LAPORAN KIMIA PEMISAHAN BABCAMPURAN I TUJUAN DAN PRINSIP PERCOBAAN
K R 1.1 Judul Percobaan O Kromatografi kertas M 1.2 Tujuan Percobaan A Memisahkan Zat Warna Tinta Melalui Kromatografi Kertas T 1.3 Prinsip Percobaan O Berdasarkan pemisahan komponen-komponen atas perbedaan adsorpsi G atau partisi oleh fasa diam (kertas) di bawah gerakan fasa gerak (campuran R pelarut organik) A F
I I
SMK NEGERI RAJAPOLAH
Jl. Ciinjuk No.1 Ds. SukarajaKec.RajapolahKab. Tasikmalaya Telp. (0265) 2424626 Kode Pos. 46155
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran. Langkah untuk memperoleh materi murni dari suatu campuran, harus dilakukan pemisahan. Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran. Metode pemisahan kromatografi didasarkan pada perbedaan distribusi molekul-molekul komponen di antara dua fase (fase gerak dan fase diam) yang kepolarannya berbeda. Apabila molekul-molekul komponen berinteraksi secara lemah dengan fase diam maka komponen tersebut akan bergerak lebih cepat meninggalkan fase diam. Keberhasilan pemisahan kromatografi bergantung pada daya interaksi komponen-komponen campuran dengan fase diam dan fase gerak. Apabila dua atau lebih komponen memiliki daya interaksi dengan fase diam atau fase gerak yang hampir sama maka komponen-komponen tersebut sulit dipisahkan. Kromatografi dapat digolongkan berdasarkan pada jenis fasefase yang digunakan. Dalam kromatografi fase bergerak dapat berupa gas atau zat cair dan fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair, maka berdasarkan fase bergerak-fase diam terdapat empat macam sistem kromatografi, yaitu: kromatografi gas-cair, kromatografi gas-padat, kromatografi cair-padat dan kromatografi cair-cair. Kromatografi juga dapat didasarkan atas prinsipnya, misalnya kromatografi partisi (Partition chromatography) dan kromatografi serapan (Adsorption chromatography). Sedangkan menurut teknik kerja yang digunakan, misalnya kromatografi kolom, kromatografi lapis tipis (KLT), kromatografi kertas dan kromatografi gas.[5] Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka dikenal istilah kromatografi penyerapan (adsorption chromatography). Bila fase diam berupa zat cair, maka teknik ini disebut kromatografi pembagian (partition chromatography).
2.2 Jenis-jenis Kromatografi Berdasarkan fase gerak yang digunakan, kromatografi dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu gas chromatography dan liquid chromatography. Masing-masing golongan dapat dibagi lagi seperti yang telah disebutkan pada definisi di atas. Tabel 1. Jenis-jenis kromatograf
Fase
Fase
bergerak Gas
diam Padat
Cair
Padat
Cair Gas
Cair Cair
Prinsip
Teknik kerja
Adsorpsi
Kromatografi gas-padat Kromatografi kolom,
Adsorpsi, partisi
KLT dan kromatografi kertas Kromatografi kolom,
Partisi
KLT dan kromatografi
Partisi
kertas Kromatografi gas-cair
Selain cara klasifikasi di atas ada juga yang digabung, misalnya kromatografi partisi gas-cair, kromatografi partisi cair-cair, kromatografi adsorbsi cair-padat dan lain-lain. Juga dikenal kromatografi penukar ion dan kromatografi filtrasi gel yang prinsipnya berbeda dari prinsip kromatografi yang telah disebutkan sebelumnya. Pada tabel 1, dicantumkan jenis-jenis kromatografi yang umumnya dipakai. Ditinjau dari mekanismenya, pemisahan dimungkinkan karena partisi yang kontinu dari zat-zat antara fase air dan fase bergerak organik. Migrasi
zat terlarut dimulai dari suatu spot padat yang kecil atau garis yang tipis. Differential migration
molekul zat terlarut dimulai bila zona tempat
mendepositkan zat terlarut mulai terselimuti pelarut dengan gaya pendorong yang bersifat kapiler, karena cairan membasahi kertas bergerak pada ruangruang
berpori.
Tegangan
permukaan
adalah
gaya
pendorong
untuk
pergerakan secara kapiler. Jadi, partisi cair-cair adalah mekanisme yang mendominasi pemisahan dengan kromatografi kertas. Kromatografi kertas semula hanyalah dianggap sebagai suatu bentuk sederhana dari partisi cair-cair. Serat-serat selulosa hidrofilik dari kertas dapat mengikat air setelah berada di udara yang lembab, kertas penyaring yang tampak kering sebenarnya dapat mengandung peresentase air yang besar, katakanlah 20% atau lebih (% berat). Jadi, kertas dianggap analog dengan suatu kolom yang mengandung fasa diam yang berair. Kemudian zat terlarut tersebut dipartisikan diantara air ini dan pelarut organik bergerak yang mudah tercampur dengan air. Bagaimana pun akan segera disadari bahwa model ini terlalu sederhana. Pemisahan diperoleh di tempat fasa bergerak dapat bercampur dengan air atau pada beberapa kasus fasa geraknya adalah larutan berair itu sendiri. Jadi, walaupun partisi cair-cair memang dapat memainkan peranan dalam beberapa kasus, mekanisme kromatografi kertas sering lebih sulit dari hal tersebut. Teknik kromatografi kertas diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan Martin (1944) yang menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam. Kertas merupakan selulosa murni yang mempunyai afinitas besar terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bila air diadsorpsikan pada kertas, maka akan membentuk lapisan tipis yang dapat dianggap analog dengan kolom. Lembaran kertas berperan sebagai penyangga dan air bertindak sebagai fase diam yang terserap diantara struktur pori kertas. Cairan fase bergerak yang biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air akan mengalir membawa noda cuplikan yang didepositkan pada kertas dengan kecepatan berbeda. Pemisahan terjadi berdasarkan partisi masing-masing komponen diantara fase diam dan fase bergeraknya
Proses pengeluaran asam mineral dari kertas disebut desalting. Larutan ditempatkan pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak 2-3 cm dari salah satu ujung kertas dalam bentuk coretan garis horizontal. Setelah kertas dikeringkan, kertas diletakkan di dalam ruang yang sudah dijenuhkan dengan air atau dengan pelarut yang sesuai. Penjenuhan dapat dilakukan 24 jam sebelum analisis. Terdapat tiga teknik pelaksanaan analisis. Descending adalah salah satu teknik di mana cairan dibiarkan bergerak menuruni kertas akibat gaya gravitasi. Pada teknik ascending; pelarut bergerak ke atas dengan gaya kapiler. Nilai Rf harus sama baik pada descending maupun ascending. Sedangkan yang ketiga dikenal sebagai cara radial atau kromatografi kertas sirkuler. Kondisi-kondisi berikut harus diperhatikan untuk memperoleh nilai Rf yang reprodusibel. Temperatur harus dikendalikan dalam variasi tidak boleh lebih dari 0,5 oC. Kertas harus didiamkan dahulu paling tidak 24 jam dengan atmosfer pelarutnya, agar mencapai kesetimbangan sebelum pengaliran pelarutnya pada kertas. Dilakukan beberapa pengerjaan yang parallel, Rf-nya tidak boleh berbeda lebih dari ± 0,02. Suatu atomizer umumnya digunakan sebagai reagent penyemprot bila batas permukaan pelarut dan zat terlarut dalam kertas ingin dibuat dapat dilihat. Atomiser yang halus lebih disukai. Gas-gas juga dapat digunakan sebagai penanda bercak. Untuk karbohidrat notasi R G digunakan untuk menggantikan Rf. Setelah penandaan bercak atau batas permukaan, selanjutnya dapat dilakukan analisis kolorimetri atau spektroskopi reflektansi bila sampel berupa logam. Materi yang terdapat di dalam kertas dapat ditentukan secara langsung dengan pelarutan. Kromatografi kertas selain untuk pemisahan dan analisis kuantitatif, juga sangat bermanfaat untuk identifikasi. Hal ini dapat dilakukan misalkan dengan membuat grafik antara RMα
terhadap
jumlah
kation
dalam
suatu
deret
homolog,
maka
memungkinkan untuk mengidentifikasi suatu anggota deret homolog. Faktor
retardasi
(Rf)
merupakan
parameter
karakteristik
kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis. Harga Rf merupakan ukuran
kecepatan migrasi suatu komponen pada kromatogram dan pada kondisi tetap merupakan besaran karakteristik dan reproduksibel. Rf didefinisikan sebagai perbandingan jarak yang ditempuh komponen terhadap jarak yang ditempuh pelarut (fase bergerak). Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmen warna yang digunakan untuk mewarnai suatu permukaan. Tinta bersama pena dan pensil digunakan untuk menulis dan menggambar. Tinta merupakan sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion polimer polar
dengan
menurunkan
resin tekanan
tahan
air),
surfaktan
permukaan
dari
(yaitu
sebuah
unsur
cairan,
basah
yang
memungkinkan
penyebaran yang mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan antara dua cairan), materi-materi partikuler, pemijar, dan material-material lainnya. Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan banyak fungsi: pembawa tinta, pewarna, dan dan bahan-bahan aditif lainnya digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan dan rupa tinta ketika kering.
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1. WaktudanTempat Hari/Tanggal
: Senin 09 Maret 2015
Waktu
: 09:00 – 10.30 WIB
Tempat
: Labolatorium SMKN RAJAPOLAH
3.2. AlatdanBahan a) Alat Alat-alat yang digunakandalampercobaaniniyaitu 1. Gelas Kimia 500 ml 2. Lidi 3. JarumPentul
1 buah 1 buah 1 buah
3. KertasSaring
3 lembar
b) Bahan Bahan-bahan yang digunakandalampercobaaniniyaitu 1. Spidol 2. Aquabidest
3 warna 100 ml
c) Cara Kerja 1. siapkansepotongkertassaringukuran
4
cm
x
10
cm.
Tariksatugarismelintang 1 cm dari salah satu ujung menggunakan pensil. 2. Totolkan tinta spidol pada garis tersebut ( lihatgambar) 3. Gantungkan kertas saring tersebut dalam gelas kimia berisi air/alcohol sehingga ujung bawahnya menyentuh air/alkohol, tetapi tidak sampai menyentuh noda spidol. 4. Biarkan air/spidol merembes melalui kertas saring hingga mencapai ujung atas. perhatikanapa yang terjadipadatintaspidol
Kertassaring
Gelas Kimia
TintaSpidol 1 cm
Air/Alkohol
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HasilPengamatan a) TabelPengamatan No
1.
Warnatinta Merah
Warnanoda
Gambar
kuning Merahmuda Ungu Biru
2.
Biru
Birumuda Ungu Biru
3.
Hitam
CoklatTua Ungu
4.2 pembahasananalisishasilpercobaan a) mengapaterjadipemisahanwarnaspidol? karena di dalampemisahanwarnaspidolterjadikromatografiyaitudimanasuatumetodepe misahancampuranberupazat-zat (berupatinta) berdasarkanperbedaankecepatanpergerakansuatuzat (tinta) dalamsebuah media penyaringdimanapemisahanwarnaspidoltersebutterjadikarenaadanyaperbed aanfase ( 2 fase) yaitufasediam (berupakertas) danfasepemberigerak ( berupa air aquabidest ) jadiketikafasediamyaitukertas yang di berinodatinta di berifasegerakyaiu air aquabidestmakaketikakertas di gantunglalu di masukankedalamgelaskimiadannodatinta yang beradadalamkertassaringakannaikkeatasdan yang akanterjadidalamkertassaringtersebutitulahkomponenkomponencampuranda riasalwarnatersebut. Metodepemisahankromatografididasarkanpadaperbedaandistribusimolekul-
molekulkomponen di antaraduafase (fasegerakdanfasediam) yang kepolarannyaberbeda.Keberhasilanpemisahankromatografibergantungpadad ayainteraksikomponenkomponencampurandenganfasediamdanfasegerak.Apabiladuaataulebihkomp onenmemilikidayainteraksidenganfasediamataufasegerak yang hampirsamamakakomponentersebutsulitdipisahkan. nahkalaudalampercobaan yang inimemilikidayainteraksidenganfasediamdangerak yang berbedasehinggafasegeraklebihcepatdanmeninggalkanfasediam
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan Kesimpulan pada percobaan ini yaitu sebagia berikut: a) untuk mengetahui susunan dalam dalam suatu tinta (metode pemisahan campuran tinta) kita bias melakukan metode kromatografi karena dalam metode ini kita bias melihat warna apa saja yang akan keluar oleh/dari warna aslinya karena adanya perbedaan kecepatan dari dua fase fase diam kertas dan fase gerak pelarut b) Setiap warna memiliki daya serap pada kertas (yang diberi air) yang berbeda-beda 5.2. Saran Saran untuk percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya kertas yang digunakan yaitu menggunakan kertas saring watman sehingga pembacaan jarak yang ditempuh zat pelarut dan zat terlarut lebih jelas
DAFTAR PUSTAKA
Underwood A.L dan R.A Day, Jr. Analisis Kimia Kuantitatif.Jakarta: Erlangga. 2010.
Yazid, Estien. Kimia FisikaUntukParamedis. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. 2009. Tinta”, Wikipedia The Free Encylopedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Tinta (24 Mei 2013).