salah, tidak menyalahkan orang lain, merencanakan sesuatu yang dapat dilakukan, dan melakukan sesuatu atas kemauan sendiri. B. Penelitian Yang Relevan Menurut Rohim (2011) dengan menggunakan pembelajaran model Learning Cycle 5E dapat meningkatkan aktivitas belajar
5
dan dapat
6
meningkatkan ketuntasan hasil belajar ekonomi siswa di kelas XI IPS 1 SMA Negeri Ambulu. Sayuti (2011) menyimpulkan penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5E dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa di kelas XI IPA4 SMAN 5 Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012. Rahayuningsih (2012) menyimpulkan penerapan siklus belajar 5E (learning cycle 5E) disertai peta konsep dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMAN 1 Kartasura. Arisanti (2014) menyimpulkan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5E di kelas VIII-A SMP Negeri 1 Baron Kabupaten Nganjuk meningkatkan kerja ilmiah dan prestasi belajar siswa. C. Kerangka Berpikir Sebelum
melakukan
penelitian
peneliti
belum
menerapkan
pembelajaran dengan model The 5 E Learning Cycle, aktivitas dan hasil belajar Fisika siswa kelas X1 semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 masih rendah. Supaya aktivitas dan hasil belajar Fisika meningkat perlu dilakukan tindakan oleh peneliti, dengan menerapkan model The 5 E Learning Cycle. Berdasarkan kajian teori di atas dengan menerapkan model The 5 E Learning Cycle mempunyai banyak kelebihan yaitu lebih meningkatkan motivasi belajar, siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, membantu mengembangkan sikap ilmiah siswa, pembelajaran menjadi lebih bermakna, bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter yaitu nilai karakter kerjasama dan tanggung jawab. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Model pembelajaran The 5 E Learning Cycle diduga sesuai untuk pembelajaran kompetensi kalor. 2. Model pembelajaran The 5 E Learning Cycle diduga efektif meningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran kompetensi kalor. 3. Model pembelajaran The 5 E Learning Cycle diduga efektif merubah perilaku belajar siswa dalam pembelajaran kompetensi kalor siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Pegandon semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
6
7
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Proses Pembelajaran Fisika Pada kondisi awal peneliti belum menerapkan model pembelajaran The 5 E Learning Cycle, aktivitas belajar Fisika siswa masih rendah, terbukti dengan tidak siapnya siswa ketika mulai pelajaran, belum terbiasa melakukan percobaan, kurang konsentrasi belajar untuk memahami konsep, mengerjakan latihan soal, masih sedikit siswa yang terlibat dengan sungguhsungguh dalam pembelajaran. Dari data pengamatan aktivitas belajar pada kondisi awal siswa belum terbiasa terlibat aktif dalam pembelajaran dan belum berkelompok. Aktivitas belajar siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 1 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Fisika Siswa Pada Kondisi Awal NO
Uraian
Kurang
kegiatan
Aktif
1
Engagement
26
8
2
36
2
Exploration
26
8
2
36
3
Explanation
26
8
2
36
4
Elaboration
23
11
2
36
5
Evaluation
21
13
2
36
67,8
26,7
5,5
100
prosentse
Aktif
Sangat
Jumlah
Aktif
2. Hasil Belajar Fisika Siswa Hasil belajar kognitif dan psikomotor Fisika pada kondisi awal dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3 berikut .
7
8
Tabel 2 Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa Pada Kondisi Awal NO
Rentang Nilai
f
%
1
80-100
2
5,6
2
68-79
13
36,1
3
< 68
21
58,3
Dari Tabel 2 memperlihatkan pada kondisi awal 41,7% siswa mencapai KKM dengan Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 57,53. Data hasil belajar psikomotor dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 3 Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Pada Kondisi Awal Ketrampilan
Kurang baik
Baik
Sangat baik
jumlah
Melakukan
28
6
2
36
34
2
0
36
36
0
0
36
NO 1
Percobaan 2
Ketelitian Pengukuran
3
Menyusun laporan
3. Perubahan Perilaku Belajar Siswa Tabel 4 Hasil Perubahan Perilaku Siswa Pada Kondisi Awal Nilai karakter
Kurang baik
Baik
Sangat baik
jumlah
1
Kerjasama
32
4
0
36
2
Tanggung
7
22
7
36
NO
jawab
8
9
Dari tabel 4 di atas masih banyak siswa kurang baik kerjasamanya karena memang pembelajaran belum berkelompok. B. Hasil Penelitian Siklus I 1. Proses Pembelajaran dengan Model The 5 E Learning Cycle Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah dideskripsikan, peneliti menyusun RPP, menyiapkan LKS, alat laboratorium untuk percobaan konduksi, konveksi, dan radiasi. Pelaksanaan tindakan siklus I siswa melakukan lima langkah model belajar The 5E Learning Cycle seperti gambar berikut.
Gambar 1 Aktivitas Siswa Dalam Engagement Siklus I
Gambar 2 Aktivitas Siswa Dalam Exploration Pada Siklus I
Gambar 3 Aktivitas Siswa Dalam Explanation Pada Siklus I 9
10
Gambar 4 Aktivitas Siswa Dalam Elaboration Pada Siklus I
Gambar 5 Aktivitas Siswa Dalam Evaluation Pada Siklus I Aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 5 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Fisika Siswa Pada Siklus I NO
Uraian
Kurang Aktif
Aktif
kegiatan
Sangat
Jumlah
Aktif
1
Engagement
5
29
2
36
2
Exploration
2
13
21
36
3
Explanation
0
23
13
36
4
Elaboration
1
31
4
36
5
Evaluation
11
2
23
36
prosentase
10,6
54,4
35,0
100
Akhir pertemuan ketiga dilakukan tes untuk mengetahui keberhasilan tindakan siklus I.
10
11
2. Peningkatan Hasil belajar Fisika Siswa Hasil pembelajaran menganalisis cara perpindahan kalor dengan model The 5 E Learning Cycle dapat dilihat dari hasil belajar kognitif dan psikomotor Fisika siswa pada Tabel 6 danTabel 7 berikut. Tabel 6 Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa Pada Siklus I NO
Rentang Nilai
f
%
1
80-100
23
63,9
2
68-79
2
5,6
3
< 68
11
30,5
Dari Tabel 6 memperlihatkan 25 siswa (69,5 %) mencapai KKM dengan nilai 68 ke atas. Nilai rata-rata siswa pada siklus I 70,06. Tabel 7 Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Siklus I Ketrampilan
Kurang
NO
Baik
baik
Sangat
jumlah
baik
1
Melakukan Percobaan
10
17
9
36
2
Ketelitian Pengukuran
3
29
4
36
3
Menyusun laporan
3
33
0
36
Dari tabel 7 memperlihatkan masih ada siswa yang kurang baik dalam melakukan kegiatan dan sedikit siswa yang sangat baik. 3. Perubahan Perilaku Belajar Siswa Perubahan perilaku siswa dapat terlihat pada tabel 8 berikut. Tabel 8 Hasil Perubahan Perilaku Siswa Siklus I Nilai karakter
Kurang baik
Baik
Sangat baik
jumlah
1
Kerjasama
4
27
5
36
2
Tanggung jawab
0
21
15
36
NO
11
12
Dari tabel 8 di atas terlihat 27 siswa baik karakter kerjasamanya dan 5 siswa sudah sangat baik, sedangkan karakter tanggung jawab 21 siswa baik, dan 15 siswa sudah sangat baik. 4. Refleksi Siklus I Dengan model The 5 E Learning Cycle terdapat beberapa kelemahan pada siklus I dijadikan pedoman untuk tindakan siklus berikutnya yaitu: 1) beberapa kelompok kurang memperhatikan penjelasan awal guru tentang langkah-langkah kegiatan, beberapa langkah dari beberapa kelompok masih salah, diperlukan penjelasan ulang dalam kegiatannya, misalnya saat percobaan radiasi, beberapa kelompok kurang memperhatikan luas kain yang digunakan, 2) kurang teliti dalam pengamatan, 3) perlu perpanjangan waktu. Kelebihan Siklus I dapat meningkatkan aktivitas belajar Fisika, aktivitas belajar Fisika pada kondisi awal rendah (sedikit siswa yang aktif dan sangat aktif), menjadi agak tinggi (banyak siswa yang aktif dan agak banyak siswa yang sangat aktif), terjadi peningkatan aktivitas setelah menerapkan model The 5E Learning Cycle, hasil belajar kognitif siswa juga meningkat dari rata-rata 57,53 pada kondisi awal menjadi 70,06 pada siklus I, peningkatan hasil belajar psikomotor menjadi 73,1% siswa baik dan 12,0% siswa sangat baik pada siklus I. Selain itu terjadi peningkatan perubahan perilaku siswa tentang kerja sama dan tanggung jawab. Diharapkan aktivitas belajar Fisika akan meningkat lagi pada siklus II jika lebih ditekankan lagi penjelasan awal tentang langkah-langkah kegiatan pembelajaran. C. Hasil Penelitian Siklus II 1. Proses Pembelajaran dengan Model The 5 E Learning Cycle Hasil refleksi siklus I diperbaiki pada siklus II dengan membuat RPP tentang asas Black yang lebih menekankan pada penjelasan awal tentang langkah- langkah kegiatan yang harus dilakukan siswa, membagi siswa dalam delapan kelompok, menyiapkan LKS, lembar Observasi, menyiapkan kisi-kisi, menyiapkan soal tes.
12
13
Pelaksanaan tindakan siklus kedua ini dilaksanakan bulan Mei, aktivitas proses pembelajaran siklus II terlihat dalam gambar berikut.
Gambar 6 Aktivitas Guru dan Siswa saat Kegiatan Awal Pada Siklus II
Gambar 7 Aktivitas Siswa Dalam Engagement Pada Siklus II
Gambar 8 Aktivitas Siswa Exploration Pada Siklus II
13
14
Gambar 9 Aktivitas Siswa Dalam Explanation Pada Siklus II
Gambar 10 Aktivitas Siswa saat Elaboration Pada Siklus II
Gambar 11 Aktivitas Siswa Dalam Evaluation Pada Siklus II Hasil pengamatan tindakan tentang aktivitas belajar Fisika siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.
14
15
Tabel 9 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Fisika Siswa Pada Siklus II NO
Uraian kegiatan
Kurang
Aktif
Aktif
Sangat
Jumlah
Aktif
1
Engagement
1
27
8
36
2
Exploration
0
14
22
36
3
Explanation
0
27
9
36
4
Elaboration
0
30
6
36
5
Evaluation
8
13
15
36
prosentase
5,0
61,7
33,3
100
2. Hasil Belajar Fisika Siswa Nilai kognitif dan psikomotor pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 10 dan Tabel 11 berikut. Tabel 10 Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa pada Siklus II NO
Interval
f
%
1
80-100
15
41,7
2
68-79
13
36,1
3
< 68
8
22,2
Dari Tabel 10 memperlihatkan 28 siswa (77,8) mencapai KKM. Nilai rata-rata yang di capai siswa 73,75. Tabel 11 Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Siklus II Ketrampilan
Kurang baik
Baik
NO
Sangat
jumlah
baik
1
Melakukan Percobaan
1
32
3
36
2
Ketelitian Pengukuran
1
32
3
36
3
Menyusun laporan
0
4
32
36
15
16
Dari tabel 11 memperlihatkan pada keterampilan melakukan percobaan dan ketelitian pengukuran sedikit siswa yang dapat melakukan kegiatan dengan sangat baik,
untuk menyusun laporan sebagian besar
kelompok sudah dapat melakukan dengan sangat baik. 3. Perubahan Perilaku Belajar Siswa Pengamatan perubahan perilaku terlihat pada tabel 12 berikut. Tabel 12 Hasil Perubahan Perilaku Siswa Siklus II NO
Nilai karakter
Kurang baik
Baik
Sangat baik
jumlah
1
Kerjasama
2
21
13
36
2
Tanggung jawab
0
9
27
36
Dari tabel 12 di atas 21 siswa baik dan 13 siswa sangat baik kerja samanya, untuk tanggung jawab 9 siswa baik, dan 27 siswa sangat baik. 4. Refleksi Refleksi hasil pembelajaran dengan model The 5E Learning Cycle pada siklus II aktivitas belajar siswa tinggi, 61,67% siswa aktif dan 33,33% siswa sangat aktif. Hasil belajar Siswa terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II mencapai 28 siswa (77,8%). Nilai rata-rata menjadi 73,75 pada siklus II. Kemampuan
psikomotor
siswa
pada
keterampilan
melakukan
percobaan dan ketelitian pengukuran masih sedikit siswa yang dapat melakukan kegiatan dengan sangat baik, menyusun laporan sebagian besar kelompok sudah dapat melakukan dengan sangat baik. Terjadi perubahan perilaku siswa, jumlah siswa yang sudah sangat baik dalam karakter kerjasama dan tanggungjawab menjadi 55,5 % pada siklus II. D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Proses pembelajaran dengan model The 5 E Learning Cycle Pembelajaran dengan model The 5 E Learning Cycle di kelas X1 SMA N 1 Pegandon pada kompetensi kalor menunjukkan aktivitas belajar siswa meningkat sesuai dengan hasil penelitian Rohim (2011) dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran sesuai dengan hasil penelitian
16
17
Rahayuningsih (2012). Sehingga hipotesis dapat diterima yaitu model The 5 E Learning Cycle sesuai untuk pembelajaran kalor terbukti dari aktivitas belajar Fisika rendah pada kondisi awal menjadi tinggi pada siklus II. 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Penerapan model The 5 E Learning Cycle dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terbukti hasil belajar kognitif dan psikomotor
siswa
meningkat dari kondisi awal ke siklus I maupun siklus II. Hasil belajar siswa mencapai KKM 77,8% pada siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus sebelumnya, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rohim (2011). Nilai rata-rata kognitif meningkat dari 57,53 pada kondisi awal menjadi 70,06 pada siklus I dan 73,75 pada siklus II. Kemampuan psikomotor siswa meningkat dari 9,3% kemampuan psikomotor baik dan sangat baik pada kondisi awal menjadi 85,1% pada siklus I dan 98,1% pada siklus II sesuai hasil penelitian Sayuti (2011), Rahayuningsih (2012), dan Arisanti (2014). Sehingga hipotesis dapat diterima yaitu proses pembelajaran dengan model The 5 E Learning Cycle efektif meningkatkan hasil belajar Fisika untuk kompetensi kalor, terbukti adanya peningkatan hasil belajar kognitif dan psikomotor siswa. 3. Perubahan Perilaku Siswa dalam Pembelajaran Penerapan model The 5 E Learning Cycle dalam pembelajaran menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa baik dalam melakukan percobaan, analisa data, menarik kesimpulan, presentasi ke depan, mengerjakan latihan soal dan mengumpulkan tugas kelompok. Hal tersebut menunjukkan model The 5 E Learning Cycle dapat meningkatkan perubahan perilaku siswa dalam belajar Fisika untuk karakter kerja sama dan tanggung jawab. Terbukti dari kondisi awal 9,7% siswa sangat baik kerja sama dan tanggung jawabnya, meningkat menjadi 27,8% siklus I, dan 55,5% siklus II. Dengan demikian hipotesis ketiga diterima model The 5 E Learning Cycle efektif merubah perilaku siswa pada pembelajaran kalor untuk karakter kerja sama dan tanggung jawab.
17
18
BAB IV PENUTUP A. Simpulan Hasil penelitian tindakan ini diperoleh simpulan sebagai berikut. 1. Dengan menerapkan model The 5 E Learning Cycle dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar Fisika dari kondisi awal siswa yang aktif 26,7 % menjadi 61,67 % pada siklus II, serta 5,5 % siswa sangat aktif pada kondisi awal menjadi 33,33 % siswa sangat aktif pada siklus II. Hasil tersebut membuktikan bahwa proses pembelajaran kompetensi kalor sesuai dengan model The 5E Learning Cycle bagi siswa kelas X1 SMA N 1 Pegandon Kabupaten Kendal pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. 2. Dengan menerapkan model The 5E Learning Cycle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Fisika untuk kompetensi kalor bagi siswa kelas X1 SMA N 1 Pegandon Kabupaten Kendal pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Hasil belajar kognitif pada kondisi awal hanya 15 siswa yang mencapai KKM (41,7%) meningkat menjadi 25 siswa (69,4,7%) pada siklus I dan 28 siswa (77,8%) pada siklus II. Hasil belajar psikomotor terjadi peningkatan kemampuan psikomotor siswa pada kondisi awal masih 90,7 % kurang baik, berkurang menjadi 1,9 % pada siklus II, Kemampuan psikomotor 1,9 % siswa sangat baik pada kondisi awal, menjadi 35,1 % sangat baik pada siklus II. 3. Terjadi perubahan perilaku siswa setelah pembelajaran menggunakan model The 5E Learning Cycle dari kondisi awal 9,7 % siswa karakter kerja sama dan tanggung jawab sangat baik, menjadi 55,5 % pada siklus II. B. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dapat direkomendasikan bahwa. 1. Model The 5E Learning Cycle sesuai untuk pembelajaran kompetensi kalor, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar serta perubahan perilaku pada siswa kelas X1 SMA N 1 Pegandon Kendal semester 2 tahun 2015.
18
19
2. Kepada para siswa untuk terbiasa bersikap ilmiah, teliti dan ulet, serta terbiasa bekerja sama dengan penuh tanggung jawab. 3. Kepada teman-teman guru Fisika dapat menggunakan model The 5E Learning Cycle sebagai salah satu solusi pemecahan masalah dalam pembelajaran kompetensi kalor, serta dapat mengembangkan penelitian untuk kompetensi yang lain. 4. Kepada Kepala Sekolah untuk lebih memberikan motivasi dan kesempatan para guru untuk selalu melakukan penelitian demi perbaikan proses pembelajaran.
19
20
DAFTAR PUSTAKA Arisanti, T. Dyah. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Baro Kabupaten Nganjuk. Bybee, R. W., Taylor,J.A., Gardner,A., Van Scotter, P., Powell, J.C., Westbrook, A., dan Landes, N. 2006. The BSCD 5Einstructional Model: Origins and Effectivitiness.(Online). Tersedia:www.bscs.org (diakses 19 Februari 2015). Khan, Y. 2010. Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri Mendongkrak Kualitas. Yogyakarta: Pendidikan Pelangi Publishing. Rahayuningsih, R., Masykur,M., dan Utami, B. 2012. Penerapan Siklus Belajar 5E (Learning Cycle 5E) Disertai Peta Konsep Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Kimia Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia , Volume 1 No 1 Tahun 2012. UNS. Rohim, A. 2011. Penerapan Model Learning Cycle 5E Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar. Skripsi. Universitas Jember. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Sayuti,I.,S,R., Andayani, S. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 5 Pekanbaru. Soedarsono, S. 2008. Membangun Kembali Jati Diri Bangsa. Peran Penting Karakter dan Hasrat Untuk Berubah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo kelompok Kompas Gramedia. Wibowo, A. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 1 Lembang Tahun Ajaran 2009/2010).
20
21
Lampiran 1
Curriculum Vitae a. Nama
: Kristantiniati, S.Pd.
b. NIP/NUPTK
: 197007301992012001 /3062748649300003
c. Tempat, tanggal lahir
: Bantul, 30 Juli 1970
d. Jenis kelamin
: Perempuan
e. Pangkat,Golongan
: Pembina Tk I, IV/b
f. Jabatan
: Guru Madya
g. Unit Kerja
: SMA N 1 Pegandon Kendal
h. Alamat Sekolah, no telp
: Jl raya Putat Pegandon, 0294388482
i. Alamat Rumah, no telp
: Jl Rinenggo Mukti no 13 Perum Patebon Indah Rt 03/RW08 Kendal, 02943686180
j. Riwayat Pendidikan
: SD N JETIS IV Bantul lulus tahun1982 SMP N 1 JETIS Bantul lulus tahun 1985 SMA N SEWON BANTUL lulus tahun 1988 D3 Kependidikan FMIPA UGM lulus tahun1991 S1 Universitas Terbuka lulus tahun 1998
k. Pengalaman Penelitian yang Relevan : i) Peningkatan Hasil Belajar Fisika Melalui Keefektifan Kerja Kelompok Dengan Menerapkan Model STAD Pada Siswa Kelas X6 SMA 1 Pegandon Semester 1 Tahun 2007 ii) Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Pada Kompetensi Mekanika Benda Titik Dengan Model Grup Investigasi Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA N 1 Pegandon Pada Semester 1 Tahun 2008 iii) Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Pada Kompetensi Kinematika dan Dinamika Benda Titik Melalui metode Tugas dan Resitasi Bagi Siswa Kelas X2 SMA N 1 Pegandon Semester 1 Tahun 2011
21
22
iv) Strategi SQ4R Berbantuan Flaschard untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Pada Kompetensi Kelistrikan bagi Siswa Kelas X4 SMA N 1 Pegandon semester 2 Tahun 2012. v) Metode Eksperimen Berbantuan Media Perangtuna Untuk Meningkatkan Kemampuan Memformulasikan Besaran-Besaran Listrik Bagi Siswa Kelas X3 SMA Negeri 1 Pegandon Semester 2 Tahun 2013. Kendal, 2 Nopember 2015
22
23
Lampiran 2
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PEGANDON
Jln. Raya-Putat Pegandon – Kendal Telepon (0294) 388482 SURAT IJIN PENELITIAN No: 007/ 127.b /SMA-PGD Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMA N 1 Pegandon memberikan ijin kepada: Nama
: Kristantiniati,S.Pd.
NIP
: 197007301992012001
Pangkat/Gol
: Pembina Tk I/IVb
Untuk melakukan penelitian dengan judul “Model Pembelajaran The 5 E Learning Cycle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Kompetensi Kalor Bagi Siswa Kelas X1 SMA Negeri 1 Pegandon Semester 2 Tahun 2015” Demikian surat ijin ini dibuat dan agar dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pegandon, 5 Maret 2015 Kepala SMA 1 Pegandon
Drs. Bagiyo Santoso NIP.19581208 198603 1 014
23
24
Lampiran 3a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMA NEGERI 1 PEGANDON SIKLUS I
Mata Pelajaran
: FISIKA
Kelas / Semester : X1 / 2 Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Alokasi Waktu
: 6 Jam Pelajaran @ 45 menit
A. STANDAR KOMPETENSI 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
B. KOMPETENSI DASAR 4.2.Menganalisis cara perpindahan kalor
C. INDIKATOR - Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi - Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi - Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi
D.TUJUAN PEMBELAJARAN - Siswa mampu menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi - Siswa mampu menghitung besar kalor yang merambat tiap sekon pada perpindahan kalor secara konduksi - Siswa mampu menjelaskan perpindahan kalor secara konveksi - Siswa mampu menghitung besar kalor yang merambat tiap sekon pada perpindahan kalor secara konveksi - Siswa mampu menjelaskan perpindahan kalor secara radiasi - Siswa mampu menghitung besar kalor yang merambat tiap sekon pada perpindahan kalor secara radiasi 24
25
E. MATERI PEMBELAJARAN Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi : 1.Konduksi ( hantaran ) konduktor/penghantar tanpa penghantar.
adalah disertai
perpindahan perpindahan
kalor melalui partikel-partikel
Laju konduksi kalor melalui sebuah dinding bergantung pada empat besaran : 1) beda suhu (T=T1-T2) diantara kedua permukaan, 2) ketebalan dinding (d) / panjang potongan 3) luas permukaan (A), 4)konduktivitas termal zat (k) yaitu ukuran kemampuan zat menghantarkan kalor ( tergantung pada jenis batang ) 5)sebanding dengan selang waktu lamanya kalor mengalir. (t)
Luas penampang
Benda panas
Q l
Bend a dingi
Gb.9.3 Laju Kalor Konduksi
Dinyatakan dengan persamaan (= Sebagai hukum Fourier) H=
H =
Q k. A. T t d
Q =besarnya kalor yang melalui dinding selama selang waktu t t
(joule/sekon) 2. Konveksi adalah proses perpindahan kalor dari satu bagian fluida ke bagian lain fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri/ disertai perpindahan partikel-partikelnya.
Gambar 9.7. Memasak Air
25
26
Kalor yang merambat tiap satuan waktu t : - Berbanding lurus dengan perbedaan suhu, - Berbanding lurus dengan luas masing-masing permukaan, - Tergantung pada jenis fluida. Yang dinyatakan dengan rumus : H = h.A. T dengan : H = kalor yang merambat tiap satuan waktu h = koefisien konveksi (Js- 1m- 2K-1) A = luas setiap permukaan (m2) T = beda suhu (K) Catatan : h tergantung pada : - kedudukan geometrik permukaan yang bersangkutan - sifat fluida yang menjadi perantara. 3. Radiasi atau pancaran adalah perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnet. sumbat Misalnya panas matahari terhadap bumi. Kalor dari matahari dapat sampai ke bumi melalui ruang hampa tanpa zat perantara (medium) dan energi radiasi ini diserap oleh bumi. Hukum Stefan Boltzman : energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu (
Q ) t
sebanding dengan : - luas permukaan (A) - sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan itu (T4) - tergantung pada sifat permukaan benda.(e) Secara matematik : Q = . A. T4 t
dengan, T = suhu benda yang memancarkan energi (dibaca sigma) = tetapan Stefan-Boltzman = 5,672 x 10-8 Wm-2K-4 Jika benda tidak hitam sempurna : Q = e . A. T4 atau energi yang dipancarkan di tiap satuan waktu dan t
tiap satuan luas (W) W=
Q = e . T4 At
dengan :
26
27
e = koefisien emisivitas yaitu ukuran seberapa besar pancaran radiasi kalor suatu benda dibandingkan dengan benda hitam sempurna. W= energi yang dipancarkan tiap satuan waktu dan tiap satuan luas -2 (Wm s- 1). e = emisivitas (tanpa satuan) = tetapan Boltzman T= suhu mutlak benda (derajat Kelvin) A = luas permukaan (m2) Harga e 0 e 1 e = 0 warna benda mengkilat e = 1 warna benda hitam sempurna ( contoh lubang kecil pada sebuah kotak yang rapat).
F. METODE PEMBELAJARAN - Eksperimen/percobaan - Diskusi informasi G. SKENARIO PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal ( 20 menit ) Pada kegiatan ini guru : b. Mengecek kehadiran siswa. c. Membagi kelompok menjadi 8 kelompok. d. Menjelaskan kompetensi pembelajaran tentang menganalisis cara perpindahan kalor. e. Menjelaskan tujuan pembelajaran. f. Menanyakan prasyarat pengetahuan tentang kalor, berpindahnya kalor darimana, pernah memegang panci yang sedang dipanaskan? g. Memberikan motivasi bagaimana panas matahari sampai bumi, bagaimana pengaduk sayur dipanci bisa panas ? h. Memberikan penjelasan pada siswa mengenai model The 5E Learning Cycle yaitu dengan mengarahkan siswa untuk mengingat kembali pelajaran kalor yang pernah diterima saat SMP. Pada kegiatan ini siswa membentuk kelompok (4-5 anak ), menjawab pertanyaan guru.
27
28
2. Kegiatan inti ( 190 menit ) Pada kegiatan ini guru : Memberikan bimbingan kelompok. Pada kegiatan ini siswa : a. Melibatkan diri pada konsep konduksi, konveksi, dan radiasi dengan pengamatan
menggunakan
alat
laboratorium
yang
digunakan
(Engagment). Guru menunjukkan di depan kelas sebuah logam yang ujungnya diletakkan di atas api, air yang dipanaskan dalam bejana dan didalamnya berisi manik-manik, mengamati benda yang berada di bawah terik matahari. b. Menerapkan langkah Exploration dengan melakukan percobaan sesuai petunjuk pada LKS untuk menentukan besarnya laju kalor konduksi, konveksi, dan radiasi. c. Diikuti dengan Explanation, yaitu mendiskusikan data hasil percobaan dalam
kelompok,
sehingga
diharapkan
siswa
mampu
saling
menjelaskan konsep konduksi, konveksi, dan radiasi, serta besar laju kalornya dengan teman dalam kelompoknya, dilanjutkan dengan presentasi ke depan kelas untuk menjelaskan teman sekelas. d. Langkah berikutnya yaitu Elaboration, yaitu dengan menerapkan konsep konduksi, konveksi, dan radiasi dalam penyelesaian berbagai bentuk soal untuk lebih mendalami konsep konduksi, konveksi, dan radiasi. 3. Kegiatan Akhir ( 60 menit ) Pada kegiatan ini guru :
28
29
memberikan pertanyaan sebagai review
dan menuliskan rangkuman
diskusi di papan tulis, memberikan tes akhir sebagai langkah Evaluation, memberian tugas rumah. Pada kegiatan ini siswa : menjawab pertanyaan guru, menulis rangkuman. Pada akhir kegiatan siswa
mengerjakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa sebagai
langkah Evaluation pada pelaksanaan model The 5E Learning Cycle dalam pembelajaran.
H.PENILAIAN -
Jenis tagihan
: - Tugas kelompok - Unjuk Kerja - Ulangan
-
Bentuk Instrumen
: - Test
I.MEDIA -
Buku paket fisika
-
LKS
-Alat-alat Laboratorium tercantumdi LKS
Kendal, Maret 2015 Mengetahui Kepala SMA N 1 Pegandon
Guru Mata Pelajaran
Drs. Bagiyo Santoso NIP. 19581208 198603 1 014
Kristantiniati, S.Pd. NIP. 19700730 199201 2 001
29
30
Lampiran 3b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMA NEGERI 1 PEGANDON SIKLUS II Mata Pelajaran
: FISIKA
Kegiatan
: Praktek menentukan kapasitas kalor kalorimeter secara berkelompok
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Kelas / Semester : X1 / 2 Alokasi Waktu
: 4 Jam Pelajaran @ 45 menit
A.STANDAR KOMPETENSI 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi B.KOMPETENSI DASAR 4.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah C.INDIKATOR Menerapkan asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor D.TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu menentukan kapasitas kalor kalorimeter secara berkelompok A. MATERI PEMBELAJARAN Asas Black Kita dapat mengukur perubahan suhu, sedangkan perubahan suhu ini ditentukan oleh energi panasnya. Perhatikan pengandaian di bawah ini (gambar 8.1 ).
B
A T1
T2
Gb.8.1 Perpindahan Kalor
Di dalam tiap benda terdapat molekul-molekul. Molekul-molekul ini mempunyai energi gerak yang dinamakan energi dalam. Makin tinggi suhu benda makin besar energi dalamnya ( makin cepat gerakannya). Ketika dua benda yang berbeda suhunya disentuhkan maka terjadi tumbukan antara molekul-molekul kedua benda 30
31
tersebut. Misalkan benda A suhunya T1dan benda B suhunya T2 , dimana T1 lebih besar dari suhu T2. Kedua benda ini berada pada suatu sistem tertutup, artinya tidak terjadi pertukaran energi panas dengan sekitarnya. Pertukaran hanya terjadi di antara benda A dan benda B sehingga menuju keseimbangan termal. Keseimbangan termal tercapai setelah kedua benda itu suhunya sama, misalkan T yang dapat terjadi kalau diantara A dan B terjadi pertukaran energi panas . Benda A menyerahkan energi panas kepada benda B, sampai kedua suhunya menjadi sama. Dalam hal ini energi dalam yang berpindah dari yang suhunya tinggi ke suhu yang rendah dinamakan kalor. Kalor ialah bentuk energi yang dipindahkan karena adanya perbedaan suhu / temperatur. Sesuai dengan hukum kekekalan energi, maka besar energi panas yang diberikan oleh benda A harus sama besar dengan energi panas yang diterima benda B. Kalau energi yang diberikan benda A sebesar Q A, dan kalor yang diterima benda B sebesar QB, maka dapat ditulis : - QA = QB Suhu A turun sebesar TA = (TA – T ) dan benda B suhunya naik sebesar Sedangkan besar dengan besar TB belum tentu sama besar, meskipun Q sama. Dalam hal ini berlaku asas Black : Bila dua zat yang suhunya berbeda kita campur, zat yang suhunya tinggi akan melepas kalor, sedangkan yang suhunya rendah akan menerima kalor yang besarnya sama. Banyaknya kalor yangdiserap =banyaknya kalor yang dilepas Q lepas = Q serap Gambar 9.2 Joseph Black (Sumber Fisika Haliday)
Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis 8.4.1 Kapasitas Kalor
31
32
Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis Pada waktu perpindahan kalor dari A ke B (gambar 3.1) suhu A turun dan suhu B naik. Percobaan-percobaan menunjukkan bahwa banyaknya kalor yang pindah dari A sebanding dengan turunnya suhu di A. Begitu juga banyaknya kalor yang pindah ke B sebanding dengan naiknya suhu di B. ( Q )A ~ (T)A dan ( Q)B ~ (T)B atau (Q) A = tetap (konstan) = CA (T ) A (Q) B = tetap = CB dan (T ) B CA dan CB berturut-turut disebut kapasitas kalorbenda A dan kapasitas kalorbenda B, yaitu faktor yang membedakan benda A dengan benda B dan menentukan besar pengaruh perubahan energi panas terhadap perubahan suhu. Kapasitas kalor dapat dikatakan sebagai hasil bagi antara kalor yang diserap dengan kenaikan suhu yang disebabkan oleh kalor itu. Secara umum persamaan-persamaan di atas dapat di tulis,
Q C T atau Q = C. T
Satuan kapasitas panas : - Dalam SI, satuan kapasitas panas menjadi Joule/Kelvin = JK- 1 - Dalam sistem CGS, satuan kapasitas kalor adalah = erg/0C = erg oC-1 8.4.2 nis Pengertian Kalor Jenis Ternyata perbedaan kapasitas antara dua benda itu ditentukan oleh jenis zat dan massanya, yaitu kapasitas panas suatu benda berbanding lurus dengan massa benda itu. Besarnya kapasitas kalor tiap satu satuan massa zat dinamakan panas jenis/ kalor jenis. Panas jenis sering disingkat dengan huruf c, maka kapasitas kalor untuk tiap satuan massa benda adalah 1 Q C 1 Q c m m T m T atau
32
33
Q = m.c. T
Keterangan : Q = kalor yang hilang atau kalor yang diterima (joule atau kalori) m = massa zat ( kilo gram atau gram) c = kalor jenis (Joule /Kg K atau kalori/gram 0C) T = turun atau naiknya (perubahan ) suhu zat (kelvin atau celsius) Catatan : - Kalor jenis suatu zat ialah bilangan yang menunjukkan berapa kalor yang dibutuhkan tiap satu gram zat itu untuk menaikkan suhunya 1 0C. - Satuan kalor jenis adalah Jkg- 1 K-1 F. METODE PEMBELAJARAN - percobaan - Diskusi informasi G.SKENARIO PEMBELAJARAN 1. Kegiatan awal ( 20 menit ) Pada kegiatan ini Guru : - Mengecek kehadiran siswa - Membagi kelompok menjadi 8 kelompok -
Menanyakan
prasyarat
pengetahuan
:
bagaimana
jika
kalian
mencampurkan air dingin ke dalam air panas ? bagaimana suhu campurannya ? Mengapa ? Sebutkan persamaan asas Black, sebutkan persamaan kapasitas kalor! - Memberikan motivasi: Bagaimana jika bejana/kalorimeternya ikut menyerap kalor? Berapa suhu campurannya ? - Menjelaskan konsep dan tujuan pembelajaran - Membagi LKS dan alat percobaan - Menjelaskan langkah kerja secara berulang dan lebih diperjelas agar tidak terjadi kesalahan dalam percobaan Pada kegiatan ini Siswa : - Membentuk Kelompok 4-5 anak - menjawab pertanyaan guru
33
34
2. Kegiatan Inti ( 100 menit ) Pada kegiatan ini Guru : -
Memberikan bimbingan kelompok sambil keliling kelompok
-
Memberikan pertanyaan atas kegiatan yang dilakukan siswa dalam
percobaan Pada kegiatan ini siswa : a. Melibatkan diri pada konsep asas Black yaitu dengan mengamati demonstrasi percampuran air panas dan air dingin sebagai langkah Engagment. b. Menerapkan langkah Exploration
yaitu dengan melakukan percobaan
sesuai petunjuk pada LKS untuk menentukan kapasitas kalor kalorimeter. c. Menerapkan langkah Explanation yaitu dengan mendiskusikan data hasil percobaan dalam kelompok, sehingga diharapkan siswa mampu saling menjelaskan konsep asas Black, kapasitas kalor, dan menentukan kapasitas kalor kalorimeter yang digunakan dilanjutkan dengan presentasi ke depan kelas untuk menjelaskan teman sekelas. d. Langkah berikutnya yaitu Elaboration, yaitu dengan menerapkan konsep asas Black dan kapasitas kalor untuk menyelesaikan soal-soal latihan yang berkaitan konsep tersebut. 3. Kegiatan akhir ( 60 menit ) Pada kegiatan ini guru : - menjadi fasilitator dalam diskusi kelas, memberikan pertanyaan akhir pelajaran ( Riview ), menuliskan rangkuman di papan tulis, memberikan tugas rumah, memberikan tes sebagai langkah Evaluation. Pada kegiatan ini siswa : menjawab pertanyaan guru, menulis rangkuman, mengerjakan soal tes.
H.PENILAIAN -
Jenis tagihan
:
- Tugas kelompok - Unjuk Kerja - Ulangan
-
Bentuk Instrumen
: Laporan hasil percobaan
34
35
- Tes terlampir I.MEDIA -
Buku paket fisika
-
neraca, termometer, kalorimeter, air, pembakar bunsen, kaki tiga, kasa, penjepit, statif,gelas ukur. Kendal, Mei 2015
Mengetahui Kepala SMA N 1 Pegandon
Guru Mata Pelajaran
Drs. Bagiyo Santoso. NIP 195812081986031014
Kristantiniati,S.Pd. NIP 197007301992012001
35
36
36