B A DA N P OM R I InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Topik
sajian utama
Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal GN-WOMI
Siaran Pers
Pengawasan Produk Permen Peningkat Gairah/Libido Artikel
Jinten Hitam Sebagai Imunostimulan Seri Swamedikasi 1
Obat Diare
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Tim
Redaksi Penasehat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Pengarah Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan Penanggung jawab Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan Redaktur Kepala Bidang Informasi Obat Editor Irhamahayati, Apt., MTI; Dra. Murti Hadiyani; Indah Widyaningrum, S.Si, Apt; Arlinda Wibiayu, S.Si, Apt Kontributor DR. Tepy Usia, M.Phil; Sofhiani Dewi, STP, Msi; Dina Puspita Mayasari, S.Farm, Apt; Dra. Tri Asti I., Apt, M.Pharm; Kustantri Wahyuni, S.Si, Apt; Dra. Sutanti Siti Namtini, Ph.D; Octavita Dwi Yuliani, S.Ikom; Dra. Rini Tria Suprantini, M.Sc; Yustina Muliani, S.Si, Apt; Linda Octaviani, S.Si, Apt; Judhi Saraswati, SP., MKM; Indah Widyaningrum, S.Si, Apt; Dra. Sri Murhamdini, Apt; Arlinda Wibiayu, S.Si, Apt; drg. Indah Ratnasari; Dwi Resmiyarti, S.Farm, Apt; Fitri Fatima, S.Si, Apt; Sekretariat Judhi Saraswati, SP, MKM; Arlinda Wibiayu, S.Si, Apt; Dwi Resmiyarti, S.Farm, Apt; Riani Fajar Sari, A.Md; Tanti Kuspriyanto, S.Si, M.Si; Netty Sirait; Surtiningsih; Syatiani Arum Syarie, S.Farm, Apt; Sofhiani Dewi, STP, M.Si; Dina Puspita Mayasari, S.Farm, Apt. Foto Ridwan Sudiro, S.IP; Topan Husni Thamrin A.Md. Desain Grafis Rahmat Kurniawan
Redaksi menerima sumbangan artikel yang berisi informasi terkait dengan obat, makanan, kosmetika, obat tradisional, komplemen makanan, zat adiktif dan bahan berbahaya. Kirimkan tulisan melalui alamat redaksi dengan melampirkan identitas diri penulis.
2
Editorial Pembaca yang terhormat, InfoPOM kembali hadir pada tahun 2013 dengan membawa semangat baru. Sejalan dengan kemajuan teknologi yang menyebabkan menipisnya barrier perdagangan antar negara, produk Obat dan Makanan juga semakin mudah masuk ke Indonesia. Konsekuensi dari hal tersebut adalah meningkatnya risiko beredarnya Obat dan Makanan Ilegal dipasaran. Oleh karena itu tahun ini Badan POM mencanangkan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal atau yang disingkat GN WOMI. Dengan adanya GN WOMI diharapkan masyarakat sebagai konsumen diajak untuk dapat memilih Obat dan Makanan yang terjamin mutu dan keamanannya. Sebagai bagian dari hasil pengawasan, Badan POM kembali mengeluarkan Siaran Pers tentang Produk Permen Peningkat Gairah/ Libido. Hal tersebut dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat dan menerapkan tindakan kehati-hatian terhadap kemungkinan peredaran produk pangan ilegal berupa pangan tanpa izin edar dan atau tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi. Pembaca, disisi lain kita patut bersyukur karena disamping obat modern kita mempunyai alternatif obat tradisional yang tidak kalah bermanfaatnya. Kita juga bersyukur karena Indonesia yang subur, kaya akan tanaman obatobatan. Salah satunya adalah jinten hitam atau Nigella sativa L. yang dapat digunakan untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Informasi lebih lengkapnya tentang jinten hitam dapat pembaca simak pada artikel Jinten Hitam sebagai Imunostimulan. Salah satu upaya KIE kepada masyarakat, maka InfoPOM tahun ini akan tetap menghadirkan Seri Artikel Swamedikasi. Kali ini kita dapat menyimak tentang Obat Diare. Diare masih menjadi penyakit yang sering muncul di Indonesia, utamanya pada kondisi banjir dimana pasokan air bersih terbatas pada kondisi tersebut. Untuk itu penanganan yang tepat pada diare perlu diketahui. Demikian, semoga infoPOM edisi ini dapat memberikan manfaat. Selamat membaca.
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Sajian Utama
Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal GN-WOMI terhadap peredaran obat dan makanan ilegal termasuk palsu. Dalam tindakan pemutusan mata rantai supply yang dilakukan Badan POM bersama instansi terkait dalam bentuk penindakan (law enforcement) terhadap para pelaku tindak kejahatan. Koordinasi secara nasional dan internasional juga telah banyak dirintis maupun dilakukan oleh beberapa negara dan bahkan kini juga telah menjadi fokus perhatian badan kesehatan dunia WHO, namun hingga kini masih saja ditemukan obat dan makanan ilegal termasuk palsu pada berbagai operasi dilapangan.
Peredaran Obat dan Makanan ilegal akhir-akhir ini cenderung semakin marak dan menghawatirkan. Berbagai jenis obat, obat tradisional (herbal medicine) dan suplemen makanan yang tanpa ijin edar (TIE) dan tidak memenuhi syarat (TMS) yang ditawarkan mulai dari kios, gerobak di pinggir jalan, fasilitas olah raga (fitness), bahkan akhirakhir ini transaksi on-line melalui fasilitas internet dan media jejaring sosial semakin diminati untuk menjaring pelanggan. Jika sebelumnya obat, obat tradisional dan suplemen makanan ilegal/palsu banyak ditemukan, saat ini di peredaran telah ditemukan pangan illegal berupa kopi yang mengandung sildenafil dan/atau tadalafil (obat disfungsi ereksi). Peredaran kosmetika ilegal juga semakin meningkat baik kosmetika impor maupun lokal, terutama untuk sediaan perawatan kulit (krim pemutih dan pelembab) dan sediaan rias muka. Produk tersebut sebagian dijual dengan harga yang murah sehingga terjangkau untuk masyarakat tingkat menengah ke bawah. Masalah obat ilegal termasuk obat palsu merupakan problem dunia yang hingga kini masih menjadi masalah besar internasional di bidang farmasi. Kejahatan pemalsuan obat tidak hanya berdampak di suatu negara tertentu, melainkan dengan cepat menyebar ke wilayah di sekitarnya dan bahkan bisa ke sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Hal ini didukung dengan adanya kemajuan teknologi yang memanfaatkan internet sebagai salah satu media pemasaran obat palsu. Fakta ini tidak dapat dipungkiri selama tingkat kebutuhan terhadap perolehan obat yang “memadai” masih terjadi sesuai hukum keterkaitan antara supply dan demand. Upaya untuk memutus mata rantai supply dilakukan Badan POM dengan cara melakukan operasi pemberantasan
Realitas ini mengharuskan Badan POM perlu meningkatkan upaya dari sisi demand sehingga terjadi keseimbangan dengan upaya sisi supply yang telah dilakukan dalam memberantas obat dan makanan ilegal termasuk palsu. Pemutusan rantai melalui demand reduction memerlukan upaya yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk melakukan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan Obat dan Makanan Ilegal bagi kesehatan. Melalui peningkatan pengetahuan masyarakat di bidang obat dan makanan yang mencakup manfaat dan
“Jangan pernah menyerah untuk mengajak dan memberdayakan masyarakat. Jadilah motor penggerak yang terus memberikan motivasi kepada masyarakat agar mereka peduli..” 3
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
risikonya, serta kepedulian masyarakat untuk selalu membaca label guna mengenali dan mengidentifikasi produk yang terdaftar serta diharapkan masyarakat mampu melindungi dirinya dari penggunaan obat dan makanan ilegal. Berkenaan dengan kondisi tersebut perlu dilakukan upaya yang berskala nasional yang melibatkan semua stakeholder dalam memberantas, menyadarkan dan memberdayakan masyarakat terhadap bahaya Obat dan Makanan Ilegal. Salah satu upaya dalam penangkalan dan pencegahan obat dan makanan ilegal adalah program “Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal (GN WOMI)”. Pencanganan gerakan ini dilakukan oleh Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH di Badan POM pada tanggal 8 Februari 2013 yang sekaligus merupakan rangkaian peringatan ulang tahun Badan POM yang ke 12. Dalam sambutan pencanangan GN WOMI, Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa jangan pernah menyerah untuk mengajak dan memberdayakan masyarakat. Jadilah motor penggerak yang terus memberikan motivasi kepada masyarakat agar mereka peduli dan waspada terhadap Obat dan Makanan ilegal disekitar kita. Gerakan ini terlalu penting untuk berhenti di tengah jalan. Karena itu, komitmen semua pihak sangat dibutuhkan agar Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal ini dapat terus berjalan. GN WOMI merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai demand dengan memberdayakan masyarakat sebagai pengguna Obat dan Makanan agar lebih waspada terhadap peredaran Obat dan Makanan ilegal. GN WOMI ini merupakan satu inisiatif kegiatan dari Satgas Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal, yang melibatkan seluruh pihak baik instansi pemerintahan, masyarakat umum dan stakeholder (pabrik farmasi, distributor, dan sebagainya) untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran untuk memerangi Obat dan Makanan ilegal.
4
Pencanangan gerakan ini diikuti dengan penandatanganan komitmen bersama anti obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen makanan dan pangan ilegal oleh instansi pemerintah, pelaku usaha dan wakil masyarakat. Instansi pemerintah diwakili oleh Badan POM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta Bareskrim Kepolisian RI. Pihak pelaku usaha diwakili oleh PD Pasar Jaya, GP Farmasi, IPMG, GP Jamu, Perkosmi, PPA Kosmetik dan GAPMMI. Sedang pihak masyarakat diwakili oleh YLKI, Ikatan Apoteker Indonesia, Persatuan Orang Tua Murid dan Guru serta Bhayangkari. Sebelumnya Menteri Kesehatan juga berkesempatan menyematkan pin GN-WOMI kepada perwakilan masyarakat sebagai wujud nyata kampanye Waspada Obat dan Makanan Ilegal. Kepala Badan POM, Dra. Lucky S. Slamet M.Sc, menyampaikan harapannya agar masyarakat lebih peduli untuk selalu membaca label guna mengenali dan mengidentifikasi produk yang terdaftar dan juga selalu membeli produk di sarana resmi sehingga masyarakat mampu melindungi dirinya dari penggunaan Obat dan Makanan ilegal. Gerakan Nasional ini selanjutnya akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan mengikutsertakan para stakeholder pemerintah terkait melalui kegiatan-kegiatan edukasi dan kampanye tentang Waspada Obat dan Makanan Ilegal agar masyarakat mengetahui dan sadar akan bahaya obat dan makanan illegal yang pada akhirnya masyarakat mampu melindungi dirinya dari penggunaan obat dan makanan ilegal. Penulis Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Jinten Hitam Sebagai Imunostimulan
Daya tahan tubuh manusia dapat menurun karena terpapar berbagai faktor risiko seperti infeksi bakteri, infeksi virus, penyakit kanker, stres psikologis, alergen, malnutrisi, atau reaksi autoimun endogen. Kondisi ini juga diperparah dengan kondisi lingkungan dan cuaca yang tidak menentu. Penurunan daya tahan tubuh menyebabkan tubuh lebih rentan terserang penyakit. Hal ini membuat masyarakat lebih menyadari pentingnya pencegahan penyakit dengan menjaga daya tahan tubuhnya. Salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh adalah dengan mengkonsumsi imunostimulan. Imunostimulan adalah bahan yang dapat merangsang sistem imun tubuh melalui mekanisme respon imun nonspesifik dan melalui respon imun spesifik (1). Terdapat 2 golongan imunostimulan, yaitu imunostimulan sintetik dan imunostimulan biologi. Beberapa contoh imunostimulan sintetik adalah levamisol, isoprinosin, dan muramil peptidase. Sedangkan contoh dari imunostimulan biologi adalah sitokin, antibodi monoklonal, jamur, dan tanaman (2).
serta meningkatkan kekebalan tubuh. Jinten hitam mulai marak digunakan di Indonesia sejak lima tahun yang lalu. Beberapa produk yang mengandung jinten hitam juga telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) sebagai obat tradisional (4). Bagian dari jinten hitam yang bermanfaat untuk pengobatan adalah bagian biji. Zat aktif utama pada tanaman ini yang diduga berkhasiat sebagai imunostimulan/imunomodulator adalah timokuinon. Timokuinon ini terdapat pada minyak atsiri dari biji jinten hitam. Kemudian setelah senyawa timokuinon ditemukan, maka berlanjut dengan penemuan senyawa lain yaitu, ditimokuinon (nigelon), timohidrokuinon, dan timol (5).
Pada artikel ini akan dibahas mengenai penggunaan salah satu imunostimulan yang berasal dari tanaman, yaitu jinten hitam.
Sekilas Tentang Jinten Hitam Salah satu herbal yang digunakan sebagai imunostimulan di Indonesia adalah Nigella sativa L. atau lebih dikenal dengan jinten hitam. Nigella sativa L. juga dikenal dengan nama black seed, black cumin, black caraway, habbatussaudah (3). Di Timur Tengah dan Asia Barat tanaman ini telah dikenal selama kurang lebih 3000 tahun sebagai tanaman yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti hipertensi, diabetes, mengatasi masalah pernafasan, saluran pencernaan,
Gambar 1. Struktur kimia dari zat aktif yang terkandung dalam jinten hitam.
5
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Jinten Hitam Sebagai Imunostimulan Penelitian mengenai manfaat jinten hitam untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada manusia pertama kali dikemukakan oleh El-Kadi dan Kandil pada tahun 1986. Penelitian tersebut dilakukan pada 18 responden sehat dengan cara memberikan 1 gram jinten hitam sebanyak dua kali sehari pada responden selama 4 minggu dan didapatkan hasil bahwa biji jinten hitam dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Mekanisme kerja dari jinten hitam sebagai imunostimulan adalah melalui sistem imunitas non spesifik, yaitu dengan meningkatkan aktivitas sel natural killer serta melalui sistem imunitas spesifik terutama pada sistem imun spesifik seluler dengan cara meningkatkan rasio antara sel T helper (Th) dengan sel T suppressor (Ts) (6). Respon imun non-spesifik umumnya merupakan imunitas bawaan (innate imunity) dalam arti bahwa respon terhadap zat asing dapat terjadi walaupun tubuh sebelumnya tidak pernah terpapar pada zat tersebut. Komponen-komponen utama sistem imun non-spesifik adalah pertahanan fisik dan kimiawi, misalnya kulit atau substansi antimikroba yang diproduksi oleh kulit; berbagai jenis protein dalam darah termasuk diantaranya komponen-komponen sistem komplemen, mediator inflamasi dan sel-sel fagosit yaitu sel-sel polimorfonuklear, makrofag serta sel natural killer (NK). Respon imun spesifik merupakan respon yang didapat (acquired immunity) yang timbul terhadap antigen tertentu. Pada respons imun spesifik, adanya antigen yang masuk ke dalam tubuh akan menstimulus aktivasi limfosit dan produksi antibodi yang pada akhirnya mengeliminasi antigen tersebut. Limfosit yang bekerja pada respon imun spesifik terdiri dari dua tipe, yaitu sel T dan sel B. Sel T berfungsi dalam respon imun selular yang dibagi menjadi 3 tipe, yaitu a. Sel T helper (Th) yang dapat menstimulasi limfosit B untuk mengeluarkan antibodi dan dapat mengenali antigen pada sel makrofag sehingga menstimulasi produksi berbagai jenis limfokin yang dapat membantu menghancurkan antigen tersebut. b. Sel T cytotoxic (Tc) yang mempunyai peranan utama dalam menghancurkan sel-sel yang terinfeksi dengan cara kontak langsung antar sel. c. Sel T suppressor (Ts) yang mempunyai peranan utama untuk menghambat aktivasi dan kerja dari sel T dan sel B. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa salah satu mekanisme jinten hitam sebagai imunostimulan adalah dengan meningkatkan aktivitas sel NK dimana sel NK merupakan sel yang berperan dalam mengenali dan menghancurkan sel abnormal ketika sel tersebut muncul di jaringan perifer. Sel NK juga dapat memberikan respon yang lebih cepat dibandingkan sel T dan sel B karena kedua sel tersebut memerlukan aktivasi yang melibatkan berbagai proses dan cukup memakan waktu. Sementara itu, sel NK dapat langsung berespon ketika kontak dengan sel abnormal. Selain itu, jinten hitam juga diperkirakan dapat meningkatkan ratio sel T helper (Th) dengan T suppressor (Ts) sehingga jumlah sel Th lebih banyak
6
dibandingkan sel Ts sehingga kerja dari sel Th meningkat. Sel T helper sangat penting dalan proses respon imun, karena sel B harus diaktivasi oleh sel T helper sebelum sel B dapat memproduksi antibodi (7).
Penggunaan Jinten Hitam Produk jinten hitam di Indonesia terdaftar sebagai obat tradisional. Produknya dapat berupa minyak, kapsul lunak, atau kapsul dengan pemberian 1 gram sehari sebanyak dua kali (6). Secara umum, jika digunakan sesuai dengan aturan, jinten hitam ini tidak menimbulkan efek samping yang serius dan tingkat toksisitasnya sangat rendah. Menurut penelitian dari Al-Ali, Alkhawajah, Randhawa, & Shaikh (2008, hal. 27) menyatakan bahwa timokuinon merupakan senyawa yang relatif aman pada hewan percobaan terutama jika diberikan secara oral (8). Pada umumnya produk yang terdaftar di Badan POM disetujui dengan klaim khasiat untuk memelihara kesehatan (4). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama penggunaan jinten hitam. Jinten hitam sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan karena masih sedikit penelitian terhadap penggunaan jinten hitam pada kehamilan. Telah dilaporkan bahwa jinten hitam menyebabkan efek negatif yang signifikan pada hati dan ginjal, sehingga pasien dengan penyakit hati atau ginjal disarankan tidak menggunakan produk ini kecuali dengan anjuran dokter. Jinten hitam dapat menurunkan gula darah sehingga bagi pasien diabetes yang hendak menggunakan produk ini sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter (9). Tidak dilaporkan adanya interaksi serius berkaitan dengan penggunaan ekstrak biji jinten hitam. Akan tetapi, bagi seseorang yang hendak mengkombinasikan obat yang diresepkan untuknya dengan jinten hitam, sebaiknya meminta pendapat dari dokter atau apoteker terlebih dahulu (9). Penulis Pusat Informasi Obat dan Makanan
Daftar Pustaka
1. Schulz, V dan dkk. Rational Phytotheraphy. [penyunt.] T Mager. 5th. Berlin : Springer Verlag, 2004. 2. Baratawidjaja, K.G. Imunologi Dasar. 3rd. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996. 3. Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan. Peluang budidaya dan manfaat jinten hitam (Nigella sativa L.). Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. April, 2009, hal. 23-25. 4. Produk teregistrasi. Badan Pengawas Obat dan Makanan. http://www. pom.go.id. 5. Immunomodulatory and therapeutic properties of the Nigella sativa L. seed. Salem, M.L. s.l. : Int. Immunopharmacol, 2005, Vol. 5, hal. 1749-1770. 6. El Kadi, A dan Kandil, O. [Online] 1987. [Dikutip: 10 November 2012.] The black seed Nigella sativa and immunity, it’s effect on human celsl subset. http://amazingherbs.com/blacseedimsy.html. 7. Martini, F.H dan Nath, J.L. Fundamentals of Anatomy & Physiology. California : Pearson Benjamin Cumming, 2009. 8. Oral and intraperitoneal LD50 of thymoquinone, an active principle of Nigella sativa, in mice and rats. Al-Ali, A, et al., et al. 2, s.l. : J ayub Med Coll Abbottabad, 2008, Vol. 20, hal. 25-27. 9. Longe, J.R. The Gale Encyclopedia of Alternative Medicine. 2nd. Detroit : Thompson Gale, 2005. Vol. II.
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Seri Swamedikasi 1
Obat Diare
Bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Indonesia di awal tahun ini telah membawa dampak buruk terhadap kesehatan yaitu munculnya penyakit yang mewabah terutama di daerah bencana. Salah satu penyakit yang diderita para korban banjir adalah diare. Kurangnya sumber air bersih dan terkontaminasinya air yang ada oleh kotoran yang terbawa saat banjir menjadi faktor utama penyebab diare. Diare merupakan gejala ketidaknormalan seringnya buang air besar, dengan konsistensi feses yang cair. Frekuensi buang air besar dikatakan tidak normal jika lebih dari tiga kali dalam sehari (24 jam). Wujud feses merupakan parameter yang lebih penting, meskipun buang air besarnya sering namun bila wujud feses lunak dan berisi, maka belum dapat dikatakan diare. Diare merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang merugikan atau racun dari dalam tubuh. Namun demikian, banyaknya cairan tubuh yang dikeluarkan bersama feses dapat mengakibatkan dehidrasi yang membahayakan. Diare sendiri dapat dibedakan menjadi diare tanpa dehidrasi dan diare dengan dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan
cairan yang dapat mengakibatkan kematian bila tidak segera diatasi, utamanya pada bayi dan anak. Dehidrasi dapat terbagi menjadi dehidrasi ringan, sedang, dan berat. Diare yang berlanjut hingga dehidrasi berat merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian pada bayi dan anak. Tabel di bawah ini menggambarkan kondisi yang dialami pada tiap derajat dehidrasi berdasarkan tanda-tanda vitalnya.
Tabel 1. Derajat dehidrasi
Derajat Dehidrasi Gejala-gejala
Minimal atau tidak ada
Ringan ke sedang
Berat
(<3% kehilangan berat badan)
(3-9% kehilangan berat badan)
(>9% kehilangan berat badan)
Status Mental
Baik; Waspada
Normal, lelah atau gelisah, mudah tersinggung
Apatis, lesu, tidak sadarkan diri
Haus
Minum normal; mungkin menolak cairan
Haus; selalu ingin minum
Jarang minum; tidak bisa minum
Detak Jantung
Normal
Normal ke meningkat
Takikardi; Bradikardi dalam kasus yang parah
Kualitas denyut nadi
Normal
Normal ke menurun
Lemah, halus atau tidak teraba
Pernafasan
Normal
Normal; cepat
Dalam
Mata
Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Air mata
Ada
Menurun
Tidak ada
Mulut dan lidah
Lembab
Kering
Sangat kering
Lipatan Kulit
Cepat pulih
Pulih dalam <2 seconds
Pulih lebih dari >2 seconds
Pemulihan Kapiler
Normal
Berkepanjangan
Berkepanjangan; minimal
Ekstrimitas
Hangat
Dingin
Dingin; panas-dingin; sianotik
Urin
Normal ke berkurang
Berkurang
Minimal
[sumber: Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada Orang Dewasa. Kementerian Kesehatan, 2011]
7
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Diare yang sering terjadi adalah diare akut, yaitu diare yang muncul dengan mendadak dan berlangsung dalam beberapa jam sampai 14 hari (pada anak, diare akut biasanya berlangsung kurang dari tujuh hari). Diare akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi protozoa/ jamur, serta non infeksi yaitu penggunaan obat tertentu, makanan, atau penyakit lain. Gejala diare akut antara lain: 1. terjadinya mendadak 2. feses cair 3. biasanya berlangsung dalam beberapa jam sampai beberapa hari 4. disertai rasa lemas, kadang dengan demam dan muntah Selain diare akut, terdapat pula jenis diare lainnya seperti disentri (diare berdarah), diare persisten (kronik), dan diare dengan malnutrisi. Jenis diare tersebut memerlukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut, untuk itu jika mengalaminya disarankan agar segera ke pelayanan kesehatan terdekat. Diare kronik terjadi secara menetap atau berulang dalam jangka waktu yang lama (biasanya dalam waktu lebih dari 2 minggu).
Pengobatan Diare Penanganan diare pada 24 jam pertama adalah mengganti cairan tubuh dengan memperbanyak minum. Pada 24 jam selanjutnya dapat mengkonsumsi makanan lunak seperti
sereal yang dimasak, roti serta biskuit dan makanan yang banyak mengandung pektin seperti pisang. Selama mengalami diare hindari makanan yang dapat memperburuk diare, antara lain buah yang mengandung banyak serat, sayur, makanan pedas atau goreng-gorengan, permen, kafein dan susu. Diare akut tanpa disertai dehidrasi dapat diatasi sendiri terlebih dahulu tanpa harus konsultasi dokter, yaitu dengan mengkonsumsi oralit, seng sulfat, obat diare yang mengandung zat aktif kaolin, attapulgit atau karbo adsorben. Untuk anak-anak, dianjurkan pemberian minum yang lebih sering dari biasanya (ASI untuk bayi yang masih menyusui), oralit dicampur air minum yang bersih, kuah sup, air tajin dari menanak beras, air buah segar (jus), dan air kelapa. Oralit merupakan satu-satunya obat yang dianjurkan untuk mengatasi diare. Oralit tidak menghentikan diare tetapi menggantikan cairan tubuh yang hilang bersama feses. Dengan menggantikan cairan tubuh tersebut dehidrasi dapat dihindari, sementara melakukan upaya penanganan diare. Oralit dapat disimpan sebagai persediaan di rumah, jika sewaktu-waktu terjadi diare. Selain dalam bentuk cairan yang siap diminum, oralit tersedia dalam bentuk serbuk untuk dilarutkan. Takaran pemakaian oralit berbeda untuk setiap kelompok usia, kondisi tanpa dehidrasi dan dengan dehidrasi pada masing-masing kelompok usia. Aturan pemakaian oralit selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Takaran pemakaian oralit
Umur Tidak ada dehidrasi Terapi A: mencegah dehidrasi Dengan dehidrasi Terapi B: mengatasi dehidrasi
< 1 tahun
1-4 tahun
5-12 tahun
Dewasa
300 mL (1,5 gelas)
400 mL (2 gelas)
1,5 liter (6 gelas)
2,4 liter (12 gelas)
300 mL (1,5 gelas)
400 mL (2 gelas)
Setiap kali BAB beri oralit 100 mL (0,5 gelas)
200 mL (1 gelas)
3 jam pertama beri larutan rehidrasi oral 300 mL (1,5 gelas)
600 mL (3 gelas)
Selanjutnya setiap kali BAB beri oralit 100 mL (0,5 gelas)
200 mL (1 gelas)
Catatan: • Berikan dengan sendok (untuk anak < 2 tahun) atau tegukkan perlahan sampai jumlah di atas terminum. • Bila terjadi muntah, tunggu 10 menit, ulangi pemberian lebih perlahan, 2-3 menit tiap teguk atau sendok.
8
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Selain menggunakan oralit buatan pabrik, oralit juga dapat dibuat sendiri di rumah. Untuk membuat 1 liter oralit, bahanbahan yang diperlukan adalah satu sendok teh garam, delapan sendok teh gula, dan satu liter air putih yang telah direbus lalu didinginkan. Bahan-bahan tersebut dicampur hingga merata sehingga dapat diperoleh 5 cangkir oralit (WGO, 2008). Menurut WHO dan UNICEF, pemberian larutan rehidrasi oral harus dikombinasi dengan pemberian nutrisi yang tepat. Pemberian suplementasi Seng (Zinc/ Zn) sebagai seng sulfat atau zink sulfat dan tetap melanjutkan pemberian ASI selama masa diare akut akan melindungi anak terhadap dehidrasi dan mengurangi konsumsi kalori dan protein sehingga memberikan efek yang sangat besar dalam mengurangi diare dan malnutrisi pada anak. Pemakaian suplemen seng dianjurkan sebanyak 20 mg Seng per hari selama 10 hari. Perlu diperhatikan bahwa pemberian seng tidak boleh meninggalkan upaya rehidrasi dengan oralit. Pemberian obat yang mengandung kaolin (Aluminium silikat hidrat alam, Bolus alba), attapulgit dan karbo adsorben digunakan hanya untuk membentuk massa feses namun tidak mengatasi dehidrasi. Pemberian oralit tetap yang paling utama. Zat aktif ini dapat menyerap bakteri di usus yang menyebabkan diare. Kaolin dan attapulgit sebaiknya tidak digunakan pada anak di bawah 3 tahun kecuali telah berkonsultasi dengan dokter. Karena kaolin dan attapulgit tidak diserap oleh tubuh, maka boleh dikonsumsi oleh wanita hamil dan ibu menyusui. Kaolin dan attapulgit tidak boleh digunakan jika terdapat demam, atau jika terdapat darah atau lendir pada feses. Efek kaolin dan attapulgit dapat dipengaruhi oleh obat lain yang dikonsumsi bersamaan. Oleh karena itu, penggunaannya harus diberi selang waktu 2-3 jam. Pada beberapa orang, konsumsi kaolin atau attapulgit dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan yaitu konstipasi. Konsultasikan ke dokter jika terjadi konstipasi yang mengganggu. Pemakaian kaolin pada dewasa yaitu sebanyak 4-8 sendok makan (60-80 ml) setiap habis BAB; untuk anak 12 tahun ke atas sebanyak 3-4 sendok makan (45-60 ml) setiap habis BAB; Anak 6-12 tahun berikan sebanyak 2-4 sendok makan (30-60 ml) setiap habis BAB; dan pada anak 3-6 tahun diberikan 1-2 sendok makan (15-30 ml) setiap habis BAB. Attapulgit tersedia dalam bentuk suspensi, tablet, dan tablet kunyah. Pemakaian suspensi attapulgit untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun yaitu sebanyak 1200-1500 mg setiap sehabis BAB, dengan ketentuan tidak lebih dari 9000 mg dalam 24 jam. Untuk anak 6-12 tahun sebanyak 600 mg setiap sehabis BAB, dan tidak diberikan lebih dari 4200 mg dalam 24 jam. Untuk anak 3-6 tahun sebanyak 300 mg setiap sehabis BAB, dan tidak lebih dari 2100 mg dalam 24 jam. Pemakaian tablet attapulgit untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun yaitu sebanyak 1200-1500 mg setiap sehabis BAB, dan tidak lebih dari 9000 mg dalam 24 jam; untuk anak 6-12
tahun sebanyak 750 mg setiap sehabis BAB, dan tidak lebih dari 4500 mg dalam 24 jam; untuk anak 3-6 tahun dianjurkan menggunakan suspensi attapulgit. Pemakaian tablet kunyah attapulgit untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun adalah sebanyak 1200 mg setiap sehabis BAB, tidak lebih dari 8400 mg dalam 24 jam; untuk anak 6-12 tahun diberikan sebanyak 600 mg setiap sehabis BAB,dan tidak lebih dari 4200 mg dalam 24 jam; untuk anak 3-6 tahun yaitu sebanyak 300 mg setiap sehabis BAB, dan tidak lebih dari 2100 mg dalam 24 jam. Jika terjadi gejala kondisi yang buruk seperti penurunan urinasi, pusing atau kepala terasa ringan, mulut kering, rasa haus yang meningkat, dan kulit keriput pada orang dewasa, atau gejala pada anak seperti buang air besar cair makin sering, muntah berulang, sangat haus, makan minum sangat sedikit, timbul demam, feses berdarah dan tidak membaik dalam tiga hari, segera hubungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Penutup Pengobatan diare tidak serta-merta menghentikan mewabahnya penyakit tersebut pada wilayah yang rawan seperti wilayah yang baru mengalami bencana banjir. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan tetap menjadi upaya utama dalam pencegahan terjadinya diare.
Pustaka : 1. Badan POM RI, 2011. Kompendia Obat Bebas. Jakarta. Penerbit Badan POM RI
9
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
SIARAN PERS PENGAWASAN PRODUK PERMEN PENINGKAT GAIRAH/LIBIDO Dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat dan menerapkan tindakan kehati-hatian terhadap kemungkinan peredaran produk pangan ilegal berupa pangan tanpa izin edar dan atau tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi, Badan POM RI secara terus menerus dan berkesinambungan melakukan pengawasan full spectrum mulai premarket hingga postmarket. Pemantauan iklan yang dilakukan Badan POM RI menunjukkan bahwa banyak iklan di media internet menawarkan produk Obat dan Makanan yang tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk iklan yang menawarkan produk permen perangsang atau peningkat gairah (libido). Dari hasil pemantauan tersebut, telah berhasil diidentifikasi 36 (tiga puluh enam) situs yang menawarkan produk permen perangsang atau peningkat gairah (libido). Produk permen yang diiklankan di situs-situs tersebut bermerek Sexy Gum, Sex Love dan US Passion Cachou. Badan POM RI tidak pernah mengeluarkan persetujuan izin edar terhadap produk pangan yang diklaim dapat meningkatkan gairah (libido), apalagi dengan penandaan yang tidak sesuai kaidah atau norma, sehingga Badan POM RI tidak menjamin keamanan dan mutunya. Terkait hal tersebut, Badan POM RI telah mengambil langkah-langkah pengawasan antara lain telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika guna memblokir situs dimaksud dan selanjutnya bekerja sama dengan Bareskrim POLRI dalam memberantas Obat dan Makanan ilegal, khususnya yang diiklankan melalui media internet. Perbuatan mengedarkan produk permen peningkat gairah (libido) ini telah melanggar ketentuan Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan yakni : 1. Pasal 140 : Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan Pangan yang dengan sengaja tidak memenuhi Standar Keamanan Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 4.000.000.000,- (empat miliar rupiah). 2. Pasal 142 : Pelaku Usaha Pangan yang dengan sengaja tidak memiliki izin edar terhadap setiap Pangan Olahan yang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 4.000.000.000,- (empat miliar rupiah) 3. Pasal 145 : Setiap Orang yang dengan sengaja memuat keterangan atau pernyataan tentang Pangan yang diperdagangkan melalui iklan yang tidak benar atau menyesatkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 6.000.000.000,- (enam miliar rupiah) . Badan POM telah dan akan terus melakukan pengawasan promosi obat dan makanan ilegal secara online bekerja sama dengan lintas sektor terkait, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian yang dimaksudkan untuk melindungi masyarakat agar selalu memperoleh Obat dan Makanan yang aman, berkhasiat, bermanfaat dan bermutu. Khusus untuk produk permen peningkat gairah (libido) kepada masyarakat : 1. Ditegaskan untuk tidak mengkonsumsi permen yang mengklaim peningkat gairah (libido), karena sangat berisiko bagi kesehatan. 2. Diharapkan agar melaporkan kepada Badan POM RI atau Balai Besar/Balai POM setempat apabila menduga adanya produksi dan peredaran permen peningkat gairah (libido) melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM RI di Jakarta, nomor telepon : 021-4263333 dan 021-32199000 atau email
[email protected] dan
[email protected] atau melalui Layanan Informasi Konsumen di Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia . Demikian peringatan ini disampaikan untuk diketahui dan disebarluaskan.
10
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
LAMPIRAN SIARAN PERS DAFTAR TEMUAN 36 SITUS YANG MENAWARKAN PRODUK PERMEN PENINGKAT GAIRAH/LIBIDO
No
Alamat Situs
1
www.tidurmanis.blogspot.com
2
www.tokoone.com
3
obatkuatspesial.com
4
www.forum.inilah.com
5
www.bekas.com
6
www.tokomadona.blogspot.com
7
littletone.multiply.com
8
www.apotekperangsang.blogspot.com
9
www.permenkaretperangsang.blogspot.com
10
www.obatvitalitas.com
12
www.obatkuatmakassar.com
12
www.toko69.com
13
www.alingshop.blogspot.com
14
www.obatperangsangwanita.info
15
www.clinicobatdewasa.blogspot.com
16
www.sediaobatbius.blogspot.com
17
www.radjaobatkuat.com
18
www.griyaobatkuat.com
19
www.obatkuatonline.net
20
www.obatkuattokcer.blogspot.com
21
www.pusatperangsang.blogspot.com
22
www.jualobatdewasa.blogspot.com
23
www.bosedi.com
24
www.forumjualbeli.com
25
www.grosirobatsex.blogspot.com
26
www.obatlelaki-1.blogspot.com
27
www.tokoassoy.blogspot.com
28
www.tokoprimadona.blogspot.com
29
www.agenonlineshop.blogspot.com
30
www.pakarobatkuat.com
31
www.tokopasutri69.blogspot.com
32
www.sexobatdewasa.blogspot.com
33
www.perangsangwanitaoke.blogspot.com
34
www.guantjaya.blogspot.com
35
www.perangsang-perangsang.blogspot.com
36
www.radjabeauty.blogspot.com
11
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Stabilitas Ranitidin Injeksi Pertanyaan: Kami menyimpan injeksi ranitidine pada suhu kamar. Awalnya injeksi ranitidin tersebut berwarna putih jernih, namun sekarang warnanya telah berubah menjadi kuning. Apakah injeksi ranitidin tersebut masih boleh digunakan? (Pandu W, Karyawan Puskesmas)
Keracunan Pewangi Pakaian (Quaternary Ammonium Chloride) Pertanyaan: Keponakan saya tidak sengaja menelan cairan pewangi pakaian yang isinya quaternary ammonium chloride. Kondisinya saat ini menangis, tidak muntah dan tidak diare. Saya kemudian memberinya susu dan air minum. Apakah pertolongan pertama yang saya berikan sudah benar dan bagaimana sebaiknya/ tindakan selanjutnya? (Mona, Apoteker)
Jawaban:
Produk obat, dalam berbagai bentuk, masih dapat digunakan selama tetap terjaga kestabilannya dalam masa penyimpanan. Produk obat yang stabil berarti produk tersebut memiliki aktivitas kimia dan biologi yang tidak kurang dan tidak lebih dari kadar yang dipersyaratkan serta karakteristik fisiknya tidak mengalami perubahan bermakna sejak produk tersebut dibuat. Untuk produk obat dalam sediaan bentuk larutan, kestabilannya secara fisik dapat ditentukan dengan melihat kejernihan, warna serta bau. Untuk larutan injeksi tidak boleh mengandung partikel-partikel yang tidak larut di dalamnya. Secara umum, produk obat akan tetap stabil selama disimpan sesuai dengan kondisi penyimpanan yang direkomendasikan dan tidak melebihi masa kedaluwarsa.
Jawaban:
Untuk pertolongan pertama keracunan pewangi pakaian dengan bahan aktif Quaternary Ammonium Chloride yang saudara lakukan sudah benar, namun jika terjadi muntah dan diare yang hebat segera bawa ke dokter/ keperawatan medis. Senyawa quaternary ammonium chloride merupakan bahan kimia yang banyak digunakan pada produk detergen dan bersifat bakteriostatik. Mekanisme toksisitas dari bahan tersebut yaitu menyebabkan iritasi pada jaringan karena sifatnya yang mengendapkan dan mendenaturasi protein serta bersifat keratolitik dan korosif. Gejala keracunan quaternary ammonium chloride dapat timbul bervariasi tergantung jumlah bahan dan rute paparan. • • • •
Bila kontak dengan mata dapat menyebabkan iritasi mata. Bila kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi pada kulit/dermatitis. Bila terhirup dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan Bila tertelan dapat timbul gejala: sakit kepala, pusing, mual dan iritasi mukosa pada saluran cerna.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan jika terjadi keracunan quaternary ammonium chloride adalah: Injeksi ranitidine HCl merupakan obat dengan kandungan zat aktif Ranitidin HCl. Pada sediaan bentuk injeksi, larutan jernih yang tidak berwarna hingga berwarna kuning. Cara penyimpanan yang direkomendasikan adalah disimpan pada suhu 4 sampai 30oC serta terlindung dari cahaya dan panas yang berlebih. Paparan singkat pada suhu diatas 40oC tidak mempengaruhi stabilitas dari injeksi tersebut, namun jika disimpan di tempat dengan suhu 40oC atau lebih selama beberapa bulan dapat terjadi perubahan warna menjadi cokelat yang berarti produk tidak dapat digunakan lagi. Sedangkan perubahan warna produk menjadi sedikit lebih gelap tidak mempengaruhi potensi injeksi ranitidine. Dengan demikian, jika penyimpanan produk yang masih pada batas waktu sebelum kedaluwarsa sesuai dengan cara penyimpanan yang direkomendasikan dan tidak terjadi paparan pada suhu tinggi dalam waktu yang lama, meskipun terjadi perubahan warna produk menjadi sedikit lebih gelap (seperti dari warna putih jernih menjadi kekuningan), maka injeksi ranitidine HCl tersebut masih dapat digunakan.
Pustaka: 1. Lawrence A. Trissel, Handbook on Injectable Drug 14th ed, Bethesda, Md., American Society of Health-System Pharmacists, 2007 2. Remington: The Science and Practice of Pharmacy 21st ed, Philadelphia, Pa., Lippincott Williams Wilkins, 2006
• Bila kontak dengan mata: lepaskan lensa kontak (bila memakai lensa kontak). Bilas segera dengan air atau larutan garam fisiologis selama kurang lebih 15 menit dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Anestesi topikal mungkin diperlukan pada beberapa pasien, terutama anak-anak. • Bila kontak dengan kulit: lepaskan pakaian atau perhiasan yang terkontaminasi oleh bahan. Segera basuh daerah yang terkontaminasi dengan air hingga kontaminan hilang. • Bila terhirup: pindahkan pasien dari tempat paparan. Jika gejala keracunan seperti napas pendek terjadi, berikan oksigen jika diperlukan. • Bila tertelan: ◦◦ Berikan air minum atau susu dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. ◦◦ Jangan dirangsang muntah karena bahan ini bersifat korosif. ◦◦ Pemberian arang aktif tidak efektif karena tidak mampu mengikat senyawa tersebut dalam saluran pencernaan. ◦◦ Jika terjadi diare dan muntah yang hebat segera dapatkan pertolongan medis/ bawa ke dokter.
Pustaka: 1. Walsh, M.J. Detergents in Poisoning and Drug Overdose, Fifth Edition. Olson, K.R. (Ed). Lange Medical Books/McGraw-Hill Companies, Inc. New York. 2007. 2. http://www.toxinz.com/Spec/2110412# (diunduh Maret 2013)
FORUM PIO Nas
FORUM SIKer Nas
PIONas adalah Pusat Informasi Obat Nasional yang menyediakan akses informasi terstandar (Approved Label) dari semua obat yang beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh Badan POM sebagai NRA (National Regulatory Authority). PIONas melayani permintaan informasi dan konsultasi terkait dengan penggunaan obat. Permintaan informasi ke PIONas dapat disampaikan secara langsung dengan datang ke PIONas (Ged. A lt. 1 BPOM, Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor 021-428889117 / 021 - 4259945, HP nomor 08121899530, email ke
[email protected]
SIKerNas adalah Sentra Informasi Kecanduan Nasional yang secara aktif mencari dan mengumpulkan data/informasi keracunan dan menyiapkannya sebagai informasi yang teliti, benar dan mutakhir serta siap pakai untuk diberikan/ diinformasikan kepada masyarakat luas, profesional kesehatan, serta instansi pemerintah/swasta yang membutuhkannya dalam rangka mencegah dan mengobati keracunan. Permintaan informasi ke SIKerNas dapat disampaikan secara langsung dengan datang ke SIKerNas (Ged. A lt. 1 BPOM, Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor 021-428889117 / 021-4259945, HP SIKerNas nomor 081310826879, email ke
[email protected]
12