PERTEMUAN UMUM LEMBAGA PERTOLONGAN 26 September 2009
Lembaga Pertolongan: Suatu Pekerjaan yang Kudus JULIE B. BECK
Presiden Umum Lembaga Pertolongan
Pekerjaan kita adalah pekerjaan keselamatan, pelayanan, dan menjadi umat yang kudus.
dan tak tergoyahkan tahu dan memenuhi tujuan Lembaga Pertolongan.1 Malam ini saya ingin meningkatkan kesaksian dan pemahaman kita mengenai Lembaga Pertolongan sebagai suatu pekerjaan yang didasarkan pada iman. Saya akan berbicara mengenai tujuan pekerjaan ini dan cara kita mencapainya. Kita tahu bahwa tujuan Lembaga Pertolongan sebagaimana ditegakkan oleh Tuhan adalah mempersiapkan para wanita untuk menerima berkatberkat kehidupan kekal dengan menolong mereka:
I
ni merupakan pengumpulan yang indah dari para wanita Lembaga Pertolongan. Sejak pertemuan umum terakhir kita, saya telah diberkati untuk mengunjungi banyak dari Anda. Terima kasih atas hidup setia dan pelayanan berdedikasi Anda. Dalam pertemuan umum Lembaga Pertolongan belum lama berselang, kita telah diajar betapa para wanita Orang Suci Zaman Akhir yang kukuh 110
1. Meningkatkan iman dan kebajikan pribadi mereka. 2. Memperkuat keluarga dan rumah tangga mereka. 3. Melayani Tuhan dan anak-anak-Nya. Sejarah, tujuan, dan pekerjaan Lembaga Pertolongan tergolong unik di antara semua organisasi wanita. Pada tahun 1942, selama ulang tahun ke-100 Lembaga Pertolongan, Presidensi Utama Gereja menyatakan:
“Tidak ada organisasi wanita lainnya di seluruh muka bumi yang memiliki asal usul seperti itu .... Para anggota [Lembaga Pertolongan] hendaknya tidak membiarkan minat permusuhan ataupun kompetitif jenis apa pun untuk mengalihkan dari tugas dan tanggung jawab, kesempatan istimewa dan kehormatan, kesempatan dan pencapaian keanggotaan dalam Lembaga yang besar ini.”2 Jika keanggotaan kita dalam Lembaga Pertolongan begitu penting, kita perlu tahu apa yang membedakan kita dengan setiap kelompok atau organisasi wanita lainnya. Segala yang kita lakukan dalam Lembaga Pertolongan berarti, karena Bapa Surgawi dan Putra-Nya, Yesus Kristus, mengunjungi Joseph Smith dan, melalui dia, kegenapan Injil Yesus Kristus dipulihkan ke bumi. Lembaga Pertolongan adalah bagian dari pemulihan itu. Nabi Joseph Smith mendefinisikan tujuan Lembaga Pertolongan dan memberi petunjuk kepada para sister dalam tujuan mereka, sama seperti dia mengajarkan kepada para pemimpin imamat di Kirtland dan Nauvoo tujuan serta pekerjaan keimamatan mereka. Organisasi kita adalah organisasi yang terus dipimpin dewasa ini oleh para nabi, pelihat, dan pewahyu. Lembaga Pertolongan unik karena diorganisasi menurut “pola keimamatan”3 dan kita bergerak dalam tingkat umum dan lokal di bawah arahan pemimpin imamat. Kita bekerja dalam kemitraan dengan pemimpin imamat, yang memegang kunci-kunci, yang memberi mereka wewenang untuk mengetuai di dalam nama Tuhan. Kita bergerak menurut cara imamat—yang berarti bahwa kita mencari, menerima, dan bertindak berdasarkan wahyu; membuat keputusan dalam dewan; dan menyibukkan diri kita dengan memerhatikan individu satu demi satu. Tujuan keimamatan kita adalah untuk mempersiapkan diri untuk menerima berkat-berkat kehidupan kekal dengan membuat dan menaati perjanjian. Karenanya, seperti para saudara lelaki kita yang memegang imamat, pekerjaan kita adalah
pekerjaan keselamatan, pelayanan, dan menjadi umat yang kudus. Presiden Boyd K. Packer telah mengajarkan bahwa “Lembaga Pertolongan memiliki tanggung jawab yang sangat luas. Kehadiran dalam pertemuan hari Minggu hanyalah sebagian kecil dari tugas Anda. Beberapa dari Anda tidak memahami hal ini dan telah mengesampingkan makna sejati Lembaga Pertolongan selama bertahun-tahun—persaudaraan antarsister, bagian-bagian berharga dan praktis daripadanya.” Dia menjelaskan, dan saya mengutip: “Lembaga Pertolongan, Nabi [Joseph] memberi tahu kita, diorganisasi menurut pola keimamatan. Ketika seorang pria memegang imamat, ... itu memerlukan pengabdian dan kesetiaan penuh .... Keanggotaan dalam keimamatan mengembangkan pria dan anak lelaki. Di mana pun dia berada, apa pun yang dia lakukan, tidak peduli dengan siapa dia bergaul, dia diharapkan untuk menghormati imamatnya .... Jika Anda para sister mengikuti pola itu .... Anda akan melayani organisasi Anda, urusan Anda—Lembaga Pertolongan .... Pelayanan di Lembaga Pertolongan mengembangkan serta menguduskan setiap sister secara individu. Keanggotaan Anda di Lembaga Pertolongan hendaknya senantiasa menyertai Anda.”4
Bekerja dengan Cara Tuhan
Ketika tujuan kita jelas, secara alami akan menyertai bahwa ada sebuah cara yang tepat untuk melaksanakan tanggung jawab kita. Marilah kita menelaah bagaimana pekerjaan Lembaga Pertolongan yang didasarkan pada iman tersebut diselenggarakan. Salah satu komoditi paling berharga yang kita miliki adalah waktu. Kebanyakan wanita memiliki banyak tanggung jawab dan tidak pernah memiliki waktu yang memadai untuk melakukan segala yang hati dan pikiran mereka ingin lakukan. Kita memperlihatkan rasa hormat bagi Tuhan dan para sister ketika kita menggunakan waktu Lembaga Pertolongan dengan cara yang terilhami. Presiden Dieter F. Uchtdorf mengajarkan: “Seseorang yang bijak pernah membedakan antara ‘seni yang mulia dari menuntaskan hal-hal’ dan ‘seni yang lebih mulia dari membiarkan hal-hal terbengkalai.’ ‘Kebijaksanaan [sejati] dalam hidup,’ ajarnya, terdiri dari ’penyisihan dari apa yang tidak penting.’ Presiden Uchtdorf kemudian bertanya: “Apa saja hal-hal yang tidak penting yang memadati hari-hari Anda dan menyita waktu Anda? Apa saja kebiasaan yang mungkin Anda kembangkan yang tidak memberikan tujuan yang bermanfaat? Apa saja halhal yang tidak terselesaikan atau belum dimulai yang dapat menambah kekuatan, makna, dan sukacita ke dalam kehidupan Anda?”5 Kita dapat L I A H O N A NOVEMBER 2009
111
menerapkan pertanyaan-pertanyaan ini pada semua pertemuan dan pekerjaan Lembaga Pertolongan. Pertemuan Lembaga Pertolongan hari Minggu
Kita mengadakan pertemuan mingguan dari lembaga kita pada hari Minggu sebagai bagian dari blok tiga jam pertemuan rutin kita. Menakjubkan untuk merenungkan bahwa setiap hari Minggu, di seluruh dunia, ribuan kelompok para sister berkumpul untuk meningkatkan iman mereka, menguatkan keluarga mereka, dan mengoordinasikan upaya mereka untuk menyediakan bantuan. Pertemuan hari Minggu kita hanya 50 menit panjangnya, jadi kita memulai pertemuan itu dengan mengurus urusan penting yang akan membantu kita menjadi lebih bersatu dan efektif dalam pekerjaan Lembaga Pertolongan kita. Kita menjaga urusan kita singkat, berwibawa, terorganisasi, dan selaras dengan siapa diri kita dan apa yang harus kita lakukan. Sama seperti para sister dalam Lembaga Pertolongan yang pertama telah menerima petunjuk dari para nabi dan rasul, kita mempelajari perkataan para pemimpin Gereja dewasa ini. Betapa merupakan berkat untuk memiliki sumber yang dikorelasikan yang mengajarkan ajaran serta asas untuk membantu kita menjalankan Injil dalam hidup pribadi dan rumah tangga kita. Karena ini adalah pekerjaan yang didasarkan pada iman, pelajaran Lembaga Pertolongan paling efektif ketika pengajaran yang terilhami terjadi dan “dia yang berkhotbah dan dia yang menerima, saling memahami dan keduanya diteguhkan dan bersukacita bersama.”6 Pertemuan Lembaga Pertolongan Tambahan
Semua pertemuan dan kegiatan kita merupakan pertemuan para sister Lembaga Pertolongan. Selama beberapa tahun terakhir, kita telah menyebut pertemuan Lembaga Pertolongan tambahan sebagai pertemuan pemerkayaan rumah tangga, keluarga, dan pribadi. Menanggapi kekhawatiran 112
mengenai kerumitan sebutan itu, dan interpretasi yang berbeda akan tujuan pertemuan itu, sebuah keputusan telah dibuat bahwa penggunaan nama “pemerkayaan rumah tangga, keluarga, dan pribadi” akan dihentikan mulai sekarang. Berunding dengan Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul, ditetapkan bahwa daripada memberikan pertemuan Lembaga Pertolongan ini sebuah nama baru, semua pertemuan dan kegiatan semacam itu sekarang akan disebut saja sebagai pertemuan Lembaga Pertolongan. Pertemuan Lembaga Pertolongan individual yang diadakan selama minggu itu dapat disebut apa saja: kelas, proyek, konferensi, atau lokakarya Lembaga Pertolongan. Pertemuan tambahan ini dapat menjadi pelengkap yang bermakna bagi pengajaran hari Minggu, terutama bagi para sister yang melayani di Pratama atau Remaja Putri atau yang tidak dapat menghadiri pertemuan hari Minggu. Pertemuan-pertemuan ini juga menyediakan sebuah tempat yang menyenangkan untuk membawa teman-teman kita dari kepercayaan lain dan untuk menyertakan para sister Lembaga Pertolongan yang tidak secara aktif berperan serta di Gereja. Semua anggota Lembaga Pertolongan dan teman-teman mereka diundang dan disambut. Namun, para sister hendaknya tidak merasa bahwa kehadiran dalam pertemuan ini adalah perintah. Di bawah arahan uskup, presidensi Lembaga Pertolongan lingkungan dapat menggunakan pertemuan ini untuk membahas kebutuhan rohani dan jasmani dari individu atau keluarga dalam lingkungan, atau untuk menguatkan hubungan antarsister serta persatuan. Ketika para sister bertemu untuk pertemuan Lembaga Pertolongan selama minggu itu mereka memiliki kesempatan untuk belajar dan menyelesaikan tanggung jawab Lembaga Pertolongan yang praktis dan bersifat kasih amal. Dalam pertemuan ini mereka mempelajari dan berlatih keterampilan yang akan membantu mereka meningkatkan iman dan kesalehan pribadi mereka, menguatkan
keluarga dan rumah tangga, serta menyediakan pelayanan kepada mereka yang membutuhkan. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjadi alat dalam mengajarkan keterampilan dan tanggung jawab kewanitaan dan keibuan dalam rencana Tuhan. Di sinilah wanita mempelajari dan menerapkan asas hidup bijak serta kemandirian rohani dan jasmani, dan mereka juga meningkatkan hubungan antarasister serta persatuan sewaktu mereka saling mengajar dan melayani bersama-sama. Presiden Lembaga Pertolongan lingkungan mengawasi semua pertemuan Lembaga Pertolongan. Sebagai bagian dari tanggung jawab ini, dia berunding secara rutin dengan uskup mengenai bagaimana pertemuan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan individu dan keluarga dalam lingkungan. Presidensi Lembaga Pertolongan dengan penuh doa mempertimbangkan seberapa sering mereka hendaknya mengadakan pertemuan Lembaga Pertolongan selama minggu itu dan di mana mereka hendaknya mengadakannya. Mereka kemudian membuat rekomendasi kepada uskup, dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu para sister, keadaan keluarga, jarak dan biaya perjalanan kepada para sister, biaya bagi lingkungan, keamanan, dan keadaan setempat lainnya. Pertemuan ini biasanya diadakan pada hari selain Minggu atau Senin malam. Biasanya diadakan secara bulanan, tetapi presidensi Lembaga Pertolongan dapat merekomendasikan agar pertemuan diadakan lebih sering atau lebih jarang. Upaya hendaknya dikerahkan untuk bertemu setidaknya setiap tiga bulan. Setidaknya satu anggota presidensi Lembaga Pertolongan lingkungan hendaknya hadir pada setiap pertemuan. Di bawah arahan presidensi wilayah, presidensi Lembaga Pertolongan wilayah dapat merencanakan dan melaksanakan satu atau dua pertemuan Lembaga Pertolongan wilayah setiap tahunnya untuk semua sister Lembaga Pertolongan di wilayah.7 Para pemimpin Lembaga Pertolongan dengan penuh doa
berunding bersama mengenai topik yang akan menguatkan para sister beserta keluarga mereka dan mengenai cara terbaik untuk mengajarkan topik tersebut. Presiden Lembaga Pertolongan memastikan agar rencana ini disetujui oleh uskup. Dia juga memastikan agar rencana tersebut konsisten dengan kebijakan terkini mengenai kegiatan, termasuk kebijakan mengenai keuangan. Meskipun presiden Lembaga Pertolongan mengawasi pertemuan ini, dia boleh meminta penasihat pertama atau penasihat keduanya untuk membantunya. Dia juga dapat merekomendasikan sister lain di lingkungan untuk dipanggil melayani sebagai koordinator pertemuan Lembaga Pertolongan untuk menolong presidensi merencanakan dan melaksanakannya. Pertemuan dapat berfokus pada satu topik atau dibagi menjadi lebih dari satu kelas atau kegiatan. Umumnya, pengajar dalam pertemuan ini hendaknya adalah anggota lingkungan atau wilayah. Setiap tahun, satu pertemuan dapat memperingati pembentukan Lembaga Pertolongan dan berfokus para sejarah serta tujuannya. Dalam merencanakan pertemuan Lembaga Pertolongan yang diadakan selama minggu itu, pemimpin memberikan prioritas pada topik yang akan memenuhi tujuan Lembaga Pertolongan, seperti pernikahan dan keluarga, kerumahtanggaan, hidup bijak dan kemandirian, pelayanan belas kasih, bait suci dan sejarah keluarga, berbagi Injil, dan subyek lainnya yang diminta oleh uskup.8 Ketika kita merencanakan, kita bertanya apa yang Tuhan inginkan untuk kita pelajari supaya kita siap menerima kehidupan kekal. Dalam kebijaksanaan Tuhan, setiap lingkungan memiliki karakteristik uniknya, yang tidak dimiliki oleh lingkungan lainnya. Ini dapat dibandingkan dengan DNA yang mengidentifikasi setiap manusia sebagai unik. Setiap uskup memiliki tanggung jawab untuk lingkungan khususnya. Setiap presiden Lembaga Pertolongan lingkungan memiliki panggilan untuk
membantu satu uskup. Setiap uskup dan presidensi Lembaga Pertolongan mengalami tangan ditumpangkan ke atas kepala mereka untuk menerima ilham bagi tanggung jawab khusus mereka, dan bukan bagi lingkungan atau kelompok para sister Lembaga Pertolongan lainnya mana pun. Jika kita bekerja dengan pemahaman ini, kita akan mencari wahyu dan bekerja dalam kerekanan dengan uskup untuk memenuhi tujuan Lembaga Pertolongan dalam lingkungan kita sendiri. Sebagai dampak dari bekerja dengan cara ini, jika para sister dan keluarga perlu bersiap untuk keadaan darurat, Lembaga Pertolongan dapat mengorganisasi, mengajarkan, dan mengilhami persiapan itu. Jika para sister dan keluarga perlu mempersiapkan diri untuk memasuki bait suci, Lembaga Pertolongan dapat mengorganisasi, mengajarkan, dan mengilhami para sister untuk melakukannya. Jika uskup membutuhkan para wanita dewasa lajang muda untuk berbagi Injil dan membawa teman mereka kembali ke dalam keaktifan, Lembaga Pertolongan dapat mengorganisasi, mengajarkan, dan mengilhami pekerjaan itu. Jika ibu-ibu muda perlu belajar cara memelihara dan merawat anakanak mereka, Lembaga Pertolongan dapat mengorganisasi, mengajarkan, dan mengilhami pekerjaan itu. Jika para sister perlu belajar dan meningkatkan keterampilan kerumahtanggaan yang akan membantu rumah tangga mereka menjadi pusat kekuatan rohani, maka Lembaga Pertolongan dapat mengorganisasi, mengajarkan, dan mengilhami pekerjaan itu. Sebagaimana telah terjadi di sepanjang sejarah kita, jika pemimpin imamat perlu mencapai sesuatu yang penting, mereka dapat meminta Lembaga Pertolongan untuk membantu mereka. Dengan menggunakan pertemuanpertemuan Lembaga Pertolongan yang tepat, akan meningkatkan kemampuan Lembaga Pertolongan untuk bekerja dengan cara yang penuh kekuatan bersama pemimpin imamat dalam setiap lingkungan. Seperti
Joseph Smith katakan dalam Ajaran dan Perjanjian: “Jangan biarkan ada orang yang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang kecil; karena ada banyak hal yang menyangkut para orang suci, yang masih akan datang pada waktu kemudian, yang bergantung kepada hal-hal ini. Kamu mengetahui, [para sister], bahwa perahu yang sangat besar pada waktu badai sangat banyak tertolong oleh kemudi yang sangat kecil, yaitu dengan dikendalikan sesuai dengan keadaan angin dan ombak.”9 Para sister Lembaga Pertolongan dan pemimpin imamat, pesan ini akan menjadi kebijakan resmi terkini Anda mengenai pertemuan tambahan Lembaga Pertolongan. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai apa pun yang kami ajarkan di sini setelah mempelajari pesan ini, mohon berundinglah bersama dalam lingkungan dan wilayah Anda sendiri untuk mendapatkan solusi yang Anda butuhkan. Pengajaran Berkunjung
Sebagian besar dari pekerjaan penting Lembaga Pertolongan yang kita lakukan tidaklah terjadi dalam pertemuan. Marilah kita berfokus sekarang pada belajar mengenai pengajaran berkunjung. Karena kita mengikuti teladan dan ajaran Yesus Kristus, kita menghargai tugas kudus ini untuk mengasihi, mengetahui, melayani, memahami, mengajar, dan melayani atas nama-Nya. Inilah satu tugas yang kita miliki di Gereja dimana kita pastinya memiliki bantuan Tuhan jika kita memintanya. Inilah satu tanggung jawab yang pastinya meningkatkan iman dan kebajikan pribadi kita serta memperkuat rumah tangga dan keluarga kita sendiri sewaktu kita menjadi rekan Tuhan. Seorang sister di Gereja ini tidak memiliki tanggung jawab lain di luar keluarganya yang memiliki potensi untuk melakukan kebaikan sebanyak dalam pengajaran berkunjung. Karena ini adalah program Tuhan tentang pemeliharaan individu bagi para putri-Nya, kebijakan mengenai pengajaran berkunjung disetujui oleh Presidensi Utama sebagaimana L I A H O N A NOVEMBER 2009
113
diuraikan dalam Buku-PeganganPetunjuk Gereja. Karena pengajaran berkunjung berfokus pada sister secara perorangan, pemimpin Lembaga Pertolongan tidak mengorganisasi wanita ke dalam kelompok-kelompok untuk tujuan pengajaran berkunjung. Uskup, yang adalah gembala lingkungan yang ditahbiskan, tidak mungkin dapat mengawasi semua domba Tuhan sekaligus. Dia bergantung pada para pengajar berkunjung yang diilhami untuk menolongnya. Kita tahu kita masing-masing hendaknya memilih untuk menjadi teman bagi siapa saja di lingkungan kita, namun uskup dan presiden Lembaga Pertolongan memiliki tanggung jawab untuk menerima wahyu mengenai siapa yang hendaknya ditugasi untuk mengawasi serta memperkuat setiap sister secara individu. Idealnya, setiap sister hendaknya mengawasi dan memperkuat setidaknya satu sister lain di lingkungannya. Adalah berkat kita untuk berdoa bagi sister lainnya serta menerima ilham mengenai bagaimana Tuhan akan meminta kita untuk merawat salah satu putri-Nya. Pengajaran berkunjung menjadi pekerjaan yang memfokus kita pada orang-orang alih-alih pada persentase. Kenyataannya, pengajaran berkunjung tidak pernah selesai. Itu lebih menjadi sebuah gaya hidup daripada sebuah tugas. Melayani dengan setia sebagai pengajar berkunjung merupakan bukti dari kemuridan kita. Kita memperlihatkan iman kita dan mengikuti pola yang ditetapkan oleh Tuhan sewaktu kita melaporkan tugas kita setiap bulan. Jika pemeliharaan kita utamanya adalah mengenai laporan bahwa setiap sister di lingkungan mendengarkan Pesan Pengajaran Berkunjung yang dicetak setiap bulan di Ensign dan Liahona, akanlah jauh lebih efisien untuk membacakannya secara keras kepada semua orang di pertemuan sakramen. Laporan kita paling bermanfaat bagi uskup dan presiden Lembaga Pertolongan ketika kita menginformasikan kepada mereka kesejahteraan jasmani dan rohani dari para sister dan bagaimana kita 114
telah dapat melayani serta mengasihi mereka. Betapa bersyukurnya saya atas semua pengajar berkunjung saya, yang selama bertahun-tahun telah memperlihatkan iman mereka sewaktu mereka melayani, mengajar, memperkuat, serta mengasihi saya dalam cara-cara yang diilhami. Kesejahteraan dan Pelayanan Belas Kasih
Pelayanan dan bantuan belas kasih kita dengan kebutuhan kesejahteraan dari individu-individu dan keluargakeluarga merupakan dampak dari pengajaran berkunjung. Presiden Lembaga Pertolongan mengetahui mengenai kebutuhan orang-orang di lingkungannya melalui para pengajar yang berkunjung dan kunjungannya sendiri kepada para anggota lingkungan. Kadang-kadang dia mengorganisasi kita untuk menolong orang lain dan di saat-saat yang lain kita melayani “sesuai dengan sifat [kita],”10 mengikuti bisikan Roh Kudus. Beberapa tahun yang lalu saya belajar dari Sister Camilla Kimball, istri Presiden Spencer W. Kimball, untuk “jangan pernah menahan pikiran yang murah hati.” Dengan mengikuti nasihatnya, kita dapat mengetahui dengan kepastian bahwa Bapa kita di Surga mengenal kita secara pribadi karena Dia mengutus kita untuk menjadi tangan dan hati-Nya kepada mereka yang membutuhkan. Sewaktu kita melakukannya, iman kita kepada-Nya diperkuat. Penutup
Kita hidup pada masa pertumbuhan yang berbahagia dan menarik dalam sejarah Gereja, dan Lembaga Pertolongan kita merupakan bagian dari pembuatan sejarah itu. Joseph Smith mengatakan, “Biarlah setiap pria, wanita, dan anak-anak menyadari pentingnya pekerjaan ini, dan bertindak seolah keberhasilan bergantung pada upaya pribadinya sendiri; biarlah semua orang merasakan suatu minat mengenai hal itu, dan kemudian mempertimbangkan mereka hidup di suatu masa, yang perenungan
mengenainya mengisi dada para raja, Nabi, dan orang-orang saleh ribuan tahun yang lalu—yang kemungkinannya mengilhami catatan termanis dalam alunan lagu terindah mereka, serta menyebabkan mereka untuk berseloroh dalam suatu ungkapan bahasa yang sedemikian memesona sebagaimana tercatat dalam Tulisan Suci.”11 Saya bersukacita mengetahui bahwa Tuhan cukup mengasihi kita untuk memimpin kita dalam pekerjaan ini melalui para nabi, pelihat, dan pewahyu dan bahwa kita anggota sebuah Gereja yang beroperasi dengan wahyu yang berkesinambungan. Saya merasakan suatu keyakinan bahwa sewaktu masing-masing sister melakukan bagiannya untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan Lembaga Pertolongan dipenuhi, para malaikat akan menjadi rekan kita dan kita akan menjadi peserta dalam mukjizat yang menakjubkan. Kita merayakan dan bersyukur atas pekerjaan penting dan kudus yang telah diberikan kepada kita, dalam nama Yesus Kristus, amin. ■ CATATAN
1. Lihat Julie B. Beck, “Memenuhi Tujuan Lembaga Pertolongan,” Liahona, November 2008, 108–111: ”Apa yang Para Wanita Orang Suci Zaman Akhir Lakukan dengan Paling Baik: Berdiri Kukuh dan Tak Tergoyahkan, ”Liahona, November 2007, 109–112. 2. Presidensi Utama, “To the Presidency, Officers, and Members of the Relief Society,” dalam A Centenary of Relief Society, 1942–1942 (1942), 7. 3. Joseph Smith, dikutip dalam Sarah Granger Kimball, “Auto-biography,” Woman’s Exponent, 1 September 1883, 51. 4. Boyd K. Packer, “The Circle of Sisters,” Ensign, November 1980. 5. Dieter F. Uchtdorf, “As You Embark upon This New Era,” 23 April 2009, dalam Brigham Young University, 2008–2009 Speeches (2009), 2; lihat juga Lin Yutang, The Importance of Living (1937), 10. 6. A&P 50:22 7. Pertemuan ini dapat mencakup pelayanan, kelas, proyek, konferensi, dan lokakarya. Salah satunya dapat diadakan bersamaan dengan pertemuan umum Lembaga Pertolongan. Presidensi Lembaga Pertolongan wilayah dapat membentuk komite untuk membantu sebagaimana diperlukan. 8. Lihat reliefsociety.lds.org untuk memperoleh bimbingan tambahan mengenai topik ini. 9. A&P 123:15–16. 10. Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith (2007), 526. 11. Ajaran-Ajaran: Joseph Smith, 164.