LAPORAN PERTANGUNGJAWABAN PENGURUS KOPEGTEL SEMARANG TAHUN BUKU 2015 DAN RENCANA KERJ ANGGARAN TAHUN BUKU 2016
KOPEGTEL SEMARANG “ Memegang Teguh Komitment ”
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN TAHUN BUKU 2015
Semarang,
30 Januari 2016
DAFTAR ISI Halaman
I
Pengantar ....................................................................................................... i
III.
BAB I
IV.
1.
Pendahuluan.............................................................................................1
2.
Dasar Hukum ........................................................................................... 2
3.
Susunan Pengurus dan Pengawas ......................................................... 3
4.
Struktur Organisasi Kopegtel ................................................................... 3
5.
Visi, Misi Basic Spirit dan Obsesi ............................................................ 4
6.
Strategi Objectif, Strategi Initiatif dan Program Utama ............................ 5
7.
Analisi bisnis ............................................................................................ 6
8.
Analisis Linkungan Makro .......................................................................
7
9.
Analisis SWOT ........................................................................................
8
BAB II Kinerja Kopegtel Tahun 2014
1.
V.
Tinjauan Umum
Tujuan Pengukuran Kinerja.....................................................................
10
2.
Kondisi Lingkungan binis tahun 2014..................................................... 10
3.
Hasil Kinerja Financial yang telah dicapai................................................. 11
4.
Pelaksanaan Program Kerja ..................................................................
BAB III Realisasi Bidang Oragnaisasi dan SDM
18
VI.
1.
Organisasi ............................................................................................... 23
2.
Struktur Organisasi.................................................................................. 24
3.
Program Komposisi SDM......................................................................... 25
4.
Penataan Pola Penggajian ...................................................................... 26
5.
Pemenuhan Pengunduran diri anggota mutasi dan Pensiun .................. 27
6.
Rencana Pengembalian Simpanan Anggota .......................................... 28
7.
Penyesuaian Gaji Karyawan ................................................................... 29
8.
Penyesuaian Usia Pensiun ..................................................................... 30
BAB IV
Realisasi Pengelolaan bidang Usaha
1.
Unit Usaha Simpan Pinjam dan Keuangan ............................................
31
2.
Unit Usaha Collecting muti Biller dan Marketing ....................................
37
3.
Unit Usaha Pengadaan Barang/Jasa & SDM ......................................... 43
4.
Unit Usaha Pengadaan Jaringan Akses.................................................. 46
VII. BAB V Realisasi Pengelolaan Bidang Keuangan 1.
Pengelolaan Keuangan Koperasi ..........................................................
51
2.
Kekayaan Besih ..................................................................................... 52
3.
Realisasi Pendapatan dan Biaya Per Unit Usaha .................................. 53
4.
Pendapatan dan Biaya per Unit Usaha per Triwulan ............................. 55
5.
Analisis Laporan Keuangan ................................................................... 56
6.
Program Kerja Bidang Keuangan .......................................................... 56
7.
Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan ................................................. 57
8.
Laporan Keuangan Tahun buku 2014 ................................................... 58
VIII. BAB IV Penutup .........................................................................................
IX.
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.
Laporan Keuangan Kopegtel Tahun Buku 2015 a. Daftar Sisa Hasil Usaha (SHU) Komparatif periode 1-Jan s/d 31 Desember 2015 b. Neraca Posisi 31 Desember 2015
2.
Rencana Kerja Anggaran Tahun Buku 2016
3.
Tata Tertib RAT Tahun 2015
4.
Daftar Pembagian SHU Anggota
5.
Laporan Hasil Audit Eksternal Tahun Buku 2015
KATA PENGANTAR Assalam mua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuhi Maju mundurnya suatu Koperasi bukan hanya di tangan pengurus atau Badan Pengawas, tetapi sangat ditentukan oleh peran anggota dalam
memberikan
kontribusi dan ide-ide berlian terhadap kegiatan kegiatan usaha Koperasi Pegawai Telekomunikasi ( KOPEGTEL) Semarang. Perkembangan Industri Telekomunikasi di Indonesia menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan Telekomunikasi, yang secara tidak langsung memberi multy player effect terhadap KOPEGTEL Semarang, karena sebagian besar pendapatan Kopegtel
masih sangat tergantung kepada Pelanggan Telkom
dan
Order pekerjaan dari Telkom. Banyak diantara usaha Koperasi yang tidak mampu meneruskan usahanya yang disebabkan persaingan dalam dunia usaha non koperasi, yang lebih mempunyai kekuatan modal dan SDM yang lebih andal dari sisi kualitas maupun kuantitas. Badan Pengawas sesuai kewenangan
berupaya memberikan Feedback/
masukan untuk kemajuan Kopegtel Semarang, baik dalam pertemuan non formal maupun formal dengan pengurus dan karyawan Kopegtel. Kami sangat menyadari sebagai Pengurus, bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam melakukan tugas dan tanggunganjawab terhadap operasional Kopegtel, tentunya akan lebih sempurna jika ada masukan dan saran anggota untuk kemajuan Kopegtel pada masa-masa yang akan datang Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada PengurusKopegtel beserta jajarannya dan Manajemen PT. Telkom kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sepenuhnya
serta kepada
Kopegtel Semarang. Akhir kata, kami mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya dalam menyelesaikan Laporan Hasil Pengawasan oleh Badan Pengawas Tahun buku 2015. Wassalam mua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuhi
BAB I U M U M
1. Pendahuluan Kopegtel Semarang adalah Suatu Koperasi
Karyawan Telekomunikasi
Semarang yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1983 yang Anggaran Dasar nya disyahkan oleh Departemen Koperasi Propinsi Jawa Tengah
dengan No.
101794/BH/VI, tanggal 12 Nopember 1984 dan Akte Perubahan terakhir yang disahkan oleh Departemen Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil Republik Indonesia dengan No. 10179/BH/VI/X/1994, tanggal 31 Oktober 1994.
Kopegtel Semarang berkedudukan di Jalan Menteri Supeno 1 No. 14 Semarang, beranggotakan Karyawan Aktif yang berlokasi kerja di lingkungan Kantor Witel Jateng Utara, Kantor Divisi Regional IV dan anak Perusahaan Telkom Group serta Karyawan Pensiun yang belum/tidak mengundurkan diri sebagai anggota koperasi pada saat pensiun.
Koperasi adalah sebagai gerakan Ekonomi Rakyat yang berdasarkan asas-asas kekeluargaan dan sebagai Soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian Integral dari tata ekonomi nasional
Kopegtel adalah sebagai Koperasi/ Badan Usaha yang beranggotakan orang dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi ( keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka ) pengelolaan dilakukan secara demokratis, Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal dan kontribusi anggota.
2. Dasar Hukum
Pengelolaan KOPEGTEL Semarang oleh Pengurus berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam organisasi koperasi sebagai berikut : a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tanggal
21
Oktober 1992 tentang Perkoperasian .
b. Keputusan Meneg Koperasi & Pengusaha Kecil Menengah Republik Indonesia No. 19/KEP/M/III/2000 tanggal 3 Maret 2000 tentang Pedoman Kelembagaan dan Usaha Koperasi.
c.
Anggaran Dasar KOPEGTEL Semarang yang disahkan oleh Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia tercantum dalam pengesahan Akte Pendirian Nomor : 1079b/BH/VI/1994 tanggal 31 Oktober 1994 .
d. Undang Undang No. 17 tahun 2012, tanggal 30
Oktober 2012, tentang
Perkoperasian
d. Surat Keputusan
RAT Kopegtel Semarang No. 004/RAT/Kopegtel-
SM/III/2014, tentang Pengangkatan Pengurus dan Pengawas
Kopegtel
Semarang Periode masa Bhakti tahun buku 2014 s/d tahun buku 2016, tanggal 22 Maret 2014.
e. Keputusan / kebijakan Pengurus yang telah dengan tujuan meningkatkan kinerja KOPEGTEL Semarang
3. Susunan Pengurus dan Pengawas
Pengurus dan Pengawas KOPEGTEL Semarang periode tahun buku 2014/2016 dipilih dan diangkat secara langsung berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan ( RAT ) tahun buku 2014 Nomor : 004/RAT/KOPEGTEL-SM/III/2014 tanggal 22 Maret 2014.
Adapun susunan
Pengurus dan Pengawas periode tahun buku 2014/2016
adalah sebagai berikut :
Pengurus
Pengawas
Ketua
:
Afrizal
Bendahara
:
Jaya Wiguna
Sekretatis
:
Sudaryono
Ketua
:
Wiwit Widjarnarko
Anggota
:
Sigit Legowo Sri Wahyuningsih
4. Struktur Organisasi Kopegtel
Sesuai Surat Keputusan Pengurus Kopegtel Semarang No.80/KP/KOPEGTEL SM/VI/2014, tanggal 1 Juni 2014, telah dilakukan penataan organisasi Kopegtel yang sejalan dengan perkembangan persaingan usaha, dengan organisasi kopegtel sebagai berikut :
struktur
Tabel : 1 Struktur Organisasi Kopegtel Semarang
Asman Simpan
Keuangan
Officer
Staf
PEMBINA
PENGURUS
BP
S.O
Officer
Staf
Asman Pengadaan Jaringan Akses & Planing
Asman Pengadaan Barang & Jasa dan SDM
Asman Collecting Agent & Marketing
Pinjam &
S.O
RAT
S.O
Officer
Staf
Expert Survey y
Expert Desin gn
GUD & ADM
5. Visi, Misi, Nilai, Basic Spirit dan Obsesi
a. V i s i Menjadi Koperasi yang tumbuh berkesinambungan dengan jiwa kebersamaan di Lingkungan Telkom Divisi Regional IV Jateng dan DIY
b. Misi 1.
Meningkatkan Pertumbuhan SHU
2.
Memberikan Pelayanan yang excellent
3.
Menjadi Role Model Pengelolaan Koperasi
4.
Menjadi Mitra Bisnis unggulan PT. Telkom
c. Nilai-Nilai Budaya Kerja : -
Profesional
-
Objektif
-
Transparan
d. Basic Spirit Speed and Quality
e. Obsesi Sustainable Competitive Advantage
6. Strategi Objectif, Strategi Initiatif dan Program Utama a. Strategy Objective 1. Customer Satisfaction 2. Growth Profit (SHU) 3. Cost Leadership
b. Strategi Initiatif 1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Internal dan Eksternal 2. Meningkatkan Kompetensi dan Spritual karyawan 3. Meningkatkan Pertumbuhan Pendapatan core bisnis 4. Meningkatkan produktifitas dan optimalisasi SDM 5. Melakukan efesiensi biaya dan atau cost reducing operasional 6. Melakukan Akuisisi Unit Usaha yang tidak Profit 7. Penataan bisnis proses dan organisasi Kopegtel
c. Program Utama 1. Meningkatkan Jasa Layanan Simpan Pinjam Anggota 2. Mengembangkan Unit Usaha Jaringan Akses (Capex) 3. Melaksanakan Optimalisasi Usaha Collecting Multy Biller 4. Menjalankan Usaha Retail dan Partnership secara bertahap 5. Melaksananakan Legal Compliance dan Pengawasan Operasional 6. Menyempurnakan struktur organisasi Kopegtel dan Optimalisasi SDM 7. Membuat Peraturan/Pedoman/Kebijakan SDM dan Keuangan 8. Melaksanakan pelatihan Spritual dan Kompetensi SDM
7. Analisis Bisnis Kopegtel Kopegtel Berdiri pada tanggal 12 Nopember tahun 1984 dan telah beberapa kali terjadi perubahan Anggaran Dasar, pada saat sekarang ini Kantor Kopegtel berkedudukan di Jalan Menteri Supeno dalam I / 14 Semarang dan mempunyai sebanyak 36 Karyawan ( 32 Karyawan tetap dan 4 karyawan Tidak tetap).
Untuk efektifitas bisnis Kopegtel, Pengurus pada bulan 31 Desember tahun 2015 telah melakukan transformasi Organisasi Kopegtel menjadi 4(empt ) Unit Usaha Core Bisnis, yaitu :
1) Unit Usaha Layanan Simpan Pinjam & Keuangan 2) Unit Usaha Collecting Multy Biller dan Marketing 3) Unit Usaha Pengadaan Jasa 4) Unit Usaha Pengadaan Jaringan Akses
Setiap Unit Usaha di pimpin oleh seorang Asistent Manager (Asman)
yang
bertanggungjawab atas pengelolaan Usaha di Unitnya masing-masing.
Unit Usaha Layanan Simpan Pinjam dan Keuangan, aktifitas usaha bergerak dalam bidang Pengelolaan Simpanan anggota dan penyaluran Pinjaman kepada
anggota yang membutuhkan, untuk menjalankan kegiatan operasional unit usaha Simpan Pinjam dan Keuangan dikelola sebanyak 2 orang karyawan
Unit Usaha Colleting Multi Biller dan Marketing, aktifitas usaha bergerak dalam bidang pengelolaan layanan pembayaran Billing Telepon Fixe/Mobile, Listrik, kartu pulsa telpon dan listrik, Tiket Pesawat Udara/Laut, Tiket Kereta Api, pembayaran Leasing, Delima, dengan jumlah Loket Pembayaran sebanyak 19 Lokasi yang tersebar di wilayah semarang dan sekitarnya, termasuk Salatiga, Ambarawa, Boja, Kendal, untuk menjalankan kegiatan operasional di Unit usaha CA Multi Biller dikelola sebanyak 27 orang karyawan
Unit Usaha Pengadaan Jasa, aktifitas usaha yang mengelola jasa kebutuhan operasional Telkom Group dengan cara melakukan pengadaan barang dan jasa sesuai nota pesanan yang diterima dari Unit terkait, untuk menjalankan kegiatan operasional di Unit Usaha Pengadaan Jasa dikelola sebanyak 3 orang karyawan
Unit Usaha Jaringan Akses, aktifitas usaha bergerak di dibidang pembangunan proyek Jaringan Akses ( Capex Telkom),
dengan membangun alat produksi
dalam memenuhi kebutuhan layanan Jaringan akses untuk pelanggan Telkom Semarang untuk menjalankan kegiatan operasional di Unit Usaha Pengadaan Jaringan Akses dikelola sebanyak 4 orang karyawan ( 2 karyawan Tetap dan 2 karyawan tidak tetap)
8. Analisis Lingkungan Makro Untuk meningkatkan target Pertumbuhan Pendapatan yang telah ditetapkan, perlu dilakukan beberapa analisis dan pertimbangan dalam setiap kebijakan yang akan diambil oleh pengurus:
1. Analisis Ekonomi 2. Analisis Industri Telekomunikasi 3. Analisis Hukum dan Regulasi
4. Analisis sosial budaya 5. Analisis Politik 6. Analisis Teknologi 7. Analisis Pasar 8. Analisis Operasional 9. Analisis Keuangan 10. Analisis Manajemen dan Organisasi
Anilisis tersebut diatas, sebagai dasar pertimbangan
oleh pengurus untuk
menyusun strategi bisnis Kopegtel tahun buku 2015, agar bisnis yang dikelola oleh Kopegtel sesuai dengan prinsip pengelolaan bisnis yang Profesional
9. Analisis SWOT Untuk mempertajam Analisis bisnis Kopegtel, dalam proses penyusunan Strategi bisnis Kopegtel tahun buku 2015, Pengurus pada saat menyusun Strategi bisnis Kopegtel selalu mengarah pada Visi, Misi dan nilai-nilai budaya kerja Kopegtel yang telah ditetapkan. Dengan demikian selain beberapa analisis tersebut diatas pada saat penyusunan perencanaan Strategi bisnis Kopegtel
dipertajaman
dengan analisis faktor-faktor Internal ( Strengths dan Weakness) dan faktorfaktor Eksternal ( Opprtunities dan Threats), yaitu :
Tabel : 2 Analisis SWOT Analisis SWOT
Usaha Simpan Pinjam
Usaha Collecting Multi Biller
Usaha Pengad Jasa & Akses
I. Faktor Internal 1. Strengths
1. Casf Flow Idle 2. Pemby melalui Pot Gaji 3. Punya MOU dgn Bank 4. Kepercayaan Bank kpd Kopeg 5. Kopeg berdiri > 30 thn
1. Beberapa Loket di lokasi strategis 2. Karyawan sudah berpengalaman 3. Beberapa Pelanggan sudah Loyal 4. Usia Karyawan relatif muda 5. Dapat kepercayaan dari Finnet/Buep
1. TK.menguasai Infrastr Jaringan 2. TK sudah ahli Jarakses 3. Penyelesaian pek lebih cepat 4. Sudah KHS dgn Telkom 5. Metode Just In Time
2. Weaknesses
1.Kebutuhan Pinj anggota kecil 2. Angs hutang bulanan besar 3.Jasa Fee dr Koptel kecil 4.Lapkug tercatat rugi th sebelum 5.Angs bunga bulanan tinggi
1.Jumlah karyawan terlalu banyak 2 beberapa loket kurang strategis 3.Tidak puya loket milik sendiri 4.Biaya sewa naik tiap thn 5.Loket CA lain semakin banyak/mudah
1.Harga material naik 2.TK kasar borongan ke mitra lain 3. Pembyr Pek subkon lama 4.TK jaringan terbatas 5.Alat Ukur belum lengkap
1. Opportinuties
1.Pemb pinjaman kpd non anggota 2.Pemb pinjaman dr cashflow 3.Kerjasama dgn Koptel 4.Pemb pinjaman pd unit yg butuh 5.Sebagai Dana Investasi
1.Joint Penyediaan ruangan kpd Mitra 2.Menjual terminal GSM/Kartu 3.Menjual Produk konsinyasi
1. Kebutuhan Jarakses tinggi 2. Hub dgn distributor baik 3. Kerjasama dgn mitra lain 4. Perkembgn Perumahan 5. Pembyrn dr Telkom cepat
2.Threats
1. Perubahan Regulasi Bank 2. Perbankan/Leasing banyak 3. Credit Card lebih cepat 4. Kenaikan Suku Bunga 5. kenaikan tingkat inflasi
1. Perubahan kebijakanTelkom 2. Perubahan teknologi 3. Perubahan Life Style Plg 4. Biaya operasional Collect tinggi 5. Kebijakan ID plgg oleh Telkom
1. Perubahan Kebijakan Telkom 2. Perubahan Regulasi Pemerintah 3. Kenaikan upah UMR 4. Mitra nasional yg kuat modal 5. Harga Material jaringan naik
II. Faktor Eksternal
Sumber Data : Analisis SWOT
Berdasarkan Analisis Lingkungan Makro dan Analisis SWOT ( Strenght-WeaknessOpportunities-Threats) yang telah diuraikan tersebut diatas, selajutnya dilakukan Formulasi Strategi dengan membuat tabel
rangking:
bobot, rating
dari setiap
indikator SWOT sebagai dasar untuk menghitung score.
Hasil Score SWOT dimasukan kedalam model Analisis IE Matrik (Kuadran), untuk mempertajam analisis Strategi yang akan dilaksanakan Kopegtel pada tahun 2015, dibuatkan Space Matrik Analisis, yang bertujuan untuk
melihat kondisi bisnis
Kopegtel pada saat sekarang dan perkembangan bisnis Kopegtel untuk masa yang akan datang.
Hasil perhitungan Analisis Makro dan Analisis SWOT tidak di tampilkan dalam buku ini, tetapi langsung dituangkan dalam bentuk strateg
BAB II KINERJA KOPEGTEL TAHUN BUKU 2015
1. Tujuan Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2015 yang disahkan Anggota dalam forum RAT tahun buku 2015 tanggal 31 Januari 2015 merupakan landasan operasional dalam mengelola KOPEGTEL Semarang. Rencana Kerja Anggaran Kopegtel yang telah disetujui tersebut merupakan pedoman bagi Pengurus dalam menentukan Strategi yang harus dilakukan untuk merealisasikan Program Kerja dan target yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan.
Pengelolaan proses Anggaran mengacu kepada sistem perencanaan strategis yang bersifat komprehensif dan terintegrasi. Dalam pelaksanaannya, sistem perencanaan strategis Kopegtel terdiri dari dua bagian yang meliputi Rencana Kerja
Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran. Kedua bagian perencanaan
strategis tersebut saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain, dimana Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran merupakan terjemahan dan perincian dari Rencana Kerja keseluruhan Kopegtel dan sebaliknya, Rencana Kerja Anggaran Pengeluaran merupakan masukan untuk penyusunan perencanaan Anggaran Penerimaan.
2. Kondisi Lingkungan Bisnis Perekonomian nasional mengalami kelesuan yang panjang selama tahun 2015 akibat terjadinya Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang semakin turun/jatuh sampai ke Level Rp. 14.400, sekaligus bersamaan dengan turunnya nilai
tukar rupiah diikuti dengan naiknya tingkat suku bunga Bank
Indonesia dari 6,25% menjadi 7,25% dan tingkat inflasi mencapai 3,55 %, diikuti oleh rendahnya pertumbuhan ekonomi nasional, hanya sebesar 5,14 % sehingga sektor riil mengalami penurunan yang tajam, kalau dilihat dari sisi income per Kapita nasional tahun 2015 hanya sebesar $ 3.501 per tahun, laju
Deflasi tahun 2015 sebesar 0,008%, akibatnya daya beli masyarakat menjadi turun untuk memenuhi kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder
Terjadinya Transformasi Organisasi PT. Telkom di Kantor
Regional, yang
mengakibatkan terlambatnya persetujuan budget untuk kebutuhan operasional maupun budget untuk pembagunan proyek jaringan akses (Capex) di lingkungan Divisi Regional IV Jateng dan DIY. Disamping hal tersebut terdapat perubahan beberapa peraturan atau kebijakan pengelolaan layanan kepada pelanggan.
Bisnis Kopegtel Semarang sampai saat sekarang masih sangat tergantung untuk pemenuhan layanan dan pekerjaan oleh PT. Telkom, karena awalnya Pendirian Koperasi karyawan Telekomunikasi sejak tahun 1984 bertujuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan Telkom dan sekaligus sebagai Mitra bisnis PT. Telkom untuk membantu percepatan layanan kepada Customer PT. Telkom.
3. Hasil Kinerja Financial yang telah dicapai Untuk mewujudkan pencapaian Target yang telah ditetapkan pada RAT tahun buku 2015, pengurus beserta jajaran Kopegtel telah melakukan berbagai upaya yang maksimal, dengan hasil pencapaian Kinerja sebagai berikut :
a. Perbandingan Reallisasi Pendapatan tahun 2014 s/d tahun 2015 ( Ribuan) Tabel : 3 Realisasi Pendapatan 3 tahun terakhir No
Unit Usaha
PENDAPATAN
GROWTH
2012
2013
2014
2015
2013
2014
2015
1
Layanan S.P
573.103
568.300
628.466
592.148
99,16%
110,59%
94,22%
2
Colleting MB
2.826.628
2.211.379
1.927.535
1.725.625
78,23%
87,16%
89,52%
3
Pengad Brg/Jasa
3.579.210
3.151.537
3.298.750
7.998.805
88,05%
104,67%
242,48%
4
Pengad Jarakses
-
1.920.074
2.219.710
3.571.294
0,00%
115,61%
160,89%
6.978.941
7.851.290
8.074.461
13.887.872
112,50%
102,84%
172,00%
Grand Total
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun 2015
Penjelasan: 1. Pendapatan Layanan Jasa Simpan pinjam pada tahun 2015 sebesar Rp. 628.466.000,- jika dibandingan dengan tahun 2014, terjadi penurunan sebesar 5,78%, karena adanya program SMILE oleh KOPTEL dengan jangka waktu yang lebih panjang serta nilai pinjaman sampai dengan 300 juta rupiah, sehingga banyak anggota Kopegtel Semarang yang berminat untuk mengambil program SMILE tersebut
2. Pendapatan Collecting MB pada tahun 2015 sebesar Rp.1.725.625.000,jika dibandingan dengan tahun 2014, terdapat penurunan
sebesar
12,84%, karena semakin mudahnya setiap individu untuk membuka loket layanan pembayaran disetiap lokasi.
3. Pendapatan Pengadaan barang dan Jasa pada tahun 2015 sebesar Rp. 7.998.805.000,- jika dibandingan dengan tahun 2014, terdapat kenaikan sebesar 142,48%, karena semakin banyak order pekerjaan barang dan jasa kebuthan operasional Telkom Group
4. Pendapatan Pengadaan Jaringan Akses pada tahun 2015 sebesar Rp. 3.571.294.000,- jika dibandingan dengan tahun 2014, terdapat kenaikan sebesar 60,89%%,
karena semakin banyak order pekerjaan Jaringan
Akses untuk memenuhi kebutuhan layanan pelanggan
Secara keseluruhan unit Usaha Kopegtel terdapat pertumbuhan pendapatan secara total sebesar Rp. 5.813.411.000,- atau tumbuh sebesar 172.00%
b. Perbandingan Realisasi Biaya Thn 2014 s/d Thn 2015 (Ribuan)
Tabel : 4 Realisasi Biaya 3 tahun terakhir No
Unit Usaha
BIAYA
GROWTH
2012
2013
2014
2015
2013
2014
2015
1
Layanan S.P
544.044
550.585
622.498
580.186
101,20%
113,06%
93,20%
2
Colleting MB
2.659.948
2.069.171
1.790.356
1.642.073
77,79%
86,53%
91,72%
3
Pengad Brg/Jasa
3.549.015
3.128.866
3.273.060
7.940.179
88,16%
104,61%
242,59%
4
Pengad Jarakses
-
1.858.808
2.111.937
3.392.727
0,00%
113,62%
160,65%
6.753.007
7.607.430
7.797.851
13.555.165
112,65%
102,50%
173,83%
Grand Total
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun 2012 - 201
Penjelasan :
1. Biaya Layanan Jasa Simpan pinjam pada tahun
2015 sebesar Rp.
580.186.000,- jika dibandingan dengan tahun 2015, terdapat penurunan sebesar 6,80 %, disebabkan telah lunasnya beberapa transaksasi pinjaman sehinggga nilai pendapatan bunga angsuran menjadi berkurang
2. Biaya Colecting MB pada tahun 2015 sebesar Rp.1.642.073.000,- jika dibandingkan dengan tahun 2014
terdapat penurunan sebesar 8,29%,
akibat berkurangnya jumlah Collecting Billing di beberapa loket, sehingga diikuti juga dengan penurunan biaya operasional
3. Biaya Pengadaan Barang dan Jasa
pada tahun 2015 sebesar
Rp.7.940.179.000,- jika dibandingkan dengan tahun 2014 terdapat kenaikan sebesar 142,59%, karena peningkatan biaya HPP Pengadaan Jasa yang disebabkan bertambahnya jumlah order Pengadaan jasa oleh Telkom Groups
4. Biaya Pengadaan Jaring Akses pada tahun 2015 sebesar Rp.3.392.727 Milyard, jika dibandingkan dengan tahun 2014 terdapat kenaikan sebesar 60,65%, karena tambahan
Biaya HPP Pengadaan Jaringan Akses,
karena bertambahnya order pekerjaan pembangunan alat Produksi PT. Telkom.
Secara
keseluruhan
unit
Usaha
Kopegtel
terdapat
Kenaikan
Biaya
Operasional secara total sebesar Rp.5.757.314.000,- atau sebesar 73,83%
c. Perbandingan Realisasi Sisa Hasil Usaha Thn 2014 s/d Thn 2015 Tabel : 5 Realisasi Sisa Hasil Usaha 3 tahun terakhir (Ribuan)
No
Unit Usaha
SHU 2012
2013
GROWTH 2014
2015
2013
2014
2015
1
Layanan S.P
29.059
17.715
5.968
11.962
60,96%
33,69%
200,44%
2
Colleting MB
166.680
142.208
137.179
83.552
85,32%
96,46%
60,91%
3
Pengad Brg/Jasa
30.195
22.671
25.690
58.626
75,08%
113,32%
228,21%
4
Pengad Jarakses
-
61.266
107.773
178.567
0,00%
175,91%
165,69%
225.934
243.860
276.610
332.707
107,93%
113,43%
120,28%
Grand Total
Penjelasan : 1. SHU Layanan Jasa Simpan Pinjam pada tahun
2015 sebesar Rp.
5.968.000,- jika dibandingkan dengan tahun 2014 terdapat kenaikan sebesar 100,44%, disebabkan penurunan pembayaran biaya bunga Bank, karena terdapat beberapa transaksi pinjaman yang sudah lunas,
2. SHU Colecting MB pada tahun 2014 sebesar
Rp.83.552.000,-
jika
dibandingkan dengan tahun 2014 terdapat penurunan sebesar 39,09% , disebabkan berkurangnya jumlah pelanggan Collecting Agen yang melakukan transaksi pembayaran billing di Loket Kopegtel Semarang.
3. SHU Pengadaan Barang dan Jasa 58.626.000,-
pada tahun 2015 sebesar Rp.
jika dibandingkan dengan tahun 2014 terdapat kenaikan
sebesar atau sebesar 128,21%, disebakan terjadinya peningkatan order Pengadaan Jasa dari Telkom Group
4. SHU
Pengadaan
Jaring
Akses
pada
tahun
2014
sebesar
Rp.178.567.000,- jika dibandingkan dengan tahun 2014 terdapat kenaikan sebesar 65,69%, disebakan meningkatnya order pembangunan Jaringan Akses alat produksi PT. Telkom.
Secara keseluruhan unit Usaha Kopegtel terdapat Kenaikan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp. 56.097.000,- atau sebesar 20,28 % d. Perbandingan antara Target dengan Realisasi tahun buku 2015
Tabel : 6 Perbandingan Target dengan Realisasi tahun 2015 No
Unit Usaha
Pendapatan Target
Realisasi
Biaya Target
Laba/Rugi
Realisasi
Target
Realisasi
Pencapaian Pdpt
Biaya
L/R
1
Layanan S.P
659.000
592.148
650.000
580.186
9.000
11.962
89,86%
89,26%
132,91%
2
Colleting MB
1.800.000
1.725.625
1.710.000
1.642.073
90.000
83.552
95,87%
96,03%
92,84%
3
Pengad Brg/Jasa
3.325.000
7.998.805
3.280.000
7.940.179
45.000
58.626
240,57%
242,08%
130,28%
4
Pengad Jarakses
2.400.000
3.571.294
2.260.000
3.392.727
140.000
178.567
148,80%
150,12%
127,55%
332.707
169,70%
171,58%
117,15%
Grand Total
8.184.000
13.887.872
7.900.000
Sumber Data : RKAP 2015 dan Laporan Keuangan tahun 2015
13.555.165
284.000
Penjelasan : 1. Perbandingan Target Unit Usaha Simpan Pinjam dengan Realisasi tahun 2015. a. Pendapatan layanan Simpan Pinjam target Rp. 659.000.000,pencapaian sebesar Rp.592.148.000,- terjadi Deviasi minus sebesar Rp. 66.852.000,- atau sebesar 89,86%
b. Biaya Layanan Simpan Pinjam target Rp.650.000.000,- pencapaian sebesar Rp.580.186.000,- terjadi deviasi sebesar Rp. 69.814.000,atau sebesar 89,26%
c. Sisa Hasil Usaha
Layanan Simpan Pinjam target
Rp.9.000.000,-
pencapaian sebesar Rp. 11.962.000,- terdapat kenaikan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp. 2.962.000,- atau sebesar 132,91%
2. Perbandingan Target Unit Usaha Collecting MB Realisasi tahun 2015
a. Pendapatan Collecting MB sebesar Rp.1.725.625.000,-
target Rp.1.800.000.000,- pencapaian terjadi deviasi minus sebesar Rp.
74.375.000,- atau sebesar 95,87%
b. Biaya Collecting MB target Rp.1.710.000.000,- pencapaian sebesar Rp.1.642.073.000,- terdapat dapat penurunan Biaya sebesar Rp. 67.927.000,- atau sebesar 96,03%
c. Sisa Hasil Usaha Coleecting MB target Rp.90.000.000,- pencapaian sebesar Rp. 83.552.000,- terdapat penurunan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp. 6.448.000,- atau sebesar 92,83%
3. Perbandingan Target Unit Usaha Pengadaan Barang dan Jasa Realisasi tahun 2015
a. Pendapatan Pengadaan barang dan Jasa target Rp.3.325.000.000,pencapaian sebesar Rp.7.998.805.000,- terjadi deviasi plus sebesar Rp. 4.673.805.000,- atau sebesar 240,56%
b. Biaya Pengadaan barang dan Jasa
target Rp.3.280.000.000,-
pencapaian sebesar Rp.7.940.179.000,- terjadi deviasi plus sebesar Rp.4.660.179.000,- atau sebesar 242,08%
c. Sisa
Hasil
Usaha
Pengadaan
Barang
dan
Jasa
target
Rp.45.000.000,- pencapaian sebesar Rp. 58.626.000,- terjadi devasi plus sebesar Rp. 13.626.000,- atau sebesar 130,28%
4. Perbandingan Target Unit Usaha Pengadaan Jaringan Akses Realisasi tahun 2015
d. Pendapatan Pengadaan Jaringan Akses
target Rp.2.400.000.000,-
pencapaian sebesar Rp.3,571.204.000,- terjadi devuasi plus sebesar Rp.1,171,204.000,- atau sebesar 148.80%
e. Biaya Pengadaan Jaringan Akses target Rp.2.260.000 milyard, pencapaian sebesar Rp.3.392.727 milyard terjadi deviasi plus sebesar Rp.1.132.727 milyard,- atau sebesar 150,12%
f. Sisa
Hasil
Usaha
Rp.140.000.000,-
Pengadaan
Jaringan
Akses
target
pencapaian sebesar Rp.178.567.000,- terdapat
kenaikan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp.38.567.000,- atau sebesar 127,55%
Secara keseluruhan perbandingan target tahun buku 2015 dengan realisasi tahun buku 2015, target total
Pendapatan sebesar Rp.8.184.000.000,-
dengan Realisasi Pendapatan sebesar Rp. 13.887.872.000,- terjadi deviasi plus dengan sebesar Rp. 5.703.872.000,- atau 169,70%
Target total biaya sebesar Rp.7.900.000.000,- dengan realisasi total biaya sebesar Rp. 13.655.165.000,- terjadi deviasi plus sebesar Rp.5.755.165.000,atau sebesar 172,85%
Target total SHU sebesar Rp.284.000.000,- dengan reallisasi total SHU sebesar Rp.332.707.000,- dengan total pencapai SHU diatas target sebesar Rp. 48.707.000,- atau sebesar 117,15%
4
Pelaksanan Program Kerja selama Tahun buku 2014
Untuk mewujudkan target yang telah ditetapkan pada saat Rapat Anggota Tahunan ( RAT tahun buku 2015), Pengurus bersama-sama dengan Badan Pengawas dan Jajaran Kopegtel Semarang, melakukan beberapa kegiatan yang terkait dengan pengelolaan Kopegtel Semarang.
a. Melakukan Cost Reducing terhadap pengeluaran usaha kopegtel yang belum efesien, terutama pengeluaran biaya yang tidak memberikan Kontribusi pendapatan dan mengoptimalkan semua infrastruktur yang sudah ada tanpa menambah pengeluaran, untuk mewujudkan pencapaikan Kinerja semua unit Usaha.
b. Melakukan Restrukturisasi Organisasi Kopegtel tahap II dari 3 unit core bisnis menjadi 4 unit usaha sebagai Core business Kopegtel dan setiap unit usaha dipimpin oleh satu orang Asisten Manager (Asman). Untuk efektifitas kegiatan Operasional dan mengoptimalisasikan semua karyawan Kopegtel di semua unit usaha dengan diberlakukan pola pembagian kerja dengan Merit System,
artinya seorang karyawan tidak hanya melaksanakan pekerjaan di suatu unit tertentu, tetapi apabila diperlukan bisa melaksanakan pekerjaan di unit lain sesuai kebutuhan operasional.
c. Berdasarkan hasil evaluasi Pengurus dan Pengawas terhadap struktur organisasi
yang
eksisting,
untuk
mengembangkan
dan
meningkatkan
pengelolaan usaha jaringan akses perlu dilakukan pemisahan dari unit usaha Pengadaan barang dan Jasa, pada tanggal 31 Desember 2015 telah dilakukan penyempurnaan struktur organisasi Kopegtel Semarang.
d. Dengan berlakunya Restrukturisasi organisasi kopegtel menjadi 4 Unit Usaha, maka
masing-masing unit usaha dapat dengan focus mengelola unit
usahanya, dimana pada struktur organisasi sebelumnya usaha pengadaan jaringan akses masih dibawah Unit
Usaha Pengadaan Barang dan Jasa.
Dengan mempertimbangkan bobot pekerjaan, jumlah pendapatan dan biaya yang dikelola serta faktor pengendalian operasional pengadaan jaringan akses, maka Usaha Pengadaan Jaringan Akses harus menjadi 1 (satu) unit usaha yang berdiri sendiri dipimpin oleh seorang Asman.
e. Untuk memudahkan mengukur Kinerja masing-masing Unit usaha, ( Unit Usaha Layanan Simpan Pinjam dan Keuangan, Unit Usaha Collecting dan Marketing, Unit Usaha Pengadaan barang dan Jasadan Unit Usaha Jaringan Akses, masing-masing Unit usaha mempunyai satu entitas akuntasi, (Pendapatan, Biaya dan SHU), Setiap Unit usaha diberikan target yang harus dicapai setiap bulan dan target tahunan yang di spliting dari target yang telah ditetapkan sebelumnya
f. Dengan adanya penetapan target per Unit usaha, pengurus dapat mengetahui secara bisnis, mana unit usaha yang produktif dan efesien dalam menjalankan bisnisnya, sekaligus dapat dilakukan upaya untuk mengatasi kerugian
atau
pengeluaran
tidak
menghasilkan
pendapatan,
apabila
berdasarkan analisis pengurus terdapat Unit usaha/sub unit usaha yang rugi dan tidak akan bisa dikembang, maka sub Unit usaha tersebut layak untuk ditutup setelah dilakukan Kajian bisnis
g. Khusus untuk penggajian pimpinan Unit usaha(Asman),
pengurus telah
menetapkan pola penggajian berdasarkan Performansi, dengan memisahkan unsur, Gaji
Pokok,
Tunjangan
jabatan
Pemberian Tunjangan Performansi
dan Tunjangan
kepada para
Performansi.
Asman setiap bulan
besarannya berubah-berubah, sesuai dengan pencapaikan prosentasi kinerja Kopegtel. Pola penggajian berdasarkan Performansi, salah satu upaya untuk mendorong pimpinan unit usaha untuk mencapai target yang telah ditetapkan, jika realisasi kinerja diatas target yang telah ditetapkan, maka dapat diberikan insentive ½ dari realisasi diatas target atau makisimal 1 kali gaji.
h. Kebijakan pola penggajian berdasarkan performansi tersebut, diberlakukan juga
untuk pemberian honor pengurus dan Pengawas, pemberian honor
pengurus dan Pengawas sesuai pencapaian target yang telah ditetapkan.
i. Untuk
memberikan
kepastian
kepada
karyawan
Kopegtel
dalam
melaksanakan pekerjaan, pengurus telah membuat beberapa pedoman pengelolaan Keuangan, Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Peraturan-peraturan yang terkait dengan pengeloaan Koperasi.
j. Dalam upaya untuk meningkatkan Kinerja Kopegtel pengurus telah malakukan kerjasama dengan berbagai pihak : Perbankan, Finnet, BUEP, PDAM,PLN, agen KA, Telesindo, Telkomsel, Assuransi, Vendor atau Mitra Kerja, Disnaker, PT.Pins, PT. Telkom Akses, PT. GSD, PT. SPM, Koptel pusat, Kerjasama tersebut dilakukan bertujuan untuk memudahkan pengembangan bisnis Kopegtel, selain dari PT. Telkom.
k. Pada bulan Juli 2015 Kopegetel telah melakukan Kontrak kerjasa sama / MOU Agen penjualan kartu Spincard. Penjualan kartu spincard dibawah pengeloaan Unit usaha CA dan Marketing. Disamping itu Kopegtel telah membuat perjanjian Kerjasama
dengan PT. PINS, dimana Kopegtel
semarang ditunjuk sebagai Mitra yang mengelola
perijinan SITAC Wifi di
lingkungan Divisi Regional IV Jateng dan DIY. Untuk mendukung pencapaian target sales Indihome, Kopegtel juga telah melakukan Kejasama
sebagai
Agency Sales Indohome. Apabila terdapat karyawan kopegtel yang tidak optimal bekerja di Kopegtel, akan dialokasikan sebagai tenaga salesforce Indihome
l. Dalam menjalankan bisnis tahun 2015, Kopegtel masih focus untuk melayani Order pekerjaan dari Internal PT. Telkom, hal ini berdasarkan pertimbangan Pengurus dan Pengawas, bahwa melaksanakan pekerjaan internal Telkom resiko jauh lebih kecil jika melaksanakan pekerjaan eksternal atau diluar Telkom, hal ini
berpijak pada pengelaman-pengalaman tahun-tahun
sebelumnya yang beberapa kali mengalami kerugian, kecuali apabila ladang pekerjaan di Telkom sudah tidak ada atau semakin berkurang, tidak tertutup kemungkinan Kopegtel akan mengembangkan sayapnya ke eksternal.
5. Sehubungan terjadinya mutasi karyawan Regional Jateng dan DIY dan mutasi Nasional serta anggota yang memasuki usia pensiun,
sesuai ketentuan
Anggaran Dasar kepada anggota dapat mengajukan pengunduran diri sebagai anggota Kopegtel
Selama tahun 2015, Pengurus telah memberikan persetujuan Pengunduran diri anggota yang telah mengajukan permohonan pengunduran diri
sebanyak 24
orang anggota dengan nilai Rp. 191.689.866,- dengan rincian Simpanan Pokok Rp. 12.000.000,- Simpanan Wajib Rp. 110.870.000,- dan Simpanan Jangka Panjang/Suka Rela Rp.68.819.866,-
Untuk permohonan diri anggota yang belum disetujui pada tahun buku 2015, sudah dimasukan dalam program kerja Pengurus tahun 2016 dengan nilai Rp.202.366.916, - dengan rincian; Simpanan pokok Rp. 13.000..000,- Simpanan Wajib 124.600.000,- dan Simpanan Suka Rela Rp. 64.766.916,-
Untuk pengajuan pengunduran diri anggota tahun 2015 yang masih status daftar tunggu, pembayarannya akan dilakukan sesuai urutan daftar tunggu, dengan alokasi waktu 3 Triwulan, dengan rincian Triwulan-I/2016 sebanyak 8 anggota, Triwulan-II sebanyak 8 anggota dan triwulan-III sebanyak 10 anggota.
BAB III
REALISASI BIDANG ORGANISASI DAN SDM
1. Organisasi Kopegtel Semarang
Untuk
menghadapi tantangan bisnis Kopegtel, Pengurus Kopegtel telah
melakukan Restruktur Organisasi Kopegtel yang berlaku mulai tanggal 1 Juni 2014, No. SK.80/KP-/KOPEGTEL-SM/VI/2014, karena Struktur Resmi Kopegtel sebelumnya masih mengacu pada Surat Keputusan pengurus No. 117/KP120/KOPEGTEL-SM/IX/2002 tanggal 1 Nopember 2002.
Pada struktur Organisasi Tahun 2014 sudah dilakukan pemisahan Unit Bisnis, sesuai dengan tantangan bisnis pada saat sekarang serta
sejalan dengan
kompetensi SDM, sehingga akan mempermudahkan karyawan dalam megelola bisnis yang terkait. Dalam rangka pengembangan usaha dan peningkatan pengelolaan Usaha jaringan Akses, pada tanggal 31 Desember 2015 telah dilakukan penyempurnaan Organisasi Kopegtel, struktur organisasi Kopegtel eksisting hanya terdapat 3 Asman, Struktur Organisasi setelah penyempurnaan menjadi 4 Asman, yaitu 1.Asman Simpan Pinjam/Keuangan. 2. Asman Collecting Agent/Marketing 3. Asman Pengadaan Barang dan Jasa 4. Asman Pengadaan Jaringan Akses.
Struktur Organisasi yang baru dibuat dalam rangka optimalisasi SDM dan efesiensi pengeloalaan bisnis, namun demikian
tidak berdampak pada
penambahan biaya gaji karyawan, tetapi lebih di perioritaskan kepada efektifitas pengelolaan bisnis.
2. Struktur Organisasi Kopegtel
Untuk meningkatkan daya saing usaha dan profesionalisme karyawan dibidang pengelolaan bisnis serta untuk mengantisipasi perubahan lingkungan business, Pengurus telah membuat struktur ogranisasi Kopegtel, dengan bentuk organisasi dibawah ini :
Tabel : 7 Struktur Organisasi Kopegtel
Asman Simpan
Keuangan
Officer
Staf
PEMBINA
PENGURUS
BP
S.O
Officer
Staf
Asman Pengadaan Jaringan Akses & Planing
Asman Pengadaan Barang & Jasa dan SDM
Asman Collecting Agent & Marketing
Pinjam &
S.O
RAT
S.O
Officer
Staf
Expert Survey y
Expert Desin gn
GUD & ADM
Sumber Data : SK Organisasi Kopegtel 31-12-2015
3. Komposisi SDM Menurut data SDM jumlah karyawan kopegtel posisi 31 Desember 2015, sebanyak 32 karyawan, termasuk 4 karyawan Outsourcing, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 8 Karyawan Eksisteing No
Unit Usaha
Jumlah SDM 1 Jan 2015
TAMBAH
Jumlah SDM 31 Des 2015
KURANG
2
0
0
2
27
1
1
27
3 Pengadaan Barang/Jasa & SDM
2
1
0
3
4 Pengadaan Jaringan Akses
4
0
0
4
35
2
1
36
1 Simpan Pinjam & Keuangan 2 Colleting Multi Biller
Sumber Data : Profil Karyawan Kopegtel (SDM)
Berdasarkan hasil Evaluasi pengurus terhadap jumlah karyawan kopegtel sebanyak 36 orang tersebut, penambahan 1 orang karyawan ditugasi untuk mengelola Kartu Spincard, jumlah karyawan
sebanyak 36 orang akan
dioptimalkan untuk mengelola usaha Kopegtel. Untuk tenaga Outsorcing yang mempunyai Hot Kompetensi dan telah mempunyai masa kerja diatas 3 tahun serta mempunyai kemampuan untuk
memberikan kontribusi pendapatan,
akan dilakukan Fit and proper test. Apabila hasil Fit and Proper test dinyatakan memenuhi syarat akan diangkat menjadi calon karyawan Tetap Kopegtel.
Selama tahun 2015, terdapat 1 orang karyawan yang memasuki masa usia pensiun, karena keterbatasan tenaga untuk pekerjaan ekspedisi, untuk sementara pegawai yang memasuki usia pensiun tersebut dijadikan tenaga outsourcing Kopegtel
Untuk mengetahui rincian dan optimalisasi karyawan di masing-masing Unit usaha pada posisi 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut : Tabel : 9 Daftar Karyawan Aktif NO
Unit Usaha
Jumlah
Satuan
Ket
1 1 2
Orang Orang
Aktif Aktif
1 1 1 3
Orang Orang Orang Orang
Aktif Aktif Outsources
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 2 3 1 27
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif
2 2
Orang Orang
Aktif Outsources
36
Orang
I
Simpan Pinjam & Keuangan 1 Asman S.Pinjam & Kug 2 Staf Keuangan dan S.Pinjam Jumlah Karyawan II Pengadaan Barang/Jasa & SDM : 1 Asman Pengadaan Brg/Jasa 2 Staf Pengadaan Brg/Jasa &SDM 3 Staf Ekspedisi Jumlah Karyawan II Collecting Multi Biller & Marketing 1 Asman CA dan Marketing 2 Loket CA Ambarawa 3 Loket CA Puri Anjasmoro 4 Loket PDAM Banyumanik 5 Loket CA Boja 6 Loket CA Hasanudin 7 Loket CA Jatingaleh 8 Loker CA Johar 9 Loket CA Kedungmundu 10 Loket CA Kelud 11 Loket CA Manyaran 12 Loket CA Pahlawan 13 Loket CA Pedurungan 14 Loket CA M. Supeno 15 Loket CA S.Suparman 16 Loket PDAM S. Suparman 17 Loket CA Mpu Tantular 18 Loket CA Tlogosari 19 Loket PDAM Tlogosari 20 Tim Pengambil Uang Setoran 21 Outsourcing Sales Spincard IV Unit Pengadaan Jarakses : 21 Pengadaan Jaringan Akses 22 Ekspert Jarakses Jumlah Karyawan Aktif Sumber Data : Data Karyawan Kopegtel ( Unit SDM)
4. Penataan Pola Penggajian
Untuk memberikan motivasi kepada karyawan Kopegtel, khususnya kepada pimpinan Unit Usaha atau Asman Unit Usaha, komponen gajinya terdiri dari : Gaji Dasar, Tunjangan Jabatan dan Tunjangan Performansi, dimana penerimaan gaji sebelumnya bersifat fixed tanpa memperhatikan pencapaian Kinerja bulanan Kopegtel.
Pada tahun 2015 tetap memperlakukan pemberian Tunjangan Performansi berdasarkan pencapaian Kinerja bulanan atau target bulanan RKAP yang telah ditetapkan. Dengan Pola penggajian berbasiskan Kinerja akan memberikan rangsangan kepada pimpinan unit usaha untuk meraih target yang setinggitinginya, apabila pencapaian Kinerja diatas target yang telah ditetapkan, maka karyawan akan menerima tunjangan performansi bulanan lebih besar atau maksimal 2 kali tunjangan performansi, tetapi jika target bulanan tidak tercapai atau pencapaian target bulanan dibawah 100%, maka pemberian tunjangan performansi sesuai prosentasi pencapaian kinerja.
5. Pengembaliaan Simpanan Pokok Anggota yang mengundurkan diri
Sehubungan dengan adanya mutasi secara rutin di lingkungan Divisi Regional IV Jateng dan DIY, secara langsung karyawan yang terdaftar sebagai anggota akan pindah menjadi anggota Koperasi ditempat kerja yang baru. Disamping terjadinya mutasi, setiap tahun juga banyak anggota yang pensiun sebagai karyawan Telkom.
Bagi anggota yang melaksanakan mutasi dan pensiun yang berkeinginan untuk mengundurkan diri sebagai pegawai Kopegtel Semarang, pada prinsipnya disetujui, tetapi karena jumlahnya permohonan pengunduran diri yang sudah terakumulasi sehingga membutuhkan budget yang besar,
pengurus membuatkan daftar tunggu pengembalian Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Sukarela.
Selama tahun buku 2015, pengurus telah mengembalikan dana Simpanan anggota dengan rincian dibawah ini :
Tabel : 10 Daftar Pengembalian Simpanan (Pokok, Wajib dan S.Rela ) Anggota
No
Tanggal Permohonan
Nama
Simpanan
Nik
Keluar
Pokok
Wajib
JK. Panjang
Jumlah
Tanggal Pembayaran
Ket.
1 01 Februari 2013
Herru Rudiantono
611343
500.000 4.110.000
3.000.000
7.610.000
20-Feb-15
Pensiun
2 25 Februari 2015
Ferdinand PAngkey
642366
500.000 5.500.000
3.000.000
9.000.000
27-Feb-15
Keluar
3 07 April 2014
Sulasmi
601519
500.000 5.200.000
3.133.846
8.833.846
23-Apr-15
Mutasi
4 01 Juli 2013
Hirmag Mart Dani
680030
500.000 5.500.000
3.000.000
9.000.000
27-Apr-15
Keluar
5 07 April 2014
Ma'mun Mansyur
590074
500.000 4.960.000
3.007.000
8.467.000
27-Apr-15
Pensiun
6 01 Juli 2014
Margono
580232
500.000 5.060.000
3.474.748
9.034.748 12-May-15
Pensiun
7 02 Januari 2014
Agus Siswanto
622246
500.000 4.850.000
3.000.000
8.350.000 13-May-15
Mutasi
8 02 Januari 2014
Titi Yulita
650206
500.000 4.710.000
3.000.000
8.210.000 13-May-15
Mutasi
9 07 April 2014
Trisna Budi Sunyata
621482
500.000 5.060.000
3.000.000
8.560.000 13-May-15
Mutasi
10 07 April 2014
Soesanto
621409
500.000 2.800.000
-
3.300.000 18-May-15
Mutasi
11 29 Agustus 2014
Koen Laksono
620147
500.000 5.100.000
3.000.000
8.600.000 18-May-15
Mutasi
12 01 September 2014 Heru Basukanto
581231
500.000 5.110.000
3.087.847
8.697.847 18-May-15
Pensiun
13 29 Agustus 2014
Endy Basuki
611657
500.000 5.100.000
3.000.000
8.600.000 20-May-15
Keluar
14 15 Desember 2013
Kamarudin
610225
500.000 4.610.000
3.000.000
8.110.000 21-May-15
Mutasi
15 07 April 2014
Cecep Hidayat
631591
500.000 1.510.000
2.317.464
4.327.464 21-May-15
Mutasi
16 31 Desember 2014
M.Arief Setiabudi
730210
500.000 5.360.000
3.000.000
8.860.000 21-May-15
Mutasi
17 01 September 2014 Ciptanto Hadi
580444
500.000 5.100.000
3.503.647
9.103.647 22-May-15
Pensiun
18 01 Juli 2014
Sudaryono
581261
500.000 5.150.000
3.000.000
8.650.000 27-May-15
Pensiun
19 07 April 2014
Julia Retnaningtijas
631534
500.000 4.850.000
3.000.000
8.350.000
4-Jun-15
Mutasi
20 01 September 2014 Rusyanto
581384
500.000 5.100.000
3.000.000
8.600.000
10-Jun-15
Pensiun
21 01 September 2014 Sadikin
581389
500.000 5.060.000
2.662.840
8.222.840
15-Jun-15
Pensiun
22 02 Juli 2015
Ismono Dwi Atmanto 620826
500.000 5.410.000
2.970.000
8.880.000
2-Jul-15
Meninggal
23 02 Agustus 2013
Agus Prawoto
570101
500.000 4.460.000
2.662.474
7.622.474
7-Jul-15
Pensiun
24 07 April 2014
Mudji Santoso
601488
500.000 1.200.000
3.000.000
4.700.000
5-Aug-15
Pensiun
68.819.866
191.689.866
JUMLAH
Sumber Data : Data Pengembalian Pinjaman anggota
12.000.000
110.870.000
6. Rencana Pengembalian Simpanan Anggota Berdasarkan hasil inventarisasi terhadap data anggota yang mengajukan permohonan Pengunduran diri dari anggota Kopegtel yang disebabkan Mutasi di luar wilayah Semarang atau kota lainnya, termasuk anggota yang pensiun, sampai posisi 31-12-2015, terdapat sejumlah
26 anggota dengan nilai
simpanan sebesar Rp.202.366.916,- Pengurus berupaya untuk memenuhi secara bertahap pengembalian Simpanan anggota pada tahun 2015, dengan rincian sebagai berikut : Tabel : 11 Daftar anggota yang belum dipenuhi pengembalian Simpanan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tanggal Permohonan
Nama
21 Maret 2013 07 April 2014 01 Februari 2013 07 April 2014 29 Agustus 2014 01 September 2014 01 September 2014 01 September 2014 01 September 2014 19 Desember 4971 19 Desember 4971 19 Desember 4971 19 Desember 4971 01 April 2015 10 Februari 2015 05 April 2015 16 April 2015 23 April 2015 06 Juli 2015 29 Juli 2015 29 Juli 2015 05 Agustus 2015 01 September 2015 01 September 2015 29 Oktober 2015 29 Desember 2015
Sudarna Muslih Wahyu Widodo Louis A. Maulana Agus Budi Setyawan Sugiono Joko Tribuono M. Rizani Juni Harianto Abdul Rochim Hernanda Supeno Jumeri Bambang Soepriyanto Budi Raharto ST Ismadi Aniek Yuliani Narwono Sunaryanti Sudjatmiko Agung Seno Danandjojo Tri Wahyu Hariadi Suparno YB Purwadi Mudji Sarana Husein Yani Djoko Suharto
Nik
Simpanan Wajib JK. Panjang
Jumlah
500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
2.950.000 4.910.000 2.410.000 5.100.000 2.050.000 5.150.000 5.040.000 4.820.000 5.350.000 5.200.000 5.260.000 5.210.000 5.160.000 5.340.000 5.460.000 5.000.000 5.310.000 5.450.000 5.610.000 5.890.000 5.710.000 3.450.000 5.710.000 1.850.000 5.510.000 5.700.000
6.450.000 8.410.000 5.910.000 6.100.000 2.550.000 8.650.000 8.873.356 8.290.000 8.850.000 8.700.000 8.760.000 8.801.310 8.660.000 5.960.000 8.960.000 5.500.000 8.292.046 9.131.471 8.305.000 8.566.341 9.210.000 6.950.050 9.120.000 5.350.000 8.817.342 9.200.000
13.000.000
124.600.000
Pokok
JUMLAH
650754 650606 621006 590937 680586 580156 581292 580639 720367 580839 580142 580607 580638 601358 620733 700430 580128 591464 620145 601508 610359 611502 590801 621488 591962 591419
Sumber Data : Rekapitulasi Data Permohonan Unit Simpan Pinjam
3.000.000 3.000.000 3.000.000 500.000 3.000.000 3.333.356 2.970.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.091.310 3.000.000 120.000 3.000.000 2.482.046 3.181.471 2.195.000 2.176.341 3.000.000 3.000.050 2.910.000 3.000.000 2.807.342 3.000.000
64.766.916 202.366.916
Ket. Batal Batal
7. Penyesuaian gaji Karyawan Sesuai Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah NO.560/85 Tahun 2014 tentang Upah Minumum Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah , tanggal 20 Nopember 2014, untuk Upah Kota Semarang
tahun sebelumnya Rp.
1.423.400,- di tahun 2015 upah menjadi Rp. 1.685.000 atau naik sebesar 18,41 % dari Upah Minimal Regional tahun 2014.
Pada tanggal 14 Pebruari 2014, pengurus telah mengeluarkan SK NO. 019/KP-120/Kopegtel-SM/II/2015,
tentang
penyesuaian
komponen
gaji
karyawan kopegtel dengan mengacu kepada SK Gubernur jawa Tengah tersebut diatas dengan memberikan gaji karyawan Kopegtel yang terendah sama dengan
Upah Minimum Regional Jawa Tengah atau naik sebesar
18,37%, penyesuaian gaji karyawan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2015. Kekurangan bayar penuesuaian gaji karyawan tersebut sudah
dibayarkan
pada gaji bulan Maret 2015
8. Penyesuaian Usia Pensiun Karyawan
Sesuai Undang undang No.13 tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan, pasal 154 ayat 1, 2 dan 3 untuk Usia pensiun karyawan tidak diatur secara tegas, tetapi
sangat
tergantung
peraturan
yang
berlaku
dimasing
–masing
perusahaan, apabila merefer ke Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 2008 tentang Usia pensiun Pegawai Negeri sipil, untuk pegawai negeri sipil dibatasi sampai usia 56 tahun
Untuk memberikan kepastian masa kerja aktif karyawan Kopgtel, dengan mempertimbangkan
Uu No 13 tahun 2013 dan PP No. 65 Tahun 2008,
Pengurus telah menyesuaikan masa Usia Pensiun menjadi 56 tanpa memperhatikan tingkat pendidikan, yang telah dituangkan dalam SK Pengurus
Kopegtel
Desember 201
No.
205/KP-120/Kopegtel-SM/XII/2015,
tanggal
31
BAB IV REALISASI PENGELOLAAN BIDANG USAHA
1. Unit Usaha Simpan Pinjam dan Keuangan a. Jenis Layanan Simpan Pinjam Suatu unit usaha yang mengelola layanan penyaluran pinjam karyawan, baik melalui, Bank, KOPTEL maupun mengunakan Casflow Kopegtel, termasuk pengelolaan Simpanan/tabungan karyawan
berupa Deposito maupun
tabungan biasa
Disamping mengelola Layanan Simpan Pinjam, Unit ini juga bertanggung jawab mengelola keuangan Kopegtel, melakukan pencatatan penerimaan dan Pengeluaran uang, melakukan rekonsiliasi Rekening Koran Bank, Perpajakan serta membuat laporan keuangan bulanan serta segala kegiatan yang behubungan dengan bidang keuangan.
Dalam rangka meningkatkan layanan Jasa Pinjaman uang kepada anggota Kopegtel, pengurus masih tetap melanjutkan ketentuan yang telah dikeluarkan sebelumnya dengan jenis pinjaman yang dapat dipilih oleh anggota sesuai kebutuhannya :
1. Pinjaman Swadana Pinjaman yang diberikan kepada anggota untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak ( keluarga Sakit, anak sekolah ) yang bersumber dari cashflow Kopegtel dengan maksimal pinjaman 35 juta, jangka waktu pencairan maksimal 1 x 24 Jam.
2. Pinjaman Musiman Pinjaman yang diberikan kepada anggota untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terduga, yang bersumber dari Casflow Kopegtel dengan maksimal
pinjaman 3 x gaji bruto, pelunasan dapat dilakukan 6 bulan kemudian dan bunga dibayar di depan tanpa pemotongan gaji bulanan, jangka waktu pencairan 1x 24 jam
3. Pinjaman Pembiayaan Bank atau Koptel Pinjaman yang diberikan kepada anggota untuk memenuhi kebutuhan investasi atau kebutuhan yang bernilai besar, dengan maksimal potongan per bulan 40% dari gaji ( Gadas+Tudas+Tupos), dengan jangka waktu maksimal 5 tahun, jangka waktu pencairan 2 Mingu s/d 4 Minggu. Pinjaman ini dipenuhi melalui hasil kerjasama antara Kopegtel dengan Bank Negara Indonesi ( BNI Semarang )
Pengurus Kopegtel Semarang di tahun 2015 tetap melanjutkan
kerjasama
dengan KOPTEL Bandung untuk penyaluran pinjaman kepada anggota dengan tingkat suku bunga rendah sesuai dengan Band posisi karyawan, besaran
potongan
per
bulan
maksimal
40%
dari
gaji
bulanan
( Gadas+Tudas+Tupos) denga jangka waktu 60 bulan atau maksimal batas pensiun.
b. Penyaluran pinjaman kepada anggota
Selama tahun buku 2015, Kopegtel telah menyalurkan dana pinjaman kepada 89 orang anggota dan 1 Unit kerja dengan nilai sejumlah 2.325.637.500,yang terdiri dari berbagai jenis pinjaman, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 13 Daftar Penyaluran Pinjaman kepada Anggota
NO
BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Augustus September Oktober Nopember Desember
URAIAN
JUMLAH ANGGOTA
Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman Penyaluran Pinjaman JUMLAH
JUMLAH
KET
13 614.000.000 8 163.500.000 10 243.387.500 7 97.350.000 8 220.000.000 4 74.000.000 3 35.145.000 7 267.600.000 6 82.600.000 8 121.700.000 8 169.000.000 7 134.250.000 89 2.222.532.500
Sumber Data : Aplikasi simpan pinjam
c. Hasil Kegiatan Usaha Layanan Simpan Pinjam Selama tahun buku 2015 Unit Usaha Layanan Simpan Pinjam, hanya dapat memperoleh Pendapatan
sebesar Rp.592,148.340,- dan Realisasi biaya
sebesar Rp. 580.186.262 dengan memperoleh 11.962.078,- dengan rincian sebagai berikut :
SHU
sebesar Rp.
Tabel : 13 Rincian Realisasi Pendapatan dan Biaya Unit Simpan Pinjam
NO
1 2 3 4 A 1 2 3 4 5 6 7 8 9
URAIAN
UNIT SIMPAN PINJMAN
Pdpt jasa Pinjaman Pdpt Non Jasa Pdpt Jasa Giro Pdpt Non Operasional
504.039.698 31.534.625 10.563.452 46.010.565
Sub Jumlah Pdpt
592.148.340
Biaya Gaji Biaya ATM Biaya Bank Biaya Pemeliharaan Biaya Listrik/PDAM/TLP Biaya Operasional Biaya PPH Biaya Umum dan ADM Biaya Penyusutan
137.583.316 1.198.716 329.714.354 1.000.000 4.597.521 27.641.836 (18.479.266) 96.929.785 -
10 Biaya Sharing 11 Biaya Penyisihan
-
B
sub Jumlah Biaya
580.186.262
C
Sisa Hasil Usaha
11.962.078
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun Buku 2015
Perolehan pendapatan sebesar Rp.592.148.340,- yang terbesar merupakan penerimaan bunga pinjaman, sedangkan pendapatan lainnya merupakan pendapatan Non Operasional, seperti pendapatan Jasa giro, Sharing bunga dari Koptel dan pendapatan lain-lain/ Non Operasional
Biaya yang terbesar yang dikeluarkan oleh unit usaha Simpan pinjam adalah pembayaran bunga Bank pinjaman jangka panjang yang sudah terakumulasi dari beberapa tahun yang lalu untuk memenuhi kebutuhan Investasi dan Operasional Kopegtel tahun-tahun sebelumnya
Sejak tahun buku 2015 Pengurus tidak akan mengambil pinjaman untuk memenuhi kebutuhan operasional maupun kebutuhan Investasi, kecuali pinjaman pembiayaan untuk penyaluran pinjaman kepada anggota. Kopegtel sudah terlalu berat menanggung biaya bunga pinjaman yang sudah terakumulasi dari
beberapa tahun yang lalu dan sampai sekarang masih
harus menanggung biaya bunga Bank +/- Rp. 40 juta per bulan
Berdasarkan analisa Pengurus, bahwa jumlah karyawan Tetap di unit usaha Simpan Pinjam dan Keuangan sudah cukup, sehingga biaya gaji karyawan di unit usaha ini
berkurang jika dibandingan dengan biaya gaji tahun
sebelum, biaya gaji tahun 2015 sebesar Rp. 137.583.316,- Biaya gaji tersebut sudah termasuk
pembayaran bantuan uang cuti, tunjangan hari raya ,
termasuk pembayaran PPh.Psl.21, Jamsostek dan BPJS.
Biaya Umum dan Administrasi
adalah alokasi biaya untuk penyelenggaraan
RAT, Uang Transport dan biaya gaji yang belum terbayar. Alokasi biaya RAT menjadi beban biaya tahun buku 2015, walaupun pelaksanaan dilakukan pada bulan Pebruari tahun 2016, tujuan agar tidak berdampak pada penambahan biaya tahun buku 2016.
d. Trend Pendapatan, Biaya dan SHU
Selama tahun buku 2015 Unit usaha layanan Pinjaman
perolehan
pendapatan sangat tergantung dari pengajuan pinjaman dari anggota. Untuk percepatan layanan pemberian pinjaman
kepada anggota dan
sambil
menunggu persetujuan dari Bank, untuk sementara pinjaman anggota dipenuhi melalui cashflow Kopegtel.
Sebagai gambaran perkembangan pendapatan, biaya dan SHU layanan simpan pinjam, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 14 Trend Pendapatan, Biaya dan SHU Unit Simpan Pinjam
NO
Bulan
1 Januari 2 Pebruari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September 10 Oktober 11 Nopember 12 Desember
JUMLAH
Pendpatan 63.227.721 60.284.223 55.790.127 47.681.537 46.370.719 44.619.875 42.434.748 45.531.982 41.702.060 44.111.822 45.521.165 54.872.360 592.148.340
Biaya
SHU
61.757.669 59.709.863 54.781.636 47.237.530 44.828.654 44.526.479 41.883.777 44.821.501 38.836.008 42.968.383 44.307.920 54.526.841 580.186.262
1.470.052 574.360 1.008.491 444.006 1.542.065 93.396 550.971 710.481 2.866.052 1.143.439 1.213.245 345.519 11.962.078
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun 2015
Apabila melihat dari hasil laporan keuangan bulanan Unit Usaha Layanan, pergerakan pendapatan dari bulan ke bulan relatif kecil, karena layanan simpan pinjam pendapatan hanya bersumber dari bunga yang diterima, tetapi diikuti juga dengan pembayaran beban bunga ke Bank dan KOPTEL, kalau dilihat dari tabel 13, bahwa Biaya
bunga bank lebih dari 60 % dari
pendapatan bunga yang diterima, belum termasuk biaya gaji karyawan dan biaya operasional lainnya.
Untuk meningkatkan Sisa Hasil Usaha Layanan Simpan Pinjam, upaya yang dilakukan pengurus adalah tidak menambah
jumlah karyawan dan tidak
menambah pinjaman ke Bank kecuali untuk pinjaman penyaluran kepada anggota, jika upaya ini akan dilakukan secara konsisten, secara bertahap jumlah pinjaman akan berkurang dan akan diikuti dengan berkurang beban bunga, sehingga secara langsung akan dapat meningkatkan SHU.
Kalau diperhatikan tabel: 14, bahwa mulai bulan September 2015 unit usaha simpan pinjam sudah mulai memperoleh peningkatan SHU/Laba sampai
bulan Desember 2015, walaupun secara total laba yang diperoleh sangat minim, tapi jika nilai pinjaman terus berkurang dan jumlah jumlah pinjaman meningkat maka akan dapat meningkatkan laba secara bertahap.
2. Unit Usaha Collecting Agent Multi Biller dan Marketing
Unit usaha yang memberikan layanan pembayaran Billing Telepon, PLN, PDAM, penjualan pulsa elektronik, Tiket Kereta API, pembayaran Leasing. Penjualan terminal GSM melalui loket
CA kopegtel
yang tersebar di lokasi semarang,
Kendal, Boja, Ambarawa.
Disamping melayani loket pembayaran, unit usaha ini terdapat fungsi Marketing Kopegtel, selama ini Kopegtel belum mempunyai fungsi Marketing, sebagaimana diketahui bersama, bahwa fungsi Marketing atau pemasaran merupakan fungsi yang sangat berperan dalam memasarkan dan mempromosikan Produk, Fungsi Marketing bukan hanya sebagai jiwa suatu perusahaan tetapi merupakan roh suatu perusahaan. Perusahaan akan hidup kalau fungsi Marketing berjalan dengan baik dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin turbulance
Untuk
jangka
panjang
Kopegtel
secara
bertahap
akan
mencoba
untuk
mengembangkan usaha di luar Lingkungan Telkom, untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan pembenahan resources internal secara komprehensif, apabila pada saatnya akan mempermudah dalam menghadapi tantangan.
a. Program Peningkatan Layanan Collecting Multi Biller
Dalam upaya untuk mengurangi penurunan pendapatan Collecting MB, selama tahun 2015 Pengurus tetap melanjutkan antara lain :
beberapa
program tahun lalu,
1. Melakukan pengurangan jumlah karyawan di Loket Collecting MB
lokasi
kerja yang kelebihan karyawan, menjadi rata-rata 1 loket 1 orang karyawan.
2. Menutup loket CA yang mengalami kerugian lebih dari 3 bulan berturut ( CA Tugu, CA Weleri, CA Salatiga ).
3. Melakukan
Cost
Reducing
terhadap
biaya
operasional
yang
tidak
menghasilkan pendapatan.
4. Mengoptimalkan buka jam Loket, untuk loket-loket CA tertentu ( Jam 07.00:16:00 dan buka loket pada hari Sabtu)
5. Memberikan layanan Imigrasi Telepon Flexi ke GSM sampai dengan bulan Juni tahun 2015, bekerjasama dengan PT. Telesindo dan PT.PINS
6. Meningkatkan Promosi melalui pemasangan Banner di masing-masing loket pembayaran 7. Menjadi agen penjualan Spincard PT. Telkom di lingkungan kota Semarang dan sekitarnya.
b. Hasil Kegiatan usaha Colleting MB
Selama tahun buku tahun 2015 usaha Collecting Multi Biller telah berhasil membukukan pendapatan sejumlah Rp. 1.725.624.645,-
dengan biaya
sebesar Rp. 1.642.073.361 dan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp. 83.551.284,dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 15 Trend Pendapatan dan Biaya Unit Billing MB No
Bulan
1 Januari 2 Pebruari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September 10 Oktober 11 Nopember 12 Desember
JUMLAH
Pendapatan
Biaya
Rugi/Laba
196.972.563 152.536.351 158.894.592 145.985.189 143.675.670 144.418.481 126.450.609 121.758.746 124.698.299 141.526.378 134.342.706 134.365.061
181.079.059 135.771.035 146.531.496 154.555.972 131.920.234 134.409.579 125.966.726 125.100.562 125.008.994 128.791.005 128.711.668 124.227.031
15.893.504 16.765.316 12.363.096 (8.570.783) 11.755.436 10.008.902 483.883 (3.341.816) (310.695) 12.735.373 5.631.038 10.138.030
1.725.624.645
1.642.073.361
83.551.284
Berdasar tabel 16, Pendapatan dan biaya Collecting MB tersebut diatas, secara trend terjadi penurunan pendapatan dari bulan Januari sampai bulan Desember 2015, sehingga Sisa Hasil Usaha semakin menurun dan berfluktuatif dari bulan ke bulan.
Sisa Hasil Usaha bulan April 2015 terjadi minus sebesar Rp. 8.570.783, hal ini disebabkan terjadinya kenaikan biaya operasional unit CA multi Biller, selain bulan April, terjadi kembali minus pada bulan Agustus sebesar 3.341.816 dan bulan September minus sebesar Rp. 310.695,-
c. Data Jumlah lembar Billing Telepon, PLN dan PDM di loket Collecting Agent
Sebagai data pembanding untuk menguji trend pendapatan Collecting MB, dapat dilihat jumlah lembar Billing Telepon, Listrik dan PDAM yang melakukan pembayaran di masing-masing Loket CA Kopegtel, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel:16 Data Lembar Pembayaran Billing Per Loket REALISASI PENDAPATAN NO
LOKASI LOKET
1
CA. KEDUNGMUNDU
2
CA MENTERI SUPENO
3
CA BANYUMANIK
4
CA PEDURUNGAN
5
CA HASANUDIN
6
CA TLOGOSARI
7
CA ANJASMORO
8
CA DRIVE THRU
9
CA AMBARAWA
10
CA JOHAR
11
CA BOJA
12
CA PAHLAWAN
13
CA.SLEKO
14
CA PDAM KELUD
15
CA PDAM SUPRATMAN
16
CA PDAM JATINGALEH
17
CA PDAM BANYUMANIK
18
CA PDAM TLOGOSARI
19
CA. MANYARAN TOTAL
PEBRUAR JANUARI MARET I 634 1.787 965 665 1.855 1.241 1.529 2.270 1.056 1.011 714 9.499 4.871 2.035 1.550 1.189 865 1.992 256
630 1.664 869 590 1.567 1.186 1.169 2.850 950 792 610 8.170 4.693 1.669 1.343 1.135 763 1.757 190
687 1.609 946 686 1.772 1.246 1.425 3.143 1.175 1.064 737 8.757 4.880 1.739 1.861 1.297 740 1.966 229
35.984
32.597
35.959
APRIL 450 1.644 890 628 1.692 1.220 1.451 3.000 1.054 931 654 8.174 4.730 1.718 1.511 1.255 773 1.885 267
MEI 494 1.638 892 589 1.715 1.175 1.388 2.775 1.060 686 673 8.218 4.827 1.716 1.640 1.261 802 1.839 209
33.927 33.597
JUNI 493 1.592 882 600 1.661 1.116 1.443 2.134 1.048 630 643 8.848 4.551 1.514 1.454 1.173 791 1.803 195
JULI 407 1.557 813 584 1.707 1.210 1.422 2.553 1.067 874 646 7.786 4.823 1.632 1.719 1.167 773 1.717 196
AGUSTS SEPT 566 1.581 578 1.647 1.140 1.470 2.256 989 830 681 8.473 4.551 1.706 1.429 1.352 811 1.774 206
550 1.556 566 1.680 1.123 1.320 2.688 906 765 611 7.551 4.259 1.543 1.342 1.300 641 1.696 196
TOTAL
OKT
NOP
DES
400 1.578 573 1.594 1.068 1.390 2.389 955 852 627 8.159 4.486 1.706 1.298 1.239 684 1.783 191
615 1.526 532 1.540 1.075 1.360 2.379 955 827 564 8.338 4.380 1.707 1.367 1.207 698 1.658 162
576 1.473 511 1.469 1.036 1.330 2.891 891 735 587 7.635 4.314 1.622 1.385 1.139 721 1.611 186
6.502 19.205 6.257 7.102 19.899 13.836 16.697 31.328 12.106 9.997 7.747 99.608 55.365 20.307 17.899 14.714 9.062 21.481 2.483
32.571 32.653 32.040 30.293 30.972 30.890 30.112 391.595 391.595
Berdasarkan Tabel 16 tersebut diatas, apabila diamati secara bulanan pelanggan yang melakukan pembayaran Billing Telepon. PLN dan PDM di Loket CA Kopegtel, dari bulan ke bulan mengalami penurunan secara perlahan-lahan.
Hasil evaluasi pengurus, bahwa penurunan jumlah lembar pembayaran Billing Telepon, PLN dan PDM di loket CA Kopegtel tersebut, disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Jumlah loket pembayaran Billing Telepon, PLN dan PDAM semakin banyak, karena persyaratan untuk membuka loket pembayaran Billing mudah dan dengan nilai Investasi yang sangat murah.
sangat
KET
2. Adanya perubahan kebijakan Telkom tentang penggunaan satu ID pelanggan Telkom
yang menggunakan banyak produk Telkom, Seperti:
Telepon rumah, Speedy dan UseeTV menjadi satu ID Pelanggan/Customer
3. Perkembangan Teknologi Internet yang memberikan kemudahan pelanggan untuk membayar melalui e-banking, SMS Banking, Credit Card dan ATM
4. Perubahan life Style Pelanggan yang sudah melek Teknologi, sehingga tidak perlu antri di loket CA untuk melakukan pembayaran Telepon, PLN dan PDM
5. Penawaran dari berbagai
Bank untuk melakukan pembayaran melalui
Debet Bank atau Credit Card
Menurut Analisa pengurus tentang Trend pembayaran Billing melalui loket CA, akan terus mengalami penurunan, akibat dari faktor-faktor yang telah diuraikan tersebut diatas. Perubahan Life Style pelanggan tidak akan bisa terbendung dengan perkembangan teknologi Internet dan Broadband
dilingkungan
masyarakat indonesia.
Pengurus hanya berupaya untuk menahan penurunan pembayaran loket CA Kopegtel dengan memberikan percepatan layanan pembayaran Billing di loket CA Kopegtel dan membuka loket lebih awal serta pelayanan pada hari libur.
d Hasil Kegiatan Usaha Collecting Multi Biller
Selama tahun buku 2015 Unit Usaha Colleting Multi Biller, hanya dapat memperoleh Pendapatan
sebesar Rp.1.725.624.645,- dan Realisasi biaya
sebesar Rp. 1.642.073.361 serta Sisa Hasil Usaha sebesar Rp. 83.551.284,dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 18 Rincian Realisasi Pendapatan dan Biaya Unit Billing MB
NO
5 6 7 8 9 10 11 A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
UNIT CA MULTI BILLER
URAIAN Pdpt Pdpt Pdpt Pdpt Pdpt Pdpt Pdpt
CA Telepon CA PDAM CA PLN Wartel Print AMA Voucher Non Op
849.794.556 117.230.638 581.837.573 4.292.548 15.003.421 133.001.652 24.464.257
Sub Jumlah Pdpt
1.725.624.645
Biaya Gaji Biaya ATM Biaya Bank Biaya Pemeliharaan Biaya Listrik/PDAM/TLP Biaya Operasional Biaya PPH Biaya Umum dan ADM Biaya Penyusutan Biaya Sharing Biaya Penyisihan
893.043.017 23.026.216 1.216.047 3.603.000 53.793.881 381.090.789 (11.117.141) 116.129.785 4.716.421 176.571.346
B
sub Jumlah Biaya
1.642.073.361
C
Sisa Hasil Usaha
83.551.284
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun Buku 2015
Penerimaan Pendapatan Billing Telepon sejumlah Rp. 849.794.556 merupakan pendapatan yang paling dominan, diikuti pendapatan billing PLN sebesar Rp. 58.837.573,-
dan
berikutnya
pendapatan
billing
PDAM
sebesar
RP.
117.230.638,-
Biaya gaji sejumlah Rp. 893.043.017 merupakan biaya yang terbesar dalam unit Colecting MB, dengan jumlah karyawan sejumlah 26 orang dan posisi 31-052015
menjadi 27 karyawan, penambahan 1 orang karyawan outsourcing
sebagai tenaga sales spincard dan 26 orang karyawan lainnya untuk
memberikan layanan Loket CA sebanyak 19 Lokasi yang tersebar di wilayah Semarang dan sekitarnya
Biaya Sharing sejumlah Rp. 176,571.346,- merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Kopegtel atas pembayaran sharing pendapatan di 5 loket PDAM ( PDAM Kelud, PDAM Supratman, PDAM Banyumanik, PDAM Tlogosari ), dimana kopegtel diberi lokasi tempat pembayaran di gedung layanan PDAM tanpa sewa, tetapi dengan menggunakan pola sharing Pendapatan 45%:55% dari perhitungan Sisa Hasil Usaha masing-masing lokasi . sebagai pengganti pembayaran sewa kepada KOPKAR PDAM
Biaya Sewa Gedung sejumlah 172.642.074,- merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran sewa Ruangan selama 1 tahun kepada PT.Property/GSD, maupun kepada pemilik perorangan.
Biaya Umum dan Administrasi sejumlah Rp. 116,129.785,- merupakan biaya yang dikeluarkan untuk Alokasi dana RAT, BYMHD Gaji dan biaya lainnya yang masih harus dibayar sebagai beban pada tahun buku 2015
3. Unit Usaha Pengadaan Jasa/Barang dan SDM
Unit Usaha yang memberikan layanan pengadaan barang dan jasa kepada pihak ke III atau kepada Unit-Unit di lingkungan Internal Telkom. Kopegtel menerima Fee Jasa pengadaan dari pihak pemberi order sesuai kesepakatan kedua belah pihak
Disamping mengelola Pengadaan barang/Jasa, juga melakukan pengelolaan bidang SDM dan Administrasi
a. Hasil Kegiatan Usaha Pengadaan barang/Jasa
Selama tahun buku 2015 Unit Usaha Layanan Pengadaan Barang/Jasa, telah memperoleh pembukuan Pendapatan
sebesar Rp.7.998.804.606
dan
Realisasi biaya sebesar Rp. 7.940.179.161 serta Sisa Hasil Usaha sebesar Rp.58.625.445 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 18 Rincian Pendapatan dan Biaya Unti Pengadaan Barang/Jasa NO
URAIAN
1 Pdpt Pengadan Barang & Jasa A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Sub Jumlah Pdpt Biaya Gaji Biaya ATM Biaya Bank Biaya Pemeliharaan Biaya Listrik/PDAM/TLP Biaya Operasional Biaya HPP Biaya Umum dan ADM Biaya Penyusutan Biaya Sharing Biaya Penyisihan
UNIT PENGADAAN BRG & JASA 7.998.804.606
7.998.804.606 140.082.204 8.542.992 3.114.038 150.000 5.769.047 152.571.585 7.533.819.510 96.129.785
B
sub Jumlah Biaya
7.940.179.161
C
Sisa Hasil Usaha
58.625.445
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun Buku 2015
Pendapatan sejumlah Rp. 7.998.804.606,- berasal dari penerimaan Fee atas pengadaan barang dan Jasa untuk pemenuhan permintaan pengadaan Operasional dilingkungan PT. Telkom dan anak perusahaan
Biaya Harga Pokok Pembelian (HPP)
sejumlah Rp.7.553.819.510 ,-
merupakan pengeluaran untuk pembelian barang/jasa yang di order oleh Unit-
Unit di lingkungan Telkom, termasuk penggantian uang kepada pihak pemberi kerja atas barang/jasa yang telah dibayarkan terlebih dahulu kepada supplier
Biaya Gaji sejumlah Rp. 140.082.204 merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran gaji karyawan selama 1 tahun di unit Pengadaan barang/Jasa
Biaya Umum dan Adminstrasi sejumlah Rp.96.129.785 ,- merupakan biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan RAT dan biaya administrasi pengadaan Jasa dan Barang pada tahun-tahun sebelumnya.
b. Trend Pendapatan, Biaya dan SHU
Selama
tahun
buku
2015,
penerimaan
pendapatan
Fee
pengadaan
Barang/Jasa dari pihak ketiga, sangat tergantung dari kebutuhan operasional Internal PT. Telkom. Layanan yang diberikan Kopegtel
berupa percepatan
pertanggungan kepada pemberi order atau unit Finance. Tabel : 19 Trend Pendapatan dan Biaya Unit Pengadaan barang/Jasa Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember JUMLAH
Pendapatan
Biaya
Rugi/Laba
181.699.500 375.228.500 943.641.450 598.828.441 603.322.140 863.074.000 172.800.500 459.342.794 835.540.946 719.036.107 545.328.900 1.700.961.328
188.141.809 367.741.072 932.771.204 590.599.172 596.752.043 856.514.415 173.880.123 453.261.866 829.896.781 713.156.742 539.500.497 1.697.963.437
(6.442.309) 7.487.428 10.870.246 8.229.269 6.570.097 6.559.585 (1.079.623) 6.080.928 5.644.165 5.879.365 5.828.403 2.997.891
7.998.804.606
7.940.179.161
58.625.445
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun Buku 2015
Kalau dilihat trend Pendapatan dari bulan Januari
sampai dengan bulan
Desember 2015, besaran nilai pendapatan pengadaan barang/jasa tidak stabil, atau cendrung fluktuatif, hal ini disebabkan oleh permintaan dari unit-unit dilingkungan Telkom, pada bulan Januari 2015, anggaran operasional Telkom masih dalam proses pendistribusian, sehingga kegiatan operasional masih menunggu ketersediaan release anggaran di SAP.
Pada bulan Juli 2015, terjadi transformasi organisasi Divisionalisasi di lingkungan Divisi regional IV Jateng dan DIY, sehingga terjadi berubahan kebijakan pengelolaan operasional di masing-masing Divisi.
4. Unit Usaha Pengadaan Jaringan Akses
Unit usaha yang memberikan layanan
Pengadaan Pekerjaan Proyek
Pembangunan Jaringan Akses Telkom, baik yang dikerjakan
langsung oleh
karyawan unit Akses atau sebagai subkon dari Mitra yang mempunyai kontrak dengan PT. Telkom.
Sejak tanggal 2 Oktober 2014, Kopegtel telah melakukan Kontrak Harga Satuan (KHS)
Pengadaan Pekerjaan dan pemasangan Fiber Optik, dengan No.
27/HK810/TR4-A10000000/2014, dan Kontrak Harga Satuan (KHS) Pengadaan Pekerjaan dan Pemasangan Copper Akses, dengan No. 55/HK810/TR4A1000000/2014. Dengan adanya KHS tersebut Kopegtel sudah dapat melaksanakan pekerjaan Fiber Optik dan Copper Akses dilingkungan Jawa Tengan dan DIY tanpa melalui subkon dari Mitra induk
Berdasarkan hasil evaluasi pengurus atas pelaksanaan Pengadaan Projec Capex oleh Kopegtel Semarang, telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan Telkom, serta penyelesaian pekerjaan projek sesuai dengan tanggal jatuh tempo
Kontrak, bahkan kadang-kandang penyelesaiannya lebih cepat dari tanggal jatuh tempo kontrak.
Unit usaha Pengadaan Jaringan Akses
merupakan pengembangan dari unit
usaha Pengadaan barang/jasa, untuk jangka panjang unit usaha Pengadaan Akses merupakan cikal-bakal menjadi Unit usaha yang paling besar memberikan kontribusi pendapatan kepada Kopegtel.
Pengurus sejak tahun 2014 sudah mempersiapkan kompetensi SDM di bidang jaringan akses, alat kerja dan sertifikasi CIQS
sebagai persyaratan untuk
menjadi mitra kHS. Pada bulan Juni tahun 2015, Kopegtel Semarang telah mendapatkan sertifikasi baru untuk jangka waktu 3 tahun, sebagai syarat mutlak dalam untuk mengerjakan project Capex PT.Telkom
a. Hasil Kegiatan Usaha Pengadaan Jaringan Akses
Selama tahun buku 2015 Unit Usaha Layanan Pengadaan Jaringan Akses, telah memperoleh pembukuan Pendapatan sebesar Rp.3.571.293.650,- dan Realisasi biaya sebesar Rp. 3.392.727.227,- serta Sisa Hasil Usaha sebesar Rp.178.566.423,- dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 20 Rincian Realisasi Pendapatan dan Biaya Unit Pengadaan Jarakses
UNIT PENGADAAN JARINGAN AKSES
URAIAN
NO
13 Pdpt Pengadaan Jaringan Akses A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3.571.293.650
Sub Jumlah Pdpt
3.571.293.650 154.941.043 9.708.767 80.303.383 5.585.120 9.711.635 16.745.964 2.783.637.854 330.659.285 1.434.176
Biaya Gaji Biaya ATM Biaya Bank Biaya Pemeliharaan Biaya Listrik/PDAM/TLP Biaya Operasional Biaya HPP Biaya Umum dan ADM Biaya Penyusutan Biaya Sharing Biaya Penyisihan
B
sub Jumlah Biaya
3.392.727.227
C
Sisa Hasil Usaha
178.566.423
Pendapatan
sejumlah
Rp.
3.571.293.650,-
merupakan
penerimaan
pendapatan dari pekerjaan Pengadaan Jaringan Akses Telkom pekerjaan Fiber Optic dan Akses Copper
untuk
dilingkungan Kota Semarang,
termasuk kendal, Boja dan Weleri
Beban HPP sejumlah Rp.2.783.637.854,- merupakan pengeluaran untuk pembelian material, Assesoris dan pembayaran ongkos tenaga kerja, perijinan, biaya operasional pekerjaan project
Biaya umum dan Adminstrasi sejumlah Rp. 330.659.285, - merupakan biaya RAT, Gaji yang masih harus dikeluarkan dan biaya lainnya.
Biaya Alat Tulis menulis sejumlah Rp.9.708.767 merupakan pengeluaran untuk pembayaran Alat tulis kantor, kertas, foto copy dan kebutuhan adminstrasi lainnya
Biaya Listrik/PDAM/Telepon sejumlah 9.711.635,- merupakan pengeluaran untuk pembayaran Telepon, PDAM dan Listrik untuk kantor/Gudang di lokasi Tlogosari Semarang
b. Trend Pendapatan, Biaya dan Sisa Hasil Usaha
Selama tahun buku 2015, dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2014 penerimaan pendapatan Pengadaan Jaringan Akses mengalami kerugian sehingga tidak cukup untuk menutup biaya gaji dan operasional dan Administrasi, disebabkan budget Telkom baru di release pada bulan Maret 2015, sedangkan biaya pembelian material dan jasa tenaga kerja tetap dibayar oleh Kopegtel kepada Subkon, termasuk pembayaran gaji karyawan dan biaya operasional, dengan Trend Pendapatan dan Biaya sebagai berikut :
Tabel : 21 Trend Pendapatan ddan Biaya Unit Pengadaan Jarakses NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember JUMLAH
Pendapatan
Biaya
1.048.683.000 758.190.000 140.295.000 226.475.000 167.319.000 731.487.000 296.310.182 202.534.468 3.571.293.650
1.029.094.345 25.206.532 26.329.449 25.183.865 738.808.906 135.003.369 27.475.305 211.987.509 159.239.353 701.925.072 283.730.436 28.743.086 3.392.727.227
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun Buku 2015
Rugi/Laba
19.588.655 (25.206.532) (26.329.449) (25.183.865) 19.381.094 5.291.631 (27.475.305) 14.487.491 8.079.647 29.561.928 12.579.746 173.791.382 178.566.423
Sejak bulan Oktober 2014, Kopegtel telah melakukan Kontrak Harga Satuan dengan Telkom, sehingga Kopegtel dapat ditunjuk langsung sebagai pelaksana Projek oleh PT. Telkom, Apabila kita lihat pada tabel : 20 tersebut diatas mulai bulan Januari 2015 Unit Pengadaan Jaringan Akses memperoleh Laba sebesar Rp.19.588.655,- merupakan pekerjaan tahun 2014 yang belum selesai pada saat penutupan buku tahun 2014 sehingga pendapatan di akui pada tahun 2015. Pada bulan Pebruari, Maret, dan April 2015 Unit Pengadaan Barang Jaringan Akses mengalami kerugian berturut-turut selama 3 bulan, hal ini disebabkan budget Capex PT. Telkom masih dalam proses Release di SAP, sehingga order pekerjaan belum ada. Pada bulan Juli 2015 Unit Pengadaan mengalami kerugian sebesar Rp.27.475.305,- hal ini disebabkan pada bulan Juli merupakan bulan Ramadhan dan Lebaran sehingga Order pekerjaan berkurang karena banyak karyawan melaksanakan cuti lebaran. Mudah-mudahan tahun 2016 Unit Pengadaan Jaringan Akses setiap bulan dapat membukukan laba secara konsisten
BAB-V REALISASI PENGELOLAAN BIDANG KEUANGAN
1. Pengelolaan Keuangan Koperasi
Pengertian Pengelolaan Keuangan adalah segala aktifitas yang berhubungan dengan pencarian sumber dana dengan cara paling mengutungkan, aktifitas pengeluaran dana dengan cara Rasional, efesien, efekfif dan Produktif dengan memperhatikan prinsip ekonomi dan prinsip Perkoperasian.
Pengelolaan Bidang Keuangan merupakan salah satu tugas dan tanggungjawab pengurus dalam menjalankan usaha Koperasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan pada saat RAT.
a. Sumber Dana Untuk menjalankan kegiatan usaha Kopegtel Semarang diperlukan sumber dana operasional, dana pembiayaan dan dana investasi, untuk mencapai target Sisa Hasil Usaha yang telah ditetapkan pada RAT.
Sampai dengan
bulan Desember tahun 2015
Sumber dana
Kopegtel
diperoleh dari Internal dan Eksternal dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 22 Rekapitulasi Sumber Dana No
Sumber Dana
Jumlah
1 Simpanan Pokok
159.800.000
2 Simpanan Wajib
1.616.743.321
3 Simpanan Sukarela
702.635.914
4 Deposito Anggota
706.000.000
5 Pembiayaan BNI
700.000.000
Jumlah Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun Buku 2015
1.800.110245
Keterangan
b. Penggunaan Dana
Untuk menjalankan Usaha Kopegtel melalui perolehan sumber dana tersebut diatas, digunakan untuk kebutuhan operasional, Pembiayaan dan Investasi sesuai RKAP yang telah ditetapkan. Pengurus dalam memutuskan untuk setiap kegiatan operasional, selalu mempertimbangkan prinsip Rasionalitas, efesien, efektif dan Produktif, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1) Pengeluaran dana operasional, terdiri dari : a) Pengeluaran Biaya Gaji b) Pembelian material Pengadaan Akses c) Pembayaran jasa Tenaga Kerja Akses d) Pembayaran Pengadaan Jasa/Barang e) Pembayarang hutang Bank/Koptel f) Pembayaran bunga Bank g) Pembayaran sewa gedung dan KBM h) Pembelian kebutuhan operasional lainnya
2) Pengeluaran dana Pembiayaan, terdiri dari : a) Pemberian Pinjaman kepada anggota b) Pemberian Pinjaman kepada unit yang membutuhkan
3) Pengeluaran dana Investasi, terdiri a) Pembelian Kelengkapan Kerja b) Pembelian Alat Ukur/kerja
2. Kekayaan Bersih
Kekayaan bersih adalah Selisih antara Asset dengan Hutang atau kekayaan yang dimiliki suatu Koperasi tetapi bukan untuk diperjual belikan.
Kekayaan bersih Kopegtel Semarang, posisi 31 Desember 2014, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel : 23 Daftar Kekayaan Bersih N Kekayaan Bersih o 1 Simpanan Anggota 2 Rugi Thn 2005-2008 3 Modal Donasi
Jumlah
Keterangan
2.479.179.235 (3.583.390.617) 1.551.606.411
4 SHU Tahun Berjalan
332.705.247
Sumber Data : Laporan Keuangan 2015
Apabila dilihat komposisi Kekayaan Kopegtel posisi 31-12-2015, terdapat nilai kerugian pada tahun 2005 s/d tahun 2008 sejumlah Rp. 3.583.390.617,- yang masih menjadi tanggungjawab anggota Kopegtel sampai dengan hilangnya nilai kerugian tersebut.
Menurut UU NO. 25/1992 tentang Perkoperasian Junto Anggaran Dasar Kopegtel Semarang, Pasal. 37
ayat 1, yang berbunyi Cadangan adalah Kekayaan yang
disediakan untuk menutup kerugian sehingga tidak boleh dibagikan antara anggota atau untuk kegiatan pengembangan binis jangka panjang
Berdasarkan komposisi kekayaaan bersih tersebut diatas, bahwa Kopegtel posisi 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 780.100.275,-
3. Realisasi Pendapatan dan Biaya Per Unit Usaha
kekayaan
Tabel : 24 Rinican Realisasi Pendapatan dan Biaya Tahun 2015
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
URAIAN
Pdpt jasa Pinjaman Pdpt Non Jasa Pdpt Jasa Giro Pdpt Non Operasional
UNIT SIMPAN PINJMAN
UNIT CA MULTI BILLER
UNIT PENGADAAN BRG & JASA
504.039.698 31.534.625 10.563.452 46.010.565
Pdpt CA Telepon Pdpt CA PDAM Pdpt CA PLN Pdpt Wartel Pdpt Print AMA Pdpt Voucher Pdpt Non Op
849.794.556 117.230.638 581.837.573 4.292.548 15.003.421 133.001.652 24.464.257
12 Pdpt Pengadan Barang & Jasa
7.998.804.606
13 Pdpt Pengadaan Jaringan Akses A
3.571.293.650
Sub Jumlah Pdpt
592.148.340
Biaya Gaji Biaya ATM Biaya Bank Biaya Pemeliharaan Biaya Listrik/PDAM/TLP Biaya Operasional Biaya PPH Biaya Umum dan ADM Biaya Penyusutan Biaya Sharing Biaya Penyisihan
137.583.316 1.198.716 329.714.354 1.000.000 4.597.521 27.641.836 (18.479.266) 96.929.785 -
B
sub Jumlah Biaya
580.186.262
C
Sisa Hasil Usaha
11.962.078
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
UNIT PENGADAAN JARINGAN AKSES
1.725.624.645
TOTAL PDPT DAN BIAYA 504.039.698 31.534.625 10.563.452 46.010.565 849.794.556 117.230.638 581.837.573 4.292.548 15.003.421 133.001.652 24.464.257 7.998.804.606 3.571.293.650
7.998.804.606 140.082.204 8.542.992 3.114.038 150.000 5.769.047 152.571.585 7.533.819.510 96.129.785
3.571.293.650 154.941.043 9.708.767 80.303.383 5.585.120 9.711.635 16.745.964 2.783.637.854 330.659.285 1.434.176
13.887.871.241 1.325.649.580 42.476.691 414.347.822 10.338.120 73.872.084 578.050.174 10.287.860.957 639.848.640 6.150.597 176.571.329
1.642.073.344
7.940.179.161
3.392.727.227
13.555.165.994
83.551.301
58.625.445
178.566.423
332.705.247
893.043.017 23.026.216 1.216.047 3.603.000 53.793.881 381.090.789 (11.117.141) 116.129.785 4.716.421 176.571.329
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun 2015
Apabila dilihat dari tabel 24 tersebut diatas, bahwa Sisa Hasil Usaha yang tertinggi adalah Unit Usaha Jaringan Akses diikuti oleh Unit usaha Pengadaan Jasa, berikut Unit usaha CA multi biller dan yang terakhir adalah unit usaha Simpan pinjam
Urairan secara detil sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, pada tabel tersebut diatas ditampilkan hanya sebagai pembandingan pencapaian pengeloaan usaha di masing-masing unit usaha.
4. Pendapatan dan Biaya per Unit Usaha per Triwulan Tabel : 25 Rincian Realisasi Pendapatan dan Biaya per Triwulan
NO
URAIAN
TRW-I/2015
TRW-II/2015
TRW-III/2015
TRW-IV/2015
TOTAL SHU
1 Pdpt S-Pinjam
179.302.071
138.672.131
129.668.791
144.505.347
592.148.340
2 Biaya S-Pinjam
153.249.168
132.592.664
122.541.286
171.803.144
580.186.262
3.052.903
2.079.467
4.127.505
2.702.203
11.962.078
3 SHU Unit SP
-
-
-
-
1 Pdpt Collect Agent
508.403.506
434.079.340
372.907.654
410.234.145
1.725.624.645
2 Biaya Collect Agent
453.381.590
395.885.785
376.076.282
416.729.703
1.642.073.361
45.021.915
13.193.555
(3.168.628)
28.504.442
83.551.284
3 SHU Unit CA
-
-
-
-
-
1 Pdpt Pengad Jasa
1.500.569.450
2.065.224.581
1.467.684.240
2.965.326.335
7.998.804.606
2 Biaya Pengad Jasa
1.468.654.085
1.978.865.630
1.442.038.771
3.050.620.675
7.940.179.161
11.915.365
21.358.951
10.645.469
14.705.660
58.625.445
3 SHU Pengad Jasa
-
-
-
-
-
1 Pdpt Pengad Akses
1.048.683.000
898.485.000
393.794.000
1.230.331.650
3.571.293.650
2 Biaya Pengad Akses
1.070.630.326
858.996.140
378.702.167
1.084.398.577
3.392.727.210
(31.947.326)
(511.140)
(4.908.167)
215.933.056
178.566.423
3 SHU Penga Akses
-
-
-
-
-
I
Total Pdpt
3.236.958.027
3.536.461.052
2.364.054.685
4.750.397.477
13.887.871.241
II
Total Biaya
3.145.915.169 -
3.366.340.219 -
2.319.358.506 -
4.723.552.099 -
13.555.165.994 -
III
Total SHU
91.042.857
170.120.833
44.696.178
26.845.378
332.705.247
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun 2015
Dalam menjalani usaha Koperasi, Pengurus menetapkan kebijakan pengelolaan bisnis efesien dan ekomis
dalam proses transaksi keuangan
ketentuan dan peraturan serta norma-norrma yang berlaku,
serta mengikuti
sehingga Laporan
Keuangan memenuhi Standar Laporan Keuangan Perkoperasian serta dapat diakui dan diterima oleh pihak internal yaitu Pemilik/ Anggota, serta Pengawas maupun pihak eksternal yaitu Bank Kreditur, Kantor Pajak, Akuntan Publik dan institusi lainnya.
Untuk memberikan gambaran kepada anggota tentang pengelolaan keuangan KOPEGTEL Semarang tahun buku 2015 dapat kami sampaikan analisis Laporan Keuangan tahun buku 2015 dibandingkan dengan analisis laporan keuangan tahun buku 2014, dengan hasil sebagai berikut :
5. Analisis Laporan Keuangan tahun 2015
Tabel : 26 Perbandingan Analisis Laporan Keuangan Tahun 2014 dan 2015
NO
Analisis Ratio
I
Operating Ratio (Operasi)
2
3
4
Total Pendapatan
13.887.871 Total Biaya/Tot pdpt x 100%
Total Biaya
7.738.610
13.555.166
Total Aktiva Lancar
4.566.079
Total Hutang Lancar
1.507.694
Aktiva Lancar /Hut Lancar x 4.526.353 1 Kali 2.284.988
Total Hutang
3.883.422
3.806.782
Total Asset
4.568.522
4.586.882
3.883.422
3.806.782 Tot Hut/Tot Equity x 100%
Current Ratio (Likuiditas)
Debt Ratio ( Solvabilitas)
7
Tot Hutang/Tot Asset x 100%
HASIL Keterangan (Tahun Standard Tahun Tahun 2015) 2014 2015 95,27%
3,03 kali
85,00%
Debt to Equity.R (Solvabilitas)
Total Kekayaan bersih
6
Formula
8.122.594
Total Hutang 5
REALISASI (ribuan) Tahun Tahun 2014 2015
685.100
566,84%
780.100
Receivable TO.R (Aktivitas) Total Penjualan
8.074.461
13.887.871 Penjualan/Rata2 Piut x1 kali
Piutang rata-rata
2.903.556
3.366.032
Jumlah hari setahun
360
360
Perputraran
2,80
3,28
Days of Receivable (Aktivitas)
Jml hari setahun/perputaran Piutang
2,78 Kali
128,57 hr
97,60%
Setiap Rp. 100 Hutang Lancar, dijamnin dengan Rp. 198, atau Aktiva lancar 1,98 kali Hutang Setiap Rp. 100 Pendanaan Koperasi, 82,99% Rp. 82,99 dibiayai dengan hutang Kriditur menyediakan Rp. 487,99 untuk setiap 487,99% Rp.100,- dana yang disediakan oleh Anggota Perputaran Piutang Jasa adalah 4 Kali 4,13 kali dibandingkan dengan Penjualan Jatuh tempo Perlunasan Piutang rata-rata 109 hari 109,76 1,98 kali
Return On Invest (Profitabilitas)
Total Laba sth pajak Total Asset
276.610 4.568.522
263.885 Laba/Tot Asset x 100% 4.586.883
6,05%
Setiap Rp. 100 Pendapatan, dikeluarkan biaya sebesar Rp. 97,60
5,75%
Setiap Rp. 100 nilai asset ( Tetap & Lancar ), hanya menghasilkan laba sebesar Rp. 5,75
< 60%
2:1
< 0, 35%
< 80%
< 15 kali
Sesuai Persyaratan
30%
Sumbe Data : Laporan Keuangan tahun 2014-2015
6. Program kerja bidang Keuangan
Untuk menjamin pengelolaan keuangan yang sesuai dengan prinsip Ekonomis dan Prinsip Perkoperasian, Pengurus telah membuat beberapa Pedoman atau
ketentuan tentang
pengelolaan keuangan yang sesuai dengan strategi dan
program kerja yang ditetapkan oleh pengurus pada saat mulai melaksanakan tugas dan tangggung jawab kepengurusan Kopegtel Semarang tahun buku 2015, beberapa kebijakan yang telah diterbitkan, antara lain sebagai berikut : a.
Melanjutkan
dan
membuat kebijakan
untuk mendukung pecapaian
target RKAP tahun buku 2015
b.
Menyajikan laporan keuangan
bulanan
per Unit Usaha, sehingga
memudahkan untuk mengukur Kinerja masing-masing Unit Usaha.
c.
Melakukan Internal Control terhadap pengeluaran biaya untuk transaksi yang nilainya materiil dan berdampak terhadap pos-pos Neraca
dan
Laba-Rugi KOPEGTEL Semarang
d.
Meningkatkan pengawasan transaksi yang berdampak finansial
e.
Mengkomunikasikan setiap kebijakan yang berdampak finansial kepada pihak Pengawas
f.
Menyelesaikan kewajiban kepada pihak Kreditur, Mitra Usaha, Instansi Pajak dan Karyawan sesuai ketentuan yang berlaku
g.
Melanjutkan kerjasama dengan pihak BNI untuk pembiayaan pinjaman anggota dan pembiayaan melalui KOPTEL
h.
Membuat beberapa pedoman dan ketentuan tentang pengeloaan keuangan Kopegtel
7. Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan
Laporan Keuangan KOPEGTEL Semarang tahun buku 2015 yang disajikan Pengurus telah diaudit oleh Pengawas secara periodik baik transaksi tahun berjalan maupun Laporan Keuangan per 31 Desember 2015 dan semua saran Pengawas telah ditindak lanjuti oleh Pengurus. Disamping audit dilakukan oleh Pengawas, Laporan Keuangan KOPEGTEL Semarang per 31 Desember 2015 juga telah dilakukan Audit oleh Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan. Hasil Audit atas laporan keuangan dan juga pengelolaan organisasi KOPEGTEL Semarang oleh Pengawas dilaporkan terpisah dalam laporan Pengawas, sedangkan Audit yang dilakukan oleh KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan
menyatakan pendapat menyajikan secara wajar dalam
semua hal yang material. Sisa Hasil Usaha Tahun buku 2015 sebelum PPh pasal 25 sebesar Rp.332.705.247 dan setelah kurangi PPh pasal 25 sebesar Rp. 68.869.983,Sisa Hasil Usaha setelah pajak menjadi sebesar Rp. 263.835.264,- yang akan didistribusikan sesuai dengan keputusan RAT tahun buku 2016 sebagai berikut Tabel : 27 Alokasi SHU tahun buku 2014 Uraian
%
Sub Jumlah
Jumlah
SHU Bruto
332.705.247
Pph.Psl.25
68.869.983
SHU Netto
263.835.264
Alokasi SHU: 1.Dana Cadangan 2.Dana Pendidikan 3.Dana Sosial 4.Dana Kaeyawan 5.Dana Pengurus & BP 6.Dana Pemb Daerah 7.Dana Anggota
30% 7,5% 2,5% 7,5% 2,5% 0% 50%
79.150.579 19.787.645 6.595.882 19.787.645 6.595.882 131.917.632
GRAND TOTAL
Sumber Data Laporan Keuangan Tahun Buku 2015:
263.835.264
Keterangan
8. Laporan Keuangan Tahun buku 2015 Laporan Keuangan mempunyai tugas pokok menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan.
Laporan keuangan yang disusun Pengurus mengacu pada ketentuan yang berlaku umum dan telah melalui proses audit oleh Pengawas secara bulanan dan khusus untuk laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2015 dilakukan audit oleh KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan .
Adapun Laporan Keuangan berupa Neraca, Laba/Rugi terlampir (didepan)
BAB-VI PENUTUP Demikian Laporan pertanggungjawaban Pengurus KOPEGTEL Semarang tahun buku 2015 disajikan untuk mendapat pengesahan dalam forum tertinggi organisasi koperasi yaitu Rapat Anggota Tahunan ( RAT ).
Kami menyadari dalam pengelolaan KOPEGTEL Semarang selama periode tersebut diatas masih banyak terdapat kekurangan dan perlu perbaikan, sehingga kami mengharapkan
saran
anggota
yang
bersifat
konstruktif
untuk
pengelolaan
KOPEGTEL Semarang yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Semarang, 30 Januari 2016
Hormat kami, PENGURUS KOPEGTEL SEMARANG
Afrizal Ketua
Sudaryono Anggota
Jaya Wiguna Anggota