Makalah ICT Pembelajaran Berbaris Web (E-Learning) Dibimbing Oleh : Syaiful Amien M.Pd
Disusun Oleh : Munadi Syarif (201310010311064) Yusri Ghofron (201310010311068) Muh. Nanda Putra (201310010311074) Hadiyatu Rasyidah (201310010311093) Imro’atun Nasyi’in (201310010311085) M. Fikri (201311031103073) M. Nirwan Rifani
(201310010311050)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH NOVEMBER 2014
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan rahmat dan karunia Nya kepada kami, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan makalah sederhana ini untuk memenuhi penugasan pada mata kuliah ICT Pembelajaran PAI. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada hamba tauladan sekalian alam Nabi Muhammad Saw, keluarga sahabat dan para pengikut beliau hingga akhir zaman kelak. Amin. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada bapak Syaiful amien selaku dosen pengampu mata kuliah ICT pembelajaran PAI yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun
ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karna itu,
penulis sangat
mengharap bimbingan berupa masukan dan saran ri semua pihak, guna kebaikan bersama. Demikian, harapan Penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca secara umum serta dapat menjadi referensi dan pengetahuan baru amin.
Malang 26 November 2014
Tim penyusun
BAB 1 PENDAHULUAN
Pembelajaran
berbasis web
merupakan
suatu
kegiatan
pembelajaran
yang
memanfaatkan media situs(website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelejaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web based learning”merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik.Web dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya (virtual learning environment). Lingkungan belajar disediakan oleh web dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang dapat kita kombinasikan penggunaannnya untuk mendukung proses pembelajaran,antara lain forum diskusi,chat,penilaian online,dan system administrasi. Lingkungan belajar maya yang disediakan oleh web berfungsi sebagaiman lingkungan belajar konvensional yang dapat menyampaikan informasi kepada pelajar.Sebagai contohnya,pelajar dapat berkoloborasi dan berrbgai informasi antara satu dengan yang lainnya.Namun perlu diingat,focus utama yang perlu diperhatikan adalah diri pelajar itu sendiri,karena teknologi itu sendiri hanya merupakan sarana bagi kita untuk mempermudah proses pembelajaran.
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Pembelajaran Berbasis Web Pembelajaran
berbasis
web
merupakan
suatu
kegiatan
pembelajaran
yang
memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web based learning“ merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e- learning). Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan web-based training (WBT) atau kadang disebut web-based education (WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan.1 Jadi dapat disimpulkan bahwa, Pembelajaran berbasis Web adalah semua pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran yang menyediakan beberapa fasilitas yang penggunaannya dapat di kombinasikan untuk mendukung proses pembelajaran, antara lain forum diskusi, chat, penilaian online, dan sistem administrasi.
B. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web Berinovasi dalam menciptakan suasana ataupun metode dalam pembelajaran sangatlah penting untuk dilakukan, serta melakukan perubahan-perubahan yang bersifat membangun demi tercapainya suatu pendidikan yang sempurna. Salah satunya menciptakan proses pembelajaran melalui website. Dimana mereka diikutsertakaan secara aktif didalam kelas. Maka akan terjadi suatu proses pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Sehingga peserta didik yang awalnya media pembelajaran yang diberikan oleh guru atau pendidik disekolah monoton atau terpaku pada satu media atau buku pembelajaran saja mereka akan merasa cepat bosan dan kurang tertarik dalam belajar. Maka dari itu fungsi media pembelajaran seperti melalui website/internet sangat dibutuhkan pada saat ini. Pemanfaatan website/internet dalam kegiatan pembelajaran selain sebagai salah satu inovasi di bidang pendidikan yang menyesuaikan dengan kemajuan zaman, juga karena melalui internet makin terbuka lebar wawasan pengetahuan dan keilmuan yang tanpa batas. Dikatakan demikian karena dengan internet sudah tidak ada lagi jarak ruang dan waktu bagi penggunanya untuk menjelajah segala hal yang ingin diketahuinya. Sekolah (lebih khusus bagi seorang pendidik), sudah tidak ada istilah lagi sebagai sumber 1
(Horton, 2000).
ilmu, tidak bisa lagi menutup diri dan puas terhadap apa yang telah dimiliki atau diketahuinya.
C. Memilih Metode Pembelajaran Berbasis Web yang Sesuai Dua langkah yang harus dilakukan untuk menentukan metode pembelajaran berbasis web yang cocok untuk diterapkan dalam kondisi pembelajaran, yaitu. 1. Menentukan tipe pembelajaran. Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan ranah mana yang akan disentuh, apakah kognitif, psikomotorik atau afektif. Dalam pembelajaran berbasis web untuk mengelompokkan tujuan pembelajaran atau pelatihan sehingga pengembang program dapat mengetahui jenis kemampuan kognitif yang masing – masingnya membutuhkan penyampaian informasi, latihan, dan penilaian yang berbeda. Bloom, Hasting dan Madaus mengidentifikasi keenam tingkat kecerdasan dan kemampuan yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi tujuan kognitif. Pemahaman terhadap ingkatan yang berbeda tersebut dangan penting karena akan menentukan metode pembelajaran atau pelatihan mana yang akan digunakan dalam menyampaikan materi. Cara untuk menganalisis tujuan berada pada kelompok highly structured atau illstructured, pada taksonomi Bloom. Kemampuan yang berhubungan dengan pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi digolongkan dalam highly structured. Evaluasi dapat dilakukan dengan jawaban benar-salah, kinerja mudah terlihat dan terukur dan aplikasi variasi pengetahuan antar situasi sangat sedikit. Analisis, sintesis dan evaluasi dikelompokkan sebagai pembelajaran ill-structured karena melibatkan kemampuan terapan dan pengetahuan terhadap masalah yang kompleks yang membutuhkan kombinasi pemecahan yang kompleks antara konsep, prinsip dan teori. Aplikasi dari ill-structured juga mengharuskan pembelajar mengaplikasikan pengetahuan ke dalam situasi yang berbeda antara satu permasalahan lainnya dan pada permasalahan yang tidak memiliki satu jabawan yang tepat. Ketika tujuan telah dianalisis dan dikelompokkan maka rancangan pelaksanaan pembelajaran (silabus) dibuat untuk merancang proses pembelajaran dari tujuan yang telah disusun. Strategi pembelajaran kemudian dipilih. Strategi pembelajaran membantu
dalam merencanakan empat fase pembelajaran bagi pembelajar, yaitu: penyampaian informasi, latihan dengan bimbingan, latihan mandiri, dan tes. 2. Pemilihan proses pembelajaran, adalah pemilihan tipe pembelajaran berbasis web yang paling tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan ranah pembelajaran yang paling merepresentasikan tujuan, bisa kognitif, psikomotorik dan atau afektif. Pada akhirnya review keempat jenis pembelajaran berbasis web akan dipilih berdasarkan ranah pembelajaran dan tujuan dari pembelajaran yang akan disampaikan. Beberapa hal yang harus dilaksanakan sebelum merancnag pembelajaran berbasis web, yaitu: a. Tipe pembelajaran berdasarkan ranah yang akan disentuh dari tujuan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. b. Memilih jenis pembelajaran berbasis web yang paling sesuai (bisal dilihat dari matriks jenis – jenis Pembelajaran berbasis web)2. Sebagaimana karakteristik media pada umumnya, tidak ada jenis pembelajaran yang berbasis web yang paling baik untuk semua jenis pembelajaran. Langkah – langkah untuk menentukan jenis pembelajaran yang mana yang hendaknya dipergunakan dalam suatu kondisi pembelajaran amupun pelatihan harus benar-benar diperhatikan dan dilakukan dengan teliti sehingga pembelajaran berbasis web yang dikembangkan dapat tercapai tujuan pembelajaran dengan baik.
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web Sebagai mana kita ketahui, bahwa pembelajaran berbasis web pada umumnya di satu sisi berbagai kelebihannya di sisi lain juga pembelajaran berbasis web ini memiliki kekurangan.
1. Kelebihan pembelajaran berbasis web a. Memungkinkan setiap orang di mana pun, kapan pun, untuk mempelajari apa pun. b. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pembelajaran yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar. 2
Rusman dkk.2012.pembelajaran berbasis tekhnologi informasi dan komunikasi.hal.267-268
c. Dapat mendorong pembelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam belajar. d. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran. e. Isi dari materi pelajaran dapat di-updet dengan mudah.
2. Kekurangan pembelajaran berbasis web a. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar. b. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan motivasi pembelajar. c. Di butuhkannya bimbingan pada pembelajar untuk mencari informasi yang eleven, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam. d. Dengan menggunakan pemblajaran berbasis web, pembelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika tredapat keterbatasan dalam fasilitas ekonomi.
E. Metode Blanded Learning dalam Pembelajaran Berbasis Web Saat ini pendidikan berbasisi e-learning sangat trend sekali dalam pembelajaran bahkan menjadi harga yang sangat tinggi, akan tetapi dalam implementasinya e-learning ini hanya menggunakan tatap muka tanpa menggunakan metode yang berbeda,maka banyak dari siswa yang tidak bisa mengelola waktu dengan baik dan memproses informasi secara jarak jauh itu sulit, oleh karena itu, salah satu alternatif metode pembelajaran e-learning yang tepat digunakan saat ini adalah metode blended learning berbasis web. Metode Blended Learning adalah metode pembelajaran yang menggabungkan sistem pembelajaran berbasis kelas( face to face) dan pembelajaran berbasis web atau memanfaatkan media elektronik. Tentang pengertian blended learning adalah proses mempersatukan beragam metode belajar yang dapat dicapai dengan penggabungan sumber-sumber virtual dan fisik.3 Maka dari pada itu dengan menerapkan metode blended learning, penggunaan pembelajaran bisa menggunakan online terutama yang berbasisi web dengan tanpa meninggalkan pembelajaran dengan tatap muka.
3
(http://en/wikipedia.org.)
Ada salah satu ilmuwan yang bernama Driscoll mendifiniskan bahwa Blended Learning mengintegrasikan atau menggabungkan program belajar dalam format yang berbeda untuk mencapai tujuan umum.4 Sehingga dapat dinyatakan bahwa blended learning adalah metode pembelajaran yang menggabungkan dua atau lebih metode pendekatan dalam pembelajaran
untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran
tersebut. Salah satu contohnya kombinasi pembelajaran berbasis web dengan menggunakan tatap muka. Pada umumnya pembelajaran Blended Learning dikenal sebagai pengintegrasian program belajar online dengan kelas konvensional atau tatap muka. Menurut Driscoll mengatakan Blended Learning juga dapat berupa pengintegrasian materi dalam format yang berbeda, misalnya adalah suatu program blended Learning dimulai dengan penyampaian materi pra syarat secara tak serempak kemudian menyampaikan materi dengan kelas virtual.5 Apabila dikatakan oleh Rossett, Douglis,and Frazee Mereka menunjukan bahwa program blended learning memadukan materi yang disampaikan dalam kelas virtual synchorous dan pembelajaran asynchorous, atau pembelajaran bersama dengan pembelajaran yang tidak serentak. Dalam penerapannya Blended Learning menggabungkan berbagai sumber secara fisik dan maya( virtual ) dengan pendekatan seperti tabel di bawah ini. Live face to face
Live fice to fice
(Formal)
Informal
Intruksi guru kepada siswa dalam
Interaksi antar murid satu dengan
kelas
yang lain
Ruang praktek
Membuat kelompok pembelajaran dalam kelas Observasi
Monitor Memberi tugas atau penugasan Virtual collaboration
Virtual collaboration
Synchronous
Asynchronous
• Pembelajaran secara langsung
Email
• Penasehat
Online buletin Laporan tugas
4 5
Driscoll dalam hutagalung, 2009:37 Driscoll dalam hutagalung, 2009: 39
Oline community Langkah pembelajaran individu • Pembelajaran melalui jaringan atau web
Motivasi pembelajaran Pembimbing Tugas tertulis
• Melalui sumber penelitian
Simulasi.
Mengetahui melalui data
• Video and audio
Dokumentasi
• Refrensi
Peralatan pembelajaran
Dari pendek diatas dapat dilihat bahwa Blended Learning memadukan berbagai metode pengajaran dengan memanfaatkan teknologi dan menyesuaikan kondisi yang disepakati semua pihak. Sedangkan teknologi virtual yang ada dapat dimanfaatkan untuk proses Blended learning.6 1. Metode pembelajaran dengan jarak jauh. Pendidikan jarak jauh terus dilakukan oleh para ahli, Blended Learning merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual. Maka dua pendekatan pembelajaran mempunyai kombinasi dalam tabel di bawah ini. No Variabel
Kelas konvisional
Kelas kombinasi Blended learning
Kelas virtual
1
Registrasi
Di kampus
Online
Keduanya
2
Lingkungan Pembelajaran
Hidup
Terprogram
Keduanya
3
Lingkungan kampus
Diperlukan
Diluar kampus
Keduanya
4
Kehadiran guru
Diperlukan
Dengan online
Keduanya
5
Jadwal kelas
Tertentu tempat dan waktunya
Kapan saja dan dimana saja
Kapan saja dan dimana saja
6
e-mail
Tidak ada
Ya
Ya
7
Audio-video
Tidak ada
Tidak ada
Ya
8
Konsultasi
Tatap muka
Diumumkan
Keduanya
6
Strategis for building Blended Learning, Allisan Roaset, Felicia, and Rebecca.
10
Tugas-tugas rumah
Ya
Tidak
ya
11
Kerja kelompok
Ya
Tidak
Ya
Yang sudah dijelaskan di tabel bahwa pelaksanaan pendidikan jarak jauh terlihat lebih fleksibel. Dengan demikian melalui pendekatan Blended Learning prinsip-prinsip kebebasan,kemandirian, keluwesan,keterkinian dan efisien seperti yang dilaksnakan dalam penyelenggaraan jarak jauh tersebut relatif mudah untuk di penuhi.7 2. Manfaat dalam pembelajaran Blended Learning berbasis web Apabila metode ini di lakukan dengan sebaik mungkin maka akan ada tiga manfaat dalam pembelajaran tersebut : a. Meningkatkan pembelajaran melalui jarak jauh. menjadi bahan ajar yang memenuhi syarat untuk pendidikan jarak jauh. Karena medium pembelajaran adalah Blended Learning. Maka mempunyai bahan ajar dalam pembelajarannya yaitu: a. Bahan ajar bisa di pelajari oleh individu. b. Bahan ajar dapat di pelajari dengan cara tatap muka c. Bahan ajar dapat dipelajari dengan cara onlune atau website
F. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Web Pembelajaran berbasisi web di bangun melaui beberapa yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini pada tahap implementasinya. Hal yang membuat pembelajaran berbasisi web ini bersifat praktis apabila dilakukan secara efektif dan pada dasarnya tergantung pada pemegang kepentingan. Diantaranya dalam prinsip pembelajaran berbasis web. 1. Interaksi Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang tertarik pada topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Apabila dilihat dari lingkungan pembelajaran, interaksi berarti kapasitas baik berbicara antar peserta, maupun antar peserta dengan instruktur. Oleh karena itu interaksi membedakan antara pembelajaran 7
Soekartawi, 2005
berbasis web dan pembelajaran berbasis komputer. Hal ini berarti mereka berkomunikasi dengan orang lain atau pun tutor, bukan berkomunikasi dengan mesin. Interaksi tidak hanya menyediakan hubungan antar manusia saja, akan tetapi juga keterhubungan isi dimana setiap orang saling membantu antara satu dengan yang lainnnya.untuk memahami isi materi dengan berkomunikasi. 2. Ketergunaan. Bagaimana siswa bisa menggunakan web, maka ada dua element tentang ketergunaan ini yaitu dengan adanya konsistensi dan kesederhanaan. Maksudnya adalah bagaimana pengembangan berbasis web ini menciptakan lingkungan yang konsisten dan ssederhana. Sehingga siswa tidak mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran maupun navigati konten.(materi) 3. Relevansi Adanya relevansi karena melalui ketepatan dan kemudahan setiap informasi dalam web hendaknya di buat secara spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajaran. Untuk menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat atau waktu yang tepat itu bentuk seni tersendiri. Dan sedikit menggunakan e- learning yang berhasil melakukan kombinasi ini. Oleh karena itu ini harus menggunakan aspek efektif desain konten serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten. G. Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran Dalam pembelajaran kita tidak terlepas dari penggunaan internet. Hal ini disesuaikan dengan berkembangnya teknologi dan informasi di berbagai belahan dunia. Untuk itu dalam pembelajaran guru harus mampu menerapkan internet sebagai media dalam pembelajaran Internet, singkatan dari Interconnection And Networking, adalah jaringan informasi global. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.
Rusman (2007) menyebutkan bahwa Internet
merupakan perpustakaan raksasa dunia, karena di dalam Internet terdapat milyaran sumber informasi, sehingga kita dapat menggunakan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Yang jadi masalah adalah bagaimana agar proses komunikasi itu berjalan dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tersampaikan secara utuh. Dari hal tersebut maka internet dijadikan sebagai media pembelajaran. Perkembangan teknologi dengan media internet dalam pembelajaran
berkembang cepat. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran sangat penting karena ada beberapa aplikasi internet yang memberi kemudahan dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran sangat baik untuk digunakan untuk membantu guru untuk mempermudah penyampaian pembelajaran kepada siswa. Hal tersebut dikarenakan dalam pembelajaran, guru sering dihadapkan berbagai hal yang mengharuskan kita tidak bisa bertatap muka langsung dengan siswa. Di samping itu adanya internet sebagai media pembelajaran dapat membantu membangun proses pembelajaran yang lebih menarik. . Guru juga harus mampu membimbing setiap siswa dalam penggunaan internet sebagai media pembelajaran. Di samping itu guru juga harus mampu menyeleksi tugas-tugas yang berhubungan dengan pemanfaatan internet. Internet sebagai media pembelajaran juga mempunyai manfaat baik bagi guru maupun siswa. Pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut : 1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas. 2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa. 3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. 4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa. 5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran. 6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara online. Perkembangan/kemajuan teknologi Internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan. Internet tidak hanya memberikan manfaat bagi para pelajar, melainkan juga kepada para guru. Manfaat internet bagi para guru, diantaranya : a. Menjadi sumber untuk menambah bahan pelajaran. b. Bertukar informasi dengan guru-guru yang lain di berbagai belahan dunia yang lebih berpengalaman.
c. Menambah wawasan pelajaran sesuai dengan perkembangan zaman. d. Mengikuti teknologi dan segala perkembangan zaman yang terjadi. e. Menjadi tempat pembelajaran agar bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan murid-muridnya. H. Internet sebagai Sumber Belajar Beberapa trik yang harus dilakukan oleh guru dalam penggunaan internet, pertama adalah browsing, mencari informasi sesuai dengan mata pelajaran. Dalam browsing kita dapat mencari gambar, materi, skema, media yang dapat digunakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat itu guru tidak lagi hanya berpedoman pada buku, karena buku biasanya tertinggal dengan informasi dari internet yang serba baru. Melalui teknologi ini kita dapat melakukan di antaranya untuk : 1. Penelusuran dan pencarian bahan pustaka. 2. Membangun program Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) untuk memodelkan sebuah rencana pembelajaran. 3. Memberi kemudahan untuk mengakses apa yang disebut dengan virtual classroom ataupun virtual university. 4. Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian8 I. Jenis-Jenis Pemanfaatan Internet Seperti yang kita ketahui sebagai salah satu sumber belajar tercanggih, internet tengah dimanfaatkan oleh banyak orang. Menurut Roy Suryo, pakar telematika berdasarkan statistik Indonesia terdapat 11,5 juta jiwa yang melakukan akses internet atau 5,2 % dari total pengguna internet di seluruh Indonesia, berkembang dengan sangat pesat dan sudah menjadi kebutuhan utama bagi setiap orang. Penyebabnya dikarenakan oleh jaringan internet yang telah mengglobal ini memungkinkan seseorang mengakses sumber informasi di seluruh dunia dengan mudah, termasuk informasi dalam bidang pendidikan. Adapun manfaat internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan online, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi-materi belajar, akses kepada narasumber bisa dilakukan tanpa harus bertemu secara fisik, dan sebagai media kerjasama internet bisa menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama.
8
Rusman dkk.2012.pembelajaran berbasis tekhnologi informasi dan komunikasi
Perkembangan Internet yang begitu cepat telah mengubah banyak aspek dalam proses komunikasi data komputer, setelah jaringan internet barubah menjadi jaringan global, banyak aplikasi baru berkembang untuk menunjang keefektifan dan kefleksibelan lintas data dalam jaringan internet, dan Internet berubah menjadi topik yang selalu up to date untuk dibicarakan pada tingkat riset dan materi perkuliahan di perguruan tinggi diseluruh dunia. Perubahan yang amat pesat ini akhirnya mengubah pola pemafaatan internet oleh perguruan tinggi, yang semula hanya digunakan untuk riset, menjadi sarana untuk mempublikasikan hasil riset tersebut, dan akhirnya bagaimana memanfaatkan jaringan ini sebagai sarana dalam proses pendidikan. Ide-ide tentang pemanfaatan jaringan global ini sebagai sarana pengajaran telah melahirkan banyak hal, yang semula hanya berupa CBT (Computer-Based Training) menjadi WBT (Web-Based Training)(Horton, 2000). Dengan memperhatikan segala kelebihan dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar bagi kita tentunya internet diharapkan memiliki dampak yang positif bila dibandingkan dengan pemanfaatan sumber-sumber belajar konvensional lainnya, dalam kaitannya
dengan
prestasi
belajar
siswa
yang
menggunakannya,
apalagi
bila
mempertimbangka fakta dalam penelitian dari Wilfrid Laurier University (1998), Canada yang menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan World Wide Web (WWW) dalam pembelajarannya terbukti dua kali lebih cepat waktu belajarnya dibanding mahasiswa klasikal, 80% mahasiswa tersebut berprestasi baik dan amat baik, serta 66% dari mereka tidak menggunakan bahan cetak (hard copy). Sehingga dengan mempertimbangkan fakta diatas, kita mungkin bisa mencontohnya, dengan memanfaatkan fasilitas internet yang telah difasilitasi oleh sekolah. Fasilitas aplikasi internet cukup banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi keperluan militer, kalangan akademisi, kalangan media massa kalangan bisnis, maupun kalangan pendidikan. Fasilitas atau layanan-layanan internet yang populer digunakan adalah World Wide Web (WWW), Electronic Mail (E-Mail), File Transfer Protocol (FTP), Forum Diskusi atau Mailing List (Milis),SMS Protocol (Short Message Service), Protocol VOIP (Voice Over Internet Protocol), Protocol Video Conference, dan Layanan Faksimile (Internet Fax Server)9 Diantara keseluruhan fasilitas internet tersebut terdapat 5 aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran (Purbo, 1996), yaitu E-Mail, Mailing
9
Murni, 2008: 5
List (Milis), Newsgroup, File Transfer Protocol, dan World Wide Web.10 J. Interaksi Tatapmuka dan Virtual Dewasa itu, kecanggihan teknologi membawa dampak yang sangat besar bagi setiap sektor kehidupan masyarakat. Kecanggihan teknologi yang dimaksud adalah internet dan telepon seluler yang kini sudah tidak asing lagi oleh masyarakat dan mendukung terjadinya proses komunikasi. Hal itu pun membawa perubahan cara berkomunikasi seseorang dengan orang yang dikehendaki. Misalnya seseorang lebih senang menggunakan teknologi seperti internet dengan fasilitas email atau chat-room dan telepon seluler jika berkomunikasi dengan seseorang bahkan yang berada pada jarak yang dekat sekalipun. Hal itu dianggap lebih efisien karena tidak perlu bertemu langsung dengan orang yang dituju dan menaikkan prestige seseorang. Padahal jika melihat kebelakang, dahulu orang-orang hanya mengenal media surat saja untuk bertukar informasi kepada orang lain atau berkomunikasi dengan orang lain. Memang pada zaman itu media surat menjadi salah satu media favorit bagi masyarakat. Tetapi seiring perkembangan zaman, media surat sudah mulai dilupakan oleh orang-orang. Mereka menganggap media surat sebagai sarana yang kurang efektif karena harus mengirimkan lewat kantor pos dan sampai ditujuan keesokan harinya. Tetapi, terlepas dari itu semua media surat masih tetap digunakan sampai saat ini khusunya di setiap instansi atau perusahaan sebagai alat pengiriman pesan yang resmi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal atau sudah terbiasa menggunakan cara berkomunikasi secara tatap muka dan berkomunikasi lewat media. Tetapi, tampaknya komunikasi secara tatap muka ini sudah mulai digantikan dengan komunikasi bermedia. Komunikasi secara tatap muka adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang secara langsung dan dapat melihat perubahan sikap komunikannya, atau secara singkat komunikasi tatap muka menunjukkan efek yang dapat dilihat langsung oleh komunikatornya. Sedangkan, komunikasi bermedia adalah komunikasi interpersonal yang dilakukan dengan atau melalui media sebagai sarananya. Komunikasi secara interpersonal bermedia ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan layanan internet seperti email, chat-room dan bahkan dengan telepon seluler, apalagi saat ini dikenal adanya telepon pintar (smartphone). Ada beberapa perbedaan antara komunikasi tatap muka dengan komunikasi bermedia. Salah satunya yaitu jika seseorang berkomunikasi secara tatap muka, ia akan langsung 10
Bambang, 2008: 144
menerima feedback dari komunikannya saat proses interaksi berlangsung. Jika feedback yang diberikan positif maka pesan yang disampaikan dapat diterima baik, sebaliknya jika feedbacknya negatif maka pesan yang disampaikan tidak dapat dipahami oleh komunikan. Sedangkan, dalam berkomunikasi melalui media, seorang komunikator tidak dapat menerima feedback dengan segera karena proses pengiriman pesan keduanya berbeda. Dari segi kefektifannya, komunikasi tatap muka lebih efektif daripada komunikasi bermedia. Hal itu karena dalam berkomunikasi secara tatap muka isi atau kedalaman sebuah pesan dapat tersampaikan dengan jelas dan juga dipertegas dengan komunikasi non verbal dari komunikator yang dapat dilihat langsung. Komunikasi bermedia mungkin lebih efisien daripada komunikasi tatap muka, karena adanya faktor kecepatan dan keluasan informasi. Adapun kelebihan lain yang ditunjukkan oleh komunikasi secara tatap muka yaitu komunikasi ini dapat dengan mudah membujuk lawan bicaranya karena adanya pengaruh komunikasi lain dan pengaruh lingkungannya. Dengan berkomunikasi secara tatap muka maka seseorang dapat mengetahui informasi dari orang lain dengan sedalam-dalamnya dan selengkap-lengkapnya. Namun, komunikasi tatap muka ini juga memiliki beberapa kelemahan yaitu komunikator dan komunikan harus mengorbankan waktu yang dimiliki untuk berkomunikasi. Hal ini jelas tidak efektif karena harus menyediakan waktu khusus disela-sela aktifitasnya. Selain itu, kelemahan komunikasi interpersonal juga mencakup jangkauannya yang sempit, maksudnya ialah individu-individu yang terlibat terbatas antara dua orang saja atau antar kelompok kecil saja dan juga sering timbul kesalahan persepsi diantara orang yang berkomunikasi. Kesalahan persepsi ini timbul biasanya ketika komunikator menyampaikan pesan yang memiliki arti ganda atau bersifat ambigu. Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan komunikasi tatap muka, maka akan dipaparkan pula kelebihan dan kelemahan dari komunikasi bermedia. Seperti yang kita ketahui bahwa komunikasi melalui media ini dapat dilakukan melalui layanan internet dan telepon seluler. Dengan menggunakan fasilitas yang ada dikeduanya tersebut maka komunikasi bermedia memiliki jangkauan atau jumlah komunikasi yang lebih besar dan luas. Komunikasi bermedia ini pun dapat dikatakan efektif karena menghemat waktu dan tempat tetapi kelemahannya dari segi biaya yang harus ditanggung ketika berkomunikasi lewat internet atau ponsel. Komunikasi bermedia ini pun disebut sebagai komunikasi informative karena dengan jenis komunikasi ini tidak dapat mengubah tingkah laku komunikannya. Sedangkan kelemahan lainnya dari jenis komunikasi ini adalah tidak dapat digunakan untuk mempersuasi seseorang karena komunikasi yang dilakukan bersifat virtual.
Melihat perkembangan zaman sekarang ini, anak-anak muda khususnya lebih senang berkomunikasi virtual yakni dengan memanfaatkan berbagai fasilitas dalam internet seperti facebook, twitter, yahoo messenger, blog, dan lain-lain. Hal itu dikarenakan dengan berkomunikasi virtual, waktu atau rentang waktu yang digunakan untuk berkomunikasi menjadi lebih luas. Mereka bisa sampai tengah malam melakukan aktifitas berkomunikasi menggunakan layanan tersebut untuk chatting atau bahkan hanya sekedar melihat-lihat. Jadi pada intinya, komunikasi bermedia dalam konteks virtual ini lebih memiliki penggemar yang banyak daripada komunikasi secara tatap muka. Mereka pun berani menyebutkan secara gamblang bahwa komunikasi secara tatap muka adalah bentuk komunikasi kedua setelah komunikasi bermedia, karena komunikasi bermedia lebih mendapatkan banyak manfaat dan pengetahuan. Sebenarnya ada satu hal yang harus diluruskan dalam konteks ini yaitu komunikasi secara tatap muka dan komunikasi melalui media sama saja dalam hal peranannya dan fungsinya yaitu untuk mengirimkan suatu pesan. Tetapi yang membedakan adalah dari segi kefektifan dan keefisienan cara berkomunikasinya. K. Tekhnologi Pendukung E-learning Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Tek-nologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Technology based learning 2. Technology based web-learning Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, telecollaboration). Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini. Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima
aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)”. Secara lebih rinci Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu: e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangatlah penting dalam e-learning, sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolut.e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bisa menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa digolongkan sebagai e-learning. e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas,solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan. Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu “sederhana, personal, dan cepat”. Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada , dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan system e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya. elearning Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah berlama-lama di depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola. Untuk meningkatkan daya tarik belajar, Onno W. Purbo menambahkan perlunya menggunakan teori games. Teori ini dikemukakan setelah diadakan sebuah pengamatan terhadap perilaku para penggemar games komputer yang berkembang sangat pesat. Bermain games komputer sangatlah mengasyikan. Para pemain akan dibuat hanyut dengan karakter yang dimainkannya lewat komputer tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi dalam pemanfaatan e-learning
maka proses pengimplementasiannya akan lebig mudah. Karena kendala dari segi saran dan prasarana akan dapat di atasi. Sehingga Manfaat e-learning akan lebih terasa efektif. L. Pengembangan Model e-learning Dalam mengembangkan model pembelajaran e-learning, menurut Sutrisno (2008) agar sistem pembelajaran dapat dapat dilaksanakan sesuai komponen pokok e-learning adalah infrastruktur, sistem pengelolaan pembelajaran, dan konten pembelajaran. Infra struktur dalam hal ini adalah server tempat menyimpan sistem pembelajaran (LMS), jaringan komputer, dan PC terminal akses (untuk administrator, dosen, dan mahasiswa). Kegiatan yang ditempuh sebelum mengimplementasikan model pembelajaran e-learning berbasis web adalah penyusunan rancangan model dan penyusunan model awal dideskripsikan sebagai berikut: a. Penyusunan Rancangan Model Penyusunan rancangan model pembelajaran e-learning berbasis web diawali dari studi pustaka. Pengembangan model pembelajaran e-learning berbasis web didasarkan pada pemahaman bahwa dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi siswa tidak sekadar menghafal saja tetapi juga harus dapat menghubungkan pengetahuan baru dari apa yang sudah siswa dapatkan dari pertemuan di dalam kelas ataupun dari hasil informasi yang di dapatkan di internet (e-learning). Pengembangan model e-learning menggabungkan dengan pembelajaran dikelas, tatap muka antara guru dan siswa khususnya pada paparan aplikasi elearning berbasis web di dalam kelas. b. Penyusunan Model Penyusunan model pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan komponen-komponen sebagaimana yang dikemukakan Seels dan Richey (1994), yaitu: desain, pengembangan, penggunaan, manajemen (pengorganisasian), dan evaluasi.11 M. Kekurangan dan Kelemahan e-learning Ciri khas e-learning yaitu tidak tergantung pada waktu dan ruang (tempat). Pembelajaran dapat dilaksanakan kapan dan di mana saja. Dengan teknologi informasi, elearning mampu menyediakan bahan ajar dan menyimpan instruksi pembelajaran yang dapat diakses kapanpun dan dari manapun. E-learning tidak membutuhkan ruangan (tempat) yang luas sebagaimana ruang kelas konvensional. Dengan demikian teknologi ini telah memperpendek jarak antara pengajar dan peserta didik. pembelajaran e-learning juga memiliki kelebihan sebagai berikut: 1. Meningkatkan interaksi pembelajaran (enhance interactivity) 2. Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility) 3. Memiliki Jangkauan yang Lebih Luas (potential to reach a global audience) 11
Jurnal pendidikan PENNABUR-no.19/tahun ke 11/Desember 2012 hal 37 yang di tulis oleh Muksin Wijaya
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi updating of contents as well as archivable capabilities) 5. Relatif lebih efisien.
pembelajaran (easy
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berikut beberapa kekurangan e-learning. 1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itusendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya valuesdalam proses belajar dan mengajar; 2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dansebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial; 3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajarankonvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT. 5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. 6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer). 7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan soal-soal internet. 8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dari beberapa materi yang telah diuraikan oleh penulis diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis web atau e-learning terus mengalami perkembangan dan kian
dibutuhkan oleh banyak dari lembaga pendidikan oleh karena itu, Dalam kegiatan pembelajaran berbasis web/e-learning dengan munculnya berbagai software pendukung yang dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan layanan pembelajaran, sekarang ini kita sebagai para calon guru agama dituntut untuk dapat merancang/mendasain sistem pembelajaran dengan berbasis pada e-learning, yaitu dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman baik itu HTML, Pront Page, MySQL dan lainnya. Hal ini dapat memberikan variasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Seorang guru tidak harus selalu menjejali muritnya dengan informasi yang membosankan.
Dengan
menggunkan
Teknologi
e-learning,
seorang
guru
dapat
memanfaatkan komputer dan internet sebagai suplemen, major resources ataupun total teaching, di mana guru hanya sebagai fasilitator dan siswa dapat belajar dengan berbasis indiviudal learning baik dengan menggunakan model web Course, Web Centric Course maupun menggunkan model Web Enhanced Course, dengan tetap memperhatkan tujuan dari pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Rusman dkk. 2012. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Warsita Bambang.2008.tekhnologi komunikasi dan Informasi Pembelajaran.jakarta:Rineka cipta Hamzah B.Uno,Lamatenggo nina. 2010.Tekhnologi komunikasi dan informasi pembelajaran: Jaarta:Bumi Aksara Jurnal pendidikan PENNABUR-no.19/tahun ke 11/Desember 2012 hal 37
(http://en/wikipedia.org.) (Horton, 2000).