LAPORAN TUGAS AKHIR
PROSES PENULISAN PRODUKSI BERITA DI SOLO RADIO 92, 9 FM
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Dan Menempuh Persyaratan Guna Memperoleh Sebutan Ahli Madya Di Bidang Penyiaran DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu politik Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh : ADHITYO HENDRO PRABOWO D. 1405058
DIII KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul : PROSES PENULISAN PRODUKSI BERITA DI SOLO RADIO 92, 9 FM
Karya : Nama
: ADHITYO HENDRO PRABOWO
NIM
: D 1405058
Konsentrasi : PENYIARAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,
Mei 2008
Menyetujui Dosen Pembimbing,
Mahfud anshori, S.Sos NIP 132304814
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………..…………………............. i PERSETUJUAN
……………………………………………………... ii
PENGESAHAN
……………………………………………………... iii
PERSEMBAHAN
…………………………………………………….. iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. v DAFTAR ISI BAB I.
……………………………………………………... viii PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
……………………………………………... 1
B. Tujuan …………………………………………………………. 3 C. Manfaat ……………………………………………………….. 4 BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi berita radio…...……………………..………………… 5 B. Proses produksi berita……………………………………….… 7 C. Karakter berita radio…………………………………………... 7 D. Bentuk berita radio…………………………………………….. 8 E. Penulisan berita radio…………………………………………. 10 1.
Nilai berita…………………………………………….. 11
2.
Tehnik penulisan berita……………………………….. 14
3.
Penulisan lead………………………...………..……… 15
F. Macam–macam bahasa penulisan produksi berita…………..… 17
BAB III.
DESKRIPSI SOLO_RADIO 92,2 FM
A. Sejarah pendirian Solo radio ………………….………...……. 19 B. Makna logo Solo radio…………………………...…………... 21 C. Profil…………………………...….………….…..……… ….. 22 1. segmentasi………………………………..…… …….. 23 2. lokasi……………………………………..…… …….. 23 3. tujuan dan visi misi………………..………….……… 24 4. Struktur Organisasi................................................. 27 5. Tingkat Pendidikan Karyawan........................ ............. 28 6. Data Media…………………………..……….……… 28 7. Daftar Program……...…………………..…………… 29 BAB IV.
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A. Laporan kegiatan magang .………………………………… 36 B. Focus of interst.…………………………………..………… 39 1. solo info…………………………………………….. 39 2. solo tossing ( solo digital )…………….…………… 41 BAB V.
PENUTUP
A. KESIMPULAN …………………………………………… 43 B. SARAN ………………………………………..………….. 44
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Perkembangan radio yang pesat saat ini, merupakan dampak positif dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi memberikan kemudahan kepada manusia dalam mendapatkan informasi yang akurat, terkini dan terpercaya dan seolah-olah tanpa adanya batas ruang, jarak dan waktu. Apalagi seperti sekarang ini, dimana informasi menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang. Radio sebagai sebuah media massa telah sejak lama berperan dalam mendukung dinamika masyarakat. Melalui radio segala bentuk informasi yang tersebar dari pelosok penjuru dunia dapat disampaikan secara serentak kepada seluh pendengar. Sehingga masyarakat dapat menikmati segala bentuk hiburan yang menarik tanpa harus membayar mahal. Seiring perkembangan jaman, radio telah menjadi industri bisnis yang menjanjikan. Hanya radio yang positioning dan segmentasi tepat pada khalayak yang dapat bertahan di masyarakat. Sehingga media radio sampai saat ini diasumsikan sebagai alat informasi yang ampuh dalam menjangkau serta mengubah sikap dan perilaku khalayak pendengar. Media radio sebagai salah satu saluran
komunikasi
dan
informasi
sudah
selayaknya
apabila
dalam
menyampaikan pesan kepada masyarakat tidak dimanipulasi untuk kepentingan tertentu. Setidaknya informasi itu lebih menekankan pada segi kualitas dan kuantitas yang benar-benar mampu menjadi milik nasional. Radio menempatkan diri sebagai medium penyiaran berita setara dengan media strategis lainnya, seperti media cetak dan televisi. Berita merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat. Apalagi jaman sekarang ini, karena dari berita, masyarakat dapat mengetahui informasi yang telah terjadi atau pun yang akan terjadi. Berita dan informasi seolah-olah menjadi kebutuhan pokok yang tidak bisa ditinggalkan dalam masyarakat modern, tentunya dengan semakin meningkatnya jumlah radio siaran swasta yang ada sekarang ini, akan menimbulkan persaingan untuk mendapatkan jumlah pendengar yang banyak. Setiap radio siaran swasta mempunyai kiat-kiat dan strategi tersendiri dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat, sehingga setiap radio harus memiliki segmen pasar dan format siaran yang jelas untuk dapat membedakan dengan radio yang lain. Fenomena yang dapat kita lihat saat ini, radio siaran swasta di Solo semakin banyak jumlahnya. Kebanyakan radio di Solo membidik segmen pelajar, mahasiswa dan wirausahawan. Mereka yang dinamis ini tentunya membutuhkan berita dan informasi dalam setiap geraknya. Dalam setiap progam acaranya , Solo radio menyisipkan berita terkini yang dilaporkan secara live/record oleh reporter atau mengangkat headline news dari media cetak tertentu dan menyampaikannya kepada khalayak pendengar dengan
format berita radio. Selain berita-berita hard news, soft news, indept news, terdapat pula talk show, wawancara dengan narasumber by phone secara live report. Solo radio merupakan radio network di Solo. Dalam pemberitaan, proses penulisan produksi berita sangatlah penting. Berita harus relevan bagi khalayak pendengar dan berita harus disiarkan dalam gaya dan bahasa yang mudah diserap atau dimengerti oleh pendengar. Dengan alasan itulah, disamping juga ingin memperoleh pengalaman yang penuh dengan tantangan, menjadi latar belakang bagi penulis untuk memilih melakukan kegiatan magang atau kuliah kerja media (KKM) di Solo Radio. Berbagai pengalaman yang tidak menyenangkan maupun mengasyikan menjadi suatu pelajaran berharga bagi penulis, disini penulis benar-benar bisa merasakan bagaimana dan betapa beratnya kerja dilapangan, mencari dan mengumpulkan berita sekaligus menulisnya ulang untuk diubah dalam bahasa radio.
B. TUJUAN KULIAH KERJA MEDIA Adapun beberapa tujuan dari pelaksanaan kuliah kerja media ini adalah: 1. Guna memenuhi persyaratan untuk meraih Gelar Ahli Madya pada jurusan Broadcasting FISIP UNS. 2. Untuk mengetahui bagaimana proses penulisan produksi berita di Solo Radio. 3. Agar penulis dapat menerapkan wawasan teoritis seputar ilmu komunikasi terapan khususnya di bidang penyiaran (broadcasting) yang telah didapatnya semasa kuliah untuk dipraktekkan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Agar penulis memiliki gambaran mengenai dunia komunikasi penyiaran secara nyata, terutama pada lembaga penyiaran yang bertumpu pada jurnalistik radio. 5. Agar mahasiwa mengetahui bagaimana cara kerja dalam organisasi radio khususnya Solo Radio secara menyeluruh. 6. Untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman tentang radio siaran.
C. MANFAAT KULIAH KERJA MEDIA Manfaat dari kuliah kerja media ini adalah: 1. Dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pihak perusahaan sebagai pihak yang ditempati selama melaksanakan kuliah kerja media. 2. Dapat mengetahui cara kerja institusi radio siaran swasta khususnya Solo radio secara nyata dan menyeluruh. 3. Penulis mengetahui cara kerja dalam melakukan pengolahan sampai informasi sebuah berita hingga dapat dinikmati oleh khalayak pendengar. 4. Penulis mengetahui dan merasakan cara kerja seorang reporter saat melakukan reportase langsung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI BERITA RADIO. Berita radio merupakan media auditif, tetapi murah, merakyat, dan bisa didengar dan dibawa kemana-mana. Radio berfungsi sebagai media expresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi aktual melaui telinga pendengar. ( Masduki, 2001:6). Jurnalistik adalah segala hal yang menyangkut proses perencanaan dari ilmu komunikasi, meliputi, produksi dan melaporkan sebuah fakta menjadi berita. Dan menyajikannya
kepada
khalayak
pendengar
melalui
massa
periodik
(cetak/elektronika). Dari batasan jurnalistik diatas, terkandung makna berita, yaitu informasi yang mengandung nilai berita dan sudah disajikan melalui media massa periodik. Peristiwa / pendapat / realita akan menghasilkan fakta. Uraian tentang fakta disebut informasi. Bila informasi ini mengandung nilai berita disebut berita. ( J.B Wahyudi, 1994:32-33).
Sebetulnya saat ini belum ada definisi yang sangat tepat untuk menggantikan istilah radio news, kecuali kesepakatan bahwa news is big business. Sebagai bahan perbandingan ada beberapa pendapat pakar radio yang diacu, ( Masduki , 2001 :10), yaitu : 1.
Paul D Maessenner, dalam bukunya Here’s The News. News adalah sebuah informasi yang baru tentang suatu peristiwa yang penting dan menarik perhatian serta minat pendengar.
2.
Prof. Mitchel V. Charnley, dalam bukunya Reporting. News adalah laporan tentang fakta atau opini yang menarik perhatian dan penting, yang dibutuhkan sekelompok masyarakat. James M. Neal dan Mitchel V. Charnley mengartikan berita radio sebagai laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan situasi kondisi, interprestasi yang penting, menarik, masih baru,dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak pendengar.
3.
Curtis Beckmann, Post president RTNDA. Berita diartikan sebagai laporan atas opini atau peristiwa yang penting bagi sejumlah besar khalayak pendengar. Berita yang besar adalah liputan opini atau peristiwa, yang sangat dibutuhkan pula bagi banyak orang.
Dari beberapa literature daiatas dapat dikatakan bahwa devinisi berita radio adalah suatu sajian laporan berupa fakta dan opini, yang mempunyai nilai berita, penting dan menarik bagi sebanyak mungkin orang, dan disiarkan melalui media radio scara
berskala. Berita radio menjawab persoalan apa yang terjadi, dan bagaimana peristiwa tersebut berlangsung.
B. PROSES PRODUKSI BERITA Untuk melengkapi pemahaman tentang definisi berita radio, sangat penting bagi seorang reporter dan produser pemberitaan di radio untuk mengetahui apa dan bagaimana proses produksi berita. Proses produksi ini berlaku baik untuk berita yang bersifat siaran langsung (live) maupun siaran tunda (recorded). Dalam kondisi tertentu karena keterbatasan SDM, posisi reporter bias merangkap sebagai produser, editor, script writer, dan presenter.
C. KARAKTER BERITA RADIO Berdasarkan definisi berita radio, maka karakter berita radio dapat ditentukan sebagai berikut: ( Masduki, 2001:12) a. Segera dan cepat. Laporan peristiwa atau opini harus sesegera mungkin dilakukan untuk mencapai keputusan pendengar dan mengoptimalkan sifat kesegarannya sebagai kekuatan radio. b. actual dan factual berita radio adalah hasil liputan peristiwa atau opini yang segar dan akurat sesuai fakta. Yang sebelumnya tidak diketahui oleh khalayak.
Opini terkait dengan upaya pendalaman liputan (investigasi) atau suatu peristiwa.
c. Penting bagi masyarakat luas Harus ada keterkaitan dengan nilai berita ( news value ) yang berlaku dalam pengertian jurnalistik secara umum, guna memenuhi kepentingan masyarakat. d. Relevan dan berdampak luas. Masyarakat selaku pendengar merasa membutuhkannya dan akan mendapatkan manfaat optimal dari berita radio, yaitu pengetahuan, pengertian, dan kemampuan bersikap atau mengambil keputusan tertentu, sebagai respon atas sebuah berita.
D. BENTUK BERITA RADIO. Bentuk pemberitaan yang lazim di radio ( Masduki, 2001:14) : a. Berita tulis ( writing news/ spot news), yaitu berita pendek yang bersumber dari media lain atau ditulis ulang. Bias pula berupa liputan reporter yang teksnya diolah kenbali ke studio. b. Berita bersisipan ( news with insert ), yaitu berita yang dilengkapi atau di-mix dengan sisipan suara nara sumber.
c. News feature, yaitu berita atau laporan jurnalistik panjang yang lebih bersifat human interest. d. Phone in news, yaitu berita yang disajikan melalui laporan langsung reporter via telepon. e. Bulletin berita ( news bulletin ), yaitu gabungan beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok waktu. f. Jurnalisme interaktif ( news interview ), yaitu berita yang besumber pada sebesar mungkin keterlibatan khalayak, misalnya wawancara masyarakat melalui telepon, vox-pops, atau berita yang menempatkan masyarakat sebagai subyek pelapor (reporter dadakan), baik mereka sebagai pelaku maupun sekedar saksi mata kejadian. Dari segi waktu penayangan dan kekuatan materi berita yang disampaikan kepada pendengar, berita radio dapat dibagi menjadi tiga ( masduki, 2001:14) : 1. Hard news, yaitu berita actual yang baru saja terjadi atau laporan langsung peristiwa itu terjadi. Hard news bertutur tentang konflik yang
menyentuh
emosi
tinggi
seperti
berita
peperangan,
kerusuhan, pergantian mendadak tokoh public. 2. Soft newst, yaitu berita lanjutan yang lebih besifat laporan peristiwa tanpa terikat waktu, lebih menekankan pada aspek human interest,
perilaku dan
tempat- tempat
yang bisa
mempengaruhi orang banyak. Soft news dapat berisi berita
peristiwa rutin, seperti informasi pembangunan, seminar, ritual budaya, pelantikan pejabat. 3. Indept news, yaitu berita mendalam ( lebih sekedar paparan fakta permukaan ), biasanya dikemas dengan format feature, tetapi bisa pula dalam berita bersisipan, dengan syarat, penekanan isinya terletak pada proses pendalaman kasus atau tinjauan aspek lain dalam suatu peristiwa.
E. PENULISAN BERITA RADIO Berdasarkan sifat-sifatnya radio siaran dan pendengar radio, maka bahasa yang digunakan untuk radio siaran harus bergaya, artinya disusun ada diatur sedemikian rupa, sehingga dapat menyalurkan pesan yang disampaikan oleh kamunikator pada komunikan. Gaya menulis untuk radio lebih bersifat langsung dibandingkan untuk pers, hanya tersedia waktu yang sangat singkat untuk setiap peristiwa dibandingkan dengan ruang yang disediakan dalam sebuah surat kabar. Dalam penulisan suatu berita dikenal rumus 5W+1H, yaitu warta berita yang disampaikan harus lengkap, yang berati harus mengandung jawaban dari pertanyaan dalam rumus 5W+1H tersebut. ( Onong Uchjana Effendi, 1991:150 ) : WHAT
: Peristiwa apa yang terjadi ?
WHO
: Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
WHY
: Mengapa terjadi demikian?
WHERE
: Dimana terjadi peristiwa itu ?
WHEN
: Kapan terjadi peristiwa itu ?
HOW
: Bagaimana terjadi ?
Suatu berita dapat dikatakan ideal apabila sebuah berita lengkap dengan jawaban keenam petanyaan 5W dan 1H tersebut. Namun, biasanya disebabkan berita tersebut harus cepat disiarkan, unsur “Why” sering kali ditinggalkan, karena mengapa suatu peristiwa terjadi seringkali tidak diketahui dengan segera. Secara umum, kejadian yang dianggap punya nilai berita ( news value ) adalah yang mengandung suatu atau bebrapa unsur yang disebut dibawah ini :
1. Nilai berita. Esensi kegiatan menulis berita adalah melaporkan seluk beluk suatu peristiwa yang telah, sedang atau akan terjadi yaitu menuliskan apa yang dilihat, didengar, atau dialami seseorang. Namun, tidak semua kejadian bisa dijadikan berita jurnalistik. Ada ukur-ukuran tertentu yang harus dipenuhi agar suatu kejadian atau peristiwa dalam masyarakat dapat diberitakan pers yang merupakan kriteria dari suatu berita ( news value, news worthy ). Secara umum ( Ashadi Siregar, 1998:27) kejadian yang dianggap mempunyai nilai berita mengandung satu atau beberapa unsur berikut :
a. Significance ( penting ), yaitu kejadian yang berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan pendengar. b. Magnitude ( besar ), yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang berakibat yang bisa dijumlahkan dalam angka yang menarik buat pendengar. c. Timeliness ( waktu ), yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang baru terjadi atau baru dikemukakan. d. Proximity ( kedekatan ), yaitu kejadian yang dekat dengan pendengar, kedekatan ini bisa bersifat geografis maupun emosional. e. Prominence ( Tenar ), yaitu menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh pendengar, seperti orang,benda atau tempat. f. Human interest ( manusiawi ), yaitu kejadian yang memberi sentuhan pada pendengar, kejadian yang menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa atau orang besar dalam situasi biasa. Salah satu unsur tersebut telah dapat menjadikan suatu kejadian layak diberitakan. Jika ditentukan lebih dari satu unsur, mka kejadian itu bertambah tinggi kelayakan beritanya. Karena itu, usaha mendapatkan berita besar adalah mencari kejadian yang memiliki sebanyak mungkin unsur tersebut.
Kredibilitas berita, naskah berita, penyampaian berita, intitusi radio dan korps pemberitaan radio sangat tergantung pada keyakinan para pencari dan penyampai berita, serta penulis berita yang memperhatikan teori ABC atau rumus A+B+C=C, dimana accuracy, balance, dan clarity merupakan credibility. Adapun maksud dari formulasi tersebut adalah sebagai berikut: Accuracy ( Keakuratan ). Merupakan pondasi untuk segala macam penulisan dan laporan berita. Apabila kita ceroboh dalam akurasi, maka kita telah membodohi atau membohongi pendengar, akibatnya dalam seketika mampu menghalangi kepercayaan mereka atas kredibilitas penulis naskah, berita radio dan berita itu sendiri. Kehilangan kredibilitas atau kepercayaan menjadikan segala pekerjaan menjadi sia-sia. Balance ( keseimbangan ). Keseimbangan juga merupakan unsur paling penting dari kredibilitas berita, cover both sides terutama menyangkut halhal yang kontroversial. Sering terjadi pemberitaan terhadap sebuah peristiwa yang dirasa berat sebelah dengan menguntungkan pihak tertentu sebelum menguntungkan pihak lain. Clarity ( kejelasan ). Faktor kejelasan diukur dari apakah khalayak pendengar mengerti isi dan maksud naskah yang disiarkan, alur penulisan, kosa kata, dan kalimat kemudahan pemahaman bahasa, dan persyaratan penulisan secara auditif lainya. Intinya tidak menimbulkan makna yang biasa pada pendengar.
2. Teknik penulisan berita Teknik penulisan berita ( J.B wahyudi 1994:34 ): a. Teknik Piramida terbalik. Piramida terbalik ialah hanya untuk menyajikan berita-berita yang memiliki nilai berita atau news value yang tinggi dan penyajiannya harus secepatnya dengan kata lain penyajiannya sangat terikat pada waktu (time concern). Cara penyajiannya dari yang terpenting menuju yang kurang penting. Berita-berita yang pantas disajikan dengan piramida terbalik adalah berita-berita yang masuk dalam kategori news bulletin, seperti hard atau soft news, straight news, spot news, human interest dan stop press, yang semuanya memakai unsur 5W+1H yaitu who, what, why, where, dan how. b. Teknik Piramida. Teknik penyajian piramida diawali dengan yang kurang penting menuju yang penting. Isi berita penyajiannya tidak terkait waktu atau timeless atau timeliness, karena kapan saja berita yang disajikan akan tetap menarik. Uraian semacam ini masih memiliki nilai aktualitas karena masih terikat dengan peristiwa atau pendapat pokok. Uraian berita yang disajikan adalah yang termasuk kategori news magazine atau berita berkala, seperti feature, berita ringan dan human interest yang tidak memiliki
berita tinggi tapi menarik. Pada piramida ini, hal yang terpenting justru terletak dibawah. Pada pembukaan, daya tarik justru terletak pada penggunaan bahasanya, sedang pada bodi atau uraian, juga diperlukan refrensi yang luas, agar isi uraiannya dapat lebih berbobot. c. Teknik Kronologis. Penyajian berita dengan cara kronologis tidak melandasi diri pada mana yang penting. Karena setiap kalimat yang dituangkan memiliki bobot yang sama. Uraian berita yang disajikan biasanya termasuk news magazine, feature, berita ringan ataupun human interest. Penyajian tidak terikat waktu dan kapan saja disajikan akan menarik dan tidak akan dipermasalahkan aktualitasnya.
3. Penulisan lead. Teras berita atau lead merupakan unsur terpenting didalam penulisan berita. Menarik ayau tidaknya suatu berita atau berbobot atau tidaknya berita semuanya tergantung pada lead yang diambil. ( Ashadi Siregar, 1998:65 ), untuk penulisan berita dikenal jenis berita atau lead, sebagai berikut:
A. what lead.
Teras berita ini lebih menonjolkan hal pokok atau hal terpenting dalam berita. What lead dipakai apabila peristiwa yang terjadi lebih menarik perhatian pembaca ketimbang orang yang berperan didalam peristiwa itu. b. who lead. Teras berita ini lebih menonjolkan siapa yang berperan didalam suatu peristiwa. Biasanya orang yang ditonjolkan lewat who lead adalah orang yang memang terkenal. c. when lead. Waktu biasanya muncul di dalam setiap teras berita untuk berita langsung. Meskipun demikian, adakalanya waktu ditonjolkan dengan alasan tertentu. Jadi, when lead lebih menonjolkan kapan peristiwa ( akan ) terjadi. d. where lead. Teras berita ini lebih menonjolkan nama tempat dimana suatu peristiwa ( akan ) terjadi. Where lead menonjolkan tempat yang terkenal atau bermakna penting bagi pendengar. e. why lead. Teras berita ini lebih menonjolkan mengapa suatu peristiwa yang akan terjadi. Jadi, yang diberi penekanan lewat why lead adalah alasan atau sebab terjadinya suatu peristiwa. Jenis teras berita semacam ini jarang dipakai untuk pembukaan suatu berita terutama berita langsung.
f.. how lead. Teras berita ini lebih menonjolkan bagaimana suatu peristiwa yang akan terjadi. How lead jarang dipakai untuk berita langsung. Dari keenam jenis teras berita tersebut, tidak ada keharusan untuk hanya menggunakan salah satu jenis teras berita. Yang penting, teras berita ditulis dengan cara penulisan yang paling sederhana sehingga, pembaca tertarik dan sekaligus menangkap apa yang hendak disampaikan.
F.
MACAM- MACAM BAHASA PENULISAN PRODUKSI BERITA. Berikut sejumlah istilah bahasa yang sering digunakan dalam proses penulisan produksi berita ( Antonius darmanto, 1998:30 ) sebagai berikut : a. TUNE. Tanda pengenal suatu acara, bisa dari jenis music tertentu atau jenis suara lain, selalu ditempatkan di bagian awal dan akhir sebuah progam acara. b. FADE IN.
Cara memasukan music ( bisa juga suara lain ) dari keadaan sangat lemah , lambat laun bertambah keras sampai akhirnya mencapai suara normal dengan menggerakan fider yang terdapat mixer.
c. FADE OUT. Menghilangkan suara music dari keadaan normal
dan kemudian
sedikit demi sedikit melemah sampai akhirnya hilang sama sekali. d. FADE IN TO BACK SOUND. Memasukan musik dari keadaan lemah menuju normal dan kemudian diperlemah lagi menjadi backsound. e. UP. Cara memasukan musik langsung pada keadaan normal. f. TRANSITION MUSIC . Musik pendek berfungsi menghubungkan bagian satu dengan bagian yang lain yang keduanya mempunyai suasana rata-rata. g. BRIDGE MUSIC. Musik transisi berfungsi menghubungkan dua bagian ( terutama drama ) yang antara bagian satu dengan yang lainnya mempunyai suasana berlainan. h. SMASH.
Musik yang bertujuan memberikan tekanan tertentu terhadap suatu bagian yang dianggap penting.
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI
Kota Solo telah memiliki keunikan dan kekhasan yang tidak memiliki kota lain. Kedua ciri tersebut adalah adanya keraton Kasunanan dan Mangkunegaran yang tetap “hidup” di hati warga kota sebagai “kiblat” budi pekerti dan seni budaya yang “adiluhung”. Sebagai salah satu pusat kekuasaan tertua sebelum Indonesia merdeka, Solo memiliki “social capital” yang paling besar sehingga tidak mustahil jika kemudian menjadi pusat perdagangan. Setelah berbagai peristiwa yang terjadi, kota Solo perlu memiliki media komunikasi massa yang berfungsi sebagai perekat dan kontrol sosial, sehingga dengan media tersebut segenap potensi dan partisipasi masyarakat dapat disinergikan
untuk peningkatan kesejahteraan sosial seluruh warganya. Salah satunya adalah media radio.
A. Sejarah Pendirian Solo Radio Sejarah berdirinya Solo Radio bermula dari pertemuan keempat komisaris Solo Radio, yaitu : Robby Koesnadhi, Budi Soesetyo, Budi Arifianto dan Arifin Gandawijaya (Direktur Utama radio Ardan Bandung) yang sepakat mendirikan usaha radio di Solo. Demi merealisasikan usaha tersebut, bulan Mei 2003 keempat komisaris Solo Radio sepakat menunjuk Pedhet Wijaya sebagai General Manager. Setelah Diadakan riset, dimungkinkan kota Solo mempunyai prospek bagus untuk pendirian sebuah radio. Pada bulan Mei 2003 ditetapkan "Putri Solo Radio" sebagai nama radio tersebut. Pemilihan nama Putri Solo Radio -sekarang disebut Solo Radio- menurut Pedhet Wijaya, didasarkan pada ciri khas kota Solo yang hauss tetap dipertahankan yaitu kelembutan, keluwesan dan keayuan sehingga warganya memiliki kebanggaan sendiri atas kotanya. Dalam pembangunan usaha ini Solo Radio memiliki sebuah konsep siaran Famous, fit and fashionable dan corporate sport tenis, dengan tujuan kebersamaan dalam ketiga divisi di Solo Radio. Agar tidak melenceng dari corporate sport yang ditetapkan, maka nama acara Solo Radio menggunakan istilah-istilah olahraga Tenis. Di belakang nama crew Solo Radio juga ditambahkan
nama pemain tenis sebagai pendukung identitas. Famous, Fit and Fashionable sendiri merupakan visi dari Solo Radio. Setelah dua bulan pembangunan fisik, Solo Radio mengadakan perekrutan karyawan secara terbuka untuk semua divisi. Perekrutan tersebut melalui empat tahap seleksi, yaitu Fit & Propert yang dilakukan oleh General Manager, seleksi kemampuan bahasa asing, Interview I, dan Interview II. Karyawan yang lolos Interview II efektif bekerja pada bulan Septembar 2003. Pada tanggal 9 September 2003 diumumkan secara luas bahwa nama "Putri Solo Radio" dipendekkan menjadi "Solo Radio" dengan alasan komersial. Saat itu bertepatan dengan pelaksanaan soft opening sebagai tanda berdirinya Solo Radio di kantor Solo Radio dan lapangan tenis Manahan. Puncak acara soft opening adalah pemotongan tumpeng oleh Gusti Dipokusumo, petinggi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta di lapangan tenis nomor sembilan Manahan tepat pukul 09.00 WIB. Mulai 9 September 2003 Solo Radio resmi mengudara di frekwensi 93,00 FM. Siaran percobaan ini berisi lagu-lagu dan jinggle station, sedangkan caloncalon penyiar menjalani masa training di Studio musik Nada Mas Solo karena pembangunan ruang siaran belum selesai. Saat bulan Ramadhan 1424 H atau bulan November 2003, calon-calon penyiar Solo radio mulai mengudara untuk siaran sahur dan buka puasa dalam bentuk rekaman. Selebihnya siaran Solo Radio hanya berisi lagu-lagu dan jiggle station. Ruang siaran baru bisa digunakan setelah hari raya idul
fitri. Mulai Awal 2004, pemerintah kota Solo mengadakan penataan kembaii frekwensi radio. Sejak saat itu frekwensi Solo Radio beralih ke 92,9 FM.
B. Makna Logo Solo Radio Pemilihan warna logo Solo Radio, yaitu Merah, hijau dan kuning berdasarkan keinginan untuk mengembalikan ciri khas kota Solo yang sudah melekat sejak dahulu.
1.
Tulisan "Solo" - warna hijau adalah penggambaran kota Solo yang tetap sejuk.
2.
Tulisan "Radio" - warna kuning adalah penggambaran persahabatan.
3.
Icon
Smile
pada
huruf
"O"
adalah
penggambaran
keramahtamahan
kota Solo. 4.
Tanda titik dua dan kurung tutup pada huruf "O" (kata radio) adalah penggambaran
Solo Radio dilengkapi
dengan teknologi
tinggi
(teknologi informasi). 5.
Tanda
garis
bawah
-
warna
merah
adalah
penggambaran
penggabungan dua variabel (kata) menjadi satu variabel (kata) dan
simbol ini mempunyai nilai yang sangat penting. 6.
Tanda kaki tiga di bawah - warna merah, hijau dan kuning adalah penggambaran tiga divisi yang ada di Solo radio yang berjalan seimbang.
C. Profil Mengusung nama Solo Radio, radio ini memposisikan diri sebagai stasiun lifestyle dan entertainment. Dalam dua hal ini Solo Radio berupaya untuk menyajikan
tren-tren
terakhir
semua
bidang.
Tentu
saja
dengan
tetap
mengutamakan nafas entertainment dalam setiap programnya. Misalnya dengan meng-up-date pendengar dengan informasi terbaru program film, isu terakhir musik beserta pernak-pernik musik lain serta sejumlah gosip terakhir yang ada di kota Solo.
1. Segmentasi Solo Radio memang membidik pendengar usia muda-dewasa yaitu berusia 17-30 tahun. Selain bidikan usia 17-30 tahun, Solo Radio juga mengambil segmentasi mereka yang memiliki kemampuan ekonomi ke atas. Sedangkan gaya hidup yang dibidik dari para pendengar adalah mereka yang percaya diri, suka kesenangan, mudah beradaptasi pada perubahan. Apalagi dengan melihat radio ini
sebagai media lintas kultural, yang tentu saja membutuhkan sifat terbuka para pendengarnya. Secara tegas Solo Radio menyatakan, bahwa pendengar radio ini memiliki identitas muda, individualistik, freedom and view. Solo Radio menyebut pendengar dengan sebutan Solo lovers.
2. Lokasi Solo Radio bernaung dibawah bendera PT. Radio Bintang Media Swara, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa broadcasting. Dalam pemilihan lokasi harus disesuaikan dengan peraturan yang ada serta mempertimbangkan aspek bisnis komersial yang menguntungkan. Peraturan Pemerintah melarang berdirinya radio swasta di beberapa tempat, yaitu: a.
Lingkungan kantor pemerintah
b.
Lingkungan ABRI atau militer
c.
Lingkungan pendidikan atau sekolah
d. Lingkungan Rumah Sakit. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka lokasi Solo Radio ditetapkan berada di Jl. Menteri Supeno no. 6 Manahan Solo, 57139, Telpon. (0271) 731
341 -
45, Fax. (0271) 738 582. Status bangunan ini milik sendiri (PT. Radio Bintang Media Swara). Bangunan seluas 128, 05 m2 dan tinggi 66,00 m ini mempunyai beberapa ruang kerja, antara lain : Ruang siaran, diskotik (yaitu ruang penyimpanan compact disk dan kaset), ruang produksi (yaitu ruang tempat produksi iklan dan segala macam produk penyiaran), Office (yaitu tempat operasioanl karyawan), ruang
kerja General Manager, ruang kerja Accounting, front office (yaitu lobby atau ruang tunggu), tower, gudang, ruang satpam, dapur dan caffetaria. Selain itu, fasilitas yang ada di Solo radio antara lain : 12 unit Komputer dan 1 buah lap top dengan fasilitas internet untuk operasional, SMS organizer, 4 buah tape deck sebagai control siaran, 2 buah CD player.
3. Tujuan dan Visi misi Tujuan
mendirikan
Solo
Radio
sebagai
perseroan
terbatas
yang
profesional dan komersial adalah: a. Bersifat komersial, khususnya dalam bidang periklanan, karena hidup matisebuah stasiun radio swasta amat bergantung dari iklan sehingga segment priority pendengar Solo Radio adalah anak muda yang dinamisdanberdaya beli tinggi. b. Sebagai perekat dan kontrol sosial, sehingga dengan keberadaan Solo Radio segenap potensi dan partisipasi masyarakat dapat disinergikan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh warga kota Solo. Selain itu tujuan berdirinya Solo Radio dapat dilihat melalui visi dan misi Solo Radio sebagai berikut1: a. Visi: 1. Mempertahankan ciri khas Kota Solo
2. Meningkatkan partisipasi warga dalam pembangunan kota. 3. Meningkatkan budi pekerti warga kota Solo dan melestarikan budaya Jawa. 4. Menjadi media komunikasi massa yang berfungsi sebagai perekat dan kontrol sosial. 5. Menampung segenap potensi dan partisipasi masyarakat kemudian disinergikan untuk peningkatan kesejahteraan seluruh warga. 6. Mengartikulasikan kecantikan kota Solo sekaligus berperan menjaga dan meningkatkan sosial kapital kota Solo.
b. Misi : 1. Solo Radio menjadi media terbaik dalam mengartikulasikan kecantikan kota Solo dengan bahasa metropolitan, serta menjadi
kebanggan
warga
Solo. 2. Solo
Radio
menjadi
media
interaksi
terpercaya
seluruh elemen masyarakat. 3.
Solo Radio berperan aktif dalam upaya menjaga dan meningkatkan citra kota Solo sebagai pusat perdagangan (busana) dan pusat olahraga. SoloRadio menampilkan kecantikan
kota
dan
sportifitas
warganya
dengan
konsep siaran yang disebut "Famous, fit & fashionable". Maknanya adalah memasyarakatkan kepedulian kepada halhal yang bersifat kesehatan jasmani
dan
rohani,
menjunjung tinggi sifat sportif, menjaga keelokan diri dan kotanya (ngadi saliro ngadi busono) dan akan bermuara pada kota dan masyarakat Solo yang 'misuwur Ian moncer kuncarane ’.
4. Struktur Organisasi Keberadaan Solo Radio sebagai sebuah perseroan terbatas membuat suatu organisasi yang formal, legal dan profesional. Diagram Struktur organisasi Solo Radio dapat dilihat pada bagan berikut:
DEWAN KOMISARIS
GENERAL MANAGER
TEAM GENERAL ADMINISTRATION 1. 2. 3. 4.
general Adm. Corporate communications. general Adm. Progam. general Adm. Business development. general Adm. Resources.
RESOURCES DIVISION Asset rent management. Asset rent manager. 1. asset rent officer. 2. mobile unit. personal co. & legal. 1. security. 2. office boy. accounting 1. cashier.
5.
CORPORATE COMUNICATIONS - CORPORATE COMUNICATIONS MANAGER.
BUSINESS DEVELOPMENT DIVISION - business development 1. marketing executive
1. 2. 3.
corporate communication officer. visual production. front officer.
PROGAM DIVISION AIR TIME 1. Music director. 2. team produser & reporter. 3. commercial production officer. 4. team production supervisor & teknisi. 5. announcer.
Tingkat Pendidikan Karyawan Jumlah karyawan Solo Radio mencapai 46 orang. Data pendidikan terakhir
karyawan Solo Radio meliputi 1 orang lulusan S2, 13 orang lulusan S1 negeri
maupun swasta, 7 orang lulusan Diploma tiga, 18 orang lulusan SMA,
2 orang
lulusan SMP dan 5 orang siswa-siswi SMA (announcer teen). Karyawan Solo Radio terbagi dalam bidang-bidang (divisi) dengan job description berbeda.
6. Data Media Nama Stasiun
: Putri Solo Radio
Badan Penyelenggara : PT. Radio Bintang Media Swara Ijin Siaran
: No. 555/006/2003
Frekwensi
: 92,90 MHz
Modulasi
: FM
Call Sign
: Solo Radio
Call Listeners
: Solo lovers
Berdiri
: 9 September 2003
Jam Siaran
: 21 jam (05.00 WIB – 02.00 WIB)
Lebar Pita
: 300 Khz
Daya Pancar
: 100 Watt
Jarak Jangkauan
: Maksimal radius 50 km
Alamat Radio
: Jl. Menteri Supeno No. 6 Manahan
Target Pendengar
: Anak muda-dewasa berdaya beli tinggi
Daya teknik
: Pemancar BE INC, USA, FM – 3C Solid State FM Transmitter, Orban 8400 = FM Digital Audio Prosessor, ERI, USA – 4 Bay Circularly FM Antena,
Self Support Tower, 80 meter, Audiotronic, USA – 12 CH Audio Mixer, Vault XPRESS – Digital Radio Automation Systems, Sadie, UK – Digital Workstation For Radio Production.
7. Daftar Program a. Program Musik Solo Radio menempatkan diri sebagai mainstream music, unik, rock n roll, alternative, Top Forty, R&B, slow rock, pop kreatif, pop indie, musik humor (Solo), dan jazz. Mereka menyebutnya pop croser-over. Artinya gabungan dari semua mainstream musik tadi.
b. Infotainment Infotainment disajikan dalam catatan famous and fashionable yang dibaca penyiar setiap akhir acara. Infotainment tersebut dapat berupa info musik, film atau sinetron, masalah modeling atau fashion dan showbiz.
c. Olah Raga Informasi olah raga terangkum dalam catatan prestasi yang dibacakan penyiar setiap awal acara. Informasi tersebut dari cabang olah raga tennis, fitness,
bulutangkis, volley, basket (lokal Solo, Indonesia, serta International tournament), sepeda (rally), atletik, automotif (rally), liga sepakbola mancanegara.
d. Seni dan Budaya lokal Seni dan budaya lokal dibahas dalam acara Lek-lek-an Solo. Tema yang diangkat, misalnya tentang busana, kejawen atau laku utama, tari, teater, lukis atau desain, tata boga, kriya dan tata kota.
e. Program Harian Sejumlah program harian Solo Radio antara lain : entertainment info, hot news, request, on sport, live report, on fashion, music spotlight, tips, kuis. Program utama harian adalah Cah Solo, senin sampai sabtu jam 13.00-15.00 WIB dan Kongkow-Kongkow, senin sampai jumat pukul 18.00-2100 WIB. Berikut deskripsi acara harian Solo Radio : Catatan Prestasi a. Catatan Prestasi adalah kutipan hasil pertandingan olah raga nasional dan dunia. Sumber Catatan Prestasi dari situs olah raga di internet. Catatan Prestasi ini berisi hasil pertandingan yang terkini. b. Catatan Prestasi dibacakan pada pembukaan seluruh acara di Solo Radio.
Famous and Fashionable Up Date a. Famous and Fashionable Up date mempunyai format yang mirip dengan Catatan Prestasi. Famous and Fashionable Up date berisi informasi selebriti Indonesia dan Dunia. Informasi selebriti ini berisi gaya hidup yang positif, info terkini dari para selebriti, informasi film box office, informasi fashion terkini. Famous and Fashionable Up date bersumber dari internet. b. Famous and Fashionable Up date dibaca oleh penyiar pada akhir siaran. Solo Baseline Siaran pagi berisi Informasi terkini, ucapan selamat ulang tahun, opini pendengar, memutar lagu-lagu rancak dan interaktif by. Phone dan SMS. Time
: Senin – Minggu (05.30 – 08.00 WIB)
Contains
:
Obrolan
tentang
tema
remaja,
infotaiment.,
perkembangan musik domestik dan mancanegara. Song
:
Pilihan
pendengar
yang
announcer, dan play list dari music director.
Listener Target
menelepon,
pilihan
1. Yang lagi hang out dimanapun berada, di kamar, di teras, di kampus, dll 2. Usia 20-30 tahun 3. solo Lovers yang mau request lagu 4. anak anak gaul , stylish, famous, and fashionable.
Program Target 1. memberikan informasi terkini tentang hal-hal yang baru berkaitan dengan perkembangan musik Top 40 & Musik Indonesia terbaru. 2. Membuat pendengar ber opini tentang hal2 menarik di pagi hari, yakni Infotaiment dan Obrolan tema remaja. Karakter Program 1. Informasi hal-hal
yang ter UP DATE
infotaiment dan mengajak pendengar
dengan
beropini pada
satu tema bahasan ringan yang di buka oleh penyiar. 2. Pada acara Solo Baseline, ada informasi yang harus disampaikan penyiar kepada pendengar. Informasi ini terbagi dalam 3 sesi utama. Sesi pertama untuk mengawali siaran penyiar membacakan ”Catatan Prestasi Up Date”. Dan pada closing atau penutup siaran penyiar membacakan “Famous and Fashionable
Up Date”. Dan tepat pada pukul 07.00 WIB disisipi berita Solo Info. Solo Info Solo Radio juga mempunyai program acara berita, berjudul “Solo Info”. Isi Solo Info adalah berita-berita yang terjadi di masyarakat kota Solo. Tidak semua berita di masyarakat bisa menjadi Solo Info. Sesuai dengan slogan Keep Solo Comfort, berita di Solo Radio juga harus mempunyai unsur yang bisa mendukung kenyamanan, keamanan dan kondusifitas kota Solo. Solo Info mengangkat berita dari dunia pemerintahan kota, dunia pendidikan, ekonomi, olah raga dan budaya.
Program Mingguan Program special yang disiarkan mingguan antara Iain: Indo Sakodi, Indie Party, Top 40 Ace, Luv Is On The Air, Clubbing Track, Solo Classic Spin, Solo F3 Sunday. Berikut deskripsi acara mingguan Solo Radio: a. Indo Sakodi : Siaran tangga lagu Domestik berisi 20 lagu Indonesia terpopuler. b. Indie Party : Siaran tangga lagu Indie berisi 10 lagu lokal indie terpopuler.
c. Top 40 Ace : Siaran tangga lagu manca berisi 40 lagu mancanegara terpopuler. d. Luv Is On D'Air : Siaran yang mengusung tema cinta dan permasalahan seputar anak muda untuk dibahas secara live oleh pengasuh acara, interaktif via telepondan SMS. e. Clubbing Track : Siaran clubbing on-air radio, nonstop dance dan high beat music. f. Solo Coffe Sunday : Siaran pagi berisi trimitra online (membuka 2 telpon sekaligus untuk dipasangkan), quiz, game, ramalan bintang, memutar lagu-lagu rancak, interaktif via telepondan SMS. g. Solo F3 Sunday : Siaran berbahasa inggris, mengangkat tema seputar anak muda, request lagu manca via telepon dan SMS. h. Solo Classic Spin : Siaran request pendengar 2 penelepon 2 lagu era 80"s, 90's yang pernah menjadi hits, baca SMS. Solo Radio juga membuat Program tersendiri dalam event-event khusus. Misalnya untuk bulan ramadhan, Solo Radio membuat sejumlah program seperti : Ngabuburit, Solo Puteh, Just Cover It, Sahur Kita, serta sejumlah program lainnya.
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A.
LAPORAN KEGIATAN MAGANG Periode 1 Februari – 9 februari 2008. Minggu pertama untuk pertama kalinya penulis melaksanakan magang di Solo radio. Pada hari pertama penulis masuk kantor mulai pukul 07.30 WIB sampai 16.00 WIB. Kegiatan penulis pada hari pertama, antara lain, diperkenalkan dengan general manager Solo radio, pembimbing, sekaligu seluruh kerabat kerja Solo radio lainnya. Penulis diberi pengarahan tentang tugas- tugas yang mungkin akan diberikan untuk kedepanyannya. Selain itu penulis juga diberi tugas untuk mengamati bagaimana proses pembuatan berita yang ada di Solo radio. Dari kegiatan tersebut penulis menjadi tahu, bagaimana proses pembuatan berita, dari awal hingga akhir, hingga akhir disiarkan ke khalayak. Jika ada waktu luang, penulis diberi kesempatan untuk masuk ruang on air, melihat cara kerja penyiar solo radio.
Periode 11 februari – 16 februari 2008. Minggu kedua penulis diberi tugas untuk mendampingi liputan (reportase), dibeberapa tempat yaitu: 1. Melakukan reportase kejuaraan bola basket IBL di gedung olahraga bhineka solo. 2. Melakukan reportase lomba saint, antar SLTP se Surakarta. Yang bertempat di SLTP kanisius Surakarta.
Setelah berhasil memperoleh berita dilapangan, kemudian penulis kembali kekantor untuk menulis naskah berita. Dan kemudian diberikan ke editor untuk segera dilakukan proses mixing/editing agar berita terebut menjadi layak diperdengarkan khalayak.
Periode 18 februari – 23 februari 2008. Pada minggu ini, tugas yang dilakukan penulis masih sama dengan minggu sebelumnya, hanya saja obyek liputannya berbeda. Minggu ini penulis melakukan liputan di: 1. Melakukan liputan hari imlek bersama di balaikota solo. 2. Melakukan liputan HUT PWI cabang surakarta, yang bertempat di monument press solo. Kendala yang dihadapi penulis pada liputan saat itu, adalah keterbasan alat rekam suara yang dipakai saat melakukan liputan. Alat yang tersedia hanya 1 buah hand record. Padahal dalam pelaksanaan liputan tersebut, dilakukan 2 orang, yaitu instruktur yang merupakan reporter solo radio, dan penulis sendiri. Terpaksa penulis menggunakan alat Bantu seadanya, yaitu merekam dialog narasumber,dengan menggunakan ponsel, yang kebetulan ponel tersebut telah dilengkapi fiture voice recording. Dengan demikian, penulis dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, pada saat liputan tersebut. Periode 25 februari – 29 februari 2008. 1. Mempelajari tehnik produksi berita.
2. Mencoba membuat solo info dan solo digital untuk disiarkan pada hari rabu 27 februari 2008, pada pukul 05.30 WIB dan pukul 17.00 WIB. Kegiatan penulis pada akhir minggu ini, penulis hanya diberi tugas oleh instuktur untuk mempelajari tehnik penulisan produksi berita dan kemudian mencoba menulis berita solo info dan solo digital yang akan disiarkan pada tanggal 27 februari 2008. pada pukul 05.30 WIB dan pukul 17.00 WIB. Dalam penulisan berita tersebut, penulis mengalami kendala, kendala yang dialami antara lain,
tidak adanya pokok bahasan
yang
diberikan
instruktur,kepada penulis, sehingga penulis kebingungan dalam menentukan pokok bahasan. Dan jaringan internet yang digunakan dalam mencari berita solo digital mengalami gangguan teknis, dan akhirnya penulis memutuskan untuk mencari materi berita solo digital dengan mengangkat headline media masa, yang bertemakan tentang tehnologi terkini. Dalam penyiaran berita tersebut, penulis mengalami hambatan. Penulis mengalami grogi yang mengakibatkan, pembacaan berita kurang lancer, dan pada materi kata improvisasinya kurang sehingga perlu banyak latihan. masalah tersebut telah dimaklumi instruktur. Hal tersebut merupan hal yang biasa, yang sering dialami seorang pembaca berita pemula, kata instruktur, kepada penulis.
B.
FOCUS OF INTEREST
Proses Penulisan Produksi berita Solo_Radio 92.2 fm
1. Solo Info Solo info merupakan berita yang disiarkan solo radio setiap hari, pada pukul 05.30-06.00 WIB. Dengan tema keep solo comfort dan berjenis berita soft news, solo info ini menyajikan berita terhangat dan terkini, yang terjadi dikota solo yang ada sangkut pautnya dengan bidang, social, budaya, ekonomi, pendidikan dan kepemerintahan kota. Setiap pukul 08.00 WIB reporter harus sudah siap untuk berangkat mencari berita, selain itu, pada saat meliput dilapangan reporter harus sudah menentukan topik yang akan menjadi inti informasinya. Dalam hal ini masing-masing reporter diberi bagian untuk meliput berita dilokasi yang berbeda-beda sesuai informasi yang diterima dari sesama reporter maupun pihak lain ( koran, internet, konfrensi pers, dan lain-lain ). Sesampai ditempat lokasi yang telah ditentukan, reporter mencari sumber informasi, berbekal dari informasi dasar dan latar peristiwa. Reporter langsung mendatangi narasumber untuk diwawancarai. Solo info di solo radio lebih menekankan pada berita yang bersifat baru (new), hangat (hot), berarti ( significance), melayani kebutuhan (human interst), dan bersangkut paut dengan karakter khalayak (relevan). Solo radio menekankan berita lokal khususnya kejadian yang terjadi di wilayah kota solo. Dalam proses penulisan produksi beritanya, bahan berita diambil dari laporan atau reportase para reporter solo radio. Hasil reportase tersebut
direkam dalam kaset lalu, didengar dan ditulis kembali oleh editor melalui proses editing kemudian, dikemas dengan rapi, sehingga naskah berita menjadi baik dan layak diperdengarkan. Setiap editor di solo radio dituntut untuk dapat menulis berita dengan memperlihatkan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Lead. Kalimat pembuka dari sebuah berita, biasanya yang merupakan inti berita yang disusun dengan kalimat yang jelas, pendek, lead yang semakin benyak melampaui 20 kata, biasanya sulit diungkap. Lead juga bisa berupa kalimat langsung menjelaskan inti berita. Dengan lead ini pula, pendengar dipancing untuk mengikuti berita lebih lanjut, sehingga imajinasi pendengar dapat tergugah (ear catcher) sehingga ingin tahu berita lebih lengkap.
b. sisipan (insert). Sisipan yang digukan untuk menunjang, memperkuat atau memberi argument dari kesimpulan dalam lead. Hal ini terutama untuk sisipan yang terisi suara narasumber, sisipan biasanya diletakkan diantara narasi meskipun kadang-kadang bisa ditaruh didepan lead untuk memancing perhatian pendengar.
c. bagan alir. Meskipun berita radio pendek, tetapi tetap perlu diperhatikan alur beritanya. Sehingga, secara keseluruhan berita itu akan terdengar runtut dan jelas. Lead, narasi, sisipan dan penutup mesti diatur sehingga menjadi rangkaian berita yang enak didengar.
d. penutup. Bagian akhir dari sebuah berita meski dibuat menarik agar mengingatkan khalayak pendengar tentang pesan pokok yang baru saja disampaikan, penutup dirancang untuk meninggalkan pesan.
2. Solo tossing ( solo digital ) Solo info merupakan siaran berita yang disiarkan Solo radio setiap hari, pada pukul 17.00-18.00 WIB. Dengan tema tehnologi, berita tersebut mengupas tentang tehnologi yang baru saat ini. Dari ponsel terbaru, computer hingga media grafis.
Dalam segment acara ini, partisipasi
pendengar sangat dibutuhkan, agar tercipta suasana yang interaktif. Yang diharapkan produser pada acara tersebut, agar masyarakat kota solo tidak gaptek (gagap teknologi) tehadap teknologi yang berkembang saat ini. Adapun proses produksi berita solo digital. sebagai berikut. Produser menentukan tema yang akan diangkat pada episode tersebut, kemudian reporter mencari materi berita, bisa lewat internet atau pun
melakukan reportase pada pameran- pameran iptek yang tengah diselenggarakan di kota solo ini. Setelah memperoleh materi berita, reporter memasukan materi berita tersebut, ke round down acara yang telah disiapkan oleh produser. Yang kemudian pada pukul 17.00 WIB. Acara tersebut disiarkan secara live. Dalam segment berita solo digital ini, partisipasi pendengar sangat diharapkan, supaya terciptanya interaksi antara pendengar dengan pokok bahasan yang sedang disampaikan oleh penyiar solo digital. Segment berita solo digital tersebut, bertujuan untuk mengajak pendengar untuk mengetahui tehnologi yang berkembang saat ini, dan mengetahui cara kerja dan fungsi tehnologi baru tersebut.
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan dengan pengalaman yang penulis peroleh melalui kuliah kerja media selama satu bulan di stasiun Solo_radio 92,9 FM, penulis dapat mengambil kesimpulan : 1. Radio merupakan salah satu media elektronik yang hanya bisa didengar. 2 Kerja seorang reporter berbeda-beda karena perbedaaan sifat dan keanekaragaman cara yang digunakan dalam mencari berita, mengolah berita, mengedit berita dan proses dalam penyajian berita yang akan disampaikan kepada pendengar. 3. Reporter juga melakukan reportase dan live report dalam pencarian berita. 4. Selain dengan cara reportase langsung, berita juga dapat dicari lewat internet.
B.
Saran Penulis pada bagian ini memberikan saran pada pihak-pihak yang terlibat dalam berjalannya kuliah kerja media yang penulis peroleh selama satu bulan.
1.
Untuk solo radio 92,2 fm : b. Mutu yang dimiliki agar lebih ditingkatkan. c. Supaya menjaga hubungan akrab antara penyiar dan pendengar.
d. Perlu menambah agaran untuk menyediakan alat bantu rekam , dalam membantu kinerja reporter dalam mencari berita. e. Agar mempertahankan kualitas progam siaran karena banyaknya persaingan stasiun radio yang sedang berkembang saat ini. f. Untuk meningkatkan fasilitas bagi para anak magang agar bisa membantu proses kerja pada bidang yang diberikan pada saat magang.
2.
Untuk Pihak Universitas : DIII Komunikasi Terapan FISIP – UNS a. Pihak jurusan seharusnya memberiakn perhatian yang lebih selama proses pelaksanaan KKM ( baik sebelum, sewaktu ataupun sesudah KKM ) b. Pihak Universitas semestinya dapat menjalin komunikasi langsung dengan instansi magang mahasiswa, sehingga terjalin hubungan baik antara instansi dengan uviversitas khususnya Diploma III Komunikasi Terapan FISIP – UNS c. Mahasiswa dituntut agar lebih membekali dirinya dengan materi yang sesuai dengan bidang magangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Darmanto Antonius, Tehnik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio. Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1998 Effendi, Onong Unchjana, Radio Siaran Teori dan Praktik. CV Mandar Maju, bandung,1990 Masduki, Jurnalistik Radio. LKIS, Yogyakarta, 2001 Siregar Ashadi, Bagaimana Meliput Dan menulis berita untuk media massa. Kanisius, Yogyakarta, 1998 Wahyudi, J.B, Dasar-dasar Manajement Penyiaran. PT.Gramedia Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1994
LAMPIRAN
PERINGATAN IMLEK BERSAMA
Kemeriahan berlangsung dalam Puncak peringatan Imlek 2559 yang digelar di Pendopo Gede Balaikota Solo // Ribuan tamu undangan serta warga Solo memenuhi kawasan Balaikota untuk menyaksikan perayaan Imlek Bersama tersebut // Selain dimeriahkan atraksi liong barongsai dari kostrad dan
kopassus
penghargaan
/
acara
kepada
juga
lima
dimeriahkan
warga
Tinghoa
dengan yang
pemberian
kini
menjadi
inspirator bagi kaum muda serta telah menyumbangkan karya untuk kemajuan bangsa di bidang social / budaya / kedokteran /
olahraga
serta
Tjandrakusuma Kustantina
/ Dewi
pendidikan Halim
//
Sugiarto
/
serta
Mereka /
Heru
adalah
Dr
Subianto
Rosita
Handojo /
Nora
Lannywati
//
Ketua Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) / dalam pidatonya mengatakan / puncak acara Imlek kali ini memiliki makna
lain
dari
perayaan
Imlek
pada
waktu
sebelumnya
//
Perayaan Imlek kali ini menekankan makna cinta kasih sosial kepada sesame / mengingat kondisi bangsa saat ini yang tengah dilanda bencana tiada henti / termasuk di Kota Solo ini // Sejumlah komunitas Tionghoa yang terlibat dalam panitia
perayaan
Imlek
Surakarta
/
Perkumpulan
kali
itu
Himpunan Hoo
Hap
adalah
PMS
Persaudaraan
Solo
/
dan
/
Himpunan
Hakka
Majelis
Fu
Surakarta Agama
/
Konghucu
Surakarta Panitia
Qing
// Imlek
juga
menyerahkan
sejumlah
peralatan
belajar / meja / kursi / almari / serta paket tas kepada belasan Sekolah dasar di Solo // ”Total paket tasnya mencapai 1.630
paket
yang
tersebar
di
16
SD
di
Solo
//
Di akhir perayaan Imlek / acara diisi dengan peresmian nama Jalan Drs Yap Tjwan Bing yang menggantikan nama Jalan Abatoir di perbatasan Kelurahan Jagalan dan Purwodiningratan //
PERINGATAN HUT PWI YANG KE 62
Persatuan
wartawan
memperingati
hari
Indonesia
ulang
peringatan tersebut
tahunnya
cabang yang
surakarta ke
62
//
/
Dalam
digelar ketropak yang berjudul “
joko kendil “ / di gedung wayang orang sriwedari // Lakon joko kendil sengaja dipilih sutradara / sri wahyudi
dari
harian
suara
merdeka
/
yang
dikarenakan
kelucuan dan kekonyolannya agar dapat menghibur penonton // Dalam pentas ketoprak wartawan tersebut / dimeriahkan para bintang tamu jagat seniman surakarta.antara lain / Baningsih / joleno / milko / serta aji seniman muda // Tak hanya bintang tamu seniman saja yang tampil / namun Kepala badan informasi komunikasi // pemkot surakarta / Drs. Purnomo subagyo pun memeriahkan panggung ketoprak di sriwedari // Selain
mementaskan
ketoprak,
pihak
panitia
penyelenggara memberikan penghargaan terhadap atlit-atlit
berprestasi / yang telah mengharumkan surakarta melalui prestasinya dari cabang olah raga masing-masing // Antara lain / joni Orlando mewakili dari olahraga motor cross // Agung sahudi dari cabang sepak bola / Rony syaifuloh dari pencak
silat
/
dan
Luluk
hadianto
dari
cabang
bulu
tangkis// Dalam kesempatan yang sama / kepedulian persatuan wartawan Indonesia (PWI) cabang surakarta juga diwujudkan dengan memberikan bingkisan kepada para janda wartawan // Satu sesi acara penting yang lain // PWI cabang surakarta juga melantik pengurus PWI perwakilan Boyolali // PWI Boyolali lahir untuk mengembangkan citra positif / yang telah
dirilis
surakarta //
rekan-rekan
di
kepengurusan
cabang
DAFTAR PUSTAKA
Darmanto Antonius, Tehnik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio. Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1998 Effendi, Onong Unchjana, Radio Siaran Teori dan Praktik. CV Mandar Maju, bandung,1990 Masduki, Jurnalistik Radio. LKIS, Yogyakarta, 2001 Siregar Ashadi, Bagaimana Meliput Dan menulis berita untuk media massa. Kanisius, Yogyakarta, 1998 Wahyudi, J.B, Dasar-dasar Manajement Penyiaran. PT.Gramedia Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1994