LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI OBJEK DAN SUBJEK LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH RIZQI AKBAR EGA PUTRA 125080301111045 A03
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Mahasiswa
Dr.Uun Yanuhar, S.Pi, MSi.
Rizqi Akbar E. P.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “HAK DAN TANGGUNG JAWAB PENDUDUK DALAM SOSIOLOGI DEMOGRAFI’’ ini. Pada kesempatan ini tak lupa penulis ucapkan terimah kasih kepada kedua orang tua, yang telah berjasa besar dan penuh pengorbanan serta selalu berdo’a dalam memenuhi segala kebutuhan kami, sehingga penulis sukses dalam menuntut ilmu untuk kehidupan masa depan yang lebih baik. Dalam penyusunan karya tulis ini, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika pembahasannya. Penulis juga mengharpkan masukan atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya di masa yang akan datang. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini mudah mudahan dengan adanya makalah ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita semua, dan juga dapat menjadi referensi bagi penulis selanjutnya.
Malang, Mei 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................i KATA PENGANTAR
.........................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Demografi dan kependudukan ....................................................................2 2.1.1 Aspek-aspek dalam Demografi ..........................................................3 2.1.2 Perubahan Demografi ........................................................................4 2.2 Sosiologi .....................................................................................................5 2.3 Kajian Sosio Demografi .............................................................................6 2.4 Hak dan Tanggung jawab Penduduk dalam Sosiologi Demografi .............7 BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan ..............................................................................................9 3.2.Saran ........................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dalam suatu waktu. Penduduk terikat dalam suatu aturan yang dibuat berdasarkan sifat dan karakterisitik penduduk itu sendiri. Aturan-aturan tersebut sering disebut dengan istilah “Demografi”. Demografi sendiri adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal yang berhubungan dengan komponenkomponen perubah. Dalam demografi sering dikenal istilah lingkungan. Lingkungan dalam artian media bagi mahkluk hidup. Penjabarannya adalah media kehidupan yang memiliki fungsi serta karakterisasi yang mencerminkan penduduk itu sendiri. Adanya timbal balik dengan keberadaan mahkluk hidup adalah ciri yang khas ddari suatu lingkungan. Hal tersebut lebih kompleks manakala mengerucut pada lingkungan hidup manusia atau penduduk. Aspek penting lain adalah bagaimana ilmu sosiologi dapat diterapkan dalam kependudukan atau demografi. Hal ini tidak terlepas dari adanya timbal-balik antara manusia yang membutuhkan nilai-nilai dalam aplikasinya. Menurut beberapa kalangan, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari suatu hubungan sosial dalam kependudukan. Hal tersebut menjelaskan bahwa terciptanya sosiologi akibat dari hubungan antara faktorfaktor dalam demografi. Dengan demikian kaitan antara demogrsfi dan fisiologi tidak dapat dipisahkan.
1.2 Rumusan masalah 1. Apakah pengertian dari demografi atau kependudukan secara menyeluruh? 2. Apakah pengertian dari sosiologi secara luas maupun mendalam? 3. Bagaimana hubungan antara hak dan kewajiban, demografi serta sosiologi dalam satu kesatuan?
1
1.3 Tujuan 1. Mengetahui arti dari demografi secara menyeluruh. 2. Dapat menjelaskan arti sosiologi secara luas maupun mendalam. 3. Menjelaskan hubungan dari hak, kewajiban, demografi dan sossiologi sebagai satu kesatuan.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
Demografi dan kependudukan Dalam ilmu kependudukan atau yang biasa disebut dengan deomgrafi, hal utama
yang dikaji adalah penduduk. Penduduk secara umum didefinisikan sebagai orang yang berdomisili atau bertempat tinggal secara menetap di wilayah suatu negara dan telah memiliki syarat menurut undang-undang, maka dari itu penduduk memiliki hak dan kewajiban yang tertuju bagi negaranya. Demografi merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang artinya rakyat atau penduduk dan graphien yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu demografi dapat didefinisikan sebagai gambaran mengenai penduduk. Demografi didefinisikan dalam berbagai arti menurut beberapa ahli, antara lain: Menurut Multilingual Demographic Dictionary, Demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya). Achille Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur ,yaitu meliputi perubahan secara umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya. Sedangkan
menurut
Philip
M
Hauser
dan
Duddley
Duncan
(1959) mengusulkan definisi demografi adalah “Demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial, dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status). Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk. Dalam demografi maupun masalah kependudukan lainnya pasti bermuara pada penduduk itu sendiri. Menurut Wirastuti dan Dini, penduduk adalah sekumpulan orang yang bertempat dan memiliki status sebagai pribadi, anggota keluarga, anggora masyarakat, warga negara, yang bertempat tinggal dalam batas wilayah negara, pada
3
waktu tertentu. Penduduk merupakan suatu komunitas yang saling berinteraksi dan membentuk suatu hubungan terstruktur maupun tidak terstruktur. Dalam hal ini, penduduk adalah aspek penting dalam menjalankan semua bentuk pemerintahan, baik itu dalam konten “indirect act” maupun dalam konten “direct act”. Kualitas dan kuantitas merupakan parameter untuk menentukan keberhasilan yang dicapai oleh suatu penduduk. Kualitas penduduk mempunyai arti seberapa berhasilkah penduduk tersebut dalam menjalankan dan mengelola lingkungan maupun aspek-aspek lain yang menunjang lingkungan tersebut. Hal ini berkaitan dengan pendapatan per kapita, total pembangunan industri dan lain-lain. Sedangkan kuantitas mencakup tingkat kepadatan jumlah penduduk tersebut, dimana tingkat kelahiran, kematian dan migrasi sangat mempengaruhi kuantitas penduduk disuatu daerah.
2.1.1
Aspek-aspek dalam Demografi Ilmu demografi atau kependudukan tidak terlepas dari aspek-aspek yang
mendukung keberadaan ilmu tersebut. Ada tiga aspek yang menentukan dalam ilmu demografi, yaitu: a. Kelahiran (Natalitas) Kelahiran secara umum didefinisikan sebagai perwujudan individu baru. Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi kelahiran antara lain: – Struktur umur – Struktur perkawinan – Umur kawin pertama – Paritas – Disrupsi perkawinan – Proporsi yang kawin Faktor-faktor non demografi yang mempengaruhi kelahiran antara lain: – Keadaan ekonomi penduduk – Tingkat pendidikan – Perbaikan status perempuan – Urbanisasi dan industrialisasi b. Kematian (Mortalitas)
4
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. c. Perpindahan (Migration) Perpindahan diartikan sebagai pertukaran mobilitas penduduk. Secara umum, proses pergerakan penduduk bersifat permanen dan non permanen. Mobilitas permanen maupun non permanen dibedakan berdasarkan lama menetap dalam suatu wilayah. Mobilitas permanen bertujuan untuk menetap di tempat yang baru, sedangkan mobilitas non permanen bertujuan tidak untuk menetap dalam wilayaah baru. Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan: – Faktor individu – Faktor yang terdapat di daerah asal – Faktor yang terdapat di daerah tujuan – Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan Ketiga aspek tersebut mempunyai kaitan yang erat dan tidak dapat dipisahkan. 2.1.2
Perubahan demografi Notestein menyatakan, bahwa perubahan keadaan demografi dari tingkat fertilitas
dan mortalitas tinggi menjadi keadaan tingkat fertilitas dan mortalitas rendah mengikuti kemajuan dalam pembangunan sosial ekonomi. Teori ini disebut sebagai teori transisi demografi. Transisi demografi bisa diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor sosial. Tingkat perbedaan sosial yang tinggi dapat menjadi sumber transisi untuk demografi itu sendiri. Hal ini tak ubahnya perubahan yang dipaksakan terjadi pada suatu lingkungan penduduk. Perubahan dalam demografi sangat kental terasa akibat dari perubahan sosial itu sendiri. Jika dilihat dari aspek sosial yang ada, aspek sosial dalam demogarfi dibedakan atas 3 macam : a. Aspek sosial dengan komposisi penduduk menurut bidang pekerjaannya. Hal ini erat kaitannya dengan status penduduk tersebut dalam lingkungan masyarakat. Apakah penduduk tersebut bekerja sebagai pegawai negeri sipil, TNI, buruh, petani dan lain sebagainya. b. Aspek sosial dengan komposisi penduduk menurut pendidikannya. Berdasarkan jenjang pendidikan yang telah dilalui. Denagn ijazah yang didapat menjadi syarat untuk mendapatkan lapangan pekerjaan dan strata sosial yang diinginkan. c. Aspek sosial dengan komposisi penduduk menurut status perkawinan.
5
Dari informasi yang didapat mengenai status perkawinan seorang penduduk, maka dapat diambil kesimpulan atass beberapa tindakan. 2.2
Sosiologi Sosiologi mempunyai kata dasar sosial. Sosiologi sendiri diambil dari bahasa
Yunani yaitu Socius dan Logos. Socius sendiri mempunyai arti kawan dan logos yang berarti ilmu. Definisi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat atau penduduk, meliputi perubahan strata sosial dan penyebab-penyebabnya. Sosiologi bukan merupakan ilmu pasti yang tidak dapat dirubah lagi. Sosiologi menuntut kepekaan dalam melihat situasi baru dan membuat teori sebagai landasan perubahan sosial yang terjadi di dalam suatu penduduk. Pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya. Hal tersebut erat kaitannya dengan perubahan sosial yang terjadi pada manusia maupun lingkungannya. Dapat diambil contoh, seorang dokter yang terbiasa hidup di lingkungan elite atau terpandang, tiba-tiba dimutasi ke daaerah pedalaman untuk memenuhi tugasnya. Dokter tersebut akan secara tidak langsung merubah perilaku demografinya di daerah tersebut. Walaupun perubahan tersebut tidak berlangsung secara instan, namun tetap akan merubah perilaku demografi dari dokter tersebut secara perlahan. Akibat dari semua hal diatas akan menimbulkan persaingan sosial. Persaingan sosial bisa terjadi akibat dari ketidaksinambungan di dalam beberapa faktor demografi. Dalam beberapa kasus, dengan keluarga yang besar merupakan bebat yang berat dan perintang untuk dapat mencapai kedudukan yang tinggi dalam masyarakat. Orang akan cenderung
merasa
mempunyai
beban
apabila
anggota
keluarganya
melebihi
kemampuannya. Strata sosial sebelumnya bisa menjadi pelecut atau malah menjadi bumerang bagi diri orang tersebut. Hal ini kembali pada kesadaran diri seseorang untuk bagaimana membuat handicap yang ada menjadi surplus baginya. Struktur sosial juga dapat mempengaruhi penyebaran dari suatu penduduk. Penduduk akan cenderung memilih tempat yang dapat menerima mereka tanpa melihat strata sosialnya. Demografi dapat mempengaruhi perilaku sosial dalam 2 aspek, yaitu aspek dalam kelas sosial dan aspek dalam status sosial. Aspek dalam kelas sosial adalah pembagian golongan atau kelompok yang membedakan dalam pandangan ilmu demografi. Aspek hierarkis dalam hal ini dapat menjadi acuan untuk penyesuaian perundang-undangan dalam demografi. Aspek selanjutnya adalah status sosial. Status sosial disini dibedakan atas tiga macam, antara lain : a. Ascribed Status
6
Ascribed status adalah tipe status yang dimiliki sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, ketrurunan, suku, usia, dan lain sebagainya. b. Achieved Status Achieved status adalah status sosial yang didapat seseorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukan. Contohnya adalah harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain. c. Assigned Status Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir namun diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
2.3
Kajian Sosio Demografi Sosio demografi adalah salah satu cara untuk menentukan kualitas dan kuantitas
penduduk di suatu daerah. Sosio demografi tersusun dari dua kata, yaitu Sosio (kajian tentang manusia) dan Demografi (gambaran tentang penduduk). Sosio Demografi berarti gambaran manusia terkait dengan tujuan kajian, diutamakan pada gambaran bersifat kuantitatif yang nantinya dapat menggambarkan sifat kualitatif. Sifat kependudukan dapat dipengaruhi oleh keberadaannya atau lingkungan yakni : a.
Lingkungan waktu : kemarin, sekarang, besuk atau lusa
b.
Lingkungan tempat atau daerah : perdesaan, perkotaan, dll.
c.
Lingkungan tipologi : masyarakat agraris, industri, nomaden, menetap, dll.
Kajian Sosio Demografi diperlukan karena penduduk dan lingkungan saling berinteraksi, manusia dapat bertindak sebagai subjek dan objek, jumlah manusia akan bertambah dan kondisi lingkungan cenderung berkurang. Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh faktor internal (lingkungan itu sendiri/membaik dan memburuk sendiri ; karena akibat dari luar daerah) dan faktor eksternal (jumlah penduduk bertambah ; kebutuhan penduduk bertambah). Lingkungan dan penduduk berinteraksi saling mempengaruhi. Lingkungan yang enak dan menarik maka manusia akan senang datang sehingga jumlah. Struktur ketenagakerjaan berubah sedangkan lingkungan yang jelek maka lingkungan tersebut akan dijauhi. Namun disuatu titik lingkungan yang jelekpun akan ditempati manusia saat tidak ada lagi tempat untuk pindah atau tinggal. Variabel yang dikaji dalam parameter demografi adalah Struktur Penduduk, Proses Kependudukan, Ketenagakerjaan. Struktur Kependudukan atau pelapisan
7
penduduk menggambarkan kondisi kependudukan dari komposisi penduduk dan kepadatan penduduk. Komposisi penduduk yang dianalisis antara lain : komposisi menurut umur dan sex, komposisi menurut pekerjaan, komposisi menurut agama, komposisi menurut kesukuan, komposisi menurut kedaerahan, komposisi menurut partai dll. Kepadatan penduduk (perbandingan antara jumlah penduduk dan luas) dianalisi antara lain : kepadatan umum (aritmatik) dan kepadatan khusus (agraris). Perubahan variabel diatas akan mempengaruhi perubahan status sosial seseorang di masyarakat.
Persebaran
ini
umumnya
memiliki
sifat
persebaran
merata
(konsentris/linear). Namun, untuk sekarang sifat persebaran ini tidak lagi menjadi linear namun menyebar. Hal ini biasa terjadi pada daerah dengan sistem pengelompokan yang masih kuat. Kita ambil contoh di Pulau Bali, sistem kasta yang masih ada membuat beberapa orang memilih menetap atau berpindah sesuai dengan kasta yang dianut. Kasta brahmana akan memilih tinggal bersama kata brahmana dibandingkan tinggal dengan kasta waisya, begitu juga sebaliknya. 2.4
Hak dan Tanggung jawab Penduduk dalam Sosiologi Demografi Seperti judul bahasan diatas, baik dalam kajian ilmu sosiologi maupun demografi
hal penting yang tidak pernah lepas dari dua ilmu diatas adalah penduduk. Penduduk memiliki peranan penting dalam menentukan perubahan Sosio Demografi di lingkungannya sendiri. Perubahan itu, seperti yang telah dijelaskan diatas, dapat berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal. Dalam perubahan-perubahan tersebut diperlukan kesadaran diri dari penduduk akan hak dan tanggung jawab mereka. Hak memiliki artian sebagai sesuatu yang pantas kita dapat. Sedaangkan tanggung jawab adalah sesuatu yang wajib kita lakukan. Dalam pandangan ilmu sosiologi hak kita sebagai penduduk adalah berinteraksi dengan penduduk lain dan bebas untuk melakukan apapun. Taanggung jawab disini berarti bagaimana kita bisa mengontrol hak kita dalam berinteraksi dan mampu menciptakan suasana kondusif dalam lingkungan tempat kita tinggal. Pandangan ilmu demografi menyatakan hak adalah sesuatu yang kita dapat sebagai peran kita dalam kependudukan. Sebagai warga dari suatu negara kita berhak mendapat perlindungan dari negara kita dalam segala hal. Tanggung jawab adalah pengontrol dari hak yang kita dapat. Sebagai contoh, kita wajib melindungi negara walau tanpa melakukan suatu tindakan ekstrim (misalnya perang) dan contoh lain adalah membayar pajak tepat waktu.
8
Nah, jika demikian kita akan tahu hak penduduk dalam Sosio Demografi. Hak kita adalah mengadakan kegiatan kependudukan yang berhubungan dengan “socialism practice” dalam daerah manapun di negara kita. Hal ini mencakup seluruh kegiatan yang berdampak pada perubahan mendasar dan berkelanjutan. Dapat diambil contoh interaksi sosial dalam skema sosial di lingkungan tertentu namun tetap dalam lingkup sosio demografi. Untuk tanggung jawab, pada dasarnya lebih mengarah pada perubahan hidup berperilaku yang disertai dengan suatu kontrol yang menunjang kebiasaan dalam hidup pada penyelamatan aspek sosial lingkungan maupun perilaku hidup manusia itu sendiri(socialism affect). Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya, melainkan perubahan yang menghilangkan tindakan sosial yang tidak perlu. Jika dalam suatu lingkungan, kita merubah total hingga ke dasar skema sosial dari lingkungan tersebut maka bukan perubahan ke aspek positif yang kita dapat, melainkan akan memicu perubahan ke aspek negatif yang malah kita dapat. Sudah barang tentu itu adalah perubahan yaang semestinya kita hindari. Karena perubahan ke aspek negatif akan mempengaruhi sudut pandang lingkungan kepada kita. Sudut pandang yang dihasilkan negatif akan membuat status sosial dan hak kita dalam bermasyarakat akan berkurang, cenderung menghilang. Bagaimanapun juga lingkungan memiliki hak dan tanggung jawab yang sudah lebih dulu terbentuk sebelum kita berpindah atau tinggal di daerah tersebut. Sekali lagi, masalah kependudukan baik itu dalam hal sosiologi maupun hak dan tanggung jawab sangat sukar untuk dikontrol seorang diri. Diperlukan suatu kelompok makro atau mikro yang dapat menjadi jembatan perubahan. Apalagi jika kita bercermin dalam permasalahan yang sering terjadi di negara kita sendiri, Indonesia. Di negara ini sangat sukar untuk membedakan hak dan tanggung jawab karena hampir tidak ada respon positif terhadap wacana perubahan tersebut. Kita seringkali menganggap bahwa lingkungan tempat kita tinggal, sebagai suatu tempat yang bebas melakukan apapun. Tidak peduli terhadap skema sosial dan status sosial kita sendiri maupun penduduk yang sudah lebih dahulu tinggal. Kita cenderung melupakan status dan pranata sosio demografi kita sendiri, menggunakan kebebasan dalam bentuk hak kedemografian yang telah diatur undang-undang negara. Maka dari itu kita sebagai penduduk tetap harus mengetahui dan memahami apa hak dan tanggung jawab kita dalam konteks Sosio Demografi itu sendiri.
9
BAB 3 PENUTUP 3.1.
Kesimpulan – Penduduk secara umum didefinisikan sebagai orang yang berdomisili atau bertempat tinggal secara menetap di wilayah suatu negara dan telah memiliki syarat menurut undang-undang, maka dari itu penduduk memiliki hak dan kewajiban yang tertuju bagi negaranya. – Demografi berasal dari kata Yunani demos dan graphien. – Demografi dapat didefinisikan sebagai gambaran mengenai penduduk. – Aspek-aspek demografi ada tiga, yaitu kelahiran (natalita), kematian (mortalitas) dan perpindahan (migrasi). – Perubahan demografi dipengaruhi tiga faktor, yaitu: a. Aspek sosial dengan komposisi penduduk menurut bidang pekerjaannya. b. Aspek sosial dengan komposisi penduduk menurut pendidikannya. c. Aspek sosial dengan komposisi penduduk menurut status perkawinan. – Status sosial disini dibedakan atas tiga macam, antara lain : a. Ascribed Status b. Achieved Status c. Assigned Status – Kajian Sosio Demografi diperlukan karena penduduk dan lingkungan saling berinteraksi, manusia dapat bertindak sebagai subjek dan objek, jumlah manusia akan bertambah dan kondisi lingkungan cenderung berkurang.
3.2.
Saran Dalam pembuatan makalah ini penulis mengharapkan bantuan dan rekomendasi
demi terciptanya makalah yang terbaik selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, P. 2012. http://fauzipujarama2.blogspot.com/2012/10/demografi.html. Diakses pada tanggal 15 Mei 2013 pukul 13.00 WIB Laundra. 2012. http://laundraps.blogspot.com/search?q=demografi+dan+faktor+demografi. Diakses pada tanggal 20 Mei 2013 pukul 20.30 WIB Laurens, M. J. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta : PT Grasindo. Maryati, K. dan Juju, S. 2008. Sosiologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga. . 2009. Sosiologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Mastiur, E.E. 2012. http://elsaelida.blogspot.com/search?q=demografi. Diakses pada tanggal 24 Mei 2013 Pukul 10.25 WIB Rizal, M. 2012. http://akisscouldbedeadlyrizal.blogspot.com/search?q=demografi. Diakses pada tanggal 22 Mei 2013 pukul 17.00 WIB Tjiptoherijanto, P. dan Laila, N. 2008. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Di Antara Peluang dan Tantangan. Jakarta : LIPI Press Waluya, B. 2007. Sosiologi : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung : PT Setia Purna Inves.
11