E-ISSN:2540-9717 ISSN:2302-8149
Jurnal SISTEMASI, Volume 6, Nomor 1, Januari 2017 : 1 β 7
PENERAPAN METODE CASE BASED REASONING UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKITHEPATITIS (STUDI KASUS KLINIK GEMILANG FARMA TEMBILAHAN)
M. Thahir, Samsudin Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitasi Islam Indragiri (UNISI) Jl. Propinsi, Parit 1 Tembilahan Hulu, Tembilahan, Riau, Indonesia Email :
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi komputer saat ini telah membawa dampak positif bagi perkembangan bangsa-bangsa diseluruh dunia termasuk indonesia. Teknologi komputer juga mengalami kemajuan yang sangat signifikan dari waktu-kewaktu termasuk dalam bidang kesehatan. Sistem pakar ialah suatu sistem teknologi komputer yang diciptakan agar mampu menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan serta mampu menyelesaikan suatu masalah. Kemudahan dalam hal kesehatan sangat diharapkan masyarakat. Pemanfaatan teknologi sistem pakar dianosa penyakit hepatitis dapat membantu pasien dan dokter. Hanya dengan memasukkan gejala penyakit yang dideritan maka pasien dapat segera tahu jenis penyakit hepatitis yang diderita serta cara penanganannya tampa harus melakukan pemeriksaan terhadap dokter spesialis. Sistem ini mampu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan seorang pasien serta waktu untuk ke dokter spesialis penyakit hepatitis.Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan PHP dan MySQL sehingga dapat diakses melalui internet.
Kata kunci : Sistem pakar, diagnosa, hepatitis, Case based reasoning, PHP dan MySQL. 1
PENDAHULUAN Gejala penyakit merupakan indikasi dari suatu penyakit yang diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tapi pada kenyataannya banyak sekali orang yang lupa bahkan meremehkan gejala penyakit yang dideritanya. maka dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, suatu penyakit akan terdeteksi dengan cepat dan mudah melalui gejala-gejala tersebut. Tidak hanya itu, dalam hal proses mendiagnosa dikenal juga dengan adanya uji tes darah dilaboratorium untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh pasien secara pasti dan akurat. Saat ini, kesehatan organ hati sangat penting maknanya bagi tubuh manusia. Hati merupakan suatu organ yang memiliki tugas utama sebagai penetral racun ditubuh serta menjadikan racun-racun yang selama ini masuk melalui tubuh kita dari makanan maupun lingkungan disekitar kita mampu dinetralisir oleh hati. Manusia tidak akan mampu hidup tanpa organ hati tersebut. Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit Hepatitis yang terdiri atas berbagai macam jenis/tipe. Jadi kebutuhan informasi yang cepat dan tepat dari seorang pakar kesehatan atau dokter spesialis penyakit dalam sangat dibutuhkan. Permasalahan yang timbul adalah : (1)Terbatasnya waktu, tenaga dan jumlah dokter spesialis penyakit hepatitis sehingga sering mengalami keterlambatan penanganan pasien. (2)Belum adanya sistem yang menerapkan metode case based reasoning yaitu menanamkan pengetahuan lama dalam mendiagnosa penyakit hepatitis. (3)Kualitas dalam mendapatkan informasi rekapitulasi pasien hepatitis secara cepat dan akurat. Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial Intelligence (AI) yang cukup tua karena sistem ini mulai dikembankan pada pertengahan 1960. Istilah sistem pakar berasal dari istilah knowledge-based expert system. Isteilah ini muncul karena untuk memecahkan masalah, sistem pakar menggunakan pengetahuan seorang pakar yang dimasukkan kedalam komputer. Seseorang yang bukan pakar menggunakan sistem pakar untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sedangkan seorang pakar menggunakan sistem pakar untuk knowledge assistant. Berikut adalah beberapa pengertian sistem pakar .
Thahir, Penerapan Metode Case Based Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakithepatitis (Studi Kasus Klinik Gemilang Farma Tembilahan)
1
E-ISSN:2540-9717 ISSN:2302-8149
Jurnal SISTEMASI, Volume 6, Nomor 1, Januari 2017 : 1 β 7
Proses tradisional untuk melakukan pengembangan sistem informasi dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (Systems Development Life Cycle/SDLC) yang memuat langkah-langkah yang semestinya diikuti oleh professional dibidang sistem informasi, serta memelihara sistem informasi. Proses ini sering digambarkan secara metafora bertingkat atau air terjun (waterfall) digunakan untuk menggambarkan bahwa keluaran dari suatu tahap merupakan masukan untuk tahap berikutnya. Walaupun demikian, seperti yang diperlihatkan juga, prose situ tidak benar-benar berjalan secara linear, suatu tahap mungkin berjalan secara parallel serta dimungkinkan untuk kembali pada langkah berikutnya (proses iterasi) saat suatu keputusan tertentu perlu dipertimbangkan lagi (Nugroho, 2011). 2
LANDASAN TEORI Case Based Reasoning adalah metode untuk menyelesaikan masalah dengan mengingat kejadiankejadian yang sama/sejenis (similar) yang pernah terjadi di masa lalu kemudian menggunakan pengetahuan/informasi tersebut untuk menyelesaikan masalah yang baru, atau dengan kata lain menyelesaikan masalah dengan menghadapi solusi-solusi yang pernah digunakan di masa lalu (Hidayah, 2015). Bobot parameter (w) : Gejala penting =5 Gajala sedang =3 Gajala biasa =1
Simililarity (problem,case) = π1 β π1 + π2 β π2 +. . . . + ππ β ππ π1 + π2 +. . . . +ππ keterangan : Similarity = (nilai kemiripan) yaitu 1 (sama) dan 0 (beda) W = weight (bobot yang diberikan) UML (Unifield Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami (Nugroho, 2010).Adapun tujuan pemodelan (dalam kerangka pengembangan sistem atau perangkat lunak aplikasi) adalah sebagai sarana analisis, pemahaman visualisasi, dan komunikasi antar anggota tim pengembang, serta sebagai sarana dokumentasi (yang bermanfaat untuk menelaah perilaku perangkat lunak secara seksama serta bermanfaat untuk melakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang telah selesai dikembangkan). Use Case adalah rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah actor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda dalam sebuah model serta direalisasikan oleh sebuah kolaborasi (Tohari, 2013).Diagram use case menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Hal yang ditekankan pada diagram ini adalah βapaβ yang diperbuat sistem, dan bukan βbagaimanaβ. Sebuah use case merepresentasikan sebuah inteaksi antara actor dengan sistem dan menyatakan sebuah aktivias atas pekerjaan tertentu. Actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum, diasumsikan bahwa use case yang diinclude akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan aplikasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi/proses apa saja yang ada di dalam sebuah aplikasi dan siapa saja yang berhak untuk menggunakan fungsi-gungsi/proses-proses itu (Rosa, 2010). Ada dua bagian penting dari sistem pakar, yaitu ligkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan digunakan oleh pembuat sistem pakar untuk membangun komponen-komponennya dan Thahir, Penerapan Metode Case Based Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakithepatitis (Studi Kasus Klinik Gemilang Farma Tembilahan)
2
E-ISSN:2540-9717 ISSN:2302-8149
Jurnal SISTEMASI, Volume 6, Nomor 1, Januari 2017 : 1 β 7
memperkenalkan pengetahuan ke dalam knowledge base (basis pengetahuan). Lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna untuk berkonsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasihat dari sistem pakar layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar. gambar 1 menunjukkan komponen-komponen yang penting dalam sebuah sistem pakar.
Lingkungan Perkembangan
Lingkungan Konsultasi
Basis Pengetahuan Fakta : apa yang diketahui tentang area domain Rule : logical reference
User
Fakta-fakta tentang kejadian tertentu Antarmuka
Fasilitas Penjelasan
Rekayasa Pengetahuan
Motor Inferensi
Aksi yang direkomendasi
Pengetahuan Pakar
Blackboard Rencana Solusi
Perbaikan pengetahuan
Agenda Deskripsi masalah
Gambar 1 Komponen-komponen yang penting dalam sebuah sistem pakar Diagnosa adalah identifikasi kondisi dari yang lainnya, peneilaian dapat dilakukan dengan melalui pemeriksaan pisik test dan dapat dibantu oleh program komputer dirancang untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan (Hidayah, 2015).Menurut Hidayah diagnosis adalah suatu analisis terhadap kelainan-kelainan atau salah penyesuaian dari simptom-simptomnya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa diagnosis adalah satu cara menganalisis suatu kelainan dengan mengamati gejalagejala yang nampak dari gejala tersebut dari faktor penyebab kelainan tadi. Hepatitis adalah kelainan hati berupa peradangan (sel) hati. Peradangan ini ditandai dengan peningkatan kadar enzim hati. Peningkatan ini disebabkan adanya gangguan atau kerusakan membran hati. Ada dua faktor penyebabnya, yaitu faktor infeksi dan non infeksi. Faktor penyebab infeksi antara lain virus hepatitis atau bakteri. Selain dikarenakan virus Hepatitis A, B, C, D, E, dan G (tapi yang banyak terjadi hepatitis virus A, B, dan C saja dan didalam penelitian ini yang akan dibahas hanya mengenai hepatitis A, B, dan C saja), masih banyak virus lain yang berpotensi menimbulkan hepatitis, misalnya, adenoviruses, CMV, Herpes simplex, HIV, rubella, varicella, dan lain-lain. Sedangkan bakteri yang bisa menyebabkan hepatitis, misalnya, bakteri Salmonella typhi, Salmonella paratyphi, tuberkulosis, leptospira (Chandra, 2007).Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang hati. βheapβ berarti kaitan dengan hati, sementara βitisβ berarti radang (seperti di artitis, dermatitis, dan pancreatitis) (Chris, 2013). Radang hati atau hepatitis mempunyai beberapa penyebab, termasuk : 1. Racun dan zat kimia seperti alcohol berlebihan 2. Penyakit yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh, yang disebut sebagai penyakit autoimun 3. Mikroorganisme, termasuk virus. HAV, BBV, dan HCV menyerang sel hati atau hepatosit yang menjadi tempat yang bersahabat bagi virus untuk berkembang biak. Sebagai reaksi terhadap infeksi, sistem kekebalan tubuh memberikan perlawanan dan menyebabkan peradangan hati (hepatitis). Bila hepatitisnya akut atau menjadi kronis maka dapat berkembang menjadi jaringan parut dihati, sebuah kondisi yang disebut fibrosis.Lambat laun, semakin banyak jaringan hati diganti dengan jaringan parut seperti bekar luka, yang dapat menghalangi aliran darah yang normal melalui hati dan sangat mempengaruhi bentuk dan kemampuannya untuk berfungsi semestinya. Ini disebut sebagai sirosis. Bila hari rusak berat, mengakibatkan bendungan dilimpa dan kerongkongan bagian bawah akibat tekanan di organ yang Thahir, Penerapan Metode Case Based Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakithepatitis (Studi Kasus Klinik Gemilang Farma Tembilahan)
3
E-ISSN:2540-9717 ISSN:2302-8149
Jurnal SISTEMASI, Volume 6, Nomor 1, Januari 2017 : 1 β 7
tinggi. Dampak dari kondisi ini yang disebut sebagai hipertensi portal (termasuk pendarahan saluran cerna atas dan cairan dalam perut). Kerusakan pada hati juga dapat mengurangi pembuatan cairan empedu yang dibutuhkan untuk pencernaan yang baik dan mengurangi kemampuan hati untuk menyimpan dan mengurraikan bahan nutrisi yang dibutuhkan untuk hidup. Dampak lain dari hati yang rusak termasuk ketidakmampuan untuk menyaring racun dari aliran darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan bahkan koma. Ada lima virus yang diketahui mempengaruhi hati dan menyebabkan hepatitis yaitu HAV, HBV, HCB, virus hepatis delta (HDV, yang hanya menyebabkan masalah pada orang yang terinfeksi HBV), dan virus hepatitis E (HEV). Tidak ada virus hepatitis F. virus hepatitis G (HGV) pada awal diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan pada hati, tetapi ternyata diketahui sebagai virus yang tidak menyebabkan masalah kesehatan, dan virus ini sekarang diberi nama baru virus GB-C (GBV-C). Tabel penyakit merupakan suatu cara pembentukan rule. Adapun perancangan tabel penyakit adalah sebagai mana tabel 1 berikut :
Tabel 1. Perancangan tebel penyakit No GejalaPenyakit NamaPenyakit 1 Kulitdanputihmatakuning 2 Kelelahan 3 Sakitperutkananatas 4 Hilangnafsumakan 5 Beratbadanmenurun 6 Demam Hepatitis A 7 Mual 8 Mencretataudiare 9 Muntah 10 Air senisepertiteh 11 Kotoranberwarnadampul 12 Sakitsendi 13 Kelelahan 14 Ruam 15 Rasa gatalbintik-bintikmerah Hepatitis B 16 Peradangansendi 17 Semutanatau rasa terbakar 18 Kelalahan 19 Hilangnafsumakan 20 Mual 21 Sakitkepala 22 Demam 23 Muntah Hepatitis C 24 Sakitkuning 25 Kehilanganberatbadan 26 Gatal 27 Depresi 28 Suasanahatiberubah-ubah 29 Bingung 30 Sakitpadaototdansendi 31 Sakitperut 32 Pembengkakanpada kaki 33 Perutmembuncit Berdasarkan tabel 1 diatas maka rule yang terbentuk adalah sbb :
Pengobatan Cukup istirahat, minum banyak cairan, minum ibu profen, berikan suntikan immune globulin.
Istirahat cukup, minum banyak cairan. Ibu profen, interferonalfa, lamivudine (3TC)
Terapi HCV Terapi ART
Thahir, Penerapan Metode Case Based Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakithepatitis (Studi Kasus Klinik Gemilang Farma Tembilahan)
4
E-ISSN:2540-9717 ISSN:2302-8149
Jurnal SISTEMASI, Volume 6, Nomor 1, Januari 2017 : 1 β 7
Rule 1 : IF kulit dan putih mata kuning AND kelelahan AND sakitperut kanan atas AND hilang nafsu makan AND beat badan menurun AND demam AND mual AND mencret atau diare AND muntah AND air seni seperti the AND kotoran berwarna dempul AND sakit sendi THEN HEPATITIS A. Rule 2 : IF kelelahan AND ruam AND rasa gatal bintik merah AND peradangan sendi AND semutan atau rasa terbakar THEN HEPATITIS B. Rule 3 : IF kelelahan AND hilang nafsu makan AND mual AND sakit kepala AND demam AND muntah AND sakit kuning AND berat badan menuun AND gatal AND depresi AND suasana hati berubah-ubah AND bingung AND sakit kepala otot dan sendi AND sakit perut AND sakit pada otot dan sendi AND pembengkakan pada kaki AND perut membuncit THEN HEPATITIS C. Use case diagram dari aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit hepatitis dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini :
Gambar 2 Use Case Diagram Sistem Sequnce diagram login dari aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit hepatitis dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini :
Gambar 3 Sequence Diagram Login Berdasarkan Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa admin membuka sistem pakar penyakit hepatitis, lalu pilih menu login. Admin menginputkan username dan password. Sistem mengecek username dan password. Jika salah, kembali ke menu login. Jika benar, menu utama terbuka. Sequnce diagram input penyakit dari aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit hepatitis dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini :
Thahir, Penerapan Metode Case Based Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakithepatitis (Studi Kasus Klinik Gemilang Farma Tembilahan)
5
E-ISSN:2540-9717 ISSN:2302-8149
Jurnal SISTEMASI, Volume 6, Nomor 1, Januari 2017 : 1 β 7
Gambar 4 Sequence Diagram Input Penyakit Berdasarkan Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa admin membuka sistem pakar penyakit hepatitis, setelah melalukan login, menu input penyakit akan terbuka, inputkan data-data penyakit hepatitis, sistem mengecek data yang diinputkan, jika data sudah ada, kembali ke menu input penyakit. Jika data belum ada, data tersimpan. Dan menu utama terbuka (kembali kemenu utama). 3
IMPLEMENTASI SISTEM Aplikasi yang dibuat dalam penelitian ini merupakan suatu aplikasi sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit pada hati manusia. yang dimana implementasi sistem ini dibuat penulis dengan upaya memberikan suatu solusi kepada masyarakat banyak dalam melakukan tindakan yang cepat terhadap penyakit yang diderita masyarakat dengan tujuan memberikan kemudahan untuk masyarakat baik dalam penanganan yang cepet dalam mendiagnosa penyakit dan tidak perlu lagi datang dokter spesialis karena aplikasi ini berbasis WEB. Tampilan program aplikasi sistem pakar diagnosa hepatitis ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 5 Menu utama admin
Gambar 6 Input data gejala
Gambar 7 Data gejala penyakit
Gambar 8 diagnosa penyakit
Thahir, Penerapan Metode Case Based Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakithepatitis (Studi Kasus Klinik Gemilang Farma Tembilahan)
6
E-ISSN:2540-9717 ISSN:2302-8149
Jurnal SISTEMASI, Volume 6, Nomor 1, Januari 2017 : 1 β 7
Gambar 9 Hasil diagnosa penyakit
Gambar 10 Output hasil diagnosa
4
KESIMPULAN Setelah menganalisa, mempelajari, merancang dan mengimplementasikan serta menguji Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Hepatitis pada Manusia menggunakan Metode Case Based Reasoning yang taelah kami rancang dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Hepatitis pada Manusia ini menggunakan Metode Case Based Reasoning agar mampu mengatasi keterbatasan jumlah, waktu dan tenaga dari seorang dokter spesialis penyakit hepatitis sehingga membantu dokter spesialis dalam penangani penyakit yang diderita pasien, terutama masyarakat yang ingin memeriksa penyakit hepatitis mereka sendiri dengan menggunakan sistem ini. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Hepatitis pada Manusia ini mampu memberi-kan informasi secara mudah dan cepat mulai dari gejala, penyakit dan solusi hanya dengan berkonsultasi dengan sistem ini tanpa harus bergantung kepada dokter spesialis penyakit hepatitis. Saran-saran yang dianggap perlu dikemukakan pada disini guna perbaikan dan pengembangan system lebih lanjut pada masa yang akan datang ialah : Mengenalkan dan menerapkan sistem pakar kepada mahasiswa kesehatan sehingga mereka dapat merasakan manfaat adanya sistem pakar sesuai ilmu yang dipelajarinya. Dengan demikian mereka tertarik dan dapat berperan sebagai pakar dibidang ilmu kesehatan/kedokteran dalam pengambilan keputusan terhadap penyakit hepatitis. Pada penelitian ini, diagnosa penyakit hepatitis pada manusia hanya berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan pasien penderita hepatitis. Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan dapat dibangun sistem yang lebih baik dengan memperhatikan faktor penyebab penyakit hepatitis seperti faktor makanan, faktor suhu atau cuaca serta segala faktor yang harus dihindari agar tidak terjangkit hepatitis. Perlu dilakukan analisis perangkat keras dan interface yang mendukung dalam mendiagnosa penyakit hepatitis pada manusia, seperti memeriksa hati, denyut nadi, detak jantung, darah, kulit, mata, dan lain-lain. Sehingga sistem pakar yang dibangun dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat seperti pakar kedokteran. REFERENSI Chris. (2013). hepatitis virus dan hiv.jakarta: yayasan spiritua. Chandra.(2007) aplikasi diagnosa penyakit hepatitis untuk mobile devices menggunakan j2me. yogyakarta 55501. Hidayah. (2015). sistem pakar menentukan kerusakan televisi dengan metode case based reasoning.majalah ilmiah , 97-101. Nugroho, a. (2011). perancangan dan implementasi sistem basis data. yogyakarta: andi. Rosa, s. d. (2010). modul pembelajaran pemrograman berorientasi objek dengan bahasa pemrograman c++, php, dan java. bandung: modula. Tohari, h. (2014). astah (analisa serta perancangan sistem informasi melalui pendekatan (uml). yogyakarta: andi.
Thahir, Penerapan Metode Case Based Reasoning Untuk Mendiagnosa Penyakithepatitis (Studi Kasus Klinik Gemilang Farma Tembilahan)
7