LAYAR SANDIWARA MASRES KELOMPOK DHARMA SAMUDRA CIREBON ANALISIS LAYAR DALAM CERITA JAKA PENDIL
TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung.
Oleh: Wegi Aknes Sindu Marianty NIM 270.04.001
PROGRAM STUDI SENI RUPA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007
v
ABSTRAK LAYAR SANDIWARA MASRES KELOMPOK DHARMA SAMUDRA CIREBON ANALISIS LAYAR DALAM CERITA JAKA PENDIL
Oleh Wegi Aknes Sindu Marianty NIM 270.04.001
Sandiwara Masres merupakan bentuk seni pertunjukan rakyat yang saat ini tumbuh dan berkembang di daerah pesisir yaitu Cirebon dan Indramayu. Nama Masres diambil dari nama jenis kain yang bertekstur halus, kain-kain tersebut dipergunakan dalam setiap pertunjukannya sebagai dekorasi. Dulu kain-kain tersebut hanya berupa kain-kain polos yang diberi warna dan dinamai Masres kuning, Masres hijau, Masres merah dan lain-lain. Sejalan dengan perubahan bentuk pertunjukannya, dekorasi kain yang berbentuk polos kini menjadi dekorasi terlukis yang disebut layar / kelir (backdrop). Layar bukan sekedar pelengkap artistik atau hanya tontonan belaka tetapi merupakan gambaran realitas kehidupan yang dituangkan dalam bentuk visual ( lukisan ) dan memperkuat jalan cerita. Sandiwara kelompok Dharma Samudra yang berdomisili di desa Cangkring, Cirebon adalah salah satu kelompok sandiwara Masres yang masih diakui eksistensinya. Kelompok sandiwara ini menggunakan layar sebagai dekorasi panggung pertunjukannya. Layar-layar yang dianalisa dalam penelitian merupakan layar yang digunakan dalam cerita “Jaka Pendil”. Visual layar-layar kelompok Dharma Samudra mempunyai nilai-nilai yang mengacu pada kemungkinan-kemungkinan pemaknaan yang berupa bentuk dan simbol budaya Cirebon Penggambaran visual layar kelompok Dharma Samudra merupakan pengalaman empiris dan estetis dari pelukisnya. Banyak bentuk dan simbolsimbol budaya Cirebon yang dituangkan oleh pelukisnya dalam penggambaran layar, tetapi secara nilai, simbol-simbol tersebut tidak dapat mewakili pemaknaan layar secara keseluruhan. Visual layar tersebut cenderung merupakan penggabungan bentuk-bentuk estetis dari budaya Cirebon, yang diamati dan dituangkan oleh pelukisnya ke dalam sebuah karya (layar). Secara tidak langsung, kegiatan penggambaran layar yang dilakukan oleh pelukisnya telah menciptakan pakem-pakem dalam menggambar layar sandiwara Masres pada umumnya dan pelukisnya telah memegang pakem tersebut terkecuali ada perubahan dari bentuk ceritanya. Kata kunci : Layar, Sandiwara Masres, Visual Layar.
vi
ABSTRACT MASRES DRAMA BACKDROP OF DHARMA SAMUDRA GROUP CIREBON ANALYSIS BACKDROP IN JAKA PENDIL STORY
By Wegi Aknes Sindu Marianty NIM 270.04.001
Masres drama is a kind of folk art shows which is spread up and develops in Cirebon and Indramayu. The term of Masres was taken from a kind of soft fabrics which is used as its decoration shows. Formerly, that fabric was a plain, then colored and named as yellow Masres, green Masres, red Masres, and others. While the appearance show changing, this plain decoration turn into painted decoration, named as kelir or backdrop. The backdrop is not only as an artistic complementary or for merely performance, but it represents the realities that depict on visual form (painting) and course of the show. Dharma Samudra is a group drama, lives in Cangkring village, Cirebon, is one of the Masres drama groups that still exist. They use backdrop as show decoration. The backdrops which analyzed in this research are the backdrops from “Jaka Pendil”. The visualizations of Dharma Samudra’s backdrops had values that refer to Cirebon’s culture characteristic and symbol meanings. The Dharma Samudra backdrops visualization is an empirical and aesthetical experience for the painter. There are many Cirebon’s culture characteristics and symbols that depicted in the backdrops by the painters, although significantly the symbols could not represent the entire meaning of backdrops. These visualizations tend to merge aesthetical the characteristics of Cirebon culture, that observed and depicted by the painters. Implicitly, these visualizations set up rules in Masres backdrops creation and the painters maintained them unless there is adjustment in the plot. Keyword: Backdrop, Masres Drama, Visualization.
vii
LAYAR SANDIWARA MASRES KELOMPOK DHARMA SAMUDRA CIREBON ANALISIS LAYAR DALAM CERITA JAKA PENDIL
TESIS
Oleh : Wegi Aknes Sindu Marianty NIM 270.04.001
Program Studi Seni Rupa Institut Teknologi Bandung
Disetujui dan Disahkan Oleh :
Tanggal
2007
DR. Abay Subarna ( Pembimbing I )
Tanggal
2007
Tanggal Ira Adriati, M.Sn ( Sekretaris Program Magister Seni Rupa )
2007
Prof. Jakob Sumardjo ( Pembimbing II )
viii
KATA PENGANTAR Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa di alam semesta ini atas kekuatan dan pencerahan yang telah Engkau berikan selama mengerjakan tesis ini yang berjudul
LAYAR SANDIWARA MASRES KELOMPOK
DHARMA SAMUDRA CIREBON. ANALISIS LAYAR DALAM CERITA JAKA PENDIL. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah mengantar umatnya ke pintu kecerdasan. Penulis menghaturkan terima kasih kepada yang terhormat Bapak DR. Abay Subarna selaku pembimbing I yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan sehingga Penulis dapat menyelesaikan tesis ini dan tidak lupa juga terima kasih kepada yang terhormat Bapak Prof. Jakob Sumardjo selaku Pembimbing II atas petunjuk dan arahan selama bimbingan. Ibu Ira Adriati S.Sn . M.Sn selaku dosen wali yang selama ini telah memberi semangat dan arahannya dalam penyelesaian tesis ini. Ibu Dra. Irma Damayanti M. Sn dan Ibu Dra. Nuning Yanti Damayanti Dipl. Art terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa di alam semesta ini selalu memberikan kebaikan, kecerdasan dan kesehatan bagi anda semua. Penulis berharap, tesis ini dapat memberi manfaat, khususnya bagi yang memerlukan dan berkeinginan melestarikan kesenian tradisional. Dalam melakukan penelitian dan penyelesaian tesis ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk melengkapi tesis ini.
Bandung, Juni 2007 Penulis,
WEGI AKNES SINDU MARIANTY
ix
UCAPAN TERIMA KASIH •
Kedua orang tuaku yang selalu memberikan kasih sayang dan selalu pengertian kepada anaknya yang satu ini.
•
Mba Ririn, terima kasih buat doanya dan untuk de Vica yang selalu memberikan cerita-cerita lucu.
•
A’ Maman nuhun atas bantuannya.
•
Yang tersayang Agus Inzuk, terima kasih untuk pendapat-pendapatnya, kesabaran dalam mendengarkan curhatan, banyolan dan semangatnya untuk tetap melestarikan kesenian tradisional.
•
Seluruh keluarga besar kelompok Dharma Samudra Desa Cangkring Kapetakan Cirebon terima kasih telah menjadi nara sumber utama terutama untuk Bapak Umar Karsiyan selaku sesepuh.
•
Seluruh staf Dosen Magister Seni Rupa ITB terima kasih atas ilmunya
•
Seluruh staf administrasi Magister Seni Rupa ITB.
•
Teman-teman angkatan 2004 Aim, Nadia, Bu Bel, Bang Erwan, Alpha, Deni, Adit.
•
Untuk Deni dan Adit teman seperjuangan pada detik-detik terakhir.
•
Buat Fung-fung thanks atas bantuannya yah.
•
Indri “bedel”, terima kasih atas pengertian dan ke-gila-annya.
•
Om Uci dan Tante Leti yang telah memberikan pencerahan saat detik-detik terakhir
•
My mio yang mengantar kemana-mana
•
Teman-teman Garis Depan Cinematography Training ‘n Education terima kasih atas ngopi-ngopinya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa sebagai pencipta alam dan pencipta kita semua membalas budi baik serta jasa-jasa dari semua pihak dalam penyusunan tesis ini.
x
Dipersembahkan untuk Keluarga Besarku dan Eyang Poetrikoe Upakarti Sulastri Kema Seruni yang telah menemukan jalan pulang -Nya.
xi
DAFTAR ISI ABSTRAK…………………………………………………………………..
iii
ABSTRACT………………………………………………………………… iv KATA PENGANTAR………………………………………………………
v
UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………………..
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN……………………………………………….
vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………... viii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..
xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... x BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah……………………………….. 1
1.2
Rumusan Masalah……………………………………...
1.3
Batasan Masalah……………………………………….. 3
1.4
Tujuan Penelitian………………………………………. 3
1.5
Manfaat Penelitian……………………………………... 3
1.6
Hipotesis……………………………………………….. 4
1.7
Metode Penelitian……………………………………… 4
1.8
Teknik Pengumpulan Data……………………………..
4
1.9
Analisis Data…………………………………………...
5
1.10
Sistematika Penulisan………………………………….. 5
BAB II
3
SENI PERTUNJUKAN CIREBON 2.1
Teater Tradisional……………………………………...
8
2.2
Teater Modern………………………………………….
11
2.3
Sekilas Tentang Cirebon……………………………….
13
2.4
Kesenian Cirebon………………………………………
16
2.5
Pertunjukan Rakyat Tradisional Cirebon………………
19
2.5.1
Sintren………………………………………………….
20
2.5.2
Longser………………………………………………… 21
2.5.3
Wayang Cepak Cirebon………………………………..
22
2.5.4
Berokan………………………………………………...
23
xii
2.5.5
Wayang Kulit Purwa…………………………………...
2.6
Sandiwara Masres Cirebon…………………………….. 25
2.7
Unsur-Unsur Dalam Seni Pertunjukan………………… 28
2.7.1
Struktur Tata Pentas Panggung Seni Pertunjukan……... 30
2.7.2
Tata Pentas Panggung………………………………….
2.7.2.1
Proscenium…………………………………………….. 31
2.7.2.2
Lantai Pentas (Apron)………………………………….
2.7.2.3
Tempat Orkes (Orchestra Pit)…………………………. 32
2.7.2.4
Tempat Pentas (Stage)…………………………………. 32
2.7.2.5
Layar (Backdrop)………………………………………
33
2.7.2.6
Border (Pliser atau Drapery)…………………………...
35
2.7.2.7
Sebeng (Ampig atau Wing)…………………………….
35
2.8
Simbol dan Makna Budaya Dalam Elemen Visual Panggung……………………………………………….
BABIII
24
31
31
36
SANDIWARA MASRES KELOMPOK DHARMA SAMUDRA 3.1
Sekilas Tentang kelompok Dharma Samudra………….
38
3.2
Struktur Tata Pentas Kelompok Dharma Samudra…….
41
3.2.1
Struktur Panggung……………………………………... 41
3.2.2
Bentuk Sebeng Kelompok Dharma Samudra………….. 47
3.2.3
Border Pada Kelompok Dharma Samudra……………. 49
3.3
Layar Sandiwara Kelompok Dharma Samudra………... 49
3.3.1
Warna Pada Layar Sandiwara………………………….
3.3.2
Penggambaran Ruang Pada Layar Sandiwara…………. 53
3.3.3
Ragam Hias Pada Layar………………………………..
54
3.3.4
Penggambaran Bentuk Bangunan Pada Layar…………
55
3.4
Pertunjukan Jaka Pendil………………………………..
56
3.4.1
Layar Dalam Cerita Jaka Pendil……………………….. 58
3.4.2
Kostum dan Tata Rias Dalam Cerita Jaka Pendil……...
74
3.4.2.1
Bala-Bala atau Wayang Merah………………………...
76
3.4.2.2
Jaka Kentir……………………………………………... 77
3.4.2.3
Putri Milowati………………………………………….
xiii
52
78
3.4.2.4
Jaka Pendil……………………………………………... 79
3.4.2.5
Jaka Walang……………………………………………
3.4.2.6
Bodor atau Pelawak……………………………………. 81
3.4.2.7
Peran Lain……………………………………………...
82
3.4.3
Tata Lampu…………………………………………….
82
BABIV
ANALISIS
LAYAR
DALAM
CERITA
80
JAKA
PENDIL 4.1
Layar Dalam Seni Pertunjukan Indonesia……………...
4.2
Layar Sebagai Simbol Budaya Dalam Pertunjukan Sandiwara Masres……………………………………...
4.3
84
84
Pembacaan Pola Layar Sandiwara Masres Dalam Pengadeganan………………………………………….. 86
4.4
Nilai Estetika dan Simbol Pada Layar…………………. 90
4.4.1
Layar Utama atau Logo Kelompok…………………….
91
4.4.2
Layar Hutan Bobokan………………………………….
93
4.4.3
Layar Selingan (Pemandangan Pantai)………………...
96
4.4.4
Layar Gerbang Keraton………………………………...
97
4.4.5
Layar Keraton………………………………………….. 102
4.4.6
Layar Kadipaten atau Pendopo………………………...
4.4.7
Layar Kaputren………………………………………… 108
4.4.8
Layar
Keraton
Dalam
atau
Rumah
105
Orang
Kaya……………………………………………………
111
4.4.9
Layar Poris atau Rumah Rakyat Bobokan……………..
113
4.4.10
Layar Hutan……………………………………………. 115
4.4.11
Layar Hitam……………………………………………. 116
4.4.12
Sebeng (Wing)…………………………………………. 119
4.4.13
Border (Pliser)…………………………………………
BAB V
121
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan…………………………………………….. 123
5.2
Saran…………………………………………………… 124 DAFTAR PUSTAKA………………………………….
125
DAFTAR ISTILAH……………………………………
xiv
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar I.1
Bagan Kerangka Penelitian…………………………..
6
I.2
Bagan Kerangka Berpikir……………………………
7
Motif Mega Mendung………………………………..
17
Gambar II.4.1 II.4.2
Pola Wadas Singa……………………………………. 18
II.4.3
Batik Cirebon………………………………………...
II.4.4
Motif Flora Batik Cirebon…………………………… 18
II.4.5
Motif Fauna Batik Cirebon…………………………..
19
II.5.1.1
Denah Pertunjukan Sintren…………………………..
20
II.5.1.2
Penari Sintren………………………………………..
21
II.5.2.1
Pertunjukan Longser…………………………………
21
II.5.3.1
Bentuk Wayang Cepak………………………………
22
II.5.4.1
Seni Berokan Cirebon……………………………….
23
II.5.5.1
Pertunjukan Wayang Kulit Purwa …………………... 24
18
II.7.2.4.1 Teater Proscenium…………………………………...
32
II.7.2.4.2 Denah Panggung Proscenium………………………..
33
II.7.2.7.1 Struktur Panggung Sandiwara Tradisional…………... 36 Gambar III.2.1.1
Bentuk Panggung Proscenium……………………….
42
III.2.1.2
Bentuk Tampak Atas Panggung……………………... 42
III.2.1.3
Denah Tampak Samping Panggung………………….
43
III.2.1.4
Denah Tampak Belakang Panggung…………………
43
III.2.1.5
Denah Tampak Depan Panggung……………………. 44
III.2.1.6
Situasi Pertunjukan…………………………………... 45
III.2.1.7
Situasi Penonton……………………………………... 46
III.2.1.8
Situasi Penonton……………………………………... 46
III.2.1.9
Situasi Penonton……………………………………... 47
III.2.2.1
Bentuk Sebeng……………………………………….
III.2.2.2
Teknik Pemasangan Sebeng…………………………. 48
III.2.3.1
Bentuk Border……………………………………….. 49
III.3.4.1
Denah Keraton……………………………………….
xv
48
56
III.4.2.1
Kostum Bala-Bala atau Wayang Merah……………..
III.4.2.2
Kostum Jaka Kentir………………………………….. 77
III.4.2.3
Kostum Putri Milowati………………………………. 78
III.4.2.4
Kostum Jaka Pendil………………………………….. 79
III.4.2.5
Kostum Jaka Walang………………………………… 80
III.4.2.6
Kostum Bodor atau Pelawak………………………… 81
Gambar IV.3.1
76
Pola Tiga Pada Panggung……………………………. 89
IV.4.1.1
Layar Utama (Logo Kelompok)……………………... 91
IV.4.1.2
Bentuk Tulisan Logo Kelompok Dharma Samudra…. 92
IV.4.2.1
Layar Hutan Bobokan Adegan Bala-Bala atau Wayang Merah……………………………………….
93
IV.4.2.2
Layar Hutan Bobokan………………………………..
94
IV.4.2.3
Alternatif Layar Hutan Bobokan…………………….. 95
IV.4.3.1
Layar Selingan (Pemandangan Pantai)………………
IV.4.3.2
Layar Selingan Pada Adegan Bala-Bala atau Wayang Merah……………………………………….
96
96
IV.4.4.1
Layar Gerbang Keraton……………………………… 97
IV.4.4.2
Bentuk Gerbang I…………………………………….
IV.4.4.3
Bentuk Gerbang II…………………………………… 98
IV.4.4.4
Bentuk Kala Makara Jawa Timur……………………
99
IV.4.4.5
Ornamen Naga……………………………………….
100
IV.4.4.6
Bentuk Gapura Pada Layar Gerbang Keraton……….. 101
IV.4.5.1
Layar Keraton………………………………………... 102
IV.4.5.2
Posisi Kala Makara Pada Layar Keraton…………….
103
IV.4.5.3
Layar Keraton Dalam Adegan Pertemuan…………...
104
IV.4.5.4
Motif Praba Pada Layar Keraton…………………….. 104
IV.4.6.1
Layar Kadipaten atau Pendopo………………………
IV.4.6.2
Bentuk Gapura di Keraton Cirebon………………….. 106
IV.4.6.3
Bentuk Pendopo di keraton Cirebon…………………
IV.4.7.1
Layar Kaputren………………………………………. 108
IV.4.7.2
Bentuk Bangunan dan Ornamen
xvi
98
105
107
Pada Layar Kaputren………………………………… 109 IV.4.7.3
Adegan Putri Milowati dan Slondom Dalam Layar Kaputren……………………………………………... 110
IV.4.8.1
Layar Keraton Dalam atau Rumah Orang Kaya……..
IV.4.8.2
Layar Keraton Dalam dalam Adegan Putri Milowati
111
dengan Slondom dan Trubus………………………… 112 IV.4.8.3
Layar Keraton Dalam dalam Adegan Jaka Kentir…...
112
IV.4.9.1
Layar Poris atau Rumah Rakyat Bobokan…………...
113
IV.4.9.2
Layar Poris dalam Adegan Bodor atau Pelawak…….. 114
IV.4.10.1
Layar Hutan………………………………………….. 115
IV.4.10.2
Adegan Bala-Bala atau Wayang Merah Pada Layar Hutan…………………………………………………
115
IV.4.11.1
Layar Hitam………………………………………….
116
IV.4.11.2
Layar Hitam Dalam Adegan Pertempuran…………...
116
IV.4.11.3
Alternatif Layar Langit atau Awan…………………..
117
IV.4.11.4
Alternatif Layar Gua Bobokan……………………….
117
IV.4.12.1
Bentuk Ornamen Naga Pada Sebeng………………...
119
IV.4.12.3
Motif Pajajaran Pada Sebeng………………………...
120
IV.4.12.3
Motif Wajikan Pada Sebeng…………………………. 120
IV.4.13.1
Border (Pliser) Pada Panggung Dharma Samudra….…………………………………………... 121
xvii
DAFTAR TABEL Tabel
III.2.1.1
Pembuatan Teknis Panggung……………………………. 44
III.2.2.1
Struktur Bentuk Sebeng…………………………………. 47
III.4.1.1
Penempatan Layar Dalam Cerita Jaka Pendil…………… 58
III.4.1.2
Penggunaan Layar Per-Babak Dalam Cerita Jaka Pendil.. 59
III.4.1.3
Penempatan dan Urutan Penggunaan Layar Per-Babak…
60
III.4.1.4
Adegan I Bala-Bala atau Wayang Merah………………..
62
III.4.1.5
Adegan II Bala-Bala atau Wayang Merah dan Jaka Walang……………………………………………... 63
III.4.1.6
Adegan III Hiburan……………………………………… 64
III.4.1.7
Adegan I Jaka Kentir…………………………………….
III.4.1.8
Adegan II Dewi Indriani dan Jaka Kentir……………….. 65
III.4.1.9
Adegan III Narpatih……………………………………... 66
64
III.4.1.10 Adegan II Narpatih, Wayang Merah dan Jaka Walang….
67
III.4.1.11 Adegan Bodor atau Pelawak lakon Trubus……………...
68
III.4.1.12 Adegan I Putri Milowati dan Slondom………………….. 70 III.4.1.13 Adegan II Putri Milowati, Slondom dan Trubus………...
71
III.4.1.14 Adegan III Putri Milowati, Slondom, Trubus dan Jaka Pendil……………………………………………….
Tabel
72
IV.3.1
Babak I…………………………………………………... 87
IV.3.2
Babak II………………………………………………….
87
IV.3.3
Babak III…………………………………………………
87
IV.3.4
Babak IV………………………………………………… 87
IV.3.5
Babak V………………………………………………….
88
IV.3.6
Pembagian Pola Tiga Pada Layar………………………..
89
xviii