ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR ‘’Manusia, Keragaman, dan Kesederajatan’’
DISUSUN OLEH:
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN
2016
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.
LATAR BELAKANG Manusia didalam hidupnya disamping selain sebagai maklhuk Tuhan,
maklhuk individu, juga merupakan maklhuk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tangung jawab untuk melaksanakan keberagaman dan kesederajatan agar nantinya tidak terjadi dampak negatif dalam kehidupan bangsa. Keragaman dalam masyarakat dalam kehidupan masyarakat merupakan kepercayaan sekaligus kenyataan dalam kehidupan di masyarakat. Keragaman merupakan slah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaaan di masa silam, kini dan waktu yang mendatang. Sebagai fakta keberagaman sering disikapi berbeda tetapi disisi lain dianggap sebagai faktor penyulit. Keragaman juga bisa menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak diselaraskan dengan kesederajatan serta tidak menganggapnya berbeda. Dalam kehidupan manusia kesederajatan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya sejak dilahirkan. 2.
RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah makna keragaman dan kesederajatan ? 2. Apakah unsur-unsur keragaman masyarakat ? 3. Bagaimanakah pengaruh negatif dari keragaman ?
3.
Tujuan Masalah Adapun permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan makna keragaman dan kesederajatan. 2. Mendeskripsikanunsur-unsur keragaman masyarakat. 3. Mendeskripsikan pengaruh negatif dari keragaman.
2
BAB II PEMBAHASAN 1. Makna Keragaman dan Kesederajatan A. Makna Keragaman Keragaman berasal dari kata ragam, yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinnya : 1) Tingkah laku, 2) Macam, jenis, 3) Lagu, musik, langgam, 4) Warna, corak Sehingga, keragaman merupakan suatu perihal beragam-ragam, berjenisjenis perihal ragam. Keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideology, adat kesopanan serta situsi ekonomi. Keragaman atau diversity dipergunakan dalam pengertian secara umum sebagai pernyataan yang bervariasi. Menurut Roosevelt Thomas, keberagaman adalah menunjukkan adanya perbedaan, kesamaan dan tegangan yang berhubungan, yang terjadi pada setiap bauran yang dapat timbul diantara elemen dari collective mixture. Mixture atau bauran dapat terdiri dari beberapa dimensi keberagaman, dapat berupa ras, gender, etnis, asal daerah, umur, afiliasi politik, kelas sosial-ekonomi dan sebagainya. (Makalah, Ahmad Yusuf Efendi dkk : 2014). Keberagaman merupakan suatu perbedaan yang terjadi pada kelompok manusia dan merupakan suatu kondisi yang terdapat perbedaan-perbedaan diberbagai bidang. Bidang tersebut diantaranya suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan serta situasi ekonomi.
3
B. Makna Kesederajatan Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinnya adalah sama tingkatan ( Pangkat Kedudukan ). Kesederajatan adalah suatu kondisi yang didalamnya terdapat perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. (Elly dkk : 2006). Dengan demikian, kontek kesederajatan disini merupakan suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada, manusia tetap memiliki satu kedudukaaan yang sama dan satu tingkatan hierarki.
2. Unsur- unsur Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia. Berikut adalah unsur-unsur dari keberagaman masyarakat Indonesia yaitu: A. Suku bangsa dan ras Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sapai marauke sangat
beragam.
Sedangkan
perbedaan
ras
muncul
karena
adanya
pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut,warna kulit, ukuran-ukuran tubuh,mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya. Di Indonesia, terutama bagian barat mulai dari Sulawesi adalah termasuk ras Mongoloid Melayu Muda. Kecuali Batak dan Toraja yang termasuk Mongoloid Melayu tua. Sebelah timur Indonesia termasuk ras austroloid, termasuk bagian NTT. Sedangkan kelompok terbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan Chia yang termasuk astratic Mongoloid. B. Agama dan Keyakinan Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksut berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Namun, mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan terinci namun apapun bentuk kepercayaan yang dianggap sebagai agama,
4
tampaknya memang memiliki ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama primitive maupun agama monotheisme. Masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama antara lain: a. Berfungsi edukatif : ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang. b. Berfungsi penyelamat. c. Berfungsi sebagai perdamaian. d. Berfungsi sebagai Kontrol sosial. e. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas. f. Berfungsi transformative. g. Berfungsi kereatif. h. Berfungsi sublimatif Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsure penting dalam keragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyakny agama yang diakui di Indonesia. C. Ideologi dan Politik Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideology membantu untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik mencakup baik konflik antara individu dan kelompok untuk memperoleh kekuasaan yang digunakan oleh pemenang bagi keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukkan. Politik juga bermakna usaha untuk menegakkan ketertiban sosial. Keragaman masyarakat Indonesia dan politik dapat dilihat dari banyaknya partai politik sejak berakhirnya orde lama. Meskipun pada dasarnya Indonesia hanya mengakui satu ideology yaitu pancasila yang benar-benar mencermin kepribadian bangsa Indonesia. D. Tata Krama Tata krama yang dianggap dari Bahasa Jawa yang berarti “ adat sopan santun, basa-basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku adat istiadat tegur sapa ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
5
Tata karma dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif didalam masyarakat yang bersaangkutan. Indonesia memiliki beragam suku bangsa dimana setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri meskipun karena adanya sosialisasi nilai-nilai dan norma secara turun temurun dan berkesinambungan dari generasi ke generasi menyebabakan suatu masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopann yang relatif sama. E. Kesenjangan Ekonomi Bagi sebagian Negara berkembang perekonomian akan menjadi salah satu perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada digolongan tingkt ekonomi menengah ke bawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangaan yang tak dapat terhindari lagi. F. Kesenjangan Sosial Masayarakat Indonesia merupakan masyarakaaat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkt dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini, dapaaat terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolongan orang berdasarkan kasta. Hal ini yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat.
3. Pengaruh Negatif Keberagaman Manusia secara kodrat diciptakan sebagai mahluk yang mengusung nilai harmoni. Perbedaan yang mewujud baik secara fisik maupun mental, sebenarnya merupakan kehendak tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Dikehidupan sehari-hari, kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedomana kehidupan berbangsa dan bernegara mewarisi perilaku dan kegiatan kita. Berbagai kebudayaan itu beriringan saling melengkapi. Bahkan mampu saling menyesuaikan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sering kali yang terjadi malah sebaliknya. Perbedaan tersebut menciptakan : a. Ketegangan kehidupan antar anggota masyarakat
6
Hal ini disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk. Sebagaimana dijelaskan oleh van de berghe : 1.
terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok
2.
memiliki struktur sosial yg terbagi-bagi
3.
Kurang mengembangkan konsensus
4.
sering terjadi konflik
5.
integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan dlm bidang ekonomi
6.
Adanya dominasi politik
b. Menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa : Hal ini terjadi jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, yang besar kemungkinan akan tercipta suatu masalah, yaitu : 1.
Disharmonisasi
2.
Perilaku diskriminatif
3.
eksklusivisme
7
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Keragaman merupakan suatu kondisi dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideology, adat kesopanan serta situsi ekonomi. Sekalipun berada dalam suatu kesatuan, tidak boleh dilupakan bahwa sesungguhnya bangsa ini berbeda beda dalam suatu keragaman. Dengan kesederajatan maka dalam perbedaan dan keragaman yang ada, manusia tetap memiliki satu kedudukaaan yang sama dan satu tingkatan hierarki. Dalam kehidupan di masyarakat, keragaman dan kesederajatan memiliki unsur yang tidak harus di bedakan antara lain : suku, banga, ras, agama, ideologi dan politik, tata krama, kesenjangan ekonomi, dan kesenjangan sosial. Semua unsur tersebut merupakan hal yang harus di pelajari agar tidak membawa dampak yang negatif bagi bangsa. Dampak negatif dari keragaman dan kesederajatan tersebut dapat menimbulkan sebuah ketegangan kehidupan antar anggota masyarakat dan menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, keragaman dan kesederajatan harus kita ajarkan kepada generasi penerus bangsa sejak dini.
8
DAFTAR PUSTAKA Setiadi, Elly, dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana. Wiidagdho, Djoko, dkk. 2001. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Budiawati Yulia, dkk. 2003. Ilmu Budaya Dasar. Jakart: Universitas Terbuka Hartoko, Dick. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Pt. Prenhallindo
9