Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
ANALISIS DISHARMONI TIPOGRAFI DAN WARNA PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KOTA MEDAN TAHUN 2012 Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang disharmoni yang terjadi pada Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan berdasarkan pemilihan tipografi dan warna dengan pertimbangan nilai tingkat kemudahan dalam membaca. Dalam penelitian ini adalah populasi Iklan Layanan Masyarakat yang ada di kota Medan. Adapun sampel dalam peneliian ini adalah sebanyak 12 iklan layanan masyarakat. sampel yang diambil dengan teknik purposive sample yaitu sampel yang disesuaikan dengan dengan kriteria iklan layanan masyarakat yang dianggap penting dalam kehidupan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan pendekatan metode kualitatif deskriptif yaitu dengan menguraikan masing-masing subjek yang akan diteliti dan disesuaikan dengan kerangka teori yang telah ditetapkan. Kata Kunci:Disharmoni, Iklan Layanan Masyarakat, Kota Medan. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara yang mempunyai penduduk sangat padat terutama di kotakota besar. Dengan jumlah penduduk yang sangat padat, membuat Indonesia banyak mengalami masalah sosial. Masalah sosial itu sendiri adalah suatu kondisi yang mengancam nilai-nilai kehidupan suatu masyarakat, sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Kesadaran masyarakat di Indonesia sangat kurang untuk masalah sosial yang terjadi pada kehidupan mereka, mereka seringkali acuh terhadap situasi yang sangat berbahaya jika hal ini terus menerus berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Berbagai cara telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia, salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan diadakannya sosialisasi program-program melalui pesan atau informasi dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat. Iklan Layanan Masyarakat merupakan media komunikasi visual yang bertujuan untuk mendidik masyarakat dimana tujuan akhirnya bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi melainkan untuk keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap realita sosial yang ada dimasyarakat misalnya kesadaran akan kesehatan, lingkungan hidup, keamanan di jalan raya dan lain sebagainya. Secara umum Iklan Layanan Masyarakat dapat ditemui dimana saja diseluruh kota yang berada di Indonesia, khususnya di kota-kota besar yang menggunakan berbagai macam media untuk mengusung informasi kepada masyarakat secara efektif. Perkembangan Iklan Layanan Masyarakat saat ini semakin pesat ini terbukti maraknya sebuah iklan yang dimuat dalam media yang sangat beragam yaitu mulai dari media cetak, seluler hingga internet. Menurut penelitian sebelumnya Iklan
1
Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
yang dimuat dalam media seluler dan internet lebih efektif dibandingkan dengan iklan di konvensional (koran, tv, billboard dll). Keefektifannya terbukti dari situasi dan kondisi pada setiap masyarakat. iklan dalam seluler dan internet mendapat waktu luang yang lebih lama dibandingkan dengan iklan yang berada di outdoor seperti poster, billboard dan lainnya. karena pada saat itu seseorang mengalami waktu yang banyak untuk bersantai sambil membaca iklan tersebut. Tetapi dengan kondisi yang seperti ini tidak membuat Iklan Layanan Masyarakat di outdoor menjadi sepi, mungkin karena biaya untuk pemasangan iklan di seluler dan internet juga terlalu besar dan juga adanya kondisi ekonomi disetiap lapisan masyarakat yang berbeda-beda membuat iklan seluler tersebut tidak dapat dilihat seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Jika mengacu pada hal di atas maka, Iklan Layanan Masyarakat yang berada dioutdoor tidak boleh kalah dari iklan-iklan seluler, internet dan lainnya yang mulai berkembang pada saat ini. Oleh karena itu dalam penyampaian pesan atau informasi pada Iklan Layanan Masyarakat di outdoor harus lebih baik terutama pada pemilihan tipografi dan warna yang harmonis dan memiliki nilai kemudahan baca/kenyaman baca agar pesan dan informasi tersebut dapat diterima oleh pembaca dalam hitungan detik. Kota Medan sebagai kota terbesar setelah Jakarta dan Surabaya sebagai tempat yang sangat potensial sebagai sarana efektif untuk iklan apa saja termasuk Iklan Layanan Mayarakat. Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan sangat beragam Ini terlihat dari banyaknya Iklan Layanan Masyarakat yang tampilannya sangat beragam mulai dari poster, billboard,banner dan lainnya. Tetapi jika dilihat dari kondisi visual sebuah Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan masih banyak Iklan Layanan Masyarakat yang tidak harmoni dalam pemilihan tipografi dan warnanya. Padahal Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan memiliki bobot atau ukuran yang cukup besar tetapi hampir seluruh teks atau pun pesan didalamnya sulit untuk dibaca atau tidak memiliki nilai kemudahan dalam membaca, sehingga masyarakat tidak tertarik membacanya hal ini menjadikan Iklan Layanan Masyarakat hanya siasia saja untuk dipajang dan dicetak dengan jumlah yang banyak padahal untuk membuat sebuah Iklan Layanan Masyarakat membutuhkan biaya yang sangat besar. Adapun kriteria dalam Iklan Layanan Masyarakat adalah dalam pemilihan katakatanya harus mudah diingat, bersifat efektif, sugestif, dan sebuah pesan juga tergantung pada pemilihan huruf dan cara penyusunannya. Infor masi semenarik apapun bisa tidak dilirik pembaca apabila disampaikan dengan pemilihan tipografi yang buruk. Sebagai contoh ukuran hurufnya terlalu kecil, jenis huruf sulit dibaca, spasi terlalu rapat sehingga menyebabkan orang tidak tertarik membacanya. Oleh karena itu huruf dipilih dengan pertimbangan nilai tingkat kemudahan dalam membaca (legibility) agar informasi yang disampaikan kepada pembaca menjadi cepat, mudah, dan menyenangkan. Tidak hanya penerapan tipografi saja. penerapan warna pada iklan sering sekali tidak harmoni dengan tipografinya, misalnya warna huruf atau tipografi tidak menerapkan teori gestalt dimana harus adanya kontras antara figur (ruang positif) dengan ground (ruang negatif) sehingga sulit untuk dibaca. Berdasarkan penjelasan tersebut maka iklan sangat tergantung kepada keharmonisan pemilihan tipografi dan pemilihan warna agar dapat menarik perhatian pembaca dan pesan yang disampaikan dapat menggugah kesadaran pembaca maka peneliti tertarik untuk menganalisis bagaimana pemilihan tipografi dan warna pada Iklan Layanan Masyarakat yang berada di kota Medan dengan
2
Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
judul “Analisis Disharmoni Tipografi Dan Warna Pada Iklan Layanan Masyarakat Di Kota Medan Tahun 2012”. Rumusan Masalah Merujuk pada paparan latar belakang masalah dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.
Bagaimanakah pemilihan tipografi pada Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan pada tahun 2012?
2.
Bagaimanakah pemilihan warna pada Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan pada tahun 2012?
Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk : 1.
Mengetahui dan menganalisis pemilihan tipografi pada Iklan Layanan Masyarakat di Kota Medan pada tahun 2012.
2.
Mengetahui pemilihan warna pada Iklan Layanan Masyarakat di Kota Medan pada tahun 2012.
Manfaat Penelitian Penilitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai: 1.
Membandingkan ilmu yang penulis dapat dari bangku kuliah dan penerapannya di lapangan.
2.
Menjadi acuan dan sumber informasi bagi desainer yang bergerak di bidang usaha periklanan di kota Medan tentang pemilihan tipografi dan warna.
3.
Menjadi referensi sebagai masukan kepada jurusan maupun universitas tentang pemilihan tipografi dan warna yang baik pada Iklan Layanan Masyarakat.
4.
Referensi kepada PEMPROV, PEMKAB, dan PEMKO dalam hal sosialisasi program maupun kebijakan pemerintah kepada masyarakat.
ISI Pengertian Analisis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa : penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya,dsb); serta proses pencarian jalan keluar (pemecahan masalah) yang berangkat dari dugaan akan kebenarannya, penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (KBBI, 2007:43). Pengertian Disharmoni Dalam mendesain sebuah iklan, harmoni merupakan bagian sangat terpenting. Harmoni adalah pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat; keselarasan; kesesuaian,keserasian( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).
3
Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
Keselarasan adalah kesan kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam satu benda, atau antara benda yang satu dengan benda lain yang dipadukan, atau juga antara unsur yang satu dengan lainnya pada suatu susunan yang disebut komposisi (Atisah Sipahelut dan Petrussumadi, 1991:19). Menurut Edi S.Mulyanta(2010:17) dalam buku menjadi desainer layout andal menggunakan adobe indesigne cs 4 Harmoni adalah “Lawan dari kontras, yang berhubungan dengan kesatuan bagian pada keseluruhan desain meliputi bentuk, tone, warna, dan penempatannya”. Beliau juga berpendapat pengertian dari keseluruhan desain itu adalah (a)Bentuk – digunakan untuk menentukan tipe huruf dan ilustrasi dalam desain. (b) Tone – sama dengan ketebalan dari huruf, dekorasi dan ilustrasi. (c) Color – berhubungan dengan warna yang satu dengan yang lain.Treatment – kesatuan hubungan antara tipe desain muka, dekorasi, ataugaris batas teks, pada produk yang akan ditawarkan Berdasarkan pengertian diatas, dapat diketahui disharmoni berarti lawan kata dari harmoni, dimana dis berarti tidak dan harmoni berarti selaras, sesuai dan serasi. Disharmoni adalah ketidakselarasan, tidak sesuai dan tidak serasi. Pengertian Tipografi Tipografi adalah “Ilmu atau skill yang berkaitan dengan profesi penata aksara di percetakan maupun seniman-seniman yang bekerjadiperusahaan pembuat aksara aksara disebut type foundry” (Adi Kusrianto, 2002:1). Tipografi juga merupakan unsur dalam karya desain yang mendukung terciptanya keseuaian konsep dan komposisi karya ( Susanto, 2002:108). Adapun tujuan dalam tipografi adalah tipografidalam komunikasi dapatmenginformasikan, mendokumentasi, membujuk, menghibur, ataumendapat tanggapan. bentuk visualdalam tipografi dapat membantumengambilperhatian, memberikesan, danmaksud dari isyarat tertentu (Steven Heller, 2004:02). Di komputer tersedia ratusan bahkan ribuan jenis huruf digital (font) yang dapat dipilih berdasarkan tujuannya. Tidak ada aturan yang mutlak dalam penggunaan huruf, cara terbaik dalam memilih huruf adalah dengan mempertimbangkan apakah jenis huruf tersebut mudah dibaca (readable), terutama dari jarak yang diperkirakan. Seunik apapun bentuk huruf, namun jika tidak mudah dibaca maka bukanlah huruf yang baik. Maka dari itu dalam memilih huruf untuk teks (text type), nilai keterbacaan jauh lebih penting daripada keindahan. Bagaimanapun cantiknya sebuah huruf, jika sulit dibaca maka bukanlah huruf yang baik. nilai keterbacaan (readability) dan kenyamanan baca (legability) sangat ditentukan oleh jenis huruf yang dipilh dan cara memperlakukannya”. Meskipunmereka berduaberhubungan dengankemudahan dankenyamanan baca dirangkaikan dengan satu kalimat, sebenarnya mereka mengacu pada duahal yang berbeda: keterbacaanmengacupadadesain yang sebenarnya darijenis huruf, sedangkan kenyamanan bacamengacu pada bagaimanatipografidiatur (Ilene Strizver, 2006:59). Pengertian Warna Menurut Tom Fraser dan Adam Banks (2004:10) dalamnya bukunya “The Compalate Guide To Colour” menyatakan:
4
Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
Diseluruh dunia ini penuh dengan warna, semua itu ada disetiap kepala kita. Kita mengalami warna tersebut melalui satu pengertian yaitu dengan penglihatan atau sesuatu yang dapat kita lihat. Sedangkan mendengar (berpikir kepada tetesan air dari keran) dan merasa menjadi basah. Tetapi sesuatu yang berwarna kuning hanya dapat dilihat menjadi kuning, seseorang tidak dapat mendengar atau mencium bau kuning, seseorang juga tidak dapat menyentuh dan mencicipinya. Ini menunjukkan bahwa warna bukan sesuatu yang tetap pada suatu benda atau permukaan tetapi suatu peristiwa yang hanya dipicu melalui pengamatan. Atisah Sipahelut dan Petrussumadi (1991:99) dalam buku Dasar-Dasar Desain menyatakan warna adalah unsur rupa yang paling mudah ditangkap oleh mata dan unsur ini juga yang paling mudah meni mbulkan kesan pada perasaan sehingga merupakan yang paling akrab dikenal manusia. Warna mempunyai tiga dimensi, yaitu hue, value dan intensity (chroma). Hue dapat menunjukkan macamnya warna dalam deretan sesama warna. value menunjukkan nada (berat-ringan) warna, chroma menunjukkan kemurniandankecer melanganwarna(AtisahSipahelut dan Petrussumadi,1991:103). Menurut Sulasmi Darmaprawira W.A(2002:58) dalam bukunya warna teori dan kreativitas penggunaannya menjelaskan tentang teori lingkaran warna menurut Munsell. Munsell menjelaskan ada tiga warna utama sebagai dasar, yaitu: 1. Warna Primer, yaitu merah, kuning, biru. 2. Warna Sekunder, yaitu apabila warna dua warna pada primer masing-masing dicampur akan menghasilkan warna sekunder Warna Tersier, yaitu apaila warna primer dicampur dengan warna sekunder akan menghasilkan warna tersier. Bila warna primer, sekunder dan tersier dicampurkan akan menghasilkan warna netral (Sulasmi Darmaprawira, 2002:56). Betapa sepinya dunia tanpa kehadiran warna. Namun demikian, perlu hati-hati dalam penggunaan warna. Apabila pemakaian warna kurang tepat maka dapat merusak citra, mengurangi nilai keterbacaan, dan bahkan dapat menghilangkan gairah baca. Jika dapat menggunakan dengan tepat, warna dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks lebih berbicara. Kekuatan warna pada foregroundsangat dipengaruhi oleh background. Bentukbentuk segi empat berikut mempunyai ukuran dan warna yang sama (merah), dengan pemberian warna yang berbeda pada background sehingga efek kontras yang berlainan. Pengertian Iklan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan iklan adalah pemberitahuan tentang suatu produk kepada masyarakat yang dimulat di media cetak maupun elektronika (KBBI, 2004:147). Sementara itu menurut Rakhmat Supriyono (2010:127) dalam buku Desain Komunikasi Visual istilah iklan (Bahasa Melayu) berasal dari kata i’lan (bahasa arab) yang artinya meneriakkan secara berulang-ulang. Istilah lain dari iklan adalah “reklame”, pengaruh bahasa Perancis reclame yang asalnya dari bahasa latin reclamare, artinya menyerukan. Iklan secara umum adalah suatu bentuk komunikasi massa komersial yang dirancang untuk mempromosikan pemasaran suatu produk atau jasa, maupun pesan
5
Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
dari suatu lembaga, organisasi, bahkan bisa juga pesan kandidat dalam suatu kampanye politik (Adi Kusrianto, 2007:298). Iklan adalah bagian dari desain komunikasi visual. Pengertian dari desain adalah proses dari rancangan sebuah objek yang dilakukan memlaului tahap-tahap tertentu dan melalui pertimbangan yang melibatkan parameter yang melihat pada objek desain, menuju pada pemberian wujud atau bentuk yang memenuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku pada kurun waktu tertentu (Sachari, 2008:61). Secara umum iklan dibagi menjadi 2 kategori, iklan komersil dan lklan nonkomersil. 1. Iklan Komersial Iklan komesial sering juga disebut dengan iklan bisnis iklan komersial atau iklan bisnis bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya peningkatan penjualan. 2. Iklan Nonkomersial Iklan nonkomersial atau biasa disebut iklan sosial atau Iklan Layanan Masyarakat adalah media komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi dan menerangkan kepada masyarakat tentang pelayanan, atau penyuluhan yang tentunya sangat bermanfaat. Dimana komunikasi merupakan unsur kontrol sosial atau untuk mempengaruhi perilaku,keyakinan, sikap terhadap orang lain (Hendri Subaktio dan Rachma Ida, 2012:14) Kerangka Konseptual Berdasarkan uraian kerangka teoritis di atas, bahwa analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Disini peneliti akan meneliti keadaan yang sebenarnya pada Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan tahun 2012. Iklan adalah pemberitahuan tentang suatu produk kepada masyarakat yang dimuat di media cetak maupun elektronika. Secara umum iklan dibagi menjadi 2 kategori yaitu iklan komersil dan iklan nonkomersial. Disini yang dianalisis peneliti adalah disharmoni Iklan Layanan Masyarakat. dimana iklan ini bertujuan untuk menyampaikan pesan atau pemberitahuan tentang sesuatu hal yang penting bagi masyarakat. oleh karena itu selain pemilihan kata-kata nya mudah diingat, bersifat efektif, sugestif, sebuah pesan juga tergantung pada pemilihan huruf dan cara penyusunannya. Informasi semenarik apapun bisa tidak dilirik pembaca apabila disampaikan dengan tipografi yang buruk. Sebagai contoh ukuran hurufnya terlalu kecil, jenis huruf sulit dibaca, spasi terlalu rapat sehingga menyebabkan orang tidak berselera membacanya. Oleh karena itu huruf dipilih dengan pertimbagan nilai kemudahan baca agar informasi yang disampaikan kepada pembaca menjadi cepat, mudah, dan menyenangkan. Tidak hanya pemilihan tipografi saja. pemilihan warna pada iklan sering sekali disharmoni, misalnya warna pada foreground atau teks pada iklan tidak har monis dengan warna background pada Iklan Layananan Masyarakat tersebut, sehingga tidak nyaman untuk dibaca serta tidak menerapkan nilai kemudahan membaca dan menjadikan pesan tersebut tidak mudah dipahami oleh si penerima pesan . Untuk itu peneliti akan menganalisis kedua elemen tersebut, yakni mulai dari pemilihan tipografi serta pemilihan warna pada Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan.
6
Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Lokasi tersebut adalah pusat kota dan merupakan tempat yang sangat efektif bagi untuk pemajangan/pemasangan Iklan Layanan Masyarakat. Populasi dan Sampel “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Suharsimi Arikunto, 2006:130). Berdasarkan pengertian di atas maka populasi yang akan diteliti pada penelitian ini adalah Iklan Layanan Masyarakat dari berbagai macam jenis tema Iklan Layanan Masyarakat di Kota Medan tahun 2012. Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik sampel bertujuan atau purposive sample, yaitu pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan dan dianggap sesuai dengan kebutuhan peneliti (Suharsimi Arikunto, 2006:141). Dalam hal ini sampel penelitian 12 jenis Iklan Layanan Masyarakat berdasarkan jenis tema yang dianggap penting dalam kehidupan masyarakat. Teknik pengumpulan data Untuk memperoleh data serta informasi yang dibutuhkan, digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1.
Penelitian Lapangan Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah penelitian lapangan dengan cara peneliti langsung terjun ke lokasi-lokasi dimana Iklan Layanan Masyarakat di tempatkan dititik-titik tertentu di kota Medan.
2.
Observasi Observasi yang dimaksud adalah pengamatan langsung pada objek penelitian tentang Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan tahun 2012.
3.
Dokumentasi Pendokumentasian dilakukan dengan memakai alat rekam dalam hal ini kamera.
4.
Kategorisasi Penelitian mengkategorikan setiap Iklan Layanan Masyarakat berdasarkan tema.
Teknik Analisis Data Data dideskripsikan yaitu dengan mentabulasi data berdasarkan pemilihan tipografi serta penerapan warna pada masing-masing Iklan Layanan Masyarakat di Kota Medan pada tahun 2012 yang telah dipilih untuk mengetahui apakah pemilihan tipografi dalam pesan dan pemilihan warna dari Iklan Layanan Masyarakat tersebut harmoni sehingga mampu menarik perhatian pembaca dengan nilai tingkat kemudahannya untuk baca (legibility) serta menjadikan Iklan Layanan Masyarakat tersebut efektif bagi masyarakat. Data penelitian Data yang digunakan pada penelitian ini adalah 12 poster Iklan Layanan Masyarakat. data penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sample, yaitu pengambilan sampel dengan tujuan tertentu yang disesuaikan dengan
7
Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
kriteria yang telah ditentukan dan dianggap sesuai dengan kebutuhan penelitian, yaitu berdasarkan atas pertimbangan jenis tema yang menyangkut per masalahanpermasalahan yang aktual dan dianggap penting untuk kehidupan masyarakat. ANALISIS HASIL PENELITIAN Setelah data dideskripsikan dengan mentabulasi data berdasarkan pengkategorian Iklan Layanan Masyarakat selanjutnya akan dilakukan analisis dengan mendeskripsikan pemilihan tipografi pada masing-masing iklan berdasarkan : jenis huruf, ukuran huruf, bobot dan variasi, panjang baris, spasi huruf dan baris, bentuk susunan. Setelah mendeskripsikan tipografi selanjutnya mendeskripsikan pemilihan warna berdasarkan background dan foreground pada Iklan Layanan Masyarakat dengan menguraikan jenis warna dan kategori warna pada masing-masing background dan foreground. Pembahasan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan, jika dilihat dari pengertian Iklan Layanan Masyarakat itu sendiri adalah media komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi dan menerangkan kepada masyarakat tentang pelayanan, atau penyuluhan yang tentunya sangat penting dan bermanfaat, Dimana komunikasi merupakan unsur kontrol sosial atau untuk mempengaruhi perilaku,keyakinan, sikap terhadap orang lain yang tadinya tidak baik menjadi lebih baik. Dari penjelasan tersebut dalam penyampaian pesan atau informasi pada Iklan Layanan Masyarakat harus efisien terutama pada pemilihan tipografi dan warna haruslah harmonis dan memiliki nilai kemudahan baca/kenyaman baca agar pesan dan informasi tersebut dapat diterima oleh pembaca dalam hitungan detik. Jenis Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan sangat beragam, kota Medan memiliki jenis tema dan jumlah yang cukup banyak. Dalam hal ini peneliti menganalisis iklan tersebut dengan memilih dan mengambil Iklan Layanan Masyarakat dari jenis kategori tema yang antara lain: kesehatan, pajak, lingkungan hidup, pajak, pangan, kriminal. Dimana setiap tema Iklan Layanan Masyarakat ini terlebih dahulu dideskripsikan kemudian dikategorikan sesuai dengan temanya masing-masing. Pemiihan jenis Iklan Layanan Masyarakat ini ditetapkan atas dasar pertimbangan terhadap tema yang menyangkut permasalahan-permasalahan yang dianggap penting bagi kehidupan masyarakat di kota Medan. Setelah dilakukan analisis terhadap Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan dengan menganalisis pemilihan tipografi dengan cara menganalisis jenis huruf, bobot dan variasi huruf, panjang baris, spasi huruf dan baris, bentuk susunan serta pemilihan warna yang dianalisis berdasarkan background dan foregroundnya, dimana pada backgrund dan foreground dianalisis dengan mendeskripsikan jenis warna, kategori warna ternyata Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan dalam pemilihan tipografi serta penerapan warna pada iklan tersebut masih ada yang tidak selaras atau disharmoni sehingga menyebabkan iklan tersebut tidak memiliki nilai kemudahan baca dan kenyamanan membaca. Dari hal tersebut iklan layanan masyarkat yang seharusnya menjadi komunikatif ditengah-tengah kehidupan masyarakat menjadi tidak efektif. Ada beberapa jenis Iklan Layanan Masyarakat yang tidak harmoni tipografi dan warnanya atau disharmoni dengan tema atau judul iklannya serta tidak memiliki nilai kemudahan baca. Contoh yang paling jelas adalah pada Iklan Layanan
8
Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
Masyarakat berjudul “penataan ruang dan pemukiman”, dilihat dari tipografinya iklan ini memiliki bodytext ukuran huruf yang sangat kecil sehingga sangat sukar untuk dibaca. Padahal ukuran pada iklan ini sangat besar tetapi sayangnya pada pesan atau informasi di dalamnya tidak dapat dikenali atau sukar untuk dibaca. Selain ukuran hurufnya kecil warna teks pada iklan ini juga juga menyebabkan pesan yang disampaikan tidak dikenali atau sulit untuk dibaca karena penerpan warna pada backround iklan ini tidak harmoni dengan warna foreground atau warna teksnya. Hal ini menunjukkan pemilihan tipografi dan pemilihan warna pada Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan masih banyak yang kurang tepat sehingga menjadikan Iklan Layanan Masyarakat sebagai media komunikasi visual menjadi tidak atau kurang efektif. Temuan penelitian Dari penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini menunjukkan beberapa temuan yang antara lain : 1. Peneliti melihat, dalam pemilihan tipografi yaitu mulai dari jenis huruf, ukuran huruf, bobot dan variasi, panjang baris, spasi huruf dan baris dan bentuk susunan sangat mempengaruhi keefektifan iklan layanan masyarakat di kota Medan, karena jika salah satu dari unsur ini tidak dapat dikenali atau sulit dikenali maka pesan yang disampaikan tidak dapat dinikmati oleh si penerima pesan. 2. Penggunaan warna pada Iklan Layanan Masyarakat berdasarkan background dan foregroundnya sangat berpengaruh kepada teks atau pesan yang disampaikan, jika warna antara foreground dan background tidak kontras atau tidak berlainan jenis warna informasi yang disampaikan pada ke target audiens tidak efektif di tengah-tengah masyarakat karena sulit untuk dibaca atau tidak memiliki kenyamanan dalam membaca. 3. Penggunaan gambar/ foto pada Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan bersifat pencitraan yang mengeliminasi pesan yang disampaikan, hal itu bisa dilihat dari besarnya ruang yang dipakai untuk foto. PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian yaitu Iklan Layanan Masyarakat di Kota Medan Tahun 2012, maka beberapa hal yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah : 1. Berikut beberapa jenis Iklan Layanan Masyarakat dalam pemilihan tipografi yang harmoni dan tidak harmoni/disharmoni adalah : a. Tidak Harmoni
:
1. Penataan Ruang dan Pemukiman b. Kurang Harmoni : 1. HIV/AIDS 2. Demam berdarah 3. Pajak Kendaraan dan Air
9
Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
4. Pangan Segar dan Aman c. Harmoni
:
1. Ayo Ikut KB 2. Selamatkan Air 3. Pemanasan Global 4. Pekarangan Pangan 5. Uang Palsu 6. Narkoba d.Sangat Harmoni : 1.Pembangunan dan Pengembangan 2. Berikut beberapa jenis Iklan Layanan Masyarakat dalam pemilihan warna yang harmoni dan tidak harmoni/disharmoni adalah : a. Tidak Harmoni
:
1. Penataan Ruang dan Pemukiman b.Kurang Harmoni: 1. HIV/AIDS 2. Demam Berdarah 3. Selamatkan Air 4. Pemanasan Global 5. Pekarangan Pangan 6. Pajak Kendaraan dan Air. c. Harmoni
:
1. Ayo Ikut KB 2. Pangan Segar dan Aman 3. Uang Palsu 4. Narkoba d.Sangat Harmoni : 1. Pembangunan dan Pengembangan Saran Berdasarkan simpulan penelitian, saran yang dapat diberikan peneliti adalah : 1.
Pada pemilihan tipografi sebaiknya menerapkan teori dari nilai kemudahan baca dan kenyamanan baca agar Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan menjadi lebih efektif dan mudah dipahami oleh si penerima pesan, apalagi Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan mempunyai ukuran-ukuran yang cukup besar sehingga biaya untuk mencetak iklan yang sangat mahal tidak siasia.
10
Lulu Karina Hasibuan dan Gamal Kartono: Analisis Disharmoni ...
2.
Pemiliihan Warna Pada Iklan Layanan Masyarakat di kota Medan Sebaiknya lebih memilih warna-warna yang kontras antara warna background dan foregroundnya agar tidak sulit untuk dibaca serta nyaman untuk dibaca, apalagi iklan merupakan suatu informasi yang mudah dicerna pembaca dalam hitungan detik. Sehingga penerapan warna pada background dan foregroundnya harus terlihat jelas.
3.
Penggunaan gambar/foto pada iklan layanan masyarakat di kota Medan seharusnya memberi ruang yang lebih besar kepada pesan yang disampaikan bukan pencitraan pejabat.
4.
Iklan yang kelihatannya sudah mulai rusak atau warnanya sudah memudar sebaiknya segera diganti karena dapat mengurangi keindahan wilayah kota Medan.
Tentang Penulis: Lulu Karina Hasibuan, alumni Jurusan Pendidikan Seni Rupa Unimed tahun 2008 Gamal Kartono, Dosen pembimbing Skripsi DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT Rineka Cipta. Darmapramita, Sulasmi. 2002. Warna Teori Dan Kreativitas Penggunaanya. Bandung : Penerbit ITB. Heller, Steven. 2004. The Education Of A Typographer. New York : Allworth Press Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. 2007. Analisis.Jakarta:Balai Pustaka. Kusrianto, Adi. 2010. Pengantar Tipografi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Pendekatan Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Sachari, 2008. Pengertian Dan Teori Desain. Jurnal Senirupa FBS Unimed, Vol 5 (2) 61. Sidik, 2008. Defenisi Warna. Jurnal Senirupa FBS Unimed, Vol 5 (2) 59. Sihombing, Danton. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta : PT GramediaPustaka Utama. Sipahelut, Atisah dan Petrussumadi. 1991. Dasar-Dasar Desain. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Subaktio, Henry dan Rachmah Ida. 2012. Komunikasi Politik,Media & Demokrasi. Jakarta : Perdana Media Group. Supriyono, Rahmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset
11