DI DEPARTEMEN MESIN KONVERSI ENERGI P4TK – BMTI BANDUNG
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
0
JUDUL UNIT KOMPETENSI : TUNE UP GASOLINE ENGINE
Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan servis pemeliharaan yang dilakukan pada engine kenderaan sesuai standar operasional prosedur. Tujuan Umum Pembelajaran: Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diklat dapat: 1. Mengetahui defenisi / pengertian Tune Up 2. Mengetahui ruang lingkup dan uraian kopetensi Tune Up gasoline engine 3. Menguasai pekerjaan Tune Up.
Prasyarat Pembelajaran Sebelum
mempelajari
modul
ini
dan
untuk
menunjang
kesuksesan
pembelajaran, maka peserta hendaknya sudah menguasai materi pembelajaran modul peralatan dan prinsip kerja motor bakar. Petunjuk Pembelajaran 1. Membaca modul secara cermat 2. Mengikuti perintah yang terdapat pada modul 3. Memeriksakan setiap aktivitas pada widyaiswara 4. Pembelajaran teori dinyatakan kompeten apabila dapat mengerjakan seluruh aktivitas dengan 100 % benar.
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
1
Strategi Pembelajaran Membuka kelas/ Pre - Tes
Aktivitas.2 (100%benar)
Presentasi pokok materi secara klasikal
Kegiatan Belajar.2
Setelah kegiatan belajar teori dan aktivitasnya telah tuntas
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
Pendalaman materi secara individu pada komputer
Aktivitas.1 (100%benar)
Kegiatan Belajar.1
Kegiatan belajar praktik (mengikuti buku manual)
Assessment post test
2
PENDAHULUAN 1. Sistem Pendinginan Sistem pendinginan berfungsi untuk menjaga temperatur kerja engine, agar engine dapat bekerja secara efisien. Sistem pendinginan bekerja dengan mensirkulasikan cairan pendingin , melalui mantel pendingin yang berada di blok silinder dan kepala silinder. Air pendingin yang panas dari engine dialirkan ke radiator bagian atas melalui pipa atas radiator dan didinginkan melalui sirip-sirip yang terdapat pada radiator dan hisapan udara dari kipas. Air pendingin yang sudah dingin dibagian bawah radiator dialirkan kembali ke dalam engine melalui pipa bawah radiator, begitulah seterusnya proses sirkulasi air pendingin berlangsung.
Sirkulasi air pendingin
2. Sistem Pelumasan Sistem Pelumasan berfungsi untuk mengurangi gesekan atau keausan komponen pada engine.
Sistem ini bekerja dengan cara memberikan oli
pelumas ke bagian komponen-komponen engine yang bergesekan. Pada komponen engine yang mempunyai beban tinggi, misalnya : metal jalan dan metal duduk, oli pelumas diberikan dengan bertekanan. Sedangkan bagian lain yang tidak berbeban berat, misalnya dinding silinder, oli pelumas diberikan dengan cara dipercikkan selama poros engkol berputar.
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
3
Oli engine disimpan dalam bak oli atau karter yang terdapat dibagian bawah engine. Oli dari karter dihisap oleh pompa oli dan disirkulasikan ke seluruh bagian engine yang memerlukan pelumasan. Sebelum disirkulasikan, oli tersebut disaring dengan filter oli dari kotoran atau partikel logam. Filter oli ini dapat diganti bila sudah kotor. Pada sistem pelumasan, juga terdapat valve pengatur tekanan oli (valve pengaman) yang berfungsi untuk mencegah agar tekanan oli tidak berlebihan pada saat putaran engine tinggi. Setelah oli melumasi ke seluruh komponen yang bergesekan, dengan sendirinya oli akan kembali ke dalam karter dengan bantuan gaya grafitasi bumi, dan selanjutnya oli siap untuk disirkulasikan kembali.
Sistem Pelumasan
3. Sistem Pengapian Sistem pengapian berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai (12 volt) menjadi tegangan tinggi sekitar 30.000 volt pada koil pengapian, yang akan digunakan untuk membangkitkan percikan bunga api pada busi, untuk
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
4
membakar campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Pada sebuah engine dengan empat silinder, sistem pengapian harus memberikan lebih dari 100 percikan bunga api dalam setiap detik. Percikan tersebut harus diberikan ke tiap silinder dengan waktu yang tepat. Sistem pengapian ini cukup rumit , tetapi penting untuk diketahui, karena sistem ini memegang peranan penting dalam proses kerja engine.
Sistem Pengapian
4. Sistem pengisian Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi kembali arus listrik yang telah diambil dari baterai, pada saat pertama mesin dinyalakan (starter), dan juga berfungsi untuk menyediakan arus yang dibutuhkan oleh sistem kelistrikan kendaraan pada saat mesin sudah bekerja. Alternator umumnya dikenal dengan sebutan dinamo yang berfungsi sebagai sumber pengisian pada sistem ini.
Alternator biasanya dipasang
dibagian depan mesin dan digerakkan oleh mesin melalui sabuk kipas. Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
5
Tegangan yang dihasilkan oleh alternator diatur dengan regulator, yang berfungsi secara otomatis mengatur tegangan yang dihasilkan dari alternator sebelum dikirim ke baterai.
Sistem Pengisian
5. Sistem Starter Sistem ini berfungsi sebagai pemula gerak mesin (starter) dengan menggunakan motor listrik sebelum mesin tersebut dapat bekerja sendiri. Pada ujung bagian depan motor stater terdapat
roda gigi yang berfungsi untuk
menghubung dan sekaligus memutarkan mesin melalui roda gaya (fly wheel). Pada saat mesin distater (kunci kontak pada posisi ST), motor stater akan berputar. Dengan putaran ini roda gigi motor starter akan bergerak kedepan dan menghubungkan ke roda gaya dan sekaligus memutar mesin. Setelah mesin hidup dan kunci kontak kembali keposisi normal, sehingga motor starter akan berhenti berputar. Pada saat yang sama roda gigi akan terlepas dari hubungan dengan roda gigi pada roda gaya (fly wheel).
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
6
Sistem Starter
6. Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar pada kenderaan bertujuan untuk menyuplai bahan bakar dari tangki hingga ke intake manifol sesuai dengan kebutuhan operasi engine. Selain standar mutu dari bahan bakar yang telah ditetapkan pemerintah, juga hal penting yang harus menjadi perhatian didalam perlakuan servis adalah kebersihan bahan bakar maupun udara yang tersuplay kedalam silinder untuk dikompresikan. Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
7
Bahan bakar dan udara tercampur bersama dalam karburator,campuran tersebut dilihat dari jumlah udara yang tercampur dengan bahan bakar, sebagai contoh : perbandingan 12:1 berarti 12 bagian berupa udara pada satu bagian bahan bakar. Bagian tersebut selalu diukur dalam berat. sehingga untuk setiap 1 kg bahan bakar diperlukan 12 kg udara untuk menghasilkan perbandingan 12:1 Campuran bahan bakar untuk berbagai kondisi. • • • •
Start dingin. Ekonomi pada kecepatan menegah Tenaga maksimum Kecepatan idle
8:1 14 – 15 – 1. 12,5 – 13,5 : 1. 12, - 14 : 1 (kurang lebih).
Suatu campuran yang lebih gemuk / kaya dari dapat saja kemungkinan terjadi beberapa bahan bakar tidak terbakar dengan keseluruhan dan terbuang lewat saluran buang. 7. Sistem Pembuangan Gas Sistem pembuangan gas pada kendaraan berfungsi untuk mengurangi kebisingan mesin dan mengalirkan gas buang ke udara bebas sehingga gas buang tidak memasuki ruang penumpang.
Sistem Pembuangan gas bekas Komponen utama sistem pembuangan gas adalah : Exhaust manifold berfungsi menghubungkan saluran buang dari bagian kepala silinder ke sistem pembuangan.
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
8
Konverter katalis berfungsi merubah gas buang yang berbahaya menjadi kurang berbahaya (tidak berbahaya). Muffler berfungsi mengurangi kebisingan dari saluran pembuangan. Komponen tersebut diatas dihubungkan menjadi satu kesatuan dengan pipa pembuangan dan diklem melekat di bagian bawah kendaraan dengan gantungan yang kuat.
Komponen Pembuangan gas bekas
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
9
PENGEMBANGAN MATERI BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR. 1 Defenisi / Pengertian Tune – Up Tune up merupakan pekerjaan dalam konteks pemeliharaan kenderaan. Tune up adalah suatu istilah yang lazim disebutkan dalam perbengkelan otomotif yang mengandung pengertian mengembalikan operasi engine pada kondisi semula. Tune up juga dapat dikemukakan sebagai langkah awal dalam menemukan masalah untuk pelaksanaan servis lanjutan. Tune up pada umumnya dapat dikategorikan menjadi dua kelompok besar yaitu: A. Performance Tune Up B. Standar Tune Up Performance tune up merupakan kegiatan penyetelan engine menjadi lebih besar dari sfesifikasi pabrik, hal ini di khususkan pada engine balap (racing). Standar tune up adalah kegiatan servis rutin dalam rangka pemeliharaan kenderaan yang lazim ditemukan di bengkel-bengkel otomotif. Karena pemakaian engine dalam jumlah km atau jam kerja tertentu, dapat mengakibatkan penurunan performan engine, sehingga penurunan ini dapat dikembalikan pada kondisi semula dengan melakukan tune up. kondisi awal
5000 km
penurunan daya engine
kondisi 5000 km
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
kondisi awal
10
Diagram diatas memperlihatkan adanya penurunan kondisi engine setelah beroperasi sejauh 5000 km hal ini diakibatkan terjadinya penurunan performan komponen pendukung yang meliputi; sistem pengapian, sistem bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pendinginan, sistem pengisian, sistem starter maupun sistem pembuangan. Gangguan atau penyetelan pada komponen ini akan dibahas pada kegiatan belajar selanjutnya. Apabila dikaji defenisi ataupun pengertian tune up, seperti dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan menjadi: A. Tune Up adalah mengembalikan kondisi operasi engine ke operasional standar B. Tune Up adalah awal pendeteksian kondisi engine untuk keperluan servis lanjutan 1. Pengertian tune up untuk mengembalikan kondisi engine pada kondisi semula, dapat dimaknai dengan pengertian, seseorang yang akan melakukan pekerjaan tune up harus mengetahui kondisi standar dari engine yang akan di tune up. Hal ini menuntut pekerja minimum mempunyai buku manual tentang engine yang akan dikerjakan, ataupun mempunyai pengalaman yang cukup tentang operasi standar dari engine yang akan dikerjakan. 2. Setelah
melakukan
pekerjaan
Tune
up
sesuai
dengan
standar
operasional prosedur (SOP), kemungkinan hasil pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi: a. Berhasil mengembalikan kondisi opersi engine seperti semula sesuai spesifikasi. b. Tidak berhasil mengembalikan kondisi opersi engine seperti semula sesuai spesifikasi. Hal ini memerlukan penganalisaan lebih lanjut untuk menentukan masalah kenapa performan engine tidak kembali seperti kondisi semula walaupun sudah dilakukan tune up sesuai spesifikasi. Salah satu Contoh;
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
11
Seorang pemilik kenderaan datang ke bengkel dengan
keluhan tenaga
engine kurang baik dan asap putih keluar dari knalpot. Setelah menerima keluhan dan mendata kondisi engine, dan menyiapkan peralatan yang diperlukan, maka teknisi melakukan pekerjaan tune up dan analisis terhadap masalah yang timbul. Pada saat dilakukan pengujian tekanan kompresi, tercatat tekanan kompresi sudah dibawah limit pabrik, dari kondisi ini maka dilakukan pengujian lanjutan dengan memasukkan oli kedalam silinder melalui lubang busi, kemudian
dilakukan
pengujian
tekanan
kompresi
dan
hasilnya
dapat
dikategorikan menjadi: •
Tekanan naik sesuai spesifikasi
•
Tekanan tetap tidak ada perubahan.
Apabila tekanan naik sesuai spesifikasi hal ini menandakan terjadi keausan pada piston ring ataupun pada dinding silinder, masalah ini tidak akan dapat ditanggulangi dengan pekerjaan tune up, tetapi ada servis lanjutan yaitu penggantian piston ring ataupun silider, dan pekerjaan ini sudah memasuki wilayah overhaul engine. Pada kasus tekanan kompresi tetap atau tidak ada perubahan walaupun sudah diberikan oli, maka dapat diasumsikan adanya kebocoran pada katup, hal ini juga tidak dapat lagi diatasi dengan pekerjaan tune up, tetapi harus melakukan skir katup (top overhaul) Penjelasan singkat diatas akan dapat memandu pemikiran anda untuk memahami, bahwa tune up tidaklah sekedar pekerjaan penyetelan, tetapi juga deteksi awal untuk pekerjaan lebih lanjut. Kasus seperti yang tejadi pada pemeriksaan tekanan kompresi juga dapat terjadi pada operasional kelengkapan atau kerja mekanis engine lainnya. Pengertian tune up jelas selalu mengacu pada kondisi standar atau spesifikasi kenderaan yang akan di tune up, oleh karena itu kemampuan untuk membaca buku manual agar didapatkan angka spesifikasi yang tepat sesuai dengan type kenderaan yang akan dikerjakan. Secara umum konten buku manual akan mencakup daftar isi, penjelasan umum / data teknis, pedoman reparasi, symbol-symbol dan SST. Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
12
Aktivitas. 1 Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus benar 100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya. 1. Jelaskan defenisi tune up ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ Tuliskan tiga langkah utama sebelum melakukan tune up a. _____________________________________________________ _____________________________________________________ b. _____________________________________________________ _____________________________________________________ c. _____________________________________________________ _____________________________________________________ 2. Uraikan mengapa engine harus di tune up. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 3. Jelaskan dua tujuan utama tune up. a. _____________________________________________________ _____________________________________________________ ____________________________________________________ b. _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
13
KEGIATAN BELAJAR. 2 Ruang Lingkup dan Uraian Kompetensi Tune – Up
Lingkup pekerjaan tune up tergantung dari ATPM kenderaan yang ada, dan akan mencirikan masing-masing ATPM, naumun demikian semua tujuannya adalah dalam rangka pelayanan purna jual (after sale servis). Pada modul ini akan diuraikan ruang lingkup dan kompetensi tune up secara umum yang nantinya diharapkan dapat disesuaikan pembelajar untuk jenis engine yang akan di tune up. Ruang lingkup dan kompetensi tune up secara umum adalah meliputi:
A. Menyetel Katup Engine standar dengan lifter mekanik masih membutuhkan penyetelan katup, dan tujuan penyetelan katup adalah; pertama untuk menjamin efisiensi pemasukan campuran bahan bakar dengan udara kedalam silinder untuk dikompresikan untuk pembakaran untuk memperoleh power yang diharapkandan pengeluaran. Kedua untuk menjamin efisiensi pembuangan gas bekar pembakaran untuk keluar dari dalam silinder ke udara bebas melalui exhaust manifol. Ketiga adalah untuk menjamin kondisi pemasukan dan pengeluaran pada setiap silinder mendekati sama / sama. Kesalahan dalam penyetelan katup dapat dikelompokkan seperti berikut: 1. Stelan katup terlalu rapat akan mengakibatkan katup membuka lebih awal, hal ini akan dapat mengakibatkan tekanan kompresi rendah dan kehilangan tenaga. 2. Stelan katup terlalu renggang, dapat mengakibatkan katup membuka akan terlambat, hal ini akan mengakibatkan kuantitas pemasukan dan pembuangan rendah. 3. Stelan katup antar silinder tidak sama maka pemasukan dan pembuangan tidak sama , hal ini dapat mengakibatkan engine hanting, karena power antar silinder berbeda sehingga engine bergetar, dan suara katup akan terdengar irreguler.
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
14
Celah katup dapat distel antara tip rocker arms dengan tip batang katup atau antara rocker arms dengan bubungan (cam), adakalanya penyetelan katup dilakukan dengan shim plate. Penyetelan katup dilakukan dengan menempatkan torak no.1 pada akhir langkah kompresi, selanjutnya semua katup yang dalam kondisi bebas dapat disetel sesuai spesifikasi, kemudian memutar poros engkol satu kali putaran lagi dan menyetel katup yang tersisa belum disetel.
Menempatkan torak no.1, 0° pada akhir langkah kompresi
Menyetel katup dengan feeler gauge
Cara menyetel katup adalah dengan melonggarkan baut mur penyetel katup pada katup yang akan disetel selanjutnya menyisipkan feeler gauge yang sesuai diantara tip rocker arms dengan tip batang katup setelah didapat celah yang tepat maka mur pengunci dikeraskan. Hal ini dilakukan pada semua katup.
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
15
B. Menguji Tekanan Kompresi. Tekanan kompresi dalam engine merupakan salah satu penentu tenaga kerja engine itu sendiri oleh karena itu perlu diperiksa. Hal yang perlu diketahui dalam pemeriksaan ini antara lain, apakah tekanan kompresi masih dalam spesifikasi dan juga kemungkinan terjadi selisih tekanan kompresi yang melebihi limit antar silinder satu dengan silinder lainnya. Tekanan kompresi sangat erat kaitannya dengan kesempurnaan proses pembakaran campuran yang terjadi didalam silinder. Pemeriksaan tekanan kompresi dapat dilakukan dengan:
Terlebih dahulu melepas seluruh busi dan memassakan kabel coil tegangan tinggi
Posisi katup gas terbuka penuh
Memeriksa tekanan untuk setiap silinder
Dengan menggunakan alat compression tester yang dipasangkan pada lubang busi yang akan diperiksa tekanannya, selanjutnya engine distarter hingga 4 – 5 langkah. Catatlah angka tekanan kompressi yang terlihat pada jarum alat ukur. Lakukanlah pengukuran tekanan kompressi pada masing-masing silinder. Perbedaan tekanan kompresi antar silinder yang melebihi ketentuan dapat mengakibatkan operasi engine bergetar (unblancing).
Mengukur Tekanan Kompresi
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
16
C. Pelumasan Seperti juga telah diuraikan diatas maka pada pelumasan hendaknya benar-benar dilakukan sesuai prosedur mengingat faktor pelumasan dapat berakibat fatal pada kerja komponen engine. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelumasan engine terutama adalah, kualitas dan kuantitas oli pelumas yang akan digunakan pada engine tersebut. Sebagai pedoman hendaknya dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang dapat diakses pada buku manual yang dikeluarkan pabrik pembuat engine tersebut. Pada sistem pelumasan juga termasuk diperiksa kemungkinan terjadi kebocoran oli baik internal leak maupun external leak, apabila terjadi hal ini maka sebaiknya hal ini harus diperbaiki terlebih dahulu. Penggantian saringan oli juga harus menjadi ketentuan yang penting, anda dapat mengakses waktu pergantian oli melalui buku manual untuk mengetahui km pemakaian atau jam pemakaian hingga saringan oli harus diganti. Secara umum 2x penggantian oli maka saringan oli sebaiknya sudah diganti. Saat mengeluarkan oli bekas dari dalam engine dapat dibantu dengan udara tekan yang dialirkan melalui saluran pengisian oli baru agar oli bekas benar-benar bersih dari dalam engine.
Sistem Pelumasan Engine
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
17
Aktivitas. 2 Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus benar 100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya. 1. Jelaskan mengapa penyetelan katup dilakukan pada akhir langkah kompresi. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 2. Tuliskan lima langkah utama hingga katup terstel dengan benar. a. _____________________________________________________ _____________________________________________________ b. _____________________________________________________ _____________________________________________________ c. _____________________________________________________ _____________________________________________________ d. _____________________________________________________ _____________________________________________________ e. _____________________________________________________ _____________________________________________________ 3. Jelaskan mengapa untuk menyetel celah katup sebaiknya dilakukan oleh satu orang dan diusahakan tuntas / tidak ditunda. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ______________________________________________ Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
18
4. Gambarkan diagram torak untuk engine 4 langkah, 4 silinder dengan FO.1342. dan jelaskan hubungan diagram ini dengan penyetelan katup, cukup 2x putaran poros engkol. 5. Jelaskan akibatyang terjadi apabila penyetelan celah katup antar silider tidak sama. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 6. Jelaskan akibat dari penyetelan celah katup yang terlalu rapat. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 7. Jelaskan dua alasan utama mengapa tekanan kompresi diperiksa. a. _____________________________________________________ _____________________________________________________ b. _____________________________________________________ _____________________________________________________ 8.
Tuliskan lima langkah utama mengukur tekanan silinder pada setiap
silinder. a. _____________________________________________________ b. _____________________________________________________ c. _____________________________________________________ d. ____________________________________________________ e. _____________________________________________________
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
19
9.
Jelaskan pengertian SAE 20 W 50, dan jelaskan singkatan dan penggunaan oli yang apabila pada wadah oli yang baru di beli tertulis SF dan CD. SAE 20 W 50 ______________________________________________ __ ___________________________________________ SF
_________________________________________________ __________________________________________________
CD
_________________________________________________ ________________________________________________
10. Jelaskan dua patokan utama yang menjadi pendekatan untuk penggantian oli engine ditinjau dari pemakaiannya a. _____________________________________________________ b. _____________________________________________________
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
20
D. Pendinginan Susuai dengan fungsi utama dari sistem pendinginan maka pemeriksaan sistem pendinginan adalah sangat penting pemeriksaan terutama: 1.
Kebocoran internal maupun eksternal, hal ini dapat diketahui dengan cara
memasangkan alat radiator leak tester pada saluran pengisian radiator, kemudian memberikan tekanan sesuai spesifikasi, biarkan alat ini hingga beberapa saat periksalah apakah terjadi kebocoran pada klem ataupun sekitar pompa air, dan untuk memeriksa kebocoran internal tariklah tongkat pengukur oli apabila terdapat air pendingin berarti ada kebocoran internal.
Memeriksa kebocoran radiator 2.
Memeriksa kerja katup yang terdapat pada tutup radiator, hal ini dapat
diperiksa dengan memasangkan tutup radiator pada alat radiator cup leak tester dimana alat ini sama dengan alat radiator leak tester hanya untuk memeriksa katup tutup radiator ditambah dengan adaptor. Berikan tekanan pada tutup radiator sesuai spesifikasi dan biarkan sesaat kemudian bandingkan penurunan tekanan dengan petunjuk yang terdapat pada buku manual.Secara umum tutup radiator dapat diperiksa dengan cara menarik dan mendorong katup kevacuman maupun katup tekanan.
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
21
Memeriksa katup vavum dan katup tekanan pada Tutup radiator
3.
Memeriksa sabuk penggerak pompa dan kipas pendingin, yang terdapat
didepan engine hal yang perlu diperhatikan adalah tegangan dan kondisinya hal ini disesuaikan dengan spesifikasi yang dapat dilihat pada buku manual. Secara visual apabila bagian dalam sabuk telah terlihat ada retak maka sabuk harus diganti. 4.
Memeriksa kondisi dan jumlah air didalam reservoir komponen ini berfungsi
sebagai tempat persediaan air pendingin dan tempat menampung kelebihan tekanan yang terjadi didalam radiator yang dialirkan melalui neck radiator dengan menggunakan slang. 5. Apabila engine menggunakan thermostat maka sebaiknya thermostat diperiksa kerja katupnya.
Memeriksa kipas dan sabuk
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
Memeriksa thermostat
22
Walaupun servis radiator tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan tune up tetapi hendaknya kondisinya diperiksa kemungkinan bocor atau sirip-siripnya mengalami kerusakan.
E.
Pengapian Ruang lingkup pengapian dapat dimulai dari batere, kunci kontak, kabel
penghubung, unit distributor, koil, kabel tegangan tinggi dan busi. Pemeriksaan pada komponen sistem pengapian dapat berupa menyetel, membersihkan, mengencangkan maupun mengganti. Pemeriksaan yang dilakukan dimulai dari: 1. Memeriksa jumlah dan berat jenis (BJ)
air batere untuk setiap sel
harus berada pada batas yang telah ditentukan, juga kutup – kutup batere beserta klemnya dibersihkan dari kotoran. 2. Kunci kontak juaga perlu diperiksa dan apabila diperlukan berilah pelumas ringan agar kunci kontak dapat berfungsi dan dioperasikan lebih mudah 3. Sambungan / socket kabel, hal ini diperiksa apabila kondisinya longgar maka harus dikencangkan, dan apabila diperlukan pergantian kabel dan sepatu kabel maka hendaknya dilakukan. 4. Pemeriksaan pada coil lakukanlah pemeriksaan secara manual maupun menggunakan alat coil tester, dan ikuti petunjuk sesuai buku manualnya. 5. Pemeriksaan unit distributor dari mulai platina, kondensor, terminal coil, terminal busi, advancer dan sil oli. Pemeriksaan ini dilakukan harus berpedoman pada buku manual engine yang akan ditune up. Khusus untuk platina dan kondensor apabila tidak memenuhi syarat lagi maka sebaiknya diganti dua-duanya secara bersamaan.
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
23
Kondisi Platina
Kondisi Busi
Gambar disamping ini memperlihatkan hubungan antara gap platina, dengan penyetelan sudut dwell.
Gap platina yang terlalu besar akan menyebabkan sudut dwell kecil
Gap platina yang terlalu sempit akan menyebabkan sudut dwell menjadi besar
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
24
6. Pemeriksaan kabel – kabel tegangan tinggi hal ini diperiksa dari kebocoran ataupun tahanan yang diperbolehkan sesuai buku manual.
7. Busi dapat anda periksa secara visual kemudian dibersihkan dan gap nya disetel sesuai spesifikasi, apabila kondisi busi sudah tidak baik maka sebaiknya diganti dengan yang baru. Busi dapat dibersihkan dan diuji dengan alat spark plug cleaner & tester.
Menyetel gap busi
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
25
Setelah
memeriksa
komponen
sistem
pengapian
maka
dilanjutkan
pemeriksaan kerja sistem pada operasi engine yaitu, menyetel sudut dwell. Saat pengapian (timing ignation) dan putaran engine (RPM) diperiksa secara simultan hingga diperoleh angka sesuai spesifikasi, pada saat menyetel saat pengapian maka selang vacum governor harus dilepas. Alat yang digunakan untuk menyetel sudut dwell adalah dwell meter, untuk saat pengapian adalah alat timing light, dan putaran engine dengan RPM meter. Apabila anda harus melepaskan distributor dari engine maka untuk memasang kembali ke engine hendaknya mengikuti petunjuk berikut:
Posisi piston no.1, pada akhir langkah kompresi, dan tanda pada fuly dan tutup timing tepat pada angka spesifikasi saat pengapian engine yang di tune up
Memperhatikan slot pada pompa oli dengan slot poros distributor, diarahkan hingga nantinya apabila distributor dipasang, maka rotor menunjuk pada terminal busi no.1 pada tutup distributor, dan coakan pengikat distributor terhadap blok engine tepat ditengah.
Sistem pengapian konvensional
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
26
Memasangkan distributor ke blok engine, perhatikan tanda panah, arah rotor dan klem pengikat, harus tepat pada posisinya masing – masing seperti dijelaskan diatas.
Poros distributor yang akan berhubungan pada coakan yang terdapat pada pompa oli. pada umumnya kemiringan gigi pemutar poros distributor, memiliki kemiringan ± 15°
F.
Sistem bahan bakar Sistem bahan bakar diperiksa dari mulai komponen saringan bensin, dan
apaila sudah terlihat secara visual terdapat kotoran pada saringan bensin, maka saringan harus diganti untuk menjamin kelancaran dan kebersihan bahan bakar, karena kotoran yang tidak tersaring dapat menyumbat saluran-saluran yang terdapat pada karburator.
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
27
Gambar saringan bensin
Saringan udara juga harus dibersihkan dengan menggunakan udara tekan dan diposisikan dari arah dalam ke arah keluar elemen saringan (jenis saringan kering) dan apabila perlu gantilah saringan udara. Apabila saringan udara yang digunakan jenis saringan basah, maka sebaiknya bersihkanlah saringan dengan menggunakan pembersih khusus dan kalau tidak tersedia maka bersihkanlah dengan kerosin, gantilah oli penyaring dengan oli baru SAE 10
Melepas dan membersihkan saringan udara
Mekanisme karburator dan mekanisme pedal gas sebaiknya diberikan pelumas ringan untuk memperlancar gerakannya. Penyetelan yang umum dilakukan pada karburator adalah penyetelan campuran pada saat putaran idle
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
28
(idle mixture). Secara umum untuk penyetelan campuran idle adalah dengan memutarkan idle adjusting screw, kearah dalam hingga penuh kemudian kembalikan putaran 2 – 2,5 putaran. Selanjutnya menghidupkan engine dan menyetel RPM idle sesuai spesifikasi dengan menyetel pada trothel adjusting screw, himngga didapatkan RPM yang diinginkan sesuai spesifikasi. Secara teoritis percampuran bensin dengan udara adalah: •
Start dingin.
•
Ekonomi pada kecepatan menegah
•
Tenaga maksimum
12,5 – 13,5 : 1.
•
Kecepatan idle
12, - 14 : 1 (kurang lebih).
8:1 14 – 15 : 1.
Percampuran yang tepat antara udara dengan bensin dapat diketahui dari operasi engine yang halus, terutama lagi akan lebih tepat apabila diyakinkan dengan cara memeriksa kadar CO pada gas buang. Sebuah kerja engin pada perbandingan Stoichiometric dengan pembakaran lengkap akan menghasilkan sejumlah air dan karbondioksida. Reaksi kimianya sebagai berikut: 2C2 H6 + 7O2 ⇒ 4CO2 + 6H2O
Hal tersebut diterima atau bebas gas beracun. Jika campuran terlalu kaya tidak diterima atau gas buang beracun, terbentuk dari bahan bakar yang tidak terbakar (HC) dan karbon monoksida (CO) akan dihasilkan. Tempertur tinggi dalam proses pembakaran menghasilkan zat Nitrogen Oksida (NOx) dan kerja kendaraan pada bahan bakar bertimah akan menghasilakn zat – zat timah (Pb). G.
Sistem pemasukan dan pengeluaran Pemeriksaan pada sistem ini terutama kemungkinan terjadi kebocoran pada
intake atau exhaust manipol. Juga katup dan saluran pernapasan ruang engkol (crank case ventilation) hendaknya diperiksa dan dibersihkan agar tidak terjadi kontaminasi air pada pelumasan engine. Khusus pada sistem pembuangan pemeriksaan dilakukan hingga muffler sesuai denga buku manual engine yang di tune up.
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
29
Aktivitas. 3 Untuk mendalami dan penguatan kompetensi anda, selanjutnya jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar, dan periksakan sama mentor atau presentasikan dengan grup kerja lainnya. Jawaban aktivitas ini harus benar 100%, baru anda lanjutkan pada pembelajaran berikutnya. 1. Jelaskan tujuan sistem pendinginan pada engine. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 2. Tuliskan dua katup yang terdapat pada tutup radiator, dan jelaskan fungsi masing-masing. a. _____________________________________________________ _____________________________________________________ b. _____________________________________________________ _____________________________________________________ 3. Uraikan cara untuk mengetahui kebocoran yang terjadi pada sistem pendinginan. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 4. Jelaskan fungsi recervoir pada sistem pendinginan. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 5. Tuliskan enam komponen utama yang harus diperiksa dan diservis pada sistem pengapian. a. _____________________________________________________ b. _____________________________________________________
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
30
c. _____________________________________________________ d. _____________________________________________________ e. _____________________________________________________ f. _____________________________________________________ 6. Tuliskan dua hal yang perlu diperika pada batere a. _____________________________________________________ b. _____________________________________________________ 7. Apa tujuan governor yang terdapat pada distributor ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 8. Tuliskan dua posisi penyetelan gap platina a. _____________________________________________________ b. _____________________________________________________ 9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sudut dwell platina. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 10. Jelaskan cara pemasangan distributor kembali keblok engine. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
31
11. Uraikan secara singkat proses terjadinya arus tegangan tinggi yang tercetus pada busi. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ 12. Jelaskan 4 komponen yang akan terganggu apabila saringan udara karburator tidak dapat lagi menyaring kotoran yang terkandung pada udara yang tercampur pada bensin. a. _____________________________________________________ b. _____________________________________________________ c. _____________________________________________________ d. _____________________________________________________ 13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan: a. Campuran gemuk _____________________________________________________ ______________________________________________ b. Campuran kurus _____________________________________________________ ___________________________________________________ c. Stoichiometric _____________________________________________________ ____________________________________________________ 14. Jelaskan cara penyetelan campuran putaran idle dan menetapkan rpm idle dihubungkan dengan saat pengapian pada engine. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
32
___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ______________________________ 15. Jelaskan faktor yang menyebabkan terjadinya kadar carbon yang berlebihan pada gas bekas engine. ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
33
KEGIATAN BELAJAR. 3 Praktik Tune – Up
A. Persiapan Lakukanlah persiapan praktik servis ringan / tune up. 1. Objek latihan 2. Peralatan 3. Buku manual 4. Area kerja B. Praktik / Latihan MAMPU NO
ASPEK YANG DINILAI
1
Persiapan objek latihan
2
Persiapan alat dan peralatan
3
Menghimpun informasi buku manual
4
Melakukan servis sistem pelumasan
5
Melakukan servis sistem pendinginan
6
Melakukan penyetelan katup
7
Memeriksa tekanan kompresi
8
Melaksanakan servis sistem pengapian
9
Melakukan servis dan pemeriksaan sistem
YA
BELUM
pemasukan dan pembuangan
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
34
Semua jawaban yang salah harus diperbaiki sebelum lembar pemeriksaan ditandatangani.
Ya Apakah semua tugas telah dilakukan dengan baik sesuai SOP.? Apakah peserta pelatihan sudah mengumpulkan, menganalisa dan menyusun informasi
sesuai dengan ketetapan prosedur dan
kriteria yang ditentukan ? Apakah peserta pelatihan sudah memberikan ide dan informasi dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan sebelumnya ? Sudahkah peserta merencanakan dan mengatur aktifitas dengan memeriksa proses dan dengan hasil kualitas sesuai kriteria yang ditetapkan ? Apakah peserta pelatihan sudah bekerja sama dengan peserta lain, dalam bentuk kelompok, untuk mencapai tujuan ? Apakah peserta pelatihan sudah menerapkan cara berpikir secara matematis,
informasi
yang
terpercaya
dan
efektif
untuk
meyelesaikan tugasnya ? Apakah peserta pelatihan sudah menggunakan perlengkapan dan teknologi yang sesuai dengan standar yang benar ? Apakah peserta pelatihan sudah menggunakan teknik pemecahan masalah untuk mencapai tujuan ?
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
35
Semua pertanyaan di atas harus mendapat tanggapan “YA”. Jika tidak, konsultasikan dengan Pelatih untuk mendapatkan kegiatan tambahan yang diperlukan untuk mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan.
Tandatangan Pelatih ............................................................... ..........................
Tandatangan Peserta ........................................................................................
Tanggal dan jam kelulusan ............................................................... .................
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
36
Name
Task
1.
The engine will not run! Before this problem the engine had rough operation
2.
You may use tools and equipment you have, and is provide for you to diagnosis and repair problems found.
3.
Ask the judge for repair-parts needed and show him what you have found.
4.
After the engine is running satisfactory and no trouble.
5
Check & Adjust ignition system
6.
Check mechanical engine
7.
Check the cooling system.
8.
Note : Do not try to repair a defective part! (Ask first)
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
37
Automobile Technology Task
Name
Marking Scale Petrol Engine Tune
Marking Summary Possible Mark
Section 1.
Preparation.
2.
Repair engine to start and run.
3.
Correct and repair drivability problem.
4.
Ignition system.
5.
Mechanical engine
6.
Cooling system
Actual Mark
Task Total
Time Keeping Familiarization
Competition
Breaks
Start
Start
Start
Stop
Stop
Stop
Experts Signatures 1
2
……………………………………………………
…………………………………………
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
38
Task
Name
Marking Scale Petrol Engine Tune
1.
Preparation
Yes
No
Actual
Comments
Yes
No
Actual
Comments
Yes
No
Actual
Comments
1.1 1.2
Checked all equipment first Checked all instructions Selected the correct test 1.3 equipment 1.4 Used logical working procedure 1.5 Proper tools handling Checked baterai (water level, 1.6 terminal) 1.7 Checked ignition system 1.8 Checked oil level 1.9 Checked water level 1.10 Clean up the working area 1.11 Clean up tools and equipment Sub-Total 2.
Repair Engine to Start & Run
2.1
Fuse engine
2.2 2.3 2.4
Dwell angle Spark plug High cable tension
Sub-Total
3. 3.1 3.2 3.3 3.4 3.6 3.5
Correct & Repair Drivability Problem Check and find defect fuse engine Check and adjust dwell angle Check and adjust spark plug Check high cable tension Check ignition from coil Reinstall the removed parts
Sub-Total
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
39
Task
Name
Marking Scale Petrol Engine Tune
4. 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
Check ignition system
Yes
No
Actual
Comments
Yes
No
Actual
Comments
Yes
No
Actual
Comments
Check level & SG. electrolit batterai Check batterai valtage Check terminal batterai Check primary cable connector Check & adjust contac point gap Check & Adjust ignition timing
Sub-Total
5.
Check mechanical engine.
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Check compression Check & Adjust valve clearance Check & Adjust RPM engine Check v.belt tentionc Check oil engine and leak
Sub-Total
6. 6.1 6.2
Check the Coolant system Check cup radiator water cooling Check water leaking with visual
Sub-Total
Name ………………………………….
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
Task: ……………
Task Code
Engine Tune
40
Report Form Task
Diagnosing and Engine Tuning-up
S/No
Items
Performance/ Condition of Components Good
Bad
1. Check tool and special tool equipment
2 Check engine running 3
Check ignition system
4.
Check mechanical engine
5.
Check cooling system
6.
Final check engine running
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
41
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................... Daftar Isi ......................................................................................................... Tujuan Umum Pembelajaran .......................................................................... Prasyarat Pembelajaran ................................................................................. Petunjuk Pembelajaran .................................................................................. Strategi Pembelajaran .................................................................................... PENDAHULUAN 1. Sistem Pendinginan ............................................................................. 2. Sistem Pelumasan ............................................................................... 3. Sistem Pengapian ................................................................................ 4. Sistem Pengisian ................................................................................. 5. Sistem Starter ...................................................................................... 6. Sistem Bahan Bakar ............................................................................ 7. Sistem Pembuangan Gas ....................................................................
i ii 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 8
KEGIATAN BELAJAR 1 : Definisi/Pengertian Tune Up ..................................................................... 10 Aktivitas 1 ................................................................................................. 13 KEGIATAN BELAJAR 2 : Ruang Lingkup dan Uraian Kompetensi Tune – Up A. Menyetel Katup .................................................................................... B. Menguji Tekanan Kompresi ................................................................. C. Pelumasan ........................................................................................... Aktivitas 2 ............................................................................................ D. Pendinginan ......................................................................................... E. Pengapian ............................................................................................ F. Sistem Bahan Bakar ............................................................................ G. Sistem Pemasukan dan Pengeluaran .................................................. Aktivitas 3 .............................................................................................
14 16 17 18 21 23 27 29 30
KEGIATAN BELAJAR 3 : Praktik Tune – Up A. Persiapan ............................................................................................. 34 B. Praktik / Latihan ................................................................................... 34
Disusun oleh,Drs.Abigain Pakpahan
ii
42