13 20
sb
LOKAKARYA “ENERGI PANAS BUMI BAGI JURNALIS”
PERHIMPUNAN JURNALIS INDONESIA KAB. BANDUNG HOTEL HORISON, BANDUNG 8 NOVEMBER 2011
13 20
sb
KERANGKA PRESENTASI SUMBER (DAYA) ALAM (HAYATI) 2. MANUSIA 3. KONSERVASI 1.
4. PRINSIP DASAR KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM HAYATI 5. PENYESATAN ATAS PRINSIP DASAR KONSERVASI 6. PENGETAHUAN DAN KELANGKAAN 7. DAMPAK PEMANFAATAN PANAS BUMI DI CA G.PAPANDAYAN (EKOLOGI, EKONOMI)
13
sb
20
SUMBER (DAYA) ALAM (HAYATI)
Merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Pencipta
untuk kesejahteraan umat manusia, perhatikan:
“Dia-lah Alloh, yang menjadikan segala apa yang ada di
bumi untuk kamu............ (QS Al-Baqarah: 29). “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugrahkan Alloh kepadamu, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Alloh berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orangorang yang berbuat kerusakan (QS Al-Qasas: 77). Carilah rezeki oleh kalian di dalam tanah yang tersembunyi (HR. Thabrani) Kaun muslim berserikat dalam tiga hal: padang rumput, air, dan api (HR Abu Dawud dan Ahmad). Keterangan: api mencakup semua sumber energi seperti migas, listrik, termasuk geothermal.
13 20
sb
MANUSIA
Harus mengelola dan memakmurkan bumi, perhatikan: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah (pengganti, penguasa, pemimpin) di bumi” (QS Al-Baqarah: 30) Dia (Alloh) yang telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya…. (QS Hud: 61) Harus berbuat baik “........dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Alloh berbuat baik kepadamu..... (QS Al-Qasas: 77). Jangan berbuat kerusakan dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya alloh tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS Al-Qasas: 77). “.....Ya Tuhan kami tiadalah engkau ciptakan ini (langit dan bumi) dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS Ali Imran:191). Harus mensyukuri ni’mat, perhatikan: Dan (ingatlah juga), tetkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim: 7).
13 20
sb
KONSERVASI Conservation, berasal dari bahasa latin: Con=together + servare = keep/save
Konservasi = jaga/amankan bersama apa
yang kita miliki: menjaga/mengamankan ≠ melindungi atau mengawetkan (apa)-bersama mengindikasikan NILAI universal (bersama) atau domein publik (kita, boleh jadi dipaksakan )
13 20
sb
Definisi Konservasi Konservasi adalah penggunaan sumber (daya) alam untuk sebesar-besarnya manfaat bagi sebanyakbanyaknya orang untuk sepanjang-panjangnya waktu (American Dictionary) 2. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sedemikian rupa sehingga menghasilkan manfaat sebesar-besarnya secara berkelanjutan bagi generasi kini sambil mempertahankan potensinya guna memenuhi kebutuhan dan aspirasi generasi yang akan datang (World Conservation Strategy) 1.
13 20
sb
3. Konservasi sumberdaya alam hayati adalah
pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam hayati secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan pesediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya (UU No. 5 Tahun 1990)
Kesimpulan (1-3): konservasi lebih
mengedepankan pemanfaatan sumber (daya) alam secara berkelanjutan untuk sebanyak-banyaknya orang daripada perlindungan sumber (daya) alam untuk pelestarian (pengawetan)
13 20
sb
Jadi apa itu KONSERVASI Konservasi adalah pengelolaan pemanfaatan SDA
secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk sebanyak-banyaknya orang (ecologically sustainable management) Keberlanjutan manfaat (better off) merupakan aspirasi (values) tinggi manusia yang selalu akan dikejar oleh setiap individu dan komunitas. LANDASAN FILOSIFIS pengelolaan SDA secara berkelanjutan (konservasi) menurut Al-Quran adalah WUJUD SYUKUR ATAS ANUGRAH TUHAN (berupa langit dan bumi) DAN KETAATAN ATAS PERINTAH-NYA - memakmurkan bumi, tidak berbuat kerusakan padanya, dan berbuat baik kepada sesama.
13 20
sb
Penjelasan Konsep Memakmuran = membuat SD berlimpah biaya (sosial) rendah =
manfaat sosial (kesejahteraan sosial) tinggi Berbuat kerusakan (pemanfaataatan secara berlebih, sehingga menjadi langka atau punah atau menurunkan kualitas keanekaragaman dan nilainya) biaya sosial (kesengsaraan sosial) tinggi Berbuat kerusakan = perilaku ingkar akan mendapatkan siksa yang pedih (di dunia: dalam bentuk bencana alam, kekurangan buahbuahan, pemanasan global, dll.) Do’a: “peliharalah kami dari siksa neraka”, sesungguhnya merupakan suatu bentuk pengakuan manusia kepada Sang Pencipta jika seandainya tidak mampu memakmurkan bumi atau menjadikannya sia-sia (tidak memanfaatkan atai tidak bermanfaat bagi manusia) segala apa yang yang ada di bumi.
13 20
sb
PRINSIP DASAR KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM HAYATI Sebenarnya konservasi sumberdaya alam hayati adalah
untuk pembangunan yang berkelanjutan (Dokumen World Conservation Strategy) Untuk maksud tersebut ditetapkan 3 tujuan: 1. 2. 3.
Pemeliharaan proses-proses ekologi penting dan sistem-sistem penyangga kehidupan Pengawetan (pemeliharaan) keanekaragaman genetik Pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan
13
sb
20
PENYESATAN ATAS PRINSIP DASAR KONSERVASI UU 41/1999 pasal 6 : ayat (1) bahwa hutan memiliki tiga
fungsi pokok (konservasi=pengawetan, lindung, produksi) tetapi ayat (2) menyebutkan bahwa kawasan hutan dibagi menjadi kawasan hutan konservasi, kawasan hutan lindung, dan kawasan hutan produksi IUCN: Kawasan Konservasi adalah wilayah daratan dan atau di laut terutama diperuntukan bagi perlindungan dan pemeliharaan keanekaragaman hayati, dan sumberdaya alam serta sumberdaya budayanya, dikelola melalui cara-cara legal atau cara-cara efektif lainnya (IUCN, 1994), ini berarti: Mengelola perlindungan dan pengawetan (bukan mengelola
pemanfaatan) SDA dan SDB dengan cara-cara legal (berdasarkan peraturan perundangan) atau cara-cara efektif lainnya ≠ definsi IUCN Tahun 1969
13 20
sb Karena mengedepankan perlindungan dan
pemeliharaan maka, dalam praktek, cara-cara legal lebih dikedepankan daripada kreativitas dan inovasi termasuk penggunaan kearifan lokal dan pengetahuan tradisional Pasal 5 UU No. 5/1990 bahwa konservasi SDAH&E dilakukan melalui kegiatan: 1. 2.
3.
Perlindungan sistem penyangga kehidupan?, tidak memasukkan proses-proses ekologi penting! Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya?, bukan pengawetan keanekaragaman genetik! Pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya
13 20
sb
mengakibatkan: Tertutupnya akses masyarakat karena kawasan
(hutan) dilindungi dari segala “gangguan” manusia, bukan mengamankan SDA dari pemanfaatan yang berlebih dan dari kemungkinan timbulnya dampak lingkungan Kepunahan jenis karena lebih mementingkan species list daripada ukuran populasi jenis (keanekaragaman genetik) Karena pemanfaatan berada diurutan terakhir, maka pemanfaatan menjadi luput dari perhatian
13 20
sb
PENGETAHUAN DAN KELANGKAAN Ketidaktahuan merupakan sifat dasar manusia,
“kebodohan konstitusional” (Hayek, 1973), maka “bacalah.....” (QS Al-’Alaq) ; ini sangat berlawanan dengan asumsi “pengetahuan sempurna” dalam ilmu ekonomi; ceteris paribus ? Keterbatasan pengetahuan penyebab konstitusional dari kelangkaan
13 20
sb
Hubungan pengetahuan-kelangkaan
PENGETAHUAN
KELANGKAAN
Langka
Melimpah
Berpengetahuan
EKONOMI
KONSERVASI
Tidak berpengetahuan
KEBODOHAN
EKOLOGI (?), misal tercermin dalam eco-fundamentalism
13 20
sb
DAMPAK PEMANFAATAN PANAS BUMI DI CA G.PAPANDAYAN
1. EKOLOGIS (DKSHE, FAHUTAN IPB, 2009 Berdasarkan prinsip bahwa untuk mempertahankan
fungsi kawasan adalah terjaminnya keutuhan kawasan, maka dirumuskan 6 (enam) kriteria yang dapat memenuhi prinsip keutuhan, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Keaslian ekosistem, Keefektifan perlindungan (desain kawasan) Kelengkapan jenis asli, Penutupan vegetasi hutan, Kepastian fungsi kawasan, dan Kurangnya gangguan.
Kemudian didefinisikan indikator untuk masing-masing
kriteria termasuk verifier dan skala intensitasnya. Contoh untuk kelengkapan jenis asli:
13 20
sb
3. Kriteria Kelengkapan Jenis: Indikator, Verifier, Skala Intensitas
No. Indikator
Verifier
Skala intensitas
3.1. Jenis pohon asli
Jumlah jenis
• Utuh (5): tepi ≥ 70 % interior • Terganggu (3) : tepi = 30-69 % interior • Terdegradasi (1): tepi < 29 % interior
3.2. Jenis primata asli dilindungi
Jumlah jenis
• Utuh (5): tepi ≥ 70 % interior • Terganggu (3) : tepi = 30-69 % interior • Terdegradasi : tepi < 29 % interior
3.3. Jenis Jumlah jenis burung asli dilindungi
• Utuh (5): tepi ≥ 70 % interior • Terganggu (3) : tepi = 30-69 % interior • Terdegradasi: tepi < 29 % interior
13
sb
20
KEUTUHAN KK
KA
A t
S e
JA
EP
T e
B h
B k
Pa
Ba
TERDEGRADASI
KA=Keaslian EP= Keefektipan Perlindungan JA= Kelemgkapan Jenis Asli VH= Vegetasi Hutan KF=Kepastian Fungsi Kawasan KG=Kurangnya Gangguan
VH
Ta
V H
KF
Sh
KG
K b
K h
TERGANGGU
At=Areal terbangun Se=Satwa eksotik Te= Tumbuhan eksotik Bh= Berhutan Bk=Bentuk geometri kawasan Pa=Primata asli Ba=Burung asli Ta=Pohon asli
G k
P p
Ps
P t
Pc
UTUH
Sh=status hukum kawasan Kb=Keutuhan pal batas Kh=Kebakaran hutan GK=Penggunaan kawasan ilegal Pp=Pencurian pohon Ps=Perburuan satwa Pt=Penggembalaan ternak Pc=Pencemaran
13 20
sb
BOBOT RELATIF KRITERIA DAN INDIKATOR Dinilai dengan pendekatan expert choice dan dihitung
dengan AHP (Analytical Hierarchy Process) Bobot Relatif Kriteria: 1. Keaslian ekosistem: 0,430 2. Keefektifan perlindungan: 0,260 3. Kelengkapan jenis asli: 0,150 4. Penutupan vegetasi hutan: 0,083 5. Kepastian fungsi kawasan: 0,o47 6. Kurangnya gangguan: 0,030
13 20
sb
Bobot Relatif Indikator No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Indikator Jenis pohon asli Jenis primata asli dilindungi Jenis burung asli dilindungi Jenis tumbuhan eksotik Jenis satwaliar eksotik Areal terbangun Perburuan satwaliar Pencurian pohon Kebakaran hutan Penggembalaan ternak Penggunaan kawasan secara ilegal Pencemaran Penutupan Vegetasi hutan Status hukum fungsi kawasan Keutuhan batas Bentuk geometri kawasan Daerah batas kawasan yang berhutan
Bobot relatif 0,012 0,109 0,028 0,035 0,081 0,314 0,001 0,002 0,014 0,005 0,008 0,001 0,083 0,035 0,012 0,032 0,227
Total skor merupakan nilai keutuhan kawasan konservasi. Total skor maksimum yang mungkin bagi suatu kawasan konservasi adalah 5,00 dan total skor minimum adalah 1,00.
13
sb
20
KONDISI CA PAPANDAYAN No.
Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jenis pohon asli Jenis primata asli dilindungi Jenis burung asli dilindungi Jenis tumbuhan eksotik Jenis satwaliar eksotik Areal terbangun Perburuan satwaliar Pencurian pohon Kebakaran hutan Penggembalaan ternak Penggunaan kawasan secara ilegal Pencemaran Pencemaran suara Persen Penutupan Vegetasi 72,4 % hutan Status hukum fungsi kawasan Penetapan Keutuhan pal batas Pemindahan pal batas Bentuk geometri kawasan 98,3%, Daerah batas bervegetasi hutan 50,3 % TOTAL SKOR
12 13 14 15 16 17
Nilai Lapangan
Skala intensitas 91,7 % 5 0,0 1 50,0 % 3 22,2% 3 0 5 0,3 % 5 Terjadi sepanjang tahun 1 Sepanjang tahun 1 Musiman 3 Terjadi sepanjang tahun 1 Ladang 3
Bobot relatif 0,012 0,109 0,028 0,035 0,081 0,314 0,001 0,002 0,014 0,005 0,008
0,060 0,109 0,084 0,105 0,405 1,570 0,001 0,002 0,042 0,005 0,024
5 3
0,001 0,083
0,005 0,249
5 3 5 3
0,035 0,012 0,032 0,227
0,175 0,036 0,160 0,681 3,713
KONDISI PAPNDAYAN: UTUH (3,60 – 5,00)
Skor
13 20
sb
Rekomendasi Pengelolaan CA Papandayan Perlu dibangun kolaborasi antara “Lembaga
Masyarakat” - BKSDA – CHEVRON – Perum Perhutani – Pemda dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap keutuhan cagar alam (, menemukan alternatif energi bagi masyarakat, termasuk pakan ternak, membuka lapangan kerja dan peluang berusaha bagi masyarakat. Pengendalian penutupan hutan di luar batas kawasan Low enforcement
13 20
sb
CATATAN 2011 Cadangan karbon CA/TWA PAPANDAAN : 549.701,82
ton. Harga karbon pada tahun 2012 menurut Protocol Kyoto ialah 40 USD/ton. Sehingga, nilai moneter potensi karbon sebesar 21.988.072.82 USD (22 juta USD) ekivalen dengan Rp 189 Miliar Nilai jasa ekosistem CA/TWA Papandayan dengan menggunakan pendekatan Costanza (1997): 134 juta US Dollar atau senilai Rp 11,52 Triliun/tahun (Kurs dollar Rp 8600,00)
13 20
sb
2. EKONOMI MAKRO (PSPPP, LPPM IPB, 2010) Mengingat kegiatan operasional produksi listrik membutuhkan input baik barang dan jasa maupun tenaga kerja, maka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Garut akibat perkembangan sektor listrik berdampak pada: peningkatan output, pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja
13 20
sb
Sektor listrik di Kabupaten Garut memiliki keterkaitan ke belakang
(backward linkage) lebih besar dibanding keterkaitan ke depan (forward linkage), ditambah dengan koefisien penyebaran yang besar. Hal ini berarti: Sektor listrik mampu mendorong pertumbuhan sektor hulunya (penyedia input bagi sektor listrik). Sektor listrik memiliki nilai multiplier tenaga kerja yang besar (keempat terbesar setelah sektor bangunan, tanaman pangan, dan peternakan) Peningkatan permintaan akhir sektor ini akan lebih berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Multiplier output total dan pendapataan rumah tangga sektor listrik di Kabupaten Garut cukup tinggi. Dengan kata lain, sektor listrik memiliki peranan penting terhadap perekonomian Kabupaten Garut baik dari output total, pendapatan rumah tangga dan penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi.
13 20
sb
CATATAN PENTING PENGGANDA OUTPUT: setiap peningkatan Rp 1 juta
output sektor listrik yang digunakan untuk permintaan akhir (konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor produk sektor listrik), akan meningkatkan output perekonomian Kabupaten Garut sebesar Rp 2,1908 juta PENGGANDA PENDAPATAN: jika terjadi peningkatan permintaan akhir di sektor listrik sebesar Rp. 1 juta, maka akan meningkatkan pendapatan rumah tangga yang bekerja di sektor listrik sebesar Rp. 2,7426 juta PENGGANDA TENAGA KERJA: setiap peningkatan 1 tenaga kerja di sektor listrik akan menciptakan lapangan pekerjaan sebesar 8,2069 tenaga kerja dalam perekonomian secara keseluruhan
13 20
sb
3. EKONOMI MIKRO (PSPPP, LPPM IPB, 2010) Keberadaan CGI memberikan manfaat ekonomi secara langsung dan tidak langsung terhadap masyarakat sekitar CGI: Terjadi transformasi struktural dari masyarakat
agraris ke perdagangan. Perputaran ekonomi dari permintaan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan operasional CGI serta dukungan fasililitas infrastruktur jalan telah menjadi motor penggerak perekonomian di wilayah sekitar CGI.
13 20
sb
Program Community Development CGI (pemberian kredit
produksi dan pembangunan jalan) telah memberikan manfaat ekonomi baik langsung maupun tidak langsung terhadap masyarakat sekitar CGI. Penyaluran kredit tanpa agunan (dengan pertimbangan
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar) merupakan solusi utama pemasalahan permodalan yang dihadapi UMKM. Kredit terutama disalurkan pada UMKM sektor pertanian (pertanian memiliki keterbatasan akses pada lembaga keuangan formal karena terkendala jaminan, pendapatan yang fluktuatif, dan persyaratan birokrasi lainnya). Kredit CGI (yang disalurkan dengan bantuan pihak ketiga) mampu secara signifikan meningkatkan pendapatan penerima kredit (Rp. 1.528 juta/tahun)
sb 13
20