Daftar Isi Content 1 2 3 4 5 6 8 11 14 15 15 18 19 23 26 28 33 34 35 36 38 40 72 74 76 79 79 80 82
Data Utama | Main Data Profil Perusahaan | Company Profile Visi, Misi | Visoins, Missions Sejarah Singkat | History Modal Dasar |Capital Sambutan Komisaris | Message from the Commissioner Sambutan Direksi | Speech of Director Penghargaan | Info Bank Award Struktur Organisasi | Organization Structure Kepemilikan Saham | Share Ownership Ultimate Shareholder | Ultimate Shareholder Budaya Kerja | Work Culture Sasaran, strategi dan kebijakan manajemen | Goals, Strategies And Policy Management Kegiatan Usaha | Business Activities Rangkaian kegiatan Tahun 2011 | The series of activities in 2011 Laporan Manajemen | Management Report Sumber Daya Manusia | Human Resources Jaringan Kantor | Office Network Teknologi Informasi | information technology Tanggung jawab sosial | Social responsibility Mitra Kerja | Partnership Laporan GCG | GCG report Dewan Komisaris | Board of Commissioners Direksi | Board of Directors Pemimpin Divisi | Division Leader Pemimpin Cabang | Branch Manager Pemimpin Cabang Pembantu | Assistant Branch Manager Jaringan pelayanan Bank Bengkulu | Bank service network Bengkulu Laporan Auditor | Auditor’s Report
1
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Data Utama Main Data
dalam Jutaan Rupiah | in million Rupiah
2011
2010
Total Asset
2.169.035
1.520.027
Dana Pihak Ketiga | Third Party Funds
1.759.394
1.161.184
Data Keuangan| financial account
Giro | Current Account
659.419
420.487
Tabungan | Saving
575.601
384.629
Deposito | Time Deposit Kredit yang Dibiarkan | Loans
524.374
356.068
1.320.176
1.035.723
Modal Disetor | Paid in Capital
118.610
116.930
Ekuitas | Equity
224.356
209.860
Laba sebelum Pajak | Income before Tax
71.450
91.731
Laba Setelah Pajak | Income after Tax
41.392
65.724
LDR
75,14%
89,20%
CAR
22.84%
24,81%
ROA
3.17%
4,60%
RASIO-RASIO KEUANGAN | financial ratios
ROE
19.19%
34,43%
NIM
10.82%
18,04%
BOPO
78.12%
70,24%
0.64%
1,50%
KAP NPL (Gross)
0.67%
1,66%
NPL (Netto)
0.05%
0,29%
100.00%
96,55%
10.808
9.633
Pemenuhan PPAP | Fulfillment of PPAP Penyediaan Dana | Provision of Funds
Pihak Terkait | Related Parties
Persentase Pelanggaran BMPK | Percentage violation of LLL
Pihak Terkait | Related Parties
0,00%
0,00%
Pihak Tidak Terkait | Non Related Parties
0,00%
0,00%
Persentase Pelampauan BMPK | Percentage Exceeding of LLL
Pihak Terkait | Related Parties
0,00%
0,00%
Pihak Tidak Terkait | Non Related Parties
0,00%
0,00%
Kantor Pusat | Head Office
1
1
Kantor Cabang Utama | Main Branch
1
1
JARINGAN KANTOR | office network
Kantor Cabang | Branch Office
6
4
18
20
Kantor Kas | Cash Office
5
5
Kas Mobil | Mobile cash
2
1
Kantor Cabang Pembantu | Sub Branch Offices
Payment Point ATM (Anjungan Tunai Mandiri) | Automated Teller Machine JUMLAH PEGAWAI | Total of Employees
2
2
25
25
310
333
2
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Profil Perusahaan Company Profile
Nama Perusahaan : Corporate Name Nama Panggilan : Called Name Kantor Pusat : Head Office Telepon : Phone Faksimil : Facsimile Website : Email : Didirikan : Established Beroperasi : Start Operation Status : Limited Liability Status Modal Dasar : Initial Capital Pemilik : Owner
PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Bank Bengkulu Jalan Basuki Rahmat No. 6 Bengkulu (0736) 341170 - 26098 – 21751 – 22144 – 347280 – 22679 (0736) 21178 http://www.bankbengkulu.co.id
[email protected] 9 Agustus 1969 13 April 1971 Sejak tanggal 1 Mei 1999 berubah dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas Rp. 175.000.000.000,00 1. Pemerintah Propinsi Bengkulu 2. Pemerintah Kabupaten dan Kota se Propinsi Bengkulu
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
3
Visi
Vision
Menjadikan Bank yang berkinerja tinggi dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.
Bank makes high-performance and create added value for society.
Misi
Mission
1. Mengelola dan mengembangkan Bank secara profesional, sehat, dinamis dan kompetitif, sehingga dapat memberikan kontribusi kepada Pemegang Saham, Pengelola dan Masyarakat. 2. Penggerak Pembangunan dan sebagai tuan rumah didaerahnya sendiri dengan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik, simpatik, ramah dan memuaskan kepada masyarakat serta mitranya.
1. Manage and develop the Bank in a professional, sound, dynamic and competitive, so that can contribute to the Shareholders, Managers and Communities. 2. Acceleration of Development and as the host of its region itself by continuing to provide the best service, sympathetic, kind and satisfactory to the community and partners.
4
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Sejarah Singkat A Brief History
Bank Bengkulu didirikan pada tanggal 9 Agustus 1969 berdasarkan Surat Keputusan p.d. Gubernur Penguasa Daerah Propinsi Bengkulu Nomor : 08/14/EKU/1969 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor : D-15-6.1.25 tanggal 17 Mei 1970.
Bank Bengkulu was established on August 9, 1969 based on Decree of Governor of Bengkulu Regional Authority Number: 08/14/EKU/1969 which was approved by the Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia under Decree Number: D-15-6.1.25 May 17, 1970.
Setelah melakukan persiapan yang dipersyaratkan, maka dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : Kep-102/DDK/II/4/1971, tanggal 7 April 1971 Bank Bengkulu memulai usahanya sebagai lembaga keuangan bank setelah diresmikan pembukaannya oleh Gubernur M. Ali Amin, SH. bersama Pangdam IV Sriwijaya Brigjen TNI Satibi Darwis pada tanggal 13 April 1971.
After making the required preparations, then with the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number: Kep-102/DDK/II/4/1971, dated 7 April 1971 the Bank Bengkulu started his business as a bank financial institution after its opening was inaugurated by Governor M. Ali Amin, SH. joint military commander Brigadier General Sriwijaya IV Satibi Dervish on April 13, 1971.
Selanjutnya dalam rangka memberdayakan BPD guna mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah melalui pengembangan usaha kecil dan menengah, maka pemerintah melaksanakan program rekapitalisasi terhadap BPD termasuk BPD Bengkulu.
Furthermore, in order to empower the BPD to spur economic growth in the region through the development of small and medium enterprises, the government has implemented the recapitalization of BPD programs including BPD Bengkulu.
Dengan memperhatikan kondisi perbankan pada saat itu kurang baik, maka untuk meningkatkan kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu telah diikutsertakan dalam rekapitalisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, BPD Bengkulu yang mengikuti program rekapitalisasi diharuskan merubah bentuk hukumnya dari perusahaan daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT), yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu atau disingkat menjadi PT Bank Bengkulu dengan Akta Notaris Irawan,SH Nomor 1 tanggal 1 Mei 1999 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Surat Nomor : C-8226. HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999.
By considering the condition of banks at that time is not good, hence to improve the performance of PT Bank Bengkulu Regional Development have been included in the recapitalization. In connection with this matter, BPD Bengkulu following the recapitalization program are required to change its legal form from a local company into a Limited Liability Company (PT), namely PT Bengkulu Regional Development Bank, or abbreviated to PT Bank Bengkulu by Deed Irawan, SH No. 1 dated May 1, 1999 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia Letter No. C-8226.HT.01.01.TH.99 dated May 5, 1999.
Selanjutnya dilakukan perjanjian bersama antara Pemerintah Republik Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dan Bank Indonesia pada tanggal 7 Mei 1999. Penyertaan modal pemerintah pusat dalam rangka program rekap dimaksud telah diselesaikan Bank Bengkulu pada tahun 2004 yang lalu.
Subsequently conducted joint agreement between the Government of the Republic of Indonesia, PT Bengkulu Regional Development Banks and Bank Indonesia on May 7, 1999. Central government capital participation in the framework of the program is already completed recapitalization of Bank Bengkulu in the year 2004.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
5
Modal Dasar Authorized Capital
1. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 3 Tahun 1975 tentang Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Nomor Pem/10/29/48/152 tanggal 8 Juni 1977 modal dasar bank sebesar Rp. 100 juta. 2. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 5 Tahun 1979 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 500 juta. 3. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 13 Tahun 1981 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 1,5 milyar. 4. Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 11 Tahun 1992 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Nomor : 584-288-425 tanggal 23 Maret 1993 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 5 milyar. 5. Perda Nomor 1 Tahun 1999 tanggal 11 Februari 1999 dan Akte Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 1 tanggal 1 Mei 1999 yang dibuat dihadapan Irawan SH Notaris di Bengkulu dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Surat Nomor : C-8226.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 dengan modal dasar bank ditingkatkan menjadi sebesar Rp. 10 milyar. 6. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 23 Juli 1999 yang dibuat dihadapan Irawan SH Notaris di Bengkulu dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-20091 HT.01.04 TH 99 tanggal 15 Desember 1999 modal dasar bank menjadi Rp. 30 milyar. 7. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat dihadapan Notaris Irawan,SH Nomor 34 tanggal 13 Januari 2006 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor W2100006 HT.01.04-TH.2007 tanggal 22 Januari 2007 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 100 milyar. 8. Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat dihadapan Notaris Irawan,SH Nomor 34 tanggal 3 Mei 2007 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor AHU-34887. AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Juni 2008 modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 175 milyar.
1. Regional Regulation (Perda) No. 3 of 1975 on Bengkulu Regional Development Bank which was approved by the Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia Number Pem/10/29/48/152 Letter dated June 8, 1977 the authorized capital of banks amounted to USD. 100 million. 2. Regional Regulation (Perda) No. 5 of 1979 authorized the bank increased to Rp.500 million. 3. Regional Regulation (Perda) No. 13 of 1981 authorized the bank increased to Rp.1.5billion. 4. Regional Regulation (Perda) No. 11 of 1992 which was approved by the Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia by Letter Number: 584-288425 dated March 23, 1993 the authorized capital was increased to Rp. 5 billion. 5. Regional Regulation No. 1 of 1999 dated February 11, 1999 and Notary Deed No. 1 dated May 1, 1999, prepared by Irawan SH in Bengkulu and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia Letter No. C-8226.HT.01.01.TH.99 May 5, 1999 with authorized capital of banks increased to Rp. 10 billion. 6. Deed of Amendment of Articles of Incorporation dated July 23, 1999, prepared by Irawan SH, Notary in Bengkulu and was approved by the Minister ofof Justice of theRepublic of of Indonesia No. C - 20 091 THHT.01.0499 dated December 15, 1999 authorized the bank to Rp.30 billion. 7. Deed of Amendment to Articles of Association of Notary Irawan, SH No. 34 dated 13 January 2006 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of of Indonesia No. W21 - 00 006 -TH.2007HT.01.04 January 22, 2007 the authorized capital of the bank increased to Rp.100 billion. 8. Deed of Amendment to Articles of Association of Notary Irawan, SH No. 34 dated May 3, 2007 and was approved by the Minister of Justice of theRepublic of of Indonesia No. AHU - 34887.AH.01.02.Year 2008 dated June 20, 2008 the authorized capital of the bank increased to Rp.175 billion.
Sambutan Komisaris Speech of the Commissioner Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karuniaNya Bank Bengkulu dapat mencapai kinerja yang cukup memuaskan di tahun 2011 ini, meskipun masih terdapat beberapa indikator kinerja keuangan yang belum tercapai secara maksimal.
Praise and thanksgiving to Almighty God for blessing and gift of Bank Bengkulu can achieve satisfactory performance in 2011, although there are some indicators of financial performance that has not reached its full potential.
Bengkulu sebagai salah satu Propinsi yang dianugerahi dengan kekayaan sumber daya alam yang cukup besar, memiliki potensi diberbagai sektor usaha yang dapat dikembangkan. Hal ini juga menjadi peluang yang besar bagi industri perbankan untuk memperluas jaringan bisnis, dengan membuka jaringan kantor dan layanan lainnya, sehingga peluang ini akan semakin meningkatkan volume usaha perbankan di Propinsi Bengkulu.
Bengkulu Province as one who is endowed with rich natural resources of large, has the potential of various sectors of business that can be developed. It is also a great opportunity for the banking industry to expand business networks, by opening a network of offices and other services, so that this opportunity will further increase the volume of banking business in the province of Bengkulu.
Sebagai Bank milik Pemerintah Daerah, Bank Bengkulu senantiasa berupaya menjalankan misinya untuk membantu dan mendorong perkembangan perekonomian daerah Bengkulu diberbagai bidang, serta sebagai sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Misi tersebut telah diwujudkan dengan memberikan kontribusi dalam menghimpun dana dan menyalurkan kredit kepada usaha mikro, kecil dan menengah di Propinsi Bengkulu.
As a bank owned by local government, Bank Bengkulu strives on his mission to help and encourage the development of regional economy in many areas of Bengkulu, as well as a source of local revenue in order to improve the standard of living. The mission has been realized with to contribute in raising funds and extend loan to micro, small and medium enterprises in the province of Bengkulu.
Selama tahun 2011 kinerja Bank Bengkulu telah menunjukkan perkembangan yang positif, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan total aset yang mencapai Rp. 2.169.035 juta di tahun 2011 sedangkan di tahun 2010 Rp. 1.520.027 juta sehingga meningkat sebesar 42,7 %, penghimpunan dana pihak ketiga Rp. 1.759.394 juta di tahun 2011 sedangkan tahun 2010 Rp. 1.161.184 juta sehingga meningkat sebesar 51,5 %, dan penyaluran kredit mencapai Rp. 1.320.174 di tahun 2011 sedangkan tahun 2010 Rp. 1.035.723 sehingga meningkat sebesar 27,5 %. Sehingga dengan gambaran kondisi tersebut, Bank Bengkulu dalam mengembangkan
During 2011 the Bank Bengkulu’s performance has shown positive development, as shown by the increase in total assets reached Rp. 2,169,035 million in 2011 whereas in 2010 Rp.. 1,520,027 million, so an increase of 42.7%, third-party fund raising amounted Rp.1,759,394 million in 2011 while in 2010 was Rp.1,161,184 million, so an increase of 51.5%, and lending to Rp. 1,320,174 in 2011 while in 2010 Rp.. 1,035,723 so that an increase of 27.5%. So that the picture of the condition,
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
7
kegiatan bisnis dan operasionalnya jelas meraih capaian yang cukup signifikan.
Bank Bengkulu in developing business and operational activities clearly took a significant achievement.
Dengan dukungan dari Pemegang Saham, masyarakat khususnya nasabah, serta kerja keras dari jajaran manajemen dan seluruh pegawai, kinerja yang dihasilkan Bank Bengkulu tahun 2011 masih mampu bersaing dengan perbankan lainnya di Bengkulu, dimana secara umum tergambar dari share berbagai indikator kinerja Bank Bengkulu diantara Bank Umum di Bengkulu masih diatas angka 10 %.
With the support of shareholders, the people, especially customers and hard work from all levels of management and employees, the resulting performance of the Bank Bengkulu in 2011 was still able to compete with other banks in Bengkulu, which is generally reflected in the share of performance indicators between the Bank Bengkulu and Commercial Bank in Bengkulu still above the 10% level.
Pada tahun 2012 tantangan yang akan dihadapi oleh Bank Bengkulu akan semakin berat seiring dengan pengetatan regulasi perbankan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Untuk itu dalam menjalankan kegiatan perbankan, Bank Bengkulu tetap melaksanakan dan meningkatkan Good Corporate Governance, guna menjadikan Bank Bengkulu “Menjadi Bank terkemuka didaerah melalui produk dan layanan yang kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional” sesuai dengan visi dan misi BPD Regional Champion.
In 2012 the challenge to be faced by the Bank Bengkulu will be heavier due to the tightening of banking regulations issued by Bank Indonesia. For that in the course of banking, Bank Bengkulu continue to implement and improve good corporate governance, in order to get the Bank Bengkulu “Being a leading Bank area through competitive products and services with an extensive network of professionally managed in order to promote regional economic growth” in accordance with the vision and mission of BPD Regional Champion.
Pencapaian kinerja Bank Bengkulu tahun 2011 tidak terlepas dari komitmen dan kepercayaan Pemerintah Daerah selaku Pemegang Saham dan dukungan masyarakat khususnya nasabah, serta kerja keras dari jajaran manajemen dan seluruh pegawai Bank Bengkulu. Untuk itu, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada nasabah, masyarakat, pemerintah daerah, pemegang saham dan mitra kerja atas kepercayaan yang selama ini selalu diberikan kepada Bank Bengkulu. Serta ucapan terima kasih yang tulus kami sampaikan atas kerja keras manajemen dan seluruh pegawai.
Achievement of the performance of Bank Bengkulu in 2011 can not be separated from the commitment and trust the Local Government as Shareholders in particular customer and community support, and hard work of management and all employees of Bank Bengkulu. To that end, the Board expressed appreciation and gratitude to our customers, communities, local governments, shareholders and partners for the trust which has always been given to the Bank Bengkulu. And sincere gratitude that we say the hard work of management and all employees.
Semoga kedepan kinerja Bank Bengkulu dapat terus ditingkatkan, sehingga misi Bank Bengkulu untuk menjadi bank kebanggaan masyarakat dan tuan rumah di Bengkulu dapat terwujud.
Hopefully future Bank Bengkulu performance can be improved, so that the Bank Bengkulu’s mission to be a bank and a host of community pride in Bengkulu can be realized.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioner
Drs. Ditamar Sinambela, MM Komisaris Utama Independen Independent President Commissioner
Drs. H. Muhalidin
Komisaris Independen Independent Commissioner
H. Iskandar. ZO, SH. M.Si Komisaris Commissioner
Drs. M. Ruslan Riza, MM Komisaris Independen Independent Commissioner
Sambutan Direksi Speech of Director Assalamu`alikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamu ‘alikum Warahmatullahi wabarakatuh
Sebelum saya mengawali sambutan ini,perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada semua Karyawan dan Karyawati, Stakeholder termasuk semua pihak yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi sehingga tahun 2011 dapat mencapai semua target yang telah ditetapkan, dan tak lupa saya panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya kepada Bank Bengkulu untuk dapat menyampaikan kembali Laporan atas kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu tahun 2011 dengan hasil yang cukup memuaskan meskipun masih terdapat kekurangan yang perlu dibenahi.
Before I began this speech, let me thank all the employees and the Employee, Stakeholders include all those who have worked so hard with full dedication in 2011 can reach all the targets set, and do not forget I pray praise and gratitude to Allah SWT above all blessing and gift to the Bank Bengkulu to be able to deliver again on the performance Reports of PT Bank Bengkulu Regional Development in 2011 with satisfactory results although there are shortcomings that need to be addressed.
Kinerja Bank Bengkulu sampai dengan akhir tahun 2011 menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dengan trend pertumbuhan yang positif. Hal ini ditunjukkan dengan Total Aset sebesar Rp. 2.169.035 juta, penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp. 1.759.394 juta dengan penyaluran kredit sebesar Rp. 1.320.176 juta. Secara keseluruhan kinerja yang dicapai oleh Bank Bengkulu sepanjang tahun 2011 mengalami kenaikan yang cukup berarti.
Performance of Bank Bengkulu until the end of 2011 showed an encouraging development with a positive growth trend. This is indicated by the total assets of Rp. 2,169,035 million, a third-party fund raising for Rp.1,759,394 million with loans amounting to Rp.1,320,176 million. Overall performance achieved by the Bank Bengkulu in year 2011 has increased significantly.
Sesuai dengan Rencana Bisnis yang telah ditetapkan, pada tahun 2011 Bank Bengkulu telah meningkatkan status Kantor Cabang Pembantu di 2 (dua) kabupaten, yaitu Cabang Kepahiang dan Muara Aman, serta peluncuran Kartu Pegawai Elektronik (KPE) yang merupakan sinergi dari Pemerintah Pusat (BKN), Pemerintah Daerah (BKD) dan Bank Bengkulu. Semua upaya ini dilakukan untuk
In accordance with the Business Plan that has been established, in 2011 has enhanced the status of Bank Bengkulu Branch Office in 2 (two) regencies, namely Branch Kepahiang and Muara Aman, and the launch of Electronic Employee Card (KPE) is a synergy of the Central Government (BKN) , the Local Government (BKD) and Bank Bengkulu. All these efforts made to facilitate
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
9
mempermudah akses nasabah dalam bertransaksi guna menunjang kebutuhannya dalam layanan jasa perbankan.
access to customers in order to support their needs in the transaction banking services.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya ditengah persaingan perbankan yang semakin ketat, Bank Bengkulu terus berupaya menjadi Bank yang sehat, kuat dan terpercaya dengan terus berupaya melakukan pengembangan internal bank sejalan dengan target BPD Regional Champion ( BRC ). Visi BRC yang harus dilakukan dengan melaksanakan 3 ( tiga ) pilar antara lain : Pilar 1 yaitu Ketahanan Kelembagaan yang kuat, yang merupakan tantangan yang cukup mendesak karena terkait penambahan kualifikasi besaran permodalan Bank Bengkulu yang masih tergolong kecil di lingkungan BPD seluruh Indonesia serta perbankan umum di Indonesia. Pilar 2 yaitu Kemampuan sebagai Agent Of Regional Development dan Pilar 3 yaitu Kemampuan melayani kebutuhan masyarakat.
In conducting its banking operations amid an increasingly tight competition, Bank Bengkulu continues to be the sound Bank, strong and reliable to continue to conduct internal development bank in line with the target BPD Regional Champion (BRC). BRC’s vision is to be done to implement the 3 (three) pillars are: Pillar 1 is a strong Institutional Resilience, which is a fairly urgent challenges as they relate to the amount of additional qualifying capital of the Bank Bengkulu are still relatively small in the BPD environment throughout Indonesia as well as commercial banking in Indonesia. Pillar 2 is that ability as Agent Of Regional Development and Pillar 3 the ability to serve the needs of the community.
Namun Bank Bengkulu terus berupaya meningkatkan kinerja, sehingga target setoran modal dapat terealisasi secara lebih signifikan untuk mengejar berbagai ketertinggalan terhadap bank-bank lainnya. Suntikan atas penguatan permodalan dimaksud dapat menjadi faktor pengungkit percepatan kemajuan Bank Bengkulu dimasa-masa mendatang.
But Bank Bengkulu continues to improve its performance, so that the target capital injection can be realized in a more significant to pursue a variety of underdevelopment of the other banks. The strengthening of capital injections may be a factor is the acceleration lever Bank Bengkulu advances in times to come.
Bank Bengkulu memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di segala bidang untuk menuju yang lebih baik lagi. Perubahan-perubahan yang telah dilakukan Bank Bengkulu menuntut adanya perubahan pola kerja, sikap dan perilaku karyawan untuk mewujudkan Visi Bank Bengkulu menjadikan Bank yang berkinerja tinggi dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Perubahan tersebut diharapkan akan mereposisi Bank Bengkulu menjadi lebih baik, sehingga misi Bank Bengkulu untuk menjadi tuan rumah didaerahnya sendiri dapat tercapai.
Bank Bengkulu has a strong desire for change in all areas to get to the better. The changes have been made Bank Bengkulu calls for changes in work patterns, attitudes and behavior of employees to realize the vision the Bank Bengkulu of making the Bank high performance and create added value for society. The changes are expected to reposition the Bank Bengkulu for the better, so that the Bank Bengkulu’s mission to host clearance in the locality itself can be achieved.
Pada akhirnya kami meyakini bahwa keberhasilan yang telah dicapai oleh Bank Bengkulu ini tidak terlepas dari kerja keras jajaran manajemen dan pegawai Bank Bengkulu serta dukungan dari Pemegang Saham. Semoga pencapaian tersebut dapat memberikan cerminan kepada semua pihak, terutama jajaran Bank Bengkulu untuk tidak terlena dengan semua yang telah dicapai. Perjalanan masih panjang, tantangan kedepan juga semakin berat.
In the end we believe that success has been achieved by the Bank Bengkulu is not independent of the hard work of management and employees of Bank Bengkulu and the support of shareholders. Hopefully these achievements can provide a reflection on all parties, particularly members of the Bank Bengkulu to not fall asleep with all that has been achieved. The journey is still long enough, the next challenge is also getting heavier.
10
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Atas nama Direksi dan karyawan Bank Bengkulu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, nasabah, masyarakat, pemerintah daerah, dan mitra kerja atas kepercayaan yang selama ini selalu diberikan kepada Bank Bengkulu selama ini dan mengharapkan semakin meningkatkan dukungannya kepada Bank Bengkulu di masa-masa mendatang.
On behalf of the Board of Directors and employees of Bank Bengkulu, we would like to thank all shareholders, customers, communities, local governments, and partners for the trust which has always been given to the Bank Bengkulu so far and expect further enhance its support to the Bank Bengkulu in- the future.
Semoga dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, kita dapat diberi kekuatan untuk tetap bisa tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan dalam memajukan Bank Bengkulu.
Hopefully with the blessing of God Almighty, we can still be given the power to grow and develop continuously in advance Bank Bengkulu.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
DIREKSI
Board of Director
Drs. H. Wimran Ismaun Direktur Utama President Director
H. Antoni Aris, SE Direktur Umum General Affair Director
H. Mulyadi Ismail, SE, M.Si Direktur Pemasaran Marketing Director
Drs. H. Triyogo Hamzah, MM Direktur Kepatuhan Compliance Director
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
11
Penghargaan Info Bank Info Bank Award
Penghargaan yang diterima Bank Bengkulu atas kinerjanya selama tahun 2011 ini diantaranya adalah Infobank Award sebagai Bank dengan predikat ”Sangat Bagus”, berdasarkan penilaian terhadap permodalan, aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas dan efisiensi. Penghargaan infobank ini telah diberikan kepada Bank Bengkulu selama 10 tahun berturut-turut atau sejak tahun 2001.
Awards received by the Bank Bengkulu on the performance during the year 2011 was Infobank Bank Award as the title of “Very Good”, based on an assessment of the capital, earning assets, rentability, liquidity and efficiency. InfoBank award has been given to the Bank Bengkulu for 10 consecutive years, or since 2001.
Transformasi
Informasi Umum General Information
Satuan Kerja Manajemen Risiko Wkl. Pin. Divisi Bag. Analisa Kredit
Bag. Adm Kredit & Laporan Bag. Monitoring, Supervisi & Penyelesaian Kredit Bag. Pemasaran Produk & Jasa
Bag. Perencanaan Strategis, Litbang & Sisdur
Bag. Pengenbangan Bisnis, Jaringan Kantor & Organisasi
Bag. penyusunan, evaluasi rk & anggaran
corporate secretary/sekretariat
Bag. Pengawasan IT
Bag. Pengawasan Kredit
Bag. Pengawasan Non Kredit
Kontrol Internal Cabang
Bag. ATM Center
Bag. Settlement & Alco Support
Cabang
Bag. pelaporan, analisa keuangan & pajak
Bag. Akuntansi
Divisi Adminitrasi Keuangan
Cabang Pembantu
Wkl. Pin. Divisi Bag. Dealing Room/Chief Dealer
Divisi Treasury
Kantor Kas
Divisi Pemasaran & Kredit
Divisi Perencanaan & Pengembangan
Divisi Pengawas Intern
Direktur Pemasaran
Bag. Operation Support & Service
Bag. it planing pengembangan & security
Divisi TSI
Divisi SDM
Bag. Diklat
Bag. Recruitment, Konseling, Pembinaan Pengembangan Karir
Bag. Pegawaian & Kesra
Direktur Umum
Direktur Utama
RUPS
Bag. Keamanan & Kendaraan
Bag. Log, Arsip & Rumah Tangga
Bag. Pembelian & Pengadaan
Divisi Sarana, Logistik & Umum
Bag. APU-PPT
Satuan Kerja Kepatuhan & Hukum
Divisi Kepatuhan
Direktur Kepatuhan
Dewan Komisaris
Komite Remunerasi
Komite Audit
Komite Pengendalian Risiko
Komenko
ALCO
Komite Kredit
14 Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Struktur Organisasi
Organization Chart
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
15
Kepemilikan Saham Share Ownership
Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor 34 tanggal 3 Mei 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Irawan,SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor AHU-34887.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Juni 2008 modal dasar Bank Bengkulu adalah sebesar Rp. 175 milyar. Adapun komposisi modal yang telah disetor oleh masing-masing pemegang saham sebagai berikut :
Under the Deed of Amendment No. 34 dated May 3, 2007 which was made before Notary Irawan, SH and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia Number AHU-34887.AH.01.02. Year 2008 dated June 20, 2008 the authorized capital of Bank Bengkulu amounted to Rp. 175 billion. The composition of capital has been deposited by each shareholder as follows: dalam jutaan rupiah | in million rupiah
Modal Disetor | paid-in capital
Pemegang Saham | share ownership
%
Pemda Propinsi Bengkulu | Provincial Government of Bengkulu
47.528
40,07
Pemda Kabupaten Kepahiang | Reg.Gov.of Kepahiang Regency
9.990
8,42
Pemda Kabupaten Kaur | Reg.Gov.of Kaur Regency
9.830
8,29
Pemda Kota Bengkulu | Reg.Gov.of Bengkulu Municipalty
8.245
6,95
Pemda Kabupaten Lebong | Reg.Gov.of Lebong Regency
8.150
6,87
Pemda Kabupaten Rejang Lebong | Reg.Gov.of Rejang Lebong Regency
7.662
6,46
Pemda Kabupaten Bengkulu Selatan | Reg.Gov.of South Bengkulu Regency
7.370
6,21
Pemda Kabupaten Bengkulu Utara | Reg.Gov.of North Bengkulu Regency
7.325
6,18
Pemda Kabupaten Mukomuko | Reg.Gov.of Mukomuko Regency
7.110
5,99
Pemda Kabupaten Seluma | Reg.Gov.of Seluma Regency
4.300
3,63
1.100
0,93
118.610
100
Pemda Kabupaten Bengkulu Tengah | Reg.Gov.of Centered Bengkulu Regency Jumlah | Total
Selama tahun 2011 terjadi penambahan modal disetor sebesar Rp. 1.680 juta dari Pemda Kabupaten Kaur. Sehingga pada akhir tahun 2011 modal yang telah disetor sebesar Rp. 118.610 juta.
During the year 2011 the addition of paid up capital of Rp.1,680 million from the Regional Government of Kaur. So that by the end of 2011 the capital had been paid Rp.118,610 million.
Ultimate Shareholder Sampai dengan akhir tahun 2011 ultimate shareholder Bank Bengkulu adalah : a. Kelompok usaha yang terkait dengan Bank Bengkulu antara lain : • PT Askrida Rp. 60 juta • PT Sarana Bengkulu Ventura Rp. 20 juta b. Bank Bengkulu mempunyai ultimate shareholder yang lebih besar dan atau sama dengan 10 %, yaitu Pemerintah Propinsi Bengkulu sebesar 40,07 %.
As of the end of 2011, the ultimate shareholderBank Bengkulu was: a. Business group associated with the Bank Bengkulu, among others: • PT Askrida Rp. 60 million • PT Sarana Bengkulu Ventura Rp. 20 million b. Bank Bengkulu has the ultimate shareholder greater or equal to 10%, the Government of Bengkulu province at 40.07%.
Pelayanan Terbaik yang Kami Berikan kepada Anda We Provide Best Services for You
18
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Budaya Kerja The Work Culture
Budaya kerja berperan sangat penting dan berpengaruh kuat terhadap kualitas kinerja bank, karenanya budaya kerja harus mendapat perhatian dari semua jajaran dalam bank secara sungguh-sungguh. Budaya kerja bank diharapkan merupakan lahan yang subur bagi tumbuhnya perilaku positif seluruh jajaran Bank Bengkulu yang pada akhirnya membawa ke arah keberhasilan usaha bank. Adanya budaya bank yang kondusif akan memiliki peranan yang strategis dalam upaya mencapai visi, misi, tujuan, strategi dan sasaran-sasaran usaha Bank Bengkulu. Penyataan nilai-nilai budaya kerja Bank Bengkulu tercermin dalam 11 sikap dan perilaku pegawai, dengan moto ”MITRA MERAIH SUKSES”. Nilainilai dalam 11 sikap dan perilaku pegawai serta kode etik Bankir Indonesia menjadi acuan pengembangan budaya kerja Bank Bengkulu.
The Work culture plays an important and strong influence on the quality of bank performance, hence the work culture should get the attention of all ranks within the bank seriously. Banks are expected to work culture is fertile ground for the growth of a positive attitude throughout the ranks of Bank Bengkulu, which in turn lead to the success of the bank. The existence of a conducive culture of the bank will have a strategic role in achieving the vision, mission, goals, strategies and objectives of the Bank Bengkulu. Revelation of the cultural values of the Bank Bengkulu reflected in 11 attitudes and behaviors of employees, with the motto “PARTNERS TO GET SUCCESS. “ The values in 11 attitudes and employee behavior and codes of ethics Bankers Indonesia became the reference work of cultural development of the Bank Bengkulu.
Penjabaran Budaya kerja Bank Bengkulu adalah : 1. Melaksanakan tugas dan kewajiban secara tulus dan ikhlas dengan dedikasi yang tinggi berlandaskan pada iman dan takwa kepada Tuhan Yang Esa. 2. Menjunjung tinggi dan mentaati kode etik Bankir Indonesia dalam melaksanakan tugas dan kewajiban secara jujur. 3. Berupaya memberikan pelayanan unggul dengan pendekatan yang bersahabat kepada mitra usaha. 4. Bekerja atas dasar prioritas dan rencana dengan standar mutu kerja yang tinggi dan realitas. 5. Peduli terhadap semua permasalahan di unit kerjanya. 6. Melaksanakan pengawasan melekat dan menindaklanjuti hasilnya. 7. Melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan penuh inisiatif serta bertanggung jawab atas mutu hasil kerjanya. 8. Melaksanakan komunikasi terbuka dengan saling mengingatkan, saling menghargai, dan saling membimbing. 9. Melaksanakan tugas dan kewajibannya selalu dilandasi semangat kebersamaan. 10. Meningkatkan Profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. 11. Berusaha menjadi acuan bagi lingkungan kerjanya.
Translation of Bank Bengkulu’s corporate culture are: 1. Carry out the duties and obligations in a sincere and sincerely with dedication based on faith and piety to the One God. 2. Uphold and obey the code of ethics Bankers Indonesia in carrying out its duties and obligations honestly. 3. Attempting to provide superior service with a friendly approach to business partners. 4. Working on the basis of priorities and work plans with high quality standards and reality. 5. Care about all the problems in their working units. 6. Implement monitoring and follow up the results attached. 7. Carry out the duties and obligations with great initiative and is responsible for the quality of his work. 8. Implementing open communication with each other to remind, mutual respect, and guide each other. 9. Carry out the duties and obligations are always based on the spirit of togetherness. 10.Increasing professionalism in carrying out its duties and obligations. 11.Trying to be a reference for the working environment
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
19
SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN Goals, Strategies and Management Policy Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta menciptakan nilai tambah bagi masyarakat adalah komitmen Bank Bengkulu yang harus dicapai dengan menetapkan sasaran, strategi dan kebijakan yang tepat. Dalam menjalankan kegiatan usahanya Bank Bengkulu senantiasa berpedoman pada sasaran, strategi dan kebijakan manajemen yang dijabarkan sebagai berikut :
Create a strong banking industry and has high competitiveness and create added value for society is the Bank Bengkulu’s commitment to be achieved by setting goals, strategies and appropriate policies. In conducting its business activities on the Bank Bengkulu always be guided by goals, strategies and management policies are defined as follows:
Sasaran
Target
Sasaran Bank Bengkulu tahun 2011 ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal bank terhadap kondisi ekonomi regional dan nasional untuk menjadikan Bank Bengkulu sebagai salah satu bank yang sehat dengan pertumbuhan yang realistis dan memadai, dapat memberikan kontribusi kepada Pemegang Saham, pengelola dan masyarakat, serta sebagai Penggerak Pembangunan. Sehingga dapat mencapai tujuan akhir menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri dengan senantiasa memberikan pelayanan kepada masyarakat serta mitranya.
Bank Bengkulu targets set in 2011 taking into considerration the bank’s internal and external factors on regional and national economic conditions to make Bank Bengkulu as one of a sound bank with a realistic and adequate growth, can contribute to the Shareholders, managers and the public, as well as a driving development. So as to reach the final goals to be host in its own country by continuing to provide service to the community and its partners.
Strategi Bisnis
Business Strategy
Bank Bengkulu secara terus menerus berupaya meningkatkan kinerja guna menghadapi persaingan dunia perbankan yang semakin kompetitif dengan tetap mempertahankan prinsip prudent banking, professional dan independen, sesuai dengan yang telah digariskan dalam visi dan misi Bank Bengkulu. Untuk mencapai sasaran dimaksud perlu melalui analisa SWOT antara lain : 1. Strenght / Kekuatan • Pemilik adalah Pemerintah Daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota. • Digolongkan Bank yang sehat • Sikap manajemen yang terbuka terhadap kemajuan dan menerima serta mau melakukan perbaikan untuk penyesuaian dengan kondisi dan kompleksitas usaha. • Online diseluruh jaringan kantor dan tersebar diseluruh wilayah Propinsi Bengkulu. • Dibawah asosiasi perbankan daerah (ASBANDA) yang solid.
Bank Bengkulu is continuously working to improve performance in order to face the competitive world of banking which more competitive while maintaining the principle of prudential banking, professional and independent, in accordance with those set out in the vision and mission of the Bank Bengkulu. To achieve the objectives referred to through the SWOT analysis include: A. Strength • The owner is the Provincial Government, Regency and Municipality. • Classified of Sound Bank. • The attitude of management is open to progress and to receive and willing to make improvements to the adjustment to the conditions and complexity of business. • Online and spread throughout a network of offices throughout the Province of Bengkulu. • Under the solid regional banking association (ASBANDA).
20
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
• Mempunyai keterikatan emosional dan historis dengan pegawai/PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota se Propinsi Bengkulu. 2. Weakness/Kelemahan • Modal terbatas. • Sumber Daya Manusia kurang pengalaman dalam pemasaran. • Kualitas pelayanan yang belum sesuai harapan masyarakat. • Inovasi dan pengembangan produk masih terbatas. • Penyaluran kredit ke sektor produktif belum optimal. • Struktur pendanaan masih didominasi dari giro pemerintah. • Teknologi informasi masih sangat terbatas dari pengembangan fitur. • Gedung kantor yang kurang refresentatif untuk kegiatan operasional. • Citra/brand awareness Bank Bengkulu yang semakin membaik, namun belum sepenuhnya diminati oleh sebagian besar masyarakat. 3. Opportunity/Peluang • Adanya kabupaten pemekaran baru. • Bertambahnya jumlah PNS dan kenaikan gaji pegawai, sehingga pangsa pasar kredit konsumtif lebih besar. • Mempunyai peluang yang cukup besar untuk menjalin kerjasama bisnis dengan pemerintah daerah, perusahaan daerah, perusahaan perkebunan-perkebunan besar lembaga-lembaga pendidikan, dan koperasi. • Masih banyak pangsa pasar di daerah yang belum tersentuh bank pesaing. • Semakin banyak investor yang menjalankan usaha di Bengkulu. • Kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan semakin meningkat. 4. Treath/Ancaman • Bertambahnya kantor cabang Bank pesaing di wilayah Propinsi Bengkulu. • Ketergantungan terhadap dana pemerintah daerah masih cukup besar. • Perubahan peraturan penilaian tingkat kesehatan bank. • Teknologi informasi yang terus berkembang. • Semakin banyaknya bank–bank pesaing yang terjun ke sektor kredit konsumsi, dimana sektor
• Having an emotional and historical attachment to the employees / civil servants in the Provincial Government and Regency / Municipality of Bengkulu Province. 2. Weaknesses • Limited capital. • Human Resources lack of experience in marketing. • The quality of service that does not meet community expectations. • Innovation and product development is still limited. • Distribution of credit to productive sectors is not optimal. • The structure is still dominated by funding from the government accounts. • The technology is still very limited information from the development of feature. • The office building of less refresentatif for operational activities. • Image /Bank Bengkulu brand awareness is getting better, but not entirely enthused by the majority of the community. 3. Opportunities • A new extension district. • Increased number of civil servants and increase salaries, so the consumer loan market share is greater. • Have a substantial opportunity to establish business cooperation with local governments, regional companies, companies large estates educational institutions, and cooperatives. • There are still a lot of market share in areas not yet touched the bank competitor. • More and more investors are doing business in Bengkulu. • The need for community banking services will increase. 4. Threats • Increased competitor Bank branch office in the Province of Bengkulu. • Dependence on government funding is still quite large. • Changes in the sound rating of bank regulation. • Information technology continues to evolve. • Increasing number of competitor banks who jumped into the consumer loan sector, where the
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
21
konsumsi merupakan sektor utama pendapatan/ profit center bagi Bank Bengkulu. • Bank Bengkulu belum mempunyai standar pelayanan yang menjadi pedoman bagi seluruh karyawan.
consumption sector is a major sector of income / profit center for Bank Bengkulu. • Bank Bengkulu not yet have service standards that serve as guidelines for all employees.
Berdasarkan analisis SWOT, Bank Bengkulu telah menetapkan strategi yang dituangkan dalam Rencana Binis Bank secara berkelanjutan untuk mencapai sasaran, antara lain : 1. Strategi pengembangan bisnis : • Melakukan pendekatan kepada seluruh pemegang saham untuk konsisten mendukung rencana penambahan setoran modal. • Meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga dari masyarakat. • Menerapkan prinsip prudential banking dalam penyaluran kredit. • Memotong jalur birokrasi yang panjang dengan sistem pelayanan yang cepat, terpadu dengan didukung oleh sistem online yang terintegrasi. • Penataan struktur organisasi sesuai kompleksitas usaha serta mengantisipasi kemungkinan tingkat persaingan yang makin kompetitif dan kebutuhan operasional yang kompleks. • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bank Bengkulu melalui pelatihan dan pendidikan secara terprogram dan terstruktur, sehingga akan menghasilkan SDM yang handal dan mampu bersaing dengan bank–bank lain.
Based on the SWOT analysis, Bank Bengkulu has set a strategy as outlined in the Bank Business Plan on an ongoing basis to achieve the goal, among others:
2. Strategi Manajemen Risiko Penetapan kebijakan manajemen risiko bank dengan cara menyusun strategi Manajemen Risiko, yang memastikan bahwa Bank tetap mempertahankan eksposur risiko yang sesuai dengan kebijakan, prosedur intern Bank, peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, dan pengelolaan risiko bank oleh sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian di bidang manajemen risiko, sesuai dengan kompleksitas dan kemampuan usaha Bank. Strategi yang ditetapkan Bank Bengkulu adalah dengan meminimalisir potensi terjadinya risiko yang akan dihadapi Bank.
2. Risk Management Strategy Determination of the bank’s risk management policy by the Risk Management strategy, which ensures that the Bank retains the risk exposure in accordance with the policy, the Bank’s internal procedures, regulations and other applicable provisions, and bank risk management by the human resources who have the knowledge, experience, and expertise in risk management, according to the complexity and the ability of the Bank. Bengkulu determined strategy is to minimize the Bank’s potential for risks to be faced by the Bank.
3. Strategi Pengembangan Teknologi Informasi Strategi pengembangan teknologi informasi Bank Bengkulu tertuang dalam IT Blue Print, antara lain :
3. Information Technology Development Strategy Information technology development strategy set out in Bank Bengkulu’s Blue Print IT, among others:
A. Business development strategy: • Doing this approach to all shareholders to consistently support the plan to increase capital payment. • Improve the collection of third party funds from the public. • Applying the principles of prudential banking in lending. • Cutting red tape is a long path to the system prompt delivery, supported by an integrated online system that integrates. • The arrangement according to the complexity of the organizational structure of business and to anticipate the likely level of competition is increasingly competitive and complex operational needs. • Improve the quality of human resources through training and Bank Bengkulu education programmed and structured, so it will produce a reliable and capable human resources to compete with other banks.
22
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
• Pengembangan Infrastruktur ; pengembangan jaringan komunikasi dilingkungan Bank Bengkulu. • Pengembangan aplikasi Utama Core Banking System : pengembangan aplikasi sesuai dengan kebutuhan, pengembangan Aplikasi Trade Finance, pengembangan aplikasi Treasury. • Peningkatan data System, pembangunan lanjutan data warehouse : pengembangan aplikasi management risiko, pengembangan aplikasi monitoring kinerja bank, jaringan produk baru. • Pengembangan Delivery Channel.
• Infrastructure development of a communications network environment of Bank Bengkulu. • Development of Core Banking System Main application: according to the needs of application development, application development Trade Finance, Treasury application development. • Improved Data System, the development of advanced data warehouse: development of risk management applications, performance monitoring application development bank, a network of new products. • Development of Delivery Channel.
Kebijakan Manajemen
Management Policy
Aspek manajemen saat ini sudah menjadi komitmen Pemilik dan pengurus Bank Bengkulu untuk terus dibenahi dan ditingkatkan, karena disadari bahwa pengelolaan perusahaan yang semakin kompleks membutuhkan suatu sistem organisasi yang solid dan terencana dengan baik. Kebijakan manajemen Bank Bengkulu dalam menjalankan strategi usaha antara lain : 1. Meningkatkan permodalan secara bertahap dengan cara mengusulkan kepada pemegang saham untuk merealisasikan tambahan setoran modal dan menyetor kembali deviden yang diterima. 2. Mempertahankan predikat sebagai bank yang sehat, berupaya menjadi bank yang berkinerja baik dengan penerapan manajemen risiko, good corporate governance secara menyeluruh pada seluruh unit kerja dan mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku, baik ketentuan eksternal maupun internal perusahaan. 3. Menerapkan kebijakan operasional yang berbasis manajemen risiko dengan mengunakan potensi– potensi yang ada dan memperhitungkan risiko dari pesaing. 4. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan masyarakat. 5. Mengembangkan budaya kerja dan meningkatkan kualitas SDM. 6. Pengembangan jaringan kantor dan ATM. 7. Mempertahankan opini dengan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari Akuntan Publik. 8. Merencanakan penggantian logo Bank Bengkulu yang didasari pada upaya membangun spirit baru dalam meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang sebagai Bank kebanggaan daerah serta lebih menonjolkan jati diri kedaerahan dan lebih elegan mencerminkan spirit baru.
Aspects of current management has become a committed owner and caretaker of Bank Bengkulu to continue to be addressed and improved, because the company realized that the management of increasingly complex organization requires a system of solid and well-planned. Bank Bengkulu management policies in running the business strategy include: 1. Gradually increase the capital by way of proposing to the shareholders to realize additional capital contributions and dividends received to deposit back. 2. Retain the title as a healthy bank, the bank strives to be a good performer with the application of risk management, good corporate governance as a whole on the entire unit of work and comply with all applicable regulations, both external and internal conditions. 3. Implement operational policy based by risk management using the existing potentials and take into account the risk of competitors. 4. Improve service to customers and the community. 5. Develop a work culture and improve the quality of human. 6. Development of offices and ATM networks. 7. Maintaining opinion with Fairly in all material aspect predicate of Certified Public Accountants. 8. Bank Bengkulu’s logo replacement plan based on building a new spirit in improving performance in the future as the Bank of pride and further highlight the regional identity is more elegant and reflects the new spirit.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
23
Kegiatan Usaha Business Activities
Bank Bengkulu sebagai lembaga keuangan milik Pemerintah Daerah senantiasa berupaya menjalankan visi dan misinya untuk menjadi penggerak dan pendorong perkembangan perekonomian daerah diberbagai bidang serta sebagai sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Hal ini telah diwujudkan dengan memberikan kontribusi dalam menghimpun dana dan menyalurkan kredit kepada usaha mikro, kecil dan menengah di Propinsi Bengkulu.
Bank Bengkulu as a financial institution owned by local government is always trying to run the vision and mission to become the movers and drivers of regional economic development in various sectors as well as a source of local revenue in order to improve the standard of living. This has been realized with to contribute in raising funds and extend credit to micro, small and medium enterprises in the province of Bengkulu.
Produk Penghimpunan Dana
Fund-Raising Products
Dalam penghimpunan dana masyarakat, Bank Bengkulu menekankan pada kualitas layanan pada nasabah, kecepatan dan kenyamanan. Beberapa produk penghimpunan dana Bank Bengkulu :
In raising public funds, Bank Bengkulu emphasis on quality of service the customer, speed and comfort. Some fund-raising products Bank Bengkulu:
GIRO
CURRENT ACCOUNT
Rekening giro dapat dimiliki oleh perorangan, instansi pemerintah, perusahaan, yayasan maupun lembaga lainnya. Penyetoran dan penarikan rekening giro dapat dilakukan si seluruh jaringan kantor Bank Bengkulu.
Current account may be owned by individuals, government agencies, corporations, foundations and other institutions. Checking account deposits and withdrawals can be made of the entire network of Bank Bengkulu offices.
TABUNGAN
SAVINGS
Produk tabungan Bank Bengkulu terdiri dari tabungan Simpeda, tabungan Tabot, TabunganKu dan TAPEDA.
Bank Bengkulu savings products consisting of Simpeda savings, Tabot savings, TabunganKu and TAPEDA.
Tabungan Simpeda
Simpeda Savings
(Simpanan Pembangunan Daerah) Merupakan produk tabungan bersama dari BPD seluruh Indonesia dengan keunggulan real time online, dapat dilakukan penarikan dan penyetoran di seluruh jaringan kantor Bank Bengkulu, dapat diakses melalui jaringan ATM Bersama di seluruh Indonesia dan telah terhubung dengan jaringan BPD Net online. Tabungan Simpeda menyediakan undian berhadiah yang diundi secara nasional sebanyak 2 kali dan regional 1 kali.
(Regional Development Saving) Is a product of joint savings from all over Indonesia with advanced BPD real time online, can do withdrawals and deposits throughout the Bank Bengkulu’s network offices, accessible through the ATM Bersama network throughout Indonesia and has been connected to the BPD Net online network. Simpeda Savings sweepstakes is drawn to provide nationally as 2 times and regionally as 1 time.
Tabungan Tabot
Tabot Savings
Tabungan Orang Terencana merupakan produk tabungan khas dan unggulan Bank Bengkulu, berasuransi dan dilengkapi juga dengan undian berhadiah yang diundi setiap tahun.
The Planned savings are typically savings and superior product of Bank Bengkulu, insured and equipped with the sweepstakes is drawn every year.
24
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
TabunganKu
Tabunganku
Merupakan produk tabungan nasional bekerjasama dengan Bank Indonesia yang diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat menengah bawah, dengan setoran awal Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).
Is a national savings products in cooperation with Bank Indonesia, which is for the students and the lower middle, with an initial deposit of Rp. 20.000, - (twenty thousand rupiah).
Tabungan TAPEDA
TAPEDA Savings
TAPEDA adalah tabungan pegawai daerah, yang diperuntukkan khusus kepada pegawai negeri sipil yang memiliki kartu pegawai elektronik (KPE).
TAPEDA is saving local officials, which cater specifically to the civil service employees who have an electronic card (KPE).
DEPOSITO
TIME DEPOSITS
Depisito merupakan simpanan berjangka yang diperuntukkan bagi perseorangan, perusahaan, lembaga lainnya dengan jangka waktu bervariasi antara 1 – 24 bulan. Tersedia fasilitas perpanjangan otomatis dengan jangka waktu yang sama.
Time Deposit is a term deposit which applied for individuals, companies, other agencies with varying durations between 1-24 months. Automatic renewal facility available with the same period.
Penempatan dan Penyaluran Dana
Placement and Distribution of Funds
Bank Bengkulu menempatkan dananya dalam aktiva produktif yang terdiri dari kredit yang diberikan, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, surat berharga, dan penyertaan. Penyaluran dana melalui kredit merupakan aktivitas utama yang dilakukan Bank Bengkulu dalam mengelola dananya yang dilakukan sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Jenis-jenis kredit Bank Bengkulu antara lain : 1. Kredit Umum : Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit Lainnya. 2. Kredit Konsumtif : Akseptasi pegawai, Kredit Pemilikan Kendaraan Bermotor. 3. Kredit Program : Kredit Pundi, Kredit SUP 005.
Bank Bengkulu placing funds in the earning assets consist of loans, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia, securities, and equity. Channeling funds through the loan is the main activity of the Bank Bengkulu in managing their funds in accordance with the prudential principle. Types of Bank Bengkulu’s loan among others:
Jasa-Jasa dan Layanan
Services
Selain menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, Bank Bengkulu juga memberikan jasa-jasa perbankan yang diharapkan dapat meningkatkan fee based income dengan tingkat kontribusi yang semakin meningkat setiap tahunnya. Jasa-jasa dan layanan perbankan antara lain : 1. Bank Garansi, yaitu : Garansi Tender, Garansi Penawaran, Garansi Pelaksanaan, dan Garansi lainnya. 2. Pengiriman Uang : BI RTGS, BPD Net Online. 3. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). 4. Referensi Bank/surat dukungan.
In addition to collecting and distributing funds to the community, Bank Bengkulu also provides banking services are expected to increase fee based income by increasing the contribution rate each year. Services and banking services, among others:
1. Public Loan: Working Capital Loan, Investment Loan, Other Loans. 2. Consumptive Loan: Acceptances officials, Motor Vehicle Loans. 3. Program Loan: Pundi Loan, SUP 005 Loan
1. Bank Guarantee, namely: Tender Warranty, Special Warranty, Warranty Implementation, and other Warranty. 2. Remittance: The RTGS, BPD Net Online. 3. Bank Indonesia National Clearing System (SKNBI). 4. Bank references / letters of support.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
5. Pembayaran gaji pegawai negeri sipil dan pensiunan 6. Pembayaran Tagihan Rekening Telepon, Listrik dan Air. 7. Pembayaran Setoran Uang Kuliah. 8. Penerimaan setoran pembayaran Pajak dengan sistem Modul Penerimaan Negara (MPN) Prima 9. ATM yang tergabung dalam jaringan ATM BERSAMA 10. Bank pelaksana KPE (kartu pegawai elektronik) bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten/ Kota.
25
5. Payment of salaries of civil servants and pensioners. 6. Telephone Bill Payment Account, Electricity and Water. 7. Payment of Deposit Money Lecture. 8. Deposit receipt of payment of taxes by the Prima State Revenue Module system (MPN). 9. ATM incorporated in the network of ATM BERSAMA. 10. Bank executive KPE (electronic employee card) in cooperation with the State Personnel Board (BKN), Provincial Government, Regency / Municipality.
26
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Rangkaian Kegiatan Tahun 2011 The series of activities in 2011
• Tanggal 1-2 Februari 2011, Raker Evaluasi Pencapaian Kinerja Tahun 2011. • Tanggal 13 April 2011, Peringatan HUT Bank Bengkulu Ke – 40 • Tanggal 26 April 2011, Peresmian Operasional Mobil Kas Keliling Bank Bengkulu di Sindang Dataran Curup. • Tanggal 30 Mei 2011, Raker Evaluasi pencapaian anggaran sampai dengan Triwulan I/2011. • Tanggal 19 Juni 2011, Kegiatan Jalan Sehat TabunganKu berhadiah utama Mobil Toyota Avanza. • Tanggal 22 Juni 2011, Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2010 Bertempat Di Nala Sea Side Hotel Bengkulu.
• Tanggal 16 Juli 2011, Penarikan Undian Tabungan Tabot di Halaman Kantor Cabang Utama Bengkulu • Tanggal 26 Agustus 2011, Peresmian Operasional Mobil Kas Keliling Bank Bengkulu • Tanggal 12 September 2011, Peresmian pindah alamat Kantor Cabang Pembantu Ketahun • Tanggal 24 - 25 September 2011, mengikuti kegiatan Porseni BPDSI di Medan Sumatera Utara • Tanggal 18 Oktober 2011, Peresmian Peningkatan Status Kantor Cabang Muara Aman • Tanggal 28 Oktober 2011, Peresmian Peningkatan Status Kantor Cabang Kepahiang
• Tanggal 2 – 4 Nopember 2011, Raker Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2012 • Tanggal 8 Nopember 2011, Launching TAPEDA dan KPE di Halaman Kantor Gubernur Bengkulu • Tanggal 26 – 30 Nopember 2011, Bank Bengkulu berpartisipasi dalam Kegiatan Bengkulu Expo tahun 2011 • Tanggal 30 Nopember 2011, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Nala Sea Side Hotel Bengkulu • Tanggal 16 Desember 2011, Penandatanganan Kerjasama dengan Bank Mandiri • Tanggal 24 Desember 2011, Penarikan Undian Tabungan Simpeda di Halaman Kantor Cabang Argamakmur
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
27
Bengkulu • On 1 to 2 February 2011, Meeting on Performance Evaluation of Achievement in 2011. • On 13 April 2011, 40th Bank Bengkulu Anniversary. • On 26 April 2011, Opening of Bank Bengkulu mobile office in Sindang Dataran Curup • On May 30, 2011, Meeting on Evaluation of the budget achievement until 1st Quarter 2011. • On June 19, 2011, Activity Tabunganku Healthy Walk with main prize Toyota Avanza. • On June 22, 2011, the General Meeting of Shareholders for fiscal year 2010 Located In Nala Sea Side Hotel Bengkulu
• On July 16, 2011, Withdrawal of Savings Tabot Sweepstakes in Bengkulu Main Branch Office. • On August 26, 2011, Opening Opening of Bank Bengkulu mobile cash office. • On 12 September 2011, Opening of Ketahun Branch Office moving address. • On 24 to 25 September 2011, participated the activities Porseni BPDSI in Medan North Sumatra • On October 18, 2011, Inauguration Improvement Status of Muara AmanBranch Office. • On October 28, 2011, Inauguration Improvement Status of Kepahiang Branch Office.
• On 2-4 November 2011, Meeting on Preparation of Work Plan and Budget Year 2012. • On 8 November 2011, Launching TAPEDA and KPE in Bengkulu Governor’s Office. • On 26-30 November 2011, Bank Bengkulu participated in Bengkulu Expo Events in 2011. • On 30 November 2011, the Etraordinary Share holders General Meeting in Nala Sea Side Hotel Bengkulu. • On December 16, 2011, signing of the cooperation with Bank Mandiri. • On December 24, 2011, Withdrawal of Simpeda Savings Sweepstakes in Argamakmur Branch.
28
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Kinerja Keuangan
Financial Performance
Total Asset
Total Asset
Total asset Bank Bengkulu pada akhir tahun 2011 sebesar Rp. 2.169.035 juta, meningkat sebesar Rp. 649.008 juta atau 42,70 % dibanding dengan tahun 2011 sebesar Rp. 1.520.027 juta. Peningkatan tersebut sangat terpengaruh oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar 51,52 % dan kenaikan penyaluran kredit sebesar 27,47 %, serta komponen lainnya.
Total assets of the Bank Bengkulu at the end of 2011 amounting to Rp. 2,169,035 million, an increase of Rp.649,008 million or 42.70% compared with the year 2011 amounting to Rp. 1,520,027 million. The increase was greatly affected by the increase in third party funds amounting to 51.52% and an increase of 27.47% loans, and other components.
Dana Pihak Ketiga
Third Party Funds
Ditengah kondisi persaingan yang ketat dalam merebut nasabah, pada akhir tahun 2011 Bank Bengkulu mampu meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito sebesar Rp. 1.759.394 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp. 598.210 juta atau sebesar 51,52% dari posisi akhir tahun 2011.
Amid fierce competition conditions in the capture of the customer, at the end of 2011 Bank Bengkulu has improved the collection of third party funds in the form of current account, savings and time deposits amount to Rp.1,759,394 million, an increase of Rp. 598 210 million or 51.52% from the end of 2011.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
29
Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari giro, deposito dan tabungan secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Giro Pada akhir tahun 2011 penghimpunan dana Giro sebesar Rp. 659.419 juta meningkat sebesar 56,82% dari posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp. 420.487 juta. Jumlah tersebut mencapai 37,48 % dari total dana pihak ketiga.
Third Party Funds consist of current account, time deposits and savings can be explained in detail as follows: a. Current Account At the end of 2011 current account fund raising Rp.659,419 million increased by 56.82% from the end of 2011 amounting to Rp.420,487 million. That number reached 37.48% of total third party fund.
b. Tabungan Pada akhir tahun 2011 Tabungan sebesar Rp. 575.601 juta meningkat sebesar 49,65 % dari posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp. 384.629 juta. Jumlah tabungan mencapai 32,72 % dari total dana pihak ketiga. Peningkatan jumlah tabungan yang cukup signifikan ini tidak terlepas dari upaya promosi yang telah dilakukan Bank Bengkulu, antara lain program ”Undian Tabungan Berhadiah”.
b. Savings At the end of 2011 for Saving amounting to Rp.575,601 million increased by 49.65% from the end of 2011 amounting to Rp.384,629 million. The amount of savings achieved 32.72% of total deposits. Increasing the number of significant savings can not be separated from promotional efforts have been made by Bank Bengkulu, among others, the program “Savings prizes Sweepstakes.”
c. Deposito Deposito yang berhasil dihimpun pada posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp. 524.374 juta meningkat sebesar 47,27 % dari posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp. 356.068 juta. Jumlah deposito mencapai 29,80 % dari total dana pihak ketiga.
c. Time Deposit Time Deposits that have been collected at end of 2011 amounting to Rp. 524 374 million increased by 47.27% from the end of 2011 amounting to Rp.356,068 million. Number of deposits was 29.80% of total deposits.
Aktiva Produktif
Earning Assets
Sesuai dengan fungsi sebagai lembaga intermediasi, penggunaan dana sebagian besar diutamakan dalam penyaluran kredit, sedangkan sisa dananya dioptimalkan melalui penempatan dana lainnya.
According to the function as an intermediary institution, the funds most preferably in lending, while the remaining funds through the placement of other funds optimized.
a. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan Bank Bengkulu sampai akhir tahun 2011 sebesar Rp. 1.320.176 juta, meningkat sebesar Rp. 284.453 juta atau sebesar 27,47 % dari posisi tahun 2011 sebesar Rp. 1.035.723 juta.
a. Loan Bank Bengkulu loan until the end of 2011 amounting to Rp. 1,320,176 million, an increase of Rp.284,453 million or 27.47% from the year 2011 amounting to Rp. 1,035,723 million.
Tabel Kredit berdasarkan Jenis Penggunaan Jenis | type Modal Kerja | working capital Investasi | investment
Loans by Type of Table Tahun | year 2011
2010
12.261
29.038
9.459
8.509
Konsumsi | consumption
1.298.456
998.176
Jumlah | total
1.320.176
1.035.723
30
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Tabel Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi
Table Loans by Economic Sector dalam jutaan rupiah | in millions of dollars
Jenis | type
Tahun | year 2011
2010
Pertanian | agriculture
4.317
2.475
Pertambangan | mining
1.305
1.613
430
547
Industri | industry Listrik, gas dan air | Electricity, gas and water Konstruksi | construction Perdagangan | trade Pengangkutan | transport Jasa-jasa sosial | social services
-
724
651
1.076
7.723
20.603
-
427
1.077
8.714
Lain-lain | other
1.304.673
999.544
Jumlah | total
1.320.176
1.035.723
b. Surat Berharga Surat berharga yang dimiliki pada posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp. 54.756 juta, terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia sebesar Rp. 45.000 juta dan Obligasi SUN sebesar Rp. 9.756 juta.
b. Securities Securities held in position at the end of 2011 amounting to Rp.54,756 million, comprising Certificates of Bank Indonesia Rp. 45 000 million and SUN bonds amounting to Rp. 9,756 million.
c. Penempatan pada bank lain Penempatan pada bank lain pada posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp. 3.386 juta. Penempatan dana ini dalam bentuk giro, tabungan dan obligasi.
c. Placements with other banks Placements with other banks at end of 2011 amounting to Rp.3,386 million. The placement of these funds in the form of current account, savings deposits and bonds. d. Investment Investment in the position of the end 2011 amounting to Rp. 80 million, which was on PT Asuransi Bangun Askrida Rp. 60 million and PT Sarana Bengkulu Ventura Rp. 20 million.
d. Penyertaan Penyertaan pada posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp. 80 juta, yaitu pada PT Asuransi Bangun Askrida sebesar Rp. 60 juta dan PT Sarana Bengkulu Ventura sebesar Rp. 20 juta.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
31
Hasil Usaha
Business Income
Pencapaian kinerja Bank Bengkulu tahun 2011 menghasilkan Laba sebelum pajak sebesar Rp. 71.450 juta, terkoreksi sebesar Rp. 20.281 juta atau 22,11 % dari tahun 2011. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Achievement of the Bank Bengkulu’s performance in 2011 resulted income before tax of Rp. 71,450 million, offset by Rp. 20,281 million or 22.11% from the year 2011. In detail can be seen in the table below: dalam jutaan rupiah | in millions of dollars
Uraian | Description
Jumlah | total
Pendapatan Bunga | Interest Income
246.831
Beban Bunga | Interest Expense
84.033
Pendapatan Bunga Bersih | Net Interest Income
162.798
Pendapatan Operasional Lainnya | Other Operating Income
33.508
Beban Operasional Lainnya | Other Operating Expenses
137.436
Laba Operasional | Operating Profit
58.870
Pendapatan Non Operasional | Non operating income
13.237
Beban Non Operasional | Non Operating Expenses Laba Sebelum Pajak | Profit Before Tax
71.450
Pajak Penghasilan | Income Tax
30.058
Laba Setelah Pajak | Profit after Tax
41.392
Pekembangan Total Asset (dalam jutaan Rupiah)
Perkembangan Dana Pihak Ketiga (dalam jutaan Rupiah)
Development of Total Asset (in millions of Rupiah)
Development of Third Party Funds (in millions of Rupiah) 2,000,000
3,000,000 2,169,035 2,000,000
657
1,609,609
1,502,027
1,500,000 1,000,000
1,000,000 0
1,759,394 1,161,184 928,773
500,000
2009
2010
2011
0
2009
2010
2011
Perkembangan Kredit Yang Diberikan (dalam jutaan Rupiah)
Perkembangan Laba Sebelum Pajak (dalam jutaan Rupiah)
Development of Loan (in millions of Rupiah)
Development of Income before Tax (in millions of Rupiah) 100,000
1,500,000 1,320,176 1,000,000
1,203,623
1,035,723
71,450
71,007
50,000
500,000 0
75,000
91,731
25,000
2009
2010
2011
0
2009
2010
2011
32
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Modal Modal disetor pada akhir tahun 2011 sebesar Rp. 118.610 juta terdiri dari modal Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Bengkulu. Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum atau CAR sebesar 22.84%.
Capital Paid-in capital at year end 2011 of Rp. 118 610 million of capital Provincial and Regency / Municipality of Bengkulu. Meeting the Minimum Capital Adequacy Ratio or CAR of 22.84% .
Calculation of Capital Adequacy Ratio
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum A.
Modal Inti | core capital
203.620
1. Modal Disetor | Paid-in Capital
118.610
2. Cadangan Tambahan Modal | Additional Capital Reserves - Cadangan Umum | General reserves - Cadangan Tujuan | Apropriate reserves 25.492 - Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100 %) | Income Previous year that can be taken into account (100%) - Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50 %) | Net income that can be calculated (50%) - Dana Setoran Modal | Paid in Capital Fund 3. Faktor Pengurang Modal Inti | Core Capital Deduction B.
E.
20.696 1.000
Modal Pelengkap | Supplementary capital
9.847
1. Level Atas (Upper Tier 2) | Upper Tier 2
9.887
3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap | Supplementary Capital Deduction
D.
23.003
40
2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50 % dari modal inti | Lower Tier 2 a maximum of 50% of core capital C.
85.050 14.859
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap | Deduction Core Capital and Supplementary Capital Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) | The Additional Supplementary Capital Meets Requirements (Tier 3) Total Modal Inti dan Modal Pelengkap (A + B - C) | Total Core Capital and Supplementary Capital (A + B - C)
0 40 0 0 213.467
ATMR untuk Risiko Kredit | Risk-Weighted Assets for Credit Risk
790.924
ATMR untuk Risiko Operasional | RiskWeighted Assets for Operational Risk
143.615
ATMR untuk Risiko Pasar | Risk-Weighted Assets for Market Risk
0
Jumlah ATMR | number of RWA
934.539
Rasio KPMM Risiko Kredit dan Risiko Operasional | Capital Adequacy Ratio Credit Risk and Operational Risk Rasio KPMM Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar | Capital Adequacy Ratio Credit Risk, Operational Risk and Market Risk
22.84% 22.84%
Pinjaman yang Diterima
Borrowings
Selain penghimpunan dana yang bersumber dari dana pihak ketiga, Bank Bengkulu juga melakukan penghimpunan dana dalam bentuk pinjaman yang diterima dari pihak lain, yaitu dari pemerintah (dana SUP005) dan pinjaman lainnya (dana RDI). Posisi pinjaman yang diterima pada akhir tahun 2011 sebesar Rp. 20.024 juta.
In addition to raising funds from third-party funds, Bank Bengkulu has done some fund raising in the form of loans received from other parties, from government funds (SUP-005) and other loan funds (RDI). Borrowing position by the end of 2011 amounting to Rp. 20 024 million.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
33
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Seiring dengan perkembangan usaha Bank yang terus meningkat, maka keperluan akan tenaga kerja terus meningkat secara bertahap.
Human Resources is a very valuable asset to the company. Along with the development of the Bank’s business continues to increase, the need for labor continued to increase gradually.
Komposisi Karyawan Menurut Pendidikan Composition of Employees According to Education Pendidikan | Education
Jumlah | total
Pasca Sarjana/S2 | post Graduate
15
Sarjana/S1 | scholar
168
Sarjana Muda/D3 | baccalaureate
26
SMA/lainnya | School / other
101
Jumlah | Total
310
Bank Bengkulu menyadari bahwa peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangat menentukan kinerja perusahaan. Oleh karena itu Bank Bengkulu mempunyai komitmen untuk terus mengembangkan potensi SDM secara konsisten dan berkesinambungan melalui proses pembelajaran, antara lain menyelenggarakan berbagai pendidikan, pelatihan dan workshop baik secara internal maupun secara eksternal didalam negeri dan diluar negeri. Pendidikan dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja, pengelolaan risiko, budaya perusahaan serta profesionalitas.
Bank Bengkulu realize that the role of human resources within the organization will determine the performance of the company. Therefore Bank Bengkulu is committed to continuously develop human resource potential in a consistent and continuous learning process, such as organizing a variety of educational, training and workshops both internally and externally in domestic and abroad. Education and training is expected to increase the knowledge and skills of employees in improving work productivity, risk management, corporate culture and professionalism.
Education and Training Employees
Pendidikan dan Pelatihan Karyawan Jenis Pendidikan | types of Education
Jumlah | total
Intern/Inhouse Training
303
Pelatihan Ekstern dalam negeri | External training in domestic
124
Jumlah | Total
427
Untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang program Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai dengan tingkatan yang dipersyaratkan, maka Bank Bengkulu telah mengikutsertakan pengurus dan pejabat untuk mengikuti pelatihan dan ujian Sertifikasi Manajemen Risiko dan 108 orang telah lulus dan bersertifikat level I, II, III dan IV.
To comply with Bank Indonesia on Risk Management Certification program in accordance with the required level, the Bank Bengkulu has included management and officials to attend training and Risk Management Certification exam and 108 people have graduated and certified level I, II, III and IV.
34
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Jaringan Kantor
Offices Network
Guna menciptakan pelayanan jasa perbankan yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, Bank Bengkulu secara bertahap melakukan pengembangan jaringan kantor di seluruh wilayah di Propinsi Bengkulu. Perluasan jaringan kantor ini ditujukan untuk mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan di Bank Bengkulu, sehingga produk dan jasa Bank Bengkulu akan lebih dikenal dan digunakan oleh masyarakat di Propinsi Bengkulu.
In order to create banking services that reach all levels of society, gradually Bank Bengkulu developed a network of offices across the region in the province of Bengkulu. Office network expansion is intended to facilitate customers in banking at Bank Bengkulu, so that products and services Bank Bengkulu will be more known and used by people in the province of Bengkulu.
Pada tahun 2011 Bank Bengkulu telah meningkatkan status 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu menjadi Kantor Cabang, yaitu Kantor Cabang Kepahiang dan Muara Aman, operasional Kas Mobil di Sindang Dataran Curup, serta pemindahan alamat Kantor Cabang Pembantu Ketahun. Sehingga secara keseluruhan jumlah jaringan pelayanan Bank Bengkulu sebagai berikut :
In 2011 Bank Bengkulu has improved the status of 2 (two) Sub-Branch Office to Branch Office, the Branch Office of Kepahiang and Muara Aman, Operational Mobile Cash office in Sindang Dataran Curup, as well as change of address Ketahun Sub Branch Office. So that the overall number of network services Bank Bengkulu as follows:
Jaringan Kantor | Office Network
Jumlah | total
Kantor Pusat | Head Office
1
Kantor Cabang Utama | Main Branch
1
Kantor Cabang | Branch Office
6
Kantor Cabang Pembantu | Sub Branch Office Kantor Kas | Cash Office Kas Mobil | Mobile Cash ATM
18 5 2 25
Payment Point
2
Jumlah | Total
60
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
35
Teknologi Informasi
Information Technology
Penggunaan teknologi informasi merupakan suatu keharusan bagi praktik perbankan modern dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional bank. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat berkembang dan persaingan antar bank yang semakin kompetitif mengharuskan Bank Bengkulu untuk menata dan membenahi kualitas layanan yang berbasis teknologi informasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dan masyarakat.
Use of information technology is a must for modern banking practices in order to improve effectiveness and efficiency in bank operations. Development of information technology that the faster growing and competition among banks increasingly competitive requires Bank Bengkulu to organize and fix quality information technology-based services to provide the best service to customers and communities.
Pengembangan dan penyempurnaan teknologi informasi yang telah dilakukan oleh Bank Bengkulu antara lain : • Penarikan tunai dan transfer online antar bank melalui ATM yang telah terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama, serta Pembelian pulsa telepon seluler melalui ATM.
Improvement and development of information technology that has been done by the Bank Bengkulu, among others: • Withdrawal of cash and interbank online transfers via ATM which has been connected with the ATM BERSAMA network, as well as the purchase of mobile phone bills through the ATM.
• BPD Net Online yang memberikan kemudahan bagi nasabah BPD seluruh Indonesia melakukan transfer tunai ke seluruh Indonesia secara realtime online.
• BPD Net Online that makes it easy for BPD customers throughout Indonesia cash remmitance to the rest of Indonesia in realtime online.
• Pengiriman uang melalui kliring dan RTGS (real time gross settlement).
• Remmittance through the clearing and the RTGS (real time gross settlement).
• Program MPN bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak untuk penerimaan setoran pajak.
• MPN Program in collaboration with the Directorate General of Taxes for the tax payment receipts.
• EDC (Electronic Data Capture), yaitu kartu ATM Bank Bengkulu yang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran transaksi belanja di toko-toko yang terdapat mesin EDC Bank Bengkulu.
• EDC (Electronic Data Capture), ie Bank Bengkulu ATM card that can serve as a means of payment transactions shopping in stores located EDC Bank Bengkulu.
• Program pembuatan KPE (kartu pegawai elektronik) bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten/ Kota. KPE merupakan smart card yang bertujuan memberikan kemudahan bagi PNS untuk memperoleh pelayanan. KPE ini selain berfungsi sebagai kartu identitas PNS, juga mempunyai beberapa fungsi antara lain fungsi perbankan sebagai kartu ATM.
• Program the manufacture of KPE (electronic employee card) in cooperation with the State Personnel Board (BKN), Provincial Government, Regency / Municipality. KPE is a smart card that aims to make it easier for civil servants to obtain service. KPE is in addition to functioning as a civil servant identification card, also has some functions such as ATM banking functions.
36
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Tanggung Jawab Sosial
Corporate Social Responsibility
Bank Bengkulu menyadari sepenuhnya bahwa keberadaan dan perkembangan Bank tidak lepas dari peran serta masyarakat. Oleh karena itu sebagai wujud tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan, dilakukan Bank Bengkulu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan sosial, bantuan korban bencana dan lain-lain.
Bank Bengkulu is fully aware that the existence and development of the Bank shall not be separated from the role of the community. Therefore, as a form of social responsibility towards society and the environment, Bank Bengkulu through its Corporate Social Responsibility (CSR) which is implemented in social activities, help victims and others.
Program CSR yang telah dilaksanakan oleh Bank Bengkulu antara lain : 1. Bantuan dalam program pendidikan, seperti : secara rutin memberikan beasiswa untuk program pendidikan kepada pelajar SD, SMP, SMA di Kabupaten/Kota sePropinsi Bengkulu dan pemberian beasiswa kepada mahasiswa kurang mampu pada Perguruan Tinggi di Kota Bengkulu. 2. Pemberian santunan kepada anak-anak panti asuhan. 3. Pemberian bantuan kepada usaha kecil melalui Pemerintah Daerah. 4. Kegiatan donor darah yang diikuti oleh keluarga besar Bank Bengkulu dan masyarakat sekitarnya. 5. Bantuan biaya pembangunan masjid dan sekolahsekolah. 6. Bantuan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan olahraga yang melibatkan masyarakat. 7. Sponsor Utama ”LIGA KOTA BANK BENGKULU”. 8. Bapak Angkat Cabang Olah Raga Gulat di Propinsi Bengkulu.
CSR programs have been implemented by the Bank Bengkulu, among others: 1. Assistance in education programs, such as routinely provide scholarships for educational programs to elementary school, junior high school in the District / City-Province of Bengkulu and granting scholarships to poor students at universities in the city of Bengkulu. 2. Granting compensation to the orphanage children. 3. Providing assistance to small businesses through local government. 4. Blood donation, followed by a large family of Bank Bengkulu and surrounding communities. 5. Financial aid for the construction of mosques and schools. 6. Assistance in the implementation of sports activities that involve the community. 7. Main Sponsor “BANK BENGKULU CITY LEAGUE”. 8. As a condescendent Wrestling Sports in Bengkulu Province.
38
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Mitra Kerja
Business Partners
Bank Bengkulu terus meningkatkan hubungan baik dengan nasabah dan masyarakat sebagai mitra kerja. Dalam menunjang kegiatan operasionalnya Bank Bengkulu telah melakukan berbagai kerjasama dengan berbagai instansi dalam bentuk penghimpunan dana, perkreditan dan penawaran jasa-jasa bank lainnya. Adapun pihak-pihak yang telah bekerjasama dengan Bank Bengkulu antara lain : Telkom, PT Arta Jasa, Bank Niaga, Bank Jatim, Bank Jabar Banten, Bank Mandiri, Jamsostek, Askrindo, Askrida, Asuransi Jiwasraya, Asuransi Jasa Raharja Putra, Jasindo, Asuransi Parolamas, Asuransi Bumi Putera, RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, Rumah Sakit Tiara Sella Bengkulu, Departemen Koperasi, Departemen Keuangan, Departemen Pertanian, Perusahaan Perkebunan dan lain-lain.
Bank Bengkulu continues to improve relations with customers and the community as a partner. In order to support its operations in Bank Bengkulu has conducted various cooperation with various agencies in the form of fund raising, lending and offer other bank services. The parties who have cooperated with the Bank Bengkulu, among others: Telkom, PT Arta Jasa, Bank Niaga, Bank Jatim, Bank Jabar Banten, Bank Mandiri, Jamsostek, Askrindo, Askrida, BNI Life Insurance, Jasa Raharja Insurance, Jasindo, Parolamas Insurance, Bumi Putera Insurance, dr. M. Yunus Bengkulu Hospital, Tiara Sella Bengkulu Hospital, Department of Cooperatives, the Ministry of Finance, Ministry of Agriculture, Plantation Company and others.
40
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik di Bank Bengkulu berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk taat dan patuh pada seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum di bidang perbankan. Secara garis besar, Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasan, sedangkan Direksi bertanggung jawab atas penentuan dan penerapan strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan usaha Perseroan.
Implementation of good corporate governance in Bank Bengkulu based on a shared commitment from all management and staff to obey and comply with all regulations and applicable laws and ethical values that are generally accepted in the banking sector. Broadly speaking, the Board performs the function of supervision, while the Board of Directors is responsible for determining and implementing strategies to achieve the goals and objectives of the Company’s business.
DEWAN KOMISARIS :
Board of Commissioners:
Jumlah dan Komposisi keanggotaan Dewan Komisaris sampai dengan akhir Tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1. Drs. Ditamar Sinambela, MM adalah sebagai Komisaris Utama Independen. 2. H. Iskandar ZO, SH, M.Si adalah sebagai Komisaris wakil dari Pemegang Saham. 3. Drs. H. Muhalidin adalah sebagai Komisaris Independen. 4. Drs. Ruslan Riza, MM adalah sebagai Komisaris Independen.
The amount and composition of the membership of the Board of Commissioners until the end of the year 2011 are as follows: 1. Drs. Ditamar Sinambela, MM is the Independent President Commissioner. 2. H. Iskandar ZO, SH, M.Si is as Commissioner, representative of the Shareholders. 3. Drs. H. Muhalidin is an Independent Commissioner. 4. Drs. Ruslan Riza, Commissioner.
MM
is
an
Independent
Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 4 tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan kedua kali dengan pertimbangan dari Bank Indonesia tanpa mengurangi Hak RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, akhlak dan moral yang tinggi, dan telah melalui proses fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) dari Bank Indonesia serta berdomisili di Indonesia.
Board of Commissioners appointed by the SGM for a period of 4 years and can be re-elected for second term at the discretion of Bank Indonesia without reducing the rights SGM. All members of the Board of Commissioners has integrity, good character and high morals, and have gone through the process of fit and proper test of Bank Indonesia and domiciled in Indonesia.
Berdasarkan surat pernyataan Independensi dari Dewan Komisaris Bank Bengkulu, dengan ini disampaikan bahwa Dewan Komisaris Bank Bengkulu tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen sebagaimana diatur dalam ketentuan pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Based on a statement of independence of the Bank Bengkulu Board of Commissioner, is hereby given that the Board of Commissioners Bank Bengkulu has no financial relationship, relationship management, share ownership and / or family relationship with other Board members, Directors and / or controlling shareholder or a relationship with the Bank , which may affect its ability to act independently as stipulated in the implementation of Good Corporate Governance for Banks.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
41
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris :
Duties and Authority Board of Commissioners:
Sebagai bentuk implementasi dari pelaksanaan GCG, tugas dan wewenang Dewan Komisaris telah dituangkan dalam Anggaran Dasar Bank Bengkulu dan telah diimplementasikan dalam kegiatan pengelolaan dan pengawasan Bank Bengkulu. Berdasarkan Anggaran Dasar Bank Bengkulu Pasal 18 tentang Tugas dan Wewenang Komisaris, Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan atas tugas dan tanggung jawab Direksi baik mengenai perseroan maupun mengenai usaha perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi perseroan. 2. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan RUPS. 3. Melakukan tugas, tanggungjawab dan wewenang sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan dan keputusan RUPS. Sehubungan dengan tugasnya tersebut diatas, Dewan Komisaris membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau untuk disampaikan kepada RUPS. 4. Dalam melaksanakan pengawasan Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis perseroan. 5. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. 6. Dewan Komisaris wajib menerapkan dan memastikan pelaksanaan Manajemen Risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 7. Untuk mendukung pelaksanaan tugas diatas, Dewan Komisaris : a. Menyusun Pedoman Kerja Dewan Komisaris. b. Mengevaluasi dan menyetujui Rencana Kerja dan Rencana Bisnis Bank. c. Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan bank. d. Mengusulkan penunjukan Kantor Akuntan Publik atas rekomendasi Komite Audit untuk melakukan audit atas laporan keuangan perseroan untuk mendapatkan persetujuan RUPS. 8. Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendirisendiri setiap waktu dalam jam kantor perseroan
As the implementation of GCG implementation, duties and authority of the Board of Commissioners has been set forth in the Bank Bengkulu’s Articles and has been implemented in the management and supervision of Bank Bengkulu. Based on the Bank Bengkulu’s Articles paragraph 18 of the Duties and Authority of Commissioners, the Duty and Authority Board of Commissioners are as follows: 1. Board of Commissioners must perform supervisory duties and responsibilities of the Board of Directors of both the company and the company’s business and provide advice to the Board of Directors of the company. 2. Perform tasks that are specifically granted to him under the Articles of Association, laws and regulations in force and / or by decision of the SGM. 3. Perform duties, responsibilities and authority in accordance with the provisions of Limited statutes and decisions of SGM. In connection with the duties mentioned above, the Board of Commissioners made a report on supervision task has been done over the past year a new book to be submitted to the SGM. 4. In carrying out supervision of the Board of Commissioners must direct, monitor and evaluate the implementation of the strategic policy of the company. 5. Board of Commissioners shall carry out the duties and responsibilities independently. 6. Board of Commissioners must adopt and ensure implementation of Risk Management and the principles of Good Corporate Governance in each company’s business activities at all organizational levels or hierarchy. 7. To support the implementation of the above duties, the Board of Commissioners: a. Preparing Work Guidelines for the Board of Commissioners. b. Evaluate and approve the Work Plan and Bank Business Plan. c. Assist and encourage business formation and development banks. d. Proposes the appointment on the recommendation of the Public Accountant’s Audit Committee to conduct an audit of company financial statements for approval of SGM. 8. Board of Commissioners either jointly or individually at any time in the company’s office hours are entitled
42
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 9. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 10. Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional perseroan, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar. 11. Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk komite-komite sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 12. Dewan Komisaris wajib memiliki Pedoman Kerja Dewan Komisaris yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris. 13. Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara optimal. 14. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. 15. Dewan Komisaris setiap waktu dapat dan berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi.
to enter the building and yard or other place used or occupied by the company and the right to inspect all books, letters and other evidence, examine and state cash match and etc., and are entitled to know all the actions that have been run by the Board of Directors.
9. Board of Directors and each member of the Board of Directors is obliged to give explanations about all the things asked by the Board of Commissioners. 10. Board of Commissioners are prohibited from being involved in decision-making operations of the company, unless otherwise provided in the articles of association. 11. In order to support the effective implementation of the duties and responsibilities, the Board shall establish committees in accordance with laws and regulations. 12. Board of Commissioners must have the Work Guidelines Board which shall be binding for every member of the Board of Commissioners. 13. Board of Commissioners shall provide sufficient time to carry out the duties and responsibilities optimally. 14. Board of Commissioners must ensure that the Board of Directors has been following up on audit findings and recommendations of the working unit of the bank’s internal audit, external auditors, the supervisory Bank Indonesia and / or the supervision of other authorities. 15. Board of Commissioners may at any time and reserves the right to temporarily lay off one or more members of the Board of Directors.
Adapun implementasi dari Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris dapat diwujudkan dalam berbagai kebijakan strategis perusahaan antara lain pengawasan, evaluasi, dan rekomendasi serta penasehatan mencakup : Aspek Manajemen Risiko meliputi 8 jenis risiko, Kebijakan IT, Kebijakan Perkreditan, Pengelolaan Likuiditas, Pengelolaan Asset, Pengembangan SDM, Penyempurnaan Organisasi, Pengembangan Produk baru (EDC). Nasehatnasehat dimaksud dituangkan dalam surat yang disampaikan kepada Direksi antara lain sebagai berikut:
The implementation of the duties and authority of the Board of Commissioners can be manifested in a variety of corporate strategic policies such as monitoring, evaluation, and recommendation as well as counseling include: Aspects of Risk Management includes 8 types of risk, IT Policy, Loan Policy, Liquidity Management, Asset Management, Human Resource Development, Completion of the Organization, New Product Development (EDC). The advice is contained in a letter submitted to the Board of Directors are as follows:
1. Surat No. 05/DK-BPD/I/2011 tanggal 20 Januari 2011 perihal Pengembangan Bisnis Bank Bengkulu. 2. Surat No. 06/DK-BPD/I/2011 tanggal 20 Januari 2011 perihal Tanggapan Kinerja dan Konsultan TSI.
1. Letter No. 05/DK-BPD/I/2011 dated January 20, 2011 regarding the Business Development Bank Bengkulu. 2. Letter No. 06/DK-BPD/I/2011 dated January 20, 2011 regarding the response and performance of TSI Consulting.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
3. Surat No. 07/DK-BPD/I/2011 tanggal 20 Januari 2011 perihal Mitigasi Risiko Operasional Terkait Teknologi Informasi Bank Bengkulu. 4. Surat No. 08/DK-BPD/I/2011 tanggal 20 Januari 2011 perihal Manajemen Aset. 5. Surat No. 09/DK-BPD/I/2011 tanggal 20 Januari 2011 perihal Pemberian Sanksi Terhadap Pelanggaran SOP. 6. Surat No. 20 /DK-BPD/II/2011 tanggal 10 Februari 2011 perihal Pengembangan SDM. 7. Surat No. 28/DK-BPD/III/2011 tanggal 4 Maret 2011 perihal Biaya Implementasi Data Warehouse dan Risk Management. 8. Surat No. 30/DK-BPD/III/2011 tanggal 4 Maret 2011 perihal Manajemen Likuiditas. 9. Surat No. 31/DK-BPD/III/2011 tanggal 4 Maret 2011 perihal Pembahasan RBB 2011-2013 dan RKAT 2011. 10. Surat No. 33/DK-BPD/III/2011 tanggal 9 Maret perihal Kekosongan Pejabat Eksekutif. 11. Surat No. 37/DK-BPD/III/2011 tanggal 10 Maret 2011 perihal Penghimpunan DPK Non Pemda. 12. Surat No. 38/DK-BPD/III/2011 tanggal 11 Maret 2011 perihal Rencana Bisnis Bank Tahun 20112013. 13. Surat No. 42/DK-BPD/III/2011 tanggal 22 Maret 2011 perihal Mitigasi Risiko Operasional. 14. Surat No. 44 /DK-BPD/III/2011 tanggal 24 Maret 2011 perihal Penyusunan dan Penyajian Keuangan Tahun Buku 2010. 15. Surat No. 45/DK-BPD/IV/2011 tanggal 7 April 2011 perihal Laporan Perkembangan Pendapat dan Biaya Periode bulan Januari - Mei 2011. 16. Surat No. 54/DK-BPD/IV/2011 tanggal 28 April 2011 perihal Laporan Rencana Produk dan Aktivitas Baru. 17. Surat No. 55/DK-BPD/IV/2011 tanggal 28 April 2011 perihal Peningkatan Sistem Pengendalian Risiko dan Internal Kontrol. 18. Surat No. 66/DK-BPD/V/2011 tanggal 12 Mei 2011 perihal Laporan Suku Bunga Dasar Kredit. 19. Surat No. 67/DK-BPD/V/2011 tanggal 12 Mei 2011 perihal Evaluasi Realisasi RBB Triwulan I 2011. 20. Surat No. 71/DK-BPD/V/2011 tanggal 19 Mei 2011 perihal Taksiran Pajak Penghasilan. 21. Surat No. 76/DK-BPD/V/2011 tanggal 31 Mei 2011 perihal Penerapan PAPI 2008. 22. Surat No. 77/DK-BPD/V/2011 tanggal 31 Mei 2011 perihal Action Plan Penghimpunan DPK.
43
3. Letter No. 07/DK-BPD/I/2011 dated January 20, 2011, concerning Bank Bengkulu Operational Risk Related to Mitigation Information Technology. 4. Letter No. 08/DK-BPD/I/2011 dated January 20, 2011, concerning Asset Management. 5. Letter No. 09/DK-BPD/I/2011 dated January 20, 2011, concerning Disciplinary Actions Against Violations of SOP. 6. Letter No. 20 / DK-BPD/II/2011 dated February 10, 2011 concerning Human Resources Development. 7. Letter No. 28/DK-BPD/III/2011 dated March 4, 2011 regarding the Implementation Cost and Risk Management Data Warehouse. 8. Letter No. 30/DK-BPD/III/2011 dated March 4, 2011 concerning the Liquidity Management. 9. Letter No. 31/DK-BPD/III/2011 dated March 4, 2011 about RBB Discussion 2011-2013 and AABP 2011. 10. Letter No. 33/DK-BPD/III/2011 dated March 9, concerning Emptiness Executive Officer. 11. Letter No. 37/DK-BPD/III/2011 dated March 10, 2011, concerning the collection of non-government deposits. 12. Letter No. 38/DK-BPD/III/2011 dated March 11, 2011 regarding the Bank’s Business Plan Year 20112013. 13. Letter No. 42/DK-BPD/III/2011 dated March 22, 2011, concerning Operational Risk Mitigation. 14. Letter No. 44 / DK-BPD/III/2011 dated March 24, 2011, concerning the Preparation and Presentation of Financial Year 2010. 15. Letter No. 45/DK-BPD/IV/2011 dated 7 April 2011 regarding the Progress Report on Consultation and Cost-month period from January to May 2011. 16. Letter No.54/DK-BPD/IV/2011 dated 28 April 2011 concerning the Report and Activity Plan for New Products. 17. Letter No. 55/DK-BPD/IV/2011 dated 28 April 2011 concerning the increase of Risk and Internal Control Systems Control. 18. Letter No.66/DK-BPD/V/2011 dated May 12, 2011 concerning the Basic Interest Rate Loan Report. 19. Letter No. 67/DK-BPD/V/2011 dated May 12, 2011 regarding the Evaluation of First Quarter 2011 Actual RBB. 20. Letter No. 71/DK-BPD/V/2011 dated May 19, 2011 regarding Income Tax. 21. Letter No. 76/DK-BPD/V/2011 dated May 31, 2011 regarding the implementation of PAPI 2008. 22. Letter No.77/DK-BPD/V/2011 dated May 31, 2011 Action Plan regarding the collection of deposits.
44
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
23. Surat No. 79/DK-BPD/V/2011 tanggal 31 Mei 2011 perihal Mitigasi Risiko Likuiditas. 24. Surat No. 80/DK-BPD/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011 perihal Mitigasi Risiko Strategik. 25. Surat No. 83/DK-BPD/VI/2011 tanggal 21 Juni 2011 perihal Laporan Profil Risiko Triwulan I Maret 2011. 26. Surat No. 84/DK-BPD/VI/2011 tanggal 21 Juni 2011 perihal Realisasi Rencana Bisnis Triwulan I 2011. 27. Surat No. 98/DK-BPD/VII/2011 tanggal 26 Juli 2011 perihal Laporan Perkembangan Pendapatan dan Biaya Periode Bulan Januari - Juni 2011. 28. Surat No. 99/DK-BPD/VII/2011 tanggal 27 Juli 2011 perihal Laporan Rencana Produk dan Aktivitas Baru Tabungan Pegawai Daerah (TAPEDA). 29. Surat No. 101/DK-BPD/VII/2011 tanggal 28 Juli 2011 perihal Permintaan Special Audit Pasca Musibah Kebakaran PT Bank Bengkulu. 30. Surat No. 102/DK-BPD/VII/2011 tanggal 28 Juli 2011 perihal Ekspansi Kredit s.d Triwulan III Tahun 2011. 31. Surat No. 104/DK-BPD/VIII/2011 tanggal 9 Agustus 2011 perihal Laporan Profil Risiko Triwulan II Juni 2011. 32. Surat No. 105/DK-BPD/VIII/2011 tanggal 9 Agustus 2011 perihal Laporan Profil Risiko Triwulan II Juni 2011. 33. Surat No. 106/DK-BPD/VIII/2011 tanggal 9 Agustus 2011 perihal Laporan Profil Risiko Triwulan II Juni 2011. 34. Surat No. 114/DK-BPD/VIII/2011 tanggal 19 Agustus 2011 perihal Persetujuan Kerjasama Kredit Channeling dengan Bank CIMB Niaga. 35. Surat No. 122/DK-BPD/IX/2011 tanggal 9 September 2011 perihal Laporan Rencana Pemenuhan Kewajiban Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank. 36. Surat No. 128/DK-BPD/IX/2011 tanggal 16 September 2011 perihal Evaluasi Penyaluran Kredit s.d Triwulan III Tahun 2011. 37. Surat No. 129/DK-BPD/IX/2011 tanggal 19 September 2011 perihal Mitigasi Risiko Strategik. 38. Surat No.130/DK-BPD/IX/2011 tanggal 22 September 2011 perihal Permohonan Izin Kerjasama. 39. Surat No. 136/DK_BPD/IX/2011 tanggal 29 September 2011 perihal Laporan Hasil Audit SKAI Semester I Tahun 2011. 40. Surat No. 140/DK-BPD/X/2011 tanggal 5 Oktober 2011 perihal Evaluasi Terkait Laporan Kepatuhan Periode Agustus 2011.
23. Letter No.79/DK-BPD/V/2011 dated May 31, 2011 Liquidity Risk Mitigation subject. 24. Letter No.80/DK-BPD/VI/2011 dated June 1, 2011 regarding the Strategic Risk Mitigation. 25. Letter No.83/DK-BPD/VI/2011 dated June 21, 2011 regarding Risk Profile Reports First Quarter March 2011. 26. Letter No. 84/DK-BPD/VI/2011 dated June 21, 2011 concerning the realization of a Business Plan for First Quarter 2011. 27. Letter No.98/DK-BPD/VII/2011 dated July 26, 2011 regarding the Revenues and Expenses Progress Report Period from January to June 2011. 28. Letter No.99/DK-BPD/VII/2011 dated July 27, 2011, concerning the Product and Activity Reports New Plan Employee Savings Area (TAPEDA). 29. Letter No. 101/DK-BPD/VII/2011 dated July 28, 2011, concerning Request for Special Audit Post-Disaster Fire of PT Bank Bengkulu. 30. Letter No.102/DK-BPD/VII/2011 dated July 28, 2011 regarding the expansion of Loan up to the third quarter of 2011. 31. Letter No.104/DK-BPD/VIII/2011 dated August 9, 2011 regarding Risk Profile Reports Second Quarter June 2011. 32. Letter No.105/DK-BPD/VIII/2011 dated August 9, 2011 regarding Risk Profile Reports Second Quarter June 2011. 33. Letter No.106/DK-BPD/VIII/2011 dated August 9, 2011 regarding Risk Profile Reports Second Quarter June 2011. 34. Letter No.114/DK-BPD/VIII/2011 dated August 19, 2011 regarding Loan Channeling Cooperation Agreement with Bank CIMB Niaga. 35. Letter No.122/DK-BPD/IX/2011 dated 9 September 2011 regarding the Report of Fulfillment of Obligations Plan for Certification of Risk Management for Managers and Officers of the Bank. 36. Letter No.128/DK-BPD/IX/2011 dated 16 September 2011 regarding Loan Channeling Evaluation till third quarter of 2011. 37. Letter No.129/DK-BPD/IX/2011 dated 19 September 2011 concerning the Strategic Risk Mitigation. 38. Letter No.130/DK-BPD/IX/2011 dated 22 September 2011 concerning the Application for Permit Cooperation. 39. Letter No. 136/DK_BPD/IX/2011 dated 29 September 2011 regarding the Audit Report Internal Audit semester of 2011. 40. Letter No.140/DK-BPD/X/2011 dated October 5, 2011 regarding the Related Evaluation Report of Compliance Period August 2011.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
41. Surat No. 143/DK-BPD/X/2011 tanggal 1 Desember 2011 perihal Pengangkatan Pegawai Kontrak Teller. 42. Surat No. 144/DK-BPD/X/2011 tanggal 18 Oktober 2011 perihal persetujuan penyusunan aplikasi, BPP dan SOP Tingkat Kesehatan Bank. 43. Surat No. 145/DK-BPD/X/2011 tanggal 19 Oktober 2011 perihal Persetujuan Kerjasama dengan PT Jasaraharja Putera. 44. Surat No. 147/DK-BPD/X/2011 tanggal 21 Oktober 2011 perihal Penandatanganan Nota Kesepahaman. 45. Surat No. 148/DK-BPD/X/2011 tanggal 21 Oktober 2011 perihal Persetujuan Pelaksanaan Kerjasama dengan PT PLN. 46. Surat No. 149/DK-BPD/X/2011 tanggal 24 Oktober 2011 perihal Mitigasi Risiko Terkait Transaksi ATM. 47. Surat No. 151/DK-BPD/X/2011 tanggal 25 Oktober 2011 perihal Mitigasi Risiko Reputasi. 48. Surat No. 153/DK-BPD/X/2011 tanggal 31 Oktober 2011 perihal Mitigasi Eksposure Risiko. 49. Surat No. 158/DK-BPD/XI/2011 tanggal 8 Nopember 2011 perihal Kinerja Keuangan Triwulan III Tahun 2011. 50. Surat No. 161/DK-BPD/XI/2011 tanggal 18 November 2011 perihal Mitigasi Risiko Strategik. 51. Surat No. 163/DK-BPD/XI/2011 tanggal 28 Nopember 2011 perihal Draft RBB 2012-2014 dan RKAT 2012. 52. Surat No. 166/DK-BPD/XII/2011 tanggal 1 Desember 2011 perihal Mitigasi Risiko Likuiditas. 53. Surat No. 169/DK-BPD/XII/2011 tanggal 2 Desember 2011 perihal Perpanjangan Kerjasama dengan PT Collega Inti Pratama. 54. Surat No. 170/DK-BPD/XII/2011 tanggal 5 Desember 2011 perihal Perubahan Logo Bank Bengkulu. 55. Surat No. 174/DK-BPD/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 perihal Permohonan Nota Kesepahaman antara Bank Mandiri dan Bank Bengkulu. 56. Surat No. 178/DK-BPD/XII/2011 tanggal 20 Desember 2011 perihal Revisi Struktur Organisasi. 57. Surat No. 184/DK-BPD/XII/2011 tanggal 28 Desember 2011 perihal Hapus Buku Inventaris Mesin ATM. 58. Surat No. 186/DK-BPD/XII/2011 tanggal 28 Desember 2011 perihal Penghapusbukuan Kredit Macet Tahun 2011. 59. Surat No. 189/DK-BPD/XII/2011 tanggal 29 Desember 2011 perihal Penyelesaian Hasil Klaim Server IBM.
45
41. No letter. 143/DK-BPD/X/2011 dated December 1, 2011, concerning appointment of Contract Employees Teller. 42. No letter. 144/DK-BPD/X/2011 dated October 18, 2011 regarding the approval of the application preparation, BPP and the SOP of the Bank. 43. No letter. 145/DK-BPD/X/2011 dated October 19, 2011 concerning the Cooperation Agreement with PT Jasaraharja Son. 44. No letter. 147/DK-BPD/X/2011 dated October 21, 2011 concerning the signing of a Memorandum of Understanding. 45. No letter. 148/DK-BPD/X/2011 dated October 21, 2011 regarding the Implementation of Cooperation Agreement with PT PLN. 46. No letter. 149/DK-BPD/X/2011 dated October 24, 2011 Related Risk Mitigation regarding ATM transactions. 47. No letter. 151/DK-BPD/X/2011 dated October 25, 2011, concerning Mitigation Reputation Risk. 48. No letter. 153/DK-BPD/X/2011 dated October 31, 2011, concerning Mitigation of risk exposure. 49. No letter. 158/DK-BPD/XI/2011 dated November 8, 2011 regarding Third Quarter Financial Year 2011. 50. No letter. 161/DK-BPD/XI/2011 dated 18 November 2011 concerning the Strategic Risk Mitigation. 51. No letter. 163/DK-BPD/XI/2011 dated 28 November 2011 regarding the Draft 2012-2014 RBB and AABP 2012. 52. No letter. 166/DK-BPD/XII/2011 dated December 1, 2011 Liquidity Risk Mitigation subject. 53. No letter. 169/DK-BPD/XII/2011 dated December 2, 2011 regarding the extension of cooperation with PT Inti Pratama Collega. 54. No letter. 170/DK-BPD/XII/2011 dated December 5, 2011, concerning the Bank Change Logo Bengkulu. 55. No letter. 174/DK-BPD/XII/2011 dated December 14, 2011, concerning Application for Memorandum of Understanding between Bank Mandiri and Bank Bengkulu. 56. No letter. 178/DK-BPD/XII/2011 dated December 20, 2011 regarding the Revision of the Organization Structure. 57. No letter. 184/DK-BPD/XII/2011 dated December 28, 2011 regarding the Clear Book Inventory ATM machine. 58. No letter. 186/DK-BPD/XII/2011 dated December 28, 2011 regarding the write-off Bad Debts in 2011. 59. No letter. 189/DK-BPD/XII/2011 dated December 29, 2011 regarding IBM Server Claims Settlement results.
46
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Dewan Komisaris juga telah memantau tindaklanjut semua temuan baik temuan auditor internal (SKAI) dan auditor eksternal (BI, KAP dan BPK) dan telah ditindaklanjuti melalui surat-surat Dewan Komisaris Sebagai berikut : 1. Surat No. 15/DK-BPD/II/2011 tanggal 4 Februari 2011 perihal Tindaklanjut Temuan Pemeriksaan BI Khusus TI. 2. Surat No. 16/DK-BPD/II/2011 tanggal 4 Februari 2011 perihal Tindaklanjut Temuan Pemeriksaan BI. 3. Surat No. 17/DK-BPD/II/2011 tanggal 4 Februari 2011 perihal Tindaklanjut Temuan Pemeriksaan BI. 4. Surat No. 95/DK-BPD/VII/2011 tanggal 12 Juli 2011 perihal Laporan Tindaklanjut Hasil Pemeriksan Bank Indonesia. 5. Surat No. 96/DK-BPD/VIII/2011 tanggal 13 Juli 2011 perihal Tindaklanjut Hasil temuan Audit Kepatuhan PPATK. 6. Surat No. 110/DK-BPD/VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011 perihal Tindaklanjut Hasil Temuan KAP atas Kepatuhan PT Bank Bengkulu Tahun 2010. 7. Surat No. 118/DK-BPD/VIII/2011 tanggal 23 Agustus 2011 perihal Tindaklanjut Penyelesaian Laporan Management Letter PT Bank Bengkulu Tahun Buku 2010. 8. Surat No. 119/DK-BPD/VIII/2011 tanggal 23 Agustus 2011 perihal Tindaklanjut Penyelesaian Hasil Audit Atas Kepatuhan PT Bank Bengkulu Tahun 2010 oleh KAP. 9. Surat No. 132/DK-BPD/IX/2011 tanggal 28 September 2011 perihal Laporan Hasil Audit SKAI Semester I Tahun 2011. 10. Surat No. 133/DK-BPD/IX/2011 tanggal 28 September 2011 perihal Laporan Hasil Audit SKAI semester I Tahun 2011. 11. Surat No. 139/DK-BPD/IX/2011 tanggal 30 September 2011 perihal Laporan Hasil Audit SKAI Semester I Tahun 2011. 12. Surat No. 171/DK-BPD/XII/2011 tanggal 5 Desember 2011 perihal Laporan Hasil Audit Tujuan Tertentu Atas Asset PT Bank Bengkulu di Ruang IT Pasca Bencana Kebakaran.
BOC has also been monitoring the follow-up of all the findings of both the findings of internal auditors and the external auditor (BI, KAP and CPC) and has been followed up by letters of the Board of Commissioners as follows:
Rapat Dewan Komisaris :
Board of Commissioners Meeting:
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank Bengkulu pasal 19 tentang Rapat Komisaris ; 1. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu atau sekurang-kurangnya
Based on the Bank Bengkulu’s Articles paragraph 19 of the Meeting of Commissioners; 1. Operation of the Board of Commissioners meetings can be done at any time or place at least 4 (four)
1. Letter No. 15/DK-BPD/II/2011 dated February 4, 2011 regarding Follow-BI Special IT Examination Findings. 2. Letter No. 16/DK-BPD/II/2011 dated February 4, 2011 concerning the examination findings Follow-BI. 3. Letter No. 17/DK-BPD/II/2011 dated February 4, 2011 concerning the examination findings Follow-BI. 4. Letter No. 95/DK-BPD/VII/2011 dated July 12, 2011 regarding the Report of Examination Results FollowBank Indonesia. 5. Letter No. 96/DK-BPD/VIII/2011 dated July 13, 2011, concerning Compliance Audit Findings Follow-PPATK. 6. Letter No. 110/DK-BPD/VIII/2011 dated August 10, 2011 regarding Follow up-KAP above Findings of Compliance of PT Bank Bengkulu in 2010. 7. Letter No. 118/DK-BPD/VIII/2011 dated August 23, 2011 regarding Follow up -Settlement Report PT Bank Bengkulu Management Letter for Fiscal Year 2010. 8. Letter No. 119/DK-BPD/VIII/2011 dated August 23, 2011 regarding the completion of the Audit Follow-Up Compliance of PT Bank Bengkulu in 2010 by KAP. 9. Letter No. 132/DK-BPD/IX/2011 dated 28 September 2011 regarding the Audit Report Internal Audit 1st semester of 2011. 10. Letter No. 133/DK-BPD/IX/2011 dated 28 September 2011 regarding the Audit Report Internal Audit first semester of 2011. 11. Letter No. 139/DK-BPD/IX/2011 dated 30 September 2011 regarding the Audit Report Internal Audit semester of 2011. 12. Letter No. 171/DK-BPD/XII/2011 dated December 5, 2011 regarding the Audit Report On Asset-Up PT Bank Bengkulu on Post Disaster Fire IT space.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
diadakan 4 (empat) kali dalam satu tahun buku apabila dipandang perlu : a. Oleh seorang atau lebih anggota Komisaris. b. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau c. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. 2. Panggilan rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama. 3. Panggilan rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada setiap anggota Dewan Komisaris secara langsung, maupun dengan surat tercatat dengan mendapat tanda terima yang layak, selambatnya 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. 4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 5. Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan perseroan atau tempat kegiatan usaha perseroan. Apabila semua anggota Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan rapat Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Komisaris yang dipilih oleh dan dari antara anggota Komisaris yang hadir. 7. Seorang anggota Komisaris dapat diwakili dalam rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa. 8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari setengah (satu per dua) dari jumlah anggota Komisaris yang hadir. 9. Keputusan rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½ (satu perdua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat. 10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, pimpinan rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan.
47
times in one year if deemed necessary: a. By one or more members of the Commissioners. b. Upon written request of one or more members of the Board of Commissioners; or c. Upon written request of 1 (one) or more shareholders who together represent one tenth (one per ten) or more of the total shares with voting rights. 2. Calling the meeting of the Board of Commissioners doing by President Commissioner. 3. Calling the meeting of the Board of Commissioners passed on to every member of the Board directly, or by registered mail with receipt gets a decent, not later than 3 (three) days before the meeting is not held by the date of the call and the meeting date.
4. Calling the meeting must include the agenda, date, time and place of the meeting. 5. Board of Commissioners held a meeting place of the position of the company or place of business of the company. If all Board members present or represented, call in advance is not required and the Commissioners meeting may be held elsewhere and reserve the right to take legal and binding decision. 6. Board of Commissioners meeting led by the President Commissioner in the Commissioner can not be present or absent is not necessary to prove to a third party, led by a Board of Commissioners Meeting Commissioners are elected by and from among the members of the Commissioners present. 7. A member of the Commissioner may be represented in the meeting of the Board of Commissioners only by members of the Board of Commissioners by a power of attorney. 8. BOard of Commissioner Meeting is entitled to take legal and binding decisions if more than half (one half) of the number of Board members in attendance. 9. Decision of the Board of Commissioners should be taken under deliberation to reach a consensus. If not achieved, the decision taken by a vote by the affirmative vote of at least more than ½ (one half) of the votes issued in the Meeting. 10. If the votes in favor and who do not agree balanced, led the Board of Commissioners who will decide.
48
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
11. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya. 12. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam rapat Dewan Komisaris.
11. Each member of the Board of Commissioners in attendance are entitled to 1 (one) vote and an additional 1 (one) vote for each member of the Board of Commissioners that it represents. 12. Board of Commissioners may also take legal decisions without meeting the Board of Commissioners, provided that all members of the Commissioners has been notified in writing and all members of the Board of Commissioners grant approval of the proposal is submitted in writing by signing the agreement. Decisions taken in this way have the same strength with the decision taken by the Board of Commissioners meeting legitimate.
Dalam pelaksanaan GCG di Bank Bengkulu Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 14 (empat belas) kali, baik secara langsung maupun melalui teknologi telekonferensi yang dilakukan secara berkala dan hasil rapat telah dinotulenkan dan didokumentasikan dengan baik, serta didistribusikan kepada pihak-pihak yang terkait.
In the implementation of GCG in Bank Bengkulu Board of Commissioners has called a meeting as many as 14 (fourteen) times, either directly or through teleconferencing technology is done regularly and the results of the meeting was dinotulenkan and well documented, and distributed to the parties concerned.
DIREKSI :
BOARD OF DIRECTORS:
Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS dengan memperhatikan pertimbangan dari Bank Indonesia . Direksi Bank Bengkulu telah melalui persyaratan telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and proper Test) berdasarkan Surat Bank Indonesia Nomor 8/26/ DPBI/IDABI/Bn tanggal 27 Juli 2006 dan Surat Bank Indonesia Nomor 8/2/DPIP/Prz/Bn/Rahasia tanggal 28 Nopember 2006 serta Surat Bank Indonesia Nomor 10/6/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 22 Januari 2008 dan Surat Bank Indonesia Nomor 13/39/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 16 Maret 2011.
The members of the Board of Directors appointed by the Shareholders General Meeting with respect to consideration of Bank Indonesia. The Board of Directors Bank Bengkulu has passed the requirements of fit and proper test based on Bank Indonesia Letter Number 8/26/DPBI/IDABI/Bn dated July 27, 2006 and Letter of Bank Indonesia Number 8/2/ DPIP/Prz/Bn / Rahasia of November 28, 2006 and Letter of Bank Indonesia Number 10/6/GBI/DPIP/Rahasia dated January 22, 2008 and Letter of Bank Indonesia Number 13/39/GBI/DPIP/Rahasia dated March 16, 2011.
Berdasarkan surat pernyataan independen Direksi Bank Bengkulu, diketahui bahwa tidak terdapat hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham
Based on an independent statement of Bank Bengkulu, it is known that there is no financial relationship, relationship management, share ownership and / or
Komposisi keanggotaan Direksi pada akhir tahun 2011 terdiri atas 1 (satu) orang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang Direktur yaitu : 1. Drs. H. Wimran Ismaun - Direktur Utama 2. Drs. H. Triyogo Hamzah, MM -Direktur Kepatuhan 3. H. Mulyadi Ismail, SE, M.Si - Direktur Pemasaran 4. H. Antoni Aris, SE - Direktur Umum
Membership composition of the Board of Directors at the end of 2011 consisted of 1 (one) Director and 3 (three) Directors, namely: 1. Drs. H. Wimran Ismaun - President Director 2. Drs. H. Triyogo Hamzah, MM,- Compliance Director 3. H. Mulyadi Ismail, SE, M.Si - Marketing Director 4. H. Antoni Aris, SE - General Affair Director
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
49
dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen sebagaimana diatur dalam ketentuan pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
family relationship with other Board members, Directors and / or controlling shareholders or the relationship with the Bank, which may affect the ability to act independently as stipulated in the implementation of Good Corporate Governance for Banks.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :
Duties and Responsibilities of Directors:
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Bank Bengkulu Nomor : 379/DK-BPD/III/2004 tanggal 29 Maret 2004 tentang Tata Tertib dan Tata Cara Menjalankan Pekerjaan Direksi Bank Bengkulu dapat diuraikan sebagai berikut :
Based on the Decree of the Board of Commissioners Bengkulu Number: 379/DK-BPD/III/2004 dated March 29, 2004 on Standing Orders and Procedure for Starting Job Board of Directors of Bank Bengkulu can be described as follows:
Direksi mempunyai tugas pokok memimpin, mengurus, dan melaksanakan kebijaksanaan umum Bank Bengkulu yang telah ditetapkan Komisaris sesuai visi dan misi perusahaan.
Directors have a fundamental duty to lead, manage, and implement public policy that has been established Bank Bengkulu shall be according to the vision and mission.
Direksi mempunyai fungsi :
Board of Directors has the function:
(1) Menyusun dan menyampaikan rencana kegiatan usaha bank dalam bentuk Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Jangka Pendek (Annual Plan) dan Jangka Panjang (Corporate Plan) dengan persetujuan Komisaris. (2) Menghimpun dan mengelola dana bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. (3) Mengurus kekayaan bank sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. (4) Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka peningkatan dan pengembangan usaha sesuai ketentuan yang berlaku. (5) Mewakili bank didalam dan diluar pengadilan.
(1) Prepare and submit a plan of activities of banks in the form of Budget Plan Short-Term Income and Expenditure (Annual Plan) and Long (Corporate Plan) with the approval of the Commissioner.
Wewenang Direksi :
Authority of the Board of Directors:
(1) Menetapkan dan merubah struktur organisasi bank sesuai kebutuhan dengan persetujuan Komisaris. (2) Mengangkat dan memberhentikan pegawai sesuai ketentuan yang berlaku dan persetujuan Komisaris. (3) Menetapkan besarnya gaji dan tunjangan Dewan Komisaris, Kepala dan Anggota Sekretariat Dewan Komisaris, Direksi, serta Pegawai dengan persetujuan Komisaris. (4) Mendirikan unit usaha baru dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan persetujuan Komisaris. (5) Membuka Kantor Cabang harus mendapat
(1) Setting and changing the organizational structure of the bank as needed with the approval of the Commissioner. (2) Appoint and dismiss employees according to applicable regulations and approval of the Commissioner. (3) Establish the amount of salary and allowances of the Board of Commissioners, Head of the Secretariat and Member of the Board of Commissioners, Directors, and Employees with the approval of the Commissioner. (4) Establishing a new business unit with the approval of the Shareholders General Meeting and in accordance with applicable regulations and approval of the Commissioner. (5) Opens Branch Office must be approved by the
(2) To collect and manage the bank’s funds in accordance with laws and regulations. (3) Taking care of the bank according to the wealth of legislation and regulations. (4) Cooperating with other parties in order to improve and develop its business according to applicable regulations. (5) Representing the bank within and outside the court.
50
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
persetujuan Komisaris dan sesuai ketentuan yang berlaku. (6) Menerbitkan Surat Saham dan Obligasi dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dan Komisaris. (7) Meminjam uang atas nama bank harus mendapat persetujuan Komisaris. (8) Penempatan dana kepada lembaga keuangan atas prinsip kehati-hatian (prudential banking) (9) Penyertaan modal pada perusahaan lain harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. (10)Membeli, menjual atau menghapusbukukan inventaris bank dapat dilaksanakan sepanjang termuat dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan perusahaan yang telah mendapat persetujuan Komisaris. (11)Menghapusbukukan aktiva produkif sepanjang tersedianya dana cadangan aktiva produktif sesuai ketentuan yang berlaku dengan persetujuan Komisaris. (12)Melaksanakan restrukturisasi kredit sesuai ketentuan yang berlaku dan persetujuan meliputi: a. Penurunan tingkat suku bunga kredit. b. Pengurangan tunggakan bunga kredit. c. Perpanjangan jangka waktu kredit. d. Penambahan fasilitas kredit. e. Pengambilalihan asset debitur. f. Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur.
Commissioner and the appropriate regulations. (6) Publish a letter Stocks and Bonds with the approval of the Shareholders General Meeting and Board of Commissioners. (7) Borrowing money on behalf of the bank must be approved by the Commissioner. (8) Placement of funds to financial institutions on the prudential principle (prudential banking) (9) Investments in the capital of another company must be approved by the Shareholders General Meeting. (10)Buying, selling or inventory write off inventories of bank can be implemented throughout the budget contained in the Annual Revenue and Expenditure for the company that has been approved by the Commissioner. (11)Write off earning assets throughout the reserve funds in productive assets in accordance with the applicable provisions of Commissioners approval. (12) Implement appropriate debt restructuring provisions and approvals include: a. Decline in lending rates. b. Reduction in mortgage interest arrears. c. Extension of loan maturity. d. The addition of loan facility. e. Takeover of debtor assets. f. Loans convertion into temporary equity in the debtor company.
(13)Menghapusbukukan rekening administratif yang telah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tercatat dengan persetujuan Komisaris. (14)Setiap menghapusbukukan harus tetap ditagih untuk penerimaan bank (15)Lelang inventaris barang harus seizin Komisaris.
(13)Write off administrative account that has exceeded the period of 5 (five) years as recorded with the consent of the Commissioner. (14)Any write off must still be billed for receiving bank
Tanggung Jawab Direksi :
Responsibility of Directors:
(1) Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan bank dalam mencapai visi dan misi bank. (2) Pertanggung jawaban Direksi dalam penyelenggaraan tugas merupakan tanggung jawab bersama bersama (tanggung renteng semua Direksi) (3) Direksi bersama Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Pemegang Saham.
(1) The Board of Directors take full responsibility in performing their duties for the benefit of the bank in achieving the vision and mission of the bank. (2) Accountability Board in the administration of the task is a shared responsibility shared (joint responsibility of all Directors) (3) The Board of Directors with the Commissioner responsible to the Shareholders Meeting.
(15)Auctions have permission from the Commissioner of inventory items.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
51
Pelimpahan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :
Delegation of Duties and Responsibilities of Directors:
(1) Apabila Direktur Utama berhalangan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka Direktur Utama dapat menunjuk salah seorang Direksi atau anggota Direksi lainnya untuk menggantikan/mengambilalih tugas dan tanggung jawabnya. (2) Apabila salah seorang Direktur berhalangan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka tugas dan tanggung jawab tersebut beralih kepada Direktur Utama kecuali Direktur Utama menentukan lain. (3) Dalam hal semua anggota Direksi berhalangan maka Komisaris Utama menunjuk orang atau anggota Komisaris dibantu 2 (dua) orang Pimpinan Divisi atau Pejabat lain yang dapat dipersamakan, sebagai pelaksana tugas dan bertanggung sebagai kepada Direksi, yang ditetapkan dengan surat Keputusan Komisaris serta melaporkan kepada Bank Indonesia. (4) Dalam hal-hal tertentu Direktur Utama dapat memberikan kuasa kepada seseorang atau lebih atau badan hukum untuk mewakilinya dimuka pengadilan, yang dinyatakan secara tertulis dalam bentuk surat kuasa.
(1) If the Director was unable to carry out the duties and responsibilities, the Director may appoint one of the other members of the Board of Directors or to replace/take over the duties and responsibilities.
Rapat Direksi :
Meetings of Directors:
(1) Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu minimal satu bulan sekali. (2) Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan hadir, maka rapat Direksi dipimpin oleh salah seorang Direktur. (3) Keputusan Rapat dituangkan dalam Berita Acara Rapat. (4) Dalam hal–hal tertentu Direktur Utama dapat mengambil keputusan tanpa dilaksanakan rapat Direksi.
(1) Meetings of Directors may be held any time at least once a month. (2) Meetings of Directors chaired by the Director, in the Director was unable to attend, the Board of Directors meeting chaired by a Director. (3) Meeting Minutes of Meeting set out in.
Direksi dapat menyelenggarakan rapat lainnya diluar rapat Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham guna mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha/kegiatan usaha perusahaan dan hak – hak lainnya yang dianggap perlu.
Directors may hold other meetings outside the meetings of Directors and Shareholders General Meeting in order to coordinate all activities of the business / corporate business activities and other rights as may be necessary.
(2) If one Director was unable to carry out its duties and responsibilities, the duty and responsibility is transferred to the Director unless the Director decides otherwise. (3) In the event that all members of the Board was unable to appoint the President Commissioner or Commissioner assisted by two (2) the Head of the Division or other official who can be equated, as executor and responsible duties as the Board of Directors, established by the Decree of the Commissioner and report to the Bank Indonesia. (4) In certain respects President Director may authorize the person or legal entity to represent him or the court in advance, as expressly provided in the form of a power of attorney.
(4) In certain respects President Director can make decisions without the Board of Directors held a meeting.
52
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN COMMITTEES UNDER THE BOARD KOMISARIS OF COMMISSIONERS Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dewan Komisaris saat ini dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
In exercising its duties and functions, the Board of Commissioners is currently assisted by the Audit Committee, Risk Oversight Committee and the Remuneration and Nomination Committee.
Komite Audit
Audit Committee
Komposisi keanggotaan Komite Audit pada akhir tahun 2011 terdiri atas 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai ketua merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota. Komite Audit diangkat oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
Composition of Audit Committee membership at the end of 2011 consisted of 1 (one) independent commissioner as chairman and member and 2 (two) members. Audit Committee appointed by the Board of Directors based on the decision of the Board of Commissioners meeting.
Komposisi Komite Audit per 31 Desember 2011 1. Drs. Muhalidin - Ketua 2. Hery Susetyo, SE, Ak - Anggota 3. Rusdi, SE, M.Si - Anggota Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Audit adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi.
Composition of the Audit Committee by December 31, 2011 1. Drs. Muhalidin - Chairman 2. Hery Susetyo, SE, Ak - Member 3. Rusdi, SE, M.Si - Member The general criteria for appointment to the Audit Committee is to have the independence, integrity, good character and morals. In addition the Committee members have expertise in finance or accounting.
Secara garis besar, Komite Audit bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
Broadly speaking, the Audit Committee in charge of monitoring and evaluation of the planning and implementation of audit and monitoring of the follow-up audit in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process.
Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Audit yang tercantum di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit, yakni antara lain Komite Audit telah melakukan kajian terhadap laporan kepatuhan dan kebijakan Direksi yang disampaikan kepada Dewan Komisaris selanjutnya ditindaklanjuti dengan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Komite Audit melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan baik laporan bulanan, triwulan maupun tahunan, Komite Audit melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut hasil temuan. Komite Audit juga melakukan kajian terhadap Laporan Kepatuhan bulanan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Adapun realisasi dari program kerja antara lain sebagai berikut membuat kajian tentang kebijakan dari Direksi, evaluasi kinerja bulanan dan triwulan dan surat-surat Dewan Komisaris kepada Direksi.
In implementation of the Audit Committee Work Program as set forth in the Code and the Code of Audit Committee, which include the Audit Committee has conducted a review of compliance reports and policies are presented to the Board of Directors of the Board of Commissioners then followed up with a recommendation to the Board of Commissioners. Audit Committee to evaluate the financial performance of either monthly, quarterly or annual basis, the Audit Committee to monitor the follow-up findings. The Audit Committee also conducts a monthly review of the compliance report and provide recommendations to the Board of Commissioners. The realization of the program include the following work to make the study of the policy of the Board of Directors, monthly and quarterly performance evaluation and the letters to the Board of Directors.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
53
Pada tahun 2011 komite mengadakan rapat untuk membahas mengenai perkembangan tindaklanjut Direksi terhadap hasil temuan satuan kerja intern, akuntan publik dan hasil pengawasan dari Bank Indonesia. Membuat kajian-kajian proyeksi laporan keuangan dan pencapaian kinerja setiap bulan, triwulan dan beberapa kajian tentang keputusan yang diambil oleh pihak eksekutif diantaranya kerjasama pihak luar. Keputusan rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan hasil rapat sudah didokumentasikan dengan baik. Selama tahun 2011 Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 15 (lima belas) kali.
In 2011 the committee held a meeting to discuss the development of follow-up of the Board of Directors of the findings of an internal unit, a public accountant and the supervision of Bank Indonesia. Makes studies and projections of the financial statements the achievement of the performance of every month, quarter, and some studies about the decisions taken by the executive branch cooperation among outsiders. Meeting made a decision based on consultation to reach a consensus and the meeting has been well documented. During 2011 the Audit Committee has met as many as 15 (fifteen) times.
Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee
Komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko pada akhir tahun 2011 terdiri atas 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai ketua merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota. Komite Pemantau Risiko diangkat oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
Risk Oversight Committee membership composition at the end of 2011 consisted of 1 (one) Independent Commissioner as chairman and member and 2 (two) members. Risk Oversight Committee appointed by the Board of Directors based on the decision of the Board of Commissioners meeting.
Komposisi Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2011 : 1. Drs. M. Ruslan Riza, MM - Ketua 2. Rusdi SE, M.Si - Anggota 3. Hery Susetyo, SE, Ak - Anggota
Composition of the Risk Oversight Committee by December 31, 2011: 1. Drs. M. Ruslan Riza, MM - Chairman 2. Rusdi SE, M.Si - Member 3. Hery Susetyo, SE, Ak - Member
Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Pemantau Risiko adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite memiliki keahlian di bidang keuangan dan di bidang manajemen risiko.
The general criteria to be appointed as the Risk Oversight Committee is to have the independence, integrity, good character and morals. In addition the Committee members have expertise in finance and in the field of risk management.
Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko dari setiap aspek kegiatan usaha Bank guna mencegah potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun Direksi.
Risk Oversight Committee assists the Board in identifying, measuring, Oversight and controlling the risks of every aspect of the Bank’s business activities in order to prevent the potential occurrence of an event (events) which can result in losses. Evaluating the risk management policies and strategies prepared Directors.
Dalam implemntasinya sebagaimana Program Kerja Komite Pemantau Risiko yang tercantum di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, bahwa telah melakukan kajian dan ditindaklanjuti dengan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi tentang penyusunan profil risiko bank secara berkala. Selanjutnya melakukan evaluasi terkait kesesuaian antara BPP Manajemen Risiko dangen sistem aplikasi/
In implemntasinya as Program Risk Oversight Committee listed in the Guidelines and Procedures Risk Oversight Committee, that has conducted a study and followed up with an evaluation and provide recommendations on the preparation of the bank’s risk profile on a regular basis. Further evaluation related to the correspondence between BPP dangen Risk Management application system / software, Oversight and evaluation of performance
54
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
software, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko / Satuan Kerja Manajemen Risiko serta memberikan nasehat untuk penyempurnaan. Realisasi dari program kerja tercermin dari surat-surat yang disampaikan Dewan Komisaris kepada Direksi.
of duties of Risk Management Committee / Risk Management Unit and provide advice for improvement. Realization of the program of work reflected in the letters submitted to the Board of Directors.
Pada Tahun 2011 Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat untuk membahas tentang keputusan dan kebijakan yang diambil oleh pihak eksekutif, terutama terkait upaya optimalisasi untuk melakukan mitigasi berbagai eksposur risiko di dalam perseroan. Keputusan rapat dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat dan telah ditindaklanjuti, serta didokumentasikan dengan baik. Berdasarkan perspektif implementasi selama tahun 2011 Komite Pemantau Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 15 (lima belas) kali.
In the Year 2011 Risk Management Committee held a meeting to discuss the decisions and measures taken by the executive, especially related to efforts to optimize in order to mitigate the various risk exposures within the company. Meeting a decision made based on consensus agreement and has been followed up, and well documented. Based on the perspective of implementation during the year 2011 the Risk Oversight Committee has met as many as 15 (fifteen) times.
Komite Remunerasi dan Nominasi
The Remuneration and Nomination
Komposisi keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi pada akhir tahun 2011 terdiri atas 1 (satu) orang Komisaris Utama Independen sebagai ketua merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota yaitu Komisaris dan perwakilan dari pejabat eksekutif. Komite Remunerasi dan Nominasi diangkat oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
Membership composition of the Remuneration and Nomination Committee at the end of 2011 consisted of 1 (one) of the Commissioner of the Independent as chairman and member and 2 (two) members of the Commissioners and representatives of the executive officers. Remuneration and Nomination Committee appointed by the Board of Directors based on the decision of the Board of Commissioners meeting. Composition of the Remuneration and Nomination Committee by December 31, 2011: 1. Drs. Ditamar Sinambela - Chairman 2. H. Iskandar ZO, SH, M.Si - Member 3. Suhrawardi Kawil, SH, MH - Member
Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2011 : 1. Drs. Ditamar Sinambela - Ketua 2. H. Iskandar ZO, SH, M.Si - Anggota 3. Suhrawardi Kawil, SH, MH - Anggota Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memiliki independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite Remunerasi dan Nominasi harus memiliki pengetahuan tentang sistem remunerasi dan succesion plan bank. Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas : - Mengevaluasi kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi dan selanjutnya disampaikan kepada RUPS. - Menyusun sistem, serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. - Memberikan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
The general criteria to be appointed to the Remuneration and Nomination Committee is to have the independence, integrity, good character and morals. In addition members of the Remuneration and Nomination Committee shall have knowledge of the system of remuneration and bank succesion plan. Remuneration and Nomination Committee has the task: - Evaluate the remuneration policy for the Board and subsequently presented to the SGM. - Develop systems and election procedures and / or replacement of members of the Board to be submitted to the SGM. - To recommend candidates for the Board of Commissioners and / or Board of Directors to be submitted to the SGM.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
55
Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi yang tercantum di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Remunerasi dan Nominasi membuat kajian tentang prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer group, dan sasaran serta strategi jangka panjang Bank terkait dengan kebijakan Remunerasi.
Work Programme for its implementation as the Remuneration and Nomination Committee are listed in the Code and the Code of Remuneration and Nomination Committee. Remuneration and Nomination Committee makes the study of individual work performance, the fairness of the peer group, and long-term goals and strategies related to the Bank’s remuneration policy.
Pada tahun 2011 Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Bengkulu telah mengadakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali, rapat dihadiri oleh semua anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
In 2011 the Remuneration and Nomination Committee Bank Bengkulu has held meetings as much as 7 (seven) times, the meeting was attended by all members of the Remuneration and Nomination Committee.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO APPLICATION OF RISK MANAGEMENT DAN FUNGSI KEPATUHAN AND COMPLIANCE FUNCTION Penerapan Manajemen Risiko dalam dunia perbankan di Indonesia merupakan suatu keharusan dengan tujuan agar setiap potensi risiko yang akan timbul di masa mendatang dapat diidentifikasi, dikelola dan dikendalikan seminimal mungkin. Situasi lingkungan internal dan eksternal Bank yang berkembang pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha sehingga meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola Bank yang sehat (good corporate governance) dan penerapan manajemen risiko. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 5/8/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Bank Bengkulu telah menetapkan langkah strategis dan terintegrasi dalam persiapan penerapan Basel II. Berbagai langkah yang telah dilakukan Bank Bengkulu dalam mempersiapkan penerapan Basel II sesuai dengan ketentuan yang berlaku berupa kajian terhadap pentingnya risiko serta menciptakan budaya risiko (risk culture) pada setiap unit kerja. Sebagai lembaga keuangan yang merupakan lembaga kepercayaan masyarakat dan sebagai lembaga intermediasi dalam pengelolaan risiko usaha, Bank Bengkulu senantiasa mengacu kepada kepentingan strategis Bank dan prinsip kehati-hatian, tidak memihak kepada satu kepentingan tertentu, meminimalkan risiko, melakukan upaya deteksi dini (early warning system) atas risiko yang akan terjadi. Penerapan Manajemen Risiko menuntut dilakukannya perubahan-perubahan organisasi, seperti : penyesuaian organisasi Bank, perumusan kebijakan dan strategi baru yang disesuaikan dengan Basel II Framework, penyiapan sumber daya manusia, penerapan metodologi baru terutama yang berkaitan dengan identifikasi, pengukuran dan
Application of Risk Management in the banking sector in Indonesia is a must in order for any potential risks that will arise in the future can be identified, managed and controlled to a minimum. Situation of internal and external environment are rapidly growing bank, followed by the increasing complexity of business activities that increase the risk of the practice needs of a sound bank governance (corporate governance) and implementation of risk management. In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 08/05/2003 dated May 19, 2003 as amended by Bank Indonesia Regulation Number 11/25/ PBI/2009 on the Application of Risk Management for Commercial Banks, Bank Bengkulu has established a strategic and integrated step in the preparation for Basel II. Various steps have been made in preparing Bank Bengkulu of Basel II in accordance with the applicable provisions of the importance of risk assessment and create a risk culture in each work unit. As a financial institution which is a public trust institution and as an intermediary institutions in risk management business, Bank Bengkulu always refer to the Bank’s strategic interests and the prudential principle, not partial to one particular interests, minimize risk, early warning system the risk is going to happen. Application of Risk Management demanded organizational changes, such as: organizational adjustments Bank, the formulation of policies and strategies that are tailored to the Basel II Framework, the preparation of human resources, implementation of new methodologies, especially relating to the identification, measurement and monitoring of risk refers to the refinement Information Systems Technology, including the banking system which has been operating at this time. For that Bank Bengkulu has made a guideline on Risk Management consists of policies and procedures
56
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
pemantauan risiko yang mengacu pada penyempurnaan Teknologi Sistem Informasi termasuk sistem perbankan yang telah beroperasi saat ini. Untuk itu Bank Bengkulu telah membuat suatu pedoman mengenai Manajemen Risiko terdiri kebijakan dan prosedur manajemen risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko strategik, risiko reputasi, risiko kepatuhan dan risiko hukum, dan pedoman penyusunan profil risiko serta pedoman strategi dan limit risiko.
of loan risk management, market risk, operational risk, liquidity risk, strategic risk, reputation risk, compliance risk and legal risk, and guidelines for the preparation of the risk profile and strategy guide and limit risk.
Untuk mengimplementasikan Manajemen Risiko, Bank Bengkulu telah mempersiapkan : Pembentukan Counterpart Risk Management Team Bank Bengkulu, membentuk Komenko (Komite Manajemen Risiko), membentuk SKMR (Satuan Kerja Manajemen Risiko), mensosialisasikan penerapan Manajemen Risiko kepada seluruh pegawai, staf dan Pejabat Bank, memberikan pelatihan Manajemen Risiko kepada pegawai, staf dan Pejabat Bank, mengikutsertakan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Pejabat Bank dan staf dalam program Sertifikasi Manajemen Risiko, dan penyusunan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko.
To implement Risk Management, Bank Bengkulu has prepared: Establishment Counterpart Risk Management Team Bank Bengkulu, forming Komenko (Risk Management Committee), formed SKMR (Risk Management Unit) and promotes the application of risk management to all employees, staff and Officers of the Bank, provides training Risk management to employees, staff and bank officials, to include the Board of Commissioners, Board of Directors, Officers and staff of the Bank’s Risk Management Certification program, and preparation of the Company Manual (BPP) Risk Management Policy and Procedures.
Jenis-jenis risiko yang dikelola oleh Bank Bengkulu :
The types of risks are managed by the Bank Bengkulu:
1. Risiko Kredit Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat kegagalan pihak kedua memenuhi kewajibannya. Pembuatan pedoman dan ketentuan serta rambu-rambu yang mengatur tata cara penyaluran, pembinaan dan pengawasan terhadap kredit yang disalurkan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi. Penyaluran kredit tetap sesuai ketentuan yang berlaku dengan tetap mengedepankan prinsip prudential banking (kehati-hatian). Setelah kredit diberikan, analis harus melakukan pemantauan atas kepatuhan debitur serta perkembangan usaha yang dibiayai. Selanjutnya analis harus melakukan peninjauan dan penilaian kembali agunan secara berkala sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Penyelesaian kredit bermasalah dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan kebijakan perkreditan bank. Sejalan dengan hal tersebut, upaya intensif telah dilakukan untuk mengantisipasi peraturan baru Bank Indonesia dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal dan persiapan implementasi Bassel II.
A. Loan Risk Loan risk is defined as the risk of loss that may occur due to failure of both parties fulfill their obligations. Preparation of guidelines and regulations and the guidelines that govern the distribution procedure, guidance and supervision of loans extended in the form of Decree of the Board. Loan remains in accordance with the applicable provisions remain forward prudential banking principles (prudence). Once Loan is granted, the analyst should conduct compliance monitoring of the debtor and the development of the business being financed. Furthermore the analyst must perform the review and reassessment of collateral on a regular basis according to established procedures. Settlement of non-performing loans held in a manner consistent with the bank’s loan policy. In line with this, intensive efforts have been made to anticipate the new regulations of Bank Indonesia in the calculation of capital adequacy ratio and the preparation of the implementation of Basel II.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
57
2. Risiko Pasar Risiko pasar adalah Risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh bank, dan dapat merugikan Bank. Variabel risiko pasar adalah meliputi suku bunga dan nilai tukar. Pengelolaan risiko pasar dilakukan melalui pendekatan terhadap risk driver, yaitu analisis sensitivitas suku bunga (interest rate sensitivity analysis). Strategi Bank Bengkulu dalam membangun dan mengembangkan manajemen risiko pasar, antara lain dengan mengoptimalkan fungsi ALCO (Assets Liabilities Committee). Tugas utamanya adalah mengevaluasi posisi suku bunga bank, mengkaji ulang pricing baik assets maupun liabilities dan menginformasikan kepada Direksi Bank Bengkulu atas setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi Bank.
2. Market Risk Market risk is the risk that arises due to the movements of market variables (adverse movement) of the portfolios held by banks, and can harm the Bank. Variables include market risk is interest rates and exchange rates. Market risk management is done through an approach to driver risk, namely interest rate sensitivity analysis. Bank Bengkulu strategy in building and developing a market risk management, among others, by optimizing the function of ALCO (Assets Liabilities Committee). Its main task is to evaluate the bank’s interest rate positions, reviewing both assets and liabilities pricing and inform the Board of Directors of Bank Bengkulu on any developments related rules and regulations that affect the Bank.
3. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional Bank Bengkulu secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan kerugian potensial.
3. Operational Risk Operational risk is the risk associated with insufficiency or weakness and internal processes, human error, system failure, or the presence of external issues affecting the operations of the Bank Bengkulu directly or indirectly, which can lead to financial losses and potential losses.
Pengelolaan risiko operasional yang telah dilaksanakan antara lain : - Aktivitas operasional bank dijalankan dengan berpedoman pada Undang-Undang Perbankan dan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter. - Senantiasa melakukan tindak lanjut (follow up) terhadap temuan tim audit baik intern maupun ekstern. - Mengoptimalkan fungsi audit intern/SKAI yang secara efektif dapat memastikan memadainya struktur pengendalian intern pada penyelenggaraan operasional Bank. - Penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT).
Management of operational risks that have been implemented include: - Activities carried out based bank operating in the Banking Act and provisions issued by the monetary authorities.
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang antara lain disebabkan ketidakmampuan bank memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Bank Bengkulu dalam menjalankan operasionalnya senantiasa
4. Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that partly due to the inability of banks to meet obligations that have matured. Bank Bengkulu in running operations always refer to a balanced management scheme, such as is
- Always follow up to the audit team’s findings both internally and externally. -
Optimizing the function of Internal Audit can effectively ensure the adequacy of internal control structure on the implementation of Bank operations. - The application of anti-money laundering programs and the prevention of financing of terrorism (APU and PPT).
58
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
mengacu pada pola pengelolaan yang berimbang, diantaranya dilakukan dengan cara pengelolaan dana yang baik dan tersedianya likuiditas yang cukup serta senantiasa menempatkan bank pada posisi sehat. Pengelolaan dana masyarakat pada Bank Bengkulu diupayakan dengan cara meminimalisasi kemungkinan terjadinya risiko kesenjangan dana antara kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada pemilik dana dan mengoptimalkan pemanfaatan dana guna menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi Bank. Pengelolaan tersebut dengan memfungsikan ALCO (Assest Liabilities Committee). Dengan pola tersebut maka Bank Bengkulu dapat mengatasi kekurangan likuiditas sebaik mungkin, sehingga semua kewajiban kepada pemilik dana dapat terpenuhi dengan baik dan tepat waktu.
done by way of a good management of funds and the availability of sufficient liquidity and always put the bank in a sound position. Management of public funds in Bank Bengkulu sought a way to minimize the likelihood of risk funding gap between the ability to meet obligations to lenders and optimize the utilization of funds to generate maximum profits for the Bank. The management of the functioning of ALCO (Assest Liabilities Committee). With the pattern, the Bank Bengkulu can overcome the lack of liquidity as possible, so that all obligations to the owners of the funds can be met properly and on time.
5. Risiko Strategik Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahanperubahan dari kondisi eksternal. Bank Bengkulu mengelola risiko strategis antara lain melalui pengumpulan informasi strategis, pemantauan pasar serta melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan menyeluruh di lingkungan komite-komite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi langkah-langkah yang diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan.
5. Strategic Risk Strategic risk is the risk caused by the decisionmaking and / or implementation strategy that is not appropriate bank or bank failure in response to changes of external conditions. Bank Bengkulu manage strategic risks, among others, through the collection of strategic information, monitoring the market and through the process of deliberation and collective decision-making on environment and thorough oversight committees and the executive, which also influence the measures taken within the framework of the policies and direction set .
6. Risiko Reputasi Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank Bengkulu. Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank. Untuk meningkatkan citra di masyarakat, Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya pelatihan service excellent bagi karyawan Bank Bengkulu dan pembentukan unit pengaduan nasabah.
6. Reputation Risk Reputational risk arising from the negative publicity associated with the bank’s business activities or negative perception about the Bank Bengkulu. Reputation risk is managed with due regard to customer complaints and to respond to any news that may cause negative impact on the Bank. To improve the image in the community, the Bank reasonable steps to provide the best service. This is done by a variety of efforts, including excellent service training for employees of Bank Bengkulu and the creation of customer complaints.
7. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau
7. Compliance Risk Compliance risk is the risk that caused the Bank does not comply or not comply or do not implement the laws
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
59
tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku,
and regulations and other applicable provisions,
Risiko Kepatuhan yang utama adalah denda akibat keterlambatan pelaporan. Sosialisasi terhadap aturan-aturan baru sangat perlu dilakukan dalam rangka mengurangi kesalahan dan denda dari Bank Indonesia. Selain itu, uji terhadap rancangan keputusan dan rancangan kebijakan yang baru oleh Direktur Kepatuhan akan dapat mengurangi risiko kepatuhan.
Compliance is a major risk fines due to late reporting. Disseminate the new rules is necessary in order to reduce errors and a fine of Bank Indonesia. In addition, the test of the draft decision and draft a new policy by the Director of Compliance will be able to reduce compliance risk.
8. Risiko Hukum Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan.
8. Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical system or by the presence of the litigation, the absence of a clear legal and support or a weakness in the contract, claim, or collateral.
Risiko hukum dikelola untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank Bengkulu dengan semua pihak telah didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Legal risk is managed to ensure that all activities and relationships with the business activities of Bank Bengkulu all parties have been based on the rules and requirements to protect the legal interests of the Bank.
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
Risk Management Unit (SKMR)
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) adalah suatu unit kerja yang bertugas melakukan pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko dan disamping tugas tersebut juga sebagai Sekretaris Komite Manajemen Risiko (Komenko) bertanggung jawab pada : 1. Memberikan informasi kelemahan-kelemahan minor yang berpotensi menimbulkan kerugian sesuai hasil pengukuran Profil Risiko dan saran/rekomendasi kepada pihak manajemen (Komenko). 2. Melakukan pemantauan tindakan korektif terhadap kelemahan-kelemahan minor yang telah disepakati dalam rapat Komenko, guna memastikan upaya penyelesaian yang telah dilaksanakan oleh Satuan Kerja terkait. 3. Melakukan pemantauan implementasi dari keputusan Komenko.
Risk Management Unit (SKMR) is a unit tasked with monitoring the implementation of risk management strategies and in addition to those duties as well as Secretary of the Risk Management Committee (Komenko) is responsible for: 1. Provide information minor weaknesses that could potentially cause harm according to the results of measurements of risk profile and suggestions / recommendations to the management (Komenko). 2. Monitoring corrective action against the minor weaknesses that have been agreed in the meeting Komenko, to ensure that settlement efforts have been carried out by Task Force related.
Penerapan Fungsi Kepatuhan
Implementation of the Compliance Function
Fungsi Kepatuhan yang dimaksud bertujuan untuk memastikan bahwa Bank telah memastikan bahwa Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia, peraturan perundan-undangan lainnya yang berlaku serta perjanjian atau komitmen dengan Bank Indonesia.
Compliance function is intended to ensure that the Bank has ensured that the Bank has complied with Bank Indonesia regulations, rules perundan other applicable laws and agreements or commitments with Bank Indonesia.
3. Monitoring the implementation of decisions Komenko.
60
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan tersebut, Bank Bengkulu telah membentuk unit khusus, yaitu Divisi Kepatuhan yang berada dibawah supervisi Direktur Kepatuhan, dimana Divisi Kepatuhan membawahi Bagian Satuan Kerja Kepatuhan dan Hukum yang mempunyai tugas melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakan/keputusan, sistem dan prosedur dan Bagian APU-PPT yang bertanggung jawab dalam hal penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
In performing compliance functions, the Bank Bengkulu has established a special unit, the Compliance Division under the supervision of the Director of Compliance, which oversees the Division of Compliance Section and Legal Compliance Unit which has the task to test the compliance of any draft policy / decision, systems and procedures and APU-PPT part responsible for the implementation of the program in terms of anti-money laundering and terrorism financing prevention.
Sepanjang tahun 2011, Bidang Kepatuhan telah melaksanakan pengkajian terhadap beberapa rancangan yang terkait dengan operasional perbankan dan halhal lain berkaitan dengan pelaksanaan tugas bidang kepatuhan, diantaranya sebagai berikut : 1. Pemantauan terhadap komitmen kepada Bank Indonesia, termasuk komitmen terhadap hasil pemeriksaan Bank Indonesia. 2. Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan intern maupun ekstern (BPK, KAP) 3. Dalam rangka Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) telah dilakukan pemantauan terhadap pengkinian data nasabah dan telah melaporkan Transaksi Keuangan Tunai (CTR) dan Transaksi Keuangan Mencurigakan (STR). 4. Pengkajian terhadap draft Standar Operasional Prosedur (SOP), draft Surat Keputusan Direksi dan Ketentuan Intern lainnya terhadap ketentuanketentuan yang berlaku untuk memastikan bahwa uji kepatuhan terhadap ketentuan yang ada telah dilaksanakan sesuai ketentuan Bank Indonesia atau Ketentuan lainnya. 5. Pemantauan risiko kepatuhan terhadap rasio keuangan dengan mengacu kepada rasio keuangan standar Bank Indonesia. 6. Pemantauan risiko kepatuhan pada Risk Profile untuk mengetahui secara dini risiko kepatuhan yang mungkin akan terjadi pada setiap aktivitas fungsional bank, pengelolaan risiko disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kompleksitas usaha, yang bertujuan untuk dapat melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Strategik, Risiko Reputasi, Risiko Kepatuhan dan Risiko.
Throughout 2011, the Compliance Sector has conducted an assessment of several design related to banking operations and other matters related to the implementation of the task areas of compliance, including the following: 1. Monitoring the Bank’s commitment to Indonesia, including a commitment to the results of Bank Indonesia. 2. Follow-up monitoring of internal and external examination results (CPC, KAP) 3. In the framework of implementation of Anti Money Laundering and Terrorism Financing Prevention (APUPPT) has been carried out monitoring and updating of customer data has been reported Cash Financial Transactions (CTR) and suspicious transactions (STR). 4. Assessment of the draft Standard Operating Procedure (SOP), the draft Decree of the Management Intern and other provisions of the applicable provisions to ensure that the test of compliance with existing regulations have been implemented in accordance with Bank Indonesia or other provisions. 5. Risk Oversight compliance with financial ratios with reference to the standard financial ratios of Bank Indonesia. 6. Risk Oversight compliance with the Risk Profile to attain compliance risks that might occur in any functional activity of banks, risk management adjusted to the financial condition and complexity of business, which aims to be the identification, measurement, monitoring and control of Loan Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Strategic Risk, Reputation Risk, Compliance Risk, and Risk.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
61
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank Bengkulu, secara berkesinambungan untuk menjaga dan mengamankan asset bank, menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat dan dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian serta meningkatkan efektifitas organisasi dan meningkatkan efesiensi biaya. Merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam organisasi Bank atas terselenggaranya SPI yang handal dan efektif, diantaranya adalah Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), pejabat dan pegawai Bank serta pihak-pihak ekstern.
Internal Control System (SPI) is a monitoring mechanism established by Bank Bengkulu management, on an ongoing basis to maintain and secure the bank’s assets, ensure the availability of the report is more accurate and reliable, improve adherence to rules and regulations in force, reducing the impact finance / losses, irregularities including cheating / fraud and breach of aspects of care and improve organizational effectiveness and improve cost efficiency. It is the responsibility of all parties involved in the organization for the implementation of SPI Bank of reliable and effective, including the Board of Commissioners, Board of Directors, the Internal Audit Unit, officers and employees of the Bank and external parties.
Sebagai bagian dari SPI, SKAI bertugas membantu Dewan Komisaris dan Direktur Utama, dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Di Bank Bengkulu, pelaksanaan SKAI sebagai penyelenggara Audit Intern, dilakukan oleh Divisi Pengawasan untuk keseluruh unit kerja, sedangkan pelaksanaan kegiatan pengendalian di Kantor-Kantor Cabang dilakukan oleh Kontrol Intern.
As part of the SPI, Internal Audit assists the Board and Managing Director, in overseeing the way described in the operational planning, implementation and monitoring of audit results based on the Bank Indonesia Regulation Number 1/6/PBI/1999 on the Assignment of Compliance Director and the Implementation of Standards Commercial Bank Internal Audit Function. At Bank Bengkulu, the implementation of Internal Audit as an organizer of the Internal Audit, conducted by the Division of Supervision for work throughout the unit, while the implementation of control activities at Branch Offices by the Internal Control.
Dalam pelaksanaan GCG di Bank Bengkulu, Audit Intern mempunyai peran penting dalam melakukan penilaian terhadap kecukupan pengendalian intern, kepatuhan terhadap peraturan dan mendorong governance process.
The implementation of GCG in Bank Bengkulu, Internal Audit has an important role in assessing the adequacy of internal control, regulatory compliance and promote governance process.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/ PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, Bank Bengkulu melaksanakan Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara efektif terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang organisasi sesuai Pedoman Standar Sistem Pengendalian Internal bagi Bank Umum yang tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/22/DPNP tanggal 29 September 2003.
Based on Bank Indonesia Regulation Number 5/8/ PBI/2003 dated May 19, 2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks, as amended by regulation No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009, Bank Bengkulu implement Internal Control System (SPI) effectively to the implementation and operational activities at all levels of the organization according to the Standard Guidelines for Internal Control Systems for Commercial Bank as stipulated in Bank Indonesia Circular Letter No. 5/22/DPNP September 29, 2003.
62
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Pelaksanaan audit intern terhadap Bank Bengkulu Tahun 2011 dengan rincian sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Audit Interen Semester I Tahun 2011 dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2011 s.d 4 April 2011 pada Cabang Manna beserta Cabang-Cabang Pembantu dan 15 Juni 2011 s.d 22 Juli 2011 pada Cabang Curup beserta Cabang-Cabang Pembantu, dengan fokus/cakupan audit pada : • Bidang Umum/SDM • Bidang Keuangan • Bidang Perkreditan Sedangkan pelaksanaan audit pada bidang Teknologi Informasi dilaksanakan pada tanggal 25 April 2011 s.d. 30 April 2011 pada Data Center PT. Collega Inti Pratama Jakarta dan Data DRC di Bandung. 2. Pelaksanaan Audit Intern Semester II Tahun 2011 dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2011 s.d. 28 Oktober 2011 pada Cabang Mukomuko beserta Cabang-Cabang Pembantu dan tanggal 22 Nopember 2011 s.d. 23 Desember 2011 pada Cabang Arga Makmur beserta Cabang-Cabang Pembantu, dengan fokus/cakupan audit pada : • Bidang Umum/SDM • Bidang Keuangan • Bidang Perkreditan Sedangkan pelaksanaan audit pada bidang Teknologi Informasi dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2012 s.d. 27 Januari 2012 pada Cabang Arga Makmur, Giri Mulya, Karang Tinggi, Ipuh, Mukomuko dan Lubuk Pinang. 3. Pelaksanaan Audit Intern terhadap Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BIRTGS) Bank Bengkulu dilaksanakan pada 16 Januari 2012 s.d. 22 Januari 2012. Pemeriksaan secara umum tentang Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan dan Pengawasan Sistem BI-RTGS selama tahun 2011. 4. Pelaksanaan Audit Intern terhadap Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI) Bank Bengkulu dilaksanakan pada 24 Januari 2012 s.d. 29 Januari 2012 terhadap kepatuhan dalam memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan internal Bank Bengkulu dengan tujuan untuk menjamin kelancaran serta keamanan pelaksanaan sistem dan prosedur SKN-BI.
Implementation of internal audit of the Bank Bengkulu in 2011 with the following details: 1. Implementation of Internal Audit Semester I of 2011 was held on March 7, 2011 to 4 April 2011 on the Manna Branch along with other Branches and June 15, 2011 till July 22, 2011 at Curup Branch and its Sub Branches, with the focus / scope of the audit:
Laporan hasil temuan dari Audit Intern disampaikan oleh Kepala SKAI kepada Direktur Utama. Selanjutnya Laporan Pelaksanaan Audit dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern
Report the findings of Internal Audit submitted by the Head of Internal Audit Unit to the Director. Further Implementation of the Audit report and the Principals
• Public Sector / HR • Financial Sector • Loan sector While the audit in the sector of Information Technology was held on 25 April 2011 sd 30 April 2011 in Data Center PT. Collega Inti Pratama in Jakarta and DRC data in Bandung. 2. Implementation of Internal Audit Year II Semester 2011 was held on October 10, 2011 sd October 28th, 2011 at the Mukomuko Branch and its Sub Branches dated November 22, 2011 sd December 23, 2011 at Arga Makmur Branch and its Sub Branches, with the focus / scope of the audit:
• Public Sector / HR • Financial Sector • Loan Sector While the audit in the sector of Information Technology was held on January 18, 2012 sd January 27, 2012 at the Branch of Arga Makmur, Giri Mulya, Karang Tinggi, Ipuh, Mukomuko and Lubuk Pinang.
3. Implementation of Internal Audit of the System Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) Bank Bengkulu held on January 16, 2012 till January 22, 2012. General examination of the Principles of Implementation and Monitoring System for the BIRTGS system in 2011. 4. Implementation of Internal Audit of the Bank Indonesia National Clearing System (SKN-BI) Bank Bengkulu held on January 24, 2012 sd January 29, 2012 for compliance with the provisions of Bank Indonesia and Bank Bengkulu internal regulations in order to ensure smooth operation and implementation of security systems and procedures SKN-BI.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
63
setiap semester disampaikan kepada Bank Indonesia. Selain itu apabila terdapat temuan audit intern yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank, Direktur Utama dan Dewan Komisaris harus segera melaporkannya kepada Bank Indonesia.
of Internal Audit results each semester be submitted to Bank Indonesia. In addition, if there are internal audit findings are thought to disrupt the continuity of the Bank, Director and Board of Commissioners shall immediately report to Bank Indonesia.
FUNGSI AUDIT EKSTERN
EXTERNAL AUDIT FUNCTION
Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik tersebut telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris sesuai rekomendasi Komite Audit, dengan Surat Perjanjian Pekerjaan Audit Laporan Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Tahun Buku 2011 Nomor 066/SP/A/KAP/ XI/2011 tanggal 30 Nopember 2011 antara PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dengan Kantor Akuntan Publik Prof. Dr. H. Tb. Hasanudin, M.Sc & Rekan.
Appointment of Public Accountant and Public Accountant Office has obtained the approval of the Shareholders General Meeting (SGM) based on the candidates submitted by the Board of Commissioners recommended by the Audit Committee, the Employment Agreement Letter of Financial Statement Audit of PT. Bengkulu Regional Development Bank Fiscal Year 2011 Number 066/SP / A/KAP/XI/2011 November 30, 2011 between PT Bank Bengkulu Regional Development with Public Accountants Prof Dr. H. Tb. Hasanudin, M.Sc & Partners.
Pelaksanaan Audit dan penunjukan Akuntan Publik tersebut diatas telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang transparansi Kondisi Keuangan Bank Bengkulu.
Implementation of the designation of Certified Public Accountants Audit and above have been complied with Bank Indonesia regulations on transparency of Bank Financial Condition Bengkulu.
For the implementation of External Audit, Bank Bengkulu has appointed Professor of Public Accountants. Dr. H. Tb. Hasanudin, M.Sc & Partners Public Accountant and has been listed No.. State Register: No. D-610. IAP: 98.1.0409 and no. Permission KAP: Kep-353/KM.6/2003.
Untuk pelaksanaan Audit ekstern, Bank Bengkulu telah menunjuk Akuntan Publik Prof. Dr. H. Tb. Hasanudin, M.Sc & Rekan dan Kantor Akuntan Publik tersebut telah terdaftar No. Register Negara : D-610 No. IAP : 98.1.0409 dan No. Izin KAP : Kep-353/KM.6/2003.
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK PROVIDING FUNDS TO RELATED TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PARTIES AND LARGE EXPOSURE PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE) Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) posisi pada akhir tahun 2011 disajikan dalam tabel berikut :
Provision of funds to related parties and large exposure) position at the end of 2011 are presented in the following table:
Jumlah | Total No.
Penyediaan Dana | provision of Funds
1.
Kepada Pihak Terkait | To Related Parties
2.
Kepada Debitur Inti | To the Debtors: a. Individu b. Group
Debitur
Nominal (Jutaan Rupiah| millions of Rupiah)
53
10.808
25 -
13.689 -
64
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
RENCANA STRATEGIS BANK
BANK STRATEGIC PLAN
Target Bank Jangka Panjang :
Bank’S Long-Term Target:
1. Mencapai tingkat pertumbuhan yang wajar. 2. Perbaikan tingkat kualitas asset, ROA, ROE, CAR dan NPL. 3. Mempertahankan predikat sebagai bank yang sehat.
1. Achieve a reasonable growth rate. 2. Improved levels of quality assets, ROA, ROE, CAR and NPL. 3. Retain the title as a healthy bank.
Target Bank Jangka Pendek :
Bank’S Short Term Target:
1. Pertumbuhan aset sebesar 26,62% dari realisasi total aset Desember 2011. 2. Pertumbuhan kredit sebesar 25,63% dari realisasi pinjaman yang diberikan Desember 2011. 3. Pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 19% dari realisasi dana pihak ketiga Desember 2011. 4. Pertumbuhan laba yang wajar. 5. ROA > 3% 6. ROE > 20% 7. NPL < 2% 8. Pembukaan jaringan kantor baru, yaitu : 5 (lima) Kantor Cabang Pembantu, 1 (satu) Kantor Kas, 6 (enam) Anjungan Tunai Mandiri. 9. Peningkatan status Kantor Cabang Pembantu menjadi Kantor Cabang di 2 Kabupaten Pemekaran. 10. Penerbitan produk dan aktivitas baru : CMS ke Pemda dan Perguruan Tinggi dan Western Union. 11. Penambahan fitur-fitur dan pelayanan baru kepada masyarakat.
1. Asset growth of 26.62% of the total realizable assets in December 2011. 2. Loan growth of 25.63% of the realization of the loan in December 2011. 3. The growth of third party funds amounting to 19% of the realization of third-party funds in December 2011. 4. Reasonable earnings growth. 5. ROA> 3% 6. ROE> 20% 7. NPL <2% 8. Opening a new office network, namely: 5 (five) Sub Branch Offices, 1 (one) Cash Office, 6 (six) Automated Teller Machine. 9. Improved Branch Office status of a Branch Office in District 2 Expansion. 10. Issuance of new products and activities: CMS to the Local Government and Higher Education and Western Union. 11. The addition of new features and new services to the community.
• Rencana strategis Bank telah disusun secara komprehensif dan terukur dengan memperhatikan seluruh faktor-faktor internal dan eksternal serta memperhatikan prinsip kehati-hatian. • Rencana strategis Bank yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank telah sesuai visi dan misi serta strategi Bank yang disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana bisnis tersebut juga dikomunikasikan kepada Pemegang Saham serta seluruh jenjang organisasi. • Realisasi rencana bisnis tersebut telah sesuai dengan rencana perusahaan, serta sebagian besar target telah tercapai. Untuk target yang belum tercapai persentase realisasinya lebih dari 80%, sehingga tidak melenceng jauh dari rencana semula.
• Bank’s strategic plan has been compiled in a comprehensive and measurable with respect to all factors internal and external as well as attention to the precautionary principle. • Bank’s strategic plan as outlined in the Business Plan Bank has appropriate vision and mission and strategies prepared by the Bank Board of Directors and approved by the Board of Commissioners. The business plan will also be communicated to shareholders as well as all levels of the organization. • The realization of the business plan are in compliance with the corporate plan, as well as most of the targets have been achieved. For targets that have not reached the percentage of realization of more than 80%, so it does not deviate significantly from the original plan.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
12. Rekruitmen/penerimaan pegawai baru untuk menambah kebutuhan sumber daya manusia pada Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu.
65
12. Recruitment / hiring of new to add to the needs of human resources at the Head Office, Branch Office and Sub Branch Office.
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN TRANSPARENCY OF FINANCIAL DAN NON-KEUANGAN BANK CONDITION AND NON-BANK FINANCIAL Tranparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank telah disampaikan dengan tepat waktu kepada publik media masa dan media lainnya.
Transparency of financial and non-bank finance has been submitted in a timely manner to the public media and other media.
KEPEMILIKAN SAHAM
SHARE OWNERSHIP
Bank Bengkulu belum melaksanakan penjualan saham ke publik, sehingga tidak terdapat kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor.
HUBUNGAN KEUANGAN HUBUNGAN KELUARGA
Bank Bengkulu not execute the sale of shares to the public, so there is no shareholding members of the Board which reached 5% (five percent) or more of the paid up capital.
DAN FINANCIAL RELATIONS AND FAMILY RELATIONSHIP
Antara anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak terdapat hubungan keuangan maupun hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya.
Between members of the Board of Commissioners and the Directors do not have a financial relationship or family ties with members of the Board of Commissioners and other members of the Board of Directors.
PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI PACKAGE / REMUNERATION POLICY DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN AND OTHER FACILITIES FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND KOMISARIS DAN DIREKSI DIRECTORS Jumlah remunerasi dan fasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang diterima selama tahun 2011 tersaji dalam tabel-tabel berikut :
Amount of remuneration and facilities for the Board received during the year 2011 presented in the following tables:
66
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2011
Board remuneration in 2011
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun | Number of Received in 1 Year
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain | Type of Remuneration and other facilities
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
orang | person 1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)
4
Jutaan Rupiah | millions of Rupiah
Direksi | Board of Directors
orang | person
4.052
4
1. Remuneration (salary, bonus, regular allowances, bonus, and other facilities in the form of non-natura)
5.617
2. Other facilities in kind (housing, transportation, health insurance, etc.) which:
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb) yang : a. dapat dimiliki - Asuransi - Uang Makan b. tidak dapat dimiliki - Rumah dinas - Kendaraan Dinas
Jutaan Rupiah | millions of Rupiah
2 4
Total
734 796
4 4
79 24
a. be held - Insurance - Lunch Money
1 4
20 1.294
b. can not owned - Domestic service - Vehicles service
7.134
Total
5.582
Pengelompokan Tingkat Penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi
Income Level Grouping Board
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) | Amount of remuneration per People in one year *)
Jumlah Direksi | number Board of Directors
Jumlah Komisaris | number commissioner
4
4
di atas Rp 2 miliar | Above Rp 2 billion di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar | Above Rp 1 billion up to Rp 2 billion Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar | Above Rp 500 million up to Rp 1 billion Rp 500 juta ke bawah | Rp 500 million downwards *) yang diterima secara tunai | received in cash
Rasio Gaji Komisaris, Direksi dan Pegawai yang Tertinggi dan Terendah di tahun 2011 No.
Salary Ratio of Commissioners, Directors and Employees of the Highest and Lowest in 2011
Uraian | Description
Rasio Gaji | Salary Ratio (%)
1
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah | Ratio employee’s highest and lowest salary
0,25
2
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah | Ratio of Directors highest and lowest salary
0,90
3
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah | Ratio of board of Commissioners highest and lowest salary
0.29
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
67
SHARES OPTION YANG DIMILIKI OPTION SHARES OWNED BY BOARD KOMISARIS, DIREKSI, DAN PEJABAT OF COMMISSIONERS, DIRECTORS AND EKSEKUTIF EXECUTIVE OFFICERS Sampai dengan akhir tahun 2011 Bank Bengkulu belum melakukan penjualan saham kepada publik, maka tidak ada kegiatan pembelian saham oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi.
As of the end of 2011 the Bank Bengkulu not yet made a sale of shares to the public, then there is no activity the purchase of shares by the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers conducted by offering stock options in order to award compensation.
JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL INTERNAL FRAUD AND EFFORT THAT (INTERNAL FRAUD) YANG TERJADI SETTLEMENT BY BANK DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BANK Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) tersaji dalam tabel berikut :
Number of Internal Fraud presented in the following table:
Jumlah kasus yang dilakukan oleh | The number of cases performed by Internal Fraud dalam 1 tahun | Internal Fraud in 1 year
Pengurus | management
Pegawai Tetap | Permanent employee
Pegawai Tidak Tetap | Temporary Employees
Tahun Sebelumnya | year previous
Tahun Berjalan | year run
Tahun Sebelumnya | year previous
Tahun Berjalan | year run
Tahun Sebelumnya | year previous
Tahun Berjalan | year run
Total Fraud
–
–
–
–
–
–
Telah diselesaikan | have been completed
–
–
–
–
–
–
Dalam proses penyelesaian di internal Bank | In the process of settlement in the internal Bank
–
–
–
–
–
–
Belum diupayakan penyelesaiannya | Has not pursued resolution
–
–
–
–
–
–
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum | Were followed up through the legal process
–
–
–
–
–
–
JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM LEGAL ISSUES AND EFFORTS OF DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH THE SETTLEMENT BY THE BANK BANK Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian Oleh Bank tersaji dalam tabel berikut :
Number of Problems of Law and Settlement Efforts By Telegraphic presented in the following table:
68
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Permasalahan Hukum | Legal Issues
Jumlah | Total Perdata | civil
Pidana | criminal
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) | Has been completed (has had permanent legal force)
–
–
Dalam proses penyelesaian | In the process of settlement
–
–
Total
–
–
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG CONTAINING CONFLICT OF INTEREST BENTURAN KEPENTINGAN TRANSACTIONS Transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun 2011, tersaji dalam tabel berikut :
No.
1.
Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan | Name and position which has a Conflict of Interest
Maizarwati (Pemimpin Bank Bengkulu Cabang Curup) | Maizarwati (Leader Curup Branch Office of Bank Bengkulu)
Conflict of interest transactions during the year 2011, presented in the following table:
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan | Name and Title Decision Makers
Jenis Transaksi | Type of Transaction
Nilai Transaksi (Jutaan Rupiah) | Transaction Value (Millions of yen)
Maizarwati (Pemimpin Bank Bengkulu Cabang Curup) | Maizarwati (Leader Curup Branch Office of Bank Bengkulu)
Pengambilan Keputusan Kredit a.n. Efrinel Ezawati (Adik Kandung Maizarwati) dengan jaminan SHM No.160, Lokasi Kel. Dwi Tunggal Kab. Rejang Lebong, a.n. Maizarwati | Loan Decision a.n. Efrinel Ezawati (sister of Maizarwati) with SHM guarantee No.160, Ex location. Dwi Tunggal Kab. Rejang Lebong, a.n. Maizarwati
75
Keterangan | information
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
69
BUY BACK SHARES DAN BUY BACK BUY BACK SHARES AND BUY BACK OBLIGASI BANK BANK BOND Pada tahun 2011, Bank Bengkulu tidak melakukan transaksi buy back atas saham, karena Bank belum melakukan penjualan saham ke publik, begitu pula Bank juga tidak melakukan kegiatan buy back atas obligasi.
In 2011, Bank Bengkulu not conduct transactions on the buy back of shares, because the Bank has not made a sale of shares to the public, as well as the Bank did not conduct buy back the bonds.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN FUNDING FOR SOCIAL SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK POLITICAL ACTIVITIES
AND
Dalam rangka memenuhi tanggung jawab sosial kemasyarakatan, Bank Bengkulu dalam tahun 2011 telah melakukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kualitas sosial kemasyarakatan, dalam bentuk : 1. Pemberian beasiswa kepada siswa SD, SMP, SMA dan Mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi. 2. Melakukan kegiatan donor darah bekerjasama dengan PMI Bengkulu. 3. Pemberian bantuan kepada panti asuhan – panti asuhan di Kota Bengkulu. 4. Pemberian bantuan kepada rumah-rumah ibadah (masjid). 5. Pemberian bantuan kepada pesantren dan yayasan. 6. Pemberian bantuan kepada masyarakat ekonomi lemah dan kurang mampu.
In order to fulfill social responsibility, Bank Bengkulu in the year 2011 has been engaged in these activities with the aim to help improve the quality of social, in the form:
Jumlah nominal pemberian dana untuk kegiatan sosial kemasyarakatan tersebut mencapai Rp 968.450.000,(Sembilan ratus enam puluh delapan juta empat ratus lima puluh ribu rupiah).
Nominal amount of funding for social activities such amount to Rp. 968,450,000, - (Nine hundred and sixtyeight million four hundred fifty thousand dollars).
Sedangkan pemberian dana untuk kegiatan politik selama tahun 2011 tidak ada (nihil).
While the provision of funds for political activities during the year 2011 there are no (zero).
1. Grantingscholarshipstostudentsfromelementary,juniorhighand high school students who are less capable and accomplished. 2. Blood donor activities in cooperation with the PMI Bengkulu. 3. Providing assistance to orphanages in the city of Bengkulu. 4. Providing assistance to the houses of worship (mosque). 5. Providing assistance to schools and foundations. 6. Provision of economic assistance to the community weaker and less capable.
70
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TAHUN 2011 GENERAL CONCLUSION SELF ASSESSMENT RESULTS OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE OF 2011
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/ PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/ PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank diwajibkan untuk melakukan penilaian (self assessment) atas pelaksanaan Good Corporate Governance.
Based on Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006, as amended by Bank Indonesia Regulation No.8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Banks, Banks are required to perform assessment (self assessment) for the implementation of Good Corporate Governance.
Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Bengkulu telah melakukan self assessment GCG Tahun 2011, dengan kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai Komposit dan Predikat Komposit Berdasarkan hasil penilaian (self assessment) terhadap 11 (sebelas) faktor Penilaian Pelaksanaan Good Corporate Governance, diperoleh Nilai Komposit Hasil Akhir untuk periode tahun 2011 adalah sebesar 1,58 dengan predikat komposit ”Baik”.
In this regard, the Bank Bengkulu has conducted a self assessment GCG in 2011, with the following conclusion:
2. Peringkat per Faktor Penilaian Dari hasil analisis penilaian (self assessment) yang dilakukan terhadap kriteria/indikator per faktor penilaian sesuai kertas kerja, diperoleh peringkat per faktor penilaian sebagai berikut :
2. Rating per Factors Assessment From the analysis of assessment (self assessment) is made to the criteria / indicators per factor assessment appropriate paperwork, obtained ratings per factor assessment as follows:
1. Value Composite and Composite Predicates Based on the results of the assessment (self assessment) to 11 (eleven) factors Assessment Implementation of Good Corporate Governance, Final Composite Score is obtained for the period of 2011 amounted to 1.58 with the composite predicate “good”.
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
71
No.
ASPEK YANG DINILAI | ASPECTS OF THE CONSIDERED
BOBOT | WEIGHT (a)
PERINGKAT | RATINGS (b)
NILAI | VALUE (a) x (b)
1.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris | Implementation Tasks and Responsibilities of the Board of Commissioners
10,00%
1
0,10
2.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi | Implementation Roles and Responsibilities of Directors
20,00%
1
0,20
3.
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite | The completion and implementation of Task Committee
10,00%
2
0,20
4.
Penanganan Benturan Kepentingan | Handling Conflicts of Interest
10,00%
2
0,20
5.
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank | Application of Bank Compliance Function
5,00%
2
0,10
6.
Penerapan Fungsi Audit Intern | Implementation of Internal Audit Function
5,00%
2
0,10
7.
Penerapan Fungsi Audit Ekstern | Implementation of External Audit Function
5,00%
1
0,05
8.
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern | Application of Risk Management Function and Internal Control
7,50%
2
0,15
9.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures) | Provision of funds to related parties (Related Party) and the Big Debtor (Large exposures)
7,50%
1
0,08
10.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal | Transparency of Financial Condition and Non-Bank Financial, GCG Implementation Report and the Report of the Internal
15,00%
2
0,30
11.
Rencana Strategis Bank | Bank’s Strategic Plan
5,00%
2
Nilai Komposit | Composite Score
100,00%
0,10 1,58
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
73
Drs. Ditamar Sinambela, MM
Drs. H. Muhalidin
H. Iskandar.ZO, SH., M.Si
Drs. M.Ruslan Riza, MM
Lahir di Porsea Sumut pada tanggal 11 Desember 1955. Komisaris Utama Independen Bank Bengkulu sejak Februari 2008. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana.
Lahir di Bengkulu pada tanggal 12 Juni 1950. Komisaris Independen Bank Bengkulu sejak Februari 2008. Pendidikan terakhir Sarjana.
Lahir di Lubuk Linggau pada tanggal 12 Oktober 1964. Komisaris Bank Bengkulu sejak Februari 2008. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana.
Lahir di Makasar pada tanggal 15 Juli 1952. Komisaris Independen Bank Bengkulu sejak Oktober 2010. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana.
Born in Porsea North Sumatra on December 11, 1955. Independent President Commissioner of Bank Bengkulu since February 2008. His last education was Post Graduate.
Born in Bengkulu on June 12, 1950. Independent Commissioner Bank Bengkulu since February 2008. His last education was Graduate.
Born in Lubuk Linggau on October 12, 1964. Commissioner of Bank Bengkulu since February 2008. His last education was Post Graduate.
Born in Makasar on Juli 15, 1952. Commissioner of Bank Bengkulu since October 2010. His last education was Post Graduate.
Direksi Director
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
75
Drs. H. Wimran Ismaun
H. Mulyadi Ismail, SE., M.Si
H. Antoni Aris, SE
Drs. H.Triyogo Hamzah, MM
Lahir di Manna Bengkulu Selatan pada tanggal 23 Agustus 1957. Direktur Utama Bank Bengkulu sejak Februari 2008. Pendidikan terakhir Sarjana.
Lahir di Pagar Alam Sumatera Selatan pada tanggal 23 Oktober 1955. Direktur Pemasaran Bank Bengkulu sejak Maret 2009. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana.
Lahir di Bengkulu pada tanggal 30 Desember 1962. Direktur Umum Bank Bengkulu sejak April 2011. Pendidikan Terakhir Sarjana.
Lahir di Magelang Jawa Tengah pada tanggal 13 Juli 1955. Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu sejak Juni 2006. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana.
Born in Manna South Bengkulu on August 23, 1957. President Director of Bank Bengkulu since February 2008. His last educational was graduate.
Born in Pagar Alam South Sumatra on October 23, 1955. Marketing Director of Bank Bengkulu since March 2009. His last education was Post Graduate.
Born in Bengkulu on December 30, 1962. General Affair Director of Bank Bengkulu since April 2011. His last education was Graduate.
Born in Magelang, Central Java on July 13, 1955. Compliance Director of Bengkulu Bank since June 2006. His last education was Post Graduate.
Pemimpin Divisi Head of Division
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
77
Hj. Nenny, SE.Akt
Drs. TA.Silaban, SH
H. Yuliar, SE
Suhrawardi, SH., MH
Suardi Salam, SE., MM
Lahir di Bali pada tanggal 9 Nopember 1958. Pemimpin Divisi Administrasi dan Keuangan sejak tahun 2009. Pendidikan terakhir Sarjana. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1988.
Lahir di Sidikalang Sumut pada tanggal 18 Agustus 1959. Pemimpin Divisi Kepatuhan sejak tahun 2011. Pendidikan terakhir Sarjana. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1983.
Lahir di Palembang pada tanggal 3 Juli 1959. Pemimpin Divisi Treasury sejak tahun 2009. Pendidikan terakhir Sarjana. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1985.
Lahir di Palembang pada tanggal 20 Maret 1962. Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia sejak tahun 2011. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1983.
Lahir di Bengkulu pada tanggal 9 Februari 1973. Pemimpin Divisi Perencanaan dan Pengembangan sejak tahun 2011. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992.
Born in Bali on November 9, 1958. Head of Administration and Finance Division since 2009. Last educational was graduate. Working at the Bank Bengkulu since 1988.
Born in Sidikalang North Sumatra on August 18, 1959. Head of Complience Division since 2011. Last educational was graduate. Working at the Bank Bengkulu since 1983.
Born in Palembang on July 3, 1959. Head of Treasury Division since 2009. Last educational was graduate. Working at the Bank Bengkulu since 1985.
Born in Palembang on March 20, 1962. Head of HR Division since 2011. Last educational was post graduate. Working at the Bank Bengkulu since 1983.
Born in Bengkulu on February 9, 1973. Head of Planning and Development Division since 2011. Last Post Graduate Education. Working in Bengkulu Bank since 1992.
78
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Alfian, SE
Dang Marta Surya, SH
Rahmad Chandra, SE
Lahir di Malang pada tanggal 10 Agustus 1962. Pemimpin Divisi TSI sejak tahun 2010. Pendidikan Terakhir Sarjana. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1986.
Lahir di Curup pada tanggal 25 April 1965. Pemimpin Divisi Pengawasan Intern sejak tahun 2011. Pendidikan Terakhir Sarjana. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992.
Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1963. Pemimpin Divisi Sarana, Logistik dan Umum sejak tahun 2008. Pendidikan terakhir Sarjana. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992.
Lahir di Jakarta pada tanggal 6 Januari 1965. Pemimpin Divisi Pemasaran dan Kredit sejak tahun 2011. Pendidikan terakhir Sarjana. Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992.
Born in Malang on August 10, 1962. Head of TSI Division since 2010. Last educational was graduate. Working at the Bank Bengkulu since 1986.
Born in Curup on April 25, 1965. Head of Internal Audit Division since 2011. Last educational was graduate. Working at the Bank Bengkulu since 1992.
Born in Jakarta on March 25, 1963. Head of Facilities, Logistics and General Affair Division, since 2008. Last educational was graduate. Working at the Bank Bengkulu since 1992.
Born in Jakarta on January 6, 1965. Head of Marketing and Credit Division since 2011. Last educational degree. Working in Bengkulu Bank since 1992.
Azharul Huda, SE
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Pemimpin Cabang Branch Manager
Cabang Utama | Main Branch Office
H. Suhaidin Djais, SE
Cabang Curup | Curup Branch Office
Maizarwati, SH, MM
Cabang Manna | Manna Branch Office
Heryanto, SE
Cabang Arga Makmur | Arga Makmur Branch Office
Kihajar Umar, SE
Cabang Muko-Muko | Muko-Muko Branch Office
H. Nusyirwan, SE
Cabang Kepahiang | Kepahiang Branch Office
Thamrin Yakin, SE
Cabang Muara Aman | Muara Aman Branch Office
H. Yudi Sungkono, SE, MH
Pemimpin Cabang Pembantu Sub Branch Manager
Capem Pasar Panorama | Pasar Panorama Sub Branch Office
Zuharlena, SE
Capem Pasar Minggu | Pasar Minggu Sub Branch Office
Hj. Sulidah, SE
Capem Pagar Dewa | Pagar Dewa Sub Branch Office
Buyung Suyono
Capem Simpang Bukit Kaba | Simpang Bukit Kaba Sub Branch Office Capem Padang Ulak Tanding | Padang Ulak Tanding Sub Branch Office Capem Bintuhan | Bintuhan Sub Branch Office
Susilawati, SE
H. Main Sepur, SE Iskandar Zahari, SE
Capem Sukaraja | Sukaraja Sub Branch Office
Ahmad Nofiar, SE
Capem Tais | Tais Sub Branch Office
Herman Syafri, SE
Capem Pino Raya | Pino Raya Sub Branch Office
Yulizar, S.Sos
Capem Ketahun | Ketahun Sub Branch Office
Rusna Yulwis, SE
Capem Putri Hijau | Putri Hijau Sub Branch Office
Robby Wijaya, SE
Capem Karang Tinggi | Karang Tinggi Sub Branch Office Capem Giri Mulya | Giri Mulya Sub Branch Office Capem Ipuh | Ipuh Sub Branch Office Capem Lubuk Pinang | Lubuk Pinang Sub Branch Office
Harmidi, SE Donny, SE Mukhlis H. Herzon, SE
Capem Penarik | Penarik Sub Branch Office
Endang Alfian, SE
Capem Pasar Tengah | Pasar Tengah Sub Branch Office
Erlis Irdasana, SE
Capem Mega Mall | Mega Mall Sub Branch Office
Dian Fitriani, SE
79
80
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
Jaringan Pelayanan Bank Bengkulu Bank Bengkulu Network Services
Kantor Pusat Jl. Basuki Rahmat No. 6 Lt. 2 Bengkulu Telp. (0736) 341170 (Hunting) 26098 – 21751 –22144 –347280-22679 Telex. (0736) 27403 ; Facs. (0736) 21178 Homepage : www.bankbengkulu.co.id Email :
[email protected]
KANTOR CABANG
KANTOR CABANG PEMBANTU
1. Cabang Utama
1. Pasar Panorama
Jl. Basuki Rahmat No. 6 Lt. 1 Bengkulu
Jl. Salak Raya No. 106 Bengkulu
Telp.
Telp.
Facsimili : (0736) 341700
Facsimili : (0736) 26107
Hunting : (0736) 347793
2. Pasar Minggu
: (0736) 21503
: (0736) 341988
2. Cabang Curup
Jl. Jend. Sudirman No. 272 Bengkulu
Jl. Sukowati No. 6 Curup
Telp.
Telp.
Facsimili : (0736) 344378
Facsimili : (0732) 21602
: (0732) 21601 – 23957
: (0736) 346667
3. Pagar Dewa
3. Cabang Manna
Jl. DP. Negara Bengkulu
Jl. Affan Bachsin No. 2 Manna
Telp.
Telp.
Facsimili : (0736) 52486
Facsimili : (0739) 21240
: (0739) 21061 - 22838
: (0736) 52450
4. Padang Ulak Tanding
4. Cabang Arga Makmur
Jl. Raya Curup-Lubuk Linggau
Jl. Prof. Moh. Yamin, SH No. 405 Argamakmur
Rejang Lebong
Telp.
Telp.
Facsimili : (0737) 521642
Facsimili : (0733) 7320006
: (0737) 521017 – 521185
: (0733) 7320006
5. Cabang Mukomuko
5. Simpang Bukit Kaba
Jl. Jend. Sudirman No. 63 Mukomuko
Jl. Raya Curup-Lubuk Linggau
Telp.
: (0737) 71037
Desa Sumber Bening No. 255 Kec. Selupu Rejang
Facsimili : (0737) 71146
Telp.
6. Kepahiang
Facsimili : (0732) 24000
Jl. Santosa No. 192 Kepahiang
6. Bintuhan
Telp.
Facsimili : (0732) 391140
: (0732) 391140
Jl. Pasar Palembang No. 6 Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur
7. Muara Aman
Telp.
Jl. Suka Marga No. 08 Kecamatan Amen Kabupaten Lebong
Telp.
: (0738) 21195
Facsimili : (0738) 21476
: (0732) 24000
: (0739) 61066
Facsimili : (0739) 61066
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
81
7. Sukaraja
13. Giri Mulya
Jl. Raya Bengkulu-Manna Km. 32 No. 30 Sukaraja
Jl. Wijaya Kesuma No. 3 Giri Mulya Bengkulu Utara
Telp.
: (0736) 27789
Telp.
Facsimili : (0736) 27789
Facsimili : (0737) 523111
: (0737) 523111
8. Tais
14. Ipuh
Jl. Merdeka No. 4 Kec. Seluma Kota Kabupaten Seluma
Jl. Protokol Medan Jaya Ipuh Bengkulu Utara
Telp.
Telp.
Facsimili : (0736) 91245
Facsimili : (0737) 61161
: (0736) 91384 - 91410
: (0737) 61124
9. Pino Raya
15. Lubuk Pinang
Jl. Raya Bengkulu – Manna Ds. Pasar Pino Kelutum
Jl. Lintas Bengkulu - Padang Mukomuko No. 2
Kec. Pino Raya
Telp.
Telp.
Facsimili : (0737) 71161
Facsimili : (0739) 22315
: (0739) 22315
16. Penarik
10. Ketahun
: (0737) 71161
Jl. Lintas Bengkulu – Mukomuko Simp. SP I Penarik Mukomuko
Jl. Flamboyan D.1 No. 2 Ketahun Bengkulu Utara
Telp.
: (0737) 523123
Telp.
Facsimili : (0737) 523171
Facsimili : (0737) 71352
: (0737) 71352
11. Putri Hijau
17. Pasar Tengah
Jl. Raya Kota Bani Pasar Air Muring Bengkulu Utara
Telp.
Facsimili : (0737) 523010
Jl. Merdeka No. 191 Pasar Tengah Kec. Curup Kab. Rejang Lebong
: (0737) 523010
Telp.
12. Karang Tinggi
Facsimili : (0732) 23060
Jl. Raya Bengkulu – Curup km. 25 Bengkulu Tengah
18. Mega Mall
Telp.
: (0736) 347933
Jl. KZ. Abidin Mega Mall Lantai I Kota Bengkulu
Facsimili : (0736) 347933
Telp.
Facsimili : (0736) 28727
KANTOR KAS 1. RSUD M. YUNUS Jl. Bhayangkara Bengkulu 2. Kantor Dispenda Propinsi Bengkulu Jl. Raden Fatah No. 30 Bengkulu 3. Kantor Samsat Mini Mega Mall Jl. KZ. Abidin Mega Mall Lantai 2 Kota Bengkulu 4. Kantor Kas Pasar Atas Curup Jl. Ade Irma Suryani Kec. Curup Tengah Kab. Rejang Lebong 5. Kantor Kas UMB Kampus II Jl. Lingkar Timur Bengkulu
: (0732) 23560
: (0736) 28727
Halaman Ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
STRUKTUR PUBLIKASI
Halaman Struktur Publikasi
i
Pernyataan Direksi
1
Laporan Auditor Independen
2
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
3
Laba Rugi Komprehensif
4 5
Laporan Arus Kas
6
Perubahan Ekuitas
8
Catatan atas laporan keuangan
9
3
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah) Catatan
2011
2010
ASET Kas
3.1
164.585.327.735,00
177.841.419.590,00
Giro Pada Bank Indonesia
3.2
165.049.928.616,61
104.351.694.036,91
Giro Pada Bank Lain
2d, 3.3
363.985.880,00 (3.639.858,80) 360.346.021,20
329.087.860,52 (3.290.878,61) 325.796.981,91
2e, 3.4
423.021.692.250,06 (30.216.922,49) 422.991.475.327,57
121.118.720.621,86 (31.187.206,21) 121.087.533.415,65
54.658.977.334,38 54.756.542.762,00 (97.565.427,62)
44.658.977.334,38 44.756.542.762,00 (97.565.427,62)
setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp. 3.639.858,80 (2011) dan Rp 3.290.878,61 (2010).
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebesar Rp. 30.216.922,49 (2011) dan Rp. 31.187.206,21 (2010).
Surat Berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo
2f, 3.5
setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebesar Rp. 97.565.427,62 (2011) dan Rp 97.565.427,62,- (2010).
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
-
Kredit Yang Diberikan a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
2g, 3.6
setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebesar Rp. 21.431.537.014,00 (2011) dan Rp 24.684.011.362,00 (2010).
Penyertaan
2i, 3.7
setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebesar Rp. 800.000,00 (2011) dan Rp 800.000,00 (2010).
Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap
JUMLAH ASET
1.298.744.207.651,30 1.320.175.744.665,30 (21.431.537.014,00)
1.011.039.211.402,62 1.035.723.222.764,62 (24.684.011.362,00)
80.000.000,00 (800.000,00) 79.200.000,00
80.000.000,00 (800.000,00) 79.200.000,00
3.13
4.865.165.901,30
10.893.278.802,00
2k, 3.8
60.339.944.785,37 (27.813.750.163,54) 32.526.194.621,83
58.894.294.341,19 (25.955.879.288,94) 32.938.415.052,25
2l, 3.9
25.174.589.824,20
16.811.867.811,53
2.169.035.413.033,39
1.520.027.394.427,25
setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 27.813.750.163,54 (2011) dan Rp 25.955.879.288,94 (2010).
Aset Lain-lain
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
4
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah) Catatan
2011
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Segera
2m, 3.10
43.167.508.231,68
48.381.587.734,83
Simpanan Nasabah
2n, 3.11
1.759.394.339.663,01
1.161.184.398.386,53
Simpanan dari Bank lain
3.12
16.673.391,83
14.609.093,83
Utang Pajak
3.13
7.659.526.485,48
6.009.157.313,89
Pinjaman Dari Bank Indonesia
3.14
17.616.361,00
47.338.462,00
Pinjaman Yang Diterima
3.15
20.023.922.777,19
20.059.976.833,58
2t, 3.17
24.369.129.729,00
23.565.174.211,00
3,18
90.030.761.754,27
50.905.266.097,45
1.944.679.478.393,46
1.310.167.508.133,11
118.610.000.000,00
116.930.000.000,00
41.350.654.745,32 23.003.413.802,61 41.391.866.092,00
27.205.846.858,12 0,00 65.724.039.436,02
224.355.934.639,93
209.859.886.294,14
2.169.035.413.033,39
1.520.027.394.427,25
Imbalan Paska Kerja Liabilitas Lainnya Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham
3.19
Modal ditempatkan dan disetor penuh 11.211 lembar saham seri A, 6.500 lembar saham seri B pada tahun 2011 dan 11.043 lembar saham seri A, 6.500 lembar saham seri B pada tahun 2010 dengan nilai nominal saham untuk saham seri A Rp 10.000.000,00 saham seri B Rp 1.000.000,00 Saldo Laba : - Telah ditentukan penggunaannya - Laba ditahan - Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah) Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan Komisi Kredit Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Jumlah Beban Bunga
244.753.162.688,91 2.077.936.933,35 246.831.099.622,26
297.213.854.645,12 1.497.953.136,38 298.711.807.781,50
3.22
(84.032.930.335,65) (84.032.930.335,65)
(85.113.567.621,59) (85.113.567.621,59)
Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya Provisi/Komisi yang diterima selain dari Pemberi Kredit Pendapatan Operasional Lainnya 3.23 Beban Operasional Lainnya 3.24 Beban Penyusutan 3.25 Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 3.26 Beban Tenaga Kerja 3.27 Jumlah Laba (Rugi) Operasional - Bersih
3.28 3.29
Pendapatan (Beban) Non Operasional LABA (RUGI) PENGHASILAN
SEBELUM
TAKSIRAN
PAJAK
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Beban Pajak Penghasilan - Bersih
2010
3.20 3.21
Jumlah Pendapatan Bunga - Bersih
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional
2011
162.798.169.286,61
213.598.240.159,91
33.507.951.858,44 (52.502.647.323,96) (4.954.642.636,09) (2.892.104.438,16) (77.086.435.640,61) (103.927.878.180,38)
16.474.631.070,79 (49.206.559.506,12) (5.347.068.243,57) (10.091.043.601,73) (81.731.297.337,90) (129.901.337.618,53)
58.870.291.106,23
83.696.902.541,38
13.236.796.125,95 (656.991.503,00)
8.532.987.158,39 (499.063.949,86)
12.579.804.622,95
8.033.923.208,53
71.450.095.729,18
91.730.825.749,91
(24.030.116.736,48) (6.028.112.900,70) (30.058.229.637,18)
(35.221.059.560,89) 9.214.273.247,00 (26.006.786.313,89)
41.391.866.092,00
65.724.039.436,02
3,13
LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) OPERASIONAL PER SAHAM LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM
4.915
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
5
6
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah) 2011
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Hasil Bunga Provisi dan Komisi Pendapatan Operasional Lain Pendapatan Non Operasional Lain Beban Bunga Beban Umum dan Administrasi Beban Non Operasional Lain Pembayaran Pajak Penghasilan Badan
244.753.162.688,91 2.077.936.933,35 33.507.951.858,44 13.236.796.125,95 (84.032.930.335,65) (137.435.830.038,82) (656.991.503,00) (30.058.229.637,18)
297.213.854.645,12 1.497.953.136,38 16.474.631.070,79 8.532.987.158,39 (85.113.567.621,59) (146.375.968.689,32) (499.063.949,86) (26.006.786.313,89)
Laba Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan liabilitas operasi Laba Operasi Tahun Lalu Kenaikan (penurunan) laba
41.391.866.092,00 65.724.039.436,02 (24.332.173.344,02)
65.724.039.436,02 46.904.531.364,00 18.819.508.072,02
Kenaikan (Penurunan) Aktiva Operasi Pinjaman yang diberikan Cadangan Penghapusan pinjaman Biaya yang ditangguhkan Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain
(284.452.521.900,68) (3.252.474.348,00) 6.028.112.900,70 (8.362.722.012,67)
167.900.471.010,38 3.413.254.259,00 (9.214.273.247,00) 66.387.256.354,47
598.209.941.276,48 (5.214.079.503,15) 2.064.298,00 1.650.369.171,59 803.955.518,00 39.125.495.656,82 (29.722.101,00)
232.411.810.832,53 10.233.042.538,83 (336.998.326.179,17) 4.181.341.990,89 3.327.061.399,00 (35.626.993.360,55) (103.800.000,00)
Kenaikan (Penurunan) Liabilitas Operasi Simpanan Liabilitas Segera Dapat Dibayar Simpanan dari Bank Lain Taksiran Pajak Penghasilan Uang muka pajak badan Utang Pajak Biaya yang masih harus dibayar Imbalan Paska Kerja Liabilitas lain-lain Pinjaman Bank Indonesia Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan Digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset Tetap Bangunan dalam penyelesaian Penyusutan aset tetap Penempatan bank giro Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Penyertaan Cadangan penempatan bank lain Surat Berharga Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk Aktivitas Investasi) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pencairan (pelunasan) pinjaman yg diterima Penambahan modal disetor Laba ditahan Cadangan modal Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan)
6
344.508.418.956,09
105.910.845.598,38
320.176.245.612,07
124.730.353.670,40
(1.445.650.444,18) 1.857.870.874,60 (301.902.971.628,20) (621.303,53) (10.000.000.000,00)
(4.572.456.137,19) 5.117.789.619,94 (50.002.143.547,86) 20.327.670,00 (49.073.548,18) (5.000.000.000,38)
(311.491.372.501,31)
(54.485.555.943,67)
(36.054.056,39) 1.680.000.000,00 23.003.413.802,61 14.144.807.887,20
(31.471.137,42) 5.000.000.000,00 9.206.110.088,12
38.792.167.633,42
14.174.638.950,70
7
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK BENGKULU LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah) 2011 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2010
47.477.040.744,18
84.419.436.677,43
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
282.522.201.487,43
198.102.764.810,00
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
329.999.242.231,61
282.522.201.487,43
164.585.327.735,00 165.049.928.616,61 363.985.880,00
177.841.419.590,00 104.351.694.036,91 329.087.860,52
329.999.242.231,61
282.522.201.487,43
Kas dan Setara Kas terdiri atas : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
7
8
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan Dalam Rupiah) Saldo Laba
Saldo per 1 Januari 2010
Telah ditentukan Penggunaannya
Catatan
Modal Saham
3.20
111.930.000.000,00
17.999.736.770,00
Belum ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
46.904.531.164,00
176.834.267.934,00
0,00
5.000.000.000,00
Penambahan modal disetor
5.000.000.000,00
0,00
Penggunaan laba tahun lalu
0,00 0,00
0,00 8.286.642.477,30
0,00
18.919.204.380,82
(4.690.453.116,40)
14.228.751.264,42
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
(21.107.039.023,80) (4.690.453.116,40) (5.628.543.739,68) (2.345.226.558,20)
(21.107.039.023,80) (4.690.453.116,40) (5.628.543.739,68) (2.345.226.558,20)
0,00 0,00
0,00 0,00
(2.814.271.869,84) (938.090.623,28)
(2.814.271.869,84) (938.090.623,28)
0,00 65.724.039.436,02
0,00 47.724.302.666,02
Cadangan Umum Cadangan Tujuan Deviden Dana Pembangunan Daerah Dana Kesejahteraan Jasa Produksi Tantiem CSR Laba ditahan Laba (Rugi) bersih tahun berjalan 31 Desember 2010 Saldo Per 31 Desember 2010 Penambahan modal disetor Reklasifikasi ke kewajiban lainnya Penggunaan laba tahun lalu Cadangan Umum Cadangan Modal Cadangan Tujuan Deviden Dana Pembangunan Daaerah Dana Kesejahteraan Jasa Produksi Tantiem CSR Laba ditahan Laba (Rugi) bersih tahun berjalan Koreksi saldo laba Saldo per 31 Desember 2011
0,00 0,00
0,00 (17.999.736.770,00)
0,00 (4.690.453.116,40)
0,00 3.596.189.360,90
116.930.000.000,00
27.205.846.858,12
65.724.039.436,02
209.859.886.294,14
116.930.000.000,00
0,00
0,00
116.930.000.000,00 1.680.000.000,00
1.680.000.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00 0,00
0,00 14.859.046.420,90
0,00 0,00
0,00 14.859.046.420,90
0,00
1.000.000.000,00
0,00
1.000.000.000,00
0,00 0,00 0,00 0,00
25.491.608.324,42 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
25.491.608.324,42 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
23.003.413.802,61 41.391.866.092,00 0,00
23.003.413.802,61 41.391.866.092,00 0,00
118.610.000.000,00
41.350.654.745,32
64.395.279.894,61
224.355.934.639,93
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
8
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman 1.
Informasi Umum
10
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
14
3.
Catatan Atas Laporan Keuangan
33
4.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
65
5.
Informasi Keuangan Menurut Segmen
66
6.
Risiko Likuiditas
67
7.
Risiko Kredit
68
8.
Risiko Suku Bunga
68
9.
Risiko Operasional
69
10. Manajemen Risiko
69
11. Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum
70
9
9
10
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 1. INFORMASI UMUM 1.1 Pendirian Bank PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu didirikan pada tanggal 09 Agustus 1969 berdasarkan Surat Keputusan Penguasa Daerah Propinsi Nomor: 08/14/EKU/1969, dan disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: D-15-6.1.25 tanggal 17 Mei 1970. Usaha dalam lembaga keuangan dimulai sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : Kep-102/DDK/II/4/1971 tanggal 07 April 1971. Dalam rangka meningkatkan perannya, statusya ditingkatan melalui Perda Nomor 3 tahun 1975 telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: Pem/10/29/48/152 tanggal 08 Juni 1977 mengalami perubahan Perda Nomor 11 tahun 1992 disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 584-28-425 tanggal 23 Maret 1993. Perubahan bentuk hukum dari Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Bengkulu menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Bengkulu telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang meliputi : - Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 584.28 – 277 tahun 1999 tertanggal 7 April 1999 tentang bentuk hukum PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu. - Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor : 1 tahun 1999, tentang Perubahan Bentuk Hukum PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu menjadi Perseroan Terbatas (Persero) Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 1 tahun 1999 tertanggal 11 Februari 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu menjadi Perseroan Terbatas (Persero) Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang telah mendapat pengesahan di lembaran daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bengkulu nomor 2 tahun 1999 seri D. Sebagai tindak lanjut perubahan status bentuk hukum tersebut diperkuat dengan Akta Notaris Irawan, Sarjana Hukum No. 1 tanggal 01 Mei 1999. Perseroan Terbatas ini bernama “ PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU “ Atau disingkat “ PT. BANK BENGKULU “ yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan No. C2-8226.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999, dan diumumkan dalam Berita Negara RI No.53 tanggal 2 Juli 1999. Hal ini telah disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu atau disebut "Bank Bengkulu" Nomor 43 tanggal 22 Juli 2008 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor AHHU-64415.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 16 September 2008. 1.2 Maksud dan tujuan Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar, Bank didirikan dengan maksud dan tujuan untuk berusaha di bidang perbankan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut ruang lingkup kegiatan Bank antara lain adalah: - Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. - Memberikan kredit. - Menerbitkan surat pengakuan hutang. - Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabah. - Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah. - Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel unjuk, Cek atau sarana
10
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 1. INFORMASI UMUM - (lanjutan) 1.2 Maksud dan tujuan - (lanjutan) - Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga. - Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan Surat Berharga. - Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. - Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. - Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanah. - Membeli sebagian atau seluruh agunan baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. - Melakukan kegiatan dalam valuta asing dan atau sebagai bank devisi dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang. - Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank atau perusahaan lain dibidang keuangan seperti sewaguna usaha, modal ventura perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang. - Bertindak sebagai pendiri dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan dana pensiun yang berlaku. - Memberi bantuan tehnis kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan ikut membina Bank Perkreditan Rakyat (BPR) serta jasa keuangan lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten/Kota seluruh Provinsi Bengkulu. - Menghimpun dan menyediakan pembiayaan serta melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. - Menyelenggarakan usaha lainnya yang lazim dilakukan oleh suatu bank umum baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah. 1.3 Jaringan Kantor PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu berkantor pusat terletak di Jalan Basuki Rachmat No. 06 Bengkulu. Sampai saat ini PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu mempunyai 1 kantor cabang utama, 6 kantor cabang, 18 kantor cabang pembantu dan 5 kantor kas : • • • • • • • •
Kantor Pusat Kantor Cabang Utama Kantor Cabang Curup Kantor Cabang Manna Kantor Cabang Arga Makmur Kantor Cabang Muko-Muko Kantor Cabang Kepahiang Kantor Cabang Muara Aman Kantor Cabang Pembantu : - Panorama - Pasar Minggu - Pagar Dewa - Mega Mall - Padang Ulak Tanding - Simpang Bukit Kaba
-
Pasar Tengah Sukaraja Bintuhan Tais Pino Raya Ketahun
11
-
Putri Hijau Karang Tinggi Giri Mulya Ipuh Penarik Lubuk Pinang
11
12
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 1. INFORMASI UMUM - (lanjutan) 1.4 Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Bank sebagai berikut: Dewan Komisaris • • • •
Komisaris Utama Independen Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : :
2011 Drs. Ditamar Sinambela Iskandar ZO, SH, MSi Drs. Muhalidin Drs. M. Ruslan Riza, MM
2010 Drs. Ditamar Sinambela Iskandar ZO, SH, MSi Drs. Muhalidin Drs. M. Ruslan Riza, MM
: : : :
2011 Drs.H.Wimran Ismaun H. Antoni Aris, SE. Drs.H.Triyogo Hamzah, MM H. Mulyadi Ismail SE, MSi
2010 Drs.H.Wimran Ismaun Drs.H.Wimran Ismaun Drs.H.Triyogo Hamzah, MM H. Mulyadi Ismail SE, MSi
Direksi • • • •
Direktur Utama Direktur Umum Direktur Kepatuhan Direktur Pemasaran
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No. 75/HP.00.02.02/B.1 tanggal 18 Desember 2002 tentang Struktur Organisasi PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu, Manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris merumuskan kebijakan pengawasan serta pengelolaan bank, sedangkan Direksi melaksanakan kebijakan dan pengelolaan operasional sehari-hari. Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama, Komisaris dan seorang Komisaris Independen. Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang Direktur. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu nomor 849/DKPT.BPD/VI/2007 tanggal 20 Juni 2007 tentang pembentukan staf ahli Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu, dan surat sesuai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 15 Juni 2007 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Nomor 79 tanggal 26 Juni 2007 oleh Notaris Mufti Nokhman, SH dan sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia dengan surat Nomor 10/G/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 22 Januari 2008, serta surat dari pemegang saham pengendali PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Nomor: 900/40/B3 tanggal 11 Februari 2008 tentang penetapan pengurus Bank Bengkulu. Susunan Dewan Direksi ditetapkan berdasarkan SK Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu, masing-masing Nomor 15 tahun 2008 tanggal 12 Februari 2008 tentang Pengangkatan Direktur Utama, Nomor 649 tahun 2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Pengangkatan Direktur Kepatuhan, yang diperpanjang dalam tahun 2010 dan Nomor 01 tahun 2009 tentang Pengangkatan Direktur Pemasaran. Direktur Umum diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Nomor 01 Tahun 2011 tanggal 12 April 2011 tentang Pengangkatan Direktur Umum PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu. Dalam tahun 2010 telah diterbitkan SK Direksi Nomor 38/HP.00.01/D.1/2010 tanggal 29 Maret 2010 tentang Perubahan Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang antara lain menetapkan: a. Perubahan Struktur Organisasi, yaitu kedudukan Dewan Komisaris dan Direktur Utama menjadi sejajar (neben) dan bagan Dewan Pengawas Syariah, Divisi Usaha Unit Syariah beserta bagianbagiannya dihapus b. Surat Keputusan Direksi Nomor 62/HP.00.01/2009 tanggal 15 Juni 2009 tentang Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja masih berlaku, kecuali yang diatur dalam keputusan ini.
12
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 1. INFORMASI UMUM - (lanjutan) 1.4 Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan) Dalam tahun 2011 diterbitkan SK Direksi No. 117/HP.00.01/D.1/2011 Tanggal 28 Desember 2011 tentang Perubahan Ketiga Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja Bank Bengkulu. Perubahan Struktur Organisasi berkaitan dengan Divisi Manajemen Resiko dan Kepatuhan diubah menjadi Divisi Kepatuhan dibawah supervisi Direktur Kepatuhan membawahi 2 bagian, yaitu : - Bagian Kepatuhan dan Hukum - Bagian APU-PPT Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Manajemen Resiko setingkat pemimpin Bagian dibawah Supervisi Direktur Utama. Staf Direksi dihilangkan dari Sruktur Organisasi. Surat Keputusan Direksi Nomor 62/HP.00.01/D.1/2009 tanggal 15 Juni 2009 dan No. 38/Hp.00.01/D.1/2010 tanggal 29 Maret 2010 tentang Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja masih tetap berlaku, kecuali yang diatur dalam keputusan ini. Berdasarkan SK Direksi Nomor 117/HP.00.01/D.1/2011 tersebut, dalam menjalankan pengelolaan bank, Direksi dibantu oleh beberapa divisi sebagai berikut : a. Direktur Pemasaran, membawahi
: - Divisi Pemasaran dan Kredit - Divisi Treasury
b. Direktur Umum, membawahi
: -
c. Direktur Kepatuhan, Membawahi
: - Divisi Kepatuhan
d. Langsung Dibawah Direktur Utama
: - Divisi Pengawasan Intern - Divisi Perencanaan dan Pengembangan
Divisi Administrasi Keuangan Divisi Teknologi Sistem Informasi Divisi Sumber Daya Manusia Divisi Sarana, Logistik dan Umum
Jumlah karyawan pada posisi 31 Desember 2011 sebanyak 312 orang dan tahun 2010 sebanyak 333 orang atau berkurang sebanyak 21 orang karyawan.
13
13
14
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan secara konsisten oleh Bank yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini. 2.1
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008. Laporan keuangan telah disusun berdasarkan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008. Berdasarkan PAPI tersebut, antara lain, laporan komitmen dan kontinjensi tidak lagi disajikan, namun transaksi komitmen dan kontinjensi yang signifikan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan harga perolehan kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. Laporan keuangan juga telah disusun berdasarkan basis akrual. Laporan arus kas disusun berdasarkan perubahan kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang yang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan pelaporan Bank. Penggunaan pertimbangan, taksiran dan asumsi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, taksiran-taksiran dan asumsiasumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran-taksiran tersebut. Taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode- periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut.
2.2
Perubahan Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang digunakakan dalam periode ini adalah konsisten dengan periode sebelumnya kecuali sehubungan dengan kebijakan yang dipengaruhi oleh penerapan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: “Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan, Pengakuan dan Pengukuran”. Kedua standar ini diterapkan secara prospektif sejak 1 Januari 2010 sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut. Oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding.
14
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
15
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.2
Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Cadangan kerugian penurunan nilai dalam laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, telah disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) kecuali atas penurunan nilai secara kolektif atas kredit yang diberikan.
2.3
Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan dan penyertaan saham. Liabilitas keuangan bank terdiri dari simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman diterima dan kewajiban kepada Bank Indonesia. Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011. (i)
Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (B) aset keuangan yang tersedia untuk dijual, (C) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dan (D) pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (A) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung kedalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “keuntungan/kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “keuntungan/kerugian dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
15
16
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.3
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (i)
Aset Keuangan (lanjutan) Bank pada pengakuan awal dapat menetapkan aset keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55, opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: • Penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak- konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul, atau • Aset keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar, atau • Aset keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. Untuk mengurangi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan, opsi nilai wajar digunakan untuk pinjaman yang diberikan dan piutang tertentu yang di-lindung nilai menggunakan credit derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika tidak, pinjaman yang diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi dan derivative akan diukur menggunakan nilai wajar melalui laporan laba rugi. Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai “keuntungan bersih atas perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. (B) Aset Keuangan yang tersedia untuk dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. (C) Aset Keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
16
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
17
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.3
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (i)
Aset Keuangan (lanjutan) b. Investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai ‘pendapatan bunga’. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam laporan keuangan sebagai ‘Cadangan Kerugian Penurunan Nilai’. (D) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai ‘Pendapatan bunga’. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikam dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”. (E) Pengakuan Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan kewajiban keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan kewajiban keuangan. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut.
17
18
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.3
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (i)
Aset Keuangan (lanjutan) Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu kewajiban keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk kewajiban keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan kewajiban keuangan.
(ii)
Liabilitas Keuangan Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (A) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (B) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan dikeluarkan ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. (A) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “keuntungan/ kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “beban bunga”. Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan intrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55, instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “keuntungan/kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. (B) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
18
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
19
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.3
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (iii) Penentuan nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca. Termasuk di dalamnya adalah nilai pasar dari IDMA (Interdealer Market Association ) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price ) dari Bloomberg dan Reuters pada tanggal pelaporan neraca. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktuwaktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker ), kelompok industry, badan pengawas (pricing service or regulatory agency ) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagai contoh LIBOR yield curve , nilai tukar mata uang asing, volatilitas, counterparty spreads) yang tersedia pada tanggal neraca. Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi. Untuk intrumen yang lebih kompleks, entitas menggunakan model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan teknik dan metode penilaian yang umumnya diakui sebagai standar industry. Model penilaian terutama digunakan untuk menilai kontrak derivatif yang ditransaksikan melalui pasar, over-the-counte r, unlisted debt securities (termasuk surat hutang dengan derivatif melekat) dan instrumen hutang lainnya yang pasarnya tidak aktif. Beberapa input dari model ini tidak berasal dari data yang dapat diobservasi di pasar dan demikian merupakan hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu. Bank menggunakan credit risk spread sendiri di dalam menentukan nilai wajar dari kewajiban lainnya yang telah ditetapkan menggunakan opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam credit spread , entitas mengakui keuntungan atas kewajiban tersebut sebagai akibat penurunan nilai tercatat kewajiban. Ketika terjadi penurunan di dalam credit spread, entitas mengakui kerugian atas kewajiban tersebut sebagai akibat kenaikan nilai tercatat kewajiban. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek- efek.
19
20
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.3
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) Hasil dari suatu teknik penilaian merupakan sebuah estimasi atau perkiraan dari suatu nilai yang tidak dapat ditentukan dengan pasti dan teknik penilaian yang digunakan mungkin tidak dapat menggambarkan seluruh faktor yang relevan atas posisi yang dimiliki. Dengan demikian, penilaian disesuaikan dengan faktor tambahan seperti model risk, risiko likuiditas dan risiko kredit counterparty . Berdasarkan kebijakan teknik penilaian nilai wajar, pengendalian dan prosedur yang diterapkan, manajemen berkeyakinan bahwa penyesuaian atas penilaian tersebut diatas diperlukan dan dianggap tepat untuk menyajikan secara wajar nilai dari instrument keuangan yang diukur berdasarkan nilai wajar dalam neraca. Data harga dan parameter yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada umunya telah direview dan disesuaikan jika diperlukan, khususnya untuk perkembangan pasar terkini. Nilai wajar atas pinjaman yang diberikan dan piutang, serta kewajiban kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai kini berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya. Nilai wajar dari kewajiban kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan sesuai dengan nilai tercatatnya. Aset keuangan dan long position diukur menggunakan harga penawaran; kewajiban keuangan dan short position diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan kewajiban dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar tersebut sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto (net open position ), mana yang lebih sesuai. (iv) Saling Hapus Aset keuangan dan kewajiban keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. (v)
Penghentian Pengakuan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah. Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
20
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
21
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.3
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (v)
Penghentian Pengakuan (lanjutan) Bank menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Bank menghapusbukukan saldo kredit dan efek hutang untuk tujuan investasi, dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa kredit atau efek-efek tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposur kredit yang diberikan.
2.4
Kas dan Setara Kas Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
2.5
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif di neraca. Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No : 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mewajibkan bank umum untuk menjaga Giro Wajib Minimum Primer sekurang-kurangnya 8 % dan GWM Sekunder 2,5 % dari DPK Rupiah.
2.6
Penempatan pada Bank Indonesia dan Pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk fasilitas simpanan Bank Indonesia, call money dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamoritsasi menggunakan metode suku bunga efektif.
2.7
Surat Berharga Surat Berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi Pemerintah dan korporasi yang diperdagangkan di pasar uang dan di bursa efek. Surat Berharga diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo.
21
22
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.7
Surat Berharga (lanjutan) (i)
Surat Berharga yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Surat Berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar di neraca pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam laporan laba rugi. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Atas penjualan portofolio efek untuk diperdagangkan, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun dimana efek tersebut dijual. Surat Berharga yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal. Surat Berharga untuk tujuan investasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal dicatat sesuai dengan klasifikasi masing-masing sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
(ii)
Surat Berharga yang tersedia untuk dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah efek-efek yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, efek-efek tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga efek-efek dihentikan pengakuannya. Jika efek-efek tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
(iii) Surat Berharga Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai ‘Pendapatan bunga’. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat efek- efek dan diakui didalam laporan keuangan sebagai ‘Cadangan Kerugian Penurunan Nilai’.
22
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
23
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.7
Surat Berharga (lanjutan) (iii) Surat Berharga Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (lanjutan) Pemindahan efek ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dari tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama sisa umur efek tersebut. Pemindahan efek ke kelompok tersedia untuk dijual dari dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer diakui dalam komponen ekuitas secara terpisah. Untuk efek yang dipindahkan dari kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer telah tercatat sebagai penghasilan dan oleh karena itu tidak boleh dihapus. Penyisihan kerugian dan kenaikan/penurunan nilai wajar disajikan sebagai penambah/ pengurang terhadap efek-efek. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi dari penjualan efek-efek, ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus dan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.
2.8
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, termasuk : a.
cerukan (overdraft ), yaitu saldo negatif pada rekening giro nasabah yang tidak dapat dibayar lunas pada akhir hari;
b. c.
pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang; pengambilalihan atau pembelian kredit dari pihak lain.
Kredit yang diberikan merupakan aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang merupakan aset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a.
dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, serta pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal oleh Bank ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b.
pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
c.
pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substantial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas dan diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual.
Restrukturisasi Kredit yang Diberikan Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/ atau kombinasi dari keduanya. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyarataan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
23
24
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.8
Kredit yang diberikan (lanjutan) Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang diberikan. Pinjaman yang diberikan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif atau individual dan syarat serta ketentuannya telah direstrukturisasi tidak lagi diklasifikasikan sebagai menunggak, tetapi diperlakukan sebagai pinjaman baru. Di tahun-tahun selanjutnya, aset diklasifikasikan dan disajikan sebagai menunggak jika direstrukturisasi kembali. Penurunan nilai atas kredit yang diberikan Dalam menentukan penurunan nilai, PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu mengelompokan kredit diberikan menjadi 2 (dua) pendekatan yaitu individual assessment dan collective assessment . Penurunan nilai secara invidual dilakukan atas kredit yang signifikan dan terdapat bukti objektif adanya penurunan nilai, sedangkan untuk kredit yang tidak signifikan dinilai secara kolektif (collective ) berdasarkan surat edaran BI No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang “Penyesuaian Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008”. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/ DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang “Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia” dan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang “Penyesuaian Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008”, bagi Bank yang belum dapat melakukan proses estimasi yang memadai dan belum memiliki data kerugian historis untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas Kredit secara kolektif sesuai persyaratan dalam PSAK 55 dan PAPI, maka pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dapat menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Acuan pada ketentuan Bank Indonesia dilakukan dengan pertimbangan bahwa penyusunan ketentuan tersebut telah didasarkan pada analisis kondisi perbankan di Indonesia mengenai estimasi besarnya kebutuhan pencadangan yang didasarkan pada probability of default dan kerugian historis. Bank dalam membentuk CKPN atas Kredit secara kolektif sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan mengacu pada pembentukan cadangan umum dan cadangan khusus sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum berdasarkan kriteria BI sesuai dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut : Klasifikasi -
Persentase Minimum Penyisihan Kerugian
Lancar Dalam perhatian Khusus Kurang Lancaar Diragukan Macet
1% 5% 15% 50% 100%
Pada saat terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai kredit yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka : 1). Mengakui sebagai “kerugian penurunan nilai kredit” pada laporan laba rugi dan sebagai “cadangan kerugian penurunan nilai” pada neraca;
24
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
25
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.8
Kredit yang diberikan (lanjutan) 2). Membatalkan pendapatan bunga yang telah diakui dan belum diterima pembayarannya dengan melakukan jurnal balik untuk pendapatan bunga yang telah diakui dan belum diterima pembayarannya (jika bukti obyektif penurunan kredit diperoleh pada periode berjalan atau setelah tanggal neraca tetapi sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan – adjusting subsequent event ); atau 3).
2.9
Membatalkan tagihan bunga dan mengakui kerugian penurunan nilai pada periode berjalan (jika penurunan nilai terjadi pada periode berjalan dan bank masih memiliki saldo tagihan bunga yang pendapatannya telah diakui pada periode sebelumnya).
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilal wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Bank menentukan bukti penurunan nilai atas kredit yang diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap semua kredit yang diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo yang signifikan secara individual. Semua kredit yang diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Kredit yang diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik resiko yang serupa. Semua penempatan dan giro pada bank-bank lain dievaluasi penurunan nilainya secara individual. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, "Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia". Surat edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI 2008 tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat. Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum, sebagai berikut:
25
26
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.9
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (lanjutan) 1. 1% atas kredit dengan kualitas lancar, kecuali untuk bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai sesuai ketentuan Bank Indonesia; 2. 5% atas kredit dengan kualitas dalam perhatian khusus; 3. 15% atas kredit dengan kualitas kurang lancar; 4. 50% atas kredit dengan kualitas diragukan; 5. 100% atas kredit dengan kualitas macet. Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan diamortisasi). Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan dicatat pada akun penyisihan atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai yang dapat diatribusikan pada nilai waktu (time value ) tercermin sebagai komponen pendapatan bunga. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi. Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. Bank membentuk penyisihan kerugian transaksi rekening administratif.
penurunan
nilai aset produktif serta taksiran kerugian atas
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek- efek, obligasi pemerintah, kredit yang diberikan, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit. Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari bank garansi, letter of credit dan fasilitas kredit yang belum digunakan.
26
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
27
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.9
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (lanjutan) Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria BI sesuai dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut : Klasifikasi -
Persentase Minimum Penyisihan Kerugian
Lancar Dalam perhatian Khusus Kurang Lancaar Diragukan Macet
1% 5% 15% 50% 100%
Persentase di atas berlaku untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, di mana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. Aset produktif dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, untuk aset produktif dengan nilai sama dengan atau di atas Rp 5.000.000.000; agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan dilakukan oleh penilai independen. Penyisihan kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif disajikan sebagai kewajiban di neraca. Aset produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi dihapusbukukan dari penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi tersebut tidak dapat tertagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aset produktif yang bersangkutan dalam tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, sejak 20 Januari 2006 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, Bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non-produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts.
27
28
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.9
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (lanjutan) Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi
Batas Waktu
-
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Lancar Kurang Lancaar Diragukan Macet
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense accounts ditetapkan sebagai berikut: Klasifikasi
Batas Waktu
- Lancar - Macet
Sampai dengan 180 hari Lebih dari 180 hari
2.10 Penyertaan Saham Penyertaan saham dengan kepemilikan 20% sampai dengan 50% tanpa adanya pengendalian, baik dimiliki secara langsung maupun tidak langsung, dicatat dengan metode ekuitas dimana biaya perolehan investasi, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase kepemilikan, dikurangi dengan dividen yang diterima. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Penyertaan lainnya diakui sebesar biaya perolehan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. 2.11 Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan. Selisih antara nilai buku agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian saat penjualan agunan yang bersangkutan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. 2.12 Aset Tetap Aset Tetap Kepemilikan Langsung Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehannya setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untuk gedung dan rumah bangunan, dan metode saldo menurun untuk inventaris dengan mengelompokkan aset tetap, masa manfaat, dan tarif penyusutan.
28
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
29
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.12 Aset Tetap (lanjutan) Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehannya setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah tidak disusutkan hanya mengelompokkan aset tetap, masa manfaat, dan tarif penyusutan sebagai berikut ; Aset Berwujud
Masa Manfaat
Tarif
Bukan Bangunan (Saldo Menurun) • • • •
Golongan Golongan Golongan Golongan
1 2 3 4
4 tahun 8 tahun 16 tahun 20 tahun
50% 25% 12,5% 10%
20 tahun 10 tahun
5% 10%
Bangunan (Garis Lurus) • •
Permanen Tidak Permanen
Pengelompokan aset tetap di atas mengacu pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 82/ KMK.04/1995 tanggal 7 Februari 1995 mengenai jenis-jenis harta berwujud yang termasuk dalam kelompok masa manfaat, untuk keperluan penyusutan telah diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.03/2009 tanggal 15 Mei 2009 tentang Jenis-jenis Harta yang Termasuk dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan. Keputusan Menteri Keuangan tersebut di atas merupakan pedoman pelaksanaan Undang-Undang No. 7 tahun 1983 mengenai Pajak Penghasilan sebagaimana telah diperbaharui dengan Undang-Undang No. 7 tahun 1991, Undang Undang No. 10 tahun 1994, dan Undang-Undang No. 17 tahun 2000 mengenai Pajak Penghasilan, dan Undang-undang No.36 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan. Pengadaan barang yang bersifat investasi adalah pembelian barang yang bernilai diatas Rp. 1 juta per unit termasuk pajak sedangkan pembelian barang yang kurang Rp. 1 juta dikatagorikan sebagai ongkos termasuk pajak-pajak. Tanah tidak di susutkan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biayabiaya tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan jenis aset tetap yang bersangkutan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Aset Tetap Dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan dan perolehan tanah, bangunan dan inventaris. Aset tetap dalam penyelesaian dipindahkan dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada saat siap untuk digunakan atau dioperasikan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut mulai digunakan atau dioperasikan. Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan (disajikan dalam akun aset lain-lain) dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada penyisihan penghapusan kredit. Biaya - biaya sehubungan dengan pemeliharaan dan perolehan aset tersebut dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Laba atau rugi yang terjadi akibat realisasi penjualan agunan yang diambil alih dilaporkan sebagai pendapatan atau beban periode yang bersangkutan.
29
30
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.13 Aset Lain-lain Aset lain-lain terdiri dari pendapatan yang masih harus diterima, beban dibayar dimuka, uang muka, beban yang ditangguhkan dan lain-lain. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Bank mengakui kerugian penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal neraca Bank melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai keuntungan dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya pemulihan. Beban Dibayar Dimuka Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Beban yang ditangguhkan Pengeluaran tertentu yang dimiliki masa manfaat lebih dari satu tahun ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan taksiran masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. 2.14 Liabilitas Segera Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat baik dari masyarakat maupun dari Bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar jumlah Liabilitas Bank. 2.15 Simpanan Nasabah Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan atau sarana perintah membayar lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter teller dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), jika memenuhi persyaratan yang disepakati, penarikannya tidak dapat dilakukan mengunakan cek atau instrumen setara lainnya. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan pihak Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan pihak Bank. 2.16 Simpanan dari Bank lain Simpanan dari Bank lain terdiri dari kewajiban terhadap Bank lain di dalam negeri dalam bentuk giro, tabungan, interbank call money dan deposito berjangka. Simpanan dari Bank lain semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap Bank lain. 2.17 Pendapatan dan beban bunga Pendapatan dan beban bunga diakui atas dasar akrual, kecuali pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya yang tergolong kurang lancar, diragukan, dan macet (non performing) dicatat sebagai tagihan kontijensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima secara tunai (cash basis). Pada saat pinjaman diklasifikasikan sebagai non performing, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih, dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontijensi.
30
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
31
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2.17 Pendapatan dan beban bunga (lanjutan) Penerimaan tunai atas pinjaman yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok pinjaman. Kelebihan penerimaan dari pokok pinjaman diakui sebagai pendapatan bunga dalam laba rugi. 2.18 Pendapatan provisi dan komisi Provisi dan Komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian fasilitas kredit diakui sebagai bagian/pengurang dari biaya perolehan kredit dan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. 2.19 Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dalam menjalankan usahanya PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, tentang pengungkapan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diartikan sebagai berikut : i.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries ) ;
ii.
Perusahaan asosiasi (associated company )
iii.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor) ;
iv.
Karyawan kunci yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota Dewan Komisaris, Direksi, Manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut dan,
v.
Perusahaan dimana suatu kepentingan subtansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan. Bank menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan".
31
32
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI -(lanjutan) 2.20 Taksiran Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut Laporan Keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak penghasilan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. 2.21 Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja seperti pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak dihitung berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama antara Bank dan karyawan yang telah sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU 13/2003). Beban kewajiban masa lampau diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasian, kecuali pembayaran imbalan tersebut tergantung pada apakah karyawan tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting ). Kewajiban imbalan pasti pasca kerja yang diakui di necara adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan/ kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. 2.22 Informasi segmen usaha Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki resiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Informasi keuangan disajikan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja dari setiap segmen usaha. Segmen usaha terbagi dalam kelompok berdasarkan geografis menurut kantor cabang.
32
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
33
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
3.1.
KAS Akun ini merupakan jumlah saldo kas dalam rupiah. Saldo kas per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp. 164.585.327.735,00 dan Rp. 177.841.419.590,00 dengan rincian sebagai berikut: 2011 161.381.427.735,00 3.203.900.000,00 164.585.327.735,00
Kas Besar Kas Teller Kas ATM Jumlah
3.2.
2010 149.325.272.650,00 24.545.146.940,00 3.971.000.000,00 177.841.419.590,00
GIRO PADA BANK INDONESIA Saldo Giro pada Bank Indonesia per 31 Desember 2011 dan Rp. 165.049.928.616,61 dan Rp. 104.351.694.036,91 dengan rincian sebagai berikut: Giro Jumlah
2010
masing-masing
sebesar
2011 165.049.928.616,61
2010 104.351.694.036,91
165.049.928.616,61
104.351.694.036,91
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No : 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mewajibkan bank umum untuk menjaga Giro Wajib Minimum Primer sekurang-kurangnya 8 % dan GWM Sekunder 2,5 % dari DPK Rupiah.
3.3.
GIRO PADA BANK LAIN a.
Berdasarkan Jenis Bank Akun ini terdiri dari : Giro Bank Pemerintah Giro Bank Pemerintah Daerah Jumlah CKPN Jumlah Bersih
b.
2011 342.474.529,49 21.511.350,51 363.985.880,00 (3.639.858,80) 360.346.021,20
2010 306.148.413,01 22.939.447,51 329.087.860,52 (3.290.878,61) 325.796.981,91
2011 49.447.149,15 44.785.005,34 248.242.375,00 342.474.529,49
2010 48.260.651,55 226.091.631,46 31.796.130,00 306.148.413,01
Berdasarkan Nama Bank Bank Pemerintah terdiri dari : PT Bank Mandiri PT BRI PT Bank BNI Jumlah
33
34
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.3.
GIRO PADA BANK LAIN - (lanjutan) Bank Pemerintah Daerah terdiri dari :
c.
BPD DKI BPD Sumsel
2011 21.511.350,51 21.511.350,51
2010 1.308.097,00 21.631.350,51 22.939.447,51
Jumlah
363.985.880,00
329.087.860,52
Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai adalah sebagai berikut : 2011 3.290.878,61 348.980,19 3.639.858,80
Saldo Awal Penambahan ( Pengurangan) Saldo akhir tahun
2010 2.385.862,00 905.016,61 3.290.878,61
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen bank, kolektibilitas atas giro pada Bank lain sejumlah Rp. 363.985.880,00 dan Rp 329.087.860,52 digolongkan lancar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya giro pada Bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
3.4.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a.
Berdasarkan jatuh tempo : Fasilitas Bank Indonesia Tabungan Depo Facility Term Deposit Obligasi Jumlah CKPN Jumlah Bersih
b.
Jatuh tempo <1 bulan <1 bulan <1 bulan >1 bulan > 12 bulan
2011 21.692.250,06 417.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 423.021.692.250,06 (30.216.922,49) 422.991.475.327,57
2010 118.000.000.000,00 118.720.621,86 3.000.000.000,00 121.118.720.621,86 (31.187.206,21) 121.087.533.415,65
Berdasarkan nama Bank / Penerbit 2011 Fasilitas Bank Indonesia - Bank Indonesia Depo Facility Term Deposit Tabungan - Bank BNI - Bank Mandiri - Bank BRI Jumlah
34
2010
417.000.000.000,00 3.000.000.000,00
118.000.000.000,00 -
20.583.040,06 1.109.210,00 420.021.692.250,06
98.119.965,00 1.109.210,00 19.491.446,86 118.118.720.621,86
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
35
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.4.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) b.
Berdasarkan nama Bank / Penerbit (lanjutan) Saldo Lanjutan Obligasi - Bank DKI Jumlah Penempatan Obligasi CKPN Jumlah Penempatan Bersih
2011 420.021.692.250,06
2010 118.118.720.621,86
3.000.000.000,00 423.021.692.250,06 (30.216.922,49) 422.991.475.327,57
3.000.000.000,00 121.118.720.621,86 (31.187.206,21) 121.087.533.415,65
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa. c.
Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 2011 31.187.206,21 (970.283,72) 30.216.922,49
Saldo Awal Penambahan ( Pengurangan) Saldo Akhir tahun
2010 81.165.771,00 (49.978.564,79) 31.187.206,21
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saldo penempatan pada bank-bank lain diklasifikasikan “lancar”. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank-bank lain diatas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya penempatan pada bank-bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
3.5.
SURAT BERHARGA a.
Berdasarkan Jenis Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Obligasi
2011 45.000.000.000,00 9.756.542.762,00 54.756.542.762,00 (97.565.427,62) 54.658.977.334,38
CKPN Jumlah b.
2010 35.000.000.000,00 9.756.542.762,00 44.756.542.762,00 (97.565.427,62) 44.658.977.334,38
Berdasarkan Penerbit Jatuh Tempo
Sertifikat Bank Indonesia Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia
Kurang dari 1 tahun
35
2011
45.000.000.000,00
2010
35.000.000.000,00
36
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.5.
SURAT BERHARGA (lanjutan) b.
Berdasarkan Penerbit Jatuh Tempo Saldo Lanjutan Depo Facility Term Deposit FR0028
2011 45.000.000.000,00 417.000.000.000,00 3.000.000.000,00 9.756.542.762,00 474.756.542.762,00 (97.565.427,62) 474.658.977.334,38
Lebih dari 1 tahun
CKPN Jumlah c.
2010 35.000.000.000,00 9.756.542.762,00 44.756.542.762,00 (97.565.427,62) 44.658.977.334,38
Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai adalah sebagai berikut : 2011 Saldo Awal Penambahan ( Pengurangan) Saldo akhir tahun
2010
97.565.428,00 0,00 97.565.428,00
97.565.428,00 0,00 97.565.428,00
Obligasi Negara (SUN) seri FR0028 dilakukan melalui lelang Obligasi Negara tahun 2005 dengan sistem pelelangan Bank Indonesia, tanggal terbit 24 Februari 2005 dengan jatuh tempo 15 Juli 2017. Tingkat bunga rata-rata untuk efek-efek dalam rupiah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah 10,00% sesuai suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) untuk Obligasi Negara SUN. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saldo surat berharga yang dimiliki oleh bank diklasifikasikan sebagai “lancar". Manajemen bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan surat-surat berharga diatas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya surat-surat berharga yang dimiliki bank serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
3.6.
KREDIT YANG DIBERIKAN a. Kredit yang diberikan menurut jenisnya dan kolektibilitas 2011 Lancar
DPK
Diragukan
Kurang Lancar
Macet
Jumlah
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Konsumsi
10.811.788.716,00
0,00
0,00
0,00
0,00
10.811.788.716,00
Modal Kerja
6.991.434.936,29
387.148.281,26
361.867,00
552.270.298,43
4.329.837.929,73
12.261.053.312,71
Investasi
8.001.067.028,39
33.333.343,00
-
67.101.064,23
1.357.272.479,83
9.458.773.915,45
Konsumsi
1.282.472.547.475,78
2.657.152.184,08
318.080.617,20
92.047.852,49
2.104.300.591,59
1.287.644.128.721,14
1.308.276.838.156,46
3.077.633.808,34
318.442.484,20
711.419.215,15
7.791.411.001,15
1.320.175.744.665,30
(47.766.370,00)
(355.709.572,00)
(7.791.411.001,00)
270.676.114,20
355.709.643,16
Pihak ketiga
Jumlah Dikurangi CKPN Bersih
(13.082.768.381,00) 1.295.194.069.775,46
(153.881.690,00) 2.923.752.118,34
36
0,15
(21.431.537.014,00) 1.298.744.207.651,30
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
37
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.6.
KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan) a. Kredit yang diberikan menurut jenisnya dan kolektibilitas (lanjutan) 2010 Lancar
DPK
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Konsumsi
9.632.975.141,00
0,00
0,00
0,00
0,00
9.632.975.141,00
29.038.333.793,15
Pihak ketiga 14.154.781.356,17
3.123.885.263,38
1.995.193.100,43
1.203.374.025,83
8.561.100.047,34
Investasi
Modal Kerja
5.569.407.303,23
443.462.948,37
43.750.002,00
217.897.197,00
2.234.671.898,25
8.509.189.348,85
Konsumsi
982.985.831.413,13
2.669.937.138,72
409.619.185,94
319.934.147,14
2.157.402.596,69
988.542.724.481,62
1.012.342.995.213,53
6.237.285.350,47
2.448.562.288,37
1.741.205.369,97
12.953.174.542,28
1.035.723.222.764,62
Jumlah Dikurangi CKPN Bersih
(10.181.085.521,00) 1.002.161.909.692,53
(311.864.270,00) 5.925.421.080,47
(367.284.344,00) 2.081.277.944,37
(870.602.685,00)
(12.953.174.542,00)
870.602.684,97
0,28
(24.684.011.362,00) 1.011.039.211.402,62
b. Berdasarkan sektor ekonomi 2011 Lancar
DPK
Kurang Lancar
Diragukan
Jumlah
Macet
Batu bara
0,00
0,00
0,00
0,00
1.305.464.414,42
Biro perjalanan
0,00
0,00
0,00
0,00
25.266.485,15
25.266.485,15
Distribusi perdagangan
215.333.535,66
0,00
0,00
0,00
0,00
215.333.535,66
Industri kayu
142.487.612,00
66.649.422,00
0,00
0,00
31.536.528,83
240.673.562,83
83.957.139,00
11.875.000,00
0,00
0,00
58.599.478,00
154.431.617,00
0,00
19.791.665,00
0,00
0,00
0,00
19.791.665,00
427.811.700,83
7.103.988,24
0,00
107.785.029,39
534.415.682,25
1.077.116.400,71
33.876.986,00
0,00
0,00
0,00
0,00
33.876.986,00
243.872.349,00
0,00
0,00
295.666.583,93
112.003.794,00
651.542.726,93
Industri lainnya Industri makanan ternak Jasa-jasa sosial Kesehatan Konstruksi lainnya
1.305.464.414,42
Pendidikan
7.767.065.906,14
55.000.000,00
0,00
0,00
20.410.094,00
7.842.476.000,14
Perdagangan eceran
3.450.282.135,69
177.987.529,87
361.867,00
168.573.768,48
2.455.540.234,98
6.252.745.536,02
Perdagangan & restoran
705.019.242,86
0,00
0,00
30.846.214,38
518.649.013,81
1.254.514.471,05
Perikanan
200.516.448,34
13.793.308,10
0,00
0,00
259.277.245,90
473.587.002,34
Perumahan lain-lain
348.105.323,26
35.128.898,59
68.265,73
0,00
404.342.985,52
787.645.473,10
Peternakan
66.933.548,00
12.500.000,00
0,00
0,00
39.410.843,80
118.844.391,80
3.733.779.005,20
4.253.445,05
0,00
0,00
0,00
3.738.032.450,25
205.603.018,00
30.693.930,00
0,00
16.499.766,48
326.536.594,42
579.333.308,90
15.000.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
15.000.000,00
lain-lain
1.290.637.194.206,48
2.642.856.621,49
318.012.351,47
92.047.852,49
1.699.957.606,07
1.295.390.068.638,00
Jumlah
1.308.276.838.156,46
3.077.633.808,34
318.442.484,20
711.419.215,15
7.791.411.001,15
1.320.175.744.665,30
(47.766.370,00)
(355.709.572,00)
(7.791.411.001,00)
270.676.114,20
355.709.643,16
Tanaman pangan Tanaman perkebunan industri textil & sandang
Dikurangi CKPN Bersih
(13.082.768.381,00) 1.295.194.069.775,46
(153.881.690,00) 2.923.752.118,34
37
0,15
(21.431.537.014,00) 1.298.744.207.651,30
38
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.6.
KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan) b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) 2010 Lancar
DPK
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah -
Air dan Listrik
201.282.544,00
63.886.294,00
1.433.310,00
0,00
457.367.420,00
723.969.568,00
Pertanian
690.140.900,00
149.832.691,00
53.817.770,00
29.830.096,00
654.166.791,00
1.577.788.248,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
299.166.624,00
43.976.646,00
0,00
63.737.340,00
489.656.214,00
896.536.824,00 1.612.964.414,00
Kehutanan Peternakan
71.666.416,00
0,00
0,00
0,00
1.541.297.998,00
Industri
Pertambangan
152.830.457,00
164.586.374,00
2.905.140,00
0,00
227.205.289,00
547.527.260,00
Konstruksi
638.159.635,00
6.698.612,00
0,00
385.000.000,00
45.875.683,00
1.075.733.930,00
10.083.531.809,00
2.752.523.612,00
1.844.961.875,00
699.684.751,00
5.222.164.263,00
20.602.866.310,00
55.633.677,00
54.192.465,00
0,00
0,00
317.500.000,00
427.326.142,00
7.121.619.851,00
284.846.701,00
100.000.000,00
130.331.027,00
1.077.347.693,00
8.714.145.272,00
756.793.175,00
110.092.035,00
37.258.312,00
123.797.488,00
1.214.111.707,00
2.242.052.717,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
992.272.170.125,82
2.606.649.920,40
408.185.881,00
308.824.668,40
1.706.481.484,00
997.302.312.079,62
1.012.342.995.213,82
6.237.285.350,40
2.448.562.288,00
1.741.205.370,40
12.953.174.542,00
1.035.723.222.764,62
Perdagangan Pengangkutan Jasa-jasa sosial Jasa-jasa dunia usaha Perumahan Lain-lain Jumlah Dikurangi CKPN
(10.181.085.521,00)
Bersih
1.002.161.909.692,82
(367.284.344,00)
(311.864.270,00) 5.925.421.080,40
2.081.277.944,00
(870.602.685,00) 870.602.685,40
(12.953.174.542,00) 0,00
(24.684.011.362,00) 1.011.039.211.402,62
c. Berdasarkan Jatuh Tempo Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 - 10 tahun Jumlah Dikurangi CKPN Jumlah
2011 15.332.001.933,77 259.892.141.415,20 1.044.951.601.316,33
2010 32.310.680.999,68 224.441.458.056,29 778.971.083.708,65
1.320.175.744.665,30
1.035.723.222.764,62
(21.431.537.014,00)
(24.684.011.362,00)
1.298.744.207.651,30
1.011.039.211.402,62
2011 4.023.730.733,00 202.803.214.193,66 1.112.898.876.866,08 449.922.872,56
2010 14.009.626.037,53 171.627.112.792,21 855.288.454.460,78 559.803.889,10
1.320.175.744.665,30
1.035.723.222.764,62
(21.431.537.014,00)
(24.684.011.362,00)
1.298.744.207.651,30
1.011.039.211.402,62
d. Berdasarkan jangka waktu perjanjian kredit Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun Jumlah Dikurangi CKPN Jumlah
38
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
39
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.6.
KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan) e. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan 1) Kredit yang diberikan, dijamin oleh agunan yang telah diikat dengan hak tanggung atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. 2) Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk kepentingan modal kerja dan pengadaan barangbarang modalnya. 3) Kredit program pemerintah terdiri atas kredit pengusaha kecil dan mikro. 4) Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk keperluan sendiri, rumah, kendaraan, pendidikan, plafond kredit diperhitungkan berdasarkan kemampuan membayar angsuran. 5) Jangka waktu kredit untuk pegawai maksimal 10 tahun (termasuk masa MPP), pembayaran angsuran dilakukan secara bulanan dalam jumlah yang tetap, dan dilakukan secara langsung terhadap penghasilan yang bersangkutan. 6) Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 71 tahun 2006 tentang penugasan kepada PT PLN (Persero) untuk melakukan percepatan pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan batubara, PT PLN membutuhkan pinjaman perbankan untuk membiayai pembangkit listrik 10.000 MW. Untuk membiayai hal tersebut diatas, telah dilakukan perjanjian sindikasi antara PT PLN dengan Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (23 BPD) melalui perjanjian kredit sindikasi Nomor 61 dan Nomor 62 tanggal 24 April 2009 dengan Fasilitas Pinjaman maksimum Rp 4.730.000.000.000,00 jangka waktu dimulai sejak tanggal penandatanganan perjanjian dan berakhir pada tanggal tercepat dari salah satu tanggal dibawah ini : a. 36 bulan sejak penandatanganan perjanjian, atau b. Kredit yang tersedia telah habis dicairkan atau dibatalkan atau diakhiri Partisipasi Bank Bengkulu Rp. 15.000.000.000,00 (0,317%) 7) Perjanjian Asset Sale dengan PT Bank CIMB Niaga, Tbk Berdasarkan akta perjanjian kerjasama dalam rangka jual beli piutang No. 05 tanggal 09 September 2009 dan akta perjanjian penunjukkan sebagai agen pengelola piutang No. 06 tanggal 09 September 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Muhammad Taufiq, SH, Notaris di Tangerang yang kemudian teralisasi dalam akta perjanjian jual beli piutang No. 039/PJBP/SME-W/LPH/09 tanggal 11 September 2009 dan akta pengalihan hak (akta cessie) No 40/APH/SMEW/LGP/09 tanggal 11 Septamber 2009, PT Bank CIMB Niaga, Tbk membeli piutang dari PT Bank Bengkulu dengan jumlah total setinggi-tingginya Rp 125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima milyar rupiah). Akta perjanjian tersebut telah mengalami penambahan terakhir, dengan nomor 01/2009 tanggal 12 Nopember 2009 Addendum ke-1 Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Jual Beli Piutang. PT Bank CIMB Niaga, Tbk bermaksud untuk menambah plafond nilai kerjasama jual beli piutang sebesar Rp 175.000.000.000,00 (seratus tujuh puluh lima milyar rupiah), sehingga jumlah nilai kerjasama jual beli piutang menjadi setinggi-tingginya sebesar Rp 300.000.000.000.00 (tiga ratus milyar rupiah). Dengan adanya SK Direksi Bank Bengkulu No. 90/HP.00.02.04/D.4/2010 tanggal 7 Juni 2010, Pasal 7 ayat (4) C. Debitur yang diambil alih yaitu Debitur Cabang Utama (termasuk Cabang Pembantu) dan Cabang Manna. Sampai dengan 31 Desember 2011 PT Bank Bengkulu telah melakukan penarikan dana sebesar Rp 249.257.352.267,00 dan Outstanding Rp. 40.486.091.260,00 dengan rincian sebagai berikut:
penarikan Tahap 1 No
Nama Cabang
Jumlah Asset yang Terjual
Jumlah Nasabah
Outstanding
1
Cabang Utama
74.905.043.130,00
1.607
2
Cabang Pembantu Panorama
50.036.647.296,00
1.150
7.268.717.080,00
124.941.690.426,00
2.757
19.474.015.852,00
Jumlah
39
12.205.298.772,00
40
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.6.
KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan) e. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan) Penarikan setelah adendum No
Nama Cabang
Jumlah Asset yang Terjual
Jumlah Nasabah
Outstanding
1
Cab Pembantu Pasar Minggu
44.316.915.825,00
904
7.046.763.884,00
2
Cab Pembantu Pagar Dewa
55.682.329.474,00
1.118
8.590.158.570,00
3
Cabang Manna Jumlah TOTAL
24.316.416.542,00
463
5.375.152.954,00
124.315.661.841,00
2.485
21.012.075.408,00
249.257.352.267,00
5.242
40.486.091.260,00
8) Perjanjian Asset Sale dengan PT Bank Jatim Berdasarkan akta perjanjian kerjasama dalam rangka jual beli piutang No. 91 tanggal 30 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Catur Virgo, SH, Notaris di Jakarta, PT Bank Jatim membeli piutang dari Bank Bengkulu dengan jumlah total setinggi-tingginya Rp 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah). Sampai dengan 30 Desember 2011 Bank Bengkulu telah melakukan penarikan dana sebesar Rp 141.181.342.875,00 dan Outstanding Rp. 19.697.260.972 dengan rincian sebagai berikut: No
Nama Cabang
Jumlah Asset yang Terjual
Jumlah Nasabah
Outstanding
1
Cabang Curup
49.454.013.873,00
762
4.494.274.329,00
2
Cab Pembantu Kepahiang
24.847.808.015,00
506
3.957.352.892,00
3
Cab Pembantu Muara Aman
43.421.719.428,00
678
8.157.629.802,00
4
Cab Pembantu Bukit Kaba
23.457.801.559,00
327
3.088.003.949,00
141.181.342.875,00
2.273
19.697.260.972,00
Jumlah
9) Perjanjian Pembiayaan Kredit Multiguna dengan PT Bank Jatim Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan Kredit Multiguna dalam bentuk Channeling (Penerusan) Nomor 89 tanggal 30 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Catur Virgo, SH., Notaris di Jakarta, PT Bank Jatim menyediakan dana pinjaman kredit multiguna dalam bentuk channeling (penerusan) kepada Debitur. Penyediaan dana untuk pembiayaan kredit tersebut maksimal Rp. 300.000.000.000,00 (tiga ratus milyar rupiah). Akta perjanjian tersebut mengalami perubahan dengan Nomor 41 tanggal 22 September 2010, Addendum I (kesatu) Perjanjian Kerja Sama dalam rangka pembiayaan kredit Multiguna dengan pola channeling (penerusan), PT Bank Jatim menambah plafond sebesar Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah) untuk disalurkan kepada Debitur, sehingga jumlah keseluruhan maksimum Rp. 500.000.000.000,00 (lima ratus milyar rupiah) Fasilitas kredit ini diberikan untuk jangka waktu maksimal 12 (dua belas) bulan sejak tanggal ditandatangani Akta Addendum Perjanjian Kerja Sama. Addendum II (kedua) No. 69 tanggal 14 Februari 2011 dan akta Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan Kredit Multiguna No. 89 tertanggal 30 Oktober 2009 dan Akta Addendum Perjanjian Kerja Sama Pejanjian Kredit Multiguna No. 41 tanggal 22 September 2010 tentang perpanjangan jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal 14 Februari 2011 sampai tanggal 14 Februari 2012.
40
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
41
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.6.
KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan) e. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan) Sampai dengan 31 Desember 2011, Bank Bengkulu telah melakukan penarikan dana Rp. 309.364.500.000,- dan Baki Debet sebesar Rp. 249.243.313.455,- dengan rincian sebagai berikut : Kode Cab
001 101 102 103 104
Kantor
Nasabah
BANK JATIM CABANG UTAMA Capem Panorama Capem Pasar Minggu Capem Pagar Dewa Capem Mega Mall JUMLAH
Plafond
sebesar
Baki Debet
196 277 275 269 134 1.151
13.409.000.000 21.657.500.000 21.280.000.000 19.843.000.000 10.151.000.000 86.340.500.000
9.879.745.754 18.377.737.524 18.475.931.624 17.098.550.011 9.840.902.756 73.672.867.669
002 201 202 203 204 205
CABANG CURUP Capem Kepahiang Capem Muara Aman Capem PUT Capem Simpang Bukit Kaba Capem Pasar Tengah JUMLAH
57 237 368 53 56 63 834
5.243.000.000 17.898.000.000 30.483.000.000 4.164.000.000 4.337.000.000 5.793.000.000 67.918.000.000
3.095.446.098 14.987.683.943 24.668.260.084 2.713.816.523 3.082.724.744 4.240.176.399 52.788.107.791
004 402 404 407 408
CABANG ARGAMAKMUR Capem Ketahun Capem Putri Hijau Capem Karang Tinggi Capem Giri Mulya JUMLAH
226 226
17.625.000.000 17.625.000.000
14.806.407.402 14.806.407.402
003 301 302 303 304
CABANG MANNA Capem Sukaraja Capem Bintuhan Capem Tais Capem Pino Raya JUMLAH
157 144 474 346 268 1.389
13.589.500.000 12.246.000.000 39.790.000.000 26.953.000.000 22.455.000.000 115.033.500.000
9.718.216.807 10.221.977.603 31.129.553.851 20.993.037.144 19.284.602.313 91.347.387.718
005 501 502 503
CABANG MUKOMUKO Capem Ipuh Capem Lubuk Pinang Capem Penarik JUMLAH
143 73 93 31 340
9.140.500.000 4.393.000.000 7.065.000.000 1.849.000.000 22.447.500.000
6.704.634.348 3.055.867.892 5.383.949.745 1.484.090.890 16.628.542.875
3.940
309.364.500.000
249.243.313.455
TOTAL
41
42
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.6.
KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan) e. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan) 10) Perjanjian Pembiayaan Kredit Multiguna dengan PT BPD Jabar dan Banten, Tbk. Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan Kredit Multiguna Nomor 15 tanggal 15 Nopember 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Mufti Nokhman, SH., Notaris Kota Bengkulu , PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. menyediakan dana untuk pembiayaan fasilitas kredit Multiguna yang akan disalurkan oleh PT BPD Bengkulu selaku kuasa dari PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk. kepada debitur dari waktu ke waktu sampai dengan sejumlah keseluruhan maksimum Rp. 500.000.000.000,00 (lima ratus milyar rupiah) Jangka waktu perjanjian, bahwa perjanjian dinyatakan berakhir apabila outstanding kredit debitur dinyatakan lunas oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Namun secara berkala akan dilakukan evaluasi dan kedua pihak berhak untuk melakukan peninjauan atas kerja sama ini. Sampai dengan 31 Desember 2011 Bank Bengkulu telah melakukan penarikan dana Rp. 495.686.500.000,- dan Baki Debet sebesar Rp. 455.141.469.587,- dengan rincian sebagai berikut : Kode Cab
001 101 102 103 104
Kantor
Nasabah
BANK JABAR CABANG UTAMA Capem Panorama Capem Pasar Minggu Capem Pagar Dewa Capem Mega Mall JUMLAH
Plafond
sebesar
Baki Debet
137 428 358 327 356 1.606
10.935.000.000 35.384.500.000 29.471.000.000 26.855.000.000 27.310.000.000 129.955.500.000
9.921.043.790 32.283.563.921 27.209.374.527 24.765.341.932 25.282.954.172 119.462.278.342
002 201 202 203 204 205
CABANG CURUP Capem Kepahiang Capem Muara Aman Capem PUT Capem Simpang Bukit Kaba Capem Pasar Tengah JUMLAH
122 211 188 85 212 145 963
10.383.000.000 17.086.000.000 14.075.000.000 7.500.000.000 17.465.000.000 10.775.000.000 77.284.000.000
9.288.049.516 14.523.172.744 13.056.479.799 6.647.950.659 15.567.651.327 9.956.470.716 69.039.774.761
004 402 404 407 408
CABANG ARGAMAKMUR Capem Ketahun Capem Putri Hijau Capem Karang Tinggi Capem Giri Mulya JUMLAH
428 428
33.317.000.000 33.317.000.000
30.539.981.960 30.539.981.960
003 301 302 303 304
CABANG MANNA Capem Sukaraja Capem Bintuhan Capem Tais Capem Pino Raya JUMLAH
300 279 1.110 620 464 2.773
26.103.000.000 23.830.000.000 88.189.000.000 48.975.000.000 37.752.000.000 224.849.000.000
22.424.916.376 22.168.252.853 83.192.629.195 45.353.035.445 35.284.837.163 208.423.671.032
005 501 502 503
CABANG MUKOMUKO Capem Ipuh Capem Lubuk Pinang Capem Penarik JUMLAH
165 95 62 90 412
11.520.500.000 7.581.000.000 4.339.000.000 6.840.500.000 30.281.000.000
10.456.829.441 7.057.288.002 4.032.468.536 6.129.177.513 27.675.763.492
6.182
495.686.500.000
455.141.469.587
TOTAL
42
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
43
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.6.
KREDIT YANG DIBERIKAN - (lanjutan) e. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan) 11) Perjanjian Pembiayaan Kredit Multiguna dengan PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama tentang Pembiayaan Kredit dalam bentuk Channeling, No 18 tanggal 20 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Muhammad Taufiq, SH. Notaris di Tangerang. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. akan menyalurkan fasilitas kredit dalam bentuk Channeling kepada Debitur melalui Bank Bengkulu selaku kuasa pihak kedua (PT Bsnk CIMB Niaga, Tbk.) sampai dengan jumlah Rp. 100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah) atau jumlah lain sesuai dengan persetujuan kedua pihak. Jangka waktu perjanjian berakhir apabila seluruh outstanding kredit debitur dinyatakan lunas. Sampai dengan 31 Desember 2011 Bank Bengkulu telah melakukan penarikan dana sebesar Rp. 75.896.000.000,- dan Baki Debet sebesar Rp. 75.125.837.347,- dengan rincian sebagai berikut : Kode Cab
001 101 102 103 104
Kantor
Nasabah
BANK NIAGA CABANG UTAMA Capem Panorama Capem Pasar Minggu Capem Pagar Dewa Capem Mega Mall JUMLAH
002 201 202 203 204 205
CABANG CURUP Capem Kepahiang Capem Muara Aman Capem PUT Capem Simpang Bukit Kaba Capem Pasar Tengah JUMLAH
004 402 404 407 408
CABANG ARGAMAKMUR Capem Ketahun Capem Putri Hijau Capem Karang Tinggi Capem Giri Mulya JUMLAH
003 301 302 303 304
CABANG MANNA Capem Sukaraja Capem Bintuhan Capem Tais Capem Pino Raya JUMLAH
005 501 502 503
CABANG MUKOMUKO Capem Ipuh Capem Lubuk Pinang Capem Penarik JUMLAH TOTAL
43
Plafond
Baki Debet
3 39 71 8 37 158
244.000.000 3.462.000.000 5.684.500.000 650.000.000 2.915.500.000 12.956.000.000
238.944.730 3.418.068.800 5.610.612.887 627.280.045 2.877.905.312 12.772.811.774
6 6
429.000.000 429.000.000
426.635.617 426.635.617
91 91
7.061.000.000 7.061.000.000
6.992.473.481 6.992.473.481
161 74 212 90 127 664
12.441.000.000 6.178.000.000 16.670.000.000 7.480.000.000 9.930.000.000 52.699.000.000
12.320.536.054 6.132.316.445 16.512.695.966 7.409.198.392 9.843.079.026 52.217.825.883
13 12 11 36
839.000.000 1.085.000.000 827.000.000 2.751.000.000
826.975.659 1.075.828.660 813.286.273 2.716.090.592
955
75.896.000.000
75.125.837.347
44
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.7.
PENYERTAAN a.
Penyertaan saham merupakan penyertaan pada PT. Asuransi Bangun Askrida dan PT. Sarana Bengkulu Ventura. - Metode Biaya 2011 Jumlah Perusahaan Asuransi PT. Asuransi Bangun Askrida Perusahaan Daerah PT. Sarana Bengkulu Ventura CKPN Jumlah
b.
2010 % kepemilikan
Jumlah
60.000.000,00
0,02%
60.000.000,00
0,02%
20.000.000,00 80.000.000,00 (800.000,00)
0,53%
20.000.000,00 80.000.000,00 (800.000,00)
0,53%
79.200.000,00
79.200.000,00
Berdasarkan Kolektibilitas 2011 Lancar
80.000.000,00 80.000.000,00 (800.000,00) 79.200.000,00
CKPN Jumlah
c.
2010 80.000.000,00 80.000.000,00 (800.000,00) 79.200.000,00
Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai adalah sebagai berikut : 2010 Saldo Awal Penambahan ( Pengurangan) Saldo akhir tahun
d.
% kepemilikan
800.000,00 800.000,00
2009 1.005.330,00 (205.330,00) 800.000,00
Nilai Saham PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu pada Laporan PT Sarana Bengkulu Ventura adalah sebesar Rp.44.510.000,00. Sedangkan pada Laporan PT Asuransi Bangun Askrida adalah sebesar Rp.80.000.000,00. Selisih antara nilai tercatat pada kedua perusahaan tersebut dengan nilai tercatat pada PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu diakibatkan adanya Deviden Saham yang tidak dapat dicatat sebagai penambah penyertaan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu mengingat persentase saham pada kedua perusahaan tersebut tidak mencapai 20%, sehingga pencatatannya menggunakan metode biaya, dimana deviden saham tidak boleh sebagai penambah nilai penyertaan.
44
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
45
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.8.
ASET TETAP Aset tetap pemilikan sendiri terdiri dari : 2011 Saldo Awal Nilai Perolehan Tanah Gedung Kantor Rumah Instansi Kendaraan Mesin Kantor Perabot Kantor Perabot Rumah Dinas Perpustakaan Jumlah Nilai Tercatat
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
9.196.846.060,00
200.750.000,00
0,00
9.397.596.060,00
14.241.016.346,67
1.642.254.500,00
200.750.000,00
15.682.520.846,67
864.253.202,90
0,00
0,00
864.253.202,90
10.224.204.953,15
604.940.000,00
37.855.245,42
10.791.289.707,73
16.712.287.976,93
1.285.280.938,26
2.737.576.875,66
15.259.992.039,53
6.830.726.259,79
609.837.224,00
0,00
7.438.563.483,79
769.276.541,75
80.769.903,00
0,00
850.046.444,75
55.683.000,00
0,00
0,00
55.683.000,00
58.894.294.341,19
4.423.832.565,26
2.976.182.121,08
60.339.944.785,37
Saldo Awal
Penambahan
2011 Akm Penyusutan Gedung Kantor Rumah Instansi Kendaraan Mesin Kantor Perabot Kantor Perabot Rumah Dinas Perpustakaan Jumlah Akum. Penyusutan Nilai Buku
Pengurangan
Saldo Akhir
2.792.349.782,25
716.009.941,74
0,00
223.242.289,28
47.675.695,09
0,00
270.917.984,37
5.746.052.147,91
1.146.090.326,80
63.252.341,89
6.828.890.132,82
12.886.690.891,96
1.553.480.681,10
2.706.377.547,46
11.733.794.025,60
3.775.766.470,68
1.033.367.889,39
0,00
4.809.134.360,07
495.442.321,51
122.273.950,39
0,00
617.716.271,90
36.335.385,35
8.602.279,44
0,00
44.937.664,79
25.955.879.288,94
4.627.500.763,95
2.769.629.889,35
27.813.750.163,54
32.938.415.052,25
3.508.359.723,99
32.526.194.621,83
2010 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Perolehan Tanah Gedung Kantor Rumah Instansi Kendaraan Mesin Kantor Perabot Kantor Perabot Rumah Dinas Perpustakaan Jumlah Nilai Tercatat
8.724.596.060,00
472.250.000,00
0,00
9.196.846.060,00
13.898.176.332,00
342.840.014,67
0,00
14.241.016.346,67
814.515.202,90
49.738.000,00
0,00
864.253.202,90
9.699.964.044,15
535.495.909,00
11.255.000,00
10.224.204.953,15
14.899.379.149,80
1.818.854.327,13
5.945.500,00
16.712.287.976,93
5.707.258.887,96
1.135.657.371,83
12.190.000,00
6.830.726.259,79
601.181.528,00
169.795.013,75
1.700.000,00
769.276.541,75
38.948.000,00
16.735.000,00
0,00
55.683.000,00
54.384.019.204,81
4.541.365.636,38
31.090.500,00
58.894.294.341,19
45
46
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.8.
ASET TETAP (lanjutan)
2010 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Akm Penyusutan Gedung Kantor
2.099.210.937,00
693.138.845,25
0,00
Rumah Instansi
173.070.292,88
50.171.996,41
0,00
223.242.289,28
4.465.753.640,99
1.291.553.506,92
11.255.000,00
5.746.052.147,91
Kendaraan Mesin Kantor Perabot Kantor
11.017.268.471,41
1.875.367.920,55
5.945.500,00
12.886.690.891,96
2.751.025.514,08
1.036.930.956,60
12.190.000,00
3.775.766.470,68
369.965.108,41
127.177.213,10
1.700.000,00
495.442.321,51
23.976.704,86
12.358.680,49
0,00
36.335.385,35
20.900.270.669,64
5.086.699.119,30
31.090.500,00
25.955.879.288,94
Perabot Rumah Dinas Perpustakaan Jumlah Akum. Penyusutan Nilai Buku
3.9.
2.792.349.782,25
33.483.748.535,17
32.938.415.052,25
ASET LAIN-LAIN Rincian Aset Lain-lain adalah sebagai berikut : Pendapatan YMH Diterima Persedian Barang Cetakan Persekot Kepada Pihak Ketiga Biaya Dibayar Dimuka Sewa Hasil Yang Masih Harus Diterima Biaya Yang Ditangguhkan BDD Asuransi (Premi BPPN) Aset Immaterial Bagunan Dalam Pelaksanaan Rupa-rupa Lainnya Aset Tetap & Inventaris Dlm Proses Tagihan ATM Bersama BDD Asuransi Cash in Save Tagihan EDC Jumlah
2011 11.368.979.611,86 332.995.332,50 257.700.648,00 1.100.024.944,26 416.666.667,00 123.513.758,58 5.780.742,00 74.229.467,00 15.000.000,00 0,00 1.416.349.385,00 9.862.798.374,00 161.590.894,00 38.960.000,00
2010 9.617.524.199,45 400.121.847,00 528.330.001,00 1.583.915.772,28 416.666.667,00 183.250.363,80 26.951.587,00 175.451.467,00 500.000.000,00 72.532.029,00 912.406.800,00 2.359.154.832,00 35.562.246,00 0,00
25.174.589.824,20
16.811.867.811,53
2011 33.915.727,39 39.447.286,14 11.295.616.598,33
2010 224.124.029,60 170.773.285,14 9.222.626.884,71
11.368.979.611,86
9.617.524.199,45
Pendapatan YMH Diterima terdiri dari : Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi Jumlah
46
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
47
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.10. LIABILITAS SEGERA Akun liabilitas segera per 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp. 43.167.508.231,68 dan Rp 48.381.587.734,83 dengan rincian sebagai berikut : 2011 2010 PPN Kontraktor 342.102.195,00 6.101.774,00 PPH Deposito 329.794.080,00 108.766.176,00 PPH Kontraktor 107.700.366,00 54.390.431,63 PPH Jasa Giro 11.278.955,00 8.331.273,00 Pajak YMHD 152.949.719,60 11.507.345.768,47 PPH Bunga Simpeda 123.392.167,00 102.125.870,00 PPH Bunga Tabot 139.509.102,00 114.606.635,00 PPH Tabunganku 3.640.252,00 715.884,00 PPH Tapeda 4.315,00 0,00 492.217.933,00 KU untuk dibayar 4.378.553.630,31 Titipan pihak ketiga 34.485.407.600,35 35.614.674.415,80 Titipan Pembayaran Askrindo 12.416.290,00 9.795.671,00 Titipan Kredit motor 2.375.045,00 2.375.045,00 Titipan Simpeda Petani 2.718.344,00 0,00 Titipan Rekening yang diblokir 0,00 56.220.367,00 Titipan KPR 4.307.210,00 2.907.210,00 7.173.020,00 Titipan Jaminan Bank Jatuh Tempo 7.173.020,00 Titipan P'bayaran Pokok Asset Sales 109,42 141.486,42 181.359.398,00 Titipan pokok & Bunga Asset Sale Bank Jatim 791.716,00 Titipan Pokok & Bunga Channeling Bank Jatim 221.654.593,00 52.619.982,00 Titipan Pokok & Bunga Channeling bjb 44.803.000,00 0,00 Titipan Pokok & Bunga Channeling CIMB Niaga 30.000,00 0,00 Giro yang ditutup 4.986.766,00 15.867.718,51 Biaya Bunga Dana KUMK SUP 005 YMHD 200.969.094,00 0,00 Titipan lainnya 2.413.101.324,00 221.701.014,00 Jumlah 43.167.508.231,68 48.381.587.734,83 Titipan pihak ketiga per 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp. 34.485.407.600,35 dan Rp 35.614.674.415,80 dan merupakan penampungan dana sementara, terdiri dari; 2011 2010 Kantor Pusat 12.608.406.407,00 66.995.647,00 Cabang Utama 13.668.843.924,00 12.114.695.499,00 Cabang Curup 285.504.300,00 13.822.524.576,57 Cabang Manna 387.396.272,20 5.692.508.700,05 6.262.561.861,00 2.729.152.888,00 Cabang Argamakmur Cabang Muko-muko 527.496.301,15 1.188.797.105,18 0,00 0,00 Cabang Kepahyang Cabang Muara Aman 745.198.535,00 0,00 34.485.407.600,35 35.614.674.415,80 Jumlah
47
48
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.11. SIMPANAN NASABAH Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan, dan deposito berjangka baik berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa maupun pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut; a. Giro 1) Berdasarkan jenis 2011 - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Giro Pemda Tk 1 Giro Dinas Pemda Jumlah
2010
351.784.530.576,24 54.305.023.277,74 406.089.553.853,98
167.616.743.961,16 55.025.656.037,50 222.642.399.998,66
2011 27.882.093.030,69 459.090.665,88 129.738.436,00 7.786.767.473,65 190.079.224.042,88 4.112.380.027,01 4.032.625.565,27 18.844.895.200,14 3.019.202,41 253.329.833.643,93
2010 10.521.256.549,26 1.994.765.890,88 440.496.200,57 5.382.945.052,87 162.541.301.743,72 2.935.088.715,01 2.004.204.996,16 11.999.278.422,59 25.440.410,85 197.844.777.981,91
659.419.387.497,91
420.487.177.980,57
- Pihak ketiga Giro Jawatan Vertikal Giro Perusahaan Daerah Giro Perusahaan Negara Giro Yayasan Giro Perusahaan Swasta Giro Perorangan Giro Asuransi Giro Lainnya Pinjaman Bersaldo Negatif Jumlah Jumlah Giro 2) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Dengan diterbitkannya Intruksi Direksi no.08/HP.00.01/D3/2008 yang diterbitkan tanggal 18 Februari 2008 maka suku bunga jasa giro adalah sebagai berikut: Nominal Saldo s/d Rp 1 juta 1 Juta s/d 100 juta 100 juta s/d 1 milyar 1 Milyar s/d 10 Milyar Saldo diatas 10 Milyar
48
2011
2010
0,00% 1,50% 2,00% 2,25% 2,50%
0,00% 1,50% 2,00% 2,25% 2,50%
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
49
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.11. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) b. Tabungan 1) Berdasarkan jenis tabungan 2011 284.076.894.331,91 530.868.373,68 247.864.339.013,92 43.100.485.747,59 28.032.498,00 575.600.619.965,10
Simpeda Tabanas Umum Tabot Tabunganku Tapeda Jumlah Tabungan
2010 212.223.643.788,51 634.513.385,72 161.089.742.495,41 10.681.173.527,32 0,00 384.629.073.196,96
2) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Dengan diterbitkannya Intruksi Direksi no.016/HP.00.01/D3/2011 yang diterbitkan tanggal 27 Januari 2011 maka suku bunga tabungan adalah sebagai berikut: Keterangan Simpeda
Nominal Saldo s/d Rp 1 juta 1 Juta s/d 5 juta 5 juta s/d 100 juta 100 juta s/d 1Milyar > 1 Milyar
Tabot Tabunganku
Saldo s/d Rp. 500 ribu 500 ribu s/d 1 juta > 1 juta
2011
2010
2,50% 3,00% 4,00% 4,25% 4,50%
2,50% 3,00% 4,00% 4,25% 4,50%
5,00%
6,00%
0,00% 0,25% 1,00%
0,00% 0,25% 1,00%
c. Deposito Berjangka 1) Berdasarkan jangka waktu Rincian Deposito Berjangka adalah sebagai berikut : 2011 35.699.045.200,00 219.663.400.000,00 127.644.027.000,00 141.367.860.000,00 524.374.332.200,00
1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Jumlah Deposito Berjangka
49
2010 35.578.245.200,00 29.074.000.000,00 35.950.500.000,00 255.465.402.009,00 356.068.147.209,00
50
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.11. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) c. Deposito Berjangka (lanjutan) 2) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Dengan diterbitkannya Intruksi Direksi no.94/HP.00.01/D3/2009 yang diterbitkan tanggal 1 Juli 2009 maka suku bunga deposito adalah sebagai berikut: Jangka Waktu 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
2010
2011 s.d. 100 Juta 6,50% 6,50% 6,50% 6,50%
> 100 juta 6,50% 6,50% 6,50% 6,50%
s.d 100 juta 6,50% 6,50% 6,50% 6,50%
> 100 Juta 6,50% 6,50% 6,50% 6,50%
3.12. SIMPANAN DARI BANK LAIN Giro 1) Berdasarkan Nama Bank Bank DKI BPD Sumsel BPR Maroba ite Curup
2011 4.805.143,00 6.679.127,00 5.189.121,83 16.673.391,83
2010 4.865.143,00 6.659.529,00 3.084.421,83 14.609.093,83
2011 1,50%
2010 1,50%
2) Tingkat suku bunga rata-rata Giro
3.13. UTANG PAJAK DAN PAJAK PENGHASILAN BADAN a.
Utang pajak terdiri dari: PPh Pasal 29 Jumlah
b.
2010 6.009.157.313,89 6.009.157.313,89
2011 24.030.116.736,48 6.028.112.900,70
2010 35.221.059.560,89 (9.214.273.247,00)
Taksiran beban pajak terdiri atas: Pajak Kini Beban / (Pendapatan) Pajak Tangguhan Jumlah
c.
2011 7.659.526.485,48 7.659.526.485,48
30.058.229.637,18
26.006.786.313,89
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan 2011 Saldo awal pajak tangguhan
10.893.278.802,00
(Beban) / Pendapatan pajak Tangguhan
(6.028.112.900,70) 4.865.165.901,30
Jumlah
50
2010 1.679.005.555,00 9.214.273.247,00 10.893.278.802,00
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
51
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.13. UTANG PAJAK DAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (lanjutan) d.
Rekonsiliasi Fiskal Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku sebagai berikut : Pajak kini Laba (Rugi) Komersial Perbedaan Waktu Cadangan Yang Tidak Diperkenankan Perbedaan Tetap Beban Yang Tidak Diperkenankan Laba Fiskal
2011 71.450.095.729,18
2010 91.730.825.749,91
19.460.663.605,21
27.476.013.501,37
5.209.707.611,53 96.120.466.945,92
21.677.398.992,28 140.884.238.243,56
24.030.116.736,48
35.221.059.560,89
Taksiran Pajak Penghasilan Badan -
25% x 96.120.466.945,92
Kredit Pajak Uang muka pajak PPh pasal 25 Kurang (Lebih ) Bayar Pajak PPh Pasal 29
16.370.590.251,00
29.211.902.247,00
7.659.526.485,48
6.009.157.313,89
2011
2010
3.14. PINJAMAN DARI BANK INDONESIA Pinjaman dari BI terdiri atas : KL KPR
-
KL KPKM KMK KPKM Jumlah
29.722.101,00
4.618.073,00
4.618.073,00
12.998.288,00
12.998.288,00
17.616.361,00
47.338.462,00
2011 23.922.777,19 20.000.000.000,00 20.023.922.777,19
2010 59.976.833,58 20.000.000.000,00 20.059.976.833,58
3.15. PINJAMAN YANG DITERIMA Akun ini terdiri dari : Pinjaman lainnya (Dana RDI) Dana SUP 005 yang tersalur
51
52
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.15. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) Informasi pokok pinjaman yang diterima. a.
Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia merupakan pinjaman dari Bank Indonesia dalam bentuk kredit likuiditas untuk diteruskan lagi dalam bentuk kredit kepada pengusaha kecil dan mikro, kredit koperasi, kredit mikro investasi, kredit rumah sederhana, dan kredit rumah sangat sederhana.
b.
Dalam rangka meningkatkan penguatan akses permodalan usaha mikro dan kecil bagi kegiatan usaha produktif, pemerintah telah menerbitkan Surat Utang Pemerintah Nomor SU-005/MK/1999 tanggal 29 Desember 1999. Dana SUP tersebut selanjutnya dialokasikan kepada BUMN pengelola atau Lembaga Keuangan Pelaksana dalam bentuk pinjaman sebagai sumber dana penyaluran kredit untuk usaha mikro dan kecil.
c.
Berdasarkan Surat Departemen Keuangan Nomor S-30/MK.06/2004 tanggal 12 Juli 2004 total pinjaman dana SUP yang harus disalurkan oleh PT Bank Bengkulu ditetapkan sebesar Rp. 10 Milyar. Dan ketentuan peminjaman dana SUP dan penyaluran diatur dalam surat perjanjian pinjaman dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Usaha Kecil Nomor KP-030/DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004 antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PT Bank Bengkulu dalam rangka pendanaan KUMK. jangka waktu pengembalian pinjaman dana SUP adalah 5 (lima) tahun dengan grace period 3 tahun.
d.
Dalam rangka meningkatkan KUMK diperlukan skim kredit dengan ditetapkan yang sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bank Bengkulu Nomor 63/HP.00.02.04/D.4/2004 tanggal 27 September 2004 tentang Skim Kredit KUMK-SUP 005 kredit kepada pengusaha mikro dan kecil (KUMK).
e.
Dalam pelaksanaan peminjaman Surat Utang Pemerintah (SUP) dan penyalurannya diterbitkan Surat Edaran Nomor: 09/HP.00.02.04/D4/2004 tanggal 27 September 2004 tentang Penyaluran Kredit Dana Surat Utang Pemerintah (SUP) untuk Usaha Mikro dan Kecil (KUMK). Dalam surat edaran tersebut mencakup pedoman dan ketentuan yang perlu diketahui.
f.
Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI dengan BPD Bengkulu Nomor: AMA35/KP-030/DP3/2007 tanggal 8 Maret 2007, batas akhir penarikan tambahan plafon pinjaman pendanaan KUMK tanggal 31 Mei 2007 sebesar Rp.10 miliar, sehubungan dengan itu PT Bank Bengkulu telah mengajukan permohonan penarikan tambahan sesuai surat nomor 291/PK.01.01/D4 tanggal 23 Mei 2007, dan telah disalurkan pencairan pinjaman pendanaan KUMK sesuai surat nomor S-3749/MK.5/2007 tanggal 2 Juli 2007 dari Menteri keuangan QQ Direktur Jendral Perbendaharaan sebesar Rp.10.000.000.000,00.
3.16. INFORMASI KOMITMEN DAN KONTIGENSI Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontijensi yang dibentuk bank sebesar Rp. 510.413.054.340,00 dan Rp. 117.977.363.150,00. Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas transaksi komitmen dan kontijensi dalam kegiatan usaha bank yang mempunyai risiko pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2011 Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas Kredit yang belum ditarik Sub Jumlah
506.501.704,00 0,00 506.501.704,00
52
2010 1.015.906.898,00 0,00 1.015.906.898,00
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
53
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.16. INFORMASI KOMITMEN DAN KONTIGENSI (lanjutan) 2011 Kontijensi Tagihan Kontijensi Pendapatan Bunga dalam penyelesaian Bunga kredit yang diberikan tidak terkait dgn Bank Lainnya Liabilitas Komitmen Bank Garansi yg diberikan Lainnya Sub Jumlah Lainnya Penerusan Kredit Aset Produktif yang dihapusbukukan Kredit yang diberikan lainnya Jumlah kewajiban komitmen kontijensi
2010
0,00 0,00 2.417.239.291,00
0,00 0,00 2.780.708.210,00
5.755.442.365,00 0,00 62.635.535.424,00 1.135.766.748,00 71.943.983.828,00
0,00 0,00 87.408.972.119,00 0,00 90.189.680.329,00
410.390.177.790,00 0,00 27.572.391.018,00 510.413.054.340,00
150.830.053,00 0,00 26.620.945.870,00 117.977.363.150,00
3.17. IMBALAN PASKA KERJA a.
Program Dana Pensiun Penyelenggaraan dana pensiun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-146/KM.17/1996 tanggal 16 April 1996. Jenis program adalah program pensiun manfaat pasti pesertanya seluruh karyawan PT Bank Bengkulu, dengan metode perhitungan "Aggregated Cost Modified" yang ditentukan berdasarkan Valuasi Aktuaria yang dilakukan PT. Dian Artha Tama, dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
2011 GAM - 1971 0,025% per tahun 1% per tahun 0,1% per tahun 5 tahun 1% per tahun 3% per tahun tidak ada 9% per tahun Penerima Manfaat tidak dibebankan
Mortalita Tingkat Cacat Tingkat Pensiun Dipercepat Tingkat Pengunduran Diri Selisih Usia Suami Istri Tingkat Inflasi Kenaikan Penghasilan Dasar Pensiun Kenaikan Manfaat Pensiun Bulanan Bunga Teknis Pajak Dibayar oleh Biaya Pengelolaan
53
2010 GAM - 1971 0,025% per tahun 1% per tahun 0,1% per tahun 5 tahun 1% per tahun 3% per tahun tidak ada 9% per tahun Penerima Manfaat tidak dibebankan
54
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.17. IMBALAN PASKA KERJA (lanjutan) a.
Program Dana Pensiun (lanjutan)
a. Jumlah Peserta Aktif b. Penghasilan Dasar Pensiun (PHDP)/Bulan c. Jumlah Peserta Pasif - Pensiun ditunda / Bulan Jumlah Rupiah - Penerima Pensiun / Bulan Jumlah Rupiah d. Kekayaan Dana Pensiun e. Kewajiban Aktuaria b.
2011 201 karyawan 1.448.530.542,00
2010 210 karyawan 624.209.351,00
12 karyawan 91.241.236,00 72 karyawan 218.446.235,00 38.654.705.321,00 45.964.242.773,00
11 karyawan 91.243.463,00 64 karyawan 163.304.916,00 38.654.705.321,00 45.964.242.773,00
Program Imbalan Kerja Perhitungan Manfaat Imbalan Paska Kerja berdasarkan Undang - undang Ketenagakerjaan No 13 tahun 2003 dan PSAK 24 (Revisi 2004) yang pengakuan liabilitasnya baru diterapkan pada tahun buku 2009 estimasi liabilitas awal periode adalah sebesar Rp 23.565.174.211,00 yang berdasarkan laporan aktuaris no.252-A/PSAK/DAT/I/2011 dan no.252-B/PSAK/DAT/I/2011. Dalam tahun 2011, Bank telah mencadangkan Imbalan Pasca Kerja sebesar Rp. 21.355.928.901,00. Sedangkan dalam tahun 2011 estimasi liabilitas akhir tahun 2011 sebesar Rp. 24.369.129.729,00 berdasarkan Laporan Aktuaria Nomor 068-A/PSAK/DAT/I/2012 dan Nomor 068-B/PSAK/DAT/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 dengan rincian sebagai berikut : - Program pesangon Beban Jasa Kini Keuntungan ( kerugian ) aktuaria Beban Bunga Beban jasa lalu ( non vested ) Biaya yang dibebankan pada laporan laba - rugi
Liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di neraca: Biaya dibayar dimuka (cadangan) awal Pembayaran manfaat Beban (Pendapatan) Aset (Liabilitas) yang diakui di neraca
2011 2.312.186.667,00 (707.023.052,00) 863.648.708,00 148.837.331,00
2010 7.301.793.309,00 (403.420.559,00) 1.143.445.114,00 148.337.331,00
2.617.649.654,00
8.190.155.195,00
2011 (22.803.030.207,00) 1.896.784.800,00 2.617.649.654,00 (23.523.895.061,00)
2010 (19.528.709.443,00) 4.916.334.431,00 8.190.655.195,00 (22.803.030.207,00)
- Program MPP Beban Jasa Kini Keuntungan ( kerugian ) Aktuaria Beban Bunga Beban jasa lalu ( non vested ) Biaya yang dibebankan pada laporan laba - rugi
54
2011 219.230.687,00 62.255.387,00 242.062.468,00 146.811.260,00
2010 221.470.290,00 26.255.605,00 262.622.704,00 146.811.260,00
670.359.802,00
657.159.859,00
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
55
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.17. IMBALAN PASKA KERJA (lanjutan) Liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di neraca: 2011 (762.144.004,00) 587.269.138,00 670.359.802,00 (845.234.668,00)
Biaya dibayar dimuka (cadangan) awal Pembayaran manfaat Beban (Pendapatan) Aset (Liabilitas) yang diakui di neraca
2010 (709.403.369,00) 604.419.224,00 657.159.859,00 (762.144.004,00)
Aset (Liabilitas) bersih selama tahun berjalan yang diakui di neraca : 2011
2010
Liabilitas masa lalu - Program Pesangon - Program MPP Jumlah Liabilitas tahun lalu
22.803.030.207,00 762.144.004,00
19.528.709.443,00 709.403.369,00
23.565.174.211,00
20.238.112.812,00
Beban Kini (tahun berjalan) - Program Pesangon - Program MPP Jumlah Beban Kini
720.864.854,00 83.090.664,00 803.955.518,00
3.274.320.764,00 52.740.635,00 3.327.061.399,00
24.369.129.729,00
23.565.174.211,00
2011 81.759.000,00 89.949.002.754,27 90.030.761.754,27
2010 81.759.000,00 50.823.507.097,45 50.905.266.097,45
Jumlah Liabilitas Manfaat Imbalan Paska Kerja
3.18. LIABILITAS LAINNYA Liabilitas lain-lain terdiri dari : Setoran Jaminan Rupa-rupa pasiva Jumlah
Setoran Jaminan terdiri dari: 2011 0,00 81.759.000,00 81.759.000,00
Jangka Waktu s/d 24 bulan Jangka Waktu > 24bulan Jumlah
55
2010 0,00 81.759.000,00 81.759.000,00
56
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.18. LIABILITAS LAINNYA (lanjutan) Rupa-rupa Pasiva terdiri dari: Titipan Angsuran Pinjaman Titipan Astek Titipan Jasa Produksi Titipan Penjualan Tanah Titipan Motor Titipan Motor Pasar Minggu Titipan Setoran Biaya Hipotik Titipan PPH Pasal 21
2011 559.073.484,12 24.543,36 7.740.729.707,60
2010 375.553.913,00 0,00 9.154.269.981,21
9.000.000,00
9.000.000,00
(2.375.045,00) 36.080.000,00 0,00 21.106.053,99
2.955.000,00 0,00 25.851.172,75 52.733.346,30
Titipan rek Penampungan DPLK
170.885.651,71
14.407.710,80
Titipan Penampungan Setoran
77.850.964,00
1.642.685.268,50
Titipan Dana Kesejahteraan
3.193.372.088,18
3.814.279.158,68
Titipan Tantiem
3.832.046.506,61 3.706.269.285,00 0,00 1.193.350.502,83
4.577.134.990,42 4.602.038.973,23 3.374.254,00 830.234.574,43
1.826.422.395,00
1.514.383.866,00
8.594.046.953,00
2.313.582.658,00 797.822,00 4.900.011,00
Beban Yang Masih Harus Dibayar Termin Yang Diblokir Pendapatan Yang Ditangguhkan Beban Deposito YMHD Transaksi ATM Bersama Transaksi Kartu Halo
326.067,00 7.063.511,00
Transaksi Kartu Simpati Transaksi Kartu Matrix Transaksi Kartu Mentari Transaksi Kartu IM3 Rekening Penampungan Dana CSR Liabilitas EDC Titipan Lainnya Rupa-Rupa Pasiva Titipan A/K Transfer Keluar Titipan Dana Setoran Modal Rekening Escrow JATIM Escrow Bank JABAR Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah
56
172.944,00
511.904,00
2.736.935,00
2.807.277,00
297.794,00
114.358,00
3.256.608.036,82 22.275.000,00 100.309.795,06 52.600.428.438,33
2.462.256.866,69 0,00 115.237.618,76 17.454.858.660,74
578.299.030,74
72.612.960,72
2.421.414.026,89
1.776.924.751,19
1.188.085,00
0,00
0,00
0,00
89.949.002.754,27
50.823.507.097,42
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
57
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.19. EKUITAS a.
Modal Saham Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 susunan pemegang saham adalah sebagai berikut : 2011 Pemegang Saham
I. Pemerintah Provinsi Bengkulu
Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor penuh Seri A Seri B
Persentase kepemilikan
Jumlah dalam Rupiah
4.378
3.748
40,07%
47.528.000.000,00
2.1. Kota Bengkulu
792
325
6,95%
8.245.000.000,00
2.2. Bengkulu Selatan
670
670
6,21%
7.370.000.000,00
2.3. Bengkulu Utara
664
685
6,18%
7.325.000.000,00
2.4. Rejang Lebong
659
1.072
6,46%
7.662.000.000,00
2.5. Lebong
815
6,87%
8.150.000.000,00
2.6. Kepahiang
999
8,42%
9.990.000.000,00
2.7. Kaur
983
8,29%
9.830.000.000,00
2.8. Seluma
430
3,63%
4.300.000.000,00
2.9. Bengkulu Tengah
110
0,93%
1.100.000.000,00
2.10. Muko-muko
711
5,99%
7.110.000.000,00
100%
118.610.000.000,00
II. Pemerintah Kota/Kabupaten :
Jumlah Modal Saham
11.211
6.500
2010 Pemegang Saham
Jumlah lembar saham
Persentase
Jumlah dalam
ditempatkan dan disetor penuh
kepemilikan
Rupiah
Seri A I. Pemerintah Provinsi Bengkulu
Seri B
4.378
3.748
40,6%
47.528.000.000,00
2.1. Kota Bengkulu
792
325
7,1%
8.245.000.000,00
2.2. Bengkulu Selatan
670
670
6,3%
7.370.000.000,00
2.3. Bengkulu Utara
664
685
6,3%
7.325.000.000,00
2.4. Rejang Lebong
659
1.072
6,6%
7.662.000.000,00
2.5. Lebong
815
7,0%
8.150.000.000,00
2.6. Kepahiang
999
8,5%
9.990.000.000,00
2.7. Kaur
815
7,0%
8.150.000.000,00
2.8. Seluma
430
3,7%
4.300.000.000,00
2.9 Bengkulu Tengah
110
0,9%
1.100.000.000,00
2.10. Muko-muko
711
6,1%
7.110.000.000,00
II. Pemerintah Kota/Kabupaten :
Jumlah Modal Saham
11.043
57
6.500
100%
116.930.000.000,00
58
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.19. EKUITAS (lanjutan) a.
Modal Saham (lanjutan) Catatan : Seri A Nilai Nominal per Lembar Saham Rp. 10.000.000,00 Seri B Nilai Nominal per Lembar Saham Rp. 1.000.000,00 Dibandingkan Modal Per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 116.930.000,00 terdapat tambahan modal sebesar Rp. 1.680.000.000,- yaitu : - Pemkab Kaur
168 lembar Seri A
Rp. 1.680.000.000,00
Berdasarkan Akta Perubahan Modal Setor Perseroan Terbatas PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No. 28 tanggal 12 Februari 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Mufti Nokhman SH. ditetapkan bahwa : a. Modal Dasar dari Perseroan berjumlah Rp. 175.000.000.000,00 (Seratus tujuh puluh milyar rupiah), terbagi atas 15.000 (lima belas ribu) lembar saham A, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan 25.000 (dua puluh lima ribu) lembar saham B dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). b. 100% dari modal yang ditempatkan tersebut telah disetor penuh kedalam perseroan sebesar Rp. 118.610.000.000,00 (Seratus delapanbelas milyar enam ratus sepuluh juta rupiah) terbagi atas 11.211(sebelas ribu dua ratus sebelas) lembar saham seri A, masing-masing saham bernilai Rp. 10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah) dan 6.500 (enam ribu lima ratus) lembar saham seri B, masing-masing bernilai nominal Rp. 1.000.000,00 (Satu juta rupiah). b.
Saldo Laba Akun ini terdiri dari : 2011 41.350.654.745,32 23.003.413.802,61 41.391.866.092,00 105.745.934.639,93
Telah ditentukan penggunaannya Laba ditahan Belum ditentukan penggunaannya Jumlah
2010 27.205.846.858,12 65.724.039.436,02 92.929.886.294,14
Akun saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya ini merupakan cadangan per 31 Desember 2011 dan 2010 terdiri atas : 2010 2011 14.859.046.420,90 8.286.642.477,30 Cadangan Umum Cadangan Modal 1.000.000.000,00 0,00 25.491.608.324,42 18.919.204.380,82 Cadangan Tujuan Jumlah 41.350.654.745,32 27.205.846.858,12 Sedangkan akun saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya merupakan saldo laba tahun berjalan.
58
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
59
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.20. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga meliputi bunga yang diperoleh dari :
Bank Indonesia Bank Lain Dari Pihak Ketiga Jumlah
2011 2.835.601.786,11 43.286.748.724,45 198.630.812.178,35 244.753.162.688,91
2010 7.962.834.589,15 42.304.807.535,94 246.946.212.520,03 297.213.854.645,12
2011 24.202.500,00 2.053.734.433,35 2.077.936.933,35
2010 19.075.000,00 1.478.878.136,38 1.497.953.136,38
3.21. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI Pendapatan provisi dan komisi meliputi : Komisi dan Provisi Kredit Provisi, Komisi dan Jasa Lainnya Jumlah 3.22. BEBAN BUNGA Beban bunga meliputi bunga atas : 2011 Biaya Bunga Pada BI Biaya Bunga Pada Bank Lain Biaya Bunga Pihak 3 Bukan Bank Jumlah
2010
0,00 10.678.671.630,17 73.354.258.705,48 84.032.930.335,65
0,00 26.996.834.088,00 58.116.733.533,59 85.113.567.621,59
2011 5.452.549.807,83 132.822.713,63 3.183.760.375,00 791.217.337,00 625.705.021,07 49.760.000,00 837.483,77 324.095.063,42 1.724.005.484,52 862.175.000,00 2.420.000,00 454.164.870,00 1.311.440.392,62 4.077.150,00 3.192.000,00 14.922.222.698,86
2010 2.900.401.749,31 128.408.389,00 1.233.255.347,75 745.415.000,00 1.358.594.741,50 122.522.504,00 132.838,33 143.618.359,80 1.668.717.441,67 768.912.500,00 2.020.000,00 519.188.199,45 1.220.107.717,60 549.865,00 4.009.750,00 10.815.854.403,41
3.23. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan lain-lain terdiri atas : Denda Yang Diterma Penjualan Buku Cek/BG/Setoran Administrasi Kredit Pendapatan Administrasi Giro Administras Jaminan Bank Administrasi Referensi Bank Selisih Kas Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Adm Tabungan Pendapatan Administrasi ATM Pendapatan Penggantian Kartu ATM Pendapatan Fee ATM Bersama Pendapatan ADM Tabot Pendapatan BPD NET Fee Kartu Halo. Jumlah
59
60
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.23. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA (lanjutan) 2011 Saldo Sebelumnya Fee Kartu Simpati Fee Kartu AS Fee Kartu Mentari Fee Kartu IM3 Pendapatan Deviden Pendapatan Adm Tabunganku Pendapatan Fee Asset Sale & Kredit Channeling Pendapatan Fee EDC Jumlah
2010
14.922.222.698,860 8.098.500,00 0,00 373.500,00 297.750,00 20.385.624,00 6.735.477,00 18.549.833.308,58 5.000,00 33.507.951.858,44
10.815.854.403,41 8.623.258,00 0,00 511.250,00 492.000,00 0,00 1.481.617,00 5.647.668.542,38 0,00 16.474.631.070,79
2011 6.603.281.725,02 31.124.125.310,96 13.837.742.495,55 937.497.792,43 52.502.647.323,96
2010 4.887.579.452,34 30.049.819.769,98 13.282.123.922,69 987.036.361,11 49.206.559.506,12
2011 610.327.625,00 87.183.442,00 1.076.118.797,00 533.885.164,00 3.746.549.667,02 249.292.030,00 299.925.000,00 6.603.281.725,02
2010 554.114.720,00 58.287.600,00 690.160.700,00 644.987.722,00 2.384.988.333,34 274.321.377,00 280.719.000,00 4.887.579.452,34
3.24. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban Operasional Lainnya terdiri atas :
Premi Asuransi Beban Kantor Beban Umum Beban Bank Jumlah
a.
Premi Asuransi terdiri dari : Premi Asuransi Kredit Premi Asuransi Aktiva Tetap Premi Cash In Transit Premi Cash In Save Premi Jaminan Dana Pihak Ketiga Premi Asuransi Kendaraan Premi Asuransi Tabot Jumlah Premi Asuransi
60
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
61
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.24. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA (lanjutan) b.
Beban Kantor terdiri dari : 2011 37.498.852,44 604.704.559,60 1.604.844.240,00 116.729.475,00 1.025.540.000,00 120.000.000,00 26.100.000,00 16.531.500,00 313.186.253,20 115.859.500,00 533.179.021,00 122.532.320,82 360.037.038,00 1.053.887.987,00 943.326.538,13 25.342.500,00 469.593.729,43 495.566.266,00 1.729.218.763,91 615.090.379,00 912.996.672,00 3.594.622.367,92 5.722.963.754,75 838.466.200,00 226.500.000,00 1.799.700,00 137.912.874,76 197.483.225,00 27.535.675,00 659.593.039,00 0,00 4.613.562.126,00 3.222.328.585,00 233.000,00 38.759.168,00 600.600.000,00 31.124.125.310,96
Sewa rumah Sewa Kantor Sewa Lainnya Honorarium Akuntan Honorarium Konsultan Honorarium Pengacara Honorarium Notaris Honorarium Tenaga Ahli lainnya P & P Gedung Kantor P & P Rumah Bangunan Dir/Kacab P & P Kendaraan Bermotor P & P Inventaris P & P Mesin Alat - Alat Tulis Kantor Barang Cetakan Beban materai Alat Kantor Terdaftar Alat - Alat Kebersihan Kantor Listrik dan Air Telephon, Telegram, Telex Bahan Bakar Beban Perjalanan Dinas Ongkos Kantor / Jasa Pihak Ketiga Beban Rapat Pertemuan Beban Representasi Beban Perpustakaan Ongkos Kirim Barang Photo Copy Beban Penjilidan Beban Undian Simpeda Beban Dana Pensiun Biya Aplikasi Olibs Beban Sewa komunikasi & Jaringan Beban Kantor Lainnya Biaya Penagihan Kredit Macet Biaya Undian Tabungan Tabot Jumlah Beban Kantor
61
2010 47.816.286,64 381.445.407,32 1.627.343.720,00 261.746.250,00 1.112.303.150,00 120.000.000,00 140.300.000,00 24.300.000,00 525.044.401,20 74.824.000,00 543.195.779,00 98.407.900,00 519.953.087,38 957.781.740,00 893.301.303,50 29.035.040,00 379.385.212,50 401.813.510,00 1.710.138.500,66 676.399.456,00 880.355.550,00 3.541.204.281,85 4.964.937.710,90 483.187.118,00 299.500.000,00 3.325.000,00 90.663.686,00 168.224.580,00 30.924.400,00 807.845.176,83 333.793.900,00 4.226.475.000,00 3.199.278.911,00 7.941.800,00 22.819.661,20 464.808.250,00 30.049.819.769,98
62
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.24. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA (lanjutan) c.
Beban Umum terdiri dari : Pajak Ipeda / Ireda / PBB Pajak Kendaraan Pajak Retribusi Lainnya Langganan Majalah / Koran Beban Iklan / Promosi Beban Jamuan Pegawai Beban Keamanan Beban Pengawalan Beban Tamu Direksi / Kepala Cabang Iuran BKBPD / BMPD Sumbangan Duka Cita Rekreasi dan Olah Raga Sumbangan dan Zakat Beban Perayaan Beban Riset & Penelitian Beban Pembinaan Pegawai Beban Umum Lainnya Pajak PBB Beban Edukasi Masyarakat Biaya CSR (Coorporate Social Responsibility) Jumlah Beban Umum
d.
2011 26.326.336,42 140.761.100,00 69.349.054,00 238.250.267,00 3.217.591.757,00 979.061.590,00 963.385.350,00 253.176.340,00 1.564.036.618,00 727.874.000,00 151.194.305,00 1.668.084.287,00 1.068.187.930,00 889.662.635,00 19.000.000,00 19.274.500,00 72.149.594,00 1.370.662,00 11.055.000,00 1.757.951.170,13 13.837.742.495,55
2010 12.396.980,00 122.505.300,00 40.165.397,00 245.773.641,00 2.952.457.835,00 956.917.367,00 820.374.710,00 201.000.075,00 1.553.112.765,00 554.650.000,00 160.609.190,00 614.920.010,00 1.213.922.851,00 817.243.239,00 0,00 52.509.000,00 656.736.000,00 4.166.408,00 72.530.300,00 2.230.132.854,69 13.282.123.922,69
2011 307.334.002,45 1.080.000,00 325.000,00 371.289,98 0,00 628.387.500,00 937.497.792,43
2010 313.591.523,00 1.052.000,00 367.272,00 124.967.083,00 9.454.861,11 537.603.622,00 987.036.361,11
Beban Bank terdiri dari : Provisi Kliring (RTGS) Administrasi Giro Beban Transfer Uang Adm/Provisi Pinjaman pada Bank Lain Biaya Fee Broker Biaya SPPD BO-1 Jumlah Beban Bank
62
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
63
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.25. BEBAN PENYUSUTAN Beban penyusutan terdiri atas : 2011 Beban Peny. Inventaris Beban Peny. Gdng Kntr Permanen
2010
16.460.000,00
-
671.627.167,13
660.783.637,85
Beban Peny. Gdng Kntr tdk Permanen
44.382.774,61
35.073.948,95
Beban Peny. Rmh Dinas Permanen
47.675.695,09
50.171.996,09
Beban Peny. Kendaraan Klpk I
59.157.177,05
46.132.538,29
Beban Peny. Kendaraan Klpk II
1.061.536.052,38
1.272.237.692,09
Beban Peny. Mesin Kantor klpk I
1.183.043.713,40
1.680.713.934,41
Beban Peny. Mesin Kantor klpk II
459.438.805,07
393.466.779,19
Beban Peny. Perabot Kntr klpk I
677.719.885,94
526.350.924,23
Beban Peny. Perabot Kntr klpk II
504.903.135,24
540.368.362,52
Beban Peny. Prbt Rmh Dinas klpk I
102.450.440,62
110.524.061,70
Beban Peny. Prbt Rmh Dinas Klpk II
16.423.510,12
18.834.550,61
8.602.279,44
12.409.817,64
Beban Peny. Perpustakaan Klpk I Beban Peny. Lain-lain Jumlah
101.222.000,00
-
4.954.642.636,09
5.347.068.243,57
3.26. BEBAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN) Beban CKPN terdiri atas : 2011 Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2010
2.856.879.507,12
Beban Penyisihan dan Penghapusan Pinjaman Beban Penyusutan Penempatan Dana Antar Bank Jumlah
10.089.512.178,00
35.000.000,00
-
224.931,04
1.531.423,73
2.892.104.438,16
10.091.043.601,73
2011 13.665.455.542,64 1.927.234.975,46 2.252.837.501,79 3.352.958.029,93 2.886.327.679,37 2.161.096.000,00 200.975.000,00 7.089.128.490,82 721.205.391,00 34.257.218.611,01
2010 13.290.634.640,60 1.818.031.743,00 2.108.624.531,16 3.081.081.850,44 2.593.707.484,46 1.489.068.180,00 154.600.000,00 6.256.226.223,41 678.532.903,00 31.470.507.556,07
3.27. BEBAN TENAGA KERJA Beban Tenaga Kerja terdiri atas : Gaji dan Upah Tunjangan Natura Tunjangan Transport Tunjangan Sewa Rumah Tunjangan Pengobatan Tunjangan Sandang Tunjangan Khusus Tunjangan PPH Pasal 21 Karyawan Uang Lembur Jumlah
63
64
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - (lanjutan)
3.27. BEBAN TENAGA KERJA (lanjutan) 2011 Saldo Sebelumnya Perawatan Kesehatan Bantuan dalam bentuk Natura Premi Astek Uang Cuti Pesangon Iuran Dana Pensiun Beban Kantor Jasa Kerja Beban Biaya Beban Pegawai Lainnya Beban Handphone (HP) Honor Komisaris & Komite Tunj. Hari Raya Jasa Produksi Dana Kesejahteraan Tantiem Pendidikan dan Pelatihan Imbalan pasca kerja Jumlah Beban tenaga kerja
2010
34.257.218.611,010 1.581.394.929,86
31.470.507.556,07 564.031.733,36
2.169.721.000,00 988.428.664,03
2.092.693.750,00 948.530.113,79
2.893.090.342,09 876.173.179,92 4.205.292.716,64 2.139.749.979,86 319.558.000,00 664.096.143,12 1.769.456.487,00 4.618.950.160,00 7.664.093.012,39 3.193.372.088,50 3.832.046.506,19 2.900.592.992,00 3.013.200.828,00 77.086.435.640,61
2.703.165.977,26 1.678.408.254,00 6.160.372.684,97 2.104.076.918,00 301.890.155,00 632.843.295,27 1.392.068.337,50 4.197.906.534,00 9.154.249.940,58 3.814.279.158,68 4.577.134.990,42 2.238.921.382,00 7.700.216.557,00 81.731.297.337,90
3.28. PENDAPATAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional terdiri dari : 2011 370.000,00 0,00 3.158.983.869,91 0,00 2.552.165.548,09 7.525.276.707,95 13.236.796.125,95
Penjualan inventaris Bunga Rekening Antar Kantor Pendapatan Pengembalian CKPN Pendapatan Konversi Provisi & Komisi Pendapatan Setoran Kredit hapus Buku Pendapatan Lainnya Jumlah
2010 17.400.000,00 0,00 6.675.445.078,21 277.276.328,00 77.227.949,00 1.485.637.803,18 8.532.987.158,39
3.29. BEBAN NON OPERASIONAL Beban non operasional terdiri dari : 2011 Beban Bunga Antar Kantor Denda Pelanggaran Laporan Likuiditas Denda Laporan Akt / NT / PGCL Denda Lainnya Beban Non Operasional Lainnya Jumlah
0,00 0,00 28.025.000,00 567.088.426,00 61.878.077,00 656.991.503,00
64
2010 0,00 400.000,00 4.350.000,00 3.076.401,00 491.237.548,86 499.063.949,86
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
65
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Rupiah) 4.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, dan aset tertimbang menurut resiko dihitung sesuai dengan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/146/KEP/DIR tanggal 12 Nopember 1998. Bank wajib mempertahankan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM ) atau Capital Adequancy ratio minimum 8% pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001.
65
Pendapatan bersih
(112.710.804.277,92)
(6.028.112.900,700)
Laba (rugi) bersih
(24.030.116.736,48)
Pajak Tangguhan 48.703.519.697,00
-
-
48.703.519.697,00
(82.652.574.640,74)
Beban pajak
Laba (rugi) sebelum pajak
5.469.181.133,35 43.234.338.563,65
Laba ( rugi ) operasional
(8.821.264.025,38) (682.350.325,31) (1.166.397.289,00) (17.101.061.385,21)
(6.431.049.745,52)
9.468.801.479,78
13.101.441.038,78
705.345.003,00 61.835.884.066,71 (48.734.443.027,93)
61.130.539.063,71
Cabang Utama
(31.224.625.623,65)
(51.427.949.017,09)
Beban Tenaga Kerja Beban Penyusutan Aktiva Tetap Beban CKPN Jumlah beban operasional lainnya
Pendapatan (beban) non-operasional lainnya
(26.025.476.691,17)
(47.013.952.453,66) (1.908.518.050,67) 1.766,00 (74.947.945.429,50)
Beban operasional lainnya Beban Administrasi dan Umum
295.520.653,00
23.224.475.759,41
Provisi dan komisi Jumlah Beban bunga
Pendapatan operasional lainnya
33.565.556.959,13
381.525.000,00 33.947.081.959,13 (10.722.606.199,72)
Pendapatan Pendapatan bunga
Kantor Pusat
Segmen usaha berdasarkan kantor cabang Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
5. INFORMASI KEUANGAN MENURUT SEGMEN
10.778.494.391,51
-
-
10.778.494.391,51
2.281.856.828,78
8.496.637.562,73
(5.091.700.894,72) (468.398.323,09) (598.022.910,81) (9.286.786.140,52)
(3.128.664.011,90)
4.513.017.158,50
13.270.406.544,75
183.830.000,00 17.179.739.740,75 (3.909.333.196,00)
16.995.909.740,75
Cabang Curup
66
43.014.155.361,94
-
-
43.014.155.361,94
(1.766.621.548,28)
44.780.776.910,22
(5.096.922.015,96) (627.045.633,12) (421.464.053,06) (13.403.944.002,30)
(7.258.512.300,16)
9.405.067.855,32
48.779.653.057,20
222.376.888,00 56.903.191.037,20 (8.123.537.980,00)
56.680.814.149,20
Cabang Manna
21.279.023.515,26
-
-
21.279.023.515,26
(2.729.281.068,86)
24.008.304.584,12
(5.259.288.842,70) (461.218.870,39) (385.807.133,03) (9.862.219.696,29)
(3.755.904.850,17)
2.837.601.908,37
31.032.922.372,04
125.100.007,05 35.392.645.192,04 (4.359.722.820,00)
35.267.545.184,99
Cabang Arga Makmur
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan Dalam Rupiah)
13.355.734.346,09
-
-
13.355.734.346,09
(805.207.852,62)
14.160.942.198,71
(3.573.751.366,41) (489.690.870,00) (5.653.468,26) (6.981.733.813,36)
(2.912.638.108,69)
2.626.137.966,16
18.516.538.045,91
318.840.034,30 22.764.790.360,91 (4.248.252.315,00)
22.445.950.326,61
Cabang Muko muko
8.496.497.148,86
-
-
8.496.497.148,86
717.830.246,60
7.778.666.902,26
(1.279.658.105,82) (153.993.720,14) (101.766.859,00) (3.086.211.726,28)
(1.550.793.041,32)
1.976.253.689,00
8.888.624.939,54
65.020.000,00 10.628.710.405,54 (1.740.085.466,00)
10.563.690.405,54
Cabang Kepahiang
8.475.245.909,26
-
-
8.475.245.909,26
2.871.515.077,33
5.603.730.831,93
(949.897.935,96) (163.426.843,37) (212.994.491,00) (2.765.927.845,36)
(1.439.608.575,03)
2.385.551.148,31
5.984.107.528,98
75.900.001,00 8.179.056.859,98 (2.194.949.331,00)
8.103.156.858,98
Cabang Muara Aman
41.391.866.092,00
(6.028.112.900,700)
(24.030.116.736,48)
71.450.095.729,18
12.579.804.622,95
58.870.291.106,23
(77.086.435.640,61) (4.954.642.636,09) (2.892.104.438,16) (137.435.830.038,82)
(52.502.647.323,96)
33.507.951.858,44
162.798.169.286,61
2.077.936.933,35 246.831.099.622,26 (84.032.930.335,65)
244.753.162.688,91
Jumlah
66 Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
6.
0,00
Aset (Kewajiban) bersih
Jumlah Kewajiban
Kewajiban lain - lain
Pinjaman yang diterima Kewajiban imbalan pasca kerja
Pinjaman dari Bank Indonesia
Utang pajak
0,00
202.803.214.193,66
(722.554.813.179,79)
67
0,00
0,00 0,00
24.369.129.729,00 90.030.761.754,27 1.944.679.478.393,46
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
202.803.214.193,66
20.023.922.777,19
17.616.361,00
7.659.526.485,48
16.673.391,83
43.167.508.231,68 1.759.394.339.663,01
1.222.124.665.214,67
0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00
0,00 0,00
Simpanan nasabah
Simpanan pada Bank lain
0,00 202.803.214.193,66
0,00
80.000.000,00
0,00
4.023.730.733,00
0,00
0,00
465.000.000.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1 - 5 Tahun
423.021.692.250,06
0,00
Kewajiban segera
Kewajiban
Jumlah Aset
Aset lain - lain
Aset tetap - bersih
PPAP Penyertaan Aset Pajak Tangguhan
Penyertaan
PPAP kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan
PPAP Surat - surat berharga
Surat - surat berharga
PPAP penempatan pada Bank lain
Penempatan pada Bank lain
PPAP Giro Pada Bank lain
363.985.880,00
165.049.928.616,61
Giro pada Bank lain
164.585.327.735,00
Giro pada Bank Indonesia
Aset
Kas
Sampai dengan 1 Tahun
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.127.970.508.401,94
0,00
0,00 0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.127.970.508.401,94
0,00
4.865.165.901,30 0,00
0,00
0,00
0,00
1.113.348.799.738,64
0,00
9.756.542.762,00
Lebih dari 5 Tahun
0,00
0,00
0,00
36.137.025.223,12
0,00
0,00 0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
36.137.025.223,12
25.174.589.824,20
0,00 32.526.194.621,83
(800.000,00)
0,00
(21.431.537.014,00)
0,00
(97.565.427,62)
0,00
(30.216.922,49)
0,00
(3.639.858,80)
Tempo
Yang tidak memiliki Jatuh
Tabel berikut ini menggambarkan analisa jatuh tempo aset dan kewajiban bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada akhir tahun.
224.355.934.639,90
1.944.679.478.393,49
24.369.129.729,00 90.030.761.754,30
20.023.922.777,19
17.616.361,00
7.659.526.485,48
16.673.391,83
1.759.394.339.663,01
43.167.508.231,68
2.169.035.413.033,39
25.174.589.824,20
4.865.165.901,30 32.526.194.621,83
(800.000,00)
80.000.000,00
(21.431.537.014,00)
1.320.175.744.665,30
(97.565.427,62)
54.756.542.762,00
(30.216.922,49)
423.021.692.250,06
(3.639.858,80)
363.985.880,00
165.049.928.616,61
164.585.327.735,00
Jumlah
Sumber dana dan jatuh tempo deposito dikelola untuk menghindari dana idle dan penentuan jumlah serta ainstrummen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas terkendali secara terus menerus.
Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit yang belum digunakan. Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab Divisi Treasury.
RISIKO LIKUIDITAS
(Dinyatakan dalam Rupiah)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
67
68
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 7.
RISIKO KREDIT Sesuai dengan karakteristiknya kredit yang ada di Bank saat ini terbagi dalam kredit produktif dan kredit konsumtif. Untuk mengelola resikonya, Bank mengukur risiko kredit dari portofolio yang ada baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Hal ini untuk memastikan kemungkinan kerugian dan tidak dibayarnya pinjaman yang diberikan menjadi seminimal mungkin, baik untuk debitur individual maupun secara keseluruhan. Sistem dan prosedur kredit bank telah dilakukan untuk menjamin diterapkannya kebijakan dan pelaksanaan pemberian pinjaman secara konsisten untuk kredit produktif. Bank menggunakan model internal kredit risk rating untuk menganalisa resiko bisnis dan finansial dari debitr secara objektif dan memberikan rating kepada nasabahnya. Selain itu Bank juga menggunakan credit risc capital alocation pricing untuk mengkauntifikasi resiko kredit dan menentukan harga yang sesuai berdasarkan resiko kredit. Untuk kredit konsumtif bank menggunakan modal internal kredit Scoring untuk menganalisis dan menghitung risiko dari pemberian kredit konsumtif. Dalam rangka menerapkan prinsip pemberian kredit yang sehat, Bank menerapkan prinsip four eyes (pengambilan keputusan kredit yang dilakukan oleh dua orang atau lebih) pada setiap kantor cabang dengan memisahkan fungsi analisis pemasaran dan analisis risiko kredit. 2011
2010
Rasio NPL - Bruto Rasio NPL - Netto
0,67% 0,05%
1,66% 0,29%
Rasio Kualitas Aset Produktif
0,70%
1,64%
Rasio kualitas aset produktif merupakan rasio antara aset yang diklasifikasikan tidak produktif dibandingkan dengan total aset produktif.
8.
RISIKO SUKU BUNGA Risiko suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan Bank bagi nasabah termasuk deposito, kredit yang diberikan dan fasilitas giro bank juga melakukan aktivitas perdagangan dan investasi terbatas untuk kepentingan sendiri. Bank melakukan mengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasikan risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran resiko terhadap bank. Tabel dibawah ini merupakan kisaran tingkat bunga pertahun untuk aset dan kewajiban yang signifikan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 2011
2010
1.5% - 2.5% 0.05% - 13.5% 10% 10% - 17.5%
1% - 3% 0.05% - 13.5% 10% 1% - 22%
Aset Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain Obligasi Kredit yang diberikan
68
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
69
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 8.
RISIKO SUKU BUNGA (lanjutan) Kewajiban -
-
-
9.
Simpanan Nasabah Giro Tabungan Deposito Berjangka
1.5% - 2.5% 2.5% - 5% 6,50%
0% - 2.5% 0% - 6.5% 6,50%
Simpanan dari Bank Lain Giro Tabungan Deposito Berjangka
0% - 2.5% 0% - 4.5% 6,50%
0% - 2.5% 0% - 6.5% 6,50%
Pinjaman yang diterima
7,50%
7% - 8%
RISIKO OPERASIONAL Untuk mengawasi risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologi pengkuran sendiri (self assessment) yang dilakukan oleh masing-masing risk owner, sehinga dapat dibentuk suatu peta risiko yang mungkin terjadi disetiap unit kerja. Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur (high, medium, low) sehingga manajemen dapat melakukan pengendalian terhadap risiko yang timbul. Untuk mengalokasikan kebutuhan modal risiko operasional sesuai dengan Basel Committee on banking supvision serta road map implementasi Basel II pertama kali Bank akan menggunakan metodologi pendekatan basic indicator dan saat ini masih melakukan pengumpulan data risiko dalam upaya mendorong Bank menggunakan metodologi (advanced measurement approach). Divisi kepatuhan dan hukum juga telah melaksanakan pengkajian sistem dan prosedur terhadap rencana kebijakan dan rancangan keputusan dalam rangka mencegah penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Disamping itu Bank juga telah melakukan pemantauan prinsip kehati-hatian diantaranya yang menyangkut kewajiban pemenuhan modal minimum batas maksimum pemberian kredit dan lain-lain.
10.
MANAJEMEN RISIKO Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum No.5/8/PBI/2008 dan Surat Edaran BI No.5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Sehingga Bank harus mengelola serta melakukan mitigasi resiko sesuai dengan ruang lingkup aktivitas bisnisnya yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi dan risiko kepatuhan.
Profil Risiko Bank juga membuat profil risiko yang secara garis besar dapat memetakan unit kerja yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang mengganggu kelangsungan bisnis Bank. Bank selain membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen yang memiliki fungsi mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengelola risiko-risiko dasar dan menetapkan pedoman serta kebijakan risiko.
69
70
Laporan Tahunan-Annual Report Bank Bengkulu 2011
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 10.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Pengungkapan mengenai risiko likuiditas, risiko kredit, risiko tingkat suku bunga dan risiko operasional telah diungkapkan dalam catatan tersendiri (lihat Catatan 6, 7, 8 dan 9). a.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
b.
Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara akitivas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain, sehingga reputasi Bank tetap terjaga.
c.
Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan usaha Bank yang tidak tepat. Pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsif bank terhadap perubahan eksternal. Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk.
d.
Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundangan dan ketentuan lain yang belaku. Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan peraturan eksternal.
11.
JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No.3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simapanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah, jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin lembaga penjaminan simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2010 jumlah simpanan yang di jamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp.2.000.000.000,00 untuk per nasabah per bank (2008 : s.d. Rp.2.000.000.000,00). Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7% pada tanggal 31 Desember 2011.
70