LAPORAN PRAKTIKUM MESIN KONVERSI ENERGI
DI SUSUN OLEH :
NAMA : SURIYADI ANWAR NIM
: 10212010020
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN 2013
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA (UNTAMA)
KEP. MENDIKNAS RI. NO. 57/D/O/2008 Kampus : Jl. Iskandar No.63, Telp. 0532-22287 Kode pos. 74112 Pangkalan Bun
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM KONVERSI ENERGI NAMA
:
Suriyadi Anwar
NIM
:
10212010020
Pangkalan Bun, 30 Juni 2013 Dosen Pengampu
Novan Harfiansyah, S.Pd NIDN.
Mengetahui Ketua Prodi Teknik Mesin,
M. Arif Haryadi, ST NIDN. 1126068403
-
KATA PENGANTAR Saya panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Konversi Energi ini dengan lancar. Laporan ini selain saya hadirkan untuk memenuhi tugas kuliah juga untuk membuat kita dapat memahami bagaimana cara Tune Up Mobil Injeksi maupun Non Injeksi. Dalam penulisan laporan yang saya susun ini mungkin masih banyak kekurangan-kekurangan baik dari teknis penulisan maupun materi yang kuarang tepat mengingat dari kemampuan yang saya miliki. Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen-dosen pembimbing saya.
1. Novan Harfiansyah, S.Pd 2. Heru Prabowo, S.PdT
Pangkalan Bun,30 Juni 2013
Penyusun Suriyadi Anwar iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
iv
BAB I ..............................................................................................................
1
A. Pendahuluan ..............................................................................................
1
B. Latar Belakang Masalah ............................................................................
1
C. Tujuan ........................................................................................................
2
D. Tempat Praktikum .....................................................................................
2
BAB II DASAR TEORI ..................................................................................
3
A. Pendahuluan ..............................................................................................
3
B. Efi Dan Karburator ...........................................................................................
4
C. Pembahasan ..............................................................................................
5
1.Komponen-komponen Efi Mobil Toyota Soluna........................
5
D. Skema Bahan Bakar (Fuel Sistem) ..........................................................
11
E. Cara Tune Up Mesin Efi Toyota Soluna ...................................................
12
1.Air cleaner (AC) atau air box .....................................................
12
2.Koil dan kabel tegangan .............................................................
12
3.Busi ............................................................................................
12
4.Trottole body dan idle speed sensor (ISC) ................................
13
5.Fuel filter (FF) ...........................................................................
13
6.Oil (Pelumas) .............................................................................
13
7.Uji diagnostic link connector .....................................................
14
8.Restard .......................................................................................
14
BAB III TUNE UP ...........................................................................................
15
A. Pembahasan ...............................................................................................
15
1.Alat dan bahan perlengkapan tune up mobil sistem efi .............
15
2.Alat dan bahan perlengkapan tune up mobil sistem karburator .
15
B. Keselamatan Kerja ....................................................................................
19 iv
C. Urutan Kerja Tune Up Mesin Kijang .......................................................
19
1.Pemeriksaan pada saat mesin mati ............................................
19
2.Pemeriksaan setelah mesin hidup/panas ....................................
23
3.Langkah akhir ............................................................................
24
4.Lampiran ...................................................................................
24
5.Kesimpulan.................................................................................
26
BAB IV PENUTUP ........................................................................................
27
A. Kesimpulan Akhir ....................................................................................
27
B. Saran
.....................................................................................................
27
C. Motto
.....................................................................................................
27
D. Photo Praktikum .......................................................................................
28
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
29
v
BAB 1
A. Pendahuluan Energi merupakan sesuatu pengertian yang tidak mudah didefinisikan dengan singkat dan tepat. Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang sering sekali digunakan orang. Kita sering mendengar istilah krisis energi yang bermakna untuk menunjukkan krisis bahan bakar (terutama minyak). Bahan bakar adalah sesuatu yang menyimpan energi, jika dibakar akan diperoleh energi panas yang berguna untuk alat pemanas atau untuk menggerakkan mesin. Energi dalam kehidupan sehari-hari arti gerak, misal seorang anak banyak bergerak dan berlari-lari dikatakan penuh dengan energi. Energi juga dihubungkan dengan kerja. Seseorang yang mampu bekerja keras dikatakan mempunyai energi atau tenaga besar. Jadi boleh dikatakan energi adalah sesuatu kekuatan yang dapat menghasilkan gerak, tenaga, dan kerja.
B. Latar Belakang Masalah Energi dalam pengetahuan teknologi dan fisika dapat diartikan sebagai kemampuan melakukan kerja. Energi di dalam alam adalah suatu besaran yang kekal (hukum termodinamika pertama). Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat dikonversikan/berubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain, misalnya pada kompor di dapur, energi yang tersimpan dalam minyak tanah diubah menjadi api. Selanjutnya jika api digunakan untuk memanaskan air dalam panci, energi berubah bentuk lagi menjadi gerak molekul-molekul air. Perubahan bentuk energi ini disebut konversi. Sedangkan perpindahan energi disebabkan adanya perbedaan temperatur yang disebut kalor. Energi juga dapat dipindahkan dari suatu sistem ke sistem yang lain melalui gaya yang mengakibatkan pergeseran posisi benda. Transfer energi ini adalah kemampuan suatu sistem untuk menghasilkan suatu kerja yang pengaruh/berguna bagi kebutuhan manusia secara positif. Jadi energi adalah suatu kuantitas yang kekal, dapat berubah bentuk, dan dapat pindah dari satu sistem ke sistem yang lain, akan tetapi jumlah keseluruhannya adalah tetap.
C. Tujuan. Tujuan Praktikum Yaitu Melakukan Tune Up Motor Bakar Sistem Efi Dan Konvensional : 1. Praktikan dapat mengetahui proses tune up. 2. Praktikan dapat mengetahui perbedaan “Mobil Bensin Kijang 4K Konvensional” dan “Mobil Toyota Soluna Sistem bahan bakar Efi. 3. Untuk pengontrolan kondisi mesin kendaraan setelah digunakan untuk 10.000 kilometer.Untuk memeriksa, menyetel dan mengembalikan kondisi motor dari kendaraan ke keadaan semula.
D. Tempat Praktikum Praktikum mesin konversi energi ini di laksanakan tanggal 14 sampai 15 juni 2013 tepat berlangsung di Jln. HM Rafi’i, laboratorium SMK Putra Pangkalan Bun.
BAB II DASAR TEORI
A. PENDAHULUAN Tune-up berarti penyetelan. Pada kendaraan bermotor tune-up bermakna penyetelan kembali mesin kendaraan agar dapat kembali atau mendekati kondisi kerja optimum. Seperti yang sudah pernah kita singgung di tulisan sebelumnya bahwa di dalam mesin banyak sekali komponen mesin yang bergerak. Gerakangerakan komponen kendaraan dalam kurun waktu tertentu akan menyebabkan komponen-komponen tersebut berubah setelannya.
Langkah-langkah yang dilakukan kurang lebih sama antara mesin bensin dan mesin diesel. Untuk mesin bensin, pada mesin konvensional langkah-langkah yang dilakukan antara lain: 1) Penyetelan kembali sistem pengapian. Pada kendaraan yang masih menggunakan platina dan kondensor sebagai penghantar arus listrik dari koil ke busi, kondisi platina dan kondensor akan diperiksa, apabila sudah terjadi keausan, maka platina dan kondensornya akan diganti. Selanjutnya adalah pengecekan kondisi busi, apabila busi sudah berwarna hitam pada bagian bawah elektrodanya, dan elektrodanya sudah aus, maka busi harus diganti. Semua busi sebaiknya dilakukan penggantian agar kondisi pengapian tidak pincang. Setelah busi diganti, dilanjutkan dengan pengaturan derajat pengapian sesuai dengan standarnya dengan cara memutar distributor (montir kerap menyebutnya dengan delko) dengan bantuan timing light sebagai indikatornya. Apabila kendaraan kita menggunakan sistem CDI sebagai penghantar arusnya, langkah yang dilakukan cukup dengan penggantian busi dan pada kendaraan yang derajat pengapiannya masih bisa distel secara manual, sama dengan langkah diatas, dilakukan penyetelan derajat pengapian.
2) Pembersihan sistem pasokan bahan bakar. Langkah selanjutnya dari proses tune-up adalah membersihkan sistem pasokan bahan bakar. Untuk kendaraan yang masih menggunakan karburator, setelah rumah saringan udara dicopot karburator akan disemprot dengan cairan carburator cleaner. Hal yang sama juga dilakukan pada mesin dengan sistem injeksi bahan bakar elektronik,
permukaan bagian dalam dari throttle body akan disemprot dengan injector cleaner.
Selain penyetelan dan pembersihan tadi, sebaiknya saat tune-up juga dibarengi denganpenggantian oli kendaraan. Oli mesin idealnya diganti secara berkala, yang intervalnya bergantung pada jenis oli yang dipakai. Saat ini rata-rata oli sintetis maupun semi sintetis menganjurkan penggantian oli setiap 5000 km hingga 10000 km. Untuk oli transmisi dan gardan (untuk kendaraan berpenggerak roda belakang) sebaiknya diganti mengikuti anjuran dari pabrikan oli masing-masing, namun ratarata penggantian oli transmisi dan gardan berlaku pada interval 10000 km. Sebagai tambahan, untuk mesin kendaraan yang menggunakan timing belt, ada baiknya memeriksa kondisi dari timing beltnya. Sebagai acuan umur pakai timing belt, bisa berpatokan pada informasi yang terdapat pada buku pedoman pemilik kendaraan/owners manual book. Ada kendaraan yang mensyaratkan penggantian timing belt setiap 20000 km, 40000 km bahkan 100000 km.
B. EFI DAN KARBURATOR EFI adalah sebuah kata dari Elektronik Fuel Injektion. Adapun pengeritan dari EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar di Intake yang dalam kerjanya di kontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, sehingga dapat menghasilkan daya motor yang optimal dan mempunyai gas buang yang ramah lingkungan dibandingkan karburator. Sedangkan Karburator perbedaannya dengan Efi adalah terletak pada caranya mengatur
pasokan
bahan
bakar
(bensin)
ke
dalam
mesin.
Perangkat karburator konvensional melakukan tugasnya sesuai dengan ukuran tertentu hasil dari tuning mekanik, seperti setelan putaran stasioner dan perbandingan campuran bensin-udara, dimana kucuran bensin disalurkan ke dalam mesin sesuai dengan tingkat kevakuman, bukaan katup gas dan ukuran spuyer karburator.
C. PEMBAHASAN 1.
Komponen-komponen EFI Mobil Toyota Soluna Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara garis besar terdapat komponen-komponen berikut :
a)
ECU – Electrical Control Unit
Gambar 2.1 ECU
Pusat
pengolah
masukkan/input
dari
data
kondisi
sensor-sensor
penggunaan mengolahnya
mesin,
mendapat
kemudian
memberi
keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat pengapian.
b)
Fuel Pump
Gamabar 2.2 Fuel Pump
Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.
c)
Pressure Regulator
Gambar 2.3Fuel pressure regulator
Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
d)
Temperature Sensor
Gambar 2.4 Temperatur sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak.
e)
Inlet Air Temperature Sensor
Gambar 2.5 Inlet air temperatur sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak..
f)
Inlet Air Pressure Sensor
Gambar 2.6 Inlet air pressure sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara bertekanan O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
g)
Atmospheric Pressure Sensor
Gambar 2.7 Atmospheric pressure sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar mobil, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
h)
Camshaft Sensor
Gambar 2.8 Camshaft sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR.
i)
Throttle Sensor
Gambar 2.9 Trottle sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.
j)
Fuel Injector / Injector
Gambar 2.10 Injector
Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.
k)
Speed Sensor
Gambar 2.11 Speed sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan mobil, memainkan gas di lampu merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.
l)
Vehicle-down Sensor
Gambar 2.12 Vehicle-down sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi mobil, jika mobil terguling dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan.
m) Diagnostic Link Connector (DLC)
Gambar 2.13 Diagnostic link connector (DLC)
Yaitu digunakan sebagai konektor untuk berkomunikasi dengan alat scanner. Dari diagnostic link connector, sacanner akan mengetahui kode kerusakan, menghapus kode kerusakan, melihat data aktual mesin, dan lainlain.
D. Skema Bahan Bakar (Fuel System)
Gambar 2.14 Skema bahan bakar sistem efi
E. Cara Tune Up Engine EFI Toyota Soluna Adapun komponen-komponen yang di tune up dalam mesin EFI (Electronic fuel injection) yaitu sebagai berikut :
1. Air Cleaner(AC) atau air box Bersihkan AC menggunakan kompresor (angin) agar AC tetap dalam keadaan bersih, sehingga udara yang masuk kedalam ruang pembakaran bersama bahan bakar tetap bersih.
2. Koil dan Kabel Tegangan Biasanya didalam mesi EFI (Electronic Fuel Injection) koil dan kabel tegangan sudah dirangkai menjadi satu komponen. Jadi pemeriksaan koil dan kabel tegangan di cek secara bersamaan menggunakan multimeter, hal ini dilakukan agar mengetahui koil masih efisien atau tidak. Cara pemriksaannya, hubungan multi meter dengan koil dan kabel tegangannya, ketika multimeter di hubungkan pada koil dan kabel tegangan maka jarum pada multimeter akan menunjukan angka 50, 50 tersebut menyatakan 50 ampere. Hal tersebut menujukan bahwa koildan kabel tegangan masih efisien, namun jika jarum pada multimeter menunjukan kurang atau lebih dari 50, maka koil dan kabel tegangan menujukan tidak efisien.
3. Busi
Gambar 2.15 Busi
Biasanya pada busi tidak hanya di bersihkan tetapi juga bisa di ganti dengan yang baru tergantung kepada keadaan busi masih bagus atau tidak. Namun biasanya penggantain busi sering dilakukan pada KM 20.000. jadi jika keaadaan busi masih bagus bersihkan busi menggunakan hamplas atau sikat kawat. Dan stel celah busi menggunakan feeler gauge untuk mendapatkan keakuratan. Cara menunjukan busi bagus atau tidak, hal tersebut dapat diliat dengan kasat mata jika, yaitu jika elektroda masanya sudah menipis.
4. Trottole Body dan Idle Speed Control (ISC) Bersihkan trottole body dan ISC menggunakan Carburrator Cleaner dan bersihkan pembersih yang nmenempel pada Trottole body dan ISC menggunakan lap yang bersih. Hal ini bertujuan agar ktika bahan bakar dan udara menyatu tidak ada debu yan terbawa kedalam ruang pembakaran. Dan agar tidak melenceng dalam mengatur rpm karena Isc berfungsi untuk mengatur rpm.
5. Fuel Filter (FF) Bersihkan FF dengan menyemprot lubang masuk atau keluar bahan bakar dari FF menggunakan kompresor (angin). Hal ini dilakukan agar FF berfungsi dengan baik, sehingga tidak ada penyumbatan dalam FF atau pun terbawa nya debu keruang pembakran.
6. Oli (pelumas) Ganti oli yang sudah lama dengan yang baru agar tidak terjadi ke ausan pada mesin, sehingga langkah kompresi tetap stabil.
Agar mesin tetap nyaman dan tidak cepat aus maka penggantian oli ini harus dilkukan secara berkala. Sehingga kstbilan dan suhu pada ruang pembakaran tetap terjaga.
7. Uji Diagnostic Link Connector
Gambar 2.16 Scanner injeksi
Yaitu alat ini Di gunakan untuk berkomonikasi dengan alat scanner. Dari diagnostic link connektor, scanner akan mengetahui kode kerusakan, menghapus kode kerusakan, melihat data aktual mesin, dan lain-lain sebagainya.
8. Dan yang terakhir cabut pasanglah kabel acu mobil untuk merestar
setelah menyelesaikan perbaikan atas hasil scanner berikutnya untuk memastikan kendaraan sudah tidak ada kerusakan lagi pada komponen kendaraan maupun sistemnya.
BAB III TUNE UP
A. PEMBAHASAN.
1. ALAT DAN BAHAN PERLENGKAPAN TUNE UP MOBIL SISTEM EFI Siapkan alat-alat yang akan dipakai untuk tune up dan cek peralatan tersebut, alat yang di gunakan diantaranya sebagai berikut :
1) Kunci 10 dan Kunci 14. 2) Kunci busy, hmplas dan sikat kawat. 3) Feeler gauge. 4) Obeng ketok dan lap bersih. 5) Carburraator Cleaner (CC). 6) Multimetrer. 7) Kompresor (angin). 8) Engine Analizer 2. ALAT DAN BAHAN PERLENGKAPAN TUNE UP MOBIL SISTEM KARBURATOR Siapkan alat-alat yang akan dipakai untuk tune up dan cek peralatan tersebut, alat yang di gunakan diantaranya sebagai berikut :
1) Enggine stand kijang 4 K.
Gambar 3.1Mesin kijang 4K
2) Kunci ring 12, 14, dan 19 .
Gambar 3.2 Kunci ring pas
3) Kunci pas 12 dan 14.
Gambar 3.3 Kunci pas 12 dan 14
4) Kunci busi.
Gambar 3.4 Kunci busi
5) Feeler gauge.
Gambar 3.5 Bilah ukur
6) Dweel tacho meter.
Gambar 3.6 Dweel tacho meter
7) Timing light.
Gambar 3.7 Timing light
8) Obeng (+) dan (-).
Gambar 3.8Obeng plus dan minus
9) Compression tester.
Gambar 3.9 Compression tester
10) Baterai.
Gambar 3.10 Baterai
11) Lap / majun.
Gambar 3.11 Kain lap
12) Amplas.
Gambar 3.12 Amplas
B.
KESELAMATAN KERJA. 1) Menggunakan pakaian kerja. 2) Berdo’a sebelum dan sesudah kerja. 3) Menggunakan peralatan sesuai dengan pungsinya. 4) Tanyakan kepada desen pembingbing jika ada yang tidak paham saat mengalami kesulitan didalam peraktek.
C. Urutan Kerja Tune Up Mesin Kijang 1. PEMERIKSAAN PADA SAAT MESIN MATI a) Pemeriksaan System Pendingin Mesin 1) Periksa jumlah air pendingin mesin yang ada di reservoin maupun di radiator, Apabil kurang tambahan dengan air radiator yang sama jenisnya. 2) Periksa kualitas air pendingin, apakah bercampur dengan minyak atau kotor. 3) Periksa kebocoran air pendingin dengan menggunakan radiator tester. 4) Periksa kerja dari water pump dan thermostat, hidupkan mesin dan lihat aliran air radiator saat mesin digas. 5) Periksa kerja dari radiator fan. 6) Periksa kerja dari water thermo switch dan temperature gouge. b) Periksa Sistem Pelumasan Mesin 1) Periksa jumlah minyak pelumas mesin apabila kurang, tambahkan dengan oli yang sama SAE dan API servicenya atau dengan merek yang sama.
2) Periksa kuwalitas minyak pelumas/oli apabila sudah kental atau kotor /hitam pekat, maka gantilah oli mesin dengan oli mesin yang merek dan type sama. 3) Periksa kebocoran oli mesin lakukan pemeriksaan di bagin bawah mesin, dari kemungkinan oli mesin bocor, terutama di bagian oli seal depan, oli seal belakang dan karter mesin. 4) Periksa kerja pompa oli hidupkan mesin periksa lampu oli di panel instrumens mati atau tidak, mati brarti tekanan oli kurang baik/oli kurang.
c) Pemeriksaan Batere (accu) 1) Periksa jumlah air accu apabila kurang tambah dengan air accu. 2) Periksa berat jenis batere dengan hydrometer, apbila hasilnya berada di warna hijau, maka berarti batere bagus. Bila warna putih berarti batere perlu di cass, bila warna merah kusas accu dan isi kembali dengan accu zuur dan di cass. 3) Periksa Fuse dan fusible link pada system pengisian batere bila putus ganti dan bila kendor socketnya keraskan . 4) Periksa terminal accu , dengan cara buka dan bersihkan dengan air panas dan dhi sikat biar kotoran terbuang, 5) Periksa kotak batere/accu dari kerusakan . 6) Pasang kembali terminal batere dan keraskan dan kemudian beri grease di atas terminal .
d) Pemeriksaan Filter (saringan) 1) Periksa dan bersihkan filter udara dengan cara di semprot dari arah berlawanan dengan arah masuknya udara. 2) Periksa dan bersihkan saringan bensin dengan di semprot udara dari arah berlawanan dengan aliran bensin. 3) Periksa dan bersihkan pemisah air (watwer filter ).
e) Pemeriksaan Drive belt Buka saluran drive belt dan lakukan pemeriksaan dari keretakan dan keausan. Gantilah dengan yang baru bila belt sudah retak dan aus karena bisa putus, pasang belt dan perhatikan kekencangan beltnya.
f) Pemeriksaan System Pengapian Mesin Pemeriksaan busi lakukan pemeriksaan kondisi busi, celah busi(gap busi) dan bersihkan. Warna busi kan menunjukan kwalitas hasil pembakaran apabila busi berwaena kecoklat coklatan itu berarti pembakaran sempurna, apabila kehitam-hitaman dan kering, berarti kebanyakan bahan bakar.
g) Pemeriksaan busi Apabila berwarna hitam basah, maka ada oli yang terbakar di ruang bakar biasanya oli mesin cepat habis, apabila warna keputih-putihan, berarti busi terlalu panas. Busi tidak cocok harus diganti dengan busi dingin, pengganti busi biasanya dilakukan setiap 20.000 km 1)
Pemeriksaan kabel busi. Dengan menggunakan kabel ohmmeter, periksa tahanan kabel busi apabila melebih limit yang di sarankan ,maka ganti kabel busi, periksa kabel busi dari kebocoran, apabila bocor, ganti kabel busi.
2)
Priksa distributor. Yaitu pada bagian bagian seperti ; Distributor cup , rotor, platina, condersor dan kerja sentripugal weigh.
3)
Periksa ignition coil. Dengan memakai ohmmeter. Periksa tahanan kumparan primer dan sekunder tidak boleh lebih dari limit. Apabila di dalam pemeriksaan platina telah mengalami kerusakan atau habis maka harus diganti bersama-sama dengan condensornya sekaligus. Pasanglah platina dengan benar dan setel celah platina sesuai standar.
h) Pemeriksaan Sistam Bahan Bakar Mesin 1)
Pemeriksaan kuwalitas bahan bakar apabila bahan bakar bercampur air atau minyak tanah harus dikuras tangki bahan bakar tersebut dan diisi dengan bahan bakar yang baru/bagus.
2)
Periksa dan bersihkan saringan bahan bakar, saringan bahan bakar ada terletak di ruang mesin dan ada pula di tangki bensin.
3)
Periksa dan bersihkan saluran bahan bakar dengan cara di semprot dengan tekanan udara hingga bersih.
4)
Periksa dan bersihkan karburator, buka dari mesin dan overhaul dan bersihkan serta stel pelampung. Untuk mesin injeksi buka injector dan bersihkan dengan injector cleaner sampai benar benar-bersih.
i)
Pemeriksaan dan Penyetelan Celah katup 1) Buka tutup selinder mesin. 2) Putar poros engkol sampai tanda pada pully menghadap pada tanda O (nol) ditutup timing mesin bagian depan. 3) Periksa dan eteel klep yang longgar sesuai setandar untuk katup masuk celah katupnya lebih kecil dari katup buang. Setel itu putar kembali pully poros engkol sampai satu putaran penuh sampai tanda pada pully kembali bertemu dengan tanda 0 (nol) di tutup timing . 4) Periksa dan setel kembali celah katup yang longgar dengan memakai feller gauge yang sanma sesuai setandar. Penyetelan katup di lakukan 2 tahap, yaitu ; Tahap pertama 4 katup untuk mesin dengan 4 silinder 8 katup untuk mesin 4 silinder 12 katup ateu 24 katup, maka penyetelan pertama separuh dari jumlah katup, begitu pula penyetelan ke dua separuh dari jumlah katup, sehingga penyetelan katup mesin hanya dalam 2 x penyetelan .
2. PEMERIKSAAN SETELAN MESIN HIDUP/PANAS a)
Pemeriksaan lginition Timing Dengan memakai timing light dan tachometer periksa dan setel aginition timing ( tiing pengapian ) caranya : 1) Setel putaran mesin smpai putaran idle yang di sarankan untuk chek pengapian . 2) Pasangkan tachometer untuk mengetahui rpm mesin, kemudian pasangkan timing light untuk mengetahui lgnicion timing, apabila tidak sesuai standar maka stel timing dengan memutar distributor setelah terlebih dahulu mengendorkan baut pengikatnya.
b) Periksaan ignition timing ( timing pengapian ) Dengan timing light sesuai standar pada putaran idling, contoh ignition timmig = 8 derajat pada 700 rpm.
c) Pemeriksaan idle CO Pasangkan CO tester atau Multigas analyzer chak kadar CO mesin pada putaran idling, apabila tidak sesuai standar, stel kadar CO.
d) pemeriksaan tekanan kompressi mesin 1) Panas kan mesin sampai pada temperatur kerja mesin. 2) Matikan mesin dan lepaskan kabel busi dengan menarik dari ujung pangkal kabel busi dekat busi secara hati hati. 3) Buka seluruh busi kemudian pasangkan compression gouge pada busi no 1 Injak pedal gas agar throttle valve terbuka penuh, hidupkan mesin dan catatkan hasil yang di tunjukan oleh compression gouge. Lakukan pada semua silinder, jangan lupa kabel tegangan tinggi ke coil pada saat di lepas. 4) Hasil pengukuran tidak boleh kurang dari limit tekanan kompresi yang telah distandarkan, apabila tekanan kompresi rendah berarti ada kebocoran kompresi. 3. Langkah Akhir Setelah selesai melaksanakan tune up, agar tercipta kesejahteraan, keselamatan, dan keamanan kerja baik untuk mekanik ataupun peralatan. Maka langkah terakhir yaitu bereskan (rapihkan) dan simpan kembali alat-alat yang sudah di gunakan ketempat penyimpanan.
4. LAMPIRAN Data Hasil Praktikum Tune Up Kijang 4K Mobil Bensin Konvensional. No. 1.
Item
Hasil Pengukuran
Bagus
Jelek
Kesimpulan
Pemeriksaan Baterai ; a) Berat jenis electrolit.
2.
Hasil Pemeriksaan
1,25
b) Kondisi air baterai.
X
c) Kondisi terminal.
X
d) Kondisi body.
X
Pemeriksaan
Sistem
Bahan Bakar ; a) Saringan udara.
X
b) Saringan bahan bakar. 3.
Pemeriksaan
Sistem
X
Tidak ada
Pendingin & Tali Kipas ; a) Pemeriksaan
kebocoran
X
sistem pendingin. b) Pemeriksaan kondisi tutup
X
radiator. c) Pemeriksaan
air
pada
X
ketegangan
X
reservoir. d) Pemeriksaan tali kipas 4.
Pemeriksaan
Minyak
Pelumas ; a) Pemeriksaan vikositas. 5.
X
Penyetelan Celah Katup ; a) Mesin dingin.
In
= 0,15 mm
Out = 0,25 mm b) Mesin panas.
In
= 0,20 mm
Out = 0,30 mm 6.
Pemeriksaan
Tekanan
Silinder1= 11,4
⁄
Silinder 2= 11,5
⁄
Silinder3= 10,9
⁄
Silinder4= 11,3
⁄
Kompresi
7.
Pemeriksaan & Penyetelan Sistem Pengapian ; a) Celah busi.
Busi 1 = 0,70 mm Busi 2 = 0,60 mm Busi 3 = 0,50 mm Busi 4 = 0,70 mm
b) Tahanan kabel silinder.
Silinder 1 = 22 kΩ Silinder 2 = 21 kΩ Silinder 3 = 24 kΩ Silinder 4 = 28 kΩ
c) Tahan primer coil
1,4 Ω
d) Tahanan sekunder coil
11,7 kΩ
e) Sudut dwell.
52 ±
f) Saat pengapian
Pk
Pe sebelum TMA
Perlu diganti
g) Putaran idle 8.
750 rpm
Distributor ; a) Kondisi ditributor.
X
b) Kondisi rotor.
X
c) Kondisi tutup ditributor.
X
d) Celah platina. e) Kondisi
Jaraknya = 0,45 mm Governor
X
Advance.
9.
f) Kondisi vakum advance.
X
Penyetelan Karburator
X
5. Kesimpulan Tune Up adalah perawatan berkala tanpa adanya penggantian komponen mesin, tujuan dilakukan Tune Up pada kendaraan adalah untuk pengontrolan kondisi mesin dan untuk memeriksa, menyetel serta mengembalikan kondisi motor dari kendaraan ke adaan semula.
Pekerjaan yang dilakukan pada Tune Up Kijang 4K diantaranya adalah ; 1)
Memeriksa sistem pendingin.
2)
Meghidupkan mesin hingga mecapai suhu kerja.
3)
Menyetel celah katup.
4)
Memeriksa dan menyetel celah platina.
5)
Memeriksa busi dan tekanan kompresi.
6)
Memeriksa, menyetel sudut dwell dan putaran idle.
7)
Memeriksa dan menyetel saat pengapian.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Akhir Dan berbagai uraian di atas,saya dapat simpulakan tentang proses pelaksanaan Praktikum Tune Up ini sebagai berikut : 1. Praktikum ini merupakan upaya aplikasi konsep-konsep teori-teori pendidikan yang saya pelajari diperkuliahan. 2. Dari praktikum yang di jalankam ini merupakan upaya untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan saya berhubung erat dengan program Kejuruan Teknik Mesin saya. 3. Apa yang telah dilaksanakan merupakan upaya maksimal sesuai dengan kemampuan yang saya miliki dalam praktikum dan pembuatan laporan ini. 4. Praktikum Sistem Efi ini tidak di temukan kerusakan saat di scand dikarenakan alat tersebut masih baru, sehingga tidak di lampirkan kerusakannya.
B. Saran. Di saat melakukan praktikum ini usahakan jalankan bersama dosen pembimbing, dan jika ada yang tidak paham dalam praktikum tersebut langsunglah tanyakan terhadap dosen pembimbingnya.
C. Motto. Lakukan semua pekerjaan dengan ketelitian dan kesabaran, juga di dasari dengan niat serta semanagat yang tinggi, maka kerja keras apapun akan terasa ringan tuk di jalankan, serta tak lupa di sertai dengan do’a.
D. Photo Praktikum.
Gambar 4.1 Trainer Toyota Soluna Sistem Bahan Bakar Injeksi
Gambar 4.2 Mesin Tipe OHV Bahan Bakar Bensin dengan Karburator
DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil materi kuliah yang saya dapatkan di perkuliahan maupun di tempat praktikum. http://capatun.blogspot.com/2012/05/tune-up-mobil.html http://nikkoarrafiqul2tkr2.blogspot.com/2013/05/tune-up-mobil.html http://www.scribd.com http://kurniots86.blogspot.com/2013/06/cara-kerja-sistem-injeksi-motor.html