Laporan Praktikum A. Judul
: Pengujian Paving Block
B. Jenis Pengujian
:
1. Pengujian Visual Paving Block 2. Pengujian Kuat Tekan Paving Block 3. Pengujian Berat Jenis Paving Block 4. Pengujian Serap Paving Block C. Alat dan Bahan 1. Pengujian Visual Paving Block a. Alat : •
Jangka Sorong
•
Timbangan
b. Bahan •
Paving Block berukuran 10x20x8
2. Kuat Tekan Paving Block a. Alat : •
Alat Uji Tekam
•
Jangka Sorong
b. Bahan : •
Paving Block berukuran 10x20x8
3. Pengujian Berat Jenis Paving Block a. Alat :
•
Timbangan
•
Mangkok Seng
b. Bahan : •
Paving Block
•
Air
4. Pengujian Serap paving Block a. Alat : •
Ember
•
Timbangan
b. Bahan : •
Air
•
Paving Block
D. Langkah Kerja 1. Pengujian Visual Paving Block a. Mempersiapkan alat dan bahan. b. Ukur panjang, lebar, tinggi dan berat dari paving block sebanyak 10 buah benda uji. c. Lihat dari 10 buah paving block tersebut kerataannya dan juga apakah ada kecacatan dan keretakan. d. Setelah dilakukan semua hal tersebut catat dan buat laporan sementara.
P = Panjang L = Lebar T = tinggi /tebal
2. Pengujian Kuat Tekan Paving Block a. Siapkan alat dan bahan. b. Ukurlah panjang dan lebar dari paving block sebanyak 3 buah benda uji. c. Lalu lakukan uji tekan menggunakan alat uji tekan. d. Setelah dilakukan uji tekan dari setiap paving block catat dan buat laporan sementaranya. 3. Pengujian Berat Jenis Paving Block a. Siap alat dan bahan. b. Ukurlah berat paving block sebanyak 3 buah benda uji. c. Lalu siapkan air di dalam mangkok seng dan timbang. d. Masukan paving block ke delam air tadi dan ditimbang (lakukan ini sebanyak 3 buah benda uji). e. Setelah didapat semua data catat dan buat laporan sementara. 4. Pengujian Serap paving Block a. Siapkan alat dan bahan. b. Ukur berat paving block sebanyak 3 buah benda uji.
c. Lalu rendam paving block dengan air didalam ember selama 1 hari. d. Setelah
1 hari, angkat paving block tersebut dan timbang kembali.
e. Setelah didapat datanya catat dan buat laporan sementara. E. Kajian Teori 1. Bata cetak (paving block) atau bata beton untuk lantai adalah suatu komponen bahan bangunan yang dibuat dari bahan campuran semen Portland, atau bahan perekat lainnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahantambahan lain yang tidak mengurangi mutu bata cetak tersebut. Bata beton lantai dapat berwarna seperti warna aslinya atau diberi zat pada komposisinya dan digunakan untuk lantai baik dalam maupun diluar bangunan [PUBI-1986]. Paving block harus memenuhi persyaratan mutu sebagai berikut menurut [PUBI-1986] : a. Sifat Tampak Bata beton untuk lantai harus mempunyai bentuk yang sempurna, tidak terdapat retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah repih dengan kekuatan jari tangan. b. Bentuk dan Ukuran Bentuk dan ukuran bata beton untuk lantai dapat tergantung dari persetujuan antara pemakai dan produsen. Setiap produsen harus memberikan penjelasan tertulis dalam leaflet mengenai bentuk, ukuran dan konstruksi pemasangan bata beton untuk lantai. Penyimpangan tebal bata beton untuk lantai diperkenankan ±3 mm. c. Sifat Fisis Bata beton untuk lantai harus mempunyai kekuatan fisis seperti tabel 1.
TABEL 1. SYARAT FISIS BATA BETON LANTAI
No
I II III
Kuat Tekan
Ketahanan
Persyaratan
Kg/cm2
Aus
air rata-rata
Rata-rata 400 300 200
mm/mnt Terendah 340 255 170
(%) Rata-rata 0,090 0,130 0,160
Terendah 0,103 0,149 1,184
3 5 7
2. Pengertian : a. Bata beton pejal adalah bata beton yang mempunyai luas penampang pejal 75% atau lebih dari luas penampang seluruhnya, dan mempunyai volume pejal lebih dari 75% volume seluruhnya [PUBI-1982]. b. Bata beton pejal diklasifikasikan menurut pemakaiannya sebagai berikut [PUBI-1982]. •
Bata Beton Pejal mutu A1 : Digunakan untuk konstruksi yang tidak memikul beban dan terlindung dari cuaca luar.
•
Bata Beton Pejal mutu A2 : Digunakan untuk kosntruksi seperti pada jenis bata beton A1, hanya permukaan dinding konstruksi boleh tidak diplester.
•
Bata Beton Pejal mutu B1 : Digunakan utnuk konstruksi yang memikul beban tetapi hanya digunakan untuk konstruksi yang terlindung dari cuaca luar.
•
Bata Beton Pejal mutu B2 : Digunakan untuk konstruksi yang memikul beban dan bisa digunakan pada kondisi tidak terlindung (untuk konstruksi luar atap).
3. Persyaratan : a. Persyaratan Fisik (Tabel 17-1).
TABEL 17-1. PERSYARATAN FISIK BATA BETON PEJAL
Bata Beton Pejal Mutu
A1 A2 B1 B2
Kuat tekan minimum (kg f/cm2) Rata-rata dari Masing5 buah 25 40 70 100
Penyerapan Air Maks (% volume)
masing bata 21 35 65 90
35 25
b. Syarat Ukuran Standard dan Toleransi (Tabel 17-2).
TABEL 17-2. PERSYARATAN UKURAN DAN TOLERANSI
Ukuran Nominal ± Toleransi (mm) Panjang Lebar Tebal 400 ± 3 ≥ 200 ± 3 100 ± 2 300 ± 3 ≥ 150 ± 3 100 ± 2 200 ± 3 100 ±2 80 ± 2
Jenis Bata Besar Sedang Kecil
F. Analisa Data 1. Uji Visual Paving Block
Ukuran l t
Benda Uji
p
1
Paving Block 1
(cm) 20
(cm) 10.61
(cm) 5.86
2
Paving Block 2
20
10
3
Paving Block 3
20
10.34
No
4
Paving Block 4
20.27
10.63
Kerataa
Keretakan
Cacat
Rata
Tidak
cacat
2.905
Rata
retak Tidak
Tidak
2.813
Rata
retak Tidak
cacad Tidak
Rata
retak Tidak
cacad cacat Tidak
b (kg)
n
2.800
6.08 6 6.2
2.725
5
Paving Block 5
19.6
10.16
6.13
2.800
Rata
retak Tidak
6
Paving Block 6
20.35
10.55
6.13
2.600
Rata
retak Tidak
cacad cacat
7
Paving Block 7
20.43
10.52
6.2
2.678
Rata
retak Tidak
Tidak
Rata
retak Tidak
cacad cacat cacat cacat
8
Paving Block 8
20
10.3
5.72
2.727
9
Paving Block 9
20.16
10.08
6.15
2.795
Rata
retak Tidak
10
Paving Block 10
20.1
10.15
5.8
2.398
Rata
retak Tidak retak
Rata-rata
20.09
10.33
6.03
2. Pengujian Kuat Tekan Paving Block a. Benda Uji 5 •
Panjang (p)
= 19.6 cm
•
Lebar (l)
= 10.16 cm
•
Luas Alas (A)
= p xl = 19.6 x 10.16 = 199.136 cm2
•
Kuat Tekan Alat (P) = 73 t = 73000 kg
•
Kuat tekan (f’c)
=
Kuat tekan : luas alas = 73000 : 199.136 = 366.583 MPa b. Benda Uji 9 •
Panjang (p)
= 20.16 cm
•
Lebar (l)
10.08 cm
•
Luas Alas (A)
= pxl = 20.16 x 10.08 = 203.213 cm2
•
Kuat Tekan Alat (P) = 95 t = 95000 kg
•
Kuat tekan (f’c)
=
Kuat tekan : luas alas = 95000 : 203.213 = 467.489 MPa c. Benda Uji 10 •
Panjang (p)
= 20.1 cm
•
Lebar (l)
=10.15 cm
•
Luas Alas (A)
= pxl = 20.1 x 10.15 = 204.015 cm2
•
Kuat Tekan Alat (P) = 57 t = 57000 kg
•
Kuat Tekan (f’c)
=
Kuat tekan : luas alas = 57000 : 204.015 = 279.391 MPa d. Kuat tekan rata-rata : (f’c1 + f’c2 + f’c3) : 3 = (366.583 + 467.489 + 279.391) : 3 = 371.154 MPa
3. Pengujian Berat Jenis a. Paving A •
Air (A)
= 1675 ml
•
Air + benda uji (B)
= 1708 ml
•
Berat benda uji kering(C)
= 182.8 gr
•
Berat jenis A
=
C : (B-A) = 182.8 : (1708 – 1675) = 5.54 gr/ml b. Paving B •
Air (A)
= 1675 ml
•
Air + benda uji (B)
= 1791.5 ml
•
Berat benda uji kering (C)
= 289.7 gr
•
Berat jenis B
=
C : (B-A) = 289.7 : (1791.5 – 1675) = 2.48 gr/ml c. Paving C •
Air (A)
= 1675 ml
•
Air + benda uji (B)
= 1748 ml
•
Berat benda uji kering (C)
= 183.2 gr
•
Berat jenis C
=
C : (B-A) = 183.2 : (1748 – 1675) = 2.51 gr/ml d. Berat Jenis Rata-rata (A+B+C) : 3 = (5.54 + 2.48 + 2.51) : 3 = 3.51 gr/ml
4. Uji Penyerapan a. Paving A •
Berat kering (A)
= 293 gr
•
Berat basah (B)
= 310 gr
•
Daya Serap
=
b. Paving B •
Berat kering (A)
= 370,5 gr
•
Berat basah (B)
= 398 gr
•
Daya serap
=
c. Paving C •
Berat kering (A)
= 261 gr
•
Berat basah (B)
= 283 gr
•
Daya serap
=
d. Rata-rata daya serap
G. Pembahasan 1. Pengujian visual yang dilakukan yaitu ukuran dari paving block didapat bahwa tidak memenuhi standar, karena dari rata-rata 10 paving block didapat panjangnya 21,45 cm. Padahal penyimpangan yang diperbolehkan dan PUBI1982 dan PUBI-1986 ± 3 mm. Mungkin itu terjadi karena kesalahan pengkuran dari si pengukur. 2. Pengujian visual yang meliputi kerataan, keretakan dan cacat didapat bahwa dari 10 paving yang diuji berkondisi rata dan tidak terdapat retak-retaj dan cacat. Maka paving block tersebut masuk dalam standar syarat mutu [PUBI1986]. 3. Dari pengujian kuat tekan paving block didapat rata-rata dari 3 buah benda uji adalah 371.154 M.Pa. Sehingga paving block tersebut masuk dalam paving block mutu I [PUBI-1986], dengan kuat tekan rata-rata 400 M.Pa. 4. Dari pengujian berat jenis dari 3 paving block didapat rata-rata sebesar 3.51
.
5. Dari pengujian daya serap dari 3 paving block didapat rata-rata 6,83 %. Dilihat dari PUBI-1986 bahwa paving block mutu I persyaratan air rataratanya adalah 9%, paving block yang kami uji memenuhi syarat mutu. Dan jika dilihat dari PUBI-1982 dimana paving block golongan B1 dan B2 yang digunakan di luar ruangan maksimal penyerapan airnya ada 25% dan 35%, jadi paving block yang kami uji juga memenuhi syarat.
H. Kesimpulan Secara umum dari hasil pengujian paving block yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa paving block yang kami uji memenuhi standar untuk digunakan sebagai konstruksi pemasangan lantai khususnya untuk konstruksi luar ruangan atau konstruksi luar atap [PUBI-1982 & PUBI-1986]. Untuk pengujian visual yang tidak memenuhi standar yang diizinkan yaitu hasil pengukuran panjang paving block yaitu 21,45 cm, melebihi penyimpangan yang diizinkan yaitu ± 3 mm. Itu terjadi mungkin karena kesalahan dari si pengukur, jadi bisa diulangi kembali pengujian visual khususnya pengukuran paving block. I. Saran-Saran 1. Lakukan pengujian dengan baik dan benar sesuai langkah-langkahnya. 2. Gunakanlah peralatan praktek sesuai dengan fungsinya. 3. Gunakanlah seragam praktek. 4. Lakukan dengan teliti pada pengujian visual meliputi ukuran, kerataan, keretakan dan cacat. Agar didapat hasil yang maksimal.
J. Daftar Pustaka
•
Anonim. 1982. Persyaratan Umum Bahan Banguna di Indonesia (PUBI1982). Bandung : Yayasan Lembaga Penyelidik Masalah Bangunan.
•
Anonimis. 1986. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1986), Pusat Litbang Pemukiman. Departemen Pekerjaan Umum.