ISSN NO: 2086-2083
EDISI NO. 12 TAHUN KE-40/ DESEMBER 2016
Lukman Hakim Saifuddin :
ASN Kemenag Merupakan Tauladan Ummat Refleksi Hari Guru Nasional Tahun 2016 Hal 4
Ongkos Cetak Rp. 10.000
TIM REDAKSI Pembina : Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat Pengarah : Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat Anggota Pengarah : Kabid, Pembimas dan Kasubbag pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Serta Kepala Kantor Kementerian Agama kab/kota se Sumatera barat. Pemimpin Redaksi : Irwan Wakil Pemimpin Redaksi : M. Rifki Muslimah Sekretaris : Risna Yanti
Menteri Agama H. Lukman Hakim Saifuddin terlihat berbincang serius dengan Gubernur Sumbar, Kakanwil dan Rektor IAIN IB di ruang VIP BIM Padang Pariaman Selasa (29/11) (rhama)
Wakil Sekretaris : Efrian Bendahara : Yesfi Mira Andria Dewan Redaksi : Abrar Munanda | Joben | Amrizal| Jhon Of Riezal One|Rali Tasman| Yufrizal | Rhama Eka Putra | Fitra Dewi Kontributor Kanwil : Al Fajri | Ulil Amri | Zulfahmi | Hami Mulyawan | Muhammad Ridha | Ariesta Nurman Sasono | Fauziyah | Taslim Perdana Reporter Daerah : Syafrizal | Kifralwi | Agussalim | Yunus Ainur Sabri | Mardinata Jalpida | Zulkifli | Afdhal Dinilhaq |Andri Susanto | Alfia Pharma | Nori Bahar| Suhardi | Fakhmi | Milaul Hamdi | Rita Royani | David Abdullah | Azwar Hadi | Emi Ratna Aprilana | Abuzar Ghafari | Syamsul Bahri | Diana | Yonadri | Zulhafendi | Fransica Zola | Indra Gunawan | Design Grafis : Efrian, S.Kom
Gubernur Sumbar, Kakanwil dan Bupati Pesisir Selatan menabuh gendang tanda dimulainya MTQ ke 38 Kab.Pesisir Selatan 2016 (Ulil)
Sirkulasi : Arman | Pranoto | Parman | Zulfariswan | Alamat Redaksi : Kanwil Kemenag Sumbar Jl.Kuini No.79 B Padang, Telp.(0751) 28220, 21686, Fax. (0751) 22583 Website : http://sumbar.kemenag.go.id email :
[email protected] Rekening PAB: Majalah PAB Kanwil Kemenag Sumbar Bank Nagari Syari’ah Cab.Padang : No. Rek: 7100.02.20.12049-4 Percetakan : CV Sejahtera - Jakarta Tim Redaksi menerima tulisan berbentuk cerpen, puisi dan artikel dari pembaca dan siswa madrasah. Tulisan tersebut dikirim ke email :
[email protected]
Ka. Biro Umum H. Syahrizal beserta jajaran berofoto bersama Kakanwil dan Kepala Kankemenag Kota Padang beserta jajaran di Pantai Air Manih usai pembinaan di Kankemenag Kota Padang, Kamis 10/11.(Ef)
2
DAFTAR ISI
Salam Redaksi Guru, Tanpamu Kami Bukan Siapa - siapa Jika dulu guru adalah Umar Bakri dengan Sepeda Butut Kini guru telah dibalut kemewahan dan menikmati masa kejayaannya Namun Guru tetaplah pejuang, menciptakan generasi cerdas Selamat hari guru, engkaulah pejuang abadi bangsa ini Dari dapur redaksi kami tim redaksi majalah PAB juga mengucapkan selamat hari guru untuk seluruh pejuang pencetak generasi cerdas dan berakhlak. Jika pahlawan berjuang mempertahankan bangsa, guru berjuang membentuk karakter anak bangsa. Tim redaksi juga mengucapkan hari pahlawan dan hari ibu yang diperingati ketika majalah ini telah selesai dibaca pelanggan PAB Pada majalah edisi kali ini, tim redaksi membahas peringatan hari guru dan bagai perjuangan guru ketika dia berkarya dianggap melanggar HAM. Tulisan ini dibahas dlam fokus utama. Pada laporan utama ada kunjungan Menteri Agama dalam memperingati Milad IAIN Imam Bonjol Padang serta pembinaan pegawai Kementerian Agama. Rubrik lain yang tak kalah penting juga kami sajikan menemani pembaca setia PAB mengisi aktifitas dinas di kantor. Laporan Daerah, tetap menjadi rubrik yang ditunggu pembaca, karena tanpa rubrik ini majalah PAB seakan kehilangan ruhnya. Dinamika madrasah sebuah rubrik khusus yang disediakan untuk menampung karya siswa madrasah. Namun sampai hari ini, timred masih belum melihat kebolehan siswa dalam menampilkan karya jurnalistiknya di Majalah Komunitas warga Kemenag ini. Besar harapan kami kepada Kepala Madrasah dan Waka Humas untuk mendorong siswa—siswi menulis karya jurnalistik seperti puisi, cerpen dan berita lainnya untuk ditampilkan di PAB. [Ŕ]
Laporan Utama ASN Kemenag Merupakan Tauladan Ummat
Hal 8
FU
Refleksi Hari Guru Nasional Tahun 2016 [4]
LU
Kankemenag Kota Padang Rebut Penmad Cup dari Polda Sumbar [10]
LK
Workshop Jurnalistik Tenaga Kehumasan [12] Kepala Biro Umum Ingatkan Optimalisasi Anggaran di Sejumlah Daerah Sumbar [14] Pembinaan Berujung Nostalgia [15]
SK K BD
Transparansi, Menjadi Ikon Rekrutmen PAI Non PNS Tahun Ini [16] SIMPONI Upaya Hindari Pungli di KUA [18]
MAN 1 Bukittinggi Sapu Bersih Juara Lomba Presenter [21] MTsN Model Padang Juara Umum Baca Puisi [22] Bersolek dan Berbenah Diri, MTsN Payakumbuh Bertabur Prestasi [23] Kearifan Budaya Lokal Kunci Sukses Ciptakan Kerukunan Umat Beragama [25] Kontributor Humas Unit Kerja Diganjar Penghargaan [30] pejaRevitalisasi Maghrib Mengaji [36]
3
Refleksi Hari Guru Nasional Tahun 2016
Biarkan Guru Terus Berkarya, Guru Mulia Karena Karya
Presiden RI Joko Widodo membungkukkan badannya dihadapan ribuan guru pada resepsi Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke 71 di Sentul International Convention Center (SICC) 27/11. (Media Indonesia)
Laporan Syafrizal Tanjung Padang, PAB - “Dulu, Pak guru tu acok mamilin pangka pusek den, tapi sungguh pun baitu jadi rang sukses den dee, kalau lah ndak dipilinnyo dulu pangka pusek den, mungkin lah tasasek den kini.” Ungkapan seperti ini masih acap kali didengar dari penuturan orang-orang yang sukses sekarang. “Kalau zaman kini nan mode tu ndak bisa dibuek lai doh, bisa dianggap malanggar HAM”, ungkapan yang lain menimpali. Bahkan pernah salah seorang orang tua siswa yang dipanggil ke sekolah karena anaknya bermasalah menyampaikan bahwa sebagai orang tua pun beliau tidak bisa memaksa anaknya melakukan sesuatu yang dianggap baik, karena si anak memiliki Hak Azazi. HAM, menjadi momok yang amat menakutkan bagi kalangan pendidik. Di kota Padang sendiri, seorang guru madrasah pernah dibui selama seming-
4 4
gu, dan membayar denda sebesar 7 juta rupiah hanya karena menampar siswa yang tawuran di jalan. Anehnya ketika divisum, yang lebam di punggungnya. Sementara pipi yang kena tampar tiada bekas apa-apa. Namun lebam di punggung yang kemungkinan didapat dari hasil tawuran itu menjadi alasan bagi aparat penegak hukum untuk menyeret si Guru ke kandang situmbin. Dalam kasus lain, seorang guru dianiaya oleh orang tua yang tidak senang anaknya diberi sanksi karena tidak mematuhi aturan dalam pelajaran olahraga oleh guru tersebut. Ada pula orang tua yang mencakmencak ketika mendengar anaknya disuruh merayap oleh guru di tengah panas terik. Ketika dijelaskan bahwa anaknya diberi sanksi demikian karena lalai dalam melaksanakan sholat jumat di sekolahnya. Saat khatib
sudah berkhutbah, si anak kedapatan masih bermain-main di pekarangan sekolah, orang tua tetap ngotot tidak menerima sanksi yang diberikan pada anaknya. Banyak kasus lain yang dialami oleh guru, namun tidak terangkat ke permukaan. Menurut Agus Herianto hadna, seorang Pengamat Kebijakan Publik UGM, hal itu terjadi karena ketidakseimbangan antara pendidikan kognitif dengan perilaku, selain itu tersumbatnya komunikasi antara orang tua dengan pihak sekolah menjadi salah satu penyebab terjadinya hal yang demikian. Hadirnya komite madrasah sebetulnya diharapkan menjadi jembatan komunikasi antara pihak madrasah dengan orang tua. Dengan adanya komite, segala permasalahan tetek bengek yang akan menjadi penyumbat kelancaran berlansungnya proses
http://news.okezone.com/read/2015/11/24/65/1254725/peringati-hari-guru-nasional-12-500-guru-sesaki-istora
pendidikan dengan sendirinya dapat diatasi. Namun kenyataannya, tidak semua komite yang ada di madrasah berfungsi sebagaimana tupoksi yang sebenarnya. Sehingga harapan keberadaannya akan membuat hubungan madrasah dengan orang tua siswa menjadi mesra hanyalah impian tak bermakna. Kriminalisasi terhadap guru yang memberikan punishment sebagai bagian dari proses pendidikan memanusiakan peserta didik tetap menjadi ancaman. Langkah berani dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan kota Padang. Bagi siswa atau orang tuanya yang melaporkan guru ke aparat penegak hukum hanya karena tidak menerima punishment yang diberikan atas pelanggaran yang dilakukannya, siswa tersebut harus dikeluarkan, dan sekolah lain di kota Padang tidak diperkenankan menerimanya. Sungguhpun langkah ini diambil dalam rangka melindungi guru agar nyaman tatkala menjalankan tugas kependidikannya, dan membuat nyali siswa dan orang tua untuk memperkarakan gurunya menjadi ciut, namun hal itu tetap dipandang melanggar HAM dan undang-undang. Sebab pada azazinya setiap anak berhak atas pendidikan dan dijamin oleh undang-undang. Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli), seakan menjadi momok baru dalam dunia pendidikan. Sejatinya peraturan ini untuk melindungi serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga negara dalam menjalankan aktifitasnya. Namun karena tidak adanya rumusan resmi dalam pemaknaan pungutan liar itu, membuat orang menafsirkan dan bertindak sesuai dengan kerangka pikirnya masing-masing.
Lahirlah sejumlah LSM yang bertindak bagaikan intel mematai-matai kegiatan pembinaan siswa di madrasah. Dari realis salah satu LSM disebutkan bahwa iuran komite yang masih dipungut di madrasah termasuk pungutan liar. Infak dan iuran sosial yang dipungut sebagai salah satu tanda solidaritas serta dalam rangka menanamkan jiwa sosial peserta didik juga termasuk hal yang tidak dibenarkan. Iuran Pramuka dan bahkan membawa
kue/makanan untuk syukuran pun termasuk dalam katagori pungutan liar. Seperti yang diberitakan salah satu media cetak di kota Padang pada hari senin 28 November 2016, guru-guru MAN 2 Padang sambil menangis menolak kue ulang tahun yang diserahkan siswa seusai memperingati Hari Guru Nasional di madrasah tersebut, hanya karena takut dianggap melakukan Pungutan Liar (Pungli). Di MAN 3 Padang, peringatan Hari Guru Nasional ke-71 Tahun 2016 yang mengangkat tema Guru Mulia Karena Karya itu, diperingati secara meriah oleh seluruh civitas akademika. Mulai dari pelaksananya yang semuanya dilakoni oleh Guru, pemotongan kue ulang tahun oleh kepala MAN 3 Padang Afrizal, sampai pelepasan balon oleh Afrizal dan Erman Shofa, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Padang. Siswa-siswi MAN 3 Padang yang diwakili oleh Pengurus OSIM juga tidak mau ketinggalan. Mulai dari menyanyikan lagu Hymne Guru, lagu Syukur dan lagu terima kasih guruku yang diakhiri dengan pembacaan puisi, membuat seluruh guru menangis terbenam dalam keharuan. Acara kemudian diakhiri dengan penyerahan bunga tanda kasih dari seluruh siswa kepada seluruh guru-gurunya, yang diawali dari ketua OSIM Tiovan putra Bimantara kepada Kepala MAN 3 Padang Afrizal. Kegiatan serupa juga dilaksanakan oleh madrasah-madrasah yang ada di kota Padang. Akankah itu semua termasuk dalam katagori
Prosesi upacara peringatan Hari guru Nasional di MAN 3 Padang. (Syafrizal)
5
http://www.aimislam.com/making-weekend-islamic-school-learning-meaningful/
Pungli, karena untuk itu siswa di bawah komando OSIM mengumpulkan sumbangan dari seluruh siswa. Menyangkut tentang iuran komite, pemungutannya dibenarkan oleh Peraturan Pemerintah RI nomor 48 tahun 2008 tentang Pedoman Pendidikan BAB V Sumber Dana Pendidikan pasal 50 nomor 5 huruf C. Andaikan peraturan ini tidak diberlakukan lagi, mestinya diterbitkan peraturan baru sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tersebut. Sebab Perpres Nomor 87 Tahun 2016 tentang saber pungli tidak mentakhsis peraturan di atas. Berkenaan dengan infak, hal itu merupakan ajaran agama yang mesti ditanamkan kepada peserta didik. Iuran sosial seperti memungut sumbangan tanda turut berduka cita karena ada siswa atau keluarga siswa yang mendapat musibah juga bagian dari penanaman nilai-nilai sosial. Membawa Kue atau makanan untuk syukuran sebagai sarana untuk menanamkan nilai dan arti kebersamaan, juga bagian dari penanaman nilai-nilai Pancasila sila ketiga. Jikalau itu semua dipandang sebagai suatu pelanggaran, lalu akan dibawa ke mana dan jadi apa bangsa ini ke depannya. Karena ajaran agama dan penanaman rasa solidaritas telah dikebiri sedemikian rupa. Guru atau madrasah yang masih nekad melakukannya akan ditangkap tangan, sesuai dengan Pasal 4 huruf d Perpres Nomor 87 Tahun 2016 tersebut. Permasalahan dan kenyataan yang dipaparkan di atas merupakan kondisi riil keadaan pendidikan di Indonesia saat ini. Indepedensi Guru dan Institusi Pendidikan dalam mendidik dan membina karakter peserta didik
6 6
telah terusik. Ketika ada masalah yang menyangkut dengan akhlak dan karakter generasi muda, yang akan dituntut adalah guru. Namun berbanding terbalik dengan harapan yang besar kepada guru untuk menciptakan generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia, justru kerja guru dalam mewujudkan harapan itu selalu dicikaraui, sehingga guru takut merubah kebiasaan buruk peserta didiknya karena dihantui gelap dan dinginnya kandang situmbin.
GURU KEMENAG DIBINGKAI 5 BK Menyimak pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy, pada upacara Hari Guru Nasional, 25 November 2016, beliau menyatakan bahwa sejak ditetap-
kannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, maka secara resmi guru dinyatakan sebagai pekerja profesional. Namun beliau mengalas bahwa bukan berarti sebelum itu para guru bekerja secara tidak profesional. Walaupun harus diakui bahwa hingga kini profesionalisme guru di Indonesia masih belum memenuhi harapan. Mendikbud menyatakan bahwa masih diperlukan upaya-upaya yang lebih keras agar pekerjaan guru di Indonesia betul-betul sebagai pekerjaan profesional di masa yang akan datang. Guru Profesional sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 7 ayat 1 adalah guru yang memiliki karakteristik : 1). Memiliki bakat, minat, panggilan dan idealisme; 2). Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; 3). Memiliki kompetensi yang diperlu kan sesuai bidang tugas; 4).Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi; 5),Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; 6).Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai prestasi kerja; 7).Memiliki kesempatan mengembangkan profesi berkelanjutan; 8).Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan kepropfesionalan dan 9). Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal berkaitan dengan keprofesian. Bagi guru yang bernaung di bawah institusi Kementerian Agama, 9 (sembilan) karakteristik guru profesional di atas mesti dibingkai dengan 5 (lima) nilai budaya kerja, yaitu : 1).Memiliki Integritas, dengan indikator bertekad dan berkemauan untuk berbuat yang baik dan benar, senantiasa berfikir positif, arif dan bijaksana dalam menjalankan tupoksi, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku,serta menolak korupsi, suap ataupun gratifikasi; 2).Senantiasa
httpwww.antaranews.comberita465771ribuan-guru-jalan-santai-hari-guru-nasional-hut-pgri
httpposkotanews.com20151213pgri-prihatin-se-kemendikbud-dan-kemenpan-rb
menjaga keprofesionalitasan. Hal ini akan terlihat dalam tindakannya berupa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kompetensi jabatan, disiplin dan bersungguh-sungguh dalam bekerja, melakukan pekerjaan secara terukur, melaksanakan dan menyelesaikan tugas tepat waktu serta menerima reward dan punishment sesuai dengan ketentuan; 3).Senantiasa berinovasi, dengan indikator selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan, bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif, meningkatkan kompetensi dan kapasitas pribadi, berani melakukan terobosan dan mengambil solusi dalam memecahkan masalah, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif dan efisien; 4). Memiliki Rasa Tanggungjawab, yang dibuktikan dengan penyelesaian pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, berani mengakui kesalahan dengan segala konsekwensinya serta melakukan langkah-langkah perbaikan, mengatasi masalah dengan segera; 5). Menjadikan diri sebagai teladan yang baik, dengan indikatornya berakhlak terpuji, memberikan pelayanan dengan sikap yang baik, penuh keramahan dan adil, serta memulai pekerjaan yang baik dari diri sendiri. Untuk mewujudkan guru yang profesional sebagaimana amanat Undang-Undang itu, pemerintah memang senantiasa berupaya optimal. Peningkatan kesejahteraan guru melalui pemberian tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru yang bersertifikat pendidik merupakan salah satu bukti nyata upaya optimal itu. Diharapkan apabila guru sejahtera, kompetensi dan kinerja guru tersebut akan semakin baik, sehingga berimplikasi pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa.
Guru yang dulu mendapat julukan “Umar Bakri” sebagaimana syair lagu Iwan Fals,karena pergi mengajar dan kemana-mana senantiasa dengan sepeda ongkak (sepeda ontel), setelah mendapatkan tunjangan profesi mampu membeli kendaraan roda empat, mulai dari kelas Agya, Ayla dan sejenisnya, sampai sekelas Fortuner dan Pajero Sport. Beberapa kebijakan strategis untuk membentuk guru yang profesional, sejahtera, bermartabat dan terlindungi, sedang dan akan terus dilakukan oleh pemerintah di semua tingkatan. Bahkan Peningkatan profesionalisme guru menjadi salah satu dari lima agenda utama pembangunan pendidikan nasional. Hebat memang, upaya pemerintah dalam mewujudkan guru profesional dambaan bangsa. Namun ada hal yang menodai optimalisasi upaya tersebut. Banyaknya persyaratan administrasi yang mesti dipenuhi guru setiap waktu agar pencairan tunjangan profesinya tidak bermasalah membuat konsentrasi guru dalam memperbaiki kompetensi dan kinerja yang berimplikasi pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa menjadi sedikit terganggu. Guru sibuk melengkapi bahan administrasi yang diminta dan diberi tenggat waktu segera untuk menyelesaikannya. Kondisi ini kemudian yang membuat perhatian guru terpecah dan buyar. Guru juga disibukkan dengan melengkapi administrasi pembelajaran serta lebih fokus mengejar target menyelesaikan pelajaran dalam RPP dengan mengenyampingkan pembinaan akhlak dan karakter peserta didiknya. Sehingga tepatlah kiranya apa yang disampaikan Pengamat kebijakan Publik dari UGM di awal tulisan ini, target kognitif tercapai, namun perubahan perilaku yang diharapkan tidak tercapai, sehingga kasus-kasus
sebagaimana diungkap di atas meraja lela. Idealnya menurut penulis, guru jangan dibebani dengan urusan tetek bengek administrasi dan segala macamnya itu. Biarlah urusan itu diselesaikan oleh petugas yang ditunjuk di tata usaha. Berikan kesempatan bagi guru untuk terus berkarya. Bukankah semboyan yang senantiasa didengungkan itu adalah Guru Mulia Karena Karya ? Berikan keleluasaan bagi guru untuk berkarya dalam mentransformasikan Nilai, Moral, adat dan kepatutan sosial bagi peserta didiknya. Berikanlah Guru Perlindungan Hukum, Mudahkanlah urusan birokrasi tunjangan profesionalnya, berikanlah kesempatan yang luas baginya untuk meningkat keprofesionalitasannya serta berikanlah sumbang saran yang membangun, nan kurang ditukuak, nan senteang dibilai, karena guru juga manusia. Jangan ada upaya untuk menjadikan guru menjadi sosok yang tidak pantas digugu dan ditiru, akan tetapi orang yang berkewajiban memberikan nilai tinggi terhadap hasil ujian peserta didiknya. Jangan menjadikan sertifikasi sebagai tanda tergadainya harga diri si guru sehingga setiap orang berlantas angan terhadapnya. Jangan sampai ada upaya menjadikan guru lemah dalam bersikeras merubah perilaku buruk peserta didiknya, Sebab salah mengambil tindakan yang membuat siswa dan orang tuanya tidak senang, akan membuat si guru menginap di hotel prodeo, tunjangan dihentikan dan mendapat gelar baru Narapidana. Ingat nasib bangsa ini ke depannya tergantung dari karya guru dalam mendidik dan membina generasi bangsa. Wa Allahu a’lam bi al-shawab.
7
Lukman Hakim Saifuddin : ASN Kemenag Merupakan Tauladan Ummat
Menteri Agama RI H. Lukman Hakim Saifuddin didampingi Kakanwil Kemenag Sumbar H. Salman dan Rektor IAIN Imam Bonjol Padang Eka Putra Wirman disambut dengan tari gelombang begitu sampai di halaman Kanwil Kemenag Sumbar sebelum memberikan pembinaan Selasa (29/11). (Rhama)
Padang, PAB - Di tengah jadwal Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin yang begitu padat di akhir tahun ini, Lukman meluangkan waktunya untuk dapat berkunjung ke Kota Padang Sumatera Barat dalam rangka menghadiri 2 (dua) agenda kegiatan, Rapat Senat Terbuka Dies Natalies Emas ke-50 tahun dan Pembinaan ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar, Selasa (29/11). Mendarat di Bandara International Minangkabau (BIM) jam 11.15 WIB dengan pesawat Garuda Indonesia. Menteri Agama yang hadir bersama Direktur Diktis Amsal Bakhtiar dan Sesmen Khairul Huda, disambut langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Rektor IAIN Imam Bonjol Eka Putra Wirman dan Kakanwil Kemenag Sumbar Salman. Sosok Lukman Hakim Saifuddin tidak asing dimata Irwan Prayitno. Mereka pernah berada di Komisi VIII DPR RI. Hal ini membuat pertemuan ini terasa
8 8
begitu hangat dan penuh keakraban. Pembicaraan yang dibahas di ruang VIP Bandara dimulai dari perkembangan Sumatera Barat hingga isu-isu aktual yang sedang berkembang di Indonesia
PERGURUAN TINGGI DAN PONDOK PESANTREN GUDANG ILMU KEAGAMAAN Selepas beristirahat di Ruang VIP Bandara, Menag beserta rombongan langsung bertolak ke IAIN Imam Bonjol untuk menghadiri Rapat Senat Terbuka Dies Natalies Emas ke-50. Hadir dalam acara tersebut seluruh Civitas Akademika IAIN, Rektor IAIN Bukittinggi dan Batusangkar, Ketua PP Iluni IB, Kakankemenag se-Sumbar. Acara didahului dengan orasi ilmiah dari Syofyan Hadi tentang Moderasi
Islam dalam Khazanah Kesusasteraan Ulama Minangkabau. Dalam orasinya tersebut Syofyan mengatakan bahwa Ulama Nusantara sangat arif dalam menyampaikan ajaran Islam yang selalu disesuaikan dengan konteks lokal dan kebutuhan umat Islam Nusantara, baik secara sosial maupun kultural. Eka Putra Wirman dalam pidatonya menyampaikan rasa syukur yang amat dalam atas capaian IAIN Imam Bonjol dalam 50 tahun berkiprah di dunia pendidikan. “Ucapan terimakasih dan penghargaan kepada Mantan Menag RI Saifuddin Zuhri, Rektor pertama IAIN Imam Bonjol Mahdi Yunus dan pendiri Yayasan Imam Bonjol Padang atas dedikasinya kepada IAIN Imam Bonjol Padang” ujarnya Irwan Prayitno dalam sambutan khasnya yang dibalut dengan pantun menyampaikan kepada Menteri Agama RI untuk dapat mewujudkan citacita masyarakat Sumbar
memiliki UIN. Irwan berharap agar Menteri Agama dapat melancarkan proses perubahan IAIN menjadi UIN. Namun Irwan juga menambahkan agar perubahan IAIN menjadi UIN dapat meningkatkan kualitas SDM baik di sisi Civitas Akademika maupun mahasiswa. Lukman Hakim dalam sambutannya juga mendukung upaya perubahan IAIN menjadi UIN. Saat ini ada 6 IAIN yang dalam proses perubahan menjadi UIN dan Lukman berharap ke-6 IAIN ini dapat lolos dalam seluruh tahapannya. Informasi terakhir yang didapat Lukman melalui Mensesneg bahwa berkas IAIN sudah berada di meja Bapak Presiden Joko Widodo. Lukman Hakim juga menyambut baik orasi ilmiah yang disampaikan oleh Syofyan Hadi. “Agama Islam di Nusantara dapat diterima dengan mudah di Indonesia dikarenakan Agama Islam sangat mudah berkolaborasi dengan konten-konten lokal yang
Menag RI memberikan pembinaan di aula Kanwil Kemenag Sumbar Selasa (29/11) (Rhama)
bernuansa Islami. Untuk itu saya berharap agar Keberagaman yang ada di Indonesia saat ini dapat menjadi pemersatu antara satu dengan yang lain” ujarnya
INTEGRITAS MERUPAKAN POIN PENTING Menag RI Lukman Hakim Saifuddin langsung bertolak ke Kanwil Kemenag Sumbar selepas dari IAIN Imam Bonjol. Di Kanwil Lukman disambut dengan tari pasambahan
karya siswa Madrasah kota Padang. Dalam sambutannya Menteri Agama RI yang juga urang sumando di Sumbar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh ASN di lingkungan Kemenag atas dedikasinya yang “Ikhlas Beramal” dalam menjadi panutan di lingkungan masyarakat. Lukman kembali menegaskan bahwa setiap ASN di Kemenag harus dapat menerapkan 5 (Lima) Nilai Budaya Kerja yang digadanggadangkan oleh Kemenag RI. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi ASN Kemenag yang memiliki tanggung jawab
moral yang besar dalam masyarakat. “Integritas merupakan poin penting yang harus dijaga oleh seluruh ASN, khususnya ASN Kemenag di Sumbar. Sebagai orang yang bekerja di Kementerian Agama, ASN Kemenag sudah pasti dianggap sebagai sosok yang tahu soal agama. Jadi panutan juga. Makanya, jangan sampai tergelincir,” tambahnya. Menag mengaku salut dengan filsofi hidup masyarakat Minang, yang berhasil mendudukan adat dan
agama, hingga seiring sejalan. “Masyarakat Minangkabau sudah diwarisi filsofi yang hebat. Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Filsofi itu sebagai bukti kalau nilai agama tidak terpisahkan dengan nilai adat,” ungkap Menag Hal terakhir yang disampaikan Menag sebelum menutup kegiatan pembinaan yaitu tentang kejujuran. Bagi pejabat sikap ini sangat penting. Pejabat yang tidak memiliki kejujuran akan mencelakakan diri sendiri dan memiliki daya rusak bagi lingkungan kerja. Kakanwil Kemenag Sumbar Salman juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa integritas harus bersumber dari setiap individu aparatur. “Integritas adalah persoalan ketahanan, dan ketahanan harus dimulai dari diri sendiri, baru kemudian dilanjutkan dengan ketahanan keluarga dan ketahanan bangsa. Di Kementerian Agama, integritas harus dimulai di setiap ke-tahanan unit kerja. Ruh dari integritas adalah agama,” tegasnya. Untuk itu diharapkan lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab moral melahirkan pelajar yang bermoral, tanggung jawab, religius dan cinta tanah air.(rhama)
9
Kota Padang Rebut Penmad Cup dari Polda Sumbar
Kakanwil Kemenag Sumbar H. Salman didampingi Kabid Penmad H. Artis Arjun menyerahkan piala bergilir Penmad Cup kepada tim Kankemenag Kota Padang usai mengalahkan tim beregu Kanwil I di partai final, Minggu (6/11). Ef Padang, PAB - Satu lagi iven berskala Provinsi sukses digelar Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Barat. Bertajuk Penmad Cup II 2016, Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) menggelar kejuaraan badminton setelah sukses menggelar iven yang sama tahun lalu. Masih sama dengan tahun lalu, Penmad Cup II tahun 2016 kali ini ju-
ga mempertandingkan 3 (tiga) kategori yaitu Kategori perorangan, beregu putra dan eksekutif. Bertempat di Hall Asrama Haji UPT Asrama Haji Tabing Padang, olahraga tepuk bulu ini digelar dari Jum’at (4/11) hingga Minggu (6/11) lalu. Selain mengundang Satuan Kerja (Satker) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten / Kota se Sumatera Barat,
ikut terlibat instansi – instansi lain yang terlibat kerjasama dengan Kanwil Kemenag Sumbar. Tercatat instansi seperti Polda Sumbar, Bank Nagari, BRI, Dinas Pendidikan dan Dinas Perhubungan ikut terlibat dalam kejuaraan kategori ganda beregu. Sementara untuk kategori perorangan, peserta psangan ganda yang merupakan staf/pegawai Kankemenag Kab./Ko-
Pengda PBSI SUmbar Basril Basyar (tengah) menyempatkan diri menyaksikan langsung partai final Penmad Cup II di Aula Asrma Haji Tabing, Padang Minggu (6/11). Ef
10 10
ta yang bertugas di Bidang Pendidikan Islam. Sedangkan Kategori Eksekutif, diikuti oleh pejabat eselon III dan IV di lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar. Kanwil Kemenag Sumbar yang laporannya disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Penmad Artis arjun saat membuka kegiatan ini Jumat (4/11) mengatakan iven ini diadakan sebagai bentuk silaturahmi pegawai yang ada di lingkungan Kemenag Sumbar dengan instansi lain yang terlibat langsung sebagai mitra kerja Kementerian Agama di Sumatera Barat. “Pegawai Kanwil Kemenag Sumbar memiliki hobi serta candu terhadap olah raga bulutangkis, jadi (iven ini) untuk mempererat hubungan antar pegawai Gubenur, Polda, Dinas Pendidikan, Dispora, Bank BI, BRI, Bank Nagari dan kakan Kemenag Kab/Kota seSumatera Barat”, jelas Artis Arjun. Ketua Panitia Penmad Cup II Tahun 2016 Kasmir menuturan, dalam iven ini, terdapat tiga ketegori pertama, kategori Beregu yang diikuti sebanyak 28 tim.
Salah satu pasangan ganda putra tim Kanwil I M.Ridho/Novi Endra Helmi tidak sanggup menghadang ketangguhan pasangan Gusriadi/Irwan dari Kankemenag Kota Padang pada partai final beregu. (Ef) Kedua, kategori perorangan yang diikuti sebanyak 31 pasang peserta. Yang terakhir kategori eksekutif yang diikuti sebanyak 22 Pasang. Selama tiga hari penuh setiap peserta mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Pada kategori beregu, Secara mengejutkan Tim Kanwil 1 berhasil mengalahkan Tim Polda Sumbar yang merupakan juara Penmad Cup I tahun lalu pada babak semi final Minggu (6/11). Dengan itu, Tim Kanwil 1 berhadapan dengan Kankemenag Kota Padang pada partai final usai berhasil mengalahkan Tim Tanah Datar di semi final pada hari yang sama. Pada partai final, Kankemenag Kota Padang akhirnya meraih
juara kategori beregu usai mengalahkan tim Kanwil 1 dengan skor 2-0. Sementara pada kategori perorangan, pasangan ganda Nelson dan Mulham dari Kankemenag Kab. Dharmasraya berhasil mempertahankan gelar juara Penmad Cup usai mengalahkan pasangan Maidison dan Amri dari Kankemenag Kab. Solok. Partai final kategori perorangan ini juga merupakan pengulangan final Penmad Cup I Tahun lalu yang juga mempertemukan pasangan ganda yang sama. Untuk juara III bersama diraih oleh pasangan Irsyad/Yonrizon dari Kankemenag Tanah datar dan pasangan Fauqa/Alamudi staf Bidang Penmad Kanwil Ke-
Kakanwil Kemenag Sumbar menyerahkan hadiah kepada pemenang partai perorangan pasangan Nelson/Mulham dari Kankemenag Dharmasraya. Ef
Sementara Kabid Penmad Artis Arjun berharap pada tahun mendatang, lebih banyak instansi yang mengikuti iven tahunan ini. “Masih banyak instansi yang berhalangan ikut kejuaraan ini karena ada kegiatan lain yang mendesak. Semoga tahun 2017 nanti instansi lain bisa bergabung dan ikut serta dalam iven yang sudah menjadi agenda tahunan PBSI Sumbar ini” Harap Artis. Para Juara berhak mendapatkan uang total 20 juta rupiah dan medali. Sedangkan untuk kategori beregu juga berhasil mendapatkan piala bergilir Penmad Cup yang tahun lalu direbut oleh Polda Sumbar. (Ef)
menag Sumbar. Tidak tanggung – tanggung pengurus harian PBSI Sumbar Basril Basyar memberikan perhatiannya terhadap iven ini dengan turut hadir menyaksikan partai final ini Minggu (6/11). Untuk Kategori Eksekutif, Pasangan Kepala Kantor Kabupaten Limapuluh Kota Gusman Piliang dan Akmal berhasil meraih juara I setelah mengalahkan Kabid Penmad Artis Arjun yang berpasangan dengan Buya Zilwadi pada partai pamungkas. Sementara juara III bersama diduduki oleh pasangan H. Maswar/ Irwan dan pasangan Asra Faber/ Jufrimal. Sebelum penyerahan piala dan secara resmi menutup kegiatan ini, Kakanwil Kemenag Sumbar H. Salman menyatakan terimakasih kepada peserta dari Kankemenag dan instansi mitra kerja Kanwil Kemenag Sumbar atas keikutsertaanya dalam iven ini. “Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjaga silaturahmi antar lembaga dan penyehat raga para peserta”, ungkap Salman. Salman menambahkan, dengan diadakannya iven ini, menunjukkan bahwa staf Kementerian Agama bukan hanya bisa berdiri diatas mimbar sebagai khotib Jumat tetapi juga bisa berbicara diatas lapangan badminton.
11 11
Workshop Jurnalistik Tenaga Kehumasan, Membahas Revitalisasi Humas Hingga Sukses Haji
Crew Humas Kemenag se Indonesia tampak antusias meliput dan mewawancarai salah satu narasumber (Dewi) Jakarta, PAB - Kementerian Agama terus merevitalisasi peranan humas agar dapat mewujudkan visi dari Kementerian Agama itu sendiri. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama RI Matsuki dalam paparan materi mengusung tema Revitalisasi Peran Humas bertempat di Ruang Sidang Sekjen Gedung Kementerian Agama, Kamis (10/11). Kegiatan Workshop Jurnalistik Tenaga Kehumasan Kementerian Agama selama 2 hari berlangsung hingga jumat (11/11) di ikuti 33 pewarta dari masing masing humas Provinsi se Indonesia dan disajikan dalam bentuk konfensi pres. Mastuki memberikan tagline baru terhadap visi Kementerian Agama yakninya “Melayani Ummah dengan Amanah”. Tentu saja ummah dalam artian disini menyangkut warga bangsa yang didalam nya terdapat keberagaman suku, bangsa dan agama. Melayani umat menjadi penting karena umat merupakan nomenklatur spesifik Kementerian Agama. Sehingga dapat dilihat bagaimana dan seberapa kuat kinerja dari Kementerian Agama itu sendiri”, terang Kapinmas. Lebih lanjut Mastuki memaparkan beberapa hal penting berkaitan Revitilasi Peran Humas dalam membangun citra positif Kementerian Agama. Mulai dari Pelayanan haji dari segi kwalitas
12 12
dan kwantitas semakin meningkat, hingga Pelayanan Nikah semakin baik. Selain pelayanan publik, yang menjadi perhatian adalah website. “Website merupakan wajah dari Kementerian Agama yang bisa diakses publik. Karena itu, website akan diperbaiki konten dan tampilannya, termasuk website yang ada di seluruh tingkat eselon 1 dan Kantor Wilayah,” ujar Kapinmas. Hal lain yang juga merupakan revitalisasi peran humas, dengan adanya penataan struktur baru yang memperkuat fungsi dari humas Kementerian Agama. Seiring dengan adanya PMA No. 42 Tahun 2016 struktur PINMAS berubah, termasuk didalamnya humas, data, dan TIK. Termasuk juga setiap Direktorat, semua akan memiliki fungsi kehumasan sehingga penyelenggaraan humas akan dapat dilakukan secara serentak pada semua level,” urainya. Dan sebagai wujud revitalisasi dan reorganisasi Pelayanan publik, kami merencanakan akan membentuk PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) di lounching bersamaan peringantan Hari Amal Bhakti dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam akan menjadi unit kerja pertama yang akan menerapkan PTSP ini, lanjut Mastuki. Dirjen Pendis sebagai unit kerja yang mengelola anggaran tertinggi dirasa pantas untuk penerapan PTSP ini
untuk menjawab kebutuhan informasi dan transparansi yang diinginkan oleh masyarakat dengan satu unit Direjn Pendidikan Islam karena anggaran terbesar pada sector terbesar di sector pendidikan. Pada paparan berikutnya membahas BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) disampaikan Muhammad Tambrin Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama RI. Menurut Thambrin dalam melaksanakan wewenang sebagaimana dimaksud, BPJPH bekerjasama dengan kementerian dan/atau lembaga terkait, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) hal ini tercantum tertuang dalam Undangundang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Poduk Halal Pasal 7. “fatwa halal tetap akan ditentukan MUI, sedangkan sertifikat halal ataupun mencabut sertifikat halal menjadi kewenangan BPJPH”, ulas Thambrin. Diakhir paparannya Tambrin berharap semoga pembentukan BPJPH secepatnya dapat segera dirampungkan. Session terakhir pada Kamis (10/11) mengangkat tema mengenai Jerat Pelku Pungli dsampaikan Hilmi Muhammadyah Sekretaris Inspektorat Jenderal Pungutan liar (pungli), merupakan penyakit masyarakat
Direktur Urais & Binsyar Muhammad Tambrin dihujani pertanyaan dari pengelola humas Kementerian Agama provinsi se Indonesia tentang produk halal. (Dewi) yang telah membudaya dari tingkat eselon tertinggi sampai tingkat eselon masyarakat kecil. Pungutan liar berarti pengenaan biaya yang tidak seharusnya biaya dikenakan atau dipungut. Menurut Hilmi Muhammadyah Sekretaris Inspektorat Jenderal, dalam paparannya menyampaikan Undang undang yang mengatur pungli itu tersendiri terdapat pada UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 beserta sangsi pidananya, Undangundang No. 31 Tahun 1999 tersebut diambil dari KUHP Pasal 423. Dalam Pasal tersebut Hilmi menjelaskan lebih mendalam hukuman bagi pelaku pungli yg tercantum dalam Undang-undang No 31 Tahun 1999, yaitu penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun atau denda paling sedikit 200juta dan maksimal 1Milyar rupiah. Pungli termasuk jenis tindak pidana kriminalitas berat, karena tuntutan kondisi dan situasi yang memang mendukung pada masa itu, oleh karena itu setiap pelaku pungli harus ditindak secara tegas. Tidak ada kata ampun untuk pelaku pungli, Darah Pungli itu Halal”, ujar Hilmi menekankan diakhir paparannya. Memasuki hari ke 2 Jumat (11/11) paparan pertama disampaikan Prof. Dr. Ishom Yusqi Sekretaris Ditjen Pendis kepada pewarta berita Kanwil Kementerian Agama se Indonesia. Distribusi KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk seluruh madrasah se-Indonesia sejauh ini berjalan dengan lancar. Sesuai dengan data siswa penerima PIP, sejumlah 1.377.253 KIP telah dicetak, dan telah didistribusikan ke berbagai
daerah sebanyak 924.375 pada tahap pertama. Dan direncanakan untuk tahap kedua Desember nanti akan didistribusikan sebanyak 452.878 KIP. Sedangkan untuk Pesantren menurut Ishom, yang alokasinya sebanyak 190.000 KIP yang sudah terserap sebanyak 104.520 atau kurang lebih 55 persen. “Sisanya kita usahakan selesai bulan Desember,” jelas Ishom Dari data tersebut, saya optimis distribusi KIP madrasah akan sesuai dengan rencana. Insya Allah minggu pertama Desember sudah selesai”, ungkapnya. Pada session ke dua hari kedua membahas mengenai bagaimana merawat kerukunan menjelang Hari Raya Natal 2016 disampaikan Pontus Sitorus Sekretaris Ditjen Bimas Kristen. Pontus menjelaskan perayaan natal secara Nasional tahun ini akan berbeda, karena dipusatkan di dua tempat, masing-masing di Dolok Sanggul Kab. Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara dan di Kab. Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Perayaan Natal bisa saja dirasakan mengganggu masyarakat sekitar. Misalnya saja dari pengaturan tempat parkir kendaraan, saking banyaknya umat mengikuti perayaan. Pontus Sitorus menyampaikan himbauan menghadapi natal tahun ini agar umat Kristiani di tanah air ikut menjaga keamanan dan ketertiban. Hindari perayaan Natal yang berlebihan, hindari euforia suka cita berlebihan. Natal seyogyanya dirayakan dengan sederhana, Kerukunan juga dijaga, karena kita juga hidup berdampingan dengan masyarakat
yang majemuk”, tambah Pontus. Diakhir dibahas mengenai bagaimana sukses haji disampaikan Kepala Sub Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), M. Arfi Hatin. Kemenag serius memberikan perhatian terhadap penyelenggaraan ibadah umroh, khususnya lebih selektif untuk memberikan izin bagi PPIU, dan berdasarkan hasil survai yang dilakukan banyak masalah yang disebabkan oleh PPIU beberapa diantaranya adalah adanya Penyelenggara umroh tidak berizin, jamaah gagal berangkat/tertunda keberangkatan maupun pemulangan, jemaah hilang, ongkos ibadah umroh tidak rasional, pelayanan tidak sesuai dengan yang dijanjikan dan tindak penipuan oleh PPIU. Kementerian Agama tidak akan memberikan ampun bagi Panitia Penyelenggara Ibada Umroh (PPIU) yang nakal atau bermasalah. “Kami akan menindak tegas PPIU bermasalah, tahun 2015 kemenag mencabut 10 izin Operasioan PPIU dan tahun 2016 kembali mencabut 4 PPIU nakal,” kata M. Arfi Hatin. Selain lebih selektif dalam mamantau PPIU, Kemenag pada tanggal 9 Juni 2016 telah mencanangkan Gerakan Edukasi 5 Pasti Umroh yaitu, pertama pastikan travelnya mendapat izin Kemenag, Kedua pastikan penerbangan dan jadwal keberangkatannya”, Ujar Arfi diakhir ulasannya. Pembahasan sukses haji menjadi pembahasan terakhir pada Workshop Jurnalistik Tenaga Kehumasan Kementerian Agama. [DW]
13 13
Kepala Biro Umum Ingatkan Optimalisasi Anggaran di Sejumlah Daerah Sumbar
Ka. Biro Umum Kemenag RI H. Syahrizal saat memberikan pembinaan di Kemenag Kab. Tanah Datar (Ef) Pesisir Selatan, PAB - Kepala Biro Umum beserta rombongan sangat memanfaatkan waktu untuk memberikan ilmu dan informasi kepada rekan-rekan di Kementerian Agama Prov. Sumbar dalam rangka pengoptimalan penggunaan anggaran dalam aset Barang Milik Negara (BMN). Setelah melakukan serangkaian perjalanan untuk memberikan pembinaan kepada Kanwil dan Kemenag Padang, Kamis (10/11), Kemenag Kab.Solok, Kota Solok, Kab. Tanah Datar dan Bukittinggi, Jum’at (11/11), Karo Umum Drs. Syafrizal, M.Si berkunjung ke Pesisir Selatan untuk mengetahui pengelolaan aset Kemenag di Negeri Sejuta Pesona tersebut. Sabtu (12/11) jam 07.30 WIB,
rombongan Kabiro Umum bertolak dari Padang menuju Painan, Pesisir Selatan. Dalam perjalanan tersebut, rombongan disuguhkan pemandangan pantai yang eksotis dan dan sungai yang membentang di sepanjang jalan. Sesampai di Kemenag Pesisir Selatan, Rombongan Biro Umum disambut oleh ASN Kemenag Pesisir Selatan. Hadir dalam pembinaan tersebut seluruh ASN di lingkungan Kemenag Pesisir Selatan, Kepala Madrasah dan Kepala KUA se-Pesisir Selatan. Dalam sambutannya, Kakankemenag Pesisir Selatan Drs. Syahrul menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Rombongan Biro Umum yang bertolak ke Jakarta sore nanti, bersedia untuk memberikan pembinaan di Pesisir Se-
Ka. Biro Umum Kemenag RI H. Syahrizal saat memberikan pembinaan di Kemenag Kab. Pesisir Selatan (Rhama)
14 14
latan. “Walaupun kedatangan Kabiro Umum hanya sebentar di sini, kami sangat berharap Kabiro dapat memberikan pembinaan tentang bagaimana cara mengelola aset BMN yang optimal dan tepat guna” ucapnya. Syafrizal dalam pembinaannya menyampaikan agar setiap pengelola BMN dan Anggaran yang ada di Satuan Kerja Kementerian Agama jeli dan dapat membaca situasi dalam mengoptimalkan anggaran yang ada. “Walaupun banyak pemotongan anggaran disana-sini, kita harus memprioritaskan penggunaan anggaran yang sifatnya urgent dan langsung bermanfaat kepada masyarakat”, ucapnya. Disamping itu Syafrizal juga menginformasikan kepada seluruh pengelola anggaran agar tidak menunggu anggaran cair terlebih dahulu, baru melaksanakan kegiatan. “Hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan kegiatan dan laporan pertanggungjawabannya. Saya berharap teman-teman di daerah dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan tidak mengulur-ulur waktu” tegasnya. Selepas melaksanakan pembinaan di Kantor Kemenag Pesisir Selatan, Rombongan Biro Umum menikmati makan siang di Rumah Makan Bunda yang menyuguhi pemandangan pantai yang luar biasa. Dari Rumah Makan tersebut dapat terlihat pesona pantai Carocok dan Puncak Langkisau. Selepas makan siang, Rombongan Kabiro Umum langsung bertolak ke Bandara Internasional Minangkabau untuk segera bertolak ke Jakarta. (Rhama)
Pembinaan Berujung Nostalgia
Kabag TU Menerima Apel Pagi di Kemenag Kabupaten Sijunjung (nori) Sijunjung, PAB - Suasana Kantor Kemenag Kabupaten Sijunjung Senin Pagi (14/11), satu persatu Pegawai mulai berdatangan. Namun pagi dihari pertama kerja itu, Kantor Kemenag Kab. Sijunjung kedatangan tamu istimewa. Kabag TU Kanwil Kemenag Propinsi Sumatera Barat H. Bustari tepat jam tujuh pagi telah berada di Kantor Kemenag Sijunjung. Tidak berselang lama seluruh Pegawai kantor Kemenag Sijunjung, pejabat struktural dan fungsional, telah berkumpul di halaman Kantor. Sesuai dengan jadwal Senin pada minggu ke tiga bulan November ini merupakan pelaksanaan Apel gabungan jajaran Kemenag Sijunjung. Jam 07.30 WIB apel dimulai, dan Kabag TU Kanwil Kemenag Propinsi Sumatera Barat H. Bustari bertindak sebagai pejabat penerima apel. Apel gabungan merupakan agenda rutin Kemenag Sijunjung setiap bulannya. Apel gabungan diikuti oleh seluruh Pegawai di Kantor Kemenag Kab. Sijunjung, Pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kemenag Sijunjung, diantaranya Ka. Kan. Kemenag Sijunjung, Kasubag Tu, Kepala Seksi, Kepala KUA Kecamatan, Kepala Madrasah Negeri dan Swasta (MA, MTs, dan MI), Kepala RA, serta Pengawas dan Penyuluh Fungsional. Dalam amanatnya H. Bustari menegaskan supaya seluruh PNS melaksanakan tugas dengan disiplin, tidak bermalas-malasan dan bekerja sesuai ketentuan yang berlaku. Bertugas dengan ikhlas, menjalankan disiplin, kemudian membayarkan kewajiban merupakan sebuah keharusan yang harus dimiliki PNS selaku pelayan masyarakat. H. Bustari juga mengapresiasi berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh Kemenag Sijunjung dalam
rangka menyambut Hari Amal Bhakti Kemenag ke 71, dan prestasi yang diperoleh di tingkat propinsi maupun di kabupaten. Semua prestasi dapat diraih atas kerja sama yang baik, pertahankan kebersamaan yang telah terjalin selama ini pesan H. Bustari. Usai Apel gabungan dilanjutkan dengan pembinaan PNS di Aula Ikhlas Beramal. Saat pembinaan seluruh PNS mempunyai kesempatan untuk berdialog dengan Pak Kabag demikian lelaki paruh baya ini akrab disapa. Satu persatu pertanyaan dijawab lugas dengan senyuman penuh keramahan. Selesai pembinaan di Kantor Kemenag Sijunjung, perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi MAN Palangki, yang merupakan salah satu madrasah tempat Kabag TU Kanwil ini dulunya bertugas. Seluruh Majelis
guru dan pegawai MAN Palangki yang sudah menunggu tampak antusias menyambut kedatangan Bapak Kepala Bagian Tata Usaha. Bustari memang sengaja di undang MAN Palangki bukan hanya untuk memberikan pembinaan kepada segenap civitas akademika MAN Palangki, namun juga untuk sedikit bernostalgia. Seperti yang sudah di ulas diatas, pada awal karirnya, Bustari pernah menjadi guru dan Kepala Madrasah di MAN Palangki. Kehadirannya di MAN Palangki tentu menimbulkan suasana romantisme tersendiri bagi pria berkacamata ini. Di MAN Palangki, Bustari kembali mengingatkan guru dan pegawai untuk menjalankan tugas dengan baik dan penuh disiplin. “Kesusksesan hanya bisa diraih dengan menjalankan disiplin dalam setiap bidang pekerjaan yang kita lakukan, baik itu sebagai guru ataupun pegawai”, ungkap suami dari Elita ini. Nostalgia Bustari terasa lengkap ketika dipertengahan acara pembinaan, sejumlah guru memberikan kejutan dengan membawa kue ulang tahun, karena 2 hari sebelumnya Bustari memang usai merayakan ulang tahunnya yang ke 56 tahun. Rasa haru yang mendalam tak bisa ditutupi dari pria yang terkenal tegas ini. “Terima kasih atas persembahan sederhana ini. Semoga kita semua selalu dilimpahkan umur yang diberkati Allah dan sukses dalam melaksanakan perkerjaan kita masing – masing,” lirih Bustari disambut tepuk tangan ucapan selamat dari seluruh guru dan pegawai MAN Palangki. (nori & Ef ||MS)
Bustari tampak terharu menerima kejutan kue ulang tahun dari majelis guru dan pegawai MAN Palangki (doc. Humas)
15
Transparansi, Menjadi Ikon Rekrutmen PAI Non PNS Tahun Ini
Kakanwil Kemenag Sumbar H. Salman disaksikan Kabid Penaiszawa H. Maswar dan Kasi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam H. Syahrizal menyerahkan Soal Ujian Rekrutman PAI Non PNS kepada Kepala Kankemenag Kab. Solok. H. Kardinal Jum’at (18/11). Ef
Padang, PAB - Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam menggelar Rekrutmen Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS. Sebanyak 81.071 peserta tercatat mengikuti seleksi yang digelar serantak di 34 Provinsi, Minggu (20/11). Mereka memperebutkan 45.000 kuota penyuluh yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap Kantor Urusan Agama (KUA) akan menerima 8 penyuluh baru. “Seleksi kali ini merupakan yang pertama kali dilakukan serentak dengan standar yang sama. Transparansi menjadi ikon rekrutmen PAI Non PNS tahun ini,” tegas Direktur Penerangan Agama Islam, Muchtar Ali. Sejak awal, lanjut Muchtar, proses rekrutmen diumumkan secara terbuka di Kankemenag Kabupaten/Kota, selain diumumkan melalui media cetak dan elektronik. Menurutnya, persyaratan peserta minimal pendidikan S1, kecuali dalam kondisi tertentu boleh SMA atau sederajat. Mereka yang terpilih akan menjalani masabhakti sebagai penyuluh selama 3 tahun, yaitu 2017-2019. “Jadi akan ada rekrutmen lagi pada tahun 2019,”
16 16
tegasnya. Tes seleksi penyuluh dilakukan dalam tiga tahap, seleksi administrasi, test tulis, dan wawancara. Seleksi administrasi salah satunya memuat ketentuan bahwa PAI Non PNS berasal dar jurusan Non Pendidikan, kecuali dalam kondisi tertentu. Peserta yang lulus seleksi administrasi diperkenankan mengikuti seleksi tulis dan wawancara. Suasana pagi Minggu (20/11) mengiringi langkah
calon Peserta Ujian Rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS di Kemenag Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Suka cita berbalut kegamangan itu telah tampak diwajah 3260 orang calon tes tulis. Mereka akan merebut 1370 kuota, nanti tersebar di 167 Kecamatan se-Provinsi Sumatera Barat. Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Salman menyebutkan proses ujian ini sejarah baru bagi penyuluh. “Atas nama Menteri Agama Re-
publik Indonesia saya mengucapkan selamat kepada Panitia Daerah dalam melaksanakan Ujian Rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS”, ungkap Salman. Tahapan pelaksanaan rekrutmen, dimulai proses seleksi administrasi semula terdaftar 4120 orang. Setelah diseleksi, yang berhak mengikuti ujian tulis menjadi 3260 peserta. “Saya mengharapkan untuk melaksanakan ujian dengan baik, dan jangan ada pihak yang menginterfensi.” kata Salman dalam rapat terakhir teknis rekrutmen di depan Kemenag dan Kasi Bimas Islam se-Sumbar, Jumat (18/11) di ruang Kakanwil Kemenag. Dalam rapat tersebut, kepala Bidang Penais Zawa, H. Maswar mengingatkan, dengan pelaksanaan rekrutmen secara transparan itu, (nantinya) terpilih penyuluh profesional yang mampu mengemban amanah Kementerian Agama, sehingga dapat mengubah masyarakat untuk taat menjalankan ajaran Islam. Karena tugas ini berat, kata Kabid, maka diminta penyuluh yang lulus ujian tulis dan ujian wawancara
Kakanwil Kemenag Sumbar H. Salman sempat berbincang dengan salah satu utusan dari Inspektorat Jenderal Kemenag RI yang memantau langsung rekrutmen PAI non PNS di MAN 2 Padang Minggu (20/11).(Ulil)
Kakankemeng Kota Bukittinggi H. M. Nur didampingi Kasi Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi Urusan Agama Islam H. Rinalfi melakukan pengawasan saat ujian tulis rekrutmen PAI non PNS di MAN Model Bukittinggi Minggu (20/11). (Syafrial) nanti, bisa bekerja sama dengan semua pihak. Tetap mengacu kepada peraturan Kementerian Agama. Ditambahkan Kepala Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam, H. Syahrizal didepan tim Monitoring, Pengawas dan Evaluasi Ujian Kanwil Kemenag mengatakan, supaya membangun kerja sama dengan panitia daerah, agar proses ujian lancar. Karena, tugas ini amanah dari Kakanwil Kemenag Prov. Sumatera Barat, dengan SK No. 1197/ Kw.03/6-a/BA.00/11/2016 tanggal 18 November 2016. Dijelaskannya, nama anggota tim, H. Salman, Ulil Amri, Roni (Padang), H. Bustari, Juni Hendri (Solsel), H. Maswar, Muzali (Pdg. Pariaman), H. Damri, Hendra Mawardi (Kab. Solok), H. Syahrizal, Martias (Pasbar), Jonifer Ara, Yuhelmi (Agam). H. Yufrizal, Hamdani (Pessel), Thomas Febria, Al Fajri (Tanah Datar), Yusran Lubis, Media Eka Putra (Pasaman), H. Amrizal, Asriwirya (Sawahlunto). H. Irwan, Delfisman (Dharmasraya), H. Rinalfi, Efrian (Bukittinggi), H.M. Rifki, Zulfariswan (Kab. Limapuluh Kota), H. Efi Yoskar, Maicendrawati (Pdg. Panjang), H. Edison, Hj. Avermelia (Kota Solok), H. Alfar Arbi, Syahirul Alim (Si-
junjung), H. Idris Nazar, Dini Mahdumillah (Payakumbuh), Hj. Irda Hayati, Kasri Ningsih (Pariaman) dan H. Alida Mukhtar, Fadhli Pohan (Kep. Mentawai). Dalam tes wawancara pada Rabu (23/11) selain penguji daerah, juga melibatkan pejabat dari Kanwil Kemenag Sumbar, dinataranya H. Salman (Padang), H. Bustari (Pdg. Pariaman), H. Maswar (Pariaman), H. Damri (Bukittinggi) dan H. Syahrizal (Kota Solok). H. Amrizal (Agam), Hj. Irda Hayati (Kab. Lima Puluh Kota), Thomas Febria (Pasaman), H. Alida Mukhtar (Kep. Mentawai), Rali Tasman (Dharmasraya), H. M. Rifki (Solsel), H. Edison (Pasbar), H. Efi Yoskar (Pessel), Yusran Lubis (Kab. Solok), H. Rinalfi (Sawahlunto), H. Alfar Arbi (Padang Panjang), H. Abrar Munanda (Tanah Datar), H. Irwan (Payakumbuh) dan H. Yufrizal (Sijunjung). Ditambahkan Kasi Syahrizal, agar penyuluh yang lulus dapat melakukan gebrakan baru untuk memajukan dakwah Islam dan sekaligus diharapkan mampu mengembangkan objek suluh. Mampu menyampaikan pesan – pesan pemerintah dengan Bahasa agama dan melakukan inovasi terhadap metode, penyajian materi kepada santri di TPQ, begi-
tu juga ustadz dan ustadzah harus bisa mengemas isi ceramah sesuai kemampuan umat. “Dengan koordinasi yang maksimal antara tim kepanitiaan provinsi dan kepanitiaan Kabupaten/ kota yg langsung melakukan pengawasan dan evaluasi secara objektif, pelaksanaan ujian tulis dan wawancara bias terlaksana dengan baik dan lancar”, ungkap Syahrizal. Syahrizal menambahkan, mudah - mudahan dengan dilakukan sistem rekrutmen Penyuluh Agama Islam non PNS 2016 yang telah sesuai dengan aturan dan peraturan Direktorat Jenderal Bimbingan Ma-
syarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) akan mampu melahirkan penyuluh agama Islam yang betul - betul teruji dan teukur secara kompetensi dan mampu menyampaikan pesan – pesan pemerintah dan pembangunan melalui sentuhan bahasa agama. “Jadilah anda seorang Penyuluh Agama Islam yang menjadi tuntunan dan teladan umat. Tidak sebaliknya, penyuluh “dipergunjingkan”, karena prilakunya bertentangan dengan kaji yang disampaikan.” harapnya. Hasil seleksi ini rencananya akan diumumkan pada 1 Desember secara nasional melalui website Kemenag. (martias & Ef).
Proses wawancara Penyuluh Agama Islam non PNS di Kankemenag Kab. Sijunjung (24/11). Nori
17
SIMPONI Upaya Hindari Pungli di KUA Padang, PAB - Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI), aplikasi online Kementerian Keuangan untuk pembayaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Simponi dapat juga digunakan untuk pembayaran nikah dan rujuk, dengan mengisi format secara online melalui alamat https:// simponi.kemenkeu.go.id. Untuk Sumatera Barat sosialisasi Simponi dilaksnakan tanggal 17 sd 19 November 2016, yang terdiri dari 3 angkatan. Jumlah peserta 56 orang perangkatan terdiri dari utusan Bank BRI, BNI, BTN, Mandiri, Pos Indonesia, Bendahara Satker Kankemenag se Sumatera Barat, Operator ASN KUA, Operator KUA non ASN, ASN dilingkungan Subbag Perencanaan dan Keuangan dan ASN dilingkungan Bidang Urusan Agama Islam, jumlah peserta seluruhnya 168 orang. Sosialisasi Simponi dibuka langsungKepala Kanwil Kemenag Sumbar, dihadiri narasumber yang berasal dari Bimas Islam Kemenag RI, Kasubdit Kepenghuluan, Kasubdit Pemberdayaan KUA, Kementerian Keuangan RI, dan pejabat dilingkungan Kanwil Kementerian Agama. Kasi Pembinaan Kepenghuluan Direktorat Urais dan Binsyar, Burhanudin menyatakan, Simponi diharapkan dapat menghilangkan pungli, memudahkan masyarakat khususnya calon pengantin untuk menyetorkan biaya, langsung diterima kas negara, dan meminimalisir resiko kehilangan uang dan salah hitung. Penerimaan PNBP NR yang selama ini dilakukan calon pengantin menyetir biaya nikah ke rekening bendahara penerimaan PNBP NR yang berada di Satk-
18 18
er Bimas Islam Kementerian Agama RI kemudian bendahara penerimaan melakukan pemindahbukuan dana PNBP NR tersebut ke kas negara pada setiap hari kerja, papar Burhanudin. Penyetoran biaya nikah dan rujuk dapat dilakukan via teller, ATM, SMS Banking, dan Internet Banking pada bank-bank yang telah menerima pembayaran Modul Penerimaan Negara Generasi Kedua (MPN G2) dan dapat dilakukan 24 jam sehari. Sementara Kakanwil H. Salman menyambut baik dilaksanakan Sosialisasi Simponi ini, diharapkan dengan kehadiran Simponi dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, masyarakat merasa aman, puas dan tidak ada lagi pembayaran nikah rujuk diluar biaya yang telah ditetapkan negara. Tahun ini hendaknya Simponi sudah dapat digunakan oleh seluruh operator seluruh KUA di Sumatera Barat, dan ini perlu kerja keras dari pihak Bidang Urais dan Binsyar. (zyah & Rina)
Tingkatkan Semangat Kontributor, Humas Kemenag Liko Studi Banding Ke Kanwil
Kakanwil Kemenag Sumbar diwakili Kabid Penmad Artis Arjun menyerahkan cinderamata kepada Kepala Kankemenag Limapuluh Kota Gusman Piliang. (Defriandi) Padang, PAB - Sebanyak 42 pengelola Humas Kakemenag Kabupaten Limapuluh Kota melakukan Studi Lapangan Kehumasan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sumatera Barat. Acara berlangsung di Aula kanwil Kemenag Sumbar Kamis (3/11). Kepala rombongan Studi lapangan Kehumasan Alfhia Parma mengatakan, acara ini dalam rangka meningkatkan kepunulisan dan wawasam dalam pemberitaan kontributor Humas Kakemenag Kab. Lamapuluh Kota. “Tiga tahun ini Kontributor humas kake-
menag Kab. Limapuluh Kota memiliki semangat dalam kepenulisan untuk mengekpos Instansi Kankemenag daerah ini,” tutur Alfhia Parma pegawai kakemenag Kab. Limapuluh Kota Bagian Penyusunan Pemberitaan Penyiar dan Dokumentasi. Alfhia mengharapkan dalam studi Lapangan Kehumasan ini dapat menjaga semangat kontributor daerah mendapatkan pembinan yang lebih dari Kanwil Kemenag Sumbar. Pria yang biasa dipanggil APP ini menuturkan pada tahun 2016 Kontributor humas Kakemenag kab.
Limapuluh Kota telah mengirim berita sebanyak 220 berita yang terbit di portal Kanwil Kemenag Sumbar. Kasubag Informasi dan Humas kanwil Kemenag Sumbar, Irwan menyambut baik Rombongan Studi Lapangan Humas Kakemenag Kab. Limapuluh Kota. Irwan menjelaskan humas beperan dalam menginformasikan lembaga Kemenag ke masyarakat. “Mempertanggung jawabkan uang negara dan meningkatkan pelayan kepada masyarakat,” jelas Irwan di aula Kanwil Kemenag Sumbar. Irwan menuturkan humas Kanwil Kemenag
Pengelola Humas Kankemenag Kab. Limapuluh Kota tampak serius mendengar arahan Kasubbag Inmas Kanwil Kemenag Sumbar H. Irwan, M.Ag (Defriandi)
Sumbar memiliki berapa keungulan diantaranya. Pertama, Majala Amal Bakti yang telah berusia 35 tahun, yang terbit 1 kali dalam satu bulan. Kedua,Humas Kanwil Kemenag Sumbar bisa menerbitkan buku. “Setiap pegawai kemenag dan intansi bisa menerbitkan buku disini melalui PAB Publishing,” tutur Irwan dalam sambutanya. Ketiga, Amal Bhakti aktif juga dalam menerbitkan jurnal. Kempat, memiliki Video Conference. “Jadi peralatan video polycom ini berguna untuk rapat antar Kanwil kemenag yang ada di Indonesia,” pungkas Irwan. Kelima, Web Portal kanwil kemenang mendapat peringkat kesembilan dalam kancah Nasional. Keenam, Untuk jaringan kanwil kemenag mandapat peringkat pertama dalam tingkat nasional. Studi lapangan Kehumasan ini dihadiri oleh Kanwil Kemanag Sumbar yang diwakili oleh Kepala Bidang Madrasah Artis Arjun, dan Kepala KanKemenag Kab. Limapuluh Kota Gusman Piliang. (Defriandi)
19 19
Menag Minta Pelaksana ULP Jadi Motor Penggerak Komitmen Integritas
Bogor, PINMAS - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta kepada seluruh pelaksana Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kementerian Agama baik di tingkat pusat kantor wilayah dan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri agar dapat menjadi motor penggerak komitmen dan integritas di lingkungan kerja kita masing-masing, dengan senantiasa menginternalisasikan 5 nilai budaya kerja. “Saya tentu tidak jemu, untuk selalu menyegarkan ingatan kita bersama tentang 5 nilai budaya kerja, yaitu; integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan haruslah benar-benar tidak hanya semata kita hafalkan, tapi juga terjadi proses internalisasi pada diri kita yang pada akhirnya juga bisa mewujud dalam tinda-
20 20 20
kan kita,” ujar Menag saat membuka Rapat Koordinasi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kementerian Agama Tahun 2016 di Bogor, Rabu (16/11). Dikatakan Menag, nilai-nilai integritas itu menjadi sesuatu yang niscaya yang harus ada pada diri setiap ASN Kementerian Agama. Bagaimana, kata Menag, profesionalitas itu betul-betul mewarnai pola kerja kita, bagaimana inovasi itu menjadi spirit menjiwai setiap pekerjaan kita, supaya kita tidak terjebak pada ritme yang selalu mengerjakan sesuatu tanpa perubahan kearah yang lebih baik, tapi juga harus didorong semangat Iinovasi. “Dan dua nilai yang tidak kalah pentingnya adalah tanggung jawab serta keteladanan, inilah yang saya harapkan betul-bet-
ul bisa kita wujudkan, apalagi ini terkait dengan ULP di mana kita mempunyai pengalaman masa lalu yang kurang baik,” kata Menag. Dikatakannya, pelaksanaULP godaannya luar biasa, namunperlu kita bersyukur, sistem ini sudah semakin baik, sudah meminimalisasi godaan atau rangsangan yang ditujukan kepada kita untuk kemudian kita melakukan tindakan tidak terpuji. Tapi, ujar Menag, sebaik apapun sistem yang dibangun, selama manusianya tidak memiliki nilai-nilai luhur, tidak memiliki kesadaran akan pentingnya tanggung jawab yang ada pada dirinya, maka sistem itu akan mudah untuk diakali atau direkayasa. “Saya berharap, 5 nilai budaya kerja itu harus senantiasa tidak han-
ya menjiwai kita tapi juga harapannya lalu kemudian mampu kita implementasikan, kita ejawantahkan, kita wujudkan dalam aktivitas kita khususnya dalam kita mengemban amanah yang ada pada diri kita masing-masing,” harap Menag. Tampak hadir dalam pembukaan Rakor ULP ini, Sekjen Kemenag Nur Syam dan Kepala Biro Umum Syafrizal, Sekretaris Ditjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Kepala Biro Kepegawaian Ahmadi, Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Ahmad Gunaryo, Kapus KUB Feri Meldi. Peserta rakor adalah Ketua dan Sekretaris ULP seluruh Kantor Wilayah Kemenag Provinsi, Kepala dan Sekretaris ULP Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dan pengela ULP Kemenag Pusat. (dm/dm).
MAN 1 Bukittinggi Sapu Bersih Juara Lomba Presenter
Bukittinggi, PAB - Tahun ini seakan-akan menjadi tahun bersejarah bagi MAN 1 Kota Bukittinggi, dengan Pergantian Kepala Sekolah baru-baru ini tidak menganggu lingkungan sekolah untuk meciptakan prestasi demi prestasi di segala bidang, baik itu eventEvent tingkat kota maupun tingkat propinsi dengan selalu berhasil meraih prestasi yang luar biasa. Seperti Halnya event yang barubaru diikuti ini, lomba Presenter tingkat SMA/MA/SMK Se-Sumatera Barat yang diadakan UKM PERS Institut Seni Indonesia Padang Panjang Rabu, 09 November 2016 di Gedung UKM Seni ISI Padang Panjang. Lomba yang bertemakan “TAKE ME TO BE A PRO-
FESIONAL PRESENTER” ini diikuti 37 peserta dari SLTA sederajat Se-Sumatera Barat. MAN 1 kota Bukittinggi sendiri mengirim empat orang utusan atas nama Nur Annisa, Safira Auliya, Kharisma Khairunnisa dan Fahri Rivaldi untuk iku berpatisipasi mengikuti lomba yang diadakan ISI Padang Panjang tersebut dengan pembimbing Delvira dan Junaidah. Dalam perlombaan ini, MAN 1 Kota Bukittinggi meraih juara dengan prestasi yang sangat gemilang dan cukup membanggakan, sebab utusan MAN 1 Kota Bukittinggi ini bisa menyapu bersih semua gelar juara tampa menyisakannya sedikit pun bagi peserta yang lainnya, mereka
berhasil membawa pulang juara 1, 2 dan 3 atas nama Nur Annisa, Fahri Rivaldi dan Kharisma Khairunnisa. Kepala MAN Kota Bukitinggi Irsyad saat ditemui diruangan kerjanya sangat bangga dan memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada keluarga besar MAN 1 yang telah memberikan Prestasi demi Prestasi demi kemajuan Madrasah, termasuk semenjak ia menjadi Kepala Madrasah, MAN 1 ini terus memberikan prestasi seperti perlombaan yang baru-baru ini diikuti siswa/wi MAN 1 di ISI Padang Panjang, mereka kembali berhasil menyumbangkan prestasi dengan menyapu bersih gelar juara lomba presenter antar SMA/ MA/SMK Se-Sumatera Barat yang diadakan UKM PERS ISI Padang Panjang. “Selamat Bagi Siswa/wi yang berhasil memperoleh prestasi, mudah-mudahan kedepan kembali meraih prestasi demi prestasi untuk Madrasah ini dan tak lupa bagi yang belum bisa meraihnya, untuk lebih giat lagi belajar jadikan kegagalan ini untuk landasan untuk keberhasil kedepannya”, tutup Kepala Madrasah yang
terkenal tegas ini. Sementara itu Kakan Kemenag H. Muhamad Nur didampingingi Kasubag Tata Usaha Kemenag Kota Bukittinggi H. Idrial Saat dikonfirmasi tentang raihan prestasi Murid MAN 1 ini, ia memberikan apresiasi yang cukup tinggi serta mengucapkan selamat kepada pemenang lomba Presenter tingkat SMA/SMK/ MA Se-Sumatera Barat atas prestasi yang telah dicapai, dan berharap hendaknya ini menjadi motivasi bagi Murid yang lainnya serta menjadi roda penggerak untuk mewujudkan prestasiprestasi selanjutnya. Hal ini semua didapat tidak terlepas dari pembinaan-pembinaan yang telah dilakukan di lingkungan Madrasah. “ini awal yang baik bagi kepemimpinan yang baru, walau ini merupakan prestasi yang kesekian kalinya. prestasi ini semangkin melengkapi prestasi-prestasi yang selama ini telah diraih MAN1 Kota Bukittinggi dibawah kepemimpinan sebelumnya. ini semua membuktikan bahwa Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah, pungkas M. Nur. (Syafrial/Rina)
Lagi, Dua Siswa MTsN Parak Lawas Raih Prestasi Padang, PAB - Dua siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Parak Lawas kembali meraih prestasi di kompetisi tingkat Kota Padang. Adalah M. Rizki Siregar meraih Juara 2 ajang Olimpiade Bahasa Arab dan Andini Saheral yang meraih Juara 3 lomba Baca Puisi antar MTs Sekota Padang beberapa hari lalu. Kepala MTsN Parak Lawas Padang Lilis Andriani menyambut gembira dan bangga atas prestasi siswasiswi madrasah peraih medali di ajang begengsi itu. Sebab mereka telah menghadirkan sesuatu yang bersifat inovatif dan melahirkan rasa bangga. “Prestasi ini harus kita pertahankan dan tingkatkan serta kita harus terus mendukung perkembangan dan peningkatan prestasi siswa-siswi
MTsN Parak Lawas”, ujar Lilis disela-sela sambutannya dalam rangka upacara bendera di halaman Madrasah tersebut. Lilis juga berharap agar prestasi-prestasi Madrasah dapat menjadi virus positif bagi siswa-siswa lain serta dapat menumbuhkan budaya prestasi di lingkungan madrasah. Kreativitas dan inovasi akan membuat madrasah tampil beda dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat, bangsa dan negara. Hal senada disampaikan Kepala Urusan Tata Usaha Tan Gusli, “Semoga prestasi- prestasi yang sudah diperoleh agar dapat dipertahankan serta lebih ditingkatkan lagi supaya termotivasi terhadp siswa yang lain dalam meraih prestasi. Atas prestasi yang telah diraih
tersebut, tentu sekali sangat membanggakan keluarga besar MTsN Parak Lawas, dalam artian setiap kompetisi antar madrasah kita telah mampu bersaing dengan madrasah/sekolah yang lebih Favorit. Untuk itu pembinaan yang Intensif dalam pengembangan bakat dan kemampuan siswa harus terus ditingkatkan, dengan
prestasi-prestasi yang telah diraih tentunya akan terus memotivasi kita untuk terus menjadi lebih baik, hal itu sesuai dengan slogan kita yakni lebih baik madrasah madrasah lebih baik, dan terus memajukan pendidikan dan menyatukan langkah untuk mencapai program Madrasah secara maksimal,” tuturnya menyudahi.(HarisTj)
21 21 21
MTsN Model Padang Juara Umum Baca Puisi
Padang, PAB - MTsN Model Padang meraih juara umum pada acara lomba baca puisi tiingkat MTs se-Kota Padang yang digelar MGMP Bahasa Indonesia MTs. Kegiatan yang diikuti 33 siswa dari 19 madrasah tersebut dihelat di Aula Kantor Kemenag Kota Padang (24/10). Acara ini bertujuan memperkuat peran MGMP dalam meningkatkan mutu pendidikan serta memperingati hari bulan
bahasa, hari santri, sumpah pemuda dan PAB yang jatuh pada bulan Oktober 2016. Kepala Kantor Kemenag Kota Padang H. Japeri sewaktu acara penutupan memberikan apresiasi dan mengucapkan selamat kepada pemenang teristimewa yang meraih juara umum MTsN Model Padang. Dengan adanya kelompok guru setiap mata pelajaran agar
bisa mencarikan solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk itu, keberadaan MGMP ini terus dibina dan ditingkatkan. Secara kelembagaan Kemenag Kota Padang akan memberikan dukungan agar keberadaan MGMP ini tetap eksis. Buktinya, dengan adanya berbagai kegiatan seperti lomba baca puisi ini akan meningkatkan mutu pendidikan. Dan seringnya siswa mengikuti berbagai perlombaan akan berdampak pada peningkatan akademik dan karakter. Bahasa merupakan hal yang penting dalam berkomunikasi, lomba ini salah satu kegiatan yang patut diapresiasi dan memotivasi MGMP yang lainnya, imbuhnya didampingi ketua MGMP Bahasa Indonesia Ewayan Ekowati. Chandra Karim selaku kepala MTsN Model Padang mengucapkan terimakasih dan bangga kepada siswa Riski Oktarval N juara I Putra dan Putri Nabila juara II Putri yang telah
membawa MTsN Model Padang menjadi juara umum dalam lomba tersebut. Tentu dengan torehan prestasi ini mampu memotivasi peserta didik lainnya agar dengan prestasi membaca puisi mampu meningkatkan minat baca terhadap karya sastra. Waka Humas Rahmi Jandras menambahkan anak kita telah sukses dalam meraih prestasi dari berbagai macam lomba dan ucapan terima kasih kepada tenaga pendidik, dengan beberapa hari kemudian atas nama Ahmad Hifzil Burhan telah meraih juara II dalam ajang olimpiade Matematika tingkat SMP dan MTs se Kota Padang yang diadakan di SMP 07 Padang dan harapan I ajang UNP Mathematics challenge se- Sumbar, Riau, dan Jambi.(13/11) akhirnya, atas torehan prestasi ini siswa tentu mendapatkan hadiah berupa tabanas, piala dan sertifikat serta ini salah satu bukti bahwa madrasah lebih baik. (Yaspardi/Rina)
OSIM Sarana Pengkaderan Ciptakan Pemimpin Berkualitas Masa Depan
Pessel, PAB – Pemilihan pengurus OSIM MTsN Pancung Soal baru saja digelar. Pemilihan bertujuan memberikan pembelajaran berdemokrasi kepada peserta didik di MTsN Pancung Soal. OSIM sebagai sebuah organisasi Siswa di Madrasah punya peran penting sebagai sarana pengkaderan menciptakan pemimpin berkualitas di masa depan. Selain itu juga tempat pembelajaran berorganisasi dan bermasyarakat bagi peserta didik serta guna menampung aspirasi siswa.
22 22
Pemilihan dilaksanakan secara langsung Senin (7/11) dengan melibatkan semua Siswa dari kelas VII, VIII dan kelas IX. Pemilihan berjalan lancar dan siswa antusias memberikan hak suaranya bagi kerja OSIM tahun kedepan. Di ruang kerjanya Kepala MTsN Pancung Soal Rajab mengungkapkan bahwa pelaksanaan pemilihan berjalan dengan baik dan lancar berkat kerja sama yang baik dari berbagai pihak.
Berbagai tahapan dilakukan, dimulai tahapan penjaringan balon, uji kompetensi dan dilanjutkan dengan penyampaian visi dan misi masing- masing pasangan calon, tiap pasangan calon bergantian menyampaikan visi dan misinya dihadapan seluruh siswa yang bertempat di lapangan MTsN pancung Soal. Pada tahap pemilihan ketiga pasangan calon siap bertarung secara sehat dan bersahabat demi menunjukkan kematangan dalam berdemokrasi. Setelah pemilu berlangsung maka dilanjutkangan penghitungan suara secara terbuka. Setelah dilakukan penghitungan suara secara manual maka pasangan nomor urut 1 keluar sebagai pemenang atas namaRayhan Ferdiano dan Ahoni Yandra dengan mengumpulkan 248 suara. Mereka yakin untuk menahkodai kepemimpinan OSIM dengan memberikan kemajuan sesuai dengan visi misi yang mereka sampaikan di antaranya menjadikan madrasah yang berprestasi di masa akan datang dan mereka sangat optimis. (Yuhendrizal/Nita)|Mira
Bersolek dan Berbenah Diri, MTsN Payakumbuh Bertabur Prestasi
Payakumbuh, PAB – Tahun ini, MTsN Payakumbuh sedang bersolek. Dengan diresmikannya Mushalla Al-Jihad dan kantin sehat oleh Kakanwil Kemenag Sumatera Barat H. Salman Oktober lalu, MTsN Payakumbuh berbenah diri menjadi Madrasah yang terdepan dalam prestasi dan berwawasan lingkungan, sesuai dengan visi Madrasah tersebut. Berbarengan dengan itu, MTsN Payakumbuh tahun ini juga dinobatkan dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Provinsi Sumatera Barat dan Madrasah Adiwiyata Tahun 2016. Sebagai Madrasah favorit di Kota Payakumbuh dan Sekitarnya, MTsN Payakumbuh terus berupaya menjadi Madrasah Pilihan masyarakat dengan terus meningkatkan kualitas peserta didiknya.
Terbukti prestasi demi prestasi terus diraih MTsN Payakumbuh. Gudep 01-005/01-006 pangkalan MTsN Payakumbuh berhasil memboyong kembali gelar juara Umum dalam Lomba Best Of The Best Batiah (BOBB) Scouting Competition X tahun 2016. Kemudian dalam bidang keagaamaan, Jamilatul Fitri yang telah mengaharumkan nama Madrasah dengan meraih Juara -I Hafidz tingkat MTs/SMP dan Kuntum Khaira Umah yang meraih Juara I Lomba Tilawatil Qur’an. Sebagai Madrasah Leader kesehatan di Kota Payakumbuh, Siswa-siswi MTsN Payakumbuh juga sigap dan berprestasi dalam lomba Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-52 Tahun 2016 yang diadakan Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, juara I dan II stand up com-
edy, juara I dan cerdas cermat dan Juara III berbalas Pantun. Selanjutnya, MTsN Payakumbuh juga merebut gelar juara umum dalam ajang lomba gema muharam (Gema Mantipa) tingkat Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota di MAN 3 Payakumbuh. Dalam lomba lain Siswa-siswi MTsN Payakumbuh meraih juara I lomba Cerdas cermat, Juara I Tahfiz Putra dan juara I lomba Tahfiz Putri Tingkat Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota di Cahaya Islam. Sahidin, selaku kepala Madrasah patut berbangga dengan Madrasah yang dipimpinnya. Ia mengucapkan terimaksih atas kerja sama dan dukungan dari seluruh pihak atas support dan dukungannya sehingga tercipta sinergi menghasilkan prestasi yang cemerlang, sesuai motto “madrasahku Pilihanku, Madrasahku Prestasiku”. Ia Juga berharap dan meminta dukungan baik tenaga maupun doa untuk kemajuan MTsN Payakumbuh. Kedepannya ia berharap semoga kerja sama yang baik dan prestasi yang telah diraih ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi untuk Madrasah lebih baik, lebih baik Madrasah. (MasAdi/Rina)
MTsN Padang Tarab Kembalikan Semangat Kepahlawanan melalui OSIM
Agam, PAB – Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, ungkapan tersebut menggugah pengurus Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) MTsN Padang Tarab yang baru dilantik Oktober lalu. Memperingati hari Pahlawan 10 November 2016, upacara dengan hikmat diikuti seluruh siswa dan majelis guru serta pegawai. Usai upacara dilanjutkan dengan penampilan drama puisi antara Krawang Bekasi serta paduan suara “gugur bunga” serta penyampaian pesan para pejuang yang telah terdahulu. Bertindak sebagai inspektur upacara ketua OSIM periode 2016/2017 Muhammad Farhan sedangkan sebagai inspektur upacara Marliwis, S.Pd sekaligus salah seorang Pembina OSIM MTsN
Padang Tarab. Peringatan hari besar Nasional salah satu bantuk memperkenalkan pada peserta didik “bahwa Indonesia pernah dijajah bangsa lain, diperjuangkan dengan tumpahan darah dan pengorbanan nyawa para pejuang terdahulu” disamping bentuk pembelajaran, juga untuk mengingatkan mereka kembali pada masa lalu yang saat ini sudah sangat minim diperdapat. Hal itu dapat dikategorikan salah satu penyebab tingkat patriotisme peserta didik disekolah/madrasah memudar yang berefek samping pada tingkah laku/moral/akhlak mareka merosot atau rendah. Santun pada orang tua, guru dan penerapan aturan sekolah/madrasah sudah menjadi hal biasa mereka langgar sudah problematika umum pada tiap rata-rata sekolah/madrasah. Demikian disampaikan wakil kepala kesiswaan MTsN Padang Tarab Kecamatan Baso Yusmanidar, S.Pd pada Repoter daerah PAB Agam baru-baru ini. Yusmanidar menambahkan, siswa MTsN Padang Tarab saat ini bukan lagi berskala anak nagari yang berdomisili kecamatan Baso “dari nagari Padang Tarab, Simarasok, Koto Tinggi dan Tabek Panjang saja”, namun peminat dari luar ke-4 nagari seperti Batu Hampa Kabupaten 50 Kota disamping anak nagari dari tetangga lu-
ar kecamatan Baso seperti Canduang dan IV Angkek. Keberagaman itu juga salah satu dampak pengaruh yang luar biasa, terbawa pada lingkungan madrasah. Renovasi pikiran kearah yang lebih positif, tutur kata lebih baik dan penampilan sopan, rapi sesuai aturan seorang peserta didik, mengutup ungkapan motifator Yengki Otrio, ST dari Forteens Training Center Payakumbuh, mudah-mudah dapat membawa perubahan secara berangsur pada siswa kita. Tidak kalah penting dukungan kebersamaan, saling bahu membahu keluarga besar MTsN Padang Tarab “majelis guru dan pegawai”, tambah Yusmanidar. Kepala MTsN Padang Tarab Isrizal, M.Pd diruang kerjanya menambahkan, ucapan terima kasih atas kerjasama keluarga besar yang telah saling menerapkan rasa peduli, seayun selangkah menuju yang lebih baik dalam perbaikan moral/akhlak siswa disamping mutu tamatan Madrasah. Saling menutupi berbagai keterbatasan yang telah diterapkan saat ini, semoga dapat dipertahankan. Tanpa kebersamaan grafik peserta didik meminati MTsN Padang yang meroket akan mustahil terjadi, “kita tetap berprinsip tingkatkan mutu, tanpa membatasi hak orang lain”, pesan Isrizal. (Syf/ Rina)
23 23
Camar Bersinar di MAN 3 Payakumbuh
Payakumbuh, PAB – Kemeriahan peringatan tahun baru Islam juga terlaksana di MAN 3 Payakumbuh. Acara yang dikemas dengan nama Camar Mantipa (Cahaya Muharram MAN Tiga Payakumbuh) bersinar di MAN 3. Camar mengangkat berbagai lomba, Hafidz Al-qur,an dan Cerdas Cermat. Peserta lomba terdiri dari siswa-siswi SLTP se –Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota. Kepala MAN 3 Payakumbuh Marni dalam sambutannya yang disampaikan Waka Kurikulum Desi Marnis menyatakan MAN 3 Payakumbuh telah banyak mengukir prestasi, baik tingkat daerah, provinsi maupun nasional . Baru–baru ini MAN 3 Payakum-
buh juga mendapat prestasi juara 3 lomba pidato adat atas nama Gusyanti kelas X Agama yang digelar pemerintah Kota Payakumbuh dalam rangka Payakumbuh Baralek Gadang. Kakan Kemenag Kota Payakumbuh H. Asra Faber dalam sambutannya menyatakan Negara kita saat ini sedang mengalami krisis kepemimpinan. Kepemimpinan di negara kita sudah banyak yang menyimpang dari cita–cita para pejuang kemerdekaan. Dalam istilah pilosofi Minangkabau, tapian diasak urang lalu (tempat mandi sudah digeser orang lewat. Untuk itu, generasi muda harus dibentengi dengan nilai– nilai agama. Mutu tamatan madrasah harus memiliki nilai – nilai yang lebih tinggi dibanding dengan sekolah lain. Para hafidz Al-Quran tamatan Madrasah Aliyah yang hafal Al- Quran 30 Juz dapat diterima di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Ungkap mantan kakankemenag Padang Panjang dan Kabupaten Agam ini. Acara Camar berlangsung Sab-
tu 29 Oktober 2016 di halaman kampus MAN 3 Payakumbuh. Hadir Kasi Penmad, Mustafa, Kepala MA, MTs se- Kota Payakumbuh, Meski sempat diguyur hujan deras. Namun, acara tetap berlangsung dan sukses. Acara berakhir pukul 16.30 Wib sekaligus penyerahan hadiah sang juara. Peserta lomba terdiri dari 18 grup utusan madrasah/sekolah. Satu grup terdiri dari 5 orang, 3 peserta cerdas cermat dan 2 orang pa dan pi peserta tahfidz. Lomba tahfidz fokus hafalan 3 surat yakni surat Annaba’, surat Al - Adiyat dan surat Al- ‘ala dengan sistem cabut lotting oleh panitia dengan juri 1 Agung Feinando dan juri 2,Yusril SHI. Lomba cerdas cermat terdiri dari 3 tahap yakni pertama penyisihan dengan menjawab soal dalam bentuk tulisan, kedua semi final yang terdiri dari 9 grup. Terakhir babak final yang terdiri dari 3 grup dengan juri 1 Asafil Kudri dan juri 2, Zulbaidah. (Amrial/Rina)
MTsN Bonjol Genjot Motivasi Guru Lewat Bimtek KTI dan PTK Pasaman, PAB – Sebagai penunjang meningkatnya kualitas pendidikan tidak terlepas dari peranan dan potensi guru itu sendiri. Sumber daya manusia tenaga pendidik yang mempuni dapat menghantarkan pendidikan yang berhasil guna buat para siswa. Kepada PAB Kepala MTsN Bonjol Adrinofia, Senin (31/10) mengatakan madrasah yang dipimpinnya memiliki visi misi mencerdaskan anak bangsa, berakhlak dan berkarakter. Dan untuk terwujudnya hal tersebut perlu ditunjang dengan keprofesionalan guru selaku tenaga pengajar. Maka melalui bimbingan teknis (Bimtek) Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Penelitian Tindakan
24 24
Kelas (PTK) yang telah diselenggarakan pihaknya (23/10) dapat menghasilkan guru-guru yang bermutu. Selanjutnya, Adrinofia juga menguatkan bahwa bimtek tersebut bertujuan untuk menggenjot motivasi para pengajar MTsN Bonjol untuk lebih meningkatkan potensi diri belajar membuat karya tulis ilmiah dan jurnal penelitian. Dianggap ini merupakan suatu yang bernilai madrasah akan tetap memfasilitasi menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan PTK ini secara berkelanjutan. lebih lanjut ia menerangkan bahwa KTI memiliki peran strategis dalam upaya pengembangan profesi guru yang
merupakan salah satu butir penting bagi guru dalam meraih kenaikan pangkat. Sementara PTK merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Tujuan utamanya adalah memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas dan mencari jawaban ilmiah bagaimana hal tesebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. Saya menilai ini sangat penting diketahui oleh para guru di MTsN Bonjol ini sehingga menjadi yang profesional dan dapat meluluskan siswa yang berkualitas pula, tukiknya. (abie78/Rina)
Kearifan Budaya Lokal Kunci Sukses Ciptakan Kerukunan Umat Beragama
“Dalihan Na Tolu (Tungku yang Tiga)” “Somba Marhula-hula (Hormat pada pihak keluarga Isteri), Manat MardonganTubu (Hati-hati kepada pihak semarga), Elek Marboru (Membujuk / melindungi / lemah lembut terhadap pihak anak/ saudara perempuan / pihak keluarga yang mengambil isteri dari suatu marga / keluarga lain).” Sawahlunto, PAB – Akhir-akhir ini, kerukunan umat beragama di Indonesia kembali di uji untuk kesekian kalinya. Selama ini biasanya dugaan penistaan agama hanya dilakukan masyarakat menengah kebawah saja, namun kini sudah menimpa para pejabat maupun politisi, bahkan kasus tersebut sedang ditangani polisi pasca aksi besar demonstrasi di Bundaran HI hingga menjadi perhatian khusus bagi Presiden RI, Panglima TNI, apalagi Kapolri, dan konsumsi harian berbagai media Televisi. Kenyataan itu menunjukkan, bahwa Isu SARA (Suku, Adat, Rasdan Agama) di Indonesia masih merupakan hal sensitif yang bisa menyebabkan rusaknya kerukunan umat beragama serta dapat mengancam pertahanan dan keamanan NKRI. Meskipun tidak ada kaitan dengan perkembangan kasus dugaan penistaan agama yang sedang mencuat saat sekarang sampai berita ini diturunkan, namun kasus serupa di atas untuk tingkat kabupaten / kota bukan berarti tidak akan pernah terjadi, paling tidak pengaruhnya akan tetap ada bagi setiap Warga Negara Indonesia khususnya dimana saja berada. Gejolak-gejolak sosial itu seakan tak pernah berhenti di Bumi Pertiwi dan tentu harus disikapi serta diantisipasi sejak dini terutama bagi organisasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) khususnya di Kota Sawahlunto. Organisasi lintas agama ini menganggap penting mencari formula-formula baruguna mencari strategi jitu dalam mempertahankan keharmonisan umat beragama
melalui kunjungan resmi atau studi banding kedaerah yang dianggap berhasil mewujudkan kerukunan umat beragama dengan baik, seperti Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Toba Samosir atau disingkat “Tobasa,”merupakan pemekaran dari daerah tingkat II Kabupaten Tapanuli Utara yang mengelilingi Danau Toba, yaitu Danau terluas di Indonesia dengan Suku Batak Toba pada umumnya. Batak pada dasarnya terdiri dari beberapa macam Suku, diantaranya ; Batak Toba (Samosir), Batak Pakpak (Dairi), Batak Simalungun (Sindaraya), Batak Karo (Tanah Karo), dan Batak Mandailing (Sidempuan) Dari bermacam-macam Suku Batak di atas, terdiri pula berbagai “Salam khas” mereka yang membedakan antara satu dengan lain, seperti ; Suku Batak Toba dengan ’’Horas Jala Gabe ma Dihita Saluhutna’’. Suku Batak Pakpak dengan’’Njuahjuah Mo Banta Karina’’. Suku Batak Simalungun dengan ’’Horas Banta Haganupan, Salam Habonaran do Bona’’. SukuBatak Karo dengan ‘’Majuah-juah Kita Krina’’. Suku Batak Mandailing dengan ‘’Horas Tondi Madingin Pir Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung’’. Arti dari semua Salam Khas tersebut adalah ‘’Selamatlah Kita Semua,” termasuk kata “Horas” yang lebih populer di Indonesia. Sistem hidup Masyarakat Batak terkenal dengan falsafah, “Dalihan Na Tolu,” artinya Tungku yang Tiga. Somba adalah hormat, Manat adalah hati-hati dan Elek adalah lemah lembut. Pandangan ini sekaligus menjadi struktur dalam masyarakat mereka secara turun temurun. Kearifan lokal Adat Batak tersebut sampai sekarang masih tetap terjaga keharmonisannya di tengah keberagaman Indonesia.“Dalihan Na Tolu” sebagaimana dikutip di atas ternyata memiliki potensi kuat merajut hubungan baik dengan siapapun. Berdasarkan informasi Kasubbag Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten Toba Samosir H. Hubdin Samosir, S.Ag, Dalihan Na Tolu merupakan kunci rahasia terciptanya keharmonisan antar umat beragama di Sumatera Utara. Hal ini ia kemukakan saat menyambut rombongan studi banding Forum Kerukunan UmatBeragama (FKUB) Kota Sawahlunto Ke Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (29/10). “Meskipun kami disini khususnya
Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) berdasarkan data penduduk terdiri dari lebih 80 % beragama Kristen dan Katholik, sedangkan yang lain beragama Islam, Hindu, Budha dan sampai sekarang tidak pernah terjadi konflik antar umat beragama karena kuncinya itu ada pada budaya Batak yang terkenal dengan “Dalihan Na Tolu,” Ungkap H.Hubdin. Alumni Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang dengan jenggot tebal itu menyampaikan, Falsafah hidup “Dalihan Na Tolu” hingga kini senantiasa menjadi perekat pemersatu diantara mereka dan itu telah kami sampaikan pula pada waktu kunjungan Komnas HAM tahun 2011 ke Tobasa. “Disini juga ada agama tidak resmi bernama Parmalin, dalam ajaran Parmalin itu sendiri mereka mengharamkan makanan sebagaimana yang diharamkan oleh ajaran Islam, bedanya adalah mereka menyembelih hewan tanpa membaca Bismillah, namun diantara kami tidak terjadi pertikaian, “katanya sewaktu memberi sambutan di Hall Gereja Katholik Kecamatan Balige. Selanjutnya sekedar diketahui, FKUB Kota Sawahlunto melakukan kunjungan resmi ke FKUB Kabupaten Tobasa Provinsi Sumatera Utara selama tiga hari, berangkat Jumat siang dan tiba kembali di Sawahlunto Senin sore (31/10). Menurut Ketua FKUB Tobasa, Kota Sawahlunto merupakan FKUB ketiga yang telah berkunjung ke tempat mereka dan sebelumnya kegiatan serupa dilakukan oleh Kabupaten 50 Kota. Sementara itu, Ketua FKUB Kota Sawahlunto H. Zainal Arifin, Dt.Rangkayo Tangah, BA mengungkapkan, disamping menjalin silaturahmi dan tukar informasi, kunjungan atau studi banding ke Kabupaten Tobasa dapat dijadikan referensi peningkatan kualitas kerukunan umat beragama sekaligus penyusunan program FKUB ke depan di Kota Sawahlunto. Kunjungan pertama tahun ini diikuti sebanyak 20 orang, terdiri dari tokoh agama termasuk agama Kristen Protestan maupun Khatolik, Kementerian Agama serta Badan Kesbangpol Kota Sawahlunto. Kakan.Kemenag Drs.H.Ramza Husmen, M.Pd berharap, hasil studi banding atau kunjungan resmi Pengurus FKUB dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan kegiatan FKUB guna menjaga dan mempertahankan kerukunan umat beragama di Kota Sawahlunto.(f@hmi/rhama)
25 25
32 Pelamar Penyuluh Non PNS Tidak Lulus Administrasi
Padang, PAB – Harapan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih menjadi incaran bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun impian itu pupus saat pemerintah memutuskan untuk melakukakan moratorium ( pemberhentian sementara ) penerimaan PNS. Bagi penyuluh agama Islam yang sudah mengabdi selama ini akhirnya bertumpu pada pengangkatan penyuluh non PNS. Di tengah kegalauan para penyuluh ini akhirnya terobati saat turunnya surat dari Kanwil Kemenag Sumbar tentang petunjuk teknis pengangkatan Penyuluh Agama Islam Non PNS Nomor.1236/KW.03.6/BA.00/2016 tanggal 11 Agustus 2016 dan Kuota Penyuluh Nomor.B.1502/KW.03.6/ BA.00/16 tanggal 28 September 2016 dimana masing-masing kecamatan hanya diberi kuota delapan orang. Maka untuk penyuluh non PNS yang selama ini berada di Kanwil akan dihapuskan dan ini mengakibatkan penyusutan jumlah penyuluh non PNS dalam jumlah besar. Namun dari segi honor yang diterima akan ditingkatkan sesuai
dengan anggaran yang tersedia. Hal tersebut disampaikan oleh Kakankemenag Kota Padang Drs.H.Japeri saat menyampaikan tugas panitia rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS di Aula Kemenag. Panitia akan bekerja sejak mulai pendaftaran sampai menyerahkan hasil seleksi dan berita acara yang akan disahkan oleh Kemenag Kota Padang untuk selajutnya dilakukan tahapan wawancara sampai akhirnya diputuskan siapa yang lulus sebagai Penyuluh Agama Islam Non PNS selama masa kontrak sampai 2019 mendatang. Sementara Mhd. Sarkoni,S.Ag,MM selaku Ketua Panitia rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS Kemenag Kota Padang menjelaskan bahwa penerimaan pendaftaran sudah dimulai sejak (24/10 s-d 4/11) yang lalu. Dari 524 yang mendaftar dinyatakan 32 orang tidak memenuhi syarat secara administrasi. Dengan demikian yang akan mendapat nomor ujian hanya 492 dengan peserta terbanyak adalah kecamatan Kuranji 92 orang dan paling sedikit adalah keca-
matan Bungus Teluk Kabung 24 orang. Kekurangan yang ditemui dari 32 orang pelamar tersebut cukup beragam mulai dari KTP yang bukan Padang, rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan yang tidak ada sementara mereka tamatan SMU sederajat sampai yang tidak ada objek binaanya, sehingga mereka tidak dapat mengikuti tahapan berikutnya. Dengan ditetapkanya peserta yang lulus seleksi administrasi maka selajutnya akan dilaksanakan tes tertulis pada (20/11) yang bertempat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Padang, ungkap Sarkoni. Bagi calon Penyuluh Agama Islam Non PNS yang lulus seleksi administrasi ketika ditemui PAB mengungkapkan kegembiraannya karena diberi kesempatan untuk berkompetisi. Walaupun mereka yakin peluang untuk lulus sangat tipis melihat beratnya saingan namun dengan persiapan yang matang mudah-mudahan sukses uncap salah seorang peserta. (DA)
Padusunan el d o M sN T M a Puisi Karya Sisw
Rindus IX-1 a r d u Sam riyuliza Kela
MERAIH MIMP I Karya V Ku akan
ivi Azizah Kelas
IX-1
ri secepat mungkin mengejar mimpilaya t! a m ng kini sedang menanti r penghojingga 2 a i s m el u ih at n dari jauh a Kami msenja berlinangmulai tiba ka u be gi tu buram ,Mata urjana malam ibalik cahayanya tapi ku tetap men d d jarmu a a a t k Keti atang menjelm untuk berceri sampai ku datangge pa damu a d a s Rasa rainndjeumari ini mgekmirakkopi tanpa arom Sekian lama ku berlari D sama secan ia g a h ta a pi b tu bu t r hk u e u tetap berada di posisi ya b alam sgealinmair mata d m u tidak ada perbaikan ng sama y n e s n r a e t n e g g n ak a m u r ha a o l ny a e a mengejar Semum pat ku berlari atkan u tengg beberapa lamadikutem Na un, ak yang meenrgainpga tahun silan?m m tapi ku berada ditempa engejar b amu, kawa an e b n a g ng sama juga n a k Rintihan air membatsaya Ken ih ingatkah alam genggam hi s d n a M terikat erat i dasar lauta am, keringat yang berhenti-tubuhku r d ji u n b Membuatku terengah-e henti Saat jaa terkubur dalamtu janji tampak ngah duk jalannya wak n. r a e Menunjuk ke arah yang kaw seiring b semua menertawakan sama u d asa n i r a r d u m s dikhalayak umum ku m ku Dibibiirjusmapa hingga apudtiubalik tinta unjuk tak semestinya kalian en t n s n a a a r d n n n e i be a gitu g m p n Aku ampu menyim an diantara a pi pi ku m er ah b m mengeluarkan amarah Hanyakutemukan jawaan mata ri tubuhku su ar a a yang tak diinginkan keda m g ja g pe Hin lu ar ku hanya terdiam dari mulutku dan mencoba untuk men gejarnya lagi da n ki ni ku bisa tapi hanya bayang lam IX-1 a an mengikutinya m an las Ap Mutia Karya:
e t Sayatiara Pebriani K
ja piri set njingga m a h g i en lam mmenatap lanagn tiba a a m a k Keti a kembali etik itu ak ang hamp a d mata teunanti detiki-kehidupan iry sayatan luk m teman d h teruk er ela n untuk nb lemahnya t rtaburuan e b h a tanga el melam ntang t Kini bii, siswa tetaapkan terayhuannyut Tap sa dirinya yang ter Meraa senyuman jiwanya g n i d l n e i id a Memb amukddalam hatinmyerana c e k r e b angin durjana diidupnya dan n a s u b n a Hem merasaka a bobrok h ng but a y s a r a e y t a atin kini jug yapa lshuan dunia n e m un tibaa akan kepakin menerpeanyala p u d n i R But ana sema emakin m annya durj lisahan s emadamk iba m ge uk maninya api keampu untukya tertundm ene tak mni si tua hanyang akan Ki siapa tikan menan
a Mu Kary
MTsN Model Padusunan Kota Pariaman 29 Oktober 2016
27 27
Menag RI H. Lukman Hakim Saifuddin didampingi Kakanwil Kemenag Sumbar disambut dengan tari galombang sebelum melaksanakan pembinaan ASN di Kanwil Kemenag Sumbar Selasa 29/11 (Rhama)
Kakanwil Kemenag Sumbar didampingi Kabag TU menyerahkan secara simbolis kunci mobil dinas kepada Kepala MAN IC Padang Pariaman. (Ef)
Kakanwil menyerahkan buku Urais Binsyar Sumbar dalam angka 2015 kepada Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammadiyah Amin,Senin 28/11.(Rhama)
Pembukaan MTQ Solok Se Ahli Kantor Gubernur , Solsel.
MAN IC Padang Pariaman berhasil meraih juara I dan II pada Kontes Robotik tingkat SLTA se Prov. Sumatera Barat yang diadakan Politeknik Negeri Padang (doc. Humas)
Kabag TU didamping Kabid Penmad berfoto bersama Keluarga besar MAN Singkarak usai menerima penghargaa juara II LSS tingkat SLTA-MA-SMK se Sumbar 29/11. (Mira)
Tokoh Lintas Agama Doa Doa Bersama Lintas Agam Kesatuan Bangsa di Kore pada Rabu 16 Novem
28
Ka. Biro Umum H. Syharizal beserta jajaran berfoto bersama jajaran Kemenag Kab. Tanah Datar usai pembinaan di Kankemenag setempat Jum’at 11/11 (Ef)
elatan ke 37 oleh Staf Kakanwil dan Bupati Ulil
Kakanwil didampingi Kabid Penaiszawa dan Kasi Penerangan dan Penyuluhan Islam foto usai penyerahan soal rekrutman PAI kepada Kakankemenag Kab. Solok
Peserta studi banding Kankemenag Limapuluh Kota terlihat serius mendengar arahan crew Humas Kanwil Kemenag Sumbar Kamis 3/11 (Defriandi)
a Bersama pada Acara ma untuk Persatuan dan em Wirabraja Sudirman mber 2016. (Metra)
Penampilan Sumbar di Ajang Pentas Seni Budaya di Cisarua Bogor 6 s.d 10 November 2016 Acara Kemah Pemuda Lintas Agama Tk. Nsional. (Metra)
Rombongan DWP Kanwil Kemenag Sumbar mengunjungi RA Al-Ikhlas Gunung Pangilun dalam rangka melihat perkembangan anak didik, Selasa 8/11(doc.humas)
29
Kontributor Humas Unit Kerja Diganjar Penghargaan
Sarilamak, PAB - Jajaran Kementerian Agama Limapuluh Kota memahami betul eksistensi serta peranan Kehumasan dalam dunia modern merupakan bagian terpenting yang harus diperkuat. Kehumasan merupakan dapur dakwahnya sebuah lembaga, tanpa publikasi sebaik apapun kegiatan yang dilakukan tidak akan berdampak luas tanpa dukungan publikasi, baik media online maupun media cetak. Hal tersebut ditegaskan H. Gusman Piliang Kakan Kemenag Limapuluh Kota saat memberikan penghargaan pada dua kontributor terbaik dari unit kerja yang berada di lingkungan Kemenag Limapuluh Kota, Senin (17/10). Dijelaskan secara umum capaian publikasi Kemenag Limapuluh Kota sangat mengembirakan, buktinya
program one day one news untuk priode September sampai Oktober 2016, tercatat 161 berita Kemenag Limapuluh Kota yang tampil di Website Kanwil, Portal online (Padang Today dan Minangkabau News Red.) dan media cetak lokal. “Saya apresiasi seluruh komponen yang telah berbuat sehingga Kemenag Limapuluh Kota mampu memproduksi berita sebanyak 4,2 berita perharinya. Ucapan apresiasi serta terimakasih juga saya sampaiakan kepada seluruh kontributor yang ada di unit kerja berkat bantuan kontribur tersebut kegiatan publikasi di Kemenag Limapuluh Kota semakin hari semakin bergairah”, lanjut suami tercinta Sri Nanda ini. “saya perlu tegaskan bahwa hu-
mas memiliki peranan penting dalam kesuksesan kegiatan kita di tempat kerja, kepada seluruh pimpinan saya berharap agar hal tersebut diperhatikan sebaik mungkin, “berikan dukungan semaksimal mungkin bagi kontributor di unit kerja kita”, harap Gusman. Pada kesempatan tersebut Kemenag Limapuluh Kota menyerahkan dua penghargaan untuk kontributor Humas dengan berita terbaik diraih MTsN Limbanang, sementara kontributor humas dengan foto berita terbaik diraih MTsN Mahat. Data yang dipublikasikan Sektretariat Humas Kemenag Limapuluh Kota merinci 88 berita telah dipublikasikan unit kerja dan 77 berita telah dipublikasikan Kemenag Limapuluh Kota Priode 1 September sampai 15 Oktober 2016 sehingga total berita Kemenag Lima Puluh Kota berjumlah 161 berita pada priode tersebut. Dengan rincian MAN Padang Japang 12 Berita, MTsN Limbang 12 berita, MTsN Mahat 12 berita, MTsN Gadut 9 berita, MTsN Dangung-Dangung 6 Berita. Semntara itu Pompes Darul Funun, MTsN Piladang, MTsS Koto Tangah menyumbang 5 berita. PPM Al-Kautsar, KUA Harau dan MTsS PI Taram menyumbang 2 berita serta 1 berita dari PP Rantau Panjang. 77 berita disumbangkan humas Kemenag Limapuluh Kota. “Terus Berkarya” (APP)|DW
Kemenag Inhil Kunjungi Kemenag Lima Puluh Kota Sarilamak, PAB - Bak pepatah “banyak bajalan, banyak nan tahu”. Bertempat di aula VIP Kemenag Lima Puluh Kota menerima kunjungan kerja dari Kemenag Kab. Indragiri Hilir (Inhil) Prov. Riau, Senin (7/11). Kunjungan kerja tersebut diikuti para pejabat, Kepala KUA, JFU pada Kemenag Inhil dan pengurus FKBU Kab. Inhil. Gusman Piliang Kakan Kemenag Lima Puluh Kota dalam sambutannya menyampaikan, terimakasih serta apresiasi kepada Kemenag Inhil yang telah memilih Kab. Lima Puluh Kota sebagai tujuan kunjungan kerja, “Atas nama pribadi dan pimpinan saya menyampaikan selamat datang di Kab.Lima Puluh Kota”. Tentu kita berharap kunjungan kerja ini dapat meningkatkan silaturahmi keluarga besar Kementerian Agama baik yang ada di Lima Puluh Kota maupun yang ada di Inhil. Menukuk disampaikan, secara pribadi saya dengan Kakan Kemenag Inhil merupakan teman lama, kami seangkatan CPPN jadi secara pribadi kami sudah bersilaturahmi semenjak dekade 90an lanjut Gusman. Perte-
30 30
muan hari ini diharapkan menjadi wahan pertukaran informasi dalam upaya meningkatkan layanan Kementerian Agama. Hal ini penting dilakukan oleh seluruh aparatur Kemenag “Mari kita belajar untuk terus meningkatkan kompetensi diri, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi, harap Gusman. Sementara itu Azhari Kakan Kemenag Inhil didampingi Istri menyampaikan apresiasi serta terimaksih yang setinggi-tingginya atas penerimaan kunjungan kerja ini. Banyak hal yang menjadi pertimbangan kami hingga akhirnya memilih Kemenag Lima Puluh Kota sebagai tujuan kunjungan kerja, salah satunya fakta bahwa Kemenag Lima Puluh Kota baru-baru ini mendapat hasil penilaian pelaksanaan ZI terbaik di Sumatera Barat, hal in tentu menarik untuk dipelajari agar dapat dibawa ke Inhil lanjut Azhari. Alasan lainya, menurut pengetahuan saya suasana kerukukan hidup bergama di Kab.Lima Puluh Kota berjalan dengan harmonis tanpa ada konflik yang berarti, itu sebabnya saya membawa para pengurus FKUB untuk
bertukar program dengan FKUB Lima Puluh Kota. Saya berharap berbagai kemajuan serta inovasi yang ada disini dapat kita terapkan di Inhil, inilah ide awal kunjungan kerja ini. Mendalam disampaiakan Kab. Inhil terdiri dari 20 Kecamatan, dimana sebagaian besarnya berada di peraian laut tentu secara georafis memiliki tantangan kerja yang berbeda dengan Kab.Lima Puluh Kota yang sebagian besar berada di daerah perbukitan. “Intinya tantangan kerja dimanapun kita mengabdi pasti ada dengan tingkat kesulitan yang berbeda, mudah-mudahan acara ini dapat menajdi motivasi baru bagi kita semua, bahwa sebagai ASN tugas pengabdian kita tidak mengenal hambatan, mari kita jadikan hambatan tersebut sebagai motor pengerak untuk berkarya”, simpul Azhari. Acara penyambutan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pertukaran cendramata antara dua lembaga satu nama dua daerah ini. Untuk selanjutnya rombongan Kemenag Inhil direncanakan akan dijamu di lapangan bulu tangkis Kemenag Lima Puluh Kota. Ahlan Wasahlan (APP)|DW
Koperasi Ikhlas Kemenag Limapuluh Kota Berburu Ilmu ke Lhokseumawe Sarilamak, PAB - Pengurus Koperasi Ikhlas Kementerian Agama Limapuluh Kota melakukan perjalanan menuju titik Nol KM Indonesia. Perjalan tersebut merupakan bagian dari ikhtiar pengurus koperasi Ihklas untuk belajar, bertukar informasi terkait dengan pola manajeman koperasi syariah yang ada di komplek Islamic Center Kota Lhokseumawe. Bertempat di Mesjid Agung Islamic Centere Lhokseumawe Aceh, rombongan studi banding dari Koperasi Ihklas Kemenag Lima Puluh Kota diterima oleh penggurus Dewan Makmur. Teungku Ramli pengurus Dewan Makmur menyampaikan, Kota Lhokseumawe merupakan pusat kajian ke-Islaman dan menjadi pusat awal kerajaan Samudra Pasai yang merupakan bagian terpenting dari sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Lebih lanjut dijelasakan, koperasi syariah yang berada di komplek Isalamic Centere ini didukung secara penuh oleh Pemerintahan Daerah. ”kami tentu bersyukur Pemerintah Daerah memilki komitmen serta cara pandang yang sama dengan pengelola koperasi dalam mengembangkan koperasi syariah”, pungkas lulusan Magister Ilmu Komputer ini Senada dengan itu Taufiqurrah-
man Ketua koperasi syariah menjelaskan dalam pengelolan koperasi syariah seluruh kegiatan melibatkan remaja Mesjid. “Menurut hemat kami Mesjid harus tumbuh dan berkembang tidak hanya sebatas untuk kegiatan ibadah, Mesjid harus dikembangkan menjadi pusat ekonomi umat yang berbasis syariah”. Sementara itu Gusman Piliang Kakan Kemenag Lima Puluh Kota sekaligus Pembina Koperasi Ihklas menyampaikan, “kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi sekaligus ajang untuk bertukar informasi tentang pengelolan koperasi berbasis syariah. Tentu banyak hal yang dapat kita lihat di sini, dengan harapan bisa dikembangkan di Lima Puluh Kota, setidaknya
spirit pengelolan koperasi berbasi syariah dapat menjadi virus dalam rangka memperkuat perekonomian umat”, lanjut alumni Mualaim Kubang ini. “Atas nama pimpinan rombongan, saya menyampaiakan apresiasi serta ucapan terimakasih kepada keluarga besar Islamic Center Lhokseumawe yang sudah menerima kunjungan ini, ucapan yang sama saya sampaikan kepada Kakan Kemenag Kota Lhokseumawe beserta jajaran yang juga hadir pada kesemptan ini. Acara studi banding diakhiri dengan pertukaran cendera mata antara koperasi Ikhlas Kemenag Lima Puluh Kota dengan Islamic Center Kota Lhokseumawe. (APP/Nina)DW
31 31
MTQ Motivasi Umat untuk Lebih Cinta Al Qur’an 2017, Agam Bertekad Raih 3 Besar
Agam, PAB – Pagi perlahan beranjak menuju siang, satu demi satu kendaraan Kafilah dari 16 Kecamatan se Kabupaten Agam bersauh di Kecamatan Lubuk Basung Minggu (13/11). Setiap rombongan Kafilah yang datang disambut tambua tansa dan tari Pasambahan lengkap dengan siriah dalam carano oleh tuan rumah. Usai penyambutan, masing-masing Kafilah Kecamatan diantar menuju pemondokan yang telah tersedia. Pawai Ta’aruf dengan Rute Bundaran Tugu Harimau Agam Simpang Tigo Lubuk Basung terus ke Depan Masjid Agung Nurul Falah berjalan lancar dan tertib. Bupati dan Wakil Bupati Agam beserta Nyonya, Forkopinda Kabupaten Agam, Kakan Kemenag Agam serta Kepala SKPD yang ada di panggung ke-
32
hormatan melambaikan tangan yang disambut lambaian serta senyum bahagia oleh peserta pawai. Masing-masing kecamatan bertekad meraih hasil terbaik pada gelaran MTQ Kabupaten kali ini, hal itu terlihat dari Narasi De File yang dibacakan MC saat masing-masing Kafilah melintas di depan panggung Kehormatan. Pembukaan MTQ Nasional ke 37 Tingkat Kabupaten Agam di Kecamatan Lubuk Basung berlangsung meriah dan ditabuh Wakil Gubernur Sumbar Drs. H. Nasrul Abit. Saat pembukaan, ratusan siswa siswi dari SMA/ MA/SMK se Kecamatan Lubuk Basung suguhkan penampilan Tari Kolosal dengan tema Membumikan Alqur’an di Ranah Agam. Ribuan penonton yang memadati Halaman GOR Rang Agam
yang luasnya melebihi lapangan bola bagai tersihir melihat aksi para penari tersebut. Upacara dilanjutkan dengan pelantikan dewan hakim oleh Bupati Agam Ir. H. Indra Catri, M. Sp, Datuak Malako Nan Putiah. Bila pada MTQ Nasional ke 36 Tingkat Provinsi di Kota Sawahlunto Kabupaten Agam berada di peringkat ke 7 pada MTQ Provinsi di Kota Pariaman 2017 nanti, Kabupaten Agam bertekad meraih 3 besar”, demikian tekad yang disampaikan Bupati Agam. Kakanwil Kemenag Sumbar yang diwakili H. Maswar, MA menyampaikan selamat dan sukses pelaksanaan MTQ Nasional ke 37 Tingkat Kabupaten Agam. Semoga MTQ ke 37 ini berhasil melahirkan juara-juara terbaik yang akan mengantarkan Kabupaten Agam meraih posisi yang lebih baik pula di ajang MTQ Provinsi di Kota Pariaman nantinya. H. Hendri, selaku Ketua LPTQ Kabupaten Agam menyampaikan bahwa MTQ memiliki dua Dimensi. Dimensi pertama adalah Dakwah dan yang kedua adalah Kompetisi, yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan. Dengan MTQ tertumpang harapan besar kepada seluruh umat Islam untuk benar-benar menjadikan Alqur’an sebagai pedoman hidup yang menuntun menuju kebahagiaan hidup dunia akhirat. “Dengan MTQ Syi’ar Agama Allah kian benderang serta menambah motivasi kepada umat untuk lebih cinta kepada Alqur’an”, jelas Hendri. Dari pantauan PAB, Pada MTQ ke 37 ini 659 orang Kafilah dari 16 Kecamatan berlomba memperebutkan 52 medali yang tersebar pada 10 Cabang dan 26 Golongan yang dimusabaqahkan. (Alwi/Rina)
Merajut Persatuan di Tengah Kebhinekaan Masyarakat Agam
Agam, PAB – Keberagaman, sunatullah. Diperlukan saling pengertian dan toleransi untuk merajut kebersamaan dan kemajuan. Untuk meningkatkan saling pengertian dan toleransi umat beragama di Kabupaten Agam maka Kantor Kementerian Agama Kabupaten Agam laksanakan Workshop Peningkatan Wawasan Multikultural pada Kamis (03/11) di Aula Panti Asuhan Putra Lubuk Basung. Kegiatan yang berlangsung sehari penuh tersebut diikuti 50 orang peserta utusan lembaga keagamaan serta tokoh masyarakat se Kabupaten Agam. Bertindak sebagai Narasumber Kabag TU Kanwil Kemenag Sumbar H. Bustari, Kepala Kantor Kemenag Agam H. Hendri dan Kasubbag TU Edi Zalman. Dalam pemaparannya H. Bustari, MM menyampaikan bahwa Indonesia yang terdiri dari beragam suku bang-
sa, ras, agama serta bahasa merupakan potensi yang bisa membawa pada kemajuan sekaligus juga berpotensi memunculkan konflik dan perpecahan. Untuk itu perlu bagi setiap warga Indonesia untuk meningkat wawasan Multikultural serta saling pengertian akan perbedaan-perbedaan yang ada. “Jangan sampai keyakinan dan paham seseorang dan kelompok menindas dan memaksa orang lain untuk menganutnya yang padahal Negara telah menjamin kebebasan dalam memluk agama dan keyakinan serta melakukan ibadah menurut agama dan keyakinannya tersebut. Jangan pula ada yang mencampuri urusan agama orang lain apalagi melakukan penistaan terhadap agama, keyakinan serta kitab suci agama lain karena hal itu sangat tidak sesuai dengan UUD 1945 serta Pancasila sebagai dasar negara”,
tegas Bustari. Senada dengan itu, H. Hendri menjelaskan bahwa di kabupaten Agam terdapat berbagai ormas kegamaan serta kelompok-kelompok tertentu dengan paham keagamaan yang agak berbeda dari paham kebanyakan orang pada persoalan-persoalan tertentu. Dan dari segi pemeluk agama, walau secara organisasi tidak ada organisasi keagamaan selain ormas Islam, tapi pemeluk agama selain agama Islam ada di Kabupaten Agam. Suku bangsa yang mendiami Kabupaten Agam juga beragam walau mayoritas adalah orang Minangkabau asli. Ada orang jawa, ada orang Batak, Nias, Melayu, Sunda, Madura dan sebagainya. Oleh karenanya, pemahaman multikultur, toleransi umat beragama serta toleransi antar umat beragama perlu terus dibina dan ditingkatkan demi kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa karena persatuan dan kesatuan adalah modal utama menuju masyarakat Agam yang Mandiri, Berprestasi yang Madani, jelas Hendri. Di akhir sesi, Edi Zalman berbagi pengalaman serta tip dan trik merajut kebersamaan dalam kebhinekaan masyarakat Kabupaten Agam. Peserta pun terlibat aktif dalam diskusi tentang berbagai kondisi dan dinamika yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat terkhusus di Kabupaten Agam. (Alwi/Rina)
Sejumlah Nama Calon Ketua MUI Padang Pariaman Mengapung Padang Pariaman, PAB – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) VIII pada pertengahan November 2016 dengan tema Memperkokoh Eksistensi Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Padang Pariaman yang akan dilaksanakan di Villa Anai Resort Kayutanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Padang Pariaman. Hal itu terungkap pada rapat panitia Musda yang diselenggarakan di salah satu rumah makan di kawasan Toboh Palabah, Kecamatan Sintoga. Terpilih selaku ketua Panitia Pelaksana Musda, Ali Basyar Tk. St. Sinaro dengan Sekretaris Aznam Tk. Bagindo dan Bendahara Hj. Rakiyah dan bertindak sebagai pengarah acara, H. Buchari, didampingi Rahmat Tk. Sulaiman dan Afredison Tk. Abd. Rahman. Kepantiaan juga akan dilengkapi dengan beberapa seksi demi terlaksananya perjalanan Musda dengan sukses dan baik. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Padang Pariaman, H. Zainal Tk. Mudo, dalam arahannya mengatakan, Musda adalah sebagai ajang untuk memilih pengurus baru li-
ma tahun mendatang dan diharapkan acara ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar. “Kita harapkan acara ini dibuka oleh Bupati Padang Pariaman dan didampingi Pengurus MUI Sumatera Barat,” tutur Zainal Tk. Mudo. Beberapa nama yang muncul untuk diunggulkan menjadi Pemimpin MUI Padang Pariaman lima tahun ke depan diantaranya, H. Masrican, Tk. Maharajo Basa, Kepala Kantor Kementerian Agama Padang Pariaman yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah, Toboh Marunggai, Kecamatan V Koto Kampung Dalam. Selain itu, H. Duski Samad, Tk. Mudo, guru besar IAIN IB Padang yang merupakan putra Lubuk Alung. Kemudian H. Syofyan, M. Tk. Bandaro, Pimpinan Pondok Pesantren dari Kecamatan Patamuan, beliau sudah tidak asing lagi bagi para ulama dan masyarakat. Kemudian beberapa nama lain, seperti Azrul Aswad,Tk. Mudo yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren di Ambung Kapur, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Selanjutnya Rahmat Tk. Sulaiman, juga bakal diunggulkan sebagai Calon Ketua Umum MUI Padang Pariaman sebagai
pengganti H. Zainal Tk. Mudo. Termasuk yang santer dibicarakan di dalam MUI Padang Pariaman, sebagai Ketum ke depan Dr. H. Zainal Tk, Mudo, M. Ag, disamping sehari-hari bertugas sebagai dosen IAIN IB Padang pada Fakultas Dakwah, beliau juga selaku Pimpinan Pondok Pesantren di Punggung Kasiak Lubuk Alung. Terakhir, H. Zulfahmi Tk. Bagindo, S. Pdi, disamping ulama juga sebagai pegawai negeri di Kementerian Agama Padang Pariaman, sebagai tenaga pengajar di MTsN Sungai Geringging. (Mudawar)
33
Eksistensi Ormas dan Tomas Dituntut Kembalikan Umat ke Jalan yang Benar
Solok Selatan, PAB - Dalam rangka menyatukan Visi, Misi, dan prespektif dalam pembangunan di bidang keagamaan, serta untuk menyikapi isuisu aktual yang berkembang di tengahtengah umat hari ini, maka kementerian agama Kabupaten Solok Selatan yang dikoordinatori oleh oleh penyelenggara syari’ah, Syafra Haradi, S.Ag, MM melaksanakan Rapat Koordinasi dan pembinaan dengan Tokoh Ma-
syarakat (TOMAS) dan Pimpinan Ormas Islam pada hari Rabu 15 November 2016 di Aula Quwwatul Ummah. “Dalam kondisi Negara dan umat yang kacau balau saat ini, TOMAS dan Ormas Islam sangat dituntut eksistensinya untuk mengembalikan umat ke jalan yang benar. Serta harus bisa menjadi sitawa sidingin bagi pembinaan umat” hantar Drs. H. Burhanuddin Chatib selaku Kepala Kantor ketika
membuka acara tersebut. Agenda rapat yang dimunculkan adalah terjadinya degradasi moral generasi muda, masih merebaknya aliran-aliran sempalan dan fitnah terhadap umat Islam yang semakin banyak berkembang. “Kita semua bertekad untuk selalu memantau dan membenahi persoalan-persoalan yang menimpa umat Islam dewasa ini. Kita tidak mengharapkan keuntungan dan imbalan, kententraman dan kenyamanan umat dalam beragama adalah tujuan, demi menggapai keridhoan” ungkap salah seorang peserta rapat koordinasi. Acara ini sangat disambut baik oleh peserta. Menurut ketua DPD Tarbiyah dan Dewan Dakwah Solok Selatan, H. Zulkifli, S.Ag, MM, “Rapat ini perlu dilaksanakan sehingga terbangun ukhuwah islamiyah dan silaturahhmi sesama ormas islam. Agar terwujud kesamaan Visi,Misi, serta persepsi dalam menyikapi persoalan keumatan hari ini”, ungkap beliau mengakhiri ucapannya. (Zul|Fajri)
Tingkatkan Pengelolaan Zakat dan Wakaf, Kankemenag Solok Selatan Adakan Pelatihan IT Solok Selatan, PAB - Dalam rangka meningkatkan pengelolaan Zakat dan Wakaf di Kab. Solok Selatan masa yang akan datang, Kantor Kementerian Agama Kab. Solok Selatan mengadakan pelatihan dan Pembinaan Pemanfaatan IT dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf tingkat Kab. Solok Selatan yang diadakan pada hari Selasa dan Rabu, Tanggal 8-9 November 2016 di Aula Quwwatul Ummah Kantor Kementerian Agama setempat. Sebagai peserta dalam kegiatan tersebut terdiri dari unsur Kepala KUA, Ketua UPZ, Nazir Wakaf Kecamatan dan Penyuluh Agama Fungsional dan Penyuluh Agama Honorer yang berjumlah 60 Orang. Untuk mengisi acara Pembinaan dan Pelatihan ini, di isi oleh Narasumber yang profesional dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sumatera Barat H. Edison, MA, H. Beni Malwa, S.Sos.I. MA, dan dari Kab. Solok Selatan Drs.H. Burhanuddin Chatib selaku Kepala Kantor Kementerian Agama, serta H. Zulkifli S.A g. MM selaku Sekretaris BAZNAS Kab. Solok Selatan. Drs. H. Burhanuddin Chatib selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Solok Selatan sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena kita me-
34 34
nyadari bahwa fungsi Zakat dan Wakaf dalam Islam sangat besar dampaknya pada kemajuan ekonomi umat untuk mensejahterakan umat, oleh karena itu Pengelolaan Zakat dan Wakaf harus dikelola dengan baik. Dalam tempat terpisah DR. Syamsurizaldi SE, SIP, MM selaku Ketua BAZNAS Kab. Solok Selatan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama Kab. Solok Selatan terutama jajaran Bimas Islam dibawah pimpinan H. Zulkifli, S.Ag. MM sebagai Kasi Bimas Islam yang sangat peduli dengan Gerakan Masyarakat Sadar Zakat dan Wakaf di Solok Selatan. Karena kita sangat menyadari bahwa potensi Zakat dan Wakaf Umat Islam kalau dikelola dengan baik dan benar akan
bisa mengangkat harkat dan martabat Umat Islam terutama yang tergolong dalam Asnaf 8 ( Delapan ), dan BAZNAZ Solok Selatan bisa mengumpulkan Zakat Profesi dan perorangan ± 4 Milyar Rupiah 1 Tahun ujar beliau menutup pembicaraannya. Berbeda dengan Komentar salah satu Peserta Pembinaan dan Pelatihan Pemanfaatan IT dalam Pemberdayaan Wakaf, Drs. Abdul Rahman, MPd. Yang merupakan Sarjana Jebolan Amerika Serikat Setelah mengikuti pelatihan bertekad untuk menjadi Pengurus UPZ dan Nazhir Wakaf Kecamatan, karena begitu mulianya pekerjaan sebagai Pengurus UPZ dan Nazhir Wakaf ini, dan semua itu jadi ladang amal ibadah bagi umat islam ujarnya. (Zul|Fajri)
BP4 dan TP-PKK Bukittinggi, Kerjasama Wujudkan Keluarga Sakinah
Bukittinggi, PAB - Untuk mewujudkan keluarga sakinah dan keluarga bahagia di Kota Bukittinggi, tentu perlu membentuk kerjasama dengan semua pihak. Kementerian Agama Kota Bukittinggi dalam hal ini Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) mengadakan rapat dengan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bukittinggi Selasa, (18/10) di Ruang Kerja Kakan Kemenag. Rapat untuk penguatan peran BP4 ditengah-tengah masyarakat di hadiri Kakan Kemenag, Kepala KUA Se-Bukittinggi, Kasi dan Staf Bimas Islam serta pengurus TP-PKK Kota Bukittinggi. Dalam Rapat ini disepakati beberapa rancangan untuk memperkuat BP4
dalam mewujudkan keluarga sakinah di Bukittinggi kedepannya. Pertama, melibatkan TP-PKK dalam kursus calon pengantin, Kedua BP4 harus diperkuat eksestensinya. Ketiga adanya kegiatan Khusus Calon Pengantin (Catin) yang disertifikasi dengan peserta remaja/ mahasiswa yang belum nikah dengan memperoleh sertifikat setelah lulus mengikuti Kursus Calon Pengantin ini. Kakan Kemenag Kota Bukittinggi H. Muhamad Nur, MA dalam rapat tersebut menyampaikan paparanya BP4 yang dahulunya sebuah Badan Penasihatan Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian, setelah kasus perceraian ditangani Pengadilan Agama dan KUA melayani masalah nikah dan rujuk, maka BP4 berubah jadi Badan
Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan. Sehingga tugas BP4 demikian mulia dalam mempertahankan mahligai rumah tangga. “Dalam AlQuran banyak sekali ayat yang membicarakan tentang penguatan bangunan rumah tangga, hanya sebagian kecil yang membicarakan masalah penguatan negara, bangsa, apalagi masyarakat. Sebab keluarga adalah sendi dasar terciptanya masyarakat yang ideal, mana mungkin negara dibangun di atas bangunan keluarga yang rentan perselisihan dan pertengkaran”, katanya. Lebih Lanjut Sekarang ini tuntutan BP4, peran dan fungsinya tidak sekedar menjadi lembaga penasihatan saja, akan tetapi juga berfungsi sebagai lembaga mediator dan advokasi. BP4 dituntut untuk dapat menjaga keutuhan sebuah keluarga, maka sebelum fondasi rumah tangga dibangun, penasihatan calon pengantin mutlak harus dilaksanakan. “Untuk itu penguataan BP4 kedepan harus dilakukan salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan TP-Pkk Kota Bukittinggi, akan tetapi sebelum kita berperan serta dalam memberikan pembekalan calon Pengantin dalam wadah BP4 ini tentunya keluarga kita Harus menjadi Tauladan bagi keluarga lain di Kota Bukittinggi Ini”, tutup M. Nur. (Syafrial/rhama)
Pokjaluh Merangin dan Mungo Kujungi Kemenag Kota Bukittinggi Bukittinggi, PAB - Rombongan Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Merangin dan Mungo melakukan kunjungan silaturahim dan studi banding ke Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Jumat (28/10). Rombongan yang berjumlah 21 orang itu diterima Kepala Kantor Kementerian Agama Bukittinggi H. Muhamad Nur, MA didampingi Kasi Bimas H. Zulfikar, Ketua Pokjaluh Kota Bukittinggi Darul Aspani dan Penyuluh Agama Fungsional Se-Kota Bukittinggi. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi H. Muhamad Nur, MA dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang serta rasa bangga karena Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi menjadi tujuan kunjungan dan study banding dari Pokjaluh kankemenag Kabupaten Merangin dan Mungo Propinsi Jambi. Kepada tamunya beliau menyampaikan bahwa, kunjungan ini sebenarnya akan lebih pas bukan study banding, tapi lebih pasnya dikatakan sebagai ajang silaturahim serta tukarmenukar informasi dan pengalaman
(Sharing) antara pokjaluh Kementerian Agama Kab. Merangin dan Mungo dengan Pokjaluh Kementerian Agama Kota Bukittinggi, sehingga nantinya bisa diambil manfaat unggulannya Sebagai pengayom masyarakat di wilayah kerja masingmasing. Lebih Lanjut disampaikannya secara geografis wilayah antara jambi dan Bukittinggi cukup jauh untuk suatu maksud mulia melakukan sharing, akan tetapi Sharing ini sangat penting, dikarenakan tugas penyuluh agama sekarang ini dihadapkan pada suatu kondisi masyarakat yang berubah secara akseleratif yang mengarah pada masyarakat fungsional, masyarakat teknologis, masyarakat saintifik dan masyarakat terbuka. Untuk itu, setiap penyuluh agama secara terus-menerus perlu meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengembangan diri, dan perlu memahami visi penyuluh agama serta menguasai secara optimal terhadap materi penyuluhan agama itu sendiri. “Oleh karena itu, menghadapi kondisi ini, lanjutnya, seorang penyuluh harus menyusun strategi yang
tepat dalam pelaksanaan tugas kepenyuluhannya”, tegas Kakan Kemenag Kota Bukittinggi. Sementara itu, Ketua rombongan pokjaluh Kankemenag Kabupaten Merangin dan Mungo, Iskandar dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang begitu istimewa, karena mereka langsung di terima oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi. “Mudah-mudahan apa yang kami dapatkan di Kota ini bisa di kembangkan di daerah kami masing-masing, harap Iskandar. (Syafrial/Rhama)
35 35
Revitalisasi Maghrib Mengaji,
Pemko Pariaman Janjikan Reward Kepada 20 Masjid Tersumarak
Pariaman, PAB - Sebagaimana diketahui Pemko Pariaman pernah memperoleh pin emas dalam hal maghrib mengaji langsung diserahkan Menteri Agama RI Surya Darma Ali kepada Walikota Pariaman H. Mukhlis. R di Jakarta beberapa tahun lalu. Tim Gerakan Maghrib Mengaji ini terdiri dari empat tim yang masing-masing tim diketuai Walikota, Wakil Walikota, Setdako dan Asisten I masing-masing Tim anggotanya terdiri dari pejabat di lingkungan Pemko dan Kankemenag Kota Pariaman. Empat tim ini akan turun serentak ke empat Kecamatan di Kota Pariaman. Demikian dikatakan Plt Kakan Kemenag Kota Pariaman H. Helmi saat turun perdana ke Masjid Raya Manggung yang menjadi rute Tim I bersama Walikota Pariaman dan peja-
bat di lingkungan Pemko dan Kemenag Kota Pariaman, Senin (17/10). Lebih lanjut Helmi sangat berterima kasih kepada Pemko Pariaman yang telah memprogramkan kegiatan maghrib mengaji ini, karena menurutnya ini berarti sinergisitas Pemko dengan Kemenag betul-betul terjalin dengan baik. “Gerakan Maghrib Mengaji merupakan icon Kementeria Agama yang telah didengung-dengungkan beberapa tahun yang lalu, sekarang kembali digalakan dan dilaksanakan oleh Pemko Pariaman. Tentu hal ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kota Pariaman”, ulas Helmi dengan senyum khasnya. Pelaksanaan Maghrib mengaji ini dilakukan dengan melaksanakan shalat maghrib berjama’ah, dan setelah itu bertadarus bersama-sama dimentori seorang Qori (dari Kankemenag) sampai masuk waktu shalat isya. Helmi berujar bahwa Pemko Pariaman akan memberikan reward kepada 20 Masjid tersumarak dengan kriterianya meliputi tiga hal yaitu idarah, imarah dan ri’ayah diantaranya masjidnya selalu ramai oleh jama’ah, banyak aktivitas umat Islam dan kegiatan keagamaan seperti wirid, MDA/TPQ, serta terjaga kebersihan disekitar masjid seperti tempat wudhuk dan lain sebagainya. Walikota Pariaman H. Mukhlis Rahman mengatakan tujuan dilaksanakan
gerakan Maghrib Mengaji dilaksanakan untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat agar senantiasa meramaikan masjid, sekaligus memantau aktivitas masyarakat. Wako berharap ke depannya Masjid dan Mushalla yang ada di Kota Pariaman selalu ramai setiap maghrib jelang isya dengan bertadarus bersama melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an Maka dari itu diharapkan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemko Pariaman agar mensukseskan kegiatan ini dengan mengajak seluruh anggota keluarga dan tetangga terdekat. Dari pantauan Walikota dan jajarannya bersama Kakan Kemenag Kota Pariaman beserta tim, ditemukan ada masjid yang ramai dikunjungi jama’ah, namun ada juga yang jama’ahnya masih minim. Dari pantauan tersebut, ulas Mukhlis ke depan Pemko Pariaman akan melakukan program penilaian masjid tersumarak (imarah) dengan indikator yang ditetapkan bersama Kankemenag Kota Pariaman. “Kami akan nilai 20 masjid tersumarak di Kota Pariaman yang dibagi kepada 5 perkecamatan, dan bagi masjid yang masuk dalam 20 teramai akan diberi rewarda atau hadiah berkisar antara 15 – 20 juta dan diserahkan pada HUT Kota Pariaman”, janji Wako serius. (Rita)|DW
BP4 Kota Pariaman Ditunjuk Sebagai Model Percontohan Pariaman, PAB – Ketua Umum BP4 Pusat Drs. H. Wahyu Widiana, MH mengapresiasi Pemerintah Kota Pariaman yang telah membuat kebijakan mendukung dalam mewujudkan ketahanan keluarga di Kota Pariaman. Ke depan, BP4 Pusat akan menunjuk Kota Pariaman sebagai Model Percontohan bagi BP 4 yang ada di seluruh Indonesia, hal ini dikarenakan BP 4 yang ada saat ini di setiap kota di Indonesia kebanyakan mati suri. Demikian paparan Wahyudi saat pelantikan pengurus BP4 Sumbar sekaligus acara Seminar BP4 di buka Walikota Pariaman H. Mukhlis.R yang dilaksanakan di aula Kantor Balaikota Pariaman, Kamis (27/10). Dalam sambutannya Mukhlis Rahman mengatakan Badan Penasehatan Pembina dan Pelestarian Perkawinan (BP 4) sangat berperan dalam membentengi dan memperkuat pondasi keluarga. Dan ini sangat dirasakan manfaatnya para catin (Calon Pengantin) yang melaksanakan BP4 di Kota
36 36
Pariaman. Sementara itu Kakankwil Kemenag Sumbar diwakili Kabid Urais Binsyar Damri dalam sambutannya mengatakan bahwa BP4 sangat diperlukan masyarakat dalam mewujudkan kualitas perkawinan Rumusan tersebut jelas menunjukan bahwa undangundang perkawinan kita adalah undang-undang religius bukan sekuler. Konsekwensinya adalah bagaimana keluarga yang terbentuk adalah keluarga religius, keluarga yang dilandasi dengan nilai-nilai dan norma ajaran Islam”, tandas Damri. Terpisah Plt. Kakan Kemenag Kota Pariaman H. Helmi berujar bahwa fenomena yang terjadi sekarang ini banyaknya isteri yang menggugat cerai suaminya. Diharapkan BP4 harus bisa melakukan reposisi peran dan fungsinya agar lebih sesuai dengan kondisi dan perkembangan zaman, ulas Helmi. Dalam Seminar Nasional ini, menghadirkan narasumber Drs. H.
Wahyu Widiana ,MH (Ketua Umum Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan Pusat) yang juga mantan Dirjen Peradilan Agama Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. Duski Samad,M.Ag (Guru Besar IAIN Iman Bonjol Padang), Afrinaldi, S.Sos,MA (Dosen IAIN Bukittinggi) dengan moderator Priyaldi (Sekretaris LKAAM Kota Pariaman). Sebelum acara seminar dilkasanakan, Ketua Umum BP4 Pusat melantik kepengurusan BP4 Provinsi Sumatera Barat Damri Tanjung ( Ketua Umum), Edison Yusri (Sekretaris Umum) dan Yetrizal Khatib yang merupaka mantan Kakan Kemenag Kota Pariaman sebagai Wakil Ketua Hadir juga pada acara ini Ketua Pengadilan Tinggi Agama dan Kepala Kemenag se-Sumbar, Plt Kakan Kemenag beserta jajaran, Forkopimda, Sekda, Ketua GOW, Kepala SKPD, Camat,dan undangan lainnya. (Rita)|DW
”Singa Erdogan” Siap Mengaum di Kab. Solok Kemenag sebagai Corongnya
Kab. Solok, PAB - Akhir-akhir ini Presiden Turki Reccep Tayyib Erdogan menjadi idola dan viral di dunia maya, terkait dengan berbagai kebijakan dan terobosannya yang membooming, terlebih untuk usahanya mengembalikan Turki kepada nuansa religius masyarakatnya, yang selama puluhan tahun ini telah dikukung dengan ajaran sekulerisme yang sangat bertentangan dengan semangat bangsa Turki yang mewarisi budaya Islam yang kental. Salah satu program yang paling mendapat sambutan positif dari dunia islam adalah program Subuh berjama’ah yang diberlakukan untuk seluruh masyarakat Turki. Semua muslim takjub menyaksikan pemandangan yang menyejukan, ketika seluruh laki-laki dewasa di Turki berbondong-bondong meramaikan masjid untuk melaksanakan shalat subuh berjama’ah, sungguh pemandangan yang memberikan harapan akan bang-
kitnya Islam di benua eropa. Ini pulalah kiranya yang menjadi salah satu inspirasi bagi Pemda Kab. Solok, dalam menelorkan program Subuh Berjama’ah dan Magrib Qur’ani di bumi Kab. Solok. Islam itu sempurna, Islam itu ajaran yang mengajak penganutnya untuk sehat, teratur, disiplin, cerdas dan visioner, dimulai dari terbukanya mata di subuh hari dan tercurahmya hati dan pikiran mentadaburkan firman Tuhan di waktu magrib, itulah gambaran sempurna dari penerapan Subuh Berjama’ah dan Magrib Qur’ani di Kab. Solok madani. Launching perdana dua program ini memanfaatkan momen penggantian tahun hijriah 1 Muhamaram 1438 H di masjid Baitunnur Sawah Sudut Selayo Koto Baru Kab. Solok. Menitipkan pada semangat hijrah, dengan harapan program ini akan diterima secara terbuka oleh seluruh masyarakat Kab. Solok dan akan menjadi harapan terwujudnya cita-cita masyarakat madani di Kab. Solok Setelah launching dan pengenalan program, Pemda dan Kemenag terus bersinergi merumuskan petunjuk teknis tentang pelaksanaan program di lapangan. Kemenag sebagai pembuat draft terus berkoordinasi dan menerima usulan/masukan dari berbagai pihak, terutama pada jajaran Kemenag di Kecamatan. Keterlibatan Ka. KUA Ke-
camatan dalam pelaksanaan program ini sebagai leading sektornya program keagamaan di Kecamatan sangat menentukan dan diharapkan kontribusi aktifnya. Demikian yang disampaikan oleh Kasi Bimas Islam H. Fuadi Nawawi, MA ketika memimpin rapat pembahasan draft program Subuh Berjama’ah dan Magrib Qur’ani bersama Ka. KUA Kecamatan se - Kab. Solok di aula Hubbul Wathan Kan.Kemenag Kab. Solok, Senin (7/11). Hasil perumusan draft tersebut akan kembali dirumuskan pada rapat panitia gabungan Pemda dan Kemenag pada tanggal 8 November 2016 di Kantor Bupati Solok dan dilanjutkan pada tanggal 15 November 2016 Ketika ditemui diruang kerjanya, Ka. Kankemenag Drs. H. Kardinal. N,MM didampingi Kasi Bimas Islam H. Fuadi Nawawi, MA, mengatakan bahwa Kemenag sangat berbangga dan berharap banyak dengan program Subuh berjama’ah dan Magrib Qur’ani ini, karena tidak ada lain yang kita harapkan terhadap sikap seorang Kepala Daerah kecuali adanya keinginan mendukung penuh program peningkatan pengamalan keagamaan di masyarakat. Dan kita sebagai leading sektornya pembinaan keagamaan di Kab. Solok akan all out dan membuka koordinasi seluas-luasnya dengan Pemda dan pihak terkait”, imbuh Kardinal dengan semangat. [YEMI]DW
37 37
Peringati Hari Sumpah Pemuda, MTsN Lumpo Gelar Perlombaan Manyulo dan Mangukua Karambie
Lumpo, PAB - 28 oktober 1928 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, di mana para pejuang muda Indonesia merebut kemerdekaan bangsa. Untuk mengenangnya maka diperingatilah setiap tahunnya sebagai hari sumpah pemuda. Dalam rangka memeriahkan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari Jumat (28/10), MTsN Lumpo yang terletak di Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan mengadakan lomba manyulo, mangapiang sarato mangukua karambia (mengupas, membelah dan memarut kelapa) secara tradisional. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan adat tradisonal minangkabau kepada siswa-siswi madrasah yang merupakan para pemuda penerus tombak bangsa. Agar di zaman yang serba canggih dengan teknologi modern para pemuda tidak melupakan adat istiadat mereka. Di mana adat dan tradisi ini sudah mulai tergerus oleh budaya luar. Sebelum kegiatan dilaksanakan, keluarga besar MTsN Lumpo melaksanakan upacara bendera sebagai kegiatan rutin dalam memperingati hari besar Nasional, salah satunya mem-
peringati hari sumpah pemuda. Bertindak sebagai pembina upacara langsung Kepala Madrasah Sumarlin, S. Pd. Selanjutnya, Sumarlin juga secara langsung membuka kegiatan lomba mangukua karambia ini. Sebelum kegiatan di laksanakan, panitia pelaksana yang langsung di komandoi oleh pembina osis menyiapkan alat dan bahan perlombaan. Total ada 28 buah kelapa yang sudang matang, 14 sulo alat pengupas kelapa dan 14
buah alat memarut kelapa kukuran. Alat dan bahan berasal dari masingmasing perwakilan kelas. Peserta dari kegiatan lomba sepenuhnya berasal dari siswa dan siswi madrasah. Masing- masing kelas mengutus 2 orang siswa dan 1 orang siswi untuk di lombakan. Terhitung 14 kelompok kelas mengikuti kegiatan ini. Kemudian, peserta lomba dikumpulkan di lapangan upacara untuk diberikan pengarahan. Tidak lupa, untuk menambah suasana tradisional, para peserta lomba diwajibkan memakai pakaian kopiah dan sarung untuk siswa laki-laki serta tikuluak, baju kurung dan sarung sebagai rok untuk siswi perempuan. Kegiatan berakhir meriah dengan mengumpulkan pemenang dari masing tingkatan kelas. Kegiatan lomba ini dapat menjadi ajang mengukur kecepatan, ketangkasan, kekompakan serta kejujuran peserta lomba. Dengan manfaat lain diharapkan para pemuda pemudi ini tidak hanya pandai mengupdate tulisan di media sosial. Akan tetapi, mereka juga harus cakap dalam mengupdate ilmu pengetahuan tradisional, khususnya budaya masyarakat minangkabau.|Mira
Harapkan Tenaga Humas yang Handal Painan, PAB - Gema Aula Triza Hotel Painan terdengar pecah tatkala kegiatan pembinaan kehumasan berlangsung, antusias peserta di pandu Narasumber yang berpengalaman di bidangnya membuat suasana asyik dan menyenangkan. Adapun narasumber pada kesempatan tersebut antara lain Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumbar, Drs. H. Bustari, MM dan Kasubbag Inmas H. Irwan, M.Ag.
38 38
Tak peduli hari minggu peserta tetap semangat mengikuti materi demi materi, kegiatan yang dilaksanakan sehari penuh 30/10/2016 di Triza Hotel Painan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih luas tentang kehumasan dan layanan public dan mampu melahirkan tenaga yang handal dan profesional ungkap Kepala Subbag Tu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan dalam sambutannya.
Kepada seluruh peserta yakni tenaga humas di madrasah dan KUA di harapkan memberikan kontribusi yang luar luar biasa dalam memberikan informasi di wilayah masing-masing, dan semoga dengan kegiatan ini fungsi dan kerja humas Kabupaten Pesisir Selatan dapat berjalan secara maksimal. Nita|Mira
Semangat Muhadharah di MIN Kapencong
Painan, PAB - Akhir - akhir ini hujan mengguyur di seluruh pelosok tanah air. Sebagian wilayah di tanah air bahkansampai ada yang mengalami kebanjiran yang membuat masyarakat mengurangi aktivitasnya masing-masing. Di Pesisir Selatan khususnya juga mengalami hal yang sama, hujan turun silih berganti, pagi, siang dan malam yang tidak bisa duga yang semulanya terang tiba-tiba cuaca berubah menjadi gelap dan hujan. Tepatnya hari Jumat pagi (5 /11) cuaca gelap dan gerimis, lapangan serta halaman madrasah basah mengakibatkan acara keagamaan yang telah terjadwal tidak bisa dilaksanakan di halaman madrasah. Walaupun hari hujan, namun, semangat wakil kepala bagian Kesiswaan MIN
Kapencong selaku koordinator kegiatan Elym Karlina,Rici Alfauza, Wismarita, Linda dan Fitrathul Husna, selaku guru pembina Keagamaan dan peserta didik sepakat untuk melaksanakan muhadarah di teras kantor majelis guru. Acara Muhadarah adalah suatu acara keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat pagi setiap Minggunya. Tujuan dilaksanakan muhadarah ini adalah untuk mengulang-ulang pelajaran keagamaan yang telah dipelajarinya di madrasah serta melatih dan menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, sebab peserta didik harus tampil di hadapan guru dan teman-temannya. Acara muhadharah berjalan dengan lancar dan penuh perhatian peserta didik. Pada kegiatan kali ini
peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi nama Umar Bin Khatab dan Kelompok kedua diberi nama Abu Bakar Siddiq. Masing-masing kelompok saling berpacu untuk mencari nilai menjadi yang terbaik, mereka tampak lebih bersemangat dan antusias untuk menjawab pertanyaan dari soal-soal yang telah dipersiapkan oleh guru pembina. Dipenghujung acara, Kepala MIN Kapencong Mulyadi memberikan pembinaan kepada seluruh peserta yang hadir. Mulyadi menuturkan,di usia dini adalah merupakan langkah awal untuk mendidik, membimbing, mengarahkan dan membina bagaimana peserta didik mengetahui ilmu agama menjadikan anak yang berkarakter dan berakhlak mulia seperti yang telah tertuang dalam Visi dan Misi MIN Kapencong. Guru pembina agar lebih pro aktif lagi dan saling bekerja sama, bagaimana suasana acara muhadharah lebih hidup dan bersahaja dari tampilan dan metode-metode yang digunakan,” ungkap Mulyadi. Untuk melihat perkembangan dari masing-masing kegiatan yang dilaksanakan, diharapkan kepada guru pembina agar membuat laporan sekali sebulan sekaligus mengevaluasi dari kegiatan yang sudah dilaksanakan tutupmulyadi. (mulyadi|Ef)
39 39
MTQ Ke 44 Pasaman Benteng Perilaku Amoral Generasi Penerus
Pasaman, PAB - Tidak sedikit kasus narkoba, kenakalan remaja dan porno aksi terjadi di ranah Pasaman, beberapa waktu lalu Polres Pasaman menangkap pengedar dan pemakai ganja. Begitu pula tidak kalah menghebohkan ada siswi tingkat menengah atas melakukan perbuatan asusila yang tidak pantas karena melanggar norma-norma agama, hukum dan adat istiadat minang kabau. Ini tidak bisa dibiarkan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan generasi muda ranah Pasaman, tegas Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman H.Abdel Haq, S.Ag, MA saat menjawab seputar hal tersebut di sela-sela perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 44 tingkat Kabupaten di Kecamatan Rao Selatan kemarin (17/10). Abdel Haq mengatakan, banyak langkah yang dapat dilakukan untuk membina dan mengarahkan generasi-generasi negeri ini terhindar dari perbuatan-perbuatan yang nyata-nyata melanggar norma agama Islam, hukum negara dan adat istiadat ranah ini. Salah satunya digelarnya MTQ yang dapat mengajak generasi dan
masyarakat Islam untuk semakin mencintai al quran. Dengan tumbuhnya kecintaan ummat terhadap kitab suci akan mempertebal iman serta taqwa kepada Allah SWT, dimana ayat-ayat yang terkandung memiliki makna pengajaran terhadap manusia. “Kita jadikan MTQ sebagai ajang yang melahirkan generasi beriman bukan menjadi preman”, tegasnya. Seterusnya, dosen STAI Lubuk Sikaping itu mengatakan melalui MTQ disamping sebagai langkah pembumian al quran di ranah saiyo sekaligus pengaplikasian visi dari Kemenag sendiri yakni mewujudkan masyarakat Pasaman yang taat kepada Allah SWT, rukun, cerdas, sejahtera lahir dan bathin. Seiring itu, Wakil Gubernur H. Nusrul Abit dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat H.Salman, MM juga dengan tegas mengatakan telah terjadi krisis moral di ranah yang dikenal dengan adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah. Diharapkannya, melalui perhelatan musabaqah yang diikuti oleh kaum pelajar dan penerus pembangunan dapat melahirkan gen-
erasi-generasi beriman, berakhlak, dan qurani. Terwujudnya putra-putri yang mampu mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam kitab suci al quran di dalam kehidupan sehari-hari. Ditambahkan Salman, bahwa MTQ bukan saja sebagai ajang seleksi kafilah untuk mengikuti musabaqah tingkat lebih tinggi, tetapi yang terpenting menurutnya adalah terlahirnya qari-qariah, hafiz dan hafizah yang tidak sekedar merdu dan fasih dalam membaca al quran juga bisa mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya ke tengah kehidupannya. Begitu pula halnya yang disampaikan Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis, MTQ sebuah program yang dapat mewujudkan visi-misi pemerintah daerah yakni masyarakat Pasaman yang sejahtera, agamis dan berbudaya. Pemda akan terus berupaya meningkatkan pembangunan daerah ini termasuk dari bidang agama dan keagamaan. Kepala seksi Bimas Islam Sulpan Amri, S.Ag dan Kabag Kesra Edi Erman, MA menginformasikan kepada PAB, MTQ ke 44 tahun ini berlangsung selama tiga hari (17-19 Oktober) telah berakhir yang diikuti 528 peserta dari 12 kafilah kecamatan. Dan tuan rumah Kecamatan Rao Selatan sukses sebagai juara umum disusul Kecamatan Panti, Rao, Padang Gelugur dan Bonjol. Ditemui Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rao Selatan Shaifuddin Sinaga, S.Ag berterima kasih kepada seluruh pihak yang turut berkontribusi dan berpartisipasi aktif sehingga sukses meraih tropi juara umum dari tangan Kecamatan Lubuk Sikaping. Dikatakannya, ini merupakan hasil jerih payah seluruh pihak yang telah bersungguh-sungguh mempersiapkan kafilah dan sebagai tuan rumah. (yunedi/abie78/Rina)
FKUB Berperan Penting Menangkal Paham Radikal Pasaman, PAB - Kerukunan, kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di tengah perbedaan. Perbedaan yang ada bukan penghalang untuk hidup rukun, tentram dan berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Sebuah ungkapan manis dituturkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman H. Abdel Haq saat acara konsolidasi dengan tokoh agama dan masyarakat di Flom Mitra Hotel Lubuk Sikaping, awal Oktober lalu (1/10).
40 40
Dikatakannya kerukunan antar umat beragama menjadi mutlak terus dipelihara di ranah Pasaman ini. Sebagaimana dalam defenisinya mengutip pendapat imam Al Ghazali bahwa kerukunan mengandung pengertian kondisi sosial hubungan antar umat beragama. Proses rukun upaya penyadaran dalam beragama dapat dilakukan melalui upaya penyamaan visi, pemahaman, dan kesadaran terhadap eksistensi agama-agama, setiap agama secara esensial memiliki nilai-nilai universal yang dapat diterima oleh tiap-tiap pihak yang berbeda keyakinan. Melarang berbuat jahat dan mengharuskan berbuat baik adalah salah satu nilai universal yang diajarkan oleh semua agama. Data Badan Statistik dan Kemenag Pasaman tahun 2016, Abdel Haq menuturkan jumlah penduduk ranah Pasaman sebanyak 269.883 jiwa dan memiliki beragam perbedaan diantaranya keyakinan atau agama semisal Islam yang berjumlah 269.618 jiwa, Katholik 65 jiwa dan Protestan 200 jiwa. Se-
lain itu juga terdapat perbedaan warna politik, suku adat dan budaya serta organisasi kemasyarakatan yang dianggap dapat berpotensi terjadi pergesekan dan konflik. Kembali magester ilmu agama itu menjabarkan beberapa item yang dapat menyebabkan munculnya konflik akibat perbedaan diantaranya rendahnya sikap toleransi yang muncul sebagai akibat dari pola perjumpaan tak langsung (indirect encounter) antar agama, khususnya menyangkut persoalan teologi yang sensitif, sehingga kalangan umat beragama merasa enggan mendiskusikan masalah-masalah keimanan, lalu karena faktor politik dan sikap fanatisme yang berkelebihan. Kepala Sub Bagian Hukum dan FKUB Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat H. M. Rifki Diflaizar mengatakan hal yang sama, bahwa Pasaman merupakan salah satu daerah heterogen, pluralis yang bagi provokator merupakan target memecah belah kerukunan, persatuan dan kesatu-
an. Akan tetapi kenyataannya, dengan senantiasa menjalin hidup rukun dan mengandalkan kearifan lokal Pasaman mampu menjadi daerah yang tetap harmonis dan kondusif. Menurut hemat putera asli Pasaman itu FKUB sebagai organisasi yang berisikan tokoh agama dan masyarakat itu berperan penting menjaga stabilitas kerukunan, menangkal semua paham-paham radikal, teroris dan komunis yang dinilai dapat merusak frame, konten-konten kerukunan yang sudah tertata manis dan indah. Informasi ketua pelaksana H. Tohar Mukti Siregar kegiatan tersebut bertujuan menyatukan pandangan dan asa juga menyikapi situasional yang terjadi saat ini sekaligus guna mengantisipasi timbulnya konflik bernuansa SARA. Kegiatan itu telah berlangsung kemarin selama dua hari dari tanggal 30 September hingga 1 Oktober yang diikuti oleh tokoh-tokoh agama dan masyarakat se Pasaman sebanyak 24 peserta. (abie78/Rina)
Pemko dan Masyarakat Payakumbuh Sambut Baik Wakaf Tunai Payakumbuh, PAB – Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh gencar sosialisasikan wakaf tunai kepada masyarakat. Baru baru ini sosialisasi dilaksanakan di Kelurahan Kapalo Koto Kec Payakumbuh Utara. Sosialisasi dilaksanakan di Mesjid Baitussalam, (02/11). Selain jemaah mesjid juga hadir Kepala Kankemenag beserta jajarannya bersama ketua BWI Payakumbuh. Menurut Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Payakumbuh H. Erman Ali, zakat sudah diatur Islam dan di Indonesia didukung dengan UU nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf dan PP nomor 42 tahun 2006 tentang wakaf uang. Wakaf atau shadaqatun jariah salah satu pahala yang mengalir terus menerus, walaupun kita sudah meninggal. Selagi masih dimanfaatkan oleh umat dalam konteks menegakkan dinnulaah. Wakaf tunai yang kita sosialisasikan sudah yang ke 4, dan nantinya kita akan sosialisasikan di Kec. Lamposi Tigo Nagori. Kankemenag sudah memulainya, namun BWI Kota Payakumbuh sebagai wadah belum dilantik walau SKnya sudah terbit. “Tidak akan ada muslim yang miskin kalau berwakaf. Wakaf beda dengan zakat, kalau zakat apabila sudah ada aturan nashnya nisabnya dan kita mendistribusikannya kepada asnaf delapan sesuai ajaran Islam. Sedangkan wakaf tunai, kadarnya tetap dan kita hanya mengambil manfaat dari pengembangan wakaf tersebut”, tutur Ketua BWI.
Kepala kankemenag Asra Faber menyampaikan wakaf sering tidak terkelola dengan maksimal, dibangun mesjid dan mushalla sebegitu megahnya dan biaya besar namun jemaahnya sangat memprihatinkan. “Ini adalah tugas kita bersama untuk kembali meramaikan mesjid. Itu adalah wakaf barang atau fisik dan tidak produktif untuk membangun kelangsungan generasi islam ke depan”, tegas Kakan Kemenag. Untuk tahap awal kita akan coba wakaf tunai Rp. 1000 untuk muslim yang ada di Payakumbuh. Dan dijajaran Kankemenag Kota Payakumbuh sudah kita mulai. Walau nominal tersebut adalah wakaf anak sekolah, tapi kami yakin kaum muslim di Payakumbuh mampu berwakaf lebih. Dana wakaf tersebut akan kita simpan di bank syariah. Setelah dana wakaf sudah terkumpul, kita akan manfaatkan
sebagai wakaf produktif, seperti membangun ruko untuk disewakan atau SPBU. Untung dari usaha tersebut kita jadikan untuk membangun umat, tapa mengahabiskan dana wakaf yang telah terkumpul. Diakui Asra Faber, saat ini sudah ada bank syariah di Payakumbuh, yang tertarik dengan program ini, dan telah menawarkan kerjasama, serta mereka siap berpartisipasi dalam wakaf tunai. Setelah BWI dilantik, kita akan sebar kotak wakaf tunai di setiap mesjid dan mushalla dan akan dikontrol secara optimal oleh personil yang akan kita tugaskan. Jangan tunggu kaya untuk berwakaf, tutup Asra Faber. Sosialisasi wakaf di Mesjid Baitussalam juga diwarnai tanya jawab oleh jemaah, termasuk masalah zakat. Ini merupakan bukti bahwa masyarakat menyambut baik program wakaf tunai. (uL/Rina)
41 41
Khatam, Bukti Nyata Program Menghafal Alqur’an Kota Galamai
Payakumbuh, PAB - Santri TPQ Mesjid Nurul Huda kelurahan Sawah Padang Aur Kuning tampak gembira mengikuti perayaan khatam al qur’an. Diakui Ketua KAN Kenagarian Aur Kuning Dt. Parmato Dirajo sangat bangga menyaksikan puluhan santri TPQ Nurul Huda melantunkan ayat suci al quran pada hari basimak (06/11) yang diseleksi penyuluh agama kecamatan Payakumbuh Selatan. Perayaan khatam al qur’an yang dilaksanakan Senin (07/11) bertempat di Mesjid As Sya’adah dihadiri Plt. Walikota, Ketua DPRD, Kepala kankemenag dan pimpinan SKPD Kota Payakumbuh. Juga hadir calon walikota dan wakil walikota mendatang, H. Riza Falepi dan H. Fitrial Bahri bersama tokoh masyarakat. Perayaan khatam al qur’an diawali dengan pawai ta’ruf yang diiringi drumband SMK 2 Payakumbuh dan gambus Uswatun Hasanah. Zulkifli selaku panitia pelaksana
42 42
menyampaikan bahwasanya khatam al qur’an merupakan hasil kesepakatan pengurus TPQ dengan walisantri, khatam diikuti oleh 53 santri dengan iyuran Rp. 700 ribu / santri, dana tersebut kita pergunakan untuk pelaksanaan khatam, sewa drumband dan gambus. Dan hadiah untuk para juara kita cari bersama tokoh masyarakat dan para donatur yang ada di Payakumbuh dan di luar kota, hadiah kali ini adalah hadiah terbanyak sejak penyelenggaraan khatam di nagari kita, lapor Zul kifli. Dalam sambutannya, Kepala Kankemenag Asra Faber mengucapkan selamat kepada para santri dan terima kasih kepada para guru TPQ yang begitu sabar mengajarkan ilmu al qur’an kepada santrinya. Al qur’ an adalah pedoman hidup, yang didalam terdapat berbagai hukum, janji dan ancaman Allah serta sejarah untuk menjadi petunjuk manusia dalam menjalani kehidupan. Perintah menegakkan am-
ar makruf nahi munkar. Ananda semua adalah calon pemimpin yang baik selagi ananda mau bekerja keras mendalami al qur’an. Menguasai ilmu al qur’an bisa membuat kita kaya ilmu dan penghargaan pemerintah untuk para hafidz saat ini sudah lebih baik, termasuk di dunia pendidikan yang mengutamakan para hafidz. Sekarang di jajaran kankemenag sudah menerapkan program hafidz sebagai penunjang program pemerintah Kota Payakumbuh, dan madrasah siap menampung ananda. Khatam al qur’an bukan berarti tamat tapi merupakan awal untuk mendalami al qur;an secara keseluruhan dan jangan berhenti disini, ajak Asra Faber. Plt. Walikota Priadi Syukur didampingi Ketua DPRD Payakumbuh sangat bahagia sekali, ternyata perayaan khatam al qur’an di Payakumbuh tidak kalah dengan di kota besar, karena ini pertama kali kami menghadirinya di Payakumbuh sejak jadi Plt. Walikota Payakumbuh. Program pemko “ Payakumbuh membaca dan menghafal Alqur’an 2016 “ sudah mulai terbukti dan pemko sudah menghargainya dengan umrah. Dan kami harapkan mendatang, santri yang akan memperoleh reward tersebut berasal dari TPQ Nurul Huda ini, aamiin. Masyarakat dan para santri sangat antusias mengikuti perayaan khatam al qur’an, apalagi menunggu dan memperebutkan hadiah yang sudah disiapkan panitia dan donatur, seperti kulkas, sepeda, meja belajar, kompor gas, laptop dan hadiah menarik lain sebagai motivasi santri dalam belajar al qur’an. (uL/Rina)
Terpilih Daerah Audit, Kemenag Kota Solok Masuk Kategori BERHASIL
Solok, PAB – Untuk menilai keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Kementerian Agama Kota Solok dengan membandingkan antara pencapaian di lapangan dengan target yang direncanakan semula, merupakan tujuan dari pelaksanaan Tim Audit dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, yang bertugas menyelenggarakan pengawasan fungsional di lingkungan Kementerian Agama berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Tim Audit Itjen Deden Suhendar dalam kegiatan ekspos hasil audit kinerja yang bertempat di Aula Kankemenag Kota Solok, Jum’at (21/10). Empat belas hari Tim Audit Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI melakukan audit pada Satker Kantor Kementerian Agama Kota Solok dan MAN Kota Solok, dimana ruang lingkup audit meliputi aspek-aspekkegiatan, aktivitas, program atau bidang-bidang organisasi dalam rangka pelaksanaantugas dan fungsi terutama yang dibiayai dengan sumber dana APBN Tahun Anggaran 2015 berupa Daftar IsianPelaksanaan Anggaran (DIPA)RKA-KL. Berdasarkan PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-SPI), tim Audit melakukan penilaian Sistem Pengendalian Intern (SPI) dibagi menjadi 5 unsur dengn beberapa item pertanyaan -pertanyaan dengan komposisi antara lain,Lingkungan Pengendalian sebanyak 7 item, Penilaian Risiko sebanyak 5 item, Kegiatan Pengendalian sebanyak 12 item, Informasi dan Komunikasi sebanyak 2item, dan Pemantauan sebanyak 1 item. Maka disimpulkan
Kemenag kota Solok untuk tahun ini memperoleh nilai 83,16% dan maka untuk nilai Kinerja menjadi 84,067 %. Menurut ketua tim audit, Deden Suhendar nilai SPI dan Kinerja yang diperoleh pada Satker ini masuk kategori BERHASIL, meski ada catatan kecil yang meski diperbaiki. Deden mengajak seluruh ASN Kemenag Kota Solok menjadikan perolehan nilai tersebut sebagai titik tolak ukur untuk melakukan pekerjaan ke arah yang lebih baik lagi. “Jadikan kinerja pada tahun 2015 yang telah diaudit ini, tidak mengulang kesalahan untuk tahun 2016, namun berkomitmen untuk mempertahankan kinerja sekarang dan berharap kinerja lebih baik lagi, ajak Deden dengan tegas. Kakankemenag Kota Solok H.M Nasir, yang turut hadir serta dalam ekspos tersebut memberikan apresiasi dan terimakasih kepada segenap ASN Kemenag Kota Solok yang berkontribusi memberikan serangkaian keterangan untuk kelancaran proses audit selama 14 hari, dan penilaian kinerja Kemenag Kota Solok meraih nilai 84, 067 % dengan predikat berhasil. “Mari kita berkomitmen serta bekerja sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada dan berterimakasih kepada tim Itjen Kemenag RI yang telah melakukan audit kinerja dengan baik, pesan H.M Nasir. Bersamaan dengan itu, 14 hari dari tanggal 09 s/d 21 Oktober 2016 bersama Tim Audit dari Itjen Kemenag RI melakukan pengawasan tentang kinerja di Kemenag Kota Solok. Seminggu setelah itu, Tim Itjen dari Kemenag RI yang melakukan evaluasi dan memoni-
toring pelaksanaan Zona Integritas (ZI), Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Kantor Kemenag Kota Solok, Kamis (27/10). Evaluasi dan tentang pelaksanaan ZI dilakukan oleh Mardani dan Imran Fauzi dari Tim Itjen dan diikuti oleh seluruh pejabat beserta tim ZI di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Solok, yang bertempat diruang sekretariat ZI. Menurut Kata Kepala Kantor Kemenag Kota Solok H. M Nasir, kedatangan itjen dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan ZI, WBK , dan WBBM di lingkungan Kantor Kemenag Kota Solok. Ditunjuknya Kota Solok sebagai pilot project Zona Integritas yang merupakan salah satu dari kabupaten/ kota percontohan yang dijadikan pilot project penerapan ZI, WBK, dan WBBM di Provinsi Sumatera Barat . Tim Itjen Kemenag RI, Imran Fauzi mengatakan tujuannya bukan pendampingan namun mengevaluasi Kantor kemenag Kota Solok yang merupakan pilot project ZI sebagai upaya menentukan arah dari pelaksanaan 5 (lima) budaya kerja serta prasyaratan utama bagi Kemenag untuk mendapatkan tunjangan kinerja (Tukin) setiap bulan. Tunjangan baru sekarang dibayarkan 60 persen dan tahun depan akan jadi 80 persen, ujar Imran. Ditambahkan oleh Mardani, inti dari pelaksanaan ZI, WBK, dan WBBM adalah tidak melakukan korupsi dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, tidak melakukan pungutan liar atau gratifikasi dan tidak menerima uang gratifkasi biaya menikah, dan lainnya. (Diana||MS)
43 43
Bupati Sijunjung Buka Perjusami Madrasah
Sijunjung, PAB - Perkemahan Jum’at Sabtu Minggu (Perjusami) Madrasah Kabupaten Sijunjung dimulai Jum’at (04/11) di bumi perkemahan Muaro Takung Kecamatan Kamang Baru. Perjusami dibuka secara resmi oleh Bupati Sijunjung Yuswir Arifin. Pembukaan perkemahan madrasah ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar H. Salman, MM dan Ka. Kan. Kemenag Sijunjung H. Afrizal, S.Ag, MM beserta pejabat lainnya, Pejabat pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Nagari. Perjusami juga dihadiri oleh Ketua DWP Kemenag Sijunjung Hj. Hamita Hanum Afrizal. Bupati Sijunjung sebelum meresmikan kegiatan perjusami, menyampaikan arahannya dengan memberikan tantangan kepada seluruh anggota pramuka, siapa yang berani tampil memimpin teman-temannya menyanyikan lagu pramuka. Tidak membutuhkan waktu lama tampil Nadia Husni siswa MTs Padang Laweh, bernyanyi bersama anggota pramuka yang lain. H. Yuswir Arifin pada kesempatan itu, mengajak seluruh pihak untuk membangun dunia pendidikan, membangun generasi muda yang cerdas dan berkarakter. Orang nomor satu di Ranah Lansek Manih ini mengajak anak pramuka agar “memiliki cita-cita yang tinggi setinggi bintang dilangit dan memiliki kerendahan hati serendah
44 44
mutiara di lautan.” Sementara itu Ka. Kanwil H. Salman dalam sambutannya menegaskan supaya anak pramuka harus mempunyai mental dan karakter yang kuat. Jadikan kegiatan pramuka untuk membentuk kepribadian kepribadian tangguh. Sanggup menghadapi tantangan dan cobaan, tidak pantang menyerah dan putus asa. Pramuka disamping membina fisik, juga membina kekompakan, kenal mengenal dan jaga nama baik madrasah. Kemudian H. Salman juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah kab. Sijunjung, yang telah memberikan dukungan penuh kepada Madrasah dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Perjusami dilaksanakan selama tiga hari (4-6/11) ditandai dengan pemasangan tanda peserta oleh Bupati Sijunjung dan Ka.Kanwil secara bersamaan kepada perwakilan peserta yaitu Muhammad Hamka (siswa MAN Palangki) dan Sri Anita Maisa (siswi Mts Padang Lawas). Menurut laporan ketua panitia Wizarlis Johar, SPdi, Kemah madrasah dilaksanakan berdasarkan hasil kesepakatan Musyawarah Kerja Kepala Madrasah (MK2M) Kabupaten Sijunjung. Kemah Madrasah diangkat dalam rangka memeriahkan hari Amal bakti Kemenag ke 71. Berkat dukungan penuh Kepala Kantor Kemenag Kab. Sijunjung beserta jajaran, Kemah dapat terlak-
sana dengan baik dan lancar. Kegiatan perkemahan ini memakai moto “Dari Madrasah, Oleh Madrasah, Untuk Madrasah, demi Mewujudkan Madrasah Lebih baik, Lebih baik Madrasah.” Perjusami madrasah diikuti oleh 17 Madrasah terdiri dari 14 Tsanawiyah (penggalang) dan 3 Aliyah (penegak), dengan jumlah peserta 340 orang (170 pa dan 170 pi). Selama tiga hari waktu perkemahan diangkat berbagai macam lomba yaitu tapak tenda, PBB, Pionering, Semapore, Cerdas Cermat, MSQ dan Khutbah Jum’at. Dari perlombaan didapati hasil perolehan untuk Tingkat MTs ( Penggalang ) diungguli oleh MTsN Padang Sibusuk, diikuti oleh MTsN Tanjung Bonai Aur dan MTsN Palangki. Sedangkan ditingkat Aliyah (Penegak) bertengger diurutan pertama Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Palangki, berikut MAN Padang Sibusuk dan MAS Kumanis. Selama tiga hari penuh seluruh peserta pramuka dimanjakan oleh pemandangan alam yang indah, suasana udara bersih, dan fasilitas air yang memadai. Muaro Takung merupakan kampung kelahiran dan dibesarkannya Bupati Sijunjung Yuswir Arifin. Perbukitan dan sungai yang dekat dari tenda-tenda dipasang mendukung suasana perkemahan. Meskipun sempat diguyur hujan, namun tidak menghalangi jalannya berbagai perlombaan. (nori||MS)
Kemenag Sijunjung Bersama Baznas Bantu Warga Tanjung Udani
Sijunjung, PAB - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sijunjung konsisten menjalankan program-program yang telah direncanakan. Zakat berhasil dihimpun dari PNS yang tersebar diseluruh Kab. Sijunjung dan masyarakat umum, yang membayarkan zakat dari harta yang dimiliki langsung ke Baznas Kabupaten. Salah satu programnya adalah batuan rehab rumah bagi keluarga kurang mampu. Seperti seorang warga Kecamatan IV Nagari, pada hari Kamis (03/11) menerima bantuan rehab rumah sebesar lima juta rupiah. Sebelumnya UPZ Kantor Kemenag Kab. Sijunjung, mengusulkan warga Tanjung Udani Kenagarian Palangki Kecamatan IV Nagari ini sebagai salah satu penerima bantuan dari baznas. Hal ini didasari kondisi ekonomi dan kehidupan keluarga ini yang jauh dari kata cukup. Disamping itu Wetkenedi
nama warga ini merupakan seorang disabilitas (tuna rungu). Bantuan diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Sijunjung H. Afrizal. Bantuan diantar langsung kerumah yang bersangkutan. Penyerahan bantuan turut disaksikan oleh Pengurus Baznas Kabupaten, Camat IV Nagari, Kepala KUA IV Nagari dan Wali Nagari palangki. Bantuan diterima diterima oleh saudara perempuan Wetkenedi karena kesulitan komunikasi dengan pria ini. Saat penyerahan H. Afrizal berpesan supaya bantuan baznas yang diterima dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Gunakan untuk skala prioritas sehingga rumah sebagai tempat tinggal dapat ditempati sebagaimana mestinya. Sementara itu Ketua Baznas Sijunjung H. Yusri menyampaikan kepada pihak pemerintahan nagari, untuk
mengkoordinir penggunaan bantuan dan memotivasi timbulnya sumbangsih masyarakat sekitar, sehingga bantuan yang diberikan menghasilkan nilai lebih nantinya. Ketua Baznas juga mengingatkan setelah perbaikan selesai dilaksanakan, supaya menyerahkan laporan penggunaan dana kepada Baznas melalui Kepala KUA IV Nagari, sebagai penanggung jawab pelaksanaan bantuan. Mewakili warganya yang menerima bantuan, wali nagari Palangki menyampaikan rasa terimakasih kepada baznas dan Kepala Kantor Kementerian Agama Sijunjung, karena atas usulan UPZ Kantor Kemenag Kab. Sijunjung warganya mendapat bantuan rehab rumah. Wali Nagari Palangki Jasman menuturkan akan mengkoordinir jalannya rehab yang dilakukan dan akan memberikan bantuan tambahan baik materi ataupun tenaga. Direncanakan pembangunan rumah akan dilaksanakan dengan goro bersama warga palangki lainnya, sehingga bangunan yang dihasilkan mempunyai nilai lebih dari bantuan yang ada, jelas Jasman. Wetkenedi sebagai seorang disabilitas dengan segala keterbatasan tetap berusaha untuk menjalani kehidupan bersama ibunya. Pria berusia empat puluh tujuh tahun ini tinggal disebuah rumah berukuran 9 m2 jauh dari kata layak. Memperhatikan keadaan ini maka UPZ Kemenag Sijunjung mengusulkannya untuk mendapatkan bantuan program baznas Kabupaten Sijunjung. Setelah memenuhi beberapa persyaratan dan tinjauan dari baznas, pada akhirnya bantuan diserahkan.(nori||MS)
45 45
MK2MTS Tingkat Sumbar Digelar di MTsN Batusangkar
Batusangkar, PAB – Sekitar 130 orang Kepala Madrasah Tingkat Tsanawiyah Prov. Sumbar hadir di MTsN Batusangkar mengikuti Musyawarah Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah ( MK2MTs ) Prov. Sumbar di MTsN Batusangkar Kab. Tanah Datar Selasa ( 8/11 ). Musyawarah Kerja Kepala Madrasah dibuka secara resmi Kabid Penmad Drs.H. Artis Arjun didampingi Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi , Kakankemenag Tanah Datar Drs. H. Malikia, MA dan Camat Lima Kaum Yusnen. Dalam arahannya Kabid Penmad menjelaskan kita selaku kepala Madrasah dan ASN Kemenag patut bangga dan bersyukur karena saat ini jumlah siswa madrasah di Sumbar telah mencapai sebanyak 158.800 orang, tentunya pengelolaan pendidikan pada madrasah sudah seharusnya untuk dip-
ikirkan.Kabid juga mengajak Kepala Madrasah dan guru kelas berpacu untuk kemajuan madrasah dan meningkatkan mutu pendidikannya. Diakhir arahannya Kabid meminta kepada seluruh Kepala Madrasah yang bermusyawarah untuk selalu menjalin silaturrahmi dan kerja sama antara Kepala Madrasah untuk saling menukar informasi dalam memajukan pendidikan , sehingga madrasah mampu membanggakan Kementerian Agama. Sementara itu Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam arahannya mengatakan sekaitan dengan daerah Tanah Datar yang telah dicanangkan sebagai Kabupaten Tahfiz, Bupati mengharapkan untuk masa yang akan datang semankin banyak siswa penghafal Al-Quran. Ia meminta Kepala madrasah untuk membina anak didiknya dalam bidang tahfiz dan memperban-
yak hafalannya. Bagi mereka yang banyak hafalannya Pemerintah daerah Tanah Datar telah menyiapkan reward bagi siswa tersebut sesuai dengan tingkatan hafalannya. Ada reward untuk bebas melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan reward bebas uang sekolah dan kuliah serta reward Study Koperatif ke Singapura dan Malaisyia. Selanjutnya Bupati menyatakan untuk kepentingan peningkatan pendidikan pada madrasah, Pemerintah daerah Tanah Datar tidak membedabedakan antara madrasah dan sekolah semua itu diperlakukan sama sesuai aturan yang berlaku. Sementara itu Kakankemenag Kab. Tanah Datar Drs. H. Malikia, MA dalam sambutannya melaporkan keadaan jumlah madrasah dijajaran Kemenag Kab. Tanah Datar saat ini berjumlah 96 madrasah dimana MI 7, MTs 47, dan MA 42 buah. Sementara untuk jumlah ASN dan guru dijajaran Kemenag Tanah Datar berjumlah sebanyak 936 orang. Selanjunya Kakankemenag juga menyampaikan bahwa di Tanah Datar sekarang sedang mesertifikasikan guru-guru TPA dan TPSA yang dilaksanakan melalui kerjasama antara Pemda dengan Kemenag Tanah Datar. ( Yon )|Mira
Kemenag Tanah Datar Workshop Peningkatan Wawasan Multikultural
Batusangkar, PAB – Di daerah Sumatera Barat ada tiga daerah Kabupaten ( Kab. Tanah Datar , Kab. Agam dan Kab. Pesisir Selatan ) yang belum terbentuk Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ), namun sampai hari ini Tanah Datar masih aman-aman saja dan tidak ada terjadi gejolak aliran agama yang serius. Demikian disampaikan Kakankemenag Kab. Tanah Datar Drs. H. Malikia, MA dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Workshop Peningkatan Wawasan Multikultur Tingkat Kab. Tanah Datar Tahun 2016 di Hotel Pagaruyung Batusangkar Selasa ( 15/11 ). Dalam Forum kegiatan Workshop
46 46
Kerukunan Umat Beragama yang bertemakan Peningkatan Kajian Kerukunan Hidup Umat Beragama itu, diharapkan kepada seluruh peserta untuk dapat memberikan masukan dan diskusi , sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya keresahan di tengah masyarakat wilayah Kecamatan di Tanah Datar. Kepada Penyuluh Agama Islam Fungsional dan honorer selaku peserta workshop , Kakankemenag Malikia berharap agar Penyuluh Agama di Kecamatan mampu meluruskan masyarakatnya dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan. Diakhir sambutannya Kakankemenag mengharapkan peserta Workshop tersebut dapat mengikuti semua materi yang disajikan nara sumber, sehingga dapat disampaikan kepada masyarakat di Kecamatan masing-masing. Sementara itu Ketua Pelaksana Workshop Peningkatan Wawasan Multikultur Alinardius, MA dalam laporannya menjelaskan kegiatan Worshop tersebut diikuti sebanyak 40 (empat puluh ) orang peserta terdiri dari 14 orang Ketua MUI Kecamatan, 14 orang
Penyuluh Agama Honorer dan Penyuluh Agama Fungsional. Sedangkan tenaga Nara Sumber yang menyampaikan materi dalam kegitan tersebut diantaranya M. Rifki, M.Ag ( Kasubbag Hukum dan KUB ) kanwil Kemenag Prov. Sumbar dengan materi “Upaya dan Langkah-langkah Untuk Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama ). Drs. H. Malikia, MA ( Ka Kankemenag Kab. Tanah Datar ) dengan materi; Point Penting Tentang Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama (PBM ) 8 dan 9. Sedangkan Ketua MUI Tanah Datar menyampaikan materi dengan judul Problema Yang terjadi di Daerah Kab. Tanah Datar. Kegiatan Workshop tersebut terselenggara menurut Alinardius ialah dengan memanfaatkan dana DIPA Kemenag Tahun 2016 dalam mata anggaran Sosialisasi Multikultur. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh itu , peserta worshop disediakan kosumsi, penggantian uang transport sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ( Yon )|Mira
Kabiro Umum Sosialisasi 5 Program Unggulan Kemenag
Batusangkar, PAB – Rombongan Biro Umum Kementrian Agama RI dan rombongan Kanwil Kemenag Propinsi Sumatera Barat berkunjung ke Kantor Kementrian Agama Kab. Tanah Datar, Jumat (11/11). Rombongan berjumlah sekitar 50 orang yang dipimpin Kepala Biro Umum Kemenag RI H. Safrizal dan Ketua DW Kemenag Provinsi Sumbar Ny, Agrina Salman itu berkesempatan beramah tamah dengan Kepala Kemenag Drs. H. Malikia, MA beserta jajaran Kemenag Kab. Tanah Datar di aula Kemenag tersebut. Dalam kesempatan itu ikut hadir Kakanwil Kemenag Sumbar diwakili Kabid Pakis Afrijal dan Kasubbag Inmas Irwan serta Kasubbag Umum Evi Yoskar. Selama kunjungannya di Sumatera Barat Rombongan Biro Umum Kemenag RI itu mengujungi objekwisata yang ada di Sumbar, diantaranya Pantai Air Manis Padang, Danau Singkarak
Solok , Istano Basa Pagaruyung, Kota Wisata Bukittinggi dan Pantai Carocok Painan Kab. Pesisir Selatan. Kepala Biro Umum H. Syafrizal dalam arahannya mengatakan kita sebagai ASN Kemenag harus bersyukur karena akhir-akhir ini telah dapat melaksanakan tugas Kementerian Agama dengan baik dan disiplin. Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan meraih urutan terbaik kedua dalam pelayanan yang dibarengi dengan pelaksanaan Program lima Budaya Kerja ( Integritas, Profesionalitas, Inovasi , Tanggung Jawab dan Keteladanan). Ia berharap agar lima budaya kerja tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Kemudian Kementerian Agama juga sedang melaksanakan Lima Program Unggulan untuk dilaksanakan , pertama Pembenahan Penyelenggaraan Haji, kedua Pembenahan Pendidikan melalui Mahat Ali (belajar kitab
kuning) , dan Menteri Agama ingin mendirikan Universitas Islam Indonesia Internasional ( UIII ). Ketiga Pembenahan Kursus Calon Pengantin (Suscatin), keempat pelaksanaan Kerukunan Hidup Umat Beragama dan Pelayanan Satu Atap yang dilengkapi dengan instansi terkait. Dalam kesempatan tersebut Syafrizal mengharapkan agar ASN Kemenag dari pusat sampai ke Kecamatan dapat melaksanakan Program 5 budaya kerja dan 5 Program Unggulan Kementerian Agama tersebut. Sementara itu Kakankemenag Tanah Datar H. Malikia dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Kepala Biro Umum beserta rombongan semoga dapat menikmati keindahan alam luhak nan tuo Tanah Datar dan mengunjungi objek wisata di daerah tersebut. Selanjutnya Kakankemenag menyampaikan pelaksanaan program Tahfiz Al-Quran di daerah Tanah Datar . Pemda Tanah Datar telah memprogramkan penyelenggaraan Tahfiz AlQuran. Tamatan SD/MI diwajibkan hafal Al-Quran 1 Juz, tamatan SMP/MTs hafal 2 Juz dan tamatan SMA/MA harus hafal 3 Juz. Dari pelaksanaan Tahfiz tersebut telah banyak para siswa hafal Al-Quran 13 Juz. Kakankemenag menambahkan, bagi para siswa dan guru yang berprestasi Pemda Tanah Datar telah memprogramkan semenjak sepuluh tahun yang lalu untuk memberikan reward kepada mereka untuk mengikuti study komperatif ke Malaisyia dan Singapur. ( Yon )|Mira
47 47
Gebyar Muharam Bertabur Prestasi
Dharmasraya, PAB – Acara Puncak Gebyar 1 Muharam (26/10) akhirnya dihelat pada hari rabu di MTsN Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. Kali ini MTsN Koto Baru Menggodok beberapa acara yang tergabung dalam satu kegiatan besar dengan tema Memperingati Tahun Baru Islam. Acara terdiri dari Wisuda Tahfidz, Pemilihan Bintang Pelajar yang di kemas dalam Pemilihan Akhi Ukhti MTsN Koto Baru. Pengumuman Pemenang Stand Up Comedy disusul dengan pengumuman Pemenang Story Telling. Acara dimulai jam 08.00 pagi dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dharmasraya Ruhil Kudus di dampingi oleh Sitar selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Koto Baru. Hadir juga Tokoh Masyarakat, Kepala Puskesmas, Tokoh Pemuda, Dan Wali Murid Peserta Wisuda Tahfidz dan Undangan dari Kepala Sekolah Dasar di sekitaran Madrasah Tsanawiyah Negeri Koto Baru. Beikut nama pemenang Pemilihan Akhi Ukhti 2016 MTsN Koto Baru Kabu-
paten Dharmasraya. Akhi 2016 Dipalpa Rego (Kelas VII.1), Ukhti 2016, Atisah Raihan Fadilah ( Kelas IX.6),Runner Up I Akhi Dino Liqua Kirli (Kelas IX. 7) Runner Up Ukhti Annisa Ashar Amanda (Kelas IX. 3) Runne Up II Akhi, Irvan (Kelas VIII. 3) Runner Up II Ukhti Ubadinul Khairat (Kelas IX. 3) Akhi Favorit Ad Dzikry Rahmadhansyah (Kelas IX. 6) Ukhti Favorit Mia Dinda Anisa (Kelas IX. 1) Sementara untuk The Best Perfor-
mance diraih Akhi M. Michel (Kelas IX. 2) The Best Performance Ukhti Gita Olvina (Kelas IX. 7) The Best Costume Akhi imi Saputra (Kelas IX. 4) The Best Costume Ukhti Fatheni Cova Kamil (Kelas IX. 4) Akhi Terbaik Kelas IX Miro Dhino Laskar Ashanto (Kelas IX. 1) Ukhti Terbaik Kelas IX Lili Ismawati (Kelas IX. 4) Akhi Terbaik Kelas VIII M. Rifan (Kelas VIII. 5) Ukhti Terbaik Kelas VIII Khairunnisa (Kelas VIII. 4) Akhi Terbaik Kelas VII Muhammad Farhan (Kelas VII. 3) Ukhti Terbaik Kelas VII Fatma Yulita (Kelas VII. 1) Acara berlangsung khidmat, Wisuda tahfidz mewisuda 20 orang siswa dan siswi yang di wisuda langsung oleh Kepala Kemenag Kabupaten Dharmasraya. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pemilihan Bintang Pelajar atau Pemilihan Akhi Ukhti 2016. Acara berlangsung kurang lebih 2 jam ini menampilkan 56 orang peserta Acara berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Ditutup dengan doa bersama. (Uncchu Ong)|Mira
Ribuan Santri Rayakan Hari Santri Nasional, Bupati Perintahkan Akomodir Bantuan Ponpes Dharmasraya, PAB – Sekurangnya 1100 santri dari sembilan pondok pesantren (Ponpes) se Kabupaten Dharmasraya senin (17/10) berkumpul di gedung auditorium Komplek Kantor Bupati Dharmasraya. Mereka dipandu para pengasuhnya untuk memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober. Peringatan Hari Santri Nasional yang kedua tingkat Kabupaten Dharmasraya ditandai dengan tausiah akbar dengan guru kiyai kondang Mudjib Kudhori dari pengurus Badan Kordinasi Pondok Pesantren Pusat. Hadir pada peringatan Hari Santri Nasional, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Sekda Leli Arni, Staf Ahli Bupati Martoni, Ke-
48 48 48
pala Kemenag Kabupaten Ruhil Kudus , Utusan Ketua DPRD Suardi Ayub, Para perwakilan Forkopimda dan para pengasuh Ponpes se Kabupaten Dharmasraya. Ketua Panitia KH. Kozin Adnan dalam laporannya mengatakan, Ponpes di Kabupaten Dharmasraya turut ambil bagian dalam usaha memajukan sektor pendidikan daerah. “Dalam sejarah, pesantren tidak pernah absen dalam menyelesaikan masalah bangsa, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan. Termasuk dengan Pemkab Dharmasraya yang sedang berupaya keras membangun dunia pendidikan. Termasuk apabila masyarakat menghadapi persoalan keagamaan, Ponpes siap menjadi pen-
erang,” kata Kozin Adnan. Sementara Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada para pengasuh Ponpes se Kabupaten Dharmasraya, dimana hanya dengan modal niat karena Allah, mereka sudah berbuat banyak dalam memajukan dunia pendidikan di Dharmasraya. Sebagai bentuk apresiasi bagi para pengasuh Ponpes, Bupati minta kepada Sekretaris Daerah Leli Arni agar dapat mengakomodir penganggaran bantuan kepada Ponpes pada tahun 2017. “Saya minta Sekda selaku ketua TAPD dapat mengakomodir pemberian bantuan kepada Ponpes di tahun 2017 mendatang,” kata bupati termuda Indonesia ini. Suhardi|Mira
Pengabdian Tanpa Batas di Pulau Terpencil
Mentawai, PAB - Mentawai adalah satu - satunya daerah kepulauan diantara 19 Kabupaten Kota yang ada di wilayah Propinsi Sumatera Barat. Mentawai memiliki 4 kelompok pulau utama yang berpenghuni yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan, Yang dihuni oleh mayoritas masyarakat Suku Mentawai. Selain itu masih ada beberapa pulau kecil lainnya yang berada disekitar 4 pulau besar tersebut. Sampai saat ini Mentawai masih dikategorikan sebagai salah satu Kabupaten tertinggal, terpencil, terluar di wilayah Sumatera Barat, dengan sarana prasarana yang sangat terbatas. Bagi ASN dijajaran Kemenag Mentawai, Pengabdian dengan wilayah yang sulit dijangkau, perjuangan dan pengabdian mereka seakan tanpa batas, karena harus bertugas dalam kondisi dengan sarana dan prasarana tidak memadai. Pada umumnya Mereka harus rela meninggalkan anak istri dikampung halaman, Memang berat, tapi mereka harus menjalaninya. Sarana prasarana yang serba terbatas, Biaya hidup yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain, merupakan diantara alasan -alasan yang tidak memungkinkan untuk membawa keluarga mereka ke Mentawai. Disisi lain mereka harus berfikir untuk tetap memberikan kesejahteraan kepada keluarga, Karena Gaji yang diterima sama dengan ASN kemenag yang lain, kecuali Guru yang sudah mendapatkan tunjangan khusus dan tunjangan daerah terpencil. Bagi ASN Struktural dikantor masih ber-
harap ada regulasi serta celah untuk mendapatkan itu. ‘’Sebahagian gaji kami sudah habis untuk ongkos dan biaya hidup selama di Mentawai ditambah dapur yang terpisah dengan keluarga’’, merupakan ungkapan yang sering muncul dari ASN Kemenag Mentawai. Namun Hal itu bukan berarti tidak bersyukur terhadap amanah sebagai ASN Kemenag. Jika ingin menginjakkan kaki ke pulau ini, 2 tahun terakhir Pemerintah sudah mulai memperhatikan Transpotasi Laut Padang - Mentawai. kita dapat menggunakan kapal cepat pada pagi hari di Muaro Padang, yang diatur jadwalnya sesuai rute Pulau yang ingin dituju, dengan rata -rata perjalanan 3 kali seminggu, Misalnya jika Ingin KeTuapejat Kecamatan Sipora yang merupakan Ibu Kota Kabupaten maka jadwal capal Cepat Senen, Rabu dan Jumat, dengan lama perjalanan 3, 5 jam jika cuaca mendukung, tapi jika badai maka bisa ditempuh 5 sampai 7 Jam. Alternatif lain Kapal ASDP dari Bungus pada malam hari dengan jadwal rata-data dua kali seminggu dengan lama perjalanan 8 sampai 12 Jam. Banyak suka duka yang dijalani selama menjadi Abdi Negara di Mentawai. Di satu sisi kebersamaan dan rasa kekeluargaan begitu kental dalam jajaran Keluarga Besar Kemenag Mentawai. Disisi yang lain Kondisi yang serba terbatas dan Kondisi Geografis mau tidak mau cukup mempengaruhi Kinerja Pegawai. Sampai hari ini Kepala Kemenag Belum punya Rumah dinas, maka terpaksa harus ngontrak di rumah penduduk dengan kondisi apa
adanya. Biaya Kontrak rumah di Mentawai cukup tinggi, hal ini merupakan sesuatu yang sangat membebani Pegawai jika harus mengontrak. Persoalan lain jaringan telpon dan internet yang tidak maksimal, termasuk lampu yang sering mati di siang hari, inilah gambaran Tupejat, sebagai ibu Kota Kabupaten saat ini, terlebih lagi wilayah KUA Kecamatan memiliki versi yang beragam, seperti Siberut Utara saja listrik akan mati dari jam 6 Pagi sampai jam 6 Sore, di Siberut Selatan listrik akan mati kalau Jam 12 Siang sampai jam 17 Sore, begitu juga di wilayah kecamatan yang lain di Mentawai. Begitu juga wilayah Kerja KUA dengan 5 Kantor KUA namun dengan wilayah kerja 10 Kecamatan, Rata -Rata Kepala KUA di Mentawai lansung Merangkap jati Staf, Kecuali KUA Pagai Utara Selatan dengan 1 Orang Staf PNS. Begitu juga halnya dalam melakukan Rapat Koordinasi di jajaran Kemenag Mentawai terasa begitu sulit jika dilakukan di kantor Kemenag Mentawai, Misalnya Jika KUA Kecamatan Siberut Utara, Siberut Selatan, Pagai Utara Selatan, MTSN, MIS Sikakap diundang ke kantor Kemenag Maka mereka harus menempuh Perjalanan 8 sampai 10 Jam dengan kapal antar pulau yang tidak teratur jadwal berangkatnya, Persis sama dengan Perjalanan Padang - Mentawai. Kondisi ini tentunya tidak menjadi alasan untuk tetap berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dalam bidang Keagamaan bagi masyarakat Mentawai. Dengan semangat dan motivasi yang selalu diberikan Masdan, S. Ag, MA selaku Kepala Kemenag Mentawai kepada seluruh ASN Kemenag cukup memberikan pengaruh yang besar untuk menjadi ASN yang bersyukur, dengan cara bekerja dengan sepenuh hati serta bertanggung jawab terhadap amanah sebagai ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Disisi lain Semua ASN Kemenag sangat berharap adanya kebijakan kebijakan untuk memberikan kemudahan bagi yang ingin mutasi ke daerah lain, setelah melakukan pengabdian di Mentawai dalam jangka waktu yang cukup lama seperti yang terjadi pada Instansi Pusat lain di Mentawai yang dilakukan secara terukur dan terprogram. Penyegaran ASN bisa dilakukan dengan Program Mutasi serta Memberikan prioritas Utama jika ada Penerimaan CPNS yang di alokasikan ke Mentawai.( Indra Gunawan)|Mira
49 49
Aldia dan Rena, Diberikan Hadiah Umrah
Pasaman Barat, PAB - Aldia Riskon utusan Kecamatan Lembah Melintang dan Rena Marlina Putri dari Kecamatan Luhak Nan Duo akhirnya berhasil meraih hadiah umrah. Hadiah umrah dari Pemda Pasaman Barat itu mereka peroleh atas berhasilnya mereka meraih juara I cabang tilawah dewasa putera dan puteri pada MTQ IX
Pasaman Barat di Kecamatan Gunung Tuleh. “Alhamdulillah Allah SWT telah memberi kemudahan dan keringanan bagi kami melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci. Ditetapkannya kami sebagai peraih juara umrah ke tanah suci merupakan wujud sukses kami ketika tampil di arena MTQ IX Pasaman Barat di Gunung Tuleh, Jumat sampai Minggu (4-6/11)” ujar Aldia dan Rena Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kabupaten di Jorong Paraman Ampalu Nagari Ranbi Jonggor itu diikuti sebanyak 383 orang peserta. Mereka adalah utusan dari 11 kecamatan se-Pasaman Barat, termasuk Kecamatan Gunung Tuleh sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ IX Pasaman Barat tahun 2016. Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Drs. H. Marjanis, M.Pd kepada Inmas usai penutupan MTQ tingkat kabupaten selama tiga hari itu menyampaikan, seperti pernyataan Wakil Gubernur Sumatera Barat Drs. H. Nasrul Abit ketika membuka secara resmi bahwa setiap umat Islam harus menjaga, memelihara dan melestarikan gemar membaca Alquran. Al Quran tidak boleh disimpan
atau diabaikan begitu saja. Membaca ayat-ayat, isi dengan kandungan Alquran harus benar, sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. “Al Quran tidak boleh dipermain-mainkan. Haram hukumnya, bagi siapa saja dengan sengata atau tidak mempermainkan Al Quran”, katanya. Ketua Koordinator Majelis Hakim MTQ IX Pasaman Barat Drs. Sarmidi secara terpisah menyampaikan, berdasarkan hasil penilaian, maka peringkat perolehan hadiah dari setiap kecamatan se-Pasaman Barat adalah peringkat I Kecamatan Lembah Melintang dengan catatan prestasi juara I sebanyak enam orang, juara II dua orang, juara III enam orang, memperoleh skor 42. Peringkat II Kecamatan Sungai Beremas, peringkat III Kecamatan Pasaman, peringkat IV Kecamatan Gunung Tuleh, peringkat V Kecamatan Sungai Aur, peringkat VI Kecamatan Luhak Nan Duo, peringkat VIII, Kecamatan Kinali, peringkat IX Kecamatan Parit Koto Balingka, peringkat X Kecamatan Ranah Batahan, peringkat XI (terakhir) Kecamatan Talamau, juara I kosong (0), juara II dua orang, dan juara III dua orang. Zar/rhama
Pimpinan Bank Nagari Kunjungi Kemenag Pasaman Barat Pasaman Barat, PAB - Merajut hubungan silaturahmi dan persaudaraan adalah harapan setiap orang termasuk antara lembaga. Seiring hal itu Jumat (11/11) pimpinan Bank Nagari Cabang Simpang Empat Sukardi, didampingi dua orang stafnya bersilaturrahmi dengan kepala kantor Kementerian Agama Pasaman Barat. Pimpinan Bank Nagari Cabang Simpang Empat, Sukardi bersama rombongan sekitar pukul 09.30 Wib berada di ruang kepala kantor. Mereka diterima Kepala Kantor, Drs. H. Marjanis, M.Pd didampingi Pengelola Humas dan Protokol Gusmizar, S.Ag, dan bandahara kantor Aries Kurniawan. Selama berada di Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Sukardi bersama rombongan diskusi dan termu ramah, sekaitan pengembangan dan potensi kerjasama antara kedua pihak. Program kerjasama Bank Nagari Cabang Simpang Empat dengan Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat selama ini berupa proses pengelolaan hingga pencairan gaji pegawai terma-
50 50
suk untuk tunjangan kinerja pagawai. Selain itu pihak bank berkenan memberikan bantuan sumbangan berupa hadiah kepada para juara, ketika Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat melaksanakan lomba seperti semarak Hari Amal Bhakti (HAB) atau peringatan ulang tahun kelembagaan. Pimpinan Bank Nagari Cabang Simpang Empat, Sukardi pada kesempatan itu menyampaikan kemitraan antara Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat dengan pihaknya selaku lembaga pengelola keuangan milik daerah tentu terus barlanjut. Kemitraan yang dijalin ke depan bukan saja berupa penyeluran dana gaji dan pembayaran dana tunjangan kinerja pegawai, tapi lebih dari itu. Kementerian Agama Pasaman Barat, sebagai lembaga pemerintah vertikal dan berdomisili di Simpang Empat adalah mitra kerja bagi pihaknya. Seiring hal itu, kemitraan yang akan dilaksanakan ke depan, tentu harus lebih dari rutinitas yang telah ada saat ini. Untuk itu, sila-
turahmi kedua pihak terus dilestarikan hingga setiap saat. Marjanis menyampaikan sebagai lembaga pemerintah vertikal, dan berdomisili di Simpang Empat, tentu menjadi bahagian dari mitra kerja bank nagari. Namun agar kebersamaan kedua pihak tetap harmonis tentu tetap mengacu pada aturan main dan ketentuan yang berlaku, baik kalangan bank nagari maupun internal lembaga (Kementerian Agama) secara nasional. Zar/rhama
PEMAKETAN PEKERJAAN DAN PENYUSUNAN RUP Oleh : Febri Arianto Pengelola Pengadaan Barang/Jasa pada Kanwil Kemenag Prov. Sumatera Barat Pengadaan barang dan jasa dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. Ditahap perencanaan kebutuhan yang merupakan tugas dan kewenangan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Identifikasi kebutuhan; b. Penyusunan dan penetapan rencana penganggaran; c. Penetapan kebijakan umum; d. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Dan setelah dokumen anggaran disahkan, KPA berkewajiban untuk mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) melalui Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP). Dalam Ilustrasi POK dibawah, KPA sebelumnya telah melakukan idetifikasi kebutuhan; penyusunan dan penetapan rencana penganggaran. Dan yang akan kita bahas disini adalah kegiatan KPA selanjutnya yakni penetapan kebijakan umum. Pemaketan pekerjaan merupakan salah satu dari kegiatan KPA dalam penetapan kebijakan umum.
Dari ilustrasi terlihat bahwa kegiatan Workshop Tata Persuratan terdiri dari 3 (tiga) akun dan kegiatan: a. Belanja bahan (521211); b. Belanja jasa profesi (522151); c. Belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota (524114) A. KETENTUAN-KETENTUAN UMUM 1. RUP (Rencana Umum pengadaan) adalah Rencana yang berisi kegiatan dan anggaran Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai oleh K/L/D/I sendiri dan/atau dibiayai berdasarkan kerja sama antar K/L/D/I secara pembiayaan bersama (co-financing). RUP tersebut paling kurang berisi: Nama dan Alamat PA/KPA; Paket pekerjaan yang akan dilaksanakan; lokasi pekerjaan; perkiraan besaran biaya. Dan RUP diumumkan pada aplikasi SiRUP ( http://sirup.lkpp.go.id). Dan telah diumumkan diawal bulan Januari. 2. PEMAKETAN Pemaketan adalah penyusunan/penetapan kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan baik melalui penyedia maupun dengan swakelola oleh PA/KPA. Dan mengelompokkan pekerjaan yang sejenis untuk keberhasilan dalam mencapai out put pekerjaan berdasarkan prinsip-prinsip pengadaan antara lain prinsip efektif dan efisien. PENGADAAN MELALUI SWAKELOLA Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi
sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan Swakelola meliputi : a. pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya manusia, serta sesuai dengan tugas dan fungsi K/L/D/I; b. pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat atau dikelola oleh K/L/D/I; c. pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak diminati oleh Penyedia Barang/Jasa; d. pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa akan menimbulkan ketidakpastian dan risiko yang besar; e. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya atau penyuluhan; f. pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) dan survey yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa; g. pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di laboratorium dan pengembangan sistem tertentu; h. pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I yang bersangkutan; i. pekerjaan Industri Kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri; j. penelitian dan pengembangan dalam negeri; dan/ atau k. pekerjaan pengembangan industri pertahanan, industri alutsista dan industri almatsus dalam negeri. PENGADAAN MELALUI PENYEDIA a. Paket kegiatan yang membutuhkan penyedia dalam pelaksanaannya; b. Paket-paket dimaksud adalah paket yang nilainya diatas Rp50 juta untuk Barang, Konstruksi, dan Jasa Lainnya; c. Paket konsultansi dengan nilai pagu setiap paketnya di atas Rp10 juta; d. Termasuk paket pengadaan Barang, Konstruksi dan Jasa Lainnya yang menggunakan SPK walaupun nilainya dibawah Rp50 Juta B. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN Pertama kali untuk menyusun RUP, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menetapkan cara pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui swakelola atau penyedia barang/jasa yang sesuai dengan sifat dan ruang lingkup pekerjaan Pemaketan dilakukan dengan menetapkan sebanyakbanyaknya paket usaha untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, kualitas kemampuan teknis, serta tidak bermaksud menghindari pelelangan. Dalam ilustrasi POK di atas sepintas dapat disimpulkan kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan Swakelola karena setiap item pekerjaan Mata Anggaran Kegiatan (MAK) nilainya dibawah Rp 50 juta dan memenuhi kriteria huruf e, dengan uraian:
51 51
1. Belanja bahan terdiri dari 5 (lima) item pekerjaan sebesar Rp 3.790.000,2. Belanja jasa profesi terdiri dari 2 (dua) item pekerjaan sebesar Rp 18.550.000,3. Belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota terdiri 4 (empat) item pekerjaan sebesar Rp 58.000.000,Akan tetapi dalam pemaketan KPA tetap menerapkan prinsip-prinsip pengadaan, bukan hanya sekedar boleh atau tidak boleh dilakukan dengan swakelola. Di bawah ini akan dibahas satu persatu: 1. Pengadaan ATK sebesar Rp 540.000,-. Dilihat dari besaran biayanya dapat diasumsikan tidak diminati oleh penyedia barang/jasa;
7. Akomodasi Paket Meeting/Fullboard sebesar Rp 35.200.000,-. Dipandang dari efisiensinya lebih mudah melalui penyedia dibanding swakelola.
12 2. Dokumentasi, pembukaan dan penutupan sebesar Rp 250.000,-. Dilihat dari besaran biayanya dapat diasumsikan tidak diminati oleh penyedia barang/jasa;
8. Uang harian peserta dan panitia nilai sebesar Rp 13.200.000,-. Dari sisi efisiensinya lebih mudah dilaksanakan secara swakelola dibandingkan melalui penyedia seperti bank atau lembaga keuangan lainnya;
3. Penggandaan dan fotokopi sebesar Rp 300.000,. Dilihat dari besaran biayanya dapat diasumsikan tidak diminati oleh penyedia barang/jasa;
4. Evaluasi dan laporan sebesar Rp 500.000,-. Dilihat dari besaran biayanya dapat diasumsikan tidak diminati oleh penyedia barang/jasa, dan bidang usaha untuk jenis pekerjaannya tidak bisa dipastikan;
9. Transport peserta dan panitia nilai sebesar Rp 9.600.000,-. Dari sisi efisiensinya lebih mudah dilaksanakan secara swakelola dibandingkan melalui penyedia seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.
5. Perlengkapan peserta dan Panitia sebesar Rp 2.200.000,-. Dilihat dari besaran biayanya dapat diasumsikan tidak diminati oleh penyedia barang/jasa;
Selanjutnya disusun Tabel RUP untuk dimumkan di laman http://sirup.lkpp.go.id
6. Honor narasumber dan moderator sebesar Rp 18.550.000,-. Dari sisi efisiensinya lebih mudah dilaksanakan secara swakelola dibandingkan melalui penyedia seperti bank atau lembaga keuangan lainnya; 1 a. Barang; b. pekerjaan konstruksi; c. jasa konsultansi; d. jasa lainnya 2 Pelelangan/pengadaan langsung/penunjukkan langsung/e-purchasing dll
52 52
Bahan bacaan: 1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sampai dengan perubahan terakhir nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 2. Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pengumuman Rencana Umum Pengadaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 3. Peraturan Kepala LKPP Nomor 6 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah; 4. Peraturan Kepala LKPP Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 5. https://sirup.lkpp.go.id/sirup/application/index
HARTA DAN ZAKAT Oleh : AFDHAL DINILHAQ, S.Th.I, |
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada umat manusia di muka bumi ini. Shalawat dan salam buat nabi junjungan umat Islam Nabi Muhammad saw. Manusia sering tergoda dan terlena oleh kehidupan dunia. Godaan dunia,telah banyak menjerat manusia tanpa peduli siapa, di mana dan bagaimana seseorang harus terperangkap dalam kegerlapannya. Yang jelas, dunia selalu tersenyum, melihat dan menyaksikan orangorang yang lupa dan melupakan kehidupan setelahnya. Sehingga,penduduk dunia ini lupa dan terlena,yang mereka kejar hanyalah dunia beserta isinya. Otak dan fikiran mereka sudah teracuni dengan kata yang berjumlah 5 huruf,yakni HARTA. Manusia tidak pernah puas dengan dunia dan harta yang ada, maunya bertambah terus, terus, dan terus bertambah. Seseorang yang telah terlena dengan harta, ibaratkan orang kehausan yang melepaskan dahaga dengan air lautan. Semakin banyak ia meneguk air laut, tenggorokannya semakin merasakan haus. Semakin banyak ia mempunyai harta, semakin banyak usaha yang akan dilakukan untuk menambah perbendaharaan hartanya. Hal inilah yang digambarkan oleh Rasulullah saw di dalam hadis beliau: “Andaikan anak keturunan Adam mempunyai dua lembah harta,tentu dia masih menginginkan lembah yang ketiga. Padahal yang memenuhi perut keturunan anak Adam hanyalah tanah belaka” (HR.Muslim) Di lain sisi, banyak diantara umat islam yang terlalu abai dan acuh dengan harta, seolah-olah mereka lupa bahwa Rasulullah saw tidak senang dengan umatnya yang lemah. Lemah tenaga, apalagi lemah ekonominya. Bagi Rasulullah saw, umat Islam yang tidak mempunyai harta yang cukup (miskin) adalah sebuah ancaman dan mara bahaya. Kemiskinan dapat mengancam aqidah dan keyakinan seorang muslim. Inilah yang diingatkan oleh Rasulullah saw di dalam hadisnya: “Hampir saja kemiskinan itu akan membawa kepada
EDITOR : H. ZULKIFLI, S.Ag, MM kekufuran” (HR. Muslim) Sebenarnya Islam menuntun agar seorang muslim mempunyai harta yang memadai untuk kehidupan di dunia. Bahkan Rasulullah saw senang dengan muslim yang kuat. Kuat tenaga dan ekonominya. Dan Allah swt memberikan pahala yang berlipat ganda bagi hambanya yang mempunyai harta, kemudian berinfaq di jalannya. Bahkan, syari’at islam mengajarkan, bahwa sifat iri (hasad) yang hukum asalnya nya dilarang (haram) terhadap sesama muslim, diperbolehkan dalam hal iri terhadap seorang muslim yang diberi kekayaan kemudian menginfakkannya. Harta kekayaan bukanlah sebuah keburukan yang mesti dijauhi. Akan tetapi harta adalah kebaikan yang mesti diusahakan dan didapatkan untuk dapai dipergunakan sesuai dengan tutunan agama. Salah satunya adalah dengan berinfak, sebagaimana firman Allah swt: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 43) Dengan banyaknya peringatan Rasulullah saw agar berhati-hati dengan harta, menunjukkan bahwa akan banyak orang islam yang telena dengan harta. Selain itu, Syariat Islam juga memotivasi umat islam agar mempunyai harta dan jauh dari kemiskinan. Karena harta akan mendatangkan kebaikan dan pahala yang berlipat ganda di sisi Allah swt. Kondisi ini tentunya menimbulkan pertanyaan, mengapa seorang muslim dapat terlena oleh harta, padahal ia sudah yakin dengan allah swt dan ajaran agamanya? Dan apa usaha yang harus dilakukan oleh seorang muslim agar terhindar dari fitnah harta? Di dalam bahasa arab, harta disebut dengan “maal”. Penamaan harta dengan maal di dalam bahasa arab tidak terjadi secara begitu saja. Maal di dalam bahasa arab berasal dari kata maala-yamilu-maalan yang artinya condong kepadanya. Dari penamaan harta dengan maal, dapat disimpulkan bahwa penyebutan harta di dalam bahasa arab, menggambarkan sifat asli dari harta tersebut. Yaitu, sebagai penggoda bagi umat manusia, agar manusia bisa condong kepadanya, terlena, dan lalai dari hal-hal baik lainnya. Selain itu, Allah swt juga berfirman di dalam alQur’an: “Sesungguhnya harta dan anak-anakmu adalah ujian, dan di sisi allah terdapat balasan yang sangat besar” (QS At-Taghabun : 15) Pada dasarnya, harta itu sendiri adalah ujian bagi manusia. Ujian untuk menentukan kelulusan dari ujian dunia. Bagi yang lulus dalam ujiannya, akan mendapatkan balasan yang sangat besar dari Allah swt di akhirat kelak. Maka tidak salah, kalau seandainya ditemukan seorang muslim yang terlena dengan harta. Itu artinya ia tidak lulus dari ujian dunia. Agar lulus dari ujian harta, maka seorang muslim harus ingat bahwa, di dalam harta ada kewajiban yang ditetapkan oleh Allah swt, yaitu zakat. Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima. Kewajiban menunaikan zakat sangat erat kaitannya dengan kewajiban mendirikan shalat fardhu lima waktu sehari semalam. Di dalam Al-Qur’an, Allah Swt menggandingkan perintah menunaikan shalat dengan perintah mengeluarkan zakat sebanyak 82 kali, ini membuktikan bahwa seseorang
53 53
dianggap kufur jika mengingkari kewajiban zakat. Diantaranya firman Allah Swt yang artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.” (QS. Al-Baqarah : 43) Zakat adalah pembersih bagi harta yang dimiliki oleh seseorang. Tanpa zakat, harta yang dimiliki akan kotor dan tidak layak untuk dipergunakan. Karena akan mengotori seluruh harta yang dimiliki. Itulah alasan dari perintah zakat, yaitu untuk membersihkan harta yang kotor ketika telah mencapai haul dan nishabnya. Allah swt berfirman: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta meminta dan orang miskin yang tidak meminta-minta. (QS. Az-Dzariyat:19) Hal inilah yang sering dilupakan oleh mayoritas umat islam saat ini. Harta yang tidak dizakatkan menjadi kotor, sehinggaberdampak negatif terhadap hidup dan kehidupan umat Islam. Banyak umat Islam yang terkena penyakit hubbud dunya wa kurhul maut, “senang kepada dunia dan benci akan kematian” akibatnya hati mereka tertutup dengan hidayah Allah swt. Yang ada di fikiran hanyalah keuntungan dan keuntungan. Sementara jika berzakat, yang nampak hanyalah kerugian, Rugi karena harus mengeluarkan sebagian hartanya, walaupun jumlahnya hanya2,5% dari total harta. Karena begitu pentingnya zakat sebagai pembersih harta agar terkendali dan mampu dikendalikan oleh orang yang memilikinya, maka Allah swt berfirman yang artinya: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allâh, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dahi, lambung dan punggung mereka dibakar dengannya, (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu”. (QS. at-Taubah/9:34-35) Ayat diatas menerangkan tentang siksaan yang diberikan kepada orang-orang yang menyimpan harta tapi tidak mau menafkahkannya pada jalan Allah (berzakat). Dengan demikian ayat ini juga menunjukkan bahwa zakat harta atau zakat mal itu wajib hukumnya. Zakat harta mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijrah.Saat Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, turunlah ayat-ayat zakat dengan menggunakan redaksi yang berbentuk amar (perintah). Rasulullah saw mendapatkan perintah untuk mengumpulkan zakat dari kaum muslimin melalui firman allah swt: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. At-Taubah :103) Dalam pelaksanaannya, Rasullullah saw menunjuk salah seorang sahabat untuk mengumpulkan zakat harta dari kaum muslim. Sahabat tersebut bertindak sebagai amil yang berhak untuk mengumpulkan zakat, kemudian membagikannya kepada orang-orang yang berhak. Karena amil adalah orang yang memiliki pandangan yang objektif dalam menentukan orang yang berhak menerima zakat. Amil bebas dari berbagai pandangan pribadi yang dapat merusak nilai zakat itu sendiri. Hal serupa juga dilakukan oleh Rasulullah saw ketika memerintahkan ‘amru bin ‘ash ketika hendak mendakwahkan Islam ke Yaman. Beliau mengatakan: “Ambillah zakat dari mereka yang kaya, dan berikan kepada yang miskin di antara mereka” Menurut para mufassir, Kata ‘Khudz’ dalam ayat dan hadits tersebut yang artinya ‘ambillah’ merupakan fi’il amar (kata perintah) yang tidak hanya ditujukan kepada
54
Rasulullah s.a.w. sebagai orang yang berhak memungut zakat, namun juga ditujukan kepada pemerintah untuk menunjuk Badan Amil Zakat yang amanah untuk mengemban tugas mengumpulkan, mengelola, menyalurkan dan memberdayakan zakat, infaq dan shadaqah. Selain itu, sebagai muslim yang baik. Tentunya dalam membayarkan zakat harta yang dimiliki hendaknya mengikuti tuntunan yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw. Yaitu untuk membayarkan zakat melalui amil yang telah ditunjuk oleh pemerintah dalam mengelola zakat. Hal ini dilakukan, agar tujuan dari diterapkannya zakat sebagai salah satu syari’at Islam dapat tercapai sesuai dengan tujuannya dan seluruh harta yang dimiliki oleh kaum muslimin menjadi bersih dan mendapatkan berkah dari Allah swt. Amin ya rabbal ‘alamin.
Khutbah II
BL Bidik Lensa
Bupati Sijunjung, Ka. Kanwil Dan Ka.Kanmenag Tiba di lokasi Perjusami Muaro Takung (nori)
Kakan Kemenag Payakumbuh memberikan selamat kepada pengurus Osim MAN 1 Pyk Usai pelantikan (doc. Ul)
Iring-iringan Kafilah 16 Kecamatan saat melewati Panggung Kehormatan Pada Pawai Ta’aruf MTQ N ke 37 Tk. Kab. Agam (Alwi)
Kabag TU Berfoto Bersama jajaran Kankemenag Kab. Sijunjung usai pembinaan di Kankemenag setempat (nori)
Tim MAN 1 Bukittinggi berphoto dengan tim SMU 3 sebelum pertandingan dimulai (syafrial)
Kunjungan Kerja Ketua DWP Kanwil Kemenag Sumbar Agrina Amalia Salman di Kemenag Pasaman Selasa 1/11 (andre)
Kepala Kankemenag Kota Solok dan jajaran Foto Bersama dengan Tim Itjen Kemenag RI, setelah melakukan Audit Kinerja Di Kemenag Kota Solok (Diana)
55
Kepala Biro Umum Kemenag RI H. Syafrizal beserta jajaran berfoto bersama jajaran Kankemenag Kota Solok dan Kab. Solok di tepi danau Singkarak saat pembinaan Jum’at (11/11). Ef
Kakanwil Kemenag Sumbar diwakili Kabid Penmad Artis Arjun berfoto bersama para pengelola Humas Kab. Limapuluh Kota saat melakukan studi banding Kamis 3-11(Defriandi)
Photo Bersama Rombongan Dharmawanita Persatuan Kanwil Kemenag Sumbar Dengan DWP KanKemenag Kabupaten dan Kota Se Sumatera Barat (Syafrial) 56