1
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( PKL ) PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN TERPADU (PPIRT)
Oleh :
AZHAR NIM. 070 500 039
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2011
2
HALAMAN PENGESAHAN Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan sejak tanggal 07 Maret 2011 sampai dengan 24 April 2011 di Pusat Pengembangan Industri Rotan Terpadu (PPIRT) yang bergerak dalam bidang pengolahan rotan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda bidang kehutanan.
Samarinda, 07 Mei 2011
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Disetujui, Dosen Penguji
Heriad Daud Salusu, S.Hut, MP NIP. 19700830 199703 1 001
Mengesahkan, Ketua Program Studi Teknologi Hasil Hutan
Ir. Syafi’i, MP NIP. 19680610 199512 1 001
Ir. Sumiati NIP. 19750808 199903 2 002
3
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
vi
I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................
1
B. Tujuan Praktek Kerja Lapang..............................................................
2
C. Hasil yang Diharapkan ........................................................................
3
II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan................................................................
4
B. Manajemen Perusahaan dan Ketenaga Kerjaan ..................................
4
C. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapang............................................
5
III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG A. Proses Persiapan Bahan Baku .............................................................
6
B. Proses Kerja Pembuatan Dari Bahan Mentah Menjadi Barang Setengah Jadi .........................................................................
7
1. Penggorengan.................................................................................
7
2. Pengeringan....................................................................................
8
3. Pelurusan dan Pemolesan Rotan....................................................
9
3. Pengepakan ....................................................................................
11
C. Proses Kerja Pembuatan Batang Jadi ..................................................
12
1. Pemilihan Bahan Baku...................................................................
12
2. Pengukuran Bahan Baku................................................................
13
3. Pembuatan Rangka.........................................................................
13
4
4. Penganyaman .................................................................................
13
5. Pengamplasan................................................................................... 14 6. Pengecetan .....................................................................................
14
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..........................................................................................
15
B. Saran ....................................................................................................
15
LAMPIRAN
5
DAFTAR GAMBAR ( Tubuh utama )
Halaman Gambar 1. Persiapan bahan baku....................................................................
6
Gambar 2. Proses penggorengan.....................................................................
7
Gambar 3. Proses pengeringan........................................................................
9
Gambar 4. Pelurusan dan pemolesan rotan.....................................................
11
Gambar 5. Pengepakan rotan ..........................................................................
12
( Lampiran) Halaman Gambar 1. Persiapan bahan baku.....................................................................
19
Gambar 2. Proses penggorengan......................................................................
19
Gambar 3. Proses pengeringan.........................................................................
19
Gambar 4. Pelurusan dan pemolesan rotan ......................................................
19
Gambar 5. Pengepakan rotan ...........................................................................
19
Gambar 8. Konsultasi awal ..............................................................................
20
Gambar 6. Proses pengolahan rotan.................................................................
21
Gambar 7. Struktur Organisasi.........................................................................
22
6
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan Praktek Kerja Lapang ( PKL ) ini sebagai syarat kelulusan dari perguruan tinggi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ayahanda, Ibunda dan dan seluruh keluarga yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas praktek kerja lapangan berupa materil dan moril. 2. Kepada Bapak Heriad Daud Salusu, S.Hut, MP selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan Prakek Kerja Lapang ini. 3. Bapak Ir. Wartomo MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 3. Bapak Ir. Syafi’i, MP selaku ketua Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Hutan. 4. Ibu Ir. Sumiati Selaku dosen penguji 5. Bapak Andi Matulada Selaku Ketua PPIRT yang selalu membimbing dan mengarahkan kami serta memberi pengalaman-pengalaman yang sangat berharga bagi kami. 6. Teman-teman mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga amal dan kebaikan yang diberikan dalam bantuan penyelesaian penyusunan laporan ini mendapat balasan dari Allah SWT.
7
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan Praktik Kerja Lapang ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan laporan PKL ini. Penulis juga mengucapkan mohon maaf yang sebesar – besarnya apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan PKL ini.
Kampus sei keledang, Mei 2011
Penyusun
8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Indonesia termasuk salah satu negara berkembang dengan jumlah sumber daya alam yang sangat besar khususnya pada sumber daya alam non kayu (Rotan).
Rotan merupakan salah satu sumber hayati Indonesia, penghasil
devisa negara yang cukup besar. Sebagai negara penghasil rotan terbesar, Indonesia telah memberikan sumbangan sebesar 80% kebutuhan rotan dunia. Dari jumlah tersebut 90% rotan dihasilkan dari hutan alam yang terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan sekitar 10% dihasilkan dari budidaya rotan. Nilai ekspor rotan Indonesia pada tahun 1992 mencapai US$ 208,183 juta (Kalima, 1996). Sejak abad XVIII Indonesia sudah terkenal sebagai penghasil rotan terbesar di dunia yang menguasai 85% pasar dunia. Sisanya 15% pasok rotan dunia tersebar di banyak negara, seperti : Cina, Filipina, Myanmar, Vietnam, negara- negara Afrika dan Amerika Latin. Negara- negara penghasil rotan lain tersebut rata-rata hanya menghasilkan 2% dari produksi rotan dunia. Pada saat ini dan masa yang akan datang, rotan memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Dimana dari tahun ketahun permintaan akan rotan dalam skala nasional bahkan internasional semakin meningkat. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, rotan memiliki fungsi yang cukup luas, tidak hanya digunakan untuk industri tetapi
9
sudah mulai masuk ke skala pemakaian rumah tangga sebagai hiasan dan keindahan. Untuk mengantisipasi tuntutan akan kebutuhan rotan di masa yang akan datang, maka diperlukan upaya pembangunan industri rotan baik yang memiliki skala produksi besar, menengah, atau pun kecil (home industry). Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sebagai salah satu lembaga pendidikan, mempunyai program dalam rangka mewujudkan dan menunjang peningkatan sumber daya manusia yaitu melalui kegiatan PKL. Kegiatan ini dimaksudkan untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam kegiatan perkuliahan dan juga untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa. B. Maksud danTujuan (PKL) Tujuan dari PKL ini secara umum adalah meluaskan wawasan dan meningkatkan
pengetahuan
mengenai
kegiatan
perusahaan
dan
juga
meningkatkan keterampilan fisik. Adapun tujuan dari PKL secara khusus adalah sebagai berikut : 1. Memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman para mahasiswa tentang perusahaan secara umum dan meningkatkan keterampilan dalam pengolahan rotan yang mempunyai kulitas dan mutu yang tinggi. 2. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan rotan kedalam bentuk produk yang lebih inovatif.
10
3. Mampu memahami dan mengoperasikan alat, bahan, sarana dan urutan kerja yang tepat serta efisien dalam proses pengolahan rotan. 4. Mendidik mahasiswa agar lebih kritis dan tanggap terhadap perbedaaan yang dijumpai di lapangan dan apa yang didapatkan dibangku kuliah. 5. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memantapkan keterampilan dan pengetahuan untuk menambah kepercayaan dan pengembangan kematangan dirinya dalam menghadapi dunia kerja. C. Hasil Yang Diharapkan Hasil yang diharapkan Dari kegiatan PKL ini adalah : 1. Mahasiswa diharapkan mampu menjalankan apa yang diperoleh selama praktek di lapangan. 2. Mahasiswa diharapkan dapat memadukan antara kegiatan di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan. 3. Mahasiswa mampu mengambil pengalaman yang sesuai dengan teori atau juga dipraktekan sewaktu melaksanakan kegiatan yang pernah dilakukan sebelumnya di lapangan dan mengembangkan keterampilan yang tidak didapatkan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda serta mampu memadukan antara pengetahuan akademik dengan pengetahuan di lapangan. 4. Mempunyai kualitas unggul sehingga pemanfaatanya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
11
BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan Pusat pengembangan industri rotan terpadu (PPIRT) di dirikan pada tahun 2005, yang berlokasi di kawasan industri Kota Palu di Kecamatan Palu Utara, yang telah membangun Gedung PPIRT dan UPT Rotan Palu, dengan luas kawasan industri 1500 ha yang meliputi wilayah Pantoloan, Baiya, dan Lambara. Pusat pengembangan industri rotan terpadu (PPIRT) merupakan pusat industri dan perdagangan rotan di Kota Palu, sebagai cikal bakal pengembangan ke daerah-daerah penyangga seperti kabupaten Donggala, kabupaten Parigi Mouton dan Kabupaten Poso. PPIRT mewujudkan industri rotan secara terpadu di Kota Palu sejak tahun 2005-2010, dan akan dikembangkan hingga tahun 2030. Secara operasional. PPIRT memiliki program pemanfaatan bahan baku rotan secara bertahap, yaitu: 1. Meningkatkan ekspor rotan secara bertahap dan berkesinambungan. 2. Tumbuh dan berkembangnya wirausaha baru dan penyerapan tenaga kerja dalam bidang industi rotan 3. Meningkatkan pendapatan masyarakat Kota Palu dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
12
B. Manajemen Perusahaan 1. Tenaga Kerja PPIRT saat ini memiliki kariyawan sejumlah 37 orang, yang terdiri dari 22 orang kariyawan laki- laki dan 15 0rang kariyawan wanita yang memiliki tingkat pendidikan beragam. sarjana, SLTA, dan SLTP. 2. Struktur Organisasi PPIRT dipimpin oleh Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Perindustrian. di Perdagangan Kota Palu, struktur organisasi perusahan dapat di lihat pada halaman lampiran.
C. Lokasi dan Waktu Praktik Kerja Lapang 1 . Waktu Kegiatan PKL dilaksanakan selamah kurang lebih 1 bulan, yang di mulai tanggal 07 Maret sampai 14 April 2011. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari kerja pada hari Senin sampai Sabtu sedangkan waktu kerja dari jam 08.00 sampai jam 15.00. 2 . Tempat Pelaksanaan kegiatan PKL bertempat di PPIRT yang berlokasi di jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Lambara Kecamatan Palu Utara Kota Palu Sulawesi Tengah.
13
BAB III HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A. Persiapan Bahan Baku Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dimulai dari persiapan bahan baku, Persiapan bahan baku meliputi penyediaan rotan mentah dalam keadaan kotor dari hasil pemanenan yang masak tebang dan mempunyai ciri sebagian daunnya sudah mengering, batang sudah tidak tertutup oleh selundang dan duri sudah merontok yang diperoleh pada hutan tanaman rotan di kawasan Sulawesi yang meliputi wilayah Dongala, Parigi Moutong dan Poso, kemudian rotan ditimbang dan disimpan pada lahan yang sudah disediakan dengan luas 4 ha dengan kapasitas rotan 5 - 6 ton per hari. Adapun jenis rotan yang digunakan pada PPIRT ada 4 jenis, yaitu : batang, tohiti, noko dan lambang.
Gambar 1. Persiapan bahan baku
14
B. Proses Kerja Dari Bahan Mentah Menjadi Barang Setengah Jadi. 1. Penggorengan Tujuan penggorengan adalah untuk menurunkan kadar air agar cepat kering dan juga untuk mencegah terjadinya serangan jamur. Cara penggorengannya adalah potongan-potongan rotan tersebut diikat menjadi suatu bundelan, kemudian dimasuk an ke dalam bak penggorengan dengan ukuran panjang 7 m, lebar 1 m dan kedalaman 1 m, yang sudah di sediakan dengan bahan penggorengan minyak tanah sebanyak 5 drum, waktu penggorengan selama 30 – 40 menit. Waktu penggorengan mempengaruhi warna kulit dan keteguhan geser rotan akan tetapi tidak mempengaruhi keteguhan tekan sejajar serat selama penggorengan, setelah selesai digoerng diangkat menggunakan pengait yang terbuat dari besi setelah diangkat ditiriskan selamah 20-15 menit.
Gambar 2. Proses penggorengan
Gambar 3. Proses penggorengan
15
Setelah proses penggorengan selesai, Rotan mengalami perubahan warna menjadi coklat dan kuning. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses ini adalah : a. Bak penggorengan dengan ukuran panjang 7 m, lebar 1 m dan kedalaman 1 m, dengan kapasitas b. Pengait yang terbuat dari besi, c. Rotan. d. Minyak tanah e. Kayu bakar.
2. Pengeringan Setelah rotan selesai ditiriskan rotan, kemudian di angkut ketempat pengeringan yang sudah di siapkan seluas 4 Ha setelah itu rotan dikeringkan dengan cara dijemur pada panas matahari sampai kering dengan kadar air berkisar 15% - 19%. Penjemuran memakan waktu selama 14 hari sampai 28 hari cara pengeringan rotan dengan system bolak balik agar supaya rotan yang di keringkan, keringnya merata. Kemudian dapat dilihat pada gambar berikut menunjukan proses pengeringan alami.
16
Gambar 3. Proses pengeringan
3. Pelurusan dan pemolesan rotan Pengupasan kulit rotan ini bertujuan untuk menghilangkan kulit rotan sekaligus menghaluskan rotan yang sedang diproduksi. Pelurusan bertujuan meratakan bentuk rotan yang berdiameter besar karena secara ilmiah rotan yang berdiameter besar tidak ada yang lurus sempurna. Pengupasan umumnya dilakukan pada rotan besar pada keadaan kering gunanya adalah untuk menghilangkan kulit rotan tersebut, sehingga diameter dan warna menjadi seragam lebih beragam dan merata. Basri et al.(1998) mencoba pengupasan dan pemolesan pada rotan Lambang, Batang, Tohiti dan Noko. Dalam kondisi basah dan kering dengan 4 kriteria yatu : a. Proses pengupasan dan pelurusan rotan berdiameter besar dapat dilakukan keadaan basah maupun kering.
17
b. Pengupasan dan pelurusan rotan dalam keadaan basah menghasilkan pengurangan diameter dan produktifitas yang sama dengan yang dikupas dan dipolis pada keadaan kering. c. Pengupasan dan pelurusan rotan pada keadaan basah menghasilkan rendemen pengupasan dan pelurusan yang lebih rendah serta serat berbulu dan serat patah yang lebih banyak dibandingkan pada saat kering. d. Dari klasifikasi mutu, maka jenis rotan lambang, batang, tohiti dan noko masuk kedalam kelas mutu, apabila dikupas dan dipolis pada keadaan basah. Namun bila rotan tersebut dikupas dan di luruskan dalam keadaan kering kelas mutu nya naik. Pada proses ini, alat dan bahan yang digunakan adalah : mesin polis, mesin pemotong, sigma, kertas pasir, rotan. Rotan yang telah di luruskan di angkut ketempat pengupasan dan siap untuk diproses, dengan persedur kerjanya adalah : 1) Memasukkan rotan pada mesin polis 2) Penghalusan rotan dengan memakai kertas pasir yang permukaanya kasar 3) Proses penghalusan dengan memakai kertas pasir yang permukaanya halus 4) Pemotongan pada ujung rotan yang bertujuan agar ujung rotan merata. 5) Pemisahan jenis rotan. 6) Size atau pengukuran.
18
7) Penimbangan.
Gambar 4. Pelurusan rotan
4.
Gambar 4. Pemolesan rotan
Pengepakan Pengepakan adalah kegiatan melakukan / pembungkusan produk akhir. Adapun
tujuan
dari
pengepakan
adalah
untuk
melindungi
dan
mengamankan kualiatas dan kuantitas produk dari hal- hal yang tidak di inginkan. Dalam proses ini, perusahaan menggunakan alat dan bahan berupa pisau, tali rotan, karung nilon dan bahan berupa rotan. Setelah selesai penimbangan dengan berat yang telah ditentukan yaitu mencapai 70 kg. Rotan di ikat. kemudian di bungkus dengan karung nilon dan siap untuk dikirim.
19
Gambar 5. Pengepakan rotan
C.
Proses Kerja Pembuatan Barang Jadi 1.
Pemilihan bahan baku Pemilihan bahan baku bertujuan untuk mencari kualitas rotan yang baik kemudian disesuikan pada bahan baku yang akan dibuat menjadi barang jadi sesuai dengan besar kecilnya rotan yang dibutuhkan. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses ini adalah : meteran, sigma, gergaji dan rotan. Dalam pemilihan bahan baku rotan di cari kulitasnya yang baik, agar hasil
yang akan dibuat sesuai dengan apa yang di inginkan.
20
2. Pengukuran bahan baku Pengukuran bahan baku sesuai dengan yang dibutuhkan bertujuan agar mahasiswa dapat menyelesaikan hasil produk atau barang jadi sesuai dengan ukuran yang akan di buat rangka sesui keinginan. Dalm proses ini, alat dan bahan yang digunakan adalah : meteran, gergaji, bahan, rotan. Prosedur kerja yang di lakukan adalah: a. Pemilihan rotan b. Pemilihan kualitas rotan 3. Pembuatan rangka Pembuatan rangka bertujuan untuk membentuk rotan sesuai dengan bentuk yang di inginkan. Dalam proses ini, alat dan bahan yang digunakan adalah : Pemanas (STEAM), elpiji, kompor pemanas, meja skrup dan rotan. Rotan dipanaskan dengan cara memasukan rotan kedalam alat pemanas atau stim,setelah berapa menit rotan rotan dikeluarkan dari stim,dan kemudian siap dibentuk sesuaia dengan keinginan. 4. Penganyaman Penganyaman bertujuan untuk melengkapi rangka yang telah di buat sehingga lebih indah dan menarik yang akan digunakan sebagai hiasan alat rumah tangga. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses ini adalah : gunting rotan, obeng, staples dan rotan. Dalam proses penganyaman di butuhkan rotan fitrit dan core sesuai de ngan yang di inginkan, dan rangka yang telah ada di siapkan untuk proses penganyaman.
21
5. Pengemplasan Pengamplasan bertujuan untuk menghaluskan permukaan pada rotan. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses ini adalah : kertas amplas dan rotan. Pengolahan rotan amplas yang sudah dilakukan secara manual dengan kertas gosok disebut Rattan Hand Barked. Sedangkan pengolahan rotan amplas dengan bantuan mesin disebut Rattan Machine Barked. Mesin yang digunakan untuk memoles atau mengamplas rotan adalah mesin poles (rattan polishing machine) dan mesin pengetam rotan (rattan auto rod machine). 6. Pengecetan Pengecatan di PPIRT bertujuan untuk memberi warna pada rotan yang sudah di anyam dan membuat rotan menjadi mengkilap. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses ini adalah : kompresor, mesin penyemprot (spray gun), selang, bahan, penghalus (sending), pewarna, klir, tiner untuk pencampur cat. Setelah selesai pengemplasan kemudian di haluskan, kemudian di lanjutkan kembali dengan pengemplasan. Mewarnai sesuai dengan warna yang di inginkan, rotan yang di warnai di keringkan kembali dan dilanjutkan proses pernis dengan memakai bahan klir, setelah itu di keringkan kembali agar hasil yang di inginkan lebih baik.
22
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. kesimpulan 1. Ada beberapa prosedur yang di gunakan pada perusahaan PPIRT mengenai proses pengolahan rotan mentah menjadi barang jadi dan siap digunakan. a. Penggorengan b. Pengeringan c. Pelurusan dan pengupasan kulit d. Pengepakan e. Penganyaman f.
Pengamplasan
g. Pengecetan h. Pemasaran 2. Alat-alat yang digunakan dalam proses pengolahan rotan meliputi : Bak penggoreng, alat penimbang, sigma, mesin polis, mesin pemotong, kertas pasir.
23
B. Saran Program kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) memberikan manfaat yang sangat besar bagi mahasiswa yang telah melaksanakanya dalam menghadapi dunia kerja nantinya. Sedangkan untuk perusahaan, penulis menyarankan. 1.
Agar lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawan, karena efektifitas produksi tergantung dari kondisi karyawan.
2. Perusahaan juga perlu memperhatikan SDM (Sumber Daya Manusia) bagi karyawan yang memiliki nilai Skill lebih sehingga dapat memberikan motifasi tersendiri bagi setiap karyawan.
24
LAMPIRAN - LAMPIRAN
25
Gambar 1. Persiapan bahan baku
Gambar 3. Proses pengeringan
Gambar 5. Proses pengepakan
Gambar 2. Proses penggorengan rotan
Gambar 4. Pemolesan rotan
Gambar 6. Pelurusan rotan
26
Gambar 8. Konsultasi Awal
Gambar 9. Alat pelurus manual
Gambar 10. Alat timbang.
Gambar 11. Proses penimbangan
27
Gambar 12. Mesin polis
1. Proses kerja dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi
Persiapan bahan baku
Penggorengan
Pengeringan
Pelurusan dan pengupasan
Pengepakan
2. Proses Kerja Pembuatan Barang Jadi Penganyaman
pengamplasan
Pengecetan
Pemasaran
28
Gambar 13. Struktur Organisasi Perusahaan PPIRT Visi dan Misi Pemerintah Kota Dewan Pembina Dinas Perindaskop PPIRT UPT Pendamping/ kosultan
Dir UPT
Kopinkra Manager
Rapat Anggota
Manager
Pengurus
Pengawas
Manager Unit desain
Unit gudang/ produksi
Unit promosi/ pemasaran
Operator
Unit diklat/ pengkajian
Bagian administrasi Bagian keuangan
Unit pembelian
Unit produksi setengah jalan
Unit produksi jadi
Unit pemasaran