Let’s Collaborate To Accelerate Laporan Tahunan 2012 Annual Report 2012
Laporan Tahunan Annual Report 2012
|
Lorem Ipsum
PT Bank Resona Perdania
1
Daftar Isi Table of Contents
20
Profil Bank Resona Perdania Bank Resona Perdania Profile
24
Penghargaan & Pencapaian 2012 Awards & Achievements in 2012
02 Let’s Collaborate to Accelerate
12 Sambutan Presiden Direktur Greetings from the President Director
28 Perjalanan Bank Resona Perdania Milestones of Bank Resona Perdania
03 Visi, Misi & Nilai-nilai Perusahaan Vision, Mission & Corporate Values
16 Profil Direksi Board of Directors Profile
30 Struktur Organisasi Organization Structure
04 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
20 Profil Bank Resona Perdania Bank Resona Perdania Profile
30 Pejabat Eksekutif Executive Officers
06 Sambutan Presiden Komisaris Greetings from the President Commissioner
24 Penghargaan & Pencapaian 2012 Awards & Achievements in 2012
32 Profil Grup Resona Resona Group Profile
10 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
26 Peristiwa Penting 2012 Important Events in 2012
33 Struktur Pemegang Saham & Anak Perusahaan Structure of Shareholders & Subsidiary
Daftar Isi Table of Contents
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
36
58
Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Results
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
36
Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Results
72
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
42
Kebijakan & Strategi Manajemen Bank Bank’s Management Policies & Strategies
74
Progam Edukasi Perbankan Banking Education Program
48
Manajemen Risiko Risk Management
76
Produk & Layanan Products & Services
58
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
78
Anak Perusahaan Subsidiary
68
Tinjauan Teknologi Informasi Information Technology Review
80
Alamat Kantor Office Addresses
70
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resources Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Daftar Isi Table of Contents
81
Laporan Keuangan Konsolidasi & Informasi Tambahan Consolidated Financial Statements & Supplementary Information
195 Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank Disclosures of the Bank’s Capital, Risk Exposure and Risk Management Implementation 259 Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan Induk Parent Company Consolidated Financial Statements
Let’s Collaborate to Accelerate “Berkolaborasi Untuk Kemajuan” merupakan sebuah semangat yang dijadikan panduan serta menginspirasi praktek bisnis di Bank Resona Perdania pada tahun 2012 “Let’s Collaborate to Accelerate” represents the spirit that guides and inspires our business practice at Bank Resona Perdania in year 2012
2
PT Bank Resona Perdania
Selama lima dekade terakhir, Bank Resona Perdania telah berhasil melalui berbagai tantangan yang mengantarkan Bank mencapaikan kesuksesannya hingga hari ini dan kami percaya kesuksesan yang lebih besar tengah menanti di masa depan.
Over the past decades, Bank Resona Perdania has successfully face challenges that bring the Bank to achieve its success until this day. We believe that even greater success lies ahead.
“Berkolaborasi untuk Kemajuan” merupakan sebuah semangat yang dijadikan panduan serta menginspirasi praktek bisnis di Bank Resona Perdania pada tahun 2012. Hal ini juga merupakan suatu langkah untuk terus meningkatkan kerja sama dengan para nasabah dalam rangka mencapai laba yang maksimal serta membina hubungan baik dengan para pemegang saham dan pihak lain yang berkepentingan.
“Let’s Collaborate to Accelerate” represents the spirit that guides and inspires our business practice at Bank Resona Perdania in year 2012. It is a step to increase collaboration with customers in order to achieve maximum profit and build good relation with shareholders and stakeholders.
Berkolaborasi Untuk Kemajuan Let’s Collaborate to Accellerate
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Menjadi Bank terpercaya Becoming a credible Bank yang maju dan that grow together with berkembang bersama customers nasabah
Visi Vision
Misi Mission
· Menciptakan kerjasama yang solid di seluruh lini perusahaan guna memberikan nilai tambah bagi stakeholder
· Create a strong teamwork throughout the company benefit Bank stakeholders
· Membangun hubungan yang erat
· Build face to face relationship
dengan nasabah
Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Values
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
with customers
· Mengembangkan prosedur kerja yang mengarah kepada efisiensi dan efektifitas
· Develop working system towards efficiency and effectiveness
· Patuh terhadap peraturan guna membangun kepercayaan
· Comply with regulations to build trust
· Mengembangkan kualitas sumber daya manusia secara berkesinambungan guna menghadapi tantangan bisnis
· Continue developing human resources quality to meet business challenges
· Credible
· Credible Able to show competency as a trusted Bank
Dapat menunjukan kompetensi sebagai Bank terpercaya · Accurate Bekerja dengan tepat untuk meminimalisir risiko
· Accurate Working precisely to minimize risk
· Responsible Melakukan pekerjaan dengan profesional
· Responsible Conducting task in professional manner
· Enterprising Melayani dengan sungguh-sungguh dan tekun
· Enterprising Servicing with vigor and diligence
Berkolaborasi Untuk Kemajuan Let’s Collaborate to Accellerate
PT Bank Resona Perdania
3
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Consolidated
(In million Rupiah)
BALANCE SHEET Cash and Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks - Net Loan-Net Total Assets Deposits Borrowings Total Liabilities Equity
Dec 31, 2010 241,568 265,315 6,093,743 7,983,583 4,184,174 1,424,530 6,449,851 1,533,732
Dec 31, 2011 650,199 781,100 6,927,171 10,316,957 4,927,910 2,829,069 8,616,314 1,700,642
Dec 31, 2012 690,746 573,800 8,154,198 11,970,849 5,433,416 2,654,946 10,056,033 1,914,817
CAPITAL Authorized Capital Issued and Paid Up Capital
500,000 285,000
500,000 285,000
500,000 285,000
PROFIT LOSS Interest Revenues - Net Income from Operations Income Before Tax Expense Net Income Basic Earnings Per Share (full amount)
300,119 291,971 308,530 235,379 81,681
377,915 335,541 337,923 251,912 88,390
406,947 367,542 370,126 277,160 97,249
Dec 31, 2010 %
Dec 31, 2011 %
Dec 31, 2012 %
CAPITAL Capital Adequacy Ratio (CAR)
17.76
17.62
17.01
PROFITABILITY Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM) Operating Expense to Operating Income
4.07 18.46 3.72 59.74
3.57 18.43 3.92 61.11
3.40 18.39 3.90 59.79
148.68
144.14
151.60
2.99 1.22 2.71
2.24 0.63 1.57
1.74 0.86 1.12
1.56 2.47
1.28 1.68
1.02 1.47
0.69 8.37 1.06
1.25 8.20 8.26
0.81 8.37 8.83
-
-
-
Non-Consolidated FINANCIAL RATIOS
LIQUIDITY Loan to Deposit Ratio (LDR) EARNING ASSETS Non Performing Loan - Gross Non Performing Loan - Net Non Performing Earning Asset and Non Performing Non Earning Asset to Total Earning Asset and Non Earning Asset Impairment of Financial Asset to Total Earning Asset Non Performing Earning Asset to Total Earning Asset COMPLIANCE Net Open Position Rupiah Minimum Reserves Requirements Foreign Exchange Reserves Requirements Legal Lending Limit Exceeding Percentage a. Related Party b. Non Related Party 4
PT Bank Resona Perdania
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Consolidated
Loan Portfolio
Deposit Portfolio
Income Contribution
46.66% Manufacturing
52.21% Current Account
81.36% Interest Income – Net
18.96% Wholesales Trading
47.79% Deposit
15.19% FX Income – Net
16.00% Business Service
3.45% Fee and Comm – Net
10.89% Finance and Insurance 3.02% Construction 4.47% Others Net Income
Equity
Loan-Net 2010
2010
6,093,743 6,927,171
2011
1,700,642
2011
8,154,198
2012
2010
1,533,732
251,912
2011
1,914,817
2012
235,379 277,160
2012
Non-Consolidated Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
6.00 – 5.00 – 4.00 –
4.07
3.00 –
19.00 –
3.0 –
18.50 – 18.46
18.00 – 17.76
2.5 –
17.00 –
18.43
17.62
18.39
3.40
Non-Performing Loan – Net
18.60 –
18.40 – 3.57
Capital Adequacy Ratio (CAR)
17.01
2.0 –
18.30 –
16.00 –
1.5 – 1.22
2.00 –
18.20 –
15.00 –
1.0 –
1.00 –
18.10 –
14.00 –
0.5 –
0.00
2010
2011
18.00
2012
PERINGKAT PT PEFINDO MTN III MTN IV Corporate Rating
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
2010
Medium Term Rating id.AAid.AAid.AA-
|
2011
2012
13.00
2010
2011
2012
2010
0.86
0.63 2011
2012
RATING Outlook Stable Stable Stable
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
PT Bank Resona Perdania
5
Sambutan Presiden Komisaris Greetings from the President Commissioner
6
PT Bank Resona Perdania
Sambutan Presiden Komisaris Greetings from the President Commissioner
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Bank berhasil mencapai pertumbuhan aset sebesar 16,03% dari tahun sebelumnya yaitu mencapai Rp 11,97 triliun pada tahun 2012 The Bank succeeded to achieve 16.03% asset growth from the previous year, which reached Rp 11.97 trillion in the year 2012
Di tahun 2012, pelemahan ekonomi global serta iklim bisnis yang diwarnai ketidakpastian masih menjadi isu utama terutama di Zona Eropa dan Amerika Utara. Sementara negara yang memiliki tingkat ekonomi yang lebih matang, seperti Amerika Serikat dan Yunani pun masih bergulat dengan masalah perekonomian, mulai dari krisis utang hingga angka pengangguran yang tinggi.
In the year 2012, the global economic weaknesses and also raising widespread fears with uncertainties still haunted Eurozone and Northern America. Governments in mature markets, such as the United States and Greece, are currently grappling with their economic issues, from debt crisis to high unemployment rate.
Di tengah ekonomi global yang melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup kuat, inflasi tercatat rendah sebesar 4,3% dan dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di 6,3%, walaupun sedikit melambat dibanding tahun 2011. Dalam 8 tahun terakhir, perekonomian Indonesia dapat terus tumbuh rata-rata di atas 6% per tahun, yang merupakan salah satu pertumbuhan tertinggi dan paling stabil di dunia. Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tinggi dan stabil ini dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga dengan baik, merupakan angin positif bagi banyak industri untuk terus bertumbuh, khususnya sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
In the midst of the ongoing global economic slowdown, Indonesian economy still grew fairly strong, with low inflation level recorded at 4.3%. The economic growth of 6.3% was still considered high despite slightly decreasing from that in 2011. Within the last 8 years, Indonesian economy has experienced the average growth above 6%, one of the highest and most stable growths in the world. The Indonesia’s high and stable economic growth is supported by the well-maintained financial system stability, a positive indication for many industries to continue to grow, especially those in banking sector and other financial institutions.
Sejalan dengan kondisi di atas, Bank Resona Perdania berhasil memanfaatkan potensi, peluang dan tantangan untuk dapat terus mengembangkan usaha dan dengan meningkatkan kualitas pengelolaannya. Total aset tumbuh sebesar 16,03% dari Rp 10,32 trilliun pada tahun 2011 menjadi Rp 11,97 trilliun pada tahun 2012, dan peningkatan 9,54% pada pendapatan operasional, yaitu dari Rp 335,54 milyar pada 2011 menjadi Rp 367,54 milyar pada tahun 2012. Rasio gross Non Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 1,76% membaik daripada tahun 2011 yang mencapai 2,26%. Rasio NPL tersebut lebih baik dibandingkan dengan NPL rata-rata seluruh perbankan yang tercatat sebesar 1,87%. Selain itu di tahun 2012, CAR (Rasio Kecukupan Modal Bank) mencapai 17,32% jauh lebih besar dari ketentuan 8% dan lebih besar dari CAR rata-rata perbankan yang tercatat sebesar 17,27%. Dengan demikian, permodalan Bank masih sangat memadai.
In line with the above condition, Bank Resona Perdania has successfully availed the opportunity to continuously develop business while increasing the quality of the management. Total assets grew 16.03% from Rp 10.32 trillion in 2011 to Rp 11.97 trillion in 2012, and there was an increase of 9.54% in operational income, from Rp 335.54 billion in 2011 to Rp 367.54 billion in 2012. The Non Performing Loan (NPL) gross ratio was recorded at 1.76%, an improvement from 2.26% in 2011. This NPL ratio is better than NPL banking average that is recorded 1.87%. In year 2012, the Bank’s Capital Adequacy Ratio reached 17.32%, higher than stipulation 8% and higher than CAR banking average that is recorded 17.27%. This means that the Bank’s capital is still very adequate.
Disisi lain, tingkat efisiensi Bank yang diukur dengan rasio BOPO (perbandingan antara Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) tercatat sebesar 59,07%,
The Bank’s efficiency that is measured by BOPO ratio (comparation between Operational Expense to Operational Income) is recorded 59.07%
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Sambutan Presiden Komisaris Greetings from the President Commissioner
PT Bank Resona Perdania
7
Pada tahun 2012 ini pencapaian rasio gross NPL Bank mencapai 1,76% membaik daripada tahun 2011 yang mencapai 2,26% The Bank in the year 2012 reached 1.76% gross NPL, an improvement compared to the 2011 achievement that reached 2.26%
8
PT Bank Resona Perdania
atau berada jauh lebih rendah dari rata-rata BOPO seluruh perbankan, yaitu sebesar 74,15%.
which is lower than BOPO banking average that is recorded 74.15%.
Pencapaian kinerja yang cukup luar biasa sebagaimana diuraikan di atas diharapkan akan terus berlanjut untuk tahun-tahun mendatang. Sebagaimana diketahui, prospek ekonomi Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan masih cukup kuat, yaitu mencapai kisaran 6,3-6,8%, ditopang oleh kuatnya konsumsi dan investasi serta perkiraan kinerja ekspor yang lebih baik sejalan dengan proyeksi akan membaiknya perekonomian dunia. Inflasi diperkirakan tetap dapat dijaga dalam kisaran sasarannya, yaitu 4,5 ± 1%. Dengan demikian, potensi dan peluang untuk meningkatkan kinerja masih terbuka walaupun masih diselimuti oleh beberapa faktor eksternal dan internal yang perlu diwaspadai.
The great performance achievement as stated above, is expected continued in the following years. In 2013, the Indonesia’s economic prospect is deemed to stay strong with around 6.3-6.8%, supported by the strong consumption and investment as well as better export performance, all of which are in line with the global economic recovery. Inflation is deemed to reach the favorable figure, which is 4,5 ± 1%. Thus, the potential and opportunities to improve performance is still open, although still covered by several internal and external factors which need to be wary of.
Sejalan dengan rencana jangka menengah-panjang Bank, Rapat Umum Pemegang Sahan Bank tahun 2012 telah mengangkat Bapak Atsushi Tahara sebagai Komisaris, Bapak Muhammad Akbar sebagai Direktur yang membawahi bidang Manajemen Risiko, dan Bapak Masahiro Ishii sebagai Direktur yang membawahi bidang Marketing dan Treasury.
In line with Bank mid-long term plan, the Shareholders Meeting in year 2012 had appointed Mr. Atsushi Tahara as Commissioner, Mr. Muhammad Akbar as Director in Charge of Risk Management, and Mr. Masahiro Ishii as Director in charge of Marketing and Treasury.
Pada kesempatan ini, Saya mengucapkan selamat datang kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi baru tersebut di atas. Tentunya, gabungan pengetahuan dan pengalaman mereka akan memperkuat Bank Resona Perdania lebih jauh lagi dan menambah perspektif baru pada Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tugas pengawasannya.
In this event, I welcome these new members of the Board of Commissioner and Directors. The collaboration of their experiences and knowledge will further strengthen Bank Resona Perdania and add new perspective to the Board of Commissioners in taking the monitoring tasks.
Dengan kehadiran mereka juga diharapkan dapat terbentuk suatu tim yang lebih utuh dan melalui sebuah kolaborasi yang lebih kuat dapat mempercepat pencapaian pertumbuhan yang berkelanjutan yang telah direncanakan.
With their presence is also expected to form a more complete team and through a stronger collaboration can accelerate the achievement of sustainable growth that had been planned.
Dalam rangka untuk mendukung pencapaian rencana peningkatan perkembangan usaha dan kualitas kinerja yang lebih baik untuk tahun 2013 dan tahun-tahun
In order to support the improved business development and quality performance in 2013 and the following years,
Sambutan Presiden Komisaris Greetings from the President Commissioner
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
selanjutnya, dalam tahun 2012 Bank telah mulai melakukan tindakan-tindakan signifikan dan strategis. Sejak semester dua tahun 2012 Bank melakukan usahausaha penyempurnaan terhadap struktur dan proses tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko. Pada bulan September 2012 dibentuk Tim GCG (Good Corporate Governance) yang bertugas untuk mereview secara menyeluruh kualitas pelaksanaan GCG, dan memperkuat organisasi sumber daya manusia, terutama bidang rekrutmen dan pengembangan. Menjelang berakhirnya tahun 2012, Bank mulai merekrut konsultan profesional ternama untuk melakukan review terhadap manajemen risiko, pelaksanaan fungsi kepatuhan, internal audit dan manajemen sumber daya manusia.
in 2012 Bank has started taking significant and strategic actions. Since the second semester of 2012, the Bank has made the improvement to the structure and process of good corporate governance and risk management. The GCG team was formed in September 2012 to review the overall quality of the GCG implementation and to strengthen human resources organization, especially in the sectors of recruitment and development. Toward the end of 2012, the Bank began to recruit reputable professional consultants to conduct a review of the risk management, the implementation of the compliance function, internal audit and human resource management.
Oleh karena itu, Dewan Komisaris meyakini bahwa Bank akan lebih siap untuk dapat memanfaatkan potensi dan peluang serta menghadapi tantangan yang ada.
Therefore, the Board of Commissioners believes that the Bank will be better prepared to take advantage of the potential and the opportunities and face the challenges that exist.
Atas nama Dewan Komisaris, Saya ingin menyampaikan appresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Dewan Direksi dan seluruh karyawan yang telah menunjukkan upaya dan dedikasi terbaiknya sehingga Bank mencapai kinerja yang menggembirakan. Kami juga sampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemegang saham, otoritas perbankan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan besar terhadap kehadiran dan perkembangan Bank Resona Perdania di Indonesia. Dengan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, kami percaya bahwa Bank Resona Perdania dapat terus meraih kinerja usaha yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Furthermore, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank all members of the Boards of Directors and all employees who have delivered their best efforts and dedications so that Bank achieved grateful performance. We also express our biggest appreciation to all shareholders, banking authorities and other stakeholders, all of whom have given the trust and big support to the presence of Bank Resona Perdania in Indonesia. With the commitment from all the stakeholders, we believe that Bank Resona Perdania can continuously achieve better performances in the following years.
Hormat saya, Sincerely,
Didi Nurulhuda Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Sambutan Presiden Komisaris Greetings from the President Commissioner
PT Bank Resona Perdania
9
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Didi Nurulhuda Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
Abdul Haris Hartanto Komisaris Independen Independent Commissioner
10
PT Bank Resona Perdania
Bapak Didi Nurulhuda lahir di Tasikmalaya, Indonesia, 12 Juni 1952. Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Independen Bank Resona Perdania sejak tanggal 14 Juli 2008. Beliau lulus dari Akademi Bank Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1975, serta lulus dari Pendidikan Ahli Keuangan dan Perbankan (kerjasama BI-LMFE UI 1981-1984). Gelar Sarjana diraihnya pada tahun 2004, diikuti dengan Pasca Sarjana pada tahun 2007 dalam Bidang Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, Indonesia. Sebelumnya, beliau bekerja di Bank Indonesia (BI) dan pernah ditempatkan di Kantor Representatif BI London, Inggris, selama lima tahun. Jabatan terakhirnya di BI adalah sebagai Kepala Pengawasan Bank, Direktorat Pengawasan Bank 2.
Mr. Didi Nurulhuda was born in Tasikmalaya, West Java, Indonesia, on June 12, 1952. He has served as Independent President Commissioner of Bank Resona Perdania since July 14, 2008. In 1975, he graduated from the Bank Indonesia Academy, Yogyakarta, he also graduated from the Banking and Finance Course conducted by Bank Indonesia in conjunction with the Institute of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia, 1981-1984. Mr. Nurulhuda obtained his Bachelor Degree in 2004 and Postgraduate Degree in 2007, majoring in Management from the Krisnadwipayana University, Jakarta, Indonesia. Previously, he worked at Bank Indonesia (BI) and was assigned at the BI Representative Office in London, for five years. His latest position at BI was Chief Banking Supervision, Directorate of Banking Supervision 2.
Bapak Abdul Haris Hartanto lahir di Cimahi, Indonesia, pada tanggal 6 Februari 1942. Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 23 Januari 2007. Beliau telah mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan di bidang perbankan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Bank Resona Perdania sejak tahun 1998 hingga masa pensiunnya pada 2005. Selama masa tersebut beliau telah membuktikan dedikasi dan komitmennya terhadap Bank Resona Perdania.
Mr. Abdul Haris Hartanto was born in Cimahi, West Java, Indonesia, on February 6, 1942. He has served as the Independent Commissioner since January 23, 2007. He has undertaken and completed various training courses in the banking field. From 1998 until his retirement in 2005, he served as a Director of Bank Resona Perdania.Throughout the years, he has proven his dedication and commitment to Bank Resona Perdania.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Cheng Shui-Hee, Gary Komisaris Non-Independen Non-Independent Commissioner
Atsushi Tahara Komisaris Non-Independen Non-Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Bapak Cheng Shui-Hee, Gary lahir di Hong Kong pada tanggal 16 November 1966. Beliau memiliki Higher Diploma dalam Business Studies dari City University of Hong Kong. Bapak Gary lalu melanjutkan pendidikan dengan meraih Bachelor of Science dalam bidang Ekonomi, dengan spesialisasi perbankan dan keuangan, dari University of London, Inggris, dan gelar MBA (Master of Business Administration) dari Heriot-Watt University, Inggris. Beliau menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 15 Agustus 2011, selain itu, beliau juga menjabat sebagai Regional Chief Executive, untuk wilayah Asia Tenggara untuk The Bank of East Asia, Ltd.
Mr. Cheng Shui-Hee, Gary was born in Hong Kong on November 16, 1966. He holds a Higher Diploma in Business Studies from the City University of Hong Kong. Mr. Gary also graduated with a Bachelor of Science in Economics, majoring in Banking and Finance, from University of London, and furthered his studies with an MBA (Master of Business Administration) from Heriot-Watt University, UK. He has served as Commissioner since August 15, 2011, beside that he also served as Regional Chief Executive for Southeast Asia for The Bank of East Asia, Ltd.
Bapak Atsushi Tahara lahir di Jepang, 23 Oktober 1961. Beliau menjabat sebagai Komisaris sejak 19 Desember 2012. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Advisor, International Business Office, di divisi Corporate Business Solution, Bank Resona, Ltd selama satu tahun. Latar belakang pendidikannya sebagai lulusan Fakultas Bisnis dan Komersial di Keio University menjadi pondasi yang kuat dalam karirnya.
Mr. Atsushi Tahara Born in Japan on October 23, 1961, Mr. Tahara has been the Commissioner since December 19, 2012. Previously, he took one-year incumbency as Advisor at International Business Office of the Corporate Business Solution division of Bank Resona, Ltd. His education background as a graduate of Commerce and Business Faculty from Keio University has become his strong career foundation.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
PT Bank Resona Perdania
11
Sambutan Presiden Direktur Greetings from the President Director
12
PT Bank Resona Perdania
Sambutan Presiden Direktur Greetings from the President Director
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Tetap fokus terhadap kekuatan Bank, yang meliputi pemahaman dan pengetahuan yang luas terhadap pasar lokal, fokus pada nasabah korporasi Indonesia dan Jepang, dan independensi manajemen dalam pengambilan keputusan yang cepat Keep focus on leveraging the Bank’s strengths, which include an extensive knowledge and understanding of the local market, focus on Indonesian and Japanese corporate customers and independent management in decision making
Kami mengawali tahun 2012 dengan optimisme terhadap kondisi ekonomi dan politik Indonesia yang terbukti cukup tangguh terhadap gejolak yang terjadi di beberapa belahan dunia.
We started the year 2012 with optimism that Indonesia’s political and economic conditions would prove resilient amidst the presence of predicaments in some parts of the world.
Penurunan ekonomi global yang telah terjadi sejak tahun 2011 masih berlanjut di tahun 2012, perekonomian kawasan Eropa masih mengalami pertumbuhan yang negatif, sementara ekonomi Amerika Serikat walaupun masih cukup rentan namun mulai menunjukkan perbaikan.
The global economic downturn that has occurred since 2011 is continuing in 2012, the Eurozone economies are still experiencing negative growth, while the U.S. economy remains quite vulnerable but began to show improvement.
Di tengah pelemahan ekonomi global yang masih berlanjut, perekonomian Indonesia pada tahun 2012 tumbuh cukup kuat dengan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3% relatif stabil terhadap tahun sebelumnya sebesar 6,5%. Pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh kuatnya permintaan domestik dan perbaikan kinerja ekspor yang sejalan dengan membaiknya perekonomian di beberapa Negara mitra dagang utama.
In the midst of the ongoing global economic slowdown, the Indonesian economy grew strongly in 2012 with economic growth of 6.3% in 2012, relatively stable against the previous year of 6.5%. Economic growth was buoyed by strong domestic demand and improved export performance in line with the improving economy in some major trading partners.
Dengan laju inflasi masih terkendali di level 4,30% yang didukung oleh kondisi politik yang kondusif sepanjang tahun serta tingkat keyakinan konsumen yang menunjukkan penguatan bahkan mencapai titik tertinggi selama sejarah, perekonomian Indonesia tumbuh dengan landasan yang cukup kuat.
With inflation under control at the level of 4.30% which is supported by conducive political conditions throughout the year and the strengthening of consumer confidence level even reached its highest point during the history, the Indonesian economy grew by a solid foundation.
Di tengah momentum pertumbuhan dan optimisme dunia usaha, kami berusaha menangkap nilai positif tersebut dengan tetap mempertahankan pertumbuhan aset yang berkelanjutan tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam menjalankan bisnis perbankan.
In the middle of growing momentum and optimism from the business entity, we try to capture the resulting positive value by maintaining a sustainable asset growth without compromising the principles of Good Corporate Governance in running the business.
Disamping itu, dengan berfokus terhadap kekuatan Bank, yang meliputi pemahaman dan pengetahuan yang luas terhadap pasar lokal, fokus pada nasabah korporasi Indonesia dan Jepang, dan independensi manajemen dalam pengambilan keputusan yang cepat, kami berusaha untuk selalu dapat memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan.
In addition, by focusing to our strength, which includes an extensive knowledge and understanding of the local market, focus on Indonesian and Japanese corporate customers and independent management in decision making, we strive to always be able to provide value added to the stakeholders.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Sambutan Presiden Direktur Greetings from the President Director
PT Bank Resona Perdania
13
Kami berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp 367,54 milyar di tahun 2012, dimana angka tersebut naik 9,54% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 335,54 milyar We managed to record an operating profit of Rp 367.54 billion in the year 2012, where the figure rose 9.54% compared to the previous year of Rp 335.54 billion
14
PT Bank Resona Perdania
Dengan kesungguhan hati dan kerja keras, kami berhasil mewujudkan hal tersebut yang tercermin melalui pencapaian total aset Bank yang mencapai Rp 11,97 triliun pada akhir Desember 2012 meningkat 16.03% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 10,32 triliun.
With sincerity and hard work, we managed to achieve those goals, it was reflected through the achievement of the Bank’s total assets that reached Rp 11.97 trillion at the end of December 2012, increase by 16.03%over the previous year which reached Rp 10.32 trillion.
Peningkatan total aset yang ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga yang mencapai 10,26% di tahun 2012 menghasilkan kinerja operasional yang cukup menggembirakan, kami berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp 367,54 milyar di tahun 2012, dimana angka tersebut naik 9,54% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 335,54 milyar.
Increase in total assets which supported by growth in third party fund that reaches 10.26% in 2012, was able to generate the encouraging operating performance, we managed to record an operating profit of Rp 367.54 billion in the year 2012, where the figure rose 9.54% compared with the previous year at Rp 335.54 billion.
Total dana pihak ketiga yang berhasil dicapai di tahun 2012 adalah sebesar Rp 5,43 triliun, naik 10,26% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 4,93 triliun. Dari sisi kinerja pemberian kredit, sektor manufaktur masih mendominasi portofolio kredit Bank, yaitu sebesar Rp 3,85 triliun atau 46,66% dari total kredit sebesar Rp 8.15 triliun di tahun 2012.
Total third party fund reach Rp 5.43 trillion in 2012, it was increase by 10.26% compared to last year at Rp 4.93 trillion. In terms of credit performance, the manufacturing sector still dominates the Bank’s loan portfolio at Rp 3.85 trillion or 46.66% of total loans amounted to Rp 8.15 trillion in 2012.
Dari performa kredit dan dana pihak ketiga yang cukup memuaskan, kami berhasil membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 406,95 milyar atau meningkat 7,68% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 377,92 milyar.
As a result of satisfactory performance of credit and third party fund, net interest income reach Rp 406.95 billion, an increase of 7.68% compared to the previous year, which stood at Rp 377.92 billion.
Sementara itu, komitmen Bank untuk mempertahankan pertumbuhan aset yang berkelanjutan tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam menjalankan bisnis perbankan direalisasikan melalui penurunan Rasio Aktiva Bermasalah Kotor (Gross NPL) yang tercatat sebesar 1,76% di tahun 2012, lebih rendah dari angka tahun sebelumnya sebesar 2,26%.
Meanwhile, the Bank’s commitment to maintaining a sustainable asset growth without compromising the principles of Good Corporate Governance is reflected by declining of Gross Non Performing Assets Ratio (Gross NPL) which stood at 1.76% in 2012, lower than the previous year by 2.26%.
Dari sisi permodalan, modal kami tumbuh sebesar 12,59% dari Rp 1.7 trilliun menjadi Rp 1.91 triliun di tahun 2012, kami percaya bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan harus didasari landasan permodalan yang kuat, oleh karena itu melalui kerangka kerja manajemen risiko kami telah mempersiapkan perangkat perhitungan
In terms of capital, our capital grew by 12.59% from Rp 1.7 trillion to Rp 1.91 trillion in the year 2012, we believe that sustainable growth should be based on a strong foundation of capital, therefore, through our risk management framework we have been prepare the
Sambutan Presiden Direktur Greetings from the President Director
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
modal sesuai profil risiko Bank yang dikenal dengan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 tentang Kewajiban Penyedian Modal Minimum Sesuai Profil Risiko.
calculation of capital requirement based on risk profile, known as the Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) according to Bank Indonesia Circular Letter No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012 on Minimum Capital Requirement based on Risk Profile.
Tahun 2012 juga ditandai dengan penambahan susunan pengurus Bank yang membidangi Manajemen Risiko dan Marketing , hal ini kami lakukan untuk meningkatkan aset Bank baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, Bp. Muhammad Akbar kami angkat sebagai direktur yang membidangi manajemen risiko dan Bp. Masahiro Ishii sebagai direktur yang membidangi Marketing dan Treasury. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap semangat Bank untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan demi percepatan pertumbuhan bersama yang berkelanjutan.
The year 2012 was also marked by the addition of the Bank’s board of management in charge of risk management and credit, it was purposed to improve the quality and quantity of the Bank’s asset, we have appointed Mr. Muhammad Akbar as director in charge of risk management and Mr. Masahiro Ishii as director in charge for Marketing and Treasury. Their presence is expected to contribute to the spirit of the Bank in collaborating with the stakeholders in order to accelerate the sustainable growth.
Semua pencapaian kami sampai dengan saat ini merupakan hasil kerja keras dan kesungguhan hati dalam menjalankan aktivitas perbankan yang berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Kami selalu berusaha mengedepankan prinsip tersebut dalam setiap lini organisasi dan dalam kegiatan operasional sehari-hari.
All of our achievements are the result of hard work and sincerity in carrying out the business under the principles of Good Corporate Governance. We always try to put forward such principle in every line of the organization and the day-to-day operations.
Sebagai penutup, atas nama jajaran Direksi, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan serta kepada para pemangku kepentingan atas kepercayaannya terhadap Bank sampai dengan saat ini. Pencapaian kinerja dan prestasi yang luar biasa ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan anda sekalian, mari berkolaborasi bersama untuk mewujudkan akselerasi pertumbuhan yang berkelanjutan di masa yang akan datang.
On a final note, on behalf of the Board of Directors, allow me to express my deepest gratitude and appreciation to all employees for their hard work and dedication as well to the stakeholders for their trust to the Bank until now. We could not have achieved this commendable performance and ensured our existence without your support, let’s collaborate together to achieve sustainable growth acceleration in the future.
Hormat saya, Sincerely,
Akihiro Miyamoto Presiden Direktur President Director
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Sambutan Presiden Direktur Greetings from the President Director
PT Bank Resona Perdania
15
Profil Direksi Board of Directors Profile
Akihiro Miyamoto Presiden Direktur President Director
Shiro Saito Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Bapak Akihiro Miyamoto lahir di Fukuoka, Jepang, pada tanggal 30 November 1955. Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tanggal 20 Februari 2004. Lulus dari Keio University pada tahun 1978 dan bergabung dengan Daiwa Bank Ltd. pada tahun yang sama. Bapak Miyamoto melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar Master of International Relations dari International University of Japan pada tahun 1983.
Mr. Akihiro Miyamoto was born in Fukuoka, Japan, on November 30, 1955. He was appointed President Director on February 20, 2004, and has served this position ever since. After graduating from Keio University in 1978, he joined Daiwa Bank Ltd. and continued his education and obtained a Master of International Relations degree from the International University of Japan in 1983.
Bapak Shiro Saito lahir di Kyoto, Jepang, pada tanggal 31 Maret 1966. Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak tanggal 15 Februari 2010. Sebelumnya beliau bertugas sebagai General Manager for Risk Management untuk periode Januari 2009 - Februari 2010. Lulus dari Osaka University of Foreign Studies pada tahun 1989, beliau telah banyak mengikuti pelatihan dan pendidikan di bidang perbankan.
Mr. Shiro Saito was born in Kyoto, Japan, on March 31, 1966. He has served as the Vice President Director since February 15, 2010. Prior to this, he served as the General Manager for Risk Management from January 2009 to February 2010. A graduate from Osaka University of Foreign Studies in 1989, Mr. Saito has undertaken and participated in numerous training and education programs in the field of banking.
Bapak Jojo Prajoga lahir di Jakarta, Indonesia, pada tanggal 15 Juni 1952. Mengawali karirnya di Bank Resona Perdania pada tahun 1980, dan saat ini beliau menjabat sebagai Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan sejak 18 Oktober 2002. Bapak Jojo lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar Sarjana di bidang Ilmu Sosial dan Politik pada tahun 1980.
Mr. Jojo Prajoga was born in Jakarta, Indonesia, on June 15, 1952. He has served as the Director in Charge for Compliance Function since October 18, 2002. Since the beginning of his banking career in 1980, he has contributed his skills and experience for Bank Resona Perdania. He graduated from the University of Indonesia with a Bachelor degree in Social and Political Sciences in 1980.
Bapak Iding Suherdi lahir di Ciamis, Indonesia, pada tanggal 13 Agustus 1961. Beliau telah menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 15 Agustus 2005. Beliau telah lama berkarir di bidang perbankan di Indonesia, dan pengalamannya yang sangat luas dan mendalam di bidang ini menjadi aset penting bagi Bank Resona Perdania. Beliau adalah
Mr. Iding Suherdi was born in Ciamis, West Java, Indonesia, on August 13, 1961. He has served as Director since August 15, 2005. Mr. Iding has led a long and distinguished career in the Indonesian banking industry, and with his vast and extensive experience, he is a valuable asset for Bank Resona Perdania. A graduate of Jember University, East Java, Indonesia, with a Postgraduate Degree in Marketing Management in 2001.
Jojo Prajoga Direktur Director
Iding Suherdi Direktur Director
18
PT Bank Resona Perdania
lulusan dari Universitas Jember, Indonesia, dengan gelar Pasca Sarjana di bidang Manajemen Pemasaran pada tahun 2001.
Profil Direksi Board of Directors Profile
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Marie Ito Direktur Director
Muhammad Akbar Direktur Director
Masahiro Ishii Direktur Director
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Ibu Marie Ito, lahir di Tokyo, Jepang, pada tanggal 23 Maret 1963. Beliau menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 14 Juli 2008. Sebelum bergabung dengan Bank Resona Perdania, beliau berkarir dengan Citibank di Jakarta selama beberapa tahun. Gelar Bachelor di bidang Business Administration diraihnya dari Chaminade University, Honolulu, pada tahun 1985. Setelah meniti kesuksesan karir, Ibu Ito melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar MBA (Master Business Administration) dari Monash University, Melbourne, Australia pada tahun 2003.
Ms. Marie Ito was born in Tokyo, Japan, on March 23, 1963. She has served as a Director since July 14, 2008. Before joining Bank Resona Perdania, she spent considerable time with Citibank in Jakarta. Ms. Ito obtained her Bachelor of Business Administration degree from Chaminade University in Honolulu, in 1985. After a successful career, she furthered her education and obtained an MBA (Master of Business Administration) Degree from Monash University, Melbourne, Australia in 2003.
Bapak Muhammad Akbar lahir di Makasar, Indonesia, 8 Desember 1970. Beliau menjabat sebagai Direktur Bank Resona Perdania sejak 29 Agustus 2012. Selama perjalanan karirnya, beliau aktif mengikuti banyak pelatihan di bidang perbankan. Beliau meraih gelar S2 dengan disiplin ilmu Manajemen Keuangan dari Universitas Muhammadiyah, Jakarta tahun 2009. Sementara gelar S1-nya berhasil diraih pada tahun 1989 di Universitas Hasanuddin, Makassar, dengan disiplin Ilmu dan Teknologi Kelautan.
Mr. Muhammad Akbar was born in Makassar, Indonesia on December 8, 1970. He has served as Director of Bank Resona Perdania since August 29, 2012. Thorughout his career, he actively participated in many banking trainings. He earned his Master’s Degree in Finance Management from Muhammadiyah University of Jakarta in 2009, and his Bachelor’s Degree in Marine Science and Technology was obtained in 1989 from Hasanuddin University, Makassar.
Bapak Masahiro Ishii, lahir di Jepang, 25 September 1971. Beliau adalah lulusan Ritsumeiken University, Jepang, dengan disiplin ilmu Hukum. Beliau menjabat sebagai Direktur Bank Resona Perdania sejak 9 Oktober 2012. Sebelumnya, beliau menjabat GM Business Development Division. Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Resona Indonesia Finance hingga bulan Oktober 2011. Sepanjang karirnya, beliau aktif mengikuti banyak pelatihan di bidang perbankan.
Mr. Masahiro Ishii was born in Japan on September 25, 1971. He graduate from Ritsumeiken University, Japan majoring in Law. He has been Director of Bank Resona Perdania since October 9, 2012. Previously, he took the post as General Manager of Business Development Division. He once served as President Director of PT Resona Indonesia Finance until October 2011. He has participated many training in the banking field throughout his career.
Profil Direksi Board of Directors Profile
PT Bank Resona Perdania
19
Profil Bank Resona Perdania Bank Resona Perdania Profile
20
PT Bank Resona Perdania
Lorem Ipsum
|
Laporan Tahunan Annual Report 2012
Laporan Tahunan Annual Report 2012
|
Lorem Ipsum
PT Bank Resona Perdania
21
Kata ‘Resona’ mencerminkan keinginan yang kuat untuk mengembangkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara Bank dengan nasabah, ‘Perdania’ adalah singkatan dari Perdagangan, Perindustrian, dan Pertanian The word “Resona” is a reflection of desire to develop a beneficial mutual relationship between the Bank and its customers, “Perdania” is an abbreviation of “Perindustrian” (Industry), “Perdagangan” (Trade), and “Pertanian” (Agricultural)
Bank Resona Perdania telah melayani komunitas dunia usaha dan industri Indonesia selama lebih dari 50 tahun Bank Resona Perdania has served the country’s business and industry communities for over 50 years
22
PT Bank Resona Perdania
Berdiri sejak tahun 1958 Bank Resona Perdania telah berperan secara aktif mengembangkan kerjasama bisnis internasional antara Jepang dan Indonesia melalui kolaborasi dengan perusahaan induk Resona Bank Ltd., Jepang (dahulu Daiwa Bank Ltd.).
Established in 1958, Bank Resona Perdania has played its active role in developing international business cooperations between Japan and Indonesia, through collaboration with its holding company, Resona Bank Ltd., Japan (formerly known as Daiwa Bank Ltd.).
Layanan Bank mencakup berbagai jenis produk dan layanan perbankan korporat seperti Deposito, Pinjaman, Ekspor, Impor, Remittance, Bank Garansi, serta jasa Sewa Guna Usaha melalui anak perusahaan PT Resona Indonesia Finance.
The Bank’s services encompass a wide range of corporate banking products and services such as Time Deposits, Loans, Export and Import, Remittance, Bank Guarantee, as well as Lease Financing through the Bank’s subsidiary PT Resona Indonesia Finance.
Fokus utama Bank Resona Perdania adalah terhadap perusahaan-perusahaan Jepang dan joint venture Jepang-Indonesia. Seiring dengan dinamika dan tren perekonomian global dan Indonesia yang membaik, pada tahun 2009 Bank mulai memasuki pasar-pasar baru dengan menargetkan perusahaanperusahaan lokal.
Bank Resona Perdania commenced the operation with the presence of Japanese companies and Japan-Indonesia joint venture. In line with the dynamics of global and Indonesian economies, on year 2009 the Bank commenced its venture into new markets by targeting local companies.
Bank Resona Perdania mendapat dukungan pemegang saham internasional yang memiliki pengalaman dan reputasi yang solid, di perbankan internasional diantaranya adalah:
Bank Resona Perdania earns the supports of international shareholders with solid reputation and experience in international banking business , among others are:
Resona Bank Ltd., Jepang, Bank yang berkantor pusat di Tokyo ini didirikan pada tahun 1918 merupakan unit usaha Resona Holdings, Inc., dengan usaha meliputi perbankan dan lembaga keuangan di Jepang, menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan bagi usaha kecil dan menengah, dan bagi konsumen perorangan.
Resona Bank Ltd., The Tokyo-based Bank was founded in 1918 Japan, is a subsidiary of Resona Holdings, Inc., functioning as business organization that engages in banking and financial activities in Japan, offers various banking products and services for small and medium enterpresises, and individuals.
The Bank of East Asia Ltd., Hong Kong, adalah Bank lokal independen ke tiga terbesar di Hong Kong. Bank ini didirikan di Hong Kong pada tahun 1918.
The Bank of East Asia Ltd., Hong Kong, is an independent local bank and the third largest bank in Hong Kong. The Bank was founded in Hong Kong in 1918.
Profil Bank Resona Perdania Bank Resona Perdania’s Profile
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Tentang “Resona Perdania” Berasal dari bahasa Latin yaitu ‘Resonus’ (bergaung atau bergema), ‘Resona’ mencerminkan niat untuk mengembangkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara Bank dengan nasabah. Singkatan dari ‘Perdagangan’, ‘Perindustrian’ dan ‘Pertanian’, ‘Perdania’ menggambarkan visi Bank untuk menjadi fasilitator pertumbuhan ekonomi Jepang dan Indonesia.
About “Resona Perdania” From the Latin word “Resonus” (literally meaning resonate or resound), the word “Resona” is a reflection of the intention to develop a beneficial mutual relationship between the Bank and its customers. The acronym “Perdania”, which combines the Indonesian words for Trade (“Perdagangan”), Industry (“Perindustrian”) and Agriculture (“Pertanian”), mirrors the Bank’s mission to become a facilitator of Japan and Indonesia’s economic growth.
Menjangkau Pasar dengan 3 USP (Unique Selling Point) Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun melewati berbagai dinamika pasar, Bank Resona Perdania tumbuh dengan mengandalkan tiga keunggulan kompetitif sebagai berikut: 1. Pengalaman dan pengetahuan yang mendalam mengenai pasar lokal. 2. Fokus pada perusahaan-perusahaan Jepang dan lokal. 3. Manajemen independen yang memungkinkan pengambilan keputusan secara fleksibel dan cepat. Kepedulian untuk meningkatkan kepuasan nasabah direalisasikan dengan peluncuran layanan perbankan elektronik Perdania Direct pada tahun 2002, yang kemudian dikembangkan menjadi layanan perbankan Internet Banking Perdania Direct pada tahun 2007.
Pursuing Market with 3 USP (Unique Selling Point) With over 50 years of experience in banking sector, Bank Resona Perdania has grown with the following three competitive mainstays: 1. An extensive knowledge and understanding of the local market. 2. A focus on Japanese and local companies. 3. Independent management that enables prompt and flexible decision making. The Bank’s drive to constantly improve customer satisfaction was further realized with the launch of Perdania Direct electronic banking service in 2002. The service was then evolved into Perdania Direct Internet Banking in 2007.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Profil Bank Resona Perdania Bank Resona Perdania’s Profile
PT Bank Resona Perdania
23
Penghargaan & Pencapaian 2012 Awards & Achievements in 2012
Bank Campuran Terbaik The Best Joint Venture Bank
Bank dengan Kinerja Terbaik Tahun 2012 The Best Performance Bank 2012
J.P. Morgan Quality Recognition Award Tahun 2012 J.P. Morgan Quality Recognition Award Year 2012
24
PT Bank Resona Perdania
PT Bank Resona Perdania dianugerahi sebagai Bank Campuran Terbaik dengan total aset Rp. 1-10 trilliun di Bidang Manajemen Risiko Kredit Korporasi oleh Perbanas Institute. Penghargaan ini dalam rangka memberikan apresiasi kepada perusahaanperusahaan di Indonesia yang sukses menerapkan manajemen risiko di lingkungan perusahaannya.
PT Bank Resona Perdania was awarded as The Best Joint Venture Bank with total asset Rp.1–10 trillion for category Corporate Credit Risk Management by Perbanas Institute. This award given to appreciate companies in Indonesia who succeed implementing the risk management in their environment.
Penghargaan sebagai Bank dengan Kinerja Terbaik Tahun 2012 untuk kategori Bank Campuran juga diterima oleh PT Bank Resona Perdania dari PT Tempo Inti Media yang merupakan penerbit Majalah Tempo dan Koran Tempo.
Awarding as The Best Performance Bank Year 2012 for Joint Venture Bank category also received by PT Bank Resona Perdania from PT Tempo Inti Media which is publisher of Tempo Magazine and Tempo Newspaper.
PT Bank Resona Perdania menerima penghargaan J.P. Morgan Quality Recognition Award tahun 2012 dari J.P. Morgan Chase Bank, New York. Hal ini membuktikan konsistensi PT Bank Resona Perdania dalam menerapkan manajemen pengiriman uangnya yang berkualitas dan berstandar tinggi.
PT Bank Resona Perdania received J.P. Morgan Quality Recognition Award Year 2012 from J.P. Morgan Chase Bank, New York. This award proves that PT Bank Resona Perdania consistent in implementing high standard and quality of fund transferring.
Penghargaan & Pencapaian 2012 Awards & Achievements
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
InfoBank Golden Trophy 2012 InfoBank Golden Trophy 2012
Peringkat id.AA- untuk Penerbitan MTN IV Tahun 2012
Majalah InfoBank menganugerahi InfoBank Golden Trophy 2012 atas prestasi PT Bank Resona Perdania selama lima tahun berturut-turut (2007-2011) dengan kinerja keuangan ”Sangat Bagus”.
InfoBank Magazine awarding InfoBank Golden Trophy 2012 to PT Bank Resona Perdania achievement within five years (2007-2011) with “Excellent” financial performance
Peringkat id.AA- ini diberikan oleh PT PEFINDO kepada PT Bank Resona Perdania di bulan Agustus 2012 atas penerbitan Medium Term Note IV sejumlah Rp 300 milyar.
The id.AA- rating given by PT PEFINDO to PT Bank Resona Perdania in August 2012 for the issuance of Medium Term Note IV for the amount Rp. 300 billion.
id.AA- Rating for the MTN IV Issue Year 2012
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Penghargaan & Pencapaian 2012 Awards & Achievements
PT Bank Resona Perdania
25
Peristiwa Penting 2012 Important Events in 2012
JANUARY 2012
FEBRUARY 2012
APRIL 2012
Pelaksanaan Program E-learning Peningkatan pengetahuan dilakukan Bank dengan melaksanakan pemberian pendidikan dan pelatihan melalui program E-learning kepada seluruh karyawan Bank. Dengan program E-learning ini karyawan dapat dengan mudah belajar dan meningkatkan pemahamannya terhadap dunia perbankan khususnya.
Pembentukan Bagian Usaha 1 dan Bagian Usaha 2 Dalam rangka meningkatkan efektifitas dan pelayanan yang lebih baik lagi kepada nasabah, pada tanggal 16 Februari 2012 Bank mengembangkan Bagian Usaha dari sebelumnya satu bagian menjadi dua bagian yaitu Bagian Usaha 1 yang membawahi Seksi Deposit 1 dan Deposit 2, dan Bagian Usaha 2 yang membawahi Seksi Impor, Ekspor dan Remittance, serta Kantor Cabang Pembantu (KCP) Cikarang, Karawang dan MM2100. Pengembangan Bagian Usaha ini sekaligus menghapus organ “Manajer Wilayah” yang ada sebelumnya.
Penetapan Fungsi Anti Fraud Bank telah menetapkan Fungsi Anti Fraud pada tanggal 20 April 2012. Fungsi Anti Fraud ditetapkan dalam rangka meminimalkan risiko yang bersumber dari fraud dan menciptakan budaya dan kepedulian terhadap anti fraud kepada seluruh lini organisasi.
E-learning Program Implementation To enhance knowledge, Bank has implement training and education providing through E-Learning program to all Bank staffs. With this E-learning program staff can easy learn and enhance their understanding to banking industry particularly.
Development of Business Division 1 and Business Division 2 In the framework to improve effectiveness and services to customers, on February 16, 2012 Bank has develop Business Division which formerly one division become two divisions there are Business Division 1 which supervise Deposit 1 and Deposit 2 Sections and Business Division 2 which supervise Import, Export and Remittance Sections and also Cikarang, Karawang and MM2100 Sub Branch Offices. This development also removing “Area Manager” which existing before.
Anti Fraud Function Determination Bank has determined Anti Fraud Function on April 20, 2012. This Anti Fraud Function is determined in order to minimize the risks which come from fraud and creating culture and awareness of anti fraud to all line of organization.
JULY 2012 Penerbitan MTN IV Pada tanggal 25 Juli 2012, Bank menerbitkan MTN IV sebesar Rp. 300 milyar dengan tingkat suku bunga 8,75% per tahun untuk tenor tiga tahun. Hal ini menunjukan tingkat kepercayaan pihak luar terhadap Bank masih tinggi. MTN IV Issuing On July 25, 2012, Bank has issued Rp. 300 billion MTN IV at 8.75% per annum with three years tenor. This issuance highlights the trust level from external parties to the Bank still high.
26
PT Bank Resona Perdania
Peristiwa Penting 2012 Important Events
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
AUGUST 2012
OCTOBER 2012
DECEMBER 2012
Pengangkatan Direktur Manajemen Risiko Dalam rangka meningkatkan kinerja dan independesi pengawasan terhadap penerapan manajemen risiko, Bank telah mengangkat Sdr. Muhammad Akbar sebagai Direktur Manajemen Risiko pada tanggal 29 Agustus 2012.
Pengangkatan Direktur Marketing Pada tanggal 9 Oktober 2012 Bank telah mengangkat Sdr. Masahiro Ishii sebagai Direktur Marketing yang juga membawahi Bagian Treasury. Pengangkatan ini dilakukan untuk mendukung rencana jangka panjang Bank agar terus meningkatkan penyaluran kreditnya.
Pada bulan Desember 2012 Bank melakukan hal penting yaitu:
The Assignment of Director Risk Management In the framework to improve performance and independency of supervision to risk management, Bank has assign Mr. Muhammad Akbar as Director Risk Management on August 29, 2012.
The Assignment of Director Marketing On October 9, 2012 Bank has assign Mr. Masahiro Ishii as Director Marketing which also in charge Treasury Division. This assignment is conducted to support Bank’s long term plan to increase its loan disbursement.
SEPTEMBER 2012
NOVEMBER 2012
Pembentukan Tim GCC Pada tanggal 14 September 2012, Bank membentuk Tim GCG yang mempunyai target utama adalah menjaga dan meningkatkan nilai atau predikat GCG Bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada akhir tahun 2013 menjadi minimal 2 (dua) “baik” atau lebih baik lagi.
Menerbitkan ”Green Office Policy” Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan telah diakui oleh Bank dari dahulu, semakin pentingnya hal tersebut maka Bank menerbitkan Green Office Policy untuk terus berkomitmen menciptakan lingkungan yang hijau dan bekerja lebih efisien.
GCG Team Establishment On September 14, 2012 Bank established GCG Team that has main target is to maintain and increase Bank’s GCG value or rating that is issued by Bank Indonesia at the end of year 2013 become minimum 2 (two) “Good” or more better.
Issuing “Green Office Policy” Awareness of protecting the environment has been recognized by Bank at the first, more important that matter makes Bank need to issue the Green Office Policy to always commit to create go green environment and efficient in working.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Peristiwa Penting 2012 Important Events
1. Pengangkatan Komisaris Non Independen Untuk meningkatkan fungsi pengawasan Dewan Komisaris, Bank telah mengangkat Sdr. Atsushi Tahara sebagai Komisaris Non Independen Bank pada tanggal 19 Desember 2012. 2. Perubahan Status Unit Kepatuhan Bank telah merubah Unit Kepatuhan menjadi Bagian Kepatuhan pada tanggal 17 Desember 2012 yang berlaku efektif di awal tahun 2013. Peningkatan status ini diharapkan budaya patuh dapat terus tercipta di lingkungan Bank.
On December 2012 Bank has done important things: 1. The Assignment of Non Independent Commissioner To improve monitoring function of Board of Commissioners, Bank has assign Mr. Atsushi Tahara as Non Independent Commissioner dated December 19, 2012. 2. Compliance Unit Status Changes Bank has change Compliance Unit to become Compliance Division on December 17, 2012 which effective valid in the beginning of year 2013. With the new status its expected compliance culture can always create in Bank environment.
PT Bank Resona Perdania
27
Perjalanan Bank Resona Perdania Milestones of Bank Resona Perdania
Februari 1958
AGUSTUS 1984
Januari 1994
Bank Perdania didirikan di Jakarta dengan tujuan untuk mendukung terciptanya kerjasama ekonomi yang lebih baik antara Jepang dengan Indonesia. Bank Perdania merupakan cikal-bakal Bank Resona Perdania.
Untuk menambah jenis layanannya, Bank Perdania bekerjasama dengan beberapa perusahaan nasional dan asing mendirikan PT Resona Indonesia Finance dahulu PT Daiwa Lippo Leasing Corporation.
Bank Perdania berganti nama menjadi Daiwa Perdania Bank serta membuka kantor cabang pembantu pertamanya di Kawasan Industri Jababeka, Bekasi.
Bank Perdania was established in Jakarta with the objective of facilitating better economic cooperation between Japan and Indonesia. This event was the embryo of the establishment of Bank Resona Perdania.
To add its service variants, Bank Perdania collaborated with some national and foreign companies to establish PT Resona Indonesia Finance, formerly known as PT Daiwa Lippo Leasing Corporation.
Bank Perdania changed its name to Daiwa Perdania Bank. During the year, the Bank also opened its first sub-branch in the Jababeka Industrial Estate, Bekasi.
Februari 1995 April 1969
Mei 1989
Bank Perdania mulai resmi beroperasi sebagai bank devisa.
Bank Perdania membuka kantor cabang pertamanya di Surabaya.
Bank Perdania officially commenced its operation as a foreign-exchange bank.
Bank Perdania opened its first branch in Surabaya.
Daiwa Perdania Bank membuka kantor cabang ketiga di Makassar. The Daiwa Perdania Bank opened its third branched in Makassar.
Agustus 1999 Oktober 1974
November 1989
Bank Perdania menjalin kerjasama dengan Bank NISP Tbk untuk menjajaki berbagai peluang perbankan potensial di luar Jakarta dan sekitarnya.
Bank Perdania memindahkan kantor pusatnya dari Mangga Besar ke kawasan niaga strategis di Jakarta, yaitu Jl. Jenderal Sudirman.
Bank Perdania has established a business relationship with Bank NISP Tbk to explore potential market opportunities in Jakarta and its surrounding areas.
Bank Perdania relocated its Head Office from Mangga Besar area to the Jakarta’s strategic business district on Jl. Jenderal Sudirman.
Januari 1991 Bank Perdania membuka kantor cabang kedua di Bandung. Bank Perdania opened a second branch in Bandung.
28
PT Bank Resona Perdania
Daiwa Perdania Bank kembali mengubah namanya menjadi Bank Daiwa Perdania. The Daiwa Perdania Bank was renamed again as Bank Daiwa Perdania.
Maret 2000 The Bank of East Asia Ltd. (melalui East Asia Indonesian Holdings Ltd.) dan JAFCO Co. Ltd. melakukan investasi di Bank Daiwa Perdania dengan investasi ini The Bank of East Asia Ltd. menjadi salah satu pemegang saham utama Bank. The Bank of East Asia Ltd. (through East Asia Indonesian Holdings Ltd.) and JAFCO Co. Ltd. put their capital investment in Bank Daiwa Perdania. With this investment, The Bank of East Asia Ltd. effectively became one of the Bank’s major shareholders.
Perjalanan Bank Resona Perdania Milestones of Bank Resona Perdania
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
April 2002
September 2005
Agustus 2009
Bank Daiwa Perdania memperoleh sertifikasi ISO 9000:2001*).
Vision Well Ltd. bergabung sebagai salah satu pemilik saham Bank Resona Perdania dengan menggantikan posisi Bank NISP Tbk.
Bank Resona Perdania meluncurkan situs resmi Bank yaitu www.perdania.co.id untuk lebih memudahkan penyampaian informasi kepada nasabah.
Bank Daiwa Perdania obtained the ISO 9000:2001 certification*).
Vision Well Ltd. became one of Bank Resona Perdania’s shareholders replacing the position formerly held by Bank NISP Tbk.
Juli 2003 Bank Daiwa Perdania secara resmi mengganti namanya menjadi Bank Resona Perdania.
Desember 2005
Bank Daiwa Perdania officially changed its name to Bank Resona Perdania.
Bank Resona Perdania membuka kantor cabang pembantu ketiga di MM 2100, Cibitung. Bank Resona Perdania opened its third subbranch at MM 2100, Cibitung.
Juli 2004 Bank Resona Perdania membuka kantor cabang pembantu kedua di Karawang. Bank Resona Perdania opened its second sub-branch in Karawang.
Desember 2006
Relokasi Kantor Cabang Bandung ke Jl. Asia Afrika yang dikenal sebagai salah satu kawasan bisnis strategis di kota Bandung. The Bandung Branch was relocated to Jl. Asia Afrika, known as one of the city’s strategically advantageous business locations.
November 2009 Bank Resona Perdania memindahkan Kantor Cabang Surabaya dari Jl. Raya Darmo ke Plaza BRI di Jl. Jend. Basuki Rachmat. Bank Resona Perdania relocated its Surabaya branch office from Jl. Raya Darmo to the Plaza BRI on Jl. Jend. Basuki Rachmat.
Kantor cabang Makassar resmi ditutup. Closure of the Makassar Branch Office.
Juli 2005
Bank Resona Perdania launched its official website with the address www.perdania.co.id to faciliate the delivery of information to customers.
Agustus 2007 Sebagai cermin kesungguhan Bank dalam memberikan layanan setulus hati dan sekaligus sebagai wujud nyata upaya peningkatan kualitas pelayanan terhadap nasabah, Bank meluncurkan slogan “Your Real Partner”.
Desember 2010 Bank Resona Perdania meningkatkan kepemilikan saham di PT Resona Indonesia Finance menjadi sebesar 99,99%. Bank Resona Perdania increased its share ownership at PT Resona Indonesia Finance to 99.99%.
The launch of the Bank’s slogan “Your Real Partner”, which epitomizes the Bank’s drive to provide earnest banking services, and realizes the Bank’s concrete proof of improving customer service quality.
*) Bank tidak memperpanjang sertifikasi ISO 9000:2001 sejak 16 Maret 2009. *) Bank did not extend the ISO 9000:2001 certification since March 16, 2009.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Perjalanan Bank Resona Perdania Milestones of Bank Resona Perdania
PT Bank Resona Perdania
29
Struktur Organisasi
Audit Committee
(Per 31 Desember 2012) Organization Structure (as of December 31, 2012)
Remuneration and Nomination Committee
Risk Monitoring Committee
Credit Policy Committee
System Information & Technology Committee
Product Research & Development Committee
Credit Committee
Assets and Liabilities Committee
Risk Management Committee
Director
Director
GM for Risk Management
Human Resources Division
Planning Division
Credit Administration Division
Recruitment & Administration Section
Planning Section
Credit Section
Training & Development Section
Accounting Section
Collateral Section
Surabaya Branch
Bandung Branch
Deposit Section
Deposit Section
Cashier
Credit Examination Division
Settlement & Correspondent Division
Risk Management Division
Process Administration Section
Credit Monitoring & Recovery Section
Cashier
Bills Section
Bills Section
Credit Section
Credit Section
Accounting Section
Accounting Section
General Affair Section
General Affair Section
Marketing Officer
Marketing Officer
Pejabat Eksekutif (Per 31 Desember 2012) Executive Officers (as of December 31, 2012) Human Resources Division Sudirman
Surabaya Branch Tuti Rahaju
Planning Division Sugeng Ambar Riyono
Bandung Branch Evy Budijanti
Credit Administration Division Gunawan Hendro Wibowo
Credit Examination Division Ali Alatas
30
PT Bank Resona Perdania
Settlement & Correspondent Division Hasyim Anang Risk Management Division Takuya Nakazaki, Rizki Arista
Business Division 1 & 2 Dioriati F. Pardede* (* Temporary Officer Head of Business Division 2)
Struktur Organisasi Organization Structure
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Board of Commissioners
Board of Directors President Director
Vice President Director
Director
GM Foreign Investment Development Division
Business Division 1
System Division
Business Division 2
General Affair Division
Deposit 1 Section
Export Section
System Planning Section
Deposit 2 Section
Import Section
System Section
Remittance Section
EDP Section
Cikarang Sub-branch
Karawang Sub-branch
Compliance Director
Director
Information Security & System Risk Controller
Foreign Investment Development Division
GM Business Development Division
Business Development Division
General Affair Section 1
Maintenance Sub Section
General Affair Section 2
Marketing Section I
GM Treasury Division
Treasury Division
Know Your Customer Division
Customer Communication Section
Compliance Unit
Compliance Leader
Inspection Division (SKAI)
Legal Unit
Marketing Section II
Marketing Officer
MM2100 Sub-branch
Control & Report Risk Control Communication/ Information Report
System Division Alfian Angkawibawa
Foreign Investment Development Division Keisuke Nakao, Jiro Mesaka
Inspection (SKAI) Division Sriyono
General Affair Division Ch. Eddy Aprilita
Business Development Division Makoto Nishimura, Kohei Shiba, Rachtomo Sumeri
Know Your Customer Division Esih Suarsih
Information Security and System Risk Controller Budi Hartono
Treasury Division Lindawati Susanto
Compliance Unit Hari Sunarisanto
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Struktur Organisasi Organization Structure
PT Bank Resona Perdania
31
Profil Grup Resona Resona Group Profile
Nama Resona Group berasal dari kata Latin ‘Resonus’ yang berarti bergaung atau bergema. Pada intinya kata ‘Resona’ mencerminkan tujuan untuk membangun kerjasama yang erat dengan para nasabah – tepatnya, maju dan berhasil bersama nasabah.
The word “Resona” derives from the Latin word “Resonus” that means to resonate, or to resound. In essence, the word “Resona” embodies a mission to nurture a strong relationship with customers – in particular one that champions mutual progress and excellent performance with customers.
Logo dikelilingi oleh lingkaran yang sempurna, yang menyiratkan rasa aman dan kepercayaan. Sedangkan warna utamanya yaitu hijau, yang memiliki arti ‘kelembutan’ dan ‘transparansi’ dan warna sekunder oranye yang berarti ‘keakraban’ dan ‘kehangatan’.
The logo is housed in a perfect circle, suggesting security and trust. The main color of green, denotes “gentleness” and “transparency”, whereas the secondary color of orange represents “friendliness” and “warmth”.
Dengan menjunjung tinggi visinya menjadi ‘kelompok usaha jasa keuangan yang didasari oleh kreatifitas’, Resona Group bertujuan untuk mencapai misi berikut:
By upholding a vision as a “financial services business group based on creativity”, Resona Group’s mission is to attain the following:
- Memenuhi ekspektasi nasabah.
- Meet customer expectations.
- Memperbaiki organisasi.
- Renovate its organization.
- Mengimplementasikan manajemen yang transparan.
- Implement a transparent management.
- Berkembang bersama dengan komunitas regional.
- Advance together with the regional community.
Dari sisi manajemen risiko, Resona Holdings memberikan panduan dan arahan umum kepada semua perusahaan di dalam grup mengenai kebijakan, standar, dan sistem manajemen risiko.
Resona Holdings provides common guidance and direction to all Group companies regarding risk management policies, standards, and systems.
Dalam kaitannya dengan Bank Resona Perdania, proses pengendalian tersebut terdiri dari pelaporan aktivitas keuangan setiap kuartal dan audit secara berkala.
With regards to Bank Resona Perdania, such control process comprises a quarterly report on financial performance and a regular audit.
Ikhtisar Keuangan Non Konsolidasi Resona Bank Ltd, Jepang Resona Bank Ltd., Japan Nonconsolidated Financial Highlights
32
PT Bank Resona Perdania
Mar 31, 2010
Mar 31, 2011
Mar 31, 2012
ASSET Loans and Bills Discounted Total Assets
17,216,340 26,049,523
17,193,240 27,955,814
17,061,490 27,911,127
LIABILITY Deposits Total Equity
19,935,548 1,062,958
20,811,898 1,134,074
20,828,267 1,242,866
INCOME Income before Income Taxes Net Income
119,541 85,982
155,305 105,161
178,415 186,946
INDICATION CAR
10.94%
11.68%
13.16%
Dalam Juta Yen (in millions of Yen)
Profil Grup Resona Resona Group Profile
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Struktur Kelompok Usaha Structure of Business Group The Government of Japan
98.95%
Deposit Insurance Corp
Public
26.29%
Ultimate Shareholder
73.71% Resona Holdings
100% Resona Bank, Ltd
33.33% Resona Guarantee CO., Ltd
37.24% Japan Trustee Service Bank, Ltd
43.42% East Asia Indonesia Holdings, Ltd
30.00%
19.92% PT Bank Resona Perdania
100%
Vision Well, Ltd
100%
Leader One, Ltd
Mr. Jim Wang
100%
Ultimate Shareholder
The Bank of East Asia, Ltd
Ultimate Shareholder
Struktur Pemegang Saham & Anak Perusahaan Structure of Shareholders & Subsidiary
Jafco Co. Ltd. 5.08% (JAPAN)
East Asia Indonesian Holdings, Ltd. 30.00% (SEYCHELLES)
Resona Bank, Ltd. 43.42% (JAPAN)
Vision Well, Ltd. 19.92% (BRITISH VIRGIN ISLAND)
Other 1.58%
PT Bank Resona Perdania (Jakarta)
PT Resona Indonesia Finance (Jakarta) Shareholders: PT Bank Resona Perdania 99.99% Resona Bank, Ltd., Japan 0.01%
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Struktur Pemegang Saham & Anak Perusahaan Structure of Shareholders & Subsidiary
PT Bank Resona Perdania
33
Bank berupaya menetapkan suku bunga yang kompetitif untuk meningkatkan dana pihak ketiga dari nasabah yang ada sekarang maupun nasabah baru The Bank sets competitive interest rates to increase third party funds from existing and new customers
Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Results
36
PT Bank Resona Perdania
Bank Resona Perdania masih mampu membuktikan kinerja yang memuaskan dan berhasil meningkatkan pencapaian usaha secara agresif sepanjang tahun 2012, kendati di tengah krisis finansial global. Prestasi tersebut mengantarkan Bank menjadi perusahaan yang memiliki eksistensi kuat dalam rangka membangun harmonisasi bisnis di sektor usaha antara Indonesia dan Jepang.
Bank Resona Perdania managed to prove its satisfactory performance and successful increase its achievements during year 2012, even in the middle of the global financial crisis. Such achievements took the Bank to be the corporation with strong existence in order to create harmonization in the business sectors between Indonesia and Japan.
Indikator keberhasilan rencana dan strategi Bank di tahun 2012 ini bisa dilihat dari total laba bersih yang berhasil dibukukan di tahun 2012 mencapai Rp 277,16 milyar, angka tersebut meningkat 10,02% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 251,91 milyar.
Success indicators in the Bank’s plans and strategies in 2012 can be seen from the total net income successfully booked in 2012 as much Rp 277.16 billion, a 10.02% increasing compared to the previous year’s achievement that is Rp 251.91 billion.
Pertumbuhan iklim usaha yang kondusif di lingkungan Bank menghasilkan produktivitas kinerja produk secara maksimal. Faktor dan elemen positif itulah yang akhirnya membuat roda usaha Bank kian melaju menuju pencapaian yang lebih baik seiring dengan berjalannya waktu.
Business climate growth, which is conducive to the Bank’s environment, produces maximum performance productivity. Positive factor and element eventually make the Bank’s business operation toward achieving better accomplishments.
Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Results
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income
Biaya Bunga Interest Expense
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Pendapatan bunga bersih pada tahun 2012 mencapai Rp 406,95 milyar atau meningkat sebesar Rp 29,03 milyar dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011. Hal ini didorong oleh kenaikan dari pendapatan bunga sebesar Rp 55,90 milyar dari tahun sebelumnya, sehingga mencapai Rp 640,85 milyar.
Net interest income in 2012 reached Rp 406.95 billion or an increasing as much Rp 29.03 billion compared to the 2011 achievement. This is also followed by the rise in net income of Rp 55.90 billion compared to the previous year. Therefore a net income in year 2012 booked as much Rp 640.85 billion.
Berdasarkan total pendapatan, pendapatan bunga bersih berhasil memberikan kontribusi sebesar 81,36% dari keseluruhan pendapatan.
Based on total income, net interest income has contributed to 81.36% of total income.
Biaya bunga di tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 11,67% dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan terjadi peningkatan jumlah deposito nasabah, dimana pada tahun 2012 jumlah simpanan nasabah meningkat sebesar Rp 505,51 milyar.
Interest expense in 2012 increased by 11.67% compared to the previous year’s achievement. This is due to the increased amount of customer deposits. In 2012, the total amount of current account increased to Rp 505.51 billion.
Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Results
PT Bank Resona Perdania
37
Laba Operasional Operating Income
Efisiensi Efficiency
Permodalan Capital
38
PT Bank Resona Perdania
Dengan peningkatan pendapatan bunga bersih, laba operasional juga ikut meningkat sebesar Rp 32 milyar menjadi Rp 367,54 milyar di tahun 2012, dengan kenaikan ini maka Laba Setelah Pajak meningkat sebesar 10,02%.
With the increasing in net interest income, operating income was also increased from Rp 32 billion to Rp 367.54 billion in 2012, resulting 10.02% increasing in Profit After Tax.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya perusahaan tanpa mengganggu jalannya kegiatan operasional, Bank selalu berusaha untuk menurunkan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 2012. Kerja keras ini berhasil menurunkan rasio BOPO sebesar 1,32% dari tahun sebelumnya sehingga menjadi 59,79%. Kedepannya, Bank akan terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas secara berkelanjutan, baik melalui peningkatan sistem operasional dan sistem teknologi informasi Bank, maupun dalam hal lainnya.
In order to improve the company’s expense efficiency without disrupting operational activity, the Bank always endeavors to decrease the ratio of Operating Expense to Operating Income (OEOI) 2012. The hard work has successfully reduced 1.32% OEOI ratio from the previous year to reach 59.79%. In the future, the Bank will continuously increase efficiency and effectiveness, either through the Bank’s increased operational system and information technology system or other things.
Bank terus berupaya untuk meningkatkan kekuatan permodalannya guna menyerap berbagai kerugian yang mungkin akan timbul dari berbagai risiko yang ada. Pada tahun 2012 Modal Bank adalah sebesar Rp 1,91 triliun.
The Bank continuously strives to improve its capital strength in order to absorb losses that may arise from various risks. In 2012, the Bank recorded its capital at Rp 1.91 trillion.
Rasio Kecukupan Modal (CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional pada tahun 2012 sedikit menunjukkan penurunan menjadi 17,01% yang pada tahun sebelumnya mencapai 17,62%, namun demikian permodalan Bank masih sangat memadai.
Capital Adequacy Ratio (CAR), after calculating credit, market and operational risks in 2012 indicated a slight decrease to 17.01% from previous year that is 17.62%, but the Bank’s capital is still sufficient.
Sementara itu pertumbuhan Modal Inti mencapai 11,51% menjadi Rp 1,5 triliun di tahun 2012, pertumbuhan Modal Pelengkap tercatat mencapai 9,38% menjadi Rp 115,22 milyar di tahun 2012.
Meanwhile, the growth of Core Capital reached 11.51% to Rp 1.5 trillion in 2012, and the growth of Supplementary Capital reached 9.38% to Rp 115.22 billion in 2012.
Kedepannya Bank akan terus memperkuat struktur permodalan untuk meningkatkan perkembangannya menjadi Bank yang mampu bersaing dalam industri perbankan Indonesia.
In the future, the Bank will continue to strengthen its capital structure to enhance its development becoming capable Bank to compete in the Indonesia’s banking industry.
Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Results
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Aset Assets
Kredit Bermasalah Non Performing Loan
Dana Pihak Ketiga
Pada tahun 2012, Bank berhasil membukukan aset sebesar Rp 11,97 triliun. Pencapaian tersebut telah menunjukan pertumbuhan aset sebesar 16,03% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu, yaitu sebesar Rp10,32 triliun.
In 2012, the Bank successfully booked its assets at Rp 11.97 trillion. This achievement has shown 16.03% assets growth compared to last year’s achievement amounted Rp 10.32 trillion.
Pengaruh positif juga ditunjukan pada pencapaian pemberian kredit, dibandingkan dengan pemberian kredit pada tahun sebelumnya, pencapaian tahun 2012 telah melebihi pencapaian tahun 2011 sebesar Rp 1,23 triliun atau 17,71%, dimana tahun 2012 Bank berhasil membukukan pencapaian kredit sebesar Rp 8,15 triliun. Pencapaian ini sejalan dengan rencana Bank untuk meningkatkan pendapatan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pemberian kredit.
The positive impact was also showed from the achievement of loan, compared to the previous year’s loan. The loan achievement in 2012 surpassed year 2011, which booked as much Rp 1.23 trillion or increased 17.71%. In 2012, the Bank managed to successfully book the loan achievement at Rp 8.15 trillion. This achievement is inline with the Bank’s plan to increase revenue from loan extensification and intensification.
Peningkatan pemberian kredit dilakukan melalui strategi, memaksimalkan fungsi marketing di Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu, meningkatkan pemberian kredit kepada existing debitur yang memiliki kinerja keuangan dan prospek bisnis baik, serta memberikan tingkat suku bunga kredit yang kompetitif.
The loan enhancement is done through strategy, maximizing marketing functions in Branch Offices and Sub Branch Offices, increasing loan to debtors with good financial performance and business prospect, as well as providing competitive loan interest rate.
Kenaikan kredit tertinggi di sektor industri pengolahan yang mencapai 46,66%. Sedangkan peringkat kedua adalah sektor perdagangan yang mencapai 18,96% Peringkat tiga di pegang oleh sektor jasa keuangan atau sebesar 16% dari portofolio kredit Bank di tahun 2012.
The highest loan growth in the manufacturing sector reached 46.66% . While the second is wholesale trading with 18.96%. The third from the Bank’s loan composition held by the business services sector comprising 16% of the Bank’s credit portfolio in 2012.
Di tahun 2012, Bank berhasil menurunkan rasio NPL gross hingga dibawah 2%, dengan penurunan sebesar 0,5% dari 2,24% di tahun 2011 menjadi 1,74% di tahun 2012. Namun, penurunan ini tidak diikuti oleh penurunan NPL net ditahun 2012. Walaupun demikian Bank terus berusaha untuk menekan risiko ini secara berkelanjutan.
In 2012, the Bank successfully managed to lower the gross NPL ratio to below 2%. The decline in the NPL ratio in 2011 continued in 2012 with the decline in gross NPL ratio of 0.5% from 2.24% in 2011 to 1.74% in 2012. In spite of this, the Bank always strive to minimize the risk in a sustainable way.
Sepanjang tahun 2012, dana pihak ketiga Bank berhasil tumbuh sebesar 10,26% atau berhasil mencapai Rp 5,43 triliun.
party funds successfully managed to grow by 10.26% or reaching Rp 5.43 trillion.
Throughout year 2012, the Bank’s third
Third Party Funds
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Results
PT Bank Resona Perdania
39
Bank selalu bertekad untuk meningkatkan dan menerapkan budaya kepatuhan pada semua tingkat organisasi The Bank always determined to improve and implement the compliance culture at all levels of the organization
Kebijakan & Strategi Manajemen Bank Bank’s Management Policies & Strategies
Dalam rangka pengembangan usaha Bank agar terus tumbuh, berjalan sesuai dengan koridornya dan mampu bersaing di pasar perbankan, Bank telah merumuskan Kebijakan dan Strategi-strategi yang sejalan dengan rencana kerja Bank.
In the framework Bank business development in order to continue grows, run in accordance with the corridor and able to compete in the banking market, Bank has formulated the Policies and Strategies in accordance with the business plan of the Bank.
Kebijakan Manajemen Management Policies
42
PT Bank Resona Perdania
Semakin ketatnya persaingan antar Bank, Bank perlu untuk memperbaiki kualitas dan terus meningkatkan pendapatan Bank baik dari peningkatan pendanaan, peningkatan penyaluran kredit dan optimalisasi pemanfaatan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya seperti trade finance. Sehingga dengan peningkatan pendapatan ini akan memperkuat permodalan Bank yang bersumber dari laba operasional Bank.
Tight competition makes Bank considered to always improve its quality and increase its income either from increasing of funding, loan disbursement and optimally other banking facilities utilization such as trade finance. From this income increasing will strengthen Bank’s capital which source from Bank operational income.
Selain itu efisiensi kegiatan usaha juga perlu dimaksimalkan dengan tetap memperhatikan dan mematuhi kebijakan dan aturan yang ditetapkan dengan peningkatan kualitas pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan peraturan dan best practices. Hal ini untuk menjaga predikat GCG dan tingkat kesehatan Bank paling rendah 2 (dua) atau secara umum kondisi Bank sehat atau baik sehingga kontibusi kepada pihak-pihak yang berkepentingan juga meningkat.
Beside that efficiency of business activities is also need to maximized by always considering and complies with prevailing regulations by enhancement of Good Corporate Governance (GCG) implementation quality in accordance with regulations and best practices. It is to maintain Bank GCG and soundness level at the lowest level is 2 (two) or generally Bank condition is sound or good in order to increase contribution of stakeholders.
Dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan GCG tersebut diperlukan peningkatan fungsi dari seluruh bagian-bagian strategis yang mendukung operasional Bank seperti Bagian Sumber Daya Manusia untuk menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas, Bagian Planning untuk menciptakan strategi dan rencana yang forward looking, Bagian Kepatuhan agar tercipta budaya patuh terhadap seluruh peraturan internal dan eksternal yang berlaku, peningkatan fungsi Bagian Audit (SKAI) dalam melakukan pengendalian internal, Bagian Sistem untuk mendukung kegiatan operasional Bank dan juga Bagian Manajemen Risiko.
In the framework of such quality enhancement of GCG implementation its need enhancement function from all strategic divisions to support Bank’s operational, such as Human Resource Division to create qualified human resource, Planning Division to create forward looking strategy and plans, Compliance Division in order to create compliance culture to all prevailing internal and external regulation, enhancement of Inspection Division (Internal Audit Task Forces) in doing internal control, System Division to support Bank’s operational activities and also Risk Management Division.
Kebijakan & Strategi Manajemen Bank Bank’s Management Policies & Strategies
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Strategi Perkreditan Loan Strategies Meningkatkan jumlah nasabah Jepang dan lokal, mengambil peluang yang ada, yaitu:
Increasing the number of Japanese and local customers by taking the existing opportunities that exist, which relate to the following:
Nasabah Jepang Arus investasi dari Jepang ke Indonesia menunjukkan peningkatan karena banyak perusahaan dari Jepang yang berniat untuk berinvestasi di Indonesia. Kami akan mencoba untuk menemukan dan meningkatkan nasabah baru dari Jepang dengan memanfaatkan momen tersebut.
Japanese Customers Investment flows from Japan to Indonesia demonstrate an increase with many Japanese companies seeking to invest in Indonesia. With this favorable investment climate, we will strive to increase the number of new customers.
Nasabah Lokal Memanfaatkan jaringan nasabah utama yang dimiliki untuk meningkatkan nasabah lokal yang baru, dengan mendapatkan informasi mengenai perusahaan lokal yang bagus dan menggunakan jaringan tersebut untuk membangun hubungan bisnis dengan perusahaan lokal baru atau program Customer get Customer.
Local Customers By benefiting our prime customer network to increase the number of our new local customer by gets information good local company and using this network to build business relationship with new local company or Customer Get Customer program.
Selain itu, Bank Resona Perdania berusaha untuk mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki oleh Bank dalam proses persetujuan transaksi, khususnya untuk persetujuan kredit di mana Bank memiliki kecepatan terkait dengan metode otorisasi yang dimiliki dan memiliki beberapa kebijakan bisnis yang memberikan kenyamanan kepada para nasabah sehingga mereka semakin puas dengan pelayanan jasa yang diberikan oleh Bank.
In addition, Bank Resona Perdania is strive to optimize the Bank’s strength in the transaction approval process, particularly for loan approval where the Bank possesses the speed related with authorization method, and some business policies that provides the convenience to customers, so that they can be more satisfied with the Bank’s services.
Strategi Pendanaan Funding Strategies Peningkatan dana pihak ketiga baik dari nasabah yang ada sekarang maupun nasabah baru yaitu dengan memberikan suku bunga yang kompetitif sesuai dengan risk appetite Bank.
Increasing third party funds, from both existing customers and new customers by providing competitive interest rate in accordance with the Bank’s risk appetite.
Menambah fasilitas interbank dalam bentuk fasilitas kredit dan menerbitkan surat berharga MTN baik untuk buffer liquidity maupun untuk sumber pendanaan ekspansi kredit, sehingga sumber dana yang dimiliki lebih terdiversifikasi, lebih stabil dan merupakan pendanaan jangka panjang.
Adding interbank facilities in the form of credit facilities and issuing securities such as MTN either for liquidity buffer or source of funding to support loan expansion, so our source of funds will be more diversified, stable and long-term funding.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Kebijakan & Strategi Manajemen Bank Bank’s Management Policies & Strategies
PT Bank Resona Perdania
43
Strategi Pemodalan Capital Strategies Memperkuat basis permodalan melalui peningkatan laba dengan berfokus pada bisnis core banking dan penjualan aset non-core.
Strengthening capital base by increasing income that focusing on core banking business and disposal of non-core assets.
Strategi Usaha Business Strategies Meningkatkan kecepatan dan pelayanan kepada nasabah sesuai dengan standar prosedur operasional dan melakukan pengkajian terhadap produk-produk Bank untuk memiliki kemungkinan dalam penerbitan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah dan memberikan kemudahan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan dengan Bank.
To increase the quality and speed of service to the customers and speed accordance with standard operational procedures and reviewing Bank products in order to have possibility to issue new products that can fulfill the customer needs and give easiness to customer to have banking transaction with Bank.
Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi Human Resources (HR) and Organization Development Strategies Meningkatkan fungsi bagian-bagian yang strategis dan penting, seperti Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengatur sistem pelatihan dan pendidikan internal sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas karyawan melalui penggunaan independent consultant agar seluruh permasalahan terkait dengan SDM dapat dipetakan dan secara bertahap dapat diselesaikan sehingga terlahir sumber daya manusia yang lebih berkualitas yang mampu menopang pertumbuhan aset.
Improving function of strategic and important divisions, such as Human Resources Division (HRD) in charge of managing internal education and trainings. To improve quality and quantity of employees, the Bank uses independent consultant, thus all problems related to HR can be mapped and gradually resolved. Through this strategy, we can generate human resources with high quality and capability of supporting the assets growth.
Selain itu Bank juga akan mengembangkan struktur organisasinya dengan membentuk Unit Marketing yang lebih fokus kepada nasabah yang memiliki pasar bisnis di Cina dan Asia Tenggara sebagai bagian dari upaya penambahan nasabah dan ekspansi kredit atau
Beside that Bank will also develop its organization structure by forming Marketing Unit that focus on customers who have business market at China and South East Asia as a strategy for additional customers and loan expansion or “China Desk”.
”China Desk”.
Strategi Kepatuhan Compliance Strategies Meningkatkan dan menerapkan budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi sehingga seluruh manajemen dan karyawan memiliki tingkat kesadaran akan kepatuhan yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
44
PT Bank Resona Perdania
Improving and implementing the compliance culture to all levels of the organization so that all management and staff possess high compliance awareness in executing their tasks and responsibilities.
Kebijakan & Strategi Manajemen Bank Bank’s Management Policies & Strategies
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Strategi Audit Audit Strategies Melengkapi program audit berbasis risiko dan pengembangan proses internal audit melalui proses dengar pendapat atau lembar konfirmasi yang bertujuan untuk mengklarifikasi situasi operasional secara aktual di setiap divisi yang diaudit.
Completing the risk based audit program and developing the internal audit process by means of hearing memo or interview sheet in order to clarify actual operational situation on each audited division.
Strategi Sistem System Strategies Dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah Bank berencana untuk mengganti sistem internet banking yang dimiliki dengan sistem internet banking yang dapat mempermudah dan mewakili pelayanan Bank dalam memenuhi kebutuhan nasabah untuk melakukan transaksi, termasuk menyempurnakan sistem teknologi atau aplikasi lainnya. Selain itu Bank juga akan melakukan co-location data center sistem Bank ke tempat khusus untuk data center agar keamanan sistem lebih terjamin.
In the framework to increase services to the customer Bank has a plan to change existing internet banking system with internet banking system which can facilitate and represent our Bank services in fulfill customers need of their transaction, including accomplish other applications and technology systems. Beside that Bank also will conduct co location data center to special location that more secure.
Strategi Manajemen Risiko Risk Management Strategies Mengembangkan dan menerapkan Enterprise Risk Management pada seluruh tingkatan organisasi dengan memanfaatkan jasa pihak ketiga yang independen dalam mereview pelaksanaan manajemen risiko, kebijakankebijakan yang ada, kecukupan strategi manajemen risiko, sehingga untuk selanjutnya dapat meningkatkan peran dan fungsi manajemen risiko.
Developing and implementing Enterprise Risk Management to all level of the organization by using independent third party to review the implementation of risk management, all existing risk management policies, the adequacy of risk management strategies, so that the roles and functions of risk management can be improved in the future.
Jaringan Kantor Office Network Melakukan penataan jaringan kantor dengan menjajaki kemungkinan dibukanya kantor cabang pembantu baru, atau kantor fungsional untuk memperluas jaringan pelayanan perbankan dan memenuhi kebutuhan nasabah akan jasa pelayanan.
Arranging the office network by exploring the possibility of the opening of new sub branches or functional office to expand the service area and meet the customer needs of the banking services.
Selain itu agar Bank mempunyai gedung kantor pusat yang lebih representative, Bank berencana untuk melakukan relokasi kantor pusat Bank ke area bisnis yang baru.
Beside that in order Bank has their own representative head office building, Bank has a plan to relocate its head office to the new business area.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Kebijakan & Strategi Manajemen Bank Bank’s Management Policies & Strategies
PT Bank Resona Perdania
45
Manajemen risiko merupakan bagian integral dari kegiatan utama Bank, yang terintegrasi sepenuhnya ke dalam struktur tata kelola Bank Risk management is an integral part of the Bank’s main activities and duties, as it is fully integrated into the Bank’s governance
Manajemen Risiko Risk Management
Pengelolaan Manajemen Risiko Pengelolaan risiko di Bank Resona Perdania dilakukan mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha yang ada, berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan risikonya. Dengan kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka manajemen risiko akan menjadi strategic partner bagi unit bisnis dalam mendapatkan hasil optimal dari operasi perusahaan.
Risk Management Risk management done at Bank Resona Perdania comprises the overall scope of existing business activities, based on the need of having a balance between business operational functions and their risk management. Through, a well-functioning risk management and policy, thus risk management becomes a strategic partner for the business unit in obtaining optimal results gained from the company’s operation.
Pada tahun 2012, Direksi Bank Resona Perdania telah menetapkan kebijakan risk appetite dan risk tolerance yang sesuai dengan strategi bisnis berkelanjutan dan kekuatan Bank. Peningkatan aset pada neraca dan likuiditas di tahun 2012 menunjukkan Bank Resona Perdania tumbuh dan berkembang semakin kuat. Untuk selanjutnya Bank dapat melakukan stress testing untuk memastikan aktivitas bank telah sesuai dengan risk appetite, kecukupan modal dan alokasi tenaga kerja
In 2012, Bank Resona Perdania’s Board of Directors set risk appetite and risk tolerance policy in line with the Bank’s strengths and sustainable business strategy. The increasing assets on the balance sheet and liquidity in 2012 indicated Bank’s has grown stronger. Hence, Bank’s can perform stress testing to ensure that Bank’s activities are in accordance with the risk appetite, capital adequacy and labor allocation.
yang dimiliki.
48
PT Bank Resona Perdania
Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan praktek perbankan yang berlaku secara umum, Bank Resona Perdania secara berkelanjutan, terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini, dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Bank juga telah mempersiapkan komponen Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) untuk memenuhi Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai Profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) yang telah dilaporkan pertama kali di bulan Januari 2013 untuk posisi Desember 2012.
In order to develop risk management with international banking standard, Bank Resona Perdania continuously develops and enhances the framework of risk management system and integrated internal control structure, so it can provide early risk detection information and take the necessary action to minimize the risk. The Bank has also prepared the Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) component to meet Bank Indonesia Circular Letter No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012 on Minimum Capital Requirement based on Risk Profile and Fulfillment of Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA), which is has been reported for the first time in January 2013 for the position end of December 2012.
Manajemen risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan utama Bank, dan menjadi bagian dari tanggung jawab manajemen dalam memastikan tercapainya sasaran sehingga manajemen risiko senantiasa terintegrasi sepenuhnya ke dalam governance Bank. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur
Risk management becomes an integral part of the Bank’s main activities and the management’s responsibilities toward ensuring the achievement of objectives. This way risk management is always fully integrated into the Bank’s governance. The risk management’s framework is outlined in the policies, procedures, transaction limits, authorities and other provisions as well as various risk management tools, which apply in the whole scope of business activities. To ensure those policies and procedures are in conformity with the development of
Manajemen Risiko Risk Management
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
tersebut sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada, maka evaluasi selalu dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan parameter risikonya, disamping melakukan review atas Kebijakan Manajemen Risiko dan kebijakan terkait lainnya. Bagian Manajemen Risiko secara efektif memantau pelaksanaan strategi manajemen risiko yang telah ditetapkan dan menyediakan konsultasi dan rekomendasi kepada bagian/ seksi/ cabang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penerapan manajemen risiko.
the existing business, thus evaluation is always conducted periodically according to changes in risk parameters, aside from reviewing Risk Management Policy and other related policies. Risk Management Division effectively monitors the implementation of risk management strategy and provides consultations and recommendations to other divisions/ sections/ branches offices in all matters related to risk management implementation.
Evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data serta mengembangkan perangkat (tools) manajemen risiko dilakukan untuk mendukung proses pengukuran risiko menjadi suatu fokus untuk menjaga efektifitas produk/ aktivitas pengelolaan risiko. Setiap produk/ aktivitas baru selalu dikaji dari sudut pandang manajemen risiko untuk menjamin adanya mitigasi dan penanganan yang patut dilakukan sebelum produk/ aktivitas baru tersebut diterapkan dan dipasarkan, termasuk melakukan pemantauan atas rencana implementasi Basel III terkait pengaturan terhadap Net Stable Funding Ratio (NSFR), Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan add-on capital terhadap countercyclical risk.
An evaluation of the accuracy of models and data validation as well as the development of risk management tools is conducted to support the risk measurement process, allowing for a focus to maintain risk management effectiveness. Every new product/ activity is always reviewed by risk management perspective to ensure the availability of proper mitigation and handling before the new product/ activity is implemented and launched to the market, including monitoring on Basel III implementation plan in relation with regulations on Net Stable Funding Ratio (NSFR), Liquidity Coverage Ratio (LCR) and add-on capital to countercyclical risk.
Secara strategi, Bank Resona Perdania memastikan setiap langkah pengelolaan risiko memberikan kontribusi melalui peningkatan kemungkinan pencapaian sasaran perusahaan secara nyata dan memberikan perbaikan dalam aspek keselamatan, kesehatan kerja, kepatuhan terhadap peraturan perundangan, perlindungan lingkungan hidup, persepsi publik, kualitas produk, reputasi, corporate governance, efisiensi operasi, dan lain-lain. Untuk mempersiapkan hal tersebut pengelolaan risiko di Bank Resona Perdania terus berkembang dan menerapkan perbaikan strategi manajemen risiko serta meningkatkan kematangan dan kecanggihan pelaksanaan manajemen risiko yang sesuai dengan karakter bank dan sesuai dengan arahan Bank Indonesia termasuk dalam perhitungan kecukupan modal untuk mengantisipasi risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional, termasuk risiko-risiko terkait lainnya.
Strategically, Bank Resona Perdania ensures that each step of risk management taken leads to contribution, by means of increasing the possibility of real achievement and providing improvements in the aspects of security, soundness, regulatory compliance, environmental protection, public perception, product quality, reputation, corporate governance, operating efficiency, etc. To prepare for such things, Bank Resona Perdania continues to evolve and implement improved risk management strategies as well as increased maturity and sophisticated risk management capabilities in line with the Bank’s characters and in accordance with the direction of Bank Indonesia, including the calculation of capital adequacy to anticipate credit risk, market, operation and other related risks.
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/ atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit bersumber dari aktivitas terbesar bank yaitu pemberian kredit, kepemilikan instrumen keuangan seperti surat berharga, akseptasi, pembiayaan perdagangan, dan lain-lain termasuk risiko konsentrasi kredit pada debitur, wilayah geografis, produk, jenis dan lapangan usaha tertentu. Untuk itu, manajemen risiko kredit senantiasa diimplementasikan melalui peningkatan kualitas aset produktif dan portofolio kredit untuk meyakinkan bahwa portofolio kredit Bank terdiversifikasi ke dalam berbagai macam sektor industri atau segmen pasar serta untuk mengantisipasi risiko konsentrasi kredit.
Credit risk is a risk associated with debtors and/ or other parties inability to meet their obligation to the Bank. Credit risk results from the Bank’s biggest activities which are loans, financial investment instruments such as stocks and bonds, acceptance, trade financing, and others that includes credit concentration on debtors, geographical areas, products, and specific types and fields of business. Credit risk management is therefore always implemented through the quality improvement of productive asset and credit portfolio to ensure that the Bank’s credit portfolio is diversified into various industry sectors and market segments and to anticipate credit concentration risk.
Risiko Kredit Credit Risk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Manajemen Risiko Risk Management
PT Bank Resona Perdania
49
50
PT Bank Resona Perdania
Secara garis besar, pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan four-eyes principle yaitu setiap rekomendasi dan pemutusan kredit melibatkan Business Unit dan Bagian Credit Examination sebagai unit yang bertanggung jawab mengelola risiko kredit secara independen, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pandangan, rekomendasi dan keputusan yang obyektif. Mekanisme four-eyes principle dilakukan melalui Credit Committee dimana proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit dan pemutusannya dilakukan oleh mayoritas Direksi, dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Business Unit dan Bagian Credit Examination yang memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas. Dengan demikian, proses pemberian kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati.
In general, credit risk management is implemented at both transactional and portfolio levels. The four-eyes principle is applied at the transactional level. The principle underlines that every recommendation and loan decision involves Business Unit and Credit Examination Division to responsible in managing risk independently, in order to obtain an objective view, recommendation and decision. The four-eyes principle mechanism is conducted through a Credit Committee wherein processes loan decisions is executed through a Credit Committee Meeting mechanism. The decision is made by majority of Directors, by considering the recommendations from the Business Unit and Credit Examination Division who passess the competence, capacity and integrity. This will enable the loan granting process to be more comprehensive and prudence.
Untuk memaksimalkan proses penyelesaian kredit bermasalah, termasuk pengambilalihan jaminan, pengawasan berkala atas penundaan pembayaran dan pengawasan terhadap debitur yang termasuk dalam kategori pengawasan, maka Bank senantiasa berupaya meningkatkan peran dan fungsi unit khusus yaitu Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS). Sehingga diharapkan dari sisi fungsi pemasaran dapat lebih fokus pada kegiatan bisnis dan proses mitigasi risiko kredit (mengantisipasi pinjaman bermasalah), pemeriksaan dan pengawasan sinyal awal akibat perubahan peringkat secara berkala juga dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
To optimize the settlement of Non Performing Loans, including of collateral takeover, the Bank conducts regular monitoring of delayed payments and debtors that categorized in monitored doubtful debtors, thus the Bank always endeavors to increase the role and function of special unit namely Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS). Thus, it is expected that the marketing function is focused on the business activities and credit risk mitigation process (to anticipate Non Performing Loans), auditing and monitoring on early detection due to a periodic change in rating can also be improved efficiently and effectively.
Berbagai upaya telah dilakukan Bank Resona Perdania untuk mendukung proses pemberian kredit yang lebih hati-hati dan pengelolaan risiko kredit yang lebih terintegrasi sehingga pada tahun 2012 trend kredit kualitas rendah menurun dan kredit dapat tumbuh hampir mencapai 17.71% dibandingkan tahun sebelumnya tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian. Bank juga telah melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan perkreditan bank dan kebijakan manajemen risiko kredit.
Various measures have been taken by Bank Resona Perdania to support a more prudent loan granting process that incorporates a more integrated credit risk management. Thus, in 2012, without ignoring the prudential principle, the trend in low quality credit decreased and credit grew nearly 17.71% compared to the previous year. The Bank has also improved its credit and credit risk management policies.
Untuk mengantisipasi risiko kredit yang melekat pada bisnis debitur, seiring dengan diterbitkannya Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/ DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengenai Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar, Bank Resona Perdania telah mengimplementasikan metode standar untuk menghitung risiko kredit sesuai peraturan Bank Indonesia.
To anticipate credit risk that attached to a debtor’s business, in line with Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding Guidelines for Risk Weighted Asset Calculation for Credit Risk by using Standardized Approach Methodology, Bank Resona Perdania has implemented a standardized method to calculate credit risk in accordance with Bank Indonesia regulation.
Sistem pengukuran risiko kredit tersebut didukung dengan pelaksanaan stress testing yang dilakukan secara berkala setiap 6 (enam) bulan, untuk memastikan tersedianya kecukupan modal yang memadai dalam mengantisipasi risiko kredit yang ekstrim, baik yang disebabkan oleh kondisi internal maupun eksternal melalui berbagai skenario yang mungkin terjadi.
The credit risk calculation system is supported by a periodic stress testing that is conducted periodically every 6 (six) months, to ensure ensuring that there is adequate capital to anticipate the likelihood of an extreme level of credit risk caused by both internal and external conditions.
Manajemen Risiko Risk Management
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Selain itu, penyempurnaan atas implementasi internal credit rating untuk mengukur tingkat kelayakan kredit “worthiness”, dan untuk menghitung Probability of Default (PD) setiap debitur senantiasa terus dilakukan untuk memperoleh risk appetite dan risk tolerance yang sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha bank.
In addition, the improvements of internal credit rating implementation to measure credit worthiness and to calculate the default probability for each debtor are continuously done to attain the proper risk appetite and risk tolerance that matches the bank’s characteristic and business complexity.
Penyempurnaan tersebut meliputi aspek manajemen dan pemegang saham, penilaian industri, kinerja keuangan, kinerja usaha, dan aspek jaminan. Implementasi risiko kredit juga dilakukan dengan penyempurnaan Sistem Aplikasi Kredit, melakukan validasi paramater yang digunakan dalam perhitungan risiko kredit, melakukan simulasi NPL guna meningkatkan kualitas pinjaman dan mengevaluasi portofolio pinjaman secara berkala berdasarkan volume, kualitas, komposisi dan tingkat probabilitasnya. Penyempurnaan internal credit rating tersebut dimaksudkan untuk mendukung persiapan infrastruktur perhitungan risiko kredit dengan pendekatan internal (Internal Rating Based Approach) yang akan digunakan untuk keperluan internal dalam menilai dan mengukur risiko kredit secara komprehensif.
The improvement includes aspects of managerial and shareholders, industry evaluation, financial performance, business performance, and collateral. Credit risk implementation is also done through an improvement of Credit Application System, parameter validation used in calculating the credit risk, conducting NPL simulations to improve loan quality and periodically evaluating the loan portfolio based on volume, quality, composition and probability degree. This improvement in credit rating is to support internal rating based approach of credit risk calculation, to be used for internal purposes in evaluating and measuring the credit risk comprehensively.
Risiko pasar merupakan risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
Market risk is a risk attached to the on balance sheet and off balance sheet including derivative transactions due to the changes in the overall market condition, including the risk of option price change.
Perhitungan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) masih menggunakan metode standar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.9/33/DPNP/2007 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. Namun, Bank Resona Perdania telah menerapkan pengelolaan risiko pasar dengan menggunakan model internal sesuai dengan prinsip-prinsip pada dokumen Basel II dan karakteristik bank, antara lain menerapkan perhitungan Value at Risk (VaR) dengan metode historical simulation untuk melihat apakah modal yang dialokasikan dapat menyerap potensi risiko pasar akibat kerugian atas posisi eksposur yang disimulasikan. Pengukuran risiko pasar dan mark to market dilakukan oleh Bagian Manajemen Risiko secara harian.
The calculation of Minimum Capital Adequacy Requirement still follows the prevailing standardized method in conformity with Bank Indonesia Circular Letter No.9/33/DPNP/2007 on Guidelines for Standardized Method in Calculation of Minimum Capital Adequacy Requirement of Commercial Bank by considering Market Risk. In spite of this, Bank Resona Perdania has implemented market risk management by using an internal model that meets both the Basel II principles and the Bank’s characteristics, among others are implementing Value at Risk (VaR) using historical simulation method to identify whether the allocated capital can absorbs market risk potential due to simulated loss on exposure position. The Risk Management Division on a daily basis conducts measurement of market risk and market to market.
Kerangka kerja risiko pasar memungkinkan Bank untuk mengukur dan mengelola secara benar risiko yang berasal dari perubahan faktor-faktor pasar yaitu suku bunga, nilai tukar dan lain-lain. Hal ini meliputi instrumen pada trading book maupun perbedaan suku bunga pada neraca. Bank juga senantiasa menjaga posisi devisa netto setiap 30 menit dimana tidak boleh melebih 20% dari modal Bank. Untuk itu dilakukan strategi mengatur besarnya posisi: pembatasan posisi per mata uang dan
The market risk framework allows the Bank to correctly measure and manage risk caused by the changes in market factors such as interest rate, exchange rate, etc. This includes trading book instruments and interest rate discrepancy on the balance sheet. Every 30 minutes the Bank continuously maintains a net open position not to exceed 20% of the Bank’s capital.
Risiko Pasar Market Risk
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Manajemen Risiko Risk Management
Therefore, a strategy is executed to adjust the size of the position: the limitation of position per currency and
PT Bank Resona Perdania
51
limit total untuk seluruh mata uang, sehingga posisi devisa netto dapat dijaga secara konsisten jauh lebih kecil dari limit yang diatur dalam ketentuan Bank Indonesia.
total limit for all currencies. So that a net open position much lower than limit that stipulated by Bank Indonesia.
Bank selalu mengendalikan posisi terbuka dengan menetapkan berbagai limit, menggunakan teknik lindung nilai, pengawasan terhadap transaksi treasury khususnya kewajaran harga yang diberikan oleh dealer dipantau secara independen dan mendekati real time dengan menggunakan aplikasi Trade Order Management System pada terminal Bloomberg, sehingga pengawasan terhadap limit-limit dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.
The Bank always maintains an open position by implementing various limitations; using hedging technique; monitoring all treasury transactions particularly the fair market value provided by dealers, independently and as close as possible to real time using Trade Order Management System on Bloomberg, ensuring that the limits can be monitored in an effective and efficient manner.
Unsur lain yang menjadi perhatian bank adalah risiko suku bunga pada banking book yang diukur menggunakan metode Net Interest Income (NII) Gap dan Duration Gap dengan mempertimbangkan risiko suku bunga yang material seperti repricing, yield curve, dan basis risk.
Another factor that the Bank concerns is the interest rate risk on its banking book, which is measured using Net Interest Income (NII) Gap and Duration Gap methods. The risk takes into consideration significant interest rate risk such as repricing, yield curve and basis risk.
Bank juga melakukan stress testing setiap triwulan dengan menggunakan asumsi yang secara cermat dikembangkan untuk menguji kecenderungan kondisi portofolio Bank serta back testing dengan menggunakan data historis/ parameters series secara harian dan asumsi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (Standardized Shock Scenario).
The Bank also conducts quarterly stress testing using assumptions that carefully developed to test the condition trend of the Bank’s portfolio, and back testing using historical data/ daily series parameters and assumptions in accordance with Bank Indonesia stipulation (Standardized Shock Scenario).
Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktifitas dan kondisi keuangan bank. Risiko likuiditas dikelola dengan tujuan untuk menjaga kemampuan bank dalam memenuhi seluruh kewajibankewajibannya yang akan jatuh waktu, antara lain dengan menggunakan berbagai pendekatan seperti memonitor kesiapan dana berdasarkan pada pedoman likuiditas dan menetapkan cadangan minimum sekunder, serta pengelolaan gap maturitas. Indikator tambahan lainnya yang juga digunakan, antara lain: Loans to Deposit Ratio, gap analysis, liquidity structured trend dan funding trend yang secara rutin disampaikan dalam pertemuan/ rapat ALCO. Berdasarkan SEBI No. 11/16/DPNP tanggal 6 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas dan SEBI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Bank juga telah menghitung risiko likuiditas akibat adanya mismatch jatuh tempo antara aset dan kewajiban termasuk transaksi rekening administratif yang 52
PT Bank Resona Perdania
Liquidity risk is a risk caused by bank’s inability to meet due obligations upon maturity from sources of cash flow and/ or high quality liquid assets that can be used as collateral without disrupting the bank’s activities and financial condition. Liquidity risk is managed with the objective of maintaining the bank’s ability to meet all the obligations due in the future, by using different approaches such as monitoring fund availability based on liquidity guidelines, establishing a secondary minimum reserve and managing maturity gap. Other indicators used are, among others: Loans to Deposit Ratio, gap analysis, liquidity structured trend and funding trend; all of which are routinely presented at meetings/ ALCO meetings.
In accordance with SEBI No. 11/16/DPNP dated July 6, 2009 regarding Risk Management Implementation for Liquidity Risk and SEBI No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding The Amendment of SEBI No. 5/21/DPNP dated September 29, 2003 regarding Risk Management Implementation for Commercial Bank, the Bank has also calculated liquidity risk due to the due date mismatch between assets and liabilities including administrative Manajemen Risiko Risk Management
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
dikelompokkan berdasarkan time bucket sehingga Bank dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko mismatch tersebut melalui penetapan limit negative gapping untuk setiap time bucket. Sejak tahun 2011 hingga tahun 2012, Bank Resona Perdania aktif mencermati situasi perkembangan perekonomian global termasuk krisis surat utang yang dihadapi sejumlah negara Eropa seperti Yunani dan Italia, termasuk pelemahan perekonomian Amerika dan ancaman jurang fiskal (fiscal cliff). Bank telah mengembangkan beberapa skenario stress test untuk mengukur berbagai dampak dari peristiwa eksternal dan internal yang dapat berpengaruh terhadap kinerja Bank, seperti kurangnya penawaran mata uang USD di pasar, menurunnya transaksi ekspor, dan lain-lain. Skenario stress test ini disesuaikan secara berkala mengikuti perkembangan terkini sehingga tetap relevan.
account transactions grouped based on time bucket, thus the Bank can identify and manage such mismatch risk through negative gap limit for each time bucket. From year 2011 to 2012, Bank Resona Perdania actively examined the situation of global economic developments including the debt crisis faced by some European countries such as Greece and Italy, as well as the weakening of the American economy and the threat of fiscal cliff. The Bank has developed several stress test scenarios to measure the impacts of internal and external events that are likely to affect the Bank’s performance, such as dwindling supply of USD currency in the market, decreasing export transactions, and others. These stress test scenarios are periodically adjusted to reflect the latest development so that the scenarios remain relevant.
Untuk menguatkan pendanaan khususnya pada saat darurat, maka Bank mengadakan kerjasama dengan beberapa Bank untuk mendapatkan fasilitas committed line yang dapat digunakan sebagai cadangan likuiditas dan pendanaan darurat.
To strengthen funding, especially in emergency situations, the Bank collaborates with several other banks to obtain committed line facility that can be used as liquidity buffer and contingency funding.
Risiko Operasional Operational Risk Risiko operasional dapat bersumber antara lain dari sumber daya manusia, ketidakcukupan proses internal, sistem dan infrastruktur yang tidak memadai, dan kejadian-kejadian eksternal.
Operational risk may be rooted in among others
Pengelolaan risiko operasional dilakukan dengan melakukan identifikasi risiko proses administrasi, mengembangkan prosedur Disaster Recovery Plan (DRP), mengkaji ulang kebijakan keamanan informasi dan manajemen risiko sistem, serta penanganan alih daya. Bank juga menetapkan prosedur yang mencakup pengendalian umum dan pengendalian spesifik. Pengendalian umum merupakan pengendalian operasional yang bersifat umum pada seluruh lini bisnis dan aktifitas pendukung Bank, seperti implementasi pemisahan fungsi dan keharusan mengambil cuti, sedangkan pengendalian spesifik merupakan pengendalian operasional yang bersifat spesifik pada masing-masing lini bisnis dan aktifitas pendukung Bank, misalnya rekonsiliasi transaksi trading, penatausahaan dokumen kredit debitur, pengamanan aset fisik dan pembatasan akses ke lokasi tertentu dan lain-lain.
Operational risk management is conducted by identifying the administration process risk, developing a Disaster Recovery Plan (DRP), reviewing information security policy and risk management system, and outsourcing. The Bank also has a procedure that encompasses general and specific control. General control is an operational control applied to all the Bank’s lines of business and supporting activities, such as the implementation of segregation of duty and mandatory leave. Meanwhile, specific control relates to a specific line of the Bank’s business and supporting activities, such as: trading transaction reconciliation, improved administration of debtor loan documentation, security of physical assets, and access limitation to certain locations, and more.
Tak dapat dipungkiri bahwa Bank selalu menjadi fokus kejahatan fraud. Dan dari tahun ke tahun apa yang telah terjadi tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia internasional, kejahatan fraud semakin canggih. Oleh karenanya Bank senantiasa memiliki perhatian khusus terhadap potensi fraud. Di tahun 2012, manajemen telah
It is undeniable that the Bank has always been the focus of criminal fraud. From year to year, the criminal fraud is getting more sophisticated with their operations not only in Indonesia but also in the international community. Therefore, the Bank always pay attention to particular concern for potential fraud. In 2012, the management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Manajemen Risiko Risk Management
human resources, internal process inadequacy, insufficient system and infrastructure, and other external factors.
PT Bank Resona Perdania
53
54
PT Bank Resona Perdania
menunjuk Petugas Fungsi Anti-Fraud dan menetapkan Kebijakan Anti-Fraud termasuk mekanisme whistleblower dan membangun database karyawan dalam suatu kerangka kerja Know Your Employee. Secara konsisten Bank menerapkan identifikasi risiko dengan menggunakan metodologi yang dapat membantu mengelola dan mengontrol risiko secara komprehensif, yaitu:
appointed Anti-Fraud Function Officer and set AntiFraud Policy that included whistleblower mechanism and building a database of employees within a framework of ‘Know Your Employee’. Bank consistently apply risk identification using a methodology that can help to manage and control risk comprehensive, namely:
• Loss Event Database (LED) yaitu media terstruktur yang digunakan untuk mencatat data-data kerugian dan kejadian risiko operasional yang berkaitan dengan aktivitas operasional. Dengan database ini, Bank dapat menganalisa akar permasalahan yang terjadi dan memutuskan tindakan penanggulangan yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah tersebut berulang kembali. Untuk mendukung pengelolaan LED, Bank menggunakan aplikasi Operational Risk Management System.
• Loss Event Database (LED) is a structured media used to record data of operational risk losses and incidents related to operating activities. With this database, the Bank is able to analyze the roots of the problems occurred and decide appropriate control measures to prevent the recurring of the problem. To support the LED management, the Bank is using Operational Risk Management System application.
• Operational Risk and Control Self Assessment (RCSA) yaitu metode yang digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasi dan mengukur kontrol atas potensi risiko dari kegiatan dan fungsi di masing-masing bagian/ seksi. RCSA dilakukan oleh masing-masing risk owner dengan koordinasi dari operational risk officer. Hasil dari RCSA memberikan penilaian apakah kontrol yang ada sudah cukup memadai dan berjalan efektif untuk mengatasi potensi risiko operasional yang dapat terjadi sehingga memberikan solusi yang efektif dan tepat mengenai sasaran. Parameter RCSA senantiasa diperbarui sesuai dengan panduan dan petunjuk dari Resona Bank, Jepang.
• Operational Risk and Control Self Assessment (RCSA) is a method used as a means to identify and measure control over the potential risks of every division/ section’s activities and functions. RCSA is performed by each risk owner by coordinating with operational risk officer. The results of RCSA assess whether existing controls are adequate and run effectively to address potential operational risk likely to occur so as to provide effective solutions with the right target. RCSA parameter is always renewed based on the guidelines and instructions from Resona Bank, Japan.
• Key Risk Indicator (KRI) yaitu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan potensi risiko operasional di masing-masing seksi/ bagian. Fokus pemantauan KRI dipetakan berdasakan hasil dari RCSA. Dengan menggunakan KRI sebagai sinyal peringatan dini, maka diharapkan potensi risiko dapat dideteksi secara dini atau diselesaikan ketika masalah masih kecil.
• Key Risk Indicator (KRI) is a method used to identify
Budaya risiko bagi Bank adalah sangat penting dalam pengelolaan risiko operasional, oleh karena itu Bank akan terus membangun kesadaran akan pentingnya budaya risiko bagi seluruh karyawan, serta meningkatkan kemampuan identifikasi potensi risiko dan mekanisme pemantauan terhadap risiko yang ada antara lain dengan menyelenggarakan forum risiko operasional yang dapat diikuti oleh seluruh lapisan karyawan secara berkelanjutan. Selain itu, pemberian pelatihan yang sesuai dengan kompetensi yang diperlukan dan berkesinambungan kepada seluruh karyawan juga menjadi prioritas utama dalam memitigasi risiko operasional.
As the Bank’s risk culture is very important in the operational risk management, the Bank will continue to build awareness of the importance of risk culture for all employees, as well as enhance the capability of identifying potential risks and monitoring mechanisms against existing risks. It can be done by holding an operational risk forum wherein all levels of employees can continuously participate. In addition, the implementation of training to all employees in line with their competences has become a top priority in mitigating operational risk.
trend in potential operational risk in every section/ division. KRI monitoring focus is mapped based on the RCA results. By using KRI as an early warning signal, it is expected that the risk potential can be early detected or resolved when the problem is still minor.
Manajemen Risiko Risk Management
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Bank juga setiap tahunnya melakukan stress testing dengan skenario-skenario yang mungkin dapat terjadi seperti pemogokan karyawan, frekuensi kesalahan yang semakin sering terjadi, dan lain-lain.
The Bank also conducts annual stress testing with scenarios that possible to occur, such as employee strike, the increased frequency of errors, and etc.
Untuk perhitungan kecukupan modal, Bank menggunakan pendekatan indikator dasar berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/3/DPNP/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID).
For the calculation of capital adequacy, the Bank uses the basic indicator approach in accordance with Bank Indonesia Circular Letter No.11/3/DPNP/2009 dated January 27, 2009 on Calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk Using the Basic Indicator Approach (BIA).
Risiko Kepatuhan Compliance Risk Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat bank tidak mematuhi dan/ atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, dimana dapat bersumber dari perilaku/ aktifitas bank yang menyimpang atau melanggar dari ketentuan atau perundang-undangan yang berlaku atau bertentangan dengan standar yang berlaku secara umum.
Compliance risk is a risk that arises when bank does not comply and/ or does not implement applicable laws and regulations. The risk can derive from the bank’s deviating behavior/ activities that are in conflict with the applicable general standards.
Untuk meningkatkan perannya, maka Unit Kepatuhan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.060/Kep-Dir/XII/2012 ditingkatkan menjadi Bagian Kepatuhan yang berlaku efektif di awal tahun 2013 sehingga diharapkan dapat lebih berkontribusi dalam memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, tentunya termasuk melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko kepatuhan.
To enhance its role, the Compliance Unit by Decree of the Board of Directors No.060/Kep-Dir/XII/2012 is upgraded to be Compliance Division which effective valid in the beginning of year 2013. Thus, it is expected that Compliance Division can contribute more in ensuring the Bank’s compliance to applicable laws and regulations, including taking charge of identification process, measurement, monitoring and control of compliance risk.
Selain itu, pengawasan risiko kepatuhan setiap saat telah dilakukan secara berkelanjutan oleh Bank Resona Perdania dengan menempatkan petugas kepatuhan di setiap bagian dan seksi. Petugas kepatuhan ini mengawasi setiap aktivitas di bagian/ seksi dan memastikan bahwa tingkat kepatuhan atas aktivitas yang dijalankan telah memadai dan tidak melanggar berbagai peraturan ekternal maupun internal. Secara komprehensif pengawasan risiko operasional dilakukan oleh Bagian Kepatuhan di bawah pengawasan Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan.
In addition, Bank Resona Perdania monitors compliance risk at all times by placing compliance officers in each division and section. The compliance officers monitor every activity in the Division/ Section and ensure that the compliance level of activity undertaken is adequate and does not violate the internal and external regulations. Comprehensively, operational risk oversight is conducted by Compliance section under the supervision of the Director In-Charge for Compliance Function.
Berbagai upaya lain yang dilakukan adalah dengan mengefektifkan peran pengendalian intern yang independen, melakukan penilaian atas tingkat kepatuhan Bank Resona Perdania terhadap peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Bank menetapkan kebijakan dan prosedur risiko kepatuhan sebagai pedoman kerja dalam manajemen risiko kepatuhan dan perangkat seperti compliance checklist serta memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan
Various other efforts are conducted to increase effectiveness the role of an independent internal control, assessing Bank Resona Perdania’s level of compliance with Bank Indonesia’s regulations and the applicable laws. In addition, the Bank has established policies and procedures concerning compliance risk as a work guideline in the compliance risk management and its tools such as compliance checklist, also ensures that all policies, rules, systems, procedures and activities that the
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Manajemen Risiko Risk Management
PT Bank Resona Perdania
55
oleh Bank telah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Di tahun 2012, untuk memastikan karyawan memiliki pemahaman yang baik mengenai peraturan-peraturan yang baru dikeluarkan baik oleh regulator maupun oleh manajemen sepanjang tahun, Unit Kepatuhan telah menyelenggarakan forum kepatuhan setiap bulan.
Bank takes on are in accordance with applicable laws. In 2012 Compliance Unit regularly hold a monthly compliance forum to ensure that employees have a good understanding of the new regulations issued either by regulator or management during the year.
Risiko Hukum Legal Risk Risiko hukum merupakan risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/ atau kelemahan aspek yuridis yang dapat bersumber dari lemahnya perikatan yang dilakukan Bank, adanya perubahan peraturan perundang-undangan sehingga menyebabkan transaksi yang dilakukan bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, dan berpotensi mengakibatkan proses litigasi. Penilaian risiko hukum yang dilakukan di Bank Resona Perdania telah berjalan dengan baik.
Legal risk is a risk that arises from legal obligations and/ or judicial weakness aspect that can derive from the weakness in the bank’s engagement, there are changes in regulations and laws that lead the bank’s transactions to become inconsistent with the prevailing terms. The risk could potentially cause a litigation process.
Risiko hukum dimonitor oleh Unit Legal Bank Resona Perdania yang memastikan segala perjanjian dan kontrak dapat melindungi kepentingan Bank, termasuk memonitor proses litigasi yang sedang terjadi maupun yang berpotensi memiliki risiko hukum dimasa yang akan datang. Dalam hal ini Unit Legal senantiasa melakukan kajian berkala terhadap dokumen-dokumen hukum, perjanjian dan kontrak dengan pihak ketiga serta mengevaluasi kelemahan perjanjian yang dapat menimbulkan risiko hukum bagi Bank.
Legal risk is monitored by Legal Unit of Bank Resona Perdania, that ensured all agreements and contracts can protect interests of the Bank. It includes monitoring on going litigation process or that having the legal risk potential in the future. In this case, Legal Unit continuously conducts a periodic review on legal documents, agreements and contracts with third parties, and evaluates the weaknesses of agreement that can pose legal risks for the Bank.
Selain itu, Bank secara aktif melakukan penilaian atas risiko hukum yang tercermin dari potensi adanya gugatan, perkara yang diterima, serta menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko hukum. Hal yang sama juga dilakukan pada perusahaan anak untuk memastikan bahwa strategi yang sudah ditetapkan dapat diimplementasikan dengan baik, untuk itu Bank menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko strategis.
In addition, the Bank actively assesses legal risks that reflected from the potentials of lawsuit and cases received, and the Bank sets policies and procedures for the legal risk management. The same implementation process also conducted in the Bank’s subsidiary company to ensure that the strategy set can be well implemented. For that reason, the Bank sets policies and procedures for strategic risk management.
Risiko Strategis Strategic Risk Risiko strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/ atau pelaksanaan suatu keputusan strategis, serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko strategis dapat bersumber dari kelemahan dalam proses formulasi strategi, dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, sistem informasi manajemen yang kurang memadai, hasil analisa lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, penetapan tujuan strategis yang terlalu agresif, dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. 56
PT Bank Resona Perdania
Strategic risk is a risk caused by inaccuracy of a decision and/ or the implementation of a strategic decision, as well as the failure to anticipate changes in the business environment. Strategic risk can derive from a weakness in strategy formulation process and the inaccuracy of strategy formulation, inadequate management information system, insufficient internal and external analysis results, overly aggressive strategic direction, and the failure in anticipating changes in business environment.
Manajemen Risiko Risk Management
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Bank telah memastikan bahwa penetapan target telah mempertimbangkan risiko sesuai dengan kekuatan Bank. Dan agar pengawasan risiko stratejik menjadi efektif, Bagian Planning memantau realisasi berdasarkan laporan aktual dibandingkan dengan target rencana bisnis secara berkala dan menyampaikan hasilnya kepada Direksi.
Bank has ensured that setting the target already considered the risk associated to the Bank’s strength. In order that strategic risk oversight becomes effective, Planning Division monitors the realization based on the actual report, which is to be compared with the business plan target. Planning Division conducts the monitoring on a regular basis and communicates the results to the Board of Directors.
Untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dan ketidaktepatan pengambilan keputusan strategis dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis, maka Bank senantiasa memantau perkembangan bisnis secara terukur dan disesuaikan dengan kondisi Bank, kemudian direview dan didiskusikan sebelum diputuskan dengan melibatkan seksi/ bagian terkait, termasuk mengukur dan mengkaji ulang pencapaian rencana kerja setiap bulan dan mensosialisasikannya kepada seluruh karyawan. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya transparansi dan meningkatkan kesadaran pentingnya pencapaian target bisnis dalam suatu organisasi tanpa mengabaikan risiko yang mungkin timbul.
To minimize the negative impact and incorrect strategic decision making, as well as the failure to anticipate changes in the business environment, the Bank always monitors business development and adapts it to the Bank’s condition, which examines and discusses before the strategy is approved, by involving the relevant Division/ Section including measuring and reviewing monthly business plan targets, as well as internalizing/ communicating to all employees. This is designed as transparency efforts and increase awareness on the importance of attaining business targets in an organization without disregarding any potential risk that may arise.
Risiko Reputasi Reputation Risk Risiko reputasi merupakan risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko reputasi dapat bersumber dari berbagai aktifitas bisnis Bank, seperti kejadian-kejadian yang telah merugikan Bank, seperti pemberitaan negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis, dan keluhan nasabah. Namun dapat juga bersumber dari kelemahankelemahan pada tata kelola, budaya perusahaan dan praktek bisnis Bank.
Reputation risk is a risk caused by the decline of stakeholders’ trust that derives from a negative perception toward a Bank. Reputation risk can be rooted from Bank’s various business activities, such as events that adversely impact the Bank, negative publicity in the media, violation of business ethics, and customer complaints. However, this can also be caused internally from the Bank’s own weakness in corporate governance, its corporate culture and business practice.
Untuk mengantisipasi dan meminimalkan dampak kerugian dari risiko reputasi, maka proses pemantauan risiko reputasi dilakukan secara konsisten oleh Bagian Planning khususnya untuk negative publicity. Dalam hal ini Bank sudah memiliki manual komunikasi intern dan ekstern yang antara lain untuk menjaga kebenaran informasi dan kesinambungan informasi yang disampaikan baik kedalam maupun keluar Bank.
To anticipate and minimize the adverse effect of reputation risk, a consistent monitoring process is put in place. This is conducted by Planning Division, particularly in managing negative publicity. In this case, the Bank already had a manual for internal and external communications to maintain the accuracy of the information and sustainability information conveyed either into or out of the Bank.
Bank senantiasa memberikan perhatian khusus terhadap keluhan nasabah sebagai bagian dari pengelolaan risiko reputasi.
The Bank always pays special attention to customer complaints as part of the Bank’s reputation risk management.
Bank juga menetapkan parameter risiko reputasi dan mitigasi dalam pengelolaan risiko reputasi dan menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko reputasi.
The Bank also sets the parameters of reputation risk and mitigation in reputation risk management, and sets policies and procedures for reputation risk management.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Manajemen Risiko Risk Management
PT Bank Resona Perdania
57
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
58
PT Bank Resona Perdania
Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006, tanggal 30 Januari 2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006, tanggal 05 Oktober 2006, tentang “Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum”, serta kebijakan internal yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi, dan Kewajaran. Di samping itu, Bank Resona Perdania juga mengadopsi kebijakan GCG dari Resona Bank Ltd., Jepang, sebagai pemegang saham utama Bank.
The implementation of the Bank’s Good Corporate Governance principles adhere to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006, of 30th January 2006, and its amendment of Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006, of 5th October 2006, regarding “Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks” and internal policy are in line with GCG Principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness. In addition, Bank Resona Perdania also adopts GCG policy from Resona Bank Ltd., Japan, as majority shareholder.
Tujuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bank meyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten akan membawa manfaat yang signifikan bagi Bank dan juga para pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu dengan cara, sebagai berikut:
Purpose of Good Corporate Governance The Bank believes that consistent implementation of GCG principles will bring significant benefits to the Bank and its stakeholders, through the following:
• Menjaga komitmen Manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran serta kehati-hatian dalam pengelolaan Bank.
• Maintain the Management’s commitment in applying the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, fairness, and prudence in the management of the Bank.
• Memperbaiki kinerja, meningkatkan efisiensi dan melindungi kepentingan stakeholders.
• Improve the Bank’s performance, increase efficiency and protect the interest of stakeholders.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
• Meningkatkan kemampuan untuk mengakses sumber dana yang fleksibel dan berbiaya rendah.
• Improve the ability to access flexible and low-cost source of funding.
• Mendorong dan meningkatkan minat dan kepercayaan investor.
• Encourage and increase investor interest and confidence.
• Melindungi Bank dari intervensi luar dan kasus hukum.
• Protect the Bank from external intervention and lawsuits.
Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure Dewan Komisaris Dewan Komisaris terdiri dari 4 (empat) orang, satu orang Presiden Komisaris Independen, satu orang Komisaris Independen dan dua orang Komisaris Non-Independen. Sesuai Anggaran Dasar Bank, anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) untuk jangka waktu tiga tahun, dan dapat diangkat kembali pada saat masa jabatannya berakhir.
Board of Commissioners The Board of Commissioners comprises 4 (four) people, one Independent President Commissioner, one Independent Commissioner, and two Non-Independent Commissioners. According to the Bank’s Articles of Association, members of the Board of Commissioners are elected by the General Meeting of the Shareholders for a period of three years, and may be extended when their term ends.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners The duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows:
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah, sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
PT Bank Resona Perdania
59
• Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank.
• Ensure the implementation of Good Corporate Governance in all the Bank’s activities.
• Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
• Monitor the tasks and responsibilities of the Board of Directors.
tugas dan tanggung jawab Direksi. • Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan strategis Bank.
• Guide, monitor, and evaluate the implementation of the Bank’s strategy.
• Melakukan pengawasan terhadap penyediaan dana
• Oversee the provision of funds to related parties as stipulated in Bank Indonesia Regulation on the Legal Lending Limit for Commercial Banks and other issues as stipulated by the Articles of Association.
kepada pihak terkait sebagaimana yang diatur dalam peraturan Bank Indonesia (BI) tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
• Prepare reviews analysis and take action to maintain
• Membuat kajian dan mengambil tindakan untuk
prudent practices.
menjaga kelangsungan praktik-praktik yang berdasar pada prinsip kehati-hatian. • Melakukan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan serta memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan.
• Oversee the function of compliance and provide the necessary counsel to improve the quality of compliance.
Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah mengadakan 17 (tujuh belas) kali rapat dengan catatan kehadiran, sebagai berikut:
Meetings of the Board of Commissioners Throughout 2012, the Board of Commissioners conducted 17 (seventeen) meetings with attendance records as follows:
No.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Jumlah Rapat Number of Meetings
Kehadiran Attendance
1
Didi Nurulhuda
17
17
2
Abdul Haris Hartanto
17
17
3
Cheng Shui-Hee, Gary
17
12
4
Atsushi Tahara *)
17
0
(*) Efektif menjabat 19 Desember 2012 dan IMTA diperoleh pada tanggal 30 Januari 2013. Effective officially on December 19 , 2012 and got IMTA on January 30, 2013.
60
PT Bank Resona Perdania
Direksi Direksi terdiri dari 7 (tujuh) orang, satu diantaranya adalah Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.
Board of Directors The Board of Directors comprises 7 (seven) people, one of whom is in charge for Compliance Function. The Board
Direksi bertanggungjawab penuh atas kegiatan operasional dan manajemen Bank serta bekerja berdasarkan kepentingan pemegang saham dan para pemangku kepentingan (stakeholders) Bank.
of Directors is fully responsible for the operations and management of the Bank, and conducts their work in the best interest of the shareholders and stakeholders of the Bank.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank menjamin berlangsungnya operasional Bank dengan menciptakan pengawasan internal yang efektif dan efisien.
Duties and Responsibilities of the Board of Directors The Board of Directors is fully responsible for management and operations of the Bank, and ensures an effective and efficient internal control is in place.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah, sebagai berikut:
The duties and responsibilities of the Board of Directors are as follows:
• Membuat rencana bisnis perusahaan dan menetapkan target.
• Prepare the company’s business plan and determine its business targets.
• Mengelola kegiatan sehari-hari Bank.
• Manage the Bank’s daily activities.
• Mengimplementasikan kebijakan, prinsip-prinsip, nilainilai, strategi, tujuan, dan sasaran kinerja yang telah dievaluasi dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
• Implement the policies, principles, values, strategies,
• Menjaga kelangsungan usaha jangka panjang Bank.
• Ensure the sustainability of the Bank’s long-term
goals, and performance targets that are duly evaluated and approved by the Board of Commissioners.
business. • Mencapai sasaran kinerja dan mengimplementasikan prinsip-prinsip kehati-hatian.
• Achieve performance targets and implement principles of prudence.
Rapat Direksi Setiap keputusan dan kebijakan strategis ditetapkan melalui rapat Direksi, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat dan hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan diadministrasikan dengan baik termasuk pendapat berbeda (dissenting opinion) apabila ada.
Meetings of the Board of Directors Every decision and strategic policy set by the Board of Directors Meeting is based on consensus Agreement and the results of the Meetings of The Board of Directors, including dissenting opinions if any, are stated in the Minutes of Meeting and are well administered.
Selama tahun 2012, Direksi telah bertemu dalam 16 (enam belas) kali rapat dengan catatan kehadiran, sebagai berikut:
During year 2012, the Board of Directors conducted 16 (sixteen) meetings with attendance records as follows:
No.
Direksi Board of Directors
Jumlah Rapat Number of Meetings
Kehadiran Attendance
1
Akihiro Miyamoto
16
16
2
Shiro Saito
16
16
3
Jojo Prajoga*
16
16
4
Iding Suherdi
16
16
5
Marie Ito
16
15
6
Muhammad Akbar**
16
7
7
Masahiro Ishii***
16
1
*) Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan/ Director in Charge for Compliance Function **) Efektif menjabat 29 Agustus 2012/ Effective officially on August 29, 2012 ***) Efektif menjabat 9 Oktober 2012 dan IMTA diperoleh pada tanggal 10 Desember 2012/ Effective officially on October 9, 2012 and IMTA got on December 10, 2012
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab terhadap Laporan Tahunan ini dan seluruh informasi yang terkandung di dalamnya.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Responsiblity for Annual Report The Board of Commissioner and Directors are responsible for this Annual Report and all relevant information contained on this report.
PT Bank Resona Perdania
61
Komite-Komite Committees
62
PT Bank Resona Perdania
Pembentukan komite-komite antara lain dimaksudkan untuk membantu kelancaran tugas pengawasan Komisaris dalam upaya memperkuat implementasi GCG Bank dan Komite-Komite bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
The establishment of Committees, among others, is intended to assist the monitoring role of the Board of Commissioners to strengthen the implementation of the Bank’s GCG practices. All Committees report directly to the Board of Commissioners.
Komite Audit Komite Audit membantu Dewan Komisaris dengan memberikan pendapat profesional atas laporan Direksi serta mengidentifikasi hal-hal yang membutuhkan perhatian segera dari Dewan Komisaris. Untuk itu, Komite Audit memiliki akses penuh ke laporan audit internal dan laporan lainnya bila diperlukan. Komite tersebut juga memantau dan mengevaluasi proses pelaporan keuangan, serta mengundang manajemen dan auditor eksternal untuk membahas hal-hal mengenai keuangan Bank.
Audit Committee The Audit Committee assists the Board of Commissioners by providing professional opinions on the report of the Board of Directors, and identifying matters that require immediate attention from the Board of Commissioners. For this specific purpose, the Audit Committee has full access to all the necessary internal audit reports and other reports. The Committee also monitors and evaluates the financial reporting process, and invites the management and external auditors to discuss issues related to the Bank’s finances.
Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Komite Audit terdiri dari Komisaris Independen, tenaga ahli independen di bidang keuangan/ akuntansi, dan tenaga ahli independen di bidang hukum dan perbankan.
The Audit Committee shall provide recommendations on the designation of Registered Public Accountants and Public Accounting Firms to the Board of Commissioners, for submission to the General Meeting of the Shareholders. The members of the Audit Committee include an Independent Commissioner, independent experts in finance/accounting, and independent experts in Law and Banking.
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab untuk mengevaluasi konsistensi antara kebijakan manajemen risiko dengan implementasinya. Komite tersebut bertanggung jawab atas survey link dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko dengan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko terdiri dari Komisaris Independen, tenaga ahli independen di bidang keuangan, dan tenaga ahli independen di bidang manajemen risiko.
Risk Monitoring Committee The Risk Monitoring Committee is responsible to evaluate the consistency of risk management policies and its implementation. The Committee in charge on survey link and the performance evaluation of the Risk Management Committee, by providing recommendations to the Board of Commissioners. This team comprises the Independent Commissioner and independent experts in the field of finance and risk management.
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari dua orang Komisaris Independen dan satu orang pejabat yang membawahi Sumber Daya Manusia (SDM). Komite ini melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi terhadap kebijakan remunerasi Bank. Komite tersebut juga memberikan rekomendasi mengenai prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Remuneration and Nomination Committee The Remuneration and Nomination Committee comprises two Independent Commissioners and one officer who oversees Human Resources. This Committee evaluates and makes recommendations on the Bank’s remuneration policy and the election and/or replacement procedures of the members of both Board of Commissioners and Board of Directors.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Corporate Governance General Shareholder Meeting
Appointment
Board of Commissioners
Independent Commissioner
Appointment
Recommendation
Non-Independent Commissioner
Audit Committee (Members) • Independent Commissioner • Independent Members
Renumeration & Nomination Committee (Members) • Independent Commissioner • Officer in charge of human resouces
Risk Monitoring Committee (Members) • Independent Commissioner • Independent Members
Monitoring
SKAI Internal Audit
Supervising
Risk Management Committee
Monitoring
Auditing
Independent Auditor (in Coordination with Audit Committee and SKAI)
Instructing
Divisions (Execution Operations) Board of Directors Risk Management Division
Auditing
Reporting
Sistem Kepatuhan Compliance System Unit Kepatuhan dibentuk secara independen dan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya, mempunyai akses langsung pada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan untuk memastikan terlaksananya prinsip-prinsip kepatuhan dalam proses manajemen serta untuk membantu pengambilan langkah-langkah yang tepat dalam menerapkan Budaya Kepatuhan. Unit Kepatuhan mendukung Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dan kegiatan operasional yang terkait dengan fungsi kepatuhan.
The Compliance Unit is established as an independent and standalone unit from the other operating units, and has direct access to the Director that in charge for Compliance Function to ensure the implementation of compliance principles in the management process. Additionally, the Compliance Unit assists in applying the
Kebijakan dan Pedoman Kepatuhan Bank berfungsi sebagai panduan dalam pembentukan budaya kepatuhan dan etika kerja yang baik. Untuk menciptakan Budaya Kepatuhan tersebut Unit Kepatuhan selalu;
The Bank’s Compliance Policies and Manuals function as a guideline in creating a good compliance culture and work ethics. For this purpose, the Compliance Unit always conducts the following:
1. Menginformasikan keberadaan peraturan yang harus dijadikan pedoman.
1. Informing the existence of rules that are to be used as guidelines.
2. Mengadakan sosialisasi dan seminar terhadap ketentuan-ketentuan baru baik internal dan eksternal.
2. Organize in-house campaigns and seminars on new internal and external regulations.
3. Menyediakan sarana untuk membaca dan mengetahui peraturan.
3. Ease of access to read and learn about the regulations.
4. Memonitor kepatuhan terhadap peraturan-peraturan pelaksanaan operasional Bank.
4. Monitor the compliance with the Bank’s operational regulations.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
appropriate steps to implement a Culture of Compliance. The Unit supports the Director that in charge for Compliance Function and facilitates the operational activities related to the compliance function.
PT Bank Resona Perdania
63
Pelatihan dan Sosialisasi Kepatuhan Unit Kepatuhan secara reguler menyelenggarakan pelatihan dan sosialisi kepada karyawan mengenai peningkatan budaya kepatuhan, Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Kebijakan Kepatuhan, Pedoman Kepatuhan, Penerapan Pedoman Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, peraturan internal dan eksternal dan hal-hal lain yang terkait dengan pelaksanaan prinsip kehati-hatian, agar dalam melaksanakan tugas karyawan selalu berpedoman pada peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Compliance Training and Socialization The Compliance Unit regularly hold training and dissemination activities for employees regarding increasing Compliance Culture, Implementation of Compliance Function, Compliance Policy, Compliance Guideline, Implementation for Anti Money Laundering Program and Terrorism Financing Prevention Guideline, Internal and External regulations and other matters related to the implementation of the principles of prudence, so that in their work, they will always adhere to the applicable laws and regulations and always maintain the principles of prudence.
Struktur Kepatuhan Fungsi kepatuhan Bank merupakan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, Unit Kepatuhan dan Unit Hukum. Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif terhadap fungsi kepatuhan dengan mengevaluasi pelaksanaannya serta memberikan nasehat dan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan.
Compliance Structure The compliance function is responsibility of the Director in Charge for Compliance Function, Compliance Unit and Legal Unit. The Board of Commissioners conducts an active monitoring on the compliance function through evaluation and advice on the improvement of compliance function.
Bank secara konsisten terus mempromosikan budaya kepatuhan dengan mengadakan berbagai pelatihan bagi karyawan. Hal tersebut ditujukan sebagai alat yang dapat mendeteksi permasalahan mengenai kepatuhan secara dini serta mempromosikan budaya transparansi di Bank Resona Perdania.
The Bank continuously promotes a culture of compliance by conducting various employees training. This is meant as an early detection tool on compliance and promote a culture of transparency in the Bank Resona Perdania.
Struktur Kepatuhan Compliance Structure Board of Commisioners
Monitoring & Supervising
Reporting Reporting
President Director Compliance Director
Supervising
Directors Monitoring & Supervising
Reporting Verification/ Evaluation
SKAI Internal Audit
Cooperate
External Audit consist of: • Resona Bank Ltd. • Registered Public Accountant
Compliance Unit
Monitoring & Supervising
Monitoring & Supervising
Reporting
Legal Unit
Reporting
Compliance Officer consist of: • Head of Divisions/ Sections • Head of Branches/ Sub-Branches Office
Monitoring
1. All Divisions/ Sections 2. All of Branches/ Sub-Branches Staffs 3. All Staffs in Bank
64
PT Bank Resona Perdania
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Sistem Audit Internal Internal Audit System Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) adalah organisasi independen di dalam Bank yang bertanggung jawab untuk membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris di dalam mengawasi fungsi Bank melalui kegiatan operasional yang berfokus pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, koordinasi dan pemantauan hasil temuan secara internal maupun external. SKAI juga melakukan analisa dan penilaian atas kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan operasional, aktivitas keuangan, dan akuntansi serta aktivitas lain dengan melakukan pemeriksaan secara langsung dan tidak langsung beserta pemantauan atas pemeriksaan yang dilakukan.
The Internal Audit Task Force (SKAI) is an independent organization in the Bank. SKAI is responsible for assisting the President Director and the Board of Commissioners in the supervision function of the Bank through operational activities focused on Plan, Do, Organize, Check, and Monitor the internal an/or external audit results. SKAI analyzes and provides assessment activities related to operation, processes and procedures, finance and accounting in accordance to the internal guidelines and official procedures, as well as other activities by conducting on-site inspection, off-site supervision and the monitoring.
SKAI terus meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan kemampuan keuangan dengan melakukan identifikasi terhadap semua kemungkinan sehingga dapat memberikan rekomendasi professional dan informasi yang obyektif kepada manajemen mengenai pemeriksaan yang dilakukan dalam rangka memperbaiki pelaksanaan kegiatan usaha Bank. Proses secara keseluruhan merupakan kegiatan penting dalam menciptakan implementasi Good Corporate Governance yang baik.
SKAI keeps improving the efficiency in all resources and the financial ability by identifying all possibility to the purpose of providing professional recommendations and objective information to all levels of management regarding the activities evaluated. The whole process is very important to ensure that the Principles of Good Corporate Governance is implemented properly in the Bank.
Kebijakan Umum Audit SKAI memegang peranan penting dalam membantu manajemen di seluruh tingkatan dengan memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada baik internal maupun eksternal. Tujuan audit secara umum dan khusus adalah untuk memberikan penilaian yang independen dan melakukan analisis terhadap sistem pengendalian internal serta memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan maupun prosedur operasional dibawah kendali menajamen.
General Audit Policy SKAI plays an essential role in assisting to management at all levels in the Bank, since it ensures that all operational activities are working in stipulated as stated in the internal guidance and policies. The objective of general and special audits is to provide an independent assessment and analysis on the Bank’s internal control systems and activities, as well as to improve the effectiveness and efficiency of these activities and operational procedures under control of the management.
Manajemen dan Organisasi Di dalam organisasi Bank, SKAI merupakan satu tingkat di bawah Presiden Direktur, dimana seluruh pelaporan dan tugas monitoring dilaporkan langsung kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan. SKAI juga melakukan pemantauan temuan atas audit internal dan eksternal serta memastikan bahwa cakupan pengendalian, dan efektifitas seluruh kegiatan usaha telah berjalan sesuai keinginan manajemen.
Management and Organization In the Bank organization structure, SKAI is one level under the President Director. All reports and monitoring task directly reported to the President Director and to Board of Commissioners with copied to the Director in charge for compliance function as well. Beyond the monitoring function, SKAI also has to monitor the internal and external findings to make sure the scope of control and effectiveness of the overall business activities are preceding as mandated to the managements as well.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
PT Bank Resona Perdania
65
66
PT Bank Resona Perdania
Tugas dan Tanggung Jawab Di dalam tugasnya membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasional, SKAI juga melakukan pengawasan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, audit internal secara professional melakukan evaluasi, analisis dan penilaian aktivitas dalam seluruh aspek organisasi berdasarkan pada pendekatan berbasis risiko, mengajukan pendapat, saran dan perbaikan kondisi operasional dan manajerial, serta mengkoordinasikan dengan pihak pemeriksa eksternal dalam tugasnya melakukan pemeriksaan.
Tasks and Responsibilities In its duty to assist the President Director and Board of commissioners in overseeing the operational activities, SKAI also monitors compliance with the rules and regulations set forth. SKAI represents the professionalism to evaluate, analyse and assess activities in all aspects of the organization based on risk approached, put forward opinions, suggestions and corrections to operational condition and managerial skills, as well as coordinating with the external auditors in order to perform their duties of an examination.
Suatu rekomendasi dan informasi yang obyektif dari SKAI kepada seluruh jajaran manajemen mengenai kegiatan yang dievaluasi berdasarkan pendekatan risiko tersebut. Keseluruhan proses tersebut sangat penting untuk menjamin bahwa Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik telah diterapkan dengan tepat.
The recommendations and objective information to all levels of management based on types of risk as evaluated by that approaches. The overall process is very essential lead to the Principles of Good Corporate Governance applied in the Bank.
Ruang Lingkup Audit Ruang lingkup pekerjaan Audit Internal mencakup semua area operasi pada Bank termasuk anak perusahaannya untuk menentukan kualitas pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan secara komprehensif.
Scope of Audit Scope of Internal Audit work covers all activities by process in the Bank and its subsidiary to determine the quality of internal control, risk management, and the corporate governance comprehensively.
Sejalan dengan cakupan risiko dalam program Manajemen Resiko, maka Program Audit disusun berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang melekat dalam kegiatan usaha Bank diproses dalam sebuah mekanisme yang sistematis tercantum dalam dua konsep Audit Program yaitu Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR). Pemeriksaan tahunan disusun dengan memperhatikan penilaian risiko secara bank wide dan sifat risiko melekat tersebut yang paling dominan, ketentuan regulator, arahan manajemen, komite audit, profil risiko, hasil audit periode sebelumnya dan periode terakhir pelaksanaan audit untuk memastikan arah kegiatan audit dan memastikan tidak terdapat pengulangan temuan yang dilaporkan.
In line with the implementation risk of Risk Management program, then the Audit Program was set based on that 8 (eight) types of inherent risk that existing in the Bank which is put into a systematic mechanism and stated into Inherent and Risk Management Implementation Quality audit programs. An annual audit plan is prepared by taking into account of a bank wide risk assessment, the dominant inherent risks, regulatory requirements, guidelines by management and audit committees, Risk Profile guideline, also based on result of previous findings, latest inspection to guide the audit activities and to ensure that no repeated findings was raised in the following periods.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, SKAI berpedoman pada “Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)” sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999, serta Piagam Audit Internal yang menyatakan Visi dan Misi, tujuan serta ruang lingkup tugas dan kedudukan SKAI dalam struktur organisasi bank.
The audit is in accordance to Bank Indonesia’s Regulation No. 1/6/PBI/1999 the approved Standards for the Practice of the Internal Audit function for Commercial Bank (SPFAIB) and an Internal Audit Charter that state SKAI Vision, Mission, purposes, scope of work and SKAI position in Bank’s organization structure.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Kesimpulan Umum Pelaksanaan GCG General Conclusions of Good Corporate Governance Implementation Berdasarkan hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) tahun 2012 disimpulkan bahwa Bank telah menerapkan GCG sesuai dengan ketentuan yang berlaku, walaupun dalam operasional dan pelaporan masih terdapat kelemahan yang bersifat kesalahan manusia (human error), namun sejauh ini hal tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap operasional Bank. Bank telah melakukan penilaian dengan menggunakan Kertas Kerja Self Assessment Pelaksanaan GCG yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, yang meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan nilai komposit adalah 1,875 dan termasuk dalam Predikat Komposit “Baik”.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
According to a Self Assessment on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in 2012, it was concluded that Bank has practiced the GCG principles in accordance with applicable regulations, although there were still minor operational and reporting errors which were classified as human errors, thus they did not significantly impact the Bank’s operations. The Bank has conducted an assessment using the GCG Self Assessment Working Paper set by Bank Indonesia, which includes 11 (eleven) rating factors based on prevailing stipulation with composite value is 1.875 and in the criteria of “Good”.
PT Bank Resona Perdania
67
Tinjauan Teknologi & Informasi Information Technology Review
Peranan Teknologi Sistem Informatika dalam Manajemen Sistem Informasi Information Technology System Role in Management Information System
Sistem TI Bank Resona Perdania IT System in Bank Resona Perdania
68
PT Bank Resona Perdania
Teknologi informasi memegang peranan penting dalam membentuk pondasi yang kuat bagi lancarnya kegiatan bisnis perusahaan. Untuk itu Bank Resona Perdania senantiasa melakukan pengembangan dan memperbarui Teknologi Informasi sesuai dengan perkembangan teknologi dan peraturan yang berlaku untuk mencapai tujuan bisnis Bank, meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan efisiensi operasional Bank sehingga bisa menjadi nilai tambah bank di masa yang akan datang.
Information technology plays an important role in establishing a strong foundation for success in the Company’s business activities. Therefore Bank Resona Perdania continues to develop and update Information Technology in order to be in line with technology development and regulation in order to achieve business goals, to improve service quality to customer and to add value in operation efficiency in the future.
Kebutuhan akan sistem Teknologi Informasi yang handal memerlukan infrastruktur yang baik dan terencana. Sejalan dengan hal tersebut, tahun 2012 Bank telah menyelesaikan renovasi Data Center yang diyakini dapat mengurangi risiko kegagalan sistem yang ada pada Bank, meningkatkan kinerja dan juga untuk mempermudah Bank dalam pengembangan. Bank juga memperbaiki proses internal yang mengarah pada proses otomasi dengan melakukan koneksi sistem pembayaran pajak dengan sistem core banking Bank dan sistem
The need for reliable Information Technology system requires a well-planned infrastructure. Correspondingly, the Bank in 2012 completed the renovation of Data Center deemed to reduce the risk of failure to the Bank’s existing system, improve the performance and facilitate the Bank’s development. The Bank also improved internal processes that lead to the automation process by connecting the tax payment system with core banking system and customs system to streamline the Bank’s operational performance and reduce operational risk. In
Tinjauan Teknologi & Informasi Information Technology Review
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
kepabeanan yang dapat mengefisiensikan kinerja operasional Bank serta mengurangi risiko operasional. Bank juga melakukan review, pemeliharaan dan pengujian sarana backup center yang didukung dengan kebijakan Disaster Recovery Plan (DRP) dan Business Continuity Plan (BCP) secara berkala.
addition, the Bank conducted periodically review, maintenance and testing on the facilities of backup center, that supported with the policies of Disaster Recovery Plan (DRP) and Business Continuity Plan (BCP).
Rencana Pengembangan TI pada tahun 2013
Rencana pengembangan Teknologi Informasi di Bank Resona Perdania telah ditetapkan pada Rencana Strategi Teknologi Informasi. Pengembangan tersebut meliputi:
Bank Resona Perdania’s Information Technology development plan has been set on Information Technology Strategic Plan. Included in the development are:
IT Development Plan in 2013
• Melakukan pengembangan sistem jaringan dan sistem keamanan jaringan Bank dengan mengakomodasi perkembangan teknologi yang ada dan untuk memitigasi potensial risiko yang dapat terjadi.
• To develop network systems and network security systems to accommodate existing development technology and to mitigate potential risks which may occur
• Membangun sistem informasi management yang tepat dan cepat melalui pengembangan sistem Data Warehouse.
.• To build appropriate and fast management information system through the development of Data Warehouse system.
• Melakukan evaluasi berkelanjutan dan pengembangan Teknologi Informasi Bank untuk memenuhi kebutuhan bisnis Bank serta pihak regulator.
• To conduct an ongoing evaluation and Information Technology development to meet the needs of the Bank’s businesses and the regulators’ parties.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Tinjauan Teknologi & Informasi Information Technology Review
PT Bank Resona Perdania
69
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resources Management
Bank Resona Perdania telah meningkatkan fungsi manajemen pengelolaan sumber daya manusia melalui pengembangan struktur organisasi yang lebih baik, handal dan terpadu. Saat ini Bagian Sumber Daya Manusia sedang mengembangkan sistem penerimaan karyawan secara terencana dan terkoordinir dengan program pendidikan dan pelatihan, sehingga ke depannya diharapkan akan memperoleh karyawan yang sesuai dengan kebutuhan Bank dan mempunyai pengetahuan yang luas dibidang perbankan serta mempunyai dedikasi tinggi untuk kemajuan bersama.
Bank Resona Perdania has increased the management function of its human resources through the Bank’s more reliable and integrated organization structure. Currently, the Human Resources Division is developing a well-thought plan of staff recruitment system, executed with education and training programs. Thus, Bank Resona Perdania expects to have the employees recruited based on the Bank’s needs and the employees’ vast banking knowledge and high dedication.
Dalam memenuhi kebutuhan karyawannya, Bank Resona Perdania saat ini melakukan proses penerimaan karyawan secara terorganisir dengan melibatkan para penanggung jawab dari Seksi, Bagian dan Cabang sebagai pengguna (user), sejak awal proses sampai pada tahap wawancara sehingga diperoleh calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan Bank.
In meeting the needs of the employees, Bank Resona Perdania is currently accepting applications for requirement process organizely by involving the employees in charge of each Section, Division and Branch as users, from the beginning of the process to the interview stage so as to get prospective staff candidate according to the Bank’s needs.
Data Pegawai Bank Resona Perdania 2012
Sampai dengan 31 Desember 2012, jumlah pegawai Bank Resona Perdania mencapai 293 karyawan dengan kriteria pokok sebagai berikut:
As of December 31, 2012, the number of employees of Bank Resona Perdania reached 293 with the following basic criteria:
The Employees Data of Bank Resona Perdania 2012
• Sebanyak 190 karyawan atau 64,84% dari
• As much as 190 employees or 64.84%
70
PT Bank Resona Perdania
total karyawan merupakan lulusan Sarjana dan di atasnya.
of total employees earn at least undergraduate degree.
• Sebanyak 248 karyawan atau 84,65% dari total karyawan berstatus sebagai karyawan tetap.
• As much as 248 employees or 84.65% of total employees are permanent staff.
• Jumlah karyawan wanita adalah 148 orang, sedangkan jumlah karyawan pria jumlahnya 145 orang.
• The number of women employees are 148 people, while men employees number are 145 people.
Pengelolaan Sumber Daya Manusa Human Resources Management
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Pendidikan Pegawai Employee Education
< SMA < Senior H.S.
Jumlah Pegawai/ Number of Employees Persentase/ Percentage
Status Pegawai Employee Status
52
173
17
293
59.04%
5.80%
100%
Kontrak Contract
Outsource
Jumlah Total
248
40
5
293
84.64%
13.65%
1.71%
100%
Pria Male
Wanita Female
Jumlah Total
Jumlah Pegawai/ Number of Employees
145
148
293
49.49%
50.51%
100%
Adapun jumlah karyawan yang telah lulus ujian sertifikasi manajemen risiko sampai dengan periode tahun 2012 adalah sebagai berikut: Tingkat Sertifikat Certificate Level Jumlah Pegawai Number of Employees
Trainings and Employees Development
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Jumlah Total
17.75%
Status Pegawai Employee Status
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
S2 Master’s Degree
51
Jumlah Pegawai/ Number of Employees
Persentase/ Percentage
S1 Bachelor’s Degree
17.41%
Tetap Permanent
Persentase/ Percentage
D1 – D3 Diploma
The number of employees having passed the risk management certification as of the 2012 period was as follows:
Level I
Level II
Level III
Level IV
Total
42
22
50
35
149
Bank Resona Perdania secara berkala mengikutsertakan karyawan yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti berbagai jenis pelatihan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, baik yang diselenggarakan oleh Bank sendiri maupun oleh pihak eksternal.
Bank Resona Perdania gradually has its eligible employees participated at various trainings in line with their tasks and responsibilities, be it organized by the Bank or external parties.
Setiap karyawan baru akan diikutsertakan dalam pelatihan Pengetahuan Dasar Perbankan (Basic Banking Knowledge) untuk dapat memahami pengetahuan teknis perbankan pada umumnya serta sistem dan prosedur operasional perbankan yang berlaku di Bank Resona Perdania. Kemudian pada tahap berikutnya; karyawan yang telah mengikuti pelatihan pengetahuan dasar perbankan tersebut akan diikutsertakan pada pelatihan Lanjutan Pengetahuan Perbankan (Pre Intermediate Banking Knowledge).
Every new employee is subject to enroll at Basic Banking Knowledge training, with the objective of gaining the insights into banking technical knowledge and current banking procedure in general and at Bank Resona Perdania in particular. Next, employees participating at this basic knowledge training will be enrolled at further level of the training, which is Pre Intermediate Banking Knowledge.
Pelatihan dan pengembangan kemampuan karyawan diselenggarakan melalui in-house training yang dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: internal training dan eksternal training. Adapun internal training antara lain: Code of Conduct dan Know Your Employee, sedangkan eksternal training antara lain: Pengetahuan Dasar Perbankan dan Lanjutan Pengetahuan Perbankan. Sementara itu public training, antara lain: Sertifikasi Manajemen Risiko dan Kepemimpinan Bank.
During the year 2012, training and development was realized through in-house trainings that held in 2 (two) ways: internal training and external training. The internal trainings including Code of Conduct and Know Your Employee while external trainings including Basic Banking Knowledge and PreIntermediate Banking Knowledge. Meanwhile public trainings including Risk Management Certification and Bank Leadership.
Pengelolaan Sumber Daya Manusa Human Resources Management
PT Bank Resona Perdania
71
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
72
PT Bank Resona Perdania
Di tengah aktivitas bisnisnya, Bank Resona Perdania turut berpartisipasi dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial atau biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibilities (CSR).
In the middle of business activities, Bank Resona Perdania actively participates to implementing Corporate Social Responsibilities (CSR) program.
Bank memiliki tanggung jawab dalam upaya turut andil pada pembangunan ekonomi berkelanjutan demi meningkatkan hidup bermasyarakat yang berkualitas. Hal ini diharapkan dapat berdampak baik bagi bisnis sekaligus dalam kehidupan sosial.
The Bank is responsibility to carries out sustainable economic development with improving the quality socialization. It expected paving the way for positive impact to both, the business and social life.
CSR dapat dikatakan sebagai bentuk keseimbangan antara usaha Bank dalam pencapaian keuntungan yang maksimal dengan wujud apresiasi Bank dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, baik karyawan serta lingkungan sekitar.
CSR can be said to balancing between achieving maximum profit and the Bank contribution in realize the people’s welfare, including for employees and surrounding environment.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Natal Bersama dengan Anak-Anak Tuna Netra di Yayasan Elsafan Christmas with Sight Impaired Children at Elsafan Foundation
Acara Sahur Bersama dan Kegiatan Sosial di Panti Asuhan Al-Andalusia Pre-Meal Gathering during Ramadhan (Sahur) and Social Activity at Al-Andalusia
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
15 Januari 2012 Bank Resona Perdania mengadakan acara Natal 2011 bersama dengan anak-anak tuna netra di Yayasan Elsafan, Jakarta Timur. Adapun donasi yang diberikan adalah kertas braille, peralatan mandi, serta uang tunai. Diharapkan bantuan ini dapat memberikan kontribusi bagi terselenggaranya kegiatan belajar mengajar di Yayasan Elsafan serta membangkitkan semangat anak-anak.
January 15, 2012 Bank Resona Perdania held a 2011 Christmas Celebration with sight-impaired children at Elsafan Foundation in East Jakarta. The Donations are brailed stationery, toiletries and cash. It was hoped that the event could support the foundation’s teaching and learning activities that encourage children to do their best.
4 Agustus 2012 Bank Resona Perdania mengadakan acara sahur bersama dan bakti sosial di Panti Asuhan Terpadu Yatim Al-Andalusia. Bakti sosial dilakukan melalui pemberian santunan tunai kepada 35 orang anak panti asuhan, sumbangan tunai kepada Panti Asuhan, dan pemberian bahan pangan. Dengan pemberian bantuan ini diharapkan dapat membantu kegiatan operasional panti seharihari, kegiatan belajar-mengajar anak-anak panti, dan perbaikan fasilitas panti seperti kamar tidur, kamar mandi, dan mushola.
August 4, 2012 Bank Resona Perdania organized a pre-meal gathering during Ramadhan (Sahur) and social activity at Al-Andalusia Orphanage. The social activity was conducted by giving cash donation and food to 35 orphans and the orphanage. The donation was expected to help the support of the orphans, the orphanage’s daily activities including teaching and learning, and the improvement of the orphanage’s facilities such as bedrooms, bathrooms and prayer room.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
PT Bank Resona Perdania
73
Program Beasiswa dengan Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Studi Jepang Scholarship Program with University of Indonesia, Faculty of Humanities, Japanese Studies Program
27 November 2012 Bank Resona Perdania menandatangani kerjasama program beasiswa dengan Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Program Studi Jepang. Hal ini merupakan salah satu perwujudan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
November 27, 2012 Bank Resona Perdania signed a scholarship partnership program with University of Indonesia, Faculty of Humanities, Japanese Studies Program. The partnership is one of the realizations of Corporate Social Responsibility program.
Program beasiswa ini diberikan dalam bentuk bantuan biaya kuliah dan uang saku secara tunai kepada mahasiswa dan mahasiswi yang terpilih selama satu tahun. “Besar harapan kami agar hal ini dapat membantu mahasiswa yang menerima beasiswa untuk menyelesaikan kuliah”, kata Bapak Akihiro Miyamoto, Presiden Direktur Bank Resona Perdania dalam acara penandatanganan kerjasama di Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Depok.
This scholarship program is given in the form of financial aids comprising tuition fees and cash pocket money to college students of one-year scholarship recipients. “We hope that this will help the students who received their scholarship to complete their study,” Mr. Akihiro Miyamoto, President Director of Bank Resona Perdania, said at the signing ceremony at the University of Indonesia, Faculty of Humanities, Depok.
Program Edukasi Perbankan Banking Education Program
Program Edukasi Perbankan di Kantor Kecamatan Penggilingan, Jakarta Timur Banking Education Program at Penggilingan Distric Office, East Jakarta
74
PT Bank Resona Perdania
7 Mei 2012 Bank Resona Perdania menggelar program edukasi perbankan yang dihadiri oleh staf, aparat dan warga sekitar kantor Kelurahan Penggilingan, Jakarta Timur. Dalam program edukasi ini Bank mencoba untuk memberikan pemahaman lebih mengenai produk dan jasa perbankan secara umum. Program edukasi yang diterapkan oleh Bank, sejalan dengan pilar keuangan inklusi Bank Indonesia, pilar pertama yaitu edukasi keuangan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manfaat dan penggunaan produk keuangan.
May 7, 2012 Bank Resona Perdania held a banking education program, which was attended by staff, officials and local residents of Penggilingan district office, East Jakarta. Through this education program, the Bank delivered an insight into general banking products and services. The education program implemented by Bank is in line with the Bank Indonesia’s first inclusive financial pillar, namely banking education as a way to increase public understanding on benefits and uses of financial products.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Program Edukasi Perbankan di Kantor RW 01, Kelurahan Ujung Menteng, Jakarta Timur Banking Education Program at Rukun Warga (RW) 01 Office, Ujung Menteng District, East Jakarta
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Bank menjelaskan kepada peserta mengenai program edukasi yang bertujuan agar :
The Bank explained to participants that the education program is aimed at:
1. Masyarakat lebih berorientasi dalam melakukan transaksi keuangan melalui Bank.
1. Creating more oriented society in using bank as a means of financial transactions.
2. Meningkatkan pemahaman atas jenis produk dan layanan perbankan.
2. Enhancing an insight into types of banking
3. Meningkatkan pemahaman atas perhitungan bunga dan biaya yang ada dalam transaksi perbankan.
3. Increasing understanding of the interest
24 September 2012 Bank Resona Perdania menggelar program edukasi perbankan yang dihadiri oleh staf, aparat dan warga sekitar Kantor Rukun Warga (RW) 01 Kelurahan Ujung Menteng, Jakarta Timur. Dalam program edukasi ini, Bank mencoba untuk memberikan pemahaman lebih mengenai produk dan jasa perbankan secara umum.
September 24, 2012 Bank Resona Perdania held a banking education program, which was attended by staff, officials and local residents of Ujung Menteng, East Jakarta. Through this education program, the Bank delivered more understanding about general banking products and services.
Program ini disambut antusias oleh para peserta yang terlihat aktif dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar realita atas produk dan layanan yang diberikan dunia perbankan kepada masyarakat. Dalam rangka memberikan pemahaman yang lebih mengenai produk dan layanan perbankan secara umum, Bank akan terus menjalankan program edukasi perbankannya secara berkesinambungan.
Participants were enthusiastic about the program, as they actively involved in discussions about the products and services available the world of banking has to offer to public at large. To give more understanding about general banking products and services, Bank will continuously hold its banking education program.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
products and services.
rate calculation and banking transaction expenses.
PT Bank Resona Perdania
75
Produk & Layanan Products & Services
Products
Current Account
Loan
Available in several currencies:
Types of loans:
• Indonesian Rupiah (IDR)
• Syndicated Loan, available in Rupiah and Foreign Currency
• US Dollar (USD)
• Joint Financing Loan, available in Rupiah and Foreign Currency
• Japanese Yen (JPY) • Singapore Dollar (SGD)
• Working Capital Loan and Investment Loan, available in Rupiah and Foreign Currency.
• Euro (EUR)
• Trust Receipt, available in Rupiah and Foreign Currency
• Australian Dollar (AUD)
• Overdraft, available in Rupiah and Foreign Currency.
Scriptless Time Deposit and Deposit On Call Available in several currencies:
Factoring
• Indonesian Rupiah (IDR)
Purchasing Account Receivables today at discount rate, and then receiving payment in full amount on the maturity date of the receivables.
• US Dollar (USD) • Japanese Yen (JPY) • Euro (EUR)
Special Time Deposit Available in several currencies: • Indonesian Rupiah (IDR) • US Dollar (USD) • Japanese Yen (JPY)
76
PT Bank Resona Perdania
Produk & Layanan Products & Services
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Services
Import
Others
• Opening of Letter of Credit (L/C)
• Bid Bond
• Opening of Letter of Local L/C
• Safe Deposit Box
• Acceptance of Import Document (L/C and Non L/C)
• Collection
• Handling Invoice
• Foreign Currency Transactions in the form of Bank Notes, Bank Drafts, Traveller Cheques • Transfer, including RTGS
Export • Negotiation (L/C) • Advising (L/C) • Collection (L/C)
• Intercity clearing • Tax Payment • Bank Reference • Fax Service • Audit Confirmation • Supporting Letter
Bank Guarantee
• Internet Banking Perdania Direct
• Bid Bond • Advance Payment Bond • Performance Bond • Retention Bond
Remittance • Bid BondForeign Currency Transfer
• Custom Bond • Maintenance/Warranty Bond • Other Bond • Standby L/C
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Produk & Layanan Products & Services
PT Bank Resona Perdania
77
Anak Perusahaan Subsidiary
PT Resona Indonesia Finance PT Resona Indonesia Finance
PT Resona Indonesia Finance merupakan anak perusahaan Bank Resona Perdania yang berdiri sejak Agustus 1984. Dahulu PT Resona Indonesia Finance bernama PT Daiwa Lippo Leasing Corporation dan pada Maret 2003 menjadi PT Resona Indonesia Finance. Bergerak di bidang usaha anjak piutang, sewa guna usaha, pembiayaan konsumen, dan kartu kredit, PT Resona Indonesia Finance lebih menitik beratkan fokus usahanya pada sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen.
PT Bank Resona Perdania
Resona Perdania. Formerly known as PT Daiwa Lippo Leasing Corporation, the Company changed its name to PT Resona Indonesia Finance in March 2003. Involved in the business activities of factoring, leasing, consumer financing and credit cards, PT Resona Indonesia Finance has focuses on leasing and consumer financing.
Pada tahun 2012, PT Resona Indonesia Finance menerima penghargaan sebagai “Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus” dari Majalah InfoBank berdasarkan laporan keuangan 2011. Selain itu, InfoBank Golden Trophy 2012 juga dianugerahkan kepada PT Resona Indonesia Finance atas prestasinya selama lima tahun berturut-turut (2007 – 2012), karena meraih predikat sebagai perusahaan pembiayaan dengan kinerja keuangan “Sangat Bagus”.
In 2012, PT Resona Indonesia Finance received an award as “Financing Company with Excellent Financial Performance” from InfoBank Magazine. The award was based on 2011 financial statement. Moreover, the same publication also awarded to the company with 2012 InfoBank Golden Trophy, for their performance as financing company with “Excellent” financial performance in 2007 – 2012.
Sebagai pemegang saham utama, Bank Resona Perdania melakukan pengawasan
As majority shareholder, Bank Resona Perdania conducts monthly monitoring on PT Resona Indonesia Finance’s performance, and annual general audit through the Bank’s Internal Audit Task Force. Beside that, the Bank also provides loan facilities to PT Resona Indonesia Finance to support its operational activities and ongoing development.
bulanan atas kinerja PT Resona Indonesia Finance dan audit umum tahunan yang dilakukan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank. Selain itu, Bank Resona Perdania juga memberikan fasilitas pinjaman kepada PT Resona Indonesia Finance guna mendukung kegiatan operasional dan perkembangan PT Resona Indonesia Finance kedepan.
78
PT Resona Indonesia Finance was established in August 1984 as a subsidiary of Bank
Anak Perusahaan Subsidiary
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Profil Modal disetor: Rp 25.000.000.000
Profile paid-up capital: Rp 25,000,000,000
Pemegang Saham PT Bank Resona Perdania (99,99%) Resona Bank Ltd., Jepang (0,01%)
Shareholders PT Bank Resona Perdania (99.99%) Resona Bank Ltd., Japan (0.01%)
Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Akira Kakihara Komisaris : Abdul Haris Hartanto
Board of Commissioner President Commissioner : Akira Kakihara Commissioner : Abdul Haris Hartanto
Direksi Presiden Direktur : Daisuke Sugiura Direktur : Agus Amin Satyadarma
Board of Directors President Director Director
Alamat Gedung Bank Resona Perdania, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41 Jakarta 10210 Indonesia Phone : +62 21 570 1956 Fax : +62 21 570 1961
Address Bank Resona Perdania Building, 5th floor. Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41 Jakarta 10210 Indonesia Phone: +62 21 570 1956 Fax : +62 21 570 1961
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Total Aset Total Ekuitas Laba Bersih
: Daisuke Sugiura : Agus Amin Satyadarma
Dalam Jutaan Rupiah (in million rupiah)
2010
2011
2012
263,853 70,474 12,595
298,398 81,534 11,060
387,428 91,423 13,889
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
|
Anak Perusahaan Subsidiary
Total Assets Total Equity Net Income
PT Bank Resona Perdania
79
Alamat Kantor Office Addresses
Kantor Pusat
Kantor Cabang Pembantu
Head Office
Sub Branch Offices
Bank Resona Perdania Building Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41 Jakarta 10210 Jakarta – Indonesia Phone : +62 21 570 1958 Fax : +62 21 570 1936
Cikarang 2nd Floor EJIP Center Building EJIP Industrial Park, Plot 3A South Cikarang Bekasi 17550 West Java - Indonesia Phone : +62 21 897 4940 Fax : +62 21 897 4941
Kantor Cabang
Karawang 1st Floor Graha KIIC Jl. Permata Raya Lot C-1B KIIC Industrial Park Karawang 41361 West Java - Indonesia Phone : +62 21 8911 5020 Fax : +62 267 647 347
Branch Offices Surabaya 3rd Floor Plaza BRI, Suite 305 Jl. Jend. Basuki Rachmat No. 122 Surabaya 60271 East Java - Indonesia Phone : +62 31 535 5858 Fax : +62 31 535 2007 Bandung 2nd Floor Wisma Bumiputera Suite No. 204-205 Jl. Asia Afrika no. 141-149 Bandung 40112 West Java - Indonesia Phone : +62 22 424 1742 Fax : +62 22 424 1207
80
PT Bank Resona Perdania
MM2100 Ruko Mal Bekasi Fajar Blok D No. 8 MM2100 Industrial Town West Cikarang Bekasi 17520 West Java - Indonesia Phone : +62 21 8998 2151 Fax : +62 21 8998 2943
Alamat Kantor Office Address
|
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PT Bank Resona Perdania Bank Resona Perdania Building Jl. Jenderal Sudirman, kav. 40–41 Central Jakarta, 10210 Jakarta, Indonesia
Phone : +62 21 570 1958 Fax : +62 21 570 1936 www.perdania.co.id