MAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT Disusun Guna Memenuhi Tugas Qow‟aidul Imla‟ Dosen Pengampu : Muhammad Mas‟ud, M.Pd.I
Disusun Oleh : 1. Andrean Odiansyah Irawan
: 111-13-270
2. Jazuli
: 111-13-092
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya juga lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Amin… Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Qawa‟ id Imla‟ yang diampu oleh Bapak Muhammad Mas‟ ud, M.Pd.I. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak M.Mas‟ ud, M.Pd.Iyang selaku dosen mata kuliah Qawaid Imla‟ yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ Hamzah di Awal Kalimat” ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin...
Salatiga,Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… ii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang …………………………………………………......................... iii 2. Rumusan Masalah……………………………………………………………...... iii 3. Tujuan…………………………………………………………………………… iii 4. Manfaat Penulisan ………………………………………………………………. iv 5. Metodologi Penulisan …………………………………………………………… iv
BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Hamzah ………………………………………………………………. 1 2. Fungsi Hamzah di awal kalimat ………………………………………………...... 2 3. Cara Penulisan Hamzah di awal kalimat …………………………………………..6
BAB II PENUTUP 1. Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 9 2. Saran………………………………………………………………………………. 10 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembelajaran menulis Arab, baik di Madrasah atau di Pondok Pesantren, apalagi di lembaga pendidikan umum akhir-akhir ini sering terabaikan, karena bagi santri atau siswa Madrasah dianggap bisa dan biasa melakukannya dalam kegiatan pengajian kitabkitab kuning setiap harinya di lembaganya, padahal menulis arab yang dikenal dengan materi AL IMLA', yang secara bahasa berarti "dekte" tidak mudah dipelajari, lebih-lebih bila harus mengikuti kaidah-kaidahnya yang baku. Sementara buku-buku atau kitab Imla' ini jarang ditemukan di toko-toko kitab di Indonesia. Bagi santri Pesantren atau siswa-siswa alumni Madrasah di manapun berada, sangatlah tidak layak apabila tidak bisa menulis arab yang benar dan baik. Untuk itu, alangkah baiknya apabila materi Imla' juga di tambahkan dalam pembelajaran bahasa arab di lembaga-lembaga pendidikan Madrasah atau diajarkan dalam forum-forum khusus di luar sekolah formal. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini : 1. Apa itu hamzah? 2. Apa saja macam hamzah diawal kalimat? 3. Bagaimana cara penulisan hamzah diawal kalimat? C. Tujuan 1. Dapat mengenal huruf hamzah 2. Dapat mengetahui macam hamzah diawal kalimat 3. Dapat mengetahui cara penulisan hamzah diawal kalimat D. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Secara Praktis
Dapat mengetahui tentang hamzah dan cara penulisan yang baik dan benar. 2. Manfaat Secara Teori Dapat menambah wawasan tentangilmu al-qur‟ an khususnya ilmu qowaidul imla‟ . E. Metodologi Penulisan Adapun metode yang digunakan adalah dengan studi pustaka. Bahan makalah ini kami peroleh dari internet dan berbagai macam buku yang akhirnya kami kumpulkan menjadi satu hingga menjadi sebuah makalah.
BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN HURUF HAMZAH
Hamzah (( )ءBahasa Arab , al-Hamzah) adalah salah satu huruf arab yang melambangkan vokal A, I, U atau hentian glotal seperti huruf K pada kata rakyat dalam bahasa Indonesia. Bentuk Hamzah berasal dari bagian kepala huruf Ain ( utnab adnat iagabes nakkatelid gnay ,(ع atau harakat dan diakritik bagi beberapa huruf Arab atau hamzah bisa berdiri sendiri yang menandakan bahwa huruf tersebut dibaca layaknya huruf Alif: Hamzah adalah huruf hijaiyah yang tidak mempunyai bentuk sendiri dalam tulisan Arab seperti halnya huruf-huruf hijaiyah lainnya: ( ), sin ( ), lam ( ), dan lainnya. Karena itu huruf hijaiyah hanya berjumlah 28 sebab tidak memasukkan hamzah di dalamnya. Ra’sul ‘ain atau kepala „ain yang biasanya dilambangkan dengan bentuk „ ‟ bukan bentuk asli hamzah. Tanda ini hanya dipergunakan untuk menandai hamzah qath‟ dan membedakannya dengan hamzah washal. Hamzah adalah huruf hijaiyah yang menerima vokal (harakat). Berbeda dengan alif. Alif tidak menerima harakat dan selamanya menyandang sukun. Hamzah terletak di awal, di tengah atau di akhir kalimat. Sedangkan alif hanya berada di tengah dan di akhir kalimat. Alif hanya mempunyai satu bentuk, yaitu bentuknya sendiri ( ). Sedangkan hamzah karena dia tidak mempunyai bentuk sendiri maka terkadang ditulis dalam bentuk alif, wawu, atau ya.1[1]
Cara Mengucapkan Huruf Hamzah 1. Usahakan dinding-dinding pharynx, (rongga tenggorokan) bagian bawah saling menghimpit sehingga suara dan nafas yg sedang kluar dapat tertahan (jahr dan syiddah) 2. Posisi lidah bagian pangkal jangan sampai naik ke langit-langit (istifal). 3. Posisi lidah bagian ujung tidak melekat ke langit-langit. (Infitah) 4. Huruf ini termasuk kelompok Ishmat. Bunyi huruf hamzah 1. Huruf Hamzah dalam al Qur'an bila berbaris fathah sepadan dengan bunyi huruf abjad (a), 2. Bila berbaris kasrah sepadan dengan bunyi abjad (i) 3. Namun bila huruf hamzah ini berharokat dhammah sepadan dengan huruf abjad (u),
B.Hamzah dalam berbagai fungsi
Hamzah adalah huruf pertama dalam abjad hijaiyyah. Hamzah sendiri datang dalam bermacam fungsi, antara lain : Hamzah Taswiyah , yaitu hamzah yang berfungsi untuk menyamakan 2 (dua) keadaan. Hamzah taswiyah jatuh setelah kalimat dan harus diikuti yang berfungsi untuk membandingkan 2 (dua) keadaan tersebut. Boleh juga mena`wilihamzah beserta kalimat sesudahnya dengan isim mashdar yang menempati tempatnya. Contoh :
Hamzah Istifham , yaitu hamzah yang digunakan untuk bertanya (mencari faham dari sesuatu yang dikehendaki keterangannya). Contoh :
Hamzah Nida (jaraknya). Contoh :
, yaitu hamzah yang digunakan untuk memanggil seseorang yang dekat
Hamzah Asli Contoh :
, yaitu hamzah yang menjadi bagian dari (huruf) asalnya suatu kalimat.
Hamzah Qoth’ , yaitu hamzah yang jatuh pada awal suatu kalimat dan selalu ditulis dan dilafadzkan. Hamzah qoth‟ juga berperan sebagai huruf za`idah (tambahan) pada fi‟il madli, fi‟il amr dan isim mashdar dari bab Ruba‟i. Contoh :
Hamzah Washl , yaitu hamzah yang jatuh pada awal suatu kalimah dan dia hanya sebagai huruf za`idah yang berfungsi untuk menghindari adanya huruf mati pada awal suatu kalimah. Hamzah washl tetap ditulis namun tidak dilafadzkan jika kalimatnya jatuh pada jatuh setelah kalam yang mendahului (kalimat yang ada hamzah washl-nya jatuh pada tengah/akhir suatu jumlah). Contoh :
C.CARA PENULISAN HURUF HAMZAH Hamzah berdiri sendiri: ;ء Sebagai diakritik: أdan ( ئdi atas huruf Alif ( )) ج ( ؤdi atas huruf waw ())و ( بdi atas huruf Alif maksura ()ى, atau huruf ya ( )يtanpa titik di bawahnya)
Cara penulisan hamzah ;ء Cara penulisan huruf ()ء
Posisi Lepas Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ء
(Tidak ada) (Tidak ada) (Tidak ada)
Cara penulisan alif hamzah ;أ Cara penulisan huruf ()أ
Posisi Lepas Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
أ
(Tidak ada) (Tidak ada)
ـأ
Cara penulisan alif hamzah bawah ;ئ Cara penulisan huruf ()إ
Posisi Lepas Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ئ
(Tidak ada) (Tidak ada)
Cara penulisan waw hamzah ;ؤ
ـا
Cara penulisan huruf ()ؤ
Posisi Lepas Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ؤ
(Tidak ada) (Tidak ada)
ـإ
Cara penulisan ya hamzah ;ب Cara penulisan huruf ()ئ
Posisi Lepas Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ب
ت ـ
ـ ثـ
ـة
D.Cara penulisan hamzah yang ada di awal kalimat
Hamzah yang ditulis di awal kata selalu berada di atas alif jika berharakat dummah dan fathah. Contoh:
Dan selalu di bawah alif bila harakatnya kasrah. Contoh:
Hamzah yang ada dipermulaan kalimat baik hamzah washol atau qatha‟[1] itu ditulis dengan alif. Contoh : 1. Hamzah Qoth‟i adalah hamzah yang dilafazkan di mana saja letak tempatnya: (Wahai laki-laki muliakanlah!). Hamzah Qatha‟ berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan ber-harkah fathah, dhammah atau kasrah.Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan kalimat atau ditengah-tengah kalimat.Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua kalimah yang tersambung.tertulis di atas Alif bilamana berharkah fathah atau dhammah, dan dibawah Alif bilamana berharkah kasrah. Bentuknya seperti bentuk kepala Ain ()ء.Hamzah Qatha‟ terdapat pada selain kategori kalimahkalimah yang telah disebutkan diatas sebagai Hamzah washal.baik pada kalimah Fi‟il, Kalimah Isim dan Kalimah Huruf. 2. Hamzah Washol adalah hamzah yang dilafazkan di awal kalam dan tidak dilafazkan di tengah atau di akhir kalam: ( ي حرج الع لنWahai laki-laki ketahuilah!). Hamzah Washal berupa Hamzah secara pengucapan dan berupa Alif secara tulisan.Diucapkan ketika menjadi permulaan saja.dan gugur ketika berada pada tengah-tengah penuturan kalimat, sekiranya didahului oleh satu huruf atau satu kalimah. Hamzah Washal adalah Hamzah zaidah berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya. Hamzah Washal terdapat pada kalimah fi‟il, kalimah isim maupun kalimah huruf.
Hamzah washol itu berada didalam 4 (empat) tempat, yaitu ; 1.
Isim yang sepuluh (
,
)
2.
جلbaik Al- Syamsiyah / Al- Qomariyah.
3.
Fi‟il amar dari fi‟il tsulatsi mujarrod. Contoh
,
4.
Fi‟il madhi, mashdar, dan fi‟il amar dari fi‟il humasi dan sudasi.
Contoh
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
Didalam empat tempat ini hamzahnya tidak diletakkan diatas ataupun dibawah alif, tujuannya untuk membedakan antara hamzah washol dengan qatha.
Hamzah qatha itu berada diselain tempat yang telah disebutkan diatas. Ya‟ni didalam isim mufrad, isim tatsniyah dan isim jama contoh : , , . Dan didalam fi‟il madhi dan mashdarnya fi‟il tsulatsi, ruba‟i.Contoh : , , ,
Hamzah qatha ditulis diatasnya alif pengganti apabila harokat hamzah tersebut fathah dan dlammah.Contoh ; , , , dan ditulis dibawahnya alif pengganti apabila berharkat kasroh. Contoh ; Hamzah qatha tetap ditulis seperti diatas meskipun dimasuki huruf lain seperti ; 1.
جل. Contoh جأله ر
2.
اله ق سن. Contoh أل س ع ين
3.
اله جحر. Contohألخ رج
4.
اله حب تدج. Contohآلن تحل صدي ق
5.
ب حءجحر. Contoh ب أهرج هلل
6.
هوزةج س ت فهحم. Contohأأخرج
7.
Huruf tanfis ( ) س ينcontoh سأق رأ
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hamzah adalah huruf tertentu yang menerima harokat. Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat
Fungsi hamzah yang berada di awal kata itu ada enam (6) macam, yaitu: 1. Hamzah Ashal Yaitu hamzah yang termasuk sebagai organ kata, Hamzah sebagai huruf awal. 2. Hamzah Mukhbir An-Nafsihi (memberitahukan tentang dirinya) Yaitu hamzah yang berada di awal fi‟ il Mudharik yang menunjukkan orang pertama tunggal. 3. Hamzah Istifham Yaitu hamzah yang berad di depan kata. Dia dipasang untuk menanyakan sesuatu. 4. Hamzah nida‟ Yaitu hamzah yang berada di depan kata pula. Dia dipasang untuk dibuat memanggil yang dekat. 5. Hamzah washol berupa hamzah secara pengucapan dan berupa alif secara tulisan. Diucapkan ketika menjadi permulaan saja dan gugur ketika berada pada tengah tengah penuturan kalimat. Sekiranya didahului oleh satu huruf atau satu kalimat. Hamzah washal adalah hamzah zaidah berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya. Hamzah washal terdapat
pada kalimat fi‟ il, kalimat isim maupun kalimat huruf. 6. Hamzah qatha berupa hamzah yang selalu diucapkan dengan berharkah fathah, dhammah, atau kasrah.tidak gugur pengucapannya baik diawal kalimat, atau di tengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua kalimat yang tersambung tertulis di atas alif bilamana berharkah fathah,atau dhammah atau di bawah alif apabila kasrah.Bentuknya seperti bentuk kepala „ain ( ). Hamzah qatha‟ terdapat pada selain kategori kalimah kalimah yang telah disebutkan di atas sebagaimana hamzah washal, baik pada kalimat fi‟ il,isim maupun huruf. Cara Penulisan Hamzah Di Awal Kalimat Jika Hamzah terletak di awal kalimat, maka ditulis berbentuk Alif „Umdah (Mamduda), baik Hamzah tersebut terdiri dari Hamzah Qotho‟ atau Washol atau berharkat dlommah, fathah atau kasroh Hamzah yang ada dipermulaan kalimat baik hamzah washol atau qatha‟ itu ditulis dengan alif. B. Saran Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan. Tak terkecuali belajar ilmu Al-qur‟ an. Baik belajar mulai dari mengeja,membaca berdasarkan tajwid yang baik dan benar juga menulis berdasarkan kaidah yang benar yaitu melalui ilmu qowaidul imla‟ ini. Seringkali kita mengabaikan apa itu menulis yang baik yang benar. Menulis hanya sekedar menulis tanpa tahu apa sih itu namanya hamzah ashal, hamzah nida‟ , hamzah washol, hamzah qatha‟ , dan lain sebagainya. Perlu kita ingat bahwa hidup tanpa ilmu bagaikan berpetualang tanpa bekal. Hidup tanpa ilmu bisa tersesat juga mati di tengah jalan. Oleh karena itu marilah kita bersama mencari tahu, memahami, mendiskusikan tentang ilmu yang sangat berharga ini dengan harapan mendapatkan kemanfaatan dan terhindar dari kesesatan. Amin ya
robbal „alamiin..
DAFTAR PUSTAKA
Harun, Abdussalam Muhammad. Kitab Qowa‟ id al Imla‟ .madrasah lil banat hidayatul mubtadi-aat lirboyo kediri.
PERSIAP AN MEMBACA AL QUR-AN (2008) diterbitkan oleh madrasah murottil Quranil Karim Pon-Pes Lirboyo Kediri Jawa Timur
http://kbbi.web.id/hamzah http://nahdiatul.blogspot.com/2013/03/makalah-qawaid-al-imla-wa-al-khat.html http://komunitassantrifotocopy.blogspot.com/2013/02/rangkuman-q-imla-olehmghautsur-rijal.html http://nahwusharaf.wordpress.com/bahasa-arab/nahwu-sharaf/kata-kerjafiil/hamzahwashal-dan-hamzah-qatha&8230 http://binaalquran.wordpress.com/2010/10/19/hamzah-qotho/hamzah-washol http://pba12nia.blogspot.com/2013/05/makalah-hamzah-washal-dan-hamzahqatha.htm