GAMBARAN KONSELING DALAM MENGATASI MASALAH OBESITAS DI 3 POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN TAHUN 2016
LAPORAN MAGANG
Disusun oleh:
Ayu Savitri 1112101000035
PEMINATAN GIZI MASYARAKAT PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT GIZI MASYARAKAT Magang, April 2016
AYU SAVITRI, NIM: 1112101000035
GAMBARAN
KONSELING
DALAM
MENGATASI
MASALAH
OBESITAS DI 3 POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN TAHUN 2016 xiii + 69 Halaman, 6 tabel, 6 bagan, 1 grafik, 5 lampiran
ABSTRAK Obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit tidak menular. Pada Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu kasus obesitas mengalami peningkatan dari 122 kasus pada tahun 2014 menjadi 160 kasus pada tahun 2015. Untuk mengendalikan kejadian obesitas, Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu memiliki posbindu PTM yang berjumlah 19 posbindu yang tersebar di 10 kelurahan. Tujuan kegiatan magang ini untuk mengetahui gambaran konseling dalam mengatasi masalah obesitas di posbindu penyakit tidak menular (PTM) wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta selatan tahun 2016. Salah satu upaya yang dilakukan dalam posbindu PTM dalam mengatasi masalah obesitas dengan cara memberikan penyuluhan kelompok dan konseling. Namun, berdasarkan observasi diketahui bahwa konseling obesitas yang dilakukan belum tepat dengan yang dianjurkan dikarenakan kader hanya memberikan informasi berupa diet karbohidrat kepada peserta posbindu yang mengalami obesitas dan befokus pada penyakit yang diderita. Kurang tepatnya pemberian konseling obesitas ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan kader mengenai diet rendah kalori karena kurangnya
i
pengetahuan kader mengenai diet rendah kalori dikarenakan tidak adanya media penunjang seperti buku pedoman dan leaflet saat melakukan konseling. Selain itu, belum adaya penyegeran pelatihan kader, serta tidak adanya kontrol terhadap kegiatan konseling dikarenakan pertugas puskesmas kelurahan jarang datang untuk melakukan evaluasi masalah di posbindu. Alternatif solusi dari masalah kurang tepatnya pemberian konseling obesitas adalah melakukan penyegaran pelatihan kader konseling di posbindu, menggunakan buku pedoman dan media KIE penunjang saat meakukan konseling serta melakukan kegiatan evaluasi setelah pelaksanaan posbindu oleh kader dan petugas Puskesmas Kelurahan.
Daftar bacaan : 10 (2000-2015)
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ayu Savitri
Tempat, Tanggak Lahir
: Jakarta, 29 Agustus 1994
Alamat
: Gang Masjid Jalan Gili Samping No. 36 Kebon Jeruk, Jakata Barat
Email
:
[email protected]
Pendidikan Formal 2012-Sekarang
: S1 Peminatan Gizi Program Studi Kesehatan Masyarkat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2009-2012
: SMA Cakra Buana Depok
2006-2009
: SMPN 127 Jakarta
2000-2006
: SD 06 Pagi Jakarta Barat
1999-2000
: TK Al-Idzhar Kebon Jeruk Jakarta Barat
v
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih serta Maha Penyayang atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Magang ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasul tercinta yang telah menjadi suri taula dan bagi umatnya. Dengan bekal pengetahuan, pengarahan serta bimbingan yang diperoleh selama perkuliahan dan selama berlangsungnya magang, penulis mencoba menyusun laporan magang mengenai “Gambaran Konseling Kesehatan Dalam Mengatasi Masalah Obesitas Di Posbindu Penyakit Tidak Menular (Ptm) Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2016”. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.K.M, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Fajar Arianti, S.KM, M.Kes, PhD selaku Kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Febriarianti, Sp. M. Kes selaku Dosen Pembimbing Fakultas dan Ibu Nizma Febrianti, SKM selaku Pembimbing Lapangan Magang yang telah memberikan
bimbingan
dan
arahan
saya
dalam
melaksanakan
dan
menyelesaikan laporan magang.
4. Drg. Susilowati selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan magang di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.
5. Seluruh staf Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu yang telah membantu dalam mempermudah berjalannya proses kegiatan magang.
6. Ibu-ibu kader di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu atas bantuan dan kerjasamanya dalam memberikan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM di wilayahnya masing-masing.
7. Seluruh masyarakat atau warga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu yang telah berpatisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM.
8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
vi
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saya mengaharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Tangerang, Mei 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................................................. i DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................v KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ..................................................................................................x DAFTAR BAGAN ................................................................................................ xi DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii BAB I .......................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3 1.3 Tujuan Magang ........................................................................................... 3 1.3.1 Tujuan Umum Magang ...................................................................... 3 1.3.2 Tujuan Khusus Magang ..................................................................... 3 1.4 Manfaat ....................................................................................................... 4 1.4.1 Bagi Mahasiswa ................................................................................. 4 1.4.2 Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................................................... 4 1.4.3 Bagi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu ....................................... 5 BAB II .....................................................................................................................6 2.1 Alur Kegiatan Magang ................................................................................ 6 2.2 Rencana Kerja Harian Magang ................................................................... 7 2.3 Realisasi Kegiatan Harian Magang ............................................................. 13 BAB III ..................................................................................................................26 3.1 Gambaran Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu ........................... 26 3.1.1 Keadaan Umum Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu ................... 26 3.1.2 Visi dan Misi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu ....................... 26
viii
3.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu .............. 27 3.1.4 Program yang ada di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu ............ 30 3.1.5 Sumber Daya .................................................................................... 34 3.1.6 Data Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu ............................................................................................. 36 3.2 Analisis Situasi .......................................................................................... 37 3.2.1 Obesitas di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu ........................... 37 3.2.2 Gambaran Pelaksanaan Konseling Obesitas pada Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2016 . 38 3.3 Identifikasi Penyebab Masalah ................................................................. 50 3.4 Alternatif Solusi Masalah.......................................................................... 53 BAB IV ..................................................................................................................54 4.1 Simpulan ................................................................................................... 54 4.2 Saran .......................................................................................................... 55 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................56 LAMPIRAN ..........................................................................................................57
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rencana Kegiatan Harian Magang. .................................................................. 7 Tabel 2.2 Realisasi Kegiatan Harian Magang. ................................................................ 13 Tabel 3.1 Sarana Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. .......................... 34 Tabel 3.2 Tenaga Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. ..................................... 35 Tabel 3.3 Data Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. ....... 36 Tabel 3.4 Alternatif Solusi Masalah. .............................................................................. 53
x
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Alur Kegiatan Magang. .................................................................................... 6 Bagan 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. .......................... 26 Bagan 3.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan Jati Padang. ................................ 27 Bagan 3.3 Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. ......................... 28 Bagan 3.4 Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur. ........................... 29 Bagan 3.5 Penyebab Masalah. ........................................................................................ 52
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Prevalensi Obesitas di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. ...................... 37
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kegiatan magang di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu......................................................................................................... 58 Lampiran 2 Transkip Wawancara Dengan Ketua Kader Posbindu Dukuh..................... 61 Lampiran 3 Transkip Wawancara Dengan Ketua Kader Posbindu Melati Sehat. .......... 63 Lampiran 4 Transkip Wawancara Dengan Ketua Kader Posbindu Tulip. ...................... 66 Lampiran 5 Transkrip Wawancara Dengan Pemegang Program Posbindu di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. ........................................................ 69
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Obesitas adalah akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang berisiko bagi kesehatan (WHO, 2015). Faktor-faktor risiko terjadinya obesitas adalah genetik, usia, psikologis, sosial ekonomi, pola gaya hidup yang tidak sehat dan kurang aktivitas fisik (Brown, 2011). Hal ini dapat mengakibatkan masalah yang serius karena obesitas dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif, seperti gangguan kardiovaskular, kanker, diabetes mellitus tipe 2 dan lainnya (WHO, 2000). Berdasarkan riskesdas pada tahun 2013, prevalensi obesitas pada masyarakat usia >18 tahun di Indonesia mencapai 9,6% pada laki-laki dan 20% pada perempuan. Sedangkan, di DKI Jakarta prevalensinya mencapai 15,8% pada laki-laki dan 26,2% pada perempuan (Kemenkes, 2013). Jakarta Selatan merupakan salah satu penyumbang terbesar kejadian obesitas di DKI Jakarta dengan prevalensi sebesar 16,5% pada laki-laki dan 28,7% pada perempuan. Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu masih mengalami kenaikan kasus obesitas. Berdasarkan data surveilans kasus PTM Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2014 ditemukan bahwa kasus obesitas dengan jumlah total 122 kasus dan mengalami peningkatan menjadi 160 kasus obesitas pada tahun 2015. Oleh karena itu, dinas kesehatan melakukan upaya untuk mengurangi kejadian obesitas dengan cara menggerakkan program pengendalian penyakit tidak menular (PTM) di puskesmas. Program pengendalian PTM merupakan salah satu cara untuk mendeteksi dini berbagai faktor risiko PTM, seperti merokok, obesitas, rendahnya aktivitas fisik, diet yang tidak seimbang dan lainnya. Dengan adanya deteksi dini tersebut, masyarakat diharapkan dapat berusaha untuk mengendalikan faktor risiko tersebut. Kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya dapat dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan Posbindu PTM (Kemenkes, 2014). Posbindu PTM merupakan salah satu wadah pelayanan kesehatan binaan puskesmas yang bertujuan untuk melakukan kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara sendiri dan berkesinambungan yang
1
didalamnya terdapat aspek promotif, preventif dan sosial dengan memberdayakan masyarakat dan melibatkan peran serta pemerintah, non-pemerintah, LSM, swasta, serta lainnya. Sasaran utama dalam posbindu PTM adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko, dan penyandang PTM yang berusia 15 tahun ke atas (Kemenkes, 2014). Posbindu PTM yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu berjumlah 19 posbindu yang tersebar di 10 kelurahan. Salah satu aspek yang terdapat dalam posbindu PTM yaitu aspek promotif berupa promosi kesehatan kepada masyarakat usia 15 tahun ke atas. Promosi kesehatan merupakan salah satu cara untuk mengurangi terjadinya peningkatan suatu masalah kesehatan, salah satunya obesitas. Tujuan dari promosi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Sehingga, dapat mencegah dan mengendalikan permasalahan kesehatan (Kemenkes, 2011). Promosi Kesehatan yang dapat dilakukan di dalam pelaksanaan posbindu adalah penyuluhan dan konseling gizi terkait penyakit tidak menular dan faktor risikonya, seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan. Konseling obesitas merupakan salah satu cara untuk menurunkan salah satu faktor risiko PTM dengan cara memberikan informasi kepada peserta posbindu mengenai cara penanggulangan obesitas. Konseling obesitas yang dapat diberikan dalam kegiatan posbindu PTM yaitu dengan cara memberikan informasi mengenai diet rendah kalori kepada peserta posbindu yang mengalami obesitas (Kemenkes, 2014). Namun, berdasarkan hasil observasi pada ketiga posbindu tersebut diketahui bahwa konseling obesitas yang dilakukan belum tepat dengan yang dianjurkan dikarenakan kader hanya memberikan informasi berupa diet karbohidrat kepada peserta posbindu yang mengalami obesitas. Sedangkan, berdasarkan hasil data pencatatan posbindu tahun 2015 masih terdapat masalah obesitas pada Posbindu Sehat Cermat sebanyak 75 kasus, Posbindu Dukuh sebanyak 38 kasus dan Posbindu Tulip sebanyak 25 kasus.
2
Dari uraian yang telah dijelaskan, promosi kesehatan di posbindu sangat penting dalam upaya untuk mencegah dan mengendalikan tingginya kejadian obesitas. Sehingga, penulis tertarik untuk melaksanakan magang dengan melihat dan mengetahui gambaran konseling dalam mengatasi masalah obesitas di 3 posbindu PTM yang bersedia di observasi pada saat kegiatan magang di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan tahun 2016. 1.2 Rumusan Masalah Konseling merupakan salah satu upaya promosi kesehatan di posbindu PTM. Tujuan dari konseling di posbindu PTM untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat mencegah dan mengendalikan masalah kesehatan. Konseling yang diberikan di posbindu PTM terkait penyakit dan faktor risikonya, merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol. Masih terdapat masalah obesitas pada Posbindu Sehat Cermat, Dukuh dan Tulip di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Berdasarkan observasi pada ketiga posbindu tersebut diketahui bahwa konseling obesitas yang dilakukan belum tepat dengan yang dianjurkan, yaitu berupa informasi mengenai diet rendah kalori. Sedangkan, konseling yang diberikan hanya berupa diet karbohidrat kepada peserta posbindu yang mengalami obesitas. Oleh karena itu, rumusan masalah magang adalah ingin mengetahui gambaran konseling dalam mengatasi masalah obesitas di 3 posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan Tahun 2016. 1.3 Tujuan Magang 1.3.1 Tujuan Umum Magang Diketahuinya gambaran konseling dalam mengatasi masalah obesitas di 3 posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2016. 1.3.2 Tujuan Khusus Magang a. Diketahuinya gambaran umum Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2016.
3
b. Diketahuinya kajian dan analisis situasi pelaksanaan kegiatan konseling dalam mengatasi masalah obesitas pada 3 Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2016. c. Diketahuinya penyebab masalah dari kurang tepatnya pemberian konseling dalam mengatasi masalah obesitas pada 3 Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2016. d. Diketahuinya alternatif solusi masalah dari kurang tepatnya pemberian konseling dalam mengatasi masalah obesitas pada 3 Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan Tahun 2016. 1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Mahasiswa a. Mampu menerapkan ilmu komunikasi, edukasi dan informasi gizi yang diperoleh di bangku kuliah melalui praktek kerja. b. Mendapatkan pengalaman, pegetahuan dan keterampilan di bidang promosi kesehatan terkait penanggulangan obesitas di Posbindu. c. Dapat melihat kondisi yang sesungguhnya dari praktek kerja di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. d. Menambah wawasan mengenai promosi kesehatan terkait penanggulangan obesitas pada Posbindu di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. e. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi diri serta adaptasi di dunia kerja. 1.4.2 Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Mampu melaksanakan salah satu dari upaya untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat. b. Menjadikan sarana untuk menjalin kerja sama antara Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. c. Menciptakan hubungan kerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan 4
keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa sebagai bekal menciptakan pembangunan kesehatan masyarakat. d. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melibatkan tenaga terampil dari institusi magang. 1.4.3 Bagi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu a. Pihak Puskesmas dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu kegiatan yang berkaitan dengan promosi kesehatan di posbindu. b. Mendapatkan bahan masukan khususnya dalam meningkatkan kualitas kegiatan promosi kesehatan terkait penanggulangan obesitas serta menemukan solusi masalah kesehatan masyarakat secara proporsional. c. Terbinanya jaringan kerjasama yang saling menguntungkan, bermanfaat dan berkelanjutan antara Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5
BAB II ALUR DAN KEGIATAN HARIAN MAGANG
2.1 Alur Kegiatan Magang Kegiatan magang ini dilalaksanakan pada Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan untuk mengetahui promosi kesehatan terkait obesitas pada posbindu di wiliyah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu dan mengikuti kegiatan yang dilakukan puskesmas untuk melatih diri dalam kegiatan dunia kerja. Adapun hal yang dilakukan dalam kaitannya dengan recana kegiatan, yaitu pencarian data sekunder, wawancara, observasi dan dapat melakukan edukasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Mingu. Berikut alur kegiatan magang di Puskemas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Bagan 2.1 Alur Kegiatan Magang Tahap Persiapan : a. Pembuatan surat magang b. Pengumpulan bahan teori c. Penyerahan surat magang ke institusi yang dituju d. Konfirmasi
tempat
dan
pelaksanaan magang e. Observasi tempat magang f. Pembuatan proposal magang g. Konsultasi proposal magang
Tahap Pelaksanaan: a. Perkenalan dengan pembimbing lapangan dan staf Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu c. Studi observasi dan wawancara d. Studi literatur e. Bimbingan dengan dosen pembimbing akademik dan pembimbing lapangan f. Melakukan edukasi di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Tahap Pembuatan Laporan: a. Penyusunan laporan magang b. Konsultasi dengan pembimbing akademik dan pembimbing lapangan c. Presentasi laporan magang d. Revisi laporan magang e. Pengumpulan laporan magang
6
2.2 Rencana Kerja Harian Magang Berikut adalah rencana kerja harian magang terperinci selama 26 hari kerja, terhitung mulai tanggal 25 Januari sampai dengan 1 Maret 2016. Tabel 2.1 Rencana Kegiatan Harian Magang No 1.
Hari/Tanggal Senin 25 Januari 2016
Kegiatan
Output yang diharapkan
a. Pengarahan dari pihak Puskesmas Kecamatan Pasar
a. Mendapatkan pengarahan dari Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu
Minggu terkait kegiatan di puskesmas
b. Meminta dan Mempelajari profil dan keadaan umum Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Kecamatan Pasar Minggu
c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu 2.
b. Meminta dan mempelajari laporan tahunan Puskesmas
c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Selasa
a. Perkenalan dengan pembimbing lapangan
a. Perkenalan dengan pembimbing lapangan menyampaikan
26 Januari 2016
b. Meminta pengarahan dari pembibing lapangan
tujuan, maksud, dan kompetensi yang harus dicapai dari
c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar
kegiatan magang kepada pembimbing lapangan
Minggu
b. Meminta pengarahan terkait dengan laporan magang c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
3.
Rabu 27 Januari 2016
a. Mempelajari profil dan keadaan umum Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu b. Mewawancarai
pemegang
a. Mempelajari Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2014 yang terkait dengan data
program
mengenai
program posbindu di wilayah kerja Puskesmas 7
Posbindu b. Mewawancarai pemegang program mengenai program
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Output yang diharapkan
Kecamatan Pasar Minggu
posbindu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar
c. Observasi dan wawancara dengan kader posbindu d. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Minggu c. Observasi dan wawancara dengan kader posbindu d. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
4.
Kamis
a. Bimbingan dengan pembimbing lapangan
a. Pengarahan dari pembimbing lapangan terkait data
28 Januari 2016
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
posbindu b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
5.
Jumat
a. Mempelajari data pelaksanaan program posbindu
29 Januari 2016
b. Bimbingan dengan pembimbing lapangan
a. Mempelajari data posbindu di wilayah Kecamatan Pasar Minggu
c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
b. Pengarahan dari pembimbing lapangan terkait data posbindu c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
6.
Senin 1 Februari 2016
a. Wawancara dengan pemegang program posbindu terkait
pelaksanaan
posbindu
di
Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu
a. Mewawancarai
pemegang
program
posbindu
terkait
pelaksanaan posbindu di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
8
No 7.
Hari/Tanggal
Kegiatan
Output yang diharapkan
Selasa
a. Meminta data posbindu penyakit tidak menular
2 Februari 2016
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
a. Mempelajari data obesitas yang terdapat dalam data posbindu PTM tahun 2015 b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
8.
Rabu
a. Analisis data posbindu penyakit tidak menular
3 Februari 2016
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
a. Menganalisis data posbindu PTM tahun 2014 dan laporan tahunan Puskesmas Tahun 2014 terkait posbindu PTM b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
9.
Kamis
a. Bimbingan dengan pembimbing lapangan
a. Berdiskusi dengan pembimbing lapangan untuk melakukan
4 Februari 2016
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
observasi di posbindu b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
10.
Jumat
a. Bimbingan dengan pembimbing lapangan
a. Menentukan posbindu yang dapat diobservasi Mengikuti
5 Februari 2016
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
11.
Selasa 9 Februari 2016
a. Perkenalan dengan Kepala Puskesmas dan staff a. Mengantarkan surat tugas ke Puskesmas Kelurahan dan Puskesmas Kelurahan b. Meminta
pengarahan
menjelaskan maksud dan tujuan dari
kepala
puskesmas b. Pengarahan dari kepala puskesmas kelurahan terkait
kelurahan
kegiatan magang
9
No
12.
Hari/Tanggal
Rabu
Kegiatan
Output yang diharapkan
c. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
c. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
a. Observasi dan wawancara kegiatan posbindu
a. Melakukan observasi dan wawancara dengan kader terkait
10 Februari 2016 b. Analisis data pelaksanaan posbindu
pelaksanaan kegiatan posbindu
c. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
b. Melakukan analisis data pelaksanaan posbindu c. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
13.
14.
15.
16.
Kamis
a. Analisis data pelaksanaan posbindu
a. Melakukan analisis data pelaksanaan posbindu
11 Februari 2016 b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
Jumat
a. Transkip wawancara dengan ketua kader posbindu
a. Mentranskip wawancara dengan ketua kader posbindu
12 Februari 2016
b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
Senin
a. Analisis data pelaksanaan posbindu
a. Melakukan analisis data pelaksanaan posbindu
15 Februari 2016
b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
Selasa
a. Identifikasi masalah yang terdapat dalam pelaksanaan a. Mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam pelaksanaan
16 Februari 2016
kegiatan dan promosi kesehatan di posbindu b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
17.
Rabu 17 Februari 2016
18.
Kamis
kegiatan dan promosi kesehatan di posbindu b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
a. Identifikasi masalah yang terdapat dalam pelaksanaan a. Mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam pelaksanaan kegiatan dan promosi kesehatan di posbindu
kegiatan dan promosi kesehatan di posbindu
b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
a. Wawancara dengan ketua kader posbindu
a. Mengetahui pelaksanaan kegiatan posbindu terkait promosi
18 Februari 2016 b. Transkip wawancara dengan ketua kader posbindu c. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
10
kesehatan b. Mentranskip wawancara dengan ketua kader posbindu
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Output yang diharapkan c. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
19.
Jumat
a. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
a. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
19 Februari 2016 b. Pamitan kepada Kepala Puskesmas dan seluruh staf di b. Pamitan kepada Kepala Puskesmas dan seluruh staf di Puskesmas Keluarahan 20.
Senin
Puskesmas Keluarahan
a. Bimbingan dengan pembimbing lapangan
22 Februari 2016 b. Wawancara dengan ketua kader Posbindu c. Transkip wawancara dengan ketua kader posbindu d. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
a. Laporan terkait kegiatan yang dilakukan pada Puskesmas Kelurahan dan hasil analisis data posbindu b. Mengetahui pelaksanaan kegiatan posbindu terkait promosi kesehatan c. Mentranskip wawancara dengan ketua kader posbindu d. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
21.
Selasa 23 Februari 2016
a. Analisis data posbindu wilayah kerja Puskesmas a. Menganalisis data pelaksanaan dan promosi kesehatan di Pasar Minggu
posbindu
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu 22.
Rabu 24 Februari 2016
wilayah
kerja
Puskesmas
Pasar
Minggu
berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
a. Identifikasi masalah posbindu di wilayah Kerja a. Mengidentifikasi masalah posbindu di wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Minggu 23.
Kamis 25 Februari 2016
a. Menentukan prioritas masalah posbindu di wilayah a. Menentukan prioritas masalah posbindu di wilayah Kerja Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
11
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu dengan pembimbing
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Output yang diharapkan
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu 24.
Jumat 26 Februari 2016
lapangan b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
a. Membuat akar masalah dari prioritas masalah a. Menentukan akar masalah dari prioritas masalah posbindu posbindu di wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
di wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu 25.
Senin
a. Bimbingan dengan pembimbing lapangan
a. Diskusikan hasil identifikasi sampai akar masalah
29 Februari 2016 b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Minggu 26.
Selasa 1 Maret 2016
a. Menentukan alternatif solusi atas masalah dalam a. Menentukan alternatif solusi atas masalah dalam kegiatan kegiatan promosi kehatan di posbindu
promosi kehatan di posbindu
b. Fiksasi laporan magang
b. Fiksasi laporan magang
c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Minggu
d. Perpisahan dengan pembimbing lapangan dan seluruh staff
d. Pamitan kepada pembimbing lapangan dan seluruh staff di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
12
di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
2.3 Realisasi Kegiatan Harian Magang Berikut adalah realisasi dari rencana kerja harian yang telah dibuat terperinci selama 26 hari kerja, terhitung mulai tanggal 25 Januari sampai dengan 1 Maret 2016. Tabel 2.2 Realisasi Kegiatan Harian Magang
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
1.
Senin 25 Januari 2016
a. Pengarahan dari pihak Puskesmas a. Mendapatkan Kecamatan Pasar Minggu
umum
dari
Puskesmas Seluruh kegiatan tercapai
Kecamatan Pasar Minggu terkait kegiatan di
b. Meminta dan Mempelajari profil dan keadaan
pengarahan
puskesmas
Puskesmas b. Meminta dan mempelajari laporan tahunan
Kecamatan Pasar Minggu
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas c. Mengikuti kegiatan di poli gizi Kecamatan Pasar Minggu 2.
Selasa 26 Januari 2016
a. Perkenalan
dengan
pembimbing a. Perkenalan
lapangan b. Meminta pengarahan dari pembibing lapangan
dengan
pembimbing
lapangan Seluruh kegiatan tercapai
menyampaikan tujuan, maksud, dan kompetensi yang harus dicapai dari kegiatan magang kepada pembimbing lapangan
c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas b. Meminta pengarahan terkait dengan laporan Kecamatan Pasar Minggu
magang
13
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
c. Mengikuti kegiatan di poli gizi - Merekapitulasi data gizi - Melakukan
pretest
yang
diadakan
oleh
pembimbing lapangan 3.
Rabu 27 Januari 2016
a. Mempelajari profil dan keadaan a. Mempelajari
Laporan
Tahunan
Puskesmas a. Kegiatan tercapai
umum Puskesmas Kecamatan Pasar
Kecamatan Pasar Minggu tahun 2014 yang b. Karena
bersamaan
Minggu
terkait dengan data Posbindu
peresmian
dengan
b. Mewawancarai pemegang program b. Belum dapat mewawancarai pemegang program mengenai
program
posbindu
di c. Observasi
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
dan
wawancara
dengan
kader
posbindu Melati d. Mengikuti kegiatan di poli gizi
c. Observasi dan wawancara dengan kader posbindu
- Membantu kegiatan posbindu Melati
posbindu dapat
Melati, diwawancara
esok hari c. Kegiatan tercapai d. Kegiatan tercapai
- Melakukan observasi dan wawancara dengan
d. Mengikuti kegiatan di Puskesmas
ketua kader Posbindu Melati
Kecamatan Pasar Minggu 4.
Kamis 28 Januari 2016
a. Bimbingan
dengan
pembimbing a. Pengarahan dari pembimbing lapangan terkait Seluruh kegiatan tercapai
lapangan
data posbindu
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas b. Mengikuti kegiatan di poli gizi Kecamatan Pasar Minggu
- Menyusun LB3 program gizi tahun 2015
14
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
- Menganalisis data SDKN tahun 2015 5.
Jumat 29 Januari 2016
a. Mempelajari
data
pelaksanaan a. Mempelajari
program posbindu b. Bimbingan
dengan
data
posbindu
di
wilayah Seluruh kegiatan tercapai
Kecamatan Pasar Minggu pembimbing b. Pengarahan dari pembimbing lapangan terkait
lapangan
data posbindu
c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas c. Mengikuti kegiatan di poli gizi Kecamatan Pasar Minggu
- Menganalisis
data
SDKN
tahun
2015
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu - Merekapitulasi daftar buku gizi 6.
Senin 1 Februari 2016
a. Wawancara
dengan
program
posbindu
pemegang a. Mewawancarai pemegang program posbindu Seluruh kegiatan tercapai terkait
pelaksanaan posbindu di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
terkait pelaksanaan posbindu di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu b. Mengikuti kegiatan di poli gizi - Merekapitulasi siklus menu - Membuat format laporan harian penerimaan dan penggunaan bahan makanan
7.
Selasa 2 Februari 2016
a. Meminta data posbindu penyakit a. Mempelajari data obesitas yang terdapat dalam Seluruh kegiatan tercapai tidak menular
data posbindu PTM tahun 2015
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas b. Mengikuti kegiatan di poli gizi
15
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
Kecamatan Pasar Minggu
- Membuat kuesioner kepuasan pasien terhadap poli gizi - Revisi kuesioner kepuasan pasien terhadap poli gizi
8.
Rabu 3 Februari 2016
a. Analisis data posbindu penyakit a. Menganalisis data posbindu PTM tahun 2014 Seluruh kegiatan tercapai tidak menular
dan laporan tahunan Puskesmas Tahun 2014
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
terkait posbindu PTM b. Mengikuti kegiatan di poli gizi - Menyebarkan
kuesioner
kepuasan
pasien
terhadap poli gizi 9.
Kamis 4 Februari 2016
a. Bimbingan
dengan
pembimbing a. Berdiskusi dengan pembimbing lapangan untuk Seluruh kegiatan tercapai
lapangan
melakukan observasi di posbindu
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas b. Mengikuti kegiatan di poli gizi Kecamatan Pasar Minggu
- Menyebarkan
kuesioner
kepuasan
pasien
terhadap poli gizi 10.
Jumat 5 Februari 2016
a. Bimbingan
dengan
pembimbing c. Menentukan posbindu yang dapat diobservasi
lapangan b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas
d. Mengikuti kegiatan di poli gizi - Melakukan entri data dari hasil wawancara
Kecamatan Pasar Minggu
kuesioner kepuasan pasien pada poli gizi
16
Seluruh kegiatan tercapai
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
11.
Selasa 9 Februari 2016
a. Perkenalan dengan staff Puskesmas a. Mengantarkan Kelurahan b. Meminta
tugas
ke
Puskesmas Seluruh kegiatan tercapai
Kelurahan dan mejelaskan maksud dan tujuan pengarahan
kegiatan b. Pengarahn dari kepala Puskesmas Kelurahan
mgang c. Mengikuti
surat
Jati Padang kegiatan
Puskesmas c. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan Jati
Kelurahan
Padang - Membantu di apotek
12.
Rabu 10 Februari 2016
a. Observasi dan wawancara kegiatan a. Melakukan observasi dan wawancara dengan Seluruh kegiatan tercapai posbindu
kader terkait pelaksanaan kegiatan posbindu
b. Analisis data pelaksanaan posbindu c. Mengikuti
kegiatan
Sehat Cermat
Puskesmas b. Melakukan analisis data pelaksanaan posbindu
Kelurahan
Sehat Cermat tahun 2015 dan 2016 dengan menggunakan software c. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan Jati Padang - Melakukan wawancara dan skrinning dini dengan metode ketuk pintu di wilayah RT 12 RW 02
13.
Kamis
a. Analisis data pelaksanaan posbindu
a. Melakukan analisis data pelaksanaan posbindu Seluruh kegiatan tercapai
17
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
11 Februari 2016
b. Mengikuti
kegiatan
Puskesmas
Kelurahan
Sehat Cermat tahun 2015 dan 2016 dengan menggunakan software b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan Jati Padang - Mengikuti kegiatan di Posyandu Lansia Sirsak I - Melakukan penyuluhan terkait obesitas pada lansia serta melakukan konseling gizi terhadap masalah PTM
14.
Jumat 12 Februari 2016
a. Transkip wawancara dengan ketua a. Mentranskip wawancara dengan ketua kader Seluruh kegiatan tercapai kader posbindu b. Mengikuti
posbindu Sehat Cermat
kegiatan
Puskesmas b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
Kelurahan
- Membantu di bagian apotek - Merekapitulasi data KIA - Sosialisasi PIN kepada kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Jati Padang
15.
Senin
a. Analisis data pelaksanaan posbindu
15 Februari 2016
b. Observasi
dan
wawancara
di
a. Melakukan analisis masalah di Posbindu Sehat Seluruh kegiatan tercapai Cermat
18
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
Posbindu Tulip c. Mengikuti
kegiatan
b. Melakukan Puskesmas
Kelurahan
observasi
dan
wawancara
di
posbindu tulip c. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan Jati Padang - Membantu di bagian apotek - Membantu di bagian registrasi pasien - Melakukan wawancara dan skrinning dini dengan metode ketuk pintu di wilayah RW 07
16.
Selasa 16 Februari 2016
a. Identifikasi masalah yang terdapat a. Mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam Seluruh kegiatan tercapai dalam pelaksanaan kegiatan dan
pelaksanaan kegiatan dan promosi kesehatan di
promosi kesehatan di posbindu
posbindu Sehat Cermat
b. Mengikuti Kelurahan
kegiatan
Puskesmas b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan Jati Padang - Membantu di bagian apotek - Membantu di bagian registrasi pasien - Mengikuti kegiatan di Posyandu Pisang 1 - Melakukan wawancara dan skrinning dini dengan metode ketuk pintu di wilayah RW 09
17.
Rabu
a. Identifikasi masalah yang terdapat a. Mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam Seluruh kegiatan tercapai
19
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
17 Februari 2016
dalam pelaksanaan kegiatan dan
pelaksanaan kegiatan dan promosi kesehatan di
promosi kesehatan di posbindu
posbindu Sehat Cermat
b. Mengikuti
kegiatan
Kelurahan
Puskesmas b. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan Jati Padang - Membantu di bagian apotek - Menginput data skrining dini - Mengikuti kegiatan posyandu di RW 09 (Posyandu Cempaka
2, Semangka, dan
Melon) - Sosialisasi PIN kepada masyarakat ke RW 09 (Posyandu Cempaka
2, Semangka, dan
Melon) 18.
Kamis 18 Februari 2016
a. Observasi dan wawancara dengan a. Observasi dan wawancara terkait pelaksanaan Seluruh kegiatan tercapai ketua kader posbindu
promosi kesehatan di Posbindu Dukuh
b. Transkip wawancara dengan ketua b. Transkip kader posbindu c. Mengikuti Kelurahan
kegiatan
wawancara
dengan
ketua
kader
Posbindu Dukuh Puskesmas c. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan Jati Padang - Membantu di bagian apotek
20
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
- Membantu di bagian registrasi pasien - Menginput data skrining dini 19.
Jumat 19 Februari 2016
a. Mengikuti
kegiatan
Puskesmas a. Mengikuti kegiatan Puskesmas Kelurahan
Kelurahan
Seluruh kegiatan tercapai
- Membantu di bagian apotek
b. Pamitan kepada Kepala Puskesmas
- Membantu di bagian registrasi pasien
dan seluruh staf di Puskesmas
- Menginput data skrining dini
Keluarahan
- Rekapitulasi data status ibu hamil dan MTBS b. Pamitan kepada Kepala Puskesmas dan seluruh staf di Puskesmas Keluarahan Jati Padang
20.
Senin 22 Februari 2016
a. Bimbingan
dengan
pembimbing
a. Laporan terkait kegiatan yang dilakukan pada Seluruh kegiatan tercapai
lapangan
Puskesmas Kelurahan Jati Padang dan hasil
b. Wawancara dengan ketua kader Posbindu
analisis data posbindu b. Wawancara
c. Transkip wawancara dengan ketua
pelaksanaan
promosi
kesehatan di Posbindu Kemala dan Melati
kader posbindu d. Mengikuti kegiatan di Puskesmas
terkait
Sehat c. Mentranskip wawancara dengan ketua kader
Kecamatan Pasar Minggu
Posbindu Kemala dan Melati Sehat d. Mengikuti kegiatan di poli gizi - Menghitung data status BGM dan APH
21
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
21.
Selasa 23 Februari 2016
a. Analisis data posbindu wilayah kerja a. Menganalisis data pelaksanaan dan promosi Seluruh kegiatan tercapai Puskesmas Pasar Minggu
kesehatan di posbindu wilayah kerja Puskesmas
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Pasar Minggu berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan b. Mengikuti kegiatan di poli gizi - Membuat form evaluasi KEK - Membuat form permintaan bahan makanan basah dan kering
22.
Rabu 24 Februari 2016
a. Identifikasi masalah posbindu di a. Mengidentifikasi masalah posbindu di wilayah Seluruh kegiatan tercapai wilayah
Kerja
Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu
Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu b. Mengikuti kegiatan di poli gizi dan ruang
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
bersalin - Membuat
form
inventaris
dapur
ruang
bersalin - Mendata pasien rawat inap di ruang bersalin - Konseling gizi seimbang pada pasien rawat inap di ruang bersalin 23.
Kamis 25 Februari 2016
a. Menentukan posbindu
prioritas di
wilayah
masalah a. Menentukan prioritas masalah posbindu di Seluruh kegiatan tercapai Kerja
wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar
22
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
Puskesmas
Kecamatan
Pasar
Minggu
Minggu dengan pembimbing lapangan b. Mengikuti kegiatan di poli gizi dan ruang
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
bersalin - Mendata pasien rawat inap di ruang bersalin - Konseling gizi seimbang pada pasien rawat inap di ruang bersalin - Membuat permintaan stok bahan makanan basah dan kering
24.
Jumat 26 Februari 2016
a. Membuat akar masalah dari prioritas a. Menentukan akar masalah dari prioritas masalah Seluruh kegiatan tercapai masalah posbindu di wilayah Kerja
posbindu
Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu
Kecamatan
Pasar
Minggu
di
wilayah
Kerja
Puskesmas
b. Mengikuti kegiatan di poli gizi
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas
- Merekap data stok bahan makanan basah dan
Kecamatan Pasar Minggu
kering - Merekap data BGM
25.
Senin 29 Februari 2016
a. Bimbingan
dengan
pembimbing a. Diskusikan hasil
lapangan
identifikasi
sampai akar Seluruh kegiatan tercapai
masalah
b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas b. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Kecamatan Pasar Minggu
Pasar Minggu
23
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Realisasi Kegiatan
Catatan Pencapaian Output
- Membuat form jumlah pasien ruang bersalin untuk juru masak - Mendata pasien rawat inap di ruang bersalin - Konseling gizi seimbang pada pasien rawat inap di ruang bersalin 26.
Selasa 1 Maret 2016
a. Menentukan alternatif solusi atas a. Menentukan alternatif solusi atas masalah Seluruh kegiatan tercapai masalah dalam kegiatan promosi kehatan di posbindu
b. Fiksasi laporan magang
b. Fiksasi laporan magang
c. Mengikuti kegiatan di poli gizi dan ruang
c. Mengikuti kegiatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu d. Pamitan lapangan Puskesmas Minggu
kepada dan
dalam kegiatan promosi kehatan di posbindu
- Mendata inventaris dapur ruang bersalin
pembimbing
seluruh Kecamatan
bersalin
staff
- Merekap data berat bahan makanan di dapur
di
Pasar
ruang bersalin - Membuat form asuhan gizi - Memuat form evaluasi asuhan gizi d. Perpisahan dengan pembimbing lapangan dan seluruh staff di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
24
Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kegiatan harian magang yang terrealisasi sebesar 98,4%. Pada saat pelaksanaan magang, terdapat kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya namun tidak dapat dilaksanakan oleh mahasiswi. Kegitan tersebut adalah mewawancarai pemegang program mengenai program posbindu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Hal ini tidak tercapai dikarenakan pemegang program memiliki kegiatan lain diluar puskesmas, yaitu peresmian Posbindu Melati Sehat yang merupakan posbindu baru di wilayah Kelurahan Pejaten Barat I. Namun, pemegang program dapat diwawancara pada esok hari.
25
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Profil Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu 3.1.1 Keadaan Umum Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Pada tahun 1972 didirikan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu di Jalan Raya Kebagusan dengan bangunan tiga lantai. Bangunan ini memiliki luas tanah 1.700 m2 dan luas bangunan sebesar 1500 m2. Wilayah Kecamatan Pasar Minggu terletak di bagian selatan Ibukota DKI Jakarta terbagi atas 7 kelurahan dengan 65 RW, 725 RT, 93.425 KK, dan 299.467 jiwa dengan kepadatan penduduk 14.320 jiwa/km. Puskesmas ini dibatasi oleh dua buah sungai, yaitu Sungai Ciliwung di sebelah timur dan Sungai Krukut di sebelah barat. Berikut adalah batas-batas wilayah Kecamatan Pasar Minggu. a. Sebelah Utara
: Jalan Empang Tiga, Jalan H. Samali, dan Jalan Pulo Kecamatan Pancoran
b. Sebelah Barat
: Sungai Krukut Kecamatan Cilandak
c. Sebelah Timur
: Sungai Ciliwung Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur
d. Sebelah Selatan
: Kecamatan Jagakarsa
3.1.2 Visi dan Misi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Berikut visi dan misi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu: a. Visi Menjadi
unit
pelayanan
prima,
profesional,
terjangkau,
berkesinambungan, dan mengutamakan kepuasan pelanggan. b. Misi 1. Memberdayakan dan meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam menghadapi persaingan era global 2. Memberikan dan mengembangkan mutu pelayanan secara optimal, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. 3. Menggalang kerja sama dengan mitra kerja
26
3.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Bagan 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Kepala Puskesmas Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Satuan Pengawas Internal Kepala UKM
Kepala UKP
Pelaksana BPU
Pelaksana Farmakmin
Pelaksana PAL
Pelaksana Spes Anak
Pelaksana BPG
Pelaksana Lab
Pelaksana Lansia
Pelaksana Spes Obgyn
Pelaksana KIA
Pelaksana Radiologi
Pelaksana PKPR
Pelaksana THT
Pelaksana KB
Pelaksana KTA/P
Pelaksana Mata
Pelaksana MTBS
Pelaksana Rekam Medis Pelaksana IMS
Pelaksana Fisioterapi
Pelaksana Kulit/Kusta
Pelaksana TB Paru
Pelaksana 24 jam
Pelaksana Akupuntur
Pelaksana DM
Pelaksana Gizi Klinik
Pelaksana Gadar
Pelaksana Syaraf
Pelaksana Jiwa/Napza K
Pelaksana Imunisasi Od
Pelaksana RB
Pelaksana Tindakan
Pelaksana HIV
Pelaksana SDIDTK
Pelaksana Haji
Pelaksana Akupresure
Pelaksanan PKPR
Kepala Puskesmas Kelurahan 1. Puskesmas Kelurahan Jati Padang 2. Puskesmas Kelurahan Ragunan 3. Puskesmas Kelurahan Kebagusan 4. Puskesmas Kelurahan Pasar Minggu I 5. Puskesmas Kelurahan Pasar Minggu II 6. Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur 7. Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur 8. Puskesmas Kelurahan Pejaten Barat I 9. Puskesmas Kelurahan Pejaten Barat II 10. Puskesmas Kelurahan Pejaten Barat III
Pelaksanaan UKS
Pelaksana UKM dan UKP
Pelaksanaan UKGS
Administrasi UKM dan UKP
Pelaksana PM Pelaksana PTM Pelaksana PKM Pelaksana
Pelaksana Batra
jIWA/nAPZA
Promkes
Pelaksana Survailans Pelaksana Kesling Pelaksana KI Pelaksana KA/SDTK
Pelaksana KB Pelaksana Gizi
27
Admin UKM
Bendahara Penerimaan Bendahara Pengeluaan
Verifikator Kasir
Pengurus Barang Pemeliharaan Penyimpan Barang
Kepegawaian
Administrasi Umum Perencanaan Pengadaan Barang & Jasa SIK/SP2PT
Loket Diklat Satpam Cleaning Service
Sub Kelompok Jabatan Fungsional Sopir
Pada Bagan 3.1 struktur organisasi Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, posbindu PTM masuk kedalam program penyakit tidak menular (PTM) yang dimana didalamnya terdapat kegiatan surveilans PTM. Pemegang bagian posbindu PTM ini lah yang bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan posbindu PTM dan berkoordinasi dengan masing-masing pemegang bagian posbindu PTM. Puskesmas Kelurahan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu bertanggung jawab dalam memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM serta melaporkan hasil kegiatan tersebut ke Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Berikut adalah struktur organisasi dari Pukesmas Kelurahan Jati Padang, Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur dan Puskesmas Pejaten Timur. Bagan 3.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan Jati Padang Kepala Puskesmas Kelurahan Jati Padang Wakil Kepala Puskesmas Kelurahan Jati Padang Tata Usaha
Poli BPG
Poli KIA/KB
Poli Paru
Gizi
Poli Umum/Anak
Posyandu Balita Posyandu Lansia Posbindu PTM
Posbindu Sehat Cermat merupakan posbindu yang dibentuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Jati Padang. Berdasarkan bagan 3.2 diketahui bahwa yang bertanggung jawab dalam koordinasi ke bagian surveilans PTM Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu adalah bagian Gizi. Dimana bagian gizi ini yang memonitoring dan mengevaluasi kegiatan posbindu Sehat Cermat. 28
Apotik
Bagan 3.3 Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur Kepala Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur Wakil Kepala Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur Tata Usaha
Seksi Yankes
Seksi Kesmas
Poli BPU
Promkes
Poli BPG
Kesling
Poli Paru
Posyandu Balita
Poli KB Poli KIA Gizi
Posyandu Lansia Posbindu PTM
Apotik
Posbindu Tulip merupakan posbindu PTM yang berada di wiliyah kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Pada bagan 3.3 diketahui bahwa yang bertanggung jawab dalam koordinasi ke bagian surveilans PTM Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu adalah bagian seksi kesmas pada program posbindu PTM. Dimana bagian ini yang memonitoring dan mengevaluasi kegiatan Posbindu Tulip.
29
Bagan 3.4 Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur Kepala Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur Wakil Kepala Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur
Surveilans PTM
Seksi Yankes
Tata Usaha
Poli BPU
Posbindu Lansia
Poli BPG Posbindu PTM
Poli Paru Poli KIA/KB
Posyandu Balita
Promkes Gizi Kesling Apotik
Posbindu Dukuh merupakan posbindu PTM yang berada di wiliyah kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Pada bagan 3.4 diketahui bahwa yang bertanggung jawab dalam koordinasi ke bagian surveilans PTM Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu adalah bagian surveilans PTM di puskesmas
kelurahan.
Dimana
bagian
ini
yang
memonitoring
dan
mengevaluasi kegiatan Posbindu Dukuh. 3.1.4 Program yang ada di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu terdiri dari program yang menggunakan anggaran subsidi dan program yang menggunakan dana BOK. Posbindu PTM merupakan program yang menggunakan anggaran subsidi yang berada di dalam program pencegahan penyakit tidak menular. Posbindu PTM bertujuan untuk skrinning dini faktor risiko penyakit tidak menular dan memonitoring peserta posbindu yang telah terdeteksi memiliki faktor risiko penyakit tidak menular, serta meningkatkan 30
pengetahuan peserta posbindu melalui konseling dan penyuluhan kelompok sesuai dengan status kesehatannya. Berikut Program yang ada di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu dalam laporan tahunan 2014. A. Program yang menggunakan anggaran subsidi 1. Program penerapan kaidah Good Govermance dalam penyelenggaraan kesehatan a. Penyediaan kebutuhan operasional pelayanan kesehatan di puskesmas b. Pelaksanaan operasional BLUD c. Pelaksanaan layanan siaga 24 jam d. Pelaksanaan layanan hari sabtu di puskesmas kelurahan e. Biaya jasa kebersihan f. Penyediaan jasa telekomunikasi, sumber daya air dan listrik g. Biaya jasa keamanan kantor h. Belanja internet i. Biaya BBM kendaraan dinas operasional 2. Program sinkronisasi kebijakan pembiayaan kelembagaan dan regulasi kesehatan 3. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular a. Penatalaksanaan imunisasi b. Penatalaksanaan pemeriksaan kesehatan haji c. Intensifikasi
surveilans
penyakit
potensial
KLB
berbasis
masyarakat d. Intensifikasi surveilans kematian berbasis penyebab kematian e. Penatalaksanaan dan pengelolaan TB Paru f. Layanan dan sosialisasi program AIDS dan IMS g. Intensifikasi surveilans integrasi AFP PD3I h. Pencegahan dan pengendalian DBD i. Penatalaksanaan penyakit kusta 4. Program penurunan angka kematian ibu dan bayi a. Penatalaksanaan gizi ibu hamil b. Penatalaksanaan managemen kesehatan keluarga c. Tatalaksana penanganan komplikasi pada neonatal 31
d. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu e. Penatalaksanaan pelayanan antenatal f. Penatalaksanaan komplikasi kebidanan 5. Program peningkatan kesehatan anak balita a. Sosialisasi pengadaan dan distribusi MP ASI bagi baduta gakin b. Pengadaan dan pendistribusian vitamin A 6. Program pengembangan lingkungan sehat a. Pengendalian vektor b. Penatalaksanaan pemantauan jentik berkala c. Pengelolaan limbah di puskesmas d. Pembinaan teknis sarana air bersih dan air minum e. Antisipasi penanggulangan penyakit berbasis lingkungan f. Pembinaan teknis TTU g. Pembentukan, pengembangan, dan pembinaan pos UKK h. Pembinaan teknis TPM dan rumah sehat 7. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat a. Pembinaan RW siaga (TOMA dan TOGA) b. Penatalaksanaan Perkesmas c. Melaksanakan pembinaan SMD/MMD d. Pembinaan UKBB e. Penatalaksanaan pelayanan kesehatan pada usia lanjut f. Pelaksanaan program IKS dan PKPR g. Sosialisasi program prioritas kesehatan 8. Program pencegahan penyakit tidak menular a. Pembinaan dan pembentukan kelompok peduli PTM 9. Program peningkatan mutu pelayanan kesehatan a. Penetapan dan pemeliharaan sistem manajemen mutu kesehatan 10. Program pengawasan obat dan makanan a. Pelaksanaan korrdinasi dan fasilitas pelayanan kefarmasian di puskesmas b. Pengadaan dan pengelolaan obat/alkes/reagent 11. Program peningkatan sarana dan prasarana puskesmas a. Pemeliharaan sarana gedung kantor 12. Program peningkatan gizi masyarakat 32
a. Pembinaan dan pemantauan pertumbuhan balita tingkat kecamatan b. Pencegahan penanggulangan masalah kurang gizi c. Penatalaksanaan LJSS/PTRM 13. Program peningkatan sarana dan prasarana kesehatan a. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 14. Program pemberdayaan komunitas kesehatan a. Pengembangan peran serta masyarakat peduli kesehatan tingkat kecamatan b. Menggalang seluruh sumber daya kesehatan dalam keadaan bencana B. Program yang menggunakan dana BOK 1. Program KIA a. Rapat koordinasi petugas KIA b. Supervisi dukun bayi 2. Program Gizi a. Pelacakan balita gizi buruk b. Penyuluhan anemia pada ibu hamil c. Pelaksanaan pos gizi d. Monitoring pelaksanaan pos gizi 3. Program promkes dan PSM a. Bintek UKBM b. Gerakan jumat sehat c. Refreshing kader posyandu tentang pola hidup bersih dan sehat 4. Program perkesmas a. Penemuan kasus kesehatan jiwa (keswa) b. Peningkatan wawasan petugas perkesmas 5. Program kesling a. Pengawasan dan pembinaan sanitasi dasar b. Pembinaan kader dan TOMA tentang kota sehat c. Pembinaan lingkungan pemukiman daerah pinggiran sungai 6. Program UKS a. Sosialisasi PKPR b. Pembentukan dan pembinaan peer group 33
c. Pembinaan kader kesehatan d. Penyuluhan tentang perilaku berisiko 7. Program HIV/AIDS-IMS a. Sosialisasi penyakit HIV/AIDS dan IMS pada guru UKS b. Sosialisasi pencegahan penyakit HIV/AIDS dan IMS pada lintas sektor c. Sosialisasi pencegahan penyakit HIV/AIDS dan IMS pada ibu hamil d. Sosialisasi pencegahan penyakit HIV/AIDS dan IMS pada petugas 3.1.5 Sumber Daya A. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang dapat membantu dalam pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sarana kesehatan yang terdapat pada wilayah Kecamatan Pasar Minggu, yaitu dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Sarana Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu No.
Jenis
Jumlah
1.
Rumah sakit
4
2.
Puskesmas
10
3.
Bidan
46
4.
Praktek dokter
58
5.
Posyandu
152
6.
Posbindu lansia
40
7.
Posbindu PTM
19
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2014 Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu membina 19 posbindu PTM. Posbindu PTM merupakan salah satu 34
Upaya Kesehatan Besumber Masyarakat (UKBM) yang merupakan wadah untuk membantu puskesmas dalam melaksanakan upaya kesehatan. Posbindu PTM ini membantu dalam mendeteksi dini penyakit tidak menular beserta faktor risikonya. B. Tenaga Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Data ketenagaan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu berjumlah 86 tenga kerja yang dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2 Tenaga Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu No.
Tenaga Kerja
Jumlah (Orang)
1.
Kepala Puskesmas
1
2.
Dokter Spesialis
1
3.
Dokter Umum
18
4.
Dokter Gigi
2
5.
Bidan
16
6.
Perawat Umum
25
7.
Perawat gigi
2
8.
Tenaga Kesehatan Masyarakat
1
9.
Tenaga Gizi
3
10.
Tenaga Kesehatan Lingkungan
1
11.
Pisioterapi
2
12.
Petugas Farmasi
6
13.
Petugas Laboratorium
2
14.
Petugas Tata usaha/Administrasi
6
TOTAL
86
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2014 Berdasarkan tabel 3.2 diketahui bahwa jumlah seluruh tenaga kerja yang ada di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu pada tahun 2015 sebanyak 86 orang. Pelaksanaan posbindu PTM pada tahun 2016 ini
35
melibatkan tenaga kerja dari bidan, tenaga kesehatan masyarakat, dan tenaga gizi. 3.1.6 Data Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Posbindu PTM yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu berjumlah 19 posbindu yang tersebar di 10 kelurahan. Berikut adalah daftar jumlah Posbindu yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2016. Tabel 3.3 Data Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu No.
Puskesmas Kelurahan
Posbindu
Alamat
1.
Pejaten Barat I
Melati Sehat
RW 08
2.
Pejaten Barat II
Pilar Amanah
RW 01
Kemala
RW 02
Indonesia Maju
RW 3
Nangka
RW 05
Melati
RW 04
Dukuh
RW 10
Merpati
RW 01 RW 07
3.
4.
Pejaten Barat III
Pejaten Timur
5.
Pasar Minggu I
Bugar Ceria
6.
Pasar Minggu II
SMK 37
7.
Cilandak Timur
Jl. Pertanian 3
Ersa Gemilang
RW 01
Sejahtera
RW 01
Matahari
RW 02
Cempaka
RW 03
Tulip
RW 04
8.
Kebagusan
Kecapi II
RW 04
9.
Ragunan
Damai
RW 01
36
No.
10.
Puskesmas Kelurahan
Jati Padang
Posbindu
Alamat
Anggur
RW 04
Sehat Cermat
RW 02
3.2 Analisis Situasi 3.2.1 Obesitas di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Berdasarkan data surveilans kasus PTM, obesitas di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu dari tahun 2014 sebanyak 122 kasus dengan total kunjungan pasien penyakit tidak menular sebanyak 36.497 orang, sehingga prevalensi obesitas di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu pada tahun 2014 sebesar 0,74%. Sedangkan, kasus obesitas mengalami peningkatan menjadi 160 kasus pada tahun 2015 dengan jumlah kunjungan pasien dalam setahun sebnayak 38.509 orang, sehingga prevalensi obesitas di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu pada tahun 2015 sebesar 0,42%. Berikut grafik prevalensi obesitas di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Grafik 3.1 Prevalensi Obesitas di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
Sumber: Data Obesitas dalam bagian Surveilans Kasus PTM Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2014 dan 2015
37
3.2.2 Gambaran Pelaksanaan Konseling Obesitas pada Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2016 1. Posbindu Sehat Cermat Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Posbindu Sehat Cermat diketahui input, proses dan output dalam kegiatan posbindu ini, yaitu: a. Input 1) Man Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam berjalannya suatu kegiatan posbindu. Sumber daya manusia dalam kegiatan pelaksanaan Posbindu Sehat Cermat adalah 12 kader, peserta posbindu yang berusia 15 tahun ke atas, dan staf puskesmas yang merupakan pemegang program posbindu. Jumlah kader pada posbindu ini sudah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Kemenkes (2014) yaitu pada proses pelaksanaan posbindu sebaiknya memiliki minimal 5 kader kesehatan yang memiliki peranan sebagai koordinator, kader penggerak, kader pemantau, kader konselor atau edukator dan kader pencatat. Kader Posbindu Sehat Cermat yang mengikuti pelatihan kader sebanyak 5 orang. Kader tersebut mendapatkan pelatihan kader sebelum posbindu tersebut resmi berjalan dengan tujuan para kader dapat melakukan deteksi dini penyakit, seperti mengukur tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol serta memberikan konseling dan penyuluhan kesehatan kepada peserta yang datang ke posbindu. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Kemenkes (2012), yaitu pelatihan kader merupakan salah satu hal yang harus dilakukan sebelum kegiatan posbindu berjalan dengan masing-masing 5 orang kader yang mengikuti pada setiap posbindu. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang PTM, faktor risiko, dampak, dan pengendalian PTM, memberikan pengetahuan mengenai alur pelaksanaan kegiatan posbindu PTM, memberikan kemampuan dan keterampilan dalam memantau faktor 38
risiko PTM, serta memberikan keterampilan dalam melakukan konseling serta tindak lanjut lainnya. Namun, belum adanya penyegeran pelatihan kader untuk menambah wawasan dan informasi dari kader. Selain kader, saat pelaksanaan kegiatan posbindu berlangsung terdapat tenaga kesehatan dari puskesmas yang datang untuk membantu kegiatan posbindu. Tenaga kesehatan dari puskesmas bertugas untuk mendiagnosis pasien yang berobat, memberikan konseling terkait penyakit yang diderita pasien dan memberikan rujukan. Selain itu, tenaga kesehatan dari puskesmas tersebut memonitoring serta mengevaluasi pelaksanaan posbindu. Namun, pada posbindu ini tenaga kesehatan dari puskesmas tidak rutin datang saat kegiatan berlangsung, hanya sesekali untuk melakukan monitoring kegiatan posbindu dan tidak melakukan evaluasi bersama kader. Berdasarkan wawancara, hal ini dikarenakan bentroknya
jam
pelayanan
puskesmas
dengan
pelaksanaan
posbindu. 2) Money Pendanaan kegiatan posbindu berasal dari donatur dan uang sukarela baik dari kader maupun masyarakat yang datang ke posbindu saat melakukan registrasi. Tidak terdapat dana yang dikhususkan untuk melakukan kegiatan konseling dikarenakan dana tersebut digunakan untuk membeli perlengkapan posbindu lainnya seperti, stik gula darah, asam urat, dan kolesterol. Namun, berdasarkan hasil wawancara posbindu ini terdakang menyiapkan leaflet untuk diberikan kepada peserta. 3) Material Pengadaan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan konseling di posbindu yaitu KMS peserta dan media komunikasi, edukasi dan informasi (KIE), seperti leaflet, lembar balik dan buku pedoman posbindu PTM untuk menunjang kegiatan konseling tersebut. Berdasarkan hasil observasi, posbindu ini menggunakan leaflet untuk diberikan kepada peserta posbindu. Akan tetapi, leaflet ini tidak digunakan kader sebagai media penunjang untuk melakukan 39
konseling. Selain itu, kader juga tidak membawa buku pedoman pada saat melakukan konseling. 4) Machine Pengadaan alat yang digunakan dalam kegiatan konseling di posbindu adalah meja, kursi, pulpen, timbangan untuk mengukur berat badan, dan microtoise untuk mengukur tinggi badan. Sedangkan, alat yang dibutuhkan untuk melakukan penyuluhan kelompok adalah speaker dan mic. Berdasarkan observasi, pada posbindu ini tidak menggunakan microtoise saat melakukan pengukuran tinggi badan dikarenakan terjadi kerusakan pada alat. Sedangkan, tempat posbindu dipilih berdasarkan kesepakatan kader dan dapat dijangkau oleh masyarakat sehingga memudahkan peserta posbindu untuk datang. 5) Method Alur pelayanan pada Posbindu Sehat Cermat, yaitu meja 1 dilakukan registrasi/pendaftaran dan diberikan KMS-FR, meja 2 dilakukan pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh). Namun, bagi peserta lainnya dapat menunggu giliran untuk ke meja selanjutnya dapat mengikuti penyuluhan kelompok yang diberikan dari kader atau tenaga kesehatan puskesmas. Pada meja 3 dilakukan pengukuran tekanan darah, gula darah, asam urat dan koleterol, meja 4 dilakukan pencatatan dan pelaporan berdasarkan hasil KMS-FR peserta, dan meja 5 dilakukan konseling dan rujukan jika diperlukan. Hal ini sudah sesuai dengan yang dianjurkan Kemenkes (2014). 6) Market Pelaksanaan kegiatan posbindu disosialisasikan pada tempattempat banyak orang yang berkumpul, seperti pada kegiatan pengajian, arisan RT dan dari mulut ke mulut untuk mengajak masyarakat dari kalangan usia 15 tahun ke atas. Pada hari pelaksanaan kegiatan posbindu diumumkan melalui pengeras suara di masjid atau mushalah terdekat.
40
b. Proses Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kegiatan posbindu di Posbindu Sehat Cermat, proses kegiatan ketiga posbindu dilakukan pada pagi hari. Menurut Kemenkes (2014) tahapan layanan posbindu PTM yaitu, dilakukan dalam 5 meja. Meja 1 (registrasi/pendaftaran), meja 2 (wawancara faktor risiko PTM), meja 3 (pengukuran antropometri), meja 4 (pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan lain-lain) dan meja 5 (konseling dan tindak lanjut). Namun, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama jika dalam situasi kondisi tertentu (Kemenkes, 2014). Namun, pada pelaksanaannya kegiatan senam tidak dilaksanakan sebelum kegiatan posbindu dikarenakan senam dilakukan rutin dilakukan setiap minggu di RW masing-masing. Pertama-tama
kader
posbindu
mengumumkan
kegiatan
posbindu melalui pengeras suara di masjid agar dapat mengundang masyarakat
untuk
datang
ke
posbindu.
Kemudian
kader
mempersiapkan atau mengatur letak meja, kursi dan alat pemeriksaan sesuai dengan tahapan meja di setiap posbindu. Sebelum dimulainya kegiatan posbindu diadakan sebuah penyuluhan kelompok mengenai penyakit tidak menular oleh seorang staff puskesmas atau kader. Materi penyuluhan tersebut berbeda-beda setiap bulanannya, akan tetapi tidak sesuai dengan masalah dan besaran faktor risiko yang ada di posbindu tersebut. Posbindu ini memberikan lembar leaflet kepada peserta yang hadir untuk lebih memahami penyuluhan yang diberikan. Pada meja pertama, peserta melakukan registrasi/pendaftaran dengan mengisi lembar daftar hadir pengunjung posbindu yang telah disediakan oleh kader yang ada pada tahap pertama ini, dimana kader bertugas memberikan lembar daftar hadir kepada pengunjung yang datang, menyiapkan nomor urut dan lembar KMS FR-PTM kepada pengunjung tersebut. Di meja ini juga terdapat sebuah wadah tempat peserta posbindu memberikan uang secara sukarela untuk kegiatan posbindu tersebut.
41
Pada meja kedua, peserta posbindu melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, IMT dan lingkar perut yang dilakukan oleh kader, dimana kader bertugas mengukur tinggi badan dan berat badan peserta. Pada tahap ini, pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak dan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise. Berdasarkan observasi, posbindu ini menggunakan dinding yang telah diberi tanda dengan ketinggian tertentu menggunakan spidol pada saat pengukuran tinggi badan. Hal ini dikarenakan microtoise yang rusak, sehingga saat melakukan pengukuran tinggi badan, kader hanya memposisikan peserta ke dinding tersebut dan melihat tinggi badan peserta dengan menggunakan penggaris plastik. Pengukuran tinggi badan yang dilakukan tidak sesuai dengan tata cara pengukuran tinggi badan menurut Kemenkes (2014). Pengukuran tinggi badan dilalukan dengan menggunakan microtoise dengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0,1 cm. Sedangkan, lingkar perut diukur menggunakan pita meter. Kemudian, hasil pengukuran antropometri langsung dicatat kedalam KMS FR-PTM. Pada meja ketiga, dilakukan pengukuran tekanan darah, gula darah, asam urat dan kolesterol. Namun pengukuran ini dilakukan sesuai dengan permintaan dari peserta, jika peserta tidak melakukan pengukuran pada tahap ini maka peserta dapat menuju meja selanjutnya untuk dilakukan pencatatan dan kader atau tenaga kesehatan dari puskesmas dapat langsung memberikan konseling mengenai kesehatan pasien dimeja kelima. Pada meja keempat, peserta memberikan KMS FR-PTM untuk dilakukan pencatatan oleh kader. Kemudian, hasil dari KMS FR-PTM tersebut diberikan kembali kepada peserta. Sedangkan, pada meja kelima, peserta mendapatkan konseling berdasarkan hasil KMS FRPTM yang dilakukan oleh kader dan rujukan jika dibutuhkan. Konseling yang
dilakukan oleh kader sekitar 3-5 menit
sehingga informasi yang diberikan kepada peserta posbindu yang mengalami obesitas tidak menyuluruh, hanya berupa informasi
42
mengenai diet karbohidrat. Jika ada penyakit lainya maka yang dianjurkan diet untuk penyakit tidak menular tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan tata cara konseling obesitas menurut Kemenkes (2014) yang mengatakan bahwa bila ditemukan peserta posbindu dengan kegemukan (obesitas), maka perlu disarankan untuk menurunkan berat badan dengan cara makan teratur (2 atau 3 kali sehari) dengan gizi seimbang, mengurangi makanan yang tinggi kalori, mengurangi makanan berminyak, berlemak, atau bersantan, konsumsi banyak sayuran dan buah-buahan. Hindari minuman beralkohol,
karena
merupakan
sumber
kalori
dan
berpotensi
menimbukan gangguan kesehatan. Selain itu, juga disarankan untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga selama minimal 30 menit. Setelah pelaksanaan posbindu selesai, hasil kegiatan posbindu tidak dilaporkan kepada pihak puskesmas. Hal ini dikarenakan kadang pihak puskesmas tidak datang pada pelaksanaan posbindu dan kadang tidak meminta laporan tersebut untuk dilaporkan. c. Output Output kegiatan posbindu ini adalah dapat memberikan konseling obesitas secara tepat sesuai dengan yang dianjurkan Kemenkes (2014), yaitu konseling diet rendah kalori dan olehraga secara teratur minimal 30 menit. Namun, pada pelaksanaannya belum tepatnya pemberian konseling obesitas yang diberikan oleh kader kepada peserta posbindu dikarenakan rendahnya pengetahuan kader mengenai diet rendah kalori. Kader hanya memberikan konseling obesitas berupa diet karbohidrat dan olahraga secara teratur saja. Selain
itu,
kurangnya
pemberian
konseling
obesitas
dikarenakan tidak adanya monitoring dan evaluasi dari kegiatan konseling obesitas oleh petugas puskesmas kelurahan sehingga kader belum dapat memberikan konseling secara utuh. Sementara jumlah kasus obesitas di Posbindu Sehat Cermat sebanyak 75 kasus pada tahun 2015 dengan total kunjungan peserta posbindu sebanyak 169 orang, sehingga prevalensi obesitas di Posbindu Sehat Cermat sebesar 44,37%.
43
2. Posbindu Dukuh a. Input 1) Man Sumber daya manusia dalam kegiatan pelaksanaan Posbindu Dukuh adalah 7 kader, peserta posbindu yang berusia 15 tahun ke atas, dan staf puskesmas yang merupakan pemegang program posbindu. Hal ini sudah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Kemenkes (2014). Kader Posbindu Dukuh yang mengikuti pelatihan kader sebanyak 3 orang. Kader tersebut mendapatkan pelatihan kader sebelum posbindu tersebut resmi berjalan dengan agar dapat melakukan deteksi dini penyakit, memberikan konseling dan penyuluhan kesehatan kepada peserta yang datang ke posbindu. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Kemenkes (2012). Namun dalam pelaksanaan kegiatan posbindu, kader yang bertugas untuk memberikan konseling merupakan kader yang mengikuti pelatihan kader. Selain kader, terdapat tenaga kesehatan dari puskesmas yang membantu kegiatan posbindu, memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan posbindu. Namun, pada posbindu ini tenaga kesehatan dari puskesmas tidak rutin datang ke posbindu untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan posbindu. Hal ini dikarenakan bentroknya
jam
pelayanan
puskesmas
dengan
pelaksanaan
posbindu. 2) Money Dana kegiatan posbindu berasal dari donatur dan uang sukarela kader maupun masyarakat yang datang ke posbindu. Pada posbindu ini juga tidak terdapat anggaran khusus kegiatan konseling. Dana posbindu lebih diprioritaskan untuk membeli stik gula darah, asam urat, dan kolesterol yang habis. 3) Material Berdasarkan hasil observasi, posbindu ini tidak menggunakan leaflet atau media KIE lainnya untuk diberikan kepada peserta posbindu dan media penunjang bagi kader untuk melakukan 44
konseling. Selain itu, kader juga tidak membawa buku pedoman pada saat melakukan konseling. 4) Machine Pada kegiatan konseling alat yang digunakan dalam posbindu ini adalah meja, kursi, pulpen, timbangan untuk mengukur berat badan, dan microtoise untuk mengukur tinggi badan. Sedangkan, alat yang dibutuhkan untuk melakukan penyuluhan kelompok adalah speaker dan mic. Tempat pelaksanaan posbindu dipilih berdasarkan kesepakatan kader dan dapat dijangkau oleh masyarakat sehingga memudahkan peserta posbindu untuk datang. 5) Method Alur pelayanan pada Posbindu Dukuh, yaitu meja 1 dilakukan registrasi/pendaftaran dan peserta diberikan KMS-FR, meja 2 dilakukan pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh), meja 3 dilakukan pencatatan pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, dan gula darah. Terkadang melakukan pengukuran asam urat jika tersedia bahan untuk mengukurnya. Pada tahap ini peserta langsung diberikan konseling oleh kader. Pada meja 4, peserta diberikan rujukan jika dibutuhkan, dan meja 5 dilakukan pencatatan dan pelaporan secara keseluruhan. Alur pelayanan di posbindu ini belum sesuai dengan yang dianjurkan oleh Kemenkes (2014), namun semua kegiatan tetap dilakukan dalam pelaksanaannya. 6) Market Sama halnya dengan Posbindu Sehat Cermat, Posbindu Dukuh juga mensosialisasikan kegiatan posbindu di kegiatan pengajian, arisan RT, dan pada hari pelaksanaan kegiatan posbindu diumumkan melalui pengeras suara di masjid atau mushalah terdekat. b. Proses Alur kegiatan di Posbindu Dukuh berbeda dengan yang dianjurkan oleh Kemenkes (2014). Pada meja pertama, peserta melakukan registrasi/pendaftaran dan memberikan uang secara sukarela untuk kegiatan posbindu tersebut. 45
Pada meja kedua, peserta posbindu melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan IMT yang dilakukan oleh kader, Pada tahap ini, pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak dan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise. Pada meja ketiga, hasil pengukuran antropometri yang dilakukan pada meja sebelumnya dicatat kedalam KMS FR-PTM dan dilakukan pengukuran tekanan darah dan gula darah, kadang-kadang disediakan untuk pengukuran asam urat. Namun pengukuran ini dilakukan sesuai dengan permintaan dari peserta. Pada tahap ini peserta langsung diberikan konseling mengenai kesehatannya berdasarkan hasil KMS FR-PTM. Jika ditemukan peseta yang mengalami obesitas maka diberikan konseling untuk menjaga konsumsi makanan dan olahraga secara teratur. Namun, konseling lebih berfokus pada masalah kesehatan peserta bukan pada faktor risikonya serta diberi rujukan jika dibutuhkan. Dalam melakukan konseling kader tidak menggunakan media penunjang, seperti, buku pintar kader, lembar balik, leaflet, brosur, dan lainnya. Hal ini tidak sesuai dengan yang dianjurkan, karena kegiatan penyuluhan dan konseling memerlukan media KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) yang memedai seperti buku pintar kader, lembar balik, leaflet, brosur, food model (model makanan) dan lainnya (Kemenkes, 2014). Hal ini dikarenakan dana posbindu yang terbatas dan lebih mengutamakan pada kebutuhan posbindu lainnya, seperti stik gula darah. Setelah itu, peserta memberikan KMS FR-PTM untuk dilakukan pencatatan dan pelaporan secara menyeluruh oleh kader. Namun, hasil kegiatan posbindu tidak dilaporkan kepada pihak puskesmas. Hal ini dikarenakan kadang pihak puskesmas tidak datang pada pelaksanaan posbindu dan kadang tidak meminta laporan tersebut untuk dilaporkan. c. Output Output kegiatan pada Posbindu Dukuh juga sama dengan Posbindu Sehat Cermat yaitu dapat memberikan konseling obesitas secara tepat sesuai dengan yang dianjurkan Kemenkes (2014), yaitu konseling diet rendah kalori dan olehraga secara teratur minimal 30 46
menit. Namun, pada pelaksanaannya belum tepatnya pemberian konseling obesitas yang diberikan oleh kader kepada peserta posbindu dikarenakan rendahnya pengetahuan kader mengenai diet rendah kalori. Kader hanya memberikan konseling obesitas berupa diet karbohidrat dan olahraga secara teratur saja. Sementara jumlah kasus obesitas di Posbindu Dukuh sebanyak 38 kasus pada tahun 2015 dengan total kunjungan peserta posbindu sebanyak 72 orang, sehingga prevalensi obesitas di Posbindu Dukuh sebesar 52,78%. 3. Posbindu Tulip a. Input 1) Man Sumber daya manusia dalam kegiatan pelaksanaan Posbindu Tulip adalah 6 kader, peserta posbindu yang berusia 15 tahun ke atas, dan staf puskesmas yang merupakan pemegang program posbindu. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan oleh Kemenkes (2014). Posbindu Tulip memiliki 3 orang kader yang mengikuti pelatihan kader sebelum posbindu tersebut resmi berjalan. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Kemenkes (2012). Namun dalam pelaksanaan kegiatan posbindu, kader yang bertugas untuk memberikan konseling merupakan kader yang mengikuti pelatihan kader. Selain kader, terdapat tenaga kesehatan dari puskesmas yang membantu kegiatan posbindu, memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan posbindu. Pada posbindu ini tenaga kesehatan dari puskesmas rutin datang ke posbindu untuk melakukan monitoring kegiatan posbindu. Namun, tidak melakukan evaluasi kegiatan bersama kader posbindu. 2) Money Sama dengan Posbindu Dukuh, dana kegiatan posbindu ini juga berasal dari donatur dan uang sukarela kader maupun masyarakat yang datang ke posbindu dan tidak memberikan dana khusus untuk kegiatan konseling. 3) Material 47
Berdasarkan hasil observasi, posbindu ini juga tidak menggunakan leaflet atau media KIE lainnya untuk diberikan kepada peserta posbindu dan media penunjang bagi kader untuk melakukan konseling. Selain itu, kader juga tidak membawa buku pedoman pada saat melakukan konseling. 4) Machine Alat yang digunakan posbindu ini dalam kegiatan konseling di posbindu adalah meja, kursi, pulpen, timbangan untuk mengukur berat badan, dan microtoise untuk mengukur tinggi badan. Sedangkan, alat yang dibutuhkan untuk melakukan penyuluhan kelompok adalah speaker dan mic. Tempat pelaksanaan posbindu dipilih berdasarkan kesepakatan kader dan dapat dijangkau oleh masyarakat sehingga memudahkan peserta posbindu untuk datang. 5) Method Alur pelayanan pada Posbindu Tulip, yaitu meja 1 dilakukan registrasi/pendaftaran dan peserta mendapatkan KMS-FR, meja 2 dilakukan pengukuran antropometri, meja 3 dilakukan pencatatan pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh), pengukuran tekanan darah, dan gula darah. Terkadang melakukan pengukuran asam urat dan kolestreol jika tersedia bahan untuk mengukurnya.
Pada meja 4 dilakukan
pencatatan dan pelaporan dan meja 5 dilakuakn rujukan bila peserta posbindu membutuhkan. 6) Market Posbindu Tulip juga mensosialisasikan kegiatan posbindu di kegiatan pengajian, arisan RT, dan mengumumkan melalui pengeras suara di masjid atau mushalah terdekat pada hari pelaksanaan posbindu. b. Proses Alur kegiatan di Posbindu Tulip berbeda dengan yang dianjurkan oleh Kemenkes (2014). Pada meja pertama dan kedua, kegiatan yang dilakukan di Posbindu Tulip sama dengan yang dilakukan oleh Posbindu Dukuh. Namun pada meja kedua, hasil pengukuran antropometri langsung dicatat kedalam KMS FR-PTM. 48
Sama halnya dengan Posbindu Dukuh pada meja ketiga, peserta melakukan pengukuran tekanan darah dan gula darah. Namun selain itu posbindu tulip juga menyediakan pengukuran untuk asam urat dan kadang menyediakan pengukuran kolesterol. Kemudian, langsung diberikan konseling mengenai kesehatannya. Jika ditemukan peseta yang mengalami obesitas maka diberikan konseling berupa diet karbohidrat dan olahraga secara teratur. Namun, konseling lebih berfokus pada masalah kesehatan, seperti hipertensi dan diabetes mellitus bukan pada faktor risikonya serta diberi rujukan bila diperlukan. Dalam melakukan konseling kader juga tidak menggunakan media penunjang, seperti, buku pintar kader, lembar balik, leaflet, brosur, dan lainnya. Hal ini tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh Kemenkes (2014). Hal ini dikarenakan dana posbindu yang terbatas dan lebih mengutamakan pada kebutuhan posbindu lainnya, seperti stik gula darah. Setelah kegitan selesai dilakukan, peserta memberikan KMS FRPTM untuk dilakukan pencatatan dan pelaporan secara menyeluruh oleh kader. Namun, hasil kegiatan posbindu tidak dilaporkan kepada pihak puskesmas. Hal ini dikarenakan petugas puskesmas tidak meminta laporan tersebut untuk dilaporkan. c. Output Output kegiatan pada Posbindu Tulip juga untuk memberikan konseling obesitas secara tepat sesuai dengan yang dianjurkan Kemenkes (2014), yaitu konseling diet rendah kalori dan olehraga secara teratur minimal 30 menit. Namun, pada pelaksanaannya belum tepatnya pemberian konseling obesitas yang diberikan oleh kader kepada peserta posbindu dikarenakan rendahnya pengetahuan kader mengenai diet rendah kalori. Kader hanya memberikan konseling obesitas berupa diet karbohidrat dan olahraga secara teratur saja. Sementara jumlah kasus obesitas di Posbindu Tulip sebanyak 25 kasus pada tahun 2015 dengan total kunjungan peserta posbindu sebanyak 64 orang, sehingga prevalensi obesitas di Posbindu Tulip sebesar 39,06%.
49
3.3 Identifikasi Penyebab Masalah Berdasarkan analisis situasi mengenai kegiatan konseling di Posbindu Sehat Cermat, Dukuh dan Tulip diketahui bahwa masalah yang dilakukan diketahui bahwa kurang tepatnya pemberian konseling obesitas di posbindu tidak sepenuhnya sesuai dengan Kemenkes (2014) dalam buku Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM di Posbindu. Berikut penyebab masalah dari kurang tepatnya pemberian konseling obesitas di posbindu. Masalah dari analisis situasi input, berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa kurangnya pengetahuan kader mengenai diet rendah kalori. Hal ini dikarenakan tidak adanya media penunjang bagi kader untuk membantu dalam melakukan konseling, seperti buku pedoman upaya pengendalian faktor risiko PTM di posbindu, leaflet, dan lainnya. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa kader hanya memahami konseling obesitas berupa diet karbohidrat dan olahraga teratur saja. Kader tidak mengetahui bahwa konseling obesitas yang tepat yaitu dengan memberikan diet rendah kalori. Selain itu, semua kader memiliki buku pedoman tersebut namun tidak membawanya pada saat melakukan konseling di posbindu. Sedangkan, pengadaan media penunjang KIE tidak diprioritaskan dikarenakan lebih dikhususkan untuk keperluan posbindu lainnya. Sedangkan masalah analisis situasi dari proses, berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa petugas kesehatan dari puskesmas jarang datang untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan posbindu. Hal ini menyebabkan tidak adanya kontrol dari petugas puskesmas mengenai kinerja kader terhadap konseling kepada peserta posbindu. Dalam memaparkan penyebab masalah, penulis menggunakan model analisis pohon dalam menentukan penyebab masalah. Analisis pohon masalah merupakan analisa yang menunjukkan masalah serta akar akibatnya, yang berarti menunjukkan keadaan sebenarnya atau situasi yang tidak diharapkan. Analisis pohon masalah membantu untuk menemukan solusi yang memetakan sebab dan akibat disekitar masalah utama untuk membentuk pola pikir dan lebih terstruktur (Scarvada (2004) dalam Asmoko, 2013).
50
Berikut penyebab masalah yang ditemukan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan ketua kader dan pemegang program posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2016 dapat terlihat pada bagan 3.3.
51
Bagan 3.3 Penyebab Masalah
Berat badan tidak turun secara signifikan
Diet yang dijalani tidak maksimal
KURANG TEPATNYA PEMBERIAN KONSELING OBESITAS
Kurangnya pengetahuan kader mengenai diet rendah kalori
Kader tidak memahami betul isi pedoman posbindu PTM
Tidak adanya kontrol dari petugas puskesmas kelurahan terhadap kegiatan konseling obesitas
Belum adanya penyegaran pelatihan kader
Tidak semua menggunakan media penunjang (buku pedoman atau leaflet) untuk konseling
52
Petugas Puskesmas Kelurahan jarang datang untuk melakukan evaluasi masalah di posbindu
3.4 Alternatif Solusi Masalah Berdasarkan penyebab masalah yang didapat dari kurang tepatnya pemberian konseling obesitas di posbindu, penulis menentukan alternatif solusi apa yang dapat mengatasi masalah tersebut dan feasible untuk dilakukan saat konseling gizi bagi pasien DM. Berikut alternatif solusi masalah yang diuraikan berdasarkan akar masalah yang sudah ditentukan: Tabel 3.3 Alternatif Solusi Masalah No
Penyebab Masalah
1.
Kurangnya
Alternatif Solusi Masalah a. Rutin melakukan penyegaran pelatihan kader
pengetahuan kader
konseling mengenai konseling diet rendah kalori
mengenai diet rendah
setiap tahunnya agar kader dapat menambah
kalori
wawasan dan informasi terbaru mengenai penyakit tidak menular dan faktor risikonya. b. Menggunakan buku pedoman Posbindu PTM dalam melakukan kegiatan konseling agar kader dapat mensesuaikan konseling yang diberikan kepada peserta posbindu dengan panduan yang ada. c. Gunakan media KIE penunjang, seperti leaflet, lembar balik, dan lainnya agar dapat memudahkan kader dalam memberikan konseling kepada peserta posbindu.
2.
Petugas Puskesmas
a. Petugas puskesmas kelurahan harus rutin datang ke
Kelurahan jarang
posbindu untuk melakukan monitoring dan kontrol
datang untuk
terhadap kegiatan konseling di posbindu.
melakukan evaluasi masalah di posbindu
b. Adakan kegiatan evauasi setelah pelaksanaan posbindu oleh kader dan petugas Puskesmas Kelurahan dengan tujuan melakukan evaluasi mengenai masalah yang ada di posbindu, sehingga dapat diketahui langsung penyebab dari masalah yang dihadapi dan mendiskusikan langkah harus diambil untuk dapat mengatasi masalah tersebut.
53
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari laporan magang ini adalah sebagai berikut: 1. Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu di Jalan Raya Kebagusan memiliki luas tanah
1.700 m2 dan luas bangunan sebesar 1500 m2 dengan menaungi 10 kelurahann, yaitu Puskesmas Pejaten Barat 01, Puskesmas Pejaten Barat 02, Puskesmas Pejaten Barat 03, Puskesmas Pejaten Timur, Puskesmas Cilandak Timur, Puskesmas Kebagusan, Puskesmas Ragunan, Puskesmas Pasar Minggu 01, Puskesmas Pasar Minggu 02, dan Puskesmas Jati Padang. 2. Berdasarkan data surveilans PTM, obesitas diwilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Pasar Miggu sebanyak 160 kasus dengan jumlah 115 kasus pada perempuan dan 45 kasus pada laki-laki. Sedangkan berdasarkan data Posbindu Sehat Cermat, Dukuh dan Tulip kasus obesitas berjumlah 138 kasus. 3. Posbindu PTM yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu
berjumlah 19 posbindu yang tersebar di 10 kelurahan. 4. Berdasarkan kajian dan analisis situasi pada pelaksanaan promosi kesehatan
penanggulangan obesitas di posbindu wilayah Puskesmas Kecamatan pasar Minggu menggunakan metode konseling dan penyuluhan kelompok. Dalam pelaksanaannya diketahui bahwa terdapat masalah yaitu kurang tepatnya pemberian konseling obesitas kepada peserta posbindu yang mengalami obesitas. 5. Penyebab masalah dari kurang tepatnya pemberian konseling obesitas kepada
peserta posbindu yang mengalami obesitas adalah kurangnya pengetahuan kader mengenai diet rendah kalori dikarenakan tidak adanya media penunjang seperti buku pedoman dan leaflet saat melakukan konseling. Selain itu, belum adaya penyegeran pelatihan kader, serta tidak adanya kontrol terhadap kegiatan konseling dikarenakan pertugas puskesmas kelurahan jarang datang untuk melakukan evaluasi masalah di posbindu. 6. Alternatif solusi dari masalah kurang tepatnya pemberian konseling obesitas, yaitu
melakukan penyegaran pelatihan kader konseling di posbindu, menggunakan buku 54
pedoman dan media KIE penunjang saat meakukan konseling serta melakukan kegiatan evaluasi setelah pelaksanaan posbindu oleh kader dan petugas Puskesmas Kelurahan. 4.2 Saran a. Saran untuk Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu 1. Pihak Puskesmas sebaiknya rutin melakukan penyegaran pelatihan kader konseling agar ilmu pengetahuan dan keterampilan kader semakin bertambah baik. 2. Pihak Puskesmas sebaiknya menjalin komunikasi yang baik dengan kader agar evaluasi kegiatan posbindu dapat dilakukan setiap bulannya, sehingga dapat mengetahui permasalah yang terdapat diwilayah posbindu tersebut. 3. Pihak Puskesmas sebaiknya menjalin lebih banyak kerjasama dengan lintas sektoral yang terdapat di wilayah Kecamatan Pasar Minggu agar dapat membantu meningkatkan keberhasilan dari pelatihan kader dan pelaksanaan posbindu. b. Saran untuk Mahasiswa 1. Mahasiswa sebaiknya melakukan komunikasi terkait data yang dibutuhkan agar dapat menggali masalah yang ada kepada pihak Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu selama kegiatan magang. 2. Mahasiswa sebaiknya lebih menggali dan memahami berbagai masalah kesehatan masyarakat selama kegiatan magang.
55
DAFTAR PUSTAKA
Asmoko, Hindri. 2013. Teknik Analisis Permasalahan: Menentukan Masalah Prioritas. Artikel
dalam
Badan
Pendidikan
dan
Pelatihan
Keuangan.
http://www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang/images/unduh/menentukan_prioritas.p df diakses pada 18 Februari 2016 Brown, Judith E. 2011. Nutrition trough the Life Cycle Fourth Edition. America: Wadsworth Cecgagae Learning Kementerian Kesehatan. 2012. Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpatu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Jakarta: Kemenkes RI Kementerian Kesehatan. 2013. Laporan Riskesdas 2013. Jakarta: Kemenkes RI Kementerian Kesehatan. 2014. Buku Pintar Kader Posbindu PTM Seri 1: Penyelenggaraan Posbindu PTM. Jakarta: Kemenkes RI Kementerian Kesehatan. 2014. Buku Pintar Kader Posbindu PTM Seri 2: Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risiko. Jakarta: Kemenkes RI Kementerian Kesehatan. 2014. Buku Pintar Kader Posbindu PTM Seri 3: Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM. Jakarta: Kemenkes RI Kementerian Kesehatan. 2014. Buku Pintar Kader Posbindu PTM Seri 4: Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM. Jakarta: Kemenkes RI Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. 2014. Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2014. Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. 2015. Data Surveilans Kasus PTM Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2015. World Health Organization. 2000. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Report of a World Health Organization consultation. Switzerland: Geneva World
Health
Organization.
2015.
Obesity
and
Overweight.
(online).
Tersedia
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/ di akses pada 7 Januari 2016 pukul 13.05 WIB 56
LAMPIRAN
57
LAMPIRAN 1 Kegiatan di Posbindu Sehat Cermat
58
Kegiatan di Posbindu Tulip
59
Kegiatan di Posbindu Dukuh
60
LAMPIRAN 2 Transkip Wawancara Dengan Ketua Kader Posbindu Dukuh Keterangan
:
Narasumber
: N
Pewawancara
: P
P: “Assalamualaikum, bu. Saya Ayu Savitri, mahasiswa UIN Jakarta. Mau minta waktunya sebentar boleh bu?” N: “Oh iya boleh. kenapa ya mbak?” P: “Gini bu saya kebetulan lagi magang di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, mau nanyananya tentang Posbindu Dukuh boleh bu?” N: “Boleh. nanya apa ya mbak?” P: “Gini bu, jumlah kader di posbindu dukuh ada berapa ya bu?” N: “Oh. kalo kader semuanya kita ada 7 orang mbak..” P: “Kalo jumlah pengunjung posbindu waktu bulan januari sama februari ada berapa ya bu?” N: “Hm. sekitar 48 orang pas januari. Kalo Februari-nya 50an kayanya. Ya sekitar segitulah mbak.” P: “Oh lumayan banyak ya bu. Kalo di posbindu sini paling banyak pada punya penyakit apa aja bu? Yang obesitas banyak ga bu?” N: “Oh kalo disini kebanyakan pada darah tinggi mbak. Kalo yang obesitas ada sih tapi Cuma sedikit. Banyak juga sih yang obesitas” P: “Oh gitu ya bu. Trus bu kalo di posbindu kan ada sistem yang 5 meja itu ya bu? nah kalo di Posbindu Dukuh per mejanya ada apa aja bu?” N: “Hm. Kalo di meja satu kita ada registrasi, trus di meja dua ada wawancara sama pengukuran tinggibadan ama berat badan, trus pas di meja ketiga diukur gulanya sama ditensi dah tuh. Kalo di meja empatnya kita ada butuh di rujuk atau tidak, trus di meja terakhir ada pencatatan dan pelaporan” P: “Kalo peralatan kaya timbangan, alat tensi, ama cek gula itu dapet darimana bu?” N: “Oh kalo alat-alat kaya gitu kita dikasih dari puskesmas kecamatan, tapi kalo stik gulanya kita beli sendiri. Nah uangnya itu dari sukarela masyarakat gitu mbak.” P: “Uang sukarela dari yang dateng ke posbindunya ya bu?” N: “Iya gitulah kira-kira.” P: “Oh gitu ya bu. alatnya suka dikalibrasi gitu ga bu? Di cek ulang gitu supaya akurat?” 61
N: “Ga pernah mbak, kalo rusak yaudah ga di pake ganti yang baru.” P: “Oh pake dana sendiri bu?” N: “iya pake uang posbindu mbak.” P: “Oh gitu bu. konsultasinya itu yang ngasih siapa bu?” N: “Konsultasi ama penyuluhannya kadang dari dokter puskesmas atau dari kader juga bisa.” P: “Cara konsultasinya gimana bu buat peserta yang obesitas?” N: “Pokoknya kalo konsultasi itu sih langsung aja dikasih tau kalo penyakit ibu itu apa terus makannya harus gimana. Kalo obesitas paling jaga makan sama olahraga aja.” P: “Apa ada media pendukung buat konseling bu?” N: “Ga ada mbak, langsung aja dijelasin.” P: “Kalo penyuluhan kelompoknya bu? Rutin bu dilakukan?” N: “Iya rutin, penyuluhan yang ngasih itu kader atau kadang dari puskesmas kelurahan. Terus juga kadang ada di waktu ada arisan.” P: “Pas penyuluhan materinya apa aja ya bu?” N: “Ya ganti-ganti setiap bulan, kadang gula, kadang hipertensi.” P: “Pake media ga bu pas penyuluhan?” N: “Ga pake mbak.” P: “Emang kenapa bu ga pake?” N: “Ribet mbak kalo pake leaflet gitu, kadang juga ga dibaca sama masyarakatnya kan nantu mubazir. Mending uangnya dipake buat alat yang lain aja.” P: “Kalo buat pelaporannya bu gimana?” N: “Kalo pelaporan sih rutin dikasih mbak, kita buat 3 rangkap. 1 buat posbindu, 1 buat puskesmas kelurahan dan 1 buat puskesmas kecamatan. P: “Oh gitu ya bu, kalo gitu terima kasih ya bu udah mau jelasin. Maaf bu kalo mengganggu waktu ibu. Assalamu’alaikum bu.” N: “Iya sama-sama, wa’alaikumsalam.”
62
LAMPIRAN 3 Transkip Wawancara Dengan Ketua Kader Posbindu Sehat Cermat Keterangan
:
Narasumber
: N
Pewawancara
: P
P: “Assalamualaikum, bu. Saya Ayu Savitri, mahasiswa UIN Jakarta. Mau minta waktunya sebentar boleh bu?” N: “Oh iya dek. Ada apa ya?” P: “Gini bu saya kebetulan lagi magang di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, mau nanyananya tentang Posbindu Tulip boleh bu?” N: “Oh gitu. Iya boleh. Mau nanya apadek?” P: “Mau nanya ini bu. jumlah kader di Posbindu Tulip ada berapa ya bu?” N: “Ada 12 dan dari 12 itu yang ikut pelatihan itu sekitar 5 atau orang deh kayanya.” P: “Oh gitu bu.. Kalo pengunjung posbindu bulan Januari sama Februari ini ada berapa ya bu?” N: “Ya. sekitar 60an orang lebih.” P: “Sama ya bu jumlahnya. Kalo penyakit yang paling banyak di posbindu sana apa ya bu?” N: “Hm. kencing manis paling banyak tuh. kalo yang gizi lebih ada sekitar 5 atau 6 orang.” P: “Kira-kira kenapa ya bu disana paling banyak penyakit itu?” N: “Oh soalnya itu dek, kebanyakan pada nurunin dari orangtuanya. Yang masih muda aja juga udah pada kena kencing manis ama kegemukan.. Terus makan buah sayur ama olahraganya juga jarang.” P: “Oh gitu ya bu. Kalo di posbindu kan ada kegiatan yang 5 meja itu ya bu. Kalo di Posbindu Tulip, per mejanya kegiatannya apa aja ya bu?” N: “Kalo di meja satu ya pendaftaran tuh pertamanya, trus pindah ke meja dua diukur dah tuh tinggi, berat, ama lingkarperutnya. Nah kalo di meja tiga kita melakukan pencatatan ama meriksa gula darah. Trus di meja empat ada konseling. Nah terakhir di meja lima kita ngasih makanan ama pengembalian KMS ke kader lagi.” P: “Yang ngasih konselingnya itu dari pihak puskesmas atau kadernya bu? Trus pake media gitu ga bu jelasinnya? Kaya lembar balik atau gambar-gambar gitu bu” N: “Dari kadenya dek. Oh engga. Kita ngasih konselingnya lewat omongan aja gitu dek.” P: “Cara konseling obesitasnya gimana bu?” 63
N: “Kalo konseling obesitas sih paling disuruh kurangi makan yang berlemak.” P: “Oh gitu, kalo ada yang obesitas dan hipertensi atau gula gimana bu konselingnya?” N: “Kalo itu sih biasanya langsung ke penyakitnya aja, supaya penyakit gam akin parah.” P: “iya bu, hmm kalo penyuluhannya bu gimana tuh dilakuinnya? Siapa yang ngasih?” N: “Penyuluhan yang kasih kadang kader, kadang orang puskesmas, kadang juga kalo ada mahasiswa yang mau kasih.” P: “Oh gitu bu, materinya sesuai sama masalah yang ada di posbindu atau gimana bu?” N: “Ga sih suka-suka aja mau ngasih materinya apa yang penting tentang penyakit tidak menular.” P: “Pake lembar balik atau leaflet gitu bu saat ngasih penyuluhan sama konseliing?” N: “Ga lah langsung aja dijelasin pake mulut biar cepet nangkep orangnya.” P: “Kalo dari pihak puskesmas kelurahannya suka dateng pas pelaksanaannya posbindu ga bu?” N: “Oh iya. suka dateng kok..” P: “Hm. Kalo laporan hasil kegiatannya itu suka di laporin ga bu?” N: “Iya dek. mulai Januari harus udah dilaporin. Tapi yang dilaporin sebenernya data lansianya aja sama penyakitnya apa aja gitu dek.” P: “Oh gitu ya bu. Kalo gitu terima kasih ya bu udah mau jelasin. Maaf bu kalo mengganggu waktu ibu. Assalamu’alaikum bu.” N: “Oh iya gak apa-apa kok dek. Wa’alaikumsalam”
64
LAMPIRAN 4 Transkip Wawancara Dengan Ketua Kader Posbindu Tulip Keterangan
:
Narasumber
: N
Pewawancara
: P
P: “Assalamualaikum, bu. Saya Ayu Savitri, mahasiswa UIN Jakarta. Boleh minta waktunya sebentar boleh bu?” N: “Oh iya boleh. ada ya mbak?” P: “Gini bu saya lagi magang di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, mau nanya-nanya tentang Posbindu Kemala boleh bu?” N: “Boleh mbak, mau tanya apa ya?” P: “Hmm, jumlah kader di Posbindu Kemala berapa ya bu?” N: “Jumlah kader disini itu ada 5 orang. Ketua, sekretaris, bendahara dan sisanya anggota mbak.” P: “Kalo yang ikut pelatihan kader berapa orang bu?” N: “Yang ikut cuma 3 orang aja, yang dua lagi hanya dapat dari kader yang udah dilatih itu mbak.” P: “Kalo jumlah kunjungan masyarakat ke posbindu bulan januari sama februari berapa bu?” N: “Hmm, yang datang itu pas januari 24 orang, kalo bulan februari 50-60an lah.” P: “Kalo jenis penyakit yang paling banyak apa bu?” N: “Paling banyak ya penyakit gula sama darah tinggi. Kalo gula kemaren ada 5 orang kalo yang darah tinggi ada 4 orang mbak.” P: “Oh gitu, kenapa sih bu penyakit tersebut paling banyak ditemukan?” N: “Ya karena gaya hidup mereka yang salah. Makan sembarangan, sama kurang olahraganya mbak.” P: “Kalo jumlah masyarakat yang obesitas berapa orang bu?” N: “Hmm berapa ya, pokoknya sih ada tapi kalo yang gemuk banget itu 5 orang. Sisanya sih masih biasa aja.” P: “Penyediaan alat kesehatannya darimana bu?” N: “Kalo posbindu kita sih dari kelurahan mbak. P: “Hmm, ibu bisa jelasin ga kegiatan apa aja yang dilakukan di meja 1 sampe 5?”
65
N: “Hmm, kalo meja 1 itu pendaftaran, meja 2 penimbangan berat badan, tinggi badan, lingkar perut. Kalo meja 3 itu pencatatan dari meja 2 tadi sama ngukur tensi dan gula darah. Di meja 4 pencatatan keseluruhan, meja 5 rujukan.” P: “Oh gitu bu, kalo yan ngasih konseling siapa sih bu?” N: “Yang konseling sih kader sendiri abis pemeriksaan langsung konseling.” P: “Cara konselingnya gimana bu? N: “Maksudnya?” P:”Maksudnya cara ibu ngasih konselingnya itu gimana? Apa aja yang ibu kasih?” N: “Oh, caranya ya langsung aja dikasih tau kalo penyakit ibu itu apa terus makannya harus gimana.” P: “Oh gitu bu, pas konseling ada media yang digunakan ga bu? kayak leaflet atau lembar balik?” N: “Ga pake mbak langsung aja lewat mulut.” P: “Oh gitu bu jadi langsung aja ya? N: “Iya langsung aja.” P: “Kalo penyuluhan siapa yang kasih bu materinya?” N: “Kalo yang penyuluhan kadang kader, kadang dari puskesmas kelurahan. Terus juga kadang ada di waktu ada arisan.” P: “oh ganti-gantian ya bu yang ngasih materinya?” N: “iya ganti-gantia aja.” P: “Cara penyuluhan di posbindu kayak gimana bu?” N: “Pokonya penyuluhannya tuh cuma sekali aja sebulan, materinya beda-beda setiap bulan, kadang hipertensi, kadang gula.” P: “Oh gitu bu, pake media ga bu pas penyuluhannya?” N: “Ga pake mbak langsung aja ngomong gitu.” P: “Emangnya kenapa bu ga pake media?” N: “Ga ada dananya mbak buat nyedian, lebih nyiapain buat beli stik gula, kolesterol gitu.” P: “Oh gitu bu, emang dananya terbatas ya bu?” N: “Ya namanya juga sukarela gitu mbak, jadi ya sedapetnya aja dananya, kadang juga pake uang kader dulu.” P: “Oh iya bu, yang penting tetap jalannya ya bu posbindunya?” N: “Iya yang penting tetap ada posbindunya tiap bulan.” P: “Baik bu, kalo dari puskesmas sering datang ga sih bu?” N: “Ya suka datang kadang juga ngasih penyuluhan.” 66
P: “Oh gitu tapi ga rutin tiap bualan datang ya bu?” N: “iya ga rutin mbak.” P: “Kalo laporannya rutin ga bu di kasih ke puskesmas tiap bulan?” N: “Kalo laporan ya rutin, jadi kita buat 3 rangkap. 1 buat posbindu, 1 buat puskesmas kelurahan dan 1 buat puskesmas kecamatan.” P: “Oh gitu ya bu, kalo gitu udah bu. Terima kasih ya bu udah mau jelasin. Maaf bu kalo mengganggu waktu ibu.” N: “Iya sama-sama mbak.” P: “Assalamu’alaikum bu.” N: “Wa’alaikumsalam mbak.”
67
LAMPIRAN 5 Transkrip Wawancara Dengan Pemegang Program Posbindu di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Keterangan
:
Narasumber
: N
Pewawancara
: P
P: “Assalamualaikum, bu. Boleh minta waktunya sebentar boleh bu? Saya ingin menyanakan terkait posbindu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.” N: “Iya, mau Tanya apa dek?” P: “Mau tanya bu alur dari posbindu ke Puskesmas Kecamatan gimana ya bu?” N: “Jadi posbindu itu masuk dalam program PTM. Program PTM itu ada IVA test, skrining, faliatif, DM, hipertensi, penyakit mata sama surveilans PTM. Nah posbindu itu masuk di surveilans PTM. P: “Iya bu, kan sebelum pemebentukan posbindu itu pasti kader dilatih dulu itu gimana bu prosesnya? N: “Pertama sih pastinya ada permintaan dari masyarakat, terus mereka meminta ke puskesmas kelurahan, kemudian puskesmas kelurahan survei deh di daerah itu. Baru deh nanti puskesmas kelurahan yang ngajuin ke kita. P: “Oh gitu bu, kalo dana dari pelatihan kader itu sendiri gimana bu?” N: “Dana pelatihan kader itu dianggarkan setahun sebelumnya. Ya ngajuin dulu, misalnya tahun ini ngajuin tahun depan baru dapetnya biasanya begitu.” P: “Pelatihan itu diadakan pada saat mau diadakan posbindu sajakah atau memang ada pembinaan rutin?” N: “Tergantung kebutuhan masyarakat, jadi masyarakat ngajuin ke puskesmas kelurahan, nanti pukesmas kelurahan ini yang menghubungi kita untuk pembinaan. Jadi kan pelatihan kader itu minimal diikuti 5 kader maksimal 10. Setelah semua siap nanti kita datang untuk memberikan pelatihan kader kesehatan itu, melatih cara menimbang, mengukur tensi, cara pelaporan untuk posbindu.” P: “Oh jadi kalo ga ada permintaan ga ada pelatihan kader ya bu?”
68
N: “Iya ga ada tergantung permintaan aja.” P: “Tapi bu kenapa belum semua ya ikut pelatihan kader?” N: “Nah itu dia kadang kadernya ga datang pas pelatihan.” P: “Kalo pelaporan hasil dari posbindu? Apakah rutin dilakukan?” N: “Sebenarnya untuk pelaporan itu kita mendapatkan dari puskesmas kelurahn yang didapat dari kader dari apa yang ditemukan pas posbindu. Tapi itu susah bgt kalo kita mau minta?” P: “Iya bu menurut wawancara dari kader itu katanya petugas puskesmas kelurahan jarang datang buat datang ke posbindu untuk monitoring.” N: “Nah itu dia, kenapa tuh bisa kayak gitu?” P: “Katanya sih bu bentrok sama jam pelayanan.” N: “Kalo itu mah ga bisa dijadikan alasan, karena sebetulnya kan sudah diberikan tanggung jawab petugas itu tidak hanya di dalam gedung saja tetapi diluar gedung juga. Sebenernya kan yang penting ada koordinasi dari kader ke puskesmas kelurahan terus dari puskesmas kelurahan ke kita. Tapi setiap ditanya belum melapor kadernya. ” P: “Jadi kurang ya bu koordinasi dari kader ke puskesmas kelurahan?” N: “Iya kalo gitu kan kita jadi ga tau kendalanya mereka dimana.” P: “Hmm, kalo yang soal konseling bu? Berarti kan salah satunya bu karena pengetahuan kader ya bu. Bisa ga bu kalo alternatif solusinya itu melakukan penyegaran kader terutama bagi yang belum.” N: “Iya bisa tuh dengan refreshing kader tentang penyuluhan sama konselingnya, soalnya emang belum ada lagi materi yang disampaikan ke kader.” P: “Iya baik bu, terima kasih bu buat waktunya, maaf bu kalo saya menggangu waktu ibu.” N: “iya gapapa, sama-sama.
69