Majalah
TRAnsformasi Melalui PendIdikan dengan e-Learning
Edisi 2 /Tahun I/Oktober 2014
Edukasi “Peran Gereja Dalam Transformasi Bangsa Melalui Dunia Pendidikan”
Spiritualitas “Formasi Spiritualitas Anak”
Inspirasi “Dua Hari Terpenting Dalam Kehidupan Anda”
Majalah ini Tidak Diperjual Belikan
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
EDITORIAL Puji Tuhan Majalah Trampil Edisi ke 2 Telah terbit, di edisi kali ini Trampil mengusung Tema besar tentang Transformasi, mulai dari peran gereja dalam transformasi hingga peran diri sendiri dalam transformasi. Dalam Rubrik Edukasi, sangat terbuka penjelasan bagaimana dan apa yng seharusnya gereja perbuat agar bangsa Indonesia ini bisa mengalami transformasi pendidikan, bahkan peran gereja sangat pen ng dan dak boleh mengabaikannya. Rasul Paulus dalam I Timo us 3:15b, tentang bagaimana keluarga Allah (jemaat) harus hidup sebagai ang penopang dan dasar kebenaran (the pillar and founda on of the Truth). Peran ini perlu dilaksanakan secara pro-ak f, sebab Allah kita adalah Allah yang hidup. Jika gereja bersikap “pasif” karena mungkin lebih sibuk dengan berbagai urusan internal, maka berar gereja gagal melaksanakan peran mulia ini. Jika Gereja punya peran pen ng dalam transformasi pendidikan dak kalah pen ngnya orangtua yang juga punya peran pen ng bagi Transformasi kehidupan Rohani anak-anaknya. Ada lima hal pen ng yang harus dipahami se ap Orang tua agar anak-anaknya mengalami tahapan pertumbuhan Rohani yang baik. Transformasi dak akan lepas dari komitmen se ap pribadi, maka dari itu perlu keseriusan dan hikmat agar dak salah langkah, dalam hal ini Redaksi juga menampilkan Rubrik inspirasi, yang mengu p dan menerangkan pernyataan Mark Twain, seorang penulis yang mengatakan, "dua hari terpen ng dalam kehidupan Anda adalah hari saat anda lahir dan saat Anda mengetahui alasannya." Sahabat trampil kiranya melalui pembahasan ini dapat menambah semangat untuk semakin ikut serta dalam semua proses transformasi.
Daftar Isi 3 Inspirasi : “Dua Hari Terpenting Dalam Kehidupan Anda!!!
4 Edukasi : “Peran Gereja Dalam Transformasi Bangsa Dalam Dunia Pendidikan
10 Profil : “Suriptono Ph.D Transformasi Kehidupan dengan Ilmu Sustainability”
14 Trampil Fokus :
“Aktivasi 4 ICT Learning center Baru
17 Spiritualitas : “Formasi Spiritualitas Anak”
20 Info Buku 21 Tips : “Cara Cepat Merawat Laptop ICT Learning Center”
Susunan Redaksi Penanggung Jawab Takim Andriono
Pimpinan Redaksi Fonda
Tim Redaksi Monika,Edward
Design & Layout Fonda & Norman
Redaksi.
Alamat Redaksi JL. Keputran 67 Surabaya - 60265 031-5340540, 031-5345082, 031-5345069 Email :
[email protected] Site: www.trampil.org Bank Account : BRI an. Yayasan Trampil Indonesia 0096 0100 2367 308
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Inspirasi
Dua Hari Terpenting
Dalam Kehidupan Anda!!!
B
agaimana transformasi dapat terjadi? Transformasi sebuah
bangsa dapat terjadi ke ka transformasi daerah terjadi.
Transformasi suatu daerah dapat terjadi ke ka transformasi
keluarga terjadi. Transformasi keluarga terjadi ke ka transformasi individu terjadi. Jika demikian, kesimpulannya adalah transformasi individu adalah kunci dari transformasi bangsa. Lalu, bagaimana transformasi individu dapat terjadi? Kali ini, kita ingin melihat transformasi individu dari sudut pandang tujuan. Kehidupan seorang individu berubah ke ka dia menger tujuan hidupnya. Tanpa tujuan, kehidupan seseorang dak akan pernah berdampak bagi orang-orang di sekitarnya. Kita tahu Yesus mengajarkan bahwa tujuan hidup kita adalah mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, tetapi kita perlu tahu secara spesifik bagaimana penerapannya dalam kehidupan kita. Mark Twain, seorang penulis mengatakan, "dua hari terpen ng dalam kehidupan Anda adalah hari saat anda lahir dan saat Anda mengetahui alasannya." Dua hari terpen ng dalam kehidupan Musa adalah hari saat dia lahir dan saat dia melihat semak yang menyala dan mendapat panggilan Tuhan untuk membebaskan bangsanya. Dua hari terpen ng dalam kehidupan Daud adalah saat dia lahir dan saat Samuel mengurapinya menjadi raja kedua Israel. Dua hari terpen ng dalam kehidupan Yesus adalah saat dia lahir dan saat langit terbuka dan ada suara Bapa yang mengatakan, "Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Sejak saat itu, Yesus menger bahwa dia adalah anak domba Allah yang akan menebus dosa manusia. Dua hari terpen ng dalam kehidupan Paulus adalah saat dia lahir dan saat dia berjumpa dengan Yesus dalam wujud sinar terang dalam perjalanannya ke Damsyik. Sejak saat itu, Paulus menger tujuan hidupnya sebagai rasul yang dipilih oleh Yesus sendiri. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda menger tujuan hidup Anda secara spesifik? Ada satu hal yang umum mengenai semua tokoh yang sudah kita pelajari bersama di atas. Satu hal tersebut adalah, bahwa mereka se a dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka sampai akhirnya mereka ba di hari terpen ng dalam kehidupan mereka. Musa dan Daud se a menggembalakan kawanan domba milik ayah mereka. Yesus se a dalam mengiku karya Allah lewat pelayanan Yohanes Pembap s - kita bisa mengetahui hal ini juga dari apa yang dikhotbahkan Yesus pertama kali dalam pelayanannya adalah khotbah Yohanes Pembap s, "Bertobatlah, Kerajaan Allah sudah dekat!" Paulus se a dalam melakukan apa yang dianggapnya benar. Sudahkah kita se a dalam kehidupan kita sehari-hari? Jika ya, percayalah bahwa hari terpen ng Anda sudah hampir ba! Tetaplah se a! (Ec) 3
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
EDUKASI
PERAN GEREJA DALAM TRANSFORMASI BANGSA MELALUI DUNIA PENDIDIKAN Takim Andriono Ph.D Ketua Yayasan Trampil Indonesia
Kondisi Indonesia
U
ntuk menggambarkan secara tepat kondisi Indonesia diperlukan sebuah indikator yang telah diterima secara luas dan sudah dijadikan acuan internasional. Salah satu indikator itu adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI), yaitu sebuah nilai komposit statistik yang dihitung berdasarkan tiga faktor, yaitu Usia Harapan Hidup, Indeks Pendidikan, dan Standar Kehidupan Layak (Gross National Income per capita atau Purchacing Power Parity). IPM negara-negara di dunia setiap tahun dipublikasikan oleh sebuah lembaga PBB, yakni United Nations Development Program (UNDP) Berdasarkan laporan UNDP 2013, Indonesia berada pada peringkat 121 dari 186 negara yang disurvei dengan nilai IPM 0,629 (dari nilai tertinggi: 1,000), yang berarti masih berada di bawah nilai rata-rata kelompok negara dengan IPM medium (0,64). Tabel 1 berikut ini memperlihatkan posisi Indonesia berdasarkan IPM nya di antara negara-negara tetangga. Nilai IPM Indonesia (0,629) masih berada di bawah Filipina (0.654) walau di atas Vietnam (0,617). Korea Selatan yang konon pada tahun 1960-an kondisinya tak jauh berbeda dengan Indonesia telah melejit dengan nilai IPM 0,909 dan menduduki peringkat ke 12 (termasuk kelompok negara dengan nilai IPM yang sangat tinggi). Malaysia yang pada akhir tahun 1970-an masih mendatangkan guru-guru dari Indonesia, kini telah berada pada peringkat ke 64 dengan nilai IPM 0.769 (termasuk dalam kelompok negara dengan IPM tinggi) jauh meninggalkan Indonesia.
Nama Negara
Peringkat
Nilai IPM
Australia
2
0.938
Selandia Baru
6
0.919
Jepang
10
0.912
Korea Selatan
12
0.909
Singapura
18
0.895
Brunei Darusallam
30
0.855
Malaysia
64
0.769
China
101
0.699
Thailand
103
0.682
Filipina
114
0.654
Indonesia
121
0.629
Vietnam
127
0.617
Kamboja
138
0.543
Laos
138
0.543
Myanmar
149
0.498
Tabel 1 Posisi Indonesia berdasarkan IPM (2013) di antara negara-negara tetangga
*Ar kel ini ada di dalam Buku Emeritasi, Pdt.EM. Joko Sugiarto Eko Harsono GKI Manyar Surabaya* 4
EDUKASI
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Selanjutnya penggambaran tentang kondisi kawasan-kawasan yang konon dikenal berpenduduk mayoritas beragama Kristen juga dapat dilakukan dengan menggunakan indikator yang sama, yakni nilai IPM per provinsi dan kabupaten. Menggunakan hasil peneli an TCI (Transforma on Connec on Indonesia) terdapat 12 kawasan seper tersebut di atas, yakni Papua (Papua dan Papua Barat), Maluku, Minahasa (Manado), Toraja, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Toba Samosir, Nias, Mentawai, Nusa Tenggara Timur (Flores, Sumba, Timor).
Kondisi yang tampak “kelabu” ini sebenarnya merupakan resultante dari berbagai faktor yang menggelayu bangsa dan negara Indonesia, di antaranya yang paling dominan dan dianggap memiliki korelasi sangat kuat dengan capaian IPM adalah korupsi. Hasil studi Nielsen dan Haugaard menyimpulkan, bahwa ngkat korupsi yang nggi berkorelasi kuat dengan pencapaian nilai IPM yang rendah. Berdasarkan hasil survei Transparency Interna onal (2012) Indonesia berada pada peringkat 118 dengan skor 32 (dari skor ter nggi: 100).
Dari 10 (di antara 34) provinsi dengan nilai IPM terendah, terdapat 4 provinsi yang termasuk dalam kategori kawasan dengan sebutan mayoritas penduduknya beragama Kristen, yakni Papua, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Kalimantan Barat. Dari sekitar 15 persen jumlah seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia (508 kabupaten/kota) dengan IPM terendah (peringkat 420 ke bawah) ternyata sebagian besar didominasi oleh kabupaten/kota yang termasuk dalam kategori kawasan dengan penduduk mayoritas Kristen, seper misalnya
Hasil survei yang dilakukan oleh PERC (Poli cal and Economic Risk Consultancy, Ltd.) terhadap 17 negara tentang dampak korupsi terhadap dunia usaha, seper dipelihatkan pada Gambar 1, menunjukkan posisi Indonesia pada urutan ke 16 dengan nilai 8,95 (bandingkan dengan Singapura pada urutan teratas, sebagai negara yang nyaris bebas korupsi, dengan nilai 0,74). PERC juga menujukkan bahwa sejak tahun 2004 hungga 2013, nilai persepsi terhadap korupsi di Indonesia belum mengalai perubahan yang berar (dari 9,25 pada 2004 menjadi 8,83 pada 2013). Bandingkan dengan Malaysia yang pada tahun 2004 memperoleh nilai persepsi 7,33 menjadi 5,38 pada tahun 2013.
1.Provinsi Papua: Kabupaten Intan Jaya pada peringkat 496, Pegunungan Bintang (492), Yahukimo (490), Boven Digoel (486); Asmat (484), Paniai (477), Nabire (436), ... 2. Provinsi Papua Barat: Tambrauw (485), Raja Ampat (463), Teluk Wandoma (451), Sorong Selatan (444), Manokwari (426), ... 3. Provinsi NTT: Sabu Raijua (482), Sumba Tengah (475), Sumba Barat Daya (474), Sumba Timur (472), Sumba Barat (467), Manggarai Barat (456),.. 4. Provinsi Kalimantan Barat: Sambas (460), Kayong Utara (455), … 5. di Provinsi Sumatera Utara: Nias Barat (441), Nias Selatan (428), ...
Terlepas dari semua potret “buram” yang digambarkan di atas, Indonesia dianugerahi sebuah bonus demografi sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2. Antara 2010 hingga sekitar 2030, penduduk Indonesia yang berusia produk f (15 – 64 tahun) mencapai puncaknya, sedangkan jumlah anak (0 - 14tahun) tampak ada kecenderungan menurun di bawah 30% demikian pula dengan penduduk usia lanjut (di atas 64 tahun) belum mencapai 10%. Oleh karena itu rasio ketergantungan (dependency ratio) di mana jumlah penduduk usia produktif dibandingkan dengan seluruh jumlah penduduk berada pada kurva yang terendah. Apabila Indonesia mampu memanfaatkan momentum ini dengan memperlengkapi penduduk usia produktif dengan kompetensi dan karakter yang baik, melalui pendidikan dan pelatihan, maka niscaya fenomena ini benar-benar akan menjadi bonus demografi bagi Indonesia dan momentum kebangkitan memasuki usia emas 100 tahun kemerdekaan. 5
EDUKASI
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Gambar 1. Hasil Survei PERC di 17 Negara tentang Dampak Korupsi pada Dunia Usaha
Gambar 2. Bonus Demografi untuk Indonesia (2010-2030)
6
EDUKASI
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Kondisi Pendidikan di Indonesia Saat ini angkatan kerja Indonesia (kelompok penduduk usia produk f: 15 – 64 tahun) yang berjumlah sekitar 110 juta orang masih didominasi oleh anak bangsa dengan ngkat pendidikan Sekolah Dasar ke bawah (lebih dari 50%). Tak heran jika UNDP (2013) melaporkan, bahwa jumlah tahun (rata-rata) berada di sekolah masih berada pada kisaran 5,8 tahun, walau Indonesia sudah menerapkan undang-undang wajib belajar 9 tahun sejak 1989. Sedangkan prosentase penduduk usia produk f yang pernah mengenyam pendidikan nggi baru mencapai 8% (bandingkan dnegan Korea Selatan: 40% dan China, hampir 12%). Gambar 3 menunjukkan data Badan Pusat Sta s k tentang prosentase angkatan kerja di Indonesia berdasarkan ngkat pendidikannya. Dari sisi kualitas, pendidikan di Indonesia masih perlu banyak berbenah. Jumlah guru di Indonesia yang belum memenuhi kualifikasi akademik (minimum S-1 Kependidikan) menurut UU No 14 tahun 2005 tetang Guru dan Dosen diperkirakan masih sekitar 40-50% dari 2,6 juta guru yang ada. Berdasarkan data Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, di antara jumlah tersebut diperkirakan ada sekitar 30.000 orang guru Kristen, terutama di sekolah-sekolah Kristen di kawasankawasan dengan penduduk mayoritas Kristen. Hasil uji kompetensi guru yang sudah S-1 pun belum menggembirakan. Uji kompetensi guru periode 2012 yang diiku oleh lebih dari 150 ribu orang guru menunjukkan hasil nilai rata-rata 47,84 (jauh di bawah nilai ideal 65/100 yang diharapkan). Kesejangan kualitas pendidikan masih dijumpai di antara sekolah-sekolah di kota-kota besar dan di daerah, juga antara sekolah-sekolah swasta “besar” dan “kecil”. Sementara itu ditengarai pula, banyak sekolah-sekolah Kristen, khususnya di daerah, yang “terpaksa” tutup karena berbagai sebab, terutama karena alasan pembiayaan dan merosotnya jumlah siswa dengan bermunculannya unit-unit sekolah baru, baik sekolah negeri maupun swasta. Padahal sekolah-sekolah Kristen ini pada umumnya pernah mengukir prestasi sebagai sekolah “favorit” dan telah berkontribusi menghasilkan cukup banyak tokohtokoh gereja dan masyarakat.
Sumber: BPS (2011) Gambar 3. Tingkat Pendidikan Kelompok Usia Produk f Indonesia
7
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
EDUKASI Panggilan Bagi Gereja untuk Mendidik Negeri Perdana Menteri Inggris Benjamin Disraeli (1804-1881) pernah mengatakan: “Upon the educa on of the people of this country the fate of this country depends” (Pada pendidikan manusianya bergantung masa depan sebuah negara). Ucapan ini sudah terbuk nyata dari
Perdana Menteri Inggris Benjamin Disraeli (1804-1881)
pengalaman negara-negara maju. Bahwa manusia harus dididik secara utuh (bukan hanya inteketualitasnya saja), juga telah terbuk pada
Namun yang jauh lebih esensial adalah
kegagalan banyak negara yang tadinya sangat
bagaimana kita menolong anak-anak kita,
berpusat pada Tuhan namun kemudian karena
khususnya di kawasan berpenduduk mayoritas
pendidikannya menjadi sekuler, maka berbagai
Kristen agar mereka mengenal dengan benar siapa
masalah serius berkaitan dengan karakter
sebenarnya Tuhan Yesus Kristus dengan karya
bangsapun bermunculan. Vishal Mangalwadi
keselamatan dan segala kuasa yang diberikan
memaparkan problema ka sekularisasi yang
kepadaNya oleh Allah Bapa. Bagaimana firmanNya
fatal ini dalam bukunya The Book that Made
dapat menjadi aliran-aliran air yang memberi hidup
Your World.
dalam diri se ap anak didik kita. Bagaimana mereka kondisi Indonesia yang
dapat belajar berbagai ilmu pengetahuan dan
terkait erat dengan permasalahan karakter
keterampilan yang relevan dengan pimpinan Roh
bangsa, gereja sebagai Tubuh Kristus perlu
Kudus.
Mencerma
memperha kan nasihat Rasul Paulus dalam I
Gereja perlu segera bergerak meresponi
Timo us 3:15b, tentang bagaimana keluarga Allah
Amanat Agung ini dengan menolong sekolah-
(jemaat) harus hidup sebagai ang penopang dan
sekolah Kristen dengan memobilisasi semua
dasar kebenaran (the pillar and founda on of the
sumber daya yang ada, termasuk dengan
Truth). Peran ini perlu dilaksanakan secara pro-
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,
ak f, sebab Allah kita adalah Allah yang hidup. Jika
agar sekolah-sekolah ini
gereja bersikap “pasif” karena mungkin lebih
namun juga berkembang sesuai dengan kekhasan
dak saja mampu eksis
sibuk dengan berbagai urusan internal, maka
yang dikehendakiNya. Dengan cara ini gereja
berar gereja gagal melaksanakan peran mulia ini.
sebagai Tubuh Kristus akan mampu memberikan
Bukankah se ap murid Kritus perlu melaksanakan
kontribusi nyata bagi percepatan pemerataan
Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus untuk
kualitas Pendidikan Kristen dan perluasan akses
menjadikan semua bangsa muridNya?
kepadanya (a.l. dengan biaya yang terjangkau dan
Pemahaman atas penugasan ini tak boleh dilihat
pembukaan daerah-daerah terisolir) sehingga
secara sempit hanya pada persoalan agama atau
akhirnya gereja mampu ikut memberikan kontribusi
pendidikan agama semata.
nyata bagi penyelesaian berbagai masalah bangsa. 8
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
EDUKASI Apa Yang Segera Bisa Dilakukan Gereja? Beberapa ndakan kongkrit berikut ini kiranya bisa segera dilakukan oleh gereja sebagaimana diserukan oleh Ketua Umum MPK di Indonesia. A.MEMBANGUN PEMAHAMAN BERSAMA 1. Bahwa Pendidikan Kristen adalah bagian hakiki dari pelayanan gereja untuk menyiapkan warga gereja dan negara yang bertanggungjawab serta calon-calon pemimpin gereja dan masyarakat yang visioner serta berintegritas. 2. Bahwa kehadiran lembaga-lembaga pendidikan Kristen merupakan wujud kontribusi gereja untuk ikut serta m e n c e rd a s ka n ke h i d u p a n b a n g s a sebagaimana dicita-citakan dalam Mukadimah UUD 1945. 3. Bahwa Pendidikan Kristen merupakan sebuah komponen pen ng dan bagian integral dari Pendidikan Nasional. B. MEMBANGUN KEYAKINAN BERSAMA 1. Bahwa melaksanakan Pendidikan Kristen merupakan panggilan bersama untuk memanusiakan manusia sesuai dengan Gambar Allah. 2. Bahwa melalui pendidikan Kristen, anak didik dapat belajar dan diajar untuk mengasihi Tuhan Allah dan sesama serta menjadikan nilai nilai ajaran Alkitab sebagai bagian dari hidupnya (effec ve discipleship). 3. Bahwa melaksanakan Pendidikan Kristen memerlukan kerja sama yang sinergis dari semua pemangku kepen ngan pendidikan dan dak bisa dilakukan s e ca ra te r p i s a h ( G e re j a , Yaya s a n penyelenggara pendidikan Kristen, Kepala Sekolah, Guru, dan Staf, serta Orangtua). C. MENGAMBIL BAGIAN DALAM PELAYANAN PENDIDIKAN 1. Melengkapi para orangtua, pengurus yayasan, kepala sekolah, guru dan staf, khususnya yang tercatat sebagai anggota jemaat dengan pemahaman yang benar tentang Kepemimpinan dan Pendidikan Kristen. 2. Menyelenggarakan Pendidikan Kristen, terutama Pendidkan Anak Usia Dini di tempat-tempat yang membutuhkan
3.
Mengawasi pengajaran agama di sekolahsekolah Kristen serta mendukung dalam doa. 4. Membangun kolaborasi antara gereja kota besar, gereja di daerah, para pengusaha Kristen dan Perguruan Tinggi Kristen untuk mewadahi para pemuda/i di daerah agar bisa berkarya melalui proyek-proyek pembangunan masyarakat dan atau ekonomi krea f (kewirausahaan) sambil menyediakan kesempatan bagi mereka untuk melanjutkan studi atau mengiku pela han-pela han secara online dari nara sumber terbaik dalam dan luar negeri. 5. Mendukung dan ikut terlibat dalam program-program kerja Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, di antaranya: · Memberi kesempatan (termasuk menyediakan beasiswa) kepada para guru Kristen, khususnya yang bertugas di sekolah-sekolah Kristen agar dapat memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal S-1 sesuai dengan UU No. 14 tahun 2005. - Mendukung para pendidik (kepala sekolah dan guru) dan tenaga kependidikan (pustakawan, tenaga administrasi, dll) untuk terus belajar dalam rangka mengembangkan diri secara utuh dan mengembangkan keprofesiannya secara berkelanjutan. - Menggerakan para pemuda/i gereja untuk ikut terlibat dalam Gerakan Pemuda Gereja Peduli Pendidikan dan Transformasi. - Mendukung gereja-gereja di daerah terpencil agar mampu mendirikan ICT Learning Centre berbasis internet agar tersedia layanan pendidikan dan pembinaan jarak jauh secara interak f. Kerjasama dapat dilakukan bersama lembaga bentukan MPK, Yayasan TRAMPIL Indonesia. Kiranya dengan langkah-langka nyata tersebut di atas, gereja akan mampu berperan ak f mentransformasi bangsa melalui pendidikan. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan kita. 9
PROFIL
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Suriptono Ph.D “Transformasi kehidupan dengan Ilmu Sustainability”
S
aat Tuhan menciptakan mahluk hidup, Dia sudah mempunyai tujuan dan rancangan yang sangat luar biasa sempurna. Bahkan setiap Mahluk ciptaanNya sudah memiliki peran-perannya sendiri dan saling membutuhkan satu dengan yang lain. Namun, berjalannnya waktu, manusia sebagai ciptaan sempurna, semakin tidak terkontrol dalam menjalani semua kehidupannya. inilah yang mendorong Bapak Suriptono Ph.D, tergerak hati untuk berkecimpung di ilmu Sustainability, beliau memiliki kerinduan terjadi sebuah transformasi kehidupan dalam kehidupan manusia dengan semangat go green. Sahabat Berikut perbincangan Trampil (Fonda Pewawancara) dengan Bapak Suriptono. Apa yang membuat Bapak ingin terjun menekuni bidang ilmu sustainability? Prinsip Sustainability membangun dengan bijaksana dengan tetap melestarikan sumberdaya alam untuk generasi yang akan datang, sehingga terjadi pola hidup yang seimbang dan tidak merusak. Menyadari bahwa : Global Warming (Pemanasan bumi) dan Climate Change (Perubahan iklim) sebagai dampak dari ulah manusia, sungguh merupakan malapetaka. Bila pola kehidupan manusia tidak berubah, bumi dan mahkluk hidup didalamnya sedang menghadapi ancaman kemusnahan. Hampir 200 negara, melalui wakil-wakilnya yang terbaik, berkumpul mencari solusi terhadap ancaman kemusnahan tersebut; dan lahirlah konsep Sustainability sebagai solusi / upaya pencegahan kemusnahan bumi. Menghayati keberadaan diri sebagai anak Tuhan yang diberi Visi olehNya, maka saya tergerak untuk berpartisipasi aktif menjadi bagian utuh dari upaya pencegahan tersebut dengan menekuni ilmu Sustainability.
Tolong ceritakan tentang Green School yang bapak buat. Saya tidak membuat Green School. Yang membuat Green School adalah 'keluarga besar' Sekolah Kristen Pamerdi, Kebonagung, Malang. Saya hanya mengarahkan mereka untuk membangun Green School. Didalam kasih karunia Tuhan semata, mereka melaksanakannya dengan penuh antusias. Sungguh membanggakan kita semua! 10
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
PROFIL
Pe r l u d i ke ta h u i G r e e n S c h o o l a d a l a h s e ko l a h ya n g mengaplikasikan prinsip-prinsip 'Sustainability.' Atau lebih populer disebut sebagai sekolah yang ramah lingkungan. Sekolah yang pola kehidupannya terinspirasi oleh perilaku alam. Green School adalah sarana yang yang paling strategis dan efek f mendidik 'keluarga besar' sekolah mencintai lingkungan hidup atau alam sebagai bentuk par sipasi ak f untuk mencegah ancaman kemusnahan bumi. 'Keluarga besar sekolah' sesungguhnya terdiri dari pengurus yayasan, manajer sekolah, kepala sekolah, para guru dan karyawan, orang tua siswa (peserta didik), siswa dan masyarakat disekitar sekolah. Bahkan 'Green School' adalah sarana krea f yang mempersatukan 'keluarga besar' sekolah untuk membangun kebersamaan melaksanakan Misi sekolah menuju Visi pemberian-Nya. Apa yang Bapak inginkan dengan adanya Green School ini? Yang saya inginkan melalui proses membangun Green School adalah “Transformasi!” Transformasi 'keluarga besar' sekolah untuk memiliki karakter memelihara bumi (dengan segala isinya) dengan 'ha ', sebagaimana pesan Kristus sendiri. Memelihara dengan 'ha ' ar nya memelihara dengan penuh kesungguhan dan sukacita. Melalui proses membangun Green School pada gilirannya seseorang akan mengenal Kristus dan mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Kristus. Green School adalah sarana yang krea f dan efek f untuk menciptakan iklim sedemikian sehingga seseorang berjumpa dengan Kristus. Bukankah perjumpaan secara pribadi dengan Kristus menghasilkan transformasi berupa terlahirnya manusia baru? ( cf. 2 Korintus 5:17 ) Sejak kapan bapak punya cita-cita sebagai pendidik? Sejak memutuskan untuk studi lanjut ke Australia. Sebelum itu saya bekerja sebagai pemborong bangunan dan merangkap sebagai dosen dak tetap pada Fakultas Teknik, jurusan Teknik Sipil, Universitas Merdeka Malang. Kenapa bapak terdorong menjadi pendidik?Apa rencana bapak kedepan? Tuhan memberi Visi kepada saya untuk menjadi pendidik atau memberdayakan sesama dalam rangka menggenapkan rencanaNya didalam kehidupan saya. Mimpi saya adalah, menjadi pendidik Sustainability. Saat ini saya mengelola Ins tute for Sustainability Indonesia, Universitas Merdeka Malang. Saya percaya bahwa Sustainability adalah sarana yang krea f dan efek f untuk membawa dan mendampingi seseorang mengenal Tuhan Yesus, percaya dan mempercayakan diri kepadaNya dan menerima anugerah keselamatan seper yang telah saya terima lebih dahulu.
7 11
PROFIL
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Bagaimana cara untuk bisa hidup seimbang sebagai manusia dan ciptaan lain yang ada dimuka bumi ini? Sederhana saja yaitu Menjadi “Pelaku Firman”, melalui pendekatan Sustainability. Saat ini manusia tengah menggalakkan tentang Go Green, menurut Bapak sudah terlambat atau masih ada peluang untuk menyelamatkan bumi dari kemusnahan? Apa masih ada efek posi fnya? Agak terlambat, ……. bumi dan keberadaan manusia telah rusak parah?!Namun masih ada peluang! Karena se ap tujuan benar dan baik yang berasal dari Tuhan, berupa semangat, tekad dan ndakan menyelamatkan bumi dari kemusnahan dengan melaksanakan 'Go Green' selalu berdampak posi p serta akan menghasilkan solusi. Di era teknologi komunikasi ini, handphone sudah menjadi hal yang biasa bagi manusia, se ap orang profesi apapun pas punya handphone. Namun ini bertolak belakang dengan Bapak, Bapak dak memakai handpnone untuk komunikasi sehari-hari, bisa dijelaskan kenapa pak? Saya mengama ternyata masih ada teman saya yang dak memiliki handphone, walaupun jumlahnya memang dak banyak.Kehidupan sesehari saya pada umumnya berada di belakang meja tulis, di ruang kuliah untuk mengajar atau di ruang rapat di kampus. Pada saat mengajar di ruang kuliah atau di ruang rapat dak mungkin saya berkomunikasi dengan baik melalui handphone. Berar hanya di belakang meja tulislah saya bisa berkomunikasi dengan baik; dan diatas meja tulis saya telah tersedia telpon untuk bisa berkomunikasi dengan teman-teman. Teman-teman saya mengetahui bahwa bila ada hal yang urgent untuk menghubungi saya, maka bisa menghubungi saya melalui handphone istri saya. Dan istri saya akan dengan cepat memberitahu saya. Kesimpulannya, saya dak terlalu membutuhkan handphone. Apa saran Bapak bagi pembaca se a majalah Trampil, berkaitan dengan lingkungan hidup? Studi Sustainability atau Sustainable Development dan mengaplikasikannya diseluruh aspek kehidupan akan memberikan 'makna' kehidupan yang menggairahkan dan sukacita lestari. Berdoalah dengan tekun kepada Tuhan memohon Visi; serta pertolonganNya untuk melaksanakan prinsipprinsip Sustainability dengan penuh sukacita. Ketahuilah, Lingkungan Hidup telah rusak. Ancaman kemusnahan telah didepan mata! Kerusakan bumi telah diambang kemusnahan. Bagaimana mencegahnya? Kebersamaan hampir 200 negara yang diwakili oleh orang-orang terbaiknya telah melahirkan kesepakatan bersama untuk mencegah ancaman kemusnahan bumi (mahkluk hidup didalamnya) yang disebut sebagai Sustainability. Pelajari dan haya lah konsep / prinsip-prinsip Sustainability dengan tekun dan seksama.Buatlah “rencana ndak kontekstual” dan “ ndakan konkrit” yang mampu menjawab tantangan/kebutuhan lokal, berdasarkan prinsip: “Think globally, act locally.” (Fd)
12
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
TRAMPIL FOKUS Belajar Bahasa Inggris Melalui Lagu Pujian
S
iapa bilang belajar bahasa Inggris itu
membosankan? Mengawali Program
Pemberdayaan Pemimpin dan
Bapak Paulus Mengajarkan Bahasa Inggris melalui Pujian
Masyarakat (Program 5), TRAMPIL mengadakan Basic English Tutorial yang dipandu oleh Bapak Paulus Lau. Dalam tutorial yang diiku oleh 11 orang di Main Center Surabaya dan 6 orang dari ICT Learning Center Lumajang ini, para peserta belajar bahasa Inggris dasar dengan cara yang dak biasa yaitu melalui lagu pujian. Satu lagu yang dikumandangkan bersama-sama berjudul “For You Are Great (Sbab Kau Besar)” menjadi materi yang menarik untuk dibahas. Melalui lagu ini para peserta dapat belajar berbagai hal seper memperbanyak kosa kata, mempelajari struktur bahasa, mengeja dengan benar dan menggunakan lirik lagu dalam percakapan atau doa.
Bapak Paulus Lau juga menyarankan pada peserta yang sebagian besar adalah guru untuk menggunakan cara ini pada anak-anak didik mereka. Para murid harus dibiasakan untuk mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris melalui kegiatan kecil sehari-hari yang mereka lakukan. Hal ini akan memicu behavioral using dari anak-anak sehingga mempermudah mereka dalam belajar bahasa. Sebagai penutup dari acara, para peserta diajak berdoa menggunakan bahasa Inggris.
Acara yang berlangsung pada hari Jumat, 8 Agustus 2014 ini, para peserta diajak untuk berani mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris. Salah satu kesulitan dari belajar bahasa, seper
yang
diungkapkan oleh Bapak Paulus, terkadang kita merasa malu atau minder jika salah mengucapkan. Untuk mengatasi hal ini, para peserta diajak melakukan praktek
Peserta sedang melafalkan bahasa Inggris dengan Lagu
langsung berkegiatan sambil menggunakan bahasa Inggris. Yang dilakukan dalam sesi kali ini adalah belajar untuk membagikan kertas materi pembelajaran. Peserta diminta untuk menyerahkan kertas kepada teman disebelahnya sambil mengatakan “Could you pass this please?”. Lalu jika masih ada kertas yang sisa, mereka diminta untuk mengembalikan kepada pengajar dengan mengatakan “Mr. Paulus, Here is the extra.”. Hal ini dilakukan berulang-ulang meskipun awalnya ada yang masih malu mengucapkan, namun lambat laun seisi kelas menjadi riuh dan dak canggung lagi berbahasa Inggris.
Acara ini dirasa sangat bermanfaat bagi peserta yang hadir. Mereka pulang dengan membawa ilmu baru baik dalam hal pelajaran bahasa Inggris maupun cara mengajar bahasa Inggris yang tepat bagi anak didik. Acara ini diharapkan untuk dapat dikembangkan menjadi salah satu acara reguler dari TRAMPIL , dimana ICT Learning Center dari wilayah-wilayah lain juga dapat bergabung dan memperoleh berbagai pengetahuan yang mereka butuhkan. (MT) 13
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
TRAMPIL FOKUS
Aktifasi 4 ICT Learning Center Baru TRAMPIL
K
ebutuhan akan perbaikan pendidikan di berbagai daerah di Indonesia terus bermunculan.
Maka dari itu, kami terus berusaha untuk dapat mewujudkan pendirian ICT Learning Center
di daerah-daerah sehingga pendidikan menjadi lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.
Atas berkat Tuhan dan dukungan dari banyak pihak, saat ini telah berdiri 4 buah ICT Learning Center yang terletak di Soe- NTT, Gilimanuk – Bali, Makale – Toraja, dan Numfor – Papua. ICT Learning Center yang terletak di Numfor-Papua dilengkapi dengan VSAT (piringan satelit untuk menangkap sinyal internet dengan baik). Saat ini keempat ICT Learning Center tersebut telah berfungsi dimana sebagai langkah awal dilaksanakan Program #1 TRAMPIL untuk membantu para Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik S1 agar dapat menempuh studi lanjut. (MT)
ICT Learning Center di Numfor - Papua
ICT LearningCenter di Gilimanuk
ICT LearningCenter di Makale Toraja
ICT Learning Center di Soe
14
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
VISITASI
Belajar Dalam Era Digital “Penggunaan Platform Pendidikan Kristiani”
D
alam era modern ini, anak-anak sudah dak dapat dilepaskan dari penggunaan perangkat komunikasi digital. Mereka sudah mengenal berbagai alat seper smartphone, komputer, tablet dan tentunya mereka sudah mampu merambah internet menggunakan peralatan tersebut. Sebagai orang tua maupun pendidik, dapat m e m a n fa at ka n ko n d i s i te rs e b u t u nt u k mengajarkan anak-anak materi-materi yang baik melalui alat komunikasi digital. Maka dari itu Yayasan TRAMPIL Indonesia bekerjasama dengan Dew Learning, penyedia pla orm elearning Kris ani, menyelenggarakan Workshop Penggunaan Pla orm E-Learning dalam Kurikulum Pendidikan di Sekolah. Brock Klein, Senior Vice President of Product Architecture Dew Learning dari Kentucky, USA menyempatkan datang ke Main Center kami di Surabaya pada tanggal 18-19 Agustus 2014. Dalam kesempatan tersebut, Brock berbagi tentang bagaimana pla orm elearning seper
Dew Learning dapat
dimanfaatkan oleh sekolah dan bagaimana sekolah dapat menyusun sendiri kurikulum mereka dalam format e-learning. Disini para peserta dapat mengetahui bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran yang lebih interak f dan menyenangkan, terutama bagi anak-anak pada ngkatan Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Dasar.
Brock Klein dari Dew Learning Sedang Berinteraksi dengan Peserta
Anak-anak pada usia tersebut masih belum
dapat belajar dengan metode yang berat atau konvensional tatap muka, mereka akan cepat bosan dan dak menangkap pelajaran yang dimaksudkan dengan baik. Maka dari itu penggunaan pla orm elearning seper
ini sangat dibutuhkan karena
mereka akan lebih menangkap pembelajaran seper permainan. Mereka dak akan menjadi bosan atau malas belajar jika metode pembelajaran yang digunakan tepat. Workshop ini diiku dengan sangat antusias oleh 22 orang Guru, Kepala Sekolah, dan pengurus Yayasan dari 11 sekolah di Surabaya. Mereka melakukan banyak tanya jawab dan juga la han langsung penggunaan pla orm Dew Learning. Selain belajar dalam workshop ini, peserta juga diberi kesempatan untuk mencoba pla orm Dew Learning di sekolah mereka masing-masing. Pihak Dew Learning memberikan free exercise selama 3 bulan agar murid-murid di sekolah yang berpartsipasi dalam kegiatan ini juga dapat merasakan manfaat dari pla orm e-learning. (mt) 15
TRAMPIL FOKUS
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Selamatkan Pendidikan Agama Kristen
P
endidikan Agama Kristen di sekolah merupakan salah satu media agar anak dapat mengenal Tuhan Yesus Kristus. Namun saat ini banyak guru-guru Agama Kristen sedang mengalami tantangan akibat adanya UU no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mewajibkan mereka harus memiliki kualifikasi akademik minimal S1 di bidang Pendidikan Agama Kristen. Hal ini menjadi ancaman bagi para guru agama di Surabaya yang saat ini masih banyak yang belum memiliki kualifikasi tersebut. Menurut pengakuan guru-guru agama Kristen di Surabaya, saat ini satu guru bisa mengajar di 4-5 sekolah karena kurangnya tenaga pengajar. Hal ini akan semakin buruk jika guru-guru yang jumlahnya sudah minim tersebut dak diizinkan mengajar. Pe n d i d i ka n A ga m a Kr i ste n a ka n m e n j a d i terbengkalai. Melihat kondisi ini, Yayasan TRAMPIL Indonesia dan Majelis Pendidikan Kristen Wilayah Jawa Timur bekerjasama dengan Universitas Kristen Indonesia (UKI) menyelenggarakan Program Pendidikan Agama Kristen. Pada tanggal 26 Agustus 2014, Takim Andriono Ph.D selaku Ketua Dewan P e l a k s a n a Ya y a s a n T R A M P I L I n d o n e s i a menandatangani Nota Kesepahaman terkait hal tersebut bersama Dr. Maruarar Siahaan, SH (Rektor UKI) dan Ronny Gunawan, MA.(Dekan FKIP-UKI). Dalam kerjasama ini, akan diselenggarakan Program Pendidikan Agama Kristen dengan metode blended learning dimana akan diintegrasikan kegiatan belajar tatap muka, baik secara langsung maupun Web- Conference, dengan kegiatan belajar mandiri berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Penandatanganan MOU Trampil dan UKI
Saat ini Program tersebut sudah berjalan dengan peserta 28 orang dari Surabaya, dimana peserta tersebut telah melalui berbagai seleksi seper Tes Potensi Akademik, Tes Psikologi, Tes Bahasa Inggris, dan Wawancara. Pada tanggal 13 September 2014, Yayasan TRAMPIL Indonesia sudah melakukan orientasi mahasiswa baru dimana dalam orientasi ini peserta dijelaskan mengenai sistem pembelajaran yang akan digunakan. Pada tanggal 20 September 2014, perkuliahan semester pertama akan dimulai dengan metode Web Conference. Program ini akan menjadi pilot project, dimana kedepan akan dirancang untuk dapat membantu juga guru-guru agama Kristen diluar wilayah Surabaya. (Mt)
16
TRAMPIL FOKUS
Menyelamatkan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Gerakan Adopt a Teacher ini bukan hanya tentang memberikan beasiswa bagi para Guru, namun implikasi yang lebih besar dimana anakanak yang mereka didik juga ikut diselamatkan.
P
sebuah acara bertajuk March of the Heroes (MOTH)
mereka. Disinilah penyelamatan guru menjadi hal
2014 Charity Night Concert. Dalam konser amal yang
yang mendesak untuk dilakukan.
ada tanggal 3 Oktober 2014, Gereja IFGF
Dengan Guru yang lebih berkualitas, anak-anak
Surabaya bekerjasama dengan Yayasan
juga akan memperoleh pendidikan yang lebih baik
Generasi Peduli Kabar Baik mengadakan
yang tentunya juga akan mempengaruhi pola pikir
mengundang pengisi acara dari Hillsong College,
Beasiswa yang diperoleh melalui MOTH
Sidney-Australia ini, ada hal yang sangat berar bagi
tersebut akan disalurkan oleh Yayasan Generasi
Yayasan TRAMPIL Indonesia yaitu program Adopt a
Peduli Kabar Baik kepada Yayasan TRAMPIL
Teacher. Program ini mengalokasikan hasil penjualan dari
ket konser tersebut untuk membantu
penyediaan dana beasiswa bagi guru-guru yang membutuhkan pendidikan S1 agar dapat terus mengajar serta meningkatkan harkat hidup mereka. Dalam acara serah terima dana beasiswa yang dilaksanakan di Gereja IFGF Surabaya, Ps. Raymond Njotorahardjo selaku Gembala Gereja menyatakan bahwa untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa penyelamatan Guru adalah sesuatu yang diperlukan.
Indonesia untuk dapat diteruskan kepada guruguru yang membutuhkan. Dana beasiswa ini sangat membantu guru-guru yang dak mampu, karena rata-rata penghasilan mereka memang cukup rendah. Melalui perolehan dana beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, mereka hanya terhindar dari ancaman
dak
dak boleh lagi
mengajar, namun juga harkat hidupnya akan meningkat. Dengan menyelamatkan para pahlawan tanpa tanda jasa ini, para penonton konser MOTH telah menjadi pahlawan bagi generasi penerus bangsa. (mt) 17
SPIRITUALITAS
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
FORMASI SPIRITUALITAS ANAK (Re leksi atas Ulangan 6:4-9)
Minggus, S.Th., M.Min. Koordinator Program 1 Yayasan Trampil Indonesia
S
eorang ibu paruh baya jengkel kepada anaknya. Pasalnya, sang anak yang berusia remaja sulit diajak ke gereja, apalagi untuk terlibat pelayanan. Anaknya lebih memilih berdiam di rumah, nonton TV atau main games. Ibu ini mengaku telah melakukan banyak cara, dari mulai membujuk sampai mengancam mengurangi uang saku. Cara yang terakhir hanya berhasil di awal, lama-lama ibunya capek dan sang anak kembali pada kebiasaannya, memilih berak vitas di rumah daripada beribadah di gereja. Sebenarnya beban ibu ini akan lebih ringan, bila suaminya mau seiring dan sejalan dengan apa yang ia lakukan. Nyatanya dak demikian. Ibarat setali ga uang, suaminya juga malas ke gereja. Ada saja alasannya. Wajar bila kemudian sang anak juga bersikap sama, sebab ada yang dijadikan contoh. Saya jadi teringat pengalaman ke ka melakukan fieldtrip ke Soe dan Sumba, NTT, dalam rangka program satu Trampil. Dalam sesi wawancara, umumnya wanita di sana menceritakan bahwa laki-laki Soe dan Sumba malas ke gereja. Mereka lebih memilih makan sirih pinang daripada duduk mendengar khotbah. “itu sudah turun temurun bapak,” kata salah seorang calon mahasiswa asal Sumba. Mendengar jawaban itu, saya jadi berfikir betapa sulitnya mengharapkan terjadinya transformasi spiritualitas di kalangan orang muda, bila dak ada teladan dari kalangan tua. Keteladanan spiritual orangtua/dewasa menjadi penentu pembentukan spiritualitas orang muda. Robert Crapps berpendapat bahwa, “dari lingkungan yang penuh kasih dan sayang yang diciptakan oleh orangtua, lahirlah pengalaman keagamaan yang mendalam”. Makna “pengalaman” di sini mengacu pada kon nuitas ndakan baik, yang kemudian menumbuhkan pengalaman yang baik pula. Bukan ndakan yang sekadarnya atau sesempatnya. Tapi ndakan baik yang bersengaja dengan tujuan menumbuhkan hal-hal yang baik pula. Tentunya keadaan ini hanya mungkin terjadi bila ada kedekatan hubungan antara orangtua dan anaknya. Robert Craps menambahkan, “hal yang paling pen ng bagi pertumbuhan keagamaan masa kanak-kanak adalah mutu pengalaman yang berlangsung lama dengan orang-orang dewasa yang berar dan pen ng bagi mereka”. Di tengah tantangan spiritualitas kekinian yang cenderung instan, konsumeris, hedonis dan egois, pendapat Craps mengingatkan kembali pen ngnya peran orangtua dalam membangun keteladanan secara sadar dan terarah bagi pembentukan spiritualitas keturunannya.
18
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
SPIRITUALITAS
Konteks yang sama juga mendasari sabda Allah melalui pengajaran Musa kepada bangsa Israel, betapa pen ngnya mengajarkan “TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa” kepada anak-anak. Pengajaran yang berkonteks relasi orangtua-anak ini, mengajarkan lima hal pen ng. Pertama, formasi spiritualitas anak berawal dari pengalaman bersama spiritualitas orangtuanya. Frasa “supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN” (ay.2), kemudian “haruslah engkau perha kan...haruslah engkau mengajarkannya...membicarakannya... mengikatnya...menuliskannya” (ay. 6-9) menegaskan bahwa keteladanan spiritualitas orangtua berdampak pada formasi spiritualitas anak. Orangtua yang mengajarkan adalah orangtua yang harusnya juga bersedia melakukannya. Menjadi kesulitan bila orangtua mengharapkan anaknya melakukan sesuatu yang baik, tapi dirinya justru enggan melakukannya. Di awal mungkin karena takut, anak mau melakukannya, tapi lama kelamaan anak akan menger bahwa hal yang baik itu daklah pen ng. Alasannya sederhana, anak tahu bahwa orangtuanya dak melakukannya. Prinsipnya sederhana, apa yang orangtua lakukan adalah apa yang kemudian menjadi pola bagi anak. Like father like son. Sebagaimana orangtuanya, begitu pulalah perilaku anaknya. Mungkin orangtua dak perlu mengatakan banyak hal kepada anak, asalkan orangtua se a melakukan hal yang baik/rohani bersama anak, maka formasi spiritualitas anak akan terbangun bersama pengalaman itu sendiri. Kedua, formasi spiritualitas anak harus dilakukan secara sadar. Tuhan pas mempunyai alasan mengapa syema yitsrael harus diajarkan dan disampaikan berulang-ulang. Bukan hanya soal besarnya tantangan budaya dan spiritualitas Kanaan yang menjadi ancaman Israel. Tapi lebih kepada makna bahwa formasi spiritualitas anak sepenuhnya merupakan tanggung jawab orangtua. dan anak adalah anugrah.
Orangtua adalah wakil Tuhan
Maka “bisa” menjadi orangtua merupakan hak is mewa yang harus
dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan dan sesama. Wajar bila sebelum syema yitsrael, dikatakan “supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN” (ay.2). Dalam konteks awal yang berlaku juga sampai hari ini, “mengajarkan” merupakan perintah yang harus ditaa . Perintah ini ditujukan kepada pribadi, para ayah dan pemimpin, tetapi di ayat berikutnya perintah
“mengajarkan” berlanjut dalam struktural
keluarga. Ar nya, orangtua harus serius berkomitmen mengajarkan dan meneladankan kepada anak pen ngnya spiritualitas dalam kehidupan. Tidak mungkin melakukannya tanpa ditopang kesadaran bahwa hal itu pen ng. Justru karena pen ng, maka keteladanan spiritual orangtua harus dilakukan dengan sengaja dan terencana kepada anak. Misalnya, secara teratur membacakan cerita Alkitab, mengajaknya berdoa atau menshare-kan pengalaman yang Tuhan ajarkan hari itu. Dan banyak hal lagi yang tentunya perlu disesuaikan dengan usia anak. Ke ga, formasi spiritualitas anak merupakan proses. Selama 430 tahun (Kel. 12:40) Israel hidup dalam bayang-bayang budaya dan spiritualitas Mesir. Lingkungan sebelumnya pas mempengaruhi cara pandang dan sikap hidup Israel, termasuk dalam mempercayai Allah. Itu sebabnya, dak mudah ke ka Israel harus taat dengan konsep baru bahwa bukan hanya “TUHAN itu Allah kita” tapi juga “TUHAN itu esa”. Spiritualitas Mesir bertumpu pada banyak dewa, tergantung kebutuhan yang diminta. Masing-masing dewa juga diyakini punya keunggulan. Menyembah yang mana merupakan pilihan. Israel harus mempercayai dan bersandar hanya kepada pada allah yang itu dan yang satu hakekatnya, yaitu TUHAN, Allah perjanjian. Sama seper orang dewasa harus berproses membangun spiritualitasnya, demikian juga anak. 19
SPIRITUALITAS
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Frasa “mengajarkan berulang-ulang ... apabila ...mengikat...menulis” (ay. 6-9) menegaskan bahwa proses spiritualitas orangtua sangat berpengaruh pada proses formasi spiritualitas anak. Bila orangtua dak tekun dan malas, maka formasi spiritualitas anak akan stagnan ( dak bertumbuh). Proses juga dimenger bahwa untuk menjadi baik dan mengasihi Tuhan jelas membutuhkan waktu dan konsistensi. Bila sejak dini anak diajarkan pen ngnya mengenal Tuhan dan hidup dalam ketaatan secara konsisten, maka akan menumbuhkan hal yang baik pada karakter, sikap hidup dan imannya. Berar dalam hal ini, berjalannya proses spiritualitas orangtua akan menjadi daya dorong berlanjutnya formasi spiritualitas anak. Keempat, formasi spiritualitas anak berfokus pada pribadi Tuhan. Tekanan budaya dan spiritualitas Mesir selama masa perbudakan membuat Israel mengalami kekaburan iden tas spiritualitas. Melalui syema atau pengakuan, Israel dibawa kembali pada iden tas spiritualitasnya. Israel diajar untuk memilih persekutuan yang in m dengan Tuhan sebagai prioritas utama. Seluruh aspek kehidupan Israel harus didasari oleh hubungan cintanya dengan Tuhan. Di dalam cinta ini terkandung komitmen dan kese aan yang menyeluruh dan total. Hal yang sama berlaku pula pada anak. Yang menjadi fokus formasi spiritualitas adalah anak secara pribadi mengenal dan meyakini Tuhan ada dalam hidupnya. Untuk hal ini, anak membutuhkan keteladanan orangtua yang bersedia “mengajarkan berulang-ulang” siapa dan bagaimana caranya hidup dalam Tuhan. Namun, orangtua jangan sampai terjebak pada ritual atau liturgi keagamaan yang kaku, meskipun melaluinya anak dapat dibimbing mengenal Tuhan. Dimanapun anak berada nan nya dan apapun pergumulan hidup yang akan dihadapi, anak akan selalu memperhitungkan Tuhan sebagai pribadi yang hadir dan berkarya dalam hidupnya. Inilah iden tas spiritualitas yang akan menjaga hidupnya. Pertanyaannya, apakah secara pribadi orangtua sudah mengenalkan Tuhan kepada anak? Dan apa yang membuat orangtua yakin bahwa anak sudah menerima Tuhan secara pribadi dalam hidupnya sebagai Juruselamat? Kelima, formasi spiritualitas menolong anak dalam hidupnya. Bagian ini dak bermakna bahwa ketaatan menentukan keselamatan. Frasa “supaya lanjut umurmu” berhubungan erat dengan “berpegang pada segala ketetapan dan perintahNya” Apa maknanya? Meskipun PL membicarakan berkat dan kutuk. Namun,
bagian ini lebih pas dibaca dengan makna bahwa anak-anak Israel haruslah memahami bahwa
Tuhan menetapkan mereka untuk bersungguh-sungguh menjaga dan berpegang pada perintah-Nya, karena melaluinya Tuhan akan memelihara hidup mereka (ay17, 23-24). Jadi senada dengan pemazmur (119:9, 105) yang melantunkan pujian, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Ar nya, apa yang dipahami anak tentang Tuhan dan firmanNya akan menjadi sarana yang dipakai Tuhan untuk menyatakan pertolonganNya. Secara prak s, anak dalam pergumulannya akan lebih dulu bertanya, “what would Jesus do?” Pertanyaan ini akan menolong anak belajar mentaa suara Tuhan melalui ha nurani dan akal budinya. Dunia yang diberikan Tuhan dimaksudkan untuk dikelola, dinikma dan dibagi sebagai berkat bagi semua mahluk. Namun, sebagai orangtua kita juga harus mengakui bahwa tantangan ke depan, baik kualitas maupun jenisnya, makin kompleks dan dak mudah dihadapi. Jadi pada in nya komitmen orangtua dalam menjaga spiritualitas anak sangat pen ng. Kehidupan spiritualitas orangtua menjadi kompas bagi anak dalam menemukan keunikan
spiritualitasnya. Selagi kesempatan itu masih ada, mari kita lanjutkan proses
berspiritualitas sebagai daya dorong bagi proses formasi spiritualitas anak-anak kita. Tuhan memberka . 20
INFO BUKU
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Buku yang Mentransformasi Bangsa Bangsa Loren Cunningham menunjukkan bagaimana bersama-sama kita dapat menggunakan Alkitab, dengan arahan dari Roh Kudus, untuk mengubah seluruh dunia. Selama lebih dari lima puluh tahun melakukan perjalanan, Loren telah pergi ke beberapa negara termiskin dan kekurangan, juga bertemu dengan banyak Raja, Presiden dan Perdana Menteri. Di buku ini ia menawarkan suatu alasan yang solid untuk berharap dan bekerja untuk masa depan yang lebih baik kepada mereka yang belum pernah memiliki warisan alkitabiah dan bagi mereka yang telah kehilangan apa yang mereka miliki. Buku dengan tebal 266 lembar ini sudah berbahasa Indonesia dan merupakan Koleksi Perpustakaan Yayasan Trampil Indonesia. Buku ini juga bisa didadapat dengan harga Rp.60.000 di Yayasan Trampil Indonesia.
Finnish Lesson Finlandia menjadi sebuah model perubahan pendidikan bagi negara-negara lain. Banyak yang kagum dengan kenyataan bahwa : Finlandia dapat mengubah sistem pendidikannya dari yang bersifat elite, tak dikenal, dan dak efisien menjadi contoh sempurna untuk keadilan dan efisiensi. Pendidikan guru sekolah dasar adalah salah satu pilihan paling kompe f di Universitas-universitas Finlandia. Keguruan telah menjadi profesi nomor satu orang-orang muda Finlandia-di atas kedokteran dan hukum. Buku ini menjadi salah satu koleksi Yayasan Trampil Indonesia, buku setebal 318 halaman ini diterbitkan oleh Penerbit Kaifa ,PT Mizan Pustaka.
21
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
TIPS
Cara Cepat Merawat Laptop ICT Pemakaian Laptop/Komputer yang terus menerus, dan bertambahnya data-data di tempat penyimpanan, bisa membuat kinerja Laptop Melemah, ini karena Harddisk yang dipakai menyimpan data mulai dak rapi strukturnya secara virtual, nah agar laptop bisa memiliki kinerja yang maksimal, berikut adalah Tips yang Trampil berikan dan bisa segera diaplikasikan di Laptop ICT masing-masing.
1. Disk Cleanup : Membersihkan File Sampah di Hardisk
Klik simbol windows, lalu search huruf D, saat keluar lisan Disk Cleanup, segera klik tulisan tersebut
Lalu klik OK untuk membersihkan file disk di drive c
22
TIPS
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Lalu biarkan komputer melakukan proses kalkulasi data, sampai selesai
Setelah file terkalkulasi maka akan tampil file-file yang tercentang, lalu segera klik Ok
23
TIPS
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Lalu Segera Klik Delete Files, maka komputer akan segera membersihkan file-file tercentang yang dak perlu. Proses Cleanup pun selesai, Komputer akan terasa lebih cepat dalam proses kerjanya.
Tips di halaman selanjutnya adalah cara men-Update Opera ng Sistem windows yang sudah terinstal di laptop ICT Learning Center. Windows Update mutlak diperlukan guna meningkatkan daya kerja Laptop. windows memiliki file-file program yang secara otoma s meminta update, seringkali hal ini diabaikan. Dengan Tips windows update ini, diharapkan kinerja windows juga akan semakin maksimal, dan mampu mendukung juga proses webconference nan .
Windows Update
24
TIPS
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
2. Windows Update : Proses Mengunduh Aplikasi Terkini dari windows
Klik simbol windows, lalu search wind, saat tampil tulisan windows update, segera klik tulisan tersebut
Lalu klik Check for update dan tunggu komputer memproses perintah tersebut
25
TIPS
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
Lalu klik instal now
Lalu klik instal updates 26
TRAMPIL / EDISI 2 / 2014
TIPS
Biarkan Komputer melakukan proses instal sampai selesai, tunggu sampai muncul perintah restart now
Setelah muncul Restart now, segera klik Restart now, maka komputer akan segera restart, dan semua update terinstal sempurna.Proses ini akan memperlancar operasi windows di komputer.(Fd)
Selamat Mencoba
27
28
29
30
31