p-ISSN: 2337-5973 e-ISSN: 2442-4838
PENGGUNAAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL PADA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Matsun 1 Widha Sunarno 2 M. Masykuri 3 Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi, IKIP PGRI Pontianak 1 Magister Pendidikan Sains, FKIP, Universitas Sebelas Maret 2, 3 Email:
[email protected]
Abstract This research aims at finding out the differences and interaction of the implementation of teaching media, mathematical capability, and critical thinking towards the students’ learning achievement. The method used in this research is experimental method. The population was all IV semester students of Physics Education Department of IKIP PGRI Pontianak in the academic year of 2015/2016. The writer used cluster random sampling to get the sample. Data analysis was done by using three ways anava varians analysis. Based on the data analysis, it can be concluded that: 1) there are differences of cognitive and affective learning achievement to the students who are taught by using guided inquiry model with real and virtual laboratory; 2) there are differences of students cognitive learning achievement with high and low mathematical capability; 3) there are differences to psychometric learning achievement to the students who have high and low critical thinking; 4) There is no interaction between Guided Inquiry Model using real and virual laboratory, high and low mathematical capability, and high and low critical thinking towards the students learning achievement. Keywords: Guided inquiry model, real laboratory, virtual laboratory, mathematical capability, critical thinking.
mahasiswa ke tujuan belajar yang
PENDAHULUAN
ingin dicapai. Belajar fisika sebagai
Pembelajaran fisika di Perguruan
pengalaman
Tinggi pada hakikatnya merupakan
mengandung
suatu proses untuk menghantarkan
137
oleh arti
mahasiswa bahwa
fisika
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... merupakan wahana untuk memahami
konsep-konsep fisika yang menuntut
mahasiswa bekerja dengan objek-
pertanyaan yang diberikan. Sehingga
objek
proses
konkret
melalui
kegiatan
pembelajaran
dirasakan
eksperimen sehingga mendapatkan
membosankan dan mahasiswa terlihat
pengetahuan. Melalui pembelajaran
tidak aktif dan kurang termotivasi
fisika
untuk dapat memahami materi yang
diharapkan
wahana
bagi
mempelajari
dapat
menjadi
mahasiswa diri
sendiri,
untuk alam
telah diberikan. Penilaian yang diberikan terhadap
sekitarnya, dan prospek pengem-
mahasiswa
bangan
metode konvensional (ceramah, tanya
lebih
lanjut
penerapannya
ke
dalam
arah
kehidupan
jawab
yang
dan
belajar
melalui
pemberian
tugas),
sehari-hari. Keadaan yang terjadi di
menunjukkan 56 % mahasiswa yang
IKIP PGRI Pontianak, berdasarkan
memiliki prestasi belajar rendah (nilai
hasil pengamatan secara langsung
< B) pada mata kuliah listrik magnet,
menunjukkan
sehingga
bahwa
proses
IPK
yang
diperoleh
pembelajaran fisika masih berpusat
mahasiswa yaitu rata-rata kurang dari
pada dosen dan dosen tersebut masih
tiga. Berdasarkan analisis soal-soal
belum
yang diberikan pada test tersebut,
menerapkan
pembelajaran
model-model hanya
pada umumnya soal-soal tersebut
berpusat pada model pembelajaran
dibuat untuk menguji kemampuan
konvensional. Hal ini terlihat pada
kognitif mahasiswa yang mencakup
saat
materi
aspek
aplikasikan
proses
yang
tepat,
pembelajaran
rangkaian
seri
RLC.
Dosen
mengawali
pembelajaran
dengan
menginformasikan
dan
konsep.
menunjukkan
bahwa
Hal
mengini
pemahaman
yang
konsep fisika pada mahasiswa dapat
menjelaskan.
dikatakan masih rendah dan masih
Aktivitas mahasiswa saat itu hanya
belum memenuhi target. Rendahnya
mencatat dan mendengarkan saja,
pemahaman
kurang adanya diskusi dalam proses
mahasiswa diduga ada kaitannya
pembelajaran,
mahasiswa
dengan proses pembelajaran yang
menjawab
diterapkan
dipelajari
sesekali
materi
pemahaman
kemudian
hanya
bertanya
dan
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
konsep
masih
fisika
belum
pada
meng138
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... gunakan model pembelajaran yang
mengajar. Proses pengajaran pada
tepat dan inovatif. serta dipengaruhi
hakekatnya menurut Hamdani (2011)
oleh
mahasiswa
adalah
proses
sebelumnya. Sehingga berpengaruh
proses
penyampaian
terhadap rendahnya prestasi belajar
sumber pesan
mahasiswa.
media
latar
belakang
komunikasi,
yaitu
pesan
dari
(pendidik) melalui
ke penerima pesan (peserta
Salah satu model pembelajaran
didik). Menjadi tugas dosen untuk
yang dipandang dapat membantu dan
memilih media pembelajaran yang
memfasilitasi
memudahkan
untuk
memudahkan
mahasiswa
untuk
mahasiswa dalam menguasai konsep
memahami materi pelajaran. Kriteria
fisika dan berlatih mengembangkan
pemilihan
kemampuan
hendaknya dipilih sesuai kebutuhan
matematis
dan
pembelajaran,
keterampilan berpikir adalah inkuiri
dosen
terbimbing.
model
membantu
karena
belajar mengajar. Agar media yang
inkuiri
Penggunaan
terbimbing
dipilih
dan
media
mahasiswa
untuk
memperbaiki
situasi
melihat dari penelitian terdahulu yang
dipilih
telah dilakukan menunjukkan hasil
sarana yang menunjang proses belajar
yang baik. Pada penelitian yang
mengajar, maka dosen harus mampu
dilakukan oleh Hussain dkk (2011)
memilih dan menggunakan media
menunjukkan bahwa ada pengaruh
pembelajaran yang tersedia maupun
yang signifikan antara pembelajaran
membuat
menggunakan
inkuiri
Kriteria yang perlu dipertimbangkan
pembelajaran
dalam memilih media di kelas atau
terbimbing
model dengan
konvensional
terhadap
memenuhi
syarat
inovasi-inovasi
sebagai
baru.
prestasi
laboratorium diantaranya, kesesuiaan
belajar. Pembelajaran dengan model
dengan tujuan belajar, materi, dan
inkuiri
metode mengajar.
terbimbing
dapat
me-
ningkatkan prestasi belajar siswa. Unsur
kalah
salah satu media yang bisa digunakan
belajar
untuk proses belajar dan mengajar.
mengajar adalah media pembelajaran.
Laboratorium riil adalah laboratorium
Media pembelajaran adalah alat bantu
yang didalamnya terdapat alat-alat
penting
dalam
yang
tidak
Laboratorium riil merupakan
kegiatan
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
139
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... dan bahan-bahan riil yang digunakan
fisika menggunakan laboratorium riil
untuk
dan
melakukan
percobaan.
virtuil,
disebabkan
pada
Melakukan percobaan di laboratorium
pembelajaran menggunakan laborato-
riil
rium
akan
meningkatkan
motivasi
riil
dan
virtuil
tersebut
belajar mahasiswa dan menguatkan
mahasiswa diharapkan menemukan
ingatan
sendiri
tentang
materi
yang
dieksperimenkan.
konsep
secara
langsung
melalui pengamatan.
Kegiatan praktik fisika dengan laboratorium
virtuil
dapat
embangkan
keterampilan
Berpikir kritis menurut Starkety
meng-
(2004) adalah suatu aktipitas kognitif
proses
yang berkaitan dengan penggunaan
sains. Pembelajaran sains dengan
nalar, yang berarti menggunakan
simulasi
proses-proses
mengizinkan
adanya
mental,
interaksi antara mahasiswa dengan
memperhatikan,
program simulasi. Mahasiswa dapat
seleksi,
memodifikasi
Pola
dan
memanipulasi
dan
seperti
mengkategorikan, menilai/memutuskan.
pikiran
tinggi
dibentuk
parameter-parameter sehingga meng-
berdasarkan cara berpikir kritis. Jadi
hasilkan konsekuensi tertentu yang
pada
diperlihatkan oleh program simulasi.
menggunakan laboratorium riil dan
Simulasi
mengembangkan
virtuil keterampilan berpikir kritis
keterampilan proses mahasiswa yaitu
mahasiswa sangat diperlukan, karena
keterampilan untuk
pada
dapat
memanipulasi,
pembelajaran
pembelajaran
menggunakan
menguji, mengeksplor, memprediksi,
laboratorium
merumuskan pertanyaan, membangun
mahasiswa
hipotesis, mengumpulkan data dan
keterampilan berpikirnya.
mengobservasi,
menganalisis
serta
riil banyak
Berdasarkan
dengan
dan
virtuil,
memanfaatkan
uraian
yang
memberi makna gejala fisis yang
dikemukan di atas, akan dilakukan
terjadi.
penelitian penggunaan laboratorium
Faktor
intrinsik
dalam
diri
riil dan virtuil pada pembelajaran
mahasiswa diantaranya kemampuan
fisika
dengan
model
inkuiri
matematis dan keterampilan berpikir
terbimbing ditinjau dari kemampuan
kritis diperlukan dalam pembelajaran JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
140
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... matematis dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa.
Instrumen yang digunakan berupa silabus, SAP, LKM, dan intrumen pengambilan data berupa tes, angket dan
METODE Populasi
dalam
observasi.
Instrumen
ini
bentuk tes untuk mengukur prestasi
adalah mahasiswa pendidikan fisika
kognitif, kemampuan matematis, dan
semester
keterampilan
IV
penelitian
lembar
tahun
pelajaran
berpikir
kritis.
2014/2015 yang terdiri dari 3 kelas
Instrumen bentuk tes menggunakan
dengan jumlah mahasiswa sebanyak
tes pilihan ganda. Angket untuk
71 mahasiswa. Teknik pengambilan
mengukur prestasi afektif, sedangkan
sampel
lembar observasi digunakan untuk
dalam
penelitian
ini
menggunakan teknik Cluster Random
mengukur
Sampling. Desain penelitian yang
psikomotorik pada saat penelitian. Uji
digunakan
penelitian
validasi intrumen dilakukan oleh ahli
yang berusaha untuk
sebelum diuji cobakan. Setelah uji
eksperimen
adalah
prestasi
afektif
dan
mengetahui pengaruh antara suatu
coba instrumen prestasi
variabel terhadap variabel lainnya.
kemampuan matematis, keterampilan
Penelitian ini bersifat eksperimental
berpikir kritis dan prestasi afektif
dengan rancangan data penelitian
diuji validitas dan reliabilitas soal.
disajikan
faktorial
Prestasi kognitif dilanjutkan dengan
2x2x2 dengan teknik analisis varians
uji taraf kesukaran dan uji daya
(Anava).
pembeda soal.
dalam
desain
kognitif,
Tabel 1. Hasil Uji Anava Prestasi Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik No
Uji
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Hipotesis 1 Hipotesis 2 Hipotesis 3 Hipotesis 4 Hipotesis 5 Hipotesis 6 Hipotesis 7
Sig. Kognitif 0,001 0,03 0,33 0,76 0,04 0,14 0,63
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
Sig. Afektif 0,03 0,74 0,61 0,54 0,48 0,36 0,74
Sig. Psikomotor 0,85 0,50 0,00 0,52 0,03 0,84 0,31
141
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian diuji menggunakan anava
tiga
pada
kelas
yang
diberi
menggunakan
pembelajaran dengan laboratorium
program SPSS 18 dengan hasil seperti
riil adalah 59,70, sedangkan nilai
tabel 1.
rata-rata
1. Pengaruh
jalan
Nilai rata-rata aspek kognitif
yang
diberi
dengan
pembelajaran dengan laboratorium
terbimbing
virtuil adalah 70,95. Hal ini sejalan
menggunakan laboratorium riil dan
dengan penelitian yang dilakukan
laboratorium
terhadap
oleh Georgiou, J dkk (2011).
prestasi belajar kognitif, afektif,
Kesimpulan dari hasil penelitian,
dan psikomotor mahasiswa.
diketahui bahwa mahasiswa yang
model
pembelajaran
kelas
inkuiri
virtuil
Hasil uji hipotesis pada prestasi belajar
kognitif
diajar
dengan
menggunakan
menunjukkan
laboratorium virtuil memberikan
signifikansi bernilai 0,001, prestasi
prestasi lebih baik bagi mahasiswa.
belajar
Simulasi
afektif
menunjukkan
memainkan
peranan
signifikansi bernilai 0,038, dan
utama dalam pembelajaran tidak
prestasi
psikomotor
hanya menyediakan model yang
menunjukan signifikansi bernilai
realistis, mahasiswa juga dapat
0,854. Hal ini berarti terdapat
berinteraksi untuk mendapatkan
pengaruh prestasi belajar kognitif
pengalaman dunia nyata.
belajar
dan afektif mahasiswa yang diberi pembelajaran
dengan
model
Pembelajaran bimbing
inkuiri
menggunakan
terlabora-
inkuiri terbimbing menggunakan
torium virtuil untuk memahami
laboratorium riil dan laboratorium
materi rangkaian seri RLC secara
virtuil. Aspek psikomotor tidak
teoritis
terdapat
prestasi
kelebihan dibandingkan dengan
psikomotor mahasiswa yang diberi
pembelajaran inkuiri terbimbing
pembelajaran
model
menggunakan laboratorium riil hal
inkuiri terbimbing menggunakan
ini sesuai dengan penelitian yang
laboratorium riil dan laboratorium
dilakukan oleh Dobrzanski, L.A
virtuil.
(2011) Laboratorim virtuil dapat
pengaruh
dengan
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
memiliki
beberapa
142
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... digunakakan secara praktis, murah
disebabkan
dan
praktikum
mudah.
mengulangi
Mahasiswa percobaan
dapat
lamanya sehingga
kegiatan berdampak
dengan
terhadap terbatasnya waktu dosen
mudah baik di kampus maupun di
untuk menyampaikan konsep dari
rumah,
materi yang diajarkan. Mahasiswa
dan
membuat
adanya
animasi
mahasiswa
lebih
kurang
maksimal
dalam
termotivasi dalam belajar, serta
menerimana konsep materi karena
harga laboratorium virtuil lebih
hanya melihat dan melakukan
murah dibandingkan dengan alat-
praktikum
alat laboratorium riil.
penjelasan yang lebih detail dari
Terdapat
pengaruh
yang
signifikan hasil prestasi belajar
tanpa
disertai
dosen. Nilai rata-rata prestasi belajar
kognitif dari uji statistik hal ini
afektif pada
dikarenakan ada beberapa faktor
pembelajaran dengan laboratorium
yang
riil adalah 92,40 sedangkan nilai
mempengaruhi
penelitian.
Hasil
hasil
pengamatan
rata-rata
kelas yang diberi
kelas
yang
diberi
faktor pertama yaitu pengaruh
pembelajaran dengan laboratorium
proses pembelajaran, kelas yang
virtuil adalah 95,91. Data tersebut
menggunakan laboratorium virtuil
menunjukkan bahwa pembelajaran
mayoritas
fisika menggunakan laboratorium
mahasiswa
berperan
aktif untuk membangun penge-
virtuil
tahuan yang didapat dari simulasi
meningkatkan
yang diamati, sehingga membuat
afektif mahasiswa dibanding kelas
pembelajaran
yang menggunakan laboratorium
pada
materi
lebih
prestasi
belajar
riil.
jelas dan konkret, faktor yang
penelitian yang dilakukan Cengiz
kedua, mahasiswa yang meng-
Tuysuz (2010) dari hasil penelitian
gunakan laboratorium riil proses
dapat
asimilasi,
dan
laboratorium virtuil memberikan
ekuilibrasi tidak dapat berjalan
efek positif terhadap prestasi dan
secara
sikap
maksimal,
hal
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
ini
ini
dalam
rangkaian seri RLC menjadi lebih
akomodasi,
Hal
baik
sejalan
disimpulkan
mahasiswa
dengan
bahwa
bila 143
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... dibandingkan
dengan
meng-
dilakukan
oleh
gunakan media laboratorium riil.
(2010)
Apabila
laboratorium
ditinjau
dari
lembar
Burd
bahwa
Stephen
penggunaan virtuil
dapat
observasi prestasi belajar afektif,
digunakan baik di dalam kelas atau
yang meliputi: kemauan untuk
di luar kelas.
menerima
pelajaran,
perhatikan
terhadap
mem-
2. Pengaruh prestasi belajar kognitif,
penjelasan
afektif, dan psikomotor mahasiswa
dosen, keinginan untuk bertanya,
yang
kemauan untuk mempelajari bahan
matematis tinggi dan rendah.
pelajaran lebih lanjut, kemauan
memiliki
kemampuan
Hasil uji hipotesis pada prestasi
untuk menerapkan hasil pelajaran,
belajar
teliti dalam pengamatan, jujur
signifikansi bernilai 0,039, prestasi
dalam
belajar
pengambilan
bekerjasama
data,
dengan
dan baik.
kognitif
afektif
menunjukkan
menunjukkan
signifikansi bernilai 0,743, dan
Penggunaan laboratorium virtuil
prestasi
akan
prestasi
menunjukan signifikansi bernilai
belajar afektif lebih didominasi
0,501. Hal ini berarti terdapat
oleh faktor internal mahasiswa,
pengaruh prestasi belajar kognitif
yang dijabarkan dengan berbagai
mahasiswa
aktivitas
diri
kemampuan matematis tinggi dan
menghadapi
rendah, sedangkan pada aspek
mempengaruhi
mahasiswa
dan
persiapan
untuk
belajar
yang
memiliki
materi yang akan disampaikan saat
afektif
di rumah atau di luar jam kuliah.
terdapat pengaruh prestasi belajar
Sebagai contoh, mahasiswa yang
mahasiswa
mengulang
kemampuan matematis tinggi dan
kembali
pelajaran
menggunakan laboratorium virtuil, memperdalam
materi
dan
psikomotor
psikomotor
yang
tidak
memiliki
rendah.
melalui
Nilai
media virtuil yang sudah dimiliki
matematis
akan lebih mudah dibandingkan
kognitif adalah 68,63 sedangkan
dengan laboratorium riil. Hal ini
nilai
sejalan dengan penelitian yang
matematis rendah adalah 62,02.
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
rata-rata tinggi
rata-rata
kemampuan pada
aspek
kemampuan
144
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... Berdasarkan
mahasiswa
yang
Ternyata
mahasiswa
yang
memiliki kemampuan matematis
memiliki kemampuan matematis
kategori tinggi mendapat nilai rata-
tinggi
rata kognitif lebih besar daripada
afektif dan psikomotor yang tidak
mahasiswa
memiliki
jauh berbeda dengan rata-rata nilai
kemampuan matematis kategori
afektif dan psikomotor mahasiswa
rendah,
yang
yang
jadi
mahasiswa
yang
memiliki
rata-rata
memiliki
nilai
kemampuan
memiliki kemampuan matematis
matematis
tinggi lebih besar pengaruhnya
prestasi belajar kognitif, afektif,
terhadap prestasi belajar kognitif.
dan psikomotor mahasiswa yang
Hal ini disebabkan karena dalam
memiliki
materi
kritis tinggi dan rendah.
rangkaian
seri
RLC
merupakan kompleksitasnya tinggi
rendah.
Pengaruh
keterampilan
berpikir
Hasil uji hipotesis pada prestasi
dan memuat konsep matematis
belajar
yang
signifikansi bernilai 0,332, prestasi
cukup
banyak,
maka
kognitif
menunjukkan
diperlukan kemampuan matema-
belajar
tika yang cukup tinggi. Hal ini
signifikansi bernilai 0,617, dan
sejalan dengan penelitian yang
prestasi
dilakukan Salpan (2012) bahwa
menunjukan signifikansi bernilai
dalam
matematika
0,000. Hal ini berarti tidak terdapat
memegang peran utama. Selain
pengaruh prestasi belajar kognitif
kemampuannya
dan afektif pada mahasiswa yang
fisika,
untuk
me-
afektif
belajar
mecahkan problem fisika dari yang
memiliki
sederhana
kritis
rumit, membantu
sampai
yang
lebih
matematika
sangat
penalaran
seseorang
menunjukkan
psikomotor
keterampilan
berpikir
tinggi dan rendah. Aspek
psikomotor prestasi
terdapat belajar
pengaruh psikomotor
dalam menyelusuri liku-liku fisika
mahasiswa
yang
keterampilan berpikir kritis tinggi
ternyata
memerlukan
penalaran cukup tinggi. Kemampuan
matematis
yang
memiliki
dan rendah. me-
rupakan faktor internal mahasiswa. JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
Keterampilan
berpikir
kritis
merupakan usaha mengaplikasikan 145
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... rasional, kegiatan berpikir yang
sedangkan
tinggi, yang meliputi kegiatan
keterampilan berpikir kritis rendah
menganalisis, mensisntesis, me-
adalah 65,70. Berpikir kritis yang
ngenal
dan
dikemukakan oleh Wrihgt Place
pemecahan, menyimpulkan, dan
Consulting dalam Roy dan Sandra
mengevaluasi.
(2007)
permasalahan
Berpikir
kritis
nilai
yaitu
rata-rata
berpikir
kritis
merupakan aspek penting yang
merupakan proses yang bermuara
harus dimiliki mahasiswa baik
pada
dalam
maupun
kesimpulan atau keputusan yang
Keterampilan
masuk akal tentang apa yang harus
pembelajaran
kehidupan
sosial.
berpikir
kritis
berkaitan
dengan
kemampuan
erat
seseorang
tujuan
akhir
berupa
percayai dan tindakan apa yang dilakukan. Meskipun
demikian,
dalam keterbukaan pikiran dalam
berpikir kritis dilakukan bukan
menghadapai
hanya untuk mencari jawaban
atau
berbagai
peristiwa.
kejadian
Pada
materi
semata
melainkan
mem-
rangkaian seri RLC, suatu hal yang
pertanyakan jawaban. Fakta, atau
sangat penting dalam memahami
informasi
dan menerapkan konsep-konsep
demikian
adalah
alternatif atau solusi terbaiknya.
kemampuan
dalam
mahasiswa
menganalisis
perestiwa
atau
suatu
Seseorang
yang
ada.
dapat
Dengan ditemukan
yang
memiliki
kejadian
keterampilan berpikir kritis tinggi
berdasarkan logika atau penalaran,
akan berupaya untuk memecahkan
bukan
berdasarkan
pada
masalah yang dihadapi dengan
keterbukaan
pikiran
dalam
berbagai cara dan memilih cara
menghadapi
sesuatu
dengan
mana yang paling tepat untuk
memperhitungkan berbagai alasan,
memperoleh penyelesaian. Hal ini
baik
tampak dari hasil prestasi belajar
alasan
dari
diri
sendiri
maupun dari orang lain. Pada aspek rata-rata kritis
psikomotor, nilai
keterampilan tinggi
psikomotor
adalah
berpikir
mahasiswa
dengan
keterampilan berpikir kritis tinggi yang
nilainya
lebih
baik
74,43
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
146
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... dibandingkan mahasiswa dengan
pengujian
keterampilan berpikir kritis rendah.
afektif dan psikomotor, bahwa
3. Interaksi
antara
hipotesis
kognitif,
media
tingkat kemampuan matematis dan
laboratorium riil dan virtuil dengan
media pembelajaran mempunyai
kemampuan matematis terhadap
pengaruh sama terhadap prestasi
prestasi belajar mahasiswa.
belajar
Hasil uji hipotesis pada prestasi belajar
kognitif
menunjukkan
kognitif,
afektif
dan
psikomotor mahasiswa. 4. Interaksi
antara
media
signifikansi bernilai 0,769, prestasi
laboratorium riil dan virtuil dengan
belajar
keterampilan
afektif
menunjukkan
signifikansi bernilai 0,541, dan
terhadap
prestasi
mahasiswa.
belajar
psikomotor
menunjukan signifikansi bernilai
berpikir prestasi
kritis belajar
Hasil uji hipotesis pada prestasi
0,524. Hal ini berarti interaksi
belajar
antara media laboratorium riil dan
signifikansi bernilai 0,04, prestasi
virtuil
kemampuan
belajar
memberikan
signifikansi
dengan
matematis pengaruh
tidak
signifikan
terhadap
kognitif
afektif
prestasi
menunjukkan
menunjukkan
bernilai belajar
0,48, dan psikomotor
prestasi belajar kognitif, afektif
menunjukan signifikansi bernilai
dan psikomotor mahasiswa.
0,03.
Dahar (1989: 151) Jean Peaget
Hal
interaksi
ini
berarti
antara
bahwa media
menyatakan bahwa pembelajaran
laboratorium riil dan virtuil dengan
lebih berhasil apabila disesuaikan
keterampilan
dengan
perkembangan
memberikan pengaruh signifikan
kognitif peserta didik. Dengan
terhadap prestasi belajar kognitif
demikian,
dan
tahap
dosen
dapat
berpikir
psikomotor
kritis
mahasiswa,
memberikan perlakuan yang tepat
sedangkan pada aspek afektif,
bagi
Dalam
interaksi
media
laboratorium riil dan virtuil dengan
mahasiswanya.
penelitian
ini
menggunakan
melalui
laboratorium
antara
media
riil
keterampilan berpikir kritis tidak
maupun virtuil, berdasarkan hasil
memberikan pengaruh signifikan
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
147
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... terhadap prestasi belajar afektif
melakukan praktikum, mahasiswa
mahasiswa.
terlihat antusias dan senang dalam
Penggunaan laboratorium riil
melakukan
praktikum
sendiri.
dan virtuil pada mahasiswa yang
Mahasiswa yang diberi model
mempunyai keterampilan berpikir
inkuiri
kritis tinggi memperoleh prestasi
laboratorium virtuil, mahasiswa
kognitif dan psikomotor lebih
yang
tinggi dibanding mahasiswa yang
berpikir kritis rendah mengalami
memiliki
banyak
keterampilan
berpikir
terbimbing
mempunyai
melalui
keterampilan
kesulitan
dalam
kritis rendah. Hal ini sejalan
mengoperasikan, memahami in-
dengan penelitian yang dilakukan
formasi yang diberikan komputer.
oleh Haseli dan Razeii (2013),
Hal ini dapat dilihat pada hasil uji
yang menyatakan bahwa proses
lanjut anava terjadi interaksi pada
pembelajaran yang menekankan
kelompok
pada pengembangan keterampilan
memiliki
berpikir kritis akan meningkatkan
kritis
prestasi belajar secara signifikan.
pembelajaran
Mahasiswa
boratorium
yang
memiliki
mahasiswa keterampilan
rendah
jika
yang berpikir diberi
menggunakan riil
la-
dibandingkan
keterampilan berpikir kritis tinggi
dengan
akan memperoleh prestasi belajar
mempunyai keterampilan berpikir
lebih baik.
kritis
Mahasiswa yang mempunyai
mahasiswa
rendah
pembelajaran
jika
yang
diberi
menggunakan
keterampilan berpikir kritis rendah
laboratorium virtuil memberikan
dapat
pembelajaran
pengaruh yang signifikan terhadap
rangkaian seri RLC bila diajar
prestasi belajar kognitif maupun
dengan model inkuiri terbimbing
psikomotor.
mengikuti
melalui laboratorium riil. Media laboratorium gambaran
yang
riil jelas
memberi tentang
karakteristik rangkaian RLC. Hal ini terlihat pada saat mahasiswa JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
5. Interaksi
antara
kemampuan
dan
keterampilan
matematis berpikir kritis.
Hasil uji hipotesis pada prestasi belajar
kognitif
menunjukkan 148
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... signifikansi bernilai 0,14, prestasi belajar
afektif
signifikansi prestasi
menunjukkan
bernilai belajar
6. Interaksi
antara
media
laboratorium riil dan virtuil dengan
0,36, dan
kemampuan
matematis
psikomotor
keterampilan
berpikir
dan kritis
menunjukan signifikansi bernilai
terhadap prestasi belajar kognitif,
0,84.
afektif, dan psikomotor.
Hal
interaksi
ini
berarti
bahwa
antara
kemempauan
dan
keterampilan
matematis
Hasil uji hipotesis pada prestasi belajar
kognitif
menunjukkan
berpikir kritis tidak memberikan
signifikansi bernilai 0,637, prestasi
pengaruh
belajar
signifikan
terhadap
afektif
menunjukkan
prestasi belajar kognitif, efektif,
signifikansi bernilai 0,743, dan
dan psikomotor mahasiswa.
prestasi
Tidak adanya interaksi antara kemampuan
matematis
keterampilan
berpikir
belajar
psikomotor
menunjukan signifikansi bernilai
dan
0,317. Berdasarkan keputusan uji
kritis
maka hipotesis nol diterima pada
terhadap prestasi belajar kognitif,
aspek
afektif dan psikomotor disebabkan
psikomotor.
Hal
mahasiswa
yang
interaksi
antara
media
kemampuan
matematis
dan
laboratorium
riil
virtuil,
keterampilan berpikir kritis tinggi
kemampuan
dalam proses pembelajaran lebih
keterampilan berpikir kritis tidak
aktif, lebih inisiatif dan memiliki
memberikan pengaruh signifikan
rasa percaya diri yang tinggi,
terhadap prestasi belajar kognitif,
sedangkan
afektif dan psikomotor mahasiswa.
mahasiswa
memiliki
yang
memiliki kemampuan matematis
kognitif,
Dapat
afektif, ini
dan
matematis
dipahami
dan berarti
dan
bahwa
dan keterampilan berpikir kritis
pembelajaran
rendah cendrung bersifat pasif,
laboratorium riil dan virtuil pada
takut atau malu-malu dan lebih
mahasiswa dengan kemampuan
sering bertanya kepada teman-
matematis
temanya untuk bisa memahami
berpikir kritis tinggi menghasilkan
suatu konsep.
rerata prestasi belajar yang lebih
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
menggunakan
dan
keterampilan
149
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... baik daripada mahasiswa dengan
ratorium riil dan virtuil memberikan
kemampuan
hasil yang sama; 2) Ada pengaruh
matematis
dan
keterampilan berpikir kritis rendah.
prestasi
Pembelajaran
mahasiswa
menggunakan
la-
belajar
kognitif
yang
bagi
memiliki
boratorium riil dan virtuil pada
kemampuan matematis tinggi dan
mahasiswa dengan kemampuan
rendah, sedangkan pada aspek afektif
matematis
dan
dan
keterampilan
psikomotor
tidak
terdapat
berpikir kritis tidak berinteraksi
pengaruh prestasi belajar mahasiswa.
terhadap prestasi belajar kognitif,
Mahasiswa
afektif
psikomotor
kemampuan matematis tinggi lebih
dikarenakan teknik pembelajaran
besar pengaruhnya terhadap prestasi
dengan laboratorium riil dan virtuil
belajar
yang
proses
afektif yang dinilai hanyalah sikap.
akan
Begitu pula dengan prestasi belajar
berpengaruh optimal jika tidak
psikomotor yang dinilai hanyalah
didukung
oleh
kemampuan
keaktifan melakukan percobaan; 3)
matematis
dan
keterampilan
Tidak ada pengaruh prestasi belajar
dan
digunakan
pembelajaran
dalam tidak
berpikir kritis cukup.
yang
kognitif.
memiliki
Prestasi
belajar
kognitif dan afektif bagi mahasiswa yang memiliki keterampilan berpikir
PENUTUP
kritis tinggi dan rendah, sedangkan
Kesimpulan
pada aspek
Hasil
penelitian
ini
dapat
psikomotor terdapat
pengaruh prestasi belajar mahasiswa.
disimpulkan bahwa: 1) Pembelajaran
Seseorang
dengan model inkuiri terbimbing
keterampilan berpikir kritis tinggi
menggunakan
akan berupaya untuk memecahkan
lebih
baik
laboratorium dalam
virtuil
meningkatkan
masalah
yang
yang
memiliki
dihadapi
dengan
prestasi belajar kognitif dan afektif
berbagai cara dan memilih cara mana
mahasiswa dibanding kelas yang
yang paling tepat untuk memperoleh
menggunakan
penyelesaian. Hal ini tampak dari
Prestasi mahasiswa
laboratorium
belajar
riil.
psikomotor
menggunakan
labo-
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
hasil
prestasi
mahasiswa
belajar
dengan
psikomotor keterampilan 150
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... berpikir kritis tinggi yang nilainya lebih baik dibandingkan mahasiswa dengan keterampilan berpikir kritis rendah; 4) Tidak ada interaksi antara media pembelajaran laboratorium riil dan
virtuil
dengan
kemampuan
matematis terhadap prestasi belajar kognitif,
afektif
dan
psikomotor
mahasiswa; 5) Ada interaksi antara media pembelajaran laboratorium riil dan
virtuil
dengan
keterampilan
berpikir
kritis
terhadap
belajar
kognitif
dan
prestasi psikmotor
mahasiswa, sedangkan pada aspek afektif tidak terdapat interaksi; 6) Tidak
ada
kemampuan
interaksi matematis
antara dan
ke-
terampilan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa; 7) Tidak ada interaksi antara media laboratorium riil dan virtuil, kemampuan matematis dan
keterampilan
berpikir
kritis
terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA Burd, Stephen D, and Seazzu, Alessandro F. (2010). Virtual computing laboratories: A Case Study With Comparisons To Physical Computing Laborataries. JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
Journal of Information Technology Education, Vol 8, 55-78. Cangiz Tuysuz. (2010). The Effect of the Virtual Laboratory on Student’s Achievement and Attitude in Chemistry. International Online Journal of Educational Sciences, vol 2 (1), 37-53. Dahar, RW. 1989. Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga. Dobrzanski, L. A, and Honysz, R. (2011). Material Science Virtual Laboratory As An Example Of The Computer Aid In Material Engineering. Jamme, Vol 24, 219222. Georgiou, J, Dimitropoulos, K, and Manitsaris. (2011). A Virtual Reality Laboratory for Distance Education in Chemistry. Internasional Journal Of Social Science. Vol.2, 78-87. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Haseli, Z, dan Razeii, F. (2013). The Effect of Teaching Critical thinking on Educational Achievement and Test Anxiety among Junior High School Students in Saveh. European. J. Nat. Soc. Scie, 2 (2), 168-175. Hussain, A, Azem, M, dan Shakoor, A. (2011). Physics Teaching Methods: Scientific Inquiry Vs Traditional Lecture. Pakistan. In. J. Hum. Sos. Sci, 1 (19), 269-276. Roy S. Dan Sandra S. (2007). Apakah Anda sudah Berpikir Kritis? (Online), (http://www. sinarharapan.co.id/berita/0612/19/e ko07.html diakses tanggal 18 April 2013). Salpan. (2012). Pembelajaran Fisika Dengan Metode Demontrasi Menggunakan Alat Peraga dan 151
Matsun, Widha. S., M. Masykuri – Penggunaan Laboratorium Riil ... Media Interaktif Berbasis Komputer Ditinjau Dari Tingkat Berpikir Abstrak dan Kemampuan Matematika. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta. Starkety, L. (2004). Critikal Thinking skills Success in 20 minutes A Day. New York : Learning Express.
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
152