BIDANG PENDIDIKAN
LAPORAN PENELITIAN DOSEN
PENERAPAN MODEL PKMPU UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
Oleh : Sugiyadi, M.Pd., Kons. Drs. Subiyanto, M.Pd.
Dibiayai Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang Tahun Anggaran 2012/2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2013 1
2
ABSTRAKS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan keulitan materi pelajaran ujian dalam menghadapi soal ujian nasional bagi Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) dengan menggunakan tiga siklus. Subjek penelitian adalah sepuluh orang dengan pengambilan sampel mengunakan purposive sampling. Variabel yang diteliti adalah variabel input yaitu menghadapi ujian nasional, penerapan model penguasaan kesulitan materi pelajaran ujian (PKMPU) sebagai variabel proses, dan variabel output yaitu penguasaan kesulitan materi pelajaran. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PKMPU dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian penerapan model PKMPU dilaksanakan kerjasama antara penulis dengan guru mata pelajaran. Penerapan model PKMPU dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran ujian nasional bagi Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang, terbukti dengan berkurangnya frekuensi indikator kesulitan dalam menghadapi ujian nasional Penerapan model PKMPU dari tindakan yang pertama sampai dengan tindakan yang terahir selalu mengalami perubahan. Persentase rata-rata peningkatan penguasaan kesulitan materi pelajaran ujian nasional sebesar 65.45%, Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model PKMPU dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang dalam menghadapi ujian nasional Tahun Pelajaran 2012/2013. Kata Kunci : Penerapan Model PKMPU, dan Ujian Nasional
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan seru semesta alam, yang segala sesuatunya bergantung kepada-Nya. Berkat Rahmat dan Karunia Allah SWT penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini sebagai salah satu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penyelesaian laporan penelitian ini tidak lepas dari bantuan pihak lain, karenanya diucapkan terima kasih kepada : 1. Ir. Eko Muh. Widodo, MT., Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang, 2. Dr. Suliswiyadi, M.Ag., Ketua LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang yang selalu memberikan masukan dan saran dalam pelaksanaan penelitian, 3. Dr. M. Japar, M,Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Muhammadiyah Magelang yang telah memberikan kesempatan dan memfasilitasi pelaksanaan penelitian ini, 4. Drs. H. Suratno, M.Pd, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang yang telah mengizinkan kami melakukan penelitian, dan 5. Kepada semua pihak yang tidak bisa sebutkan satu persatu. Semoga, semua kebajikan yang telah dilakukan bernilai ibadah, serta dimudahkan Allah SWT dalam segala langkah dan urusan kita semua. Saran dan masukan untuk perbaikan laporan penelitian ini diterima dengan senang hati, besar harapan kami laporan penelitian ini bermanfaat dan bisa dimanfaatkan untuk kebaikan, kebenaran dan membumikan nilai-nilai luhur pendidikan.
Magelang, 21 Juli 2013 Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................
i
Halaman Lembar Pengesahan ..........................................................................
ii
.................................................................................................... ii Abstrak ............................................................................................................
iii
Kata Pengantar .................................................................................................
iv
Daftar Isi ..........................................................................................................
v
Daftar Gambar .................................................................................................
vii
Daftar Tabel ....................................................................................................
viii
Daftar Lampiran ..............................................................................................
ix
BAB I Pendahuluan A. B. C. D.
Latar belakang Masalah ...................................................................... Rumusan Masalah ............................................................................... Tujuan Penelitian ................................................................................. Kontribusi Penelitian ...........................................................................
1 4 4 5
BAB II Tinjauan Pustaka A. Siswa SMA ................................................................................... 1. Pengertian Siswa SMA ........................................................... 2. Kompetensi Siswa SMA ......................................................... B. Ujian Nasional ............................................................................... 1. Pengertian Ujian Nasional ....................................................... 2. Tujuan Ujian Nasional ............................................................ 3. Materi Ujian Nasional ............................................................. C. Penerapan Model PKMPU dalam Menghadapi Ujian Nasional ... .................................................................................................... 6
6 6 7 8 8 9 11 11
BAB III Metodologi Penelitian A. B. C. D. E. F. G. H.
Desain Penelitian .................................................................................. Setting Penelitian ................................................................................ Subyek Penelitian ................................................................................ Variabel Penelitian .............................................................................. Rencana Tindakan Penelitian .............................................................. Metode Pengumpulan Data ................................................................. Indikator Kinerja ................................................................................. Jadual Kegiatan Penelitian ..................................................................
13 13 14 14 15 20 21 22
5
BAB IV Hasil dan Pembahasan A. hasil Penelitian .................................................................................... 1. Pelaksanaan Model PKMPU ......................................................... 2. Persentase PKMPU ....................................................................... B. pembahasan .........................................................................................
23 23 24 34
BAB V Kesimpulan dan Saran A. kesimpulan .......................................................................................... B. Saran ....................................................................................................
37 38
Daftar Pustaka Lampiran
6
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.
Matriks Rencana Tindakan Penelitian ....................................................
16
2.
Jadwal Kegiatan Penelitian .....................................................................
22
3.
Subyek Penelitian ...................................................................................
24
4.
Lembar Kerja PKMPU Sebelum Tindakan ............................................
26
5.
Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 1 ...........................................
27
6.
Persentase PKMPU Setelah Tindakan 1 ..................................................
28
7.
Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 2 ...........................................
28
8.
Persentase PKMPU Setelah Tindakan 2 ..................................................
29
9.
Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 3 ...........................................
29
10. Persentase PKMPU Setelah Tindakan 3 ..................................................
30
11. Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 4 ...........................................
31
12. Persentase PKMPU Setelah Tindakan 4 ..................................................
31
13. Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 5 ...........................................
32
14. Persentase PKMPU Setelah Tindakan 5 ..................................................
33
15. Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 6 ...........................................
33
16. Persentase PKMPU Setelah Tindakan 6 ..................................................
34
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Bagan Rencana Tindakan Penelitian .........................................................
16
8
DAFTAR LAMPIRAN
1. Instrument/ Angket Penelitian 2. Surat Izin Penelitan 3. SK Penelitian
9
BAB I PENDHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam jalur pendidikan, jenis pendidikan, jenjang pendidikan dan tingkat satuan pendidikan. Jalur pendidikan diselenggarakan dalam bentuk pendidikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan informa. Jenis pendidikan dilaksanakan dalam pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan pendidikan profesi. Jenjang pendidikan dibagi menjadi Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), jenjang Pendidikan Dasar (DIKDAS), jenjang Pendidikan Menengah dan Kejuruan (DIKMENJUR) dan jenjang Pendidikan Tinggi (PT). Tingkat satuan pendidikan di Indonesia secara hierarki diaplikasikan dalam Tingkat Satuan Pendidikan Play Group (PG), Tingkat Satuan Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan sederajat, Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat, Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat, dan Tingkat Satuan Pendidikan Universitas atau Akademi atau Sekolah Tinggi atau Politeknik dan atau Institut. Salah satu tingkat satuan pendidikan SMA bertujuan untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, meningkatkan pengetahuan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta meningkatkan kemampuan sebagai anggota masyarakat.
10
Peserta didik pada Tingkat Satuan Pendidikan SMA (selanjutnya disebut siswa) diharapkan mampu melaksanakan tugas pertumbuhan dan tugas perkembangannya dengan baik serta sukses dalam belajarnya yang ditandahi dengan hasil atau prestasi belajar yang memuaskan. Salah satu indikator prestasi belajar yang memuaskan adalah siswa naik kelas dari Kelas X (sepuluh) ke Kelas XI (sebelas), naik kelas ke kelas XII (duabelas), dan selanjutnya lulus dalam ujian nasional, sehingga setelah itu siswa bisa bebas memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bekerja atau yang lain sesuai dengan keputusannya demi keberlangsungan kehidupan masa depannya. Kesuksesan belajar bagi siswa SMA ditentukan melalui ujian nasional yang sampai hari ini masih menyisakan pro dan kontra bagi sebagian kalangan masyarakat di Indonesia. Munculnya pro dan kontra tentang pelaksanaan ujian nasional dilatarbelakangi oleh kesamaan soal ujian nasional bagi semua siswa di seluruh Indonesia, tanpa mempertimbangkan perbedan kondisi sekolah bagi daerah perkotaan dan pedesaan atau terpencil, tanpa mempertibangkan perbedaan kemajuan dan keterbelakangan sekolah dalam budaya dan teknologi, tanpa mempertimbangkan
perbedaan
sarana
dan
prasarana
sekolah,
tanpa
mempertimbangkan perbedaan kekuatan dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) ataupun perbedaan proses pembelajarannya. Masalah ujian nasional masih tetap saja menyisakan pro dan kontra meskipun nilai ujian nasional tidak lagi dijadikan sebagai satu-satunya syarat kelulusan bagi siswa SMA, karena sudah digabungkan dengan nilai semesteran (nilai rapot), sehingga ujian nasional masih saja menjadi masalah. Masalah ujian nasional bagi siswa adalah bagaimana siswa harus mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi ujian nasional, baik persiapan 11
secara fisik, persiapan aspek psikis, persiapan aspek sosial, dan persiapan aspek spiritual. Masalah lain dalam ujian nasional bagi siswa adalah bagaimana siswa harus melaksanakan ujian nasional dengan nyaman serta hasil ahir setelah ujian nasional yaitu antara lulus dan tidak lulus. Siswa, guru dan orang tua semuanya berharap bisa lulus 100% dalam ujian nasional, dengan harapan kelak bisa mewujudkan apa yang dicita-citakan dalam hidupnya. Persiapan yang sering dilaukan untuk mencapai kelulusan adalah seperti pelajaran tambahan materi mata pelajaran atau les, dan doa atau dzikir bersama. Lebih jauh lagi bahkan ada sebagian yang melalui atau menggunakan cara-cara yang menyalahi atau bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan itu sendiri, seperti adanya tim sukses ujian nasional, bekerjasama dengan pihak-pihak tertentu untuk bocoran soal atau kunci jawaban, dan yang lainnya dengan satu harapan yaitu lulus setelah ujian nasional. Selesai ujian nasional masalah akan muncul lagi dalam pengumuman kelulusan, bagi siswa yang lulus akan sangat merasa bersuka cita, merasa senang, merasa bahagia, menangis terharu, bahkan pesta bersama teman-teman sesama siswa sebagaimana yang sudah menjadi budaya selama ini yaitu corat-coret seragam sekolah dengan cat warna-warni kemudian konvoi sepeda motor di jalan raya yang kadang-kadang tidak lagi menghiraukan tata-tertib berlalu lintas dan juga mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang lain, seakan merekalah yang paling bahagia saat itu. Sebaliknya bagi siswa yang tidak lulus akan merasa sangat sedih, merasa sangat kecewa, merasa sangat malu, bahkan histeris hingga pingsan. Tidak hanya sampai di situ saja bahkan setelah itu ada siswa yang mengurung diri, menjadi pendiam, dan tidak mau lagi bersama-sama dengan teman yang lain dan putus asa yang berkepanjangan. 12
Masalah kelulusan siswa sangat dipengaruhi oleh kesiapan siswa dalam menghadapi ujian nasional, atau dengan bahasa lain adalah bahwa persiapan dalam menghadapi ujian nasional akan berdampak pada kelulusan siswa setelah ujian nasional. Berkenaan dengan masalah persiapan dalam menghadapi ujian nasional tersebut, selain berbagai persiapan yang sudah sering dilakukan seperti pelajaran tambahan dan doa bersama, perlu dilakukan persiapan dalam bentuk lain untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian nasional, dengan harapan siswa bisa menghadapi ujian nasional dengan lebih nyaman. Salah satu persiapan yang menurut penulis perlu dilakukan dalam menghadapi ujian nasional adalah penerapan model penguasaan kesulitan materi pelajaran ujian nasional (selnjutnya disebut PKMPU). Hal inilah yang menjadi dasar atau fokus dalam penelitian ini, khususnya penerapan model PKMPU dalam menghadapi ujian nasional bagi siswa SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah penerapan model PKMPU dalam menghadapi ujian nasional? 2. Apakah penerapan model PKMPU dapat meningkatkan penguasaan materi mata pelajaran ujian nasional?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui penerapan model PKMPU dalam menghadapi ujian nasional, dan 2. Mengetahui peningkatan penguasaan materi mata pelajaran ujian nasional.
13
D. Kontribusi Penelitian Kontribusi yang diharapkan setelah dilakukan penelitian penerapan model PKMPU dalam menghadapi ujian nasional bagi Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Magelang adalah : 1. Menjadi wawasan, pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap siswa maupun guru dalam menghadapi ujian nasional, dan 2. Menjadi solusi konkrit untuk membantu siswa dalam mempersiapkan menghadapi ujian nasional.
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Siswa SMA 1. Pengertian Siswa SMA Siswa merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran di sekolah. Siswa SMA berada pada masa transisi yaitu peralihan peralihan atau perkembangan dari remaja akhir menuju dewasa awal yang mempunyai cirikhas tersendiri dari tahap perkembangan yang lain. Permasalahan dalam perkembangan remaja sangat kompleks, ditandai dengan warna-warni perkembangan yang memerlukan perhatian khusus, baik dari orang tua, anggota keluarga, teman sebaya, warga lingkungan masyarakat sekitarnya dan para guru di sekolah. Siswa SMA sebagai remaja diharapkan dapat melaksanakan tugas perkembangannya
dengan
baik
untuk
mempersiapkan
diri
memasuki
perkembangan selanjutnya. Tugas perkembangan tersebut, “tercapai tidaknya dengan baik pada tiap-tiap remaja ditentukan oleh tiga faktor yaitu kematangan fisik, desakan dari masyarakat, dan motivasi diri individu yang bersangkutan” (Jensen dalam Sarlito, 2006: 53). Siswa SMA diharapkan mampu melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik juga diharapkan sukses dalam belajar, orientasi karir dan sosial kemasyarakatan. Sukses belajar siswa ditandai dengan nilai yang baik, naik kelas dan lulus ujian nasional. Sukses orientasi karir berarti siswa mempunyai pemahaman yang jelas tentang berbagai karir yang mungkin dapat dilakukan setelah lulus ujian nasional. Sukses sosial kemasyarakatan adalah siswa tidak mengalami kesulitan dalam melakukan hubungan sosial (sesama siswa, guru, 15
warga lingkungan tempat tinggal dan lingkungan masyarakat lainnya) sesuai dengan norma yang berlaku. Siswa SMA dalam menjalankan tugas perkembangannya ada yang bisa terlaksana dengan baik dan ada yang tidak terlaksana dengan baik, begitu juga dengan kesuksesan siswa tersebut. Bagi siswa yang bisa melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik dan mencapai kesuksesan yang lain tidak menjadi masalah dalam hidupnya, namun demikian bagi siswa yang tidak dapat melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik dan kurang sukses dalam belajarnya mereka akan mengalami kesulitan, seperti nilai rendah, kurang menguasai materi pelajaran, tidak naik kelas atau tidak lulus ujian, kesulitan bergaul dengan teman dan lingkungan tempat tinggal, bahkan tidak memahami apa yang harus dilakukannya. Siswa SMA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia antara 15 sampai 19 tahun sebagai individu yang berada pada masa remaja madya (Middle Adolescence) dan masa kesempurnaan remaja. Perkembangan pada remaja bukan hanya dalam arti fisik saja akan tetapi juga perkembangan dalam aspek psikologis, aspek sosial dan aspek spiritual. Perubahan psikologis muncul sebagai akibat dari perubahan fisik itu, dan diantara perubahan fisik itu yang terbesar pengaruhnya dalam perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan fisik dengan mulai berfungsinya alat reproduksi.
2. Kompetensi Siswa SMA Selain diharapkan mampu memenuhi tugas perkembangannya dengan baik, siswa SMA juga dituntut memiliki kompetensi tertentu. Kompetensi merupakan
16
perpaduan dari wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. E. Mulyasa (2006:76) menyatakan “kompetensi melibatkan kecerdasan inteligensi, kecerdasan emosional dan kecerdasan kreativitas yang secara keseluruhan tertuju pada pembentukan kecerdasan spiritual”. Selanjutnya, McAshan (dalam E. Mulyasa, 2005:45) mengemukakan bahwa kompetensi : “… is a knowledge, skills, and abilities that a person achieves, which become part of his or her being to the etent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviors”. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan prilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa SMA merupakan persiapan masa depan yang memerlukan kematangan dalam rangka kebutuhan tugas perkembangan selanjutnya. Kematangan siswa akan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan tentang masa depan, apakah harus kuliah, ataukah langsung kerja. Di atas tuntutan yang demikian itu akan muncul berbagai masalah yang perlu dipersiapkan dengan sebaik mungkin termasuk masalah dalam menghadapi ujian nasional dan bagaimana persipan dalam menghadapinya.
B. Ujian Nasional 1. Pengertian Ujian Nasional Ujian nasional merupakan salah satu bentuk penilaian tahap ahir pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, mulai dari Tingkat Satuan Pendidikan SD dan sederajat, Tingkat Satuan Pendidikan SMP dan sederajat, serta Tingkat Satuan 17
Pendidikan SMA dan sederajat. Pelaksanaan ujian nasional salah satunya dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). PP tersebut menjelaskan bahwa dalam SNP terdapat delapan standar yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar proses, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut di atas dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berlaku di seluruh tanah air Indonesia. Berkenaan dengan hal tersebut BSNP bertugas membantu Menteri Pendidikan Nasional dalam merencanakan, mengaplikasikan, memonitoring, mengendalikan, mengevaluasi dan menindaklanjuti proses pelaksanaan delapan standar tersebut. Standar penilaian pendidikan sebagai salah satu standar pendidikan nasional merupakan dasar dilaksankannya ujian nasional, yang segala ketentuan dalam persiapannya, prosesnya dan evaluasinya sudah diatur sedemikian rupa oleh BSNP. 2. Tujuan Ujian Nasional Penilaian pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu kewajaran sekaligus suatu kebutuhan. Penilaian pendidikan yang diaplikasikan dalam bentuk ujian nasional seharusnya didasarkan pada situasi dan kondisi sekolah karena perbedaan dari berbagai hal antara sekolah yang satu dengan yang lain. Pelaksanaan ujian nasional juga didasarkan pada tujuan tertentu sebagai justifikasi kemampuan atau kompetensi antara siswa yang satu dengan siswa yang lain maupun antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain, terutama mengenai kemampuan akademik. Prayitno (2011: 4) menegaskan bahwa pelaksanaan ujian nasional memiliki tujuan secara nasional yaitu untuk : 18
a. Mengetahui secara obyektif capaian prestasi belajar siswa setelah mengikuti masa studi tertentu (enam tahun untuk Tingkat Satuan Pendidikan SD dan sederajat, tiga tahun untuk Tingkat Satuan Pendidikan SMP dan sederajat, juga SMA dan sederajat), hal ini menentukan kelulusan siswa dari tingkat satuan pendidikan dimaksud. b. Menetukan kondisi tingkat satuan pendidikan yang dimaksud berdasarkan capaian hasilbelajar siswanya. c. Menjadi bahan pemetaan siswa yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi upaya tindak lanjut siswa maupun tingkat satuan pendidikannya dalam pemeliharaan dan peningkatan mutu atau kompetensinya. Berdasarkan hal tersebut komponen sekolah akan berusaha seoptimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam ujian nasional. Guru akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengajar sehebat-hebatnya dalam mengantarkan siswanya, siswa juga akan semakin termotivasi dalam mencapai hasil belajarnya sehingga akan selalu belajar secara baik dan benar. Konselor juga akan sedemikian rupa memberikan pelayanan bimbingan dan konseling sepenuhnyapenuhnya, setinggi-tingginya, dan seluas-luasnya dalam rangka membantu keberhasilan siswa dalam kesuksesan belajarnya. Demikian pula orang tua juga akan siap membantu dalam segala hal dengan segenap perhatiannya. 3. Materi Ujian Nasional Segala ketentuan tentang ujian nasional pada dasarnya sama bagi semua sekolah karena semuanya sudah diatur oleh pemerintah, baik dari segi persiapannya, prosesnya, materinya dan penilaiannya, khususnya untuk Tingkat Satuan
19
Pendidikan SD dan SMP atau sederajat. Ujian nasional pada Tingkat Satuan Pendidikan SMA dan sederajat ada yang berbeda, hal ini dikarenakan pada Tingkat Satuan Pendidikan SMA dan sederajat sudah ada penjurusan, yaitu siswa yang mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), jurusan Bahsa dan Sastra serta kejuruan. Namun demikian tetap ada materi pokok ujian nasional yang sama dari berebagai jurusan tersebut, yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia, mata pelajaran Bahasa Inggris, dan mata pelajaran matematika. Mata pelajaran itulah yang difokuskan dalam penelitian. C. Penerapan Model PKMPU dalam Menghadapi Ujian Nasioanl Penerapan model PKMPU merupakan upaya baru untuk menanamkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap siswa dalam persiapan menghadapi ujian nasional. Penerapan model PKMPU difokuskan pada soal ujian nasional tahun sebelumnya yaitu Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran pokok yang diujikan bagi siswa SMA dan atau sederajat, yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia, mata pelajaran Bahasa Inggris, dan matematika. Pelaksanaan penerapan model PKMPU dalam prosesnya bekerjasama dengan guru mata pelajaran yang dimaksud, hal ini dikarenakan yang berhak, bertugas dan berwenang memberikan pendalaman materi kepada siswa untuk menguasai kesulitankesulitan materi yang dialami siswa seperti belum menguasai, sulit memahami dan lupa, adalah guru mata pelajaran yang bersangkutan. Berkenaan dengan hal tersebut penerapan model PKMPU bagi siswa dalam menghadapi ujian nasional dilaksanakan secara bersamaan antara penulis dengan guru mata pelajaran. Penerapan model PKMPU bertujuan untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran ujian nasional bagi siswa SMA Kelas XII yang didasarkan pada indikator kesulitan dalam
20
menghadapi ujian nasional seperti belum menguasai, sulit memahami, lupa dan bahkan tidak bisa sama sekali.
21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian tindakan (action research), dengan penerapan model penguasaan kesulitan materi pelajaran ujian nasional Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang. B. Setting Penelitian Penelitian dilakukan pada Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang yang beralamat di Jalan Tidar Nomor 21 Kota Magelang, Kode Post 56261, Propinsi Jawa Tengah. Latar belakang pelaksanaan penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang adalah; 1) SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang melakukan beberapa kegiatan dalam rangka menghadapi ujian nasional Tahun Pelajaran 2012/2013, seperti pelajaran tambahan materi pada mata pelajaran ujian nasional dan kegiatan out bond, kebetulan penulis juga menjadi trainer out bond pada kegiatan dimaksud, 2) SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang memberikan kesempatan atau mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian, dengan harapan hasil penelitian akan bermanfaat untuk membantu siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional, dan 3) Pemilihan yang bersifat obyek praktis spesifik yaitu mudah dilaksanakan tanpa mengganggu kewajiban tugas pokok dan funsi penulis sebagai dosen pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang yang menjadi satu komplek dengan SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang.
22
C. Subyek Penelitian Sampel yang dijadikan sebagai subyek dalam penelitian ini adalah 20 Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang, hal ini didasarkan pada kesepakatan penulis dengan kepala sekolah. Namun demikian dalam proses pelaksanaannya hanya ada 15 siswa yang mengikuti penerapan model PKMPU sampai ahir kegiatan dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) maupun jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dengan alasan atau kepentingan siswa yang bersifat privasi. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah variabel input, variabel proses dan variabel output. Variabel input yaitu kesulitan penguasaan materi pelajaran ujian nasional Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang. Sedangkan variabel proses merupakan penerapan model PKMPU yang bekerjasama dengan guru mata pelajaran pada mata pelajaran ujian nasional. Dan variabel outputnya adalah hasil yang ingin dicapai setelah diberikan penerapan model PKMPU yaitu penguasaan atas kesulitan materi pelajaran yang dialami siswa dalam persiapan menghadapi ujian nasional. E. Rencana Tindakan Penelitian Tindakan yang direncanakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah tindakan yang dilakukan secara berulang dalam beberapa siklus. Penggunaan 3 siklus sebagai alur penelitian dengan pemberian tindakan penerapan model PKMPU pada masingmasing siklus akan memungkinkan siswa dapat menguasai kesulitan materi pelajaran yang dialami siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional. Setiap siklus terdiri dari 3 fase yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, dan analisis melalui angket. Idealnya rencana dalam penelitian ini adalah apabila siklus 1 belum mendapatkan hasil seperti yang sudah ditentukan maka akan dilanjutkan pada siklus 2, demikian juga pada siklus yang 2 akan dilanjutkan pada 23
siklus yang 3. Bilamana pada siuklus yang 2 sudah didapatkan hasil yang ditargetkan dan dilanjutkan pada siklus yang 3, maka akan lebih memantapkan pada penerapan model PKMPU bagi siswa SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang. Rencana tindakan penelitian tersebut dapat digambarkan seperti bagan tindakan di bawah ini. Permasalahan
Rencana Tindaka
Pelaksanaan Tindakan I S
nI
i Refleksi I
Observasi I
k l u
Permasalahan
Rencana Tindaka
Pelaksanaan Tindakan II
S I i
n II Refleksi II
s
Observasi II
k l u
Permasalahan
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan III
S I Ii
III Refleksi III
s
Observasi III
k l u
Gambar 1 Bagan Rencana Tindakan Penelitian (Depdikbud, 2000: 27)
s
I I Selnjutnya, rencana tindakan atau prosedur yang akan dilaksanakan dalam I
penerapan model PKMPU dalam menghadapi ujian nasional adalah seperti dalam matriks di bawah ini.
24
Tabel 1 Matriks Rencana Tindakan Penelitian No
Siklus
Kegiatan
Keterangan
1
2
3
4
1. Penjelasan tentang pengertian, tujuan, dan manfaat penerapan model PKMPU, 2. Pengerjaan soal mata pelajaran ujian nasional, 3. Penilaian hasil kerja siswa melalui Tindakan 1
lembar PKMPU siswa, 4. Memasukkan
hasil
kerja
lembar
PKMPU siswa ke dalam lembar hasil PKMPU mata pelajaran, 5. Penyampaian hasil PKMPU kepada siswa dan guru mata pelajaran, dan 6. Pendalaman materi terhadap kesulitan terbesar bidang atau materi oleh guru 1
mata pelajaran.
Siklus I
1. Pengerjaan soal mata pelajaran ujian nasional, 2. Penilaian hasil kerja siswa melalui lembar PKMPU siswa, 3. Memasukkan Tindakan 2
hasil
kerja
lembar
PKMPU siswa ke dalam lembar hasil PKMPU mata pelajaran, 4. Penyampaian hasil PKMPU kepada siswa dan guru mata pelajaran, dan 5. Pendalaman materi terhadap kesulitan terbesar bidang atau materi oleh guru mata pelajaran.
2
Siklus II
1. Pengerjaan soal mata pelajaran ujian nasional, 25
2. Penilaian hasil kerja siswa melalui lembar PKMPU siswa, 3. Memasukkan Tindakan 1
hasil
kerja
lembar
PKMPU siswa ke dalam lembar hasil PKMPU mata pelajaran, 4. Penyampaian hasil PKMPU kepada siswa dan guru mata pelajaran, dan 5. Pendalaman materi terhadap kesulitan terbesar bidang atau materi oleh guru mata pelajaran.
1. Pengerjaan soal mata pelajaran ujian nasional, 2. Penilaian hasil kerja siswa melalui lembar PKMPU siswa, Tindakan 2
3. Memasukkan
hasil
kerja
lembar
PKMPU siswa ke dalam lembar hasil PKMPU mata pelajaran, 4. Penyampaian hasil PKMPU kepada siswa dan guru mata pelajaran, dan 5. Pendalaman materi terhadap kesulitan terbesar bidang atau materi oleh guru mata pelajaran.
1. Pengerjaan soal mata pelajaran ujian nasional, 2. Penilaian hasil kerja siswa melalui 1
Siklus III
lembar PKMPU siswa, Tindakan 1
3. Memasukkan
hasil
kerja
lembar
PKMPU siswa ke dalam lembar hasil PKMPU mata pelajaran,
26
4. Penyampaian hasil PKMPU kepada siswa dan guru mata pelajaran, dan 5. Pendalaman materi terhadap kesulitan terbesar bidang atau materi oleh guru mata pelajaran.
1. Pengerjaan soal mata pelajaran ujian nasional, 2. Penilaian hasil kerja siswa melalui lembar PKMPU siswa, Tindakan 2
3. Memasukkan
hasil
kerja
lembar
PKMPU siswa ke dalam lembar hasil PKMPU mata pelajaran, 4. Penyampaian hasil PKMPU kepada siswa dan guru mata pelajaran, dan 5. Pendalaman materi terhadap kesulitan terbesar bidang atau materi oleh guru mata pelajaran.
F. Metode Pengumpulan Data Teknik yang dipakai dalam metode pengupuan data penelitian ini adalah menggunakan angket. Angket di buat untuk mengetahui kesulitan siswa dalam penguasaan materi pelajaran ujian nasional melalui soal mata pelajaran ujian nasional tahun sebelumnya yaitu Tahun Pelajaran 2011/2012. Angket yang digunakan dalam penerapan model PKMPU adalah angket terhadap soal ujian nasional. Soal ujian nasional tidak bisa dijadikan sebagai lampiran karena merupakan dokumen rahasia Negara. Adapun angket yang digunakan adalah seperti di bawah ini.
27
1. Angket Lembar Kerja PKMPU Siswa : …………………… : ……………………
Nama No Induk No
No Soal
1
2
Indikator PKMPU Belum Mengusai
Sulit Memahami
Lupa
3
4
5
dan seterusnya Keterangan : Berilah tanda centang (V) pada kolom yang sesuai menurut Anda
2. Angket Lembar Kerja PKMPU Mata Pelajaran Mata Pelajaran: …………….. : ……………..
Kelas No
Indikator PKMPU
Frekuensi
No. Soal
1
2
3
4
1
Belum Menguasai
2
Sulit Memahami
3
Lupa
G. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah kriteria yang digunakan untuk melihat keberhasilan penelitian dalam penerapan model PKMPU yaitu penguasaan kesulitan materi pelajaran ujian nasional, siswa dapat mengurangi kesulitan yang dialami dalam penguasaan materi pelajaran ujian nasional melalui soal ujian nasional dengan tingkat
28
perubahan sebesar 50%. Selanjutnya untuk mengetahui perubahan PKMPU dianalisis menggunakan rumus persentase. Base rate – Post rate Base rate X 100 % Persentase Change ( Pc )
Keterangan : Post rate adalah rata-rata aspek yang dimunculkan setelah tindakan. Base rate adalah rata-rata aspek yang dimunculkan sebelum tindakan Pc adalah persentase perubahan Berdasarkan hal tersebut, apabila persentase perubahan PKMPU meningkat lebih dari 50% maka penerapan model PKMPU dianggap berhasil. H. Jadwal Kegiatan Penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan seperti terperinci dalam Jadwal kegiatan penelitian berikut.
Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No
Rencana Kegiatan
3
Persiapan/ Penyususnan Proposal Penelitian Penyusunan Konsep Pelaksanaan Penelitian Izin Penelitian
4
Pelaksanaan Penelitian
5
Penyusunan Laporan Penelitian
6
Penulisan Artikel Ilmiah
1 2
Februari 1
2
x
x
3
Maret 4
Mei
April
1
2
3
4
1
2
3
4
1
x
x
x
x
x
x
x
x
x
2
3
x
x
4
X x x
x x
x
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Penerapan Model PKMPU dalam Menghadapi Ujian Nasional Penguasaan kesulitan materi pelajaran ujian nasional (PKMPU) bagi Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang merupakan upaya baru untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional. Penerapan model PKMPU dalam penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, mata pelajaran Bahasa Inggris, dan mata pelajaran Matematika. Hasil pelaksanaan penerapan model PKMPU dalam menghadapi ujian nasional bagi Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah Kota Magelang adalah sebagai berikut. a. Penjelasan tentang pengertian, maksud atau tujuan, manfaat, proses pelaksanaan, dan hasil yang diharapkan penerapan model PKMPU kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa inggris dan Matematika serta siswa sebagai subyek penelitian, b. Siswa mengerjakan soal ujian nasional Tahun Pelajaran 2011/2012 yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa inggris dan Matematika oleh siswa dan dipandu oleh penulis dan guru mata pelajaran, c. Merekap atau memasukkan hasil pekerjaan soal ujian nasional ke dalam lembar kerja PKMPU siswa, d. Hasil lembar kerja PKMPU selanjutnya ditabulasikan dalam lembar kerja PKMPU masing-masing mata pelajaran, 30
e. Penyampaian hasil lembar kerja PKMPU kepada siswa dan guru mata pelajaran, selanjutnya dicari bidang atau materi terbesar yang dianggap sulit pada soal ujian nasional. f. Pendalaman materi oleh guru mata pelajaran, dan g. Siswa mengerjakan soal ujian nasional lagi seperti kegiatan sebelumnya pada point b, dan seterusnya sampai pada tindakan yang terakhir diberikan.
2. Persentase Penguasaan Kesulitan Materi Pelajaran Ujian Nasional a. Subyek Penelitian Persentase penerapan model PKMPU akan diketahui setelah data hasil penerapan model tersebut dikumpulkan. Data hasil penerapan model PKMPU akan terkumpul bilamana model PKMPU sudah dilaksanakan. Penerapan model
PKMPU
diberikan
kepada
subyek
penelitian
Siswa
SMA
Muhammadiyah 1 Kota Magelang adalah sebagai berikut.
Tabel 3 Subyek Penelitian No
Nama/ NIM
1
2
JK
Alamat
Lk
Pr
3
4
5
1
A. R. */ 10622
v
Jl. Botton II No. 12 Magelang
2
A. C. */ 10638
v
Jl. Sentanu No. 3 Magelang
3
A. A. P. */ 10671
v
Blondo Mungkid Magelang
4
A. S. */ 10639
v
Jl.Garuda No. 241 Japunan Magelang
5
C. A. */ 10649
6
C. B. R. */ 10609
v v
Dumpoh Tempuran Magelang Jl. Perkutut Perumnas Girirejo 1 31
Japunan Magelang 7
E. E. */ 10621
v
F. A. */ 10666
v
Nambangan RT.03/19 Mgelang
8
Tempuran Magelang
No
Nama/ NIM
1
2
JK
Alamat
Lk
Pr
3
4
9 N. M. */ 10604
v Sedayu Balerejo Kaliangkrik Magelang
N. P. */ 10605
v Sudimoro Tanjungsari Windusari Magelang
10
11
12
13
5
v
Jl. Flamboyan No. 14 Payaman Magelang
R. I. R. */ 10651
v
Jl. Nanas II No. 6 Kalinegoro Magelang
R. Y. */ 10663
v
Jl. Merak Perumnas Girirejo 1 Japunan Magelang
P. P. S. */ 10647
14
Sm. */ 10607
15
Y.B. */ 10615
v v
Menowosari No. 41 Magelang Jl. TidarNo. 21 Magelang
Keterangan : 1. JK : Jenis Kelamin 2. Lk : Jenis kelamin laki-laki 3. Pr : Jenis kelamin perempuan 4. * : Nama inisial, dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan identitas siswa
b. Pelaksanaan Tindakan Sebelum penerapan model PKMPU dilakukan pada tindakan yang pertama dalam siklus I kepada subyek penelitian, terlebih dahulu penulis mengajak siswa untuk mengerjakan soal ujian nasional dalam rangka mengetahui frekuensi kesulitan penguasaan materi pelajaran ujian nasional
32
siswa. Hasil lembar kerja PKMPU siswa selanjutnya ditabulasikan dalam lembar kerja PKMPU mata pelajaran sehingga didapatkan data sebagai berikut.
Tabel 4 Lembar Kerja PKMPU Sebelum Tindakan
No
Mata Pelajaran
Frekuensi Indikator PKMPU (Nomor Soal) BM SM Lp
2 1
Jumlah 6
3
4
5
1
Bahasa Indonesia
12
10
12
34
2
Bahasa Inggis
10
12
12
34
3
Matematika
11
12
10
33
Total
Rt2. 33.6 33
34
34
Rt2. 33.6
Keterangan : 1. BM : Belum menguasai 2. SM : Sulit memahami 3. Lp : Lupa 4. Rt2 : Rata-rata Berdasarkan tabel 3 di atas bisa dipahami hasil PKMPU siswa berdasarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan matematika serta indikator PKMPU yaitu belum menguasai, belum memahami dan lupa. Dilihat dari mata pelajaran, frekuensi PKMPU yang terbesar adalah Bahsa Inggris dan Bahasa Indonesia yang sama-sama sebanyak 34, sedangkan mata pelajaran matematika sebesar 33. Apabila dilihat dari indikatornya maka frekuensi PKMPU yang terbesar adalah siswa sulit memahami dan lupa yang sama-sama sebanyak 34, sedangkan indikator belum menguasai sebesar 33.
33
Berkenaan dengan hasil lembar kerja PKMPU tersebut dapat disimpulkan bahwa frekuensi rata-rata hasil lembar kerja PKMPU mata pelajaran dan indikatornya sama yaitu sebesar 33.6. Selanjutnya akan dapat diketahui perubahan frekuensi lembar kerja PKMPU setelah diterapkan model PKMPU ini kepada Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang sebagai subyek penelitian sesuai dengan rencana tindakan yang ditentukan. 1) Siklus I (a) Penerapan Model PKMPU 1 Penerapan model PKMPU yang pertama dilaksanakan pada minggu ke 4 Bulan Februari Tahun 2013. Setelah tindakan diberikan dapat diketahui hasil lembar kerja PKMPU siswa yang ditabulasikan dalam lembar kerja PKMPU secara keseluruhan sebagaimana tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 1 Frekuensi Indikator PKMPU No
Mata Pelajaran
1
1 2
2
Bahasa Indonesia Bahasa Inggis
3
Matematika
BM BM SbT StT
%
SM SbT
SM StT
%
Lp Lp SbT StT
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
11
8.3
10
9
10
12
10
16.6
10
9
10
12
10
16.6
12
11
8.3
11
10
9.09
12
10
16.6
10
9
10
Keterangan : 1. 2. 3. 4.
BM SbT BM StT SM SbT SM StT
: Belum memahami sebelum tindakan : Belum memahami setelah tindakan : Sulit menguasai sebelum tindakan : Sulit menguasai setelah tindakan 34
5. Lp SbT 6. Lp StT 7. %
: Lupa sebelum tindakan : Lupa setelah tindakan : Persentase perubahan
Lembar kerja PKMPU tersebut mendeskripsikan bahwa terdapat perubahan frekuensi PKMPU. Dilihat dari mata pelajaran persentase rata-rata PKMPU adalah sebesar 11.69%, sedangkan berdasarkan indikatornya, persentase rata-rata PKMPU adalah 11.71%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model PKMPU pada tindakan 1 persentase rata-ratanya adalah 11.7 seperti terdapat pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6 Persentase Rata-rata Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 1 No
Mata Pelajaran
1
2
Indikator PKMPU BM SM Lp
Jumlah 6
3
4
5
1
Bahasa Indonesia
8.3
10
16.6
11.6%
2
Bahasa Inggis
10
16.6
8.3
11.6%
3
Matematika
9.09
16.6
10
11.89% 11.69
Total
9.13
14.4
11.6
11.71
(b) Penerapan Model PKMPU 2 Pemberian tindakan kedua dalam penerapan model PKMPU dilaksanakan pada minggu ke 1 Bulan Maret Tahun 2013. Setelah hasilnya didapatkan selanjutnya dimasukkan dalam lembar kerja PKMPU siswa, baru kemudian ditabulasikan dalam lembar kerja PKMPU siswa secara keseluruhan seperti tabel berikut.
35
Tabel 7 Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 2 Frekuensi Indikator PKMPU Mata Pelajaran
No
BM SbT
BM StT
%
SM SbT
SM StT
%
3
4
5
6
7
8
9
10
12
10
16.6
10
8
20
12
9
25
2
Bahasa Indonesia Bahasa Inggis
10
8
20
12
9
25
12
10
16.6
3
Matematika
11
10
9.09
12
9
25
10
9
25
1
1
2
Lp Lp SbT StT
% 11
Tabel 7 di atas menggambarkan bahwa lembar kerja PKMPU setelah tindakan 2 terdapat perubahan frekuensi PKMPU. Dari mata pelajaran persentase rata-rata perubahan PKMPU adalah sebesar 16.69%, sedangkan berdasarkan indikatornya, persentase rata-rata PKMPU adalah 16.71%., sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model PKMPU pada tindakan 2 persentase rata-rata perubahannya adalah 16.7, secara rinci dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 8 Persentase Rata-rata Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 2 No
Mata Pelajaran
1
Bahasa Indonesia
2
Bahasa Inggis
3
Matematika
Indikator PKMPU BM SM Lp
Jumlah
16.6
20
16.6
17.7
20
25
8.3
17.7
9.09
25
10
14.6
16.69 Total
15.23
23.3
11.6
16.71
36
2) Siklus II (a) Penerapan Model PKMPU 1 Pemberian tindakan penerapan model PKMPU yang pertama dalam siklus 2 atau tindakan yang ketiga dilaksanakan pada minggu ke 2 Bulan Maret Tahun 2013. Setelah tindakan diberikan dapat dihasilkan data lembar kerja PKMPU sebagaimana tabel 9 di bawah ini.
Tabel 9 Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 3 Frekuensi Indikator PKMPU No
Mata Pelajaran
BM SbT
BM StT
%
SM SbT
SM StT
%
Lp Lp SbT StT
3
4
5
6
7
8
9
10
%
1
2
11
1
12
9
25
10
7
30
12
8
33.3
2
Bahasa Indonesia Bahasa Inggis
10
8
20
12
8
33.3
12
8
33.3
3
Matematika
11
8
27.2
12
7
41.6
10
8
20
Lembar kerja PKMPU setelah tindakan yang ketiga dapat dipahami bahwa terdapat perubahan frekuensi PKMPU yang lebih signifikan. Rata-rata persentase mata pelajaran hasil lembar kerja PKMPU sebesar 29.2%, dan berdasarkan indikatornya, persentase ratarata PKMPU siswa adalah 31.4%. Kesimpulan penerapan model PKMPU setelah tindakan 3 persentase rata-ratanya adalah 30.3% seperti terdapat pada tabel berikut.
37
Tabel 10 Persentase Rata-rata Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 3 No
Indikator PKMPU BM SM Lp
Mata Pelajaran
Jumlah
1
Bahasa Indonesia
25
30
33.3
29.4
2
Bahasa Inggis
20
33.3
33.3
28.8
3
Matematika
27.2
41.6
20
29.6
29.2 Total
30.7
34.9
28.8
31.4
(b) Penerapan Model PKMPU 2 Tindakan penerapan model PKMPU yang ke empat dilaksanakan pada minggu ke 4 Bulan Maret Tahun 2013. Setelah data didapatkan selanjutnya dimasukkan dalam lembar kerja PKMPU siswa kemudian ditabulasikan dalam lembar kerja PKMPU secara keseluruhan.
Tabel 11 Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 4 Frekuensi Indikator PKMPU No
Mata Pelajaran
BM SbT
BM StT
%
SM SbT
SM StT
%
3
4
5
6
7
8
9
10
12
7
41.5
10
6
40
12
6
50
2
Bahasa Indonesia Bahasa Inggis
10
6
40
12
7
41.5
12
6
50
3
Matematika
11
7
36.3
12
7
41.5
10
7
30
1
1
2
Lp Lp SbT StT
% 11
38
Tabel di atas menegaskan bahwa hasil lembar kerja PKMPU tindakan 4 terdapat perubahan frekuensi PKMPU. Persentase rata-rata perubahan PKMPU mata pelajaran adalah sebesar 35.9%, dan berdasarkan indikatornya, persentase rata-rata PKMPU sebesar 41.1%. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa penerapan model PKMPU pada tindakan 4 persentase rata-rata perubahannya sebesar 38.5% seperti dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 12 Persentase Rata-rata Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 4 No
Mata Pelajaran
1
Bahasa Indonesia
2
Bahasa Inggis
3
Matematika
Persentase Indikator PKMPU BM SM Lp
Jumlah
41.5
40
50
43.8
40
41.5
50
43.8
36.3
41.5
30
29.6
35.9 Total
39.2
41
43.3
41.1
3) Siklus III (a) Penerapan Model PKMPU 1 Pemberian tindakan 1 pada siklus 3 penerapan model PKMPU dilakukan pada minggu ke 2 Bulan April Tahun 2013. Setelah data didapatkan selanjutnya ditabulasikan dalam lembar kerja PKMPU
39
Tabel 13 Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 5 Frekuensi Indikator PKMPU Mata Pelajaran
No
BM SbT
BM StT
%
SM SbT
SM StT
%
3
4
5
6
7
8
9
10
12
5
58.3
10
5
50
12
6
50
2
Bahasa Indonesia Bahasa Inggis
10
5
50
12
6
50
12
5
58.3
3
Matematika
11
6
45.4
12
6
50
10
6
50
1
1
2
Lp Lp SbT StT
% 11
Tabel 13 menunjukkan lembar kerja PKMPU tindakan 4 terdapat perubahan frekuensi PKMPU yang semakin meningkat lagi. Persentase rata-rata perubahan PKMPU mata pelajaran adalah sebesar 51.2%, dan berdasarkan indikatornya, persentase rata-rata PKMPU sebesar 51.3%. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa penerapan model PKMPU pada tindakan 5 persentase rata-ratanya sebesar 51.25% seperti tabel 14 berikut ini. Tabel 14 Persentase Rata-rata Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 5
No
Mata Pelajaran
1
Bahasa Indonesia
2
Bahasa Inggis
3
Matematika
Persentase Indikator PKMPU BM SM Lp
Jumlah
58.3
50
50
52.7
50
50
58.3
52.7
45.4
50
50
48.4
51.2 Total
51.2
50
52.7
51.3
40
(b) Penerapan Model PKMPU 2 Penerapan model PKMPU tindakan pertama pada siklus yang ketiga atau sebagai tindakan penerapan model PKMPU yang terahir diberikan pada minggu ke 3 Bulan April Tahun 2013. Setelah diberikan tindakan maka data hasil frekuensi PKMPU dan persentasenya dapat diketahui seperti tergambarkan dalam tabel 15 berikut ini.
Tabel 15 Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 6 Frekuensi Indikator PKMPU No
Mata Pelajaran
BM SbT
BM StT
%
SM SbT
SM StT
%
Lp Lp SbT StT
3
4
5
6
7
8
9
10
%
1
2
11
1
12
4
66.6
10
3
70
12
5
58.3
2
Bahasa Indonesia Bahasa Inggis
10
4
60
12
4
66.6
12
4
66.6
3
Matematika
11
3
72.7
12
3
75
10
4
60
Pada tabel 14 di atas mendeskripsikan bahwa lembar kerja PKMPU tindakan yang ke enam atau yang terakhir ini perubahan frekuensi PKMPU siswa sangat tinggi. Persentase rata-rata perubahan PKMPU mata pelajaran adalah 64.8%, sedangkan persentase rata-rata indikator PKMPU sebesar 66.1%. Berdasarkan hal tersebut sebagai simpulan ahir adalah bahwa penerapan model PKMPU pada tindakan 6 persentase rata-ratanya sebesar 65.45% seperti tabel berikut ini.
41
Tabel 16 Persentase Rata-rata Lembar Kerja PKMPU Setelah Tindakan 5
No
Mata Pelajaran
1
Bahasa Indonesia
2
Bahasa Inggis
3
Matematika
Persentase Indikator PKMPU BM SM Lp
Jumlah
66.6
70
58.3
64.8
60
66.6
66.6
60.4
72.7
75
60
69.4
64.8 Total
66.4
70.5
61.6
66.1
B. Pembahasan Penerapan model PKMPU dilakukan kepada 15 Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang dalam rangka persiapan menghadapi ujian nasional Tahun Pelajaran 2012/2013. Penerapan model PKMPU merupakan upaya baru untuk menanamkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap siswa dalam persiapan menghadapi ujian nasional. Penerapan model PKMPU difokuskan pada soal ujian nasional tahun sebelumnya yaitu tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran pokok yang diujikan bagi siswa SMA dan atau sederajat, yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia, mata pelajaran Bahasa Inggris, dan matematika. Pelaksanaan penerapan model PKMPU dalam prosesnya bekerjasama dengan guru mata pelajaran yang dimaksud, hal ini dikarenakan yang berhak, bertugas dan berwenang memberikan pendalaman materi kepada siswa untuk menguasai kesulitankesulitan materi yang dialami siswa seperti belum menguasai, sulit memahami dan lupa, adalah guru mata pelajaran yang bersangkutan. Berkenaan dengan hal tersebut
42
penerapan model PKMPU bagi siswa dalam menghadapi ujian nasional dilaksanakan secara bersamaan antara penulis dengan guru mata pelajaran. Berdasarkan pelaksanaan hasil penerapan model PKMPU dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran ujian nasional bagi Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang. Peningkatan penguasaan materi pelajaran ujian nasional dibuktikan dengan berkurangnya frekuensi dan atau meningkatnya persentase penguasaan kesulitan dalam menghadapi ujian nasional yaitu belum menguasai, sulit memahami dan lupa. Penerapan model PKMPU dari tindakan yang pertama pada siklus yang pertama sampai dengan tindakan yang ke enam pada siklus yang ketiga selalu mengalami perubahan. Berkurangnya frekuensi kesulitan penguasaan materi pelajaran ujian nasional yang dialami siswa berarti meningkatnya penguasaan kesulitan siswa. Persentase rata-rata peningkatan penguasaan kesulitan materi pelajaran ujian nasional setelah diberikan tindakan yang pertama sebesar 11.7%. Selanjutnya setelah diberikan tindakan penerapan model PKMPU yang kedua juga meningkat sebesar 16.71%, yang berarti ada peninkatan 5.01% dari tindakan yang pertama pada tindakan yang kedua. Demikian juga setelah diberlakukan tindakan yang ketiga sampai dengan tindakan yang ke enam, persentase peningkatan penguasaan materi pelajaran ujian nasional selalu meningkat. Penerapan model PKMPU dalam menghadapi ujian nasioanl bagi Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang hasilnya sangat signifikan dengan dibuktikan persentase rata-rata peningkatan PKMPU sebesar 65.45%, sementara persentase indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya adalah 50%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model PKMPU dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran Siswa
43
Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang dalam menghadapi ujian nasional Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan pembahasan tersebut penulis berpendapat bahwa penerapan model PKMPU dapat digunakan sebagai salah satu alternatif atau kegiatan guru dan siswa dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional. Disamping dapat digunakan untuk menghadapi ujian nasional, penerapan model PKMPU menurut hemat penulis juga dapat digunakan sebagai persiapan siswa dan guru dalam menghadapi ujian ahir semester. Keberhasilan penerapan model PKMPU bagi Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang kemuungkinan juga didukung atau dipengaruhi oleh faktor yang lain. Faktor lain yang kemungkinan dapat mendukung keberhasilan penerapan model PKMPU tersebut adalah motivasi berprestasi siswa dalam merencanakan kehidupan atau cita-citanya dimasa yang akan datang. Kemungkinan juga faktor pendukung yang lain adalah adanya pelajaran tambahan atau les serta doa sebagai kekuatan spiritual siswa.
44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan Penerapan model PKMPU merupakan salah satu upaya untuk menanamkan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang dalam mempersiakan diri menghadapi ujian nasional Tahun Pelajaran 2011/2012. Penerapan model PKMPU dilakukan kepada 15 siswa yang difokuskan pada soal ujian nasional tahun sebelumnya yaitu Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran pokok yang diujikan bagi siswa SMA dan sederajat, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan matematika. Pelaksanaan penerapan model PKMPU dalam prosesnya bekerjasama dengan guru mata pelajaran tersebut karena dalam penerapan model PKMPU ada pendalaman materi dan yang berhak memberikan pendalaman materi adalah guru mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian penerapan model PKMPU dalam menghadapi ujian nasional dilaksanakan kerjasama antara penulis dengan guru mata pelajaran. Penerapan model PKMPU dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran ujian nasional bagi Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang, terbukti dengan berkurangnya frekuensi indikator kesulitan dalam menghadapi ujian nasional Penerapan model PKMPU dari tindakan yang pertama sampai dengan tindakan yang terahir selalu mengalami perubahan. Persentase rata-rata peningkatan penguasaan kesulitan materi pelajaran ujian nasional sebesar 65.45%, sementara persentase indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya adalah 50%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model PKMPU dapat meningkatkan
45
penguasaan materi pelajaran Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang dalam menghadapi ujian nasional Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan pembahasan tersebut penulis berpendapat bahwa penerapan model PKMPU dapat digunakan sebagai salah satu alternatif atau kegiatan guru dan siswa dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional. Disamping dapat digunakan untuk menghadapi ujian nasional, penerapan model PKMPU menurut hemat penulis juga dapat digunakan sebagai persiapan siswa dan guru dalam menghadapi ujian ahir semester.
D. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis merekomendasikan : 1. Kepada para Guru Pembimbing dan Guru Mata Pelajaran Ujian Nasional di SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang dan sekolah yang lain bisa melakukan kerjasama untuk menerapkan model PKMPU ini sebagai salah satu upaya untuk membantu siswa Kelas XII dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional. 2. Kepada para peneliti yang lain bisa melakukan research dengan menerapkan model PKMPU ini untuk membantu siswa dalam menghadapi ujian semesteran,baik di SMP dan atau sederajat maupun SMA dan atau sederajat.
46
LEMBAR KPMPU Nama No Induk Mata Pelajaran No Soal
Tidak Menguasai
1
2
: …………………… : …………………… : ……………………
Indikator Belum Menguasai Sulit Memahami 3
4
Lupa 5
47
LEMBAR HASIL KPMPU
Kelas Mata Pelajaran
: …………………….. : ……………………..
No Soal
Bidang Materi
Frekuensi
Jumlah
2
3
4
5
48
ANGKET LEMBAR KERJA PKMPU SISWA : …………………… : ……………………
Nama No Induk
No Soal 1
Indikator PKMPU Belum Mengusai
Sulit Memahami
Lupa
2
3
4
Keterangan 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Keterangan : Berilah tanda centang (V) pada kolom yang sesuai menurut Anda
49
ANGKET LEMBAR KERJA PKMPU MATA PELAJARAN
No
Kelas
: ……………………..
Mata Pelajaran
: ……………………..
Indikator PKMPU
Frekuensi
No. Soal
2
3
4
1
1
Belum Menguasai
2
Sulit Memahami
3
Lupa
50
51