LAPORAN KEGIATAN Hibah Kompetensi Tahun 2009 (Batch I Tahun ke 2) JUDUL KEGIATAN: REKAYASA TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT REBAH SEMAI DENGAN PEMUPUKAN CAMPURAN SECARA HAYATI
Prof.Dr.Ir. Ika Rochdjatun Sastrahidayat Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Sesuai Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Kompetesi Batch l, Nomor : 234/SP2H/PP/DP2M/V/2009, tanggal 30 Mei 2009
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009
RINGKASAN Rekayasa Teknologi Peningkatan Produksi Kedelai dan Pengendalian Penyakit Rebah Semai Dengan Pemupukan Campuran Secara Hayati (Technological package of mix bio-fertilizer manuring to increase soybean yields and to control Sclerotium dumping-off) Rendahnya produksi kedelai salah satunya disebabkan karena serangan penyakit rebah semai yang disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii Sacc, menurunkan produksi sekitar 25-55 % di daerah endemik. Tanaman yang terserang S. rolfsii akan mati layu pada saat awal tanam (semai), dan penyakitnya disebut penyakit rebah semai. Upaya untuk mengendalian penyakit tersebut dalam penelitian ini dilakukan dengan pemanfaatan pestisida nabati dan hayati. Sehubungan dengan itu telah dilakukan penelitian pada tahun kedua (2009) ini adalah: (1) Menguji ekstrak tanaman (akar tuba) dalam menekan serangan S.rolfsii pada tanaman kedelai. (2) Menguji efek ekstrak tanaman tersebut terhadap produksi tanaman kedelai. (3) Menguji kesesuaian medium semi sintetis terhadap isolate actinomycetes. (4) Menguji efektifitas paket teknologi inokulum actinomycetes dan VAM dalam menekan penyakit. Hasilnya menunjukan bahwa pada uji in vivo (uji kultur pot) di rumah kaca, perlakuan perendaman benih dan penyiraman ekstrak tuba ke tanah mempunyai pengaruh yang sama dalam menekan tingkat serangan S. rolfsii. Tingkat penekanannya meningkat yaitu 82,71% jika dibandingkan dengan kontrol. Pada pengujian di rumah kaca (kultur pot), terbukti bahwa pemanfaatan ekstrak tuba tidak memberikan efek samping, baik positif atau negatif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Ketiga medium semi alami yang digunakan sangat berpengaruh baik dalam perkembangan streptomycetes. Tetapi medium semi alami yang terbaik dalam perkembangan streptomyces adalah medium oatmeal sand. Isolat Pare 4 merupakan isolat streptomyces yang paling bersifat antagonis dari ketiga isolat streptomycetes yang digunakan dalam mengendalikan serangan Sclerotium rolfsii. Penggunaan streptomyces yang dikombinasikan dengan VAM efektif menekan serangan Sclerotium rolfsii. Bentuk inokulum streptomyces berupa tablet dalam tray berpengaruh baik dalam membantu pengendalian serangan Sclerotium rolfsii.
SUMMARY One of the causal factors inducing the low soybean production was due to dumping off disease caused by Sclerotium rolfsii; the production decrease caused by this pathogen were about 25-55% in endemic areas. The symptom was wilting during of early growing, so be cold as dumping-off disease. To control this disease there were several trials conducted in this research, included: (1) tested effect of plant extract to S. rolfsii attack. (2) tested side effect of plant extract to soybean production. (3) tested compatiblelity of semi naturally medium to actinomycetes isolates. (4) tested effectivity of inoculum technological package actinomycetes and VAM to control the disease. Results showed that in vivo tested (pot culture) in green house, soaking technique of soybean seed and pouring technique to soybean rhizosphere of tuba roots extract were effective to pressure pathogen attact up to 80 percent be compared by the control. There were no negative or positive effect of roots extraction to soybean growth and production. The three semi-naturally medium had significant influence to streptomyces growth, the best semi natural medium was oatmealsand medium. Streptomyces isolate (Pare 4) was the best antagonist to controll S. rolfsii. Streptomyces combined by VAM was very effective to reduce soybean wilt. Technological package in the form of tablet had significant influence in controlling S.rolfsii attack.
DAFTAR PUSTAKA Alabouvette, C., F. Rouxel dan J. Louvet. 1979. Dalam: B. Schippers W. Gam (Eds). Soil borne pathogen. Acad. Press, London. 165-182. Baker, K.F. dan R.J. Cook. 1974. Biological control of plant pathogens. W.A. Freeman & Co., San Fransisco. 433 p. Bollen, G.J. 1969. The selective effect of heat treatment on the microflora of greenhouse soil. Neth. J. Pl. Path. 75: 157-163. Bollen, G.J. 1971. Antagonism after pasteurization on spore germination saprophytic fungi from soil. Acta Bot. Neerl., 19 117-118 (Abstract). Bollen, G.J. 1974. Fungal Ecosystems I: 139-155.
recolonization
of
of
some
heat-treated glasshouse soils. Agro
Buchanan, R.E. dan N.E. Gibbons. 1974. Bergey's manual of determinative bacteriology. The Williams & Wilkins Comp., Baltimore. 1246 h. Dekhuijzen, H.M. 1961. A paper chromatographic method for the demonstration of fungitoxic transformation products of sodium dimethyldithiocarbamate in plants. Dertiende Internationaal Symosium over Fytofarmacie en Fytiatrie. De Mededelingen van de Landbouwhogeschoole. Deel XXVI, No. 3. 1542-1547. Dekker, J. dan I. Tulleners. 1963. The antibiotic griseofulvin, some aspects of its mode of actions. Vijftiende Internationaal Symosium over Fytofarmacie en Fytiatrie. De Mededelingen van de Landbouwhogeschoole. Deel XXVIII, No. 3. 574-579. Di Pietro, A., M.Gut-Rella, J.P.Pachlatko, dan F.J.Schwinn. 1992. Role of antibiotics produced by Chaetomium globosum in biocontrol of Pythium ultimum, a causal agent of damping-off. Phytopathology 82 (2): 131-135. Djauhari, S. 2003. Structural Equation Modeling Penyakit Busuk Batang ( Sclerotium rolfsii ) pada Kedelai. Desertasi Pascasarjana Unibraw. El Abyad, M.S, I.K. Ismail, dan S.A. Al Meshhadani. 1983. Effects of some biocides on Fusarium oxysporum formae speciales causing cotton and tomato wilts in Egypt. Trans.Br.mycol.Soc. 80(2): 283-287. Hartiko, H. 1995. Teknik rekombinasi DNA. PAU-BIOTEK, UGM. 449 h. Johnson, L., E.A. Curl, J.H. Bon dan H.A. Fribourg. 1959. Methods for studying soil microflora plant disease relationships. Burgess Publ.Comp.,Minneapolis.178 h. Jones, R.W., R.E. Pettit, dan R.A. Taber. 1984. Lignite and still-age; carrier and substrate for application of fungal biocontrol agents to soil. Phytopathology 74 (19): 1167-1170. Liu, D., N.A. Anderson, dan L.L. Kinkel. 1995. Biological control of potato scab in the field with antagonistic Streptomyces scabies. Phytopathology 85 (7): 827-832. Lloyd, A.B., R.L. Noveroske, dan J.L. Lockwood. 1965. Lysis of fungal mycelium by Streptomyces spp. and their chitinase system. Phytopathology 55: 871-875.
Maurhofer, M., C. Keel, U. Schnider, C. Voisard, D. Haas, dan G. Defago. 1992. Influence of enhanced antibiotic production in Pseudomonas fluorescens strain CHAO on its disease suppessive capacity. Phytopathology 82 (2): 190-195.
Nindiawaty, S.A., I. R. Sastrahidayat dan A.L. Abadi. Pemanfaatan mikroorganisme antagonis dari filosfer dan rhizosfer untuk menekan serangan penyakit bercak daun (cercospora personata berk & curt) pada tanaman kacang tanah (arachis hypogea l). Oduro, K.A., D.E. Munnecke, J.J. Sims dan N.T. Keen. 1976. Isolation of antibiotics produced in culture by Armillaria mellea. Trans.Br.mycol.Soc. 66 (2): 195-199. Sastrahidayat, I.R. 1977. The effect of heat treatment on the survival of Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici in soil. Differential sensitivity of some fungi to rovral. Laboratorium voor Fytopathologie, Landbouwhogeschool, Wageningen, The Netherland. 29 h. Sastrahidayat, I.R. 1989a. Inventarisasi jamur-jamur tanah pada area pertanaman tomat. Jurnal Fitopatologi 1 (2): 49-52. Sastrahidayat, I.R. 1989b. Inventarisasi penyakit jamur pada tanaman sayuran di kecamatan Batu, kabupaten Malang. Diterbitkan Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian Unibraw. 43 h. Sastrahidayat, I.R. 1989c. Uji antagonisme jasad mikro yang terbawa lalat rumah (Musca domestica) di laboratorium. Jurnal Fitopatologi 1 (2): 27-29. Sastrahidayat, I.R. 1989d. Epidemi penyakit bercak ungu (Alternaria porri) pada bawang putih. Jurnal Fitopatologi 1 (1): 1-7. Sastrahidayat, I.R. 1990a. Uji antagonisme jamur saproba terhadap Alternaria porri pada tanaman bawang putih. Jurnal Fitopatologi 2 (1): 25-29. Sastrahidayat, I.R. 1990b. Pengaruh perlakuan ekstrak daun sirih dan kecubung terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum capsicii penyebab penyakit antraknose pada buah cabai. Jurnal Fitopatologi 2 (1): 68-72. Sastrahidayat, I.R. 1990c. Inventarisasi penyakit yang disebabkan jamur pada tanaman buah-buahan di Jawa Timur. Agrivita 13 (1): 51-57. Sastrahidayat, I.R. 1994a. Penuntun mempelajari jamur di laboratorium. Diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian Unibraw. 96 h. Sastrahidayat, I.R. 1994b. Medium buatan untuk jamur dan bakteri. Fakultas Pertanian Unibraw. 109 h. Sastrahidayat, I.R. 1995a. Penggunaan energi sinar matahari dan mikroorganisme untuk menanggulangi serangan Fusarium batatatis var. vanillae. Jurnal Fitopatologi 3 (2): 52-60. Sastrahidayat, I.R. 1995b. Penerapan pengendalian terpadu terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri) pada tanaman bawang putih di lapang. Agrivita 18 (1): 3641.
Sastrahidayat, I.R., S. Djauhari, Giono dan I. Suyono. 1995. Hubungan ekologis jamurjamur permukaan batang dengan jamur upas (Upasia salmonicolor) pada tanaman teh. Jurnal Fitopatologi 3 (2): 84-92.
Sastrahidayat, I.R. dan B. Prasetyo. 1999. Aplikasi mikoriza vesikular arbuskular pada berbagai jenis tanaman pertanian di Jawa Timur. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Mikoriza I, tanggal 15-16 November 1999 di IPB, Bogor. Semangun, H. 1991. Penyakit Penyakit Tanaman Hortikultura. Fakultas Pertanian. UGM. Jogjakarta Trimujoko dan I.R. Sastrahidayat. 2005. Pemanfaatan antagonis sebagai pengendali hayati Fusarium oxysporum f.sp.lycopersici pada tanaman tomat. Agrivita (27): 1. Van den Heuvel, J. 1970. Antagonistic effects of epiphytic microorganims on infection of dwarf bean leaves by Alternaria zinniae. Phytopathologisch Laboratorium "Willecommelin" Scholten, Baarn. Mededeling.No. 84. 84 h. Van den Heuval, J. 1971. Antagonism between pathogenic and saprophytic Alternaria sp. on bean leaves. p.537-544. Dalam: Preece, T.F. and C.H. Dickinson (eds.). Acology of leaf surface microorganisms. Acad.Press. New York. 640 h.