PEMERIKSAAN DARAH PADATERNAK RUMINANSIA DI LABORATORIUM HEMATOLOGI BALITVET Mulyadi Balai Penelitian Veteriner
PENDAHULUAN Pemeriksaan darah secara rutin dari ternak hidup balk ruminansia besar maupun ruminansia kecil yang dilakukan di laboratorium Hematologi Balitvet mencakup pemeriksaan PCV (pengendapan sel-sel darah merah), Hb (Haemoglobin), sel-sel darah merah (RBC), sel-sel darah putih (WBC), differential Leucocyt (perbedaan bentuk sel-sel darah putih (Lympocyte, Neutrophil, Eosinophil, Monocyte, Basophil) serta pemeriksaan total plasma protein . Dari hasil yang diperoleh maka dapat diketahui apakah hewan yang diperiksa tergolong normal atau tidak, yaitu dengan cara membandingkan hasil uji tersebut dengan nilai standar untuk tiap-tiap jenis hewan . Hasil gambaran ini akan sangat bermanfaat dalam mengarahkan diagnosis klinis hewan yang bersangkutan .
BAHAN DAN CARA PEMERIKSAAN Untuk pemeriksaan yang balk darah yang digunakan harus diberi antikoagulant agar darah tidak menjadi beku . Antikoagulant yang sering dipakai di Laboratorium Hematologi adalah EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetic acid) . Peralatan yang dipergunakan adalah : Mesin Coulter Counter, Haemoglobinometer, Diluter Dispenser, Haemofuge A, Hematocrit Reader, Mikroskop, Counter serta Refractometer hand . Urutan pemeriksaan darah yang dilakukan adalah sebagai berikut 1 . Packed Cell Volume (PCV) Bahan/alat yang diperlukan untuk pemeriksaan yaitu : Tabung hematocrit, Centrifuge/haemofuge, Plasticin, Micro Hematocrit Reader, Mesin pemutar darah .
150
Lokakarya Fungsional Non Penellti
Caranya adalah sebagai berikut
•
• • •
•
Tabung yang berisi sampel darah yang telah di campur dengan antikoagulant dikocok dan diaduk di atas mesin pengocok darah selama 6 menit atau lebih . Ambil darah sebanyak 2/3 dari panjang tabung hematocrit yang berukuran 75 mm x 1 .00 mm . Bersihkan tabung hematocrit dari sisa-sisa darah sampai bersih dengan memakai kertas tissue lalu sumbat dengan plasticin . Masukkan kedalam sentrifuge/haemofuge dengan posisi tabung tertutup sebelah luar dan yang terbuka/warna biru ke arah dalam kemudian haemofuge di hidupkan selama 10 menit . Tabung diangkat dari haemofuge, persentase PCV dapat dibaca sesuai yang tertera pada alat penghitung hematocrit .
Cara pembacaan PCV - Letakkan tabung hematocrit pada celah di atas alat tersebut . - Posisi dari tabung bagian antara darah dengan tutup putih/plasticin letakkan sejajar dengan garis 0, kemudian permukaan lengkung dari atas plasma darah disejajarkan dengan garis lurus yang ada pada alat tersebut . - Kemudian gerakkan knop petunjuk PCV ke arahantara darah diatas endapan sel merah, maka persentasi PCV dapat dibaca pada skala yang ada pada alat tersebut . - Hasil penentuan PCV dinyatakan dalam persen . 2 . Differential Leucocyt Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan bentuk-bentuk sel darah putih yaitu Neutrophyl (N), Lynpocyte (L), dan Eosinaphil (E), Monocys (M) dan Basophil (B) . Bahan dan alat yang diperlukan untuk pemeriksaan adalah Object ;Cover glass glass/slide ; Zat pewarna Giemsa ; Methanol 100% ; Gelas ukurBahan perekat (DPX mountant) ; Rak alas dari kaju/bambu ; Counter/alat hitung ; Mikroskop dan Cairan buffer pH 7 .2 Cara kerjanya adalah sebagai berikut Pertama-tama sampel darah dalam tabung kita kocok secara perlahan atau diputar pada mesin pemutar darah, setelah homogen kita ambil dengan mempergunakan sepotong lidi atau pipet, teteskan pada object glass yang telah tersedia dan bersih . Kemudian ambil object glass lain untuk membuat preparat ulas darah dengan cara object glass pendorong pada salah satu sisinya dipotong supaya preparat ulas darah tidak memenuhi seluruh
1 51
Lokakarya Fungsional Non Peneliti
permukaannya dengan darah yang akan diulas . Gelas pendorong ditempelkan pada darah lalu di tarik ke belakang hingga darah merata, lalu dorong ke depan dengan kemiringan 300 , maka akan didapat preparat ulas darah yang tipis, seperti terlihat pada gambar 1 .
Gam bar 1 . Pembuatan preparatt ulas darah
Selanjutnya ulas darah keringkan semalam . Sebelum melakukan pewarnaan, terlebih dulu preparat ulas darah yang telah kering direndam dalam methanol 100% selama 5 - 6 menit, Setelah itu diberi pewarna Giemsa 5% yang dibuat dari stok larutan giensa yang . Preparat ulas darah yang telah difiksasi disimpan di rak alas dengan posisi ulas darah di atas lalu tuangkan pewarna Giemsa tadi, diamkan selama 15 menit . Setelah itu slide disiram di bawah air kran dan di keringkan di udara . Selanjutnya DPX mountant diteteskan pada preparat ulas darah tersebut ditutup dengan Cover glass dan didiamkan sampai kering . Untuk menentukan nilai Differential leucocyt preparat tersebut dibaca di bawah mikroskop dengan pembesaran 20 x dan hitung dengan mempergunakan Counter, alat hitung untuk membedakan macam sel darah putih tersebut sampai 100 atau 200 hitungan/sel . Pembacaan atau perbedaan macam sel darah putih ini dinyatakan dalam persen . 3 . Penghitungan jumlah sel-sel darah putih (WBC) Perlakuan ini kerjakan mempergunakan mesin semi automatis yaitu coulter counter . Bahan/cairan pengencer yang dipakai yaitu ISOTON II (cairan khusus yang bebas asam) . Sebelum melakukan penghitungan, terlebih dulu darah diencerkan dengan isoton II (1 : 500) . Selanjutnya campuran darah +
1 52
Lokakarya Fungsional Non Peneli6
pengencer ditambah dengan zap oglobin sebanyak 3 tetes, tujuannya untuk menghancurkan sel-sel darah putih, kocok pelan - pelan dan diamkan selama 5 menit . Setelah itu baru dihitung dengan mempergunakan mesin Coulter . Counter, maka dalam beberapa saat jumlah sel - sel darah putih akan terbaca pada bagian pembacaan di mesin tersebut . Hasil dari pembacaan tersebut x 103 /UI . Misal hasil pembacaan 5,6 maka jumlah sel-sel darah putih = 5,6 x 10 3 /Ul . 4 . Penghitungan jumlah sel-sel darah merah (RBC) Perlakuan ini sama hatnya dengan perlakuan untuk penghitungan selsel darah putih, perbandingan darah + pengencer adalah 1 : 50 .000, campuran darah + pengencer tidak ditambah dengan zap oglobin, setetah didiamkan selama ± 5 menit, campuran tersebut dihitung pada mesin Coulter Counter, maka angka tersebut akan ditunjukkan pada daftar angka di alat tersebut . Hasil dari pembacaan tersebut x 10 6 /UI, misal hasit yang ditunjukkan 7 .2 maka jumlah sel - sel darah putih 7 .2 x 106 /Ul . 5 . Konsentrasi Hb (Haemoglobin) Untuk mengetahui konsentrasi Hb darah yang diperiksa di pergunakan mesin Haemo-globinometer . Darah harus ditambah dengan pengencer (ISOTON It) dengan perbandingan 0,2 cc darah + 9,8 cc ISOTON II + 3 tetes zap oglobin . Campuran darah tersebut diamkan selama 5 menit, masukkan campuran darah tadi ke mesin Haemoglobinometer, maka dalam beberapa saat akan diketahui konsentrasi Hb pada daftar di mesin tersebut . Konsentrasi Hb dinyatakan dalam mg% . 6 . Total Plasma Protein Alat untuk mengetahui berapa Total Plasma Protein darah yang akan diperiksa dipergunakan Refraktometer hand . Sampel yang akan diukur adalah serum atau plasma darah otehsebab itu terlebih dahulu kita pisahkan/ Centrifuge darah tersebut . Serum yang telah tersedia diambil satu atau dua tetes tempatkan pada plate di alat tersebut lalu tekan dengan penutup plastik, kemudian lihat pada focus yang ada di alat tersebut maka akan terlihat pada skala berapa jumlah plasma protein . Jumlah plasma protein dinyatakan dalam gram . HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pemeriksaan yang didapat pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 1995 yaitu berjumlah 525 sampel yang terdiri dari darah hewan/ternak : Kerbau, Sapi, Babi, Domba dan Kambing . Dari sejumlah
1 53
Lokakarya Fungsional Non Penelrti
sampel darah ternak tersebut diatas ada beberapa sampel yang menunjukkan nilai differensial leucocyt yang tidak normal melebihi batas maksimum normal seperti pada Tabel 1 . Parameter lainnya seperti PCV, WBC, RBC, Hb dan total plasma protein terlihat normal . Tabel 1 . Hasil pemeriksaan spesimen darah ternak sapi dna babi hasil pemeriksaan jenis ternak
jumlah spesimen
L
N
E
keterangan
SAPI
70
76-94%
46-88%
21-27%
>_ dari maks normal
SABI
81
63-99%
48-74%
12-29%
z dari maks .normal
JUMLAH
151
Catatan L N E L N E
(Lympocytes) normal pada Sapi (Neutrophil) normal pada Sapi : (Eosinophil) normal pada Sapi : (Lympocytes) normal pada Babi (Neutrophil) normal pada Babi : (Eosinophil) normal pada Babi :
: 45-75% rata-rata = 58% 15-45% rata-rata = 28% 2-20% rata-rata = 9% : 39-62% rata-rata = 53% 28-47% rata-rata = 37% 1-11% rata-rata = 3%
Tabe12 . Nilai normal dan nilai rata-rata beberapa parameter darah ternak Spesies
R .B .C .
W .B .C .
Hb
PCV
NEUTR 0 PHIL
LYMPHO CYTES
Anjing
5.5-8 .0 (6 .8) 5.0-10 (7 .5) 5 .0-10 (7 .0) 8.018 .0 (13 .0)
6 .0-17 .0 (11 .5) 5 .5-19 .5 (12 .5) 5 .5-12 .0 (0.8) 4 .0-13 .0 (9 .0)
12-18 (15) 8-15 (11) 8-16 (12) 8-14 (11)
37-55 (45) 24-45 (37) 24-46 (35) 19-38 (28)
60-77 (70) 35-75 (59) 15-45 (28) 30-48 (36)
12-30 (20) 20-55 (32) 45-75 (58) 50-70 (56)
Kuda
6 .512 .5 (9 .5)
5 .5-12 .5 (9 .0)
11-19 (15)
32-52 (42)
30-65 (49)
25-70 (44)
Babi
5 .0-8 .0 (6 .5) 8 .016.0 (12 .0)
11-22 .0 (16 .5) 4 .0-12 .0 (8 .0)
10-16 (13)
32-50 (42)
28-47 (37)
8-16 (12)
24-50 (38)
10-50 (30)
Kucing Sapi Kambing
Domba
Sumber : OW Schalm, dkk .(1975) . Veterinary Haematologi .
1 54
MONO CYTE S 3-10 (5)
EOSI NOP HIL 2-10 (4)
BASO PHIL
1-4 (3)
2-12 (6) 2-20 (9)
RARE
RARE
1-8 (5)
0-2 (0 .5) 0-1 (0 .5)
1-7 (4)
0-11 (4)
0-3 (0 .5)
39-62 (53)
2-10 (4)
1-11 (3)
0-2 (0 .5)
40-75 (62)
0-6 (2 .5
0-10 (5)
0-3 (0 .5)
2-7 (4) 0-4 (2 .5)
Lokakarya Fungsional Non Peneliti
KESIMPULAN Pemeriksaan sampel darah secara rutin diperlukan untuk mengetahui ketidak normalan gambaran darah sehingga berguna untuk mengarahkan diagnosa klinis dari hewan yang diperiksa . Bila nilai neutrophil tinggi biasanya ternak terserang bakteri, bila persentase lymphocyt tinggi ternak mungkin terinfeksi virus dan bila eosinophil tinggi diduga hewan terinfeksi parasit . UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada lbu Drh . Rini Damayanti, MSc yang telah mengoreksi dan kepada Mariany yang telah membantu dalam pengetikan paper ini . DAFTAR PUSTAKA Archer, RK & LB Jeffcott, 1977 . Comparative Clinical Haematology, Black Well Scientific Publications `h Dacie, JV & SM Lewis, 1975 . Practical Haematology, 5 ed . Churchill, Livingstone .Scientific Publications . Mc Donald, GA, TC Dodds & B Cruickshank, 1978 . Atlas of Haematology, th 4 ed, Churchill, Livingstone . Schalm, OW, NC Jain & EJ Carroll, 1975, Veterinary Haematology, 3 rd ed, Lea and Febinger.
1 55