80
Lampiran 1
LIMA KONSTRUKSI SOSIAL JAWARA KONTEMPORER MENURUT MASYARAKAT PESISIR TELUK NAGA TANGERANG
(1) Konstruksi Jawara Struktural/Bentukan Konsep Posisi sosial Kedudukan Ideologi Keberpihakan Citra diri Institusi yang melembagakan
Ada, karena diciptakan untuk menjaga stabilitas wilayah Centeng, Keamanan atau security informal, bodigard lurah/kepala desa Kelas Bawah Pragmatis Mengikut kepada Boss/Tuan Negatif-Positif Negara dan corporate
(2) Konstruksi Jawara Kultural/Status Asli Konsep Posisi sosial Kedudukan Ideologi Keberpihakan Citra diri Institusi yang melembagakan
Ada, karena equel dari sistem sosial budaya masyarakat Juara kampung/jago, jaro atau kepala dusun Kelas Menengah Transformatif Memihak rakyat Positif Civil society
(3) Konstruksi Jawara Persepsi Subyektif Konsep Posisi sosial Kedudukan Ideologi Keberpihakan Citra diri Institusi yang melembagakan
Ada, karena hadirnya atribut subyektif yang disematkan kepada seorang jawara Orang yang ingin kesohor, berwatak sompral, gengsi sosial tinggi, pandai bergaul dengan komunitas jawara. Kelas Bawah-Menengah Pragmatis Memihak kepentingan Negatif Negara
(4) Konstruksi jawara atribut/simbol Konsep Posisi sosial Kedudukan Ideologi Keberpihakan Citra diri Institusi yang melembagakan
Ada, karena hadirnya atribut/simbol yang menunjukkan nilai kejawaraan Banyak istri, suka main judi dan sawer, bisa berantem/silat, memiliki magic Kelas Bawah-Menengah Pragmatis Memihak kepentingan Negatif Negara-Korporate
81
(5) Konstruksi jawara psikologi mitos Konsep Posisi sosial Kedudukan Ideologi Keberpihakan Citra diri Institusi yang melembagakan
Ada, karena hadirnya mitos kejawaraan yang diturunkan melalui kharisma kekuatan dari orangtua dan guru. Keturunan elite jawara, orang kuat lokal yang memiliki status, Kelas Menengah-Atas Pragmatis-Populis Memihak kepentingan, elitis Positif Negara-Korporate
Sumber: Diolah dari Data Lapangan, 2010-2012.
82
Lampiran 2
Persepsi Masyarakat Pesisir Terhadap Kepemimpinan Jawara (Kepala Desa) Table 1. Program kebijakan kepala desa (elit jawara) belum berimbas pada kesejahteraan masyarakat pesisir No Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1 Setuju 113 88.98 2 Tidak Setuju 14 11.02 Jumlah 127 100 Tabel 2. Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir belum dirasakan secara merata oleh masyarakat No Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1 Setuju 117 92.13 2 Tidak Setuju 10 7.87 Jumlah 127 100 Table 3. Pembangunan Inprastruktur desa belum optimal No Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1 Setuju 108 85.04 2 Tidak Setuju 19 14.96 Jumlah 127 100
No Kategori 1 Setuju 2 Tidak Setuju Jumlah
Table 4. Pelayanan administrasi publik lemah Jumlah (jiwa) 96 31 127
Persentase (%) 75.59 24.41 100
Table 5. Partisipasi dan pelibatan warga dalam pembangunan masih minim No Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1 Setuju 115 90.55 2 Tidak Setuju 12 9.45 Jumlah 127 100
83
Table 6. Prioritas kebutuhan nelayan dan petambak belum diperhatikan No Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1 Setuju 104 81.89 2 Tidak Setuju 23 18.11 Jumlah 127 100 Table 7. Sarana dan prasarana pendidikan masih terbatas No Kategori Jumlah (jiwa) Persentase (%) Setuju 109 85.83 Tidak Setuju 18 14.17 Jumlah 127 100 Table 8. Partisipasi perempuan dalam kegiatan PKK minim No Etnis Majikan Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1 Setuju 107 84.25 2 Tidak Setuju 20 15.75 Jumlah 127 100
84
Lampiran 3 Gambar 1 dan 2 Perahu Nelayan Pesisir Teluk Naga (Desa Tanjung Burung)
Gambar 3 dan 4 Aktifitas Nelayan Pesisir Teluk Naga (Kp. Garapan, Desa Tanjung Pasir)
Gambar 5 dan 6 Lahan Tambak dan Potret Masyarakat Pesisir Teluk Naga
85
RIWAYAT HIDUP AHMAD TARMIJI ALKHUDRI, lahir di Tangerang, 11 Oktober 1986. Perjalanan pendidikan, diawali pada jenjang Pendidikan Dasar di SDN Kp. Melayu IV, Teluk Naga (1994-1999). Setelah tamat SD, melanjutkan ke jenjang Pendidikan Menengah Pertama di SMPN 1 Teluknaga, Tangerang (1999-2002) dan Pendidikan Menengah Atas di SMAN 1 Kosambi, Tangerang (2002-2005). Tahun 2009, menyelesaikan pendidikan sarjana bidang Pendidikan Sosiologi di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial-UNJ. Tahun 2013 memperoleh Master Sosiologi Pedesaan di Institut Pertanian Bogor. Saat ini aktif mengajar di Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, UNJ pada mata kuliah Sosiologi Pendidikan dan Sosiologi Pedesaan. Minat Kajiannya mengenai Pendidikan, Budaya, dan Politik Lokal di pedesaan. Publikasinya antara lain: Pemikiran Pendidikan Ibnu Khaldun: Menggapai Transformasi SosioEdukasi dan Kesadaran Humanis (Bogor: Edukati Press, 2011); Menghidupkan Ruang Sosial Pendidikan, Editor (Bogor: Edukati Press, 2011); dan Sosiologi Pesisir: Catatan Kecil dari Pedesaan Banten (Bogor: Edukati Press, 2013). Beberapa kegiatan penelitian: Upacara Pesta Laut Antara Tradisi dan Komersialisasi Budaya (Studi Kasus Pada Masyarakat Tanjung Pasir, Kec. Teluknaga), 2005; Sejarah Kabupaten Tangerang (bersama Tim Peneliti Pasundan), 2005; Tangerang dalam Persimpangan: Membaca Arah Transformasi Pendidikan dari Masyarakat Agraris Menuju Masyarakat Industri, 2006; Dinamika Sosial-Politik PGRI dalam Gerakan Guru Indonesia, 2009 – FIS, UNJ; Pengukuran dan Pengembangan Toleransi Sosial pada Masyarakat Multikultural, 2010 – FIS, UNJ; Sejarah Sosial Masyarat Pesisir Tangerang, tahun 2010-2011 bersama Persada Nusantara Institute; dan Pembangunan Pertanian Di Banten Era Desentralisasi, tahun 2011 bersama Labsosio, FISIP UI. Penulis dapat dihubungi melalui email:
[email protected].