LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM PENGGUNAAN MIKROSKOP DAN KALIBRASI MIKROMETER
Oleh : Kelompok 5 Alfeus Rizky Defika
(135090101111038)
Chalissa Nuruzzulfa
(135090101111003)
Muhammad Rizal Firdaus
(135090101111039)
Nadya Veronica Margarecaesha A
(135090101111045)
Nurzaky Auffathoni
(135090101111040)
Rahma Dian Qurratu A‟yunisa
(135090101111043)
Rofifah Fauziyah
(135090101111037)
Asisten PJ : Rizky Nurdiansyah
LABORATORIUM BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013
HALAMAN PERNYATAAN DAN DESKRIPSI TUGAS Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan yang berjudul Penggunaan Mikroskop dan Kalibrasi Mikrometer ini adalah asli hasil kerja kelompok V dan tidak mengandung sedikitpun unsure plagiarisme (menyalin dari kelompok yang lain)
Dengan pembagian tugas sebagai berikut : Alfeus Rizky Defika
:
Chalissa Nuruzzulfa
:
Muhammad Rizal Firdaus
:
Nadya Veronica M.A
:
Nurzaky Auffathoni
:
Rahma Dian Quratu A
:
Rofifah Fauziyah
:
Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dengan kesadaran kelompok dan bukan atas paksaan. Malang, 30 September 2013 Alfeus Rizky Defika
:
Chalissa Nuruzzulfa
:
Muhammad Rizal Firdaus
:
Nadya Veronica Margarecaesha A. : Nurzaky Auffathoni
:
Rahma Dian Quratu „Ayunisa
:
Rofifah Fauziyah
:
ABSTRAK Di dunia yang semakin modern ini ilmu pengetahuan juga berkembang dengan pesat, tak terkecuali biologi. Sebagai mahasiswa biologi diwajibkan untuk mengetahui dan ikut berpartisipasi aktif dalam kemajuan ilmu biologi. Mikroskop merupakan alat yang berfungsi untuk mengamati obyek yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang sehingga dapat terlihat struktur yang ingin diketahui. Alat ini menggunakan prinsip lensa cembung di bagian lensa obyektif maupun okulernya sehingga menghasilkan suatu nilai perbesaran tertentu. Bayangan yang dihasilkan bersifat maya, terbalik dan diperbesar. Hal ini dibuktikan dengan pengamatan yang dilakukan menggunakan huruf i dan a dari kertas koran. Hasil pengamatan membuktikan ketiga sifat bayangan tersebut, yaitu huruf a dan i menjadi terbalik dan semakin besar sehingga dapat terlihat jelas bentuk hurufnya serta mempermudah pengukuran lebar dan panjang dari huruf tersebut. Untuk mengukurnya dibutuhkan mikrometer okuler yang sekaligus dapat digunakan pada saat kita mengamati huruf a dan i di mikroskop. Namun pada kenyataannya, hasil pengamatan yang telah dilakukan pada mikroskop tidak dapat langsung dituliskan sebagai hasil sebenarnya. Namun perlu untuk dikalibrasi terlebih dahulu agar muncul nilai sebenarnya dari hasil pengukuran tadi. Setelah percobaan ini mahasiswa diharapkan telah menguasai teknik penggunaan mikroskop dengan baik dan benar sehingga menjadi pribadi yang kompeten.
Kata kunci : mikroskop, mikrometer okuler, kalibrasi
ABSTRACT In this modern era, the knowledge of human is also developing include biology. As a biology student it’s a must to participate in its development. Microscope is a tool which funtional to watch a very small object which can’t seen by eyes only, so that the structure of part someone want to know could be seen. This tool is using a curve lens nor in the objective lens or ocular lens to produce a spesific rate of zooming. The image result were apparent, inverse and zoom in. It is proved by monitoring done by using a and i alphabets from the newsletter. The result was proving the three characteristic of the image, a and i looks inverse and also zoom in so that clear result of weight and height of the measurement could be seen. To measure it, the ocular micrometer should be used while using the microscope itself. But in the reality, the result can’t directly used for measuring the real size because the students have to calibrate it first. From this trial, the student will be able and mastering how to use microscope in a right way, so that they would be a competitive person. Keyword : microscope, ocular micrometer, calibration
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu biologi sekarang ini tidak lepas dari hasil penelitian dan penemuan para ilmuwan sebelum kita. Banyak permasalahan yang dapat terselesaikan dengan ditemukannya berbagai macam alat maupun teori yang terus berkembang hingga sekarang. Berkat berbagai penemuan mereka lah pada zaman sekarang ini kita dapat menikmati dan mempelajari berbagai macam cabang ilmu biologi. Salah satu penemuan yang sangat berguna dan memiliki peran yang sangat besar bagi perkembangan ilmu biologi sekarang ini adalah ditemukannya mikroskop oleh Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723). Mikroskop adalah alat optis dengan lensa-lensa yang merefraksikan (membengkokkan) cahaya tampak untuk memperbesar citra spesimen (Campbell,N,A et al, 2008). Alat ini memiliki kegunaan untuk mempermudah manusia agar dapat melihat hal-hal atau benda mikroskopis yang sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Dengan ditemukannya alat ini, ilmu biologi berkembang semakin pesat. Salah satunya adalah penemuan dinding sel oleh Robert Hooke pada tahun 1665 dan tentunya diperlukan lensa hebat buatan Antoni Van Leeuwenhoek untuk memvisualisasikan sel hidup (Campbell,N,A et al. 2008). Tubuh makhluk hidup terususun atas berbagai macam organ yang dibentuk dari struktur-struktur yang sangat kecil hingga sturktur yang besar. Struktur yang besar akan mudah diamati dengan mata telanjang, sdangkan untuk struktur yang lebih kecil manusia memerlukan alat bantu untuk dapat mengamatinya. Karena keterbatasan inilah menjadi dorongan tersendiri bagi para ilmuwan untuk menciptakan alat bantu yang pada akhirnya diciptakanlah mikroskop ini. Selain mikroskop, salah satu alat lainnya yang juga sangat berguna bagi kehidupan kita adalah mikrometer. Mikrometer merupakan alat pengukur ketebalan atau diameter suatu benda yang tidak dapat diukur menggunakan penggaris (Fendi, dkk . 2009). Namun mikrometer yang dimaksud pada percobaan kali ini adalah mikrometer yang menggunakan lensa obyektif dan lensa okuler yang terdapat pada mikroskop. Sehingga kita dapat mengamati benda yang sangat kecil sekaligus mengetahui ukuran dari benda tersebut. Sebagai mahasiswa jurusan biologi kita wajib menguasai berbagai macam teori sekaligus cara penggunaan dari berbagai macam alat-alat yang biasa digunakan sebagai penunjang dalam mempelajari ilmu biologi, salah satunya adalah mikroskop. Dengan menguasai cara penggunaan dari alat ini, tentunya kita akan sangat terbantu dalam setiap kegiatan praktikum yang membutuhkan pengamatan pada benda atau makhluk hidup yang mikroskopis. Selain itu, kita juga harus bisa menghitung panjang atau tebal suatu benda yang berukuan kecil agar penelitian kita nantinya dapat menghasilkan data yang akurat. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana cara penggunaan dan pemeliharaan mikroskop dengan baik dan benar serta bagaimana aplikasi penggunaannya?
1.3 Tujuan Untuk menerapkan penggunaan dan pemeliharaan mikroskop dengan baik dan benar serta mengaplikasikan penggunaan mikrometer. 1.4 Manfaat Setelah mahasiswa dapat menggunakan mikroskop dan mikrometer dengan baik, output yang diharapkan adalah akan memeperlancar mahasiswa tersebut dalam menjalankan setiap praktikum, penelitian, maupun kegiatan apapun yang memerlukan keahlian dalam menggunakan kedua alat tersebut. Sehingga akan menjadi mahasiswa yang kompetitif di dunia kerja maupun institusi yang lebih tinggi nantinya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Mikroskop Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun 1600-an. Mikroskop pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis) pada zaman Renaissans. (Campbell, 2010) Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu mikro: kecil dan skopos = tujuan yang dapat. Jadi dapat diartikan sebagai bahwa mikroskop adalah alat optik yang memiliki tujuan untuk mengamati objek yang berukuran kecil atau mikro yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop pengamatan benda-benda mikroskopis menjadi lebih mudah dilaksanakan. Karena mikroskop ini mempunyai lensa-lensa yang mampu memperbesar benda tersebut. Pembesaran benda yang diamati menggunakan mikroskop adalah pembesaran dari lensa okuler x pembesaran dari lensa objektif. Misalnya, bila diamati menggunakan lensa okuler 10 x dan lensa objektif 10 x maka benda yang diamati diperbesar 10 x 10 = 100 x. (Sitti & Nawangsari 1999: 18). Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana dan mikroskop riset. (Nono Sutarno, 2001) Menurut Nono Sutarno (2001) mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran objektif sebagai berikut: 1. Objektif 4x dengan okuler 10x, perbesaran 40x 2. Objektif 10x dengan okuler 10x, perbesaran 40x 3. Objektif 40x dengan okuler 10x, perbesaran 400x 4. Objektif 100x dengan okuler 10x, perbesaran 1000x
Bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya
Gambar 3.1 Mikroskop dan Bagian-bagiannya
Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat. Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati. Penjepit Kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop. 2.2 Kerja Mikroskop Mikroskop digunakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membawa mikroskop dengan hati-hati dengan cara salah satu tangan memegang pada batang tubuh mikroskop, sedangkan tangan yang lain menyangga dasar mikroskop. 2. Meletakkannya di tempat yang datar dan apabiala menggunakan mikroskop mikroskop cahaya carilah tempat yang mendapat cukup cahaya. 3. Sebelum menempatkan slide preparat pada meja objek, gunakan pengatur kasar untuk menurunkan meja preparat sampai paling bawah. Kemudian aturlah cermin supaya cahaya dapat dilihat melalui lensa okuler. 4. Letakkan slide preparat pada meja objek dengan benar, lalu tahan slide preparat dengan jepitan objek. 5. Aturlah perbesaran lensa objektif hingga perbesaran yang paling rendah, kemudian mulailah pengamatan dengan memutar pengatur halus hingga mendapatkan bayangan benda yang jelas sesuai mata. 6. Apabila ingin mendapatkan perbesaran yang lebih jelas, aturlah lensa objektif ke perbesaran yang lebih tinggi. Tetapi jangan sampai meja preparat menekan slide preparat agar tidak pecah. 7. Jika telah selesai, turunkan meja objek dengan menggunakan pengatur kasar sampai posisi meja objek pada posisi paling bawah. Setelah itu putar knob lensa objektif hingga mencapai lensa perbesaran yang paling rendah, lalu setelah itu ambil slide preparat. 8. Bersihkan mikroskop dengan tissue, dan simpan kembali mikroskop pada tempatnya. 2.3 Kalibrasi Mikrometer Objek organisme yang diukur menggunakan mikroskop berukuran sangat kecil sehingga membutuhkan pengukuran yang disebut dengan micrometer. Mikrometer sendiri terbagi menjadi 2 yaitu micrometer objektif dan micrometer okuler. Untuk mengukur panjang atau lebar suatu objek, pertama adalah mengkalibrasi anatara micrometer okuler dengan micrometer objektif dengan : 1skala=0,01 mm. Lalu lakukan kalibrasi micrometer okuler dengan langakah sebagai berikut : 1. Menempatkan micrometer objek diatas kaca objek. 2. Lepaskan lensa okuler dan ganti dengan micrometer okuler 3. Aturlah posisi dimana skala micrometer okuler berimpitan dengan skala micrometer objektif. 4. Himpitkan kedua micrometer dan hitung jumlah garis skala pada kedua micrometer tersebut. Kalibrasi Mikrometer 1. 1 skala pada micrometer okuler = 0,01 mm = 1µm 2. 4 skala pada micrometer okuler = 1 skala pada micrometer objektif
2.4 Jalur cahaya pada mikroskop Jika satu lensa tidak mencukupi, beberapa lensa dapt diatur menjadi satu dibelakang yang lainnya. Begitulah cara kerja dari efek perbesaran, yang dapat memperbesar hingga 2000x. Mikroskop klasik memeperbesar dengan dua cara : lensa objektifnya menghasilkan gambar yang telah diperbesar dari suatu objek yang biasa disebut dengan intermediate image plane, dan lensa mata atau okuler memperbesar intermediate image dengan cara yang sama. Arah panah pada gambar dibawah menunjukkan bagaimana cahaya masuk dari sebuah objek dan diproses melalui 3 lensa. Seharusnya kita hanya melihat asal sinar pada kedua sisi ujung objek. Hal ini akan cukup untuk menjelaskan proses perbesaran. Ilustrasi dibawah menunjukan arah cahaya yang benar dengan menggunakan prinsip ICS ( Infinity Color-corrected System) yang juga digunakan pada mikroskop Axiolab. Langkah selanjutnya yang termasuk dalam mikroskop modern dengan “infinity optics” : sebuah tabung lensa ditambahkan untuk mendukung objektif. Lensa objektif menghasilkan gambar dalaml jarak yang tak terdefinisikan, dengan focal length = 164.5 mm, kemudian menghasilkan intermediate image dari cahaya paralel ini.
Gambar 2 jalur cahaya masuk. Kapitza, 1997. Microscope from the very beginning.
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat Praktikum ini diadakan pada hari senin tanggal 30 September 2013 pukul 14.00 – 16.00 di Laboratorium Biologi Dasar, Gedung Biologi lantai 1 3.2 Cara kerja Pertama,siapkan bahan yang digunakan untuk praktikum .Bahan utamanya adalah huruf a dan i yang digunting dari kertas koran.lalu,diletakkan diatas objek glass kemudian kertas a dan i dibasahi dengan setetes air menggunakan pipet tetes. Lalu, slide glass diletakkan di atas objek glass dengan ditempelkan pada air dengan kemiringan 45 sehingga air merata di sepanjang sisi gelas penutup.jika kelebihan air di luar slide glass,gunakan tissue untuk menghisap kelebihan air. Kemudian, objek glass diletakkan diatas meja benda dengan posisi huruf a dan i terbaca normal dan objek glass tersebut di jepit dengan penjepit slide. Selanjutnya, Lensa objektif dengan perbesaran lemah diposisikan segaris dengan objek. Atur jarak lensa objektif terhadap objek 0,5 cm. Terakhir,objek diamati melalui lensa okuler.jika objek belum terlihat jelas,maka atur menggunakan pengatur kasar sehingga diperoleh bayangan yang jelas.Kemudian geserlah objek glass dengan penggerak mekanik ke atas atau ke bawah dan ke kanan atau ke kiri, amati dan catatlah hasil pengamatan .
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Mikroskop merupakan alat yang berfungsi untuk melihat obyek yang sangar kecil sehingga strukturnya terlihat jelas. Hal ini sangat memudahkan aktivitas manusia dalam mengamati benda yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang, misalnya untuk mengidentifikasi suatu struktur dari bagian makhluk hidup tertentu. Jenis mikroskop yang berbeda memiliki tingkat perbesaran yang berbeda pula. dari Sifat bayangan yang terbentuk di lensa obyektif adalah maya, terbalik, diperbesar. Sedangkan mikrometer yang kita gunakan untuk mengukur obyek didalam mikroskop adalah mikrometer okuler. Untuk mengetahui hasil pengukuran sebenarnya kita harus mengkalibrasi hasil pengamatan terlebih dahulu.
B.
Saran Untuk praktikum selanjutnya asisten dapat lebih interaktif untuk mengajarkan materi praktikum kepada praktikan. Koordinasi antar asisten juga perlu ditingkatkan, karena ada beberapa hal yang praktikan tanyakan namun asisten masih perlu berkoordinasi terlebih dahulu dengan asisten penanggung jawab sehingga sempat menimbulkan kebingungan.
DAFTAR PUSTAKA Campbell, N,A. and Reece, J,B. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta : Erlangga Campbell, A. Neil. dkk. 2010. Biologi. Penerbit Erlangga : Jakarta Kapitza, G. 1997. Microscope fro the very beginning. Germany : Zeiss Purwoko. dan Fendi. 2009. Physics For Senior High School Year X. Jakarta : Yudhistira Soetarmi, Sitti & Nawangsari. 1999. IPA Biologi. Penerbit Erlangga : Jakarta. Sulistyaindriani. 2010. Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya. http://sulistyaindriani/wordpress.com. Diakses tanggal 8 Oktobr 2013. Sutarno, Nono. 2011. Biologi Umum Lanjutan I. Universitas Terbuka : Jakarta