LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
“PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN PELAJAR TERKAIT HIV/AIDS MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN DI SMP MATARAM” PENYUSUN: Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS (NIK: 1981070820071710173080) Hikmah Syahputri
(20120320091)
Anindya Sekar U
(20120320092)
M. Rifki Ardi W
(20120320094)
Dewi Pangestuti
(20120320095)
Zulfa Ratnaningsih
(20120320096)
Riska Diana
(20120320097)
Agil Putra T
(20120320099)
Ahmad Nugroho
(20120320100)
Agnes Widhiya P
(20120320101)
DIBIAYAI DANA PSIK FKIK UMY
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA i
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................i DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1 B. Hasil Pengkajian ..................................................................................................... 2 C. Analisis Data ............................................................................................................4 D. Diagnosa Keperawatan .........................................................................................6 E. Rencana Asuhan Keperawatan ...........................................................................11 F. Plan of Action ..........................................................................................................13 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi HIV AIDS ................................................................................................ 14 B. Tanda dan Gejala HIV AIDS .............................................................................. 14 C. Cara Penularan ........................................................................................................ 15 D. Cara Pencegahan ....................................................................................................15 BAB III HASIL KEGIATAN ...................................................................................................16 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................19 LAMPIRAN ...................................................................................................................................20
iii
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di dunia. Pada tahun 2013, ada 35 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV yang meliputi 16 juta perempuan dan 3,2 juta anak berusia <15 tahun (InfoDATIN, 2014). Data dari Ditjen PP dan PL Kemenkes RI (2014) melaporkan bahwa hingga saat ini HIV/AIDS sudah menyebar di 386 kabupaten/kota di seluruh provinsi Indonesia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masuk dalam 13 besar kasus HIV terbanyak. Wilayah di Provinsi DIY yang mengalami peningkatan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun adalah Kabupaten Bantul, yakni sejumlah 38 kasus pada tahun 2010 dan terus meningkat menjadi 508 pada tahun 2014 (Dinkes Kab Bantul, 2014). Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi DIY dalam metrotvnews.com mengatakan bahwa sebanyak 197 pengidap HIV/AIDS berstatus pelajar dan mahasiswa dengan faktor penyebab utamanya adalah pergaulan bebas dan penggunaan narkoba suntik (Vicka, 2015). Untuk mengatasi masalah tersebut, KPA melakukan upaya pencegahan dan pengurangan kasus HIV/AIDS melalui sosialisasi ke seluruh sekolah dan universitas di Provinsi DIY. Berdasarkan uraian di atas, kami merasa perlu untuk mengadakan penyuluhan/ pendidikan kesehatan terkait HIV/AIDS pada sekolah di DIY, salah satunya yakni SMP Mataram untuk membantu upaya pencegahan dan pengurangan kasus HIV/AIDS di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya pada Kabupaten Bantul.
1
B. Hasil Pengkajian SMPN Mataram terletak di Ambarbinangun, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, DIY. Lingkungan di sekitar sekolah adalah wilayah perkampungan warga dengan banyak warung kecil di sekitarnya. SMPN Mataram merupakan sekolah dengan bangunan baru, terlihat dari arsitektur yang modern dan yang masih terpelihara dengan baik. Berdasarkan hasil observasi lingkungan, SMP Mataram tidak memiliki halaman sekolah, hanya terdapat satu lapangan yang digunakan untuk upacara, olahraga, dan kegiatan sekolah. Jalan desa berada tepat di depan sekolah dan ramai dilalui kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi. Hal ini cukup berbahaya bagi siswa terlebih karena lokasi sekolah berada di belokan jalan dan tidak terdapat fasilitas penyebrangan jalan untuk anak sekolah. Petugas keamanan/ satpam hanya membantu penyebrangan saat pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai. Selain itu, sekolah ini juga belum dilengkapi dengan jalur evakuasi dan tidak tersedia alat pemadam api ringan atau (APAR). Lingkungan di dalam sekolah cukup bersih dan terdapat tempat sampah di setiap ruangan kelas, namun di sekitar sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar dan terlihat banyak sampah yang beresiko menjadi sarang nyamuk. Wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut. Sumber transportasi di wilayah ini sulit didapatkan, sehingga siswa menggunakan motor, sebagian ada yang diantar dengan orang tuanya, namun ada juga yang mengendarai motor sendiri tanpa menggunakan helm dan membonceng banyak temannya. Siswa dan siswi yang bersekolah di SMPN Mataram berusia 12-14 tahun dan sebagian besar berasal dari suku Jawa. Usia 12-14 masuk dalam kategori remaja awal yang merupakan periode kritis peralihan dari anak menjadi dewasa. Pada fase remaja awal, anak hanya tertarik pada masa sekarang, bukan masa depan, sedangkan
2
secara seksual mulai timbul rasa malu, tertarik pada lawan jenis dan senang berkelompok. Selain itu, pada fase ini anak juga mulai melakukan eksperimen dengan rokok, alkohol, bahkan narkoba (Batubara, 2011). Berdasarkan hasil observasi, sering terlihat para siswa nongkrong di sekitar sekolah pada saat jam istirahat (pukul 10.00) atau setelah pulang sekolah. Sebagian dari mereka ada yang merokok dan ada pula yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan. Mereka terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan. Hal ini didukung dari tidak terlihatnya papan informasi, mading sekolah atau majalah sekolah yang bisa menjadi sarana penyebaran informasi. Selain itu, SMPN Mataram belum pernah mendapat kunjungan dari pemerintah setempat atau petugas kesehatan dalam hal penyuluhan terkait NAPZA, HIV/AIDS atau yang lainnya. SMPN Mataram hanya dikelilingi toko dan warung kecil, tidak terdapat fasilitas kesehatan berupa rumah sakit atau klinik ataupun sumber pelayanan kesehatan pertama berupa puskesmas dan praktek dokter. Klinik terdekat adalah klinik Firdaus yang jaraknya 3 km dari sekolah. Meskipun memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), ruangan ini tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian.
3
C. Analisa Data Kategori Data Pernyataan Kesimpulan Sumber Pelayanan DO: Sumber Kesehatan - Tidak terlihatnya papan terkait informasi, mading sekolah kurang atau majalah sekolah yang bisa menjadi sarana penyebaran informasi - Tidak terdapat fasilitas kesehatan berupa rumah sakit atau klinik ataupun sumber pelayanan kesehatan pertama berupa puskesmas dan praktek dokter. - Ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian - Nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai maksimal. DS: - Wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan. - Wakil Kepala Sekolah mengatakan SMPN Mataram belum pernah mendapat kunjungan dari pemerintah setempat atau petugas kesehatan dalam hal penyuluhan terkait NAPZA, HIV/AIDS atau yang lainnya Kesenjangan Data: -
4
informasi kesehatan
Pergaulan siswa
Lingkungan Fisik
Keamanan
DO: - Pergaulan - Sering terlihat para siswa siswa kurang nongkrong di sekitar sehat sekolah pada saat jam - Pengawasan istirahat (pukul 10.00) atau pihak sekolah setelah pulang sekolah. terhadap siswa - Sebagian siswa nongkrong kurang sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan. - Para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah DS:Kesenjangan Data: DO: Lingkungan yang - Lingkungandi sekitar kurang sehat sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar - Terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk. DS: - Wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut. Kesenjangan Data: DO: - Keamanan - Jalan desa berada tepat di lingkungan depan sekolah dan ramai kurang. dilalui kendaraan bermotor - Pengawasan dengan kecepatan yang sekolah tinggi. terhadap - Lokasi sekolah berada di keamanan belokan jalan dan tidak siswa kurang terdapat fasilitas
5
-
penyebrangan jalan untuk anak sekolah. Sebagiansiswa mengendarai motor sendiri tanpa menggunakan helm dan membonceng banyak temannya.
DS: -
Petugas keamanan/ satpam mengatakan hanya membantu penyebrangan saat pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai Kesenjangan Data:D. Diagnosa Keperawatam Masalah Etiologi Berhubungan (Aktual/Potensial) dengan 1. Kurangnya pengetahuan - Penyuluhan terkait terkait kesehatan kesehatan kurang (HIV/AIDS) di SMPN - Sumber informasi Mataram terkait kesehatan tidak ada -
Tanda & Gejala Dimanifestasi oleh Tidak terdapat sarana informasi (mading, majalah di SMPN Mataram. Ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian. - Nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai maksimal. - Wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan. - Siswa SMPN Mataram belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait NAPZA, HIV/AIDS, dll.
6
2. Risiko HIV/AIDS pada siswa SMPN Mataram -
Pergaulan siswa SMPN Mataram kurang sehat Pengawasan guru SMPN Mataram kurang -
-
3. Risiko terjadinya DBD Pemeliharan lingkungan di wilayah SMPN tidak adekuat Mataram -
-
Risiko terjadinya Keamanan kecelakaan di jalan sekitar kurang SMPN Mataram
lingkungan -
-
-
7
Sering terlihat para siswa nongkrong di sekitar sekolah pada saat jam istirahat (pukul 10.00) atau setelah pulang sekolah. Sebagian siswa nongkrong sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan. Para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah Lingkungan di sekitar sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar Terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk. Wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut. Jalan desa tepat di depan sekolah dan ramai dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi. Lokasi sekolah berada di belokan jalan dan tidak terdapat fasilitas penyebrangan jalan untuk anak sekolah. Sebagian siswa mengendarai motor tanpa helm.
Kesimpulan: 1. Kurangnya pengetahuan terkait kesehatan (HIV/AIDS) di SMPN Mataram b/d penyuluhan terkait kesehatan kurang, sumber informasi terkait kesehatan tidak ada d/d Tidak terdapat sarana informasi (mading, majalah di SMPN Mataram, ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian, nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai maksimal. 2. wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan, siswa SMPN Mataram belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait NAPZA, HIV/AIDS, dan yang lainnya. 3. Risiko HIV/AIDS pada siswa SMPN Mataram b/d pergaulan siswa SMPN Mataram kurang sehat, pengawasan guru SMPN Mataram kurang d/d sering terlihat para siswa nongkrong di sekitar sekolah pada saat jam istirahat (pukul 10.00) atau setelah pulang sekolah, sebagian siswa nongkrong sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan, para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah. 4. Risiko terjadinya DBD di wilayah SMPN Mataram b/d pemeliharan lingkungan tidak adekuat d/d lingkungan di sekitar sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar, terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk, wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut. 4. Risiko terjadinya kecelakaan di jalan sekitar SMPN Mataram b/d keamanan lingkungan kurang d/d jalan desa berada tepat di depan sekolah dan ramai dilalui kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi, lokasi sekolah berada di belokan jalan dan tidak terdapat fasilitas penyebrangan jalan untuk anak sekolah, sebagian siswa mengendarai motor tanpa menggunakan helm.
8
No 1.
2.
Dx Keperawatan komunitas
A B C D E F G H I
Kurangnya pengetahuan terkait kesehatan 4 (HIV/AIDS) di SMPN Mataram b/d penyuluhan terkait kesehatan kurang, sumber informasi terkait kesehatan tidak ada d/d Tidak terdapat sarana informasi (mading, majalah di SMPN Mataram, ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian, nilai pre test siswa SMP Mataram terhadap pengetahuan terkait HIV AIDS masih rendah, yakni nol (0) untuk niai minimal dan 60 untuk nilai maksimal, wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan, siswa SMPN Mataram belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait NAPZA, HIV/AIDS, dan yang lainnya. Risiko HIV/AIDS pada siswa SMPN 4 Mataram b/d pergaulan siswa SMPN Mataram kurang sehat, pengawasan guru SMPN Mataram kurang d/d sering terlihat para siswa nongkrong di sekitar sekolah pada saat jam istirahat (pukul 10.00) atau setelah pulang sekolah, sebagian siswa nongkrong
J
K Total
4
5 4
4
4
4
3
3
2
4
40
3
3
3
3
3
3
3
2
2
32
3
9
3.
4.
sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan, para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah. Risiko terjadinya DBD di wilayah SMPN Mataram b/d pemeliharan lingkungan tidak adekuat d/d lingkungan di sekitar sekolah terdapat lahan kosong yang dipenuhi tumbuhan liar, terlihat banyak sampah di lahan kosong depan sekolah yang beresiko menjadi sarang nyamuk, wakil Kepala Sekolah mengatakan bahwa warga sekitar tidak pernah membersihkan lahan kosong tersebut. Risiko terjadinya kecelakaan di jalan sekitar SMPN Mataram b/d keamanan lingkungan kurang d/d jalan desa berada tepat di depan sekolah dan ramai dilalui kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi, lokasi sekolah berada di belokan jalan dan tidak terdapat fasilitas penyebrangan jalan untuk anak sekolah, sebagian siswa mengendarai motor sendiri tanpa menggunakan helm dan membonceng banyak temannya (lebih dari 2).
2 3
2 3
3
2
3
2
3
2
3
28
3 3
2
3
3
3
3
2
2
2
29
3
10
E. Rencana Asuhan Keperawatan No 1.
Diagnosa Keperawatan Kurangnya pengetahuan terkait kesehatan (HIV/AIDS) di SMPN Mataram b/d penyuluhan terkait kesehatan kurang, sumber informasi terkait kesehatan tidak ada d/d Tidak terdapat sarana informasi (mading, majalah di SMPN Mataram, ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian, wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan, siswa SMPN Mataram belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait NAPZA, HIV/AIDS, dan yang lainnya.
Tujuan Umum Pengetahuan terkait kesehatan (HIV/AIDS) di SMPN Mataram meningkat setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 minggu
Tujuan Khusus -Siswa mengetahui definisi dari penyakit HIV/AIDS -Siswa mengetahui penyebab terjadinya penyakit HIV/AIDS -Siswa mengetahui cara penularan penyakit HIV/AIDS -Siswa mengetahui cara mencegah penularan penyakit HIV/AIDS
Strategi Intervensi Pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS
Rencana Kegiatan - Pemberian pendidikan kesehatan tentang penyakit HIV/AIDS pada saat jam sekolah
11
Evaluasi kriteria Standar Pengetahua Pengetahua n terkait n terkait HIV/AIDS HIV/AIDS di SMPN di SMPN Mataram Mataram meningkat meningkat sebanyak 60 % 80 %
2.
Risiko HIV/AIDS pada siswa SMPN Mataram b/d pergaulan siswa SMPN Mataram kurang sehat, pengawasan guru SMPN Mataram kurang d/d sering terlihat para siswa nongkrong di sekitar sekolah pada saat jam istirahat (pukul 10.00) atau setelah pulang sekolah, sebagian siswa nongkrong sambil merokok dan ada yang duduk berduaan di warung yang sedang tutup/tidak berjualan, para siswa terlihat tidak takut tertangkap guru ataupun satpam karena merokok atau berpacaran meskipun lokasi warung dekat dengan sekolah dan masih menggunakan seragam sekolah.
Tidak terjadi penularan penyakit HIV/AIDS pada siswa SMPN Mataram
- Siswa mampu - Pendidikan membedakan kesehatan pergaulan tentang yang baik dan HIV/AIDS tidak baik - Kerjasama - Guru lebih dengan meningkatkan Guru untuk pengawasan selalu terhadap siswa mengawasi di SMP anak Mataram didiknya sewaktu disekolah dan orang tua untuk selalu mengawasi prilaku anak saat di rumah
- Pemberian pendidikan kesehatan tentang penyakit HIV/AIDS pada saat jam sekolah
12
kemampua n siswa dalam membedak an pergaulan yang baik dan tidak baik mencapai 80%
Kemampua n siswa dalam membedak an pergaulan yang baik dan tidak baik mencapai 70%
F. Format Rencana Kerja (Poa) Asuhan Keperawatan Komunitas Masalah
No
Tujuan
Rencana
Sasaran
Waktu
Tempat
Kegiatan 1.
Kurangnya pengetahuan terkait kesehatan (HIV/AIDS) di SMPN Mataram b/d penyuluhan terkait kesehatan kurang, sumber informasi terkait kesehatan tidak ada d/d Tidak terdapat sarana informasi (mading, majalah di SMPN Mataram, ruang UKS tidak berfungsi dengan baik karena hanya digunakan untuk menyimpan alat musik kesenian, wakil Kepala Sekolah mengatakan siswa SMPN Mataram kurang terpapar informasi mengenai kesehatan, siswa SMPN Mataram belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait NAPZA, HIV/AIDS, dan yang
-Siswa mengetahui definisi dari penyakit HIV/AIDS -Siswa mengetahui penyebab terjadinya penyakit HIV/AIDS -Siswa mengetahui cara penularan penyakit HIV/AIDS -Siswa mengetahui cara mencegah penularan penyakit HIV/AIDS
-Pemberian pendidikan kesehatan tentang penyakit HIV/AIDS pada saat jam sekolah
Siswa SMP Mataram ( kelompok usia Remaja Awal)
lainnya.
13
2 jam
Ruang Kelas SMP Mataram
BAB II LANDASAN TEORI A. DEFINISI HIV/AIDS HIV adalah singkatan dari Human Immuno deficiency Virus. HIV merupakan retrovirus yang artinya dapat menggunakan sel tubuhnya sendiri dalam memproduksi diri. HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak bisa bertahan terhadap segala bentuk penyakit. Bila sistem kekebalan tubuh sudah lemah atau rusak, maka tubuh akan terserang oleh berbagai penyakit seperti TBC, diare, sakit kulit, dan sebagainya. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh akibat menurunnya sistem imun itulah yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) (UNICEF, 2012). B. TANDA DAN GEJALA Tanda dan gejala orang yang terkena HIV tidak dapat terlihat. Pasien HIV terlihat normal dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Cara untuk mengetahui apakah orang tersebut HIV positif adalah dengan melakukan tes darah, namun tes darah dapat menunjukkan hasil HIV positif hanya jika seseorang telah terkena HIV selama 3 hingga 6 bulan. Periode ketika virus HIV bersembunyi (3-6 bulan) disebut dengan Periode Jendela. Walaupun virus HIV belum bisa terlihat, namun orang dengan HIV sudah dapat menularkannya kepada orang lain (UNICEF, 2012). Masa HIV dapat berlangsung selama kurang lebih 10 tahun. Setelah virus HIV menggerogoti tubuh selama bertahun-tahun, maka sistem imun tubuh akan rusak dan pasien HIV mulai mudah terserang berbagai penyakit. Pada saat inilah orang tersebut sudah terserang AIDS. Tanda dan gejala yang mencolok pada penderita AIDS adalah diare yang terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, kanker kulit, sariawan yang sangat parah, dan berat badan turun secara drastis (Mansjoer, 2011).
14
C. CARA PENULARAN UNICEF (2012) menjelaskan bebrapa hal penting terkait HIV/AIDS, diantaranya adalah jenis cairan yang dapat menularkan HIV, cara penularannya, dan hal-hal yang tidak dapat menularkan HIV/AIDS. Cairan tubuh yang dapat menularkan HIV adalah: 1. Darah 2. Cairan vagina dan sperma 3. Air Susu Ibu Cara penularan HIV bisa dengan beberapa cara, yakni: 1. Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS, berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom). 2. Kontak darah/luka dan tranfusi darah yang sudah terinfeksi HIV. 3. Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau bergantian dengan orang yang telah terinfeksi HIV. 4. Ibu kepada bayi yang dikandungnya atau disusuinya. HIV tidak menular melalui: 1. Gigitan nyamuk 2. Bersalaman, berpelukan, tinggal serumah 3. Makan/minum bersama dengan alat makan yang sama D. CARA PENCEGAHAN Menurut Widoyono (2005) dan UNICEF (2012), tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bersikap setia pada pasangan, hindari berhubungan seks dengan banyak orang atau dengan orang yang memiliki banyak pasangan. 2. Gunakan alat pelindung (kondom) saat berhungan seks. 3. Jauhi pergaulan tidak sehat yang memicu penggunaan narkoba atau seks bebas. 4. Hindari penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian. 5. Jika anda atau keluarga membutuhkan donor darah, pastikan bahwa pendonor bebas dari HIV/AIDS atau penyakit menular lainnya.
15
BAB III HASIL KEGIATAN No Hari, Tgl, Jam
Implementasi
Paraf Perawat Evaluasi
1.
Jumat, 10 Juni
Telah
2016, 8.30-10.30
pendidikan kesehatan
Sebagian
tentang HIV/AIDS di
mengatakan
SMP Mataram dengan
memahami
jumlah
dimaksud
dilakukan
peserta 37
siswa
S:
siswa
besar
sudah
apa
yang
HIV/AIDS,
penyebab, tanda dan gejala, bagaimana cara
dan
penularan
pencegahannya.
Namun, sebagian yang lain mengatakan masih paham
pada
bagian
materi
beberapa
terganggu suara
karena siswa/i di
dan
luarkelas pemateri
kurang
juga
terdengar oleh siswa
suara kurang yang
duduk di bagian belakang. O: besar
siswa
tertarik
dan
-Sebagian terlihat
memperhatikan
seksama
pada
dengan materi
penyuluhan yang diberikan, walaupun sebagian cenderung mengobrol bercanda
dengan
sebangkunya.
16
lainnya dan teman
-Siswa
dapat
menjawab
dengan benar sebagian besar pertanyaan yang diajukan oleh pemateri. -Terdapat perbedaan pada nilai pre-test dan post-test. Pada pre-test, nilai tertinggi yang diperoleh adalah 60 (skor maksimal 100). Pada post-test,
nilai
tertinggi
siswa adalah 100. A: Pengetahuan siswa mengenai penyakit HIV/AIDS meningkat P: Mengadakan pendidikan kesehatan terkait maslah pada masa remaja namun dengan topik yang berbeda, misalnya: NAPZA, PMS (Penyakit Menular Seksual)
17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Pemberian pendidikan kesehatan terkait penyakit HIV/AIDS di SMP Mataram menghasilkan dampak yang positif berupa bertambahnya pengetahuan siswa terkait HIV/AIDS dan menyadarkan siswa untuk lebih waspada dan berhatihati dalam mengambil setiap tindakan. Kekurangan dari kegiatan ini diantaranya adalah masih banyaknya siswa yang kurang memperhatikan materi yang disampaikan dan tidak adanya siswa yang mengajukan pertanyaan. Oleh kerena itu, akan lebih baik jika penyajian materi dikemas dalam bentuk yang lebih menarik, misalnya berupa permainan/games yang mendorong peserta untuk lebih aktif. Selain itu, agar semua siswa SMP Mataram lebih tahu dan mengenal HIV/AIDS, disarankan untuk membentuk sebuah perkumpulan siswa/organisasi anti HIV/AIDS di SMP Mataram yang membahas semua hal terkait HIV/AIDS dan menyebarkan informasi tentang penyakit ini melalui pembuatan poster, mading, atau melalui presentasi ke setiap kelas.
18
DAFTAR PUSTAKA Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (InfoDATIN). (2014). Situasi dan Analisis HIV AIDS. Jakarta. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP dan PL) Kemenkes RI. (2014). Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia. Jakarta. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. (2014). District Health Account Dinas Kesehatan. Yogyakarta. Batubara, Jose RL. (2011). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Booklet Penyakit Menular Seksual. UNICEF. (2012). (http://www.unicef.org/indonesia/id/HIV-AIDSbooklet_part3.pdf). Diakses pada tanggal 5 juni 2016 Mansjoer, Arief., dkk. 2011. Kapita Selekta kedokteran Edisi Keempat Jilid Pertama. Jakarta: Media Aesculapius. Vicka, Patricia. (2015, 7 November). Ribuan Orang Berusia Produktif di Yogya Positif HIV & AIDS. Metrotvnews.com, dari http://jateng.metrotvnews.com/read/2015/11/07/188407/ribuan orang-berusia-produktif-di-yogya-positif-hiv-aids Widoyono (2005). Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasan. Semarang: Erlangga
19
Lampiran 1. Ucapan Terima Kasih
Lampiran 2. Daftar Hadir Peserta
Lampiran 3. Peta Lokasi Kegiatan
Lampiran 4. CV Pembimbing Komuda Nama
: Erfin Firmawati, S.Kep., Ns., MNS
NIK
: 19810708200710173080
Tanggal lahir : Sleman, 8 Juli 1981 Agama
: Islam
Alamat rumah : Balangan, Sendangrejo, Minggir, Sleman, Yogyakarta Pekerjaan
: Staff Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Departmen Keperawatan Medikal Bedah (KMB), Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Alamat Kantor: Jl. Lingkar Barat Tamantiro, Kasihan, Bantul, Yogyakarta,55183 Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan Tahun Lulus
Program Pendidikan (spk, diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor)
Perguruan Tinggi
Jurusan/Program Studi
1999
SPK (Sekolah Perawat Kesehatan)
SPK Depkes RI Yogyakarta
Keperawatan
2002
Diploma
AKPER Universitas Muhammadiyah Magelang
Keperawatan
2006
Sarjana
PSIK FK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Program Studi Ilmu Keperawatan
2013
Magister
Prince of Songkla University, Thailand
Nursing Science
Pengalaman Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tahun
2013
Judul Penelitian/Pengabdian Masyarakat A pilot study of self-efficacy enhancing education program on family caregivers’ competencies in caring for patients with mild traumatic brain injury
2013 The effect of self –efficacy enhancing education program on family caregiver’s competencies in caring for patients with mild traumatic brain injury in Yogyakarta, Indonesia 2013
Pengaruh program pendidikan kesehatan terhadap komptensi keluarga dalam merawat pasien dengan cedera kepala ringan di Rumah Sakit Umum PKU Yogyakarta dan Rumah Sakit Bantul
2013
Pengaruh Blog Edukatif Tentang Hipertensi Terhadap Pengetahuan tentang Hipertensi dan Perilaku Diet Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta
2013
Ibm pelatihan terpadu manajemen ibu hamil dan bayi post natal di Klaten
2014
Pengaruh Blog Edukatif tentang Hipertensi Terhadap Perilaku Diet Hipertensi pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta
2014
Penyuluhan tentang Hipertensi dan Pemeriksaan Kesehatan Screening Hipertensi
2014
Pembentukan Srikandi ASI Kader Posyandu Wilayah Kecamatan Ngampilan Sebagai Upaya Promosi ASI Di Masyarakat Ngemapilan Karya Ilmiah
Tahun
2013
Judul
Penerbit
Literature Review : Family caregivers’ need after traumatic brain injury
Proceeding, The fourth ASIAN International Conference on Humanized Health Care (AIC-HHC) 2013
2014
A Pilot study of Self-Efficacy enhancing education Program on Family Caregivers’ competencies in Caring for Patients with mild Traumatic
Jurnal: Songklanagarind Journal of Nursing Vol 34
2014
The effect of educative blog about diabetes mellitus (DM) to fasting blood glucose on diabetic in public health center Wirobrajan
Proceeding: 1st International Nursing ConferenceAIPNEMA
2014
Description level knowledge of diet DM on DM suffer in region of Wirobrajan Public Helath Center Yogyakarta
Proceeding: 1st International Nursing ConferenceAIPNEMA
Kegiatan Workshop, Konferensi, Seminar, Simposium Tahun
Kegiatan
2011
International Conference “Current Nursing Care in Clinic and Community”
2011
Semianr” Advanced Wound Care Management: Clinical Application”
2013
Workshop The 1 Joint Effort Between Indonesian & Malaysian Nurses Wound Ostomy Continence (WOC) Nursing Workshop & Conference: Transformation of Knowledge and Skills Towards Safe and Quality Nursing Care
2013
Seminar The 1 Joint Effort Between Indonesian & Malaysian Nurses Wound Ostomy Continence (WOC) Nursing Workshop & Conference: Transformation of Knowledge and Skills Towards Safe and Quality Nursing Care
2013
Prakonggres Himpunan Perawat Neuroscience Indonesia
2013
National Stroke Symposium:Stroke Care at Home: Challenges and Opportunities for Home Care Nurses
2014
Pertemuan Pembinaan AIPNI Regional Jawa tengah-D.I. Yogyakarta di Semarang
2014
Annual Meeting Forum Kedokteran Islam Indonesia: Pengembangan Jejaring dan Kerjasama Penelitian Antar Anggota FOKI untuk Meningkatkan Kualitas,Fokus dan Rencana Agenda Penelitian
2014
Workshop Innovation of Nursing Education in Skills Laboratory
2014
Joint Research Workshop: Improving of Nursing Care Trhough Research Collaboration
2014
Interprofessional Education Workshop: Applied Interprofessional Education in Academic and Clinical Setting
2014
Basic trauma and Cardiac Life Support (BTCLS)
2014
International Seminar: the 13 Annual Meeting of Association of Indonesian Nurse education Center (AINEC) “ Continuous Quality Improvement in Nursing Education toward Quality in Nursing Care and Services in the Era of ASEAN Economic Community”
2014
Seminar Nasional AIPNEMA “ Akselerasi Mutu Institusi Pendidikan Tinggi Anggota Asosiasi Institusi Pendidikan Ners MUhammadiyah Aisyiah”
2014
1 International Nursing Conference-AIPNEMA,” Building Transcultural Nursing in Education and Practice to Facing ASEAN Community 2015”
2014
Rapat tahunan Anggota XIII Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)
st
st
th
st
nd
2014
2 International Nursing Seminar: Application of Holistic Care Toward a Better Quality of Health on Long Term Disease
2014
The 1 International Neuroscience Nursing Update
2014
Konggres I Himpunan Perawat Naurosains Indonesia (HIPENI)
2015
Workshop Basic Neurology Life Support (BNLS) for Nurses
st
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mem pertanggungjawabkannya.
Yogyakarta, Juni 2016 Yang menyatakan,
(Erfin Firmawati)
Lampiran 5. CV Anggota Komuda Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Alamat Email No HP
: Hikmah Syahputri : 20120320091 : Klaten, 23 Mei 1995 : Burikan, Burikan, Cawas, Klaten :
[email protected] : 08562977215
Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Alamat Email No HP
: Anindya Sekar Utami : 20120320092 : Subang, 27 September 1994 :Perumahan BTI2, Jeblog, Kasihan, Bantul, Yogyakarta :
[email protected] : 085797000957
Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Alamat Email No HP
: Muhamad Rifki Ardi W : 20120320094 : Sleman, 30 Agustus 1993 : Caturbinangun, Widodomartani, Ngemplak, Sleman :
[email protected] : 085743018840
Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Alamat Email No HP
: Dewi Pangestuti : 20120320095 : Purworejo, 31 Juli 1994 : Dusun Pungangan RT 01 RW 01 Purworejo :
[email protected] : 087899309137
Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Alamat Email No HP
: Zulfa Ratnaningsih : 20120320096 : Sleman, 25 Agustus 1990 : Tempel, Lumbungrejo, Tempel, Sleman, DIY :
[email protected] : 087843107100
Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Alamat Email No HP
: Riska Diana : 20120320097 : Selante, 06 April 1993 : Desa Selante kec. Plampang, Sumbawa, NTB :
[email protected] : 082339457551
Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Alamat Email No HP
: Agil Putra Tri Kartika : 20120320099 : Wonosobo, 14 Desember 1994 : Sariagung RT 03 RW 10 Jaraksari Wonosobo Jateng :
[email protected] : 087845693555
Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Alamat
: Ahmad Nugroho : 20120320100 : Bangka Barat, 18 September 1994 : Perumnas Desa Sukarbiru Kalimantan Kabupaten Bangka Barat :
[email protected] : 085357222528
Email No HP Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Alamat Email No HP
Parit 3
: Agnes Widhiya Pangesti : 20120320101 : Cirebon, 2 Juli 1994 : Blok Desa No 2 RT 03 RW 01 Desa/Kec Ciwaringin Cirebon :
[email protected] : 081315640794
Lampiran 6. Fotocopy KTM
Lampiran 7. Dokumentasi
Lampiran 8. Satuan Acara Penyuluhan SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan
: HIV/AIDS
Sub Pokok Bahasan
: Pengenalan HIV/AIDS
Sasaran
: Siswa – siswi kelas 1 dan 2 SMP Negeri Mataram
Hari/Tanggal
: Jumat, 10 Juni 2016
Tempat
: Aula SMP Negeri 1 Mengwi
Pukul
: 08.30 – 09.20 WIB
A. Tujuan 1. Tujuan Umum : setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan siswa dapat mengenal apa yang dimaksud dengan HIV dan AIDS 2. Tujuan Khusus : setelah mendapatkan penyuluhan mengenal HIV dan AIDS, diharapkan siswa mampu : ∑
Menjelaskan apa yang dimaksug dengan HIV dan AIDS
∑
Mengetahui tanda dan gejala HIV/AIDS
∑
Memahami cara penularan HIV
∑
Mengetahui dan memahami hal – hal yang tidak dapat menularkan HIV
∑
Memahami cara mencegah penularan HIV
B. Materi (Terlampir) 1. Pengertian HIV dan AIDS 2. Tanda dan gejala HIV/AIDS 3. Cara penularan HIV 4. Hal – hal yang tidak dapat menularkan HIV 5. Cara pencegahan penularan HIV/AIDS C. Media 1. LCD 2. Video 3. Power Point 4. Leaflet
D. Metode Penyuluhan 1. Ceramah 2. Tanya jawab E. Setting Tempat LCD
Meja
Meja
Keterangan : : Penyuluh : Fasilitator : Observer : Moderator
F. Pengorganisasian 1. Moderator
: M Rifki Ardi Wiratama
2. Penyuluh
: Anindya Sekar Utami
3. Fasilitator
: Agnes Widhiya Pangesti
4. Observer
: Zulfa Ratnaningsih dan Dewi Pangestuti
Rincian Tugas 1. Moderator
: Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup acara
2. Penyuluh
: Memberikan penyuluhan
3. Fasilitator
: Memfasilitasi jalannya penyuluhan
4. Observer
: Mengawasi jalannya acara penyuluhan
G. Kegiatan Penyuluh NO 1.
WAKTU 5 menit
Pembukaan : a. Salam b. Perkenalan c. Menjelaskan tujuan d. Kontrak waktu
2.
30 menit
e. Menggali pengetahuan peserta Inti : 1. Menjelaskan materi secara detail mengenai : a. Pengertian HIV dan AIDS b.Gejala HIV c. Cara penularan HIV/AIDS d.Hal-hal yang tidak menularkan HIV/AIDS e. Pencegahan HIV dan AIDS 2. Sesi Tanya jawab
3.
10 menit
5 menit
a. b. c. d. e.
Membalas salam Mendengarkan Memperhatikan Memberikan respon Memberikan respon
a. Menyimak b. Menyimak c. Menyimak d. Menyimak e. Menyimak f. Menyimak 2.Bertanya
Evaluasi materi : Memberikan 5 pertanyaan yang berkaitan dengan materi
4.
RESPON PESERTA
KEGIATAN PENYULUH
Menjawab pertanyaan
Penutup : a. Salam penutup
a. Menjawab salam
H. Evaluasi Lisan 1. Apakah pengertian dari HIV dan AIDS? 2. Bagaimanakah cara penularan HIV dan AIDS? 3. Hal – hal apa saja yang tidak menularkan HIV dan AIDS? 4. Bagaimanakah tanda dan gejala yang mencolok dari penderita AIDS? 5. Bagaimanakah cara pencegahan penularan HIV dan AIDS?
Materi : PENGENALAN HIV dan AIDS A. DEFINISI HIV/AIDS HIV adalah singkatan dari Human Immuno deficiency Virus. HIV merupakan retrovirus yang artinya dapat menggunakan sel tubuhnya sendiri dalam memproduksi diri. HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak bisa bertahan terhadap segala bentuk penyakit. Bila sistem kekebalan tubuh sudah lemah atau rusak, maka tubuh akan terserang oleh berbagai penyakit seperti TBC, diare, sakit kulit, dan sebagainya. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh akibat menurunnya sistem imun itulah yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) (UNICEF, 2012).
B. TANDA DAN GEJALA Tanda dan gejala orang yang terkena HIV tidak dapat terlihat. Pasien HIV terlihat normal dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Cara untuk mengetahui apakah orang tersebut HIV positif adalah dengan melakukan tes darah, namun tes darah dapat menunjukkan hasil HIV positif hanya jika seseorang telah terkena HIV selama 3 hingga 6 bulan. Periode ketika virus HIV bersembunyi (3-6 bulan) disebut dengan Periode Jendela. Walaupun virus HIV belum bisa terlihat, namun orang dengan HIV sudah dapat menularkannya kepada orang lain (UNICEF, 2012).
Masa HIV dapat berlangsung selama kurang lebih 10 tahun. Setelah virus HIV menggerogoti tubuh selama bertahun-tahun, maka sistem imun tubuh akan rusak dan pasien HIV mulai mudah terserang berbagai penyakit. Pada saat inilah orang tersebut sudah terserang AIDS. Tanda dan gejala yang mencolok pada penderita AIDS adalah diare yang terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, kanker kulit, sariawan yang sangat parah, dan berat badan turun secara drastis (Mansjoer, 2011). C. CARA PENULARAN UNICEF (2012) menjelaskan bebrapa hal penting terkait cara penlaran HIV/AIDS, diantaranya adalah jenis cairan yang dapat menularkan HIV, cara penularannya, dan hal-hal yang tidak dapat menularkan HIV/AIDS. Cairan tubuh yang dapat menularkan HIV diantaranya adalah: 1. Darah 2. Cairan vagina dan sperma 3. Air Susu Ibu Cara penularan HIV bisa dengan beberapa cara, yakni: 1. Hubungan seks Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS, berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom). 2. Kontak darah/luka dan tranfusi darah yang sudah terinfeksi HIV. 3. Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau bergantian dengan orang yang telah terinfeksi HIV. 4. Ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya atau disusuinya.
HIV tidak menular melalui: 1. Gigitan nyamuk 2. Bersalaman, berpelukan, berciuman 3. Makan/minum bersama dengan alat makan yang sama 4. Tinggal serumah
D. CARA PENCEGAHAN Menurut Widoyono (2005) dan UNICEF (2012), tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bersikap setia pada pasangan, hindari berhubungan seks dengan banyak orang atau dengan orang yang memiliki banyak pasangan, 2. Gunakan alat pelindung (kondom) saat berhungan seks 3. Jauhi pergaulan yang tidak sehat yang memicu penggunaan narkoba atau seks bebas. 4. Hindari penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian. 5. Jika anda atau keluarga membutuhkan donor darah, pastikan bahwa pendonor bebas dari HIV/AIDS atau penyakit menular lainnya.
Daftar Pustaka
1. Batubara, Jose RL. 2011. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2. UNICEF. 2012. Booklet Penyakit Menular Seksual. (http://www.unicef.org/indonesia/id/HIV-AIDSbooklet_part3.pdf ). Diakses pada tanggal 5 juni 2016 3. Mansjoer, Arief., dkk. 2011. Kapita Selekta kedokteran Edisi Keempat Jilid Pertama. Jakarta: Media Aesculapius 4. Widoyono (2005). Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasan. Semarang: Erlangga
Lampiran 9. Nota