LIMa POKOK CALVINISME -
e
d
i
s
i
r
e
v
i
s
i
-
Edwin H. Palmer
Penerbit Momentum 2005
Copyright © momentum.or.id
Lima Pokok Calvinisme (edisi revisi) Oleh: Edwin H. Palmer
Penerjemah: Elsye Editor: Robby Moningka Edisi Revisi Editor: Irwan Tjulianto Pengoreksi: Jessy Siswanto dan Irenaeus Herwindo Tata Letak: Djeffry Desain Sampul: Ricky Setiawan Editor Umum: Solomon Yo Originally published in English under the title, The Five Points of Calvinism Copyright © 1972 by Baker Book House Company a division of Baker Book House Company, Grand Rapids, Michigan, 49516 U.S.A. All rights reserved.
Hak cipta terbitan bahasa Indonesia © 1996 pada Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature) Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail:
[email protected]
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Palmer, Edwin H., Lima pokok Calvinisme / Edwin H. Palmer, terj. Elsye – cet. 2 – Surabaya: Momentum, 2005. x + 208 hlm.; 14 cm. ISBN 979-8307-39-9 1. Theologi – Kekristenan 2005
2. Calvinisme (Kristen) 234(dc20)
Cetakan pertama : Agustus 1996 Cetakan kedua (revisi) : November 2005 Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab.
Copyright © momentum.or.id
Daftar Isi Prakata Penerbit ....................................................................................... v Pendahuluan .......................................................................................... vii Bab 1 Kerusakan Total ............................................................................ 1 Bab 2 Pemilihan Tanpa Syarat .............................................................. 27 Bab 3 Penebusan Terbatas ..................................................................... 55 Bab 4 Anugerah yang Tidak Dapat Ditolak .......................................... 79 Bab 5 Ketekunan Orang-orang Kudus ................................................... 99 Bab 6 Misteri yang Agung .................................................................. 121 Bab 7 Dua Belas Tesis tentang Reprobasi ........................................... 145 Bab 8 Sumber Bahan ........................................................................... 185 Sikap Calvin terhadap Predestinasi .................................... 185 Pengakuan Iman Belgia (1561) .......................................... 189 Pengakuan Iman Westminster (1648) ................................ 193 Katekismus Heidelberg (1563) ........................................... 205 Daftar Pustaka ...................................................................................... 207
Copyright © momentum.or.id
Prakata Penerbit
D
oktrin keselamatan merupakan salah satu doktrin utama Kekristenan. Seluruh berita Injil tidak lain adalah berita keselamatan orang berdosa melalui penebusan darah Kristus. Tanpa berita Injil, seluruh “garam” Kekristenan tidak lagi “asin” dan dapat dibuang serta diinjak orang (bdk. Mat. 5:16). Oleh karena itu, doktrin ini merupakan pokok pengharapan iman Kristen dan merupakan suatu keistimewaan yang tidak dapat kita temui dalam agama-agama lain. Namun demikian, doktrin ini juga mendapatkan serangan yang sangat pedas. Berbagai usaha dilakukan untuk merusak pengertian Alkitab akan doktrin ini. Usaha untuk mengaburkan, menyelewengkan, meragukan, dan melecehkan doktrin ini bukan hanya datang dari luar, tetapi juga dari Kekristenan sendiri. Dan itulah yang terjadi di zaman Reformasi. Maka, para Reformator dengan lantang dan keras berjuang menegakkan kembali doktrin yang sangat penting ini. Martin Luther menyerukan bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh melalui Alkitab (sola scriptura), anugerah Allah (sola gratia), dan iman (sola fide). Tidak ada usaha manusia sama sekali, karena seluruhnya merupakan inisiatif Allah. John Calvin, yang merupakan bapa theologi Reformed, bersama dengan orang-orang yang begitu mencintai Tuhan, menegakkan theologi Reformed, sangat mementingkan doktrin keselamatan ini. Dalam theologi Reformed, doktrin keselamatan yang
vi
LIMA POKOK CALVINISME
sepenuhnya disarikan dari Alkitab, dirumuskan di dalam lima rumusan dasar, yang kemudian dikenal sebagai “Lima Pokok Calvinisme.” Sebenarnya, tidak terlalu sukar untuk mengerti doktrin ini. Namun sering kali, banyak konsep yang telah kita pegang terlebih dahulu menghalangi kita untuk mengerti kebenaran Alkitab yang jauh lebih dalam dan lebih tinggi melampaui akal budi kita. Sering kali muncul pertanyaan dan masalah mengenai kemungkinan hilangnya keselamatan, apakah manusia turut ambil bagian dalam mencari keselamatan jiwanya, apakah orang yang sudah diselamatkan masih dapat berdosa lagi, dan sebagainya. Dr. Edwin Palmer berusaha memberikan penjelasan yang sedemikian jelas dan sangat alkitabiah. Memang, untuk menyoroti doktrin ini secara khusus dibutuhkan sikap ketaatan kepada firman yang jauh melampaui kemampuan akal budi dan logika manusia. Tetapi, Dr. Palmer telah berhasil memaparkannya dengan begitu sederhana, sehingga mungkin memberikan jawaban bagi banyak orang, khususnya orang Kristen, yang masih mempertanyakan validitas doktrin ini. Kami menerjemahkan buku ini dengan harapan buku ini dapat menjadi berkat yang lebih luas lagi di bumi Indonesia ini. Kami harap setiap pembaca yang menelusuri buku ini membacanya dengan teliti, sehingga setiap argumentasi dan kebenaran yang dipaparkan penulis dapat menjadi berkat bagi Anda. Kiranya segala kemuliaan hanya bagi Tuhan yang telah menganugerahkan Anak-Nya yang tunggal sehingga kita boleh beroleh penebusan dari dosa-dosa kita, dan mendapatkan hidup yang kekal. Amin."
Pendahuluan
J
udul Lima Pokok Calvinisme dapat menyebabkan salah pengertian. Karena Calvinisme sendiri tidak dibagi menjadi lima pokok, dan juga Calvin bukan pencipta lima pokok ini. Pertama-tama, Calvinisme tidak terbatas hanya pada lima pokok: Calvinisme memiliki ribuan pokok. Bagi sebagian besar orang, kata pertama yang terkait dengan Calvinisme adalah predestinasi; dan jika mereka memiliki sedikit pengetahuan theologis, mereka dianggap akan secara logis mengetahui keempat pokok lainnya. Namun, pemikiran yang demikian adalah salah. Calvinisme lebih luas daripada hanya sekadar lima pokok tersebut. Bahkan, Calvinisme secara terutama bukan berkenaan dengan lima pokok tersebut. Dalam katekismus pertama yang ditulis Calvin (1537), predestinasi hanya disebutkan secara singkat. Dalam Pengakuan Iman, yang dibuat pada tahun yang sama, hal predestinasi bahkan sama sekali tidak disebutkan. Pada katekismus lain dan empat pengakuan iman lain yang konon ditulis oleh Calvin, doktrin ini hanya disinggung sambil lalu. Dan dalam edisi pertama karya monumentalnya, The Institutes, ketika ia membicarakan perihal keselamatan, doktrin predestinasi tidak diberi tempat yang penting. Baru dalam edisi-edisi berikutnya Calvin memperdalam pembahasan tentang doktrin predestinasi setelah muncul serangan-serangan terhadap doktrin anugerah Allah. Calvinisme memiliki pokok-pokok yang jumlahnya tidak terhitung: Calvinisme adalah seluas Kitab Suci sendiri. Apakah Ki-
Copyright © momentum.or.id
viii
LIMA POKOK CALVINISME
tab Suci mengajarkan Trinitas? Maka Calvinisme pun demikian. Apakah Kitab Suci berbicara mengenai keilahian Kristus, kovenan anugerah, pembenaran oleh iman, pengudusan, kedatangan Kristus yang kedua kalinya, ineransi Alkitab, serta wawasan dunia dan kehidupan? Maka demikian pula dengan Calvinisme. Ini dikarenakan tujuan Calvin dalam berkhotbah, mengajar, dan menulis adalah untuk menjelaskan seluruh Firman Allah – dan hanya Firman Tuhan saja. Scriptura tota: Scriptura sola. Calvinisme adalah suatu usaha untuk mengekspresikan segenap Kitab Suci dan hanya Kitab Suci. Membatasi Calvinisme hanya menjadi lima pokok berarti salah menilai dan menghina sosok Calvin serta gerakan yang menggunakan namanya. Tidak hanya kata lima dalam Lima Pokok Calvinisme yang dapat menyebabkan pengertian yang salah, tetapi juga kata Calvinisme itu sendiri. Sepintas, banyak orang percaya bahwa Calvin adalah pengarang lima pokok tersebut. Konsep yang salah seperti ini mengabaikan fakta bahwa Calvin hanya menggali Kitab Suci. Calvin tidak menciptakan suatu pengajaran yang baru, seperti halnya Columbus tidak menciptakan benua Amerika dan Newton tidak menciptakan hukum gaya gravitasi bumi. Sebagaimana Columbus dan Newton hanya menemukan apa yang telah ada sejak dulu, demikianlah Calvin hanya menyingkapkan kebenaran yang sudah ada di dalam Kitab Suci sepanjang waktu. Dan Calvin bukan orang pertama atau orang terakhir yang menyingkapkan kebenaran-kebenaran alkitabiah. Banyak orang lain juga mengakui kebenaran-kebenaran tersebut. Sejak Augustinus, Gottschalk hingga Spurgeon; sejak kaum Lutheran sampai kaum Baptis sampai kaum Dominikan; dari Belanda sampai Skotlandia sampai Prancis; dan dari perseorangan sampai perkumpulan sampai pengakuan iman gereja; dari orang awam sampai penulis himne sampai theolog. Nama Calvinisme sering kali digunakan, bukan karena Calvin adalah guru pertama atau satu-satunya, tetapi karena setelah
Copyright © momentum.or.id
Pendahuluan
ix
keheningan yang lama sepanjang Abad Pertengahan, Calvin adalah orang yang paling fasih dan paling sistematis dalam menjabarkan kebenaran-kebenaran ini. Akan tetapi, bagi orang-orang yang tidak tahu banyak, kelihatannya Calvinlah yang menciptakan kebenaran-kebenaran ini. Kebenaran-kebenaran tentang anugerah Allah yang berdaulat inilah yang dibahas di dalam buku ini. Cara yang mudah untuk mengingat kebenaran-kebenaran tersebut adalah dengan mengingat akronim T-U-L-I-P; Total depravity (Kerusakan total), Unconditional election (Pemilihan tanpa syarat), Limited atonement (Penebusan terbatas), Irresistible grace (Anugerah yang tidak dapat ditolak), dan Perseverance of the saints (Ketekunan orangorang kudus)."
Copyright © momentum.or.id