PENDAHULUAN Latar Belakang
Terumbu karang mempakan habitat laut yang penting di perairan tropis yang berfungsi sebagai tempat hidup dan berlindung, mencari makan, memijah dan berkembang biak serta sebagai daerah asuhan bagi beragam biota laut. Terumbu karang sering disebut sebagai sumber plasma nutfah karena keanekaragaman biota yang tinggi, selain itu terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari hempasan ombak. Salah satu komponen penting ekosistem ini adalah karang batu (Scleractinia). Karang-karang dari F i l m Cnidaria yang termasuk Kelas Anthozoa yang merupakan kelompok terbesar yang membuat fondasi dasar dan membangun stmktur temmbu yang tahan terhadap gelombang. Terumbu adalah endapan masif dari Kalsium Karbonat (CaC03) yang dihasilkan oleh karang dengan memanfaatkan fotosintesis alga simbiotik zooxan~hellae yang terdapat dalam polip karang
(Barnes 1987; Lalli
& Parson 1995). Pertumbuhan clan
perkembangan karang batu memerlukan lingkungan perairan yang jernih dan tidak banyak partikel sedimen yang mengendap di permukaan koloninya. Kekeruhan yang tinggi mengakibatkan p e n m a n penetrasi cahaya sehingga akan mengurangi fotosintesis dari zooxanthelIae dan secara tidak langsung mempengaruhi perhmbuhan karang.
Sedimen di perairan terumbu
karang dapat mempengaruhi komunitas ekologi clan komposisi terumbu karang (Stafford-Smith 1993). Pada tingkat komunitas dan populasi, peningkatan sedimentasi dapat menghalangi rekrutmen populasi, menyebabkan perubahan kelimpahan relatif spesies karang, menurunkan tutupan karang bidup dan keanekaragaman spesies (Pastorok & Bilyard 1985 dalam Connel & Hawker 1992). Pada tingkat asosiasi antar biota terumbu, sedimentasi yang diikuti peningkatan nutrien di perairan akan menyebabkan invasi biota opurtunis seperti makro alga. Sedimentasi juga mempengaruhi peningkatan jumlah biota
macroborer seperti polychae~a,sponge dan bivalva yang mengakibatkan bioerosi pada karang batu (Macdonal & Terry 2003). Pada tingkat jaringan, pengaruh sedimentasi dapat mengurangi ketebalan jaringan polip, menurunkan laju
kalsifikasi dan kepadatan kerangka karang batu (Barnes & Lough 1999). Dalam jangka panjang sedimentasi dapat merubah struktur komunitas karang dari karang pembentuk utama temmbu menjadi koloni sekunder yang terpencar dan areanya menjadi tipe hardground (Torres & Morelock 2002). Pada kasus pembangunan konstruksi dan pengoperasian tambang emas di Pulau Misimma Papua Nugini telah meningkatkan sedimentasi di daerahfn'nging reef sehingga koloni karang Porites mengalami kematian. Sedangkan koloni Porites yang survive ditemukan ketebalan lapisan jaringan karang berkurang dengan semakin dekatnya lokasi tambang emas (Barnes & Lough 1999). Begitu juga yang tejadi pada h a i l buangan tambang Marcopper di Marriduque Filipina yang masuk ke perairan terumbu, ditemukan adanya kandungan konsentrasi logam berat Cu, Zn dan Fe pada karang Porites (David 2000). Sebaran karang di sepanjang pantai Kalimantan Selatan dibatasi oleh adanya sedimentasi tinggi yang dibawa oleh aliran sungai (Suharsono 1996). Terumbu karang di perairan ini tergolongfringing reef dan patch reeJ; ditemukan di pesisir timur, Pulau Laut dengan pulau-pulau sekitarnya dan gugusan Pulau Sembilan (Salm & Halim 1984; Tomascik et al. 1997). Terumbu karang di selatan Pulau Laut yang meliputi Pulau Kunyit, Pulau Birah-Birahan, Pulau Denawan dan Pulau Marabatuan, kondisinya bf2~iIriasidari buruk hingga sangat baik. Secara keseluruhan karang batu yang ditemukan 105 jenis yang tergolong dalam 19 famili yang didominasi Acroporidae dan Faviidae (Adrim 1999). Kondisi dan sebaran
karang di perairan Tanjung Pemancingan juga
dibatasi oleh sedimentasi karena lokasinya berdekatan dengan sumber sedimen. Sumber masukan seamen tersebut berasal dari sungai yang menerima run-ofldari pembukaan lahan tambak, perkebunan, penebangan hutan. Di sisi lain aktivitas crusher di terminal batu bara, stocbile dan bongkar muat melalui conveyor pelabuhan batu bara PT. Arutmin yang beroperasi sejak tahun 1994 berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan perairan. Dampak yang terjadi yaitu masuknya jatuhan serpihan, partikel, debu dan air buangan batu bara yang terbawa oleh arus ke kawasan perairan terumbu karang sehingga diduga turut meningkatkan kekeruhan dan sedimen di peraimn tersebut.
Menelaah pentingnya karang batu yang merupakan komponen penyusun utama bagi ekosistem terumbu karang, maka perlu adanya kajian tentang komunitas karang batu dan interaksinya dengan lingkungan fisik kimia perairan secara umum dan khususnya laju sedimentasi. Informasi ekologi mengenai komunitas karang batu diperairan dengan karakteristik sedimentasi sangat penting dalarn upaya menggali informasi tentang eksistensinya baik secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan kenyataan di atas perlu dilakukan penelitian mengenai analisis pengaruh laju sedimentasi terhadap komunitas karang batu (Scleractinia) di perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru.
Pendekatan Masalah Sedimentasi yang terjadi di sekitar perairan Tanjung Pemancingan diduga berasal dari dua sumber yakni sungai yang menerima run-off dari aktivitas yang disebabkan penebangan hutan, pembukaan lahan perkebunan, pertambakan dan aktivitas pelabuhan batubara PT. Arubnin. Aktivitas pelabuhan batu bara tersebut diduga telah meningkatkan potensi masuknya jatuhan serpihan, partikel, debu dan air buangan batu bara yang terbawa oleh arus ke kawasan perairan terumbu karang. Kekeruhan dan sedimentasi ini menyebabkan berkurangnya penetrasi cahaya dan penutupan oleh sedimen pada permukaan koloni karang. Akibat sedimentasi ini dapat menghambat laju pertumbuhan, menghalangi rekrutmen, mengurangi tutupan karang, kelimpahan koloni dan keragarnan jenis karang batu. Pada kondisi yang berat terjadi mortalitas karang akibat tertutup sediien, pembahan komposisi jenis dan bentuk pertumbuhan yang diikuti oleh invansi spesies opurtunis. Selain itu dapat merubah karang pembentuk utama terumbu menjadi koloni sekunder yang terpencar dan areanya menjadi tipe hardground. Skema alur pendekatan masalah dapat dilihat pada Gambar 1.
Sumber sedimen dari aktivitas ~elabuhanbatu bara (debu, partikel, serpihan. air
I
Sumber sedimen dari luar Sungai dan tambak
I
- - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - I I I I I I I I I I I 1 I 1 I I I I I
4
FaMor oseanografi pasang surut dan gelombang, angin
f Transport dan distribusi partikel
1
Kekeruhan dan sedimentasi
I I
I
I I I
I I I I
Penutupan oleh sedimen
I
I I I I I I
I
I Komunitas
I I Asosiasi I Struktur I I- - - - - - - - - - - ------------A
I I I
I
I
I I
Tutupan, keiimpahan koloni & genera Mortalitas Similaritas Distribusi & pola dispersi
Gambar 1
Skema alur pendekatan masalah analisis pengaruh laju sedimentasi terhadap komunitas karang batu (Scleractinia) di perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru
Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Mengkaji komunitas karang batu berdasarkan persentase tutupan, mortalitas,
kelimpahan koloni dan keragaman genera pada kawasan dalam pelabuhan NPLCT, kawasan tengah dan kawasan luar pelabuhan NPLCT di Perairan Tanjung Pemancingan. 2. Mengkaji laju sedimentasi dan karakteristik kondisi lingkungan 3. Menganalisis hubungan dan pengaruh laju sedimentasi terhadap komunitas
karang batu 4.
Menganalis distribusi komunitas karang batu berdasarkan perbedaan laju sedimentasi dan karakteristik kondisi lingkungan Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk lebih memahami keberadaan
komunitas karang batu pada perairan yang mengalami sedimentasi. Disamping itu diharapkan dapat memberikan informasi mengenai distribusi spasial komunitas karang batu di perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru, yang berguna menjadi data dasar dalam pengelolaan temmbu karang di kawasan tersebut. Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan untuk dianalisis dan dibuktikan adalah :
1. Laju sedimentasi dapat mempengaruhi persentase tutupan, mortalitas, kelimpahan koloni dan keragaman genera karang batu di perairan Tanjung Pemancingan. 2. Tingkat sedimentasi memiliki hubungan terbalik dengan persentase tutupan karang, kelimpahan koloni, keragaman genera dan hubungan yang searah dengan mortalitas karang batu 3. Terdapat perbedaan komunitas karang batu antar kawasan di perairan Tanjung
Pemancingan.