MAKALAH Hamzah di Tengah Kalimat Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa‟idul Imla‟ Dosen : Muhammad Mas‟ud, S.Pd.I.
Disusun Oleh :
Muhammad Yanis Abdillah
111-13-012
Tolhah Husen
111-13-124
Khoirul Mujahidin
111-13-261
FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (STAIN) 2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad serta hidayah-Nya kepada kita semua, solawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena dengan hidayahnya dan tauladannya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Hamzah Ditengah Kalimat”. Tidak lupa kami ucapkan trimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang kami tidak bisa sebut satu per satu. Dalam pembuatan makalah ini, kami telah mengusahakan untuk menyusun dalam batas-batas kemampuan kami secara maksimal, namun tentu masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, semua bentuk kritik dan saran yang sifatnya membangun dan memperbaiki kekurangan makalah ini, akan kami terima dengan hati terbuka dan lapang dada. Dengan itu, diharapkan menjadi lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Salatiga, April 2014
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………`
i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang …………………………………………………………
iii
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………...
iii
C. Tujuan ………………………………………………………………….
iv
D. Manfaat Penulisan ……………………………………………………...
iv
E. Metode Penulisan ………………………………………………………
iv
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hamzah ………….………………………………………….
1
B. Cara Pengucapan dan Bunyi Hamzah ……………………..……………
2
C. Pembagian Hamzah …………………………..........................................
2
D. Cara Penulisan Hamzah …………………………………………………
4
E. Cara Penulisan Hamzah di Tengah Kalimat ……………………………
5
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN ……………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….
9
10
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Hamzah adalah suatu huruf yang dalam tulisan dia tidak berbentuk, tetapi umumnya dia ditulis dengan bentuk alif, wau atau ya‟. Huruf hamzah itu ada kalanya berada di awal kata, di tengah kata dan adakalanya di akhir kata.
Apabila hamzah itu berada di tengah kata atau ditempat wakaf (akhir kata), maka mereka tidak memperhatikan cara penulisannya, tetapi dalam dua keadaan (ditengah dan di akhir). Huruf hamzah yang berada di awal kata itu pasti berharakat dan jelas bunyinya serta wajib ditulis dengan bentuk alif. Hukum (ketentuan) hamzah yang berada di akhir kata itu sama dengan hukumnya huruf yang mati, karena dia berada di tempat wakafnya.
Untuk lebih mengetahui bagaimana penulisan hamzah di tengah maka kami akan membahasnya dalam makalah kami yang berjudul “Hamzah di Tengah Kalimat”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini : 1. Apa itu hamzah ? 2. Bagaimana cara pengucapan hamzah ? 3. Apa sajakah pembagian hamzah ? 4. Bagaimana cara penulisan hamzah di tengah kalimat ?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah : 1. Dapat mengetahui huruf hamzah. 2. Dapat mengetahui melafalkan hamzah. 3. Dapat mengetahui pembagian hamzah. 4. Dapat mengetahui cara penulisan hamzah ditengah kalimat.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara penulisan dan pelafalan hamzah. 2. Dapat menambah wawasan tentang ilmu al-qur‟an khususnya ilmu Qowa‟idul Imla‟. 3. Untuk mempermudah dalam belajar menghadapi semesteran. 4. Sebagai latihan untuk membuat skripsi.
E. Metode Penulisan
Dalam penyususnan makalah ini, metode yang kami gunakan yaitu mencari dari berbagai daftar pustaka dan kami juga mencari dari berbagai media internet tersebut, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Hamzah di Tengah Kalimat”.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hamzah
Hamzah adalah huruf hijaiyah yang tidak mempunyai bentuk sendiri dalam tulisan Arab seperti halnya huruf-huruf hijaiyah lainnya: ( ), sin ( ), lam ( ), dan lainnya. Karena itu huruf hijaiyah hanya berjumlah 28 sebab tidak memasukkan hamzah di dalamnya. Ra‟sul „ain atau kepala „ain yang biasanya dilambangkan dengan bentuk „ ‟ bukan bentuk asli hamzah. Tanda ini hanya dipergunakan untuk menandai hamzah qath‟ dan membedakannya dengan hamzah washal.
Hamzah adalah huruf hijaiyah yang menerima vokal (harakat). Berbeda dengan alif. Alif tidak menerima harakat dan selamanya menyandang sukun. Hamzah terletak di awal, di tengah atau di akhir kalimat. Sedangkan alif hanya berada di tengah dan di akhir kalimat. Alif hanya mempunyai satu bentuk, yaitu bentuknya sendiri (
). Sedangkan hamzah karena dia tidak mempunyai bentuk sendiri maka
terkadang ditulis dalam bentuk alif, wawu, atau ya.
Di tengah masyarakat kita, umumnya masih menganggap hamzah sama dengan Alif, padahal keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek, baik aspek penulisan, fungsi, maupun bentuk. Perbedaannya adalah : a) Hamzah adalah huruf tertentu yang menerima harokat. b) Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat.
B. Cara Pengucapan dan Bunyi Hamzah
1. Cara Mengucapkan Huruf Hamzah a.
Usahakan dinding-dinding pharynx, apa itu?? (rongga tenggorokan) bagian bawah saling menghimpit sehingga suara dan nafas yg sedang kluar dapat tertahan (jahr dan syiddah)
b.
Posisi lidah bagian pangkal jangan sampai naik ke langit-langit (istifal).
c.
Posisi lidah bagian ujung tidak melekat ke langit-langit. (Infitah)
d.
Huruf ini termasuk kelompok Ishmat.
2. Bunyi huruf hamzah a. b. c.
Huruf Hamzah dalam al Qur'an bila berbaris fathah sepadan dengan bunyi huruf abjad (a), Bila berbaris kasrah sepadan dengan bunyi abjad (i) Namun bila huruf hamzah ini berharokat dhammah sepadan dengan huruf abjad (u),
C. Pembagian Hamzah
Pembagian Hamzah itu ada 2, ada yang disebut dengan
dan
Adapun pengertiannya adalah:
1.
adalah Hamzah Qatha‟ berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan ber-harkah fathah, dhammah atau kasrah. Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua kalimah yang tersambung. tertulis di atas Alif bilamana berharkah fathah atau dhammah, dan dibawah Alif bilamana berharkah kasrah. Bentuknya seperti bentuk kepala Ain ( ). Hamzah Qatha‟ terdapat pada selain kategori kalimah-kalimah yang telah disebutkan diatas sebagai Hamzah washal. baik pada kalimah Fi‟il, Kalimah Isim dan Kalimah Huruf. contoh :
Hamzah ini biasanya ada pada: 1. Kalimat isim kecuali yang 10 2. Fiil mudhore berdhomir ana 3. Fiil yang depannya ada Hamzahnya 4. Wazan 5. Fiil amar berwazan 6. Semua huruf
2.
adalah Hamzah Washal berupa Hamzah secara pengucapan dan berupa Alif secara tulisan. Diucapkan ketika menjadi permulaan saja. dan gugur ketika berada pada tengah-tengah penuturan kalimat, sekiranya didahului oleh satu huruf atau satu kalimah. Hamzah Washal adalah Hamzah zaidah berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya. Hamzah Washal terdapat pada kalimah fi‟il, kalimah isim maupun kalimah huruf. Contoh :
Hamzah ini biasanya ada pada : 1. Semua fiil amar tsulasi mujarrad 2. Semua fiil ruba‟I dan khumasi 3. As-samsiyyah dan Al-qomariyah 4. Isim yang 10 :
D. Cara Penulisan Hamzah
Cara penulisan hamzah
;
Cara penulisan huruf ( ) Posisi Lepas
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
(Tidak ada)
(Tidak ada)
(Tidak ada)
Cara penulisan alif hamzah ;
Cara penulisan huruf ( ) Posisi Lepas
Posisi Awal
Posisi Tengah
(Tidak ada)
(Tidak ada)
Posisi Akhir
Cara penulisan alif hamzah bawah ;
Cara penulisan huruf ( ) Posisi Lepas
Posisi Awal
Posisi Tengah
(Tidak ada)
(Tidak ada)
Posisi Akhir
Cara penulisan waw hamzah
;
Cara penulisan huruf ( ) Posisi Lepas
Posisi Awal
Posisi Tengah
(Tidak ada)
(Tidak ada)
Cara penulisan ya hamzah
Posisi Akhir
;
Cara penulisan huruf ( ) Posisi Lepas
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
E. Cara Penulisan Huruf Hamzah di tengah kalimat
Hamzah yang berada ditengah kalimat itu mempunyai lima model tulisan, yaitu :
1. Ditulis dengan alif didalam dua tempat, yaitu ; a. Apabila berharokat sukun atau berharokat fathah sekalipun hamzah tersebut bertasydid disetelah huruf yang berharokat fathah sekalipun huruf tersebut bertasydid. Contoh :
b. Apabila berharokat fathah yang berada disetelah huruf shahih yang mati dan setelah hamzah tersebut tidak ada alif tatsniyah atau alif pengganti tanwin. Contoh :
2. Ditulis dengan wawu didalam tiga tempat, yaitu ; a. Apabila berharokat dhommah yang berada disetelahnya huruf mati yang selain wawu atau ya dan tidak ada wawu mad sesudahnya. Contoh :
b. Apabila berharokat dhommah yang berada disetelah harokat fathah yang tidak menengah-nengahi diantara dua wawu dalam satu kalimat dan tidak ada wawu jama sesudahnya. Contoh :
c. Apabila berada disetelah huruf yang berharokat dhommah dan huruf tersebut bukan wawu bertasydid dengan syarat hamzahnya tidak berharokat kasroh. Contoh :
Qaidah : setiap hamzah yang berharokat dhommah yang diiringi oleh huruf mad seperti bentuknya hamzah yang dibaca dhommah maka bentuknya tersebut dibuang.
Maksudnya, hamzah tersebut ditulis mufrod, kecuali huruf sebelumnya dan sesudahnya bisa disambung. Contoh : kedua ditulis dengan dua wawu, contoh
menurut pendapat pendapat ketiga ditulis
diatas wawu yang kedua setelah membuang wawu yang pertama, contoh :
3. Ditulis dengan ya‟ didalam empat tempat, yaitu ; a. Apabila hamzah tersebut berharokat kasroh yang berada disetelah huruf yang berharokat, contoh :
begitu juga
dengan kalimat yang dimulai dengan hamzah istifham dan huruf kedua adalah hamzah qatha yang berharokat kasroh. Contoh :
b. Apabila hamzahnya berharokat kasroh dan huruf sebelumnya berharokat sukun. Contoh :
c. Apabila hamzahnya berharokat sukun dan huruf sebelumnya . Begitupula dengan fi‟il madhi,
berharokat kasroh. Contoh :
amar dan mashdar binak mahmuz fa‟ dari bab ifti‟al. Contoh : dan apabila didahului oleh fa‟ dan wawu yang masuk dalam satu kalimat dan selamat dari keserupaan maka hamzah yang pertama dibuang dan hamzah yang kedua ditulis dengan alif karena hamzahnya berharokat sukun dan berada disetelah huruf yang berharokat fatha. Contoh :
. Dan apabila didahului oleh lafadz
tsumma atau ada keserupaan, maka hamzahnya tersebut tetap ditulis dengan ya‟. Contoh :
d. Apabila hamzahnya berharokat selain harokat kasroh dan huruf sebelumnya berharokat kasroh. Contoh :
.
4. Ditulis mufrod dalam empat tempat, yaitu ;
a. Apabila berharokat fathah yang berada disetelahnya alif. Contoh :
b. Apabila berharokat fatha atau dhommah yang berada disetelah wawu sukun. Contoh :
namun apabila huruf
sebelumnya hamzah dengan huruf sesudahnya bisa disambung maka hamzahnya ditulis dengan diatas wadah. Contoh :
c. Apabila berharokat fatha yang berada disetelah huruf shohih yang mati dan disebelum alif tanwin dan alif tatsniyah. Contoh :
d. Apabila berharokat dhommah yang berada disetelahnya wawu didalam wazan
atau hamzah tersebut ditulis dengan alif atau hamzah
mufrod sebelum berada ditengah. Contoh : . Namun apabila huruf sebelumnya hamzah dengan huruf sesudahnya bisa disambung maka hamzahnya ditulis diatas wadah. Contoh : 5. Ditulis diatas wadah apabila hamzahnya didahului oleh ya‟ sukun. Contoh : begitupula apabila huruf sebelumnya hamzah dengan huruf sesudahnya bisa disambung maka hamzahnya ditulis dengan memberi wadah seperti didalam tempat ke tiga dan keempat dari model keempat.
BAB III
PENUTUP A. KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat diambil beberapa simpulan, yaitu: 1. Hamzah adalah huruf hijaiyah yang tidak mempunyai bentuk sendiri dalam tulisan Arab seperti halnya huruf-huruf hijaiyah lainnya.
2. Hamzah adalah huruf hijaiyah yang menerima vokal (harakat).
3. Hamzah dan alif memiliki perbedaan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek, baik aspek penulisan, fungsi, maupun bentuk.
4. Huruf hamzah yang terletak di tengah kalimat memiliki lima keadaan, yaitu: ditulis dalam bentuk alif, ditulis dalam bentuk wau, hamzah ditulis dalam bentuk ya, hamzah ditulis secara terpisah, dan hamzah ditulis di atas nabhah.
DAFTAR PUSTAKA
Ma‟rifatul Munjiah, Imla, Teori dan Terapan. (UIN Malang: Press, 2009), hal. 59. http://zaravius.blogspot.com/2011/02/pembagian-hamjah.html http://id.wikipedia.org/wiki/Hamzah http://alquran-on.blogspot.com/2011/12/huruf-hamzah.html http://komunitassantrifotocopy.blogspot.com/2013/02/rangkuman-q-imla-oleh-m-ghautsurrijal.html