Macam – Macam Asuransi Menurut Bidang yang Ditangani ASURANSI JIWA Ada 4 alasan mempunyai Asuransi Jiwa : 1. Proteksi Keluarga, Yang di maksud dengan Proteksi Keluarga adalah, menjaga agar keluarga kita dapat tetap hidup nyaman dan terjamin walaupun kepala keluarga suatu ketika mendapat musibah sehingga tidak dapat kembali dan memberikan uang untuk biaya hidup istri atau anak-anaknya. Ikut asuransi bukan berarti kita harus meninggal, akan tetapi keluarga tercinta yang kita tinggalkan harus tetap hidup. 2. Tabungan Pendidikan, Yang di maksud Tabungan Pendidikan adalah, menyiapkan sejumlah dana agar di kemudian hari anak-anak kita bisa sekolah dan kuliah sesuai dengan minat dan keinginan nya. Dengan memperhitungkan rata-rata inflasi 10 persen/tahun, total biaya kuliah 17 tahun ke depan bisa mencapai 1 milyar Rupiah. Jangan sampai pada saat anak kita ingin kuliah di universitas favorit nya, kita hanya bisa diam atau menyuruh masuk universitas lain yang lebih murah, karena anak kita akan kecewa sekali, padahal sejak kecil dia sudah berusaha sekolah rajin sesuai dengan keinginan kita. 3. Proteksi Kesehatan, Yang di maksud dengan Proteksi Kesehatan adalah, melimpahkan resiko finansial kepada pihak asuransi apabila kita atau keluarga kita sakit atau bahkan terkena penyakit kritis. Kita mungkin hidup sederhana, tetapi jika sakit tentu saja kita ingin diobati oleh dokter berkualitas dan dirawat di ruangan tersendiri, sehingga nyaman dan setiap saat keluarga atau teman-teman kita dapat berkunjung tanpa terganggu oleh orang lain. 4. Tabungan Pensiun, Yang di maksud dengan tabungan pensiun adalah, pada saat kita pensiun nanti kita sudah mempunyai sejumlah dana untuk hari tua kita. Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
ASURANSI KECELAKAAN Program Asuransi Kecelakaan Diri adalah program asuransi yang memberikan jaminan atas terjadinya risiko kecelakaan yang mengakibatkan cedera (luka tubuh) atau meninggal yang disebabkan oleh suatu peristiwa yang datangnya secara tiba-tiba, tidak terduga sebelumnya, datang dari luar, tidak dikehendaki dan tidak ada unsur kesengajaan dari peristiwa tersebut. Yang Dianggap Sebagai Kecelakaan 1. Keracunan karena terhirup gas atau uap yang beracun , kecuali keracunan kerenadengan sengaja oleh tertanggung dipakai obat bius atau zat lain yang dapat disangka akibat-akibatnya yang buruk atau dipakainya obat-obatan dalam arti kata yang seluas-luasnya. 2. Penjangkitan dengan zat-zat yang mengandung hama penyakit sebagai akibat Terrtanggung dengan tidak sengaja tercemplung dalam air atau suatu zat yang cair atau padat. 3. Mati lemas atau terbenam. 4. Pengasingan ditempat sunyi karena bencana dari luar, misalnya kapal karam, pendaratan darurat dan keruntuhan hanya sejauh akibat tertanggung kelaparan, kehausan atau kehilangan tenaga. 5. Terjadinya sengal pinggang (lumbago) atau radang kandung urat (tendo vaginities erepitans) tetapi hanya mengenai akibat-akibatnya yang berikut : a. Tidak mampu bekerja dalam batas waktu ke 20 hari pertama yang dapat dihitung dari hari yang berikut dimana hai keadaan itu bermulai , tetapi yang baru mulai berjalan pada hari yang berikut hari perawatan dokter atau tabib berijasah dimulai. b. Ongkos-ongkos perawatan dokter selama waktu ke 20 hari pertama , terhitung dari hari perawatan oleh dokter atau tabib berijasah bermulai, yaitu mengenai cacat sementara sampai setinggi-tingginya 18 x jumlah uang yang ditanggung untuk ketidakmampuan bekerja sementara dan mengenai biaya perawatan dokter sampai setinggi-tingginya sepersepuluh dari jumlah uang yang ditanggung untuk perawatan dokter.
Yang Termasuk Akibat Kecelakaan 1. Masuknya hama penyakit lepas dari kecelakaan sendiri, baik seketika itu juga maupun kemudian, dalam luka yang terjadi karena kecelakaan dan sifatnya serta tempatnya dapat ditentukan oleh dokter. 2. Komplikasi atau bertambahnya penyakit yang disebabkan kecelakaan karena perawatan yang diberikan atau diperintahkan oleh dokter atau tabib yang berijasah.
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Yang Termasuk Akibat Kecelakaan 1. Akibat-akibat atau masuknya "allergenen" atau hama penyakit dalam arti kata seluas-luasnya seperti "hoorikoosts", typhus, paratyphus, dysentrie dan botulisme. 2. Pengobatan dengan obat untuk dipakai diluar atau didalam, dengan atri kata seluas-luasnya, yang dilakukan atas badan tertanggung atau yang dilakukan oleh orang itu atau badannya sendiri, tidak terkecuali pengobatan untuk mempercantik diri (kosmetik) yang umumnya dijalankan dengan tidak meminta nasehat dokter atau ahli kecantikan yang berijasah
RISIKO YANG DIJAMIN I. Risiko Meninggal Dunia (Risiko "A") Dalam hal terjadi kecelakaan yang membawa akibat meninggal dunia dengan batas waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sejak terjadinya kecelakaan. II. Risiko Cacat Tetap (Risiko "B") Dalam hal terjadi kecelakaan yang membawa akibat suatu keadaan cacat tetap/terus menerus selama hidup dan sudah tidak mungkin diadakan lagi penyembuhannya, termasuk dalam hal ini ialah keadaan cacat badani sehingga bagian dari badan yang cacat tersebut tidak dapat berfungsi lagi sama sekali. III. Risiko Cacat Sementara (Risiko "C") Tidak berfungsi sebagian atau sementara / tidak mampu bekerja. Hanya diberikan untuk karyawan harian, artinya tidak diberikan kepada karyawan yang memiliki penghasilan bulanan. IV. Risiko Biaya Pengobatan/Perawatan Dokter/Rumah Sakit (Risiko "D") Maskapai akan membayar segala perongkosan atas pengobatan / perawatan dokter/rumah sakit yang diakibatkan oleh suatu kecelakaan. Pembayaran dilakukan berdasarkan buktibukti pembayaran yang asli dengan jumlah maksimum tidak akan melebihi jumlah pertanggungan yang tercantum dalam polis.
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
ASURANSI SOSIAL Asuransi Sosial,atau secara umum disebut SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) Adalah program asuransi yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan suatu Undang-Undang,dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat
Asuransi Sosial Secara Umum : • Asuransi Sosial ditawarkan melalui beberapa bentuk oleh pemerintah dan bersifat wajib (compulsory basis). • Asuransi Sosial didesain untuk memberikan manfaat kepada seseorang yang pendapatannya terputus karena kondisi sosial dan ekonomi atau karena ketidakmampuan mengendalikan solusi secara individu
Lingkup Asuransi Sosial • Jaminan Pertanggungan Kecelakaan • Jaminan Pertanggungan Hari Tua & Pensiun • Jaminan Pelayanan Kesehatan • Jaminan Pertanggungan Kematian • Jaminan Pertanggungan Pengangguran
Jenis Asuransi Sosial Di Indonesia : • • • • •
Asuransi Sosial Tenaga Kerja Untuk Pegawai Negeri • Dikelola Oleh PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Untuk Pegawai Perusahaan Swasta • Dikelola oleh PT Jaminan Asuransi Sosial Tenaga Kerja Untuk Anggota ABRI / TNI • Dikelola oleh Perum Asuransi Sosial ABRI Asuransi Kesehatan Dikelola oleh PT Asuransi Kesehatan (dulu PHB) Asuransi Kecelakaan Dikelola oleh PT Asuransi Jasa Raharja
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
JAMSOSTEK Dalam jamsostek, terdapat beberapa program, dimana risiko-risiko yang ada, ditangani masingmasing program, program tersebut diantaranya : 1)
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Program JPK)
Program JPK memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap risiko mengidap gangguan kesehatan atau penyakit yang berakibat terganggunya kemampuan produktifitas kerja. Manfaat JPK berupa pelayanan kesehatan untuk tindak pengobatan yang bersifat promotif serta kuratif. Tindak pengobatan yang dijamin mencakup rawat jalan, rawat inap, persalinan serta imunisasi/vaksinasi. Bentuk program JPK dilaksanakan dalam 3 model, yaitu program Jamsostek yang diselenggarakan oleh PT.Jamsostek, program Asuransi Kesehatan yang diselenggarakan oleh lembaga Asuransi yang ditunjuk oleh pemberi kerja, serta program JPK Mandiri yang diselenggarakan langsung oleh pemberi kerja secara swakelola.
2)
Jaminan Kecelakaan Kerja (Program JKK)
Program JKK memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap risiko mengalami kecelakaan kerja serta mengidap berbagai penyakit yang timbul akibat hubungan kerja. Manfaat JKK berupa pelayanan kesehatan menyeluruh serta rehabilitasi medis sehubungan kecelakaan yang di derita tenaga kerja. Disamping pelayanan jasa medik, tenaga kerja mendapatkan santuan tidak mampu bekerja selama menjalani masa perawatan dan pemulihan. Pembiayaan program JKK melalui pembayaran iuran kepada pihak penyelenggara yang ditanggung oleh pemberi kerja
3)
Jaminan Kematian (Program JK)
Program JK memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap risiko meninggal dunia akibat sakit atau kecelakaan kerja. Manfaat JK berupa pemberian satunan sekaligus kepada keluarga atau ahli waris pada saat tenaga kerja meninggal dunia. Pemberian santunan kematian bertujuan membantu meringankan beban finansial pihak keluarga atau ahli waris yang ditinggalkan. Pembiayaan program JK melalui pembayaran iuran kepada pihak penyelenggara yang ditanggung oleh pemberi kerja
4)
Jaminan Hari Tua (Program JHT)
Program JHT memberikan perlindungan bagi tenaga kerja pada saat memasuki masa purna bhakti. Manfaat JHT berupa pemberian bekal dana tunai dalam bentuk pembayaran sekaligus kepada tenaga kerja atau keluarga dan ahli waris. Pembiayaan program JHT melalui pembayaran iuran kepada pihak penyelenggara yang ditanggung bersama oleh tenaga kerja dan pemberi kerja.
5)
Jaminan Pensiun (Program Pensiun)
Program Pensiun memberikan jaminan kesinambungan pembayaran penghasilan bagi tenaga kerja pada saat memasuki usia pensiun. Manfaat program pensiun berupa pembayaran uang pensiun berkala kepada tenaga kerja atau keluarga dan ahli waris pada saat tenaga kerja memasuki masa usia pensiun. Pembiayaan program pensiun melalui pembayaran iuran kepada pihak penyelenggara yang ditanggung Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
bersama oleh tenaga kerja dan pemberi kerja. Penyelenggara program pensiun dapat dilakukan melalui 2 instansi, yaitu Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang terdaftar di Departemen Keuangan dan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang merupakan lembaga pengelola dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja. Jenis program pensiun terdiri dari Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP).
6)
Asuransi Kecelakaan Diluar Hubungan Kerja (Asuransi AKDHK)
Asuransi AKDHK adalah jaminan yang memberi perlindung bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja pada waktu diluar hubungan kerja. Program ini sebagai pelengkap dari program JKK yang diselenggarakan PT.Jamsostek yang menjamin tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada waktu hubungan kerja. Asuransi AKDHK ditetapkan berdasarkan Perda No.7 Tahun 1989 serta SK Gubernur DKI No.2 Tahun 1990 dan sebagai penyelenggara ditunjuk PT. Asuransi Bumi Putera Muda (BUMIDA). Guna memenuhi ketentuan normatif dibidang ketenagakerjaan, maka pemberi kerja wajib menyertakan tenaga kerja dalam asuransi AKDHK.
ASURANSI KESEHATAN Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaanperusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient treatment). Produk asuransi kesehatan diselenggarakan baik oleh perusahaan asuransi sosial, perusahaan asuransi jiwa, maupun juga perusahaan asuransi umum. JENIS ASURANSI KESEHATAN Ada dua jenis Asuransi Kesehatan : 1. Hospital Cash Plan 2. Hospital Benefit Selain dari penggunaan kata-katanya tetapi lebih penting lagi artinya, untuk yang pertama : tidak memerlukan kwitansi asli, dapat berupa fotocopy yang dilegalisir rumah sakit biasanya yang diganti hanya biaya kamar per hari, baik untuk kamar biasa atau ICU. Terdapat juga penggantian untuk operasi yang jumlahnya sudah ditentukan. biaya penggantian tidak tergantung dari kwitansi tetapi dari per hari rawat inap atau per kejadian operasi sesuai polis yang diambil sistem penggantian berupa reimburse, jadi nasabah membayar dulu baru kemudian klaim ke perusahaan asuransi premi yang relatif lebih murah karena nilai penggantian juga kecil Yang Kedua : Diperlukan kwitansi asli. Jika anda memiliki 2 asuransi kesehatan yang memerlukan kwitansi asli, prosedurnya adalah : tentukan dulu klaim anda pertama kali ditujukan ke perusahaan asuransi yang mana, jika kemudian nilai klaim belum mencukupi untuk membayar rumah sakit maka anda bisa minta kwitansi asli sisa pembayaran untuk Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
diklaim ke perusahaan asuransi yang kedua. Demikian juga jika anda mempunyai 3 atau lebih asuransi kesehatan biaya yang diganti meliputi kamar, dokter umum, dokter spesialis, obat-obatan, biaya operasi (jika ada), semua dibayarkan sesuai kwitansi dengan maksimum sesuai plafon yang kita ambil di polis sistem klaim biasanya langsung di rumah sakit, tidak perlu reimburse. Misalnya, tagihan rumah sakit anda Rp 10jt sementara plafon dari asuransi total hanya Rp 8jt, maka anda langsung membayar sisanya Rp 2jt di rumah sakit tersebut. Hal ini bisa terjadi hanya di rumah sakit rekanan dari perusahaan asuransi yang anda ambil. Premi lebih tinggi. Di luar itu ada juga, asuransi yang memberikan uang premi kita 100% kembali bila tidak ada klaim sakit, itu bisa dikategorikan hospital cash plan. MANFAAT ASURANSI KESEHATAN
Santunan perawatan rumah sakit karena penyakit atau kecelakaan. Santunan pembedahan karena penyakit atau kecelakaan. Pelayanan Konsultasi Opini Medis Kedua. Tidak memerlukan pemeriksaan kesehatan saat pendaftaran.
ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG
Adalah sebuah pertanggungan dimana pihak penanggung adalah PT JASA RAHARJA dan pihak tertanggung adalah PENUMPANG atas KECELAKAAN PENUMPANG dan JALAN RAYA, pihaktertanggung membayarkan PREMI kepada penanggung sebagai kontra prestasi.
PT. Jasa Raharja (Persero) adalah Badan Uasaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perasuransian, pembinaanya dibawah Departemen Keuangan Tugas dan tanggungjawabnya adalah melakukan pemupukan dana melalui iuran dan sumbangan wajib untuk selanjutnya disalurkan kembali melaui santunan jasa raharja kepada korban atau ahli waris korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Premi asuransi penumpang melalui pengusaha angkutan yang disatukan dengan karcis penumpang
Berakhirnya pertanggungan jika tidak diajukan tagihan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah terjadinya kecelakaan
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Asuransi Kebakaran Risiko-risiko yang dijamin di dalam polis Asuransi Kebakaran terdiri dari 2 (dua) bagian besar yaitu : A. Jaminan Standar Asuransi Kebakaran. B. Jaminan Tambahan atau Perluasan A. Jaminan Standard Kebakaran : Kebakaran yang ditimbulkan oleh api sendiri, akibat kurang hati-hati, kesalahan pelayan sendiri, tetangga, perampok, ataupun sebab lainnya. Petir : Kerusakan dan/atau kerugian terhadap harta benda yang dipertanggungjawabkan akibat tersambar petir. Peledakan : Segala macam ledakan terkecuali ledakan yang ditimbulkan atau disebabkan oleh tenaga nuklir Kejatuhan Pesawat Terbang : Kerusakan dan/atau kerugian atas harta benda yang dipertanggungkan akibat Kejatuhan Pesawat Terbang atu Benda-benda yang jatuh dari Pesawat Terbang. Asap : Asap yang berasal dari kebakaran harta benda dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan. B. Jaminan Tambahan atau Perluasan Dengan tambahan Premi, maka jaminan Standard Asuransi Kebakaran Indonesia dapat diperluas dengan jaminan tambahan yang diinginkan. Jaminan Terhadap Kerusakan Akibat : Kerusuhan dan Pemogokan, Kerusakan akibat Perbuatan Jahat, Tertabrak Kendaraan. Angin Topan, Badai, Banjir dan Kerusakan Akibat Air. Tanah Longsor Biaya-biaya Pembersihan Puing Objek Pertanggungan : Objek Pertanggungan untuk jenis Asuransi Kebakaran ini adalah segala jenis Bangunan dengan segala macam kegunaan (okupasi), dan atau isinya (di luar harga tanah). Tertanggung : Yang dapat menjadi tertanggung dalam polis Asuransi Kebakaran adalah: Setiap orang pemilik Bangunan dan atau isinya. Bank atau Lembaga Keuangan lainnya yang memberikan dana untuk pembelian dan bangunan dimaksud dijadikan agunannya. Prosedur Klaim : Memberikan laporan melalui telepon 1x 24 jam, disusulkan dengan laporan tertulis serta melengkapi dokumen pendukung Surat pengajuan klaim Estimasi klaim yang diajukan Bila diperlukan Perusahaan Asuransi akan menunjuk "Lost Adjusters" untuk melakukan penelitian dan perhitungan kerugian. Faktor-faktor yang menentukan tarif premi Kelas konstruksi bangunan Penggunaan bangunan Lokasi objek pertanggungan Peluangterjadinya musibah Catatan kerugian yang pernah terjadi Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Lokasi Obyek Pertanggungan Berdampingan (adjacent) atap masing-masing dipisahkan oleh jarak (tidak saling bersatu). Berbatasan (adjoining) di bawah satu atap dengan dinding tunggal atau ganda Satu Kompleks (Compound) Untuk risiko yang menempati lebih dari satu bangunan dalam satu kompleks dan dikelola oleh satu pengelola Konsekwensi Premi Aplikasipremiuntuk bangunan yang berdampinganatau berbatasan biasanya akanmenggunakan risiko dengan premi tertinggi. Misalnya: jika sebuah rumah tinggal akan diasuransikan, tetapi sebelahnya adalah restoranmaka rate yang akandikenakanke rumah tinggaltersebut adalah rate untuk restoran. Jenis Polis Asuransi Kebakaran Berdasarkan obyek Pertanggungan o Polis Kebakaran Industri o Polis KebakaranNon Industri Berdasarkan Penilaian Harga Pertanggungan o Polis Penilaian o Polis Tanpa Penilaian o Polis Pemulihan Nilai Jenis lainnya o Polis Deklarasi o Polis Mengambang
ASURANSI KREDIT Asuransi kredit adalah proteksi yang diberikan oleh Asuransi kepada BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan atas risiko kegagalan Debitur di dalam melunasi fasilitas kredit atau pinjaman tunai (cash loan) seperti kredit modal kerja, kredit perdagangan dan lain-lain yang diberikan oleh BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan. Pada asuransi kredit yang menjadi tertanggung adalah BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan yang mengajukan permintaan asuransi kredit bukan debitur yang meminjam dana dari BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan tersebut. Dengan demikian asuransi kredit adalah merupakan bi-party agreement dimana hanya ada dua pihak yang terlibat yaitu perusahaan asuransi sebagai penanggung dan bank umum atau lembaga pembiayaan sebagai tertanggung. Objek pertanggungan pada asuransi kredit adalah resiko timbulnya kerugian yang dialami oleh BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan karena adanya kredit macet dari debitur. Asuransi yang dapat melakukan penjaminan adalah asuransi yang mempunyai izin untuk melakukan penjaminan asuransi kredit dari Departemen Keuangan.
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Kriteria kredit yang dapat dijamin pada asuransi kredit adalah kredit yang diberikan : 1. Berdasarkan norma-norma perkreditan yang sehat, wajar dan berlaku umum 2. Sesuai dengan Manual Pemberian Kredit yang sesuai SE Bank Indonesia 3. Ke debitur yang memiliki izin usaha yang ditentukan oleh pihak yang berwenang dan tidak bertentangan dengan hukum. 4. Ke debitur yang tidak sedang dalam proses kepailitan atau telah dinyatakan pailit atau bubar demi hukum 5. Ke debitur yang tidak memiliki tunggakan kredit yang digolongkan kualitas kredit diragukan. Dalam hal kredit massal (berkelompok), kriteria kredit yang dapat dijamin adalah kredit yang : 1. Mempunyai sektor ekonomi sama 2. Ditinjau dari aspek manajemen, pemasaran, pembelanjaan dan aspek teknis, usaha tersebut memerlukan pengelolaan yang terkait satu dengan lainnya. BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan yang mengajukan asuransi kredit harus menyerahkan dokumen-dokumen berikut ke calon penanggung: 1. Perjanjian Kerja Sama atau Surat Kesepakatan Bersama antara Perusahaan Asuransi sebagai penanggung dan BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan sebagai tertanggung. 2. Manual Pemberian Kredit yang diterbitkan oleh BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan tersebut 3. Akte perusahaan debitur, company profile debitur, laporan keuangan debitur 3 tahun terakhir 4. Copy/tembusan permohonan kredit dari debitur ke bank umum/lembaga pembiayaan, memorandum persetujuan kredit dari bank umum/lembaga pembiayaan ke debitur Resiko yang dapat dijamin pada asuransi kredit adalah resiko yang timbul karena: 1. Debitur tidak melunasi kredit pada saat kredit yang bersangkutan jatuh tempo dengan ketentuan usaha debitur sudah tidak ada / tidak berjalan lagi. 2. Debitur dinyatakan dalam keadaan insolvent dan untuk itu harus memenuhi salah satu dari hal-hal berikut : o Debitur dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri yang berwenang o Debitur dikenakan likuidasi berdasarkan keputusan Pengadilan yang berwenang dan untuk itu telah di tunjuk likuidatur. o Debitur, sepanjang bukan Badan Hukum ditempatkan dibawah pengampunan. 3. Debitur melarikan diri/menghilang/tidak lagi diketahui alamatnya 4. Terjadinya penarikan kembali kredit sebelum jangka waktu kredit berakhir yaitu khusus untuk kredit dengan jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, dengan syarat bahwa penarikan kembali kredit tersebut memenuhi salah satu ketentuan berikut: o Dimaksudkan untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kerugian yang lebih besar apabila kredit tersebut dilanjutkan o Disebabkan karena adanya ketidaksesuaian atau penyimpangan yang dilakukan debitur atas ketentuan-ketentuan dalam perjanjian kredit. 5. Resiko lain-lain yang disepakati antara tertanggung dan penanggung yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama atau Surat Kesepakatan Bersama
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Resiko yang tidak dijamin pada asuransi kredit adalah resiko yang timbul karena : 1. Reaksi nuklir, sentuhan radio aktif, radiasi dan reaksi inti atom yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi dan mengakibatkan kegagalan usaha Debitur Bank tanpa memandang bagaimana dan dimana terjadinya 2. Kerugian yang diderita Debitur yang disebabkan oleh resiko-resiko yang wajib ditutup pertanggungannya dalam Asuransi Kerugian dengan nilai penuh (fully insured) atau minimal sama dengan pokok kreditnya. 3. Terjadinya salah satu risiko politik yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi dan mengakibatkan kegagalan usaha Debitur untuk melunasi Kreditnya 4. Tindakan hukum yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap Debitur dan atau usaha Debitur yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi dan mengakibatkan Debitur Bank tidak dapat/mampu melunasi kreditnya. 5. Bencana alam (Act of God) 6. Akibat kesalahan/kelalaian yang dilakukan oleh Bank/Lembaga Pembiayaan Keuangan Plafond untuk asuransi kredit sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Kredit Usaha Mikro ( maks. s/d Rp. 50 Juta) Kredit Usaha Kecil ( > Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta) Kredit Usaha Menengah ( > Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 Miliar) Kredit Massal (berkelompok) jumlah debitur/plafond harus memenuhi kriteria sbb : Untuk sektor Pertanian dalam arti luas adalah kredit yang diberikan kepada lebih dari 100 debitur atau plafond kredit keseluruhan lebih dari Rp. 500 Juta 6. Untuk bidang non pertanian adalah kredit yang diberikan kepada lebih dari 50 debitur atau plafond kredit keseluruhan lebih dari Rp. 1 M
Hak klaim dari tertanggung muncul : 1. Setelah 3 (tiga) bulan terhitung dari tanggal jatuh tempo Kredit 2. Debitur telah dilaporkan menunggak pada periode Laporan Debitur Menunggak, minimal 3 (tiga) bulan sebelum timbulnya hak klaim 3. Khusus untuk pengajuan klaim sebelum jatuh tempo, klaim mulai timbul pada saat setelah kredit dikategorikan “Macet” sebagaimana ketentuan SE Bank Indonesia 4. Dalam hal pelaksanaan hak subrogasi, setelah penanggung membayar klaim ke tertanggung, penanggung akan bekerja sama dengan tertanggung untuk menyelesaikan penjualan asset-aset milik debitur yang menjadi jaminan kredit. Penanggung memperoleh hasil penjualan jaminan sebesar nilai klaim yang dibayarkannya ke tertanggung.
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Asuransi Rekayasa Asuransi rekayasa atau Engineering Insurance merupakan perlindungan terhadap risiko yang mungkin terjadi sewaktu melakukan pembangunan atau pemasangan mesin - mesin yang melibatkan penerapan rekayasa teknologi. Seperti : pembangunan gedung bertingkat, jembatan, jalan, pemasangan peralatan dan sebagainya. Asuransi rekayasa (Engineering Insurance) terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Asuransi Engineering Proyek dan Asuransi Engineering Non Proyek. Ada dua macampertanggungan (polis) untuk Engineering Proyek, yaitu:
Asuransi Kontruksi (Contractor’s All Risk / CAR)
Asuransi CAR memberikan jaminan atas kerusakan atau kerugian objek yang dipertanggungkan pada saat pelaksanaan pembangunan konstruksi dan selama masa pemeliharaan. Selain itu, jaminan juga diberikan atas tanggungjawab hokum terhadap pihak ketiga selama aktifitas pembangunan konstruksi tersebut. Contoh: pembangunanjalan, jembatan, gedung, dll.
Asuransi Peralatan Mesin (Erection All Risk / EAR)
Asuransi
EAR
memberikan
jaminan
ataskerusakan
ataukerugian
objek
yang
dipertanggungkan pada saat pemasangan konstruksi dan selama masa pemeliharaan. Selain itu, jaminan juga diberikan atas tanggungjawab hokum terhadap pihak ketiga selama aktifitas pemasangan konstruksi tersebut. Contoh: pemasangan mesinpabrik, pemasangan antena, dll.
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Ada beberapa Jenis pertanggungan untuk Engineering Non Proyek, yaitu:
AsuransiPeralatanElektronika (Electronic Equipment Insurance / E.E.I)
Asuransi EEI memberikan jaminan atas kerusakan atau kerugian atas peralatan elektronik akibat bahaya yang datangnya dariluar, misalnya short circuit, kebakaran, dll. Contoh: asuransi peralatan studio televisi, CCTV, peralatan telekomunikasi, dll
Asuransi Kerusakan Mesin (Machinery Breakdown Insurance / M.B)
Asuransi MB memberikan jaminan atas kerusakan atau kerugian atas mesin - mesin yang rusak atau berhenti beroperasi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin itu sendiri dan bukan berasal dari bahaya yang datangnya dari luar. Contoh: asuransi mesin – mesin pabrik, refrigerator, dll.
Loss of Profit following Machinery Breakdown (M.L.O.P) Insurance
Asuransi MLOP memberikan jaminan atas kehilangan keuntungan kotor (Gross Profit) yang timbul dari rusaknya mesin - mesin, refrigerator dan mesin - mesin lain yang dijamin dibawah polis asuransi Machinery Breakdown.
Boiler & Pressure Vessel Insurance
Asuransi ini menjamin kerugian akibat meledaknya boiler (keteluap) atau pressure vessel (bejana tekan). Jaminan yang diberikan antara lain kerusakan pada objek yang dipertanggungkan, kerusakan pada harta benda milik Tertanggung, dan tanggungjawab hokum kepada pihak ketiga baik berupa cidera badan atau kerusakan property.
Deterioration of Stock (D.O.S) Insurance
Asuransi D.O.S memberikan jaminan kerugian atas pembusukan barang - barang di dalam ruangan pendingin akibat kerusakan mesin pendingin. Untuk bisa mendapatkan jaminan klaim asuransi ini, maka mesin pendingin tersebut harus diasuransikan di bawah polis Machinery Breakdown. Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Civil Engineering Completed Risk (C.E.C.R) Insurance
Asuransi ini memberikan jaminan untuk pekerjaan sipil yang selesai dibangun seperti jembatan, bendungan, pelabuhan, dan bangunan sipil lainnya. Jaminan yang diberikan polis ini antara lain kerusakan akibat kebakaran, gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai, dll.
AsuransiPeralatanBerat (Contractor's Plant and Machinery / CPM)
Asuransi CPM ini memberikan jaminan atas kerusakan atau kerugian pada alat – alat berat yang digunakan yang disebabkan oleh bahaya tabrakan, terguling, pencurian, bencana alam, dll. Contoh: asuransi untuk traktor, excavator, buldozer, dll.
Asuransi Perusahaan Pertanggungan yang meliputi: a. Asuransi pengiriman uang b. Asuransi penyimpanan uang c. Asuransi penggelapan uang d. Asuransi pencurian uang e. Asuransi proses perusahaan
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Asuransi Tanggung Gugat Asuransi Tanggung Gugat adalah produk asuransi yang memberikan jaminan perlindungan kepada Tertanggung, terhadap risiko yang timbul karena adanya tuntutan dari pihak lain (Pihak Ketiga) sehubungan dengan aktifitas personal/perusahaan milik Tertanggung. Produk Asuransi Tanggung Gugat tidak terlepas dari Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga (TJH). Kewajiban untuk bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh pihak lain. Dasar Hukum adalah pasal 1365 KUHPt (tiap perubuatan melanggar hukum yang menimbulkan kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.) Asuransi Tanggung Gugat terdiri atas beragam produk, antara lain: 1. General Liability: o Public Liability o Product Liability o Comprehensive General Liability 2. Professional Liability: o Medical Malpractice o Professional Indemnity o Directors’ and Officers’ Liability 3. Employer’s Liability dan Workmen’s Compensation
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Asuransi Transportasi Yaitu asuransi berkaitan dengan barang-barang transit atau yang ditangani perusahaan pengangkutan. Biasanya tidak hanya barang-barang yang diangkut saja yang diasuransikan tapi juga alat pengangkutannya. Ada berapa macam jenis asuransi transportasi? Asuransi transportasi dapat dibagi kedalam tiga klasifikasi pokok, yaitu: 1. Ocean Marine Insurance Asuransi berkenaan dengan risiko karena transportasi melalui laut. Asuransi jenis ini adalah usaha asuransi yang muncul pertama kali. Unsur-unsur yang ada dalam Ocean Marine Insurance antara lain: Cakupan : a. Risiko terhadap kerugian total (total loss) atas alat pengangkutan di laut (vessel). b. Risiko terhadap sebagian kerugian (partial loss) yang ditimbulkan oleh bahaya di laut atas barang-barang yang diasuransikan yang berada diatas kapal, meski akhirnya kapal bisa sampai di pelabuhan tujuan. c. Risiko kerugian terhadap barang-barang, mulai barang berada di dermaga pelabuhan pengiriman sampai dengan dermaga pelabuhan. d. Risiko terhadap barang-barang yang akan dikirim mulai dari gudang pengirim sampai gudang penerima. Bentuk-bentuk Peril Ocean Marine Insurance : 1. Kebakaran yang terjadi pada pengangkutan melaui laut 2. Kecelakaan di laut, yang terjadi berkaitan dengan pengangkutan melalui laut 3. Kecelakaan-kecelakaan lain, yang diinginkan tertanggung, berkaitan kegiatan pengangkutan melalui laut Prasyarat atau implied warranties ocean marine insurance : 1. Seaworthiness, yaitu kapal yang diasuransikan memenuhi persyaratan untuk melakukan pelayaran 2. Deviation, yaitu kapal yang diasuransikan tidak beralih dari kondisi pelayaran yang biasa ditempuh. 3. Legality, yaitu semua kegiatan yang diasuransikan sah menurut hukum 2. Inland Marine Insurance Asuransi kendaraan pengangkut di darat, beserta muatannya, terhadap berbagai macam bahaya yang dapat menimbulkan kerugian pada kendaraan pengangkut ataupun muatannya. Bahaya dalam pengangkutan darat yang sering dicover oleh asuransi, yaitu : 1. Angin topan, angin ribut, gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir 2. Tabrakan atau senggolan dengan sesama kendaraan pengangkut, menabrak benda keras, tergelincir (keluar dari jalan/rel), jatuh ke sungai atau jurang 3. Penahanan atau penyitaan oleh yang berwajib atau penahanan oleh penduduk 4. Peperangan, sabotase, pembajakan dan perampasan 5. Kerusuhan, kekacauan, pemogokan, demonstrasi, kebakaran, pencurian, kehilangan, dsb Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
Jenis cakupan asuransi pengangkutan darat yaitu : 1. Asuransi atas keselamatan penumpang Yaitu asuransi keselamatan penumpang kendaraan yang ditutup oleh pengangkut kepada perusahaan asuransi ( PT. Jasa Raharja). Premi ditentukan sepihak oleh penanggung dan pembayaran ditambahkan pada harga karcis penumpang. Bila penumpang atau seseorang yang terkena musibah angkutan darat meninggal, luka-luka atau cacat permanen, maka penanggung memberi jaminan: a. Biaya perawatan dan pengobatan bagi yang luka hingga sembuh b. Santunan kepada ahli waris bagi yang meninggal dunia c. Biaya perawatan, pengobatan dan uang bagi cacat permanen 2. Asuransi pengangkutan barang Yaitu asuransi untuk barang yang diangkut melalui angkutan dengan menggunakan polis perjalanan yang antara lain memuat : a. Nama dan alamat tertanggung dan pialang (bila ditutup pialang) b. Bahaya atau risiko yang ditanggung dan kondisi pertanggungan c. Saat dimulai dan berakhirnya pertanggungan d. Data-data mengenai barang yang ditanggung, sepanjang yang diketahui tertanggung e. Perjanjian yang telah diadakan oleh tertanggung dengan pihak ketiga (bila ada) mengenai barang yang ditanggungkan 3. Asuransi kendaraan pengangkut darat Dapat berupa polis perjalanan darat, yang hanya berlaku untuk satu kali perjalanan, mulai tempat pemberangkatan hingga tujuan atau polis waktu, yaitu berlaku untuk jangka waktu tertentu.
Aviation Insurance Asuransi yang objek pertanggungannya pesawat udara dan muatannya terhadap kemungkinan bahaya yang menimpa, baik di bandar udara atau dalam penerbangan. Terdiri dari : a. Asuransi Muatan Udara, berlaku bila : - Penumpang mempunyai karcis sah dan penjaminnya PT. Jasa Raharja - Kerugian bagasi penumpang, kecuali dibawa sendiri b. Asuransi Pesawat Udara, jaminannya meliputi : - tanggung jawab pada pihak ketiga, misal tertabrak, kejatuhan barang dari pesawat - tanggung jawab terhadap keselamatan penumpang - kehilangan/kerusakan pesawat udara - kerugian bagasi penumpang dikecualikan: - keausan, karatan dan yang sejenisnya karena pembawaan intern - tanggung jawab hukum bagi orang yang bekerja bagi tertanggung, seperti pilot dan anak pesawat - kerusakan karena penggunaan landasan terpaksa Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro
c.Asuransi Peluncuran Satelit Antariksa, menanggung kerugian akibat pelucuran antariksa, ada tiga macam : - Asuransi persiapan peluncuran - Asuransi Peluncuran Satelit - Tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga 3. Asuransi Pengangkutan Terpadu Memadukan asuransi pengangkutan barang melalui laut, darat dan udara dengan satu polis. Dengan sistem ini yang dijamin tidak perlu dibuat polis lebih dari sati meski alat angkutnya lebih dari satu. Risiko yang ditanggung : 1. Risiko I : semua risiko yang menimbulkan kerugian pada barang, kecuali yang tidak ditanggung 2. Risiko II : Kerugian atas barang barang yang ditanggung yang timbul dari risiko-risiko alat pengangkutan 3. Risiko III : kerugian keseluruhan atas barang yang ditanggung Risiko yang dikecualikan : a. Kesalahan.kelalaian tertanggung b. Sifat pembawaan barang c. Keterlambatan pengiriman dan penyerahan barang d. Keadaan keuangan buruk yang mengakibatkan terganggunya jadwal e. Kena senjata perang dan perang
------------o0o------------
Materi Manajemen Risiko – Bayu Bagas Hapsoro